Ppt Studi Kasus

29
STUDI KASUS PASIEN RAWAT INAP BANGSAL ANGGREK 2 Kanker Lidah Dengan Infeksi¨ Ristiani agustina ( UII)

description

45

Transcript of Ppt Studi Kasus

Page 1: Ppt Studi Kasus

STUDI KASUS PASIEN RAWAT INAPBANGSAL ANGGREK 2

“ Kanker Lidah Dengan Infeksi“

¨ Ristiani agustina ( UII) 

Page 2: Ppt Studi Kasus

Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignant  yang timbul dari jaringan epitelmukosa lidah dengan sel yang berbentuk  squamous cell carcinoma (sel epitel gepeng berlapis).

Kanker Lidah

Page 3: Ppt Studi Kasus

Etiologi dan faktor resiko

Terdapat banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker mulut antara lain :•Rokok/Tembakau•Minuman beralkohol•Terkena sinar matahari•Riwayat kanker kepala dan leher

Page 4: Ppt Studi Kasus

Patogenesis

Page 5: Ppt Studi Kasus

Manifestasi klinis ketidaknormalan yang terjadi pada mulut, seperti

pembengkakan pada mulut, perdarahan tanpa sebab, timbulnya rasa nyeri di bagian yang ditumbuhi sel kanker, suara jadi serak berkepanjangan, dan mengalami kesulitan untuk mengunyah, menelan, dan bahkan berbicara

Page 6: Ppt Studi Kasus

Terapi

Page 7: Ppt Studi Kasus

infeksi

Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh mikroba pathogen dan bersifat sangat dinamis. Salah satu penyakit infeksi yang merupakan penyebab meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) adalah pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru ringan sampai parah di ujung bronkhiol dan alveoli yang dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus dan parasit pada orang-orang dari segala usia

Page 8: Ppt Studi Kasus
Page 9: Ppt Studi Kasus

IDENTITAS PASIENNama : SSNo CM : 01.61.27.31Jenis kelamin : PerempuanBB : 42 kgTB : 160 cmUmur : 66 tahun 7 bulan 2 hariTanggal lahir : 5 maret 1947 Alamat :Kimpulan,Umbulmartani,Ngemplak-Sleman ,Prov YogyakartaTanggal MRS : 07-10-2013 Jam: 16.00 WIBRuang rawat : Anggrek 2Status pasien : Umum (Bayar Sendiri)Dokter : Dr. Ridha

Page 10: Ppt Studi Kasus

• RIWAYAT SAKITKeluhan utama : Pasien lemah dengan kondisi lidah membesar 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Riwayat penyakit dahulu : Kanker lidahRiwayat penyakit sekarang : 2 HSMRS: Lidah pasien membesar dan nyeri, pasien merupakan pindahan dari bangsal Tulip. 1 HSMRS: Pasien hendak di kemoterapi, namun tidak jadi kemoterapi karena kondisi umum yang tidak dapat dilakukan kemoterapi.HMRS: lemah (+), nyeri (+) lidah membesar, oleh bangsal Tulip (kanker), pasien disarankan untuk di rawat di bangsal anggrek (penyakit dalam) untuk memperbaiki kondisi umum.Riwayat Pengobatan : belum ada, pasien belum menerima pengobatan kemoterapi dikarenakan kondisi umum pasien yang kurang baikRiwayat Keluarga : Kanker lidah (-), jantung (-), DM (-), asma (-).Riwayat Sosial Ekonomi : rumah permanen, tembok, ukuran 6x9, kamar 2, kamar mandi 1, jendela ± 4 buah, ventilasi baik, sumber air menggunakan sumur, pendapatan per bulan 700rb.

Page 11: Ppt Studi Kasus

subjek

Pasien SS dengan berat badan 5,5 kg dua hari SMRS, mengeluh nyeri pada bagian lidah (+); lidah bengkak (+); batuk (+), demam (+); lemah (+); lemas; muntah

(+), mual (+), sesak nafas (+). HMRS (tanggal 7 oktober 2013), keluhan menetap (+); nyeri (+) mulai bertambah. Pasien hendak dilakukan kemoterapi (rencana kemoterapi siklus 1 pada tanggal 18 oktober 2013),namun dikarenakan kondisi pasien yang lemah dan lemas maka tindakan kemoterapi tidak jadi dilaksanakan

karena pasien perlu memperbaiki kondisi umumnya terlebih dahulu.

Page 12: Ppt Studi Kasus

subjek DIAGNOSA Tanggal (oktober 2013)

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Kanker lidah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

PROBLEM Tanggal (oktober 2013)

Resiko Injuri √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Resiko Infeksi

√ √ √ √ √ √ √     √

Kekurangan Kebutuhan

Nutrisi

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Management nyeri

√ √ √ √ √ √ √ √    

KELUHAN Tanggal (oktober 2013)

Nyri pada lidah

√ √ √ √ √ √ √ √ √  

Nyeri Seluruh Tubuh

√ √ √ √ √ √ √ √    

Lemas √ √ √ √ √ √ √ √ √  

Page 13: Ppt Studi Kasus
Page 14: Ppt Studi Kasus
Page 15: Ppt Studi Kasus

Analisa pemeriksaan fisik & laboratorium

Page 16: Ppt Studi Kasus

No Nama Obat Rute

Dosis Tanggal Oktober 2013

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Azitromisin i.v 500mg/hr

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √              

2 Ceftriaxone i.v 1 gram/ 12 jam

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √              

3 Ceftazidim i.v 1 gram/ 8 jam

                      √ √ √ √ √ √  

4 Gentamisin i.v 80 mg/ hr

                      √ √ √ √ √ √  

5 Ranitidine i.v 1 ampul/ 12 jam

        √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  

6 Paracetamol i.v 500 mg/ 8 jam

          √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √    

7 Ketorolac i.v 1 ampul/ 12 jam

        √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √  

Riwayat Pengobatan Pasien

Page 17: Ppt Studi Kasus
Page 18: Ppt Studi Kasus

Pemeriksaan antibiotikTanggal Pengambilan : 14.10.2013

Tanggal Hasil : 17.10.2013Dari hasil pemeriksaan: Sputum

Bakteri: Pseudomonas SPAntibiotika Hasil Aktivitas Batas Sensitivitas

Batas bawah Rentang Batas atas

Amikacin 23 S <14 15-10 17

Ampicillin 0 R <13 14-10 17

Ampicillin / Sulbactam 0 R 11 12-14 15

Cefepime 21 S 14 15-17 18

Cefotaxime 20 I 14 15-22 23

Cefpiron 20 S 14 15-16 17

Ceftazidime 24 S 14 15-17 18

Ceftriazone 19 T 13 14-20 21

Cefuroxime 0 R 14 15-17 18

Chloramphenicol 0 R 12 13-17 18

Ciprofloxacin 18 I 15 16-20 21

Fosfomycin 15 I 12 13-15 16

Gentamicin 15 S 12 13-14 15

Imipenem 25 S 13 13-15 16

Metilmicin 16 S 12 13-14 15

Tetramicin 0 R 10 11-15 16

Tobramycin 17 S 12 13-14 25

Trimethoprim 0 R 10 11-15 16

Trimethoprim / Sulfametoksazol 0 R 10 11-15 16

Page 19: Ppt Studi Kasus

Pemeriksaan antibiotikTanggal Pengambilan : 14.10.2013

Tanggal Hasil : 17.10.2013Dari hasil pemeriksaan: Sputum

Bakteri: klabsiella Pneumonia

Antibiotika Hasil Aktivitas Batas Sensitivitas

Batas bawah Rentang Batas atas

Amikacin 19 S <14 15-10 17

Ampicillin 10 R <13 14-10 17

Ampicillin / Sulbactam

18 S 11 12-14 15

Cefepime 28 S 14 15-17 18

Cefotaxime 27 s 14 15-22 23

Cefpiron 27 S 14 15-16 17

Ceftazidime 28 S 14 15-17 18

Ceftriazone 26 S 13 14-20 21

Cefuroxime 0 R 14 15-17 18

Chloramphenicol 28 S 12 13-17 18

Ciprofloxacin 26 S 15 16-20 21

Fosfomycin 19 S 12 13-15 16

Gentamicin 18 S 12 13-14 15

Imipenem 29 S 13 13-15 16

Metilmicin 18 S 12 13-14 15

Tobramycin 19 S 12 13-14 25

Trimethoprim 0 R 10 11-15 16

Trimethoprim / Sulfametoksazol

21 S 10 11-15 16

Page 20: Ppt Studi Kasus

No Nama obat Interaksi Rekomendasi

1 Ceftriaxon injeksi dengan ketorolac Ceftriaxone dapat meningkatkan efek

keterolac dengan mekanisme kompetinsi

anion obat dalam bersihan renal

( farmakokinetik).

Level: minor(7,12).

Level: minor atau interaksi non signifikan.

Pemberikan ceftriaxone dapat diberikan

jeda 1 jam sebelum keterolac.

 

 

 

 

2 Ketorolac dengan gentamisin injeksi ketorolac meningkatkan kadar gentamisin

dengan menurunkan angka clearance

renal (angka bersihan ginjal. pengaruh

interaksi tidak jelas, gunakan hati-hati..

 

Interaksi terutama terjadi pada bayi

premature

level interaksi: minor(16) .

Pemberikan gentamicin dapat diberikan

jeda 1 jam sebelum keterolac.

 

Interaksi Obat

Page 21: Ppt Studi Kasus

 

 

No

 

 

Nama Obat

 

Indikasi

 

˅

/

X

 

Dosis

 

˅

/

X

 

 

Efek

samping

 

˅

/

X

 

 

PX gagal

mendapat

obat

 

 

kondisi

yang

perlu

dimonitori

ng

Problem

Indikasi

Paramet

er

Pemberi

an

Literat

ur

1 Keterolac 30

mg

Lama

pemberia

n tidak

sesuai

literature

,

sebaikny

a setelah

lebih dari

5 hari

terapi

ketorolac

diganti

dengan

analgesic

opiad

yang

lain.

Penurun

an rasa

nyeri

X 3 kali

sehari

30 mg

(1

ampul)

secara

i.v

selama

15 hari

1ampul

/ 8 jam

maksi

mal 5

hari

X konstipasi,

mual,

muntah,

diare, nyeri

abdomen,

hepatitis,

kerusakan

hepatoselul

ar,

leucopenia,

trombositop

enia

reversible,

antalgia,

mialgia

ringan(12).

˅ - Pengurang

an rasa

nyeri

pasien dan

penggantia

n

penggunaa

n kerolac

dengan

analgesic

yang lain.

•Analisa Drug Related Problem ( DRP )

Page 22: Ppt Studi Kasus

2 Ceftriaxone Lama

penggunaa

n

ceftriaxone

menurut

literature

hanya 10-14

hari dan

terapi

antibiotik

penggantin

ya dapat

digunakan

gentamisin.

leukosit √ 1x 1-2 gram 2x 1

gram

v Edema, sakit

kepala, ruam

kulit, nyeri

lambung,

mual, mutah,

nyeri dada,

konstipasi(12).

v   Pasien

beresiko

mengalami

infeksi

sehingga

sebaiknya

monitoring

terahadap

jumlah

leukosit

maupun

tanda-tanda

vital yang

menunjukkan

adanya

infeksi.

Penggunaan

ceftriaxone

dan ketorolac

secara

bersamaan

dapat

meningkatkan

efek

ketorolac.

Sehingga,

dalam

pemberian

terapinya

sebaiknya

diberikan jeda

waktu.

Page 23: Ppt Studi Kasus

assesment Berdasarkan hal tersebut, agar pasien Ny. SS dapat

dikemoterapi maka kondisi pasien harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1.    Keadaan umum harus cukup baik 2.    Penderita mengerti pengobatan dan mengetahui efek

samping yang akan terjadi 3.    Faal ginjal ( kadar ureum < 40 mg % dan kadar

kreatinin < 1,5 mg % ) dan faal hati baik 4.    Diagnosis hispatologik diketahui 5.    Jenis kanker diketahui sensitif terhadap kemoterapi 6.    Hemoglobin > 10 gr % 7.    Leucosit > 5000 / ml 8.    Trombosit > 100.000 / ml (13)

Page 24: Ppt Studi Kasus

assesmentPemberian ketorolac

Pada pasien Ny. SS ketorolac diberikan 1 ampul setiap 8 jam (30mg/8 jam) dan diberikan secara iv selama 15 hari (pada tanggal 8 oktober 2013). Berdasarkan Drug Information Handbook menyebutkan bahwa terapi antinyeri sedang sampai akut diberikan selama 5 hari. Pada pasien diketahui memiliki nyeri berat akibat nyeri kanker, sehingga terapi dapat diteruskan dengan memperhatikan efek samping dan perbaikan nyeri pasien.

Pemberian Ceftriaxone

Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien diketahui pasien mengalami infeksi pneumonia tipe pneumonia aspirasi. Terapi pasien geriatri dengan pneumonia dapat diberikan sefalosporin generasi kedua (trimetroprin-sulfametoksazol) namun dikarenakan pasien resisten terhadap antibiotik tersebut maka berdasarkan new outpatient guidelines based on age, direkomendasikan dengan sefalosporin generasi ketiga (ceftriaxone). Dosis ceftriaxone yang diberikan 1000 mg/hr secara iv selama 10 hari, berdasarkan Drug Information Handbook dosis pada pasien sudah tepat (4g/hari) selama 2 minggu dengan terus dimonitoring perbaikan kesehatan pasien dan efek samping terapi.

Page 25: Ppt Studi Kasus

Plan Monitoring yang perlu dilakukan adalah:

Pemantauan tanda vital (nadi, respirasi, dan suhu tubuh pasien)

Pemantauan nutrisi pasien agar pasien tidak terkena infeksi, tidak lemas sehingga bisa melakukan kemoterapi pada kanker lidah pasien.

Pemantauan gejala dan tanda klinis pasien Monitoring efek samping penggunaan antibiotik seperti

gangguan GI, reaksi hipersensitivitas, eosinofilia, neutropenia, trombositosis.

Monitoring darah, urin, cairan serebrospinal, CBC setelah 7 hari

Monitoring kondisi batuk pasien, apakah sampai batuk darah atau tidak.

Page 26: Ppt Studi Kasus

Konseling informasi edukasi (kie)

Perlu diinformasikan kepada keluarga pasien tentang pentingnya perbaikan gizi yang dapat mempercepat pemulihan kondisi pasien, karena pasien masih geriatrik perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Perlu diinformasikan kepada keluarga pasien untuk banyak beristirahat agar tidak mudah terkena infeksi.

Pasien perlu divaksinasi, misal : vaksin pneumokokal, conjugated H, influenza B, varisela, dan influenza. Pemberian vaksin ditunggu sampai keadaan pasien benar – benar sembuh

Perlu diinformasikan kepada keluarga pasien tentang penggunaan tramadol bila perlu saja (saat pasien merasa nyeri).

Perlu diinformasikan kepada keluarga pasien tentang penggunaan obat cefixime dua kali sehari 100 mg (harus dihabiskan) sesudah makan..

Page 27: Ppt Studi Kasus

Konseling informasi edukasi (kie)

Informasikan kepada pasien dan keluarga pasien untuk kontrol lagi pada tanggal 31 oktober 2013

Informasikan kepada pasien dan keluarga pasien pentingnya kemoterapi untuk kanker lidah pasien. Rencana kemoterapi dilakukan sebanyak 6 siklus dengan interval 7 hari. Premedikasi sebelum kemoterapi perlu dilakukan untuk mencegah efek samping kemoterapi (cisplatin)yaitu mual muntah

Perlu diinformasikan kepada keluarga pasien untuk memantau kondisi umum pasien agar pasien dapat dilakukan kemoterapi

Informasikan pada pasien dan keluarga pasien, jika pasien sudah mulai kemoterapi maka lakukan kemoterapi sevara rutin jangan sampai terputus untuk mendapatkan hasil terapi.

Page 28: Ppt Studi Kasus

Kesimpulan Kondisi pasien Ny. SS mulai membaik sejak

tanggal 22 oktober 2013, sehingga pasien Ny. SS di ijinkan pulang.

Terapi yang diberikan saat pulang: Tramadol 3 x sehari 50 mg p.o, cefixim 2 x sehari 100 mg.

Pada pasien kanker lidah dengan infeksi, maka terapi infeksi harus cepat ditangani untuk mencegah kematian pasien akibat infeksi.

Page 29: Ppt Studi Kasus

Daftar pustaka