Ppt Pleno Klomp 10-Pmc 7
description
Transcript of Ppt Pleno Klomp 10-Pmc 7
G WANITA YANG MALANG
PEMICU 7KELOMPOK 10
KELOMPOK 10Nama NIM
Ivo Ariandi 405070015Fiona 405070016Andi 405070022
Novy Ayunita 405070040Boyke 405070050
Miske Marsogi 405070055Algrie 405070108Meilie 405070111
Rika stefani 405070119Yuliana 405070135
Kristian wongso 405070136Anne 405070147
Tutor : dr. Octavia
SKENARIO G, seorang wanita cantik, berusia 26 tahun, dibawa ke poli
jiwa oleh ibunya karena sering marah-marah, berbicara kasar dan sulit tidur sejak 2 minggu yang lalu. Pasien menjadi sering keluar rumah dan pulang larut malam, banyak bicara dan banyak kemauan/idenya.Lima hari sebelum ke dokter, ia pergi ke Bali, di sana ia membagi-bagikan uang dan handphonenya kepada orang lain bahkan sempat melakukan hubungan suami istri dengan seorang pria yang baru dikenalnya di Bali. Sebelumnya G tidak seperti ini, ia seorang yang pendiam, sopan dan taat beribadah.Keadaan ini terjadi sejak G putus dengan pacarnya satu bulan yang lalu.
Apa yang dapat kita pelajari dari kasus nona G?
Learning Objective (LO)Mengetahui & menjelaskan: Gangguan mood:
Manik Bipolar Depresi & depresi berulang Gangguan suasana perasaan menetap &
gangguan suasana lain Gangguant tidur (insomnia)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
Gangguan klinis Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Aksis II Gangguan kepribadian Retardasi mental
Aksis III Kondisi medik umum
Aksis IV Masalah psikososial dan lingkungan
Aksis V Penilaian fungsi secara global Global Assessment of
Functioning (GAF) Scale
AKSIS I F00-F09: Gangguan Mental Organik (+ simtomatik) F10-F19: Gg. Mental & Perilaku Zat Psikoaktif F20-F29: Skizofrenia, Gg. Skizotipal & Gg. Waham. F30-F39: Gg. Suasana Perasaan (Afektif/Mood) F40-F48: Gg. Neurotik, Gg. Somatoform & Gg. Terkait
Stress. F50-F59: Sindrom Perilaku Gg. Fisiologis/ Fisik F62-F68: Perubahan Kepribadian Non-Organik, Gg.
Impuls, Gg. Seks. F80-F89: Gg. Perkembangan Psikologis F90-F98: Gg. Perilaku & Emosional Onset Kanak-Remaja F99: Gangguan Jiwa YTT
AKSIS IV
Masalah dengan “primary support group” (keluarga)
Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial Masalah pendidikan Masalah pekerjaan Masalah perumahan Masalah ekonomi Masalah akses ke pelayanan kesehatan Masalah berkaitan interaksi dengan hukum/kriminal Masalah psikososial & lingkungan lain
AKSIS V Global Assessment of Functioning (GAF) Scale
100 - 91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi.
90 – 81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa.
80 – 71 Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll.
70 – 61 Beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
60 – 51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
50 – 41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.
40 – 31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita & komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
30 – 21 Disabilitas berat dalam komunikasi & daya nilai, tidak mampu berfungsi hampir semua bidang.
20 – 11 Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi & mengurus diri.
10 – 01 Seperti diatas persisten & lebih serius.
0 Informasi tidak adekuat
Daftar Kategori DiagnosisF00-F09 Gangguan mental organik termasuk gangguan mental simtomatik
F10-F19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
F20-F29 Skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham
F30-F39 Gangguan suasana perasaan (mood[afektif])
F40-F48 Gangguan neurotik, gangguan somatoform dan gangguan yang berkaitan dengan stres
F50-F59 Sindrom perilaku yang berhubungan dgn gangguan fisiologis dan faktor fisik
F60-F69 Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
F70-F79 Retardasi mental
F80-F89 Gangguan perkembangan psikologis
F90-F98 Gangguan perilaku dan emosional dgn onset biasanya pada masa kanak dan remaja
F99 Gangguan jiwa YTT
DEFINISI Definisi:
Mood: perasaan internal dpt pengaruhi sikap & persepsi seseorang
Afek: ekspresi external dari mood Gg mood: kumpulan kondisi klinis ditandai dari
hilangnya kemampuan kontrol mood & afek + distress pada ps
Ps dg hanya depresi mayor kelainan depresi mayor / unipolar depression
Ps dg manik + depresi atau manik saja bipolar Unipolar / pure mania u/ ps bipolar yg akhirnya (-) ada
episode depresi
Gangguan Mood Etiologi:
Faktor biologis Amin biogenik Faktor neurokimiawi lain
(GABA) Regulasi neuroendokrin Dexamethasone-
suppression test Kelainan tidur Pembangkitan (kindling) Irama sirkadian Regulasi neuroimun Pencitraan otak Pertimbangan
neuroanatomis
Faktor genetika Penelitian keluarga Penelitian adopsi Penelitian kembar Penelitian yg
berhubungan Faktor psikososial
Peristiwa kehidupan & stres lingkungan
Faktor kepribadian pramorbid
Faktor psikoanalitis & psikodinamika
Ketidakberdayaan yg dipelajari (learned helplessness)
Teori kognitif
EPISODE MANIK Saat ini dalam keadaan manik, tetapi
belum pernah mengalami afektif sebelum atau sesudahnya.
Terdapat 3 gradasi :
Hipomania Mania Tanpa Gejala Psikotik
Mania dengan Gejala Psikotik
–Suasana perasaan berada antara siklotimia dan mania–Pedoman diagnosis :
•Suasana perasaan yang meningkat ringan dan menetap sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut , disertai perasaan sejahtera yang mencolok.•Peningkatan aktivitas, berupa :
Bercakap-cakap, bergaul dan akrab berlebihPeningkatan energi seksual Pengurangan kebutuhan tidur
•Tidak terdapat kekacauan berat dalam pekerjaan atau penolakan oleh masyarakat
Suasana meninggi tidak sepadan dengan individu, sampai mengganggu fungsi pekerjaan dan hubungan sosialSerangan pertama paling sering antara 15 – 30 tahunPedoman diagnosis:
•Suasana perasaan yang meningkat tidak sepadan dengan keadaan individu sampai hampir tak kendali•Aktivitas meningkat, berupa :
•Pembicaraan cepat dan banyak•Berkurangnya kebutuhan tidur•Tidak dapat memusatkan perhatian•Harga diri melambung•Pemikiran serba hebat•Terlalu optimistik
•Berlangsung satu minggu atau lebih• Hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosialnya terganggu
Gambaran klinis lebih berat dari Mania tanpa gejala psikotik, dan disertai waham atau halusinasiAktivitas fisik yang berlebihan tadi dapat menjurus kepada agresi dan kekerasan; pengabaian makan, minum, dan kesehatan pribadi yang dapat mengancam dirinya
Tatalaksana
DEPRESI
Depresi Gejala Pasien mengeluh setiap hari bahkan sepanjang hari
Mudah tersinggungAktivitas terbatasInsomia, hipersomiaLemahKehilangan energi setiap hrKonsentrasi dan perhatian berkurangHarga diri dan kepercayaan diri berkurangGagasan tentang perasaan bersalah dan tdk bergunaPandangan masa depan yg suram dan pesimisGagasan/perbuatan membahayakan diri/bunuh diriNafsu makan berkurang
Diagnosa Sekurang2nya 2 mgu
F32 Episode depresi Ringan tanpa/dgn gejala somatikSedang tanpa/dgn gejala somatikBerat tanpa/dgn gejala psikotikLainnyaYTT
F33 Gangguan sepresif berulang
Episode kini ringan tanpa/dgn gejala somatikEpisode kini sedang tanpa/dgn gejala somatikEpisode kini berat tanpa/dgn gejala psikotikKini dalam remisiLainnyaYTT (termasuk depresi monopolar YTT)
Klasifikasi depresi
Gejala somatik: (dianggap ada jk terdapat 4/lbh)•Kehilangan minat atau kesenangan pd kegiatan yg biasanya dinimati•Tdk ada reaksi emosional terhdp lingkungan yg menyenangkan•Bgn lbh awal 2 jam/lbh•Depresi lbh parah pd pagi hr•Adanya bukti retardasi•Kehilangan nafsu makan•BB menurun•Kehilangan libido
Depresi ringanGejala Sekurang-kurangnya 2 dari (perubahan
suasana,kehilangn minat,lelah) di tambah 2/lbh dri gejala khas depresiGelisah/resahSulit untuk meneruskan pekerjaan biasa dan kegiatan sosialBiasanya ditemui di pelayanan kesehtan
Tanpa gejala somatik
Kriteria umtuk episode depresi ringan tlh terpenuhi dan tdk ada/hanya ada sedikit sekali gejala somatik
Dgn gejala somatik
Kriteria umtuk episode depresi ringan tlh terpenuhi dan 4/lbh gejala somatik ditemui
Depresi sedang
Gejala Sekurang-kurangnya hrs ada 2 dr 3 gejala paling khas dri depresi ringan di tmbah sekurang-kurangnya 3/lbh dri gejala depresiMenghadapi kesulitan u/ meneruskan kegiatan sosial. Pekerjaan dan urusan rumah tngga
Tanpa gejala somatil
Kriteria u/ episode depresi sedang tlh dipenuhi dan tdk ada/hnya ada sedikit gejla somatik
Dgn gejala somatik
Kriteria u/ episode depresi sedang tlh dipenuhi dan ada 4/lbh gejala somatik
Depresi berat Sex : 2x lbh byk pd wanita Usia: 20-50 thn (40 thn) Paling banyak terjadi pada :org yg tdk
memiliki hubungan interpersonal yg erat/bercerai/berpisah
Tdk ada hub dgn sosioekonomi Durasi depresi berat yg tdk diobati: 6-13 bln,
jika diobati: 3 bln Prog: buruk krn merupakan gag kronis dan
cenderung relaps
Kriteria u/episode depresi berata. 5/> gjl dibwh (min 2 mgu), sekurang2nya ada 1
gejala mood yg terdepresi atau hilang minat dan kegembiraan Mood yg terdepresi Berkurangnya minat dan kegembiraan Penurunan BB Insomia atau hiperinsomia Retardasi psikomotor Mudah lelah Merasa tdk berarti/rasa bersalah yg berlbhan Berkurangnya kemampuan u/berpikir dan konsentrasi Berpikir tentang kematian
b. Gejala tdk memenuhi kriteria u/ episode campuran
c. Distres, gag fs sosial, pekerjaan dan hub interpersonal
d. Bukan akibat zat dan kondisi medis umum
e. Gjl2 yg tampak bukan akibat duka cita/berkabung
Ep campuran:• me2nuhi kriteria ep manik dan depresi berat min 1 mgu•Gag mood cukup berat menyebabkan disfungsi sosial, pekerjaan dan hub interpersonal•Simptom2 bukan akibat zat atau kondisi medis umum
Depresi berat tanpa gejala psikotikGejala Terdpt 3 gjl khas depresi ringan dan sedang di
tambah sekurang kurangnya 4 gjl lainnyaBerintensitas beratKetegangan/kegelisahan yg nyataKehilangan harga diriMerasa dirinya tdk bergunaBunuh diriTdk dpt melakukan kegiatan sosial dan urusan rumah tangga
Diagnosa Jika gejla amat berat dan sgt cepat maka diagnosa dpt ditegakkan kurang dri 2 mgu
Depresi berat dgn gejala psikotikGejala Sama seperti gejala depresi berat tp
disertai dgn waham, halusinasi atau stupor depresi
Ciri psikotik yg sejalan dgn mood
Waham/halusinasi yg isi keseluruhannya konsisiten tentang ketidakberdayaan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian dan hukuman
Pemeriksaan status mental Deskripsi umum:
Retardasi psikomotor Tdk terdapat pergerakan spontan Pandangan mata yg putus asa dan memalingkan
pandangan Mood, afek dan perasaan Bicara Gangguan persepsi Daya ingat Pengendalian impuls
DIAGNOSIS BANDING Neurologis Endokrin Infeksi Obat2an
SerebrovaskulerDemensiaHidrosefalusParkinsonEpilepsiApneu tidur
HiperaldosteronGag paratiroid
AIDSSindrom kelelahan kronisMononukleosisPneumoniaRATBC
Analgesik dan anti inflamasiAntibakteri dan antijamurAntihipertensiObat jantungAntineoplastikNeurologis dan psikiatrikSteroid dan hormon
Gangguan mental yg sering memiliki ciri depresi Gag penyesuaian dgn mood terdepresi Gag penggunaan alkohol Gag kecemasan
Gag kecemasan umum Kecemasan-depresi campuran Gag panik Gag stres pascatraumatik Gag obsesif
Gag makan: Anoreksia nervosa Bulimia nervosa
Gag mood Skizoprenia Gag skizofreniform Gag somatoform
Ciri utama 3 pendekatan psikoterapeutik Ciri2 Psikodinamik Kognitif Interpesonal Konsep PA dan etio
Harga diri yg terluka san konflik yg tdk terpecahkan krn kehilangan objek dan kekecewaan pd masa kanak2
Pikiran terdistorsi, disforia krn pandangan negatif yg dipelajari tentang diri sendiri, orang lain dan dunia
Hub interpesonal yg terganggan, tdk ada/tdk puas akan ikatan sosial yg bermakna
Tujuan utama dan mekanisme perubahan
Menimbulkan perubahan kepribadian melalui pengertian konflik masa laluUntuk mencapai pertahanan
Untuk meringankan gjl melalui perubahan pikran sasaranUntuk mengidentifikasi kognitif yg dpt menghancurkan diri sndriMemodifikasi anggapan yg slhMempermdh pengendalian diri
Meringankan keluhan somatik mll pemecahan mslh interpesonalMenurunkan stresMeningkatkan keterampilan
Ciri2 Psikodinamik Kognitif Interpersonal Teknik Ekspresif empatik:
menganalisis perubahan san resistensi scr penuh/parsialKonfrontasi dgn pertahananMenjelaskan distorsi ego
Perilaku-kognitif:Memcatat dan memonitor kognisiMengoreksi tema yg menyimpang dgn tes logika dan eksperimentalMemberikan pikran yg benar dan pekerjaan rumah
Komunikasi-lingkunganMenjelaskan dan menangani hub maladaptifMempelajari hub yg bru dgn latihan komunikasi dan keterampilan sosialMemberikan informasi tentang penyakit
Peranan ahli terapi dgn pengobatan
Interpreter reflektorMenegakkan dan menggali perubahan
Pendidik-pembentuk
Penggali-penginstruksi
Peranan perkawinan dan keluarga
Kerahasian pribadi yg penuh
Menggunakan pasangan sg pelapor objektif
Peran pasangan integral dlm terapi
Gag depresi berulangCiri2 Berulang dri depresi ringan, sedang ataupun berat
tanpa adanya riwayat episode tersendiri dri peninggian mood dan hiperaktivitas yg me2nuhi kriteria manikAda episode singkat dri peningkatan mood dan hiperaktivitas ringan yg me2nuhi kriteria hipomania sesudah episode depresi
Usia Usia tua ( 50 an)
Lamanya 3-12 bln
Prognosis Baik tp dpt menetap terutama pd usia lanjut
Predileksi Wanita > laki2Jika depresi berulang sering terjd maka akan mengalami episode manik afektif bipolar
Gag depresi berulang episode kini ringanPedoman diagnostik
Kriteria gag depresi berulang hrs terpenuhi dan ep sekarang hrs me2nuhi kriteria depresi ringanSekurang kurangnya 2 ep tlh berlangsung msg2 min 2 mgu dgn sela waktu be2rp bulan tanpa gag suasana perasaan yg bermakna
Tanpa gejala somatik: Kriteria umtuk episode depresi ringan tlh terpenuhi dan tdk ada/hanya ada sedikit sekali gejala somatik
Dgn gejala somatik: Kriteria umtuk episode depresi ringan tlh terpenuhi dan 4/lbh gejala somatik ditemui
Gag depresi berulang episode kini sedang
Pedoman diagnostik
Kriteria gag depresi berulang hrs terpenuhi dan ep sekarang hrs me2nuhi kriteria depresi sedangSekurang kurangnya 2 ep tlh berlangsung msg2 min 2 mgu dgn sela waktu be2rp bulan tanpa gag suasana perasaan yg bermakna
Tanpa gejala somatik: Kriteria u/ episode depresi sedang tlh dipenuhi dan tdk ada/hnya ada sedikit gejla somatik
Dgn gejala somatik: Kriteria u/ episode depresi sedang tlh dipenuhi dan ada 4/lbh gejala somatik
Gag depresi berulang ep kini berat tanpa gejala psikotik Pedoman diagnostik:
Kriteria gangguan depresi berulang harus terpenuhi dan episode sekarang hrs memenuhi kriteria depresi berat tanpa gejala psikotik
Sekurang kurangnya 2 episode telah berlangsung msmasing-masing min 2 mgu dgn sela waktu beberapa bulan tanpa gag suasana perasaan yg bermakna
Jika dikehendaki, tipe utama episode ringan, sedang dan berat dpt ditentukan
Gag depresi berulang ep kini berat dgn gjl psikotik Pedoman diagnostik:
Kriteria gag depresi berulang hrs terpenuhi dan ep sekarang hrs me2nuhi kriteria depresi berat dgn gejala psikotik
Sekurang kurangnya 2 ep tlh berlangsung msg2 min 2 mgu dgn sela waktu be2rp bulan tanpa gag suasana perasaan yg bermakna
Jika dikehendaki, tipe utama ep ringan, sedang dan berat dpt ditentukan
Jika dikehendaki waham atau halusinasi dpt serasi/tdk dgn suasana perasaan.
Gag depresi berulang kini dlm remisi Pedoman diagnostik:
Kriteria untuk gag depresi berulang hrs pernah sipenuhi di masa lampau, tp keadaan sekarang shrsnya tdk me2nuhi kriteria u/ep depresi dgn derajat keparahan apa pun atau gag lain apa pun dlm F30-F39
Sekurang kurangnya 2 ep tlh berlangsung msg2 min 2 mgu dgn sela waktu be2rp bulan tanpa gag suasana perasaan yg bermakna
Kategori ini dpt digunkan jk ps sdg menerima pengobtan u/ mengurangi risiko akan ep berikut
BIPOLAR
NE Depresi NE ↓, ↓sensitivitas β adrenergic ®Studi lain: aktivasi presynaptic β2-® ↓NE
Serotonin Depresi ↓serotoninBukti: konsentrasi serotonin metabolit di CSF & serotonin uptake site di platelet <<Bukti: SSRI (fluoxetine) & antidepresan serotonergik lain efektif u/ depresi
Dopamine Dopamin me↓ (depresi); ↑ (mania)Ps dg obat reserpine atau penyakit Parkinson dikaitkan dg gejala depresiObat² yg ↑dopamin (tyrosine, amfetamin, bupropion) ↓depresiTeori: disfungsi jalur mesolimbik dopamine & ®D1 hipoaktif
Ach Agonis kolinergik letargi, anergia, retardasi psikomotor, gejala depresi, ↓gejala maniaKondisi ini (-) cukup apabila (-) ad kerentanan thd efek tsb c/ ada hub keluarga dg ps gg moodAgonis kolinergik dapat gg aktivitas HPA, pola tidur ( pada depresi parah)
GABA Efek inhibisi pada jalur monoamine (mesocortical & mesolimbic)Ps depresi ↓GABA di CSF, plasma, otakStudi: stres kronik ↓GABAAntidepresan ↑GABA ®
Stres kronis
hiperkortisolemia
Glutamate >>
Stimulasi NMDA >>
Efek neurokognitif pada depresi parah & rekuren
BDNF ↓Gg neurogenesis & ↑aktivitas HPA
Efek ke neuron, perubahan struktural (c/ atrofi
F.31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
- tanpa gejala somatik- dengan gejala somatik
F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik
F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya F31.9 Gangguan afektif bipolar YTT
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR Gangguan ini tersifat oleh episode berulang
(sekurang-kurangnya dua) yg menunjukkan suasana perasaan pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan serta peningkatan energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan serta pengurangan energi dan aktivitas (depresi)
EPISODE KINI HIPOMANIKPedoman diagnostik : Episode yg sekarang harus memenuhi
kriteria untuk hipomania (F30.0) Harus ada sekurang-kurangnya satu
episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
EPISODE KINI MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIKPedoman diagnostik : Episode yg sekarang harus memenuhi
kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1)
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau
EPISODE KINI MANIK DENGAN GEJALA PSIKOTIKPedoman diagnostik : Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria
untuk mania dengan gejala psikotik (F30.2) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode
afektif lain di masa lampauJika dikehendaki, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak dengan suasana perasaan
EPISODE KINI DEPRESIF RINGAN ATAU SEDANGPedoman diagnostik : Episode yg sekarang harus memenuhi
kriteria untuk episode depresif ringan (F32.0) atau sedang (F32.1)
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau
Bisa tanpa gejala somatik atau dengan gejala somatik
EPISODE KINI DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIKPedoman diagnostik : Episode yg sekarang harus memenuhi
kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau
EPISODE KINI DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIKPedoman diagnostik : Episode yg sekarang harus memenuhi
kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3)
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau
EPISODE KINI CAMPURAN Pasien pernah mengalami sekurang-kurangnya
satu episode afektif manik, hipomanik atau campuran di masa lampau dan sekarang sedang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik dan depresif yg tercampur atau bergantian dengan cepat
Tak termasuk : episode afektif campuran tunggal (F38.0)
KINI DALAM REMISI Pasien pernah mengalami min 1 episode afektif
manik, hipomanik, atau campuran di masa lampau, Ditambah dengan min 1 lagi episode afektif
hipomanik, manik, depresif atau campuran, Akan tetapi pada waktu sekarang tidak menderita
sesuatu gangguan afektif yg nyata dan juga tidak menderitanya selama beberapa bulan terakhir ini.
Gangguan bipolar lainnya : Gangguan bipolar 2 Episode manik berulang Gangguan bipolar ytt
GANGGUAN SUASANA PERASAAN MENETAP
II. PENGGOLONGAN DIAGNOSIS
1. Siklotimia2. Distimia
Pedoman DiagnostikSiklotimia Distimia
ketidakstabilan menetap suasana perasaan meliputi depresi ringan dan elasi ringan
depresi suasana perasaan yang berlangsung sangat lama tidak pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang mulai dini dalam masa dewasaBerlangsung kurang dari beberapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu tidak terbatas
Etiologi siklotimia Biological Factors
30 % mirip bipolar I disorder Psychosocial Factors
Menurut teori psychodynamic, cyclothymic ok trauma dan fiksasi pada tahap oral perkembangan infant.
Hipomania sering dipicu oleh depersonalisasi.
Epidemiology Siklotimia
5-6 % atau ½ -1/3 pasien • Wanita = pria , •wanita muda dan diatas 64 tahun,•pria pada segala umur• Biasanya bersamaan dengan penyakit mental lainnya major depressive disorder. •Dapat juga berhubungan dengan penyakit anxietas(especially panic disorder), substance abuse, and borderline personality disorder. •Pasien distimic banyak konsumsi obat psikiatrik (antidepresan, antimanic [lithium (Eskalith) and carbamazepine (Tegretol), and sedative-hypnotics.]
Etiology Distimia Biological Factors
mirip penyakit depresif mayor
Sleep Studies Decreased rapid eye movement (REM) latency and increased REM density.
Neuroendocrine Studies dysthymic disorder are less likely to have abnormal results on a DST than are patients with major depressive disorder.
Psychosocial Factors personality and ego
development and culminin difficulty adapting to adolescence and young adulthood.
Cognitive Theory The cognitive theory of
depression also applies to dysthymic disorder
Gangguan suasana perasaan menetap lainnya Suatu kategori sisa untuk gangguan afektif
menetap yang tidak cukup parah atau tidak berlangsung cukup lama untuk memenuhi kriteria siklotimia atau distimia
Namun secara klinis bermakna , termasuk beberapa jenis depresi yang dahulu disebut neurotik , asal saja tidak memenuhi kriteria siklotimia , distimia , maupun episode depresif ringan atau sedang
Gangguan suasana perasaan tunggal lainnya- Episode afektif campuran
Episode afektif yg berlangsung minimal selama 2 minggu yang bersifat campuran atau pergantian cepat antara gejala hipomanik,manik,dan depresif
Gangguan suasana perasaan berulang lainnya Gangguan depresif singkat berulang
Muncul sekali sebulan selama 1 thn yg lampauEpisode depresif selama kurang dari 2 minggu tetapi memenuhi kriteria simtomatik untuk episode depresif ringan , sedang , atau berat
INSOMNIA
DEFINISI Insomnia adalah suatu gangguan tidur
yang paling sering dijumpai baik pada pasien dengan maupun tanpa gangguan psikiatrik.
EPIDEMIOLOGI Menurut penelitian di luar negeri, 70% pasien psikiatrik
yang dirawat di rumah sakit menderita insomnia. Di Inggris, 15% pasien yang mengunjungi dokter keluarga
menderita insomnia. Prevalensi insomnia meningkat dengan bertambahnya usia. Insomnia lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria. Pada penelitian di Jakarta tahun 1988 terhadap 2500 siswa
SLTP Negeri, sekitar 31% mengaku sering susah tidur
Gangguan TidurNonorganik
Kelompok Gangguan Dissomnia : kondisi psikogenik primer
dengan ciri gangguan utama pada jumlah, kualitas atau waktu tidur akibat kausa emosional, yaitu insomnia, hiperinsomnia dan gangguan jadwal tidur.
Parasomnia : peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama tidur, pada masa kanak hal ini ada hubungannya terutama dengan perkembangan anak, sedangkan pada orang dewasa predominan adalah psikogenik, yaitu somnambulisme, teror tidur dan mimpi buruk.
Individu dengan insomnia, mengatakan dirinya merasa Tegang Cemas Khawatir Depresif saat tidur Seolah-olah pikiran nya melayang
Pedoman Diagnostik Kesulitan masuk tidur, mempertahankan tidur
atau kualitas tidur yang buruk Gangguan tidur terjadi minimal 3 kali dalam
seminggu selama 1 bulan Adanya preokupasi akan tidak bisa tidur dan
kekhawatiran berlebihan perihal akibatnya pada malam dan sepanjang hari
Tidak puas secara kuantitas dan kualitas dari tidurnya, yang keduanya menyebabkan berbagai gangguan dalam fungsi sosial atau pekerjaan
Hipersomnia Nonorganik Hipersomnia diartikan sebgai suatu kondisi baik
tidur siang berlebihan maupun serangan kantuk (yang tidak disebabkan oleh tidur yang kurang) atau membutuhkan tenggang waktu yang lebih lama untuk pulih segar setelah bangun tidur.
Bila tidak ada bukti nyata penyebab organiknya, biasanya keadaan ini berhubungan dengan ggn jiwa. Keadaan ini sering merupakan gejala dari ggn afektif bipolar, lazimnya depresi.
Pedoman Diagnostik Tidur siang yang berlebihan atau serangan kantuk yang
hebat pada siang hari, yang bukan disebabkan oleh kurang tidur atau membutuhkan tenggang waktu yang lebih lama untuk mencapai keadaan siaga penuh saat bangun tidur
Ggn tidur terjadi setiap hari selama lebih dari 1 bulan atau ggn yang berulang yang berlangsung relatif singkat, yang menyebabkan keadaan yang tak menyenangkan atau menyebabkan ggn yang nyata pada fungsi sosial atau pekerjaan
Tak ada gejala tambahan dari narkolepsi (katapleksi, paralisis nokturnal, halusinasi hipnagogik) atau bukti klinis apne waktu tidur, suara mendengkur yang khas secara intermitten
Tak ada ggn medis atau neurologis yang mengakibatkan somnolensi pada waktu siang hari
Gangguan Jadwal Tidur Ggn jadwal tidur diartikan sebagai kurang
sinkronnya antara jadwal tidur dan siaga seseorang dengan jadwal tidur siaga yang diinginkan untuk lingkungannya, dengan akibat keluhan baik insomnia maupun hipersomnia.
Ggn ini bisa terjadi secara psikogenik atau organik
Biasanya berhubungan dengan beberapa kondisi psikiatrik seperti ggn kepribadian dan ggn afektif.
Pedoman Diagnostik Pola jadwal tidur individu yang berbeda
dengan jadwal tidur yang dianggap normal di masyarakat dan keadaan budaya sekitarnya
Adanya insomnia pada waktu orang tidur dan hipersomnia pada waktu kebanyakan orang bangun, dan hal ini telah berlangsung < 1 bln atau secara berulang dengan periode yang lebih singkat.
Sonambulisme Sonambulisme : suatu keadaan perubahan dari
kesadaran, dimana fenomena tidur dan bangun bercampur pada saat sama.
Selama episode somnambulisme berlangsung, individu bangun dari tempat tidur, biasanya terjadi selama sepertiga awal dari tidur malam dan berjalan, memperlihatkan tingkat kesadaran, reaktivitas dan kemampuan motorik yang rendah.
Penderita kadang-kadang meninggalkan kamar dan suatu saat dapat keluar dari rumah.
Pada waktu bangun dari episode somnambulisme atau keesokan harinya, penderita biasanya tidak ingat akan peristiwa itu.
Beberapa individu menunjukkan adanya riwayat dalam keluarga yang positif untuk salah satu keadaan tersebut.
Pedoman Diagnostik Gambaran utamanya adalah satu atau lebih episode
bangun dari tempat tidur, biasanya pada sepertiga awal malam, lalu berjalan
Selama episode itu, individu tersebut pandangannya kosong, muka menatap ke depan, tak responsif pada berbagai rangsangan, tak dapat berkomunikasi dan susah untuk dibangunkan
Pada waktu bangun, baik dari satu episode ataupun keesokan harinya, individu tdk ingat mengenai episode tersebut
Dalam waktu beberapa menit setelah bangun dari episode ini, tidak terjadi ggn aktivitas mental atau perilaku, walupun mula-mula mungkin ada periode singkat berupa kebingungan dan disorientasi
Tdk ada bukti terdapatnya ggn mental organik seperti demensia, atau suatu ggn fisik seperti epilepsi
Teror Tidur Def: episode di malam hari yang ditandai
oleh rasa tercekam dan panik yang hebat dengan cetusan teriakan, motilitas dan pelepasan otonomik yang hebat.
Individu terduduk atau terbangun dengan teriakan panik, biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur malam, sering lari ke pintu seolah ingin melarikan diri, walaupun mereka jarang meninggalkan kamar.
Pada saat terbangun biasanya ia tidak ingat mengenai episode tersebut.
Pedoman Diagnostik Gejala predominan adalah terjadinya satu atau lebih
episode terbangun dari tidur yang diawali dengan teriakan panik, dengan tanda khas adanya anxietas, tubuh bergetar, hiperaktivasi otonomik yang hebat seperti takikardia, nafas cepat, dilatasi pupil dan berkeringat
Episode berulang ini berlangsung selama 1-10 menit dan biasanya terjadi pada sepertiga awal tidur malam
Secara relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk mengatasi peristiwa ini dan upaya demikian bahkan dapat menyebabkan disorientasi dan gerakan perseveratif untuk beberapa menit
Bila dapat ingat peristiwanya, hanya minimal Tdk ada tanda suatu ggn fisik
Mimpi Buruk (Nightmare) Def: pengalaman mimpi yang penuh dengan
kecemasan atau ketakutan, yang teringat secara terinci oleh individu tersebut.
Pengalaman mimpi tsb sangat jelas dan biasanya mengandung ancaman terhadap kehidupan, keamanan dan harga diri.
Selama suatu episode yang khas tsb, terdapat cetusan otonomik, tetapi tidak ada gumam atau gerakan tubuh yang terasa.
Pada saat bangun, individu cepat menjadi siaga dan berorientasi.
Pada dws yang mengalami hal ini, sering diikuti dengan ggn psikologis yang bermakna, biasanya dalam bentuk ggn kepribadian
Penggunaan psikotropika tertentu : reserpin, tioridazin, antidepresan trisiklik dan benzodiazepin.
Pedoman Diagnostik Terbangun dr tidur malam, atau tidur siang
dengan mimpi yang terperinci, jelas dan menakutkan; terbangun dapat terjadi kapan saja pada saat tidur, tetapi biasanya pada fase akhir tidur
Saat terbangun, pasien siaga penuh dan baik orientasinya
Pengalaman mimpi itu dan akibat ggn tidur yang terjadi menyebabkan pasien merasa tidak enak
Kesimpulan & Saran Berdasarkan skenario, G kemungkinan
mengalami gangguan mood : Bipolar 1 (manik)
Saran : Melakukan anamnesa lebih lanjut Melakukan farmakoterapi dan psikoterapi yang
sesuai
Daftar pustaka Maramis,W.F. Catatan Ilmu Kedokteran
Jiwa. Surabaya:Airlangga University Press:2005.
WHO. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Jakarta:Depkes RI, 1993
Sadock BJ, sadock VA. Kaplan & Saddock’s synopsis of psychiatry. 10th ed. Lippincot Williams & Wilkins, 2007.