PPT Perencanaan Pengecoran (1)

25
perencanaan pengecoran Antonius Dimas B. (3334122387) Asfari Azka Fadhilah (3334122562) Bunga Rani Elvira (3334121577) Dame Cristina A. S. (3334121936) Dipo Wiro Sekti (33334121853) Dodi Fitriyadi

description

Pengecoran

Transcript of PPT Perencanaan Pengecoran (1)

PowerPoint Presentation

perencanaan pengecoranAntonius Dimas B.(3334122387)Asfari Azka Fadhilah(3334122562)Bunga Rani Elvira(3334121577)Dame Cristina A. S.(3334121936)Dipo Wiro Sekti(33334121853)Dodi Fitriyadi(3334121597)Fathoni Ahmad(3334122566)

OutlinePendahuluanPerhitungan waktu tuang optimalPerhitungan gating systemKesimpulanReferensi2pendahuluan3

baja corBaja cor (steel casting) adalah logam yang merupakan paduan antara Fe dengan C sebagai komposisi utama dan dibuat dengan proses pengecoran.

Klasifikasi baja cor yaitu :Baja cor karbon rendah ( C < 0,2%)Baja cor karbon menengah ( 0,2-0,5%C)Baja cor karbon tinggi (C > 0,5%)4jenis pola dan bahan polaPola adalah bentuk tiruan benda kerja yang sebenarnya dan digunakan untuk membuat rongga cetakan.

Pola pejal adalah pola yang bentuknya hampir serupa dengan bentuk coran.

Jenis pola pejal antara lain :Pola tunggalPola belahanPola setengahPola belahan banyakPola penarikan terpisahPola penarikan sebagian5waktu tuang optimal6

tahapan penentuan waktu tuang optimal7menentukan berat benda coranBaja corBerat jenis 7,84 g/cm3Berat benda 15,9601 Kgcek perhitungan8

menentukan koefisien aliranKomposisi baja cor, 0,117%C, 0,606% Si, 0,021%PTemperatur penuangan 1650oCKoefisien aliran 0,9cek perhitungan9waktu tuang optimalcek perhitunganMaka diperoleh waktu tuang optimal 30 detik 10desain gating system11

tahapan penentuan gating system12menentukan riser13menentukan riser

cek perhitunganHR = 9,16 cmRC = 1,76 cmR = 7,05 cm14

menentukan saluran tuang ( sprue )

15menentukan saluran turun ( sprue )cek perhitunganAc = 0,79 cm2d = 1,00 cm16

menentukan saluran turun ( sprue )cek perhitunganAs = 2,37 cm2d = 1,74 cm17

menentukan cawan tuang ( pouring basin )cek perhitungand = 4,17 cmt = 3,13 cm18

menentukan pengalir ( runner ) dan saluran masuk ( ingate )Gating ratio 1 : 4 : 4 untuk Ac : Ar : AgMenentukan luas perpotongan melintang runner (Ar)Menentukan luas perpotongan melintang gate (Ag)maka diperoleh hasilAc : Ar : Ag0,79 : 3,16 : 3,1619menentukan pengalir ( runner ) dan saluran masuk ( ingate )Luas runner area 1 = ArLuas gate 1 = Ag/jumlah gateLuas penampang runner setelah adanya gate harus dikurang luas penampang gate. Luas penampang runner dan gate berikutnya harus ditambah 5% untuk mengkompensasi kehilangan energi karena gesekan.

Luas runner area 1 = 3,16 cm2Luas runner area 2 = 2,21 cm2Luas gate 1 = 1,05 cm2Luas gate 2 = 1,11 cm220menentukan pengalir ( runner ) dan saluran masuk ( ingate )

a = 1,78 vmb1 = 1,38 cmb2 = 2,18 cmcek perhitungan21

menentukan base spruecek perhitunganMaka diperoleh diameter base sprue 3,56 cm22

kesimpulanBerdasarkan hasil perhitungan gating system untuk benda coran pola pejal yaitu :

Waktu tuang optimal logam cair adalah 30 detik.

Menggunakan 1 buah riser dengan tinggi 9,16 cm dan diameter 7,05 cm.

Pouring basin yang digunakan memiliki tinggi 3,13 cm dan diameter 4,17 cm.

Sprue yang digunakan memiliki tinggi 15 cm, diameter atas 1,74 cm dan diameter bawah 1 cm.

Diameter base sprue sebesar 3,56 cm.

23kesimpulanMenggunakan runner dengan bentuk potongan melintang berupa trapesium, dimana a = 1,78 cm ; b1 = 1,38 cm ; b2 = 2,18 cm.

Luas runner untuk area 1 sebesar 3,16 cm2 dan area 2 sebesar 2,21 cm2.

Menggunakan dua buah ingate dengan luas ingate 1 sebesar 1,05 cm2 dan ingate 2 sebesar 1,11 cm2.

24referensiBalai Besar Logam dan Mesin. 2006. Petunjuk Praktis Teknologi Pengecoran Besi Tuang. Cetakan ke-3. Bandung: Arcom Production.

Milandia, Anistasia. 2015. Bahan Ajar Pengecoran Logam. Cilegon: FT. UNTIRTA.

Surdia, Tata dan Kenji Chijiwa. 2006. Teknik Pengecoran Logam. Jakarta: PT. Pradya Paramita.

25