kuliah pengecoran

88
1 Pe ngeco ran logam Dr. Ir. Koswara MSc  

Transcript of kuliah pengecoran

Page 1: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 1/88

1

Pengecoran logam

Dr. Ir. Koswara MSc

قسور 

Page 2: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 2/88

2

Bab. 1. Pendahuluan

• Pengecoran adalah proses pembuatan produk dari logam cair, langsung

menjadi produk jadi.

– Dalam bahasa Inggris proses ini disebut Foundry

• Syarat agar logam mampu dicor dengan baik 

– Ditunjukkan dengan mampu alir atau fluiditas yang tinggi

• Logam yang umum dicor adalah:– Besi cor

– Aluminium

– Tembaga

– Magnesium

– Zinc

Page 3: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 3/88

3

Bab. 1. Pendahuluan

• Jenis jenis engecoran:

– Sand casting– Permanent mold gravity casting

– Investment casting

– Tixo forming

– High Pressure Die Casting

– Centrifugal casting

Page 4: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 4/88

4

Bab. 1. Pendahuluan

• Besi cor kelabu:

– Construction castings

– Motor vehicles

– Farm equipment

– Engines

– Refrigeration and heating

– Construction machinery

– Valves

– Soil pipe

– Pumps and compressors

• Besi cor maleable

– Motor vehicles– Valves and fittings

– Construction machinery

– Railroad equipment

– Engines

– Mining equipment

• Besi cor ductile– Pressure pipe

– Motor vehicles– Farm machinery– Engines– Pumps and compressors– Valves and fittings

– Metalworking machinery– Construction machinery

• Baja– Railroad equipment

– Construction equipment

– Mining machinery– Valves and fittings

– General and specialindustrial machinery

– Motor vehicles

– Metalworking machinery

Logam cor yang paling banyak dipakai adalah:

Page 5: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 5/88

5

Bab. 1. Pendahuluan

• Aluminium:

– Auto and light truck 

– Aircraft and aerospace

– Other transportation

– Engines

– Household appliances

– Office machinery

– Power tools

– Refrigeration, heating,

– air conditioning

• Magnesium– Power tools

– Sporting goods

– Anodes

– Automotive

• Tembaga:

– Valves and fittings

– Plumbing brass goods

– Electrical equipment

– Pumps and compressors

– Power transmission equipment

– General machinery

– Transportation equipment

• Zinc– Automotive

– Building hardware

– Electrical components

– Machinery

– Household appliances

Page 6: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 6/88

6

Bab. 1. Pendahuluan

Turbin Pelton,stainless steel, 35 ton

Transmision case,

Die casting, aluminium

Blok mesin, 12 silinder,

besi cor kelabu

Clamp, ductile iron

Video Camera case,Die casting, Magnesium

Door handle,

Die casting, Zinc

Page 7: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 7/88

7

Bab. 1. Pendahuluan

Control Arm, Nodular cast iron Control Arm, Nodular cast iron housing, cmpacted graphite cast

iron

Page 8: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 8/88

8

Bab. 2. Pembekuan pada logam

Perubahan bentuk dari

es menjadi air 

Pembekuan pada logam murni dan pada

logam paduanPembekuan dan

pencairan pada logam

murni

Page 9: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 9/88

9

Bab. 2. Pembekuan pada logam

Diagram fasa pada logam yang saling melarutkan

dan kurva pembekuan

Page 10: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 10/88

10

Bab. 2. Pembekuan pada logam

Penyusunan diagram fasa berdasarkan kurva pembekuan

Titik 1 dan 5 adalah logam murni, Titik 4 adalah eutektik

Titik 4 adalah titik dengan temperatur pembekuan paling

rendah

Pembekuan dua tahap

logam paduan

Page 11: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 11/88

11

Bab. 2. Pembekuan pada logam

eutektik

Diagram fasa dua unsur 

yang memiliki eutektik

Diagram skematis

terbektuknya

struktur eutektik

Struktur eutektik Al-Al2Cu

dg orientasi berbeda

 ASM Metals handbook vol 15

Page 12: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 12/88

12

Bab. 2. Pembekuan pada logam

Bererapa struktur eutektik

Struktur eutektik besi

cor kelabu

Struktur eutektik

besi cor nodular 

Struktur eutektik huruf 

cina (chinese script)

Mg2Sn pada matrix Mg

 ASM Metals handbook vol 15

Page 13: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 13/88

13

Bab. 2. Pembekuan pada logam

CASTING ALUMINIUM ALLOY

Diagram Fe-Fe3C Diagram Fe-Fe3C dengan pengaruh 2,5% Si

Page 14: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 14/88

14

Bab. 2. Pembekuan pada logam

CASTING ALUMINIUM ALLOY

Diagram fasa Al dengan beberapa

unsur paduan

Page 15: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 15/88

15

Bab. 2. Pembekuan pada logam

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Pembentukan struktur kolumnar 

saat pembekuan pada logam

murni

Page 16: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 16/88

16

Bab. 2. Pembekuan pada logam

Tiga jenis bentuk struktur bekuan logam

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Page 17: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 17/88

17

Bab. 2. Pengaruh Kecepatan Pembekuan

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Pengertian undercooling

TE = Temperatur equilibrium (pembekuan)pada komposisi tertentu

T = Temperatur Logam pada jarak tertentu

Page 18: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 18/88

18

Bab. 2. Pengaruh Kecepatan Pembekuan

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Perbedaan komposisi antara

fasa padat dan fasa cair saat

pembekuan

 Akibat dari komposisi naik (point 2), maka, TE

turun, makin jauh dari perbatasan solid-liquid,

komposisi CL turun, dan TE naik

Page 19: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 19/88

19

Bab. 2. Pengaruh Kecepatan Pembekuan

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Pengertian zona undercooling dengan 2 cara melihat yg berbeda

Page 20: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 20/88

20

Bab. 2. Pengaruh Kecepatan Pembekuan

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Pengaruh kecepatan pembekuan pada

struktur 

G = Perbedaan temperatur 

R = Kecepatan pembekuan(a) Planar interface, (b) Celullar interface, (c )

denditric growth (d) independent nucleation

Pengaruh perbedaan temperatur (Gradient)terhadap struktur bekuan

Page 21: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 21/88

21

Bab. 2. Pengaruh Kecepatan Pembekuan

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Struktur eutektik bila satu fasa tidak stabil dan menjadi dendrit (a) dan bila kedua fasa

tidak stabil (b)

Page 22: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 22/88

22

Bab. 2. Pengaruh Kecepatan Pembekuan

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Page 23: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 23/88

23

Bab. 2. Fluiditas

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Fluiditas merupakan faktor penting dalam

pengecoran

 Alat ukur fluiditas

Page 24: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 24/88

24

Bab. 2. Fluiditas

Pengaruh superheat pada fluiditas logam.

Superheat adalah perbedaan temperatur antara titik beku

dan temperatur saat penuangan

Pengaruh komposisi terhadap fluiditas:

Page 25: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 25/88

25

Bab. 2. Fluiditas

REF. FOUNDRY TECHNOLOGY

Page 26: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 26/88

26

Bab. 3. Besi cor 

 ASM Metals handbook vol 09

Besi cor adalah paduan Fe-C dengan C antara 3,5 dari 4,3%.

Pendinginan pada besi cor mengikuti reaksi eutektik

Persamaan umum reaksi eutektik adalah: L α + β

 Ada 2 jenis eutektik:

Cooperative growth : Kedua fasa dari eutektik

tumbuh bersamaan sebagai pasangan difusi .

Divorced growth:  kedua fasa dari eutektik

tumbuh secara terpisah. Tidak ada pertukaran

langsung diantara kedua fasa padat

Page 27: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 27/88

27

Bab. 3. Besi cor 

 ASM Metals handbook vol 09

Cooperatitve eutectic ada dua jenis:

1.nonfacet/nonfacet (metal/metal)

2.Facet/nonfacet (nonmetal/metal)

Jika perbandingan volume antara

fasa α dan β hampir sama, maka

pertumbuhan kedua fasa metal/metal

lurus.

Tapi bila perbandingan volume

antara fasa α dan β berbeda jauh,

maka fasa yang kecil tumbuh seperti

serat.

 Apabila fasa terkecil adalah nonmetal

(facet), maka fasa ini tumbuh secara

tidak beraturan (irregullar) .

Contohnya adalah paduan Besi cor 

dan aluminium silikonBesi cor tumbuh umumnya secara

cooperative dan tidak beraturan.

Sedangkan besi cor nudular tumbuh

secara divorce, dimana fasa austenit

dan grafit tumbuh masing masing.

Page 28: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 28/88

28

Bab. 3. Besi cor 

 ASM Metals handbook vol 15

Besi cor adalah paduan Fe-C dengan C antara 3,5 dari 4,3%.

Pendinginan pada besi cor mengikuti reaksi eutektik

Persamaan umum reaksi eutektik adalah: Lγ+ Graphite

Page 29: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 29/88

29

Bab. 3. Besi cor Pengaruh Si pada posisi eutektik

 ASM Metals handbook vol 15

Page 30: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 30/88

30

Bab. 3. Besi cor 

Perbedaan antara besi cor dengan baja adalah,

pada besi cor terjadi grafitisasi sedangkan pada

baja tidak terjadi grafitisasi.Unsur yang membentuk grafitisasi adalah unsur 

dengan ΔP negatif.

ΔP positif menunjukkan logam bersifat carbide

promoter, dan ΔP negatif bersifat Graphitepromoter. Si merupakan Graphite Promoter 

paling tinggi.

Ti, Al dan Si berada di luar garis karena ketiga

unsur ini bisa mengikat nitrogen. Apabila

kandungan nitrogen di logam cair tinggi, maka

pembentukan grafit berubah.

Namun, nitrida bersifat sebagai nuklei (awalpembentukan) grafit. Maka, khusus Ti, selain

bersifat sebagai carbide promoter, juga sebagai

graphite promoter, tergantung kandungan N di

logam cair 

Page 31: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 31/88

31

Bab. 3. Besi cor 

Unsur yang ditambahkan ke dalam besi

cair, bersifat carbide promotor atau

graphite promotor. Unsur yang bersifatgraphite promotor menurunkan

kelarutan C di dalam besi dan

memaksa C berkelompok sehingga

memudahkan terbentuknya graphite.

Page 32: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 32/88

32

Bab. 3. Besi cor kelabu

Standar bentuk flake (serpih) besi cor kelabu dengan distribusi uniform

Besi cor kelabu adalah besi cor dengan grafit berbentuk flake (serpih)

Page 33: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 33/88

33

Bab. 3. Besi cor kelabu

Bentuk besi cor kelabu akibat berbagai

macam proses pendinginan

Page 34: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 34/88

34

Bab. 3. Besi cor kelabu

Struktur dan nilai kekerasanbesi cor pada sampel

piramida

Klasifikasi kekuatan tarik

besi cor kelabuKlasifikasi besi cor kelabu

berdasarkan komposisi C dan Si

Page 35: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 35/88

35

Bab. 3. Besi cor kelabu

Pengaruh inokulasi pada

pembentukan serpih besi cor kelabu, dengan variasi S

(ASM vol 15 hal 1368)

Dengan inokulasi, jumlah cell

count konstan dan chill depth

menurun

Pengaruh inokulan terhadap chill depth

Page 36: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 36/88

36

Bab. 3. Besi cor nodular 

Nodularity besi cor nodular 

Pengaruh nodularity thd

kekuatan tarik

Bahanbaku besi cor nodular: Pig iron dg

komposisi sbb:

Besi cor nodular adalah besi cor dengan grafit berbentuk nodule (bulatan)

Page 37: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 37/88

37

Bab. 3. Besi cor nodular Besi cor nodular adalah besi cor dengan grafit berbentuk nodule (bulatan)

Page 38: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 38/88

38

Bab. 3. Besi cor nodular Besi cor nodular adalah besi cor dengan grafit berbentuk nodule (bulatan)

Page 39: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 39/88

39

Bab. 3. Besi cor nodular 

Standar kekuatan tarik besi cor nodular 

Hal 1421

Page 40: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 40/88

40

Bab. 3. Besi cor nodular Proses inokulasi belangsung 2 x

1. Penambahan magnesium

2. Penambahan silikon (after inoculation)

Pengaruh jumlah Mg terhadap

nodulaity

Inokulan dengan silikon

Proses inokulasi pd plat

tebal 3 mm lebih baik

Page 41: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 41/88

41

Bab. 3. Besi cor nodular 

Pengaruh after 

inoculation (inokulasi

tahap II), terhadap waktu

Inokulasi tahap kedua

dilakukan dalam mold

Page 42: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 42/88

42

Bab. 3. Besi cor nodular 

Pengaruh nodularity dan pearlite thd sifat mekanik (tensile strength dan yield strength

Page 43: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 43/88

43

Bab. 3. Compacted Graphite Iron

Korelasi antara Si dan C

untuk memperoleh struktur 

compacted graphiteStruktur mikro CG dengan

mikroskop optik dan SEM.

Struktur mikro SEM diperoleh

dengan cara selected etching

Page 44: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 44/88

44

Bab. 3. Compacted Graphite Iron

Pengaruh Mg terhadap

terbentuknya CG

Pengaruh Mg terhadap

terbentuknya CG

Pengaruh Ni, Cu dan Sn

terhadap fasa pearlit padaCG

Page 45: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 45/88

45

Bab. 3. Compacted Graphite Iron

Page 46: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 46/88

46

Bab. 3. Perbandingan fluiditas

Perbandingan fluiditas Flake Graphite, Compacted

Graphite dan Nodular Graphite

Page 47: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 47/88

47

Bab. 3. Besi cor malleable

Struktur besi cor malleable setelah

proses perlakuan panasStruktur besi cor malleable sebelum

proses perlakuan panas, masih

berbentuk besi cor putih

Page 48: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 48/88

48

Bab. 3. Besi cor malleable

• besi cor putih terbentuk bila produk berukuran tipis.

• Produk ukuran tebal, akan membuat bagian tengah

berbentuk besi cor kelabu

• Proses annealing menentukan keberhasilan pembuatan besi

cor malleable

 Ada 2 tahap annealing

1. Pemanasan pada temperatur 9400C selama 3 jam atau lebih,

tergantung kandungan Si

2. Pendinginan cepat ke 7400C – 7600C

3. Pendinginan perlahan lahan dengan kecepatan 30C – 110C

per jam

Page 49: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 49/88

49

Bab. 3. Besi cor malleable

Struktur malleable cast iron

dengan (a) pendinginan udara

dan (b) dengan tiupan angin

Struktur malleable cast iron dengan pendinginan cepat

pada medium oli setelah annealing tahap I dan

penahanan pada 8400C selama 30 menit

Page 50: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 50/88

50

Bab. 3. Besi cor malleable

Sifat mekanik, martensitic malleable

cast iron

Page 51: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 51/88

51

Bab. 4. Aluminium

 Aluminium adalah logam ringan yang banyak dipakai untuk kebutuhan manusia

 Aluminium cor memiliki klasifikasi berikut:

1xx .x : Controlled unalloyed compositions2xx .x : Aluminum alloys containing copper as the major alloying element

3xx .x : Aluminum-silicon alloys also containing magnesium and/or copper 

4xx .x : Binary aluminum-silicon alloys

5xx .x : Aluminum alloys containing magnesium as the major alloying element

6xx .x : Currently unused

7xx .x : Aluminum alloys containing zinc as the major alloying element, usually also containing

additions of either copper, magnesium, chromium, manganese, or combinations of these

elements

8xx .x : Aluminum alloys containing tin as the major alloying element

9xx .x : Currently unused

Page 52: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 52/88

52

Bab. 4. Aluminium

1. Paduan dengan “solid solution type’’

(contoh, paduan Al–Cu dan Al–Mg).

2. Paduan Hypo-eutectic adalah paduan

dengan komponen eutectic yang memiliki

dua struktur, yaitu Al dan eutektik(contoh, paduan Al–Si dengan 7%Si).

3. Paduan Eutectic adalah paduan dengan

struktur eutectic merupakan komponen

utama (contoh, paduan Al–Si dengan

12%Si).4. Paduan hyper eutektik adalah paduan

yang memiliki kristal primer (constituent

particles) (contoh, contoh, paduan Al–Si

dengan > 12%Si).

Page 53: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 53/88

53

Bab. 4. Aluminium

Paduan Al-SiPaduan Al-Si adalah paduan

antara dua unsur yang saling

tidak melarutkan dan tidakmembentuk senyawa

Eutektik terbentuk pada

komposisi Si 12,6%

Di atas 12,6%Si terbentuk

struktur Si berbentuk block

(blocky structure)

Page 54: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 54/88

54

Bab. 4. Aluminium

Struktur mikro paduan Al-Si dengan pengaruh unsur lain

Paduan Al-Si dengan

pengaruh Fe

Paduan Al-Si dengan

pengaruh Cu terbentuk

struktur Al2Cu berbentuk

chinese script

Paduan Al-Si dengan

pengaruh Ni terbentuk

struktur Al3Ni (biru) dan

 Al2FeNi (gelap) berbentuk

chinese script

Page 55: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 55/88

55

Bab. 4. Aluminium

Pengaruh kecepatan pendinginan terhadap struktur mikro paduan Al 7%Si (A

356)

(a)Pendinginan cepat.

(b)Pendinginan lambat .

(c)Pendinginan dengan teknik semisolid casting (sangat cepat)Pada (b) terbentuk struktur dendrit

Page 56: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 56/88

56

Bab. 4. Aluminium

Modifikasi:Tujuan modifikasi adalah mengubah bentuk Si menjadi lebih kecil.

 Ada 2 jenis modifikasi, yaitu:

a.Untuk Si dengan struktur hypoeutektik (dengan Sr) disebut modifikasi

b.Untuk Si dengan struktur hypereutektik (dengan P) disebut refine

Struktur hypo eutektik sebelum modifikasi

dan sesudah modifikasi

Struktur hyper eutektik Al-22%Si sesudah

modifikasi dengan P dan sebelummodifikasi. Tampak Blocky silicon mengecil

Page 57: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 57/88

57

Bab. 4. Aluminium

Penngaruh modifikasi terhadap kurva pendinginan

Page 58: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 58/88

58

Bab. 4. Aluminium

Kelarutan hidrogen dalam aluminium

Tingkat porositas hidrogen

Kelarutan hidrogen dalamaluminiumHidrogen adalah gas yang terlarut

pada aluminium cair 

Sumber hidrogen adalah

1.Kelembaban udara. Makin

lembab udara, makin tinggi

kemungkinan hidrogen larut ke

dalam aluminium cair.

2.Api pembakaran saat peleburan

Page 59: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 59/88

59

Bab. 4. Aluminium

 Alat pembuang hidrogen

rotary Porous plug

Page 60: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 60/88

60

Bab. 4. Aluminium

Pengaruh gas dan alat terhadap pembuangan hidrogen

Page 61: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 61/88

61

Bab. 4. Aluminium

Paduan aluminium dengan 7%Si, Fe dan Mg

Paduan ini digunaan untuk komponen roda ban (wheel

rim, velg) dengan unsur Fe sangat rendah.

Dalam klasifikasi amerika, A356

Dalam klasifikasi Jepang AC4CH

β = Al5FeSi; π = Al8FeMg3Si6

Si abu-abu,

β AlFeSi MerahSi abu-abu,

α Al(FeMn)Si Merah

Page 62: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 62/88

62

Bab. 4. Aluminium

Paduan aluminium dengan 10%Si, Fe dan Cu

Paduan Al 10Si dengan Cu dan pengotor Fe digunakan untuk

komponen umum

Dalam klasifikasi Jepang disebut ADC12

Diagram fasa Al dengan 6% Si 1% Fe

dan Cu variasi

Si biru

 Al2Cu merah coklat; α Al(FeMn)Si abu abu

B b 4 Al i i

Page 63: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 63/88

63

Bab. 4. Aluminium

Struktur (a) modifikasi, (b) tidak

dimodifikasi dan (c) struktur 

 Al2CuNi

B b 5 B j

Page 64: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 64/88

64

Bab. 5. Baja

Baja dapat dikelompokkan pada dua bagian besar:

1. Baja (cast steel)

1.1 Baja karbon rendah

1.2 Baja karbon medium dan tinggi

1.3 Baja paduan

2. Baja tahan karat (cast stainless steel)

2.1 Baja tahan korosi

2.2 Baja tahan panas

Baja cor atau cast steel adalah paduan Fe-C dengan C kurang dari 0,8%.

Pendinginan pada baja mengikuti reaksi peritektik

B b 5 B j

Page 65: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 65/88

65

Bab. 5. Baja

Dasar pertitektik mengikuti persamaan reaksi sbb:

L + α β

Bab 5 Baja

Page 66: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 66/88

66

Bab. 5. Baja

 Ada dua jenis pembekuan peritektik

1. Peritectic reaction

2. Pritectic transformation

Bab 5 Baja

Page 67: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 67/88

67

Bab. 5. Baja

Perkembangan pertumbuhan fasa δ

Perkembanagn pertumbuhan fasa δ yang kemudian

berubah menjadi γ

Bab 5 Baja

Page 68: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 68/88

68

Bab. 5. Baja

Fraksi L, δ dan γ pada berbagai kecepatan

pendinginan

Sifat mekanik pada berbagai fraksi

pembekuan

Bab 5 Baja

Page 69: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 69/88

69

Bab. 5. Baja

Baja karbon

Baja karbon adalah baja dengan C

maksimum 0,8%

Bab 5 Baja

Page 70: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 70/88

70

Bab. 5. Baja

Klasifikasi baja cor • Low-carbon steel castings

• Low-carbon steels: 0.20% C or less

• Medium-carbon steels: 0.20 to 0.50% C

• High-carbon steels: 0.50% C or more

• Medium-carbon steel castings

• High-carbon steel castings• Low-alloy steel castings

Pengaruh C pada sifat mekanik baja karbon

Bab 5 Baja

Page 71: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 71/88

71

Bab. 5. Baja

Pengaruh C dan proses perlakuan panas pada sifat

mekanik baja karbon

Bab 5 Baja

Page 72: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 72/88

72

Bab. 5. Baja

Ferrite Pearlite

Ferrite dan pearlitePearlite dilihat dengan SEM

Bab 5 Baja

Page 73: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 73/88

73

Bab. 5. Baja

Struktur mikro baja 1040 Struktur mikro baja 1040

setelah proses speroidisasi

selama beberapa jam

Bab. 5. Baja

Page 74: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 74/88

74

Bab. 5. Baja

Martensit temper  Upper Bainit Bainit dilihat dengan TEM

Bab. 5. Baja

Page 75: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 75/88

75

ab 5 aja

Klasifikasi baca paduan Cr-Ni Cor berdasarkan ACI, Alloy Casting Institute

Bab. 5. Baja

Page 76: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 76/88

76

j

Bab. 5. Baja

Page 77: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 77/88

77

j

Bab. 5. Baja

Page 78: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 78/88

78

j

Bab. 5. Baja

Page 79: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 79/88

79

Sifat mekanik stainless steel cor 

HP-50WZ

Creep rate vs temperatur pada stainless steel cor 

HP-50WZ

Bab. 5. Baja

Page 80: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 80/88

80

Struktur mikro CF-8M

(a) as cast (b) setelah

solution annealing

Struktur mikro martensitik CA-6NM dengan berbagai

macam etsa

Bab. 6. Metal Matrix Composite

Page 81: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 81/88

8181

Komposit adalah:

material yang terbuat dari dua komponen atau lebih

bertujuan menggabungkan kelebihan sifat dari masing masing komponen.

Pada komposit ada unsur matrix dan unsur penguat. Antara matrix dengan penguatnya harus terjadi ikatan

 Agar kedua unsur tersebut dapat saling berinteraksi untuk memungkinkan penggabungankekuatan dan menghilangkan kelemahan dari masing masing unsur komposit.

Secara umum ada 3 jenis komposit,

plastik komposit,logam komposit dan

keramik komposit.

Logam komposit adalah

komposit dengan matrix logam dan penguat dari keramik.

Bab. 6. Metal Matrix Composite

Page 82: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 82/88

8282

Komposit dibuat dengan cara:

Metoda serbuk

Metoda cair 

Metoda cair ada 2 cara:Insitu (terbentuk saat proses peleburan)

Exsitu (partikel kedua ditambahkan dari luar)

Kompossit insitu Kompossit exsitu

Bab. 6. Metal Matrix Composite

Page 83: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 83/88

83

Penguat Komposit adalah:

Penguat komposit terdiri dari:

Material berdimensi nol (partikel)

Berdimensi satu (kawat dan whisker)

Berdimensi dua (plate)

Berdasarkan ukurannya:Penguat berdimensi mikron

Penguat berdimensi nano

PARTIKEL NANO SiC TABUNG NANO KARBONKAWAT NANO SiC

PARTIKEL MIKRO SiC KAWAT MICRO SiC

Bab. 6. Metal Matrix Composite

Page 84: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 84/88

8484

KEBASAHAN

Me  Si3N4 β ‐SiC  B4C  AlN α ‐BN β ‐BN Θ Θ Θ Θ Θ Θ

Al  163  167  162  164 165  163 

Mg 159 164 158 161 161 160

Ti 160 165 160 162 162 161

Sudut kebasahan beberapa logam dengan keramik

Bab. 6. Metal Matrix Composite

Page 85: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 85/88

8585

Pengaruh media antara terhadap hubungan antara partikel dengan matrix logam

Pengamatan dengan SEM dan difraksi sinar xTerbentuknya MgAl2O4 hanya dibolehkan untuk sistem Al-SiC

Bab. 6. Metal Matrix Composite

Page 86: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 86/88

8686

Untuk sistem Al-Al2O3, spinel tidak dikehendaki

karena dapat mengakibatkan debonding

Bab. 6. Metal Matrix Composite

Page 87: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 87/88

8787

Proses pengadukan

Bab. 6. Metal Matrix Composite

Page 88: kuliah pengecoran

5/16/2018 kuliah pengecoran - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kuliah-pengecoran 88/88

8888

Pengaruh jumlah partikel

alumina terhadap

kekentalan Al-11,8%Si

dan temperatur 

penuangan:(a)6800C

(b)7000C

(c)7400C