PPT OMSK
description
Transcript of PPT OMSK
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS
PUTRI SARAHTOMMY
TELINGA TENGAH
ANATOMI TELINGA TENGAH
Telinga tengah terdiri dari :
1. Membran timpani.
2. Kavum timpani.
3. Prosesus mastoideus.
4. Tuba eustachius
Membran Timpani
Membran timpani dibentuk dari dinding lateral kavum timpani dan memisahkan liang telinga luar dari kavum timpani.
Membrana timpani merupakan kerucut, dimana bagian puncak dari kerucut menonjol kearah kavum timpani, puncak ini dinamakan umbo. Dari umbo kemuka bawah tampak refleks cahaya ( Cone of light).
Secara Anatomis membrana timpani dibagi dalam 2 bagian : Pars tensa Pars flasida
Kavum Timpani
Kavum timpani terletak didalam pars petrosa dari tulang temporal, bentuknya bikonkaf .
Kavum timpani mempunyai 6 dinding yaitu : bagian atap, lantai, dinding lateral, dinding medial, dinding anterior, dinding posterior. Atap : tegmen timpani Anterior : tuba eustachius Inferior : vena jugularis (bulbus jugularis) Posterior : aditus ad antrum Lateral : membran timpani Medial : kanalis semisirkularis, kanalis fasialis,
foramen ovale, foramen rotundum, promontorium
Tuba Eustachius
Tuba ini merupakan saluran yang menghubungkan kavum timpani dengan nasofaring.
Tuba terdiri dari 2 bagian yaitu :1. Bagian tulang terdapat pada bagian belakang dan pendek (1/3 bagian).2. Bagian tulang rawan terdapat pada bagian depan dan panjang (2/3 bagian).
Bagian tulang sebelah lateral berasal dari dinding depan kavum timpani, dan bagian tulang rawan medial masuk ke nasofaring.
Fungsi tuba eustachius sebagai ventilasi telinga yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan udara didalam kavum timpani dengan tekanan udara luar, drenase sekret dari kavum timpani ke nasofaring dan menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke kavum timpanI
OMSK
DEFINISI
OMSK stadium dari penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan kronis dari telinga tengah, mastoid, dan membran timpani tidak intak (perforasi), dan ditemukan sekret (otorea) purulen yang hilang timbul berlangsung lebih dari 2 bulan
KLASIFIKASI
OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu :
1. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman = tipe rhinogen. Secara klinis penyakit tubotimpani terbagi atas:
Penyakit aktif Penyakit tidak aktif
Faktor predisposisi pada penyakit tubotimpani :
Infeksi saluran nafas yang berulang, alergi hidung, rhinosinusitis kronis.
Pembesaran adenoid pada anak, tonsilitis kronis.
Mandi dan berenang dikolam renang, mengkorek telinga dengan alat
yang terkontaminasi.
Malnutrisi dan hipogammaglobulinemia.
Otitis media supuratif akut yang berulang.
2. Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak aman = tipe tulang
Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya.
Kolesteatom adalah suatu massa amorf, konsistensi seperti mentega, berwarna putih, terdiri dari lapisan epitel bertatah yang telah nekrotis. kolesteatom dapat dibagi atas 2 tipe yaitu : Kongenital Didapat.
Congenital cholesteatoma
Terbentuk pada masa embrionik
Berkembang dibelakang dari membran timpani yang masih utuh
Tidak ada riwayat otitis media sebelumnya.
Acquired cholesteatoma
1. Primary acquired cholesteatoma.Koelsteatom yang terjadi pada daerah atik atau pars flasida
2. Secondary acquired cholesteatoma.Berkembang dari suatu kantong retraksi yang disebabkan peradangan kronis biasanya bagian posterosuperior dari pars tensa.
Banyak teori yang diajukan sebagai penyebab kolesteatom didapat Teori-teori itu antara lain :
Tekanan negatif dalam atik, menyebabkan invaginasi pars flasida dan pembentukan kista.
Metaplasia mukosa telinga tengah dan atik akibat infeksi
Hiperplasia invasif diikuti terbentuknya kista dilapisan basal epidermis pars flasida akibat iritasi oleh infeksi.
Sisa-sisa epidermis kongenital yang terdapat di daerah atik.
Hiperkeratosis invasif dari kulit liang telinga bagian dalam
Perforasi membran timpani
Perforasi sentral
Perforasi marginal
Perforasi atik
ETIOLOGI
Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring (adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius.
Faktor-faktor penyebab
Lingkungan
Genetik
Otitis media sebelumnya
ISPA
Autoimun
Alergi
Gangguan fungsi tuba eustachius
Penyebab perforasi membran timpani menetap
infeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid yang mengakibatkan produksi sekret telinga purulen berlanjut.
Berlanjutnya obstruksi tuba eustachius yang mengurangi penutupan spontan pada perforasi.
Pada pinggir perforasi dari epitel skuamous dapat mengalami pertumbuhan yang cepat diatas sisi medial dari membran timpani. Proses ini juga mencegah penutupan spontan dari perforasi.
PATOGENESIS
Patogensis OMSK belum diketahui secara lengkap, tatapi dalam hal ini merupakan stadium kronis dari otitis media akut (OMA) dengan perforasi yang sudah terbentuk diikuti dengan keluarnya sekret yang terus menerus. Perforasi sekunder
pada OMA dapat terjadi kronis tanpa kejadian infeksi pada telinga tengah misal perforasi kering. Beberapa penulis menyatakan keadaan ini sebagai keadaan inaktif dari otitis media kronis.
Suatu teori tentang patogenesis dikemukan dalam buku modern yang umumnya telah diterima sebagai fakta. Hipotesis ini menyatakan bahwa terjadinya otitis media nekrotikans, terutama pada masa anak-anak, menimbulkan perforasi yang besar pada gendang telinga. Setelah penyakit akut berlalu, gendang telinga tetap berlubang, atau sembuh dengan membran yang atrofi yang kemudian dapat kolaps kedalam telinga tengah, memberi gambaran otitis atelektasis.
MANIFESTASI KLINIS
OMS Tipe Benigna
Discharge mukoid >> tidak terlalu berbau busuk,cepat menghilang setelah diberikan antibiotik,terlihat berasal dari perforasi besar tipe sentral dengan membran mukosa yg berbentuk garis pada rongga timpani
Gangguan pendengaran konduktif
Perforasi membran timpani
MANIFESTASI KLINIS
OMSK Tipe Maligna dengan kolesteatom
Discharge mukoid >> sekret yang sangat bau dan berwarna kuning abu-abu,kotor purulen dpt jg terlihat keping keping kecil,berwarna putih mengkilat
Gangguan pendengaran konduktif >>dpt pula tipe campuran karena kerusakan koklea
PENATALAKSANAAN
OMS Tipe Benigna
Medikamentosa
1. Larutan H2O2 3% selama 3-5 hari
2. Obat tetes telinga yg mengandung antibiotik dan kortikosteroid,kultur,dan tes resisten (setelah sekret berkurang)
PENATALAKSANAAN
OMS Tipe Maligna dengan kolesteatom
Infeksi pada kolesteatom sukar diobati sebab kadar antibiotik dalam kantung yg terinfeksi tidak bias tinggi.pengangkatan krusta yg menyumbat drainage sangat membantu.
Granulasi pada mukosa diobati :
1. Larutan AgNo3 encer (5-100%)
2. Kemudian dengan pengolesan gentian violet 2%
Cara terbaik mengangkat polip atau massa granulasi yg besar,dengan cunam pengait dngn permukaan kasar diolesi AgNo3 25-50% beberapa kali selang 1-2 minggu
bila tidak teratasi dpt dilakukkan pembedahan.
KOMPLIKASI
OMSK tipe benigna : tidak menyerang tulang sehingga jarang menimbulkan komplikasi,tetapi jika tidak mencegah invasi organisme baru dari nasofaring dpt menimbulkan otitis media supuratif eksaserbasi akut
OMSK tipe maligna : erosi pada canalis semisirkularis,canalis tulang,tegmen timpani ,pada permukaan lateral mastoid dengan timbulnya abses subperiosteal,dan sinus sigmoid.komplikasi lainnya bisa menjadi meningitis,abses otak,labirintis supuratif.