PPT Malpraktek Medis Akibat Syok Anafilaktik
-
Upload
mariamargaretha -
Category
Documents
-
view
102 -
download
6
description
Transcript of PPT Malpraktek Medis Akibat Syok Anafilaktik
INNE IKKE CITAMI PUTRI
10-2011-034
Malpraktek Medis akibat Syok Anafilaktik
Skenario 6Seorang dokter umum yang sedang praktek di tempat praktek pribadinya didatangi olehh seorang pasien laki-laki muda yang mengeluh demam. Setelah memeriksa pasien tersebut, dokter memberikan resep namun pasien minta disuntik agar cepat sembuh. Karena pasiennya tetap memaksa maka dokter memberikan suntikan di daerah bokong pasien. Tidak lama setelah disuntik pasien mengeluh pusing dan pandangannya gelap. Tak lama kemudian pasien tidak sadarkan diri. Dokter lalu melakukan pemeriksaan TTV terhadap pasien dan didapatkan hasil TD 80/50 mmHg, denyut nadi lemah 150 kali/menit. Dokter langsung menelepon ambulans, dan karena panik dokter tidak tahu apa yang harus diperbuat. Setibanya ambulans di tempat praktek dokter tersebut, pasien ternyata sudah meninggal.
NORMA DOKTER
ATURAN PENERAPAN KEILMUAN KEDOKTERAN (PROFESSIONAL CONDUCT) DALAM PRAKTIK.
ATURAN HUKUM ATURAN PENERAPAN
ETIKA KEDOK (ETHICAL CONDUCT)
ETIKA HUKUM
DISIPLIN
Malpraktek
John D. Blum Black Law Dictionarymalpraktik medik
merupakan bentuk kelalaian profesi dalam bentuk luka atau cacat yang dapat diukur yang terjadinya pada pasien
yang mengajukan gugatan sebagai akibat langsung dari tindakan
dokter
perbuatan jahat dari seorang ahli, kekurangan dalam keterampilan yang
dibawah standar, atau tidak cermatnya seorang ahli dalam menjalankan
kewajibannya secara hukum, praktek yang jelek atau ilegal atau perbuatan
yang tidak bermoral.
Malpraktek
World Medical Association (WMA) (1992) Medical malpractice involves the physician’s failure to
conform to the standard of care for treatment of the patient’s condition, or lack of skill or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient.
Tidak menggunakan standar pengobatan Kelalaian dalam menangani penderita. Mengakibatkan kecacatan pasien.
Kenapa terjadi malpraktek?
ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan dokter atau rumah sakit
semakin tingginya harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
semakin tingginya pendidikan pasienmeningkatnya kesadaran hukum dan
kesadaran akan hak-hak pasien.
Malpraktek
Tindakan yg disengaja
(Intentional)
• Professional misconducts• aborsi ilegal, euthanasia
Kelalaian(Negligence)
• Malefeasance melakukan tindakan yg melanggar hukum atau tidak tepat
• Misfeasance melakukan tindakan medis yg tepat tp pelaksanaannya tidak tepat
• Nonfeasance tidak melakukan tindakan medis yg menjadi kewajibannya
Lack of skill• Kompetensi kurang• Di luar kompetensi
Bentuk Malpraktek
Criminal malpractice Civil Malpractice Administrative malpractice
Pembuktian Malpraktek
Cara Langsung
Kewajiban profesi Penyimpangan Kerugian yg Hub. Sebab-akibat kewajiban dirasakan antara tindakan ygpasien dilakukan dgn kerugian. Setidaknya proximate cause
DUTY (Duty of
care) DamageDirect causal
relationship
Dereliction of the duty
Syarat Kelalaian
(4D)
Pembuktian Malpraktek
Cara tidak langsung cara pembuktian yang mudah bagi pasienmengajukan fakta-fakta
yang diderita olehnya sebagai hasil layanan perawatan (doktrin res ipsa loquitur). Dapat diterapkan apabila fakta-fakta yang ada memenuhi kriteria:
Fakta tidak mungkin ada atau terjadi apabila dokter tidak lalai
Fakta itu terjadi memang berada dalam tanggung jawab dokter
Fakta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien.
Civil Malpractice
Dokter tidak melaksanakan kewajibannya. Tidak melakukan apa yang menurut kesepaktan
wajib dilakukan Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib
dilakukan, tetap terlambat melaksanakannya Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib
dilakukan, tetapi tidak sempurna dalam melaksanakan hasilnya
Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.
Recklessness (Kecerobohan)
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan standar profesi
melakukan tindakan tanpa informed consent.
Informed consent
Tujuan dari informed consent adalah agar pasien mendapat informasi yang cukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan.
Hal-hal yang harus disampaikan: Maksud dan tujuan tindak medik tersebut Resiko yang melekat pada tindak medik Kemungkinan timbulnya efek samping Alternative lain tindakan medik Kemungkinan-kemungkinan (konsekuensi) yang terjadi
bila tindakan medik tersebut tidak dilakukan
Administrative Malpractice
Tenaga kesehatan melakukan pelanggaran terhadap hukum administrasi negara yang berlaku,
Misalnya menjalankan praktek tanpa lisensi atau izin praktek, melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan lisensi atau izinnya, menjalankan praktek dengan izin yang sudah kadaluarsa, dan menjalankan praktek tanpa membuat catatan medik
Tindak Pidana
Malpraktik ketentuan pidana baik berupa tindak kesengajaan ataupun akibat kelalaian:
Menyebabkan mati dan luka karena kelalaian (Pasal 359 KUHP, Pasal 360 KUHP, Pasal 361 KUHP)
Penganiayaan (Pasal 351 KUHP), untuk tindakan medis tanpa persetujuan dari pasien (informed consent)
Aborsi (Pasal 341 KUHP, Pasal 342 KUHP, Pasal 346 KUHP, Pasal 347 KUHP, Pasal 348 KUHP, Pasal 349 KUHP)
Euthanasia (Pasal 344 KUHP, Pasal 345 KUHP)Keterangan palsu (Pasal 267-268 KUHP).
KUHP
Pasal 359Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain meninggal, diancam dengan pidana penjara paling lama 5tahun atau pidana kurungan paling lama 1tahun
Pasal 360(1) Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang luka berat dihukum penjara selama-lamanya 5 th atau hukuman kurungan selama-lamanya 1 th.(2) Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang menjadi sakit atau tidak dapat menjalankan jabatannya atau pekerjaannya sementara, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 bl atau hukuman kurungan selama-lamanya 6 bl atau hukuman denda setinggi tingginya Rp 4500.
Tindak Perdata
Kasus malpraktik medis yang diajukan gugatan perdata didasarkan pada ketentuan perbuatan melanggar hukum yang diatur dalam pasal 1365, pasal 1366, pasal 1367 KUH Perdata. Berkaitan dengan ganti rugi ini juga diatur dalam pasal 55 UU Kesehatan sebagai berikut:5 (1) Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan.(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Unforeseeable
World Medical Association (WMA) tidak semua kegagalan medis adalah akibat malpraktik medis. Peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya (unforeseeable) yang terjadi saat dilakukan tindakan medis yang sesuai standar tetapi mengakibatkan cidera pada pasien tidak termasuk ke dalam pengertian malpraktik atau kelalaian medik.
Anafilaktik Syok
Secara umum syok anafilaktik tidak dapat dipersalahkan kepada dokternya, karena merupakan suatu akibat yang tidak dapat diketahui sebelumnya.
Dokter dalam peristiwa ini tidak bisa dikatakan lalai, apabila ia sudah mengusahakan pemberian antidotumnya (adrenalin).
Gejala yang timbul beberapa menit setelah pasien terpajan oleh allergen atau faktor pencetus nonalergen seperti zat kimia, obat.
Anafilaktik Syok
Epinefrin 1:1000 0,3-0,5 ml (dewasa), 0,01 ml/kgBB (anak)
Dapat diberikan setiap 15-20 menit, max 3 kali pencetusnya allergen (suntikan imunoterapi,
penisilin atau sengatan serangga) suntikan infiltrasi epinefrin 1:1000 0,1-0,3 ml di bekas tepat suntikan untuk mengurangi absorpsi allergen tersebut.
Bila mungkin dipasang torniket proksimal dari tempat suntikan dan kendurkan setiap 10 menit. Torniket dapat dilepas bila keadaan sudah terkendali.
Sistem pernapasan dan kardiovascular
Upaya Pencegahan Malpraktek
Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya.
Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.
Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.
Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya.
Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya.
Kesimpulan
Tidak semua kegagalan medis adalah akibat malpraktik medis seperti unforeseeable risk (akibat yang tidak diduga).Pada kasus ini terjadi reaksi anafilaksis akibat penyuntikan. Pada keadaan ini dokter tidak dapat disalahkan karena merupakan unforeseeable risk. Tetapi dokter dipersalahkan karena tidak memberikan penanganan syok anafilaktik yang terjadi pada pasien yang seharusnya ia berikan sesuai dengan standar penanganan pasien anafilaksis