ppt kasus

43
ANXIETAS DEPRESI BY : IRMA FATIMAH K1A109 031 PEMBIMBING : dr. Junuda RAF. M.Kes.,Sp.KJ DISKUSI KASUS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA KENDARI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2013

Transcript of ppt kasus

Page 1: ppt kasus

ANXIETAS DEPRESI

BY : IRMA FATIMAHK1A109 031

PEMBIMBING : dr. Junuda RAF. M.Kes.,Sp.KJ

DISKUSI KASUS

KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWARUMAH SAKIT JIWA KENDARIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HALU OLEO2013

Page 2: ppt kasus

IDENTITAS PASIENNama : Ny. NURHAYATI

Jenis kelamin : perempuan Tempat/Tgl Lahir : Abeli, 15-5-1966

Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia Suku Bangsa: Tolaki

Pekerjaan/sekolah : IRT

Alamat : Jln. Wedahu RT 1/RW 1. Kel. Abeli

Dikirim Oleh : Diri sendiri

Dokter yang mengobati : dr. Junuda RAF, M.Kes, Sp.KJ

Diagnosa sementara : Anxietas Depresi F41.2

Gejala-gejala utama : perasaan tidak enak di dada

Page 3: ppt kasus

RIWAYAT PENYAKIT:

Keluhan Utama dan alasan MRSJ : perasaan tidak enak di dada, takut, dan kwatir terjadi sesuatu pada dirinya

Page 4: ppt kasus

RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG Keluhan dan gejala : Sejak 2 tahun SMRSJ pasien mengalami gejala perasaan tidak

enak di dada yaitu jantungnya sering berdebar-debar, dada terasa panas, kepala terasa berat, nafas cepat, yang muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Gejala seperti ini dirasakan oleh pasien semakin memberat dan baru sekitar 1 bulan yang lalu pasien sudah tidak bisa menahan gejala tersebut sehingga pasien berinisiatif untuk berobat ke dokter jiwa. Selain gejala tersebut pasien juga mengalami gejala takut dan khawatir tentang sejumlah peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan sukar mengendalikan rasa khawatir tersebut, ada perasaan ingin marah namun tidak bisa untuk melampiaskannya sehingga pasien mengalami kehilangan kegembiraan, pasien juga mengalami gejala susah tidur, dalam sehari semalam hanya bisa tidur ± 3 jam, mudah lelah, mudah marah, sukar konsentrasi dalam segala hal, pusing, sakit ulu hati, nafsu makan berkurang dan pasien juga merasa mengalami penurunan berat badan (sebelumnya BB: 64kg turun menjadi 59kg).

Page 5: ppt kasus

penyakitnya muncul ada beberapa hal yang mendasarinya. Pertama pada tahun 2008 anak ke-2 pasien umur 24 tahun mengalami kecelakaan berkendara sehingga koma ± 2 bulan, setelah terbangun dari komanya anak tersebut mengalami gangguan post trauma kapitis yaitu bicara tidak jelas, tremor, sulit tidur. Padahal harapan pasien ingin ini anaknya melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah dan semenjak setelah kejadian tersebut jika mendengar suara kendaraan muncul rasa ketakutan. Kedua suami pasien yang merupakan polisi kehutanan sehingga sering keluar kota dalam 1 minggu kadang pulang ke rumah kadang juga tidak, jika pulang ke rumah kadang bermalam, kadang juga tidak, kemudian berangkat lagi ke tempat kerjanya. Tahun 2003 suami pasien menikah sirih dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan pasien, ±2 tahun kemudian baru diketahui oleh pasien hal itu diperoleh dari mulut ke mulut orang-orang sekitar. Sehingga pasien stress, marah, kesal dengan suaminya dan meminta suaminya untuk menceraikan istri keduanya. Namun, suami pasien hanya menganggup tapi tidak menceraikannya. Suami pasien hidup bersama dengan istri ke-2nya ±6 tahun dan punya anak perempuan 1 orang.

Page 6: ppt kasus

Tahun 2008 Suami pasien menceraikan istri keduanya karena istri pertama (pasien) minta cerai dengannya jika tidak ingin menceraikan istri keduanya. suami pasien masih memilih hidup bersama dengan istri pertamanya (pasien). Ketiga pada tahun 1992 anak pertama pasien umur 5 tahun meniggal dunia karena DBD.saat itu pasien sementara hamil 6 bulan anak kedua. Sehingga dari kejadian-kejadian tersebut pasien merasa kehilangan kegembiraan, penuh rasa takut dan khawatir, Namun, masih memiliki pandangan masa depan yang optimis, tidak ada keinginan untuk membahayakan diri/ bunuh diri. Riwayat pernah berobat ke dokter saraf (+), dokter jantung (+), dokter penyakit dalam (+) namun, tidak ada perubahan. Riwayat pernah mengkonsumsi obat-obatan (penenang) (-).

Page 7: ppt kasus

Hendaya / disfungsi

Hendaya sosialterganggu. Namun

masih bisa Berinteraksi dengan lingkungan

sekitar

Hendaya pekerjaan:

terganggu. Karena pasien merasa sulit

konsentrasi dan cepat lelah jika bekerja.

Sehingga, pasien lebih sering ke rumah

tetangga untuk bercerita karena merasa

perasaannya terasa legah jika ke rumah tetangga bercerita.

Hendaya waktu senggang: tidak

ada

Page 8: ppt kasus

FAKTOR STRESOR PSIKOSOSIAL

Perasaan khawatir terhadap suaminya yang sering keluar kota, takut jika

suaminya punya pacar atau menikah lagi dengan perempuan lain.

Takut mendengar suara kendaraan. Sehingga, sulit untuk bepergian jika

menggunakan kendaraan karena langsung timbul gejala berdebar-

debar, terasa panas di dada.Jika berada di tempat keramaian tiba-tiba

muncul gejala rasa tidak enak di dada, rasa ketakutan, jantung berdebar-debar, dada terasa

panas, pusing

Page 9: ppt kasus

HUBUNGAN GANGGUAN SEKARANG DENGAN RIWAYAT PENYAKIT FISIK DAN PSIKIS

SEBELUMNYA

Pernah mengalami gejala yang sama pada tahun 1990, saat anak

pertamanya meninggal dunia karena DBD dan sementara hamil

6 bulan anak ke dua. Namun sembuh setelah lahir anak kedua

tanpa mengkonsumsi obat.

Page 10: ppt kasus

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA

•sinusitis, gastritis, riwayat alergi dingin, riwayat hipertensi.

Penyakit Fisik

•Tidak adaRiwayat penggunaan zat psikoaktif

•Tidak adaRiwayat Gangguan Psikiatrik Sebelumnya

Page 11: ppt kasus

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

1. riwayat pranatal dan perinatal : Tanggal 15 mei 1966 Pasien lahir spontan

dari ibu G6P5A0 di tolong oleh dukun di rumah, saat lahir langsung menangis. Tidak ada riwayat ibu DM (-), hipertensi (-), riwayat infeksi (-), riwayat mengkonsumsi obat-obatan saat hamil (-), riwayat kelainan kongenital (-).

2. riwayat masa kanan awal tinggal dengan kedua orang tua, pasien

sangat rewel dan sering menangis.

Page 12: ppt kasus

3. riwayat masa kanak pertengahan pasien mempunyai sifat yang cerewet, suka

bergaul, humoris sehingga disenangi oleh teman-temannya.

Menyukai keluar bermain dengan tema-temannya dibanding tinggal di rumah

Pada masa ini juga pasien duduk di bangku SD 4. riwayat masa kanak akhir remaja masa pertumbuhan dan perkembangan yang lebih

cepat dibanding dengan teman-temannya dan mempunyai sifat yang lebih dewasa dari teman-temannya sehingga muncul rasa malu dengan teman-temannya dan memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya

Page 13: ppt kasus

Ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih memilih untuk menikah pada umur 15 tahun

5. Riwayat Masa Dewasaa. Riwayat pendidikan : SMPb. Riwayat pekerjaan : ibu rumah tangga

dan jika ada pesta pernikahan sering di panggil sebagai juru masak

c. Riwayat pernikahan : menikah pada umur 15 tahun dengan pacarnya sendiri dari sejak SD

Page 14: ppt kasus

Riwayat kehidupan sosial : hubungan dengan tetangga, teman, keluarga harmonis

Riwayat kehidupan spiritual : Pasien shalat 5 waktu dan sering membaca kitab suci AL-Qur’an dan tidak ada pikiran menyalahkan Tuhan

Page 15: ppt kasus

 RIWAYAT KEHIDUPAN KELUARGA

Pasien adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara: (♂, ♀, ♂, ♂, ♂, [♀],♂,♂). Anak pertama berumur 62 tahun, riwayat pendidikan terakhir D3, pensiunan PNS, anak kedua berumur 60 tahun, riwayat pendidikan terakhir SMA, Ibu Rumah Tangga. anak ketiga berumur 57 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerja bangunan, anak keempat berumur 54 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerja bangunan, anak kelima 51 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerja bangunan, anak ketujuh 45 tahun, pendidikan terakhir SMP, Ibu Rumah Tangga, anak kedelapan 43 tahun, pendidikan terakhir SMP, petani. Mereka berhubungan baik, saling membantu dan mendukung jika saudaranya mengalami masalah atau kesulitan.

± 30 tahun yang lalu kedua orang tua mereka meninggal dunia, selang antara meninggalnya ibu dan ayah mereka hanya 2 tahun. Disini pasien mengalami luka yang mendalam, karena mereka belum ada yang bekerja, sehingga belum sempat membahagiakan kedua orang tua mereka.

Page 16: ppt kasus

Punya anak sebanyak 4 orang ((♀, ♂, ♂, ♀). Anak pertama di usia 5 tahun meninggal dunia karena Demam Berdarah Dengue. Anak kedua 23 tahun, pendidikan terakhir SMA, post trauma kapitis akibat kecelakaan berkendara yang menimbulkan gejala sisa yang mirip dengan gejala parkinson (tremor, bicara tidak jelas, lambat berjalan dan sedikit membungkuk) sebelum kecelakaan, keinginan anak ini dan pasien ingin melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Anak ketiga 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, tidak ada keinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah padahal harapan pasien ingin jika ini anaknya melanjutkan sekolahnya. Anak keempat 17 tahun, kelas 2 SMA, harapan pasien satu-satunya agar anaknya ini ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.

Page 17: ppt kasus

RIWAYAT KEHIDUPAN SEKARANG Pasien tinggal di rumah yang berukuran 9 X 12 meter. pasien

tinggal 1 rumah beranggotakan 4 orang yaitu dengan anak kandung 3 orang, anak dari suaminya dari istri kedua satu orang, suami, dan pasien sendiri. Namun suami jarang pulang ke rumah karena sering keluar kota untuk urusan pekerjaan. Keluarga pasien adalah keluarga kecil dengan ekonomi cukup. Dimana kehidupan keluarga pasien didapatkan dari penghasilan ayah sebagai polisi kehutanan dengan dan punya kebun kelapa dengan luas 3 hektar dan pasien (istri tinggal di rumah sebagai IRT untuk menugurus segala kebutuhan rumah tangga termasuk mengurus semua anak-anaknya. Pasien hidup di lingkungan yang mayoritas masyarakatnya mempunyai Mata pencaharian pokok sebagai wiraswasta kemudian pegawai negeri sipil, nelayan dan peternak. Tingkat pendidikan terbanyak pada masyarakat di kelurahan tersebut berada pada sekolah dasar kemudian SMP, SLTA, D3, S1. Mayoritas tingkat pendapatan di kelurahan tersebut adalah tingkat pendapatan rendah dan mayoritas penduduknya suku pendatang.

Page 18: ppt kasus

PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN KEHIDUPANNYA

Saat ini pasien merasa dirinya sakit dan ingin berobat supaya cepat sehat sehingga bisa bekerja lebih fokus dan bisa mengurus anak-anaknya dengan baik, serta berencana untuk menunaikan ibadah haji dan pasien juga berharap supaya kedepannya kehidupan keluarganya baik-baik saja dan jika ada masalah bisa dibicarakan dan diselesaikan secara baik-baik.

Page 19: ppt kasus

DESKRIPSI UMUM

Penampilan Umum : Wajah sesuai dengan umur, memakai kacamata

hitam, kontak mata yang sayup, bedak, lipstik, memakai jilbab orange, baju panjang kaos warna merah, celana kain panjang, sandal hills 2cm warna hitam campur putih, ekspresi wajah seperti ada yang di pendam, cemas, ada kesedihan yang mendalam, wajah sering menunduk dan diam, gaya berjalan lambat dan sedikit menunduk.Kesadaran : Compos MentisPerilaku dan aktivitas psikomotor : depresiPembicaraan : relevanSikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

Page 20: ppt kasus

KEADAAN AFEKTIF (MOOD), PERASAAN, DAN EMPATI, PERHATIAN

Mood : cemasEkspresi Afektif : afek depresifKeserasian : serasiEmpati : dapat dirabarasakan

Page 21: ppt kasus

FUNGSI INTELEKTUAL (KOGNITIF) :

Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : sesuai

Daya Konsentrasi dan perhatian : baikOrientasi (waktu, tempat, dan orang) :

BaikDaya ingat : Baik Pikiran abstrak : baikBakat kreatif : Tidak adaKemampuan menolong diri sendiri : Ada

Page 22: ppt kasus

Gangguan Persepsi :Halusinasi : tidak ada Ilusi : Tidak adaDepersonalisasi : Tidak adaDerealisasi : Tidak ada

Proses Berfikir :Arus pikiran :

Produktifitas : baik Kontinuitas : Baik Hendaya berbahasa : tidak ada

Isi pikiran : Preokupasi : Tidak ada Gangguan isi pikiran : Tidak ada

Page 23: ppt kasus

Pengendalian Impuls : baik Daya Nilai :

Norma Sosial : Sadar dengan apa yang dia lakukan

Uji daya nilai : BaikPenilaian realitas : BaikTilikan (insight) : Derajat 6: mengerti

kenyataan objektif tentang suatu situasi disertai daya pendorong motivasi dan emosional untuk mengatasi situasi tersebut

Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya

Page 24: ppt kasus

PEMERIKSAAN FISIK

Status General : Kesadaran : Compos mentis Keadaan umum : Normal Tanda vital

TD : 130/90 mmHg N : 80 kpm S : 36,6 °C P : 20 kpm

24

Page 25: ppt kasus

LANJUTAN... Thoraks

Inspeksi : Ki=Ka Palpasi : VF Ki=Ka Perkusi : Sonor Auskultasi : Vesikuler dbn, bunyi

tambahan (-)

Abdomen Inspeksi : Datar Ikut gerak nafas Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-) Perkusi : Timpani Auskultasi : Peristaltik (7x/m)

25

Page 26: ppt kasus

LANJUTAN...

Status NeurologiGCS = E4 M6 V5

Pupil : Bulat dan isokor Ø 2mm, RCL +/+, RCTL +/+

Refleks fisiologis : (+) dalam batas normal

Refleks patologis : (-)

Ekstremitas : Kekuatan : N NN N

26

Page 27: ppt kasus

IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA Seorang perempuan 57 tahun masuk RSJ kendari dengan gejala

utama perasaan tidak enak di dada yaitu jantungnya sering berdebar-debar, dada terasa panas, kepala terasa berat, nafas cepat, yang muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Sejak 2 tahun SMRSJ. Gejala seperti ini dirasakan oleh pasien semakin memberat dan baru sekitar 1 bulan yang lalu pasien sudah tidak bisa menahan gejala tersebut sehingga pasien berinisiatif untuk berobat ke dokter jiwa. Selain gejala tersebut pasien juga mengalami gejala takut dan khawatir tentang sejumlah peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan sukar mengendalikan rasa khawatir tersebut, ada perasaan ingin marah namun tidak bisa untuk melampiaskannya sehingga pasien mengalami kehilangan kegembiraan, pasien juga mengalami gejala susah tidur, dalam sehari semalam hanya bisa tidur ± 3 jam, mudah lelah, mudah marah, sukar konsentrasi dalam segala hal, pusing, sakit ulu hati, nafsu makan berkurang dan pasien juga merasa mengalami penurunan berat badan (sebelumnya BB: 64kg turun menjadi 59kg).

Page 28: ppt kasus

penyakitnya muncul ada beberapa hal yang mendasarinya. Pertama pada tahun 2008 anak ke-2 pasien umur 24 tahun mengalami kecelakaan berkendara sehingga koma ± 2 bulan, setelah terbangun dari komanya anak tersebut mengalami gangguan post trauma kapitis yaitu bicara tidak jelas, tremor, sulit tidur. suami pasien yang merupakan polisi kehutanan sehingga sering keluar kota dalam 1 minggu kadang pulang ke rumah kadang juga tidak, jika pulang ke rumah kadang bermalam, kadang juga tidak, kemudian berangkat lagi ke tempat kerjanya. Tahun 2003 suami pasien menikah sirih dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan pasien, ±2 tahun kemudian baru diketahui oleh pasien. Tahun 2008 Suami pasien menceraikan istri keduanya karena istri pertama (pasien) minta cerai dengannya jika tidak ingin menceraikan istri keduanya.

Page 29: ppt kasus

EVALUASI MULTIAKSIAL : (SESUAI PPDGJ – III)

Aksis I Berdasarkan hasil autoanamnesis ditemukan adanya pola

prilaku pasien yang secara klinis bermakna seperti perasaan tidak enak di dada yaitu jantungnya sering berdebar-debar, dada terasa panas, kepala terasa berat, nafas cepat, yang muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. takut dan khawatir tentang sejumlah peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan sukar mengendalikan rasa khawatir tersebut, susah tidur, dalam sehari semalam hanya bisa tidur ± 3 jam, mudah lelah, mudah marah, sukar konsentrasi dalam segala hal, pusing, sakit ulu hati, nafsu makan berkurang dan pasien juga merasa mengalami penurunan berat badan (sebelumnya BB: 64kg turun menjadi 59kg) dan mengalami hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan, sehingga kasus ini digolongkan dalam Gangguan Jiwa.

Page 30: ppt kasus

Tidak ada halusinasi dan waham sehingga kasus ini digolongkan dalam Gangguan non- psikotik.

Tidak adanya hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya serta hasil alloanamnesis dan autoanamnesis yang menguatkan berupa tidak adanya gangguan fungsi kognitif, daya ingat dan riwayat trauma kapitis sehingga digolongkan dalam Gangguan Non Organik.

Adanya gejala rasa Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui. Perasaan takut & khawatir ttg sejumlah peristiwa / hal atau aktivitas dan Pasien sukar mengendalikan rasa khawatir tsb, konsentrasi dan perhatian berkurang. Sehingga digolongkan dalam gangguan Anxietas

Kehilangan kegembiraan, mudah lelah, tidur terganggu disertai penurunan nafsu makan dan berat badan sehingga digolongkan dalam gangguan Depresi

Page 31: ppt kasus

Berdasarkan hasil uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pasien saat ini menderita Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)

DD :Gangguan Anxietas Fobik

Gangguan anxietas menyeluruh

Page 32: ppt kasus

Aksis II Berdasarkan uraian riwayat kehidupan pribadi yang dilakukan

penelusuran pada pasien saat ini dapat dikatakan bahwa pasien ini memiliki Gangguan Kepribadian Campuran dan lainnya (F61).

DD : gangguan keperibadian cemas/ menghindar Aksis III Gastritis, Hipertensi, sinusitis Aksis IV Masalah dengan keluarga Masalah psikososial Aksis V 80-71 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan

dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll.  

Page 33: ppt kasus

 DAFTAR PROBLEM

Organobiologik : Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, sehingga membutuhkan psikofarmaka (psikoterapi)

Psikologik : Terdapat gangguan suasana perasaan yang mengganggu keseharian, sehingga membutuhkan psikofarmaka dan psikoterapi

Sosiologik : Ada hendaya dalam bidang social dan pekerjaan sehingga membutuhkan sosioterapi

 

Page 34: ppt kasus

PROGNOSIS : Dubia et bonamFaktor pendukung : Ada dukungan keluarga Keteraturan minum obat Ekonomi cukupFaktor penghambat : Faktor pencetus Riwayat pendidikan Gejala berulang/Kekambuhan

Page 35: ppt kasus

RENCANA TERAPI

Farmakoterapi : Kalxetin 1-0-0 Zypraz 0-1/2-1Psikoterapi :

Suportif Ventilasi Konseling Cognitive Behavioral Therapy Sosioterapi : Social Skill Training

Page 36: ppt kasus

PEMBAHASAN / TINJAUAN PUSTAKAANXIETAS = KECEMASANDEFINISI :Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul

karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui.

Epidemiologi :Prevalensi : 3% - 8%

50% penderita GA juga mempunyai ggn mental lain.

Ratio = ♀ : ♂ = 2 : 1Usia = ± 20 tahun

Kebanyakan pasien GA pergi berobat pd dokter umum, internist, cardiologist, pulmonolog, gastro-entrologist oleh karena gejala somatiknya.

Page 37: ppt kasus

GEJALA Perasaan takut & khawatir ttg sejumlah

peristiwa / hal atau aktivitas Pasien sukar mengendalikan rasa khawatir tsb Gejala pd point 1 disertai 3 atau lebih gejala

berikut :Gelisah d. mudah marah Mudah lelah e. otot tegang Sukar konsentrasi f. tidur terganggu

(sukar, terbangun2,

tidur tak nyenyak) Gejala-gejala somatik

Page 38: ppt kasus

MANIFESTASI PERIFER DARI ANXIETAS

Diarrhae Lambung terganggu Pusing, kepala ringan Polyuria (miksi frekuen) Hyperhidosis Telapak tangan

berkeringat Hypertensi atau dingin Palpitasi Perut kembung, nausea Mydriasis Nafas pendek Gelisah Otot tegang Syncope Mulut kering Tachicardi Sulit masuk tidur atau Rasa kesemutan pada mempertahankan tidur extremitas Tremor

Page 39: ppt kasus

EPISODE DEPRESI

Gejala utama Afek deresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi menuju meningkatnya keadaan

mudah lelahGejala tambahan Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan diri yang berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau

bunuh diri Tidur terganggu Nafsu makan berkurang

Page 40: ppt kasus

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F41.2)

Pedoman Diagnostik Terdapat gejala-gejala anxietas maupun

depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan

Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik

Page 41: ppt kasus

Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan

Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.

Page 42: ppt kasus

Pedoman Diagnostik Gangguan Kepribadian Campuran

Dengan gambaran beberapa gangguan pada F60.- tetapi tanpa suatu kumpulan gejala yang dominan yang memungkinkan suatu diagnosis yang lebih khas.

Page 43: ppt kasus