PPT Kasus Keganasan.pptx

18
ASUHAN KEPERAWATAN KEGANASAN DENGAN KASUS MENINGIOMA

description

Kasus Keganasan

Transcript of PPT Kasus Keganasan.pptx

Page 1: PPT Kasus Keganasan.pptx

ASUHAN KEPERAWATAN KEGANASAN DENGAN KASUS MENINGIOMA

Page 2: PPT Kasus Keganasan.pptx

MENINGIOMA•Tumor jinak yang sering ditemui yang

melibatkan semua lapisan meningen, tumor ini dipercaya berasal dari sel-sel arakhnoid. Kebanyakan meningioma bersifat jinak tetapi beberapa tumor bisa menjadi ganas (Black & Hawks, 2014).

Page 3: PPT Kasus Keganasan.pptx

INSIDEN• Meningioma dapat dijumpai pada semua umur,

namun paling banyak dijumpai pada usia pertengahan. Meningioma intrakranial merupakan 15 -20% dari semua tumor primer di regio ini. Meningioma juga bisa timbul di sepanjang kanalis spinalis, dan frekuensinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tumor lain yang tumbuh di regio ini.

• Di intracranial, meningioma banyak ditemukan pada wanita dibanding pria (2 : 1), sedangkan pada kanalis spinalis lebih tinggi lagi (4 : 1).

• Meningioma ini lebih banyak didapatkan pada wanita dari pada laki-laki. Perbandingan antara wanita dan laki-laki adalah 3 : 2

Page 4: PPT Kasus Keganasan.pptx

ETIOLOGIEtiologi tumor ini diduga berhubungan

dengan 1. Genetik (NF2 & GF) 2. Terapi radiasi, 3. Hormon sex,4. Infeksi virus 5. Riwayat cedera kepala.

Page 5: PPT Kasus Keganasan.pptx

PATOFISIOLOGI•Seperti banyak kasus neoplasma lainnya,

masih banyak hal yang belum diketahui dari meningioma. Tumor otak yang tergolong jinak ini secara histopatologis berasal dari sel pembungkus arakhnoid (arakhnoid cap cells) yang mengalami granulasi dan perubahan bentuk. Patofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum jelas. Kaskade eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan perkembangan edema peritumoral

Page 6: PPT Kasus Keganasan.pptx

MANIFESTASI KLINIK •Perubahan status mental •Sakit kepala •Mual muntah•Papilaedema •Kejang •Kelemahan fokal (hemiparese)•Gangguan sensoris•Gangguan bahasa•Gangguan koordinasi•Gangguan penglihatan

Page 7: PPT Kasus Keganasan.pptx

KOMPLIKASI

Edema serebral

Tekanan intracranial meningkat.

Herniasi otak

Hidrosefalus. Kejang.

Metastase ke tempat

lain.

Page 8: PPT Kasus Keganasan.pptx

RESUME KASUS

• Tn M (172***), laki-laki dengan tanggal lahir 22 november 1961. Pasien masuk RS pada tanggal 15 Januari 2015 dengan keluhan utama penurunan kesadaran. Terpasang O2 binasal 3 liter per menit, NGT (+), nadi lemah CTR < 2. Respon terhadap rangsang nyeri (+), akral hangat, pupil isokor, turgor kulit tidak elastis, edema (+) , alergi (-), riwayat merokok (+), riwayat hipertensi (+) minum alkohol (-), obat-obatan (-), BB=63 kg biasanya 75 kg, TB 165 cm, lila 30 cm. IMT 22,49 Kg/m2. Rencana pengobatan WBRT 30 x 150 ctg, Batuk berdahak, Kesadaran E2M4V3 (somnolen) hemiparase duplex untuk chest physioterapi.

Page 9: PPT Kasus Keganasan.pptx

•TTV: TD: 130/90 mmHg; N:110 x/mnt; P:24x/mnt; S:36,5oC.

•MRI Kepala: Progresifitas massa pada temporal kanan yang infiltrasi ke scalp temporaparietal kanan. Hidrocepalus obstruksi dan herniasi subfalcine ke kiri. Infark lakunar multiple basal ganglia, thalamus kanan kiri dan periventrikuler lateralis kiri.

•Rongten: bronkhopneumonia kanan. •Pasien didiagnosa dengan meningioma

WHO grade III

Page 10: PPT Kasus Keganasan.pptx

Pengkajian • Mulut : gigi tidak lengkap terdapat stomatitis,

caries, lidah bersih, reflek menelan tidak ada, tenggorokan normal, bising usus 14 x/menit, terpasang NGT. Program makan cair 6x200cc ektra jus.

• Eleminasi : BAB 1-2x/hari warna kuning konsistensi lunak, terpasang cateter ukuran 16, urin berwarna kuning.

• Aktivitas : Total care, parese extremitas bawah, mandi di lap oleh istrinya, tidur 8 jam perhari, berdasarkan pengkajian status fungsional Barthel Index : Nilainya : 0 ( ketergantungan total)

Page 11: PPT Kasus Keganasan.pptx

• Kulit: Terdapat luka decubitus grade 1 di sacrum dari rumah

• Sirkulasi : Hidung normal, pengembangan dada noramal, irama jantung teratur,paru vesikuler,turgor tidak elastic, edema di kedua tungkai dengan pitting edema gr.1

• Pemeriksaan Penunjang:• Hb:14,3; Leuko 20,47; Tromb: 191; eritrosit

4,66; Ht: 39; GDS: 161; OT/PT: 14/26; Albumin: 2,8; Elektrolit Na: 132; K:4,6; Cl: 89; Ca: 8,1

• Masa Protrombin (PT) pasien :12,4; Kontrol 13,9. Masa Tromboplastin(APTT) pasien: 12,4; kontrol 32,9; Fibrinogen: 444; D Dimer 720; Ureum 15; Kreatinin 0,3

Page 12: PPT Kasus Keganasan.pptx

Diagnosa Keperawatan

•Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral•Ketidakefektifan pembersihan jalan napas •Nyeri kronik•Gangguan mobilitas fisik•Kerusakan integritas kulit

Page 13: PPT Kasus Keganasan.pptx

PEMBAHASAN

Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral

Adanya massa pada otak dapat menyebabkan perubahan suplai darah ke otak sehingga resiko nekrosis jaringan otak bisa saja terjadi. Gangguan cerebrovaskular yang terjadi dalam kasus ini adalah peningkatan tekanan intrakranial. Pertumbuhan tumor menambah massa dari ruang intrakranial sementara ruang tengkorak adalah ruang yang kaku dan tidak dapat bertambah besar sehingga kompensasi terjadi. Sawar darah otak terganggu yang menyebabkan obstruksi dan edema

Page 14: PPT Kasus Keganasan.pptx

Ketidakefektifan pembersihan jalan napas

Bersihan jalan nafas tidak efektif yang terjadi pada pasien disebabkan oleh adanya bronkopneumoni bagian kanan paru yang terlihat dari hasil pemeriksaan radiologi. Akibat adanya bronkopneumoni tersebut sehingga terdengar bunyi ronkhi pada saat dilakukan auskultasi pada pasien

Page 15: PPT Kasus Keganasan.pptx

Nyeri kronik

Adanya massa atau neoplasma dalam otak akan berdampak pada jaringan otak sendiri secara lokal dan dampak tumor secara umum. Secara lokal efeknya berupa infiltrasi, invasi dan perusakan jaringan otak, dan secara langsung akan menekan struktur syaraf sehingga terjadi degenerasi dan gangguan sirkulasi darah pergeseran kandungan intra kranial mengstimulasi hipotalamus untuk merangsang nosiseptor, timbullah respon rasa nyeri

Page 16: PPT Kasus Keganasan.pptx

Gangguan mobilitas fisik

Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa karena tumor akan mendesak ruangan yang relatif tetap dari ruang tengkorak yang kaku dan perubahan sirkulasi CSS, karena penekanan pada otak sehingga menyebabkan penekanan maskularisasi arteri dan vena timbul hipoksia, ischemia, hipoksemia, nekrosis, dan pecahnya pembuluh vena serta arteri. Pasien mengalami hemiparesis karena terjadi destruksi syaraf motorik perifer, sel-sel kornu anterior sehingga terjadi paralisis LMN dan UMN

Page 17: PPT Kasus Keganasan.pptx

•Kerusakan integritas kulit •Pasien mengalami paralisis,

mengakibatkan mobilitas menurun dan tirah baring lama.

Page 18: PPT Kasus Keganasan.pptx