Ppt Case Tht

36
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK AURIKULARIS DEXTRA TIPE MALIGNA STADIUM TENANG Case Report Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Pembimbing: dr. H. Iwan Setiawan Adji, Sp.THT-KL. Oleh : Anna Listyana Dewi J 500 060 071 KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN-KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Transcript of Ppt Case Tht

Page 1: Ppt Case Tht

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK AURIKULARIS DEXTRA TIPE MALIGNA STADIUM TENANG

Case ReportDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Dokter Umum

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing:dr. H. Iwan Setiawan Adji, Sp.THT-KL.

Oleh :Anna Listyana Dewi J 500 060 071

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN-KEPALA LEHER

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: Ppt Case Tht

BAB ILAPORAN KASUS

Page 3: Ppt Case Tht

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 30 tahun

Alamat : Geneng, 3/Gedong,Karanganyar

Status Perkawinan: Menikah

Pekerjaan : swasta

Agama : Islam

Tgl Pemeriksaan : 14 Desember 2012

Tgl MRS : 14 Desember 2012

Page 4: Ppt Case Tht

B.ANAMNESIS

1. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poliklinik THT RSUD Karanganyar dengan keluhan telinga kanan terasa penuh sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan rasa nyeri di telinga kanan, keluar cairan dari telinga kanan, kental, warna kuning kecoklatan. Pasien juga mengeluhkan pendengaran berkurang dan disertai berdenging pada telinga kanan. Pasien mengaku pilek sejak 1 bulan yang lalu selama 1 minggu. tetapi tidak disertai batuk, dan sekarang tidak mengeluhkan pilek dan batuk. Tidak terasa gatal pada telinga, tidak pusing dan tidak demam. Tidak ada keluhan pada telinga kiri, hidung, dan tenggorokan.

Page 5: Ppt Case Tht

B.ANAMNESIS Cont....

2. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat keluhan serupa : disangkalRiwayat pilek sebelumnya : diakui, 1 bulan yang lalu,

selama 1 minggu.Riwayat batuk sebelumnya : disangkalRiwayat benturan kepala : disangkalRiwayat paparan suara keras : disangkalRiwayat Hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkalRiwayat Alergi : disangkalRiwayat Asma : disangkal

Page 6: Ppt Case Tht

B.ANAMNESIS Cont....

3. Riwayat Kebiasaan Pribadi

Riwayat Merokok : disangkalRiwayat Penggunaan alkohol : disangkal

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa : disangkalRiwayat Hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkalRiwayat Alergi : disangkalRiwayat Asma : disangkal

Page 7: Ppt Case Tht

Status Generalis- Keadaan Umum : baik- Kesadaran : compos mentis, GCS 15 (E4V5M6)

Vital Sign • Tekanan darah : 110/80 mmHg• Nadi : 76 x/menit• RR : 20 x/menit• Suhu : 36,4 0C

C .PEMERIKSAAN FISIK

Page 8: Ppt Case Tht

Status Generalis

-Kepala : normocephal, deformitas (-)

- Mata : konjungtiva anemis (-/-), edema palpebra

(-/-), isokor, reaksi pupil cepat

- Leher : bentuk normal, pembesaran KGB (-),

peningkatan JVP (-)

Page 9: Ppt Case Tht

Cor Hasil Pemeriksaan

Inspeksi Ictus cordis tampak

Palpasi Ictus cordis pada SIC V linea midclavicularis sinstra 2

cm ke medial, kuat angkat (+)

Perkusi Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dextra

Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dextra

Batas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sinistra

Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicula sinistra

Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-)

THORAX

Page 10: Ppt Case Tht

Pulmo Depan Belakang

Inspeksi Simetris,

Ketinggalan gerak (-)

Retraksi intercostae (-)

Simetris,

Ketinggalan gerak (-)

Retraksi intercostae (-)

Palpasi Gerak dada simetris

Fremitus normal

Gerak dada simetris

Fremitus normal

Perkusi Sonor Sonor

Auskultasi SDV (+/+)

Wh (-/-), Rh (-/-)

SDV (+/+)

Wh (-/-), Rh (-/-)

Page 11: Ppt Case Tht

Abdomen Hasil pemeriksaan

Inspeksi darm contour (-), darm steifung (-), tidak ada bekas

luka operasi

Auskultasi Peristaltik (+)

Palpasi Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan

Perkusi Timpani tersebar merata di keempat kuadran

abdomen

ABDOMEN

Page 12: Ppt Case Tht

Status LokalisTelinga

InspeksiAD : Bentuk telinga normal, deformitas (-), serumen (+).AS : Bentuk telinga normal, deformitas (-), bserumen (+).

PalpasiAD : Tragus pain (-)AS : Tragus pain (-)

Otoskopi AD : CAE terdapat massa (+) berbenjo-benjol, perforasi membrane timpani (+) di segmen antero posterior (arah jam 1-2), jaringan granulasi (+), hiperemis (+).

AS : CAE udem (-), hiperemis (-), serumen (-), membrane timpani tampak utuh, discharge (-).

serumen

granuloma

Page 13: Ppt Case Tht

Garpu Tala

AD• Rinne : negatif• Weber : lateralisasi• Schwabach :

memanjang

AS• Rinne : positif• Weber : lateralisasi• Schwabach : sama

dengan pemeriksa

Kesimpulan : tuli konduktif dextra

Page 14: Ppt Case Tht

Hidung Rinoskopi AnteriorND: Mukosa hiperemis (-), concha media dan inferior hipertrofi (-), concha hiperemis (-), secret (-), septum nasi deviasi (-), udem (-), massa dirongga hidung (-).

NS: Mukosa hiperemis (-), concha media dan inferior hipertrofi (-), concha hiperemis (-), secret (-), septum nasi deviasi (-), udem (-), massa dirongga hidung (-).

Nasofaring (Rinoskopi Posterior)Dinding belakang : dbn Muara tuba eustachii : dbn

Adenoid : dbnTumor : (-)

Page 15: Ppt Case Tht

Tenggorokan dan Laring

Inspeksi : mukosa faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-), tonsil hiperemis (-), uvula tak membengkak, palatum mole tak membengkak.Palpasi : limfadenopati (-), nyeri tekan (-).

Laring (Laringoskopi Indirek)Epiglotis : dbnAritenoid : dbnPlika vokalis : dbnGerak plika vokalis : dbnSubglotis : dbnTumor : (-)

Kepala Dan Leher Kepala : dbn Leher : dbn

Page 16: Ppt Case Tht

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

E. USULAN PEMERIKSAAN

Tidak dilakukan

Pemeriksaan audiometriFoto Rontgen mastoidPemeriksaan darah rutin

Page 17: Ppt Case Tht

F. DIAGNOSIS KLINIS

OMSK TIPE MALIGNA AURIKULARIS DEXTRA

STADIUM TENANG

Page 18: Ppt Case Tht

G. TERAPI

Amoxycillin 500mg 3x1As. Mefenamat 500mg 3x1

Methylprednisolon 3x1H2O2 3% 3 dd gtt 4 (AD)

Page 19: Ppt Case Tht

H. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonamQuo ad sanam : ad bonamQuo ad fungtionam : dubia ad malam

Page 20: Ppt Case Tht

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Page 21: Ppt Case Tht

DEFINISI

OMSK adalah stadium dari penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan kronis dari telinga tengah dan mastoid dan membran timpani tidak intak (perforasi) dan ditemukan sekret (otorea), purulen yang hilang timbul, dan berlangsung lebih dari 2 bulan.

Page 22: Ppt Case Tht

KLASIFIKASI

Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman

= tipe rhinogen.

Penyakit aktif

Penyakit tidak aktif

Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak

aman = tipe tulang

Pada tipe ini ditemukan adanya

kolesteatom

Page 23: Ppt Case Tht

LingkunganGenetikOtitis media sebelumnyaI nfeksiInfeksi saluran nafas atas AutoimunAlergiGangguan fungsi tuba eustachius

ETIOLOGI

Page 24: Ppt Case Tht

OMA -- OMSK

Infx. Saluran napas atas

Edema pd mukosa saluran napas

Oklusi tuba eustachii

Gangguan fungsi tuba Gangguan fungsi drainase Gangguan fungsi proteksi

PATOGENESIS

Page 25: Ppt Case Tht

Udara tidak masuk ke telinga tengah

Tekanan negatif pd Telinga tengah

Oklusi tuba eustachii

Gangguan fungsi tuba Gangguan fungsi drainase Gangguan fungsi proteksi

Transudasi cairan

N : telinga tengah m”hasilkan sekretYg didorong oleh silia ke nasofaring

Penumpukan sekret ditelinga tengah

Pd kklusi tuba eustachiiTjd gangg. fungsi

Akumulasi cairan >>

Oklusi tuba eustachii

Gangg. Fungsi silia

Akumulasi sekret

Proses supurasi

Penekanan pd membran tympani

MT bag. Central iskemik

Nekrosis

Adanya tekanan

Perforasi Sekret mukopurulen

Keluar dr cairan telingaTdk ada resolusi

Dalam 6mggOMSK

PATOGENESIS

Page 26: Ppt Case Tht

Telinga Berair (Otorrhoe)

Gangguan Pendengaran

Otalgia (Nyeri Telinga) Vertigo

PATOGENESIS

Page 27: Ppt Case Tht

Adanya Abses atau fistel retroaurikular

Jaringan granulasi atau polip diliang telinga yang berasal dari

kavum timpani.

Pus yang selalu aktif atau berbau busuk (aroma kolesteatom)

Foto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom.

TANDA KLINIS OMSK TIPE MALIGNA

Page 28: Ppt Case Tht

• telinga berair, adanya sekret di liang telinga (mukous), tidak berbau busuk dan intermiten

• tipe atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadangkala disertai pembentukan jaringan granulasi atau polip

Anamnesis

• menunjukkan adanya dan letak perforasi

Pemeriksaan otoskopi

• untuk mengevaluasi tingkat penurunan pendengaran

Pemeriksaan audiologi

• Radiologi konvensional, foto polos radiologi

Pemeriksaan radiologi

DIAGNOSIS

Page 29: Ppt Case Tht

Granuloma adalah lesi makrofag epithelioid berupa nodul kecil yang merupakan reaksi peradangan lokal

dari suatu jaringan tubuh.

Granuloma kanal merupakan reaksi peradangan lokal pada liang telinga. Granuloma dapat timbul sebagai

manifestasi dari OMSK.

Granuloma juga dapat terjadi karena adanya benda asing di dalam telinga yang dapat menimbulkan reaksi

inflamasi.

Granuloma Kanalis Aurikularis

Page 30: Ppt Case Tht

Penatalaksanaan Granuloma Kanalis Aurikularis

Terapi medikamentosa

op

eratif

Page 31: Ppt Case Tht

BAB IIIPEMBAHASAN

Page 32: Ppt Case Tht

Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan peradangan atau infeksi kronis yang mengenai mukosa dan struktur tulang

di dalam kavum timpani, ditandai dengan perforasi membran timpani, sekret yang keluar terus-menerus atau

hilang timbul.

Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa

secara luas. Sekret yang bercampur darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan polip telinga dan

merupakan tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya

Page 33: Ppt Case Tht

Berdasarkan anamnesis, pasien mengeluhkan telinga terasa penuh, nyeri dan berdenging, dan disertai dengan keluarnya cairan yang kental dan berwarna kuning kecoklatan. Pasien

juga mengeluhkan pendengaran pada telinga kanan menurun.

Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan CAE terdapat massa (+) berbenjo-benjol, perforasi membrane timpani (+) di segmen antero posterior (arah jam 1-2), jaringan granulasi (+),

hiperemis (+)

Page 34: Ppt Case Tht

Penurunan pendengaran pada pasien OMSK tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang pendengaran yang terjadi. Biasanya dijumpai tuli konduktif, dan pada pasien ini dengan pemeriksaan

garfu tala didapatkan tuli konduktif dextra.

Beratnya ketulian tergantung dari besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan

mobilitas sistim pengantaran suara ke telinga tengah. Pada pasien ini pemeriksaan pada membran timpani

terdapat perforasi di segmen antero posterior (arah jam 1-2)

Page 35: Ppt Case Tht

Granuloma adalah lesi makrofag epithelioid berupa nodul kecil yang merupakan reaksi peradangan lokal

dari suatu jaringan tubuh. Granuloma kanal merupakan reaksi peradangan lokal pada liang telinga. Granuloma

dapat timbul sebagai manifestasi dari OMSK (Otitis Media Supuratif Kronis).

Prinsip pengobatan pasien OMSK maligna dengan granuloma adalah dengan kortikosteroid topikal,

antibiotik oral atau kombinasi keduanya -- menghentikan pembesaran granuloma. Obat tetes telinga -- dapat melunakkan granuloma. Tindakan

operatif -- granulomektomi

Page 36: Ppt Case Tht

MATUR NUWUN

TERIMA KASIH

HATUR NUHUN