Refrat Ps Ppt Tht

32
Oleh: Putri Soraya 0807101010071 Deteksi Gangguan P endengaran Pada Anak Pembimbing: dr.Azwar R, M.kes, Sp.MK.Sp.THT- KL

description

slide presentasi THT

Transcript of Refrat Ps Ppt Tht

Page 1: Refrat Ps Ppt Tht

Oleh: Putri Soraya

0807101010071

Deteksi Gangguan

Pendengaran Pada Anak

Pembimbing:dr.Azwar R, M.kes, Sp.MK.Sp.THT-KL

Page 2: Refrat Ps Ppt Tht

Pendahuluan

Page 3: Refrat Ps Ppt Tht

Tinjauan Kepustakaan

Anatomi dan Fisiologi TelingaAnatomi dan Fisiologi Telinga

Telinga luarTelinga luar

Telinga tengah: -membran timpaniTelinga tengah: -membran timpani

-tulang pendengaran -tulang pendengaran

Telinga dalam: -kokleaTelinga dalam: -koklea

-vestibularis-vestibularis

Page 4: Refrat Ps Ppt Tht
Page 5: Refrat Ps Ppt Tht

Fisiologi pendengaran

Page 6: Refrat Ps Ppt Tht

Perkembangan Auditorik dan Bicara

Penelitian menunjukkan bahwa koklea Penelitian menunjukkan bahwa koklea mencapai fungsi normal seperti orang dewasa mencapai fungsi normal seperti orang dewasa setelah usia gestasi 20 minggusetelah usia gestasi 20 minggu

Perkembangan anak yang normal dapat Perkembangan anak yang normal dapat diamati berdasarkan Milestonediamati berdasarkan Milestone

Page 7: Refrat Ps Ppt Tht

Gangguan Pendengaran

Page 8: Refrat Ps Ppt Tht

Derajat Gangguan Pendengaran

Page 9: Refrat Ps Ppt Tht

Derajat gangguan pendengaran dan dampaknya bagi anak

Page 10: Refrat Ps Ppt Tht

Gangguan Pendengaran Pada

Anak EtiologiEtiologi

Page 11: Refrat Ps Ppt Tht

Pemeriksaan Pendengaran pada Bayi dan Anak

Behavioral Observation AudiometryBehavioral Observation Audiometry (BOA) (BOA)

Audiometri bermain (Audiometri bermain (play audiometry)play audiometry)

TimpanometriTimpanometri

OtoAcoustic EmissionOtoAcoustic Emission (OAE) (OAE)

Brainstem Evoked Response AudiometryBrainstem Evoked Response Audiometry (BERA)(BERA)

Page 12: Refrat Ps Ppt Tht

Behavioral Observation Audiometry (BOA)

Page 13: Refrat Ps Ppt Tht

Play Audiometry Pemeriksaan ini mengkondisikan anak-anak untuk Pemeriksaan ini mengkondisikan anak-anak untuk merespons stimulus suara melalui aktivitas merespons stimulus suara melalui aktivitas bermain, seperti menjatuhkan balok ketika suara bermain, seperti menjatuhkan balok ketika suara terdengar melalui earphoneterdengar melalui earphone

Page 14: Refrat Ps Ppt Tht

Audiometri Nada Murni

Pemeriksaan dilakukan dnegan menggunakan Pemeriksaan dilakukan dnegan menggunakan audiometer dan hasil pencatatannya disebut audiometer dan hasil pencatatannya disebut sebagai audiogramsebagai audiogram

Pemeriksaan dapat dilakukan pada anak yang Pemeriksaan dapat dilakukan pada anak yang berusia 4 tahun atau lebih yang kooperatifberusia 4 tahun atau lebih yang kooperatif

Pemeriksaan dilakukan di ruangan kedap suara, Pemeriksaan dilakukan di ruangan kedap suara, dengan menilai hantaran suara (dengan menilai hantaran suara (air conductionair conduction) ) melalui headphone pada frekuensi 125, 250, 500, melalui headphone pada frekuensi 125, 250, 500, 1000, 2000, 4000, dan 8000 Hz1000, 2000, 4000, dan 8000 Hz

Page 15: Refrat Ps Ppt Tht
Page 16: Refrat Ps Ppt Tht

TimpanometriPemeriksaan ini diperlukan untuk menilai kondisi Pemeriksaan ini diperlukan untuk menilai kondisi telinga tengahtelinga tengah

Melalui Melalui probe toneprobe tone (sumbat liang telinga) yang (sumbat liang telinga) yang dipasang pada liang telinga dapat diketahui dipasang pada liang telinga dapat diketahui besarnya tekanan di liang telinga berdasarkan besarnya tekanan di liang telinga berdasarkan energi suara yang dipantulkan kembali (ke arah energi suara yang dipantulkan kembali (ke arah luar) oleh gendang telingaluar) oleh gendang telinga

Pada orang dewasa atau bayi berusia 7 bulan Pada orang dewasa atau bayi berusia 7 bulan digunakan probe tone frekuensi 226 Hzdigunakan probe tone frekuensi 226 Hz

Pada bayi dibawah 6 bulan digunakan probe tone Pada bayi dibawah 6 bulan digunakan probe tone frekuensi tinggi (668, 678, atau 1000 Hz)frekuensi tinggi (668, 678, atau 1000 Hz)

Page 17: Refrat Ps Ppt Tht
Page 18: Refrat Ps Ppt Tht

Otoacoustic Emission (OAE)

OAE merupakan respons elektrofisiologik koklea OAE merupakan respons elektrofisiologik koklea terhadap stimulus akustik, berupa bunyi jenis terhadap stimulus akustik, berupa bunyi jenis clicks atau tone bursts. Respons tersebut clicks atau tone bursts. Respons tersebut dipancarkan ke arah luar melalui telinga tengah, dipancarkan ke arah luar melalui telinga tengah, sehingga dapat dicatat oleh mikrofon mini yang sehingga dapat dicatat oleh mikrofon mini yang juga berada di dalam probe di liang telingajuga berada di dalam probe di liang telinga

Terdapat 2 jenis OAE yaitu Spontaneous OAE Terdapat 2 jenis OAE yaitu Spontaneous OAE (SPOAE) dan Evoked OAE(SPOAE) dan Evoked OAE

Page 19: Refrat Ps Ppt Tht
Page 20: Refrat Ps Ppt Tht

Brainstem Evoked Response Audiometry

Istilah lain dari pemeriksaan ini adalah Istilah lain dari pemeriksaan ini adalah Auditory Auditory Brainstem Response Brainstem Response (ABR)(ABR)

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan elektroda permukaan yang dilekatkan pada kulit elektroda permukaan yang dilekatkan pada kulit kepala atau dahi dan prosesus mastoid atau kepala atau dahi dan prosesus mastoid atau lobulus telingalobulus telinga

Prinsip pemeriksaan ABR adalah menilai Prinsip pemeriksaan ABR adalah menilai perubahan potensial listrik di otak setelah perubahan potensial listrik di otak setelah pemberian rangsangan sensoris berupa bunyipemberian rangsangan sensoris berupa bunyi

Page 21: Refrat Ps Ppt Tht
Page 22: Refrat Ps Ppt Tht

Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak Bayi dan anak yang mempunyai risiko tinggi terhadap Bayi dan anak yang mempunyai risiko tinggi terhadap gangguan pendengaran berdasarkan gangguan pendengaran berdasarkan Joint Committee on Joint Committee on Infant HearingInfant Hearing (2000) (2000):

Untuk bayi 0-28 hari:Untuk bayi 0-28 hari:

Kondisi atau penyakit yang memerlukan perawatan NICU Kondisi atau penyakit yang memerlukan perawatan NICU (Neonatal ICU) selama 48 jam atau lebih(Neonatal ICU) selama 48 jam atau lebih

Keadaan atau stigmata yang berhubungan dengan Keadaan atau stigmata yang berhubungan dengan sindroma tertentu yang diketahui mempunyai hubungan sindroma tertentu yang diketahui mempunyai hubungan dengan tuli sensorineural atau konduktifdengan tuli sensorineural atau konduktif

Page 23: Refrat Ps Ppt Tht

Riwayat keluarga dengan gangguan Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran sensorineural yang menetap pendengaran sensorineural yang menetap sejak masa kanak-kanaksejak masa kanak-kanak

Anomaly kraniofasial termasuk kelainan Anomaly kraniofasial termasuk kelainan morfologi pinna atai liang telingamorfologi pinna atai liang telinga

Infeksi intrauterine seperti toksoplasma, Infeksi intrauterine seperti toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, herpes, sifilis.rubella, virus cytomegalo, herpes, sifilis.

Page 24: Refrat Ps Ppt Tht

Untuk bayi 29 hari-2 tahun:Untuk bayi 29 hari-2 tahun:

Kecurigaan orangtua atau pengasuh tentang Kecurigaan orangtua atau pengasuh tentang gangguan pendengaran, keterlambatan bicara, gangguan pendengaran, keterlambatan bicara, berbahasa, dan atau keterlambatan perkembanganberbahasa, dan atau keterlambatan perkembangan

Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran yang menetap sejak masa kanak-kanakyang menetap sejak masa kanak-kanak

Keadaan atau stigmata yang berhubungan dengan Keadaan atau stigmata yang berhubungan dengan sindroma tertentu yang diketahui mempunyai sindroma tertentu yang diketahui mempunyai hubungan dengan tuli sensorineural, konduktif, atau hubungan dengan tuli sensorineural, konduktif, atau gangguan fungsi tuba Eusthachiusgangguan fungsi tuba Eusthachius

Page 25: Refrat Ps Ppt Tht

Infeksi post-natal yang menyebabkan gangguan Infeksi post-natal yang menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural termasuk meningitis pendengaran sensorineural termasuk meningitis bakterialisbakterialis

Infeksi intrauterine seperti toksoplasma, rubella, virus Infeksi intrauterine seperti toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, herpes, sifiliscytomegalo, herpes, sifilis

Adanya faktor risiko tertentu pada masa neonatus, Adanya faktor risiko tertentu pada masa neonatus, terutama hiperbilirubinemia yang memerlukan transfuse terutama hiperbilirubinemia yang memerlukan transfuse tukar, hipertensi pulmonal yang membutuhkan ventilator tukar, hipertensi pulmonal yang membutuhkan ventilator serta kondisi lain yang memerlukan corporeal membrane serta kondisi lain yang memerlukan corporeal membrane oxygenation (ECMO)oxygenation (ECMO)

Sindroma tertentu yang berhubungan dengan gangguan Sindroma tertentu yang berhubungan dengan gangguan pendengaran yang progresif seperti pendengaran yang progresif seperti Usher SyndromeUsher Syndrome, , neurofibromatosis, osteoporosisneurofibromatosis, osteoporosis

Adanya kelainan degenerative seperti Hunter syndrome, Adanya kelainan degenerative seperti Hunter syndrome, dan kelainan neuropati sensomotorik misalnya dan kelainan neuropati sensomotorik misalnya Friederich’s Friederich’s ataxia, Charrot-Marie Tooth Syndromeataxia, Charrot-Marie Tooth Syndrome

Trauma kapitisTrauma kapitis

Otitis media yang berulang atau menetap disertai efusi Otitis media yang berulang atau menetap disertai efusi telinga tengah minimal 3 bulantelinga tengah minimal 3 bulan

Page 26: Refrat Ps Ppt Tht

Upaya melakukan deteksi dini gangguan Upaya melakukan deteksi dini gangguan pendengaran pada bayi ditetapkan melalui pendengaran pada bayi ditetapkan melalui program Newborn Hearing Screening (NHS). program Newborn Hearing Screening (NHS). Saat ini baku emas pemeriksaan skrining Saat ini baku emas pemeriksaan skrining pendengaran pada bayi adalah pemeriksaan pendengaran pada bayi adalah pemeriksaan Otoacoustic EmissionOtoacoustic Emission (OAE) dan Automated ABR (OAE) dan Automated ABR (AABR)(AABR)

Page 27: Refrat Ps Ppt Tht

Program NHS

Page 28: Refrat Ps Ppt Tht

Skema alur pemeriksaan pendengaran bayi baru lahir

Page 29: Refrat Ps Ppt Tht

Habilitasi pendengaran

Setelah diketahui seorang anak menderita Setelah diketahui seorang anak menderita ketulian, upaya habilitasi pendengaran harus ketulian, upaya habilitasi pendengaran harus dilakukan sedini mungkin, karena usia kritis dilakukan sedini mungkin, karena usia kritis proses berbicara dan mendengar adalah proses berbicara dan mendengar adalah sekitar 2-3 tahun. sekitar 2-3 tahun.

Bila terdapat tuli sensorineural derajat sedang Bila terdapat tuli sensorineural derajat sedang atau berat, maka harus dipasang alat bantu atau berat, maka harus dipasang alat bantu dengar atau implan kokleadengar atau implan koklea

Page 30: Refrat Ps Ppt Tht

KESIMPULAN

Gangguan pendengaran pada masa bayi akan Gangguan pendengaran pada masa bayi akan menyebabkan gangguan wicara, berbahasa, menyebabkan gangguan wicara, berbahasa, kognitif, masalah sosial, dan emosional.kognitif, masalah sosial, dan emosional.

Identifikasi gangguan pendengaran pada anak Identifikasi gangguan pendengaran pada anak secara awal dengan cara pengamatan reaksi secara awal dengan cara pengamatan reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi anak terhadap suara atau tes fungsi pendengaran dengan metode dan peralatan yang pendengaran dengan metode dan peralatan yang sederhana, perlu difahami oleh semua profesi di sederhana, perlu difahami oleh semua profesi di bidang kesehatan yang banyak menghadapi bayi bidang kesehatan yang banyak menghadapi bayi dan anakdan anak

Page 31: Refrat Ps Ppt Tht

• Baku emas pemeriksaan skrining pendengaran pada bayi adalah pemeriksaan Otoacoustic Emission (OAE) dan Automated ABR (AABR)

• Program skrining sebaiknya diprioritaskan pada bayi dan anak yang mempunyai risiko tinggi terhadap gangguan pendengaran

• Penilaian fungsi pendengaran pada anak-anak memerlukan pemahaman, latihan dan pengalaman klinis yang cukup luas

Page 32: Refrat Ps Ppt Tht

THANK YOU