PPT bab 20

32
BAB 20 MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN : VERIFIKASI AKUN TERPILIH

description

Auditing 2, PPT bab 20

Transcript of PPT bab 20

  • BAB 20

    MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN : VERIFIKASI AKUN TERPILIH

  • JENIS AKUN LAIN DI DALAMSIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN

  • Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo bagi akun lainnya dalam siklus akuisisi dan pembayaranTAHAP I

    Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi akun lainnyaMenetapkan salah saji yang dapat ditorelensi dan menilai risiko inheren untuk akun lainnyaMenilai risiko pengendalian untuk siklus akuisisi dan pembayaran

    Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian & pengujian subtantif atas transaksi untuk siklus akuisisi & pembayaran

    Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk akun lainnyaMerancang pengujian atas rincian saldo akun lainnya untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo

    TAHAP IITAHAP III

  • AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN

    Properti, pabrik, dan peralatan adalah aktiva yang memiliki umur yang diharapkan lebih dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak diperoleh untuk dijual kembali. Tujuan penggunaan aktiva sebagai bagain dari operasi bisnis klien dan umur diharapkannya yang lebih dari satu tahun merupakan karakteristik yang signifikan yang membedakan aktiva tersebut dengan persediaan, beban dibayar dimuka, dan investasi.

  • AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN

    KLASIFIKASI AKUN PROPERTI, PABRIK DAN PERALATAN :

    Tanah dan pengembangan tanahBangunan dan perbaikan bangunanPeralatan dan manufakturPerabotan dan perkakas Mobil dan trukPengembangan leaseholdKonstruksi dalam proses untuk properti, pabrik, dan peralatan

  • AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN

  • AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN

    Pendebetan ke peralatan manufaktur berasal darisiklus akusisi dan pembayaran. Karena sumberdebet akun aktiva adalah jurnal akuisisi. Akan tetapi karena penambahan peralatan tidaksering dilakukan, sering kali berjumlah besar, dan terkena pengendalian khusus, seperti persetujuan dewan direksi, auditor dapat memutuskan untuk tidak terlalu bergantung pada pengujian tersebut sebagai bukti pendukung penambahan aktiva tetap.

  • AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN

    Auditor membedakan cara memverifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan akun aset lancar karena tiga alasan berikut:1. Biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada periode berjalan.2. Nilai akuisisi biasanya material.3. Peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama beberapa tahun.Dalam audit atas peralatan manufaktur dan akun-akun yang terkait, auditor harus memisahkan pengujian ke dalam kategori berikut:a.Melaksanakan prosedur analitis.b.Memverifikasi akuisisi tahun berjalan.c.Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan.d.Memverifikasi saldo akhir akun aktiva.e.Memverifikasi beban penyusutan.f.Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan.

  • a. Melaksanakan prosedur analitis Prosedur analitis untuk peralatan manufaktur

    Prosedur Analitis Salah Saji Yang Mungkin TerjadiMembandingkan beban penyusutan dibagi biaya peralatan manufaktur kotor dengan tahun sebelumnya.Salah saji pada beban depresiasi dan akumulasi penyusutan.Membandingkan akumulasi depresiasi dengan biaya peralatan manfaktur kotor dengan tahun sebelumnya.Salah saji pada akumulasi penyusutanMembandingkan beban reparasi dan pemeliharaan bulanan atau tahunan beban persediaan, beban peralatan, dan akun sejenis dengan tahun sebelumnyaJumlah beban yang harus dikapitalisasiMembandingkan biaya manufaktur kotor dibagi dengan beberapa ukuran produksi dengan tahun sebelumnya.Perlengkapan yang menganggur atau peralatan yang disingkirkan tetapi belum dihapus.

  • b. Memverifikasi akuisisi tahun berjalan

    Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan dengan benar karena aktiva memiliki pengaruh jangka panjang terhadap laporan keuangan. Auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sebagai kerangka referensi bagi pengujian atas rincian saldo: eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, detail tie-in, serta hak dan kewajiban.Pengujian audit aktual dan ukuran sampel sangat tergantung pada salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, dan penilaian risiko pengendalian. Salah saji yang dapat ditoleransi merupakan hal yang penting untuk memverifikasi penambahan tahun berjalan karena transaksi tersebut bervariasi dari jumlah yang tidak material dalam beberapa tahun hingga sejumlah besar akuisisi yang signifikan dalam tahun lainnya.

  • Skedul yang tipikal memuat daftar setiap penambahan secara terpisah dan mencantumkan tanggal akuisisi, vendor, deskripsi, notasi apakah barang tersebut baru atau bekas, umur aktiva untuk tujuan penyusutan, metode penyusutan, dan biaya atau bekas, umur aktiva untuk tujuan penyusutan, metode penyusutan, dan biaya atau harga perolehannya. Pengujian audit yang paling umum untuk memverifikasi penambahan adalah memeriksa faktur vendor.Auditor harus waspada terhadap kemungkinan kelalaian klien untuk mencantumkan biaya transportasi dan instalasi yang material sebagai bagian dari biaya akuisisi aktiva, serta kelalaian untuk mencatat dengan benar tukar tambah peralatan yang ada.

  • c. Memverifikasi pelepasan tahun berjalan

    Transaksi yang melibatkan pelepasan peralatan manufaktur sering kali disalahsajikan apabila pengendalian internal perusahaan tidak memiliki metode formal. Jikla klien lalai mencatat pelepasan, biaya awal akun peralatan manufaktur akan dinyatakan terlalu tinggi, dan nilai buku bersih akan dinyatakan terlalu tinggi hingga aktiva telah disusutkan sepenuhnya. Metode formal untuk menelusuri pelepasan dan provisi menyangkut otorisasi yang tepat atas penjualan atau pelepasan peralatan manufaktur lainnya akan membantu mengurangi risiko salah saji. Juga harus ada verifikasi internal yang memadai atas pelepasan yang tercatat untuk memastikan bahwa aktiva telah dihapus dengan benar dari catatan akuntansi.

  • Tujuaan utama auditor dalam memverifikasi penjualan, tukar tambah, atau pengabaian peralatan manufaktur adalah untuk mengumpulkan bukti yang cukup bahwa semua pelepasan telah dicatat dan pada jumlah yang benar.Titik awal untuk memverifikasi pelepasan adalah skedul klien yang berisi catatan tentang pelepasan itu. Skedul tersebut umumnya mencantumkan tanggal kapan aktiva dilepas atau dibuang, nama orang atau perusahaan yang mengakuisisi aktiva, harga jual, biaya awal, tanggal akuisisi, dan akumulasi penyusutan.Prosedur berikut seringkali digunakan untuk memverifikasi pelepasan:Mereview apakah aktiva yang baru diakuisisi menggantikan aktiva yang ada.Menganalisis keuntungan dan kerugian atas pelepasan aktiva dan pendapatan rupa-rupa yang diterima dari pelepasan aktiva.Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, pajak properti, atau cakupan asuransi untuk indikasi penghapusan peralatan.Melakukan tanya-jawab dengan manajemen dan personil produksi mengenai kemungkinan pelepasan aktiva.

  • d. Memverifikasi Saldo Akhir Akun Aktiva

    Dua tujuan auditor mengaudit peralatan manufaktur termasuk menentukan bahwa:1. Semua peralatan yang tercatat ada secara fisik pada tanggal neraca(eksistensi).2. Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat (kelengkapan).Ketika merancang pengujian audit untuk memenuhi tujuan tersebut, pertama auditor mempertimbangkan sifat pengendalian internal terhadap peralatan manufaktur. Auditor mampu menyimpulkan bahwa pengendalian cukup kuat untuk memungkinkannya bergantung pada saldo yang dicatat dari tahun sebelumnya. Pengendalian yang penting meliputi penggunaan file induk untuk setiap aktiva tetap, pengendalian fisik yang memadai terhadap aktiva yang mudah dipindahkan penulisan nomor identifikasi ke setiap aktiva tetap, serta perhitungan fisik periodik atas aktiva tahu departemen akuntansi tentang semua pelepasan aktiva tetap juga merupakan pengendalian yang penting.

  • Langkah audit yang pertama berkenaan dengan tujuan detail tie-in: Peralatan manufaktur, seperti yang tercantum dalam file induk, sama dengan buku besar. Memeriksa printout file induk untuk melihat bahwa totalnya sama dengan slado buku besar. Setelah menilai risiko pengendalian untuk tujuan eksistensi, auditor memutuskan apakah perlu memverifikasi eksistensi setiap item peralatan manufaktur yang tercantum dalam file induk. Jika terdapat kemungkinan yang besar bahwa aktiva tetap yang hilang sampel dari file induk dan memeriksa aktiva aktual.Pertimbangan utama dalam memverifikasi pengungkapan yang terkait dengan aktiva tetap adalah kemungkinan adanya rintangan hukum. Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan manufaktur terbebani, termasuk:Membaca syarat-syarat dalam perjanjian pinjaman dan kredit.Mengirimkan permintaan konfirmasi pinjaman kepada bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya.Melakukan diskusi dengan klien atau mengirimkan surat ke penasihat hukum.

  • e. Memverifikasi Beban penyusutanJika beban penyusutan berjumlah material, akan diperlukan lebih banyak pengujian yang terinci atas beban penyusutan ketimbang untuk akun yang telah diverifikasi melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting untuk beban penyusutan adalah keakuratan. Dalam menentukan hal yang pertama, auditor harus mempertimbangkan empat aspek:1.Umur manfaat akuisisi periode berjalan2.Metode penyusutan3.Estimasi nilai sisa4.Kebijakan penyusutan aktiva dalam tahun akuisisi dan disposisi

  • Auditor membandingkan informasi yang diperoleh melalui pengujian audit atas akun beban penyusutan dengan informasi yang diungkapkan dalam catatan kaki guna memastikan informasi yang disajikan konsisten dengan metode aktual dan asumsi yang digunakan untuk menghitung serta mencatat penyusutan. Pendebetan ke akumulasi penyusutan biasanya diuji sebagai bagian dari audit atas pelepasan aktiva, sementara kredit diverifikasi sebagai bagian dari beban penyusutan.

  • f. Memverifikasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan

    Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit atas saldo akhir akumulasi penyusutan adalah:1.Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk properti sama dengan buku besar umum. Tujuan ini dapat dipenuhi dengan menguji footing akumulasi penyusutan dalam file induk properti dan menelusuri totalnya ke buku besar umum.2.Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat.

  • AUDIT BEBAN DIBAYAR DIMUKA

    Beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aktiva berwujud . Hal tersebut termasuk:Sewa dibayar dimukaBiaya organisasiPajak dibayar di mukaPatenAsuransi dibayar dimukaMerek dagangBeban yang ditangguhkanHak cipta

  • TINJAUAN TERHADAP ASURANSI DIBAYAR DI MUKA

  • PENGENDALIAN INTERNALPengendalian internal untuk asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:1.Pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi.2.Pengendalian terhadap register asuransi.3.Pengendalaian terhadap penghapusan beban asuransi.

  • PENGUJIAN AUDITPengujian atas saldo akun beban yang umumnya diperlukan mencakup prosedur analitis dan pengujian untuk memastikan bahwa semua pembebanan beban asuransi berasal dari kredit asuransi dibayar di muka, prosedur analitis yang biasa dilakukan oleh auditor:1.Membandingkan total asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi dengan tahun sebelumnya.2.Menghitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi dan membandingkannya dengan tahun sebelumnya.3.Membandingkan setiap cakupan polis asuransi pada skedul asuransi yang diperolehdari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian atas eliminasi polis tertentu atau perubahan cakupan asuransi.4.Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung selama tahun berjalan atas dasar polis per polis dengan yang ada pada tahun sebelumnya sebagai pengujian terhadap kesalahan perhitungan.5.Mereview cakupan asuransi yang tercantum pada skedul asuransi dibayar di muka dengan pejabat klien yang berwenang atau broker asuransi menyangkut kememadaian cakupan. Auditor tidak boleh menjadi pakar asuransi, tetapi pemahaman auditor mengenai akuntansi dan penilaian aktiva sangat diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan tidak diasuransikan terlalu rendah.

  • AUDIT KEWAJIBAN AKRUALKewajiban akrual merupakan estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa dan manfaat yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Kewajiban akrual diantaranya seperti:1. Gaji akrual.2. Pajak gaji akrual.3. Bonus pejabat akrual.4. Komisi akrual.5. Fee profesional akrual.6. Sewa akrual.7. Bunga akrual.

  • MENGAUDIT PAJAK PROPERTI AKRUAL

  • MENGAUDIT PAJAK PROPERTI AKRUAL

    Penekanan dalam pengujian harus diberikan pada kewajiban pajak properti akhir dan pembayaran. Berikut dua hal yang terpenting adalah:1.Properti yang ada pada skedul akrual sudah tepat untuk mengakrualkan pajak.2.Pajak properti telah dicatat secara akurat.

  • AUDIT AKUN LABA DAN BEBANUntuk menyelesaikan pembahasan mengenai akun-akun kunci dalam sklus akuisisi dan pembayaran, akan diberikan, suatu tinjauan menyangkut prosedur yang umumnya digunakan auditor untuk menentukan apakah akun laba dan beban dalam laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.Auditor harus yakin bahwa setiap total laba dan beban yang dicantumkan dalam laporan laba rugi, serta laba bersih, tidak mengandung salah saji yang material.Dua konsep berikut dalam tujuan audit atas akun laba dan beban akan diperlukan ketika mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi :1.Penandingan laba dan beban periodik diperluka untuk menentukan hasil operasi yang tepat.2.Aplikasi prinsip-prinsip akuntansi yang konsisten selama periode yang berbeda diperlukan untuk komprabilitas.

  • PENDEKATAN UNTUK MENGAUDIT AKUN LABA DAN BEBAN

    Audit atas akun laba dan beban berkaitan secara langsung dengan cara neraca dan bukan merupakan bagian terpisah dari proses audit.Audit atas akun laba dan beban berkaitan dengan bagian audit lainnya.Bagian audit yang secara langsung mempegaruhi akun-akun tersebut adalah :Prosedur analitis.Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.Pengujian attas rincian saldo.

  • PROSEDUR ANALITIS

  • PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSIBaik pengujjian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi memiliki dampak yang secara simultan memverifikasi akun neraca dan laporan laba rugi.Sebaliknya pengendalian yang tidak memadai dan salah saji yang ditemukan melalui pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi menunjukan kemungkinan adanya salah saji baik dalam laporan laba rugi maupun neraca.Sarana yang paling penting untuk memverifikasi banyak akun laporan laba rugi pada setiap siklus transaksi adalah memahami pengendalian internal dan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi yang berhubungan.

  • PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO ANALISIS BEBANAuditor harus menganalisis jumlah yang tercantum dalam akun laporan laba rugi tertentu walaupun pengujian yang telah disinggung sebelumnya sudah dilakukan.Analisis akun beban (expense account analysis) melibatkan pemeriksaan auditor terhadap pendokumentasian yang mendasari setiap transaksi dan jumlah yang terdiri dari rincian total akun dan beban.Dokumen itu sejenis dengan yang digunakan untuk memeriksa transaksi sebagai bagian dari pengujian transaksi akuisisi, termasuk faktur, laporan penerimaan, pesanan pembeliaan, kontrak.Dalam analisis beban dan akun laporan laba rugi lainnya, auditor memverifikasi transaksi pada akun-akun khusus untuk menentukan apakah transaksi itu dilakukan klien yang sesuai, diklaifikasikan dengan benar, dan dicatat secara akurat.

  • PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO AKUN ALOKASI

    Beberapa akun beban berasal dari alokasi(allocation) data akuntansi dan bukan dari transaksi diskret. Beban semacam itu termasuk penyusutan, deplesi, dan amortisasi hak cipta serta biaya katalog.Alokasi sangatlah penting karena menentukan apakah pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban periode berjalan. Jika klien tidak mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum atau lalai menghitung alokasi secara benar, laporan keuangan dapat menjadi salah saji secara material.Dua prosedur audit yang paling penting untuk mengaudit alokasi adalah pengujian atas kelayakan secara keseluruhan dengan menggunakan prosedur analitis dan perhitungan ulang hasil klien.Biasanya auditor melaksanakan pengujian tersebut sebagai bagian dari audit atas akun aset atau kewajiban terkait. Hal ini meliputi memverifikasi beban penyusutan sebagai bagian dari audit properti, pabrik dan peralatan, pengujian amortisasi untuk paten sebagai bagian dari memvrifikasi paten baru atau pelepasan paten yang ada, dan memverifikasi alokasi antara persediaan serta harga pokok penjualan sebagai bagian dari audit persediaan.

  • TerimakasihAtas Perhatiannya.