PPT B18 Sk 5
-
Upload
aquinasmichi -
Category
Documents
-
view
216 -
download
1
description
Transcript of PPT B18 Sk 5
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ASMA
BRONKIALThomas Aquinas Michi Alviyanto
10.2013.251
DDPPOK, EMFISEMA,
ASMA BRONKIAL
Patofisiologi
Epidemiogi
Komplikasi
Tatalaksana
Gejala Klinis
RM
Prognosis
Laki laki 28 tahun sesak napas disertai batuk dengan dahak kental dan putih
Sakit sedang | Compos mentisTTV: TD 120/80 | Nadi 98x | Napas 28x | Suhu 36'c
Sklera ikterik, mata tak anemis, bibir sianosisParu: ins Retraksi IC + (tanda sesak berat) | simetris
Aus: ekspirasi memanjang | WHEEZING +
ASMA BRONKIAL
■ Penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai mengi (wheezing), batuk, dan sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas
■ Definisi: menurut ciri – ciri klinis, fisiologis, dan patologis
■ Ciri klinis yg dominan: riwayat episode sesak (malam hari)
■ Ciri utama fisiologi: obstruksi saluran napas (keterbatasan arus udara saat ekspirasi)
■ Ciri patologis yg dominan: inflamasi saluran napas
Klasifikasi Asma■ KA menurut Etiologi: (1) Ekstrinsik/alergik [Atopik/non Atopik], (2)
intrinsik/idiopatik/non alergik, (3) Asma gabungan
■ KA menurut derajat berat asma: (1) Asma intermiten, (2) Asma ringan, (3) Asma sedang, (3) Asma parah
■ KA menurut Kontrol Asma (Tabel)
Karakteristik Terkontrol Terkontrol parsial
Tak terkontrol
Gejala harian Tdk ada (<2 kali/minggu)
>2 kali/minggu 3/lbh dari
Keterbatasan aktivitas Tdk Beberapa karakteristik
Gejala asma malam hari Tdk Beberapa asma terkontrol
Kebutugan akan obat-obat pelega
Tdk (<2 kali/minggu) >2 kali/minggu partial dlm seminggu
Faktor Resiko Asma
■ Faktor resiko asma dipengaruhi atas faktor genetik dan lingkungan
1. Faktor Genetik : Atopi/Alergi, Hipereaktivitas Bronkus, Jenis Kelamin, Obesitas.
2. Faktor Lingkungan : Alergen dalam rumah, Alergen Obat-obatan, Bahan yang mengiritasi seperti parfum, household spray, Ekspresi emosi berlebih, asap rokok bagi perokok aktif/perokok pasif, polusi udara dari luar dan dalam ruangan, exercise-induced asthma, perubahan cuaca, cuaca lembab, status ekonomi.
Diagnosis
Diagnosis AsmaGejala Kunci Batuk, mengi dan sesak atau frekuensi napas cepat, produksi sputum, sering
waktu malam, respons terhadap bronkodilator.
Gambaran Gejala Perinial, musiman atau keduanya: terus-menerus, episodik, atau keduanya; terus-menerus, episodik, atau keduanya; awitan, lama, frekuensi ( jumlah hari,/malam/minggu/bulan), variasi diurnal terutama nokturnal dan waktu bangun pagi hari.
Faktor presipitasi Infeksi virus, alergen lingkungan, dalam rumah ( jamur, tungau debu rumah, kecoa, serpih hewan atau produk sekretorinya) dan outdoor (serbuk sari/pollen), latihan jasmani, perubahan lingkungan, iritan, stress, obat, makanan, aditif, pengawet, perubahan udara, faktor endokrin
Perkembangan Penyakit Usia awitan, diagnosis, riwayat cidera saluran napas, progress penyakit, penanganan sekarang & respons, frekuensi menggunakan SABA, keperluan oral steroid dan frekuensi penggunaannya.
Riwayat keluarga Riwayat asma, alergi, sinusitis, rinitid, eksim atau polip nasal pada anggota keluarga dekat
Riwayat Sosial Perawatan, temapt kerja, sekolah, faktor sosial yang berpengaruh, derajat pendidikan, pekerjaan
Riawayat Eksaserbasi Tanda prodromal dan gejala, ceapatnya awitan, lama, frekuensi, derajat berat, jumlah eksaserbasi dan beratnya/tahun, penanganan biasanya
Efek Asma Episode perawatan diluar jadwal (gawat darurat, dirawat di RS), keterbatasan aktivitas terutama latihan jasmani, riwayat bangun malam, efek terhadap perilaku, sekoalah, pekerjaan, pola hidup dan efek ekonomi.
Epidemiologi
■ Hasil penelitian pada anak sekolah 13-14 tahun dengan menggunakan kuesioner ISAAC ( International Study On Asthma and Allergy in Children) tahun 1995 melaporkan prevalensi asma sebesar 2,1% sedangkan tahun 2003 meningkat menjadi 5,2%.
■ Beberapa kota di indonesia menunjukan prevalensi asma pada anak SD berkisar 3,7% - 6,4% sedangkan anak SMP di Jakarta Pusat sebesar 5,8%.