Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

download Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

of 36

Transcript of Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    1/36

    SKENARIO 1

    PILEK PAGI HARI

    Seorang pemuda, 23 tahun sering menderita pilek di pagi hari yang tidak kunjung sembuh sejakkecil. Ia setiap pagi selalu bersin-bersin dan keluar ingus encer, apalagi bila udara berdebu.Kejadian itu mirip dengan apa yang dialami oleh ayahnya sewaktu muda. Oleh kawannyaseorang mahasiswa kedokteran disarankan untuk melakukan tes alergi dan hasilnya memangpemuda tersebut menderita alergi. api pemuda itu masih bertanya tanya, apa benar ada hubuganalergi yang dideritanya dengan penyakit sekarang, dan mengapa bisa terjadi demikian! apakahada hubungan dengan seringnya dengan seringnya ia memasukkan air wudhu ke dalamhidungnya saat akan sholat malam!

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 1

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    2/36

    SASARAN BELAJAR

    ". #emahami dan menjelaskan makro dan mikro saluran na$as atas

    2. #emahami dan menjelaskan $isiologi perna$asan

    2." #enjelaskan mekanisme perna$asan

    3. #emahami dan menjelaskan rhinitis

    3." #enjelaskan de$inisi rhinitis

    3.2 #enjelaskan klasi$ikasi rhinitis

    %. #emahami dan menjelaskan rhinitis alergi

    %." #enjelaskan de$inisi rhinitis alergi

    %.2 #enjelaskan epidemiologi rhinitis alergi

    %.3 #enjelaskan etiologi rhintis alergi

    %.% #enjelaskan pato$isiologi rhinitis alergi

    %.& #enjelaskan patogenesis rhinitis alergi

    %.' #enjelaskan mani$estasi klinis rhinitis alergi

    %.( #enjelaskan diagnosis rhinitis alergi

    %.) #enjelaskan penatalaksanaan rhinitis alergi

    %.* #enjelaskan pencegahan rhinitis alergi

    %."+ #enjelaskan komplikasi rhinitis alergi

    %."" #enjelaskan prognosis rhinitis alergi

    &. #emahami dan menjelaskan wudhu

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 2

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    3/36

    ertanyaan

    ". #engapa dia bersin-bersin dan keluar ingus encer!2. #engapa hidung dan mata menjadi gatal!3. #engapa bersin timbul di pagi hari saja!%. #engapa debu bisa menyebabkan bersin dan keluar ingus !&. #engapa di usia 2+ tahun masih terjadi bersin-bersin sedangkan diderita dari usia "%

    tahun!'. #engapa keluhan pasien ini dikaitkan dengan riwayat ayah yang menderita asma!

    awaban

    ". Karena ada $actor pemicu seperti histamine yang menyebabkan pembuluh darah menjadi

    /asodilatasi sehingga ingus menjadi encer2. 0isebabkan karena partikel-partikel kecil seperti debu, tungau, serbuk bunga, jamur, yang

    mudah terhirup dan masuk ke dalam mata da nada reaksi hipersensiti/itas1ntigen masuk, antibody melawan antigen tersebut sehingga timbul $aktor2 penyebab

    in$lamasi seperti histamine, prostaglandin akhirnya menyebabkan bersin3. 1sma biasanya timbul di pagi hari, karena bronkus akan menyempin atau /asokontriksi

    pada suhu dingin.%. Karena $actor pencetus untuk bersin adalah debu yg terhirup, dan air bisa untuk

    membersihkan debu yang masih di rungga hidung, karena air berat molekul nya kecil.&. Karena dia tidak menghindari $actor pencetusnya'. actor genetic

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 3

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    4/36

    1. Memahami dan menjelaskan makro dan mikro salran na!as a"as

    1.1 Makrosko#is salran na!as a"as

    idung terdiri dari hidung bagian luar atau piramid hidung dan rongga hidung denganpendarahan serta persara$annya, serta $isiologi hidung. idung luar berbentuk piramid denganbagian-bagian dari atas ke bawah pangkal hidung, dorsum nasi, kolumela, puncak hidung, alanasi, dan lubang hidung.

    idung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit,jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang ber$ungsi untuk melebarkan atau menyempitkanlubang hidung. Kerangka tulang terdiri dari tulang hidung 4os nasalis5, prosesus $rontalis osmaksila dan prosesus nasalis os $rontal, sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapapasang tulang rawan yang terletak di bagian bawah hidung, yaitu sepasang kartilago nasalislateralis superior, sepasang kartilago nasalis in$erior yang disebut juga sebagai kartilago ala

    mayor, beberapa pasang kartilago ala minor dan tepi anterior kartilago septum.

    6ongga hidung atau ca/um nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang, dipisahkanoleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi ca/um nasi kanan dan kiri. intu atau lubangmasuk ca/um nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang disebut naresposterior 4choanae5 yang menghubungkan ca/um nasi dengan naso$aring.

    7agian dari ca/um nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat di belakang naresanterior, disebut /estibulum. 8estibulum ini dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjarsebasea dan rambut-rambut panjang yang disebut vibrase. iap ca/um nasi mempunyai % buahdinding, yaitu dinding medial, lateral, in$erior dan superior.

    0inding medial hidung ialah septum nasi. Septum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan.7agian tulang adalah lamina perpendikularis os etmoid, /omer, krista nasalis os maksila dankrista nasalis os palatina. 7agian tulang rawan adalah kartilago septum 4lamina kuadrangularis5dan kolumela. Septum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan dan periostium padabagian tulang,sedangkan diluarnya dilapisi pula oleh mukosa hidung.

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 4

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    5/36

    erdapat concha - concha yang mengisi sebagian besar dinding lateral hidung. 9ang terbesardan letaknya paling bawah ialah concha in$erior, kemudian yang lebih kecil ialah concha media,lebih kecil lagi ialah concha superior, sedangkan yang terkecil disebut concha ini biasanyarudimenter.

    concha in$erior merupakan tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirinetmoid, sedangkan concha media, superior dan suprema merupakan bagian dari labirin etmoid.

    0i antara concha-concha dan dinding lateral hidung terdapat ronga sempit yang disebutmeatus, ada tiga meatus yaitu meatus in$erior, medius dan superior. #eatus in$erior terletak diantara concha in$erior dengan dasar hidung dan dinding lateral ronga hidung. ada meatusin$erior terdapat muara 4ostium5 duktus nasolakrimalis.

    #eatus medius terletak di antara concha media dan dinding lateral rongga hidung. adameatus medius terdapat pula etmoid, prosesus unsinatus, hiatus semilunaris dan in$undibulumetmoid. iatus semilunaris merupakan suatu celah sempit melengkung dimana terdapat muara

    sinus $rontal, sinus maksila dan sinus etmoid anterior.

    ada meatus superior yang merupakan ruang diantara concha superior dan concha mediaterdapat sinus etmoid terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus s$enoid. 0inding in$eriormerupakan dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os maksila dan os palatum. 0inding superioratau atap hidung sangat sempit dan dibentuk oleh lamina kribri$ormis, yang memisahkan ronggatengkorak dari rongga hidung.

    0isekitar rongga hidung terdapat rongga yang diisi udara yang disebut sins #aranasalis

    Sins s#henoidalis $ mengeluarkan sekresinya melalui meatus superior

    Sins !ron"alis $ ke meatus media

    Sins ma%illaris $ ke meatus media

    Sins E"moidalis $ ke meatus superior dan media

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 5

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    6/36

    Phar&n%

    uba eustachii terdapat pada naso$arings yang ber$ungsi menyeimbangkan udara pada keduasisi membrana tympani. 7ila tekanan tidak sama telinga tarasa sakit, misal pada saat naikpesawat udara. Oro$arings dipisahkan dari mulut oleh $auces pada $auces onsila. ada larings$arings bertemu sistem pernapasan dan sistem pencernaan. :dara melalui bagian anterior kelarings. #akanan melalui bagian posterior ke eso$agus melalui epiglotis yang $le;ible.

    Lar&n%

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 6

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    7/36

    http

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    8/36

    'ar"ila(o Ar&"enoid

    erletak posterior dari lamina cartilago thyroid dan diatas dari cartilago cricoid.

    #empunyai bentuk seperti burung pinguin, ada cartilago cornuculata dan cunei$orme

    Kedua arytenoid dihubungkan oleh m.arytenoideus tran/ersus

    E#i(lo"is

    ulang rawan berbentuk sendok

    #elekat diantara kedua cartilago arytenoid

    7er$ungsi membuka dan menutup aditus laryngis

    7erhubungan dengan cartilago arytenoid melalui m.aryepiglotica

    'ar"ila(o *ri*oid

    7atas bawah cartilago thyroid 4daerah laryn;5

    7erhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan m.cricothyroid medial

    lateral

    7atas bawah adalah cincin pertama trachea

    7erhubungan dengan cartilago arytenoid dengan otot m.cricoarytenoideus posterior dan

    lateralis

    O"o" eks"rinsik m.cricoaryhtenoideus, m. hyroepigloticus, m.thyroarytenoideus. 0ipersara$i

    oleh ner/us laringis superior

    O"o" in"rinsik m.cricoarytenoideus posterior, m.cricoarytenoideus lateralis, m.arytenoideus

    obliC dan trans/erses, m./ocalis, m.arypiglotica. 0ipersara$i oleh ner/us laringis in$erior atau yg

    sering disebut dengan ner/us reccurens laringis.

    erdapat pula plica /ocalis dan plica /estibularis, dalam plica /ocalis ada rima glottis dan plica

    /estibularis ada rima /estibularis. otot m.cricoarytenoideus posterior sering disebut juga sa$ety

    muscle o$ laryn;, karena ber$ungsi menjaga agar rima glottis tetap membuka.

    Pendarahan Hidn(

    7agian atas rongga hidung mendapat perdarahan dari a.etmoid anterior dan posterior yangmerupakan cabang dari a.o$talmika, sedangkan a.o$talmika berasal dari a. karotis interna.

    7agian bawah rongga hidung mendapat perdarahan dari cabang a.maksilaris interna,diantaranya ialah ujung a.palatina mayor dan a.s$enopalatina yang keluar dari $oramens$enopalatina bersama n.s$enopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posteriorconcha media.7agian depan hidung mendapat pendarahan dari cabang-cabang a. $asialis.

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 8

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    9/36

    ada bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang-cabang a.s$enopalatina,a.etmoid, a.labialis superior, a.palatina mayor, yang disebut pleksus Kiessebach 4Littles area5letaknya super$isial dan mudah cedera oleh trauma, sehingga sering menjadi sumber epitaksis4perdarahan hidung5, terutama pada anak.

    8ena-/ena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan berdampingan denganarterinya. 8ena di /estibulum dan struktur luar hidung bermuara ke /estibulum dan struktur luarhidung bermuara ke /.o$talmika yang berhubungan dengan sinus ka/ernosus. 8ena-/ena dihidung tidak memiliki katup, sehingga merupakan $aktor predisposisi untuk mudahnyapenyebaran in$eksi sampai ke intrakranial.

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 9

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    10/36

    Persara!an Hidn(

    7agian depan dan atas rongga hidung mendapat persara$an sensoris dari n.etmoidalisanterior, yang merupakan cabang dari n.nasosiliaris, yang berasal dari n.o$talmikus 4D.8-"5.

    6ongga hidung lainnya, sebagian besar mendapat persara$an sensoris dari n.maksila melaluiganglion s$enopalatina.

    Eanglion s$enopalatina, selain memberikan persara$an sensoris, juga memberikan persara$an/asomotor atau otonom untuk mukosa hidung. Eanglion ini menerima serabut-serabut sensorisdari n.maksila 4n.8-25, serabut parasimpatis dari n.petrosus super$isialis mayor dan serabut-serabut simpatis dari n.petrosus pro$undus. Eanglion s$enopalatina terletak di belakang dansedikit di atas ujung posterior concha media.

    Der/us ol$aktorius. Sara$ ini turun melalui lamina cribrosa dari permukaan bawah bulbusol$aktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor penghidung pada mukosa ol$aktorius di

    daerah sepertiga atas hidung.

    1.+ Mikrosko#is Salran Perna!asan A"as

    Hidung

    #erupakan organ berongga yang terdiri atas tulang, tulang rawan hyalin otot bercorak dan

    jaringan ikat ungsi

    #enyalurkan udara

    #enyaring udara dari benda asing

    #enghangatkan udara perna$asan

    #elembabkan udara perna$asan

    1lat pembau

    Cavum Nasi

    #emiliki bagian terlebar yang disebut dengan /estibulum nasi

    erdapat kelenjar Keringat, kelenjar Sebacea, $olikel rambut dan /ibrissae

    Fpitel /estibulum merupakan epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk yang mana

    sebelum masuk $ossa nasalis menjadi epitel bertingkat torak bersilia dengan sel goblet ada dinding lateral ada 3 tonjolan disebut chonca

    =honca nasalis superior 4dilapisi epitel ol$aktorius atau pembau5

    =honca nasalis media

    =honca nasalis in$erior 4epitel bertingkat torak bersilia5

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 10

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    11/36

    ungsi chonca

    #eningkatkan luas permukaan epitel respirasi

    urbulensi udara dimana udara lebih banyak kontak dengan permukaan mukosa

    Epitel Respirasi

    erdiri atas

    Sel torak bersilia

    Sel goblet

    Sel torak dengan mikro/ili

    Sel basal

    Sel sekretorik

    Silia ber$ungsi untuk mendorong lendir ke arah naso$aring untuk tertelan atau

    dikeluarkan 4batuk5

    Sel goblet dan kelenjar campur di lamina

    propria mnghasilkan sekret, untuk menjaga

    kelembaban hidung dan menangkap partikel

    debu halus

    0i bawah epitel concha in$erior terdapat s,ell

    -odies merupakan $leksus /onosus untuk

    menghangatkan udara inspirasi

    Epitel Olfaktorius

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 11

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    12/36

    Kemoreseptor penghidung terletak di epitel ol$aktorius, terdapat pada

    pertengahan atap ca/um nasi, septum nasi dan permukaan concha superior Fpitel ol$aktorius terdiri dari

    Sel penyokong

    Sel basal

    Sel ol$aktorius atau sel penghidung yang mana merupakan neuron bipolar

    Silia ol$aktorius mirip reseptor sangat sensiti$ terhadap rangsang kimia

    0i lamina propria epitel ol$aktorius terdapat kelenjar 7owman, sekretnya untuk

    melarutkan Gat kimia dalam bentuk bau 1kson dari sel ol$aktorius 4$ila ol$aktoria5 menembus lamina cribrosa os ethmoid

    untuk masuk ke bulbus ol$aktorius di otak

    Pharynx

    6uangan yang menghubungkan tractus 0igesti/us dengan tractus

    6espiratorius erdiri dari

    Daso$aring 4epitel bertingkat torak bersilia, dengan sel goblet5

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 12

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    13/36

    Oro$aring 4epitel berlapis gepeng dengan

    lapisan tanduk5

    ?aringo$aring 4epitel ber/ariasi5

    Larynx

    #enghubungkan $aring dengan trachea

    ulang rawan yang lebih besar 4tulang rawan hyalin5

    hyroid

    =ricoid

    1rytenoid

    ulang rawan yang kecil 4tulang rawan elastis5

    Fpiglottis

    =unei$orm

    =orniculata

    :jung arytenoid

    Epiglottis

    #enjulur keluar dari tepian laryn; lalu meluas ke dalam $aryn;

    #emiliki permukaan lingual dan laringeal

    Seluruh permukaan laringeal ditutupi oleh epitel berlapis gepeng, mendekati basis

    epiglottis pada sisi laringeal, epitel ini mengalami peralihan menjadi epitel bertingkat

    silindris bersilia

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 13

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    14/36

    Trachea

    abung dengan panjang "" cm berdinding tipis, diameter 2-2,& cm

    0ari pangkal laryn; sampai percabangan 2 bronkus primer

    0ilapisi epitel respirasi, epitel bertingkat silindris

    "'-2+ cincin tulang rawan hialin berbentuk =, ber$ungsi menjaga agar lumen trachea

    tetap terbuka ?igamen $ibroelastis dan berkas-berkas otot polos 4#. rachealis5 terikat pada periostium

    dan menjembatani kedua ujung bebas tulang rawan berbentuk =

    +. Memahami dan menjelaskan !isiolo(i #erna!asan

    /e!inisi

    engertian perna$asan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,

    pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. #enusia dalam bernapas

    menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 14

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    15/36

    Klasi!ikasi

    6espirasi ?uar yang merupakan pertukaran antara O2 dan =O2 antara darah dan udara.6espirasi 0alam yang merupakan pertukaran O2 dan =O2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.0alam mengambil na$as ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua

    cara pernapasan, yaitu

    Res#irasi 0 Perna#asan /ada

    Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat ke atas rongga dadamembesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalambadan.

    Res#irasi 0 Perna#asan Per"

    Otot di$ragma pada perut mengalami kontraksi dia$ragma datar /olume rongga dada menjadibesar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara masuk ke paru-

    paru.

    Proses Perna#asan

    roses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta mengeluarkannapas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot dia$ragma berkontraksi, dari posisimelengkung ke atas menjadi lurus. 7ersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk punberkontraksi. 1kibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnyarongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara masuk. Saatmengeluarkan napas, otot dia$ragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. 1kibatnya, rongga dadamengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. adi, udara mengalirdari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.

    enis ernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi,orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada danpernapasan perut terjadi secara bersamaan.

    4"5 ernapasan dada terjadi karena kontraksi otot antar tulang rusuk, sehingga tulang rusukterangkat dan /olume rongga dada membesar serta tekanan udara menurun4inhalasi5.6elaksasi otot antar tulang rusuk, costa menurun, /olume kecil, tekananmembesar 4ekshalasi5.

    425 ernapasan perut terjadi karena kontraksi

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    16/36

    dioksida lebih rendah dari pada gas di dalam darah pembuluh kapiler. Oleh karena itu molekulcenderung berpindah dari konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah, maka oksigen berdi$usi dariudara al/eolus ke dalam darah, dan karbon dioksida akan berdi$usi dari pembuluh darah keal/elous.

    engangkutan =O2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 cara yaitu

    4"5 Karbondioksida larut dalam plasma dan membentuk asam karbonat dengan enGimanhydrase.

    425 Karbondioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin435 Karbondioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat 4=O25 melalui proses berantai

    pertukaran klorida.Oksigen yang dibutuhkan berdi$usi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi

    al/eolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh Gat warna darah atau pigmen darah4hemoglobin5 untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.

    emoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawahemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Secarasederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihat-kan menurut persamaan reaksibolak-balik berikut ini

    H-2 3 O+ 2 H- O+oksihemo(lo-in4 -er,arna merah jernih

    6eaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar =O2, tekanan O2 4O25, perbedaan kadar O2dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. roses di$usi oksigen ke dalam arteri demikian jugadi$usi =O2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi.

    ekanan seluruh udara lingkungan sekitar " atmos$ir atau ('+ mm g, sedangkan tekanan O2di lingkungan sekitar "'+ mm g. ekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan

    O2 dalam al/eolus paru-paru dan arteri yang hanya "+% mm g. Oleh karena itu O2 dapat masukke paru-paru secara di$usi.

    0ari paru-paru, O2 akan mengalir lewat /ena pulmonalis yang tekanan O2 nya "+% mmmenuju ke jantung. 0ari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya "+% mmhg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya + - %+ mm hg. 0i jaringan, O2 ini akandipergunakan. 0ari jaringan =O2 akan mengalir lewat /ena sistemik ke jantung. ekanan =O2 dijaringan di atas %& mm hg, lebih tinggi dibandingkan /ena sistemik yang hanya %& mm g. 0arijantung, =O2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu %& mm hg. 0ariarteri pulmonalis =O2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.

    /olume rongga dada membesar , paru-paru mengembang tekanan mengecil 4inhalasi5.

    5. Memahami dan menjelaskan rhini"is

    5.1 Menjelaskan de!inisi rhini"is

    6initis di de$inisikan sebagai penyakit in$lamasi membran mukosa dari ca/um nasal dan

    nasopharyn;. Sama halnya dengan sinusitis, rinitis bisa berupa penyakit kronis dan akut yang

    kebanyakan disebabkan oleh /irus dan alergi. 6hinitis adalah reaksi yang terjadi di mata, hidung

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 16

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    17/36

    dan tenggorokan ketika udara irritants 4allergens5 memicu rilis histamine. istamine

    menyebabkan peradangan dan produksi cairan di mubut linings o$ nasal passages, sinuses, dan

    eyelids

    5.+ Menjelaskan klasi!ikasi rhini"is

    0ahulu rhinitis alergik dibedakan dalam 2 macam berdasarkan si$at berlangsungnya,

    yaitu 1 Rhini"is aler(i msiman 6seasonal ha& !e7er #olinosis4

    0i Indonesia tidak dikenal rhinitis alergi musiman, hanya ada pada Degara yang

    mempunyai % musim. 1llergen penyebabnya spesi$ik yaitu tepung sari 4pollen5 dan

    spora jamur. Oleh karena itu, nama yang tepat adalah polinosis atau rino konjungti/itis

    karena gejala klinik yang tampak ialah gejala pada hidung dan mata 4mata merha, gatal

    disertai lakrimasi5+ Rhini"is aler(i se#anjan( "ahn 6#erennial4

    Eejala pada penyakit ini timbul intermitten atau terus menerus, tanpa /ariasi musim,

    jadi dapat ditemukan sepanjang tahun. enyebab yang paling sering ialah allergen

    inhalan terutama pada orang dewasa dan allergen ingestan.

    Saat ini digunakan klasi$ikasi rhinitis alergi berdasarkan rekomendasi dari JO Initiati/e 16I1

    4 1llergic 6hinitis and its Impact on 1sthma5 tahun 2++"

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 17

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    18/36

    2. Memahami dan menjelaskan rhini"is aler(i

    2.1 Menjelaskan de!inisi rhini"is aler(i

    Rhini"is aler(i penyakit in$lamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yangsebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator

    kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesi$ik tersebut 4/on irCuet, "*)'5.Rhini"is aler(i kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan

    tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgF. 4JO 16I141llergic 6hinitis and its Impact on 1sthma5 tahun 2++"5

    2.+ Menjelaskan e#idemiolo(i rhini"is aler(i

    erkiraan yang tepat tentang pre/alensi rhinitis alergi agak sulit berkisar % H %+>. 1dakecenderungan peningkatan pre/alensi rhinitis alergi di 1S dan di seluruh dunia. 6initis alergimewakili permasalahan kesehatan dunia mengenai sekitar "+ H 2&> populasi dunia, denganpeningkatan pre/alensi selama dekade terakhir.

    6initis alergi merupakan kondisi kronik tersering pada anak dan diperkirakan mempengaruhi

    %+> anak-anak. Sebagai konsekuensinya, rinitis alergi berpengaruh pada kualitas hidup,bersama-sama dengan komorbiditas beragam dan pertimbangan beban sosial-ekonomi, rinitisalergi dianggap sebagai gangguan perna$asan utama. ingkat keparahan rinitis alergidiklasi$ikasikan berdasarkan pengaruh penyakit terhadap kualitas hidup seseorang

    2.5 Menjelaskan e"iolo(i rhin"is aler(i

    6initis alergi melibatkan interaksi antara lingkungan dengan predisposisi genetik dalamperkembangan penyakitnya. aktor genetik dan herediter sangat berperan pada ekspresi rinitisalergi 41dams, 7oies, igler, "**(5.enyebab rinitis alergi tersering adalah alergen inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak-anak.

    7erdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas Alergen Inhalan, yang masuk bersama dengan udara perna$asan, misalnya debu rumah,

    tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur

    Alergen Ingestan, yang masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu, telur,

    coklat, ikan dan udang

    Alergen Injektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin atau

    sengatan lebah

    Alergen Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa,

    misalnya bahan kosmetik atau perhiasan

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 18

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    19/36

    2.2 Menjelaskan #a"o!isiolo(i rhini"is aler(i

    6eaksi alergi terdiri dari dua $ase yaitu Immediate Phase Allergic Reaction

    7erlangsung sejak kontak dengan allergen hingga " jam setelahnya Late Phase Allergic Reaction

    6eaksi yang berlangsung pada dua hingga empat jam dengan puncak '-) jam setelah pemaparandan dapat berlangsung hingga 2% jam.

    Eambar ato$isiologi alergi 4rinitis, ecGema, asma5 paparan

    alergen pertama dan selanjutnya 47enjamini, =oico, Sunshine, 2+++5.

    ada kontak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi, makro$ag atau monosit yang

    berperan sebagai sel penyaji 41ntigen resenting =ell

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    20/36

    4h+5. Kemudian sel penyaji akan melepas sitokin seperti interleukin " 4I?-"5 yang akan

    mengakti$kan h+ untuk berproli$erasi menjadi h" dan h2. h2 akan menghasilkan berbagai

    sitokin seperti I?-3, I?-%, I?-&, dan I?-"3.

    I?-% dan I?-"3 dapat diikat oleh reseptornya di permukaan sel lim$osit 7, sehingga sel

    lim$osit 7 menjadi akti$ dan akan memproduksi imunoglobulin F 4IgF5. IgF di sirkulasi darahakan masuk ke jaringan dan diikat oleh reseptor IgF di permukaan sel mastosit atau baso$il 4sel

    mediator5 sehingga kedua sel ini menjadi akti$. roses ini disebut sensitisasi yang menghasilkan

    sel mediator yang tersensitisasi. 7ila mukosa yang sudah tersensitisasi terpapar alergen yang

    sama, maka kedua rantai IgF akan mengikat alergen spesi$ik dan terjadi degranulasi 4pecahnya

    dinding sel5 mastosit dan baso$il dengan akibat terlepasnya mediator kimia yang sudah terbentuk

    4er$ormed #ediators5 terutama histamin. Selain histamin juga dikeluarkan Dewly ormed

    #ediators antara lain prostaglandin 02 4E025, ?eukotrien 0% 4? 0%5, ?eukotrien =% 4? =%5,

    bradikinin, latelet 1cti/ating actor 415, berbagai sitokin 4I?-3, I?-%, I?-&, I?-', E#-=S

    4Eranulocyte #acrophage =olony Stimulating actor5 dan lain-lain. Inilah yang disebut sebagai

    6eaksi 1lergi ase =epat 461=5.

    istamin akan merangsang reseptor " pada ujung sara$ /idianus sehingga menimbulkan rasa

    gatal pada hidung dan bersin-bersin. istamin juga akan menyebabkan kelenjar mukosa dan sel

    goblet mengalami hipersekresi dan permeabilitas kapiler meningkat sehingga terjadi rinore.

    Eejala lain adalah hidung tersumbat akibat /asodilatasi sinusoid. Selain histamin merangsang

    ujung sara$ 8idianus, juga menyebabkan rangsangan pada mukosa hidung sehingga terjadi

    pengeluaran Inter =ellular 1dhesion #olecule " 4I=1#"5.

    ada 61=, sel mastosit juga akan melepaskan molekul kemotaktik yang menyebabkan

    akumulasi sel eosino$il dan netro$il di jaringan target. 6espons ini tidak berhenti sampai disinisaja, tetapi gejala akan berlanjut dan mencapai puncak '-) jam setelah pemaparan. ada 61?

    ini ditandai dengan penambahan jenis dan jumlah sel in$lamasi seperti eosino$il, lim$osit,

    netro$il, baso$il dan mastosit di mukosa hidung serta peningkatan sitokin seperti I?-3, I?-%, I?-&

    dan Granulocyte Macrohag !olony "timulating #actor 4E#-=S5 dan I=1#" pada sekret

    hidung. imbulnya gejala hiperakti$ atau hiperresponsi$ hidung adalah akibat peranan eosino$il

    dengan mediator in$lamasi dari granulnya seperti $osinohilic !ationic Protein 4F=5,

    $osinihilic %erived Protein 4F05,Major &asic Protein 4#75, dan$osinohilic Pero'idase

    4FO5. ada $ase ini, selain $aktor spesi$ik 4alergen5, iritasi oleh $aktor non spesi$ik dapat

    memperberat gejala seperti asap rokok, bau yang merangsang, perubahan cuaca dan kelembaban

    udara yang tinggi 4Irawati, Kasakayan, 6usmono, 2++)5.

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 20

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    21/36

    Secara mikroskopik tampak adanya dilatasi pembuluh 4vascular bad5 dengan pembesaran sel

    goblet dan sel pembentuk mukus. erdapat juga pembesaran ruang interseluler dan penebalan

    membran basal, serta ditemukan in$iltrasi sel-sel eosino$il pada jaringan mukosa dan submukosa

    hidung. Eambaran yang ditemukan terdapat pada saat serangan. 0iluar keadaan serangan,

    mukosa kembali normal. 1kan tetapi serangan dapat terjadi terus-menerus 4persisten5 sepanjang

    tahun, sehingga lama kelamaan terjadi perubahan yang ire/ersibel, yaitu terjadi proli$erasi

    jaringan ikat dan hiperplasia mukosa, sehingga tampak mukosa hidung menebal. 0engan

    masuknya antigen asing ke dalam tubuh terjadi reaksi yang secara garis besar terdiri dari

    1. Res#on #rimer

    erjadi proses eliminasi dan $agositosis antigen 41g5. 6eaksi ini bersi$at non spesi$ik dan dapat

    berakhir sampai disini. 7ila 1g tidak berhasil seluruhnya dihilangkan, reaksi berlanjut menjadi

    respon sekunder.

    +. Res#on seknder

    6eaksi yang terjadi bersi$at spesi$ik, yang mempunyai tiga kemungkinan ialah sistem imunitas

    seluler atau humoral atau keduanya dibangkitkan. 7ila 1g berhasil dieliminasi pada tahap ini,

    reaksi selesai. 7ila 1g masih ada, atau memang sudah ada de$ek dari sistem imunologik, maka

    reaksi berlanjut menjadi respon tersier.

    5. Res#on "ersier

    6eaksi imunologik yang terjadi tidak menguntungkan tubuh. 6eaksi ini dapat bersi$at sementara

    atau menetap, tergantung dari daya eliminasi 1g oleh tubuh.

    Se*ara klasik rini"is alergika dianggap sebagai in$lamasi nasal yang terjadi dengan

    perantaraan IgF. ada pemeriksaan patologi, ditemukan in$iltrat in$lamasi yang terdiri atas

    berbagai macam sel. ada rinitis alergika selain granulosit, perubahan kualitati$ monosit

    merupakan hal penting dan ternyata IgF rupanya tidak saja diproduksi lokal pada mukosa

    hidung. etapi terjadi respons selular yang meliputi kemotaksis, pergerakan selekti$ dan migrasi

    sel-sel transendotel. elepasan sitokin dan kemokin antara lain I?-), I?-"3, eota;in dan

    61DFS berpengaruh pada penarikan sel-sel radang yang selanjutnya menyebabkan in$lamasi

    alergi.

    1kti/asi dan de$erensiasi bermacam-macam tipe sel termasuk eosino$il, sel =0%, sel mast,

    dan sel epitel. 1lergen menginduksi Sel h-2, selanjutnya terjadi peningkatan ekspresi sitokin

    termasuk di dalamnya adalah I?-3, I?-%, I?-&, I?-*, I?-"+ yang merangsang IgF, dan sel #ast.

    Selanjutnya sel #ast menghasilkan I?-%, I?-&, I?-', dan tryptase pada epitel. #ediator dan

    sitokin akan mengadakan upregulasi I=1#-". Khemoattractant I?-& dan 61DFS

    menyebabkan in$iltrasi eosino$il, baso$il, sel h-2, dan sel #ast. erpanjangan masa hidup sel

    terutama dipengaruhi oleh I?-&.

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 21

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    22/36

    elepasan mediator oleh sel-sel yang diakti$kan, di antaranya histamin dan cystenil-leukotrien

    yang merupakan mediator utama dalam rinitis alergika menyebabkan gejala rinorea, gatal, dan

    buntu. enyusupan eosino$il menyebabkan kerusakan mukosa sehingga memungkinkan

    terjadinya iritasi langsung polutan dan alergen pada syara$ parasimpatik, bersama mediator

    Fosinophil 0eri/ati/e Deuroto;in 4F0D5 dan histamin menyebabkan gejala bersin.

    2.8 Menjelaskan #a"o(enesis rhini"is aler(i

    1llergen

    1= allergen dipecah peptide kel.lim$e lien 4(-"% aa5 #= klas II

    Sel h+ 4=6 mol =0%5#= klass II ligand pada 1=

    h" h2

    I?-2, ID-y I?-3, I?-%,I?-&, I?-*

    Sel 7 eosino$il

    IgF

    Sirkulasi jaringan

    Sel baso$il sel mast

    IgF pada sel mast dan baso$il

    4penderita sudah sensiti/e< tersensitisasi5

    aparan allergen

    :lang yang sama

    0egranulasi sel mast dan baso$il

    #ediator penyebab gejala 61

    B-8 (SKE:1 PILEK PAGI HARI) 22

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    23/36

    6initis alergi merupakan suatu penyakit in$lamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi

    dan diikuti dengan reaksi alergi 4tes pro/okasi5. 6eaksi alergi terdiri dari 2 $ase yaitu

    " Immedia"e #hase aller(i* rea*"ion a"a reaksi aler(i !ase *e#a" 6RA9'4 yang

    berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai " jam.

    2 La"e #hase aller(i* rea*"ion a"a reaksi aler(i !ase lam-a" 6RA9L4yang berlangsung2-% jam dengan puncak '-) jam 4$ase hiperreakti/itas5 setelah pemaparan dan dapat

    berlangsung 2%-%) jam.

    9ase sensi"isasi

    Semua mukosa hidung manusia terpapar oleh berbagai partikel seperti tepung sari, debu,

    serpih kulit binatang dan protein lain yang terhirup bersama inhalasi udara napas. 1llergen Menjelaskan #en*e(ahan rhini"is aler(i

    1da 3 tipe pencegahan yaitu primer, sekunder dan tersier.

    ". Pen*e(ahan #rimerditujukan untuk mencegah terjadinya tahap sensitisasi. al yangdapat dilakukan adalah menghindari paparan terhadap alergen inhalan maupun ingestanselama hamil, menunda pemberian susu $ormula dan makanan padat sehingga pemberian1SI lebih lama

    2. Pen*e(ahan seknderadalah mencegah gejala timbul dengan cara menghindari alergendan terapi medikamentosa. Sedangkan pencegahan tersier bertujuan untuk mencegahterjadinya komplikasi atau berlanjutnya penyakit.

    3. Pen*e(ahan "ersieruntuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakit alergidengan penghindaran alergen dan pengobatan

    7anyak penelitian yang telah membuktikan adanya hubungan antara rinitis alergi denganpenurunan kualitas hidup penderitanya. 7ahkan, bila dihitung secara kasar, negara pun ikutmerugi. Sebagai contoh, International =ongress o$ 1llergy and =linical Immunology 4I=1=I5tahun "**( di #e;ico mengemukakan, rinitis alergi menyebabkan hilangnya 3,& juta hari

    B-8 SKENARIO 1 : PILEK PAGI HARI 33

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    34/36

    kerja dan 2 juta hari sekolah setiap tahun dan menghabiskan dana 3,) milyar :SN sebagaiakibat kehilangan produkti/itas kerja dan terapi dengan antihistamin di 1merika Serikat.

    Oleh karena itu, pencegahan melalui edukasi menjadi hal yang tak boleh dilupakan. asienperlu dimoti/asi dan diberi pemahaman bahwa antihistamin dan kortikosteroid topikal perlu

    digunakan secara teratur dan tidak hanya saat diperlukan. ujuannya adalah mengurangiterjadinya minimal persistant in$lammation 4in$lamasi minimal yang menetap5 sertakomplikasi rinitis alergi. enderita juga diberitahu mengenai e$ek samping obat yangmungkin timbul, apa yang harus dilakukan bila gejala itu timbul, dan komplikasi apa sajayang dapat terjadi pada rinitis alergi. anpa edukasi, mustahil dapat dicapai e$ek terapi yangoptimal.

    2.1? Menjelaskan kom#likasi rhini"is aler(i

    Komsplikasi rinitis alergi yang paling sering adalah

    ". olip hidung7eberapa peneliti mendapatkan, bahwa alergi hidung merupakan salah satu $aktor

    penyebab terbentuknya polip hidung dan kekambuhan polip hidung. olip hidung

    biasanya tumbuh di meatus medius dan merupakan mani$estasi utama akibat proses

    in$lamasi kronis yang menimbulkan sumbatan sekitar ostiasinus di meatus medius.

    olip memiliki tanda patognomonis inspisited mucous glands, akumulasi sel-sel

    in$lamasi yang luar biasa banyaknya 4lebih-lebih eosino$il dan lim$osit =0%5,

    hiperplasia epitel, hiperplasia goblet, dan metaplasia skuamosa. 0itemukan juga

    m6D1 untuk E#-=S, D-al$a, I?-% dan I?-& yang berperan meningkatkan reaksi

    alergis.

    2. Otitis media yang sering residi$, terutama pada anak-anak3. Sinusitis paranasal

    #erupakan in$lamasi mukosa satu atau lebih sinus para nasal. erjadi akibat edema

    ostia sinus oleh proses alergis dalam mukosa. Fdema mukosa ostia menyebabkan

    sumbatan ostia. enyumbatan tersebut akan menyebabkan penimbunan mukus

    sehingga terjadi penurunan oksigenasi dan tekanan udara rongga sinus. al tersebut

    akan menyuburkan pertumbuhan bakteri terutama bakteri anaerob. Selain dari itu,

    proses alergi akan menyebabkan rusaknya $ungsi barier epitel antara lain akibat

    dekstruksi mukosa oleh mediator-mediator protein basa yang dilepas sel eosino$il

    4#75 dengan akibat sinusitisakan semakin parah. engobatan komplikasi rinits

    alergi harus ditujukan untuk menghilangkan obstruksi ostia sinus dan tuba eustachius,

    serta menetralisasi atau menghentikan reaksi humoral maupun seluler yang terjadi

    lebih meningkat. :ntuk tujuan ini maka pengobatan rasionalnya adalah pemberian

    antihistamin, dekongestan, antiin$lamasi, antibiotia adekuat, imunoterapi dan bila

    perlu operati$.

    2.11 Menjelaskan #ro(nosis rhini"is aler(i

    Secara umum, pasien dengan rinitis alergi tanpa komplikasi yang respon dengan

    pengobatan memiliki prognosis baik. ada pasien yang diketahui alergi terhadap serbuk sari,

    maka kemungkinan rinitis pasien ini dapat terjadi musiman. rognosis sulit diprediksi pada

    B-8 SKENARIO 1 : PILEK PAGI HARI 34

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    35/36

    anak-anak dengan penyakit sinusitis dan telinga yang berulang. rognosis yang terjadi dapat

    dipengaruhi banyak $aktor termasuk status kekebalan tubuh maupun anomali anatomi.

    erjalanan penyakit rinitis alergi dapat bertambah berat pada usia dewasa muda dan tetap

    bertahan hingga dekade lima dan enam. Setelah masa tersebut, gejala klinik akan jarang

    ditemukan karena menurunnya sistem kekebalan tubuh.

    8. Memahami dan menjelaskan ,dh

    ". #an$aat berwudhu

    7ersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban

    kulit. 0engan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir,

    dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar 4pori kulit, rongga mulut,

    hidung, telinga5. Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan setiap kali

    melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman.

    2. Keutamaan 7erkumur 7erkumur-kumur

    dalam bersuci berarti membersihkan rongga mulut dari penularan penyakit. Sisa makanan

    sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi yang jika tidak dibersihkan 4 dengan

    berkumur-kumur atau menggosok gigi5 akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman.

    0engan berkumur-kumur secara benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari

    dapat mencegah dari in$eksi gigi dan mulut.

    3.IstinsyaC berarti menghirup air dengan lubang hidung

    melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung 4naso$aring5. ungsinya untukmensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara kotor dan juga

    kuman.Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan basis pertahanan pertama

    pernapasan. 0engan istinsyaC mudah-mudahan kuman in$eksi saluran pernapasan akut

    4IS15 dapat dicegah.

    %. embersihan telinga sampai dengan pensucian kaki beserta telapak kaki

    :ntuk mencegah berbagai in$eksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita.

    B-8 SKENARIO 1 : PILEK PAGI HARI 35

  • 7/23/2019 Pbl Kel b18 Sk1 Blok Respi

    36/36

    /a!"ar Ps"aka

    ". =hristodoupoulos , =ameron ?, 0urham S, amid . #olecular pathology o$ allergicrhinitis.( Allergy !lin Immunol2+++ "+& 2""-23.

    2. #eltGer FO. uality o$ li$e in adults and children with allergic rhinitis. ( Allergy !lin

    Immunol2++" "+) S%&-&3.3. =auwenberge . =onsensus statement on the treatment o$ allergic rhinitis. $ur Acad

    Allergology !lin Immunol Allergy2+++ && ""'-3%.%. 0ibildo; . Sa$ety and e$$icacy o$ mometasone $uroate aCueous nasal spray in children

    with allergic rhinitis 6esults o$ recent clinical trials. ( Allergy !lin Immunol 2++""+) S&%-).

    &. ullerits ,rack ?, 6istioja 8, ?ot/ail . =omparison o$ a nasal glucocorticoid,antileukotriene, and a combination o$ antileukotriene and antihistamine in the treatmento$ seasonal allergic rhinitis.( Allergy !lin Immunol2++2 "+* *%*-&&.