PPOK SA

48
PPOK PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK) KRONIK) SHADRATUL KHAIRAH SHADRATUL KHAIRAH 0407101010134 0407101010134 PEMBIMBING: PEMBIMBING: Dr. T. Zulfikar, Sp. P Dr. T. Zulfikar, Sp. P

description

PPOK SA. Penyakit Paru Obstuksi Kronik. COPD

Transcript of PPOK SA

  • PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK)

    SHADRATUL KHAIRAH0407101010134

    PEMBIMBING:Dr. T. Zulfikar, Sp. P

  • DEFINISIpenyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.

  • Bronkitis kronik : Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya.

    Emfisema : Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli

  • FAKTOR RESIKO

    Host: Genetik: Defisiensi 1 anti tripsinHipereaktivitas bronkus

    Lingkungan: Asap rokok (faktor risiko utama - sigaret) Partikel debu & bahan kimia perindustrianPolusi udara Infeksi saluran napasStatus sosial

  • BronkospasmeObstruksi saluran nafas yang reversibelParalisis SiliaStatis mukusInfeksi Kuman (Sekunder)Erosi epitel, pembentukan jaringan parut, metaplasia skuamosa serta penebalan lapisan mukosaObstruksi saluran napas yang irreversible (stenosis)Hipertropi Hiperplasi kelenjar mukusMukus bertambahParalisis SiliaIritasi Bronkus (asap rokok, populasi)PATOGENESA

  • KLINIS

    Keluhan utama: sesak napas, batuk, dahakSesak timbul progresif sp mengganggu aktivitas,mendadak memberat bila tjd eksaserbasiBatuk kronis, memberat pagi hari, dahak mukoid purulen bila eksaserbasiSuara mengi (wheezing)Batuk darah eksaserbasiNyeri dada (pleuritis, pneumotoraks, emboli paru)Anoreksi & BB menurun progresif jelek

  • DIAGNOSAAtas dasar:1. Klinis Riwayat penyakit, faktor risiko, p/ fisik2. Pemeriksaan PenunjangRutin:Faal Paru, Uji Bronkodilator, DL, foto thorax (PA & Lateral)Khusus:Uji Latih Kardio-pulmonal, Uji Provokasi Bronkus, Tes Kortikosteroid, Analisa Gas Darah, EKG, Ekokardiografi, CT scan toraks (HRCT)

  • Faal Paru (Gold Standard): Spirometri, Uji Bronkodilator: Dilakukan pd px PPOK stabilPasca pemberian bronkodilator inhalasi perubahan

  • Darah Lengkap: Hb, Lekosit, Trombosit meningkat (Polisitemia sekunder)Foto toraks: PPOK ringan normalLanjut diafragma datar, vol. paru ber(+) / hiperinflasi,hiperaerated, tear drop heart, retrosternal space melebar,

  • DIAGNOSA BANDINGAsma bronkialGagal jantung kronisBronkiektasisSindroma obstruksi pasca TB

  • PENATALAKSANAANTujuanMengurangi gejalaMencegah eksaserbasi berulangMemperbaiki & mencegah penurunan faal paraMeningkatkan kualitas hidupModalitas terapiEdukasi- ventilasi mekanikObat-obatan- nutrisiOksigen- rehabilitasi

  • PENATAKSANAAN PPOK STABILA. EdukasiB. Obat-obatan meringankan keluhan & komplikasi, t.d.:1. Bronkodilator (2 agonis, antikolinergik, methyl-xantin)Tx inhalasi lbh baik Pilihan tx: ketersediaan obat, respons px, Pemberian: bila perlu atau kontinyu Kombinasi obat

  • 2. Kortikosteroid inhalasi,Kortikosteroid oral jangka panjang tdk dianjurkan3. Mukolitik, diberikan bila sputum kental4. Antioksidan N-acethyl cistein:- Menurunkan frekuensi & eksaserbasi

  • C. OksigenD. VentilatorE. Rehabilitasi MedikF. Operasi bulektomi & transplantasi paru

  • PENATALAKSANAAN PPOK EKS. AKUTEksaserbasi akut perburukan gejala, berupa:Sesak hebatProduksi sputum >>Perubahan warna sputum (purulen)Derajat / berat eksaserbasi:I. Berat 3 gejalaII. Sedang 2 gejalaIII. Ringan 1 gejala & 1 dari URI 5 hari, Demam, Wheezing +, Batuk +, RR / nadi meningkat 20%

  • Penyebab eksaserbasi:Infeksi virus saluran napas atas, polusi udara, pneumonia,gagal jantung, emboli paru, pneumotoraks spontan,Oksigenasi yg tdk tepat, obat (hipnotik, diuretika, tranquilizer),Penyakit metabolik (DM, gangguan elektrolit), nutrisi jelek, stadium akhir penyakit

  • Terapi:1. Oksigen terkontrol:Sasaran: PaO2 60-65 mmHg atau SaO2 > 90%

    2. Bronkodilator

  • 3. Antibiotika:Infeksi bakterial sputum purulen, demamPilihan: Amoxycilline + cephalosporin, azithromycine/clarithromycine4. Mukolitik 5. Kortikosteroid:Eksaserbasi berat atau sebelumnya menggunakan steroid oral

  • 6. Cairan & elektrolit7. Nutrisi: Protein tinggi ( >1,5 mg/kg BB/hr ), Karbohidrat rendah

  • PENYULITGagal napasKor pulmonaleInfeksi berulang

    PrognosaFaktor-faktor yang memperburuk : usia lanjut, rokok, hipoksemia yang tidak ditangani, kor pulmonale

  • PENCEGAHANMencegah terjadinya PPOKAsap rokokPolusi udaraInfeksi saluran napas berulangMencegah perburukan PPOKBerhenti merokok dan hindari faktor pencetusCegah eksaserbasi berulangTerapi adekuat

  • PRESENTASI KASUSIDENTITASNama : Ny.HJenis kelamin: PerempuanUmur: 70 tahunStatus: sudah menikahSuku: AcehAgama; IslamAlamat: Ds. Kayee Adang A.BesarPekerjaan: IRTTgl masuk: 16 Maret 2010Tgl pemeriksaan : 19 Maret 2010

  • ANAMNESAKU : sesakKT : batuk berdahak, nyeri dada, pusing, mual

  • RPSPasien kiriman dari IGD pukul 17.00 WIB keluhan sesak napas sejak pagi hari, 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan makin memberat. Sesak berhubungan dengan aktivitas dan berkurang jika pasien istirahat. Pasien mengeluhkan sesak sejak lebih kuran 3 bulan yang lalu dan sudah mendapat terapi rutin dari ahli paru. Sesak yang timbul saat ini berhubungan dengan habisnya obatPasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu. Seiring dengan datangnya sesak. Dahak berwarna putih kekuning- kuningan. Selain itu pasien juga mengelukan tidak nafsu akan, mual serta pusing. Nyeri dada juga dirasakan memberat, menurut pasien nyerinya berasal dari perut.

  • RPDPPOK (sedang dalam pengobatan)hipertensi (+)DM disangkalRPOLevofloxacin, salbutamol dan omeprazolRPKdisangkalKebiasaan sosialMasak menggunakan kayu bakar

  • STATUS PRESENT1. Kepala - Mata : Refleks cahaya (+/+), pupil : bulat, sentral, Isokor, Konjungtiva palpebra inf pucat (-/-), sklera ikterik (-/-).- Telinga: sekret (-), perdarahan (-) tanda radang (-)- Hidung: sekret (-), perdarahan (-), NCH (-)- Lidah: beslag (-), tremor (-), papil lidah atropi (-)-Tenggorokan: tonsil dalam batas normal,faring hiperemis (-)

    2. Leher- Pembesaran KGB : (-)- Kelenjar thyroid: Tidak teraba- Tekanan vena jugularis : (-)

  • 3. Axilla:pembesaran KGB (-)4. Thoraks Depan Inspeksi : Simetris(+), Retraksi (-) Palpasi

    Stem FremitusParu KananParu KiriLap. Paru AtasNormalNormalLap. Paru TengahNormalNormalLap. Paru BawahNormalNormal

  • Perkusi

    Auskutasi

    Paru KananParu KiriLap. Paru AtasSonorSonorLap. Paru TengahSonor Sonor Lap. Paru BawahSonorSonor

    Suara nafas pokokParu KananParu KiriLap. Paru AtasVesikuler menurunVeskuler NormalLap. Paru TengahVesikuler NormalVeskuler normalLep. Paru BawahVesikuler NormalVeskuler normal

  • THORAX BELAKANGPalpasi

    Perkusi

    Auskutasi

    Stem FremitusParu KananParu KiriLap. Paru AtasNormalNormalLap. Paru TengahNormalNormal Lap. Paru BawahNormalNormal

    Paru KananParu KiriLap. Paru AtasSonorSonorLap. Paru TengahSonor Sonor Lap. Paru BawahSonorSonor

    Suara nafas pokokParu KananParu KiriLap. Paru AtasVesikuler menerunVeskuler NormalLap. Paru TengahVesikuler NormalVeskuler normalLep. Paru BawahVesikuler NormalVeskuler normal

  • . Jantung Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat Palpasi: ictus cordis teraba Perkusi: batas-batas jantung : Atas: ICS III Kanan: Linea Parasternal Dextra Kiri: 2 cm lateral Linea Mid Klavikularis Sinistra Auskultasi:- Bising (+)

  • 7. Abdomen Inspeksi: Simetris, distensi (-) Palpasi : Nyeri tekan (-), Hepar : tidak teraba Lien dan ginjal : tidak teraba. Perkusi: Tympani (+) Auskultasi: Peristaltik (+)

    8. Ekstremitas Superior: Edema (-), sianosis (-), Clubbing (-)9. Ekstremitas Inferior: Edema (+), sianosis (-), Clubbing (-)

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG1.Hasil Lab (16 Maret 2010)-Haemoglobin : 12,1 g/dl -Leukosit: 19,5 g/dl-Trombosit: 136 x 10 3/ul -Hematokrit: 39 %- Ureum Darah: 34 mg/dl- Creatinin darah: 1,4- KGD s : 450 mg/dl- KGD s (accu check) : 185 mg/dl

  • Hasil Lab (17 Maret 2010)Hb : 13,4 g/dlLeukosit: 28 10 3/ul LED: 16 mm/jamTrombosit : 222 103/ulHematokrit : 42 %Hitung jenis sel : Eosinofil: 0 % Basofil: 0 %Neutrofil Batang: 3 %Neutrofil Segmen: 94 %Limfosit: 3 %Monosit: 0 %Ureum Darah: 49 mg/dlCreatinin darah: 0,8 mg/dlSGOT: 10 U/ISGPT: 59 U/IKGD puasa: 138 mg/dlProtein total: 7,5 u/lAlbumin: 5,0 g/dlGlobulin: 2,5 g/dlAsam urat darah: 7,2 mg/dl

  • Hasil Lab (18 Maret 2010)-Haemoglobin : 15,2 g/dl-Leukosit : 20,3 g/dl-Trombosit : 210 x 10 3/ul -Hematokrit : 40,8 %

  • Foto Thorax PA ( 16 Maret 2010)

    - Identitas : Ny. H, 70 tahun, Perempuan- Trachea: terletak medial- Tulang: IC normal, (-) Fraktur klavikula (-)- Soft tissue: dalam batas normal- Cor: cardiomegali, CTR : 56 %, LVH, aorta normal- Pulmo: edema paru grade I - II- Sinus-sinus: Sinus phrenicostalis kanan tajam

  • RESUMEPasien kiriman dari IGD pukul 17.00 WIB datang dengan keluhan sesak napas yang dirasakan sejak pagi hari ( 6 jam sebelum masuk rumah sakit). Sesak dirasakan makin memberat. Sesak berhubungan dengan aktivitas dan berkurang jika pasien istirahat. Pasien mengeluhkan sesak sejak lebih kuran 3 bulan yang lalu dan sudah mendapat terapi rutin dari ahli paru. Sesak yang timbul saat ini berhubungan dengan habisnya obat.Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu seiring dengan datangnya sesak. Dahak berwarna putih kekuning- kuningan. Selain itu pasien juga mengelukan tidak nafsu akan, mual serta pusing. Nyeri dada juga dirasakan memberat, menurut pasien nyerinya berasal dari perut. Riwayat penyakit dahulu : PPOK (sedang dalam pengobatan) hipertensi (+) DM disangkal. Riwayat pengobatan : Levofloxacin, salbutamol dan omeprazol, dan riwayat Merokok (-), masak dengan menggunakan kayu bakar

  • DIAGNOSA BANDINGI. Dyspneu e.c dd 1. PPOK eksaserbasi akut 2. asma bronkial3. pneumoniaII. Cor Pulmonal ChronicIII. Chronic Heart Desease grade I - II

  • DIAGNOSA SEMENTARA

    Dyspneu ec PPOKCor Pulmonal ChronicChronic Heart desease grade I-II

  • PENATALAKSANAANBed restO2 3 liter/iIVFD RL 20 gtt/iCeftriaxon 1gr/ 12 jamSalbutamol 3 x 1Metil prednisolon tab 3 x IAmbroxol 3x1

  • PLANNING DIAGNOSTIKPemeriksaan Lab lengkapKonsul kardiologiFoto thorax Pa-LatRehabilitasi medik

  • PLANNING EDUKASIMenjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien.Minum obat secara teraturKonsumsi makanan bergiziMenjaga kebersihan dan hygiene diri

  • PROGNOSISDubia ad bonam

  • FOLLOW UP

    Tgl/Hari RawatanSOAPH-117-3-10Sesak napas sudah berkurang, nyeri dada berkurangVital Sign :KU : sedangKes : CMTD : 110/60 mmHgN: 100x/mntRR: 36 x/mntT: 37, 2 CPF :Mata : konj. Palp. Inf. Pct (-/-)Telinga, Mulut, Leher : dbnToraksI : Simetris (+), Retraksi (-)P: SF Kanan Kiri Normal Normal Normal Normal Normal NormalP: Sonor / sonor Sonor / sonor Sonor / sonorA:Ves (N/N), Rh (-/-), Wh (-/-) Dyspneu e.c1.susp.PPOK 2. asma bronkial3. pneumoniaTherapi : - bed rest- O2 3 liter/i- IVFD RL 20 gtt/i-Ceftriaxon 1gr/ 12 jam- Salbutamol 2mg 3x1- Ambroxol 30mg 3 x 1-Metil prednisolon tab 3xI

    Planning :- Lab Lengkap

    Foto thorax :- Cor: cardiomegali, CTR : 56 %, LFT, aorta normal- Pulmo: edema paru grade I - II

  • PEMBAHASANPenyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK, Chronic Obstructive Pulmonary Disease-COPD'), adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel, bersifat progresif, biasanya disebabkan oleh proses inflamasi paru yang disebabkan oleh pajanan gas berbahaya yang dapat memberikan gambaran gangguan sistemik. Gangguan ini dapat dicegah dan dapat diobati. Penyebab utama PPOK adalah rokok, asap polusi dari pembakaran, dan partikel gas berbahaya.Gangguan aliran udara di dalam saluran napas disebabkan proses inflamasi paru yang menyebabkan terjadinya kombinasi penyakit saluran napas kecil (small airway disease) dan destruksi parenkim (emfisema).

  • Gejala dan tanda PPOK, di antaranya adalah: sesak napas, batuk kronik, produksi sputum, dengan riwayat pajanan gas/prtikel berbahaya, disertai dengan pemeriksaan faal paru. Indikator diagnosis PPOK adalah penderita di atas usia 40 tahun, dengan sesak napas yang progresif, memburuk dengan aktivitas, persisten, batuk kronik, produksi sputum kronik, riwayat pajanan rokok, asap atau gas berbahaya di dalam lingkungan kerja atau rumah.Pada pasien ini didapatkan kriteria-kriteria diatas. Pasien menderita sesak napas selama kurang lebih 4 hari. Pasien juga mengeluhkan batuk-batuk dua hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien selama ini terpapar dengan asap yang disebabkan karena pasien memasak menggunakan kayu bakar hingga saat ini. Pasien juga sedang dalam pengobatan PPOK. Berdasarkan anamnesa dan gejala klinik tersebut maka pasien di diagnosa dengan PPOK eksaserbasi akut.

  • TERIMA KASIH