Nutrisi ppok

26
PEMBERIAN NUTRISI YANG MENGANDUNG LEMAK PADA PPOK Sudarto Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Rumah Sakit H Adam Malik Medan 2011

Transcript of Nutrisi ppok

Page 1: Nutrisi ppok

PEMBERIAN NUTRISI YANG MENGANDUNG LEMAK PADA PPOK

Sudarto

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera UtaraRumah Sakit H Adam Malik Medan 2011

Page 2: Nutrisi ppok

PENDAHULUAN

PPOK morbiditas dan mortalitas.Prevalensi PPOK berbeda di setiap negara

Prevalensi PPOK terus meningkat akibat paparan terus menerus terhadap faktor risiko dan struktur umur,lebih banyak orang yang hidup lebih lama, dan bertambahnya usia

Penderita PPOK Asia (2006) : 56,6 juta (6,3%)Indonesia :4,8 juta (5,6%).PPOK (bersama Asma) ke-6 dari 10 penyebab kematian tersering di Indonesia.

Page 3: Nutrisi ppok

PENDAHULUAN

PPOK mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel.

PPOK terbagi atas 2 tipe:1. Tipe pink puffer: pasien kurus, mengeluarkan nafas melalui mulut yang setengah terkatup (pursed lips breathing) cenderung pada emfisema.2. Tipe blue bloater: pasien gemuk, sianosis, edema tungkai, dan lebih banyak pada bronchitis kronik. 

Pada jenis emfisema nilai indeks massa tubuh (Body mass indeks/BMI), Indeks massa lemak bebas(free fat mass/FFM) dan indeks massa lemak lebih rendah di bandingkan jenis bronkitis kronik

Page 4: Nutrisi ppok

PENDAHULUAN

Pada PPOK fungsi otot skeletal absolute dan fungsi otot perkilogram berat badan dari FFM lebih rendah dari orang sehat

Nutrisi tinggi karbohidrat lebih meningkatkan kadar CO2 dalam darah

Nutrisi tinggi lemak lebih baik dari tinggi karbohidrat dalam mempengaruhi kadar CO2 karena dapat mengurangi produksi CO2.

Page 5: Nutrisi ppok

Gambar 1. karakteristik pasien PPOKPENDAHULUAN

Page 6: Nutrisi ppok

PENDAHULUAN

Penderita PPOK  cenderung kaheksia.Laju metabolisme pada PPOK meningkat namun respons penderita PPOK terhadap asupan nutrisi seringkali buruk.

Sekitar 25% penderita PPOK menunjukkan penurunan indeks massa tubuh dan massa lemak bebas.

Pengurangan indeks massa tubuh merupakan faktor resiko independen untuk mortalitas PPOK.

Page 7: Nutrisi ppok

NUTRISI PADA PENDERITA

PPOK

Penderita PPOK mengalami kehilangan berat badan dan malnutrisi, dan menurunnya kekuatan otot

Keadaan ini disebabkan penurunan asupan kalori akibat sesak nafas yang terus menerus dan kurangnya konsumsi makanan

Pemakaian otot nafas selama sesak nafas dapat menimbulkan kelemahan otot dan hilangnya lemak otot

Page 8: Nutrisi ppok

NUTRISI PADA PENDERITA

PPOK

Kuo dkk, nutrisi tinggi lemak dan rendah karbohidrat dapat menurunkan kegagalan obstruksi saluran nafas kronik.

Pemberian diet tinggi karbohidrat dengan cara nutrisi parenteral total dilaporkan menyebabkan peningkatan produksi CO2 yang bermakna dan mencetuskan gagal nafas

Pemberian diet tinggi karbohidrat tidak dianjurkan pada penderita PPOK

Page 9: Nutrisi ppok

NUTRISI PADA PENDERITA

PPOK

Penurunan massa sel tubuh merupakan manifestasi sistemik pada PPOKPerubahan massa tubuh diketahui melalui penurunan berat badan dan penurunan massa lemak bebas.

Massa lemak bebas dibagi 2: yaitu kompartemen intraseluler atau  massa sel tubuh  dan kompartemen ekstraseluler

Kompartemen intraseluler menggambarkan bagian pertukaran energi sedangkan kompartemen ekstraseluler menggambarkan substansi di luar sel.

Page 10: Nutrisi ppok

NUTRISI PADA PENDERITA

PPOK

Penurunan berat badan mempengaruhi prognosis PPOK.

Schols dkk. Menunjukkan: massa tubuh (IMT) kurang dari 25 kg/m2, umur dan PaO2 rendah merupakan prediktor yang bermakna terhadap peningkatan angka kematian PPOK

Landbo dkk. menyebutkan : prognosis yang buruk bila IMT kurang dari  20 kg/m2.

Page 11: Nutrisi ppok

Patogenesis Hilangnya Berat Badan dan Malnutrisi PPOK

1. Gangguan keseimbangan energi

Hilangnya BB pada pasien PPOK disebabkan gangguan keseimbangan antara energi yang keluar dan yang masuk.

Total energi yang keluar berasal dari nilai energi yang keluar selama istirahat (resting energy expenditure), proses termogenesis dan energi yang keluar saat aktifitas.

Pada PPOK dengan obstruktif jyang berat mempunyai total nilai harian energi yang keluar lebih besar dibandingkan orang normal.

Perubahan berat badan dan malnutrisi pada pasien PPOK dipengaruhi oleh:

Page 12: Nutrisi ppok

Patogenesis Hilangnya Berat Badan dan Malnutrisi PPOK

Infeksi pada PPOK eksaserbasi meningkatkan respon inflamasi

Inflamasi mempengaruhi ambilan energi (energy uptake) melalui peningkatan leptin di hipotalamus. Leptin berperan dalam metabolism lemak dan meningkatkan proses termogenesis yang akan mempengaruhi imunitas sel limfosit T.

Page 13: Nutrisi ppok

Gambar 2 Hubungan energi dan proses inflamasi

Patogenesis Hilangnya Berat Badan dan Malnutrisi PPOK

Page 14: Nutrisi ppok

2. Degradasi protein otot

Pemecahan protein sel pada otot merupakan keadaan yang sering didapatkan sebagai respons terhadap asidosis, infeksi atau asupan kalori yang tidak adekuat.Pengurangan massa otot pada penderita PPOK terutama terdapat pada ekstremiti bawah.

Guttridge dkk. melaporkan TNF-α mengaktivasi nuclear factor κ β (NF- κ β) untuk menghambat diferensiasi otot rangka dengan menekan myoD-mRNA pada saat pasca transkripsi. Tumor necrosis factor-α dan interferon γ (IFγ) mempengaruhi regulasi otot rangka melalui penghambatan terbentuknya serat otot baru, degenerasi serat-serat otot yang baru dibentuk dan menyebabkan ketidakmampuan memperbaiki kerusakan otot rangka.

Patogenesis Hilangnya Berat Badan dan Malnutrisi PPOK

Page 15: Nutrisi ppok

3. Kegagalan fungsi gastrointestinalHiperinflasi pada PPOK dengan diafragma yang datar dan volume ruang abdomen yang berkurang dapat membatasi volume asupan makanan.

4. Asupan makan menurunPenderita PPOK harus diberikan kalori yang lebih besar.

5. Curah jantung dan perubahan vaskularisasiEmfisema kapasitas difusi akan menurun, jala vaskuer yang minimal, tekanan vaskuler paru meningkat sehingga curah jantung menurun

Patogenesis Hilangnya Berat Badan dan Malnutrisi PPOK

Page 16: Nutrisi ppok

6. HipermetabolikPada emfisema terjadi pengurangan efisiensi otot respirasi dan fungsi optimal otot respirasi sehingga mudah terjadi kelelahan otot

7. Faktor lainDepresi, merokok dan pengetahuan yang kurang tentang nutrisi disertai cara hidup dan kebiasaan makan yang buruk dapat menyebabkan penurunan berat badan. 

Patogenesis Hilangnya Berat Badan dan Malnutrisi PPOK

Page 17: Nutrisi ppok

Mekanisme adaptasi pada

PPOK

Mekanisme adaptasi tersebut meliputi:

1. Adaptasi biokimia ototPeningkatan laktat yang disebabkan penurunan kapasitas oksidasi, dimana aktifitas enzim oksidasi pada otot rendah.

Pada PPOK metabolism laktat yang terjadi, produksi laktat meningkat dapat merubah ambilan laktat di hati dan meningkatkan proses glukoneogenesis sehingga pada keadaan hipoksia kadar laktat lebih meningkat lagi

Page 18: Nutrisi ppok

Mekanisme adaptasi pada

PPOK

2. Adaptasi otot

PPOK didapat bahwa koordinasi antara MHC (Myosin Heavy Chain) dan MLC (Myosin Light chain) isoformis berubah, dimana koordinasi ekspresi protein hilang pada otot skeletal.

Keadaan ini menyebabkan terjadinya penurunan ketersediaan oksigen.

Adaptasi di otot lebih dipengaruhi oleh proses glikolisis anaerob serat otot mudah lelah dan asam laktat meningkat.

Page 19: Nutrisi ppok

Mekanisme adaptasi pada

PPOK

3. Metabolisme mitokondria

Pada PPOK jumlah mitokondria meningkat.

Jumlah ini berhubungan langsung dengan tingkat hiperinflasi dan berhubungan terbalik dengan derajat obstruksi saluran nafas.

Aktifitas COX diatur pada tingkat translasi oleh peningkatan sejumlah ribosom mitokondria.

Page 20: Nutrisi ppok

Lipid pada PPOK

Lemak menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan protein dan karbohidrat.

konsumsi lemak sebesar 30% untuk kebutuhan kalori setiap harinya, yang terdiri dari 10% asam lemak jenuh, 10% asam lemak tak jenuh tunggal dan 10% asam lemak tak jenuh ganda.

Page 21: Nutrisi ppok

Lipid pada PPOK

Pemberian asam lemak omega 3 mempunyai potensi sebagai modulator pada penyakit respirasi yang meliputi inflamasi kronik

Pemberian omega 3 dengan bentuk diet tinggi minyak ikan, magnesium dan antioksidan menurunkan inflamasi saluran nafas Tambahan omega 3 pada minyak ikan dengan gamma asam linoleat dapat menjadi modulator respon imun dan menurunkan reaksi berlebih otot pulmoner terhadap rangsangan stimulasi.

Page 22: Nutrisi ppok

Lipid pada PPOK

Prostaglandin adalah hormon yang mengatur proses metabolik tingkat seluler tubuh, hormon tersebut berfperan dalam pembekuan darah, tekanan darah, respon imun, reproduksi, fungsi otak, inflamasi, alergi dan pertumbuhan tumorAsam lemak polyunsaturated N-3 menurunkan respon kemotatik neutrofil, menghambat produksi leukotrein B4 dari asam arakidonat dan menurunkan produksi anion superoksida dalam leukosit. Studi Jepang: asam lemak N-3 tak jenuh, asam eicosapentaenoat dan asam decosaheksanoat terdapat pada ikan yang sering dikonsumsi oleh orang jepang sehingga kematian akibat PPOK di Jepang sangat rendah

Page 23: Nutrisi ppok

Pemberian Nutrisi PPOK

Pemberian nutrisi pada PPOK dilakukan dengan cara:

Bila penderita dengan sesak nafas

• makanan dengan jumlah kecil dan sering• meningkatkan kalori makanan tanpa harus meningkatkan jumlah makanan• Komposisi makanan mengandung 55% lemak, 28% karbohidrat, 17% protein

Page 24: Nutrisi ppok

Pemberian Nutrisi PPOK

Penderita dengan nafas pendek selama makan• Makan direncanakan saat pasien merasa senang• Menghindari porsi besar, makan perlahan dan makanan mudah dimakan dan dicerna• menggunakan bronkodilator sebelum makan• PPOK dengan terapi oksigen lama memerlukan oksigen saat makan untuk mencegah terjadinya dispnea saat makan

Penderita dengan hilangnya nafsu makan• untuk mengurangi rasa mual dapat diberikan susu atau makanan sewaktu minum obat-obatan oral• untuk mengurangi produksi sputum yang banyak dapat diberikan bronkodilator.• menciptakan suasana gembira saat makan. 

Page 25: Nutrisi ppok

Kesimpulan

Pada penderita PPOK dapat ditemukan peningkatan CO2 dalam arteri. Peningkatan CO2 ini dapat menyebabkan kerusakan lanjut dan gagal napas.

Pemberian nutrisi dapat mempengaruhi kadar CO2 dalam darah.

Pada penderita PPOK penambahan kalori yang berasal dari lemak lebih dianjurkan daripada kalori yang berasal dari karbohidrat.

Page 26: Nutrisi ppok

TERIMA KASIH