PP PENELITIAN TIKA
-
Upload
rifky-fadilah-marlaut -
Category
Documents
-
view
424 -
download
7
Transcript of PP PENELITIAN TIKA
BERBAGAI FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI
PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA PADA BULAN NOVEMBER 2010
KELOMPOK 1 :
Nindy Resti Rahayu 110.2004.173Ratna Kartika HP 110.2004.210Suci Sukmahadiani 110.2004.256Thaira Pelangi 110.2004.264
Dr. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
MASALAH PENELITIAN
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Antenatal Care (ANC)
Pengertian ANC Tujuan pelayanan ANCPedoman Pelayanan ANCCakupan pelayanan ANCKebijaksanaan pelayanan ANCStandar Pelayanan ANCModel pemanfaatan pelayanan ANC
Konsep Penelitian
Kerangka Konsep PenelitianUmur
Pengetahuan
Pendidikan
Pekerjaan
Paritas
Sikap
Penghasilan Keluarga
Jarak Tempuh
Dukungan suami
Kelengkapan ANC
Tidak Lengkap
Lengkap
Definisi Operasional
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Lokasi dan Waktu
Penelitian
Populasi Penelitian
Sampel Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Cara Pengumpulan
Data
Pengolahan dan Analisis
Data
HASIL PENELITIAN
Bab IV
Teknik Pelaksanaan PenelitianHasil penelitian ini diperoleh dari 50 responden dari jumlah ibu yang hamil trimester III atau ibu yang memiliki bayi berusia 0-4 bulan yang pernah memeriksakan kehamilan di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada bulan Agustus sampai Oktober 2010.
ANALISIS
UNIVARIAT
BIVARIAT
Kelengkapan ANC
LENGKAP27
(54 %)
TIDAK LENGKAP23
(46 %)
Ringkasan Hasil Analisis Univariat Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kelengkapan ANC
Variabel Independen Jumlah Persentase (%)
Umur
Tidak berisiko (21-29 tahun)
Berisiko (≤ 20 atau ≥ 30 tahun)
26
24
52
48
Pendidikan
Tinggi (tamat SMP atau
SMA/SMK atau perguruan tinggi)
Rendah (tidak sekolah atau tidak
tamat SD atau tamat SD)
18
32
36
64
Paritas
< 3
≥ 3
31
19
62
38
Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
17
33
34
66
Sikap
Positif
Negatif
36
14
72
28
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
35
13
2
70
26
4
Penghasilan
Tinggi
Rendah
18
32
36
64
Jarak Tempuh
Dekat
Jauh
37
13
74
26
Dukungan Suami
Ada
Tidak ada
36
14
72
28
Ringkasan Hasil Analisis Bivariat Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan ANC pada
Ibu Hamil Trimester III dan Ibu yang Memiliki Anak Usia 0-4 bulan
Variabel Independen
Variabel DependenHasil
Lengkap % Tidak Lengkap % Jumlah %
UmurTidak berisikoBerisiko
189
69,237,5
815
30,862,5
2624
100100
Chi-Square
0,01<p<0,05Bermakna
PendidikanTinggiRendah
819
44,459,4
1013
55,640,6
1832
100100
Chi-Square
0,1<p<0,5Tidak Bermakna
Paritas< 3≥ 3
225
70,926,3
914
29,173,7
3119
100100
Chi-Square
0,001<p<0,01Bermakna
PekerjaanBekerjaTidak bekerja
720
41,260,7
1013
58,839,3
1733
100100
Chi-Square
0,10<p<0,50Tidak Bermakna
SikapPositifNegatif
234
63,921,4
1310
36,178,6
3614
100100
Chi-Square
0,01<p<0,05Bermakna
PengetahuanBaik CukupKurang
2502
71,40
100
10130
28,6100
0
35132
100100100
Kolmogorov
Smirnov Ks >
1,22Bermakna
PenghasilanTinggiRendah
819
44,459,4
1013
55,640,6
1832
100100
Chi-Square
0,1<p<0,5Tidak Bermakna
Jarak TempuhDekatJauh
243
64,923,1
1310
35,176,9
3713
100100
Chi-Square
0,001<p<0,01Bermakna
Dukungan Suami
AdaTidak ada
243
66,721,4
1211
33,378,6
3614
100100
Chi-Square
0,001<p<0,01Bermakna
Bab V
PEMBAHASAN
Keterbatasan Penelitian
Metode Penelitian
Desain penelitian cross sectional
Kelemahan: tidak dapat membedakan variabel yang menjadi penyebab dan variabel yang menjadi akibat. Hal ini disebabkan karena kedua variabel (dependen dan independen) diukur pada saat yang bersamaan sehingga sulit menentukan variabel mana yang terjadi terlebih dahulu.
Variabel Penelitian
Secara teoritis, terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan kelengkapan ANC. Pada penelitian ini dibatasi pada sembilan variabel yang terdiri dari umur, pendidikan, paritas, pekerjaan, sikap, pengetahuan, penghasilan, waktu tempuh, dan dukungan suami.
Pengambilan sampel proporsionate stratified random sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang populasinya mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Kelemahan cara sampling ini adalah lebih banyak memerlukan usaha dan pengenalan lebih dahulu tentang populasi yang akan diteliti.
Teknik Pengambilan Sampel
Analisis Univariat
Kelengkapan pemeriksaan ANC pada pemeriksaan ini dinilai dengan melihat data ibu yang hamil trimester III dan ibu yang memiliki anak berusia nol sampai empat bulan, yang pernah memeriksakan kehamilannya dari bulan Agustus – Oktober 2010 di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara
Analisis Variabel Kelengkapan ANC
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54% ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara lengkap, karena sebagian responden menyadari bahwa pemeriksaan kehamilan secara lengkap penting bagi kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.
Analisis Variabel Umur
Umur yang diteliti pada penelitian ini adalah umur ibu pada saaat hamil terakhir.
Kelompok umur dibagi menjadi dua kelompok:
- kelompok umur berisiko (≤ 20 tahun dan ≥30 tahun)
- kelompok umur tidak berisiko (20 – 30 tahun) Dari hasil penelitian, didapatkan responden yang berumur di bawah 20 tahun dan diatas 30 tahun sebanyak 48%.
Hasil penelitian usia responden antara 20 – 30 tahun lebih besar yaitu 52%, dimana pada rentang umur ini ibu lebih siap hamil secara fisik dan mental.
Analisis Pendidikan
Sebanyak 36% responden berpendidikan tinggi (Tamat SMP atau SMA/SMK atau perguruan tinggi), sebanyak 64% responden berpendidikan rendah (Tidak sekolah atau tidak tamat SD).
Banyak responden di daerah Kecamatan Penjaringan tergolong daerah padat penduduk dan sebagian terdapat daerah kumuh, sehingga penduduk dengan pendidikan rendah lebih banyak.
Analisis Variabel Paritas
Berdasarkan penelitian didapatkan sebanyak 62% responden dengan paritas < 3 dan 38% responden dengan paritas ≥ 3.
Sebagian besar responden merupakan keluarga kecil, karena sebagian besar penduduk Kecamatan penjaringan mengikuti program Keluarga Berencana, sehingga sebagian besar responden memiliki anak < 3.
Berdasarkan penelitian didapatkan sebanyak 34% responden bekerja, dan sebanyak 66% responden tidak bekerja.
Sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga, yang beranggapan bahwa yang berkewajiban mencari nafkah adalah suami dan tugas ibu adalah mengatur rumah tangga.
Analisis Variabel Pekerjaan
Analisis Variabel Sikap
• Berdasarkan penelitian didapatkan sebanyak 72% responden memiliki sikap positif, dan sebanyak 28% responden memilki sikap negatif.
• Sebagian besar responden memiliki sikap positif karena penduduk di daerah Kecamatan Penjaringan cenderung memiliki pengetahuan yang baik. Karena pengetahuan memiliki peranan yang penting dalam penentuan suatu sikap.
Analisis Variabel Pengetahuan
Berdasarkan penelitian didapatkan: - 70% dengan pengetahuan baik- 26% dengan pengetahuan cukup- 4% dengan pengetahuan kurang
Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang pentingnya kehamilan karena masyarakat mendapatkan penyuluhan yang cukup selama di Puskesmas.
Analisis Variabel Penghasilan
• Berdasarkan penelitian didapatkan sebanyak 70% memiliki penghasilan keluarga tinggi dan 30% responden memiliki penghasilan keluarga rendah yang dinilai menurut median (nilai tengah).
• Penduduk Kecamatan Penjaringan banyak berasal dari keluarga yang berpenghasilan menengah kebawah.
Analisis Variabel Jarak Tempuh
Berdasarkan penelitian didapatkan sebanyak 74% responden memiliki persepsi jarak tempuh dalam waktu < 30 menit (dekat) dan sebanyak 26% responden memiliki persepsi jarak tempuh dalam waktu > 30 menit (jauh).
Karena responden beranggapan bahwa jarak antara rumah dengan puskesmas dekat jika waktu yang diperlukan responden untuk pergi ke puskesmas < 30 menit.
Analisis Variabel Dukungan Suami
Berdasarkan penelitian didapatkan 72% responden memiliki suami yang mendukung dan menganjurkan untuk memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan, 28% responden memiliki suami yang tidak mendukung.
Adanya dukungan suami yang lebih tinggi karena dengan adanya dukungan suami dapat mempengaruhi kelengkapan ANC.
Didapatkan kelompok umur tidak berisiko lebih banyak melakukan kelengkapan ANC dibandingkan dengan yang berisiko.
Dimana uji statistik menunjukkan ada hubungan antara umur ibu dengan kelengkapan ANC. Dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan p<0,05
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sadik (1996) yang mengemukakan ibu-ibu yang berumur 30 tahun ke bawah cenderung memeriksakan kehamilannya lebih baik daripada ibu-ibu yang berumur > 30 tahun.
Analisis Bivariat
Analisis variabel umur terhadap kelengkapan ANC
Analisis variabel pendidikan terhadap kelengkapan ANC
• Dari hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kelengkapan ANC. Dimana uji Chi-square memperlihatkan bahwa 0,1 < p< 0,5 yang artinya p > 0,05 yaitu tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan ANC.
• Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Simanjuntak (2002) dimana responden dengan yang pendidikannya tinggi berpeluang melaksanakan ANC ke tenaga kesehatan 2,75 kali dari mereka yang pendidikannya rendah .
• Hal ini mungkin disebabkan karena di wilayah Kecamatan Penjaringan tidak ada tenaga non kesehatan, sehingga banyak ibu dengan pendidikan rendah memanfaatkan puskesmas untuk pemeriksaan kehamilannya.
Analisis variabel paritas terhadap kelengkapan ANC
• Dari hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara paritas dengan kelengkapan ANC. Dengan uji Chi-square memperlihatkan bahwa 0,001<p<0,01 yang artinya p< 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kelengkapan ANC.
• Hal ini sejalan dengan penelitian Sadik (1996) mengemukakan hasil penelitiannya bahwa responden yang mempunyai anak < 3 orang, kelengkapan ANC lebih baik dari responden dengan jumlah anak ≥ 3 orang.
Analisis variabel pekerjaan terhadap kelengkapan ANC
• Didapatkan hasil responden yang tidak bekerja melakukan kelengkapan ANC dengan lengkap yaitu 60,7% dibandingkan dengan yang bekerja yaitu 41,2%.
• Dengan uji Chi Square memperlihatkan bahwa 0,10<p<0,50 yang artinya p>0,05 yaitu tidak ada huibungan antara pekerjaan dengan kelengkapan ANC.
• Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Ndama (2002) yaitu ibu yang bekerja lebih berpeluang untuk memeriksakan kehamilannya secara .
• Hal ini mungkin disebabkan karena ibu yang tidak bekerja memiliki waktu lebih banyak untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara lengkap.
Analisis variabel sikap terhadap kelengkapan ANC
• Dari penelitian ini didapatkan hasil responden dengan sikap positif melakukan kelengkapan ANC dengan lengkap yaitu 63,9% dibandingkan dengan yang sikap negatif yaitu 21,4%. Dengan uji Chi Square memperlihatkan bahwa 0,01 <p<0,05 yang artinya p<0,05 yaitu ada hubungan antara sikap dengan kelengkapan ANC.
• Penelitian ini sejalan dengan Sadik (1996), menyatakan bahwa sikap ibu yang positif terhadap pelayanan antenatal, lebih baik dalam pemanfaatan pelayanan antenatal dibandingkan dari ibu yang bersikap negatif.
Analisis variabel pengetahuan terhadap kelengkapan ANC
• Dari hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dan kelengkapan ANC. Dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov memperlihatkan bahwa Ks > 1,22 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kelengkapan ANC.
• Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sadik (1996), mengemukakan hasil penelitiannya bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang baik, 3 kali lebih baik dalam kelengkapan ANC daripada ibu-ibu dengan pengetahuan kurang.
Analisis variabel penghasilan keluarga terhadap kelengkapan ANC
• Dari hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pendapatan keluarga dan kelengkapan ANC. Dengan uji Chi Square memperlihatkan 0.1<p<0,5 yang artinya p > 0,05 yaitu tidak ada hubungan yang bermakna antara penghasilan keluarga dengan kelengkapan ANC.
• Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Simanjuntak (2002) menyebutkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara penghasilan dengan kelengkapan .
• Hal ini disebabkan karena responden dengan penghasilan rendah dapat menjangkau biaya pemeriksaan kehamilan di puskesmas, sehingga responden dengan penghasilan rendah cenderung melakukan kelengkapan ANC secara lengkap
Analisis variabel jarak tempuh terhadap kelengkapan ANC
• Dari penelitian ini didapatkan hasil responden dengan persepsi jarak tempuh terhadap waktu < 30 menit (dekat) lebih banyak yaitu 64,9% dibanding persepsi jarak tempuh terhadap waktu > 30 menit (jauh) yaitu 23,1% .
• Dari hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara persepsi jarak tempuh dalam waktu dan kelengkapan ANC. Dengan menggunakan uji Chi – Square memperlihatkan bahwa 0,001<p<0,01. Yang artinya p < 0,05 yaitu ada hubungan yang bermakna antara jarak tempuh dan kelengkapan ANC.
• Hal ini sejalan dengan penelitian Simanjuntak (2002) terdapat hubungan bermakna antara jarak tempat tinggal ibu dengan pemanfaatan pelayanan ANC. Ibu yang bertempat tinggal dekat dengan pelayanan kesehatan cenderung 0,28 kali melakukan kunjungan pemanfaatan antenatal.
• Yang didukung oleh penelitian Achmad (2008) yaitu jarak rumah terhadap lokasi fasilitas pelayanan kesehatan mempengaruhi penggunaan pelayanan. Makin jauh lokasi pelayanan kesehatan semakin segan individu atau masyarakat untuk menggunakan layanan kesehatan. Adapun batas tertentu sehingga orang masih mau mencari layanan kesehatan. Batas atau jarak ini dipengaruhi oleh berapa jauh, kondisi jalan, jenis kendaraan, kemampuan untuk membayar ongkos jalan dan berat ringannya penyakit
Analisis variabel dukungan suami terhadap kelengkapan ANC
• Dari penelitian ini didapatkan hasil responden dengan adanya dukungan suami melakukan kelengkapan ANC dengan lengkap yaitu 66,7% dibandingkan dengan yang tidak mendapat dukungan suami yaitu 21,4%.
• Dari hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dan kelengkapan ANC. Dengan uji Chi Square memperlihatkan bahwa 0,001 <p<0,01 yang artinya p<0,05 yaitu ada huibungan antara dukungan suami dengan kelengkapan ANC.
• Hal ini sejalan dengan penelitian Rusydi (1998) dalam Simanjuntak (2002) keteraturan ibu memanfaatkan pelayanan antenatal didukung keluarga (terutama suami, orang tua).
BAB VISIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
1. Dari 50 responden yaitu ibu hamil trimester III dan ibu yang memiliki bayi berusia nol sampai empat bulan yang pernah memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada bulan Agustus- Oktober 2010, 54% responden melakukan kelengkapan ANC dengan lengkap, sedangkan sisanya 46% responden melakukan kelengkapan ANC dengan tidak lengkap.
2. Ada hubungan bermakna antara umur ibu dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p < 0,05 (p = 0,049) artinya Ho ditolak.
3. Ttidak ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p > 0,05 ( p = 0,471) artinya Ho diterima.
4. Ada hubungan bermakna antara paritas dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p < 0,05 (p = 0,005) artinya Ho ditolak.
5. Tidak ada hubungan bermakna antara pekerjaan ibu dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p > 0,05 ( p = 0,314) artinya Ho diterima
6. Ada hubungan bermakna antara sikap ibu dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p < 0,05 (p = 0,053) artinya Ho ditolak.
7. Ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p < 0,05 (p = 0,00) artinya Ho ditolak.
8. Tidak ada hubungan bermakna antara penghasilan keluarga dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p > 0,05 ( p = 0,386) artinya Ho diterima
9. Ada hubungan bermakna antara jarak tempuh dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p < 0,05 (p = 0,023) artinya Ho ditolak.
10. Ada hubungan bermakna antara dukungan suami dengan kelengkapan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dengan nilai p < 0,05 (p = 0,010) artinya Ho ditolak.
SARAN1 Bagi Puskesmas Kecamatan Penjaringan• Disarankan agar Puskesmas memberikan informasi tentang risiko
kehamilan di usia ≤ 20 tahun dan ≥30 tahun.• Disarankan agar dalam memberikan penyuluhan Puskesmas
menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh ibu hamil dengan pendidikan rendah
• Disarankan agar Puskesmas lebih meningkatkan Program Keluarga Berencana demi tercapainya keluarga kecil yang sehat dan sejahtera.
• Disarankan agar Puskesmas meningkatkan penyuluhan bagi ibu hamil pada setiap kali pemeriksaan demi mendapatkan pengetahuan yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
• Disarankan agar Puskesmas lebih mengaktifkan Posyandu disetiap agar lebih mudah terjangkau oleh ibu hamil.
• Disarankan agar Puskesmas memberikan informasi dan penyuluhan kepada suami dari ibu hamil sehingga dapat meningkatkan dukungan suami terhadap ibu hamil.
2. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
• Disarankan agar meneliti berbagai faktor yang berhubungan dengan kelengkapan ANC menggunakan faktor lain yang belum kami teliti seperti kehamilan dengan risiko tinggi, persiapan persalinan, kelengkapan 7 T, media informasi, dan biaya pemeriksaan.
• Disarankan agar peneliti lain menggunakan variabel penghasilan dengan teknik statistik selain median.
• Disarankan agar peneliti lain menggunakan variabel pengetahuan dengan kuisioner yang lebih lengkap dan lebih baik lagi dalam melakukan wawancara.
• Disarankan agar peneliti lain menggunakan variabel sikap dengan kuisioner yang lebih mengarah kepada kategori sikap.
• Disarankan agar peneliti lain menggunakan disain penelitian lain untuk lebih memperjelas hubungan sebab akibat.
3. Bagi Tenaga Kesehatan• Disarankan agar tenaga kesehatan bekerja sama
dengan tenaga kesehatan selain di puskesmas dalam menangani permasalahan di bidang kesehatan ibu hamil terutama bagi kelompok umur berisiko tinggi.
• Disarankan agar tenaga kesehatan di puskesmas lebih meningkatkan kualitas dan kelengkapan pelayanan pemeriksaan kehamilan dan meningkatkan penyuluhan demi menningkatkan kesadaran ibu hamil untuk melakukan kelengkapan ANC dengan lengkap.
TERIMA KASIH