Pp Epidemiologi Epilepsi

13
EpidEMIOLOGI Penyakit tidak menular EPILEPSI PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2011/2012

Transcript of Pp Epidemiologi Epilepsi

Page 1: Pp Epidemiologi Epilepsi

EpidEMIOLOGI Penyakit tidak menularEPILEPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2011/2012

Page 2: Pp Epidemiologi Epilepsi

EVA YULIATI KHOIRIYAH HASIBUAN

NAMA KELOMPOK

Page 3: Pp Epidemiologi Epilepsi

LATAR BELAKANG :

• Epilepsi dijumpai pada semua ras di dunia dengan insidensi dan prevalensi yang hampir sama, walaupun beberapa peneliti menemukan angka yang lebih tinggi di negaraberkembang.

Page 4: Pp Epidemiologi Epilepsi

PEMBAHASAN

DEFINISI

Epilepsi adalah suatu gangguan serebral kronik dengan berbagai macam etiologi, yang dicirikan oleh timbulnya serangan paroksismal yang berkala akibat lepas muatan listrik neuron-neuron serebral secara eksesif.

Page 5: Pp Epidemiologi Epilepsi

FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor presipitasi adalah faktor yang mempermudah terjadinya serangan, yaitu:

1.Faktor sensoris: cahaya yang berkedip – kedip, bunyi – bunyi yang mengejutkan, air panas.

2.Faktor sistemis: demam, penyakit infeksi, obat – obat tertentu misalnya golongan fenotiazin, klorpropamid, hipoglikemia, kelelahan fisik.

3.Faktor mental: setres, gangguan emosi.

Page 6: Pp Epidemiologi Epilepsi

Manifestasi Klinis

Menurut commision of calassification and terminology of the international league against epilepsi (ILAE) tahun 1981, klasifikasi epilepsi sebagai berikut:

1.Sawan parsial (Fokal, Lokal): Sawan persial sederhana: sawan persial dengan kesadaran tetap normal

2.Sawan persial kompleks : Serangan persial sederhana diikuti gangguan kesadaran: kesadaran mula – mula baik kemudian baru menurun.

Page 7: Pp Epidemiologi Epilepsi

3. Sawan umum (konvlusif atau nonkonvlusif) : Sawan lena, pada sawan ini, kegiatan yang sedang dikerjakan terhenti, muka tampak membengong, bola mata dapat memutar ke atas, tak ada reaksi bila diajak berbicara.

4. Sawan mioklonik , pada sawan mioklonik terjadi kontraksi mendadak, sebentar, dapat kuat atu lemah sebagian otot atu semua otot – otot, sekali atau berulang – ulang.

5. Sawan klonik, pada sawan ini tidak ada komponen tonik: hanya terjadi kejang kelojot. Dijumpai terutama sekali pada anak.

6. Sawan tonik, pada sawan ini tidak ada komponen klonik, otot- otot hanya menjadi kaku, juga terdapat pada anak.

7. Sawan tonik – klonik, Sawan ini sering dijumpai pada umur diatas balita yang terkenal dengan nama Granmal. Serangan dapat diawali dengan aura yaitu tanda – tanda yang mendahului suatu sawan.

8. Sawan atonik, pada keadaan ini otot – otot seluruh badan mendadak melemas sehingga pasien terjatuh.

Page 8: Pp Epidemiologi Epilepsi

Pemeriksaan penunjang

Eloktroensefalografi (EEG) merupakan pemeriksaan penunjang yang bersifat informatik yang dapat memastikandiagnoisa epilepsi bila ditemukan pola EEG yang bersifat khas epileptik baik terekam saat serangan maupun diluar serangan berupa gelombang runcing, gelombang paku, runcing lambat, paku lambat.

Page 9: Pp Epidemiologi Epilepsi

KESIMPULAN DAN KOMENTAR

Predisposisi faktor:1. Umur = Ada, semua umur bisa kena mulai dari bayi, balita,

anak – anak, remaja, dewasa, dan orangtua. Jadi epilepsi bisa menyerang semua umur.

2. Jenis Kelamin = Ada, (baik laki – laki dan perempuan) epilepsi bisa menyerang semua jenis kelamin.

3. Faktor genetik = Ada, seperti pada kejang demam dan breath holding spells

4. Status gizi = Tidak ada

Page 10: Pp Epidemiologi Epilepsi

Penyebab Penyakit1. Biologi = tidak ada2. Bahan kimia = Ada, Kelainan yang terjadi selama

perkembangan janin atau kehamilan ibu. Seperti ibu menelan obat-obat tertentu yang dapat merusak otak janin, mengalami infeksi, minum alkohol.

3. Gizi = tidak ada4. Psikis = Ada, stres, gangguan emosi dapat mencetus

terjadinya epilepsi

Konsep kejadian penyakit1. Mono kosual = tidak ada2. Multikausal = ada, karena sewaktu hamil ibu minum alkohol

atau obat – obat tertentu. Kurangnya oksigen yang mengalir keotak (hipoksia), penyumbatan pembuluh darah otak atau kelainan pembuluh darah otak. Infeksi atau radang selaput otak (meningitis). Penyakit keturunan, Seperti fenilketonuria (FKU), sklerosis tuberosa dan neurofibromatosis

Page 11: Pp Epidemiologi Epilepsi

PPT1. Tempat = seluruh dunia terutama di negara berkembang.2. Orang = ada, berbagai macam suku, bangsa dan keturunan

bisa terkena.3. Waktu = 2000, 2002, 2009, 2010, 2011

Faktor Resiko, Ada. kelainan atau gangguan keseimbangan zat kimiawi dalam sel-sel syaraf pada area jaringan otak yang abnormal. Gangguan keseimbangan kimiawi ini dapat menimbulkan cetusan listrik yang abnormal.

Prepatogenesis1. Agent = Multikausal2. Host = Manusia 3. Environment = Tidak ada

Page 12: Pp Epidemiologi Epilepsi

Patogenesis1. Fase subklinis = ada2. Fase klinis = vertigo, pucat, banyak keringat, kelainan

neuroektodermal seperti sklerosis tuberosa, neurofibromatosis dan syndrom Sturge-Weber dapat langsung mempermudah ketentuan diagnosa yang mantap

3. Fase penyembuhan = ada, therapi obat anti kejang.4. Fase sembuh = ada5. Fase cacat = Tidak ada6. Fase kematian = ada

Pencegahan, Tersier = hindari, setres, alkohol dan obat – obatan yang memicu epilepsi

Ukuran frekuensi penyakit1. Incident = ada (indonesia 2000 - 2010)2. Prevalensi = ada (banyak penderita epilepsi)3. Mortalitas = ada

Page 13: Pp Epidemiologi Epilepsi

SEKIAN TERIMA KASIH