Powerpoint Pangan Gizi Ps Agr

65
KULIAH KETAHANAN PANGAN Mukson Dosen PS. Agribisnis FPP UNDIP [email protected]

description

kp

Transcript of Powerpoint Pangan Gizi Ps Agr

KULIAH KETAHANAN PANGAN

MuksonDosen PS. Agribisnis FPP [email protected]

PendahuluanPangan dan Gizi

Kebutuhan Dasar Manusi/Basic Need (Butsarman)Permasalahan pangan saat ini tercermin :

masih sangat banyak penduduk yang menderita kelaparan. September 2009 ini sekitar 14.98 persen penduduk dunia kekurangan

pangan(undernourishment). Dalam persen, angka kematian akibat kelaparan memang hanya sekitar 0.7; namun itu berarti lebih dari 7.169.800 orang karena jumlah penduduk dunia adalah sekitar 6.792 milyar. Jadi, per

hari rata-rata lebih dari 13.350 orang mati akibat kelaparan.

kejadian rawan pangan dan gizi buruk mempunyai makna politis yang negatif bagi penguasa, bahkan di beberapa negara berkembang krisis pangan dapat menjatuhkan pemerintah yang sedang berkuasa.

ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, stabilitas politik dan keamanaan atau ketahanan nasional.

Beberapa akibat kerawanan pangan : kestabilan ekonomi, politik, dan sosial akan terguncang.

Pengertian Ketahanan Pangan :Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan : ketahanan pangan adalah : kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

Pengertian mengenai ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro, yaitu tersedianya pangan yang cukup; dan sekaligus aspek mikro, yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif.

Ketahanan pangan merupakan suatu sistem : terdiri dari 3 sub sistem,

yaitu :

1)subsistem produksi/ketersediaan, 2) sub sistem distribusi, dan

3) sub sistem konsumsi.

Pada tingkat nasional : Ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak, aman; dan didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.

Cari definisi kemandirian pangan, kedaulatan pangan dan swasembada pangan, ketahanan pangan dan apa perbedaan dari masing-masing definisi tsb

1) Subsistem ketersediaan/PRODUKSI pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya.

2) Subsistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau.

3) subsistem konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, kemananan dan kehalalannya

4.Sub sistem utilisasi/status gizi

Situasi ketahanan pangan di negara kita masih lemah. Hal ini ditunjukkan antara lain oleh: (a) jumlah penduduk rawan pangan (tingkat konsumsi < 90% dari rekomendasi 2.000 kkal/kap/hari) dan sangat rawan pangan (tingkat konsumsi <70 % dari rekomendasi) masih cukup besar, yaitu masing-masing 36,85 juta dan 15,48 juta jiwa untuk tahun 2002; (b) anak-anak balita kurang gizi masih cukup besar, yaitu 5,02 juta dan 5,12 juta jiwa untuk tahun 2002 dan 2003 (Ali Khomsan, 2003)

Berdasarkan definisi ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No. 7 tahun 1996, yang mengadopsi definisi dari FAO, ada 4 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan yaitu:

1) kecukupan ketersediaan pangan;2) stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun ke tahun.3) aksesibilitas/keterjangkauan terhadap pangan serta4) kualitas/keamanan pangan

Gambaran Umum Hub. Pangan, Gizi dan pertanian

PRODUKSIPERTANIAN

RENDAH

PENDAPATAN RENDAH

KONSUMSI PANGANRENDAH

GIZI KURANG

KAPASITASKERJA

RENDAHKONDISI

KEHIDUPANMISKIN

CARA BERTANIKURANG BAIK

SPIRAL BERKEMBANG

 Pemberdayaan Petani dalam Rangka Pemantapan Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan tidak hanya mencakup pengertian ketersediaan pangan yang cukup, tetapi juga kemampuan untuk mengakses (termasuk membeli) pangan dan tidak terjadinya ketergantungan pangan pada pihak manapun.

faktor dan keterbatasan dalam mewujudkan ketahanan pangan, diantaranya yang utama adalah :

 1)  Sebagian petani miskin karena memang tidak memiliki faktor produktif apapun kecuali tenaga kerjanya (they are poor becouse they are poor) , 2) Luas lahan petani sempit dan mendapat tekanan untuk terus terkonversi3) Terbatasnya akses terhadap dukungan layanan pembiayaan , ketersediaan modal 4. Tidak adanya atau terbatasnya akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih baik5. Infrastruktur produksi (air, listrik, jalan,waduk, telekomunikasi) yang tidak memadai. 6.   Struktur pasar yang tidak adil dan eksploitatif akibat posisi tawar petani (bargaining position) yang sangat lemah .7. Ketidakmampuan, kelemahan, atau ketidaktahuan petani sendiri.

Definisi : USAHA PERTANIAN DLM JANGKA PANJANG UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS LINGK. DAN SD.

PERTANIAN YG DPT MENCKPI KEBTHN PANGAN BAGI PENDDK DAN MEMBERIKN KESEJHTERAAN PETANI DAN

MASYAKAT.

Perlu memperhatikan :1. Aspek lingkungan

2. aspek sosial

Peluang2 inovatif dan ekonomi (Bagi petani, buruh tani, pengambil kebijakan,

stakeholder lain dlm sistem pangan)

PERTANIAN BERKELANJUTAN

Tuntutan Konsumen saat ini terhadap produk pertanian :

1. Produk pertanian harus aman dan bebas dari cemaran, 2. Mengandung gizi tinggi dan berkhasiat bagi kesehatan3. Mempunyai mutu tinggi dan tdk sekedar enak4. Diproduksi dengan cara yg tidak menurunkan kualitas lingk.5. Diproduksi dengan memperhatikan keselamatn petani dan pekerja.6. Mempunyai tracebility yg dpt dirunut mulai dari pasar sampai kebun7. Tersedia dalam waktu yg tepat8. Harga jual hrs kompetitif

Masa Depan pertanian :

• 1. Pola Konvensional• 2. Pola Konservasi• 3. Pola dengan Teknologi

Pangan dan gizi Masyarakat

• Pangan dan Gizi merupkan kebutuhan dasar manusia. (basic need) P & G dpt mempengaruhi kualitas SDM

(aspek status gizi, kesehatan, produktivitas, dll.

• Permasalahan Pangan dan Gizi : adalah masalah yg. terkait dg. kesejahteraan (pribadi, keluarga, masy.) sbg.

Akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan (need), persediaan (suplai) dan permintaan (demand) dlm. hal

pangan dan gizi/kesehatan.

Masalah Gizi di Indonesia :A. Under nutrition, terdiri dari :1. Kurang Energi Protein (KEP)2. Kurang Vit A.3. Kurang Zat Gizi Besi (Fe)4. Kurang Iodium (Gaki).No. 1 s.d. 3 kurang zat gizi makroNo. 4 kurang zat gizi mikro

B. Over nutrition/penyakit degeneratif :Obesitas, jantung, stroke, diabetes,dll.

Beberapa Faktor Penyebab Masalah Pangan dan Gizi :• Kesadaran gizi dan pola konsumsi pangan• Kemiskinan dan terbatasnya penyediaan lapangan kerja• Peningkatan jumlah penduduk• Kurangnya ketersediaan dan distribusi pangan • Keterbelkangan dan rendhnya pendidikan• Kerusakan lingkungan• Pemakaian bahan pangan yg. berbahaya• Political Will/politik pemerintah Jadi : masalah gizi : terkait dg. aspek sosial, ekonomi, budaya

Pendekatan Baru Penanggulangan masalah Gizi :

• 1. Penanggulangan tidak efektif hanya melalui medis/kesehatan saja, tetapi perlu aspek lain, seperti perbaikan ekonomi, sosial, budaya, pertanian, penanggulangan kemiskinan, kesempatan kerja, dll).

• 2. Masalah Gizi domain ilmu biomedik, tetapi pemecahan perlu dilakukan perencanaan secara holistik/menyeluruh (beberapa departemen)

Ruang Lingkup Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi :• 1. Produksi Pangan : cara produksi, lahan, tenaga kerja, modal,

teknologi, dll).• 2. Ketersediaan/Distribusi Pangan : pemasaran, impor/ekspor, harga.• 3. Permintaan/konsumsi Pangan : pendapatan, pendidikan, food

habits.• 4. Status Gizi/Utilisasi : dampak konsumsi, Konsumsi Pangan : cukup

(status gizi baik), tidak cukup (status gizi buruk).

KONSEP KETAHANAN PANGAN (FAO, UU Pangan dan Word Bank)

A. suatu kondisi ketersediaan pangan yg cukup bagi setiap orang setiap saat,mempunyai akses untuk memperolehnya baik secara ekonomi maupun fisik (Sidang Ketahanan Pangan, FAO, th 1991).

B. Kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yg tercermin dari tersedianya pangan yg cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau (UU Pangan No. 7 Th 1996).

C. Tersedianya pangan dlm jumlah dan mutu yg. Memadai serta dpt. Dijangkau oleh semua orang setiap saat agar dapat hidup sehat dan aktif (Word Bank, 1986)

Sistem Ketahanan Pangan Kaitannya dg sistem Perdagangan domestik dan global:

• 1.Sistem Input : sarana dan prasarana dan kelembagaan. (produksi, pasca panen, pengolahan, Penyimpanan)

• 2. Sistem Ketersediaan, distribusi dan konsumsi• 3. Sistem Out put : Pemenuhan hak azasi atas pangan (keth.

Nas., ketahanan ekon. Dan SDM berkualitas.• 4. Kebijakan dan fasilitas : fasilitas pemerintah bagi

kecukupan pangan, harga yg wajar, terjangkau o/.masy., aman dan bergizi, Pengaturan pengawasan menuju iklim usaha yg jujur dan bertanggung jawab serta fasilitas bagi pemberdayaan dan kemandirian masy.

Dalam mencapai Ketahanan Pangan dapat dicapai melalui : 1)swasembada obsolut (100% dari produksi domestik) dan 2) swasembada on trend (suatu saat import dan saat lain eksport, ttp tetap kearah swasembada)

Berdasarkan produksi domestik ada 3 hal yg. Harus diperhatikan, yaitu : 1) penataan dan penguasaan lahan yg dilandasi efisiensi skala ekonomi, 2) peningkatan efisiensi dan produktivitas agribisnis pangan u/ meningkat daya saing produk domestik dan internasional dan 3) adanya keragaman antar wilayah sehingga sehingga perlu mengacu ketahanan pangan nasional dengan tetap dapat mengembangkan sesuai dengan potensi yang ada

pada masing-masing wilayah.

Tujuan Pembangunan Pangan : menyediakan pangan yg cukup bagi masy. Dari segi jumlah,

mutu dan keragaman.

Empat sukses Pembangunan Pangan, yaitu :

1.Sukses peningkatan ketahanan pangan2. Sukses diversifikasi konsumsi pangan

3. Sukses peningkatan keamanan pangan4. Sukses pengembangan kelembagaan

pangan

Ketakterjaminan/Kerawanan Pangan : adalah suatu keadaan dimana penduduk tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan (rawan pangan)

Macam ketakterjaminan pangan :1) Bersifat kronis/terus menerus (chronical food insecurity), penyebab : rendahnya kualitas SDA/fisik, letak geografis, dan daya beli rendah (faktor sosekbud). Penanganan : perbaikan sarana dan prasarana wilayah. 2) Bersifat sementara/transitory, penyebab bencana alam, gagal produksi/puso, kenaikan harga pangan yg sulit dijangkau. Penanganan : operasi pasar, bantuan makanan.

Pengukuran Keterjaminan pangan dilihat dari aspek produksi :

• 1). Imbangan Suplai dan Demand, ada 3 tingkat : a. surplus (S>D), b. seimbang (S=D) dan c. kurang/defisit (S<D).

• Contoh :• SPSE = {(1-F)xO – TxL)} (VxBxE) x`10.000• U x 365• F = faktor koreksi u/pakan, kehilangan, industri• O = produksi (ton), T = faktor koreksi untuk bibit, L = luas

tanam (Ha), V = nilai konversi gabah ke beras = 0,68, B = bagian dpt dimakan, E = kandungan energi, U = jumlah penduduk, 10.000 = ton dalam 100 gram, 365 = jumlah hari dlam 1 tahun.

komoditas Bibit (kg/ha)

Ternak (%) Kehilangan ( %)

Industri (%)

Padi 43,45 2,0 5,0 0,0

Jagung 31,43 6,0 5,0 7,0

Ubi kayu 0,0 2,0 13,0 3,0

Ubi jalar 0,0 2,0 10,0 0,0

FAKTOR KOREKSI UNTUK BIBIT, TERNAK, KEHILANGAN DAN INDUSTRI

2) Berdasarkan nilai Indeks Subsistensi (IS), perbandingan antara produksi dg kebutuhan/ konsumsi, dibagi : a) berlebih (>110), b) seimbang (90 – 110), dan c) kurang (<90).Contoh : 1. Padi-padian =*) IS ideal (berdasarkan PPH) daerah berlebih, Conth: prop. Jateng, jabar, jatim, dll.

*) IS Aktual (berdasarkan kemampuan sumberdaya untuk memproduksi, daerah berlebih contoh : prop.jateng, jabar, jatim, dll.

Faktor-faktor yg. Mempengaruhi produksi dan ketersediaanpangan :

• 1. ketersediaan/kualitas lahan• 2.penggunaan sarana produksi/pupuk, pestisida, dll.• 3.tingkat kerusakan/kehilangan• 4.Tingkat impor/ekspor• 5.Tingkat harga, pemasaran dan kelembagaan• 6.Cuaca/iklim• 7. Penggunaan untuk kebutuhan lain : seperti bibit,

pakan, industri, dll.

Profil Potensi Pangan Setempat dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Profil Potensi Pangan

Setempat

PolaPengembangan

PotensiPangan

Setempat

KetahananPanganDaerah

KetahananPanganNasional

Keterkaitan Antar Komponen dalam Pengembangan Pangan Setempat

Faktor Intern

Sumber BudayaManusia

SumberdayaAlam

Kapasitas Produksi& Pola KonsumsiPotensi Pangan

Pola Pengembangan

IntensifikasiEkstensifikasi

DiversifiksiAgroindustri

Konsep dan Cara Penilaian Pola Konsumsi Pangan

• 1. Pengertian : Pola Konsumsi Pangan adalah pola konsumsi pangan

yg.dapat menggambarkan ragam/jenis dan jumlah pangan yg. dikonsumsi oleh seseorang/keluarga/ masyarakat dg. berbagai faktor yg. mempengaruhi (sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan). dilakukan berulang “Food Habits”. Contoh : Pola Pangan Pokok penduduk, dpt berbeda untuk berbagai wilayah.

2. Teknik Penilaian Konsumsi Pangan : ada 3, yaitu : a) secara kualitatif dan b) secara kuantitatif. Dan c)gabungan kualitatif dan kuantitatif

A. Secara Kualitatif : penilaian konsumsi pangan yg. didasarkan pd. kebiasaan seseorang, kel. atau masy. dan faktor-faktor sosekbud. yg mempengaruhi. Gambaran kualitatif meliputi : jenis, frekuensi, cara memperoleh pangan, cara mengolah, menyajikan/menyiapkan,dll.Tidak banyak diperlukan data2/pengolahan secara kuantitatif/statistik, namun pada penggambaran dinamika/nuansa konsumsi.

B. Secara Kuantitatif : penilaian konsumsi pangan dengan didasarkan pada jenis, jumlah dan kandungan zat gizi pangan yang dikonsumsi.

Metode Penilaian secara Kuantitatif, Ada 5 metode, yaitu :

• 1. Metode Inventaris (“Food Inventory Method”/Log Book Method”), yaitu : penilaian konsumsi pangan dg. cara melakukan inventarisasi/pencatatan dan penimbangan terhadp semua jenis pangan yang dikonsumsi mulai dari awal penilaian sampai akhir penilaian, misal 1 minggu.

• Perhitungan :

Ki = Swi + Ppi – Pbi – Ski

• Ki = jumlah Pangan yg. dikonsumsi jenis i• Swi = semua jenis pangan yg. ada dirumah pd awal penilaian/survai (stock

awal).• Ppi = semua jenis yg. yg. diperoleh selama survai (membeli, diberi, dari

hasil sendiri, dlsb).• Pbi = semua jenis pangan yg diberikan pihak lain.• Ski = Semua jenis pangan yg ada pada hari terakhir survai (stock akhir).

2. Metode Pendaftaran (“Food List Method”). Yaitu : penilaian konsumsi pangan dengan cara pencatatan, tanpa penimbangan. Data konsumsi pangan berupa taksiran/perkiraan terhdp kons. pangan yg. lalu. Lebih sederhana, murah, ttp hasil kurang teliti.

3. Metode Recall (Mengingat), yaitu : penilaian konsumsi pangan dg. cara mengingat-ingat terhadap pangan yg. dikonsumsi. Daya ingat seseorang terbatas, shg, referensi waktu harus diperhatikan, misal 3 x 24 jam.

4. Metode Penimbangan : dilakukan penimbangan secara langsung terhadap semua jenis pangan yg. dikonumsi.

5. Metode Pengeluaran Pangan (“ Food Expenditure Method”), yaitu : hampir sama dg. metode pendaftaran, informasi pangan yg. dibeli merupakan hal penting.

Mengukur Tingkat Konsumsi Zat Gizi Pangan• KGij = (BPij /100) x Gij x (BDDj)• KGij = konsumsi zat gizi i dari pangan j• BPj = berat pangan/makanan j yg dikonsumsi

(gram)• Gij = kandungan zat gizi I dari pangan j• BDDj = bagian dapat dimakan pangan j• Cat. Gunakan DKBM = daftar komposisi bahan

makanan u/ melihat data kandungan zat gizi dan data BDDj

Model Perilaku Konsumsi Pangan (Pelto, 1980)

StrukturRumahTangga

Pendapatan

Pekerjaan

Pendidikan

Identitas

Suku

Kota/Desa

Agama/Keperca

yaan

Pengetahuan

Kesehatan

PengetahuanGizi

KarakteristikFisiologic

Produksi PanganDan

Sistem Distribusi

Sistem SosialEkonomi - Politik

Gaya Hidup

Perilaku Konsumsi

Konsep Pola Pangan Harapan (PPH):

Pengertian :

1.PPH merupakan susunan pangan yang benar-benar menjadi harapan untuk dapat diwujudkan, baik berupa konsumsi pangan maupun pangan yang harus tersedia bagi pemenuhan kebutuhan pangan penduduk2.PPH adalah pola konsumsi pangan dengan menekankan pada komposisi pangan yang beraneka ragam dan sekaligus memenuhi kebutuhan gizi dengan memperhatikan kepadatan energi, nilai gizi, serat, volume pangan dan selera

Manfaat dan Kegunaan PPH :

• 1. Sbg. Instrumen perencanaan konsumsi, ketersediaan dan produksi pangan

• 2. Sbg. Bahan evaluasi tingkat pencapaian konsumsi, penyediaan dan produksi pangan

• 3.Sbg. Basis pengukuruan diversifikasi dan ketahanan pangan• 4.Sbg. Pedoman u/. Perumusan pesan-pesan gizi.

PPH sbg. Instrumen Perencanaan Pangan perlu memperhatikan :

• 1. Pola konsumsi pangan penddk saat ini.• 2. Kebutuhan gizi yg. dicerminkan o/.pola kebutuhan

energi.• 3.Mutu gizi makanan --> yg. dicerminkan

o/.kombinasi makanan yg. mengandung prot. Hewani, sayur dan buah.

• 4.Pertimbangan masalah gizi dan penyakit yg. berhbungan dg. gizi.

• 5. Kecenderungan permintaan dan daya beli.• 6. Kemampuan penyed. dlm. Konteks ekonomi dan

wilayah.

Rumus Penentuan Skor PPH = TKEi x RiTKEi = Tingkat Konsumsi Energi (%) kelompok pangan i

Ri = Rating Kelompok Pangan i

No Kel. Pangan Pola (%)FAO INA

Rating SkorFAO INA

SkorMaks

1 Serealia 40 50 0,5 20 25 45

2 Umbi-umbian 5 5 0,5 2,5 2,5 20

3 P. Hewani 20 15,3 2,0 40 30,6 50

4 Kacang2-an 6 5 2,0 12 10 20

5 Sayur & Buah 5 5 2,0 10 10 10

6 Kacang & bijiberminyak

3 3 0,5 1,5 1,5 10

7 Lemak & Minyak 10 10 1,0 10 10 10

8 Gula 8 6,7 0,5 4 3,4 5

9 Minuman & Bumbu

3 0 0 0 0 0

Jumlah 100 100 9 100 93

SKOR PPH = ( Pola x Rating )

Konsep PPH dikembangkan guna perencanaan dan penilaian ketersediaan pangan pada tingkat wilayah, sedangkan pada tingkat individu perlu ada modifikasi sbb :No Kel. Pangan PPH (%) PPH menurut

ESLSSkor Maks. ESLS

Rating Skor

1 Serealia 50 55 33 0,6 30

2 Umbi-umbian 5 55 33 0,6 3

3 P. Hewani 15 20 33 1,65 24,75

4 Kacang2-an 5 20 33 1,65 8,25

5 Sayr & Buah 8 8 34 4,25 34

6 Kacang & Biji berminyak

2 17 0 0 0

7 Lemak & Minyak 10 17 0 0 0

8 Gula 5 17 0 0 0

9 Minuman & bumbu 0 17 0 0 0

Jumlah 100 100

1. Padi-padian : Beras, jagung, terigu 2. Umbi-umbian : Ubi Kayu, Ubi Jalar, kentang, talas, sagu dan umbi lainnya. 3. Pangan Hewani : Daging, telur, susu, ikan 4. Minyak dan Lemak : Minyak kelapa, minyak lainnya (minyak goreng, minyak jagung, margarin) 5. Buah/Biji berminyak : Kelapa, kenari, kemiri, jambu mete dan coklat 6. Kacang-kacangan : Kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah dan kacang lainnya. 7. Gula : Gula pasir, gula merah 8. Sayur dan Buah : Semua jenis sayuran dan buah-buahan 9. Lain-lain : Bumbu-bumbuan, makanan dan minuman yang mengandung alkohol, teh, kopi, sirup, dll.

Macam-macam kelompok bahan pangan :

Sasaran Pencapaian ada 3 tahap:1. Segitiga perunggu : skor mutu pangan < 78, akhir pelita VI2. Segitiga perak : skor mutu pangan 78 – 87, 2003 – 20103. Segitiga emas : skor mutu pangan > 88, 2018

Ciri-ciri dari masing-masing segitiga :

1. Segitiga perunggu :- Masih tingginya proporsi energi berasal dari padi-padian (khususnya beras dan umbi-umbian)- Masih rendahnya proporsi energi berasal dari pangan hewani dan sayur, buah serta kacang-kacangan- Proporsi dari minyak dan lemak, kacang dan biji berminyak, gula relatif cukup

2. Segitiga perak :- Makin menurunnya proporsi energi dari padi-padian dan umbi-umbian namun masih di atas PPH- Proporsi energi berasal dari pangan hewani, sayur dan buah masih di bawah angka PPH yaitu masing-masing 8-12 % u/ hewani, 4-5 % u/ buah dan sayur- Proporsi energi dari minyak dan lemak, kacang dan biji berminyak, kacang-kacangan dan gula relatif cukup

3. Segitiga emas :- Proporsi energi berasal dari padi-padian relatif sama atau sedikit di atas PPH- Proporsi energi berasal dari pangan hewani di atas 12% - Proporsi energi kelompok pangan lainnya cukup

Cara Perhitungan Komoditi pada Tingkat persediaan :

X = A/B x 100 x 100/C

X = komoditi yang akan dihitung untuk persediaanA = jumlah kalori dan protein yang dibutuhkanB = kandungan kalori dan protein dari komoditas yang dihitung 100 = angka yang dipakai dalam penentuan nilai gizi yaitu setiap

100 gram bahan100 = persentase keutuhan bahan ( 100% )C = persentase bagian dapat dimakan

*) Ketersediaan komoditi per orang/hari x 365 = …………………/tahun*) Untuk perencanaan produksi dan yang perlu diimpor = …………..x jumlah

penduduk

Prosedur merencanakan target produksi dan ketersediaan pangan nasional/daerah

•1. Penyusunan mengacu pada PPH nasional atau daerah

•2. Menghitung pola konsumsi energi (kalori) mengacu pd. target skor mutu dan pola konsumsi serta ketersediaan setempat.

•3. Menjabarkan target konsumsi energi ke dlm. target konsumsi komoditas pangan dlm. Satuan gram/kapita/hari atau kg/kapita/tahun

4. Menghitung target ketersediaan pangan tingkat

wilayah dengan cara mengalikan prosedur ketiga setelah dikoreksi faktor kehilangan 16,3% dengan

jumlah penduduk.5. Menghitung target produksi

pangan dengan mengoreksi hasil prosedur keempat dengan ekspor, impor, serta penggunaan dalam negeri (bibit, pakan, benih, dll).

Mengukur tingkat Kecukupan Gizi :• MGM (mutu gizi makanan) = Σ (TKGi)/n• TKGi = tingkat kecukupan zat gizi I, max = 100.• TKGi = konsumsi zat gizi i • kecukupan zat gizi• N = jumalh zat gizi yg. dipertimbangkan dlm

makanan (energi, protein, vitamin, dll)• Kriteria : baik (>80%), cukup (70 – 80%), sedang (60

– 69%), kurang (<60%)

Dimensi Ekonomi PanganPangan dalam dimensi/kerangka ekonomi adalah :

menganalisis faktor-faktor ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap konsumsi

pangan

Menjelaskan berbagai faktor ekonomi spt : pendapatan, pengeluaran dan harga pangan terhadap

konsumsi dan status gizi*) Untuk harga pangan dapat dianalisisi :

1. Analisis Trend : Y =a+bX2. Regresi berganda (teori permintaan/penawaran)

Metode/analisis yang digunakan :1. Metode/analisis secara grafis

2. Analisis secara ekonometrik analisis regresi linier berganda Y = a +b1x1 +b2x2 +bnxn + e

Y = konsunsi panganX 1 = pendapatan

X2 = pengeluaran panganX3 = harga pangan

X4 = jumlah keluarga. Y dependen x independen/bebas

3. Kombinasi grafis-ekonometrikHukum-hukum yang mendasari ekonomi pangan :

3. Hukum engel : ? ?? Adalah :persentase yang dibelanjakan untuk pangan berkurang dengan meningkatnya pendapatan

2. Hukum Bennet : ??? Adalah : persentase konsumsi pangan pokok sumber kalori dari pati semakin berkurang dengan meningkatnya

pendapatan dan beralih ke pangan yang berenrgi lebih mahal

PENDAPATAN DAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN

Ada tiga tahap yaitu :1. “Initial Stage”, tahap dimana hampir semua

pendapatan untuk pangan. Umumnya sumber pangan kalori. Ada hub linier antara pendapatan dengan konsumsi pangan. Elastisitas permintaan cukup besar. Penduduk kurang gizi.

2. “Marginal Stage”, tingkat pendapatan dan konsumsi tidak linier tetapi logaritmit (curve eksponensial). Elastisitas agak berkurang.

3. “Stable Stage”, kenaikan pendapatan tidak memberikan respon terhadap konsumsi pangan. Kebutuhan pangan sudah tercukupi.

Tugas : Cari jurnal/paper tentang ekonomi pangan 5 tahun terakhir. jilid bersama dengan laporan praktikum.

I.Initial Stage

II.Marginal Stage III.Stable Stage

Tingkat KonsumsiPangan

GNP/ Kapita

Grafik Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Konsumsi Pangan

SISTEM PANGAN DAN GIZI= sistem ketahanan pangan dan gizi

• Sistem pangan dan gizi menggambarkan serangkaian komponen atau unsur (sub sistem) yg. saling terkait menuju suatu tujuan yg. sama yaitu menciptakan status gizi yg. masyarakat yg. optimal.

• Sistem P dan G, mempunyai 4 komponen, yaitu : 1)sub sistem produksi/penyediaan pangan, 2) sub sistem distribusi, 3)sub sistem konsumsi dan 4 )sub sistem utilisasi status gizi.

Sistem Produksi/Ketersediaan

Sistem Distribusi Sistem Konsumsi

Sistem Utilisasi

Staus Gizi

Faktor-faktor yg. mempengaruhi pd. setiap sub sistem :• 1. Sub sistem produksi : produksi, pasca panen,

perdagangan, dll• 2. Sub sistem distribusi : transportasi, penyimpanan,

pengolahan, pemasaran• 3. Sub sistem konsumsi : pendapatan, jumlah ART,

pendidikan, distribusi dlm keluarga, pangan dibeli, kebiasaan makan

• 4. Sub sistem utilisasi : kebersihan lingkungan, penyakit, pencernaan dan penyerapan, metabolisme zat gizi

• ## Status gizi : baik, sedang, kurang.

Status Gizi dan Cara Penilaian :

• Status Gizi adalah : keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yg diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan .

• Penilaian status gizi ada 3, yaitu : 1) melalui konsumsi pangan (tidak langsung), 2) pemeriksaan fisik (langsung), seperti : TB/U, BB/U. BB/TB, IMT (indeks masa tubuh u/ orang dewasa), 3) pemeriksaan laboratorium (langsung).

Pembagian Kurang Gizi menurut Skala Gomez• 1. Kurang Gizi Tahap III : berat seseorang kurang dari

60% dr berat yg diharapkan menurut umur.• 2. Kurang Gizi Tahap II : berat berkisar antara 60 –

70% dr berat yg diharapkan menurut umur.• 3. Kurang gizi tahap I : berat berkisar antara 75 – 90% dr berat yg diharapkan menurut umur.• 4. Normal : berkisar antara 90 – 110% dr berat yg

diharapkan menurut umur.

Indeks Masa Tubuh :BB (kg)/TB (m²)ada 4 kategori :1. Kurus berat2. kurus ringan3. normal (18-25)4.kelebihan ringan (25 – 30)5. kelebihan berat (over weight) (>30)

Aspek sosial Kultural Pangan/Makanan

Disamping aspek biologi (memenuhi rasa lapar) ,makanan mempunyai peranan sosial kultural, yaitu :

1. Fungsi kenikmatan/Gastronomik memenuhi rasa lapar : secara umum makanan yang disukai, memenuhi selera : rupa, warna, bau, rasa, suhu, dan tekstur.

2. Menyatakan jati diri : makanan sering dianggap menyatakan jati diri suatu kel/bangsa/suku/etnis.

3. Fungsi religi dan magis.4. Fungsi komunikasi.5. Fungsi status ekonomi.6. Simbol kekuasaan.

Preferensi Makanan

Karakteristik Individu

Karakteristik Makanan

Karakteristik

Lingkungan

Konsumsi Makanan

-Umur-Jenis Kelamin-Pendidikan-Pendapatan-Penget. Gizi-Ketrampilan memasak-Kesehatan

-Rasa-Rupa-Tekstur-Harga-Tipe Makanan-Bentuk-Bumbu-Komb. Makanan

-Musim-Pekerjaan-Mobilitas-Perp. Penduduk-Jml. Keluarga-Ting. Sosial dlm Masyarakat

Gb. Model Studi Preferensi Konsumsi Makanan

Pangan dan Gizi Kaitannya dengan Pengembangan SDM• Kualitas SDM dipengaruhi oleh keadaan Pangan &

Gizi.• Masalah Gizi Ganda (undernutrition : pada

kelompok miskin dan overnutrition : pada kel. sejahtera, timbul akibat konsumsi pangan yg. berlebihan)

• Masalah gizi sangat kompleks : kependudukan, pendidikan, industri, sosekbud, politik dan kebijakan pem. Yg. terkait satu sama lain.

LINGKARAN MASALAH GIZI DAN KEMISKINAN

Kemiskinan Makanan tak seimbang Kurang gizi Sakit Pertumbuhan badan

terhambat Proses belajar lambat Tubuh/fisik kecil Produktivitas rendah

Kemampuan bekerja rendah Pengangguran Kemiskinan dan

seterusnya

HUBungan P dan G dengan SDM • 1. SDM dengan lingkungan : keadaan lingkungan sangat berperanan terh. produksi pangan dan pembangunan pertanian. Lingkungan yg rusak dpt merusak sistem pertanian dan menurunkan produksi pertanian.

• 2. SDM dan Persediaan Pangan : ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu :

• a) food availability : mengusahakan ketersediaan yg cukup) dan menjamin ketahanan pangan (food security),

• b) food accesibility : mengupayakan harga pangan terjangkau, c) food quality : mengusahakan mutu pangan yg. lebih baik dan seimbang,

• d) food safety : aman u/ dikonsumsi dan tidak merugikan kesehatan.

3. SDM dan Pertmbahan jumlah penduduk : karakteristik penduduk kedepan yg menonjol :a) jumlah usia lanjut meningkat, b) tingkat pendidikan meningkat, c) Macam penyakit bervariasi, d) bertambahnya jumlah penduduk di kota, dan e) bertambahnya jumlah tenaga kerja wanita.

4. SDM dan kemiskinan : kemiskinan adalah suatu kesulitan akan sumber untuk membeli kebutuhan dasar yang cukup (pangan, papan, kesehatan). Hub. tingkat pendapatan dengan konsumsi pangan, baik kualitas maupun kuantitas.

5. SDM , Pendidikan, Kesadaran gizi dan Pola Konsumsi