Jurnal Nova Ps

28
ANALISIS PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) DIKABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar MAGISTER MANAJEMEN OLEH: NOVA PUSPITA SARI MANAJEMEN KEUANGAN 11251019 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PALEMBANG 2012

description

yuitghgkghjgkj

Transcript of Jurnal Nova Ps

Page 1: Jurnal Nova Ps

ANALISIS PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP

KINERJA ORGANISASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

DIKABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

MAGISTER MANAJEMEN

OLEH:

NOVA PUSPITA SARI

MANAJEMEN KEUANGAN

11251019

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN

PALEMBANG

2012

Page 2: Jurnal Nova Ps

ABSTRAK

Nova Puspita Sari, Analisis pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, dibawah bimbingan M. Izman Herdiansyah dan Wiwin Agustian. Masalah penelitian ini adalah 1) apakah kebutuhan informasi dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap Kinerja RSUD di Kabupaten Ogan Komering Ilir? 2) apakah partisipasi user berpengaruh terhadap Kinerja RSUD di Kabupaten Ogan Komering Ilir? 3) apakah program pelatihan bagi user berpengaruh terhadap Kinerja RSUD di Kabupaten Ogan Komering Ilir? 4) apakah dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap Kinerja RSUD di Kabupaten Ogan Komering Ilir?.Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional (correlation study), yaitu untuk melihat pengaruh dan hubungan antara variabel-variabel bebas yang terdiri dari : kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA (X1), partisipasi user (X2), program pelatihan (X3) dan dukungan manajemen puncak (X4) dengan variabel terikat yaitu Kinerja (Y). Hasil penelitian didapat persamaan regresi Y = 3,465 + (-0,97)X1 + 0,218X2 + (-0,973)X3 + 0,215X4 +e, hasilnya adalah 1) kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja 2) partisipasi user berpengaruh signifikan terhadap kinerja 3) program pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja 4) dukungan manajemen puncak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam penelitian ini adalah Untuk dapat meningkatkan keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir, maka diperlukan dukungan manajemen puncak serta partisipasi user dari masing-masing satuan kerja yang ada. Kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA ini semakin kedepan akan semakin cepat dan penggunaan teknologi semakin canggih, untuk itulah pihak Rumah Sakit Umum (RSUD) kedepannya harus adanya penambahan lagi buat sistem SIA yang lebih canggih lagi demi kemajuan Rumah Sakit Umum Daerah dan bersaing dengan Rumah Sakit lainnya. Dan untuk peningkatan kinerja jika diadakan pelatihan untuk sekarang ini belum bisa dilaksanakan karena akan mengganggu aktifitas pekerjaan mereka,karena terbatasnya jumlah personal dan pelatihan tersebut belum begitu diperlukan karena mereka masih memakai SIA yang lama untuk kedepan yang akan datang harus diadakan program pelatihan seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin canggih dan juga akan menambah pendapatan bagi pemerintah daerah khususnya untuk penghasilan APBD Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi Dan Kinerja

Page 3: Jurnal Nova Ps

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi saat ini organisasi perusahaan sangat tergantung pada sistem informasi agar dapat beroperasi secara efektif, efisien terkendali sehingga dapat bersaing baik ditingkat lokal maupun dtingkat internasional. Efektifitas, efesien serta pengendalian dapat terwujud melalui penggunaan informasi yang berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Oleh karena itu, setiap perusahaan memerlukan suatu informasi yang bersifat cepat, tepat, dan akurat dalam menyediakan informasi bagi suatu perusahaan.

Organisasi-organisasi harus lebih proaktif dan terus melakukan perbaikan dalam segala hal. Oleh karena itu, maka dibutuhkan informasi internal dan eksternal secara efektif. Manajemen memiliki pengetahuan untuk mendeteksi secara efektif kapan perubahan suatu kondisi yang membutuhkan tanggapan strategis. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing dipasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan Semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategi dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi keuangan yang berkualitas. Informasi keuangan yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi akuntansi

yang dirancang dangan baik sehingga mendukung tercapaina kinerja yang diharapkan oleh perusahaan terutama pelayanan masyarakat.

Disamping itu dalam keadaan ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang ini, masalah-masalah yang timbul semakin banyak dan kompleks sehingga sulit bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat, apalagi bila informasi yang tersedia tidak berkualitas yaitu informasi yang tidak mencerminkan keadaan yang tidak sebenarnya dan tidak memberikan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan.

Hal ini menyebabkan manajemen salah dalam mengambil keputusan sehingga akan merugikan perusahaan. Oleh karena itu, dalam aktifitas operasionalnya pihak manajemen membutuhkan informasi-informasi yang berkualitas guna menghasilkan keputusan yang tepat dan bermanfaat bagi perusahaan. Salah satu informasi yang dibutuhkan melalui informasi mengenai keuangan yang tertuang melalui laporan keuangan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi yang terintegrasi dan terkendali. Sistem Informasi Akuntansi mempunyai peran yang sangat penting dalam menyediakan informasi bagi suatu perusahaan terutama sekali mengenai informasi laporan keuangan. Informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, terutama pihak-pihak luar perusahaan seperti kreditor, calon investor, pemerintah dan pihak lain yang memerlukan informasi ini.

Page 4: Jurnal Nova Ps

Menurut Wilkinson (2000:19) pengembangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan (resistance to change) karena perubahan sistem dari sistem manual menjadi sistem berbasis komputer tidak hanya menyangkut perubahan teknologi, tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dirancang untuk mengatur arus dan pengelolaan data akuntansi dalam perusahaan sehingga data keuangan yang ada dalam perusahaan dapat bermanfaat dan dijadikan dasar pengambilan keputusan, baik oleh pihak manajemen maupun pihak di luar perusahaan. Pengembangan suatu sistem informasi akuntansi bukanlah suatu proses yang mudah, sebab informasi harus didesain, diimplementasikan, dan digunakan dengan tepat. Namun pada kenyataannya, walaupun SIA berperan penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan, dalam proses pengembangannya sering kali mengalami hambatan dan menjadi permasalahan serius bagi manajemen. Investasi yang besar dalam teknologi informasi meningkatkan tekanan terhadap manajemen untuk menyesuaikan pengeluaran dengan nilai bisnis dari teknologi informasi, belum lagi resiko kegagalan dalam pengembanagn dan implementasi sistem baru.

Menurut Acep komara (2005:8), Thai Fung Jen (2002:7) dan Amalia dan Briliantien (2007:9)

mengemukakan adanya faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang diukur dari dua persepsi yaitu kepuasan pemakai dan pemakaian sistem itu sendiri yaitu dari kebutuhan informasi dalam proses pengembangan SIA, program pelatihan bagi pemakai sistem, partisipasi user, dan dukungan manajemen puncak.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil objek penelitian pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir sesuai dengan Perubahan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2002 tanggal 12 Agustus 2002 tentang Pembentukan Kelembagaan, Susunan Organanisasi, Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dikayuagung menjadi Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, merupakan penerapan dari Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2007 Termasuk Didalamnya Adalah Tentang Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung. Sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RSUD Kabupaten Ogan Komering Ilir telah memiliki RSUD yang bertujuan untuk melayani masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan sekitarnya dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan.

Untuk mencapai kinerja yang baik sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini sangat membutuhkan ICT (Information Communication technology) terutama melalui SIA dalam menunjang informasi dan

Page 5: Jurnal Nova Ps

komunikasi secara nasional dan internasional. Dalam kebutuhan SIA tersebut untuk mempercepat dan mempermudah secara maksimal pelayanan terhadap masyarakat.

Secara regional, dengan adanya SIA lebih mempermudah akses data maupun pelayanan terhadap masyarakat di Rumah Sakit daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dilihat dari bangunan fisik maupun sistem pelayanan pada Rumah Sakit daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir tersebut cukup baik. Namun hal itu, dalam penggunaan sistem SIA apakah benar-benar sudah dilaksanakan dengan baik ataukah belum dan apakah benar kinerja yang telah dicapai dengan baik itu ada hubungan korelasinya dengan sistem SIA. Untuk mengetahui hal tersebut, disitulah penulis berkeinginan meneliti apakah memang benar kinerja yang telah dicapai tersebut ada hubungan korelasi yang baik terhadap pelaksanaan SIA. Maka penulis mengangkat judul tentang “Analisis Pengaruh Sistem informasi Akuntansi terhadap Kinerja pada Rumah Sakit daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah kebutuhan informasi dalam pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja?

2. Apakah partisipasi user berpengaruh terhadap kinerja?

3. Apakah keberadaan program pelatihan bagi user berpengaruh terhadap kinerja?

4. Apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Apakah kebutuhan informasi dalam pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja?

2. Untuk mengetahui Apakah partisipasi user berpengaruh terhadap kinerja?

3. Untuk mengetahui Apakah keberadaan program pelatihan bagi user berpengaruh terhadap kinerja?

4. Untuk mengetahui Apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Memberi informasi sebagai masukan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai dasar atau indikator untuk mengevaluasi sistem pengembangan sistem informasi akuntansi selanjutnya.

2. Memberikan kontribusi bagi perusahaan berkaitan

Page 6: Jurnal Nova Ps

dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi sehingga perusahaan dapat meminimalkan terjadinya kegagalan dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi.

3. Digunakan sebagai bahan masukan bagi masyarakat umum, ataupun akademis dalam mendalami ilmu sistem informasi akuntansi.

4. Berguna sebagai bahan penelitian lanjutan dengan objek penelitian yang sama.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pada Rumah Sakit Umum Daerah Di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan Informasi dalam Pengembangan SIA terhadap Kinerja

2. Partisipasi User terhadap Kinerja

3. Program Pelatihan bagi User terhadap Kinerja

4. Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001:1) bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada bagian beragam pengambil keputusan. Sedangkan Menurut Krismiaji

(2002:14) mendefinisikan system informasi akuntansi sebagai sebuah system yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dna mengoperasikan bisnis.

Menurut Baridwan (2004:4) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar maupun pihak-pihak dalam. Sedangkan Menurut Meidawati (1997:3) System informasi akuntansi sebagai kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang mengolah data ekonomi yang dihasilkan dari transaksi internal atau operasi internal untuk menyediakan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan.

Sistem informasi akuntansi dapat dipandang sebagai: 1. Kumpulan manusia dan modal didalam organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang diperoleh dari kumpulan dan pengolahan data transaksi, 2. Komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis dan mengkomunikasikan informasi keuangan serta pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak di luar perusahaan dan pihak di dalam perusahaan, 3. Kumpulan dari sumber daya yang akan mentransformasikan data-data

Page 7: Jurnal Nova Ps

ekonomis menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan juga digunakan untuk pembuatan perencanaan dan pengawasan aktivitas perusahaan, 4. Pengorganisasian formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Dengan demikian system informasi akuntansi adalah interaksi antara sumber daya yang ada dalam organisasi, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya modal yang mempunyai tujuan menghasilkan informasi keuangan mellaui pengumpulan dan pengolahan data.

2.2 Faktor-faktor Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa faktor SIA yang dianggap berpengaruh terhadap kinerja:

1. Kebutuhan Informasi dalam proses pengembangan SIA

Bentuk sistem informasi yang ideal adalah suatu lingkungan kerja dimana komputer mengolah informasi yang bertekanan tinggi yang mampu menyediakan data yang dapat diakses serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan, sehingga manajer dapat bertindak tanpa dibebani tugas-tugas operasi awal mengenai ide-ide kreatif dan menghasilkan keputusan yang tepat.

Mengenai kebutuhan informasi, bahwa manajemen pemakai dan personal sistem diperlukan dalam perancangan dan pengoperasian selanjutnya dari sistem informasi. Penegrtian pemakai terhadap sistem yang dipakai sangat menentukan keberhasilan penerapan suatu sistem dan sebaiknya ketidaktahuan pemakai terhadap sistem akan mengakibatkan kegagalan pengembangan sistem informasi.

2. Partisipasi User

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa faktor individu atau perilaku berpengaruh terhadap keberhasilan teknologi informasi karena tanggapan user terhadap sistem sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan sistem tersebut. Ketidakpuasan pengguna seringkali menimbulkan masalah dan penolakan bagi sistem baru. Penelitian juga dilakukan oleh Tjhai Fung Jen (2002) yang berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi.

Tahun 1994 Barki & Hartwick melakukan penelitian untuk mengembangkan dan menguji secara empiris suatu kerangka teoritis yang menjelaskan hubungan partisipasi pemakai dengan pemakaian sistem. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem menghasilkan sikap lebih positif terhadap sistem.

Page 8: Jurnal Nova Ps

3. Program Pelatihan Bagi Pemakai Sistem

Menurut Nelson (1990) berdasarkan temuannya menyatakan bahwa kesuksesan penggunaan sistem tergantung pada teknologi itu sendiri dan tingkat keahlian individu yang mengoperasikan. Kegiatan ditujukan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan pengguna sistem. Selain itu dengan adanya kegiatan pelatihan dapat membangun rasa percaya diri dari user sehingga mengantisipasi timbulnya kecemasan dan penolakan dari user terhadap sistem baru.

Dalam teori TAM kecemasan komputer (computer anxiety) merupakan salah satu variabel eksternal dari terkait dengan penerimaan teknologi informasi.

4. Dukungan Manajemen Puncak

Partisipasi manajemen dalam penggunaan Sistem Informasi Akuntansi terhadap kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) sistem informasi akuntansi yang dikembangkan akan lebih besar. Manajemen puncak itu sendiri memiliki kekuatan dan pengaruh untuk mensosialisasi suatu pengembangan sistem informasi, dimana kemungkinan kegunaan yang dirasakan untuk partisipasi dalam tahap pengembangan sistem yang akan mempengaruhi kemudahan penggunaan.

2.3 Definisi kinerja Organisasi

Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari keberhasilan atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi yang mendalam berkakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000: 67), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Veizal Rivai (2004:309) mengemukakan kinerja adalah “merupakan perilaku nyata yang ditampilan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

Dalam mengukur keberhasilan suatu organisasi, seluruh aktivitas organisasi tersebut harus dapat dicatat dan diukur. Pengukuran ini tidak dilakukan pada input (masukan) program, tetapi juga pada keluaran (manfaat) dari program tersebut. Bastian (2006:7) menyatakan bahwa pengukuran atau penilaian kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission accomplishment) melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa ataupun suatu proses. Pada dasarnya faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program

Page 9: Jurnal Nova Ps

yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi itu sendiri.

Kinerja karyawan meliputi elemen sebagai berikut (L. Mathis) :

a. Kuantitas dari hasil b. Kualitas dari hasil c. Ketepatan awaktu dari hasil d. Kehadiran e. Komunikasi bekerja sama

Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan mengevaluasi apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi banyak banyak organisasi yang justru kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai informasi tentang kinerja dalam organisasinya.

Menurut Bryson (2002:6) untuk menilai kinerja organisasi ini tentu saa diperlukan indikator-indikator atau kriteria-kriteria untuk mengukur secara jelas. Tanpa indikator yang tidak akan ada arah yang dapat digunakan untuk menentukan mana yang relatif lebih efektif diantara: alternatif alokasi sumber daya yang berbeda, alternatif desain-desain organisasi yang berbeda dan diantara pilihan-pilihan pendistribusian tugas dan wewenang yang berbeda.

Organisasi publik memiliki stakeholders yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang organisasi swasta. Stakeholders dari organisasi publik seringkali memiliki kepentingan yang berbenturan satu dengan yang lainnya, akibat ukuran kinerja organisasi dimata para Stakeholders menjadi berbeda-beda.

Bila dikaji dari tujuan dan misi utama kehadiran organisasi publik adalah untuk memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik, sepintas kelihatan bahwa ukuran kinerja organisasi publik adalah sangat sederhana. Namun, tidak demikian kenyataannya karena hingga kini ditemukan kesepakatan tentang ukuran kinerja organisasi publik.

Menurut Dwiyanto (1995:1) berkaitan dengan kesulitan yang terjadi dengan pengukuran kinerja organisasi publik mengatakan:

“kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi pelayanan publik sebagian muncul karena tujuan dan misi organisasi publik seringkali bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat multidimensional. Organisasi publik memiliki stakeholders yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang organisasi swasta. Stakeholders dari organisasi publik sering kali memiliki kepentingan yang berbenturan satu dnegan yang lainnya, akibatnya ukuran dari kinerja organisasi publik dimata stakeholders juga menjadi berbeda-beda”.

Menurut Dwiyanto dkk (2002:48) mengemukakan ukuran / tolok ukur dari tingkat kinerja suatu organisasi publik secara lengkap sebagai berikut:

1. Produktivitas

Produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga mengukur efektifitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antar input dan output.konsep produktivitas ini

Page 10: Jurnal Nova Ps

kemudian dirasa terlalu sempit dan General Accounting Office (GAO) mencoba mengembangkan suatu ukuran produktivitas yang lebih luas dengan memasukkan seberapa besar pelayanan publik itu

memiliki hasil yang didapatkan yang harapkan sebagai salah satu indikator kinerja yang penting.

2. Orientasi layanan kepada pelanggan

Isu mengenai kualitas layanan cenderung menjadi semakin penting dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi muncul karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diterima dari organisasi publik. Dengan demikian, kepuasan masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan indikator kinerja organisasi publik.

3. Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas disini menunjuk pada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang jelek pula.

4. Akuntabilitas

Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan

dan kegiatan organisasi publik tunduk pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Kinerja organisasi publik tidak hanya dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi publik atau pemerintah seperti pencapaian target, tetapi juga harus dinilai dari ukuran eksternal seperti nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Suatu kegiatan organisasi publik memiliki akuntabilitas tinggi kalau kegiatan itu dianggab benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Penelitian yang dilakukan oleh Joni Affandi (2008) mengenai kebutuhan informasi sebagai pengambil keputusan perspektif informasi akuntansi manajemen, program pelatihan dan dukungan manajemen puncak. Dari penelitian tersebut menunjukkan pengalaman pengguna tidak nyata pada keberhasilan sistem informasi akuntansi dan pengalaman seseorang yang diukur dari lamanya bekerja tidak menjamin keberhasilan SIA khususnya dilingkungan Pemerintah Pusat Provinsi SUMSEL dan Program pelatihan pengguna

Page 11: Jurnal Nova Ps

SIA berpengaruh nyata terhadap keberhasilan SIA. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rivai (2008) yang berjudul Hubungan antara kesesuaian SIA dengan kinerja organisasi pada Rumah Sakit di Kota Palembang. Hasilnya tidak ada hubungan secara positif dengan kinerja organisasi di Rumah Sakit Kota Palembang yang memiliki komputerisasi masih belum efektif dan masih perlu ditingkatkan kesesuaiannya.

Dalam penelitian yang dilakukan Tjhai Fung Jen (2002) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA dimana terdapat semakin tinggi formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan sistem informasinya, kepuasan pemakai akan tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pemakai pada perusahaan yang departemen sistem informasinya terpisah dan berdiri sendiri. Menurut Rika Anggraini (2008) meneliti tentang pengaruh efektifitas SIA terhadap kualitas informasi akuntansi pada perusahaan industri berskala besar di kota Palembang, dimana menunjukkan tingkat struktur organisasi kapasitas SIA dan branware/manusia berpengaruh positif pada kualitas informasi akuntansi terhadap kinerja perusahaan.

2.5 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan terikat dilihat dari penelitian sebelumnya dimana menurut Thai Fung Jen (2002:7) dan Acep komara (2005:8) terdapat beberapa indikator didalam Sistem

informasi akuntansi, untuk itu maka penulis menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Sistem Informasi Akuntansi (SIA),

Terdiri dari :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 : Kerangka pikir “Analisis Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Di Kabupaten Ogan Komering Ilir”.

2.6 Hipotesis

Adapun Hipotesis untuk penelitian ini adalah:

H1 : Terdapat pengaruh antara kebutuhan informasi dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja

H2 : Terdapat pengaruh antara partisipasi user terhadap Kinerja

H3 :Terdapat pengaruh antara program pelatihan bagi user terhadap kinerja

Dukungan Manajemen

Puncak (X4)

Program Pelatihan (X3)

Partisipasi User (X2)

Kebutuhan informasi dalam

pengembangan SIA (X1)

Kinerja RSUD

Page 12: Jurnal Nova Ps

H4 : Terdapat pengaruh antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional (correlation study) yaitu untuk melihat pengaruh dn hubungan antara variabel-variabel bebas yang terdiri dari: kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA (X1), Partisipasi user (X2), Program pelatihan (X3), dan Dukungan Manajemen puncak (X4) dengan variabel terikat yaitu Kinerja BUMD (Y) serta untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian, tempat atau lokasi yang tepat untuk penelitian pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Peneliti memilih lokasi disini karena pertimbangan-pertimbangan Sesuai dengan fokus penelitian, Peneliti memilih lokasi disini karena pertimbangan-pertimbangan tentang kenyataan yang ada dan sesuai di lapangan dan juga harus diperhitungkan keterbatasan geografis dan praktis, seperti waktu, tenaga dan biaya.

3.2.2 Waktu Penelitian

Proses penelitian yang akan dilaksanakan penulis diharapkan dapat selesai dalam 3 (tiga) bulan, mulai dari penyusunan usulan

penelitian sampai menyelesaikan laporan tesis.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Data Primer Yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dan objek yang diteliti. Data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah terdiri dari dokumen-dokumen yang diambil dari organisasi yang bersangkutan. Data primer ini didapat dari hasil penyebaran kuesioner mengenai kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA terhadap kinerja, partisipasi user terhadap kinerja, program pelatihan terhadap kinerja, dan dukungan manajemen puncak terhadap kinerja. Data primer yang diperoleh dari : a. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas organisasi yang diteliti, sehingga dapat membuat catatan-catatan yang objektif.

b. Interview (wawancara)

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan pimpinan organisasi atau dengan wakilnya yang ditunjuk.

Page 13: Jurnal Nova Ps

c. Kuesioner Memberikan daftar pertanyaan yang terstruktur untuk mengetahui pelaksanaan aktivitas objek pemeriksaan. Daftar kuesioner ini berisi daftar pertanyaan mengenai perkembangan pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) diKabupaten Ogan Komering Ilir. Dari pertanyaan yang diberikan akan dapat ditemukan data-data kelemahan dan ketidakberesan yang terjadi maupun keandalan.

2. Data sekunder Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi-instansi atau buku, kumpulan, artikel,jurnal, yang sudah diterbitkan atau memanfaatkan data yang sudah ada.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya, menurut Sugiyono (2007).

Populasi dalam penelitian ini adalah instansi pemerintah yang memberikan jasa pelayanan medis yakni Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Adapun teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampel jenuh. Mengingat populasi dalam penelitian ini pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir, maka sampel penelitian adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Kabupaten Ogan Komering Ilir. Karena populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah organisasi, maka untuk mendapatkan data dari responden. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Data Responden

No Keterangan Jumlah Responden

1 Direktur 1

2 Kepala Bagian Tata Usaha Staf Karyawan

1 3

3 Kepala Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan Staf Karyawan

1

6

4 Kepala Sub Bagian Kepegawaian Staf Karyawan

1 5

5 Kepala Bidang Keuangan 1

6 Kepala Seksi Perbendaharaan dan Penyusunan anggaran Staf Karyawan

1

5

7 Kepala Seksi Akuntansi Staf Karyawan

1 10

Total 36

8 Masyarakat Pengguna Jasa 24

Total Keseluruhan 60

Page 14: Jurnal Nova Ps

Sumber : Data Primer 2011

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 orang dari seluruh karyawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan sebanyak 24 orang dari kalangan masyarakat pengguna jasa. Jadi total keseluruhan adalah sebanyak 60 orang.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Agar penelitian ini memiliki arah yang jelas, maka perlu ditetapkan operasional variabel sebagai berikut :

a. Variabel Independen (X) Variabel ini sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya atau yang menjadi penyebab timbulnya variabel dependen. Dalam hal ini yang menjadi variabel independennya adalah kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA (X1), partisipasi user (X2), program pelatihan (X3), dan dukungan manajemen puncak (X4).

b. Variabel Dependen (Y) Variabel ini sering disebut dengan variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Kinerja organisasi.

Tabel 3.2

Operasional Variabel

Vari Dimensi Indikator Sk

abel ala

Sistem Informasi Akuntansi

- Kebutuhan informasi dalam Pengembangan SIA

- Partisi

pasi User

- Progr

am Pelatihan

- Duku

ngan Manajemen Puncak

- Informasi dapat diandalkan

- Informasi yang memiliki kualitas

- Informasi yang tepat waktu

- Informasi mudah dapat diakses

- Pengembangan sistem informasi sekarang dan masa akan datang

- Semangat kerja

- Pengalaman menggunakan SIA

- Motivasi

- Perna

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Page 15: Jurnal Nova Ps

Kinerja BUMD

- Produ

ktivitas

- Kualit

as layanan

- Resp

onsivitas

- Akuntabilitas

h ikut program pelatihan

- Berapa kali ikut pelatihan

- Pelatihan tingkat dasar, menengah, atas

- Dukungan manajemen terhadap penggunaan SIA

- Manajemen memiliki perhatian terhadap SIA

- Sistem akuntansi membantu proses pembuatan laporan

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal

- Efisiensi dan efektifitas

- Tangib

le

- Reliability

- Assur

ance

- Empathy

- Kema

mpuan mengenali kebutuhan

- Daya tanggap serta kemampuan organisasi mengembangkan program-program pelayanan

- Aspirasi masyarakat yang dilayaninya

Page 16: Jurnal Nova Ps

- Penca

paian target

- Memat

uhi nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat

3.6 Metode Analisis Data

Apabila data dari seluruh responden telah terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data tersebut dengan melakukan pengelompokan antar variabel, tabulasi dan menyajikan data pada tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan guna menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan dan mengkaji hipotesis yang diajukan. Dengan penggunaan alat bantu program care SPSS pelaksanaan analisis dapat lebih dipermudah. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif yang dimulai dari pengolahan data, penguraian hasil penelitian secara deskriptif dan menarik kesimpulan yang bersifat kualitatif berdasarkan antara teori dan fakta yang ada dilapangan. Data yang diambil dengan instrumen kuesioner.

Penelitian ini juga untuk membuktikan hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini menggunakan:

1. Uji Kelayakan Model a. Uji validitas diperlukan agar

diperoleh instrumen yang valid artinya instrumen yang tepat untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono (2003, 124) uji validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor pertanyaan yang dijawab oleh responden. Sebelum kuesioner digunakan terlebih dahulu diuji validitasnya, dengan menggunakan rumus teknik korelasi item total product moment. Skor setiap pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor total seluruh item. Jika koefisien korelasi positif, maka item yang bersangkutan valid, jika negatif maka item yang bersangkutan tidak valid dan dikeluarkan dari kuesiner. Dengan demikian semakin tinggi nilai koefiseien suatu item menunjukkan semakin tinggi validitas item tersebut.

b. Uji Reabilitas Pengguian reabilitas ini dilakukan dnegan metode alpa cronbach. Dalam SPSS, apabila cronbach alpha yang diperoleh lebih besar dari 0,6 instrumen dinyatakan reliable (Hariyono, 2003:8).

2. Uji Persyaratan analisis Sebelum dilakukan analisis regresi terlebih dahuu dilakukan pengujian persyaratan analisis yang

Page 17: Jurnal Nova Ps

merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan, baik itu keperluan prediksi maupun untuk pengujian hipotesis. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun linier berganda, yaitu 1) uji Multikolinearitas 2) Heteroskedastisitas 3) Uji Normalitas.

1) uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Menurut Ghozali (2001:91). Jika terjadi gejala Multikolinearitas yang tinggi, standar error koefisien regresi akan semakin besar dan mengakibatkan confidence interval untuk pendugaan parameter semakin lebar sehingga menyebabkan kemungkinan terjadinya kekeliruan hipotesis yang salah dan menolak hipotesis yang benar.

2) Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas terjadi apabila tidak adanya kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap independen. Bila terjadi heteroskedastisitas akan menimbulkan akibat varians koefisien regresi menjadi minimum dan confidence interval melebar sehingga hasil uji signifikansi statistik tidak valid lagi. Uji

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara menggunakan plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, Menurut Ghozali (2005:105). Untuk memperkuat hasil yang diperoleh melalui grafik pola dapat digunakan uji statisik melalui uji park.

3) Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah suatu data terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mendeteksi suatu data terdistribusi secara normal atau tidak dapat digunakan analisis grafik. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic non-parametrik kolmogorov-Smirnov (K-S).

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi untuk menguji pengaruh variabel Kebutuhan informasi dalam pengembangan, Partisipasi User, Program Pelatihan dan Dukungan Manajemen Puncak terhadap kinerja BUMD dengan taraf

Page 18: Jurnal Nova Ps

siginfikan α = 5%. Apabila sig t > 5% maka Ho diterima sebaliknya Ho ditolak apabila sig t < 5%.

Pengujian hipotesis dlam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu:

1. Pengujian hipotesis secara parsial Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistic t dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis

Ho : X1 = 0, berarti secara parsial tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : X1 ≠ 0, berarti secara parisal ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Menentukan tingkat siginifikansi α = 5%

c. Menghitung thitung dengan rumus :

b Thitung = σb Keterangan: b = koefisien variabel independen σb = deviasi standar koefisien variabel independen

2. Pengujian hipotesis secara simultan Pengujian ini menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis

Ho : X1 = X2 = X3 = X4 =0, berarti secara bersama sama tidak ada pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

b. Menentukan tingkat siginifikan σ = 5%

c. Menghitung Fhitung dengan rumus :

R2 / (K-1)

Fhitung =

(1 – R2) / (n - k) ESS / (K - 1) Jadi : RSS / (K - 1) Keterangan : R2 = explained sum squares (ESS) 1 – R2 = residual saum of squares (RSS) n = jumlah sampel k = jumlah variabel

GAMBARAN UMUM OBYEK DAN HASIL PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kayuagung didirikan pada tahun 1935 dengan nama Secund Heus oleh Tai Peng. Sebagai kepala rumah sakit pada waktu itu adalah Bapak Mentri Raden Mahmud Hasan, sehubungan dengan kegiatan pemberantasan penyakit Frambusia. Diawali dengan terbentuknya Rumah Sakit yang berskala kecil ini maka selanjutnya sejak tahun 1948 Rumah Sakit mulai dipimpin oleh Tenaga medis yang dipercaya untuk memimpin Rumah Sakit demi

Page 19: Jurnal Nova Ps

kemajuan dan perkembangan Rumah Sakit. Perubahan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2002 tanggal 12 Agustus 2002 tentang Pembentukan Kelembagaan, Susunan Organanisasi, Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dikayuagung menjadi Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, merupakan penerapan dari Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 2007 Termasuk Didalamnya Adalah Tentang Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung. Pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 BAB XV disebutkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah merupakan unsur pendukung tugas Bupati bidang pelayanan kesehatan, yang dipimpin oleh Direktur dalam eselon III.a yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretars Daerah.

4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari :kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA (X1), partisipasi user (X2), program pelatihan (X3), dan dukungan manajemen puncak (X4) dan kinerja dapat dilihat dari nilai R atau koefisien korelasi,

sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan kinerja dilihat dari nilai R Square atau koefisien determinasi yang ditampilkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.12

Sumber : Hasil diolah peneliti

Nilai koefisien korelasi (R) yang didapat adalah 0,529. Nilai ini mendeteksi nilai 1 yang berarti bahwa pengaruh antara variabel Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja BUMD adalah kuat. Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R Square) yang didapat adalah 0,280. Nilai dikalikan 100% sehingga menjadi 28,0%. Nilai ini dapat diartikan sebagai Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja adalah 28,0% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor-faktor lain.

Tabel dibawah akan menguji hipotesis “Diduga terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir”. Uji yang digunakan adalah uji F dengan kriteria sebagai berikut :

Apabila Sif.F < α (0,05) maka hipotesis diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum

Model Summaryb

Model

R

R Squar

e

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square Change

F Chan

ge df1 df2 Sig. F

Change

d

im

e

ns

io

n0

1 ,529a ,280 ,227 ,27861 ,280 5,341 4 55 ,001 1,047

a. Predictors: (Constant), DUKNG.MNJMN, PENGEM.SIA, PROG.PLTHN, PART.USER b. Dependent Variable: Kinerja

Page 20: Jurnal Nova Ps

Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Apabila Sif.F > α (0,05) maka hipotesis diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Tabel 4.13

ANOVA (b)

Sumber : Hasil diolah peneliti

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sig.F (0.00) < α (0,05) maka hipotesis diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Selanjutnya persamaan regresi yang didapt adalah Y = 3,465 + (-0,97X1) + 0,218X2 + (-0,973X3) + 0,215X4 +e

Dimana : Y = Kinerja BUMD

X1 = Kebutuhan Informasi dalam Pengembangan SIA

X2 = Partisipasi User

X3 = Program Pelatihan

X4 = Dukungan Manajemen Puncak

Dari model tersebut maka, dapat diketahui :Nilai konstanta adalah

3,465 yang berarti bahwa jika nilai Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari kebutuhan informasi akuntansi dalam pengembangan SIA, partisipasi user, program pelatihan dan dukungan manajemen puncak sama dengan nol maka nilai Kinerja sama dengan 3,465,

a. Nilai koefisien regresi X1 sebesar -0,97 ini bermakna bahwa setiap perubahan pengurangan (karena tanda -) satu satuan skor kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA negatif pengaruhnya maka variabel kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA juga turun sebesar -0,97 begitu pula sebaliknya jika variabel kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA naik sebesar 1 satuan score maka variabel kinerja naik sebesar -0,97 dengan ketentuan X2,X3 dan X4.

b. Nilai koefisien regresi X2 = 0,218 nilai ini positif pengaruhnya yang berarti jika variabel partisipasi user naik sebesar 1 satuan score maka variabel kinerja juga naik sebesar 0,218 begitu juga jika variabel partisipasi user juga turun sebesar 0,218 dengan

ANOVAb

Model Sum of

Squares df

Mean Squar

e F Sig.

1 Regression

1,658 4 ,415 5,341

,001

a

Residual

4,269 55 ,078

Total 5,928 59 a. Predictors: (Constant), DUKNG.MNJMN, PENGEM.SIA, PROG.PLTHN, PART.USER b. Dependent Variable: Kinerja

Page 21: Jurnal Nova Ps

ketentuan X1, X3 dan X4 konstan.

c. Nilai koefisien regresi X3 = -0,973 nilai ini negatif pengaruhnya yang berarti jika variabel program pelatihan turun sebesar 1 satuan score maka variabel kinerja juga

turun sebesar -0,973 begitu juga sebaliknya maka program pelatihan naik sebesar -0,973 dengan ketentuan X1,X2 dan X4.

d. Nilai koefisien regresi X4 = 0,215 nilai ini positif pengaruhnya yang berarti jika variabel partisipasi user naik sebesar 1 satuan score maka variabel kinerja juga naik sebesar 0,215 begitu juga jika variabel partisipasi user juga turun sebesar 0,215 dengan ketentuan X1, X2 dan X3 konstan.

e. Dilihat dari beta maka partisipasi user pengaruhnya lebih besar dari kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA, program pelatihan, dan dukungan manajemen puncak. Ini bisa

dilihat dari nilai beta partisipasi user adalah 0,218. kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA adalah -0,097, program pelatihan -0,097 dan dukungan manajemen puncak adalah 0,215.

f. Diperlihatkan bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,280 berarti bahwa 28,0% variabelitas variabel kinerja BUMD (Y) dapat diterangkan oleg variabel bebas dalam hal ini variabel kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA, partisipasi user, program pelatihan dan dukungan manajemen puncak serta variabel faktor-faktor lain dari kinerja sisanya 72% yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini antara lain : produktivitas, kualitas layanan, responsivitas dan akuntabilitas.

Uji yang digunakan adalah uji t dengan kriteria sebagai berikut :

Apabila Sig.t < α (0,05) maka hipotesis diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja BUMD di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Apabila Sig.t < α (0,05) maka hipotesis diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja BUMD di Kabupaten Ogan Komering ilir.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

3,465 ,479

7,235

,000

PENGEM.SIA

-,097 ,080 -,143 -1,21

1

,231

PART.USER

,218 ,082 ,331 2,672

,010

PROG.PLTHN

-,097 ,087 -,136 -1,12

3

,266

DUKNG.MNJMN

,215 ,086 ,321 2,487

,016

a. Dependent Variable: Kinerja

Page 22: Jurnal Nova Ps

Tabel 4.14

Coefficients (a)

Sumber : hasil diolah peneliti

Nilai sig.t untuk kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA adalah 0,231 lebih besar dari nilai α (0,05) yang berarti bahwa hipotesis tidak diterima yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Nilai sig.t untuk partisipasi user adalah 0,010 lebih kecil dari nilai α (0,05) yang berarti bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Nilai sig.t untuk program pelatihan 0,266 lebih besar dari nilai α (0,05) yang berarti bahwa hipotesis tidak diterima yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Nilai sig.t untuk manajemen dukungan puncak 0,016 lebihkecil dari nilai α (0,05) yang berarti bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

PEMBAHASAN

5.1 Profil Responden

Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa komposisi responden berdasarkan umur yang dominan berada pada usia kurang dari atau sama dengan 35 tahun yang menjawab sebanyak 33 orang dan paling kecil usianya antara 46-55 tahun sebanyak 9 orang. Dikarenakan usia tersebut tingkat produktifitas dalam bekerja masih aktif, energik, dedikasi dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilaksanakan. Selanjutnya tabel 4.2 menunjukkan bahwa komposisi responden berdasarkan jenis kelamin wanita lebih dominan dibanding dengan pria dimana jumlah wanita sebanyak 32 orang dan pria sebanyak 28 orang, hal ini wanita lebih peka terhadap pekerjaan. Contoh: khususnya dalam pelayanan masyarakat haruslah murah senyum, teliti, sabar dalam melayani kebutuhan masyarakat. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling dominan yaitu strata satu (S1) dibandingkan dengan tingkat pendidikan D3. Dimana jumlah responden yang menjawab S1 sebanyak 30 orang dan yang paling kecil tingkat pendidikan S2.

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini telah menguji empat hipotesis dan setelah dilakukan analisis data dan pengujian terhadap masing masing hipotesis penelitian yang diajukan sesuai model teoritis yang telah diuraikan di bab sebelumnya, maka secara ringkas pembahasan hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut.

5.2.1 Pembahasan Hipotesis Kebutuhan Informasi dalam

Page 23: Jurnal Nova Ps

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (X1)

Hipotesis ini menyatakan bahwa ukuran kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA berpengaruh tidak positif dimana terdapat angka signifikan sebesar 0,231. Berdasarkan standar signifikansi harus dibawah 0,05 sehingga terjadi bias melebihi dari standar signifikansi yang diharapkan.menurut Choe (1996) menemukan hubungan positif antara kapabilitas personil dan pengguna sistem tetapi dalam penelitian ini tidak terjadi signifikansi terhadap pengembangan SIA. Hal ini disebabkan oleh berbagai kemungkinan faktor diantaranya sumber daya manusia yang ada di RSUD itu sudah cukup memenuhi standar yang diharapkan dalam pengelolaan sistem SIA, baik hal dalam kapasitas jumlah maupun dalam hal pengetahuan sudah memenuhi target. Disisi lain bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) berkemungkinan jika diadakan pengembangan SIA merupakan suatu pemborosan finansial yang tidak terpakai. Selanjutnya sistem SIA tersebut yang sudah ada sudah sesuai dengan kebutuhan kapasitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pada saat penelitian ini.

5.2.2 Pembahasan Hipotesis Partisipasi User terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (X2)

Hipotesis ini menyatakan bahwa partisipasi user berpengaruh positif terhadap kinerja dimana penelitian ini mendukung penelitian Lindan Benjamin (2000) juga menemukan adanya hubungan positif antara partisipasi user dan kepuasan user. Pengujian ini terlihat terhadap pengaruh faktor variabel partisipasi user secara parsial terhadap kinerja menunjukkan hasil t = 2,672 dengan signifikansi 0,010. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka partisipasi user berpengaruh signifikansi terhadap kinerja BUMD. Ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan dengan Soegiharto (2001) dengan responden perusahaan di Australia, menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikansi antara partisipasi user dalam pengembangan SIA dengan pengguna sistem.jadi disini menunjukkan bahwa user lebih mudah menerima dan bersedia memakai sistem yang telah dikembangkan apabila user dilibatkan dalam proses pengembangan SIA karena berpendapat bahwa sistem tersebut sesuai dengan mereka harapkan. Partisipasi user dalam menggunakan sistem SIA mereka mempunyai disiplin yang tinggi, loyalitas dalam bekerja, dedikasi, tanggung jawab user terhadap pekerjaan, dan punya kreatifitas yang tinggi sehingga kinerja BUMD sudah dilaksanakan dengan baik.

5.2.3 Pembahasan Hipotesis Program Pelatihan Terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (X3)

Page 24: Jurnal Nova Ps

Hipotesis berikutnya menyatakan bahwa pelatihan pengguna tidak berpengaruh positif terhadap keberhasilan Kinerja. Dari persamaan regresi linier berganda diketahui bahwa t hitung = -1,123 dengan signifikansi 0,266. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka program pelatihan tidak berpengaruh signifikansi terhadap kinerja BUMD. Artinya variabel program pelatihan pengguna SIA tidak berpengaruh nyata terhadap keberhasilan Sistem informasi Akuntansi di RSUD.

Seharusnya pelatihan pengguna sistem dapat meningkatkan keberhasilan sistem informasi akuntansi di RSUD tetapi hasil penelitian tersebut menunjukkan ada beberapa penyebab yang kemungkinan tidak terjadi signifikan, diantaranya bagi pengelola sumber daya manusianya yang menjalankan pada umumnya sudah menguasai, memahami tentang siste informasi akuntansi yang sudah ada di perusahaan masing-masing. Sumber daya manusia/pengelola sudah memenuhi standar. Disamping itu jika diadakan program pelatihan khususnya diperusahaan masing-masing maka akan mengganggu kelancaran aktifitas pekerjaan suatu sistem tersebut. Misal: jika personel di istirahatkan dan ikut dalam pelatihan maka tugas pokok dalam pekerjaan personel akan mengahambat pekerjaan. Dan jika pihak RSUD mengeluarkan dana tambahan untuk kepentingan program pelatihan akan dianggap suatu pemborosan dan pelatihan tersebut belum dirasakan kebutuhan pokok bagi perusahaan tersebut pada saat pnelitian ini, karena

pelaksanaan pelatihan SIA sudah memadai saat penelitian ini.

Hasil penelitian di atas tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Keliwon (2002) yang menyatakan bahwa pelatihan pengguna sistem memiliki hubungan yang positif terhadap keberhasilan sistem informasi akuntansi. Hal ini mengandung arti bahwa semakin sering pengguna mengikuti pelatihan sistem informasi akuntansi, semakin tinggi tingkat keberhasilan sistem informasi akuntansi.

5.2.4 Pembahasan Hipotesis Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (X4)

Hipotesis inni menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh positif dengan keberhasilan SIA. Dari persamaan regresi linier berganda Pengujian ini terlihat variabel dukungan manajemen puncak secara parsial terhadap kinerja menunjukkan hasil t = 2,487 dengan signifikansi 0,016. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka dukunagn manajemen puncak berpengaruh signifikansi terhadap kinerja.

Berdasarkan tanda koefisien regresi dukungan manajemen puncak benilai positif, maka hipotesis menunjukkan semakin tinggi dukungan manajmen puncak akan semakin tinggi keberhasilan SIA. Hal ini menajdi bukti bahwa dukungan manajemen puncak dapat mendorong efektifitas pelaksanaan sistem SIA yang pada akhirnya akan

Page 25: Jurnal Nova Ps

meningkatkan keberhasilan SIA di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Contohnya pada saat pimpinan memiliki perhatian dan harapan serta mengandalkan laporan yang dibuat dari sistem informasi akuntansi, pelaksanaan SIA akan lebih efektif karena pegawai yang melaksanakan SIA akan senantiasa didorong oleh pimpinan untuk memberikan laporan sesuai dengan aplikasi yang ada sehingga mendorong tignkat keberhasilan SIA di RSUD yang dilaksanakannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Hussein dkk (2003), Sabherwal dkk (2003), Ang dkk (2001), mereka melihat bahwa dukungan pimpinan dapat mempengaruhi keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi yang dilaksanakannya. Semakin besar dukungan manajemen puncak semakin besar tingkat keberhasilan SIA. Dan jika ada suatu penyimpangan yang dilakukan oleh para pegawai maka pimpinan akan mengetahui kejadian tersebut dan segera dituntaskan.

5.3 Pengaruh Kinerja Organisasi

Meskipun dalam penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan SIA terhadap Kinerja. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel produktifitas rata-rata sebesar 99,4% kategori tinggi, sedangkan kualitas pelayanan dalam kinerja sebesar 95,6% kategori sedang dimana masih perlu ada perbaikan dalam sistem pelayanan untuk meningkatkan kinerja, sedangkan responsivitas rata-rata sebesar 98,9% kategori

tinggi dan variabel akuntabilitas sebesar 90,0% ketegori rendah.

Dari keempat indikator kinerja secara keseluruhannya sudah baik. Hal ini dilihat dari sisi produktifitas dimana dengan dukungan partisipasi user yang mempunyai disiplin yang tinggi, dedikasi yang tinggi, loyalitas serta tangggung jawab dia terhadap pekerjaan sudah baik. Maka produktifitas kinerja sudah dilaksanakan baik.

Selain itu dari sisi kualitas pelayanan, termasuk juga dalam hal pelayanan kepada masyarakat baik pihak internal maupun pihak eksternal sudah baik dari rata-rata sebesar 95,6% dari data yang diperoleh yang didukung dari partisipasi user serta dukungan manajemen puncak yang kuat.

Responsivitas, bagaimana respon persenol terhadap masyarakat dilihat dari pelayanan yang cepat tanggap, serta visi dan misi yang diberikan oleh perusahaan untuk kemajuan yang sama, maka setiap masyarakat yang membutuhkan para pegawai cepat dan tanggap dalam menghadapi dan mendukung perusahaan. Dan juga berdampak pada akuntabilitas kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ogan Komering Ilir sudah baik dilaksanakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara bersama-sama variabel-variabel dalam model penelitian berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan sistem informasi akuntansi. Secara

Page 26: Jurnal Nova Ps

individu variabel partisipasi user (0,218) serta dukungan manajemen puncak (0,215) berpengaruh nyata dan positif terhadap keberhasilan sistem informasi akuntansi. Sesuai dengan hipotesis yang saya buat terdapat pengaruh signifikan antara partisipasi user terhadap kinerja dan juga terdapat pengaruh signifikan antara dukungan manajemen puncak terhadap kinerja.

Variabel kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA –0,097 memiliki pengaruh tidak nyata pada keberhasilan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja kurang signifikan, hal ini disebabkan SDM yang ada sudah cukup untuk pengelolaan SIA, serta jika diadakan pengembangan SIA suatu pemborosan finansial untuk saat ini dan sistem SIA yang sudah ada sudah sesuai dengan kebutuhan pokok pekerjaan.

Variabel partsipasi user nilai signifikan sebesar 0,010 sudah dilaksanakan baik, dimana pengelolanya mempunyai disiplin yang tinggi, loyalitas yang tinggi, dedikasi serta tanggung jawab dan punya kreatifitas untuk produktifitas perusahaan tersebut.

Variabel program pelatihan nilai signifikan sebesar 0,266 dimana melebih nilai taraf signifikan masih perlu ditingkatkan lagi untuk kedepan dimana disaat ini khususnya bagi pengelola SDM sudah menguasai, memahami tentang SIA yang sudah ada diperusahaan. Disamping itu jika diadakan pelatihan akan mengganggu kelancaran aktifitas selama ini dan juga suatu pemborosan dan pelatihan tersebut

belum dirasakan kebutuhan pokok bagi perusahaan.

Variabel dukungan manajemen puncak nilai signifikan 0,016 nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikan α 0,05 hal ini sangat mendukung demi kelancaran Sistem SIA dalam pelaksanaannya

Selain itu kinerja Rumah Sakit Umum Daerah secara keseluruhan dinyatakan sudah baik dimana dapat dilihat dari indikator variabel kinerja yaitu : Variabel Produktifitas dilihat dari rata-rata sebesar 99,4 % , variabel kualitas pelayanan rata-rata sebesar 95,6% , variabel responsivitas rata-rata sebesar 98,9% dan variabel akuntabilitas rata-rata sebesar 90,0%.

6.2 Saran

Untuk dapat meningkatkan keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir, maka diperlukan dukungan manajemen puncak serta partisipasi user dari masing-masing satuan kerja yang ada. Selain itu berdasarkan hasil penelitian, pegawai yang ditempatkan pada unit di SIA sebaiknya orang yang mempunyai dedikasi dan kreatifitas yang tinggi terhadap informasi akuntansi sehingga bisa meningkatkan keberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja. Pimpinan yang memiliki pengetahuan teknologi informasi yang baik perlu mentransfer pengetahuannya kepada bawahannya untuk kelancaran sistem informasi akuntansi

Page 27: Jurnal Nova Ps

khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah.

Kebutuhan informasi dalam pengembangan SIA ini semakin kedepan akan semakin cepat dan penggunaan teknologi semakin canggih, untuk itulah pihak Rumah Sakit Umum (RSUD) kedepannya harus adanya penambahan lagi buat sistem SIA yang lebih canggih lagi demi kemajuan Rumah Sakit Umum Daerah dan bersaing dengan Rumah Sakit lainnya. Dan untuk peningkatan kinerja jika diadakan pelatihan untuk sekarang ini belum bisa dilaksanakan karena akan mengganggu aktifitas pekerjaan mereka,karena terbatasnya jumlah personal dan pelatihan tersebut belum begitu diperlukan karena mereka masih memakai SIA yang lama untuk kedepan yang akan datang harus diadakan program pelatihan seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin canggih dan juga akan menambah pendapatan bagi pemerintah daerah khususnya untuk penghasilan APBD Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Penelitian ini merupakan titik awal dalam meneliti pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Pada Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Beberapa pertanyaan belum terjawab dalam penelitian ini dan masih terdapat beberapa variabel yang belum dipertimbangkan dalam penelitian ini. Selanjutnya penelitian yang akan datang penting dilakukan dan seharusnya mampu menjelaskan lebih banyak variabel lain yang mempengaruhi pelaksanaan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja di lingkup Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir serta dapat menemukan model yang lebih baik bagi keberhasilan sistem informasi akuntansi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, J.2008. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi Pada Instansi Pemerintahan di Provinsi Sumatera Selatan”. Tesis Program Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang.

Anggraini, R.2008. “Pengaruh Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Industri Berskala besar di Kota Palembang”. Tesis Program Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang.

Baridwan, Zaki. 1993. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, STIE YKPN, Yogyakarta.

Bastian, I. 2006. “Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar”. Erlangga, Jakarta.

Dwiyanto, Agus, 1995, Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik. Seminar kinerja Organisasi Sektor Publik. Kebijakan dan Penerapannya, Fisipol UGM, Yogyakarta.

Hall, James A. 2007. “Sistem Informasi Akuntansi”. Salemba Empat, Jakarta.

Page 28: Jurnal Nova Ps

Http://duniabaca.com/pengertian-sistem-informasi-akuntansi.htm (diakses 15 desember 2011).

Http://id.wikipedia.org/wiki/kepuasankerja (diakses 15 desember 2011).

Http://blog.unila.ac.id/harisun/files/2010/01/MAKALAH-PELAYANAN-PUBLIK.doc (diakses 20 desember 2011).

Http://triwidodowutomo.blogspot.com/2010/10/perilaku-organisasi-8-produktivitas.Html (diakses 9 Januari 2012).

Http://hendra4ever.blog.fisip.uns.ac.id/2011/02/11/responsivitas (diakses 9 Januari 2012).

Http://lawu96.multiply.com/journal/item/8?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem (diakses 20 desmber 2011).

Http://kinerja-staff.blogspot.com/2009/07/memaknai-kinerja-organisasi.Html ( diakses 20 desember 2011).

Kesuma, N.F. 2002. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha menengah di Kota Palembang”. Tesis Program Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Palembang.

Komara, A. 2004. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur di kabupaten/Kota Cirebon”. SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005.

Rivai, A. 2008. “Hubungan Antara Kesesuaian Sistem Informasi Akuntansi Dengan Kinerja Organisasi Pada Rumah Sakit Di Kota Palembang”. Tesis Program Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Palembang.

Tjhai Fung Jen. 2002. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2.