Potensi Dan Permasalahan kelurahan tirosompe kota parepare

download Potensi Dan Permasalahan kelurahan tirosompe kota parepare

of 3

description

Lamporan Pemetaan Sumber Daya Pesisir Kelurahan Tirosompe Kec. Bacukiki Barat Kota Parepare

Transcript of Potensi Dan Permasalahan kelurahan tirosompe kota parepare

Pemetaan Potensi Sumberdaya Alam dan Kondisi Sosial ekonomi Masyarakat Kelurahan Tiro SompeLaporan Akhir

BAB IVPOTENSI DAN PERMASALAHAN

4.1. Permasalahan Sumberdaya PesisirKelurahan Tiro Sompe tidak memiliki ekosistem pesisir seperti terumbu karang, padang lamun dan mangrove. Namun demikian meskipun tidak memiliki ekosistem pesisir, alur pelayaran menjadi penting untuk pengaturan keluar masuk kapal/perahu. Gambar 4.1. memperlihatkan peta alur pelayaran perairan Tiro Sompe.

Gambar 4.1. Peta Alur Pelayaran Perairan Kelurahan Tiro Sompe

4.2. Permasalahan Sosial EkonomiKelurahan Tiro Sompe memiliki 6 (enam) kelompok usaha yang beranggotakan 8-10 orang setiap kelompok. Kelompok usaha ini bergerak di bidang pemasaran, pengolahan dan pengelolaan sumberdaya Alam. Ke enam kolompok usaha tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kelompok usaha pemasaran ikan Reski diketuai oleh Kasmia beranggotakan 8 orang, Sekretariatnya Jl. Mesjid Jabal Nur . 2) Kelompok usaha Pemasaran Siporennu yang diketuai oleh Akbar yag memiliki anggota sebanyak 8 orang, sektetariatnya Jl H.P. Cara, 3) Kelompok usaha Pemasaran Sipakkamase yang diketuai oleh Nurdin, beranggotakan 9 orang, 4) Kelompok usaha Pemasaran Saromase, 5). Kelompok usaha Pengolahan perikanan Usaha Bersama yang diketuai oleh Abd. Rasyid beranggotakan 10 orang sekretariatnya Jl. Reformasi dan 6) Kelompok Pengolahan Sumberdaya Alam (PSDA) Peduli. Gambar 4.2. memperlihatkan peta kelompok yang menjadi sasaran CCDP IFAD.

Gambar 4.2. Peta Kelompok Sasaran CCDP IFADMasalah umum yang dihadapi oleh ke enam kelompok usaha nelayan ini dalam pengembangan usahanya adalah masalah modal dan ketergantungan pada kondisi cuaca. Sebagaimana ketua kelompok usaha Saromase dan kelompok usaha Sipakkamase mengungkapkan bahwa kegiatan pemasaran ikannya menempuh jarak yang jauh yakni antar daerah dengan menggunakan mobil. Sumber ikan yang dipasarkan berasal dari Sinjai, Bone dan Bulukumba, dan dipasarkan di Kabupaten Sidenreng Rappang. Jenis ikan yang dipasarkan pada umumnya ikan cakalang, ika Cepe dan ikan tenggiri yang nilai ekonominya tinggi sehingga butuh modal besar. Biaya yang dibutuhkan untuk membeli dan memasarkan 1 ton ikan mencapai Rp 25. 000. 000. Kendala lain adalah fasilitas pemasaran belum memadai antara lain belum memiliki freezer. Frezer dibutuhkan manakala ikan yang dipasarkan tidak semuanya laku terjual otomatis untuk mempertahankan mutu ikan maka harus disimpan dala preezer, sehingga kelompok usaha ini membutuhkan bantuan dana dari pihak pemerintah terkait untuk pengadaan feezer dan modal usaha. Berbeda halnya dengan kelompok usaha Siporennu dan kelompok usaha Reski yang juga merupakan kelompok usaha pemasaran namun lokasi pemasarannya di pasar-pasar tradisional di Pare-Pare namun meskipun demikian ketua kelompok usaha ini juga mengharapkan adanya bantuan modal dari pihak pemerintah terkait.

4.3Dinas Pertanin, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan Kota Parepare, 2014