LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

271

Transcript of LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

Page 1: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE
Page 2: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah atas kuasa sehingga

penyusunan Laporan Akhir Bawaslu Kota Parepare ini dapat berjalan dengan baik

dan lancar. Kami juga berterimakasih kepada setiap pihak yang telah terlibat dan

membantu kami dalam Pengawasan Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019.

Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden di Kota Parepare telah selesai dilaksanakan. Bawaslu Kota Parepare

telah melaksanakan serangkaian pengawasan berdasarkan tahapan-tahapannya,

mulai tahapan persiapan pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih dan daftar

pemilih, Pengawasan Tahapan Verifikasi Partai Politik, Pengawasan Pencalonan

Calon DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota, Pengawasan Tahapan

Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan

Suara, Tahapan Kampanye, Tahapan Dana Kampanye, Tahapan Pemungutan,

Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara, Tahapan Pelaksanaan Non Tahapan

Pengawasan ASN, Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politik Uang, dan

Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politisisasi SARA serta perekapannya.

Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden secara langsung merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna

menghasilkan pemerintahan daerah yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

Undang-undang Dasar 1945. Penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh

penyelenggara pemilu yang mempunyai integritas, profesionalitas dan

akuntabilitas. Undang-undang nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

dan Peraturan Bawaslu Nomor 21 Tahun 2018 telah memuat pelbagai

pengaturan untuk menjamin terpenuhinya prinsip pemilu tersebut, guna

memastikan terpenuhinya prinsip demokrasi dalam keseluruhan proses dan hasil

pemilu. Tanpa berpretensi terlebih dahulu mengenai proses, hasil dan

kualitasnya, berikut ini laporan pelaksanaan pengawasan tugas kami dalam

Page 3: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE ii

Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden Tahun 2019.

Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak sebagai

dokumentasi, informasi dan bahan study untuk perbaikan-perbaikan dan

kebijakan menyempurnakan proses demokrasi dimasa yang akan datang.

Penyusunan Laporan Akhir Pengawasan yang mencangkup hasil pengawasan,

penaganan pelanggaran dan laporan kinerja organisasi Bawaslu Kota Parepare ini

sebagai kewajiban yang telah dimandatkan oleh UU nomor 7 Tahun 2017

tentang Pemilihan Umum dan Perbawaslu Nomor 21 Tahun 2018. Laporan ini

kami susun sesuai pedoman Pelaporan Bawaslu Republik Indonesia Tahun 2019.

Semoga Allah SWT., selalu memberikan petunjuk-Nya, dan kita selalu

dalam lindungan-Nya. Amin.

Terimakasih.

Parepare, Juli 2019

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KOTA PAREPARE KETUA, MUH. ZAINAL ASNUN, S.IP

Page 4: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE iii

ABSTRAK

Konstitusi Negara Republik Indonesia (UUD 1945) telah mengatur

pemilihan umum (pemilu) secara eksplisit dan implisit agar dapat menghasilkan

pemimpin politik yang legitimate dari suatu proses yang demokratis. Pengaturan

itu penting, karena secara teoritis ada lima hal yang menentukan suatu pemilu

menjadi demokratis atau tidak demokratis: (1) regulasi pemilu: undang-undang

pemilu beserta seluruh turunannya; (2) penyelenggara pemilu: Komisi Pemilihan

Umum (KPU) sebagai pelaksana pemilu dan Badan Pengawas Pemilihan Umum

Kota Parepare selaku pengawas pemilu termasuk di dalamnya anggaran pemilu;

(3) peserta pemilu: partai politik dan atau calon perseorangan; (4) pemilih:

prilaku pemilih; (5) stakeholder pemilu: pihak yang ‘berkepentingan langsung’

dengan hasil dan proses pemilu.

Memperhatikan kelima hal itu, penyelenggaraan Pemilu DPR, DPD dan

DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 mengalami

kemajuan dibanding pemilu sebelumnya. Kemajuan itu terlihat dalam hal

kesiapan regulasi pemilu, kesiapan dan kinerja kelembagaan penyelenggara

pemilu, kesadaran hukum dan politik para peserta pemilu dan pemilih, serta

kemudahan bagi publik (stakeholder pemilu) dalam mengakses informasi pemilu.

Dari sisi pengawasan pemilu, semua kemajuan yang dicapai itu tidak lepas dari

masukan dan rekomendasi hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare yang

disampaikan kepada berbagai pihak.

Berdasarkan Undang Undang Nomor 07 Tahun 2017 tentang Pemilihan

Umum dan Perbawaslu Nomor 21 Tahun 2018 tentang Pengawasan

Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Bawaslu Kota Parepare telah melaksanakan

fungsi dan tugas pengawasan pemilu yang berfokus pada aspek proses

penyelenggaraan Pemilu dan aspek kinerja KPU sebagai pelaksana Pemilihan

DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019.

Hasil pengawasan terhadap aspek proses penyelenggaraan Pemilu,

Bawaslu menemukan banyak hal yang perlu mendapat Laporan Hasil

Page 5: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE iv

Pengawasan Pemilu DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden menjadi perhatian. Misalnya, pada tahapan penyusunan daftar pemilih,

sistem pemutakhiran data pemilih berbasis IT (Sidalih) belum mampu

menghilangkan pemilih yang tidak terdaftar (ghost voters). Selain itu,

ketidakakuratan data pemilih dalam daftar pemilih yang disusun PPS secara

berjenjang hingga ditetapkan di tingkat KPU yang mengharuskan Bawaslu untuk

mengeluarkan beberapa rekomendasi penundaan penetapan daftar pemilih dan

perbaikan daftar pemilih. Begitu pula pada tahapan kampanye, masih tampak

berbagai pelanggaran seperti kampanye yang mengabaikan ketentuan hukum

dan keberpihakan media. Untuk laporan dana kampanye, perangkat hukum

pelaporan dana kampanye yang disusun KPU belum mampu mendorong

terwujudnya laporan dana kampanye yang transparan, akuntabel dan kredibel.

Pada tahapan pemungutan dan penghitungan suara juga masih ditemukan

manipulasi perolehan suara, penggunaan sisa surat suara, politik uang, dan

mobilisasi pemilih.

Sedangkan pada tahapan rekapitulasi perolehan suara masih ditemukan

kesesuaian data pemilih dan pengguna hak pilih terutama kategori pemilih

khusus tambahan, perbedaan dalam perhitungan dan rekapitulasi perolehan

suara, serta tidak memadainya KPU dalam merespon keberatan saksi dan

pengawas pemilu.

Hasil pengawasan Bawaslu terhadap aspek kinerja KPU dan jajarannya

secara umum terletak pada kebijakan KPU yang kurang tegas terhadap

pengaturan kampanye, laporan dana kampanye, dan pendaftaran pemilih yang

menimbulkan implikasi serius dalam proses penegakan hukum Pemilu. Selain itu,

kinerja KPU masih terlihat lamban dalam menangani penerusan dugaan

pelanggaran administrasi, sehingga menyebabkan terhambatnya proses

penegakan hukum. Mengenai kepatuhan peserta pemilu terhadap regulasi

pemilu, hasil pengawasan Bawaslu menegaskan bahwa peserta pemilu terlihat

berusaha memanfaatkan celah hukum yang ada dan masih cenderung

mengabaikan himbauan/peringatan pengawas Pemilu. Ketidakpatuhan terhadap

Page 6: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE v

hukum dapat dilihat dari kampanye di luar jadwal, kampanye tim pendukung

yang tidak terdaftar di KPU dan lain-lain.

Dalam melaksanakan fungsi dan tugas pengawasan pemilu, Bawaslu

menghadapi dua hambatan umum: (1) kendala instrument hukum berupa celah

hukum yang menyebabkan Bawaslu tidak dapat menindak suatu pelanggaran

pemilu, seperti pelanggaran kampanye, politik uang (money politics) dan lain-

lain. Hal itu disebabkan terutama oleh keterbatasan kewenangan yang dimiliki

oleh Bawaslu dalam melakukan penindakan; (2) kendala daya dukung

pengawasan berupa keterbatasan jumlah pengawas pemilu kelurahan atau desa

(PPKD) dalam mengawasi seluruh TPS yang ada. Upaya meminimalkan kendala

itu, Bawaslu berusaha mengembangkan metode pengawasan, seperti membuat

peta kerawanan pemilu. Dengan adanya peta kerawanan pemilu bisa

mengurangi atau mengindentifikasi masalah yang akan terjadi pada pemilihan

umum Tahun 2019.

Page 7: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

ABSTRAK ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Dasar Hukum Penyusunan Laporan .................................................... 1

C. Ruang Lingkup ................................................................................... 3

D. Maksud Dan Tujuan Pembuatan Laporan ........................................... 5

BAB II TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN BAWASLU KOTA PAREPARE

A. Tugas................................................................................................. 6

B. Wewenang ........................................................................................ 8

C. Kewajiban ......................................................................................... 9

BAB III SDM DAN ORGANISASI BAWASLU KOTA PAREPARE

A. Program dan Anggaran ..................................................................... 10

B. Pembagian Tugas dan Fungsi ............................................................ 13

C. Pembentukan ................................................................................... 16

1. Pembentukan Panwaslu Kecamatan ............................................ 16

2. Pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa .................................... 19

3. Pembentukan Pengawas TPS ....................................................... 20

D. Pelatihan Saksi Peserta Pemilu ......................................................... 22

E. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas ............................................. 24

F. Pendaftaran dan Verifikasi Berkas Pendaftaran Pemantau Pemilu .... 25

BAB IV PENGAWASAN DAN PENCEGAHAN DUGAAN PELANGGARAAN PEMILU

A. Koordinasi Antar Lembaga ................................................................ 26

B. Pusat Pengawasan Partisipasi Masyarakat ........................................ 27

C. Sosialisasi Produk Hukum ................................................................. 28

D. Pengawasan Tahapan ....................................................................... 29

Page 8: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE vii

BAB V PENINDAKAN PELANGGARAN PEMILU

A. Temuan Dugaan Pelangggaran Pemilu ............................................. 194

1. Pelanggaran Administrasi Pemilu ............................................... 194

2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu ............................ 208

3. Tindak Pidana Pemilu ................................................................. 209

4. Pelanggaran Hukum Lainnya ...................................................... 211

B. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu ............................................... 217

1. Pelanggaran Administrasi Pemilu ............................................... 218

2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu ............................ 221

3. Tindak Pidana Pemilu ................................................................. 222

4. Pelanggaran Hukum Lainnya ...................................................... 222

C. Pelimpahan Temuan/Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu .............. 222

D. Pengambil Alihan Temuan/Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu ..... 227

E. Supervisi dan Pendampingan Penanganan Dugaan

Pelanggaran Pemilu ......................................................................... 229

F. Tindak Lanjut Penindakan Pelanggaran Pemilu ................................ 230

G. Centra Gagumdu ............................................................................. 234

BAB VI PENYELESAIAN SENGKETA PEMILU

A. Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu ......................... 238

B. Putusan Penyelesaian Sengketa Proses ............................................ 240

C. Tindak Lanjut ................................................................................... 242

D. Penyelesaian Sengketa Acara Cepat ................................................. 244

BAB VII ADVOKASI

A. Bantuan Hukum .............................................................................. 245

B. Pemberian Keterangan Pada Sengketa Hasil Pemilu (PHPU) ............. 247

C. Pengawasan Atas Tindak Lanjut Pelaksanaan Putusan ..................... 250

a. MK ............................................................................................. 250

b. Peradilan ................................................................................... 252

c. Bawaslu ..................................................................................... 255

BAB VIII PENUTUP

Page 9: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE viii

A. Kesimpulan ..................................................................................... 258

B. Rekomendasi ................................................................................... 261

Page 10: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan Umum merupakan sarana Pelaksanaan Kedaulatan

Rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur

dan adil. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi “dari rakyat, oleh rakyat

dan untuk rakyat”, seperti yang diamanatkan dalam UUD Negara Republik

Indonesia tahun 1945 pasal 1 ayat 2.

Melalui Pemilu diharapkan proses politik yang berlangsung akan

melahirkan suatu pemerintahan yang sah, demokratis dan benar-benar

mewakili kepentingan masyarakat pemilih. Demi mencapai pelaksanaan

Pemilu yang mandiri dan bebas dari pengaruh berbagai pihak maka

diperlukan lembaga yang berperan untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu

sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu

RI) merupakan salah satu lembaga penyelenggara Pemilu yang mandiri

dan bebas dari berbagai pihak maupun terkait dengan pelaksanaan tugas

dan wewenangnya. Pelaksanaan tugas dan kewenangan Bawaslu diatur

dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

B. Dasar Hukum Penyusunan Laporan

Landasan Hukum untuk uemilu tahun 2019 terdiri dari Undang-

Undang Pemilihan Umum, Peraturan KPU dan Peraturan Bawaslu, Surat

Edaran, Surat Penyampaian/Himbauan Bawaslu terkait pengawasan

tahapan Pemilihan:

1. Undang-Undang yang digunakan dalam pengawasan Pemilihan:

a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

b) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara.

Page 11: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 2

c) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan

Informasi Publik

2. Peraturan KPU yang dijadikan bahan acauan dalam pengawasan

pemilihan:

a) Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan PKPU

No. 7 Tahun 2017 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal

Penyelenggaraan Pemilihan umum.

b) Peraturan KPU Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2018

tentang Penyusunan Daftar Pemilih Di Dalam Negeri Dalam

Penyelenggaraan Pemilihan Umum

c) Peraturan KPU Nomor 28 Tahun 2018 Perubahan Atas Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2018 tentang

Kampanye Pemilihan Umum;

d) Peraturan KPU Nomor 29 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 24 Tahun 2018

tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum

e) Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2018

tentang Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Daerah;

f) Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2018 Pencalonan Perseorangan

Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah

g) Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar,

Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian

Perlengkapan Pemungutan Suara Pemilihan Umum;

h) Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan atas

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2019 tentang

Pemungutan dan Penghitungan Suara Dalam Pemilihan Umum

Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2018 tentang pendaftaran,

Page 12: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 3

Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan perwakilan Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Peraturan Bawaslu sebagai dasar pengawasan pemilihan:

a) Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

Nomor 33 Tahun 2018 tentang perubahan Atas Peraturan Badan

Pengawas Pemilihan Umum nomor 28 Tahun 2018 tentang

pengawasan kampanye Pemilihan umum.

b) Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

Nomor 31 Tahun 2018 Tentang sentra Penegakan Hukum

Terpadu.

c) Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

Nomor 29 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Tahapan Kampanye

Pemilihan Umum.

d) Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

Nomor 30 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Perencanaan,

Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan Suara

Pemilihan Umum.

e) Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia

nomor 14 Tahun 2018 tentang pengawasan Pemutakhiran Data

Dan Penyusunan Daftar Pemilihdalam Pemilihan.

C. Ruang Lingkup

Untuk mendukung kelancaran tugas dan wewenang Bawaslu Kota

Parepare, adapun ruang lingkup laporan Bawaslu Kota Parepare

berdasarkan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan menitik beratkan pada visi dan misi Bawaslu,

sebagai berikut:

Page 13: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 4

Visi

Terwujudnya Bawaslu sebagai Lembaga Pengawal Terpercaya

dalam Penyelenggaraan Pemilu Demokratis, Bermartabat, dan Berkualitas

Misi

1. Membangun aparatur dan kelembagaan pengawas pemilu yang kuat,

mandiri dan solid;

2. Mengembangkan pola dan metode pengawasan yang efektif dan efisien;

3. Memperkuat sistem kontrol nasional dalam satu manajemen pengawasan

yang terstruktur, sistematis, dan integratif berbasis teknologi;

4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan peserta pemilu, serta

meningkatkan sinergi kelembagaan dalam pengawasan pemilu

partisipatif;

5. Meningkatkan kepercayaan publik atas kualitas kinerja pengawasan

berupa pencegahan dan penindakan, serta penyelesaian sengketa secara

cepat, akurat dan transparan;

6. Membangun Bawaslu sebagai pusat pembelajaran pengawasan pemilu

baik bagi pihak dari dalam negeri maupun pihak dari luar negeri.

a) Tanggung Jawab SDM/Jajaran Sekretariat secara fungsional;

1. Mendukung tugas dan fungsi pengawas pemilu;

2. Mandate.

b) Tanggung Jawab SDM/Jajaran Sekretariat secara Struktural;

1. Menjalankan tugas-tugas dan administrasi perkantoran;

2. Delegasi.

Page 14: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 5

D. Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan

Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan akhir adalah sebagai

berikut:

1. Melaksanakan Evaluasi atas kondisi Bawaslu, khususnya Bawaslu Kota

Parepare secara menyeluruh;

2. Melakukan analisis terhadap kelemahan dan kekurangan yang ada di

Bawaslu Kota Parepare sebagai bahan kajian untuk kedepan;

3. Internalisasi nilai-nilai pengawas pemilu ke semua jajaran pengawas

pemilu;

4. Pemetaan terhadap potensi-potensi pelanggaran dalam Pemilihan

Umum Tahun 2019;

5. Penyusunan rencana dan teknis pengawasan secara komprehensif;

6. Peningkatan kapasitas pengawas pemilu dalam menangani kasus

pelanggaran dan menyelesaikan sengketa pemilihan;

7. Mengintensifkan kerja sama antar lembaga yang terlibat dalam

pelaksanaan pemilihan;

8. Memberdayakan masyarakat luas untuk turut serta mengawasi

pemiihan

Page 15: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 6

BAB II

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN BAWASLU KOTA PAREPARE

A. Tugas

1. Menyusun standar tata laksana pengawasan Penyelenggara Pemilu

untuk Pengawas Pemilu disetiap tingkatan;

2. Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap;

a) Penyelenggara pemilu, dan

b) Sengketa proses Pemilu;

3. Mengawasi perseiapan Penyelenggara Pemilu, yang terdiri atas;

a) Perencanaan dan Penetapan Jadwal Tahapan Pemilu,

b) Perencanaan pengadaan logistic oleh KPU,

c) Sosialisasi Penyelenggaran Pemilu, dan

d) Pelaksanaan Persiapan lainnya dalam Penyelenggara Pemilu

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Mengawasi Pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu, yang

terdiri atas:

a) Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih

sementara serta daftar pemilih tetap;

b) Penataan dan penetapan daerah pemilihan DPRD

Kabupaten/Kota;

c) Penetapan peserta pemilu;

d) Pencalonan sampai dengan penetapan pasangan calon, calon

anggota DPR, calon anggota DPD, dan calon anggota DPRD,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e) Pelaksanaan dan dana kampanye;

f) Pengadaan logistic pemilu dan pendistribusiannya;

g) Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil

pemilu di TPS;

Page 16: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 7

h) Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan

sertifikat hasil penghitungan suara dari tingkat hasil TPS sampai

ke PPK;

i) Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK, KPU

Kab/Kota, KPU Provinsi, dan KPU;

j) Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang,

pemilu lanjutan, dan pemilu susulan, dan

k) Penetapan hasil pemilu.

5. Mencegah terjadi praktik politik uang

6. Mengawasi netralitas aparatur sipil Negara, netralitas anggota

Tentara Nasional Indonesia, dan netralitas anggota Kepolisian RI;

7. Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan, yang terdiri atas;

a) Putusan DKPP;

b) Putusan pengadilan, mengenai pelanggaran dan sengketa

pemilu;

c) Putusan/Keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu

Kabupaten/Kota;

d) Keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;

e) Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas

aparatur sipil Negara, netralitas anggota Tentara Nasional

Indonesia, dan netralitas anggota Kepolisian Republik Indonesia;

8. Menyampaiakan dugaan pelanggaran kode etik Penyelenggara

Pemilu kepada DKPP;

9. Menyampaian dugaan tindak pidana pemilu kepada gakkumdu;

10. Mengelola, memelihara dan merawat arsip serta melaksanakan

penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

11. Mengevaluasi pengawasan pemilu;

12. Mengawasi pelaksanaan peraturan KPU, dan

Page 17: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 8

13. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

B. Wewenang

1) Menerima dan melanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan

adanya pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-

undangan yang mengarah mengenai pemilu;

2) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran, administrasi

pemilu;

3) Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran politik uang;

4) Menerima, memeriksa, dan memediasi atau mengadjudikasi, dan

memutus penyelesaian sengketa proses pemilu;

5) Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan mengenai

hasil pengawasan terhadap netralitas aparatur sipil Negara, netralitas

anggota Tentara Nasional Indonesia, dan netralitas anggota

Kepolisian Republik Indonesia;

6) Mengambil alih sementara tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu

Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota secara berjenjang jika Bawaslu

Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota berhalangan sementara akibat dikenai

sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

7) Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan terhadap pihak terkait

dalam rangka pecegahan, dan penindakan pelanggaran administrasi,

pelanggaran kode etik, dugaan tindak pidana pemilu, dan sengketa

proses pemilu;

8) Mengoreksi putusan dan rekomendasi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu

Kab/Kota, apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

9) Membentuk Bawaslu Provinsi, Bawaslul Kab/Kota, dan Panwaslu LN;

Page 18: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 9

10) Mengangkat, membina dan memberhentikan anggota Bawaslu

Provinso, Bawaslu Kab/Kota, dan anggota Panwaslu LN;

11) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

C. Kewajiban

1) Bersikap adil dalam melaksanakan tugas dan wewenang;

2) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

Pengawas pemilu pada semua tingkatan;

3) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden dan DPR

sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik darr/atau berdasarkan

kebutuhan

4) Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara

berkelanjutan yang ditakukan oleh KPU dengan memperhatikan data

kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan

5) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan

perundangundangan.

Page 19: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 10

BAB III

SDM DAN/ATAU ORGANISASI KOTA PAREPARE

A. Program dan Anggaran

Adapun Program dan Anggaran pada Kota Parepare:

a. Program dan Kegiatan Bawaslu Kab/Kota dalam pelaksanaan Pemilu

1) Kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM Di Hotel Kenari Pada

Tanggal 4-5 Februari 2019.

2) Bimbingan Teknis Pengawasan Di Hotel Kenari Pada Tanggal 6 - 7

Februari 2019

3) Bimbingan Teknis Penanganan Temuan Dan Laporan Pelanggaran

Dihotel Kenari Pada Tanggal 7-8 Februari 2019

4) Bimtek Fasilitasi Dan Koordinasi Pelaksanaan Produk Hukum

Dihotel Kenari Pada Tanggal 9 Februari 2019

5) Sosialisasi Pengawasan Pemilu Di Hotel Kenari Pada Tanggal 10-

11 Februari 2019

6) Bimtek Pembinaan SDM Pengawas Dan Kesekretariatan Dihotel

Kenari Pada Tanggal 12-13 Februari 2019

7) Koordinasi Pengawasan Pemilu Di Hotel Kenari Pada Tanggal 5-6

Maret 2019

8) Rakernis Penyelesaian Sengketa Di Hotel Pada Tanggal 7-8 Maret

2019

9) Teknis Pengawasan Pemilu Dihotel Pada 11-12 Maret 2019

10) Bimtek Training Of Trainer Dihotel Kenari Pada Tanggal 21 Maret

2019

11) Peningkatan Kapasitas SDM Di Hotel Kenari Pada Tanggal 27-28

Maret 2019

12) Bimtek Fasilitasi Dan Kofordinasi Pelaksanaan Produk Hukum

Dihotel Kenari Pada Tanggal 10 April 2019

Page 20: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 11

13) Rakernis Penyelesaian Sengketa Di hotel Parewisata Pada

Tanggal 6-7 April 2019

14) Sosialisasi Pengawasan Pemilu Dihotel Parewisata Pada Tanggal 8

April 2019

15) Sosialisasi Pengawasan Pemilu Dihotel Parewisata 27-28 Maret

2019

16) Sosialisasi Pengawasan Pemilu Dan Launching Kampung

Pengawasan di Wattang Bacukiki Pada Tanggal 3 Maret 2019

17) Rapat kerja Penyusunan Laporan Keuangan Panwaslu Kecamatan

di Hotel Kenari

18) Pembinaan SDM Pengawas dan Kesetariatan di Hotel Kenari

19) Monitoring Evaluasi dan Pelapor Pelaksanaan Program di Hotel

Kenari

b. Program/kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

Program atau kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada Tahun

2019 yaitu:

1) Peliputan dokumentasi dan pengelolaan media informasi

2) Fasilitasi PPID

3) Fasilitasi dan Koordinasi dengan mitra kerja

4) Pengawasan pemilu partisipatif

5) Pembinaan atau penyelenggaraan pengawasan dan supervise

pengawasan pemilu

6) Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program

7) Pembinaan atau pelaksanaan penanganan, penindakan

pelanggaran dan penyelesaian sengketa pemilu.

8) Fasilitasi sentra Gakkumdu (RDK)

Page 21: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 12

NO JUMLAH TOTAL

REALISASI SISA

1 3 4 5

1 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran 20,165,000 - 20,165,000

2 Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan BMN 32,625,000 525,000 32,100,000

3 Pengelolaan Ketatausahaan dan Kearsipan 36,600,000 12,215,000 24,385,000

4 26,025,000 - 26,025,000

5 Konsumsi Perkantoran 126,900,000 30,295,000 96,605,000

6 Pembinaan SDM Pengawas dan Kesekretariatan 44,150,000 21,875,000 22,275,000

7 Fasilitasi dan Koordinasi Dengan Mitra Kerja 24,600,000 - 24,600,000

8 Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Pelaksanaan Program 17,800,000 - 17,800,000

9 Pengawasan Pemilu Partisipatif 49,925,000 - 49,925,000

10 18,375,000 - 18,375,000

11 Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu/Pemilihan 20,400,000 20,400,000 -

12 37,210,000 - 37,210,000

13 Fasilitasi Sentra Gakkumdu 163,600,000 54,600,000 109,000,000

14 Advokasi Pelanggaran dan Pidana Pemilu/Pemilihan 30,000,000 - 30,000,000

15 Fasilitasi, Koordinasi, dan Pelaporan Bawaslu Kabupaten/Kota 270,510,000 211,957,750 58,552,250

16 Evaluasi Pengawasan Pemilu/Pemilihan 95,089,000 62,715,000 32,374,000

17 Fasilitasi dan Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu 16,500,000 7,000,000 9,500,000

18 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia 59,840,000 58,375,000 1,465,000

19 Koordinasi Bawaslu Kabupaten/Kota dan Panwaslu 26,900,000 20,657,500 6,242,500

20 Sosialisasi Pengawasan Pemilu 195,926,000 191,000,000 4,926,000

21 Teknis Pengawasan Pemilu 51,500,000 51,100,000 400,000

22 Penyelesaian Sengketa 71,000,000 50,160,000 20,840,000

23 Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran 243,736,000 68,300,000 175,436,000

24 Monitoring, Evaluasi, dan supervisi pengawasan pemilu 140,580,000 139,554,748 1,025,252

25 fasilitasi,publikasi dan dokumentasi pengawasan pemilu 6,325,000 6,025,000 300,000

26 Honorarium PUMK 8,960,000 6,400,000 2,560,000

27 Sewa Gedung/ Peralatan/ Meubelair/ Kendaraan 260,400,000 156,000,000 104,400,000

28 Pemeliharaan Gedung/ Meubelair/ Peralatan/ Kendaraan 22,400,000 5,000,000 17,400,000

29 Pelayanan Administrasi Perkantoran 94,220,000 45,345,671 48,874,329

30 140,700,000 99,000,000 41,700,000

31 Pelatihan/Bimtek Pengawas Pemilu 467,200,000 401,099,704 66,100,296

32 Pelatihan Saksi Parpol 90,480,000 66,400,000 24,080,000

33 Honorarium PPL 99,000,000 50,700,000 48,300,000

34 Dukungan Operasional 41,875,000 40,150,000 1,725,000

35 Honorarium PTPS 238,150,000 238,150,000 -

36 Dukungan Operasional 64,700,000 64,200,000 500,000

37 Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi 160,000,000 107,760,000 52,240,000

38 Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran 171,750,000 - 171,750,000

39 Gaji dan Tunjangan 1,016,746,000 279,759,000 736,987,000

40 Honorarium Tenaga Kontrak 778,224,000 274,112,000 504,112,000

41 Honorarium Pengelola Keuangan 54,480,000 22,800,000 31,680,000

42 Pejabat Pengadaan Dan Penerima Barang/Jasa 13,200,000 6,600,000 6,600,000

43 Langganan Daya dan Jasa 69,200,000 15,386,080 53,813,920

44 Pemeliharaan Kendaraan Bermotor 61,200,000 36,313,493 24,886,507

45 Pemeliharaan Inventaris Kantor 10,950,000 - 10,950,000

46 Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 11,000,000 3,236,000 7,764,000

47 Jasa Pos Giro Sertifikat 3,600,000 106,000 3,494,000

48 Pengadaan keperluan sehari hari perkantoran 60,870,000 30,222,000 30,648,000

49 Sewa Gedung/Kantor/ Kendaraan 84,000,000 79,200,000 4,800,000

50 Pengadaan Pakaian Dinas 29,312,000 12,460,000 16,852,000

51 Jamuan Tamu 10,080,000 10,080,000 -

52 Honorarium Panwaslu Kecamatan, Sekretariat, Pengelola Keuangan 380,800,000 285,900,000 94,900,000

6,269,778,000 3,343,134,946 2,926,643,054

LAPORAN AKHIR PENGGUNAAN DANA HIBAH

LAPORAN AKHIR PENGGUNAAN DANA HIBAH LANGSUNG

PENYELENGGARAAN PENGAWASAN PEMILIHAN LEGISLATIF DAN PRESIDEN

TAHUN 2019

2

URAIAN

Peliputan, Dokumentasi, dan Pengelolaan Media Informas

JUMLAH

Pembinaan/Penyelenggaraan Pengawasan dan Supervisi Pengawasan

Pembinaan/Pelaksanaan Penanganan, Penindakan Pelanggaran dan

Penyelesaian Sengketa Pemilu/Pemilihan

Perjalanan Dinas/ Transport dalam rangka Konsultasi/ Supervisi/

c. Anggaran yang meliputi jumlah besaran anggaran dan realisasi

penggunaan anggaran

Tabel 3.1 Laporan Penggunaan Dana Hibah Laporan Akhir Penggunaan Dana Hibah Langsung

Penyelenggaraan Pengawasan Pemulihan Legislatif dan Presiden Tahun 2019

Page 22: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 13

d. Program/kegiatan yang belum dianggarkan

Program atau kegiatan yang belum dianggarkan di Bawaslu Kota

Parepare yaitu tidak ada.

e. Masalah-masalah lainnya terkait anggaran dan organisasi

Terkait dengan masalah-masalah terkait anggaran dan organisasi di

Bawaslu Kota Parepare tidak ada kendala ataupun masalah.

B. Pembagian Tugas dan Fungsi

Memuat proses pembagian tugas dan fungsi staf sekretariat melalui

proses pleno yang di plenokan ketiga Komisioner yaitu Ketua dan

Anggota, kemudian setelah itu dibuatkan SK yang ditanda tangani Kepala

Sekretariat Bawaslu Kota Parepare.

Tabel 3.1

Pembagian Tugas dan Fungsi Staf Bawaslu Kota Parepare

NO. NAMA TUGAS STAF BAWASLU

1. Drs. H. Ismail Yusuf - Koordinasi dengan Komisioner dan Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi

- Membantu mengkoordinasikan pembuatan laporan pertanggung jawaban

- Menandatangi dan melaporkan pertanggung jawaban

- Koordinasi dengan pihak terkait dengan pengelolaan keuangan dan konsep RKA

2. Hermila, SE - Membuat laporan keuangan - Mempasilitasi pelaksanaan program

dalam rencana kerja dan anggaran - Mengkomunikasi pembayaran ke pihak

terkait

3. Anton S.Sos - Mendata inventaris dan mengarsifkan dokumen inventaris

- Mengkoordinasikan kebutuhan pada Pemerintah

- Mengkoordinasikan kebutuhan Bawaslu pihak terkait

4. Hasan, SE - Mengelola keuangan

Page 23: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 14

- Merampungkan laporan keuangan dan menyimpan arsip

- Mengkomunikasi kebutuhan administrasi kantor Bawaslu

5. Zulharman, SE - Menyiapkan berkas penerimaan barang Bawaslu

- Memeriksa kelengkapan pertanggung jawaban

- Merapikan susunan alur administrasi keuangan

6. Andi Nilawati, SE - Membuat laporan pengawasan pemilu tahun 2019

- Membuat administrasi pengawasan - Menyiapkan kebutuhan komisioner

tentang hasil

7. Megawati, S.Kom - Membuat laporan pengawasan dan menindak lanjut

- Membuat administrasi pengawasan dan menindak lanjuti

- Menyiapkan kebutuhan komisioner tentang hasil pengawasan

8. Yulia Farahdiba, S.Ak

- Mengagenda surat masuk dan keluar - Menscanner surat masuk - Membuat kebutuhan persuratan

(Amplop)

9. Marlina Natsir, SE - Membuat dan merampungkan kelengkapan SPPD

- Merampungkan laporan kegiatan - Mencetak surat undangan terkait

perjalanan dinas dan surat lainnya

10. Aditya Saputra Bahari, S.Pt

- Membuat berita acara pleno - Membuat laporan pelanggaran - Membuat surat terkait klarifikasi - Mendesain kebutuhan Bawaslu

11. Media Junavan, SH - Membuat laporan pelanggaran - Membuat surat terkait klarifikasi - Membuat dan merampungkan

kelengkapan SPPD

12. St. Syahmiah - Melakukan pembersihan kantor - Menyiapkan air makan minum - Menyiapkan daftar hadir kegiatan

13. Nursaadah, SE - Mengelola aplikasi keuangan - Membantu mengelolah keuangan - Menyampaikan informasi keuangan

Page 24: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 15

melalui email

14. Ririn Ristiyanti, SE., MM

- Membantu mengelolah keuangan - Membantu melengkapi kelengkapan

SPPD

15. Syarah Wijdani Syakir

- Membersihkan kantor - Membantu pekerjaan staf yang

membutuhkan

16. Septian Pranata - Membuat dan merampungkan kelengkapan SPPD

- Membuat surat terkait klarifikasi - Membuat laporan pelanggaran

Hasil pembagian tugas divisi dan koordinator wilayah dibuktikan dengan

nomor berita acara pleno sebagai berikut:

Ketua dan Anggota Bawaslu Kota Parepare

Ketua : Muh. Zainal Asnun, S.Ip

Anggota : 1. Drs. H. Ihdar Radhy

2. Nur Islah, SE

Koordinator Sekretariat Bawaslu Kota Parepare

Korsek : Drs.H.Ismail Yusuf

Bendahara Pengeluaran Pembantu

BPP : Hermila,SE

a. Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran (HPP)

Kordiv : Muh.Zainal Asnun,S.Ip

Anggota : 1. Aditya Saputra Bahari

2. Media Junavan

3. Septian Pranata Putra

b. Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga (PHL)

Kordiv : Nur Islah,SE

Anggota : 1. Andi Nilawaty, SE

2. Megawati, S.Kom

Page 25: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 16

c. Divisi Sumber Daya Manusia (SDM)

Kordiv : Drs. H. Ihdar Radhy

Anggota : 1. Yulia Farahdiba, S.Ak

2. Marlina Natsir, SE

d. Tenaga Pendukung (Profesional) dan PNS

Anggota : 1. Antong, SE

2. Hasan,SE

3. Zulharman, SE

4. Ririn Ristianty, SE

5. Nursaadah, SE

e. Perlengkapan Akomodasi

Pramusaji : 1. St. Syahmiah, SE

2. Syarah Wijdani Syakir, SKM

Satpam : Muhammad Rahmat Nur, SH

Supir : Erwin Syaputra

C. Pembentukan

1. Pembentukan Panwaslu Kecamatan

Proses pembentukan Panita Pengawas Pemilu Kecamatan yaitu

pertama keluarnya informasi berupa surat edaran terkait

pembentukan Panwascam, setelah itu Peserta yang mendaftar

sebagai Panwascam mengambil formulir dikantor dan

mengembalikannya pada waktu yang sudah ditentukan dengan

kelengkapan berkas-berkasnya, setelah itu maka dilakukan lagi tes

tertulis pada tanggal 27 September 2017 di Aula Universitas

Muhammadiyah Parepare untuk memilih peserta yang kemudian

disaring lagi untuk mengikuti tes wawancara di Hotel Kenari dan

sampai akhirnya diumumkan peserta yang akan menjadi anggota

Panwascam, dan pada hari jumat tanggal 6 bulan Oktober tahun 2017

yang bertempat di Sekretariat Panwaslu Kota Parepare Jl. Sultan

Page 26: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 17

Hasanuddin No.19 Parepare melakukan melakuakn penetapan

anggota Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare.

Berikut nama-nama hasil penetapan anggota Panwaslu

Kecamatan se-Kota Parepare sebagai mana dibawah ini:

Tabel 3.2 Penetapan Panwascam

No. Nama Kecamatan Nama Peserta

1. Soreang Gunawan S

Ilham Paduppai

Abd.Rahman

2. Ujung Putra Jaya Wiyuda

Andika Rachman

Ir.Hj. Marwani Mannan

3. Bacukiki Yusrianto Yunus

Abd.Thalib

Rosnanang

4. Bacukiki Barat Kardini

Amiruddin

Muhammad Helmy

Sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 7

Tahun 2017 Pasal 106, Wewenang Panwaslu Kecamatan adalah

sebagai berikut:

1) Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan

dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan;

2) Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah

kecamatan serta merekomendasikan hasil pemeriksaan dan

pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-

Undang ini;

Page 27: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 18

3) Merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan melalui

Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai hasil pengawasan di wilayah

kecamatan terhadap netralitas semua pihak yang dilarang ikut

serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang ini;

4) Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban

Panwaslu Kelurahan/Desa setelah mendapatkan pertimbangan

Bawaslu Kabupaten/Kota, jika Panwaslu Kelurahan/Desa

berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya

sesuai dengan ketentuan peraturan penundang-undangan;

5) Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait

dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu di

wilayah kecamatan;

6) Membentuk Panwaslu Kelurahan/Desa dan mengangkat serta

memberhentikan anggota Panwaslu Kelurahan/Desa, dengan

memperhatikan masukan Bawaslu Kabupaten/Kota;

7) Mengangkat dan memberhentikan Pengawas TPS, dengan

memperhatikan masukan Panwaslu Kelurahan/Desa; dan

8) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 7

Tahun 2017 Pasal 107, Kewajiban Panwaslu Kecamatan adalah

sebagai berikut:

1) Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;

2) Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas pengawas Pemilu pada tingkatan di bawahnya;

3) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu

Kabupaten/Kota sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik

dan/atau berdasarkan kebutuhan;

Page 28: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 19

4) Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu

Kabupaten/Kota berkaitan dengan dugaan pelanggaran yang

dilakukan oleh PPK yang mengakibatkan terganggunya

penyelenggaraan tahapan Pemilu di tingkat kecamatan; dan

5) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

2. Pembentukan Panwaslu Kelurahan/Desa

Untuk Pembentukan Panwaslu Kelurahan Kota Parepare

dilaksanakan dengan evaluasi. Yang dilakukan oleh Panwaslu

kecamatan dan pelantikan dilaksanakan pada tanggal 5 november

2017 di tiap kecamatan. Pada pelantikan ini juga beberapa pimpian

Bawaslu Kota Parepare memberikan pembekalan tentang

pengawasan Tahapan Lesislatif yang termuat dalam PKPU No. 7 Tahun

2017.

a. Mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu ditingkat

desa/kelurahan meliputi:

1) Pemutakhiran data pemilih berdasarkan data kependudukan

dan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;

2) Pelaksanaan kampanye;

3) Perlengkapan pemilu dan pendistribusiannya

4) Pelaksanaan Pemungutan suara dan proses penghitungan

suara di TPS;

5) Pengumuman hasil penghitungan suara di TPS;

6) Pengumuman hasil penghitungan suara dari TPS yang

ditempelkan di sekretariat PPS;

7) Pergerakan surat suara dari TPS sampai ke PPK; dan

8) Pelaksanaan penghitungan suara, pemungutan suara

ulang, pemilihan lanjutan, pemilihan susulan.

Page 29: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 20

b. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap

tahapan penyeleggaraan pemilu yang dilakukan oleh

penyelenggara pemilu sebagaiman dimaksud huruf a;

c. Meneruskan temuan dan laporan dugaan pelanggaran terhadap

tahapan penyelenggaraan pemilu yang dilakukan oleh

penyelenggara pemilu sebagaimana dimaksud huruf b kepada

instansi yang berwenang;

d. Menyampaikan temuan dan laporan kepada PPS dan KPPS untuk

ditindak lanjuti;

e. Memeberikan rekomendasi kepada yang berwenang atas temuan

dan laporan tentang adanya tidakan yang mengandung unsur

tindak pidana pemilu sesuai dengan peraturan peruundang-

undangan;

f. Mengawasai pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan pemilu;

g. dan Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh

panwaslu kecamatan.

3. Pembentukan Pengawas TPS

Pembentukan Pengawas TPS (Tempat Pemungutan Suara)

dilakukan dan diseleksi langsung oleh Pengawas Kecamatan

(Panwascam) tahap-tahapnya meliputi seleksi berkas, yang

kelengkapannya meliputi Foto copi Kartu Keluarga, Foto copi KTP, Pas

Foto 3x4, SKCK, Surat berbadan sehat, foto kopi ijazah terakhir, serta

memasukkan sertifikat-sertifikat penghargaan lainnya yang bisa jadi

bahan pertimbangan untuk seleksi berkas, setelah seleksi berkas

kemudian seleksi preTes tertulis yang dimana tes tertulisnya meliputi

materi tes pengetahuan seputar pemilu tes tersebut dilaksanakan

selama 2 jam tanpa jedah istirahat, yang dimana kalau tidak

mengetahui hal-hal tentang pemilu akan sulit untuk menjawabnya.

Page 30: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 21

Tugas dan wewenang Pengawas TPS berdasarkan UU No 10 Tahun

2016 tentang Pilkada Pasal 37 Ayat 3 yaitu:

a. Mengawasi persiapan pemungutan dan penghitungan suara;

b. Mengawasi pelaksanaan pemungutan suara;

c. Mengawasi persiapan penghitungan suara;

d. Mengawasi pelaksanaan penghitungan suara;

e. Menyampaikan keberatan dalam hal ditemukannya dugaan

pelanggaran, kesalahan, dan/atau penyimpangan administrasi

pemungutan dan penghitungan suara; dan

f. Menerima salinan berita acara dan sertifikat pemungutan dan

penghitungan suara.

Kewajiban Pengawas Pengawas Tempat Pemungutan Suara

(TPS)

1) Menyampaikan laporan hasil pengawasan pemungutan dan

penghitungan suara;

2) Menyampaikan laporan dugaan pelanggaran pidana pemilihan

yang terjadi di TPS kepada Panwas Kecamatan melalui PPL;

3) Menyampaikan dokumen hasil pemungutan dan penghitungan

suara kepada PPL; dan

4) Melaksanakan kewajiban lain yang diperintahkan oleh

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tugas Pokok Pengawas TPS Saat Pilkada Berlangsung yaitu:

1) Pengawas TPS harus memastikan seluruh proses pemungutan

dan penghitungan berlangsung sesuai dengan dengan aturan

yang berlaku.

Pengawas di TPS bisa mengidentifikasi mana pemilih

yang sudah masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan mana yang

tidak, misalnya ada pemilih yang sudah meninggal dunia atau

berpindah domisili. Ada yang dipastikan para pengawas TPS

pada saat surat undangan (form C6) dan wajib

Page 31: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 22

memperlihatkan e-KTP/ Suket yang dibawa pemilih ke TPS,

harus sudah sesuai dengan data di DPT.

2) Pengawas TPS harus bisa memastikan tidak ada lagi

perbedaan data terutama terkait hasil Pilkada.

Berita acara dan sertifikat yang dipegang oleh saksi dari

setiap paslon dan PPS sampai di KPU kabupaten dan

seterusnya harus sama jumlahnya. Bahkan, angka dan

hurufnya harus sama. Kalau nanti di kemudian hari, ketika

proses rekap ada yang beda maka wajib kita pertanyakan

kenapa bisa beda. Pengawas di TPS harus perhatikan hal

tersebut. Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS)

mengacu pada Undang-Undang No 10 Tahun 2016 bahwa

setiap TPS harus memiliki Pengawas 1 orang.

Berkaitan dengan dugaan adanya pelanggaran terhadap

pelaksanaan tahapan pemilu, Panwaslu Kecamatan

Kasomalang telah banyak menerima laporan dari Tim Sukses

Paslon, LSM dan masyarakat, dan melaporkannya kepada

Panwaslu Kabupaten Subang, sekaligus melakukan klarifikasi

kepada pihak-pihak pelapor, saksi dan terlapor.

D. Pelatihan Saksi Peserta Pemilu

Tabel 3.3 Pelatihan Saksi Kecamatan Ujung

No. Tempat Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Nama Partai Jumlah Peserta

1. Hotel Parewisata Jl. Sulawesi Kelurahan Ujung Sabbang Kecamatan Soreang

9 April 2019 Partai Demokrat 82 Orang

2. RM Dinasty (Meeting Room) Jl.Sulawesi Kel.Ujung Sabbang Kec.Soreang

10 April 2019 Partai Bulan Bintang (PBB)

92 Orang

Page 32: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 23

3. RM Dinasty (Meeting Room) Jl. Sulawesi Kel.Ujung Sabbang Kec.Soreang

10 April 2019 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

82 Orang

Tabel 3.4 Pelatihan Saksi Kecamatan Soreang

No. Tempat Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Nama Partai Jumlah Peserta

1. RM Dinasty (Meeting Room) Jl. Sulawesi Kel.Ujung Sabbang Kec.Soreang

10 April 2019 - Partai Demokrat

- Partai Bulan Bintang (PBB)

- Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

100 Orang 72 Orang 137 Orang

Tabel 3.5 Pelatihan Saksi Kecamatan Bacukiki

No. Tempat Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Nama Partai Jumlah Peserta

1. Hotel Youtefa Sumpang Minangae

10 April 2019 10 April

- Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

- Partai Bulan Bintang (PBB)

20 Orang Tidak ada peserta datang

Tabel 3.6 Pelatihan Saksi Kecamatan Bacukiki Barat

No. Tempat Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Nama Partai Jumlah Peserta

1. Hotel Graha Indah Jl.Bau Massepe

9 April 2019 Partai Demokrat 16 Orang

2. Hotel Pare Beach Jl.Mattirotasi

10 April 2019 Partai Bulan Bintang (PBB)

114 Orang

3. Hotel Pare Beach Jl.Mattirotasi

10 April 2019 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

71 Orang

Page 33: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 24

E. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas

1. Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas di laksanakan karena;

a) Mencegah terjadinya kesalahan dalam proses penanganan

pelanggaran dalam hal administrasi laporan ataupun temuan

b) Adanya perubahan atau pergantian jajaran sekretariat khususnya

pada bidang penanganan pelanggaran

c) Untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan jajaran

sekretariat dalam penanganan pelanggaran

d) Adanya beberapa perubahan dalam proses penanganan

pelanggaran pemilihan umum

2. Kegiatan Penguatan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi

Tabel 3.7 Kegiatan penguatan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi

No. Nama

Kegiatan Tujuan Kegiatan

Waktu Pelaksana

an

Jumlah Peserta

1. Kegiatan peningkatan kapasitas SDM

1.memberi pemahaman dan pengetahuan tentang peraturan terkait tugas, wewenang dan kewajiban ptps 2.memberikan informasi kepada trainer tentang pola dan cara utk meningkatkan sum ber daya manusia dalam rangka membimbing, membina dan memberi penjelasan kepada PTPS. 3.menjalin kebersamaan antara pengawas dan secretariat ddalam mempersiapkan kebutuhan pelaksanaan pengawasan 3.meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, berintegritas, dan jujur.

4-5 Februari 2019

16 Orang

2. Bimtek 1.meningkatkan penegtahuan, 12-13 16 Orang

Page 34: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 25

F. Pendaftaran dan Verifikasi Berkas Pendaftaran Pemantau Pemilu

Bawaslu Kota Parepare membuka pendaftaran Pemantau Pemilu

pada tanggal dan yang mengambil formulir ada 3 orang dan tidak ada

yang mengembalikan formulir tersebut.

pembinaan SDM Pengawas dan Kesekretariatan

keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia secretariat 2.memberi imformasi tentang bagaimana mengelola secretariat yang baik dan benar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia pada jajaran panwaslu kecamatan dan jajaran Bawaslu Kota Parepare 3.menanamkan jiwa yang solidaritas dan integritas yang tinggi.

Maret 2019

3. Bimtek Training of Trainer Hotel

Pelatihan untuk Pelatih. Definisi secara luasnya adalah adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi orang yang diharapkan setelah selesai pelatihan mampu menjadi pelatih dan mampu mengajarkan materi pelatihan tersebut kepada orang lain.

21 Maret 2019

19 Orang

4. Peningkatan Kapasitas SDM

Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia suatu lembaga

27-28 Maret 2019

16 Orang

Page 35: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 26

BAB IV PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN

A. Koordinasi antar Lembaga

1. Koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare

Bawaslu Kota Parepare melakukan koordinasi dengan Komisi Pemilihan

Umum Kota Parepare dalam rangka:

a. Sosialisasi Pengawasan Pemilu, dalam kegiatan ini KPU kota

Parepare diminta menjadi salah satu narasumber.

b. Bawaslu Kota Parepare melakukan koordinasi dengan KPU Kota

Parepare terkait dengan Dana Kampanye Pemilu 2019.

c. Bawaslu Kota Parepare melakukan koordinasi dengan KPU Kota

Parepare terkait dengan penentuan lokasi Alat Peraga Kampanye

(APK).

d. Berkoordinasi dalam rangka penertiban Alat Peraga Kampanye.

e. Memastikan dan Mencocokkan Data Pemilih dan Daftar Pemilih

Pemilu 2019.

2. Koordinasi dengan Kapolres Kota Parepare

Bawaslu Kota Parepare berkoordinasi dengan POLRES Kota Parepare

terkait dengan pengamanan kegiatan Bawaslu Kota Parepare selama

tahapan PEMILU 2019. Bahwa Polres Kota Parepare telah melakukan

pengamanan secara maksimal hingga terciptanya suasana yang kondusif

selama pelaksanaan Pemilu 2019. Polres kota Parepare menugaskan

(dua) personil yang melakukan pengawasan melekat di kantor Bawaslu

kota Parepare secara bergantian selama pelaksanaan Pemilu 2019.

Polres Kota Parepare juga melakukan patroli pengamanan setiap malam

dengan mengunjungi Kantor Bawaslu Kota Parepare.

3. Koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Bawaslu Kota Parepare juga melakukan koordinasi dengan Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil dalam rangka mengetahui data

kependudukan guna mencocokkan dengan daftar pemilih.

Page 36: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 27

4. Koordinasi dengan SATPOL PP

Bawaslu kota Parepare melakukan koordinasi dengan SATPOL PP terkait

dengan Penertiban Alat Peraga kampanye (APK) yang tidak sesuai

dengan titik lokasi, ukuran dan jenis APK yang terpasang. Dalam

melaksanakan penertiban tersebut, kecamatan yang akan melakukan

penertiban APK berkoordinasi langsung dengan SATPOL PP. Penertiban

tersebut dilakukan selama enam bulan bulan, sejak masuknya masa

kampanye hingga masa tenang yaitu terhitung sejak tanggal 23

September 2018 sampai dengan 13 April 2019.

5. Koordinasi dengan Dinas Perhubungan (DISHUB) Kota Parepare

Bawaslu Kota Parepare melakukan koordinasi dengan DISHUB Kota

Parepare terkait dengan kegiatan penetiban Bahan Kampanye (BK) yang

terpasang di angkutan umum. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebanyak

tiga kali dengan melibatkan Bawaslu Kota Parepare, Panwaslu

Kecamatan, Panwaslu kelurahan, Kepolisian SAT LANTAS Kota Parepare

dan DISHUB Kota Parepare. Kegiatan tersebut diawali dengan

melakukan himbauan kepada ORGANDA dan sopir angkutan umum agar

tidak memasang dan/atau melepaskan bahan Kampanye yang telah

terpasang di kendaraan umum yang dilaksnakan pada tanggal 19

Desember 2018. Kemudian dilakukan penertiban pada tanggal 03

Januari dan 21 Januari 2019.

B. Pusat Pengawasan Partisipasi Masyarakat

Bawaslu Kota Parepare melakukan kegiatan Sosialisasi pengawasan

Tolak Politik Uang Ujaran Kebencian dan Politisasi Sara dengan berkerjasama

dengan Infokom dalam membantu menyiarkan rekaman audio terkait Tolak

Politik Uang, Ujaran Kebencian dan Politisasi Sara dan mengajak Masyarakat

untuk menggunakan hak pilihnya secara JURDIL dengan menghindari politik

uang serta melakukan pengawasan partisipatif terhadap pelaksanaan Pemilu

2019. Untuk kegiatan Pengawasan Pemilu Partisipatif tidak dilaksanakan oleh

Page 37: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 28

Bawaslu kota Parepare karena Kondisi anggaran (uang persediaan) pada saat

itu tidak mencukupi untuk membiayai kegiatan tersebut, dimana Panwaslu

Kecamatan Se-Kota Parepare membutuhkan anggaran oprasional yang tidak

sedikit jumlahnya. Selain hal tersebut, Komisioner Bawaslu Kota Parepare

rutin menghadiri undangan yang dilaksanakan baik Bawaslu Provinsi Sulawesi

Selatan maupun Bawaslu RI yang juga berdampak pada rencana program

kegiatan yang telah tersusun selalui timeline.

C. Sosialisasi Produk Hukum

Tahapan Kampanye adalah tahapan yang penting pada pemilihan

umum, hal ini dikarenakan tahapan ini menjadi ajang bagi peserta pemilu

untuk memaparkan visi dan misinya serta program kerja dan citra diri mereka

kepada pemilih. Pada pemilu di tahun – tahun sebelumnya. Untuk itu, untuk

menunjang dan mempermantap Panwaslu Kecamatan dalam melakukan

pengawasan tahapan Kampanye, maka perlu dilaksanakan Fasilitasi dan

Koordinasi Pelaksanaan Produk Hukum bagi Panwaslu Kecamatan se Kota

Parepare. Kegiatan Fasilitasi & Koordinasi Pelaksanaan Produk Hukum

dilaksanakan di hotel Kenari Kota Parepare pada tanggal 10 April 2019.

Dasar dari pembuatan Kegiatan ini adalah:

a. Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

b. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2018

tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu;

c. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 28 Tahun 2018

tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum;

d. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 29 Tahun 2018

tentang Pengawasan Dana Kampanye Pemilihan Umum;

Output dari kegiatan ini adalah untuk membekali para Panwaslu

Kecamatan dengan pemahaman atas produk hukum yang terkait dengan

tahapan pada Pemilihan Umum Tahun 2019.

Page 38: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 29

Outcome dari kegiatan ini adalah diharapkan terselenggaranya Pemilu

secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta berkualitas

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Pengawasan dan Pencegahan Pelanggaran Pemilu

A. Pengawasan Pemuktahiran Data Dan Daftar Pemilih

1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan pemuktahiran

data pemilih dan daftar pemilih

Tugas dan kewenangan Bawaslu bertambah tidak hanya sebagai

pengawas, tetapi sekaligus sebagai eksekutor atau pemutus perkara.

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang mempunyai tugas

dalam pengawasan dan pencegahan. Dalam konteks pencegahan dalam

pengawasan Pemilu, maka diperlukan upaya pemetaan yang

komprehensif terkait potensi pelanggaran dan kerawanan dalam

penyelenggaraan Pemilu. Oleh karena itu, serangkaian kajian diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan publik dan stakeholders akan informasi

yang akurat dan valid — terutama dalam hal pengawasan dan

pencegahan atas kemungkinan kerawanan dalam penyelenggaraan

Pemilu. Penguatan dan peningkatan kapasitas kajian terus dilakukan

Bawaslu guna menghasilkan analisis dan temuan kePemiluan yang bisa

diandalkan. Hal tersebut dilakukan seiring dengan revitalisasi peran dan

fungsi Bawaslu sebagai pusat kajian dan analisis kePemiluan di Indonesia.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut di atas, Bawaslu menyusun

daftar pemilih yang akurat dan merupakan salah satu faktor kesuksesan

dalam Penyelenggaraan Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan

Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019. Semua penduduk Kota

Parepare yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih harus sudah

terdaftar dalam Daftar Pemilih dan bisa menggunakan hak pillihnya

dalam pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare membuat

Page 39: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 30

keputusan yang mengatur mekanisme dan prosedur yang diterapkan

dalam penyusunan Daftar Pemilih.

KPU dengan jajarannya melakukan pemuktahiran pemilih yang

telah memenuhi syarat yaitu genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau

lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah

kawin, tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya, tidak sedang dicabut hak

pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap, berdomisili di wilayah administratif Pemilih yang

dibuktikan dengan KTP-el, dalam hal Pemilih belum mempunyai KTP-el,

dapat menggunakan Surat Keterangan yang diterbitkan oleh dinas yang

menyelenggarakan urusan kependudukan dan catatan sipil setempat dan

tidak sedang menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia, atau

Kepolisian Negara Republik Indonesia.

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Ada beberapa potensi kerawanan pada Tahapan Pemuktahiran

Daftar Pemilih yang wajib menjadi pusat perhatian dalam melakukan

pengawasan yaitu rincian sebagai berikut:

1) Pencocokan dan Penelitian

Adapun kerawanan-kerawanan yang sering terjadi dalam

tahapan Pencocokan dan Penelitian antara lain:

a) Pembentukan Petugas Pemuktahiran Data (PPDP) terlambat

b) Keterlibatan PPDP sebagai pengurus atau anggota Partai Politik

c) Petugas PPDP tidak melakukan Pencocokan dan Penelitian secara

sensus (Door To Door)

d) Proses Pencocokan dan Penelitian dilakukan oleh Oknum lain yang

tidak tercantum dalam Surat Keputusan (SK) KPU Kabupaten/Kota

e) PPDP tidak menempelkan stiker pada rumah yang sudah di coklit

f) PPDP tidak mencatat warga yang sudah memenuhi syarat dalam

Form- A KWK

Page 40: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 31

g) PPDP tidak memberikan bukti ke pemilih bahwa sudah terdata

h) PPDP tidak mengeluarkan warga yang sudah tidak memenuhi

syarat dari Daftar Pemilih

i) PPDP/PPS tidak mencatat pemilih yang berkebutuhan khusus

dengan mengkategorikan jenis disabilitasnya.

j) Tidak tersedianya daftar pemilih yang akurat disebabkan oleh

tidak akurasinya data pemilih

k) Proses pencocokan dan penelitian serta penyusunan data dan

pemuktahiran daftar pemilih tidak terlaksana dengan baik.

l) Pelaksana pencocokan dan penelitian yang dilakukan oleh PPDP

serta pelaksana penyusunan data dan pemuktahiran daftar

pemilih yang dilakukan oleh PPS tidak bekerja secara maksimal.

m) Minimnya partisipasi masyarakat dalam upaya pengawasan dan

perbaikan terhadap pemuktahiran daftar pemilih.

2) Penyusunan Daftar Pemilih Hasil Sinkronisasi/Pemuktahiran

Kerawanan-kerawanan yang terjadi dalam tahapan

Penyusunan Daftar Pemilih Hasil Sinkronisasi/Pemuktahiran yaitu

Panitia Pemungutan Suara (PPS) tidak telitih dalam menyusun daftar

Pemilih sehingga masih ada Pemilih yang tidak memenuhi syarat

(TMT) masih terdaftar dalam daftar pemilih misalnya pemilih yang

meninggal dunia, pendah domisili, TNI/Polri dan Pemilih di bawah

umur, dan kerawanan-kerawanan dapat terjadi di daerah perbatasan

antara lain Parepare-Barru, Parepare-Pinrang, Parepare-Sidrap.

b. Perencanaan Pengawasan

Dalam perencanaan pengawasan Bawaslu Kota Parepare

menyusun Peta Kerawanan yang termuat dalam Kalender pengawasan

yang telah disusun berdasarkan Sub Tahapan Pemutakhiran Data yang

menjadi fokus pengawasan dalam melaksanakan Pengawasan Pada

Tahapan Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih. Dalam perencanaan

Page 41: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 32

penyusunan perencanaan berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan

Umum Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemuktahiran

Data dan Daftar Pemilih.

Pengawas pemilu juga telah melakukan fokus pengawasan dari

setiap sub tahapan pada tahapan pemuktahiran data dan daftar pemilih

sebagai berikut:

1) Pembuatan alat kerja/instrumen pengawasan sub tahapan

pencocokan dan penelitian, Rekapitulasi DPS, Pengumuman dan

tanggapan DPS hingga penetapan DPT;

2) Pengawasan dengan substansi saran/himbauan/peringatan dengan

menginstruksikan kepada PPS melalui KPU Kabupaten/Kota dan PPK

terkait dengan ketaatan dan kepatuhan PPS terhadap proses

pelaksanaan sub tahapan pencocokan dan penelitian, Rekapitulasi

DPS, Pengumuman dan tanggapan DPS hingga penetapan DPT;

3) Pengawasan melekat dengan substansi ketaatan dan kepatuhan PPS

dalam menerima dan menindaklanjuti masukan/tanggapan/usulan

perbaikan yang disampaikan baik dari pengawas pemilu maupun dari

masyarakat;

4) Pengawasan audit dengan cara melakukan pencermatan terhadap

data yang diperoleh dari KPU Kabupaten/Kota dan melakukan

penelusuran terkait kebenaran hasil penyusunan daftar pemilih

sesuai dengan aturan;

5) Memastikan PPK/KPU Kabupaten/Kota menyampaikan salinan

Rekapitulasi DPS/DPSHP/DPT kepada Pengawas Pemilu dan Tim

Kampanye Pasaagan Calon;

6) Memastikan KPU Kabupaten/Kota memberikan by name by address

data DPS/DPSHP/DPT yang telah ditetapkan sesuai dengan

tingkatannya;

7) Supervisi alat kerja/instrumen pengawasan;

Page 42: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 33

8) Memastikan PPS saat mengumumkan DPS/DPT harus pada tempat-

tempat yang mudah dijangkau.

Strategi Bawaslu Kota Parepare sesuai dengan instruksi Bawaslu

Republik Indonesia Nomor: 0613/K.Bawaslu/PM.00.00/IV/2018

tertanggal 16 April 2018 terkait instruksi pengawasan pemuktahiran data

pemilih Pemilihan Tahun 2018 dan Pemilu Tahun 2019 dan telah

merancang alat kerja pengawasan untuk tahapan pemuktahiran data dan

daftar pemilih untuk Pemilu Tahun 2019.

2. Kegiatan Pengawasan Dalam Tahapan dan Subtahapan Pemuktahiran

Data Pemilih dan Daftar Pemilih

a. Pencegahan

Bentuk pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota

Parepare terkait Tahapan Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih

yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.1

Bentuk Pencegahan Tahapan Pemuktahiran Data dan

Daftar Pemilih

Bawaslu Kota Parepare dalam melakukan pencegahan ada

beberapa bentuk, baik dalam bentuk surat himbauan, Instruksi,

Kordinasi dan dalam bentuk kegiatan formal, berdasarkan diagram

diatas menjelaskan beberapa bentuk pencegahan Bawaslu Kota

Himbauan, 16, 53%

Instruksi, 5, 17%

Kordinasi, 7, 23%

Rapat, 2, 7%

Himbauan Instruksi Kordinasi Rapat

Page 43: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 34

Parepare, adapun rincian pencegahan yang dilakukan sebagai

berikut:

1. Surat himbauan sebanyak 16 surat pencegahan, diantaranya 12

surat ke KPU dan 4 surat ke Panwaslu Kecamatan Kota Parepare

untuk melakukan pengawasan daftar pemilih.

2. Surat Instruksi sebanyak 5 surat pencegahan kepada Panwaslu

Kecamatan untuk melakukan pencermatan terkait DPS, DPSHP,

DPT, DPTHP dan DPTb serta DPK.

3. Surat Kordinasi sebanyak 7 surat pencegahan, diantaranya 3 surat

ke Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Parepare

terkait koordinasi penyempurnaan DPTHP, Daftar Potensial

Pemilih Non KTP-Elektronik serta Pemilih AC dan 3 surat ke

Panwaslu Kecamatan Kota Parepare serta 1 surat ke Media Massa

terkait Pengumpulan Data (indeks Kerawanan Pemilu) IKP Tahun

2019.

4. Surat Rapat dalam kantor sebanyak 2 pencegahan terkait

pembahasan penyempurnaan DPTHP-2 dengan pemateri dari

Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Aktivitas Pengawasan

Pengawasan tahapan pemuktahiran data dan daftar pemilih

yang dilakukan pengawas pemilu dengan mengawal seluruh petugas

pemuktahiran data dalam melakukan verifkasi data pemilih. Kualitas

data pemilih tergantung pendataan yang dilakukan oleh

pantarlih/PPS/PPK dan KPU, sehingga sangat penting Bawaslu Kota

Parepare untuk menjaga hak pilih yang akan memilih pada Pemilu

2019. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah menghilangkan

hak pilih seseorang merupakan pelanggaran pidana pemilu sehingga

secara tidak langsung pendataan pemilih merupakan hal sangat

diutamakan dalam pemilu. Kesuksesan Pelaksanaan pemungutan

Page 44: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 35

suara saat di TPS tergantung pada akurasi pemilih yang datang dan

memenuhi syarat.

Fokus pengawasan Bawaslu, itu meliputi kualitas dokumen

kependudukan sebagai bahan penyusunan daftar pemilih, kebenaran

dan ketepatan proses penyusunan daftar pemilih, serta ketepatan

waktu penyusunan daftar pemilih. Maka terkait transparansi proses

penyusunan daftar pemilih serta kemudahan masyarakat, dan peserta

pemilu untuk menyampaikan masukan dan tanggapan.

Potensi-potensi yang terjadi pada saat Penetapan Daftar

Pemilih Tetap diantaranya:

1) Masih adanya pemilih ganda yang masih terdaftar di Daftar

Pemilih tetap yang berada di satu wilayah yang sama

2) Adanya Pemilih yang masih terdaftar di daftar Pemilih, tetapi

pemilih tersebut sudah tidak berada di wilayah tersebut

3) Terdapat pemilih yang sudah terdaftar dalam data pemilih dan

daftar pemilih sementara tetapi tidak tercantum dalam daftar

pemilih tetap

4) Adanya pemilih yang sudah meninggal dunia tetapi masih

terdaftar dalam daftar pemilih tetap

5) Terdapat pemilih yang sudah melakukan perekaman E-KTP tetapi

belum terdaftar dalam daftar pemilih tetap.

1. Daftar Pemilih Sementara (DPS)

Bawaslu Kota Parepare menghadiri Rapat Pleno

Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu Tahun 2019

di KPU Kota Parepare pada tanggal 17 Juni 2018.

Bawaslu Kota Parepare melakukan koordinasi dengan

KPU Kota Parepare sebelum pelaksanaan penetapan DPS.

Bawaslu Kota Parepare harus memastikan daftar pemilih yang

tidak memenuhi syarat harus sudah dicoret, tidak ada lagi

pemilih yang tidak memenuhi syarat masuk dalam daftar

Page 45: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 36

pemilih. Hasil rekapitulasi daftar pemilih hasil pengawasan

pemuktahiran di tingkat Kota Parepare dapat dijadikan bahan

untuk pencermatan sebelum penetapan DPS.

TABEL 2.1

Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS)

No Kecamatan Jumlah

Desa/Kel Jumlah

TPS Jumlah Pemilih

L P L+P

1 Soreang 7 137 15.857 16.570 32.427

2 Ujung 5 100 10.715 11.745 22.460

3 Bacukiki Barat

6 129 14.026 15.396 29.422

4 Bacukiki 4 61 6.672 6.735 13.407

TOTAL 22 427 47.270 50.446 97.716

Sumber Data: KPU Kota Parepare

Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS) di Kota

Parepare dengan Jumlah Pemilih DPT Pemilihan Tahun 2018

sebanyak 95.147, jumlah Pemilih Pemula sebanyak 2.569,

jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilihan Umum Tahun

2019 sebanyak 97.716 tersebar di 4 kecamatan, 22 kelurahan.

TABEL 2.2

Rekapitulasi Daftar Pemilih Potensial Non KTP-Elektronik

No Kecamatan Jumlah

Desa/Kel Jumlah

TPS Jumlah Pemilih

L P L+P

1 Soreang 7 137 0 1 1

2 Ujung 5 100 0 2 2

3 Bacukiki Barat 6 129 0 0 0

4 Bacukiki 4 62 118 24 142

TOTAL 22 428 118 27 145

Sumber Data: KPU Kota Parepare

Rekapitulasi daftar Pemilih Potensial Non KTP-Elektronik

berjumlah 145 yang tertuang dalam Berita Acara KPU Kota

Parepare Nomor: 169/PL.03.02-BA/7372/KPU-Kot/XI/2018

Formulir Model A.C.DPTHP1.3-KPU laki-laki 118 dan perempuan

27 jadi total keseluruhan 145.

2. Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP)

Page 46: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 37

Pada hari Minggu, Tanggal 22 Juli 2018 bertempat di

Media Centre KPU Kota Parepare Pukul 09.00 Komisi Pemilihan

Umum Kota Parepare melaksanakan Rapat Pleno Terbuka

Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Perbaikan DPS dan Penetapan

Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan di tingkat Kota

Parepare dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.

Tabel 2.3

Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara

Hasil Perbaikan (DPSHP-1)

No.

Kecamatan Jumlah

Desa/Kel Jumlah TPS

Pemilih

L P L + P

1 2 3 4 5 6 7

1. Bacukiki 4 61 6,626 6,755 13,381

2. Ujung 5 100 10,784 11,794 22,578

3. Soreang 7 137 15,751 16,581 32,332

4. Bacukiki Barat

6 129 14,239 15,652 29,891

Total 22 427 47,400 50,782 98,182

Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan

(DPSHP-1) berdasarkan hasil Berita Acara Rapat Pleno Terbuka

Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Perbaikan DPS dan Penetapan

Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Pemilihan Umum

Tahun 2019, KPU Kota Parepare:

a) Melakukan Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Perbaikan DPS

dan menetapkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan

Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan jumlah pemilih

sebanyak 98.182 dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah

47.400 pemilih dan pemilih perempuan berjumlah 50.782

pemilih, tersebar di 4 Kecamatan sesuai dengan rincian

dalam berita acara.

b) Jumlah pemilih DPTb hasil pemilihan Serentak 2018

sebanyak 2.436 pemilih.

3. Daftar Pemilih Tetap (DPT)

Page 47: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 38

Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah daftar pemilih yang

disusun KPU berdasarkan data pemilih pada pemilu terakhir

yang disandingkan dengan data kependudukan Kemendagri.

Pemilih kategori ini akan mendapatkan surat pemberitahuan

memilih atau C6 dan bisa mencoblos pukul 07.00-13.00 waktu

setempat dengan membawa C6 dan e-KTP.

Pada hari senin, tanggal 20 Agustus 2018 Bawaslu Kota

Parepare melakukan pengawasan langsung Rapat Pleno

Penetapan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) Pemilihan Umum

Tahun 2019 untuk memastikan pemilih terdaftar di DPT dan

memastikan pemilih yang tidak memenuhi syarat tidak masuk

dalam DPT, serta mencatat apabila terdapat selisih atau

kekeliruan angka.

Tabel 2.4

Data Disdukcapil per 3 Agustus 2018

TAHUN JUMLAH DPT SELISIH

2014 99.215

2018 95.147 (4.068)

2019 95.588 441

Gambar 2.2 Grafik Jumlah DPT

Dari grafik diatas bisa dilihat bahwa DPT Tahun 2018

sejumlah 95.147, sedangkan DPT Tahun 2019 berjumlah 95.588

maka terjadi peningkatan 441 pemilih. Peningkatan jumlah

pemilih hanya di Kecamatan Bacukiki bertambah 153 pemilih

99,215

95,147 95,588

92,000

94,000

96,000

98,000

100,000

2014 2018 2019

Jumlah DPT

Jumlah DPT

Page 48: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 39

dan Bacukiki Barat 487 pemilih, penurunan jumlah pemilih di

Kecamatan Soreang sebanyak 130 pemilih, Ujung 69 pemilih

sehingga selisih DPT dengan data disdukcapil adalah 2.068.

Tabel 2.5

Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap

Pemilihan Umum Tahun 2019

No. Kecamatan Jumlah

Desa/Kel Jumlah

TPS Pemilih

L P L + P

1 2 3 4 5 6 7

1. Soreang 7 137 15,288 16,143 31,431

2. Ujung 5 100 10,389 11,438 21,827

3. Bacukiki Barat

6 129 13,832 15,251 29,083

4. Bacukiki 4 61 6,584 6,663 13,247

Total 22 427 46,093 49,495 95,588

Berdasarkan isi Berita Acara Rapat Pleno Terbuka

Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Perbaikan DPSHP dan

Penetapan Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Tahun 2019

Komisi Pemilihan Umum Kota Parepare memaparkan bahwa

jumlah pemilih sebanyak 95.588 dengan rincian pemilh laki-laki

berjumlah 46.093 pemilih dan pemilih perempuan bejumlah

49.495 pemilih, tersebar di 4 Kecamatan.

4. Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP)

Pada hari Rabu, tanggal 12 September 2018 di Media

Center KPU Kota Parepare, Bawaslu Kota Parepare melakukan

pengawasan langsung pada penetapan Daftar Pemilih Tetap

Hasil Perbaikan (DPTHP) sebagaimana diatur dalam:

a) UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum

b) PKPU No. 11 Tahun 2018 tentang penyusunan Daftar

Pemilih di dalam negeri dalam penyelenggaraan pemilihan

umum

c) Perbawaslu Nomor 21 Tahun 2018 tentang pengawasan

Pemilihan Umum

Page 49: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 40

Tabel 2.6

Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP)

No. Kecamat

an Jumlah

Desa/Kel Jumlah TPS

Pemilih

L P L + P

1 2 3 4 5 6 7

1. Soreang 7 137 15,286 16,138 31,424

2. Ujung 5 100 10,389 11,439 21,828

3. Bacukiki Barat

6 129 13,805 15,247 29,052

4. Bacukiki 4 62 6,534 6,660 13,194

Total 22 428 46,014 49,484 95,498

Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan

(DPTHP) dengan jumlah pemilih 95,498 dengan rincian pemilih

laki-laki sebanyak 46,014 pemilih dan pemilih perempuan

sebanyak 49,484 pemilih, tersebar di 4 Kecamatan, 22

desa/kelurahan, dan 438 TPS.

5. Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2)

KPU Kota Parepare kembali melakukan rekapitulasi dan

penetapan DPT Hasil Perbaikan 2 (DPTHP-2) Pada hari senin,

tanggal 12 November 2018 Bawaslu Kota Parepare melakukan

pengawasan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan

Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP-2) Kota

Parepare dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.

Berdasarkan isi Berita Acara KPU Kota Parepare pada

Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar

Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP-2) atas

rekomendasi Bawaslu dan masukan Partai Politik Peserta

Pemilu pada saat Rapat Pleno Terbuka Daftar Pemilih Tetap

Hasil Perbaikan (DPTHP-1), KPU Kota Parepare telah

melaksanakan:

Page 50: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 41

Tabel 2.7

Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-2)

No. Kecamatan Jumlah

Desa/Kel Jumlah TPS

Pemilih

L P L + P

1 2 3 4 5 6 7

1. Soreang 7 137 15,459 16,269 31,728

2. Ujung 5 100 10,497 11,534 22,031

3. Bacukiki Barat

6 129 14,308 15,814 30,122

4. Bacukiki 4 62 6,539 6,684 13,223

Total 22 428 46,803 50,301 97,104

Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP-2)

dan menetapkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua

(DPTHP-2) Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan jumlah

pemilih sebanyak 97.104 dengan rincian pemilih laki-laki

berjumlah 46.803 pemilih dan pemilih perempuan berjumlah

50.301 pemilih, tersebar di 4 Kecamatan, 22 Desa/Kelurahan,

dan 428 TPS.

Tabel 2.8

Rekapitulasi Daftar Potensial Pemilih Non KTP-El

No. Kecamatan Jumlah

Desa/Kel Jumlah

TPS Pemilih

L P L + P

1 2 3 4 5 6 7

1. Soreang 7 137 0 1 1

2. Ujung 5 100 0 2 2

3. Bacukiki Barat 6 129 0 0 0

4. Bacukiki 4 62 118 24 142

Total 22 428 118 27 145

Pemilih Potensial non KTP-el dari hasil tanggapan

masyarakat terhadap DPTHP-1 dengan jumlah Pemilih sebanyak

145 dengan rincian pemilih laki-laki 118 pemilih dan pemilih

perempuan sebanyak 27 pemilih, tersebar di 4 Kecamatan, 22

Desa/Kelurahan, dan 428 TPS.

Page 51: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 42

Tabel 2.9

Rekapitulasi Daftar Pemilih Baru

No Kecamatan Jumlah

Kelurahan Jumlah TPS

Pemilih Baru

L P L+P 1 2 3 4 5

1 Soreang 7 137 272 246 516

2 Ujung 5 100 158 140 298

3 Bacukiki

Barat 6 129 573 658 1,231

4 Bacukiki 4 62 47 45 92

Total 22 428 1,050

1,089 2,139

Pemilih baru sebanyak 2.139 pemilih dengan rincian

pemilih laki-laki berjumlah 1.050 pemilih dan pemilih

perempuan berjumlah 1.089 pemilih, pemilih tidak memenuhi

syarat sebanyak 533 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki

berjumlah 261 pemilih dan pemiilh perempuan sebanyak 272

pemilih.

Tabel 2.10

Rekapitulasi Daftar Pemilih Tidak Memenuhi Syarat

No Kecamatan Jumlah

Kelurahan Jumlah

TPS

Pemilih Tidak Memenuhi Syarat

L P L+P 1 2 3 4 5

1 Soreang 7 137 99 115 214

2 Ujung 5 100 50 45 95

3 Bacukiki

Barat 6 129 70 91 161

4 Bacukiki 4 62 42 21 63

Total 22 428 261 272 533

Pemilih Tidak Memenuhi Syarat dari Hasil Perbaikan

DPTHP-1 533 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah

261 pemilih dan pemilih perempuan berjumlah 272 pemilih,

tersebar di 4 kecamatan, 22 desa/kelurahan, dan 428 TPS.

Page 52: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 43

Tabel 2.11

Rekapitulasi Daftar Perbaikan Data Pemilih

No Kecamatan Jumlah

Kelurahan Jumlah

TPS

Perbaikan Data Pemilih

L P L+P 1 2 3 4 5

1 Soreang 7 137 646 631 1.277

2 Ujung 5 100 149 131 280

3 Bacukiki Barat 6 129 562 631 1.193

4 Bacukiki 4 62 4 6 10

Total 22 428 1,361 1,399 2,760

perbaikan data pemilih sebanyak 2.760 pemilih dengan

rincian pemilih laki-laki berjumlah 1.361 pemilih dan pemilih

perempuan berjumlah 1.399 pemilih, tersebar di 4 kecamatan,

22 desa/kelurahan, dan 428 TPS.

6. Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ketiga (DPTHP-3)

Pada hari Selasa tanggal 02 April 2019 bertempat di Media

Centre KPU Kota Parepare telah melaksanakan Rapat Pleno

Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilihan Tetap

Hasil Perbaikan Ketiga (DPTHP-3) Pemilihan Umum Tahun 2019.

Berdasarkan isi Berita Acara KPU Kota Parepare dengan

Nomor:36/PL.03.1-BA/7372/KPU-Kot/IV/2019 pada Rapat Pleno

Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap Hasil

Perbaikan Ketiga (DPTHP-3) yang tidak mengalami perubahan

dari Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua (DPTHP-2) dan

menetapkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ketiga (DPTHP-

3) Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan jumlah pemilih

sebanyak 99.111 tersebar di 4 Kecamatan, 22 Desa/Kelurahan,

dan 428 TPS.

Page 53: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 44

Tabel 2.12

Jumlah Pemilih Tidak Memenuhi Syarat

No Nama

Kecamatan Jumlah

Kelurahan

Jumlah Pemilih TMS L+P

Sebaran Kel/Desa

Sebaran TPS

1 Soreang 7 105 7 64

2 Ujung 5 76 5 49

3 Bacukiki Barat

6 59 6 51

4 Bacukiki 4 33 4 26

Total 22 273 22 190

Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ketiga

(DPTHP-3) terdapat pemilih tidak memenuhi syarat sebanyak 273

dengan rincian pemilih laki-laki sebanyak 131 pemilih dan

pemilih perempuan sebanyak 142 pemilih, pemilih tersebar di 4

Kecamatan, 22 Desa/Kelurahan, dan 190 TPS.

Tabel 2.13

Jumlah Pemilih Perbaikan Data

No Nama

Kecamatan Jumlah

Kelurahan

Jumlah Pemilih

Perbaikan Data L+P

Sebaran Kel/Desa

Sebaran TPS

1 Soreang 7 46 6 28

2 Ujung 5 8 4 7

3 Bacukiki Barat

6 12 5 9

4 Bacukiki 4 23 2 11

Total 22 89 17 55

Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ketiga

(DPTHP-3) terdapat perbaikan data pemilih sebanyak 89 pemilh

berjumlah 41 Kecamatan, 17 Desa/Kelurahan, dan 55 TPS.

Bawaslu Kota Parepare secara konsisten mengawal proses

tersebut sehingga meski belum maksimal hasilnya tetap terlihat

dari penetapan DPS hingga penetapan DPT yang 3 kali dilakukan

Page 54: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 45

perubahan. Adapun gambar dibawah ini menguraikan secara

singkat perkembangan data pemilih di Kota Parepare:

Gambar 2.3 Grafik Perkembangan Data Pemilih

7. Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)

Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) adalah pemilih yang

sudah terdata dalam DPT, namun ingin pindah memilih di TPS

yang berbeda dari lokasi yang sudah didata. UU Pemilu

menyebut beberapa macam pemilih DPTb sebagai berikut:

1) Pindah memilih karena menjalankan tugas pemerintahan di

tempat lain

2) Menjalani rawat inap di rumah sakit atau keluarga yang

mendampingi

3) Penyandang disabilitas panti sosial

4) Menjalani rehabilitasi narkoba

5) Tahanan

6) Siswa atau mahasiswa yang jauh dari rumah

7) Pindah domisili

8) Korban bencana

Pemilih yang ingin pindah memilih harus mengurus surat

pindah memilih (form A5) di Panitia Pemungutan Suara

(PPS/Kelurahan) paling lambat 30 hari sebelum pemungutan

99,716

98,182

95,588 95,498

97,104

99,111

93,000

94,000

95,000

96,000

97,000

98,000

99,000

100,000

101,000

DPS DPSHP DPT DPTHP DPTHP-2 DPTHP-3

Perkembangan Data Pemilih

Page 55: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 46

suara 17 April 2019. Petugas PPS akan mencoret nama yang

sudah terdata dan memberikan form pindah memilih (A5) untuk

diserahkan ke KPU kelurahan tujuan lokasi mencoblos. Pemilih

pada DPTb punya kesempatan menggunakan hak pilih yang

sama dengan pemilih DPT yaitu antara pukul 07.00-13.00 waktu

setempat, dengan membawa form A5 dan E-KTP.

Penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di Kota

Parepare terjadi perubahan sebanyak 3 Tahapan dalam

Pemilihan Umum Tahun 2019. Adapun sebagai berikut data

Pemilih yang masuk dan keluar pada Daftar Pemilih Tambahan

(DPTb):

Tabel 2.14

Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Pemilih Masuk

No Nama

Kecamatan

Pemilih Masuk

Sebaran Kel/Desa

Sebaran TPS

L P L+P

1 Soreang 7 28 30 37 67

2 Ujung 5 28 42 27 69

3 Bacukiki Barat

6 34 61 54 115

4 Bacukiki 4 18 292 41 333

Total 22 108 425 159 584

Penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang masuk

dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan jumlah pemilih

sebanyak 584 pemilih tersebar di 4 kecamatan, 22

Desa/Kelurahan, dan 108 TPS.

Tabel 2.15

Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Pemilih Keluar

No Nama

Kecamatan

Pemilih Masuk

Sebaran Kel/Desa

Sebaran TPS

L P L+P

1 Soreang 7 93 140 41 181

2 Ujung 5 60 83 25 108

3 Bacukiki Barat

6 83 121 42 163

Page 56: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 47

4 Bacukiki 4 32 43 13 56

Total 22 268 387 121 508

Penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang keluar

dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan jumlah pemilih

sebanyak 508 pemilih tersebar di 4 Kecamatan, 22

Desa/Kelurahan, dan 268 TPS.

Terdapat penambahan TPS berbasis DPTb sebanyak 2 TPS

yang tersebar di 1 Desa/Kelurahan dan 1 Kecamatan.

Pemilih penyandang disabilitas sebanyak 472 yang terdiri dari:

- Tuna Daksa 141

- Tuna Netra 67

- Tuna Rungu/Wicara 73

- Tuna Grahita 74

- Disabilitas lainnya 117

a. Daftar Pemilih Tambahan Pertama (DPTb-1)

Pada hari Minggu, tanggal 17 Februari 2019 Bawaslu

Kota Parepare melakukan pengawasan pada Rapat Pleno

Penetapan Daftar Pemilih Tambahan Pertama (DPTb-1) di

Media Center KPU Kota Parepare.

Dalam Rapat Pleno KPU Kota Parepare melakukan

Penetapan Daftar Pemilih Tambahan Pertama (DPTb-1)

dengan rincian sebagai berikut:

1) Penetapan DPTb-1 yang masuk dalam Pemilihan Umum

Tahun 2019 dengan jumlah pemilih sebanyak 414 pemilih

dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah 339 pemilih

dan pemilih perempuan berjumlah 75 pemilih, tersebar di

4 Kecamatan, 19 Kelurahan, dan 54 TPS

2) Penetapan DPT yang keluar dalam Pemilihan Umum

Tahun 2019 dengan rincian sebagai berikut:

Page 57: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 48

Tabel 2.16

Rekapitulasi Jumlah Daftar Pemilih Tambahan

Pertama (DPTb-1) yang masuk

No Kecamatan Jumlah Kelura

han

Jumlah

TPS

Jumlah DPTHP-

2

Jumlah Pemilih DPTb Masuk

L P L+P

1 Soreang 7 137 32.496 9 11 20

2 Ujung 5 100 22.539 21 8 29

3 Bacukiki Barat 6 129 30.769 43 27 70

4 Bacukiki 4 62 13.307 266 29 295

Total 22 428 99.111 339 75 414

Pemilih keluar yang mengurus di daerah asal sebanyak

306 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah 270

pemilih dan pemilih perempuan berjumlah 36 pemilih,

tersebar di 196 TPS, 22 Kelurahan, dan 4 Kecamatan.

Tabel 2.17

Rekapitulasi Jumlah Daftar Pemilih Tambahan

Pertama (DPTb-1) Keluar

No Kecamatan Jumlah Kelura

han

Jumlah

TPS

Jumlah DPTHP-

2

Jumlah Pemilih DPTb Keluar

L P L+P

1 Soreang 7 137 32.496 109 12 121

2 Ujung 5 100 22.539 65 5 70

3 Bacukiki Barat 6 129 30.769 78 18 96

4 Bacukiki 4 62 13.307 23 3 26

Total 22 428 99.111 275 38 313

Pemilih keluar yang mengurus di daerah tujuan

sebanyak 7 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah

5 pemilih dan pemilih perempuan berjumlah 2 pemilih,

tersebar di 7 TPS, 6 Kelurahan, dan 2 Kecamatan. Terdapat

Page 58: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 49

penambahan TPS berbasis DPTb sebanyak 2 TPS yang

tersebar di 1 Kelurahan dan 1 Kecamatan.

b. Daftar Pemilih Tambahan Kedua (DPTb-2)

Dalam mengawal dan menjaga hak pilih pemilu 2019,

Bawaslu Kota Parepare menghadiri kegiatan Rapat Pleno

Penetapan DPTb Tahap Kedua pada hari Selasa, tanggal 19

Maret 2019 bertempat di Media Center KPU Kota Parepare.

Dalam rapat pleno tersebut, KPU Kota Parepare melakukan

Penetapan Daftar Pemilih Tambahan Kedua (DPTb-2).

Penetapan DPTb-2 yang masuk dalam Pemilihan Umum

Tahun 2019 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.18

Rekapitulasi Jumlah Daftar Pemilih Tambahan

Kedua (DPTb-2) Masuk

No Kecamatan

DPTb Masuk yg mengurus di daerah asal

DPTb Masuk yg mengurus di

daerah tujuan

Sebaran

Desa/Kel

Sebaran TPS

L+P

Sebaran

Desa/Kel

Sebaran TPS

L+P

1 Soreang 6 10 17 7 26 49

2 Ujung 4 6 11 5 23 57

3 Bacukiki Barat 5 9 21 5 27 90

4 Bacukiki 3 11 272 3 9 60

Total 18 36 321 20 85 256

a) Pemilih masuk yang mengurus di daerah asal sebanyak

321 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah

269 pemilih dan pemilih perempuan berjumlah 52

pemilih, tersebar di 35 TPS, 18 Desa/Kelurahan, dan 4

Kecamatan.

b) Pemilih masuk yang mengurus di daerah tujuan sebanyak

256 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah

Page 59: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 50

152 pemilih dan pemilih perempuan berjumlah 104

pemilih, tersebar di 85 TPS, 20 Desa/Kelurahan, dan 4

Kecamatan.

Tabel 2.19

Rekapitulasi Jumlah Daftar Pemilih Tambahan

Kedua (DPTb-2) Keluar

No Kecamatan

DPTb Masuk yg mengurus di daerah asal

DPTb Masuk yg mengurus di

daerah tujuan

Sebaran

Desa/Kel

Sebaran TPS

L+P

Sebaran

Desa/Kel

Sebaran TPS

L+P

1 Soreang 7 77 124 7 34 49

2 Ujung 5 44 70 5 27 34

3 Bacukiki Barat 6 55 90 6 41 60

4 Bacukiki 4 20 33 3 15 19

Total 22 196 317 20 117 162

Penetapan DPTb yang keluar dalam Pemilihan Umum

Tahun 2019 dengan rincian sebagai berikut:

a) Pemilih keluar yang mengurus di daerah asal sebanyak

317 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah

266 pemilih dan pemilih perempuan berjumlah 51

pemilih, tersebar di 196 TPS, 22 Desa/Kelurahan, dan 4

Kecamatan.

b) Pemilih keluar yang mengurus di daerah tujuan sebanyak

162 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah

105 pemilih dan pemilih perempuan berjumlah 57

pemilih, tersebar di 117 TPS, 21 Desa/Kelurahan, dan 4

Kecamatan.

b) Daftar Pemilih Tambahan Ketiga (DPTb-3)

Bawaslu Kota Parepare menghadiri Rapat Pleno

Terbuka Penetapan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan

Ketiga (DPTHP-3) tingkat Kota Parepare dilaksanakan tanggal

Page 60: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 51

02 April 2019 di Media Center KPU Kota Parepare. Tidak ada

perubahan DPTHP-3 serta detail penambahan TPS.

Dalam Rapat Pleno KPU Kota Parepare menetapkan

Rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan Ketiga (DPTb-3)

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.20

Daftar Pemilih Tambahan Ketiga (DPTb-3) Masuk

No Nama

Kecamatan

Pemilih Masuk

Sebaran Desa/kel

.

Sebaran

TPS L P L+P

1 Soreang 7 33 37 41 78

2 Ujung 5 39 64 45 109

3 Bacukiki Barat 6 48 76 58 134

4 Bacukiki 4 22 297 44 341

TOTAL 22 142 474 188 662

1) Penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang masuk

dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan sejumlah

pemilih sebanyak 662 pemilih dengan rincian pemilih

laki-laki berjumlah 474 pemilih dan pemilih perempuan

berjumlah 188 pemilih, tersebar di 4 kecamatan, 22

Desa/Kelurahan, dan 136 TPS, dengan rincian sebagai

berikut:

a) Pemilih masuk yang mengurus di daerah asal

sebanyak 323 Pemilih dengan rincian pemilih laki-laki

berjumlah 270 pemilh dan pemilh perempuan

berjumlah 53 pemilih, tersebar di 36 TPS, 18

Desa/Kelurahan, dan 4 Kecamatan.

b) Pemilih masuk yang mengurus di daerah tujuan

sebanyak 339 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki

berjumlah 204 pemilih dan pemilih perempuan

Page 61: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 52

berjumlah 135 pemilih, tersebar di 114 TPS, 20

Desa/Kelurahan, dan 4 Kecamatan.

Tabel 2.21

Daftar Pemilih Tambahan Ketiga (DPTb-3) Keluar

No Nama

Kecamatan

Pemilih Masuk

Sebaran Desa/kel.

Sebaran TPS

L P L+P

1 Soreang 7 93 145 41 186

2 Ujung 5 60 90 28 118

3 Bacukiki Barat 6 83 124 44 168

4 Bacukiki 4 32 44 14 58

TOTAL 22 268 403 127 530

2) Penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang keluar

dalam Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan sejumlah

pemilih sebanyak 530 pemilih dengan rincian pemilih

laki-laki berjumlah 403 pemilih dan pemilih perempuan

berjumlah 127 pemilih, tersebar di 4 kecamatan, 22

Desa/Kelurahan, dan 268 TPS, dengan rincian sebagai

berikut:

a) Pemilh keluar yang mengurus di daerah asal

sebanyak 317 pemilih, dengan rincian pemilih laki-

laki berjumlah 266 pemilih dan pemilih perempuan

berjumlah 51 pemilih, tersebar di 196 TPS, 22

Desa/Kelurahan, dan 4 Kecamatan

b) Pemilih keluar yang mengurus di daerah tujuan

sebanyak 213 pemilih dengan rincian pemilih laki-laki

berjumlah 137 pemilih dan pemilih perempuan

berjumlah 76 pemilih, tersebar di 128 TPS, 21

Desa/Kelurahan, dan 4 Kecamatan.

Dari seluruh uraian aktivitas pengawasan yang

dilaksanakan Bawaslu Kota Parepare dengan mengawasi secara

langsung dan memberikan saran-saran perbaikan terhadap

Page 62: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 53

313

479530

DPTb Keluar 1 DPTb Keluar 2 DPTb Keluar 3

DPTb Keluar Tahap 1-3

414

577662

0

200

400

600

800

DPTb Masuk 1 DPTb Masuk 2 DPTb Masuk 3

DPTb Masuk Tahap 1-3

proses pencermatan data pemilih. Pada tabel seluruh diatas

menunjukkan bahwa Daftar Pemilih Tambahan Ketiga (DPTb-3)

yang dianalisa dan difaktualkan oleh PPS/PPK/KPU bersama

jajaran pengawas pemilu terjadi peningkatan. Hal tersebut

meningkat akibat dari kesadaran pemilih dalam memilih

keinginan masyarakat untuk mengurus Formulir A.5-KPU.

Adapun perkembagan dan proses pergerakan DPTb di Kota

Parepare sebagai berikut:

Gambar 2.4 Grafik DPTb Masuk Tahap 1-3

Menunjukkan perubahan DPTb masuk sejak

penetapan tahap pertama yang dilaksanakan pada tanggal 17

Februari 2019, Tahap Kedua dilaksanakan pada tanggal 19

Maret 2019 hinggal penetapan Tahap Ketiga pada tanggal 11

April 2019 mengalami perubahan-perubahan hal ini

menjelaskan bahwa pemilih antusias dalam merespon pemilu

dengan tetap peduli mengurus pindah memilih.

Gambar 2.5 Grafik DPTb Keluar Tahap 1-3

Page 63: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 54

Menunjukkan perkembangan DPTb keluar di Kota

Parepare selama selang waktu tiap bulan signifikan

meningkat jumlah DPTb keluar pada bulan Februari ke

Maret, menjelaskan bahwa penyelenggara pemilu antusias

terhadap pemilih yang ingin melakukan pindah memilih.

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam Tahapan dan sub tahapan pemuktahiran

data pemilih dan daftar pemilih

Bawaslu Kota Parepare melakukan analisis terkait Daftar Pemilih

Tetap bersama jajarannya terhadap hasil rekapitulasi dari KPU Kota

Parepare. Adapun hasil analisis dari pengawasan tahapan Pemuktahiran

Data Pemilih dan Daftar Pemilih sebagai berikut:

1) Daftar Pemilih Tetap (DPT)

a) Kecamatan Soreang dengan jumlah pemilih 31.431, jumlah TPS

137

b) Kecamatan Ujung dengan jumlah pemilih 21.827, jumlah TPS 100

c) Kecamatan Bacukiki Barat dengan jumlah pemilih 29.083, jumlah

TPS 129

d) Kecamatan Bacukiki dengan jumlah pemilih 13.247, jumlah TPS

61, dan

e) Total jumlah DPT Pemilu Tahun 2019 adalah 95.588 dan sudah

sesuai dengan data pada Aplikasi Sidalih.

2) Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP)

Adapun hasil analisis dari pengawasan Daftar Pemilih Tetap

Hasil Perbaikan yaitu secara keseluruhan jumlah DPT 2019 dan

DPTHP 2019 mengalami penurunan sebanyak 90 pemilih,

Perubahannya dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

a) Pemilih Ganda

b) Meninggal

c) Dibawah Umur

Page 64: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 55

d) Pemilih Baru

e) Perubahan Data

Secara rinci dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.22

Hasil Analisis Pengawasan Daftar Pemilih Tetap

Hasil Perbaikan (DPTHP)

No Kategori Keterangan Jumlah

1 Pemilih Ganda

Berasal dari hasil Bawaslu RI yang diturunkan ke Bawaslu Kota Parepare untuk dilakukan pencermatan

26

Temuan ganda oleh KPU dari data Sidalih Total pemilih ganda yang dikeluarkan dari DPT

75

Total pemilih ganda yang dikeluarkan dari DPT

101

2 Meninggal

Dunia

Hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare

16

Hasil Verifikasi factual KPU Kota Parepare

35

Total pemilih meninggal yang dikeluarkan dari DPT

51

3 Dibawah

Umur

Hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare Catatan: Hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare sebanyak 38 orang, tidak dikeluarkan dari DPT karena telah memenuhi syarat dan telah melakukan perekaman E-KTP sesuai surat KPU No. 630/PL.03.1-Peny/7372/KPU-Kot/IX/2018

38

Hasil pencermatan dan Verifikasi KPU Kota Parepare

4

Total Pemilih dibawah umur yang dikeluarkan dari DPT

4

4 Pemilih

Baru

Hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare

14

Hasil pencermatan dan Verifikasi KPU Kota Parepare

52

Total pemilih baru yang dikeluarkan 66

Page 65: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 56

dari DPT

Catatan: 1. Panwaslu Kecamatan dan PPKD

memfaktualkan nama-nama yang tercantum di formulir Atb pemilihan yang tidak dimaksukkan kedalam DPT karena tidak lengkap informasi NIKnya

2. Verifikasi factual dilakukan dengan cara berkordinasi dengan RT/RW dan mendatangi Door to door

Beberapa nama dari 24 pemilih baru temuan Bawaslu Kota Parepare, ditemukan 9 sudah ada dalam DPT tapi dengan NIK yang berbeda, sehingga data NIK diubah sesuai dengan NIK

5 Perubahan

Data

Hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare Catatan: Bawaslu Kota Parepare berkordinasi dengan Dinas Sosial Kota Parepare, dan menemukan bahwa sebanyak 15 orang warga yang terdaftar di DPT merupakan penyandang disabilitas berat

15

Hasil pencermatan dan Verifikasi KPU Kota Parepare

40

Total pemilih yang diubah datanya di DPTHP

55

Rekomendasi Bawaslu terhadap 168 pemilih disabilitas berat

tidak terdaftar dalam DPT, maka KPU Kota Parepare dangan Nomor

Surat 630/PL.03.1-Peny/7372/KPU-Kot/IX/2018 akan melakukan

koordinasi terlebih dahulu bersama Disdukcapil dikarenakan elemen

data NIK yang tercantum merupakan NIK lama.

a. Temuan

Pada proses tahapan pemuktahiran data dan daftar pemilih,

Bawaslu Kota Parepare menemukan adanya warga yang wajib pilih

yang tidak terdaftar pada TPS yang ditetapkan oleh KPU Kota

Parepare. Serta berdasarkan pencermatan data TPS tentang adanya

Page 66: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 57

dugaan nama data pemilih yang Ganda pada TPS yang ditetapkan oleh

KPU Kota Parepare pada tanggal 15 Maret 2018, berhubung karena

softcopy DPS yang diserahkan oleh KPU Kota Parepare tidak

menampilkan nomor NIK, KK empat digit terakhir sehingga belum

dapat dipastikan dugaan pemilih Ganda yang dimaksud.

1) Hasil Pengawasan DPS

Pada pengawasan Rapat Pleno Daftar Pemilih Sementara

(DPS) Pemilu Tahun 2019 tanggal 17 Juni 2018 diruang Media

Center KPU Kota Parepare dimulai pukul 10.15 Wita.

Beberapa hasil pengawasan Rapat Pleno Daftar Pemilih

Sementara (DPS):

a) Ada perbendaan jumlah jenis kelamin di Kecamatan Ujung,

tetapi total akhirnya sama dan telah dijelaskan oleh PPK

Ujung bahwa memang terdapat perubahan yang belum

sempat disampaikan kepada Panwaslu Kecamatan Ujung

b) Seluruh pengguna E-KTP dihari pencoblosan akan dimasukkan

di DPT Pemiliu. KPPS masih bekerja memberikan himbauan

kepada masyarakat yang belum terdaftar untuk segera

mendaftarkan dirinya.

c) Ketua KPU membacakan jumlah DPS untuk Pemilu Tahun

2019 adalah 97.716 pemilih. Dan dilakukan penandatanganan

berita acara oleh Ketua dan Anggota KPU.

2) Hasil Pengawasan DPSHP

Berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare

tertuang dalam Formulir A Nomor: 57/SN-24/KP.04.00/VI/2018

tertanggal 22 Juli 2018, menjelaskan beberapa hal terkait hasil

pemilihan kemarin, KPU Kota Pareapare menjelaskan ada

beberapa pemilih Atb yang sebenarnya terdapat di DPT kurang

lebih 400 caleg yang mendaftar di KPU per tanggal 17 Juli 2018,

Page 67: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 58

sehingga semakin banyak peserta pemilu yang ikut mengawasi

DPT.

Daftar Pemilih Sementara (DPS) akan ditempelkan di

Kelurahan. Serta pemetaan persoalan warga yang tidak tercoklit,

PPDP tidak maksimal bekerja dikarena ada beberapa warga yang

tidak ingin dicoklit dengan alasan ingin pidah daerah.

Beberapa hasil pengawasan dalam DPSHP Pemilu 2019

sebagai berikut:

a) Atb dikategorikan pemilih pemula sebanyak 2.436

b) Kemudian yang TMS antara lain meninggal dunia, pindah,

beralih status TNI/Polri, dan lain-lain sudah dicoret dalam

DPSHP.

c) Untuk sementara yang tidak menuliskan identitasnya melalui

PPS dengan mencocokkan nama yang tercantum di Atb

dengan A3 akan dipastikan oleh PPS dengan mendatangi

RT/RW memastikan identitas orang yang bersangkutan.

3) Hasil Pengawasan DPT

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare yang

tertuang dalam Formulir A dengan Nomor: 15/SN-24/PW

05.00/VIII/2018 tertanggal 20 Agustus 2018, menjelaskan

beberapa hal:

Tabel 2.23

Hasil Pengawasan DPT

Pemilih Baru

Pemilih TMS

Pemilih Disabilitas Pemilih Non E-

KTP

327 Pemilih

522 Pemilih

Kecamatan Bacukiki 71 Pemilih

2,399 Pemilih

Kecamatan Soreang 158 Pemilih

Kec. Ujung 94 Pemilih

Kec. Bacukiki Barat 142 Pemilih

Page 68: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 59

Terdapat pemilih pemula yang belum merekam sebanyak

2.399 tidak dimasukkan ke dalam DPT.

1. Pemilih Baru sebanyak 327

2. Pemilh TMS sebanyak 522

3. Pemilih Disabilitas sebanyak 465, dengan rincian:

a. Kecamatan Bacukiki sebanyak 71

b. Kecamatan Soreang sebanyak 158

c. Kecamatan Ujung sebanyak 94

d. Kecamatan Bacukiki Barat sebanyak 142

Tanggapan dari KPU Kota Parepare terkait banyaknya

jumlah pemilih pemula yang tidak terdaftar di DPT yaitu KPU Kota

Parepare belum bisa memastikan apakah penetapan DPT ini

adalah penetapan DPT terakhir, KPU Kota Parepare

mengharapkan KPU Republik Indonesia segera mengeluarkan

surat edaran untuk mengatasi masalah ini. Apabila pemilih pemula

tersebut sudah merekam di Disdukcapil, maka akan dimasukkan

kedalam DPTb. Adapun surat suara yang tersedia, akan berbasis

data jumlah DPT+DPTb sehingga Partai Politik tetap bisa

berpartisipasi mengajak para pemilih pemula untuk segera

melakukan perekaman pasca penetapan DPT.

Disdukcapil juga menanggapi terkait masalah ini bahwa

masih banyak masalah diluar terkait pemilih pemula, seperti KTP

palsu yang perlu diwaspadai sehingga Disdukcapil menyediakan

kendaraan dan pelayanan mobile untuk melayani masyarakat

yang ingin perekaman E-KTP.

Bawaslu tetap akan melakukan penelusuran daftar pemilih

pasca penetapan DPT, maka diharapkan sinergitas KPU sampai

jajaran terbawah dengan Bawaslu ditingkatkan. Perbedaan

rekapitulasi di tingkat PPK dan KPU Kota Parepare akibat

Page 69: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 60

rekomendasi Panwaslu Kecamatan di 4 Kecamatan dituangkan

kembali di Berita Acara yang ditandatangani oleh PPK.

Bawaslu sudah memeriksa jumlah DPT Pemilu Tahun 2019

bahwa sebanyak 95.588 sudah sesuai dengan Sidalih.

4) Hasil Pengawasan DPTHP

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare yang

tertuang dalam Formulir A dengan Nomor: 40/SN-24/PW-

05.00/IX/2018 tertanggal 12 November 2018, menjelaskan

beberapa hal bahwa:

Bawaslu Kota Parepare meminta pembuktian tindaklanjut

terkait temuan pemilih dibawah umur sejumlah 38 pemilih,

apakah benar telah melakukan perekaman. Tanggapan KPU Kota

Parepare terkait hal tersebut bahwa akan segera membalas surat

Bawaslu Kota Parepare dengan melampirkan nama-nama pemilih

pemula yang telah melakukan perekaman.

5) Hasil Pengawasan DPTHP-2

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare yang

tertuang dalam Formulir A dengan Nomor: 40/SN-24/PW-

05.00/IX/2018 tertanggal 12 November 2018, menjelaskan

beberapa hal bahwa:

a) Bawaslu Kota Parepare meminta penjelasan adanya

perbedaan jumlah pada berita acara Kelurahan Galong

Maloang Kecamatan Bacukiki, dimana pemilih baru diberita

acara PPS Galung Maloang tercantum pemilih baru 95, terjadi

penurunan sebanyak 92 orang ditingkat Kota. PPS memberikan

penjelasan bahwa memang terdapat kekeliruan dengan

memasukkan warga di bawah umur, sehingga warga tersebut

dikeluarkan kembali dari DPTHP.

Page 70: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 61

b) Bawaslu Kota Parepare meminta penjelasan terhadap temuan

Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat MS tapi belum masuk ke

dalam daftar pemilih sebagai berikut:

Andi Erni : jawaban KPU sudah ditindaklanjuti

Desy Andi Rahayu : jawaban KPU sudah ditindaklanjuti

H. Burhanuddin, S.Pd., M.Pd: jawaban KPU yang bersangkutan

status terdaftar di Kecamatan Maritengae Kelurahan

Pangkajene, TPS 16 Sidrap dan akan diberikan A5 untuk

memilih di Kota Parepare.

c) Bawaslu Kota Parepare memastikan temuan Panwaslu

Kecamatan Ujung terkait warga MS tapi belum terdaftar di

DPTHP, dengan rincian sebagai berikut:

Hafendi dan Syamsuryni : jawaban KPU sudah ditindaklanjuti

dengan menTMSkan di TPS Bukit Harapan, kemudian

memindahkan ke TPS Lapadde. KPU meminta PPS Bukit

Harapan dan Lapadde untuk membuat berita acara terhadap

perubahan ini.

6) Hasil Pengawasan DPTHP-3

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare yang

tertuang dalam Formulir A dengan Nomor: 270/SN-24/PW-

00.02/XII/2018 tertanggal 12 November 2018, menjelaskan

beberapa hal bahwa:

a) Bawaslu Kota Parepare meminta KPU Kota Parepare untuk

memperlihatkan kesesuaian Berita Acara Penetapan Hasil

Penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Kedua

dengan Sidalih.

b) Bawaslu Kota Parepare mempertanyakan bagaimana

perlakukan KPU terhadap data pemilih ganda, berapa yang di

TMSkan dan berapa yang dicatat dalam DPTHP.

Page 71: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 62

c) Bawaslu Kota Parepare mempertanyakan bagaimana

perlakukan KPU terhadap penghuni lapas apakah masuk

dalam DPTHP atau ada perlakuan khusus, selanjutnya

menkroscek 2 nama setelah di faktualkan oleh PPL terhadap

warga yang mengalami gangguan jiwa apakah sudah

dimasukkan dalam DPTHP atau belum

d) Bahwa KPU telah memperlihatkan kesesuaian Berita Acara

Penetapan Hasil Penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Hasil

Perbaikan Kedua dan SIdalih dan KPU menyampaikan bahwa

telah menindaklanjuti 148 data kegandaan dalam Kota

Parepare. Jumlah detail yang dihapus dan dipertahankan serta

diubah data akan diserahkan oleh KPU ke Bawaslu.

7) Hasil Pengawasan DPTb

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare yang

tertuang dalam Formulir A dengan Nomor: 90A/SN-24/PW-

00.02/II/2019 tertanggal 19 Maret 2019, menjelaskan beberapa

hal bahwa:

a) Bawaslu Kota Parepare menyampaikan bahwa pada Bertia

Acara Kecamatan Soreang tidak ada data jumlah TPS dan

dijawab oleh PPK berdasarkan Berita Acara pertama

penetapan di tingkat Kecamatan sudah dicantumkan, tetapi

karena ada perubahan data sehingga pada saat perbaikan

Berita Acara Kecamatan Soreang PPK lupa mencantumkan

jumlah TPS.

b) Bawaslu Kota Parepare mempertanyakan progress

perlengkapan logistik untuk penambahan 1 TPS, karena

berdasarkan hasil pengawasan logistik yang dilakukan

Bawaslu Kota Parepare ketersediaan logistik masih untuk

keterpenuhan 427 TPS bukan 428. Jawaban dari KPU Kota

Page 72: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 63

Parepare kekurangan 1 TPS ini telah dikoordinasikan dengan

Biro Perencanaan Logistik.

8) Hasil Pengawasan DPTb-2

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare yang

tertuang dalam Formulir A dengan Nomor: 184A/SN-24/PW-

00.02/III/2019 tertanggal 19 Maret 2019, menjelaskan beberapa

hal bahwa:

a) Bawaslu Kota Parepare menyampaikan apresiasi atas

tindaklajut oleh KPU atas himbauan untuk membuka posko

ditempat yang berpotensi adanya Daftar Pemilih Tambahan.

b) Terdapat temuan Panwaslu Kecamatan untuk kategori daftar

pemilih khusus (DPK) dan menghimbau kepada KPU untuk

menindaklanjuti

c) Menyampaikan bahwa masih ada kemungkinan pemilih

tambahan

d) Mempertanyakan tindak lanjut KPU atas himbauan Panwaslu

Kecamatan Soreang terkait pemilih yang dimasukkan dalam

DPTb.

e) Mempertanyakan selisih data antara rekap di kecamatan dan

rekap tingkat kota (sidalih).

f) Disdukcapil menyampaikan bahwa Nomor Induk

Kependudukan (NIK) pada KTP Elektronik tidak berubah

meskipun penduduk/pemilih tersebut pindah domisili.

g) KPU menjelaskan terkait selisih data antara rekap di

Kecamatan dengan rekap Sistem Informasi data Pemilih

(Sidalih) dikarenakan pergerakan data yang fluktuatif di

system sidalih KPU. Atas selisih tersebut selanjutnya dilakukan

perbaikan di tingkat Kecamatan maupun Kelurahan.

9) Hasil Pengawasan DPTb-3

Page 73: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 64

Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare yang

tertuang dalam Formulir A dengan Nomor: 317A/SN-24/PW-

00.02/IV/2019 tertanggal 19 Maret 2019, menjelaskan beberapa

hal bahwa sebelum penetapan dibacakan, Bawaslu Kota Parepare

memberikan tanggapan dan KPU Kota Parepare memberikan

jawaban sebagai berikut:

a) Sampai sekarang jajaran Bawaslu Kota Parepare masih

menerima aduan masyarakat yang namanya belum masuk

dalam DPT, dan tidak menutup kemungkinan aduan terkait

potensi DPK ini akan terus ada sampai hari H.

b) Potensi DPK di Parepare pada pleno sebelumnya berjumlah

274 telah dimasukkan kedalam DPTHP-3 kemudian ditarik

keluar lagi dan kembali menjadi potensi DPK.

c) Mempertanyakan apakah ada tambahan dari warga lapas yang

masuk ke DPTb 3 sejak penetapan DPTb-2. KPU Kota Parepare

menjelaskan bahwa tidak ada perubahan data di Lapas, karena

tambahan penghuni lapas tidak dapat menunjukkan identitas

kependudukannya.

d) Mempertanyakan update pemilih AC dan memiinta penjelasan

tentang kepastian pemilih AC yang belum memilih apakah

diperbolehkan menggunakan hak pilihnya karena yang

bersangkutan tidak memiliki KTP-el.

e) Jumlah pemilih AC yang belum merekam adalah 806. KPU Kota

Parepare akan mempertanyakan kepastian ke KPU Provinsi

Sul-Sel apakah di hari H nanti, warga sejumlah 806 tersebut

diperbolehkan memilih di TPS atau tidak.

f) KPU Kota Parepare menyampaikan bahwa Sidalih belum sesuai

dengan Berita Acara karena masih ada proses tarik masuk

yang belum disetujui didaerah asal/tujuan.

g) Hasil Koordinasi dengan KPU Kota Parepare, diketahui bahwa:

Page 74: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 65

1. Jumlah pemilih pindah dalam Kota Parepare hanya 1

orang, sisanya merupakan pemilih pindah dari luar Kota

Parepare

2. Jumlah pemilih Lapas yaitu 296 dengan rincian laki-laki 275

dan perempuan 21

h) Uraian DPTb masuk sampai 10 April 2019 yaitu:

1. Lapas sebanyak 1 dengan rincian laki-laki 1, perempuan 0

2. Rumah Sakit sebanyak 2 dengan rincian laki-laki 1,

perempuan 1

3. Pindah karena alasan bencana sebanyak 2 dengan rincian

laki-laki 1, perempuan 1

4. Pindah Tugas sebanyak 73 dengan rincian laki-laki 46,

perempuan 27, dengan total 78 dengan rincian laki-laki 49,

perempuan 29.

b. Rekomendasi

Bahwa Bawaslu Kota Parepare merekomendasikan hasil

pengawasan Pencermatan terhadap perbaikan DPT karena pemilih

ganda 26 orang, pemilih memenuhi syarat namun belum masuk ke

dalam DPT: 24 orang, pemilih yang tidak memenuhi syarat sebanyak

16 orang. Bawaslu Kota Parepare menyampaikan rekomendasi

perbaikan DPT pada tanggal 10 September 2018, Nomor: 178/SN-

24/PM.00-05/IX/2018 kepada KPU Kota Parepare.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

Dari hasil-hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare beberapa

hal yang telah ditindaklanjuti oleh KPU Kota Parepare baik

penyampaian tersebut lisan maupun tertulis seperti:

Page 75: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 66

Rekomendasi Bawaslu Parepare telah ditindaklanjuti oleh KPU

Kota Parepare Nomor: 629/PL.03.1-Peny/7372/KPU-Kot/IX/2018.

Hasil tindak lanjut KPU Kota Parepare adalah sebagai berikut:

1) 26 pemilih ganda telah dihapus sebanyak 13 pemilih

2) 24 pemilih memenuhi syarat tidak masuk dalam DPT

3) 16 pemilih tidak memenuhi syarat, telah dicoret sebanyak 16.

4. Dinamika dan Permasalahan

Kenyataan yang terjadi pada pelaksanaan Pemilihan Serentak

DPR, DPD dan DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 masih

ditemukan adanya kelemahan-kelemahan dalam pembuatan regulasi

yang tidak secara spesifik mengatur tentang kebutuhan-kebutuhan

operasional penyelenggara sehingga penjelasan selanjutnya yang dibuat

oleh KPU melalui surat edaran, terkadang tidak melegitimasi keputusan-

keputusan yang dikeluarkan.

Berdasarkan Undang-undang Pemilu sebaiknya disempurnakan

dengan memberikan keleluasaan kepada penyelenggara pemilu untuk

mengeluarkan keputusan-keputusan yang bersifat operasional dan

mengeluarkan kebijakan yang tidak terakomodir dalam Undang-undang

pemilu tentang pemberian keluasan kepada setiap Warga Negara untuk

menggunakan hak pilihnya, selama tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi. Dan pemuktahiran data pemilih

tidak terbatas pada satu tahapan dengan waktu yang singkat, akan tetapi

perlu ditetapkan sebagai tahapan pemilu yang bersifat kontinu, sampai

menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan

Secara umum, pengawasan tahapan pemuktahiran data dan

daftar pemilih pada Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta Presiden dan

Wakil Presiden Tahun 2019 di Kota Parepare berjalan dengan baik.

Page 76: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 67

Beberapa pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu Kota Parepare

beserta jajarannya terbukti dapat mengurangi tingkat pelanggaran yang

terjadi. Hal ini juga tidak lepas dari peran aktif masyarakat dalam

mengawasi pelaksanaan pencocokan dan penelitian yang dilakukan oleh

PPDP sehingga proses pemuktahiran data dan daftar pemilih dapat

berjalan dengan baik.

Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri masih terdapat

kelemahan-kelemahan dalam pembuatan regulasi yang tidak secara jelas

mengatur tentang teknis-teknis pelaksanaan ditiap sub tahapan. Sehingga

terkadang masih terjadi perbedaan pemahaman dalam pengaplikasiannya

di lapangan.

Perlu adanya kerjasama dan koordinasi berkelanjutan antara

KPU, Bawaslu, Dukcapil, Lapas dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai

daftar penduduk atau penghuni Lapas yang memiliki hak pilih.

B. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Verifikasi Partai Politik

1. Pelaksanaan Pengawasan Dalam Tahapan dan SubVerifikasi Partai

Politik

Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2019 salah satunya

adalah tahapan verifikasi partai politik (Parpol) calon peserta Pemilu

Tahun 2019. Hal tersebut sejalan dengan ketentuan Undang Undang

Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum. Pada

pasal 176 ayat (1) disebutkan, Partai Politik dapat menjadi Peserta Pemilu

dengan mengajukan pendaftaran untuk menjadi calon Peserta Pemilu

kepada KPU. Dalam rangka menjalankan amanat Undang Undang Nomor

7 tahun 2017 tersebut, KPU juga sudah mengeluarkan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun 2017 Tentang Tahapan, Program dan

Jadwal Penyelenggraan Pemilihan Umum 2019.

Dalam PKPU tersebut telah dimuat jadwal pendaftaran parpol

calon peserta Pemilu 2019, dimulai dari tanggal 3 – 16 Oktober 2017. Sub

Page 77: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 68

tahapan tersebut meliputi, Pendaftaran partai politik dan penyerahan

syarat pendaftaran oleh partai politik kepada KPU, dan Penerimaan

salinan bukti keanggotaan partai politik oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota,

berikut lampiran PKPU No.07 Tahun 2017 mengenai Tahapan, Program

dan Jadwal Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2019.

Tabel 2.24 Jadwal Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019

Uraian Jadwal

Awal Akhir

Pendaftaran Partai Politik dan Penyerahan Syarat Pendaftaran oleh Partai Politik Kepada KPU

3 Oktober 2017 16 Oktober 2017

Penerimaan Salinan Bukti Keanggotaan Partai Politik oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota

3 Oktober 2017 16 Oktober 2017

Penelitian Administrasi oleh KPU dan KPU/KIP Kabupaten / Kota

17 Oktober 2017 15 November 2017

Penyampaian Hasil Penelitian Administrasi

16 November 2017 17 November 2017

Perbaikan Administrasi oleh Partai Politik

18 November 2017 1 Desember 2017

Penelitian Administrasi Hasil Perbaikan

2 Desember 2017 11 Desember 2017

Penyampaian Hasil Penelitian Administrasi Perbaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota

12 Desember 2017 15 Desember 2017

Penyampaian Hasil Penelitian Administrasi Perbaikan kepada Pimpinan Partai Politik tingkat pusat

12 Desember 2017 14 Desember 2017

Verifikasi kepengurusan dan keanggotaan DPC partai politik oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota

15 Desember 2017 4 Januari 2018

Penyampaian Hasil Verifikasi Kepengurusan dan Keanggotaan DPC Partai Politik oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada DPC Partai Politik

4 Januari 2018 6 Januari 2018

Perbaikan terhadap Hasil Verfikasi oleh DPC Partai Politik

7 Januari 2018 20 Januari 2018

Verifikasi hasil perbaikan oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota

6 Februari 2018 6 Februari 2018

Page 78: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 69

Penyusunan Berita Acara hasil verikasi oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota

7 Februari 2018 8 Februari 2018

Penyampaian hasil verifikasi faktual di tingkat KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada KPU Provinsi/KIP Aceh

9 Februari 2018 10 Februari 2018

Rekapitulasi hasil verifikasi faktual di tingkat KPU/KIP Kabupaten/Kota di KPU Provinsi/KIP Aceh

11 Februari 2018 12 Februari 2018

Penyampaian hasil verifikasi faktual kepada KPU

13 Februari 2018 14 Februari 2018

Rekapitulasi nasional hasil verifikasi faktual Partai Politik Calon Peserta Pemilu

15 Februari 2018 17 Februari 2018

Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu

17 Februari 2018 17 Februari 2018

Pengundian dan penetapan nomor urut partai politik

18 Februari 2018 18 Februari 2018

Pengumuman Partai Politik peserta pemilu

18 Februari 2018 20 Februari 2018

Dalam rangka implementasi pelaksanaan PKPU Nomor 7 Tahun

2017, KPU juga sudah mengeluarkan PKPU Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Pemilihan Umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Persyaratan Parpol menjadi peserta Pemilu sudah sangat tegas di atur

dalam Pasal 10 ayat (1) dan (2), PKPU 7 Tahun 2017.

Ada dua sub tahapan yang dilakukan oleh KPU dalam rangka

penelitian kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen persyaratan

Parpol calon peserta Pemilu yaitu meliputi tahapan penelitian

admnistrasi, dan tahapan verifikasi faktual. Verifikasi Faktual

adalah penelitian dan pencocokan terhadap kebenaran objek di lapangan

dengan dokumen persyaratan Partai Politik menjadi Peserta Pemilu.

Kegiatan verifikasi merupakan instrumen yang dipergunakan untuk

memeriksa dan menilai keterpenuhan persyaratan partai politik calon

peserta pemilu untuk dapat ditetapkan sebagai peserta pemilu.

Page 79: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 70

Di luar beberapa permasalahan yang telah muncul, sebenarnya

terdapat potensi masalah yang tak kalah besarnya dalam

penyelenggaraan tahapan ini, yakni tidak terpenuhinya persyaratan

kepengurusan partai politik di tingkat kecamatan, sebagaimana

dipersyaratkan dalam UU nomor 07 tahun 2017 pasal 173 ayat (2) huruf

d. Dampaknya bisa diperkirakan bahwa akan ada kemungkinan partai

politik ditetapkan sebagai peserta Pemilu oleh KPU, padahal partai

tersebut tidak memenuhi persyaratan kepengurusan di tingkat

kecamatan tersebut.

Panwaslu beserta jajaranya yang diberikan amanah untuk

mengawasi proses tersebut, tentu tidak menginginkan KPU melakukan

hal-hal yang mengarah kepada pelanggaran. Harapannya, terbangun

sinergitas yang baik antara Bawaslu-KPU di atas landasan hukum yang

jelas, demi menjaga integritas penyelenggaraan.

Sedangkan bagi Parpol calon peserta Pemilu 2019, tidak ada jalan

lain, kecuali mempersiapkan diri menghadapi tahapan ini. Tertib

administrasi Parpol adalah salah satu pintu masuk menjadi peserta dalam

pesta demokrasi tahun 2019.

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Berdasarkan Peraturan KPU No. 5 Tahun 2018 tentang

Perubahan Atas Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang

Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu 2019,

kegiatan verifikasi faktual tingkat kabupaten/kota akan berlangsung

dari tanggal 30 Januari hingga 1 Februari 2018. Panwaslu Kota

Parepare sebagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk

melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan Pemilu, Panwaslu

Kota Parepare tentunya perlu melakukan pengawalan yang

komprehensif terhadap proses verifikasi yang akan dilakukan oleh

KPU Kota Parepare.

Page 80: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 71

Persiapan yang dilakukan oleh Panwaslu Kota Parepare dalam

melakukan pengawasan verifikasi Partai Politik secara prinsip sudah

cukup optimal. Dari aspek legal formal, kami bergerak sesuai

Peraturan Bawaslu tentang Pengawasan Atas Pendaftaran, Verifikasi

Partai Politik Calon Peserta Pemilu dan Penetapan Partai Politik

Peserta Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Perbawaslu ini yang

akan menjadi koridor hukum bagi seluruh jajaran pengawas Pemilu

dalam pelaksanaan tugasnya.

Beberapa titik rawan dalam verifikasi Partai Politik di antaranya:

1) Ketidakpatuhan Partai Politik dalam penyerahan dokumen

persyaratan sesuai jadwal tahapan;

2) Transaksi politik antara oknum penyelenggara pemilu dengan

calon peserta pemilu, termasuk konspirasi atau suap Partai

Politik calon peserta pemilu dalam pelaksanaan verifikasi;

3) Pemenuhan keterwakilan perempuan berdasarkan kebutuhan

verifikasi Partai Politik di luar jadwal;

4) Verifikasi faktual keberadaan Kantor Partai Politik calon peserta

ditingkat Kota;

5) Pemenuhan susunan kepengurusan berdasarkan verifikasi Partai

Politik;

6) Tidak adanya verifikasi faktual terkait terpenuhnya syarat

memiliki 50% kepengurusan ditingkat kecamatan;

7) Ketertutupan metodologi sampling yang digunakan oleh KPU

dalam melakukan verifikasi faktual jumlah keanggotaan di setiap

Kabupaten/Kota;

8) Banyaknya pendaftaran Partai dan penyerahan kelengkapan

persyaratan pada hari terakhir pendaftaran Partai Politik calon

peserta Pemilu;

9) Terpenuhinya persyaratan administrasi dan faktual (kelengkapan

dan keabsahan) Partai Politik calon peserta Pemilu;

Page 81: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 72

10) Pencatutan nama masyarakat dalam kepengurusan oleh partai

politik tanpa sepengetahuan yang bersangkutan;

11) Keanggotaan fiktif maupun keanggotaan ganda partai politik.

b. Perencanaan Pengawasan

Selain memperhatikan koridor hukum, Banwaslu Kota

Parepare juga telah melaksanakan strategi dan mekanisme

pengawasan pelaksanaan verifikasi Partai Politik sesuai arahan

Bawaslu RI melalui Bawaslu Provinsi. Aspek paling krusial dalam

tahapan verifikasi adalah implementasi di lapangan terutama dalam

hal pelaksanaan penelitian faktual terhadap kepengurusan Partai

Politik sampai tingkat kecamatan, keterwakilan 30 % perempuan

dalam kepengurusan, dan keanggotaan Partai Politik di tingkat

kabupaten/kota. Panwaslu Kota Parepare mengambil langkah-

langkah berikut :

1) pengawasan yang secara garis besar difokuskan pada hal

penyiapan struktur pengawas Pemilu sampai tingkat terendah;

2) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan verifikasi

Partai Politik. Untuk dapat melakukan pengawasan tersebut

Bawaslu telah melakukan pertemuan dan diskusi dengan banyak

stakeholder seperti KPU, Pemantau, Pakar, dan institusi terkait

lainnya. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan pengawasan

verifikasi Partai Politik dapat berjalan optimal sehingga hak

konstitusional Partai Politik peserta Pemilu dapat terpenuhi

dengan baik.

2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan Subtahapan Verifikasi Partai

Politik

a. Pencegahan

Page 82: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 73

1) Untuk mencegah terjadinya indikasi kecurangan pada Tahapan

Verfikasi Partai Politik Calon Peserta pemilu, Panwaslu Kota

Parepare telah melakukan pencegahan pelanggaran verifikasi

Partai Politik calon Peserta Pemilu dengan menghimbau kepada

KPU dan partai politik calon peserta, serta mengajak seluruh

lapisan masyarakat Kota Parepare untuk ikut andil dalam

mengawasi seluruh Tahapan Pemilu 2019 ini pada saat

menghadiri Undangan Sosialisasi KPU Kota Parepare tentang Tata

Cara Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Peserta

Pemilu pada tanggal 2 Oktober 2017 di Hotel Bukit Kenari.

2) Dengan masuknya Tahapan Pendaftaran, Verfikasi dan Penetapan

Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2019, Panwaslu

Kota Parepare meminta Daftar nama partai politik serta nama

pengurus yang terdaftar di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

(Kesbangpol) Kota Parepare dengan nomor :18/SN-

24/HM.02.00/X/2017 tertanggal 09 Oktober 2017.

3) Menindaklanjuti surat Badan Pengawas Pemilihan Umum republik

Indonesia Nomor : 889/Bawaslu/PM.00.01/IX/2017 tertanggal 29

September 2017 perihal Pengawasan Pendaftaran dan Penelitian

Administrasi partai Politik Calon Peserta Pemilihan Umum tahun

2019, Panwaslu Kota Parepare telah menyampaikan surat kepada

Partai Politik se Kota Parepare dengan Nomor : 22/SN-

24/HM.02.00/IX/2017 tertanggal 11 Oktober 2017 tertanggal 11

Oktober 2017 tentang penyerahan salinan kepengurusan Partai

Politik kepada KPU Kota Parepare. Panwaslu Kota Parepare

bersama dengan Panwaslu Kecamatan melakukan pengawasan

pendaftaran dan penelitian Administrasi Partai Politik Calon

peserta Pemilihan Umum Tahun 2019 di Kantor KPU Kota

Parepare dengan nomor Surat : 36/SN-24/HM-02.00/X/2017

tertanggal 28 Oktober 2017.

Page 83: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 74

4) Selain itu, bersama Panwaslu Kota Parepare memaksimalkan

pengawasan terhadap setiap tahapan dan Subtahapan Verifikasi

Partai Politik Calon Peserta Pemilu Tahun 2019. Berdasarkan

PKPU Nomor 11 Tahun 2014 Pasal 42 dan Keputusan KPU RI

Nomor : 205/HK.03.1-Kpt/03/KPU/XI/2017 Tentang tata cara

pendaftaran dan pemeriksaan dokumen persyaratan partai politik

calon peserta pemilu tahun 2019 pasca putusan Bawaslu,

penyampaian hasil verifikasi faktual kepengurusan dan

keanggotaan 7 s.d 8 Januari 2018 maka Panwaslu Kota Parepare

bersurat ke KPU Kota Parepare perihal Permintaan Salinan Berita

Acara Hasil Verifikasi Faktual Partai Politik tertanggal 9 Januari

2019.

b. Aktivitas Pengawasan

Bawaslu Kota Parepare melakukan Pengawasan pendaftaran

dan penelitian administrasi Partai Politik, dalam tahapan ini

Panwaslu Kota Parepare melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Strategi pengawasan terhadap pelaksanaan pendaftaran partai

politik calon peserta Pemilu Tahun 2019 adalah pengawasan

langsung di KPU Kota Parepare.

2) Dalam melakukan pengawasan langsung tersebut, dilakukan

proses sebagai berikut:

a) Melakukan koordinasi dengan KPU Kota Parepare dan Partai

Politik di Kota Parepare;

b) Pembentukan tim pengawasan;

c) Menyusun peta kerawanan yang berpotensi terjadinya

pelanggaran;

d) Melakukan pengawasan langsung dengan menempatkan tim

pengawasan pada masa penyerahan salinan kartu tanda

Page 84: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 75

anggota partai politik dan salinan kartu tanda penduduk

elektronik atau surat keterangan;

e) Menyusun laporan hasil pengawasan dan disampaikan

kepada Bawaslu Provinsi.

3) Substansi pengawasan tersebut adalah memastikan KPU Kota

melakukan hal-hal berikut:

a) Menerima salinan kartu tanda anggota Partai Politik dan

salinan kartu tanda penduduk elektronik atau surat

keterangan yang disampaikan oleh Pengurus Partai Politik

tingkat Kabupaten melalui petugas penghubung;

b) Menerima daftar nama dan alamat anggota Partai Politik

yang disampaikan oleh Pengurus Partai Politik di Kota

Parepare melalui petugas penghubung;

c) Meneliti kelengkapan dan kebenaran salinan kartu tanda

anggota Partai Politik dan salinan kartu tanda penduduk

elektronik atau surat keterangan sebagaimana di maksud

pada poin a, dan daftar nama dan alamat anggota Partai

Politik sebagaimana dimaksud pada poin b, dengan daftar

nama dan alamat yang terdapat dalam sipol;

d) Memberikan tanda terima penyerahan dokumen

sebagaimana dimaksud pada poin a dan b kepada Pengurus

Partai Politik melalui Petugas Penghubung Partai Politik calon

Peserta Pemilu di Kota Parepare;

e) Mengembalikan dokumen pemenuhan persyaratan

keanggotaan dan meminta Partai Politik untuk melengkapi

serta menyampaikan kembali dokumen persyaratan yang

dimaksud sampai dengan batas akhir waktu pendaftaran jika

terdapat kekurangan dokumen hardcopy yang telah

diserahkan pada saat pendaftaran partai politik calon Peserta

Pemilu;

Page 85: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 76

f) Memastikan petugas pendaftaran, penerima

berkas/dokumen dan verifikator berkas/dokumen bekerja

secara profesional.

g) Menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk

pelaksanaan teknis pendaftaran, penelitian administrasi dan

verifikasi faktual Partai Politik Peserta Pemilu;

h) Mematuhi batas waktu penerimaan pendaftaran sesuai

dengan PKPU Nomor 11 Tahun 2017 tentang pendaftaran,

verifikasi, dan penetapan Partai Politik Peserta Pemilu

Anggota DPR dan DPRD;

i) Memberikan akses data/dokumen dan informasi kepada tim

pengawas Pemilu dalam pelaksanaan pendaftaran dan

penelitian administrasi Partai Politik Calon Peserta Pemilu

Tahun 2019.

4) Pengawasan terhadap mekanisme, tata cara dan prosedur

dilakukan melalui pengawasan terhadap ketaatan KPU Kota

Parepare terkait;

a) Batas waktu/jam yang telah ditetapkan

b) Keterbukaan proses

c) Tertib administrasi

d) Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu

Provinsi.

Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan berdasar pada Alat

kerja sesuai lampiran Surat Bawaslu Provinsi Sul-Sel tentang Alat

kerja yang telah dilaporkan yaitu:

Tabel 2.25 Alat Kerja Tahapan dan Subtahapan Verifikasi Partai Politik

No Alat Kerja Jenis

Formulir

1 1) Alat Kerja Pengawasan Penyerahan Dokumen Persyaratan Keanggotaan Partai Politik :

Page 86: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 77

a) Alat kerja untuk pengawasan kepada KPU/KIP Kab/Kota

b) Alat kerja pengawasan kepada Partai Politik

c) Alat kerja pengawasan Penelitian Administrasi KPU Kab/Kota

d) Alat kerja pengawasan Verifikasi Faktual di Tingkat KPU Kab/Kota

2) Alat Kerja Penyerahan syarat keanggotaan Parpol ditingkat Kab/Kota

(Form A2.VP-0)

3) Alat Kerja Kepengurusan Parpol.

a. Kepatuhan Prosedur Dalam Proses Verifikasi ditingkat Kab/kota

(Form VF.KK.01 Kab/Kota)

b. Kepatuhan Prosedur Dalam proses Verifikasi ditingkat Kab/Kota

(Form VF.KK.02 Kab/Kota)

c. Pengawasan Verifikasi kantor tetap ditingkat Kab/kota

Pengawasan proses verifikasi faktual parpol calon peserta

Pemilu 2019 dilakukan secara melekat. Panitia Pengawas Pemilu

(Panwaslu) Kota Parepare menggelar Rapat Kerja Teknis bersama

seluruh Panwascam, guna menghadapi tahapan Pemilu 2019 terkait

pengawasan proses penelitian administrasi dan verifikasi faktual

persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu 2019 yang

dilaksanakan KPU.

Saat KPU melaksanakan proses penelitian Parpol yang sudah

mendaftar, setelah itu dilakukan verifikasi faktual. KPU akan

melakukan verifikasi faktual dengan metode sampling. Namun,

berdasarkan intruksi dari Bawaslu, diminta melakukan pengawasan

verifikasi faktual dengan melakukan metode sensus, by name by

adress. Oleh karenanya, seluruh personalia Panwascam yang terdiri

dari tiga orang komisioner dan delapan orang staff dan sekretariat,

melakukan pembagian tugas agar verifikasi faktual secara sensus

Page 87: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 78

tersebut bisa dilakukan secara maksimal. Selain itu, ajakan kepada

masyarakat agar ikut berpartisipasi melakukan pengawasan dari

semua proses dan tahapan Pemilu 2019, sehingga hajat akbar

demokrasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan tanpa konflik.

Untuk tingkat kota, pengurus partai politik harus melakukan

pendaftaran di KPU kabupaten / kota, dengan menyerahkan syarat

administrasi daftar anggota minimal 1000 anggota untuk masing-

masing Parpol, dengan melampirkan fotocopy Kartu Tanda Anggota

(KTA) dan E-KTP.

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan Pengawasan

Pendaftaran Partai Politik di KPU Kota Parepare dari tanggal 3

Oktober 2017 s/d 16 Oktober 2017 sebagai berikut :

Tabel 2.26 Partai Politik yang diterima Salinannya sesuai dengan Sipol

No Partai Politik yang diterima Salinannya sesuai dengan Sipol

Jumlah Nama Partai

1 201 PSI

2 181 Nasdem

3 203 PDIP

4 1922 Perindo

5 237 PBB

6 1234 Golkar

7 207 Garuda

8 898 PAN

9 379 PPP

10 972 Gerindra

11 189 PKS

12 221 Demokrat

13 213 PKPI

14 201 Berkarya

15 1908 Hanura

16 230 PKB

17 191 Idaman

18 177 Parsindo

Page 88: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 79

Tabel 2.27

Hasil Penelitian Administrasi

Keanggotaan Partai Politik Calon Peserta Pemilu

No

Partai Politik yang diterima Salinannya sesuai dengan Sipol

Keterangan

Jumlah Nama Partai MS TMS

1 201 PSI 55 146

2 181 Nasdem 145 35

3 203 PDIP 141 62

4 1922 Perindo 1423 569

5 237 PBB 84 153

6 1234 Golkar 956 278

7 207 Garuda 181 26

8 898 PAN 469 429

9 379 PPP 285 104

10 972 Gerindra 287 684

11 189 PKS 96 93

12 221 Demokrat 206 15

13 213 PKPI 66 147

14 201 Berkarya 165 36

15 1908 Hanura 693 1215

16 230 PKB 105 125

17 191 Idaman 0 191

18 177 Parsindo 18 159

Tabel 2.28

Hasil Penelitian Administrasi Perbaikan

Keanggotaan Partai Politik Calon Peserta Pemilu

No Perbaikan Keanggotaan Keterangan

Jumlah Nama Partai MS TMS

1 47 PSI 39 8

2 40 Nasdem 34 6

3 67 PDIP 58 9

4 15 Perindo 13 2

5 1 Golkar 1 0

6 219 Garuda 211 8

7 103 PPP 81 22

8 1 Gerindra 1 0

9 93 PKS 82 11

Page 89: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 80

10 1 Demokrat 1 0

11 150 PKPI 117 33

12 35 Berkarya 24 11

13 8 Hanura 5 3

14 75 PKB 58 17

15 200 Idaman 153 47

16 180 Parsindo 43 137

Selain kegiatan yang di jelaskan di atas, Bawaslu dan KPU Kota

Parepare melakukan kegiatan dengan turun langsung kelapangan

untuk memastikan kebenaran dokumentasi Partai peserta Politik.

Berdasarkan hasil Verifikasi Faktual Kepengurusan,

Keterwakilan Perempuan, Domisili Kantor, dan Keanggotaan Partai

Politik Calon Peserta Pemilu Tingkat Kota Parepare sesuai dengan

Berita acara Nomor:10/PL.03.BA/7372/KPU-Kot/II/2018.

Berdasarkan hasil verifikasi tersebut KPU Kota Parepare dan

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan:

1. Mendatangi Kantor tetap Partai Politik tingkat Kota Parepare

untuk membuktikan bahwa kesesuaian antara Nama Ketua,

Sekretaris dan Bendahara yang tercantum dalam Keputusan

Pimpinan Partai Politik tetntang susunan Kepengurusan Partai

Politik tingkat Kabupaten dengan KTA yang dimiliki oleh masing-

masing Pengurus untuk setiap Partai Politik.

2. Membuktikan kesesuaian antara jumlah 30% (Tiga Puluh Persen)

keterwakilan perempuan yang tercantum dalam keputusan

Pimpinan Partai Politik tentang Susunan Kepengurusan Partai

Politik tingkat Kota Parepare dengan jumlah Pengurus

Perempuan yang hadir untuk setiap Partai Politik.

3. Mendatangi Kantor Partai Politik Tingkat Kota Parepare untuk

membuktikan kesesuaian antara domisili tetap dengan surat

keterangan domisili dari camat/lurah/kepala desa/sebutan lainya

Page 90: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 81

untuk setiap Partai Politik.

4. Mendatangi alamat Anggota Partai Politik serta mencocokkan

daftar nama keanggotaan untuk membuktikan kebenaran bahwa

anggota Partai Politik yang bersangkutan menjadi anggota Partai

Politik tersebut dengan mencocokan KTA dan KTP

Elektronik/surat keterangan yang di miliki untuk setiap Partai

Politik.

Berdasarkan Surat Edaran Bawaslu RI Nomor:

1540/K.Bawaslu/PM.00.00/XII/2017 tertanggal 11 Desember 2017

perihal Pengawasan Verifikasi Faktual Partai Politik Calon Peserta

Pemilu Tahun 2019, Panwas Kota Pareapre melakukan pengawasan

dan menuangkan dalam formulir A dan Alat Kerja Verfikasi Faktual

Partai Politik Peserta Pemilu. Dalam Verifikasi Faktual Partai Politik

Calon Peserta Pemilu Tahun 2019 terdapat 14 (empat belas) Partai

Politik yang memenuhi syarat keanggotaan partai politik paling

sedikit 50% dari jumlah kecamatan. Partai Politik yang memenuhi

syarat tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.29

Nomor Urut Partai Politik dan Nama Partai Politik

No. Urut parpol

Partai Politik

1 Partai PKB

2 Partai Gerindra

3 Partai PDIP

4 Partai Golkar

5 Partai Nasdem

6 Partai Garuda

7 Partai Berkarya

8 Partai PKS

9 Partai Perindo

10 Partai PPP

11 Partai PSI

12 Partai PAN

13 Partai Hanura

14 Partai Demokrat

Page 91: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 82

Terdapat (dua) Partai Politik Calon Peserta Pemilu yang tidak

memenuhi Persyaratan Kelengkapan Dokumen Kepengurusan Partai

Politik diantaranya adalah Partai Idaman dan Partai Parsindo.

Dokumen persyaratan yang digunakan dalam verifikasi faktual

kepengurusan partai politik berdasarkan data yang berada dalam

Sipol dan berkas yang diserahkan partai politik kepada KPU.

3. Hasil – Hasil Pengawasan dalam Tahapan dan Subtahapan Verifikasi

Partai Politik

a. Temuan

Pada pengawasan Tahapan Verifikasi Faktual Partai Politik

Peserta Pemilu Tahun 2019 tidak ditemukan hal – hal yang tidak

sesuai dengan aturan.

b. Rekomendasi

Pengawasan Tahapan Verifikasi Faktual Partai Politik Peserta

Pemilu Tahun 2019 tidak ada rekomendasi yang telah disampaikan.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

Pengawasan Tahapan Verifikasi Faktual Partai Politik Peserta

Pemilu Tahun 2019 sudah dilaksanakan sesuai dengan peraturan

Bawaslu.

4. Dinamika dan Permasalahan

Masalah yang muncul Selama tahapan verifikasi ialah penghentian

sementara waktu proses verifikasi faktual kepada empat Partai Politik

baru calon peserta pemilu 2019. Keempat parpol tersebut yaitu Perindo,

Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Berkarya.

Penghentian proses verifikasi faktual ini dilakukan dalam rangka

penyesuaian proses, setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor

53 Tahun 2018.

Page 92: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 83

Hasilnya Proses verifikasi faktual dilanjutkan kembali bersamaan

dengan verifikasi faktual untuk 12 parpol lama peserta pemilu 2014, ini

sesuai Surat Edaran (SE) KPU Nomor 62/PL.01.1-SD/03/KPU/I/2018

tertanggal 21 Januari 2018, kepada Ketua KPU Provinsi/KIP Aceh dan

Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota. Adapun isi dari SE 62/2018 tersebut

yaitu KPU/KIP Kabupaten/Kota yang sedang melaksanakan verifikasi

faktual hasil perbaikan agar dihentikan sementara waktu, untuk

selanjutnya pelaksanaan verifikasi faktual hasil perbaikan disesuaikan

dengan jadwal sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 5 Tahun 2018

tentang Perubahan PKPU Nomor 7 Tahun 2017. KPU Kabupaten/Kota

diharap segera memahami dan melakukan supervisi mengenai tata cara

verifikasi faktual hasil perbaikan sebagaimana dimaksud dalam PKPU

Nomor 6 Tahun 2018 yang jadwal pelaksanaannya berpedoman pada

PKPU Nomor 5 Tahun 2018.

Kemudian apabila ada perbedaan data kepengurusan partai politik

tingkat provinsi dan kabupaten/kota, maka partai politik bersangkutan

wajib memperbaiki dengan menyerahkan Keputusan DPP tentang

susunan kepengurusan yang baru. Apabila diperiksa dengan ketentuan

baru hasil verifikasi faktualnya sudah memenuhi syarat, maka proses

perbaikan tidak perlu dilanjutkan. Namun, apabila ternyata masih kurang

atau ada yang tidak memenuhi syarat (TMS), maka berapa jumlah yang

harus diperbaiki mengacu pada ketentuan baru.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Dan Subtahapan Verifikasi

Partai Politik

Terkait Tahapan Verifikasi Faktual Partai Politik Bakal Calon

Peserta Pemilu 2019 dan Calon Perseorangan Pasca Putusan Bawaslu RI

di Kantor KPU RI terkait 7 Partai Politik yang tidak dapat mengikuti Pemilu

2019. Adapun Tujuh Partai Politik yang tidak dapat mengikuti Pemilu

2019 adalah Partai Rakyat, Partai Idaman, Partai Bhinneka Indonesia,

Page 93: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 84

Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Republik, Partai Suara

Rakyat Indonesia dan Partai Indonesia Kerja.

Di Kota Parepare, Tahapan Verifikasi Faktual Partai Politik menjadi

fenomena tersendiri bagi jajaran. Dari hasil Rapat Evaluasi yang di

lakukan oleh Bawaslu Bersama Jajaran Panwaslu Kecamatan masih ada

beberapa isu yang perlu menjadi perhatian dan untuk di tindak lanjuti

bersama KPU Kota. Isu krusialnya yakni mengenai keterbukaan informasi

antara jajaran KPU di dengan Anggota Panwaslu di Kabupaten Kota, serta

isu KPU kekurangan anggaran untuk melaksanakan verifikasi faktual.

Jajaran Banwaslu di Kota Parepare telah menjalankan upaya

preventif mengenai keterbukaan informasi dengan menggunakan

pendekatan personal kepada KPU, juga pengawasan melekat dalam

menjalankan tugas pengawasan. Terkait keterbukaan informasi public

yang telah di keluarkan oleh KPU dalam PKPU No. 1 Tahun 2015, Bawaslu

menginstruksikan kepada jajarannya untuk kembali bersurat secara resmi

ke KPU dan akan mengkomunikasikan hasil ini bersama KPU Provinsi

Sulawesi Selatan.

C. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon DPD/DPRD

Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

1. Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pencalonan Calon DPD/DPRD

Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

Tahapan Pengawasan Pencalonan dalam Pemilihan DPR, DPD dan

DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019

merupakan rangkaian proses dimana peserta pemilihan adalah Pasangan

calon yang diusulkan oleh partai politik/gabungan partai politik atau

pasangan calon jalur perseorangan yang telah memenuhi syarat untuk

ditetapkan sebagai peserta pemilihan, persyaratan calon dan pencalonan

sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia

Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pencalonan Penetapan Pasangan Calon

Page 94: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 85

Terpilih, Penetapan Perolehan Kursi, dan Penetapan Calon Terpilih Dalam

Pemilihan Umum.

Pelaksanaan pendaftaran calon anggota DPRD yang dilakukan oleh

KPU dimulai dengan tahap Pengumuman Pendaftaran Pencalonan yang

dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 3 Juli 2018, kemudian dilanjutkan dengan

pendaftaran Pencalonan pada tanggal 4 s/d 17 Juli 2018, hingga

penetapan daftar calon tetap pada tanggal 20 September 2018.

Pencalonan sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota DPRD, DPRD Provinsi

dan DPRD Kab/Kota.

Dalam melaksanakan Tahapan Pengawasan Pencalonan, Badan

Pengawas Pemilihan Umum dapat dibantu pegawai jajaran Sekretariat

Badan Pengawas Pemilihan Umum sesuai dengan tingkatannya yang

mendapat surat tugas untuk melaksanakan pengawasan dari Ketua atau

Anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Membuat pemetaan potensi kerawanan dalam tahapan

Pencalonan pada Pemilihan anggota DPRD, dalam hal ini Bawaslu

Kota Parepare menitikberatkan pada fokus pengawasan yang terbagi

kedalam 3 (tiga) aspek yaitu:

1) Pengawasan terhadap proses verifikasi persyaratan bakal calon

anggota DPRD yang dilakukan oleh KPU, dalam kaitan ini

bagaimana manajemen verifikasi yang dilaksanakan oleh KPU;

2) Pengawasan terhadap faktualisasi kebenaran kelengkapan

persyaratan bakal calon anggota DPRD, dalam hal ini yang

menjadi objek adalah dokumen persyaratan bakal calon anggota

anggota DPRD;

Page 95: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 86

3) Sinkronisasi hasil pelaksanaan kelengkapan, kebenaran

persyaratan calon dengan penetapan calon anggota DPRD dan

DCT.

Tahapan pencalonan Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 dievaluasi oleh

Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) dengan melibatkan Badan

Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu RI), Dewan Kehormatan

Penyelenggara Pemilu (DKPP), perwakilan seluruh partai politik,

Akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Kerawanan tahapan pencalonan dapat dilihat dari dua

sisi. Kedua sisi tersebut yaitu sisi penyelenggara dan dari sisi

peserta. Dari sisi penyelenggara, yaitu ketidakpatuhan penyelenggara

terhadap prosedur penerimaan pendaftaraan pasangan calon, tidak

menindaklanjuti masukan dan tanggapan masyarakat atas bakal

pasangan Calon. Kemudian keterlambatan atau tidak

dilaksanakannya putusan Pengadilan atau keputusan Pengawas

Pemilu terkait sengketa pencalonan.

Berbagai masalah menyelimuti dari sisi peserta ini,

diantaranya pendaftaran dilakukan diakhir waktu pendaftaran,

berkas pencalonan dan syarat calon tidak lengkap, dokumen

pencalonan dan dokumen syarat calon tidak sah, partai politik

mendaftarkan pasangan calon lebih dari satu pasangan calon

(dukungan ganda).

Partai politik mengusulkan pasangan calon yang telah diusung

dan/atau didaftarkan oleh partai politik/gabungan partai politik lain,

partai politik menerima imbalan dari pasangan calon pada proses

pencalonan untuk mendapatkan dukungan (mahar politik), pasangan

calon perseorangan mendaftarkan diri sebagai calon dengan

mengajukan jumlah dukungan tidak sesuai ketentuan, dan yang

Page 96: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 87

terakhir, surat dukungan bagi pasangan calon perseorangan tidak

disertai bukti dukungan dari pendukung.

Mengutip kerawanan tahapan pencalonan dari sisi peserta ini,

harus dijadikan peringatan bagi partai politik agar tidak menyulitkan

penyelenggara Pemilu pada saat diverifikasi berkas pencalonan.

Selain itu terkait permasalahan krusial pada tahapan pencalonan

yang pernah terjadi, seperti terjadinya konflik internal partai politik

pendukung pasangan calon (dualisme kepengurusan), lalu, masalah

persyaratan calon (ijazah, syarat tidak dipidana/bebas bersyarat,

surat keterangan mundur dari jabatan tertentu, dan surat keterangan

kesehatan), verifikasi persyaratan calon dan persyaratan pencalonan

yang kurang tuntas.

Dalam pendaftaran calon memiliki Potensi Kerawanan,

diantarnya adalah:

a) KPU tidak mengumumkan pendaftaran pencalonan baik bagi

calon perseorangan maupun calon parpol

b) Pengumuman yang dilakukan tidak menjangkau seluruh wilayah

kerja KPU

c) Ketidak-pahaman tata cara mencalonkan diri

d) KPU tidak memberikan akses dokumen persyaratan calon secara

transparan kepada pengawas dan masyarakat

e) Dokumen persyaratan calon diragukan validitas dan

kebenarannya

f) KPU tidak melakukan prosedur yang benar dan/atau standar

sama dalam melakukan pemeriksaan dokumen dan/atau dalam

memfaktualkan dokumen persyaratan pencalonan

g) Ketidak netralan penyelenggara (KPU) akibat adanya hubungan

yang mengakibatkan konflik interst baik hub bisnis maupun

kekerabatan dengan bakal calon

h) Keabsahan persyaratan administrasi bakal calon.

Page 97: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 88

b. Perencanaan Pengawasan

Untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan pengawasan,

maka perlu dibatasi ruang lingkup pengaawasan tersebut, sehingga

pengawasan dapat dilakukan dengan fokus tertentu. Diantaranya

adalah:

1) Kepatuhan KPU dalam melaksanakan pemgumuman pendaftaran

sesuai dengan jadwal tahapan dan daya jangkaunya

2) SOP pelayanan KPU dalam melaksanakan tahapan pencalonan

3) Keterbukaan atas seluruh akses informasi dokumen pendaftaran

dan pembentukan tim uji publik

4) Kelengkapan dan kebenaran atas dokumen persyaratan

pencalonan masing-masing calon

5) Netralitas KPU dan tim verifikator dalam melaksanakan tahapan

pencalonan

Berdasarakan atas pemetaan tersebut, maka langkah/teknis

pengawasan pendfataran calon adalah sebagai berikut:

1) Evaluasi atau pengujian hasil pengawasan setiap per sub tahapan

2) Pengawasan layar melalui masukan dan rekomendasi

pengawasan atas perbaikan dalam pelaksanaan tahapan

pencalonan kepada KPU

3) Media Gathering terkait hasil pengawasan di setiap sub tahapan

4) Sosialisasi pendidikan sengketa dan pelanggaran

5) Pengawasan melekat atas pelaksanaan:

a) Pengumuman dan penyerahan pendaftaran calon

b) Verifikasi administrasi dokumen pencalonan

c) Penyerahan dan verifikasi administrasi perbaikan dokumen

persyaratan calon

d) Verifikasi faktual persyaratan dukungan bagi calon

perseorangan

Page 98: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 89

e) Perbaikan persyaratan dukungan bagi calon perseorangan

dan verifikasi faktual atas perbaikannya

6) Pengawasan audit atas pelaksanaan:

a) Penyerahan dokumen kelengkapan persyaratan

b) Verifikasi faktual persyaratan dukungan

7) Supervisi pengawasan sebagai mekanisme kontrol atas kegiatan

pengawasan yang dilakukan pengawas di bawahnya

Perencanaan pengawasan pada tahapan Pencalonan, Bawaslu

membuat alat kerja pengawasan beserta kalender pengawasan

sebagai kontrol waktu atas aktivitas pengawasan.

Tabel 2.30

Jadwal dan mekanisme pengawasan tahapan pencalonan

NO KEGIATAN MEKANISME

PENGAWASAN

WAKTU

AWAL AKHIR

1 Pengumuman Pengajuan Daftar Calon

Pengawasan Melekat

1 Juli 2018 3 Juli 2018

2 Pengajuan Daftar Calon

Pengawasan Dokumen

4 Juli 2018 17 Juli 2018

3 Verifikasi Berkas Calon

Pengawasan Dokumen

5 Juli 2018 18 Juli 2018

4 Penyampaian Hasil Verifikasi

Pengawasan Melekat

19 Juli 2018 21 Juli 2018

5 Perbaikan Daftar Calon/Penggantian

Pengawasan Dokumen

22 Juli 2018 31 Juli 2018

6 Verifikasi Hasil Perbaikan

Pengawasan Dokumen

1 Agt 2018 7 Agt 2018

7 Daftar Calon Sementara (DCS)

Pengawasan Dokumen

8 Agt 2018 12 Agt 2018

8 Masukan/Tanggapan Masyarakat

Pengawasan Melekat

12 Agt 2018

21 Agt 2018

9

Klarifikasi Tanggapan Masyarakat ke Partai

Pengawasan Melekat

22 Agt 2018

28 Agt 2018

Page 99: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 90

10 Penyampaian Klarifikasi dari Partai

Pengawasan Melekat

29 Agt 2018

31 Agt 2018

11 Pemberitahuan Pengganti DCS

Pengawasan Melekat

1 Sept 2018 3 Sept 2018

12 Pengajuan Penggantian DCS

Pengawasan Dokumen

4 Sept 2018 10 Sept 2018

13 Verifikasi Pengganti DCS

Pengawasan Dokumen

11 Sept 2018

13 Sept 2018

14 Daftar Calon Tetap (DCT)

Pengawasan Dokumen

14 Sept 2018

20 Sept 2018

15 Penetapan DCT Pengawasan Dokumen

20 Sept 2018

20 Sept 2018

16 Pengumuman DCT Pengawasan Melekat

20 Sept 2018

20 Sept 2018

2. Kegiatan Pengawasan Tahapan dan SubTahapan Pencalonan Calon

DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

a. Pencegahan

1) Dalam pengawasan tahapan pencalonan yakni pada pengawasan

pendaftaran Bakal Calon legislatif anggota DPRD tahun 2018,

Bawaslu Kota Parepare melakukan pangawasan secara langsung

terhadap proses Pendaftaran, verifikasi administrasi, verifikasi

Faktual, Penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) hingga

Penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) Tahun 2018 yang di

selenggarakan oleh KPU Kota Parepare untuk memastikan

kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecurangan yang di

lakukan oleh Parpol peserta pemilu tahun 2019.

2) Bawaslu Kota Parepare telah melakukan pengawasan dan

pencegahan berupa penyampaian surat nomor: 154/SN-24/PM-

01.02/VII/2018 tanggal 10 Juli 2018 kepada Ketua Partai Politik Se-

Kota Parepare bahwa jadwal pengajuan daftar calon anggota

DPRD adalah tanggal 4 Juli s/d 17 Juli 2018.

3) Bawaslu Kota Parepare telah menyampaikan surat Himbauan

Penyusunan Rancangan Daftar Calon Sementara (DCS) nomor:

Page 100: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 91

163/SN-24/PM.00.07/VIII/2018, tanggal 11 Agustus 2018 kepada

Ketua KPU, agar kooperatif dalam memberikan informasi data

pada proses pelaksanaan sub tahapan penyusunan dan penetapan

DCS Anggota DPRD Kab/Kota, demi terwujudnya Pemilu Tahun

2019 yang berlangsung secara demokratis.

4) Bawaslu Kota Parepare telah menyampaikan surat Himbauan

Penyusunan Daftar Calon Tetap (DCT) nomor : 184/SN-24/PM-

00.02/IX/2018, tanggal 17 September 2018 kepada Ketua KPU,

agar dalam melakukan Penyusunan DCT Anggota DPRD Kota

Parepare, dapat dilaksanakan sesuai ketentuan pasal 7, pasal 24,

pasal 25, pasal 26, pasal 27 dan pasal 28 PKPU Nomor 20 Tahun

2018 tentang Pencalonan Anggota DPRD, DPRD Provinsi dan DPRD

Kabupaten/Kota.

b. Aktifitas Pengawasan

1) Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Parepare telah

melakukan pengawasan langsung pada saat pendaftaran bakal

calon anggota DPRD Kota Parepare. KPU Kota Parepare membuka

pendaftaran Bacaleg dari tanggal 4 Juli sampai dengan 17 Juli

2018. Sebelum Parpol mengajukan Bacaleg ke KPU, ada beberapa

Parpol datang ke KPU hanya untuk konsultasi saja.

Tabel 2.31

Pendaftaran bakal calon anggota DPRD Parpol Kota Parepare

No Tanggal Pukul Parpol

Dapil 1 Kec.Bacu

kiki/ Bacukiki

Barat

Dapil 2 Kec.

Ujung

Dapil 3 Kec.

Soreang

1 16 Juli 2018

16.00 NASDEM 11 Orang 6 Orang 8 Orang

2 17 Juli 2018

14.45 GOLKAR 11 Orang 6 Orang 8 Orang

3 17 Juli 15.55 DEMOKRAT 11 Orang 6 Orang 8 Orang

Page 101: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 92

2018

4 17 Juli 2018

16.50 PPP 11 Orang 6 Orang 8 Orang

5 17 Juli 2018

16.55 PERINDO 11 Orang 6 Orang 8 Orang

6 17 Juli 2018

17.20 GARUDA 6 Orang 5 Orang 4 Orang

7 17 Juli 2018

19.15 PDIP 11 Orang 6 Orang 8 Orang

8 17 Juli 2018

20.05 HANURA 11 Orang 6 Orang -

9 17 Juli 2018

20.15 GERINDRA 11 Orang 6 Orang 8 Orang

10 17 Juli 2018

20.45 BERKARYA 11 Orang 5 Orang 6 Orang

11 17 Juli 2018

22.40 PAN 11 Orang 6 Orang 8 Orang

12 17 Juli 2018

22.05 PBB 11 Orang 6 Orang 8 Orang

13 17 Juli 2018

22.45 PKS 8 Orang 3 Orang -

14 17 Juli 2018

23.00 PKB 9 Orang 6 Orang 7 Orang

15 17 Juli 2018

23.35 PSI 9 Orang 6 Orang 7 Orang

Pada tanggal 18 Juli s/d 19 Juli 2018, KPU Kota Parepare

melakukan verifikasi atau pemeriksaan berkas bakal calon anggota

DPRD. Dari hasil verifikasi atau pemeriksaan terhadap dokumen

kelengkapan persyaratan bakal calon Anggota DPRD diperoleh

beberapa fakta permasalahan masing-masing partai politik

sebagai berikut :

a) Permasalahan pengisian formulir pencalonan

Tabel 2.32

Permasalahan pengisian formulir pencalonan

Formulir Model BB : • Tidak diisi

• Ada, tapi tidak ditandatangani

Formulir Model BB1 : Ada, tapi mengisi juga formulir Model BB1

Formulir Model BB2 : Ada, tapi mengisi juga formulir Model BB1

Page 102: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 93

Formulir Model BB 3 : • Tidak ada

• Ada, tapi tidak bermaterai

Formulir Model BB 4 : Ada, padahal bukan anggota TNI, Polri, PNS maupun BUMN/BUMD

Formulir Model BB 5 : Ada, padahal bukan anggota DPRD

Formulir Model BB 6 : Ada, padahal bukan penyelenggara Pemilu

Formulir Model BB 7 : Ada, bukan Kepala Desa atau Perangkat Desa

Formulir Model BB 8 : • Ada, tapi tidak bermaterai

• Ada, tapi milik orang lain

Formulir Model BB 9 : • Tidak ada

• Ada, tapi tidak bermaterai

Formulir Model BB 10 : • Tidak ada

• Ada, tapi tidak bermaterai

Formulir Model BB 11 : • Ada, tapi tidak ada foto

• Ada, tapi tidak ditandatangani.

b) Permasalahan terkait ijazah

Pola permasalahan kelengkapan ijazah antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Tidak memiliki ijazah SMA;

2. Ijazah SMA menggunakan keterangan kehilangan, namun

tidak ada lampiran keterangan dari kepolisian;

3. Nama di ijazah berbeda dengan dokumen lainnya;

4. Ijazah SMA di scan;

5. Legalisir ijazah tidak ada tanggal atau tanggal lama (bukan

terbaru)

6. Ijazah tidak dilegalisir;

7. Dalam ijazah tidak ada foto dan cap tiga jari;

8. Ijazah S-1/S-2 tidak ada, namun pencantuman nama

menggunakan gelar S-1/S-2.

c) Permasalahan Surat Keterangan

Pola permasalahan kelengkapan Surat Keterangan antara lain

adalah sebagai berikut:

Page 103: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 94

1. Tidak memiliki (1) Surat keterangan tanda bukti terdaftar

sebagai pemilih, (2) Surat Keterangan sehat jasmani dan

rohani dan (3) Surat Keterangan bebas Narkoba;

2. Surat Keterangan bebas narkoba tidak ada;

3. Surat Keterangan tanda bukti terdaftar sebagai pemilih

tidak ada;

4. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani tidak ada atau

hanya fotocopy dilegalisir;

5. Surat keterangan bebas narkoba di scan atau foto copy;

6. Surat keterangan tanda bukti terdaftar sebagai pemilih

hasil scaning;

7. Surat keterangan tanda bukti terdaftar sebagai pemilih

Pemilukada bukan Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD;

8. Surat keterangan sehat jasmani tidak menyimpulkan sehat

jasmani;

9. Surat keterangan tanda bukti terdaftar hanya berupa surat

keterangan penduduk dari kantor kelurahan/kecamatan;

10. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dikeluarkan

oleh RS swasta; dan

11. Surat keterangan bebas narkoba dikeluarkan oleh RS.

Swasta.

d) Permasalahan lainnya yang terpotret dalam proses

pengawasan ini adalah sebagai berikut :

1. Perbedaan nama antara KTP dengan KTA dengan Formulir

Model;

2. Fotocopy KTP dan KTA tidak ada/tidak jelas;

3. KTP sudah tidak berlaku;

4. KTP tidak ada foto;

5. KTP sudah tidak berlaku;

6. KTP tidak ada foto dan tanda tangan.

Page 104: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 95

2) Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Parepare melakukan

pengawasan perbaikan dokumen/penggantian bakal calon

anggota DPRD Kota Parepare yang dilaksanakan oleh KPU Kota

Parepare.

Tabel 2.33

Perbaikan/penggantian bakal

calon anggota DPRD Parpol Kota Parepare

No Tanggal Pukul Parpol

Dapil 1 Kec.Bacukiki/

Bacukiki Barat

Dapil 2 Kec.

Ujung

Dapil 3 Kec.

Soreang

1 31 Juli 2018

19.35 NASDE

M 3 Orang 1 Orang 3 Orang

2 31 Juli 2018

15.00 GOLKA

R 0 Orang 0 Orang 0 Orang

3 31 Juli 2018

17.01 DEMOKRAT

0 Orang 0 Orang 0 Orang

4 31 Juli 2018

22.00 PPP 1 Orang 1 Orang 3 Orang

5 31 Juli 2018

20.00 PERIN

DO 1 Orang 0 Orang 1 Orang

6 31 Juli 2018

17.15 GARU

DA 0 Orang 0 Orang 0 Orang

7 31 Juli 2018

08.45 PDIP 0 Orang 0 Orang 0 Orang

8 31 Juli 2018

11.00 HANU

RA 0 Orang 0 Orang 0 Orang

9 31 Juli 2018

23.10 GERINDRA

0 Orang 0 Orang 0 Orang

10 31 Juli 2018

20.45 BERKA

RYA 3 Orang 0 Orang 0 Orang

11 31 Juli 2018

19.30 PAN 0 Orang 3 Orang 0 Orang

12 31 Juli 2018

16.00 PBB 1 Orang 0 Orang 4 Orang

13 31 Juli 2018

21.05 PKS 1 Orang 0 Orang 0 Orang

14 31 Juli 2018

20.22 PKB 0 Orang 2 Orang 0 Orang

15 31 Juli 2018

21.30 PSI 2 Orang 2 Orang 4 Orang

Page 105: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 96

Pada tanggal 1 Agustus s/d 7 Agustus 2018, KPU

melakukan verifikasi atau pemeriksaan perbaikan dan

penggantian berkas bakal calon anggota DPRD Kota Parepare.

Panwaslu Kota Parepare telah melakukan pengawasan

penyerahan Berita Acara hasil penelitian administrasi dokumen

perbaikan, pengajuan perbaikan syarat bakal calon anggota DPRD

kota Parepare, tapi sebelum penyerahan KPU menyampaikan

bahwa telah melakukan penelitian administrasi dokumen

perbaikan syarat bakal calon Anggota DPRD Kota Parepare. Hasil

yang tidak disetujui dapat disampaikan kepada Bawaslu Kota

Parepare untuk disengketakan.

Pengumuman Daftar Calon Sementara (DCS) tanggal 12

Agustus 2018. Masukan dan tanggapan masyarakat untuk Daftar

Calon Sementara terhitung mulai tanggal 12 s/d 21 Agustus 2018.

Penandatanganan Berita Acara hasil penelitian

administrasi dokumen pebaikan pengajuan perbaikan syarat bakal

calon Anggota DPRD kepada Parpol.

Selanjutnya penyerahan BA kepada Parpol secara

bersamaan berdasarkan nomor urut partai, yang diserahkan oleh

Anggota KPU Divisi Hukum (Hasruddin Husain, SH).

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan pengawasan

langsung penetapan Daftar Calon Sementara (DCS) calon anggota

DPRD Kota Parepare pada tanggal 12 Agustus 2018 di KPU Kota

Parepare.

Tabel 2.34 Jumlah Daftar Calon Sementara (DCS) anggota DPRD Parpol Kota Parepare

No Parpol

Dapil 1 Dapil 2 Dapil 3

Kec.Bacukiki/ Bacukiki Barat

Kec. Ujung Kec. Soreang

Lk Pr Total Lk Pr Total Lk Pr Total

Page 106: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 97

1 PKB 5 3 8 4 2 6 4 3 7

2 GERINDRA 7 4 11 4 2 6 6 2 8

3 PDIP 7 4 11 4 2 6 5 3 8

4 GOLKAR 7 4 11 4 2 6 5 3 8

5 NASDEM 7 4 11 4 2 6 5 3 8

6 GARUDA 4 2 6 2 2 4 2 1 3

7 BERKARYA 6 4 10 3 2 5 1 2 3

8 PKS 4 4 8 2 1 3 0 0 0

9 PERINDO 6 4 10 4 2 5 3 0 8

10 PPP 7 4 11 4 1 6 5 3 8

11 PSI 2 1 3 2 1 3 2 2 4

12 PAN 5 6 11 3 2 5 5 3 8

13 HANURA 3 4 7 3 2 5 0 0 0

14 DEMOKRAT 6 4 10 3 3 6 2 3 5

19 PBB 7 4 11 0 0 6 5 3 8

20 PKPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 83 56 139 46 26 78 50 31 86

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan pengawasan

pengumuman DCS yang diumumkan oleh KPU setelah penetapan

DCS pada tanggal 12 Agustus 2018:

a) Papan pengumuman KPU Kota Parepare

b) Media Cetak: Tribun, Pare Pos, Rakyat Sul-Sel

c) Media online: Pijar News, Rakyatku.Com, Kabar News, Akar

Berita, Inikata.Com

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan pengawasan

tanggapan masyarakat terhadap pengumuman DCS, setelah

diumumkan oleh KPU Kota Parepare.

Meminta data kelengkapan berkas pencalonan kepada

KPU Kota Parepare Nomor: 068/SN-24/HK.00.06/VIII/2018, karena

terdapat 2 nama yang masih berstatus ASN pada lingkup

Page 107: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 98

Pemerintah Kota atas nama H. Nasarong, S.Sos, MH dan Andi

Nurhatina Tipu, Sos

Permintaan penjelasan kepada Kepala BKD SDM Kota

Parepare terkait 2 nama yang masih berstatus ASN dan telah

ditindaklanjuti oleh Kepala BKD dengan Nomor:

800/1218/BKPSDMD tentang penjelasan status kepegawaian

terhadap Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Parepare yang

mendaftarkan diri sebagai Calon Anggota DPRD.

Tanggapan yang masuk di KPU setelah diumumkan DCS,

dari 1 orang terhadap Caleg yang masih berstatus ASN. Tindakan

KPU Kota Parepare:

a) Melakukan klarifikasi ke Parpol dan BKD

b) Terbit Surat dari BKD ke KPU (surat penjelasan)

Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan

penyusunan DCT dan memastikan seluruh persyaratan DCT sesuai

dengan pasal 7 huruf k PKPU No. 20 Tahun 2018 tentang

pencalonan Anggota DPRD Provinsi & Anggota DPRD Kab/Kota.

Kelengkapan bacaleg yang berstatus ASN, An.H. Nasarong

S.Sos & Hj. Andi Nurhatina Tipu, S.Sos di KPU Kota Parepare.

Penjelasan & dokumen terkait pengajuan pengunduran

kedua orang tersebut diperoleh dari sdr. Muh. Asrul selaku

Kasubag Teknis dan Hubungan partisipasi masyarakat KPU Kota

Parepare.

Dengan memastikan dan medokumentasikan adanya

kelangkapan berkas yang telah dipenuhi sehari sebelum

penetapan DCT yakni:

1) Surat penjelasan dari Walikota Parepare Nomor

800/123/BPKPSDMD tertanggal 17 September 2018 perihal

pengajuan pengunduran diri terhadap Aparatur Sipil Negara

Page 108: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 99

yang telah mendaftar sebagai Cakon Anggota DPRD Kota

Parepare.

2) Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor:

000888/KEPKA/02/18 tentang Pemberian Kenaikan Pangkat

Pengabdian, Pemberhentian, Pemberian Pensiun Pegawai

Negeri Sipil yang mencapai batas usia pensiun tertanggal 3

Februari 2018 kepada Sdr. H. Nasarong S.Sos dengan pensiun

TMT pertanggal 1 September 2018.

3) Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor:

000442/KEPKA/AZ/02/18 tentang Pemberian Pensiun Pegawai

Negeri Sipil yang mencapai batas usia pensiun tertanggal 30

April 2018 kepada Sdri. Hj. Andi Nurhatinah Tipu, S.Sos dengan

pensiun TMT per tanggal 1 September 2018.

Sebagai upaya pencegahan sengketa dan Pelanggaran

Pemilu, Bawaslu Kota Parepare telah mengirimkan surat

kepada KPU Kota Parepare dengan Nomor : 74/SN-

24/HK.00.06/IX/2018 tertanggal 19 September 2018 yang

meminta penjelasan terkait 2 (dua) calon Anggota Legislatif

Kota Parepare, dimana pada saat pendaftaran, kedua nama

yang dimaksud masih berstatus sebagai ASN KPU Kota

Parepare kemudian memberikan penjelasan melalui surat

nomor : 636/PL.01.1/7372/KPU-Kot/IX/2018 tertanggal 19

September 2019.

KPU Kota Parepare melalui surat Nomor: 636/PP.07.3-

Und/7372/KPU-Kot/IX/2018 tertanggal 20 September 2018

mengenai tindak lanjut Putusan Bawaslu Kota Parepare dimana

menyampaikan bahwa KPU Kota Parepare telah berkoordinasi

dengan Pimpinan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kota

Parepare untuk menyerahkan dokumen syarat calon atas nama

Drs.H. Ramadhan Umangasangaji, MM dan selanjutny akan

Page 109: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 100

memasukkan nama calon yang bersangkutan ke dalam Daftar

Calon Tetap.

Bawaslu Kota Parepare menghadiri Acara Penetapan DCT

di Media Center KPU Kota Parepare pada tanggal 20 September

2018.

Jumlah Daftar Calon Tetap Calon Anggota DPRD Kota

Parepare pada Pemilu 2019 sebanyak 305 orang dari 15 partai

politk yang tersebar di 3 daerah pemilihan di KPU Kota Parepare,

terkhusus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) tidak

mengusulkan satupun calon anggota DPRD di Pemilu 2019 ini.

Terdapat beberapa perubahan dari Daftar Caleg

Sementara dan pada saat penetapan Daftar Calon Tetap sebagai

berikut:

Salah satu caleg a.n H.Tasming Hamid adalah calon dari

Partai Nasdem yang mana sebelumnya adalah anggota DPRD dari

Partai Demokrat. Hal ini dibuktikan dengan surat pemberentian

antar waktu Anggota DPRD Nomor: 2244/VIII/Tahun 2018 atas

nama H.Tasming Hamid, SE.

6 orang caleg Dapil 2 dari Partai Bulan Bintang yang

sebelumnya tidak diakomodir di DCS sudah dapat ditetapkan

dalam DCT.

Salah seorang caleg dari Partai Persatuan Pembangunan,

atas nama Muhammad Rusdi diganti menjadi Rudy Najamuddin.

Dan beberapa perbedaan nama dan gelar.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan KPU didapatkan

informasi bahwa:

a) Penyusunan rancangan DCT dilakukan pada tanggal 18-19

September 2018.

b) Semua Parpol memberikan persetujuan dengan cara

menandatangani rancangan DCT.

Page 110: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 101

Tabel 2.35

Jumlah Daftar Calon Tetap (DCT)

anggota DPRD Parpol Kota Parepare

No

Parpol

Dapil 1 Dapil 2 Dapil 3

Kec.Bacukiki/ Bacukiki Barat

Kec. Ujung Kec. Soreang

Lk Pr Total

Lk Pr Total

Lk Pr Total

1 PKB 5 3 8 4 2 6 4 3 7

2 GERINDRA 7 4 11 4 2 6 5 3 8

3 PDIP 7 4 11 4 2 6 5 3 8

4 GOLKAR 7 4 11 4 2 6 5 3 8

5 NASDEM 7 4 11 4 2 6 5 3 8

6 GARUDA 4 2 6 2 2 4 2 1 3

7 BERKARYA 6 4 10 3 2 5 1 2 3

8 PKS 4 4 8 2 1 3 0 0 0

9 PERINDO 7 4 10 4 2 6 5 3 8

10 PPP 7 4 11 4 2 6 5 3 8

11 PSI 2 1 3 2 1 3 2 2 4

12 PAN 5 6 11 3 2 6 5 3 8

13 HANURA 3 4 7 3 2 5 0 0 0

14 DEMOKRAT 6 4 10 3 3 6 2 3 5

19 PBB 7 4 11 4 2 6 5 3 8

20 PKPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 84 56 139 50 29 80 51 35 86

Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan dengan

melakukan penelusuran dan pencermatan hasil penetapan Daftar

Calon Tetap (DCT) dengan membandingkan dengan hasil

penetapan DCS.

Page 111: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 102

Bahwa untuk kepentingan hasil pencermatan DCT, Bahwa

Bawaslu Kota Parepare telah mengirim surat permintaan

penjelasan kepada KPU Kota Parepare sebagai berikut:

a) Nomor: 073/SN-24/HK.00.067/IX/2018 tertanggal 21

September 2018 terkait perbedaan antara formulir model DCS

dan formulir model DCT. Surat ini telah mendapatkan

penjelasan oleh KPU Kota Parepare melalui surat

No.646/PP.07372/KPU-Kot/IX/2018 tertanggal 23 September

2018.

b) Nomor 076/SN-24/HK.00.067/IX/2018, tertanggal 21

September 2018 yang meminta penjelasan terkait penetapan

caleg atas nama Muzakkar, SE yang masih terikat kontrak kerja

sebagai koorinator kota (Korkot) Program Keluarga Harapan

(PKH) pada Kementrian Sosial. Surat ini telah memperoleh

penjelasan dari KPU Kota Parepare melalui Surat Nomor

645/PP.073/7372/KPU-Kot/IX/2018 tertanggal 23 September

2018.

Bawaslu Kota Parepare melakukan Pengawasan

Pengumuman hasil penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) pada

tanggal 23 September 2018 bertempat di Kantor Bawaslu Kota

Parepare.

Ditemukan bahwa Daftar Calon Tetap (DCT) diumumkan

melalui media cetak Parepos pada tanggal 21 September 2018

dan Berita Kota tanggal 22 September 2018. Disamping itu, DCT

juga diumumkan melalui media berita online antara lain: Pijar,

akar berita, inikata, fajaronline, pojok, sulsel ekspres.

Page 112: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 103

3. Hasil-hasil Pengawasan Tahapan dan SubTahapan Pencalonan Calon

DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

a. Temuan

Pada hasil pengawasan yang telah dilakukan Bawaslu Kota

Parepare, dalam mengawasi tahapan Tahapan dan SubTahapan

Pencalonan Calon DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota tidak

menemukan beberapa permasalahan atau temuan.

b. Rekomendasi

Tidak ada rekomendasi dalam Tahapan dan SubTahapan

Pencalonan Calon DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan terhadap

Tahapan dan SubTahapan Pencalonan Calon DPD/DPRD

Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota sesuai dengan standar prosedur dan

standar pengawasan. Selama tahapan berlangsung tidak ada

tindaklanjut terhadap rekomendasi.

4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan SubTahapan Pencalonan

Calon DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

Pada Tahapan dan SubTahapan Pencalonan Calon DPD/DPRD

Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota, KPU Kota Parepare telah mencoba

secara maksimal terhadap pengawasan secara melekat.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan SubTahapan

Pencalonan Calon DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

Bahwa dalam Tahapan Pencalonan DPR, DPD dan DPRD serta

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 di Kota Parepare,

Bawaslu Kota Parepare lambat menerima dokumen berupa syarat

Page 113: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 104

pencalonan dari KPU hal ini membuat lemahnya aspek pengawasan

terhadap dokumen syarat pencalonan dan calon. Bawaslu Kota Parepare

hanya menerima Tanda Terima Pendaftaran dan Surat Keputusan

Penetapan dan Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon, maka hal yang

perlu ditingkatkan adalah adanya regulasi yang mengatur dalam PKPU

secara tertulis bahwa pengawas pemilu/pemilihan dapat memperoleh

rincian dokumen agar pengawas pemilu dalam melakukan pengawasan

akan mudah mencermati dokumen kelengkapan pada setiap tahapan dan

sub tahapan dalam Pencalonan.

Dengan kurangnya KPU dalam mensosialisasikan tahapan

tanggapan masyarakat, maka tidak adanya tanggapan resmi dari

Masyarakat terkait pencalonan Calon DPD/DPRD Provinsi/DPRD

Kabupaten/Kota sehingga peran serta dari masyarakat sangat kurang

dalam hal pencalonan.

D. Pelaksanaan Tahapan Kampanye

1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Dan Subtahapan Kampanye

Kampanye pada prinsipnya merupakan suatu proses kegiatan

komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara terlembaga

dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau dampak tertentu. Atau

kampanye sebagai “serangkaian tindakan yang terencana dengan tujuan

untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang

dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”.

Merujuk pada definisi-definisi diatas, maka kita dapat melihat

bahwa dalam setiap aktivitas kampanye yang ditujukan untuk

menciptakan efek atau dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran yang

besar, dipusatkan dalam kurun waktu tertentu, dan melalui serangkaian

tindakan komunikasi yang terorganisir. Selain empat pokok ciri diatas,

kampanye juga memiliki ciri atau karakteristik yang lainnya, yaitu sumber

yang jelas, yang menjadi penggagagas, perancang, penyampai sekaligus

Page 114: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 105

penaggung jawab suatu produk kampanye (campaign makers), sehingga

setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat mengindentifikasi

bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat.

Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Parepare melaksanakan

pengawasan terhadap tahapan kampanye Pemilihan Umum Tahun 2019.

Pengawasan dilakukan terhadap setiap kegiatan kampanye peserta

Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh peserta Pemilu dalam hal

meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau

menyampaikan citra diri peserta pemilu. Pada dasarnya metode

kampanye diantaranya adalah:

Tabel 2.36

Metode Kampanye

Metode Kampanye Jadwal

a. Pelaksanaan Kampanye melalui pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan Kampanye kepada umum, dan pemasangan alat peraga

23 Sept 2018 – 13 April 2019

b. Pelaksanaan Kampanye melalui rapat umum dan iklan media massa cetak dan elektronik.

24 Maret 2019 – 13 April 2019

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Kata kunci dalam sebuah peristiwa pemungutan suara/Pemilu

di Negara yang menganut sistem demokrasi, adalah adanya

kebersamaan komitmen antara share holder dan stake holder politik.

Selain itu, sarana dan prasarana, regulasi dan partisipasi rakyat,

menunjang kesuksesan Pemilu/proses pemungutan suara tersebut.

Prediksi dari potensi kerawanan mulai dari tahapan kampanye

sampai pasca pemungutan suara di 17 April 2019 yaitu Pertama,

Politik indentitas (SARA), isu ekonomi, komunis, TKA Cina dan HAM

masih akan mewarnai dinamika politik dalam pelaksanaan Pemilu

2019 sehingga dapat memicu disintegritas bangsa.

Page 115: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 106

Kedua, politik “playing victim” (seakan menjadi korban-red),

kampanye negatif dan black campaign (kampanye hitam-red) akan

semakin marak disuarakan demi kepentingan politik masing-masing

kubu dalam Pemilu 2019 sehingga akan berdampak buruk bagi

perkembangan demokrasi di Indonesia.

Ketiga, aksi penolakan terhadap hasil Pemilu 2019 dengan

pengerahan massa pendukung dengan memanfaatkan sekecil apapun

kesalahan yang dilakukan penyelenggara dalam proses pemungutan

suara masih berpotensi terjadi untuk terjadi akibat ketidaksiapan

paslon dalam menerima kekalahan, sehingga dapat memicu konflik

baik vertical maupun horizontal.

Strategi antipasti dari setiap potensi kerawanan yang sewaktu–

waktu muncul dalam setiap tahapan Pemilu jelang berakhirnya

rangkaian tahapan, lebih khusus antisipasi ujaran kebencian, hoaks,

fitnah, black campaign dan politisasi SARA.

Bawaslu dan Stake Holder terkait melakukan deteksi aksi setiap

perkembangan politik yang berimplikasi terhadap stabilitas

keamanan, melakukan pembentukan opini yang mendinginkan situasi

dan galang kelompok kontra, yaitu tokoh masyarakat, tokoh agama,

tokoh adat dan masyarakat lainnya, serta melakukan counter opini

yang negatif/ provokatif terhadap kelompok yang gunakan isu SARA

sebagai isu sentral dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

Langkah strategis lainnya dengan melakukan pemantauan

terhadap setiap kondisi masyarakat yang dapat memicu konflik,

terutama di Media Sosial dan juga berkerjasama dengan masyarakat

dalam keikut sertaan mensukseskan Pemilu Tahun 2019.

Dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan pengawasan,

maka perlu dibatasi ruang lingkup pengawasan tersebut, sehingga

pengawasan dapat dilakukan dengan melihat kerawanan yang sering

Page 116: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 107

terjadi dalam Tahapan Kampanye, diantaranya adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.37

Kerawanan Tahapan Kampanye

Sub Tahapan Titik Rawan

Alat Peraga Kampanye dan bahan Kampanye

1) KPU Kota Parepare membuat APK dan Bahan Kampanye tidak sesuai dengan desain yang disampaikan pasangan calon

2) KPU Kota Parepare terlambat membuat APK dan Bahan Kampanye Pasangan Calon

3) KPU Kota Parepare membuat APK tidak sesuai jumlah dan ukuran yang telah ditentukan

4) KPU Kota Parepare memasang APK dan Bahan Kampanye di tempat yang dilarang

5) Pasangan Calon mencetak dan menyebarkan APK sendiri

6) Pasangan Calon mencetak APK dan BK tidak sesuai yang diperkenankan

7) Pasangan Calon mencetak dan menyebarkan Bahan Kampanye Melebihi Konversi dari Rp. 25.000,-/Unit

8) Pasangan Calon memasang stiker pada tempat yang dilarang

9) Materi kampanye bertentangan dengan aturan yang ada

Pertemuan Terbatas, Tatap Muka, dan Rapat Umum

1) Pasangan calon tidak menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada kepolisian yang diteruskan kepada KPU dan Panwaslu Kecamatan Kota Parepare

2) Jumlah Peserta kampanye melebihi 2.000 orang

3) Pasangan Calon melakukan kampanye dengan menggunakan fasilitas Daerah/Negara

4) Pasangan Calon melakukan Kampanye dengan melibatkan pejabat BUMN/BUMD,TNI/Polri,ASN/PNS dan Kepala/Perangkat Desa/Kelurahan

5) Pasangan Calon memberikan uang/barang kepada peserta kampanye (Money Politik)

6) Kampanye berlangsung kurang dari pukul

Page 117: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 108

09.00 dan lewat pukul 18.00 Wita.

Iklan Kampanye di Media Massa

1) KPU Kota Parepare menanyangkan iklan kampanye tidak sesuai materi yang disampaikan Pasangan Calon

2) KPU Kota Parepare menanyakan iklan kampanye tidak sesuai jumlah, ukuran, dan durasi penanyangan setiap Pasangan Calon

3) KPU Kota Parepare tidak berlaku adil terkait pembagian jadwal iklan setiap pasangan calon

4) Pasangan calon membuat materi kampanye tidak sesuai etika dan peraturan periklanan

5) Pasangan calon menayangkan iklan kampanye selain yang difasilitasi KPU Kota Parepare

6) Pasangan calon memasang iklan kampanye diluar jadwal yang telah ditentukan

Kampanye Media Sosial

1) Pasangan calon tidak membuat akun resmi di media sosial

2) Pasangan calon tidak melaporkan akun media sosial kepada KPU Kota Parepare sesuai waktu Tahapan

3) Akun Media Sosial dalam model BC4-KWK tidak disampaikan kepada Bawaslu Kota Parepare.

Debat Publik 1) Debat tidak dipandu oleh moderator yang netral, profesional dan berintegritas tinggi

2) KPU Kota Parepare tidak memberikan akses bagi disabilitas yang luas

3) Materi debat tidak berorientasi pada Visi, Misi dan Program Pasangan Calon

4) Moderator memberikan komentar, penilaian dan kesimpulan terhadap materi debat

5) KPU tidak menetapkan mekanisme penyelenggaraan debat melalui SK.

b. Perencanaan Pengawasan

Perencanaan pengawasan Kampanye di susun berdasarkan

focus pengawasan pelaksanaan kampanye sebagaimana di jelaskan di

bawah ini:

Page 118: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 109

Tabel 2.38

Fokus Pengawasan Tahapan dan SubTahapan Kampanye

No Sub Tahapan Fokus Pengawasan

1 Alat Peraga Kampanye & Bahan Kampanye

b. Lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye tidak sesuai dengan yang ditentukan oleh KPU atau ditetapkan oleh KPU.

Tatap Muka, Rapat Umum, Debat Publik

c. Tim Kampanye Pasangan Calon tidak terdaftar di KPU Kabupaten/Kota serta tidak terdapat pihak yang dilarang sebagai Tim Kampanye dalam daftar Tim Kampanye

d. Keterlibatan ASN, Kepala Desa dan Aparat Desa dalam kampanye

e. jumlah peserta melampaui kapasitas tempat duduk

f. peserta tidak terdiri atas peserta pendukung dan tamu undangan.

g. Pertemuan tatap muka yang dilaksanakan di dalam ruangan.

h. Pelaksanaan kampanye di luar jadwal yang ditentukan oleh KPU

i. Adanya Politik Uang (Money Politic)

j. Kampanye Hitam (Back Campaign)

k. Penggunaan fasilitas Negara dalam berkampanye

l. Acara debat publik dilakukan secara tidak profesional, independen dan memihak kepada salah satu pasangan calon

m. Pelaksanaan debat publik melebihi jumlah yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 3 (tiga) kali

Kampanye Media Online n. Akun Media Sosial dibuat lebih dari batas yaitu 10 (sepuluh) untuk setiap jenis aplikasi.

Page 119: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 110

2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan Dan Subtahapan Kampanye

a. Pencegahan

Sehubungan dengan pelaksanaan Tahapan Kampanye,

Bawaslu Kota Parepare melakukan langkah pencegahan dalam

bentuk kegiatan dan persuratan.

Tabel 2.39

Kegiatan Pencegahan Tahapan Kampanye

No Kegiatan Pencegahan Tanggal

1 Rapat Dalam Kantor bersama Ketua Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare dengan nomor: 024/SN-24/TU.03/X/2018 terkait Koordinasi Pengawasan Kampanye Pemilu Tahun 2019.

18 Oktober 2018

2 Rapat Koordinasi bersama Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare dengan nomor: 220/SN-24/PM.00.02/XI/2018 terkait pemasangan dan penyebaran bahan kampanye.

2 November 2018

3 Rapat Dalam Kantor bersama Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare dengan nomor: 026/SN-24/TU.03/XI/2018 terkait pemantapan pelaksanaan kegiatan dalam rangka Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019.

14 November 2018

4 Rapat Dalam Kantor bersama Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare dengan nomor: 255.SN-24/PM.00.02/XI/2018 terkait pengawasan Alat Peraga Kampanye.

25 November 2018

5 Koordinasi kepada Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare dengan nomor: 258/SN-24/PM.01.02/XI/2018 dalam rangka memberi pemahaman terhadap pelaksanaan pengawasan dan penanganan pelanggaran serta pengembangan SDM.

29 November 2018

6 Rapat Koordinasi bersama KPU, Peserta Pemilu, Kesbangpol, PLN, Satpol PP, dan Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare

4 Desember 2018

Page 120: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 111

dengan nomor: 027/SN-24/TU.00.03/XII/2018 terkait ketentuan pemasangan Alat Peraga Kampanye.

7 Sosialisasi dan Pencegahan bersama MUI, DMI, NU, Muhammadiyah, DDI, Badan Musyawarah antar Gereja, Dewan Pastoral Gereja Katolik, Prisada Hindu Dharma dan Permabudhi dengan nomor: 110/SN-24/HK.02.00/XII/2018 terkait potensi pelanggaran Pemilu Tahun 2019 melalui pendekatan keagamaan.

13 Desember 2018

8 Sosialisasi penyampaian materi kepada Pengurus Daerah Darud Da’wah Wal Irsyad Kota Parepare dengan nomor: 61/SN-24/Hm-00.02/XII/2018 terkait unsur pidana pemilu.

26 Desember 2018

9 Rapat Dalam Kantor bersama Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare dengan nomor: 278/SN-24/PM-00.02/XII/2018 terkait persiapan penertiban Alat Peraga Kampanye.

25 Desember 2018

10 Sosialisasi kepada Tokoh Agama, BEM, Ormas, Kelompok Perempuan dan Media Massa dengan nomor: 272/SN-24/PM.00.02/IV/2019 terkait pengawasan pemilu pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu Tahun 2019.

6 April 2019

Tabel 2.40

Surat Pencegahan Tahapan dan SubTahapan Kampanye

No Surat Pencegahan Tanggal

1 Himbauan Pelaksanaan Kampanye kepada ketua Partai Politik se-Kota Parepare dengan nomor: 160/SN-24/PM.01-02/VIII/2018 terkait menaati ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pelaksanaan kampanye pemilu Tahun 2019.

6 Agustus 2018

2 Himbauan kepada KPU dan Walikota Parepare dengan nomor: 180/SN-24/PM-00.02/IX/2018 terkait penentuan lokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye.

10 September 2018

3 Himbauan kepada Partai Politik dengan 19 September 2018

Page 121: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 112

nomor: 185/SN-24/PM.00.02/IX/2018 terkait Kampanye di Media Sosial.

4 Himbauan kepada Partai Politik dengan nomor 186/SN-24/PM.00.02/IX/2018 terkait Tim pelaksana, petugas dan juru kampanye.

19 September 2018

5 Himbauan kepada Camat se-Kota Parepare dengan nomor: 190/SN-24/PM.00.02/X/2018 terkait pengawasan terhadap tahapan kampanye.

10 Oktober 2018

6 Himbauan kepada Partai Politik dan Kapolres Kota Parepare dengan nomor: 192/SN-24/PM.00.02/X/2018 terkait pemberitahuan setiap kegiatan kampanye.

12 Oktober 2018

7 Himbauan kepada Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare dengan nomor: 198/SN-24/PM.00.02/X/2018 terkait melakukan koordinasi data penduduk pindah, pendatang baru dan meninggal dunia.

19 Oktober 2018

8 Himbauan kepada Partai Politik dengan nomor: 209/SN-24/PM.00.02/X/2018 terkait pemasangan Alat Peraga Kampanye dan Penyebaran Bahan Kampanye.

29 Oktober 2018

9 Himbauan kepada Ka. Kepolisian Resor, Ka. Kesbangpol, Ketua KONI, Ketua PSSI, Tembusan kepada Partai Politik dengan nomor: 213/SN-24/PM.00.02/X/2018 terkait pemberian izin kegiatan kampanye lain.

29 Oktober 2018

10 Himbauan kepada KPU Kota Parepare dengan nomor: 253/SN-24/PM/00.02/XI/2018 terkait untuk: 1. Mempercepat pendistribusian Alat

Peraga Kampanye yang difasilitasi KPU

2. Menyerahkan kepada Bawaslu Kota Parepare desain Alat Peraga Kampanye baik yang difasilitasi oleh KPU maupun yang dicetak sendiri oleh Peserta Pemilu.

21 November 2018

11 Instruksi kepada Panwaslu Kecamatan 23 November 2018

Page 122: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 113

se-Kota Parepare dengan nomor: 254/SN-24/PM.00.02/XI/2018 terkait untuk melakukan pengawasan pada masa kampanye pemilu 2019.

12 Penyampaian audiens kepada Pimpinan NU, Ketua MUI, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Dewan Masjid, Kementerian Agama, Ketua Vhara Buddha Dharma, Badan Musyawarah Antar Gereja, Pengurus Gereja Katolik dan Ketua Parisada Hindu Dharma Kota Parepare dengan nomor: 256/SN-24/HM.02.03/XI/2018 terkait untuk kerjasama dalam pengawasan, sosialisasi dan pencegahan potensi pelanggaran pemilu Tahun 2019 melalui pendekatan keagamaan.

29 November 2018

13 Himbauan kepada Ketua Partai Politik dengan nomor: 274/SN-24/PM.00.02/XII/2018 terkait penurunan Alat Peraga Kampanye dan Bahan Kampanye dalam waktu 1x24 jam

18 Desember 2018

14 Himbauan kepada Pimpinan Media Massa se-Kota Parepare dengan nomor: 5/SN-24/TU.01.02/I/2019 terkait untuk dapat berperan aktif dengan tidak menerima dan atau mempublish iklan yang selanjutnya dapat memaknai sebagai kampanye politik sebelum tanggal 24 Maret 2019

18 Januari 2019

15 Penyampaian kepada Ketua DPRD Kota Parepare dengan nomor: 40/SN-24/PM.00.02/I/2019 terkait Larangan Penggunaan Fasilitas Pemerintah Dalam Kegiatan Kampanye.

28 Januari 2019

16 Instruksi kepada Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare dengan nomor:68/SN-24/PM.00.02/II/2019 terkait melakukan pengawasan pada Tahapan Kampanye.

11 Februari 2019

17 Penyampaian kepada Ketua dan seluruh Anggota DPRD Kota Parepare dengan nomor: 106/SN-24/PM.00.02/II/2019 terkait Masa Reses Anggota DPRD

26 Februari 2019

18 Instruksi kepada Panwaslu Kecamatan 23 Maret 2019

Page 123: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 114

se-Kota Parepare dengan nomor 205/SN-24/PM.00.02/III/2019 terkait kegiatan pencegahan dan pengawasan terhadap potensi pelanggaran kampanye pemilu 2019.

b. Aktivitas Pengawasan

Selama tahapan kampanye, Peserta Pemilu dapat melakukan

kegiatan kampanye dengan metode pertemuan terbatas, pertemuan

tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum,

pemasangan alat peraga kampanye di tempat umum, media sosial,

iklan media cetak, media elektronik dan media dalam jaringan, rapat

umum, debat pasangan calon presiden dan wakil presiden serta

kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye Pemilu dan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sejak tahapan kampanye berlangsung, 23 September 2018

(selama 75 hari), Bawaslu melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan kampanye melalui pertemuan terbatas, pertemuan

tatap muka, pemasangan alat peraga dan iklan kampanye di media

cetak dan elektronik.

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan kegiatan pengawasan

Kegiatan Sosialisasi dan Kampanye, dengan rincian sebagai berikut:

1) Kota Parepare menghadiri Acara Rapat Koordinasi Alat Peraga

Kampanye (APK).

a) Pada hari Minggu, 23 September 2018 pukul 09.00 WITA,

bertempat di Media Centre KPU Kota Parepare Kec. Bacukiki

Barat Kota Parepare, berlangsung kegiatan Sosialisasi alat

peraga kampanye Pemilu 2019 yang dihadiri oleh Parpol,

Polres (kabag. Ops), Dandim, Komisioner Bawaslu,

Komisioner KPU, Unsur Media. Dengan materi tentang PKPU

No 23 tahun 2018 dan PKPU No 28 tahun 2018 dibawakan

Page 124: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 115

Komisioner KPU Divisi Sosialisasi, dan disepakati mengenai

ukuran spanduk, baliho dan jadwal penyerahan desain Alat

peraga kampanye.

b) Dalam kesempatan tersebut, bawaslu kota parepare

menyempatkan menyampaikan masukan mengenai

penempatan alat peraga yang harus memenuhi aspek

ketertiban dan tidak berpotensi membahayakan

pengendara/ masyarakat. Kegiatan tersebut berakhir pada

pukul 23.20 dan berlangsung dengan tertib.

2) Bawaslu Kota Parepare menghadiri Acara Deklarasi damai Pileg

dan Pilpres Tahun 2019, pada hari Jum’at, 12 Oktober 2018 telah

dilaksanakan deklarasi damai dalam rangka Pemilu 2019 yang

aman dan sejuk kegiatan ini dibuka oleh AKBP Pria Budi S.IK, MH

kegiatan ini dihadiri oleh KPU Kota Parepare, Bawaslu Kota

Parepare, Partai Politik dan beberapa komunitas motor yang ada

di kota Parepare. Kegiatan ini diakhiri dengan Penandatanganan

Deklarasi Pileg dan Pilpres 2018/2019 Kota Parepare “Pemilu

aman damai dan sejuk”.

3) Bawaslu Kota Parepare, Panwascam, PPKD melakukan

pengawasan kampanye dari tanggal 11 Oktober 2018 s/d 13 April

2019 serta memastikan pelaksanaannya dan menindaklanjuti

sesuai peraturan perundang-undangan, dan secara perodik

menerima laporan Kampanye masing-masing Panwascam, PPKD

yang dituangkan dalam Form A dan direkap di Bawaslu Kota

Parepare.

4) Dengan berakhirnya Tahapan Kampanye, Bawaslu Kota Parepare

memberikan Himbauan Penurunan Alat Peraga Kampanye Dan

Bahan Kampanye pada Masa Tenang Pemilu Tahun 2019 kepada

peserta pemilu. Bawaslu Kota Parepare meminta kesadaran

Page 125: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 116

peserta pemilu Tahun 2019 untuk dapat menurunkan sendiri alat

peraga kampanye yang masih terpasang saat masa tenang.

5) Bawaslu Kota Parepare telah menghimbau penurunan Alat

Peraga Kampanye (APK) dan Bahan Kampanye (BK) dalam waktu

24 jam kepada Peserta Pemilu, selanjutnya koordinasi kegiatan

penertiban APK dan BK dengan KPU Kota Parepare, Kapolres, Ka

Satpol PP dan Panwaslu se-Kota Parepare, PPKD menindaklanjuti

dengan melakukan pengawasan dengan langsung mendampingi

Satpol PP dalam penertiban APK yang melanggar terpasang

disekitar jalan dan tempat-tempat umum di wilayah Kota

Parepare.

Tabel 2.41 Rekap Penertiban APK Peserta Pemilu

Yang Dilaksanakan Pada Tanggal 26-28 Desember 2018

No Kecamatan APK Yang Ditertibkan

Jumlah Spanduk Baliho Poster

1 Bacukiki 4 22 6 32

2 Soreang 2 46 0 48

3 Ujung 2 19 31 52

4 Bacukiki Barat 0 17 33 50

JUMLAH 8 104 70 182

6) Kampanye dengan cara pemasangan alat peraga kampanye (APK)

menjadi pilihan calon dari partai politik. Alat peraga kampanye

yang dipasang oleh peserta Pemilu berupa baliho, billboard,

spanduk dan/atau umbul-umbul dan alat peraga lainnya dengan

desain dan ukuran yang bervariasi.

Gambar 2.6 APK Yang Ditertibkan

56 195 44624

0 100 200 300 400 500

Spanduk

APK Yang Ditertibkan Pada Masa Tenang

Page 126: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 117

Penertiban APK pada Masa Tenang diantaranya pemasangan di

tempat yang dilarang yaitu sebanyak 721 Buah, dengan rincian

Spanduk sebanyak 56 Buah, Baliho Besar sebanyak 195 Buah,

Baliho Kecil sebanyak 446 Buah dan Bahan Kampanye yang

ditempel di kendaraan angkutan umum sebanyak 24 Buah.

7) Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan bersama

Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare pada tanggal 13 April

2019 yaitu pengawasan Masa Tenang Pemilihan Umum Tahun

2019.

8) Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan kampanye

Media Sosial dan memastikan kampanye media sosial sesuai

dengan peraturan dan mengindentifikasi terjadinya pelanggaran

kampanye di media sosial. Pengawasan dilakukan terhadap akun

media sosial Partai Politik yang mana alamat media sosial/ url-

nya valid (dapat ditemukan).

Tabel 2.42

Aktivitas Pengawasan Media Sosial

NO PARTAI

APLIKASI

MEDIA

SOSIAL

NAMA AKUN URL KETERANGAN

Partai Golkar Parepare www.facebook.com/partaigolkarparepare Laman tidak ditemukan

Kaharuddin Kadir www.facebook.com/kaharuddin.kadir.397permintaan pertemanan belum

diterima, tidak ada aktivitas kampanye

Parepare bersatu www.facebook.com/parepare.bersatu tidak ada kegiatan kampanye terbaru

Zahrial Djafar www.facebook.com/zahrial.djafar tidak ada kegiatan kampanye

Andi Herlina www.facebook.com/andi.herlina.50596permintaan pertemanan belum

diterima, tidak ada aktivitas kampanye

pg.parepare www.instagram.com/pg.parepare tidak ada aktivitas kampanye

parepare.bersatu www.instagram.com/parepare.bersatu tidak ada aktivitas kampanye

mrdhan31 www.instagram.com/mrdhan31 tidak ada aktivitas kampanye

Youtube Partai Golkar Parepare www.youtube/pg.parepare Laman tidak ditemukan

PERINDO Facebook Perindo Parepare www.facebook.com/perindo.parepare.395permintaan pertemanan belum

diterima, tidak ada aktivitas kampanye

Facebook Dpc Petiga Parepare www.facebook.com/dpc.parepareterdapat foto kegiatan kampanye dan

tidak ada pelanggaran

Instagram petiga parepare www.instagram.com/ppp_parepare/ tidak ada aktivitas kampanye

Facebook DPD PSI KOTA PAREPARE www.facebook.com/psikotaparepare tidak ada pelanggaran kampanye

Twitter @PSIKOTAPAREPARE twitter.com/psikotaparepare Laman tidak ditemukan

DEMOKRAT Facebook DPC.DEMOKRAT PAREPARE www.facebook.com/azisiskandar.5 tidak ada penggaran kampanye

1 GOLKAR

Facebook

Instagram

PPP

PSI

Page 127: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 118

3. Hasil-hasil Pengawasan Tahapan Dan Subtahapan Kampanye

Berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare terhadap

tahapan kampanye Pemilu 2019, didapatkan hal-hal sebagai berikut:

Gambar 2.7 Metode Pertemuan Langsung

Kampanye dengan metode pertemuan langsung yang dicatat dari

hasil pengawasan Pemilu sebanyak 305 kegiatan, dengan rincian

pertemuan terbatas sebanyak 25 kegiatan, pertemuan tatap muka

sebanyak 280 kegiatan dan kegiatan lainnya sebanyak 139 kegiatan.

Metode kampanye yang paling banyak dilakukan peserta pemilu

adalah pertemuan tatap muka dengan menggelar kampanye di luar

ruangan yang lokasinya lebih memudahkan untuk berkampanye yaitu

dengan menunjungi pasar, tempat tinggal warga, komunitas warga dan

sejenisnya.

Kampanye dalam bentuk lain sepanjang tidak melanggar

ketentuan peraturan perundangundangan dipilih oleh peserta pemilu

dalam bentuk kegiatan door to door kerumah-rumah warga, kegiatan

rapat umum.

a. Temuan

pada hasil pengawasan Bawaslu Kota Parepare tidak adanya temuan

pada Tahapan dan SubTahapan Kampanye selama berlangsungnya

pengawasan.

Pertemuan Tatap Muka

37%

Pertemuan Terbatas

3%

Kegiatan Lainnya

19%

Total41%

METODE PERTEMUAN LANGSUNG

Page 128: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 119

b. Rekomendasi

Tidak ada rekomendasi dalam Tahapan dan SubTahapan Kampanye.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan terhadap Tahapan

dan SubTahapan Kampanye Calon DPD/DPRD Provinsi/DPRD

Kabupaten/Kota sesuai dengan standar prosedur Penanganan

Pelanggaran dan standar pengawasan.

4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan Subtahapan Kampanye

Pada aspek penindakan terhadap pelanggaran dalam kampanye

mengalami persoalan dan hambatan yang disebabkan oleh:

1) Pengawas tidak memiliki daftar tim kampanye

2) Ketentuan kumuluatif dalam definisi kampanye

3) Pemenuhan unsur-unsur pelanggaran

4) Pemenuhan unsur keadilan bagi seluruh calon

5) Penggunaan anggaran Negara oleh calon petahana melalui modus-

modus tertentu (contoh: baliho yang menonjolkan pejabat daerah)

6) Mekanisme pengaturan keterlibatan pihak ketiga oleh KPU

7) Aturan-aturan kampanye yang masih sering dilanggar oleh para

simpatisan, pendukung, dan tim sukses dalam pelaksanaan

kampanye. Mulai dari pemasangan APK yang tidak sesuai desain,

lokasi dan jumlah yang telah ditentukan.

8) Ketaatan dan kesadaran dari tim sukses, pendukung, simpatisan

pasangan calon khususnya dalam cuti kampanye bagi pejabat, DPR

RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten masih sangat rendah.

9) Pelaksanaan kampanye rawan dengan money politik berupa

melakukan kampanye maupun simpatisan pasangan calon,

ditemukan masih banyak yang tidak tertib khususnya kesadaran bagi

masing-masing tim kampanye dalam menertibkan alat peraga

Page 129: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 120

kampanye dan bahan kampanye. Sehingga Bawaslu dan jajarannya

melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah dalam

hal ini Satpol PP, badan pendapatan daerah harus menertibkan Alat

Peraga Kampanye yang tidak tertib dipasang dilokasi yang dilarang.

Ketertiban ASN dalam pelaksanaan kampanye pada Pemilihan DPR,

DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden baik

secara langsung maupun tidak langsung masih sering terjadi.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Kampanye

Makna pemilihan umum yang paling esensial bagi suatu

kehidupan politik yang demokratis adalah sebagai institusi pergantian

kekuasaan yang dilakukan dengan norma, regulasi dan etika. Pemilu yang

demokratis berpijak pada tiga aspek yakni aturan, proses, dan hasil. Dari

ketiga hal tersebut yang penting disoroti adalah proses. Dalam konteks

pencegahan dan pengawasan kampanye di perlukan refleksi evaluasi

terhadap penyelenggaraan pengawasan sebagai bahan untuk

memperbaiki proses penyelenggaraan pengawasan kampanye pada

khususnya dan pengawasan Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada umumnya. Selain itu, juga

sebagai refrensi dalam menentukan strategi dan langkah-langkah

antisipasi bentuk kecurangan dalam Pemilihan.

Aspek evaluasi pengawasan kampanye pada Pemilihan DPR, DPD

dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 yang

perlu dilakukan evaluasi adalah :

1) Perlunya komitmen bagi Pemerintah untuk menegakkan peraturan

yang tegas bagi Aparatur Sipil Negara yang direkomendasikan oleh

pihak Bawaslu Kabupaten/Kota terkait keterlibatan dan ketidak

netralan ASN dalam pelaksanaan kampanye.

Page 130: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 121

2) Perlunya peningkatan sinergitas antar penyelenggara Pemilihan

dalam penyamaan persepsi terkait aturan yang berlaku, dalam hal ini

KPU dan Bawaslu

3) Pengawas pemilu terkait aturan yang mengatur pelaksanaan

kampanye Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden

dan Wakil Presiden sehingga tidak ada perbedaan yang multitafsir.

4) Perlunya sinergitas antar Pasangan Calon dan Tim Kampanye dengan

penyelenggara yakni KPU dan Pengawas Pemilu guna pelaksanaan

Kampanye yang kredibel dan bermartabat.

5) Perlunya peningkatan intensitas pemahaman politik bagi masyarakat

umum dengan mengajak ikut langsung memahami aturan pemilu dan

penigkatan sosialisasi ke masyarakat yang kurang informasi terkait

aturan yang ada.

E. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan

Pemungutan dan Penghitungan Suara

1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan

dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitugan Suara

Pengadaan dan Distribusi logistik dilaksanakan sesuai dengan

Peraturan KPU RI Nomor 15 Tahun 2018 tentang Norma, Standar,

Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan

Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Peraturan Bawaslu RI Nomor 30

Tahun 2018 tentang Pengawasan Perencanaan, Pengadaan dan

Pendistribusian Perlengkapan Penyeleggaraan Pemilihan Umum Tahun

2019.

Produksi dan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan

penghitungan suara, dimulai pada tanggal 17 April 2018 dan berakhir

pada tanggal 16 April 2019.

Page 131: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 122

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

1) Logistik Pemilu yang tidak tepat prosedur, tepat jumlah, tepat

jenis dan tepat waktu.

2) Adanya logistik yang tidak tepat sasaran pada saat

pendistribusian, baik dari percetakan ke gudang maupun dari KPU

ke Kecamatan maupun ke TPS.

3) Adanya Surat Suara yang tertukar, antar dapil, antar TPS dan antar

Kelurahan.

4) Desain dan materi tidak dikoordinasikan kepada Bawaslu Kota

Parepare.

5) Jumlah Surat Suara dan Sertifikat Berita Acara pada saat

pencetakan harus sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan.

6) Proses penyortiran dan pelipatan Surat Suara, Surat Suara sudah

tercoblos.

7) Aspek keamanan dalam proses pencetakan, pendistribusian dan

penyimpanan di gudang.

8) Distribusi logistik terlambat tidak sesuai dengan aturan yang

berlaku.

9) Logistik tidak mencukupi.

b. Perencanaan Pengawasan

Bawaslu Kota Parepare secara langsung memantau proses

penerimaan, penyortiran, pengepakan hingga pendistribusian logistik,

sehingga terjadi pencegahan secara langsung jika ada masalah atau

pelanggaran yang terjadi, akan tetapi proses pendistribusian dari KPU

Provinsi Sulawesi Selatan yang terhambat sehingga proses

pengepakan dan pendistribusian ke kecamatan terhambat.

Page 132: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 123

2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan

Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara

a. Pencegahan

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan Pengawasan

Perencanaan, Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan

Penyelenggaraan Pemilihan Umum sebagaimana diatur dalam

Peraturan Bawaslu Nomor 30 Tahun 2018 pada Pemilihan DPR, DPD

dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019.

Adapun pelaksanaan kegiatan pengawasan sebagai

pencegahan pada tahapan Pengadaan dan Pendistribusian

Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan umum yang telah

dilaksanakan Bawaslu Kota Parepare sebagai berikut :

1) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan kepada

Ketua Komisi Pemilihan Umum tentang Pengadaan Perlengkapan

Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019, dengan nomor :

14/SN-24/PM.00.02/I/2019 tertanggal 17 Januari 2019.

2) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan kepada

Ketua Komisi Pemilihan Umum tentang Pemenuhan Kelengkapan

TPS, dengan nomor : 14/SN-24/HK.00.06/II/2019 tertanggal 14

Februari 2019. Himbauan ini memastikan pengadaan

perlengkapan penyelenggaraan Pemilu terhadap pelaksanaan

produksi dan pencetakan perlengkapan penyelenggaraan Pemilu

dan dukungan perlengkapan lainnya serta kesesuaian jumlah

perlengkapan Penyelenggaraan Pemilu dan dukungan

perlengkapan lainnya yang diproduksi dengan jumlah yang

seharusnya diproduksi oleh perusahaan pemenang lelang jika

terdapat kelebihan atau jumlah kekurangan surat suara.

3) Bawaslu Kota Parepare melakukan pencegahan dengan

memberikan Surat Himbauan kepada Ketua Komisi Pemilihan

Umum terkait pemenuhan kekurangan surat suara dengan nomor

Page 133: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 124

: 33/SN-24/HK.00.06/IV/2019 tertanggal 8 April 2019.

Menghimbau untuk memperhatikan pemenuhan kekurangan

surat suara.

b. Aktivitas Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan pada tahapan pengadaan dan

distribusi logistik dengan berdasar pada alat kontrol dan alat kerja

Pengawasan pada Pemilihan DPR, DPD, dan DPRD serta Pemilihan

Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 yaitu:

1) Alat kontrol jenis dan jumlah peruntukan tinta, segel, kotak

suara, bilik suara, perlengkapan TPS yang digunakan dalam

Pemilihan Umum Tahun 2019.

2) Alat kontrol jenis dan jumlah peruntukan sampul, formulir yang

digunakan dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.

3) Rekapitulasi Hasil Pengawasan perakitan kotak suara yang

digunakan pada Pemilihan Umum Tahun 2019.

4) Alat Kerja Supervisi Pengawasan pengiriman perlengkapan

pemungutan suara Pemilihan Umum Tahun 2019.

Setelah Alat Kontrol dan Alat Kerja selesai, Bawaslu Kota

Parepare langsung mengirim laporan tersebut kepada Bawaslu

Provinsi Sulawesi Selatan dengan membuatkan Form A hasil

pengawasan.

Pada saat logistik pemilu berupa kotak suara, bilik suara, tinta,

segel, perlengkapan TPS, sampul, formulir, surat suara tiba di KPU

Kota Parepare, KPU akan melakukan penyortiran yang dilaksanakan di

gudang sewa KPU Kota Parepare (Hotel Kenari) yang dilengkapi

kamera CCTV. Selama proses penyortiran dan pengepakan

berlangsung, KPU diawasi oleh Bawaslu Kota Parepare dan dijaga

ketat oleh pihak Kepolisian Kota Parepare.

Page 134: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 125

Pengantaran logistik pemilu berupa kotak suara dari KPU ke

PPK Kecamatan dengan menggunakan ekspedisi PT Pos Indonesia

diawasi langsung oleh Bawaslu Kota Parepare beserta jajarannya.

Untuk penyortiran surat suara apabila ditemukan surat suara

yang rusak atau kotor, KPU Kota Parepare mengumpulkan surat suara

yang rusak atau kotor dan akan dimusnahkan setelah proses

penyortiran selesai.

Tabel 2.43 Total Kebutuhan Surat Suara

No Jenis Surat Suara

Kebutuhan DPTb Lapas

Total Kebutuhan

1 PPWP 101302 296 101598

2 DPD-RI 101302 291 101593

3 DPR RI 101302 260 101562

4 DPRD Prov 101302 258 101560

5 DPRD 1 45046 90 45136

6 DPRD 2 23039 - 23039

7 DPRD 3 33217 - 33217

TOTAL 506510 1195 507705

Tabel 2.44

Total Surat Suara yang diterima dan Sisa Lebih/Rusak

No Jenis Surat Suara

Diterima Total

Terima Sisa

Lebih/Rusak 1 2 3

1 PPWP 100782 684 296 101762 164

2 DPD-RI 101128 2201 296 103625 2032

3 DPR RI 101190 1020 296 102506 944

4 DPRD Prov 101302 1805 296 103403 1843

5 DPRD 1 45071 837 - 45908 772

6 DPRD 2 22989 784 - 23773 734

7 DPRD 3 33156 910 - 34066 849

TOTAL 505618 8241 1184 515043 7338

Pemusnahan surat suara rusak atau kotor Pemilihan Umum

DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota serta Presiden dan Wakil

Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Parepare dengan Berita

Acara Nomor: 45/PP10-BA/7372/KPUKot/IV/2019 tertanggal 16 April

Page 135: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 126

2019 dihalaman gudang sewa KPU Kota Parepare Hotel Kenari yang

disaksikan oleh Kapolres Kota Parepare, Dandim 1405 Mallusetasi,

Perwakilan Kajari, Bawaslu Kota Parepare.

3. Hasil-Hasil Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan

Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara

a. Temuan

Pada tahapan ini, Bawaslu Kota Parepare tidak menemukan ada

pelanggaran

b. Rekomendasi

Tidak ada rekomendasi dalam tahapan pengadaan dan

pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

Tidak ada tindak lanjut dalam rekomendasi karena tidak ada temuan

dan laporan.

4. Dinamika dan Permasalahan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan

Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara

Kendala utama Pengawasan Pengadaan dan Pendistribusian

perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara adalah proses

distribusi dan keamanaan. Titik yang terkadang menjadi permasalahan

adalah proses distribusi dari KPU Kota Parepare hingga ke PPS dan TPS

sangat rawan, proses distribusinya bisa terlambat datang ke TPS.

Selain karena pendistribusian yang sulit, adapun karena

keamanaan logistik, sebagaian besar perlengkapan pemungutan suara

disimpan di Kantor Kelurahan pada malam hari sebelum pemungutan

suara dan esok hari dilanjutkan proses distribusi ke masing-masing TPS,

sehingga rawan adanya pelanggaran baik rusak atau hilang, sehingga

Panwaslu menyampaikan kepada Panwascam, PPL melakukan

Page 136: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 127

pengawasan dengan memonitoring ke Kecamatan pada malam hari

sebelum pemungutan suara.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan

Pengawasan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan

pemungutan dan penghitungan suara perlu dilakukan beberapa evaluasi

agar pengawasan dapat lebih efektif dan efisien :

1) Adanya aturan yang mengatur secara tertulis terkait bahwa dokumen

lelang/kontrak antar KPU dan perusahaan dapat diberikan salinan

kepada Pengawas Pemilu, agar mudah mengawasi terhadap jumlah

pengadaan logistik yang akan diproduksi sesuai dengan kualifikasi dan

spesifikasi yang telah diatur.

2) KPU Kota Parepare dalam mendistribusikan perlengkapan

pemungutan suara harus sudah melakukan meeping waktu, sehingga

keterlambatan distribusi tidak terjadi, karena rawan ketika

perlengkapan pemungutan suara tidak maksimal terdistribusi akan

menjadi bahan permasalahan oleh peserta pemilu sehingga

menimbulkan kecurigaan dari berbagai pihak.

F. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye

1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan dana kampanye

Dana Kampanye adalah dana yang dihimpun dan dibelanjakan

oleh pasangan calon dan/atau tim kampanye untuk membiayai proses

kampanye atau untuk mempengaruhi hasil kampanye. Dana yang

dihimpun ini dapat berasal dari dana pribadi pasangan calon maupun

dana sumbangan dari pihak lain baik perseorangan maupun perusahaan

atau kelompok. Sebagai sarana untuk mempengaruhi masyarakat pemilh

agar menjatuhkan pilihan politiknya kepada calon peserta, maka calon

peserta pasti akan berupaya sekuat tenaga untuk melakukan kampanye

secara maksimal dengan menawarkan visi, misi maupun program, baik

Page 137: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 128

melalui media pertemuan, iklan, penyebaran brosur, spanduk dan alat

peraga lainnya maupun melalui kegiatan pertunjukan hiburan.

Pada umumnya, calon peserta yang memiliki dukungan dana yang

besar, maka akan mampu melakukan kegiatan kampanye yang besar

pula. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa proses kampanye dalam

Pemilihan Umum di Kota Parepare berjalan secara adil (fair) maka

undang-undang mengatur tentang tata cara pengelolaan dan

pertanggung jawaban dana kampanye.

Proses tahapan pengawasan dana kampanye Bawaslu Kota

Parepare fokus terhadap rekening khusus dana kampanye (RKDK),

laporan awal dana kampanye (LADK), laporan penerimaan sumbangan

dana kampanye (LPSDK), laporan penerimaan dan penggunaan data

kampanye (LPPDK).

sistem pelaporan kampanye juga harus mengacu kepada prinsip

transparansi dan akuntabilitas, yang dalam praktiknya diterjemahkan

melalui kerangka hukum yang mewajibkan pasangan calon untuk

mengelola, mencatat, melaporkan, dan mempublikasikan laporan dana

kampanye secara transparan, serta penormaan beberapa ketentuan

larangan menerima dana dari pihak tertentu untuk mencegah

potensi money-laundry, penyalahgunaan anggaran/fasilitas negara,

maupun pembatasan jumlah maksimal sumbangan. Kerangka hukum

demikian dimaksudkan untuk mencegah terjadinya korupsi. Maka dari itu

penting bagi Bawaslu untuk mengatur panduan dalam tahapan Dana

Kampanye pada Pemilu tahun 2019.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

Dalam mengawasi tahapan tersebut, Bawaslu Kota Parepare

telah memetakan kerawanan-kerawanan yang mungkin akan menjadi

permasalahan nanti. Hal tersebut sudah menjadi bentuk antisipasi

yang perlu untuk dilakukan, dengan adanya acuan pemetaan sehingga

Page 138: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 129

arah fokus pengawasan dapat dilaksanakan secara tepat. Adapun

kerawanan-kerawanan pada pelaksanaan tahapan sebagai berikut:

Tabel 2.45 Kerawanan-Kerawanan pada pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye

SUB TAHAPAN KERAWANAN

1. Laporan Awal Dana Kampanye (LADK)

ii. Pasangan Calon melaporkan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) kepada KPU Kota Parepare tidak tepat waktu sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam peraturan

iii. Laporan LADK pasangan calon terdapat formulir isian dengan formulir yang ditetapkan oleh KPU Kota Parepare

2. Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK)

a. Dana kampanye yang berasal dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik

b. Dana Kampanye yang berasal dari sumbangan pihak lain perseorangan

c. Dana kampanye yang berasal dari sumbangan pihak lain kelompok atau badan hukum swasta

d. Identitas penyumbang dana kampanye tidak jelas

e. Sumbangan dana kampanye yang diberikan harus berada dalam rekening khusus dana kampanye

3. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK)

a. Pengeluaran Kampanye untuk pembelian barang tidak sebesar harga pasar yang dilaporkan

b. Perencanaan Pengawasan

Pada pengawasan tahapan dana kampanye, Bawaslu Kota

Parepare menyusun strategi pengawasan dengan melakukan fokus

pengawasan di sub tahapan. Adapun hal-hal yang utama menjadi

bahan strategi pengawasan dana kampanye dengan memastikan

beberapa hal, sebagai berikut:

Page 139: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 130

Tabel 2.46 Strategi Pengawasan Dana Kampanye

Sub Tahapan Fokus Pengawasan

a. Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK)

1. Kepatuhan peserta pemilu melaporkan Rekening Khusus Dana Kampanye

2. akun rekening khusus dana kampanye peserta pemilu sesuai dengan identitas peserta pemilu

3. lampiran rekening koran sebagai bukti penerimaan sumbangan dana kampanye rekening khusus dana kampanye

b. Laporan Awal Dana Kampanye (LADK)

1. Pelayanan yang diberikan KPU dengan membuka help desk atau tempat pelaporan LADK untuk peserta pemilu

2. Kepatuhan peserta pemilu melaporkan LADK kepada KPU Kab/Kota, tepat waktu sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam perundang- undangan

3. dalam laporan LADK pasangan calon tidak ada perbedaan formulir isian dengan formulir yang telah ditetapkan oleh KPU

4. publikasi laporan LADK peserta pemilu di papan pengumuman dan di laman/website KPU

5. pembukuan Dana Kampanye untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran dana kampanye

6. Melakukan pencatatan terhadap laporan LADK

c. Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK)

1. Pelayanan yang diberikan KPU dengan membuka help desk atau tempat pelaporan LPSDK untuk peserta pemilu

2. kepatuhan peserta pemilu melaporkan laporan LPSDK kepada KPU Kab/Kota, tepat waktu sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam perundang- undangan

3. laporan LPSDK peserta pemilu tidak ada perbedaan formulir isian dengan formulir yang telah ditetapkan oleh KPU

Page 140: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 131

d. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK)

1. Pelayanan yang diberikan KPU dengan membuka help desk atau tempat pelaporan LPPDK untuk peserta pemilu

2. Kelengkapan dan kesesuain dokumen LPPDK sesuai dengan ketetentuan peraturan perundang-undangan.

3. Kebenaran pembukuan dana kampanye yang memuat seluruh penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pasangan calon dalam bentuk uang, barang, dan jasa disetiap kegiatan kampanye yang telah dilaksanakan oleh peserta pemilu.

4. kepatuhan laporan LPPDK, ketepatan waktu sesuai dalam peraturan perundang-undangan

5. Laporan LPPDK peserta pemilu tidak ada perbedaan formulir isian dengan formulir yang telah ditetapkan oleh KPU Kab/Kota

6. Publikasi laporan LPPDK peserta pemilu di papan pengumuman dan dilaman/website KPU

7. Penelusuran sumbangan dana kampaye dalam laporan LPPDK.

8. Melakukan pencatatan terhadap laporan LPPDK

2. Kegiatan Pengawasan tahapan dan subtahapan dana kampanye

a. Pencegahan

Dalam rangka pengawasan dana kampanye, Bawaslu Kota

Parepare telah menyusun beberapa pencegahan dalam bentuk

penyampaian kepada pihak terkait dan kegiatan internal dan

eksternal. Aspek penting dalam pengawasan dana kampanye adalah

Transparancy (mengupayakan agar seluruh informasi berkenaan

dengan data besaran sumbangan, sumber dana, pengelolaan, dan

pertanggung jawaban dana kampanye dapat diakses oleh publik),

Accuracy (mengupayakan agar proses pembukuan dana kampanye

dilakukan secara akurat), Accountability (mengupayakan agar sumber

Page 141: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 132

penerimaan, nominal dana, dan penggunaan dana kampanye

dilakukan sesuai aturan hukum dan dapat dipertanggung jawabkan),

Procedure Compliance (mengupayakan agar proses pembukuan dan

pelaporan dana kampanye dilakukan sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan oleh aturan hukum baik Undang-undang maupun

peraturan KPU).

Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan langsung pada

hari Rabu, tanggal 2 Januari 2019 dengan nomor: 01/SN-

24/PM.00.02/I/2019 Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan

Dana Kampanye (LPSDK) di Kantor KPU Kota Parepare dimulai pada

pukul 10.00 Wita

b. Aktivitas Pengawasan

1) Pengawasan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK)

pengawasan dana kampanye sesuai dengan jadwal

tahapan, Bawaslu Kota Parepare melakukan koordinasi dengan

KPU Kota Parepare terkait informasi kedatangan calon saat

penyerahan LADK, tim pasangan calon menyerahkan Model LADK

1 hingga LADK 5, fotocopy buku rekening dan surat pernyataan

bagi penyumbang.

Pengawasan pada hari Minggu, 23 September 2018

bertempat di Kantor KPU Kota Parepare dilakukan pengawasan

Laporan Dana Awal Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu Tahun

2019

▪ Terdapat partai politik yang menerima sumbangan dari Calon

anggota legislatif yaitu Partai PKB sejumlah Rp. 8.600.000,-

dan Partai PSI sejumlah Rp. 1.000.000,-

▪ 15 Partai Politik menyampaikan LADK tepat waktu sebelum

pukul 18.00

Page 142: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 133

▪ Formulir Model LADK1-Parpol untuk partai PDIP dan Nasdem

dikembalikan untuk diperbaiki

▪ Formulir Model LADK1-Parpol untuk partai PSI dikembalikan

untuk diperbaiki dan pada tanggal 24 September telah disetor

kembali ke KPU Kota Parepare

▪ Terdapat ketidaksesuaian tanda terima untuk partai GARUDA,

dimana pada tanda terima tertulis pukul 11.30 Wita namun

pada absen penerimaan tertulis 08.30 Wita. Demikian juga

dengan partai PSI, pada tanda terima tertulis 16.45 Wita

namun pada absen penerimaan tertulis 16.50 Wita. Atas

perbedaan ini, Bawaslu Kota Parepare telah menyampaikan

koreksi secara lisan dan akan ditindaklanjuti oleh KPU Kota

Parepare

2) Perbaikan Pengawasan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK)

a) Pengawasan pada hari Senin-kamis, 24-27 September 2018

bertempat di Kantor KPU Kota Parepare dilakukan

pengawasan Perbaikan Laporan Dana Awal Kampanye Partai

Politik Peserta Pemilu Tahun 2019

b) Pengawasan pada hari Jum’at, tanggal 28 September 2018

dilakukan pencermatan LADK hasil perbaikan di kantor KPU

Kota Parepare

Partai politik yang datang melakukan perbaikan sebagai

berikut:

Tabel 2.47

Partai Politik yang datang melakukan perbaikan

NAMA PARTAI

Waktu URAIAN

PSI Senin,24 September 2018 pukul 20.25 Wita

Perbaikan LADK1-Parpol dimana penerimaan parpol Rp.1.000.000,- caleg nihil kemudian setelah diperbaiki penerimaan caleg Rp.1000.000,- dan parpol nihil

Page 143: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 134

HANURA Selasa, 25 September 2018 pukul 17.50 Wita

Perbaikan LADK7-Parpol (NPWP) dimana kekurangan data NPWP atas nama Muhsin Kamil dan telah dilengkapi

DEMOKRAT

Rabu, 26 September 2018 pukul 16.00 Wita

Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Amelia Edhar, Sitti Chairunisa Ibrahim, Hj. Hadrawati dan telah dilengkapi

NASDEM Rabu, 26 September 2018 pukul 12.00 Wita

Perbaikan LADK1-Parpol dimana angka Rp. 200.000,- masuk di kas bendahara kemudian setelah diperbaiki masuk di “kas RKDK” Perbaikan LADK2-Parpol dan LADK3-Parpol dimana nihil kemudian setelah diperbaiki terinput Rp.200.000,- sesuai RKDK Perbaikan LADK5-Parpol dimana angka Rp.200.000,- masuk di kas bendahara kemudian setelah diperbaiki masuk di “kas RKDK” Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Sri Susanto, Djoni, Rusdin Jalil dan Andi Ismawati telah dilengkapi.

PDIP Rabu, 26 September 2018 pukul 17.30 Wita

Kekurangan surat keterangan pengelola RKDK dan pada saat perbaikan sudah disertakan sebanyak 4 rangkap Perbaikan LADK1-Parpol, LADK2-Parpol, dan LADK3-Parpol dimana nihil pada penerimaan kemudian setelah diperbaiki sudah terinput sebanyak Rp.10.030.234,- di kolom penerimaan dari parpol Perbaikan LADK5-Parpol dimana kas RKDK=0, kas dibendahara Rp. 10.030.024,- kemudian setelah diperbaiki kas di RKDK=Rp. 10.030.024,- dan kas di bendahara= 0. Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Mustafa Mappangara, SE, Irma Manilia, Jupriyadi, Syamsurianti, A.Ismail Saleh, Ady Saputra, Nurlina,

Page 144: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 135

Hj. Apriyani, Hj. A. Fitri Sugi, Darmawati, Anis Bamba, Suparman, H.Abd. Hamid Amnas, Alvin Eka Putra telah dilengkapi Dari hasil pencermatan LADK7HP-Parpol atas nama Hj. Andi Putri Ipo, SE ditemukan kekeliruan dimana total penerimaan Rp. 3.000.000,- seharusnya nihil dan telah dilakukan saran perbaikan dan akan ditindaklanjuti oleh KPU Kota Parepare

PERINDO

Rabu, 26 September 2018 pukul 19.58 Wita

Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Yulianus Tandi Gau telah dilengkapi

GOLKAR Rabu, 26 September 2018 pukul 22.15 Wita

Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Muhammad Ramlan, Abu Nawar, Hj. Marhama, Baktiar, Ervinna Rasyid, H. Sulaeman, Muhtar, Andi Azis Tanro, Murda, Ahmad, Hj. Andi Farida Soewandi, Abdul Muin Syam, Hatima Besuk, Ir. Hj. Zahril Djafar, Andi Nurhatina Tipu, Andi Fatimah, H. Muliadi.

BERKARYA

Kamis, 27 September 2018 pukul 10.12 Wita

Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Arifiah, Suryani, Ramadhani, S.Pd, Nuraeni Ahmad, Kurnia Zaitia dan telah dilengkapi

GARUDA Kamis, 27 September 2018 Pukul 11.30 Wita

Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Muh. Amin Nawi, Erni Nawi, Saribulan Berjuang dan telah dilengkapi

PKB Kamis, 27 September 2018 pukul 13.45 Wita

Perbaikan LADK1-Parpol poin c dimana kas di RKDK – 0, kas di bendahara = Rp. 9.206.213,- kemudian setelah diperbaiki sudah masuk di RKDK = Rp. 2.206.213 dan kas di bendahara = 0 Perbaikan LADK2-Parpol dan LADK3-Parpol dimana sumbangan Partai Politik terbaca nihil kemudian setelah diperbaiki sudah masuk Rp.606.213,- Perbaikan LADK5-Parpol dimana

Page 145: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 136

sumbangan Rp. 9.206.213,- masuk ke kas bendahara kemudian setelah diperbaiki sudah masuk di kas RKDK senilai Rp. 9.206.213,- dan kas di bendahara Rp.0,- Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Hj. Megawati, Umi Alfrida, dan H. Muhammad Rusdi R telah dilengkapi

PKS Kamis, 27 September 2018 pukul 16.44 Wita

Perbaikan LADK7-Parpol dimana kekurangan data NPWP atas nama Sari Astharina S. Dan telah dilengkapi

GERINDRA

Kamis, 27 September 2018 pukul 17.12 Wita

Perbaikan LADK7-Parpol atas nama Indah Pratiwi, Nurul Julia Fajrianti

Terdapat 3 (tiga) Partai Politik yang tidak melakukan perbaikan yaitu partai PPP, PBB dan PAN.

Tabel 2.48

Penyerahan LADK dan RKDK Peserta Pemilu Tahun 2019

3) Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK)

Bawaslu Kota Parepare melakukan kegiatan penelitian

dokumen Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye

BANKNOMOR REK.

1 PKB 16.05 WITA BRI 305401018154532 9,206,213 sumbangan caleg : 8.600.000

2 GERINDRA 17.40 WITA SULSELBAR 302020000025671 100,000

3 PDIP 15.38 WITA tidak ada (perbaikan)

4 GOLKAR 16.48 WITA BRI 006401000526563 5,000,000

5 NASDEM 16.45 WITA tidak ada (perbaikan)

6 GARUDA 08.30 WITA BRI 006401008413532 100,000 tanda terima pukul 11.30 Wita

7 BERKARYA 14.17 WITA BRI 305401025983532 300,000

8 PKS 15.38 WITA BNI SYARIAH 3554480585 1,000,000

9 PERINDO 13.00 WITA BNI SYARIAH 3000201886 1,000,000

10 PPP 17.15 WITA BNI 0750105204 1,000,000

11 PSI 16.50 WITA BRI 22901001841532 1,000,000 - sumbangan caleg 1.000.000

-tanda terima pukul 16.45 Wita

12 PAN 03.40 WITA SULSELBAR 0302020000025760 500,000

13 HANURA 15.40 WITA BRI 006401008416530 500,000

14 DEMOKRAT 15.32 WITA SULSELBAR 0302020000025662 1,500,000

15 PBB 17.20 WITA BRI 006401008412536 250,000

16 PKPI - Tidak ada caleg

SALDO

PENERIMA

AN

KETERANGAN

WAKTU

PENYAMPAI

AN

NAMA

PARTAI

POLITIK

NOREKENING

Page 146: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 137

Peserta Pemilu pada tanggal 3-6 Januari 2019 bertempat di Kantor

Bawaslu Kota Parepare.

a) Terdapat partai politik yang melaporkan LPSDK nihil yaitu

Partai Politik Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada

partai PDIP juga terdapat 1 caleg (Andi Darmawangsa) yang

tidak melaporkan sumbangan dana kampanyenya karena telah

meninggal dunia.

b) Selain PDIP, seluruh Parpol melaporkan secara lengkap LPSDK

setiap calegnya.

c) Tidak ada sumbangan melebihi batas maksimal sumbangan.

d) Semua Partai Politik dan Tim Pasangan Calon menerima tanda

terima Laporan Sumbangan Dana Kampanye dari KPU Kota

Parepare.

e) Terdapat sumbangan dari perseorangan pada:

• Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Sumbangan dalam bentuk uang atas nama Awaluddin

sebanyak Rp. 1.300.000,- Penyumbang ini telah

difaktualkan melalui telpon (082188181946) pada tanggal

7 Januari 2019. Penyumbang adalah suami dari DCT DPRD

Kota Parepare dari Partai PKS atas nama Betty Karim, SH

Partai Bulan Bintang (PBB)

Sumbangan dalam bentuk barang atas nama DR. H. Zainal

Abidin Rp.7.950.000,- Penyumbang merupakan DCT DPR –

RI dari Partai PKB.

f) LPSDK tidak sinkron dan ada perbedaan jumlah antar formulir

LPSDK 1 dan LSPDK 4 yaitu pada partai PKB, Berkarya, PKS,

Perindo, Demokrat dan PBB.

g) Beberapa Partai Politik melampirkan Bukti Penerimaan Dana

Kampanye beserta Kwitansi dan sebagaian yang lain hanya

melampirkan Bukti Penerimaan Dana Kampanye

Page 147: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 138

• Tim verifikator dari KPU Kota Parepare yang menerima

LPSDK Peserta Pemilu terdiri dari 2 orang staf yaitu Sdri.

Nurul Wahidah dan Sdri. Fauziah

• Pengawasan kegiatan penyerahan LPSDK dihadiri oleh

anggota Bawaslu Kota Parepare

• Daftar partai yang telah menyerahkan Laporan

Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) Kota

Parepare:

Tabel 2.49

Laporan Penerimaan Sumbangan Dana

Kampanye (LPSDK)

No Pasangan Calon dan Partai Politik Waktu

1 Tim Pasangan Calon Jokowi Ma’ruf 10.30 Wita

2 Partai Hanura 10.40 Wita

3 Partai PPP 11.00 Wita

4 Partai PKS 11.10 Wita

5 Partai PBB 12.00 Wita

6 Partai Nasdem 12.00 Wita

7 Partai Demokrat 13.17 Wita

8 Partai PAN 13.40 Wita

9 Partai Perindo 14.21 Wita

10 Partai Berkarya 14.46 Wita

11 Partai Garuda 15.13 Wita

12 Partai PDIP 15.19 Wita

13 Partai Golkar 15.41 Wita

14 Partai PSI 17.00 Wita

15 Partai PKB 17.25 Wita

16 Partai Gerindra 17.40 Wita

h) Partai PKPI tidak menyerahkan LPSDK dikarenakan tidak

memiliki calon Anggota DPRD pada pemilu 2019

i) Tim Pasangan Calon Nomor 02 Prabowo Sandi, tidak pernah

melakukan konsultasi terkait LPSDK dan juga tidak hadir pada

saat penyerahan LPSDK. KPU telah melakukan kordinasi

dengan salah satu anggota pelaksana kampanye (bapak

Hamzah Thamrin, SE) dan diperoleh informasi bahwa tidak

Page 148: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 139

adanya LPSDK tersebut karena belum ada instruksi dari pusat

dan selanjutnya tetap akan berkoordinasi kembali dengan Tim

Teknis Pelaksana Kampanye Prabowo Sandi.

4) Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK)

a. Bawaslu Kota Parepare melakukan Pengawasan Penyerahan

Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye

(LPPDK) pada tanggal 30 April 2019 bertempat di Kantor KPU

Kota Parepare.

Adapun Partai Politik yang telah menyerahkan Laporan

Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Kota

Parepare:

Tabel 2.50

Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana

Kampanye (LPPDK) 30 April 2019

No Pasangan Calon dan Partai Politik Waktu

1 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 13.00 Wita

2 Partai Nasional Demokrat (NasDem) 14.28 Wita

3 Partai Bulan Bintang (PBB) 14.32 Wita

4 Partai Berkarya 16.04 Wita

5 Partai Demokrat 21.00 Wita

b. Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan langsung

penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana

Kampanye (LPPDK) pada tanggal 01 Mei 2019 bertempat di

Kantor KPU Kota Parepare.

Adapun Partai Politik yang telah menyerahkan Laporan

Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Kota

Parepare:

Tabel 2.51

Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana

Kampanye (LPPDK) 01 Mei 2019

No Pasangan Calon dan Partai Politik Waktu

1 PDI Perjuangan 12.30 Wita

2 Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 12.45 Wita

3 Partai Golongan Karya (GOLKAR) 15.00 Wita

Page 149: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 140

4 Partai GERINDRA 15.02 Wita

5 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 16.53 Wita

6 Partai PERINDO 17.05 Wita

7 Tim Pasangan Calon Nomor Urut 01 16.30 Wita

▪ Penyerahan dokumen LPPDK diserahkan oleh L.O Partai

Politik dan diterima oleh KPU Kota Parepare, dan setelah

dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen LPPDK dan

dinyatakan lengkap, kemudian dilanjutkan dengan

penyerahan berita acara penerimaan LPPDK oleh KPU Kota

Parepare.

c. Berdasarkan hasil koordinasi dengan KPU Kota Parepare, pada

tanggal 02 Mei 2019 KPU Kota Parepare telah menyerahkan

Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye

(LPPDK) kepada Akuntan Publik di KPU Provinsi Sulawesi

Selatan.

d. Bawaslu melakukan penelitian dokumen LPPDK Peserta Pemilu

pada Tanggal 15 Mei 2019 di Kantor Bawaslu Kota Parepare.

▪ Terdapat 2 (dua) partai politik yang tidak melaporkan yaitu

Partai Gerakan Perubahan Indonesia (GARUDA), dan Partai

Solidaritas Indonesia (PSI) serta Calon Presiden dan Wakil

Presiden Nomor urut 2 (dua).

▪ Terdapat 2 (dua) Partai Politik yang melaporkan telah

menerima sumbangan perseorangan yaitu Partai GOLKAR

dan Partai PKS sedangkan untuk pasangan calon Presiden

dan Wakil Presiden Nomor Urut 1 (satu) terdapat hutang

sebesar Rp. 15.503.000,-

▪ Pada LPPDK Partai PDIP total penerimaan bukan

merupakan akumulatif atau tidak menambahkan

sumbangan dari Calon Legislatif sebesar Rp.18.112.400,-

Page 150: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 141

▪ Saldo Akhir dari hasil perhitungan manual untuk Partai

Golkar yaitu Rp.76.050.000,- tidak sinkron dengan yang

tercantum pada LPPDK yaitu sebesar Rp.18.050.000,-

▪ Pada Partai Hati Hanurani Rakyat tidak memiliki rincian

pengeluaran hanya memasukkan jumlah keseluruhan

dalam pengeluaran operasi sebesar Rp.53.098.500,-

▪ Semua saldo akhir di LPPDK tidak sama jumlahnya dengan

saldo akhir di rekening koran (Rincian Terlampir).

e. KPU Kota Parepare telah menyerahkan Hasil Audit dari Kantor

Akuntan Publik (KAP) Laporan Dana Kampanye kepada Peserta

Pemilihan Umum Tahun 2019 pada tanggal 04 Juni 2019 di

Kantor Bawaslu Kota Parepare.

▪ Adapun Partai Politik Kota Parepare yang telah menerima

Hasil Audit Dana Kampanye dari Kantor Akuntan Publik

(KAP) dari KPU Kota Parepare:

Tabel 2.52

Partai Politik yang telah menerima Hasil Audit dari Akuntan

Publik (KAP)

No Pasangan Calon dan Partai Politik Waktu

1 Partai Bulan Bintang (PBB) 10.45 Wita

2 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 10.49 Wita

3 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 12.15 Wita

4 Partai Amanat Nasional (PAN) 12.44 Wita

5 Partai Golongan Karya (GOLKAR) 13.10 Wita

6 Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 13.48 Wita

7 Partai Nasional Demokrat (NasDem) 14.55 Wita

8 Partai Demokrat 14.55 Wita

9 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 15.13 Wita

10 Partai GERINDRA 15.20 Wita

11 PDI Perjuangan 16.15 Wita

f. Berdasarkan hasil koordinasi dengan KPU Kota Parepare,

bahwa pada tanggal 06 Juni 2019 KPU Kota Parepare telah

menyerahkan Hasil Audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP)

Page 151: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 142

Laporan Dana Kampanye kepada Peserta Pemilu yaitu Partai

Berkarya pada pukul 16.30 Wita dan Partai Persatuan

Indonesia (PERINDO) pada pukul 17.24 Wita bertempat di

Kantor KPU Kota Parepare.

2. Hasil-Hasil Pengawasan Tahapan Dan Subtahapan Dana Kampanye

b. Temuan

Hasil pengawasan yang telah dilakukan Bawaslu Kota Parepare,

dalam mengawasi Tahapan dan Subtahapan Dana Kampanye tidak

menemukan permasalahan.

c. Rekomendasi

Bawaslu Kota Parepare tidak mengeluarkan rekomendasi pada

Tahapan Dana Kampanye.

d. Tindak Lanjut Rekomendasi

Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan terhadap

Laporan Dana Kampanye Pasangan Calon dan Partai Politik sesuai

dengan standar prosedur dan standar pengawasan. Selama tahapan

berlangsung tidak ada tindaklanjut terhadap rekomendasi.

4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan SubTahapan Dana Kampanye

Pada Tahapan Dana Kampanye, Bawaslu Kota Parepare secara

maksimal melakukan pengawasan secara melekat terkait penggunaan

dana kampanye pasangan calon dan partai politik, adapun kendala-

kendala yang dihadapi saat melakukan pengawasan:

a) Aturan yang mengatur terkait batasan harga yang dijadikan dasar

pasangan calon dan partai politik dalam pembelian barang untuk

kampanye, karena dibeberapa daerah masing-masing berbeda

standar harga barang sehingga menyulitkan pengawasan penggunaan

bahan kampanye

Page 152: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 143

b) Aturan yang lebih ketat dan perlu dipertimbangkan adalah pelaporan

dana kampanye untuk diberikan akses dokumen secara lengkap dapat

diberikan kepada pengawas pemilu sehingga pengawasan maksimal

yang terjadi adalah terkadang Bawaslu Kabupaten/Kota hanya

memperoleh dokumen Tanda Terima dan Model Formulir yang diatur

dalam PKPU sementara kelengkapan lain sulit diperoleh

c) Terkadang kesiapan pasangan calon dan partai politik dalam

menyerahkan dan menyusun laporan dana kampanye selalu dalam

keadaan last minutes atau detik terkahir, padahal waktu pelaporan

cukup panjang, sehingga menyulitkan penyeleggara dalam mengatur

deadline yang telah ditentukan terkait pemeriksaan dokumen Dana

Kampanye. Maka perlu diatur dalam aturan terkait peningkatan

pemahaman pasangan calon ketika melaporkan dokumen ke KPU.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan SubTahapan Dana

Kampanye

Dari hasil pengawasan, Bawaslu Kota Parepare telah melakukan

pengawasan secara maksimal demi kesuksesan dan kelancaran Pemilihan

DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun

2019. Selama proses pengawasan, Bawaslu Kota Parepare mendapatkan

informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mengisi formulir pada alat

kerja pengawasan dan untuk melakukan pengawasan yang harus sesuai

dengan perundang-undangan ataupun PKPU, tetapi kekurangan dalam

pengawasan adalah dokumen kelengkapan lain masih sulit atau lambat

diperoleh upaya bentuk pengawasan terhadap dokumen Laporan Dana

Kampanye pasangan calon.

Pengawasan terhadap tahapan dana kampanye yang perlu

ditingkatkan adalah standar pengawasan yang lebih komplit seperti

pengawasan penggunaan dana kampanye didukung dengan dasar atau

ketetapan daftar harga pembelian barang kampanye, selain itu sumber

Page 153: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 144

sumbangan dana kampanye yang diberikan kepada pasangan calon dapat

diperoleh data secara lengkap terkait pekerjaan penyumbang, alamat

penyumbang, hubungan dengan pasangan calon sehingga dalam

menganalisa dan mengisi laporan dapat dilengkapi.

G. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan, dan

Rekapitulasi Suara

1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan, dan

Rekapitulasi Suara

Tahapan pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara

merupakan puncak kegiatan dalam proses penyelenggaraan pemilu. Tidak

hanya karena hari pemungutan suara (polling day) berada pada tahapan

ini dan karena pada hari itulah rakyat berhak memilih menyatakan

kedaulatannya melalui pemberian suara, tetapi juga karena pada tahapan

inilah seluruh asas pemilu yang demokratis diterapkan. Pemberian suara

diberikan oleh rakyat yang berhak memilih secara langsung, tanpa

perantara. Siapapun tidak bisa mengatasnamakan orang lain dalam

memberikan suara, termasuk kepala suku tidak diperkenankan

memberikan suara atas nama warga sukunya ataupun suami tidak boleh

memberikan suara atas nama istri. Penyandang cacat (kaum difabel),

termasuk yang tidak memiliki kedua lengan, tidak bisa diwakili oleh orang

lain dalam memberikan suara kecuali atas permintaan yang

bersangkutan. Hal ini dilandasi oleh suatu pengakuan akan kemampuan

warga negara yang sudah berhak memilih untuk menentukan nasibnya

sendiri.

Untuk menjamin perhitungan suara berlangsung apa adanya,

dalam melaksanakan proses penghitungan suara, ketua dan anggota

KPPS tidak hanya diawasi oleh Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa,

dipantau oleh pemantau pemilu yang terakreditasi, disaksikan oleh saksi

Page 154: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 145

peserta pemilu, dan para pemilih. Tetapi proses itu juga harus dilakukan

secara transparan dalam suasana terang sehingga dapat dilihat oleh

semua orang yang hadir dengan ucapan yang jelas sehingga dapat

didengar dan dipahami oleh semua yang menyaksikan. Bila terdapat

dugaan akan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan pemungutan dan

penghitungan suara, saksi peserta pemilu atau Pengawas Pemilu

Kelurahan/Desa dapat menyampaikan keberatan sehingga langsung

dapat diperbaiki oleh KPPS bila dugaan itu betul terjadi. Hal ini juga

menjadi wujud dari asas transparansi dan akuntabilitas dalam proses

pemungutan dan penghitungan suara.

Dalam mengawasi tahapan pemungutan, penghitungan, dan

rekapitulasi suara, Bawaslu Kota Parepare telah melakukan beberapa

strategi yang lebih konperehensif. Sebagaimana dengan jadwal tahapan

pemungutan suara hingga rekapitulasi penghitungan suara, pengawasan

sangat perlu memperhatikan setiap proses dalam sub tahapan tersebut

karena pelaksanaan Pemilihan tingkat ketelitian ada pada tahapan ini.

Adapun jadwal pemungutan dan penghitungan suara hingga rekapitulasi

sebagai berikut:

Gambar 2.8

Jadwal Tahapan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara

17 - 18 April 2019

• pemungutan dan penghitungan suara di TPS

penyampaian BA dan alat kerja ke PPK

18 April -5 Mei 2019

• Pengumuman rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan

18 April - 5 Mei 2019

• Penyampaian hasil rekapitulasi ke KPU Kabupaten/Kota

20 April -7 Mei 2019

• Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara

Page 155: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 146

a. Kerawanan-kerawanan dan IKP

Dalam mengawasi tahapan pemungutan, penghitungan, dan

rekapitulasi suara, Bawaslu Kota Parepare telah memetakan

kerawanan-kerawanan yang mungkin akan menjadi permasalahan

nanti. Hal tersebut sudah menjadi bentuk antisipasi yang perlu untuk

dilakukan, dengan adanya acuan pemetaan sehingga arah fokus

pengawasan dapat dilaksanakan secara tepat. Adapun kerawanan-

kerawanan pada pelaksanaan tahapan pemungutan dan

penghitungan suara, rekapitulasi penghitungan suara sebagai berikut:

Tabel 2.53

Kerawanan-kerawanan dalam Tahapan pemungutan,

penghitungan, dan rekapitulasi suara

Persiapan a. TPS dibuat ditempat yang mudah dijangkau termasuk oleh penyandang disabilitas

b. Pembuatan TPS dibuat pada hari pemungutan suara

c. TPS didirikan didekat rumah pasangan calon/tim kampanye/relawan pasangan calon

d. KPPS tidak menerima perlengkapan

Pemungutan Suara

i. Pemungutan dan Perhitungan Suara, serta dukungan perlengkapan lainnya dari PPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara

ii. Kotak suara TPS yang diterima oleh tidak dalam kondisi terkunci dan tersegel

iii. C6 tidak terdistribusi kepada pemilih

Pemungutan dan Perhitungan Suara

1. Rapat pemungutan suara dimulai tidak lebih dari pukul 07.00

2. Saksi yang hadir mengenakan atribut yang memuat nomor pasangan calon

3. Apakah DPT dipasang dipapan pengumuman yang ditempatkan disekitar TPS

4. Jumlah surat suara yang tidak sesuai dengan jumlah DPT

5. Terdapat KPPS yang menggunakan sisa surat suara (kelebihan surat suara) untuk dimasukkan kedalam kotak suara

6. Apakah terdapat perlengkapan pemungutan

Page 156: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 147

suara dan dukungan pemungutan suara yang tidak lengkap

7. Pemilih yang tidak tercantum dalam DPTB (daftar pemilih tambahan) menggunakan hak pilihnya

8. Pemilih DPK (daftar pemilih khusus) yang tidak sesuai dengan alamat tempat memilih

9. Pemungutan suara berakhir lewat pada pukul 13.00 waktu setempat

10. Perhitungan suara dilakukan secara tertutup 11. Saksi yang tidak hadir bersedia menandatangani

formulir Berita Acara 12. Para saksi TPS tidak diberikan salinan suara C1

dan lampirannya, sesaat setelah selesai perhitungan suara

13. Setelah rapat perhitungan suara di TPS KPPS tidak menyegel, menjaga, mengamankan keutuhan kotak suara

14. KPPS tidak menyerahkan kotak suara kepada PPK melalui PPS pada hari dan Tanggal yang sama dengan hari Pemungutan Suara

Rekapitulasi Perbaikan Perhitungan Suara

a. Proses Rekapitulasi dilakukan tidak berbuka, secara tertutup

b. Adanya saksi yang hadir tetapi tidak mau tanda tangan dalam berita acara

c. Formulir yang masih salah tidak dilakukan d. Pelaksanaan rapat lewat dari jadwal yang

ditentukan e. Pengawas pemilu tidak memperoleh salinan hasil

rekapitulasi perhitungan suara f. Pembukaan kota suara sebelum rapat pleno

rekapitulasi.

b. Perencanaan Pengawasan

1) Strategi Pengawasan

Pada pengawasan tahapan pemungutan, penghitungan

suara dan rekapitulasi penghitungan suara, Bawaslu Kota

Parepare menyusun strategi pengawasan dengan melakukan

fokus pengawasan di sub tahapan. Adapun hal-hal yang utama

menjadi bahan strategi pengawasan dengan memastikan

beberapa hal, sebagai berikut:

Page 157: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 148

Tabel 2.54 Fokus Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan

suara dan Rekapitulasi Penghitungan Suara

Sub Tahapan Fokus Pengawasan

Persiapan Pemungutan Suara

a. TPS telah didirikan pada lokasi yang telah ditentukan sebelum pelaksanaan pemungutan suara

b. Perlengkapan pemungutan suara dan dukungan perlengkapan lainnya telah diterima oleh KPPS paling lama 1 (satu) hari

c. Penerimaan perlengkapan pemungutan suara dan dukungan perlengkapan lainnya dituangkan dalam Berita Acara serah terima

d. Perlengkapan Pemungutan Suara yang diterima dalam kondisi baik dan tersegel

e. Mengawasi pembagian Formulir C6-KWK kepada pemilih dilakukan KPPS paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara dan mencatat formulir C6-KWK yang tidakdapat dibagikan kepada pemilih

f. Mengingatkan KPPS untuk tidak membuka kotak suara sebelum rapat pemungutan dan perhitungan suara dimulai

Pemungutan dan perhitungan suara

a. Mendeteksi adanya upaya mobilisasi pemilih oleh penyenggara Negara

b. Mengawasi netralitas penyelenggara pemilih dan aparatur pemerintahan setempat selama melaksanakan kegiatan pemungutan dan perhitungan suara

c. TPS dibuka pada jam 07.00 dan ditutup jam 13.00

d. Pemilih yang memenuhi syarat sebagai pemilih dan telah mendaftarkan diri di TPS sebelum pukul 13.00 terpenuhi hak pilihnya

e. Kelengkapan atribut KPPS seperti surat keputusan pengangkatan, tanda pengenal, dan atribut pendukung lainnya

f. Kehadiran seluruh KPPS g. Pembagian tugas Negara KPPS sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 158: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 149

h. Petugas KPPS dan petugas keamanan bukan merupakan simpatisan anggota dan pengurus partai politik atau pasangan calon

i. Ketua KPPS membuka kotak suara dan mengeluarkan seluruh isi perlengkapan pemungutan dan perhitungan suara

j. Ketua KPPS memberikan surat suara kepada pemilih dalam keadaan terbuka

k. Mengingatkan dan melarang pemilih membawa telepon genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya ke bilik suara

Dengan melakukan perencanaan pengawasan dengan

memastikan hal-hal tersebut di atas untuk menjadi acuan dalam

fokus pengawasan lebih terarah sesuai dengan target yang telah

di tetapkan agar tercapai pengawasan yang sesuai dengan

peraturan parundang-undangan.

2) Pemetaan TPS Rawan

Selain pelaksanaan tata laksana dan standar pengawasan

yang telah dilaksanakan oleh pengawas pemilu, diperlukan

pemetaan TPS rawan sebagai upaya terakhir dalam mencegah

terjadi pelanggaran dalam tahapan pemungutan dan

penghitungan suara. Meski semua TPS memiliki potensi

kerawanan masing-masing, namun penting untuk mendapatkan

TPS dengan kerawanan tinggi untuk menentukan fokus dan

strategi pencegahan yang lebih kuat.

Dalam pengawasan tahapan pemungutan dan

penghitungan suara, Pemetaan TPS rawan ini menjadi cara

bagi Pengawas Pemilu untuk mencegah terjadinya pelanggaran

dan kecurangan di TPS. Berangkat dari pemetaaan TPS rawan ini

pengawas pemilu dapat menyusun atau menyiapkan rencana dan

langkah-langkah taktis serta strategis dalam upaya pencegahan

terjadinya pelanggaran dan kecurangan di TPS yang telah

Page 159: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 150

didentifikasi sejak awal. Pengawas pemilu dapat melibatkan

semua stakeholder pemilihan untuk terlibat dalam upaya

pencegahan tersebut.

Bawaslu perlu menyusun instrumen yang digunakan

sebagai standar dalam menyusun peta TPS rawan. Instrumen

penyusunan peta TPS rawan ini disusun sebagai panduan bagi

jajaran pengawas pemilu dalam melakukan identifikasi TPS

rawan dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.

TPS rawan bertujuan untuk:

• Pemetaan kerawanan sebagai langkah pencegahan untuk

mengantisipasi terjadinya potensi pelanggaran di hari

pemungutan dan perhitungan suara.

• Menyediakan data analisis berbasis TPS untuk menyusun

strategi pencegahan dugaan pelanggaran pemilihan di

tahapan pemungutan dan penghitungan suara.

• Mengukur tingkat pengetahuan dan kesiapan pengawas TPS

dalam melaksanakan pengawasan pemungutan dan

perhitungan suara.

Dalam pelaksanaan pementaan TPS rawan,

diselanggarakan dengan tahapan sebagai berikut:

Tabel 2.55

Tahapan TPS Rawan

No Tanggal Kegiatan Tentang

1 1-5 April 2019

Sosialisasi

Pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota kepada seluruh jajaran pengawasan pemilu, tentang pemetaan TPS rawan dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan dan dukungan surat edaran. Pentingnya sosialisasi pemetaan TPS rawan, agar

Page 160: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 151

adanya pemahaman tentang teknis pengumpulan data, verifikasi data, dan penyusunan laporan hasil pemetaan TPS rawan.

2 6 s.d. 11 April 2019

Pengumpulan Data

Dalam hal pengumpulan data pemetaan TPS rawan dan rekapitulasi menjadi tanggung jawab Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa dibantu oleh PTPS kemudian Pengawas Pemilu Kecamatan melakukan rekapitulasi melalui formulir online yang sudah disediakan oleh Bawaslu RI.

3 10 s.d. 13 April

2019

Rekapitulasi Data

10 April 2019

Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa rekapitulasi pemetaan TPS rawan

11 April 2019

Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan melakukan rekapitulasi dan memasukkan di formulir online

12 April 2019

Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan verifikasi data dan analisis pemetaan TPS rawan berdasarkan hasil kecamatan

13 April 2019

Bawaslu Provinsi melakukan verifikasi data dan analisis pemetaan TPS rawan berdasarkan hasil Kabupaten/Kota

4 14 s.d. 15 April

2019

Publikasi Data

Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan publikasi TPS rawan kepada masyarakat

Setelah Panwaslu Kecamatan mengisi Formulir TPS Rawan

pada tanggal 14-15 April 2019 maka didapat hasil TPS Rawan di Kota

Parepare dilihat dari 10 (sepuluh) indikator yang akan menjadi titik

fokus dalam pengawasan pada tahapan pemungutan, penghitungan

suara dan rekapitulasi penghitungan suara.

Page 161: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 152

111135

63

2813

10

440

0 20 40 60 80 100 120 140 160

TPS yg terdapat pemilih DPTb

TPS yg terdapat pemilih DPK

TPS yg dekat dari rumah sakit

TPS yg dekat dari perguruan tinggi/kampus

TPS yg dekat dari lembaga pendidikan (pesantren/asrama)

TPS yg terdapat praktik politik uang/barang pada masa kampanye

TPS yg terdapat praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait SARA

KPPS yg berkampanye untuk peserta pemilu

TPS yg dekat dari posko tim pemenang peserta pemilu

Terdapat Logistik/Perlengkapan Pemungutan mengalami kerusakan

12

34

56

78

910

KLASIFIKASI TPS Rawan

Gambar 2.9 Klasifikasi TPS Rawan

2. Kegiatan Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan, dan

Rekapitulasi Suara

Bawaslu Kota Parepare secara simultan melakukan agenda

pelatihan pengawasan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kegiatan itu

dikemas dalam bentuk Training of Trainer (ToT). Kegiatan ini jadi

jembatan kesuksesan di TPS. Pengawas di TPS jadi harapan/tumpuan

karena tidak bisa dipungkiri, mata dan telinga publik akan tertuju pada

TPS.

Kegiatan yang berfokus pada bimbingan teknis pengawas TPS juga

menjadi ajang melatih pengawas bekerja efektif. Bawaslu menyiapkan

simulasi pelaksanaan pemungutan suara, pengisian form, alat kerja

hingga penghitungan suara.

a. Pencegahan

Dalam menghadapi inti tahapan dari proses pelaksanaan

Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden yaitu tahapan pemungutan dan penghitungan suara serta

rekapitulasi penghitungan suara, Bawaslu Kota Parepare

melaksanakan beberapa bentuk pencegahan dengan merancang

Page 162: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 153

kegiatan eksternal dan internal serta beberapa bentuk penyampaian

lisan dan tertulis atau kegiatan persuratan ke pihak-pihak terkait

dalam mensukseskan Pemilihan Umum Serentak di Kota Parepare

Tahun 2019.

Adapun kegiatan pencegahan yang dilaksanakan oleh Bawaslu Kota

Parepare sebagai berikut:

1. Bawaslu Kota Parepare menginisiasi pertemuan bersama dengan

ketua KPU, kabag Ops Polres, Kasat Intel Polres, Kasat Reskrim

Polres, Kesbangpol telah melakukan Rapat Koordinasi pada

tanggal 6 Maret 2019 di Rooftop Hotel Bukit Kenari termasuk

membahas penentuan TPS dan pelanggaran Pemilu lainnya.

2. Bawaslu Kota Parepare melakukan kegiatan Bimbingan Teknis

Sosialisasi Pengawas Pemilu bersama Panwaslu Kecamatan se-

Kota Parepare terkait Teknis Pengawasan Pemungutan dan

Penghitungan Suara, Simulasi Pengawasan Persiapan Pemungutan

Suara dan Penghitungan Suara serta Pergerakan Hasil Perhitungan

Suara pada tanggal 27-28 Maret 2019 di Hotel Pariwisata dengan

Nomor Surat: 214/SN-24/PM.04.00/III/2019.

3. Bawaslu Kota Parepare bersama Panwaslu Kecamatan se-Kota

Parepare dan PPKD se-Kota Parepare telah melakukan Rapat

Fasilitasi dan Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu Tahun 2019

dengan pembahasan TPS Rawan, pada hari Jum’at tanggal 05 April

2019 dengan surat undangan nomor:268/SN-

24/PM.04.00/IV/2019.

4. Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare telah melakukan

Bimbingan Teknis kepada Pengawas TPS:

- Kecamatan Bacukiki

Selasa, 26 Maret 2019 di Hotel Bukit Indah Kenari

Kamis, 11 April 2019 di Hotel Yoetefa

- Kecamatan Bacukiki Barat

Page 163: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 154

Rabu, 3 April 2019 di Gedung SKB

Kamis, 11 April 2019 di Hotel Gandaria

- Kecamatan Soreang

Jum’at, 29 Maret 2019 di Aula Kampus II Universitas

Muhammadiyah

Kamis, 11 April 2019 di Aula Kampus II Universitas

Muhammadiyah

5. Untuk memaksimalkan pengawasan pada tahapan pemungutan

dan penghitungan suara, Bawaslu Kota Parepare melalui Panwas

Kecamatan melakukan Pelantikan Pengawas TPS pada tanggal 25

Maret 2019 dan melakukan Apel Siaga Patroli Pengawasan Anti

Politik Uang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,

DPRD Kota, Presiden dan Wakil Presiden di Kota Parepare pada

tanggal 12 April 2019 dihadiri oleh Kapolres Kota Parepare,

Kesbangpol, Staf Bawaslu, Panwascam dan Staf, PPL dan PTPS se

Kota Parepare untuk mengecek kesiapan Struktur Pengawas

dalam tahapan Pemungutan Suara.

6. Bawaslu Kota Parepare telah melakukan Rapat Koordinasi

Bersama dengan Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare beserta

Staf dalam rangka Persiapan Laporan Pemungutan dan

Penghitungan Suara pada tanggal 15 April 2019 di Kantor Bawaslu

Kota Parepare.

Adapun kegiatan pencegahan yang dilaksanakan oleh Bawaslu Kota

Parepare sebagai berikut:

1. Sehubungan dengan surat Bawaslu Republik Indonesia Nomor:

0188/K.BAWASLU/TU.00.01/IV/2019 tertanggal 9 April 2019

tentang Instruksi Bimbingan Teknis bagi pengawas TPS,

menindaklanjuti hal tersebut dengan ini Bawaslu Kota Parepare

menginstruksikan kepada Panwaslu Kecamatan se-Kota Parepare

Page 164: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 155

dalam surat dengan nomor: 309/SN-24/PM.00.02/IV/2019 bahwa

untuk:

• Memberikan bimbingan teknis yang lebih intensif, terkait

penggunaan Aplikasi Siwaslu pada bimbingan teknis Pengawas

TPS tahap 2 di masing-masing kecamatan.

• Memastikan Aplikasi Siwaslu telah dipasang di SmartPhone

Android masing-masing pengawas TPS sebelum kegiatan

bimbingan teknis dilaksanakan.

• Mendorong pengawas TPS untuk mempelajari panduan

penggunaan Aplikasi Siwaslu serta melakukan ujicoba

penggunaan aplikasi tersebut.

2. Bawaslu Kota Parepare telah menyampaikan Surat Himbauan

Pendirian TPS kepada KPU Kota Parepare sebagaimana diatur

dalam Peraturan KPU No. 3 Tahun 2019 tentang Pemungutan dan

Penghitungan Suara, diharapkan untuk melakukan antisipasi

terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat menghambat

mengganggu kegiatan pemungutan dan penghitungan suara,

dengan nomor: 353/SN-24/HK.00.06/IV/2019 tertanggal 16 April

2019.

3. Bawaslu Kota Parepare telah menyampaikan Surat Himbauan

untuk mengumumkan Hasil Penghitungan Suara di TPS dengan

Nomor: 358/SN-24/PM.00.02/IV/2019 tertanggal 19 April 2019.

Menghimbau kepada KPU Kota Parepare untuk menyampaikan

kepada jajarannya kebawah yakni PPS dan KPPS se-Kota Parepare,

agar mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS guna

mewujudkan asas Pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia,

jujur dan adil.

Untuk mempelancar pengawasan, Bawaslu Kota Parepare

telah mempersiapkan Alat Kerja yang akan digunakan dalam

Page 165: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 156

melakukan aktivitas pengawasan dalam mendata hasil-hasil

pengawasan dan sebagai perlengkapan dan juga sebagai bagian dari

Formulir A.

Tabel 2.56 Alat Kerja Tahapan pemungutan, penghitungan,

dan rekapitulasi suara

Pengawas Pemilu

Alat Kerja Jenis

Formulir

Panwaslu Kecamatan

1 Alat Kerja Periode 18-27 April 2019

Form A1.PS-1

2 Alat Kerja Periode 18-27 April 2019

Form A1.PS-2

3 Alat Kerja Periode 17 April 2019

Form A1.PS-4

4 Alat Kerja Periode 17 April 2019

Form A1.PS-5

Bawaslu Kabupaten/Kota

1 Alat Kerja Periode 28 April -1 Mei 2019

Form A2.PS-1

2 Alat Kerja Periode 28 April -1 Mei 2019

Form A2.PS-2

b. Aktivitas Pengawasan

Adapun aktivitas pengawasan yang dilakukan dalam tahapan

pemungutan, penghitungan sampai rekapitulasi suara sebagai

berikut:

1) Pengawasan Persiapan Pemungutan Suara

a) Datang ke TPS pukul 06.00 waktu setempat pada hari

pemungutan suara;

b) Melihat kondisi TPS apakah bisa menjamin pemilih

memberikan suara secara langsung, umum, bebas dan

rahasia;

c) Memeriksa lokasi TPS dan perlengkapan pemungutan suara;

d) Alat peraga yang masih terpasang dekat TPS dalam radius

200 meter dari TPS;

Page 166: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 157

e) Memastikan saksi yang hadir memiliki mandat, dan hanya

satu orang yang berada di dalam TPS;

f) Memastikan agar salinan DPT dan Daftar Calon di tempel di

papan pengumuman, jika tidak maka Pengawas

penyarankan agar segera ditempel;

g) Mengingatkan agar yang berada di dalam TPS adalah

petugas, saksi dan pemilih yang hadir dan menggunakan hak

pilihnya.

Jika menemukan hal tersebut pada saat pengawasan

persiapan pemungutan suara maka PPKD siap melaporkan

ke Panwaslu Kecamatan untuk segera ditindaklanjuti.

2) Pengawasan Pelaksanaan Rapat Pemungutan Suara

a) Menyaksikan pelaksanaan sumpah anggota KPPS;

b) Menyaksikan pembukaan kotak suara dan penghitungan

jenis dan jumlah logistik yang ada dalam kotak serta

mencatatnya;

c) Memastikan petugas KPPS siap menjalankan tugasnya

masing-masing;

d) Memastikan ketua KPPS menjelaskan tata cara pelaksanaan

pemungutan suara;

e) Memberi saran perbaikan terhadap proses yang tidak sesuai

prosedur dan memastikan ditindak lanjuti oleh petugas;

f) Memastikan semua temuan pada pelaksanaan rapat

pemungutan suara di tuangkan dalam berita acara atau

dicatat pada catatan kejadian khusus KPU.

3) Pengawasan Pelaksanaan Pemungutan Suara

a) Mengecek atau memeriksa pemilih yang hadir ke TPS adalah

pemilih yang terdapat dalam DPT dan DPTb sesuai

ketentuan;

Page 167: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 158

b) Memastikan pemilih mencatat kehadirannya ke dalam

formulir C7-KWK dan pengawas memberi tanda pada salinan

daftar pemilih yang dibawahnya;

c) Memastikan pemilih yang hadir membawas Formulir Model

C6-KWK;

d) Memastikan Ketua KPPS menandatangani surat suara pada

tempat yang telah ditentukan untuk kemudian diberikan

kepada pemilih yang akan dipanggil untuk memberikan

suara;

e) Memastikan Ketua KPPS memanggil pemilih untuk

memberikan suara berdasarkan prinsip urutan kehadiran

pemilih;

f) Memastikan KPPS mendahulukan pemilih penyandang

disabilitas, ibu hamil, atau orang tua untuk memberikan

suara atas persetujuan pemilih yang seharusnya mendapat

giliran sesuai dengan nomor urut kehadiran;

g) Memastikan Ketua KPPS memberikan surat suara kepada

pemilih dalam keadaan terbuka;

h) Memastikan Pemilih menuju bilik suara untuk menggunakan

hak pilihya;

i) Memastikan pemilih memasukkan surat suara ke dalam

kotak suara sesuai dengan kode surat suara pemilihan;

j) Memastikan pemilih mencelupkan jari ke dalam tinta;

k) Memastikan tidak ada pemilih yang menggunakan hak

pilihnya lebih dari sekali;

l) Memastikan Ketua KPPS memberikan surat suara pengganti

apabila pemilih menerima surat suara dalam keadaan rusak

atau keliru dicoblos hanya 1 (satu) kali dan mencatatkan

surat suara yang rusak atau keliru coblos tersebut dalam

berita acara;

Page 168: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 159

m) Memastikan pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dapat

menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan KTP-el atau

surat keterangan pada 1 (satu) jam sebelum pemungutan

suara berakhir;

n) Memeriksa pemilih tersebut, menggunakan hak pilihnya di

TPS yang berada di RT/RW yang sesuai dalam KTP-el atau

surat keterangan pemilih tersebut;

o) Memastikan KPPS melayani penggunaan hak pilih terhadap

pemilih yang menjalani rawat inap dan menjadi tahanan di

rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan sesuai

ketentuan;

p) Memastikan Ketua KPPS mengumumkan pelaksanaan

pemungutan berakhir pada pukul 13.00 waktu setempat

kecuali pemilih yang telah terdaftar sebelum pukul 13.00

waktu setempat;

q) Memastikan KPPS memberi tanda silang pada tempat tanda

tangan ketua KPPS dan gambar pasangan calon terhadap

surat suara yang tidak digunakan;

r) Memberi saran perbaikan terhadap proses yang tidak sesuai

prosedur dan memastikan ditindak lanjuti oleh petugas;

s) Mencatat kejadian - kejadian khusus yang terjadi selama

proses pemungutan suara berlangsung;

t) Melaporkan ke Panwaslu Kecamatan melalui PPKD apabila

diketahui lebih dari seorang memilih lebih dari sekali atau

terlanjurnya penggunaan hak pilih oleh 2 orang atau lebih

yang tidak berhak memilih untuk ditindaklanjuti

rekomendasi pemungutan suara ulang;

u) Melaporkan terjadinya dugaan pelanggaran (etik dan

pidana) kepada Panwaslu Kecamatan melalui PPKD untuk

proses penanganan pelanggaran.

Page 169: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 160

3. Hasil-Hasil Pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan, dan

Rekapitulasi Suara

a. Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara

1) Bawaslu Kota Parepare telah melakukan kegiatan pengawasan

Pemungutan dan Penghitungan Suara, dengan rincian sebagai

berikut:

• Untuk memaksimalkan pengawasan pada tahapan

pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu Kota Parepare

melalui Panwas Kecamatan melakukan Pelantikan Pengawas

TPS pada tanggal 25 Maret 2019 dan melakukan Apel Siaga

Pengawasan di Kota Parepare pada tanggal 12 April 2019

dihadiri oleh Kapolres Kota Parepare , Kesbangpol, Staf

Bawaslu, Panwascam dan Staf, PPL dan PTPS se Kota Parepare

untuk mengecek kesiapan Struktur Pengawas dalam tahapan

Pemungutan Suara

• Bawaslu Kota Parepare, Panwascam, PPKD melakukan

identifikasi TPS rawan.

2) Bawaslu Kota Parepare dalam pengawasan pelaksanaan

pemungutan dan penghitungan suara di TPS, Bawaslu Kota

Parepare melalui Pengawas TPS telah melakukan pengawasan

langsung dan menemukan kejadian-kejadian khusus sebagai

berikut:

• Pada TPS XII Pemilih datang dengan menggunakan KTP

Kabupaten Luwu Timur atas nama Andi Chandra Asnam

(7324042804970002) dan KTP Kab. Tanah Toraja Utara atas

nama Sarlota Pata Allo (732614411810001) tetapi tidak

terdaftar dalam DPTb dan tidak membawa A5, telah

melakukan pencoblosan di TPS tersebut.

• Pada TPS XXXI kelurahan Bukit Indah Kecamatan Soreang Kota

Parepare dengan menggunakan KTP Provinsi Kalimantan Barat

Page 170: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 161

(Pontianak) atas nama Erico Irwan (6171050106790009), KTP

Makassar atas nama Henny Hanafi, ST (7314054606800002),

KTP Makassar atas nama Taufik A.Tahmrin (73711401770006),

KTP Provinsi NTB (Lombok) atas nama Akbar Wibama

Muhammad (5203080610900005), KTP Provinsi NTT (Lombok

Timur) atas nama Heni Andriyani (5203084410930005) tetapi

tidak terdaftar dalam DPTb dan tidak membawa A5, telah

melakukan pencoblosan di TPS tersebut.

• Pada TPS III Kelurahan Ujung Sabbang Kecamatan Ujung,

Pemilih datang ke TPS III dengan menggunakan KTP Demak

atas nama Muhammad Ulul Albab (3321032006980003), KTP

Makassar atas nama Syarifah Fadhillah Assegaf

(7371105603930001), KTP Luwu atas nama Nur Rachmat AS

(7317112311960002) dan 9 warga negara Indonesia yang

terdaftar namanya di Model C7 DPK KPU Daftar Hadir Pemilih

DPK yang berasal dari luar daerah kota Parepare yang tidak

memiliki formulir A5-KPU dan tidak terdaftar di DPT dan DPTb

dan telah melakukan pencoblosan tersebut.

• Pada TPS XXXIV Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung Kota

Parepare dengan menggunakan KTP Provinsi Sulawesi Selatan

(Barru) atas nama Supianti (7372024411840001), tetapi tidak

terdaftar dalam DPTb dan tidak membawa A5, telah

melakukan pencoblosan di TPS tersebut.

• Pada TPS XXXIX Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung. Pemilih

datang dengan menggunakan KTP Provinsi Kalimantan Timur

(Kota Balikpapan) atas nama Arinda Regita Cahyani

(6471034604980003) dan 2 Warga Negara Indonesia yang

terdaftar namanya di Model C7 DPTb KPU Daftar hadir pemilih

DPTb yang berasal dari luar daerah kota Parepare yang tidak

memiliki formulir A5-KPU, tetapi tidak terdaftar dalam DPTb

Page 171: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 162

dan tidak membawa A5, telah melakukan pencoblosan di TPS

tersebut.

3) Bawaslu Kota Parepare dalam pengawasan pelaksanaan

Pemungutan Suara telah mendapatkan informasi-informasi

sebagai berikut:

• Diterima informasi di TPS VII Kelurahan Lakessi Kecamatan

Soreang bahwa ada surat suara dari Partai PDIP Nomor 3

Calon Anggota DPRD Kota Parepare Nomor Urut 1 Ir.

A.Muhammad Aidi diduga telah tercoblos sebelum pemilih

menggunakan surat suara tersebut.

• Setelah berada di lokasi kami memeriksa suara suara tersebut

untuk memastikannya dan kemudian kami memberikan saran

kepada memberikan saran kepada Ketua KPPS TPS VII Lakessi

Kecamatan Soreang Kota Parepare untuk tidak menggunakan

Surat Suara tersebut dan mengamankan surat suara serta

membuatkan berita acara terkait dengan surat suara tersebut

dan memberikan surat suara baru kepada pemilih untuk

digunakan.

• Diterima informasi di TPS VI Lapadde Kecamatan Ujung Kota

Parepare Jl. Jend Sudirman bahwa ada surat suara Pilpres

Nomor Urut 1 yang diduga telah tercoblos sebelum pemilih

(Muh. Ramadhan) menggunakan surat suara tersebut.

• Setelah kami berada di lokasi kami memeriksa surat suara

tersebut untuk memastikannya dan kemudian kami

memberikan saran kepada Ketua KPPS TPS VI Lapadde

Kecamatan Ujung Kota Parepare untuk tidak menggunakan

surat suara tersebut dan memberikan surat suara baru

kepada (Muh. Ramadhan) untuk digunakan.

• Diterima informasi pada pukul 14.00 WITA di TPS XV Jalan

Callakara bahwa ada pemilih atas nama Ibu fatma dan Sdr.

Page 172: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 163

Irfan yang datang di kantor Bawaslu Parepare dan melaporkan

bahwa mereka diduga tidak diberikan kesempatan untuk

menggunakan hak pilihnya di TPS XV, setelah mendengarkan

keterangan dari Ibu Fatma dan Sdr Irfan selama 5 menit

kemudian kami (Muh. Zainal Asnun) langsung terjun ke lokasi

TPS XV Jalan Callakara bersama dengan Ibu Fatma, sdr. Irfan

dan Penyidik Gakkumdu Kota Parepare (Zulkarnain MT, SH).

• Sesampainya di TPS XV kami langsung koordinasi dengan

Ketua KPPSnya menanyakan terkait Ibu Fatma dan Sdr.Irfan

yang diduga tidak diberikan kesempatan untuk menggunakan

hak pilihnya dari hasil koordinasi kami didapatkan informasi

dan fakta bahwa Ibu fatma dan sdr. Irfan memang terlambat

datang ke TPS XV tepatnya mereka pergi ke TPS XV pada pukul

13.15 WITA sehingga tidak diberikan kesempatan untuk

memilih karena telah melewati batas waktu yang telah

ditentukan oleh Undang-undang dan sebelumnya mereka

tidak berada dalam antrian untuk manggunakan hak suaranya

di TPS XV.

b. Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan kegiatan pengawasan

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara, dengan rincian

sebagai berikut:

1) Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan terhadap proses

rekapitulasi tingkat Kota Parepare yang dilaksanakan pada tanggal

1 Mei 2019 pukul 09.20 WITA di Hotel Kenari Bukit Indah Kota

Parepare. Proses rekapitulasi dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU

Kota Parepare, Ketua dan Anggota Bawaslu Kota Parepare, PPK se

Kota Parepare, Perwakilan masing-masing Pengawas Kecamatan

se Kota Parepare, LO Paslon Jokowi Ma’ruf, LO Paslon Prabowo

Page 173: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 164

Sandi, LO Partai Politik, LO Calon DPD, Staf KPU dan Staf Bawaslu

Kota Parepare.

2) Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare tidak terdapat

keberatan dari Saksi Parpol, DPD dalam proses rekapitulasi tingkat

Kota Parepare. Berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat Kota

Parepare, perolehan suara PPWP, DPR-RI, DPD, DPRD Provinsi,

DPRD Kab/Kota berdasarkan salinan formulir Model DB1 PPWP,

DB1 DPR-RI, DB1 DPD, DB1 DPRD Provinsi, DB1 DPRD Kab/Kota.

c. Pengawasan Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilu

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan kegiatan pengawasan

Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilu, dengan rincian sebagai

berikut:

1) Bawaslu Kota Parepare melakukan pengawasan terhadap

penetapan perolehan suara tingkat Kota Parepare yang

dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2019 pukul 23.00 WITA di Hotel

Kenari Bukit Indah. Penetapan perolehan suara tingkat Kota

Parepare dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU Kota Parepare,

Ketua dan Anggota Bawaslu Kota Parepare, PPK se Kota Parepare,

Perwakilan masing-masing Pengawas Kecamatan se Kota

2) Parepare, LO Paslon Jokowi Ma’ruf, LO Paslon Prabowo Sandi, LO

Partai Politik, LO Calon DPD, Staf KPU dan Staf Bawaslu Kota

Parepare

3) Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Parepare tidak terdapat

keberatan dari Saksi Parpol dalam proses rekapitulasi tingkat Kota

Parepare. Ketua KPU Kota Parepare membacakan penetapan

perolehan suara DPRD Kab/Kota berdasarkan salinan formulir

Model DB1 DPRD Kab/Kota Parepare.

Berikut hasil rekapitulasi perolehan suara PPWP, DPR, DPD, DPRD

Provinsi dan DPRD Kota Parepare yang dilaksanakan oleh KPU Kota

Parepare di Hotel Bukit Indah Kenari. Adapun hasil rekapitulasi

Page 174: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 165

Ir. H. Joko Widododan Prof. Dr. (H.C)KH. Maruf Amin

H. Prabowo Sandidan Sandiaga

Salahuddin Uno

39,441 44,820

JUMLAH PEROLEHAN SUARA PRESIDEN DAN WAKIL

PRESIDEN

TOTAL SUARA

perolehan suara dapat di lihat pada tabel di bawah ini sesuai dengan

DB KPU:

Jumlah Perolehan suara secara keseluruhan Pemilihan Presiden dan

Wakil Presiden Tahun 2019 di Kota Parepare:

Gambar 2.10 Perolehan Suara Calon

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Gambar 2.11

Perolehan Suara Calon Anggota Pemilihan DPR RI

1609

9553

727

17347

735268 437 913 642 3185 163 1024 151 888 417

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA DPR RI

DRS. H. ANDI MUAWIYAH RAMLI, M,SI DRS. H. ANDI MUAWIYAH RAMLI, M,SI2

HERMAN OPY SANDA, S.IP HJ.ERNA RASYID TAUFAN, SE,M.Pd

DR. IR. ACHMAD FAIZAL ANDI SAPADA, SE, MM ASNAWING THAHIR, SE

HENRAWAN, SE, MH ASRIADY SAMAD, A.Md

ANDI ARSYIL RAHMAN PUTRA H. MUH. ARAS, S.Pd., MM

NURHASAN, S.Hi HJ. ANDI YULIANI PARIS

A. ILHAMSYAH MATTALATTA DR. HJ. ANDI NURPATIH, M.Pd

PKB

GERINDRA

PDIP

NASDEM GARUDA

BERKARYA

PERINDO

PPP PSI PAN

HANURA

DEMOKRAT

PBB

GOLKAR

PKS

Page 175: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 166

369

1466

624

1163

650

65329 449

133363 307 324

61

517162 46

PEROLEHAN SUARA PARTAI

PEROLEHAN SUARA PARTAI PEMILIHAN DPR RI

PKB GERINDRA PDIP GOLKAR

NASDEM GARUDA BERKARYA PKS

PERINDO PPP PSI PAN

HANURA DEMOKRAT PBB PKPI

Gambar 2.12

Jumlah Perolehan Suara Partai Pemilihan DPR RI

Gambar 2.13

Jumlah Perolehan Suara Calon Anggota DPD RI

11,472

11,1717,785

6,247

5,557

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA DPD RI

Dr. Ir. H. MUHAMMAD SYAIFUL SALEH, M.Si TAMSIL LINRUNG

ANDI MUH. IHSAN Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE.,MM.

LILY AMELIA SALURAPA, SE.,MM

Page 176: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 167

416

1,708

787

1,503

805

58352

598

167391 335 340

95

686

177 67

PEROLEHAN SUARA PARTAI

PEROLEHAN SUARA PARTAI PEMILIHAN DPRD PROVINSI

PKB GERINDRA PDIP GOLKAR

NASDEM GARUDA BERKARYA PKS

PERINDO PPP PSI PAN

HANURA DEMOKRAT PBB PKPI

Gambar 2.14

Jumlah Perolehan Suara Calon Anggota DPRD Provinsi

Gambar 2.15

Jumlah Perolehan Suara Partai DPRD Provinsi

5,118

3,426

1,236

4,743

1,369

119537 910

3,743

846226

2,6422,2091,901

410

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA DPRD PROVINSI

H. MUHAMMADONG SUKAWATI ARIEF RAHMAN ANDI WALINGA, S.H.

IKHSAN PANGERANG. R MUSLIM SALAM RUSMAN

H. ANDI BASO MAPPAEWA, S.Pi. RUSDI HIDAYAT JUFRI, S.T. TAQYUDDIN, S.Sos., M.M.

MANSUR MASANG, S.E. IDHAM MUSTAKIM KURTAFATI, S.Sos.

FARADILA ABDAL, S.H., M.H. Drs. PARMAN PARID, M.M. KADAR HAKIM

PKB

GERINDRA

PDIP NASDEM

GARUDA BERKARYA

PERINDO

PPP PSI

PAN HANURA

DEMOKRAT

PBB

GOLKAR

PKS

Page 177: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 168

118

231

103

224

145

16 60 41 60 82 63 85

9

119 65

5

PEROLEHAN SUARA PARTAI

PEROLEHAN SUARA PARTAI PEMILIHAN DPRD KOTA DAPIL 1

PKB GERINDRA PDIP GOLKAR

NASDEM GARUDA BERKARYA PKS

PERINDO PPP PSI PAN

HANURA DEMOKRAT PBB PKPI

Gambar 2.16

Jumlah Perolehan Suara Calon Anggota DPRD Kota Dapil 1

Gambar 2.17

Jumlah Perolehan Suara Partai DPRD Kota Dapil 1

1,749 1,346

1,637

1,217 1,189

2,430

964 642

1,927

2,553

967

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA DPRD KOTA DAPIL 1

MUHAMMAD.YUSUF LAPANNA Ir. H.ANDI AMIR MAHMUD

SATRIYA, SH ANDI NURHATINA TIPU, S.Sos

H. MULIADI, S.Sos H. SUYUTI, SE

HARIANI RUDY NAJAMUDDIN

MUSDALIFAH PAWE H.BAMBANG H.M. NASIR

H.SUDIRMAN TANSI,SE

GERINDRA

PDIP NASDEM

PERINDO PPP

PAN

DEMOKRAT

PBB GOLKAR

Page 178: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 169

98 92

76

44 44

83

PEROLEHAN SUARA PARTAI

PEROLEHAN SUARA PARTAI PEMILIHAN DPRD KOTA DAPIL 2

GERINDRA GOLKAR NASDEM PAN HANURA DEMOKRAT

Gambar 2.18

Jumlah Perolehan Suara Calon Anggota DPRD Kota Dapil 2

Gambar 2.19

Jumlah Perolehan Suara Partai DPRD Kota Dapil 2

1,272 1,340 1,234

994 1,211

2,139

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA DPRD KOTA DAPIL 2

KAMALUDDIN KADIR, S.Sos,MM H. SULEMAN

IR. H.YASSER LATIEF IR. IBRAHIM SUANDA

HERMANTO M. RAHMAT SYAMSU ALAM

GERINDRA

GOLKAR NASDEM PAN HANURA

DEMOKRAT

Page 179: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 170

97 88

218

125

96

50

PEROLEHAN SUARA PARTAI

PEROLEHAN SUARA PARTAI PEMILIHAN DPRD KOTA DAPIL 3

PKB PDIP GOLKAR NASDEM PPP DEMOKRAT

Gambar 2.20

Jumlah Perolehan Suara Calon Anggota DPRD Kota Dapil 3

Gambar 2.21 Jumlah Perolehan Suara Partai DPRD Kota Dapil 3

1,0281,229

2124

1,639

2,671

1,4391,714

966

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA

PEROLEHAN SUARA CALON ANGGOTA DPRD KOTA DAPIL 3

ANDI MUH FUDAIL, SE HJ. APRIYANI

IR.H. KAHARUDDIN KADIR, M.Si INDRIASAH HUSNI, S.KOM

H. TASMING HAMID,SE, MH DRA. HJ. ASMAWATI

NAMRI NASIR YANGSMID RAHMAN, SE

PKB PDIP GOLKAR NASDEM PPP

DEMOKRAT

Page 180: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 171

Tabel 2.57 Rekapitulasi Jumlah Perolehan Kursi Partai Politik

Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Parepare Tahun 2019

Nomor Dan Nama Partai Politik

Rincian

Dapil Parepare 1

Jumlah Suara Sah

Jumlah Perolehan Kursi

A. 1 Partai Kebangkitan Bangsa 1516 0

2 Partai Gerindra 5574 2

3 PDI Perjuangan 2734 1

4 Partai Golkar 7099 2

5 Partai Nasdem 5234 1

6 Partai Garuda 49 0

7 Partai Berkarya 241 0

8 Partai Keadilan Sejahtera 389 0

9 Partai Perindo 1999 1

10 Partai Persatuan Pembangunan 1985 1

11 Partai Solidaritas Indonesia 159 0

12 Partai Amanat Nasional 2183 1

13 Partai Hanura 88 0

14 Partai Demokrat 5355 1

19 Partai Bulan Bintang 2451 1

20 PKPI 5 0

B. Jumlah Seluruh Kursi Parpol 11

Tabel 2.58

Rekapitulasi Jumlah Perolehan Kursi Partai Politik

Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Parepare Tahun 2019

Nomor Dan Nama Partai Politik

Rincian

Dapil Parepare 2

Jumlah Suara Sah

Jumlah Perolehan Kursi

A. 1 Partai Kebangkitan Bangsa 226 0

2 Partai Gerindra 3122 1

3 PDI Perjuangan 258 0

4 Partai Golkar 3814 1

5 Partai Nasdem 2678 1

6 Partai Garuda 56 0

7 Partai Berkarya 262 0

8 Partai Keadilan Sejahtera 175 0

9 Partai Perindo 905 0

Page 181: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 172

10 Partai Persatuan Pembangunan 126 0

11 Partai Solidaritas Indonesia 84 0

12 Partai Amanat Nasional 1865 1

13 Partai Hanura 2069 1

14 Partai Demokrat 2359 1

19 Partai Bulan Bintang 1249 0

20 PKPI 3 0

B. Jumlah Seluruh Kursi Parpol 6

Tabel 2.59

Rekapitulasi Jumlah Perolehan Kursi Partai Politik

Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Parepare Tahun 2019

Nomor Dan Nama Partai Politik

Rincian

Dapil Parepare 3

Jumlah Suara Sah

Jumlah Perolehan Kursi

A. 1 Partai Kebangkitan Bangsa 1937 1

2 Partai Gerindra 978 0

3 PDI Perjuangan 2304 1

4 Partai Golkar 7343 2

5 Partai Nasdem 6554 2

6 Partai Garuda 14 0

7 Partai Berkarya 108 0

8 Partai Keadilan Sejahtera 36 0

9 Partai Perindo 171 0

10 Partai Persatuan Pembangunan 3939 1

11 Partai Solidaritas Indonesia 43 0

12 Partai Amanat Nasional 1483 0

13 Partai Hanura 8 0

14 Partai Demokrat 1991 1

19 Partai Bulan Bintang 128 0

20 PKPI 5 0

B. Jumlah Seluruh Kursi Parpol 8

Page 182: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 173

a. Temuan

Adapun temuan pada saat pengawasan Tahapan Pemungutan,

Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara yang memenuhi syarat

dilakukan Penghitungan Suara Ulang (PSU) sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Andi

Firsan pada tanggal 17 April 2019 dan telah diregister dengan

nomor 004/TM/PL/Kec.Ujung/ 27.02/IV/2019 tanggal 17 April

2019. Materi temuan oleh Panwaslu Kecamatan Ujung bersama

jajarannya adalah sebagai berikut: adanya temuan KPPS

meloloskan pemilih yang menggunakan KTP-el yang alamatnya

tidak berdomisili di wilayah TPS tersebut dan memasukkan ke

dalam Daftar Pemilih Khusus.

2. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh

Muhammad Nur Apriadi pada tanggal 19 April 2019 dan telah

diregister dengan nomor 005/TM/PL/Kec.Ujung/

27.02/IV/2019. Materi temuan oleh Panwaslu Kecamatan

Ujung bersama jajarannya adalah sebagai berikut: adanya

temuan KPPS meloloskan pemilih yang menggunakan KTP-el

yang alamatnya tidak berdomisili di wilayah TPS tersebut dan

memasukkan ke dalam Daftar Pemilih Khusus.

3. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh

Muhammad Nur Apriadi pada tanggal 17 April 2019 dan telah

diregister dengan nomor 006/TM/PL/Kec.Ujung/

27.02/IV/2019. Materi temuan oleh Panwaslu Kecamatan

Ujung bersama jajarannya adalah sebagai berikut: adanya

temuan KPPS meloloskan pemilih yang menggunakan KTP-el

yang alamatnya tidak berdomisili di wilayah TPS tersebut dan

memasukkan ke dalam Daftar Pemilih Khusus.

4. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Trianjuli

pada tanggal 17 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

Page 183: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 174

009/TM/PL/SOREANG/27.02/IV/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Soreang bersama jajarannya adalah

sebagai berikut: adanya temuan KPPS meloloskan pemilih yang

menggunakan KTP-el yang alamatnya tidak berdomisili di

wilayah TPS tersebut dan memasukkan ke dalam Daftar Pemilih

Khusus.

5. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh

Suastika Hatta pada tanggal 17 April 2019 dan telah diregister

dengan nomor 006/TM/PL/Kec. Bacukiki Barat/27.02/IV/2019.

Materi temuan oleh Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat

bersama jajarannya adalah sebagai berikut: dugaan

pelanggaran adanya warga yang tidak terdaftar dalam DPT,

DPTb dan tidak mempunya KTP Elektronik Parepare dan

memilih di TPS 12 kelurahan Tiro Sompe.

b. Rekomendasi

Adapun rekomendasi dari temuan pada saat pengawasan Tahapan

Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

administratif Pemilu Nomor Register

004/TM/PL/Kec.Ujung/27.02/IV/2019 tersebut telah di

rekomendasi untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

TPS 03 Kelurahan Ujung Sabbang Kecamatan Ujung Kota

Parepare kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota

Parepare.

2. Berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

administratif Pemilu Nomor Register

004/TM/PL/Kec.Ujung/27.02/IV/2019 tersebut telah di

rekomendasi untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

Page 184: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 175

TPS 34 Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung Kota Parepare

kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare.

3. Berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

administratif Pemilu Nomor Register

004/TM/PL/Kec.Ujung/27.02/IV/2019 tersebut telah di

rekomendasi untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

TPS 39 Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung Kota Parepare

kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare.

4. Berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

administratif Pemilu Nomor Register 009/TM/PL/SOREANG

/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah di rekomendasi untuk

dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 31 Kelurahan

Bukit Indah Kecamatan Soreang Kota Parepare kepada Panitia

Pemilihan Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare.

5. Berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

administratif Pemilu Nomor Register 006/TM/PL/Kec.Bacukiki

Barat/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah di rekomendasi untuk

dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 12 Kelurahan

Tirosompe Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare kepada

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bacukiki Barat Kota

Parepare.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

Adapun tindaklanjut rekomendasi dari rekomendasi atas temuan

pada saat pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan, dan

Rekapitulasi Suara sebagai berikut:

1. Hasil rekomendasi Panwaslu Kecamatan Ujung Kota Parepare

telah ditindaklanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK Panitia

Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare bersama

jajarannya dengan melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

Page 185: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 176

TPS 03 Kelurahan Ujung Sabbang Kecamatan Ujung pada tanggal

27 April 2019.

2. Hasil rekomendasi Panwaslu Kecamatan Ujung Kota Parepare

telah ditindaklanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK Panitia

Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare bersama

jajarannya dengan melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

TPS 34 Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung pada tanggal 27

April 2019.

3. Hasil rekomendasi Panwaslu Kecamatan Ujung Kota Parepare

telah ditindaklanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK Panitia

Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare bersama

jajarannya dengan melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

TPS 39 Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung pada tanggal 27

April 2019.

4. Hasil rekomendasi Panwaslu Kecamatan Soreang Kota Parepare

telah ditindak lanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK Panitia

Pemilihan Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare bersama

jajarannya dengan melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

TPS 31 Kelurahan Bukit Indah Kecamatan Soreang pada tanggal

27 April 2019.

5. Hasil rekomendasi Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat Kota

Parepare telah ditindak lanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bacukiki Barat Kota Parepare

bersama jajarannya telah melakukan Pemungutan Suara Ulang

(PSU) di TPS 12 Kelurahan Tirosompe Kecamatan Bacukiki Barat

pada tanggal 27 April 2019.

Page 186: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 177

4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan Pemungutan, Penghitungan, dan

Rekapitulasi Suara

Tahapan pemungutan dan penghitungan suara, sesungguhnya

tidak berdiri sendiri, tahapan ini sangat erat kaitannya dengan tahapan

pendaftaran pemilih, juga distribusi logistik dan kampanye. Kualitas hasil

dari pelaksanaan ketiga tahapan tersebut mempengaruhi proses

pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara. Data pemilih yang

ditetapkan, ketepatan, kebenaran dan kelengkapan logistik yang

didistribusikan serta aktivitas kampanye dalam bentuk money politik

dan/atau mobilisasi pemilih yang berhasil di cegah/diminimalisir

berpengaruh pada proses pemungutan dan penghitungan suara yang

berjalan aman dan lancar.

Pada pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pada

pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden Tahun 2019, harus diakui bahwa masih terdapat banyak

permasalahan yang terjadi, baik dari segi persiapan maupun

pelaksanaannya. Penetapan regulasi yang tidak konsisten juga

berdampak pada kurangnya tingkat partisipasi ditambah dengan kurang

pahamnya masyarakat.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pemungutan,

Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara

Pelaksanaan pemungutan suara serentak dengan lima kotak pada

Pemilu 2019 memang cukup membuat penyelenggara di tingkat bawah

yaitu Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas

di TPS kelelahan. PPKD dan PTPS bertugas mengawasi sejak H-1 untuk

penerimaan logistik, setting TPS, hingga hari H pemungutan suara.

Meskipun demikian, seluruh proses pemungutan suara di Kota Parepare

Page 187: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 178

dapat berjalan lancar meskipun ada beberapa TPS yang harus

melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU).

Evaluasi mengenai pelaksanaan Pemilu 2019 tidak bisa dilakukan

parsial tetapi harus menyeluruh dari berbagai faktor, meskipun salah

satu yang menjadi catatan adalah kelelahan yang dialami penyelenggara

di wilayah. Salah satu evaluasi adalah pada faktor sumber daya manusia

(SDM). Pekerjaan di tingkat TPS sudah berlangsung satu hari sebelum

pemungutan suara hingga satu hari setelah pemungutan suara.

Pekerjaan tidak hanya menuntut kecepatan tetapi juga ketepatan

penghitungan suara.

Ada tiga hal yang menjadi catatan penting selama proses

pemantauan dilakukan. Pertama, problem ketersediaan logistik masih

terjadi, seperti keterlambatan kedatangan surat suara di TPS melebihi

pukul 07.00 dan kekurangan surat suara. Ada juga surat suara yang

tertukar, kekurangan formulir C1 plano, serta formulir C1 berita acara

sertifikat dan tertukarnya C1 plano.

Kedua, kesiapan dan profesionalitas penyelenggara pemilu. Ada

TPS yang dibuka melebihi pukul 07.00 waktu setempat, anggota KPPS

tidak diambil sumpah, KPPS tidak menandatangani surat suara dan tidak

memberikan berita acara sertifikat kepada saksi.

Ketiga, teknis pemungutan dan penghitungan suara, ada pemilih

yang salah masuk TPS, ada selisih antara daftar pemilih tetap (DPT),

daftar pemilih tambahan (DPTb), dan daftar pemilih khusus (DPK) dengan

ketersediaan surat suara yang mengakibatkan pemungutan serta

penghitungan suara ditunda beberapa jam.

Pada penghitungan suara juga ditemukan adanya TPS yang mati

listrik. Beberapa kendala teknis di lapangan ini tentu tidak hanya

mengganggu terhadap jalannya proses pemungutan dan penghitungan

suara, tetapi juga tekanan psikologis penyelenggara pemilu. Atas

beberapa temuan tersebut, pelaksanaan serentak Pemilu 2019 ini mesti

Page 188: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 179

menjadi bahan evaluasi secara serius dan menyeluruh tidak hanya untuk

Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu sebagai

penyelenggara pemilu, tetapi juga lembaga pemerintah terkait.

Risiko hukum serta beban kerja yang mesti dihadapi oleh

penyelenggara pemilu ternyata tidaklah ringan. Jika para penyelenggara

pemilu terpanggil bukan karena spirit pengabdian, maka tentu kita tidak

akan melihat proses pelaksanaan pemilu ini bisa dilalui. Evaluasi Di satu

sisi kita perlu mengapresiasi bahwa salah satu kesuksesan pelaksanaan

Pemilu 2019 ini adalah antusiasme masyarakat sebagai pemilih yang

hadir ke TPS pada hari pemungutan suara sangat tinggi. Tak hanya itu,

masyarakat pun kini sudah cerdas dalam menanggapi berbagi opini dan

issu yang dikembangkan oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu yang

mengarah kepada berhadapannya antar kelompok masyarakat.

Faktanya hal ini sama sekali tidak terjadi. Akan tetapi, pemilu

serentak dengan lima surat suara yang membutuhkan waktu lama itu

menjadi catatan sejarah negara Indonesia yang paling berharga. Pemilu

paling rumit di dunia ini menyimpan kompleksitas dan membutuhkan

tenaga cukup ekstra dalam menjalankannya. Faktor kesiapan dan

profesionalitas penyelenggara pemilu menjadi hal fundamental dalam

mengawal integritas pemilu. Mestinya sejak awal para penyelenggara

memaksimalkan kesiapan, terutama pada hal-hal yang bersifat teknis di

lapangan, misalnya dengan memberikan bimbingan teknis yang optimal

kepada KPPS. Minimnya pengetahuan terhadap pemahaman regulasi

peraturan perundang-undangan yang dimiliki oleh KPPS dapat

memengaruhi kesiapan anggota KPPS dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya.

Realitanya, tidak semua anggota KPPS mendapatkan bimbingan

teknis dari KPU. Padahal, KPPS adalah ujung tombak tingkat akurasi

perolehan suara peserta pemilu. Dengan kesiapan matang, tentu

berbagai macam hal potensi pelanggaran dapat diminimalisasi sejak dini.

Page 189: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 180

Kasus seperti tertukar surat suara antardaerah pemilihan, kekurangan

surat suara serta perlengkapan logistik lainnya sangat menghambat

proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara. Tak heran jika

ada banyak TPS yang berpotensi untuk dilakukannya pemungutan suara

lanjutan dan pemungutan suara ulang.

Ini akhirnya berdampak pada deligitimasi penyelenggara pemilu.

Seluruh pihak dapat beranggapan bahwa terjadi adanya berbagai macam

hal kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu. Padahal,

tidak ada sedikit pun niat para penyelenggara di seluruh tingkatan untuk

melakukan kecurangan. Apalagi harus melakukan manipulasi suara.

Evaluasi selanjutnya adalah terhadap pemilih. Banyaknya pemilih yang

sangat lama berada di bilik suara karena tidak mengenal para rekam jejak

caleg sejak awal berakibat antrean pemilih cukup panjang.

Harapannya, wacana pemisahan pemilu itu dapat memberikan

solusi terbaik, sehingga Indonesia tidak lagi kehilangan putra-putri

terbaik bangsa. Semoga proses tahapan pemilu 2019 yang masih tersisa

dapat berjalan sukses tanpa ekses dan mampu mewujudkan demokrasi

yang beradab.

H. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan ASN

1. Pelaksanaan Pengawasan

Salah satu yang diatur dalam UU Nomor 7 tahun 2017 adalah

terkait dengan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam UU Pemilu

Tahun 2017, pengaturan tentang netralitas ASN diatur dalam Pasal 280

ayat (2) dan ayat (3) di mana ASN dilarang ikut serta dalam pelaksanaan

dan kegiatan kampanye Pemilu. Apabila ASN tersebut tetap ikut

kampanye, maka sebagaimana diatur dalam Pasal 494 akan dikenakan

sanksi pidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda

paling banyak Rp 12.000.000.

Page 190: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 181

Sebagai abdi negara yang ditugaskan untuk melayani masyarakat

secara profesional, maka netralitas ASN dalam perhelatan Pemilu

Serentak 2019 ini menjadi penting untuk diperhatikan dan semestinya

menjadi pusat perhatian pemerintah serta masyarakat. Hal ini

dikarenakan dalam perhelatan Pemilu selalu saja ada Instrumen untuk

menjadikan ASN sebagai alat Politik memenangkan calon tertentu.

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

1) Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon

Presiden dan Wakil Presiden.

2) Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam

kegiatan kampanye.

3) Membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan

atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa

kampanye; dan atau Mengadakan kegiatan yang mengarah

kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi

peserta Pemilu sebelum, selama dan sesudah masa kampanye

meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan atau pemberian

barang/uang kepad PNS dalam lingkungan kerjanya, anggota

keluarga dan masyarakat.

b. Perencanaan Pengawasan

Pada pengawasan Netralitas ASN, Bawaslu Kota Parepare

memaksimalkan Sinergitas bersama Masyarakat, inspektorat serta

pejabat pembina kepagawaian agar tetap bertindak secara

Profesional, Berintegritas dan Independen pada Pemilu 2019.

Dalam hal memastikan ASN tidak terlibat Kegiatan Kampanye,

Bawaslu Kota Parepare memaksimalkan Pengawasan di Setiap

Kegiatan Kampanye yang berlangsung untuk memastikan tidak ada

keterlibatan ASN pada kegiatan tersebut, selain itu Bawaslu juga

Page 191: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 182

melakukan Pengawasan Akun Media Sosial ASN yang berpotensi

menjadi Sarana Kampanye.

2. Kegiatan Pengawasan

a. Pencegahan

Adapun sebagai bentuk pencegahan dari Bawaslu Kota Parepare

terhadap Netralitas ASN adalah dengan memberikan surat

Himbauan:

1) Bawaslu Kota Parepare memberikan surat himbauan dengan

Nomor : 183/SN-24/PM.02/IX/2018, tertanggal 10 September

2018 tentang Penyampaian Netralitas ASN pada Pemilu tahun

2019 ditujukan kepada Walikota Parepare.

2) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan dengan

Nomor : 190/SN-24/PM.02/X/2018, tertanggal 10 Oktober 2018

Tentang Himbauan Netralitas ASN di tujukan kepada Camat se-

Kota Parepare

3) Bawaslu Kota Parepare memberikan penerusan Surat Himbauan

Bawaslu RI dengan Nomor : 195/SN-24/PM.00.02/X/2018,

tertanggal 19 Oktober 2018 Tentang Himbauan Netralitas Pegawai

Aparatur Sipil Negara (ASN), Kampanye oleh Pejabat Negara

lainnya serta Larangan Penggunaan Fasilitas Negara di tujukan

kepada Walikota Parepare.

4) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan dengan

Nomor : 193/SN-24/PM.02/X/2018, tertanggal 12 Oktober 2018

Tentang Himbauan Netralitas ASN di tujukan kepada Walikota

Parepare

5) Bawaslu Kota Parepare menginstruksikan kepada Panwaslu

Kecamatan se Kota Parepare dengan Nomor : 159/SN-

24/PM.00.02/III/2019, tertanggal 11 Maret 2019 perihal Instruksi

Page 192: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 183

melakukan Pengawasan pada Tahapan Kampanye . Memastikan

kegiatan pengawasan Netralitas ASN.

6) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan dengan

Nomor : 220/SN-24/PM.02/III/2019, tertanggal 26 Maret 20189

Tentang Penyampaian Netralitas ASN pada Kampanye Rapat

Umum, yang di tujukan kepada Walikota Parepare.

b. Aktivitas Pengawasan

Selama Proses Kampanye berlangsung pada tanggal 23

September 2018 – 13 April 2019 Bawaslu Kota Parepare aktif

melakukan Pengawasan terhadap seluruh Kegiatan Kampanye yang

berlangsung di Kota Parepare untuk memastikan tidak adanya

keterlibatan ASN dalam kegiatan Kampanye, melakukan pengawasan

terhadap akun Media Sosial untuk memastikan ASN tidak

berkampanye melalui Media Sosial, dan massif melakukan

pencegahan kepada ASN agar tidak melanggar asas netralitas

sebagaimana yang telah diatur, salah satunya memastikan ASN tidak

menjadi Pembicara pada kegiatan Partai Politik.

3. Hasil-Hasil Pengawasan

a. Temuan

1) Temuan dugaan pelanggaran Netralitas ASN terkait postingan di

media sosial Facebook akun yang di lakukan oleh Sahriani Ishak

Ani, dengan nomor Temuan : 002/TM/PL/SG/Kot/27.02/II/2019

tertanggal 18 Februari 2019.

2) Temuan dugaan pelanggaran Netralitas ASN terkait postingan di

media sosial Facebook akun atas nama Irna Amir yang diposting

oleh Irnawaty, ASN Rumah Sakit Lauleng Kota Parepare, dengan

nomor Temuan : 003/TM/PL/SG/Kot/27.02/II/2019 tertanggal 18

Februari 2019.

Page 193: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 184

3) Temuan dugaan pelanggaran Netralitas ASN atas nama Dra. Hj.

Sakka yang hadir dan ikut menandatangani buku tamu acara

Silaturahim dan Konsolidasi Tim dan Relawan Caleg DPRD

Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Perindo Nomor Urut 2

Taqyuddin Djabbar, S.Sos, MM dengan nomor Temuan

001/TM/PL/Soreang/27.02/XII/2018 tertanggal 8 Desember

2018.

4) Temuan dugaan pelanggaran Netralitas ASN atas nama Sahril

Sahel yang memposting foto caleg DPR-RI Dapil Sul-Sel II (Erna

Rasyid Taufan, SE, M.Pd), dengan nomor Temuan :

004/TM/PL/Kec. Bacukiki Barat/27.02/III/2019 tertanggal 25

Maret 2019.

b. Rekomendasi

1) Dugaan pelanggaran Netralitas ASN di teruskan ke KASN dengan

nomor : 22/SN-24/HK-00/III/2019.

2) Dugaan pelanggaran Netralitas ASN di teruskan ke KASN dengan

nomor : 25/SN-24/HK-00/III/2019.

3) Dugaan pelanggaran Netralitas ASN di teruskan ke KASN dengan

nomor : 008/SN-24.03/PM-00.02/XII/2018.

4) Dugaan pelanggaran Netralitas ASN di teruskan ke KASN dengan

nomor : 10/SN-24.02/HK-05.00/IV/2019.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

1) Rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN ) dengan

Nomor : B.1023-KASN-3-2019 perihal rekomendasi atas

pelanggaran Netralitas ASN a.n Sdr. Sahrani Ishak dengan

pemberian sanksi sedang.

2) Belum ada surat balasan dari KASN

Page 194: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 185

3) Rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN ) dengan

Nomor:B.537KASN/2/2019 perihal rekomendasi atas

pelanggaran Netralitas ASN a.n Sdr. Dra. Hj. Sakka dengan

pemberian sanksi sedang.

4) Belum ada surat balasan dari KASN.

4. Dinamika dan Permasalahan

Keberpihakan ASN kepada paslon tertentu akan sangat rentan

mengarah pada pemanfaatan fasilitas dan kewenangannya untuk

kepentingan politik paslon yang didukung ASN dianggap memiliki

kekuatan terhadap konstituen yang dapat diberdayakan untuk

menggalang dukungan. Bagi petahana atau incumbent yang ingin

bermain nakal dalam pelaksanaan pemilihan langsung.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan

Pengawasan netralitas ASN yang datang dari internal lembaga

juga harus berjalan optimal seperti Inspektorat selaku Aparat

Pengawasan Intern Pemerintah kedepan diharapkan dapat bersinergi

dengan Bawaslu/Panwaslu untuk memaksimalkan pengawasan kepada

ASN.

Hal penting berikutnya adalah bahwa instansi pengawas, yakni

Bawaslu/Panwaslu, Inspektorat, dan KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara)

harus berdiri pada barisan terdepan sebagai pihak yang bebas dari

tendensi politik, tidak terintimidasi dan tidak memiliki kepentingan kotor

dibalik pelaksanaan Pemilihan. ASN harus berpegang teguh pada asas,

prinsip dan nilai dasar yang telah diatur dalam undang-undang, yakni

menjaga netralitas. Sekali lagi netralitas tidak berarti bahwa ASN tidak

boleh menentukan sikapnya dalam pemilihan, ASN hanya dilarang

mengekspresikan pilihannya di depan umum, ikut berkampanye

Page 195: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 186

dan/atau memobilisasi orang lain, serta menggunakan fasilitas, atribut

dan kewenangannya untuk tujuan tersebut.

ASN Harus berani mengambil sebuah sikap bijak untuk kembali

menjalankan fungsi mulia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 10

huruf (c) UU No. 5 Tahun 2014, yakni sebagai perekat dan pemersatu

bangsa. Bukan hanya diam tak berbuat apa-apa atau bahkan malah

memperkeruh iklim demokrasi dengan mengumbar keberpihakan secara

frontal dan penyalahgunaan wewenang dalam Pemilu. Berjalan pada

jalur netralitas dan melaksanakan segala tugas pelayanan publik dengan

dasar moral dan etika yang benar adalah perwujudan ASN sejati.

I. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politik Uang

1. Pelaksanaan Pengawasan

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

1) Pemberian uang atau barang secara langsung dengan di sertai

ajakan untuk memilih langsung

2) Praktik Politik uang tidak langsung melainkan melalui Komunitas

atau kelompok.

b. Perencanaan Pengawasan

Fokus Pengawasan Bawaslu dengan mewaspadai kegiatan-

kegiatan kampanye yang sifatnya mengundang calon pemilih, atau

kegiatan lain yang mengundang orang banyak. Dalam pelaksanaan

pengawasan hari tenang, Bawaslu hingga pengawas pemilu di tingkat

TPS melakukan kegiatan patroli pengawasan terhadap praktik politik

uang. Kegiatan dilakukan dengan berbagai metode pengawasan,

seperti mengelilingi kampung mengkampanyekan tolak politik uang

kepada masyarakat. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk

pencegahan Bawaslu kepada peserta pemilu dan pemilih.

Page 196: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 187

2. Kegiatan Pengawasan

a. Pencegahan

1) Bawaslu Kota Parepare telah memberikan Surat Himbauan

dengan Nomor : 212/SN-24/PM-00.02/X/2018, tertanggal 29

Oktober 2018, perihal Himbauan pencegahan pelanggaran

praktik politik uang, yang ditujukan kepada Partai Politik Peserta

Pemilu.

2) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan dengan

Nomor : 277/SN-24/PM-00.02/XII/2018, tertanggal 22 Desember

2018, perihal Himbauan pencegahan money politik dan

kampanye ditempat ibadah, yang ditujukan kepada Badan

Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) dan Dewan Pastoral Gereja

Katolik Kota Parepare

3) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan dengan

Nomor : 6/SN-24/PM-00.02/I/2019, tertanggal 10 Januari 2019,

perihal Himbauan pencegahan pelanggaran praktik politik uang,

yang ditujukan kepada Instansi Vertikal Kota Parepare.

4) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan dengan

Nomor : 16/SN-24/PM-00.02/I/2019, tertanggal 18 Januari 2019,

perihal Himbauan pencegahan money politik dan Kampanye di

tempat ibadah, yang ditujukan kepada Badan Koordinasi Majelis

Taklim (BKMT) Kota Parepare dan Dewan Masjid Kota Parepare.

5) Bawaslu Kota Parepare menginstruksikan kepada Panwaslu

Kecamatan se Kota Parepare dengan Nomor : 21A/SN-24/PM-

00.02/I/2019, tertanggal 21 Januari 2019, perihal melakukan

pengawasan dan pencegahan politik uang.

6) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan dengan

Nomor : 28/SN-24/PM-00.02/I/2019, tertanggal 23 Januari 2019,

perihal Himbauan pencegahan pelanggaran praktik politik uang,

yang ditujukan kepada Partai Politik Peserta Pemilu.

Page 197: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 188

7) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan dengan

Nomor : 72/SN-24/PM-00.02/II/2019, tertanggal 23 Januari 2019,

perihal Himbauan pencegahan pelanggaran praktik politik uang,

yang ditujukan kepada Partai Politik Peserta Pemilu.

8) Bawaslu Kota Parepare melakukan kegiatan sosialisasi

pengawasan pemilu “Launching Kampung Sahabat Pemilu”

dengan tema tolak politik uang di Kelurahan Watang Bacukiki

Kecamatan Bacukiki.

9) Bawaslu Kota Parepare memberikan Surat Himbauan pada Masa

Tenang dengan Nomor : 282/SN-24/PM-00.02/IV/2019,

tertanggal 7 April 2019, perihal Tolak politik uang, yang ditujukan

kepada Peserta Pemilu.

10) Bawaslu Kota Parepare melakukan kegiatan sosialisasi Tolak

Poltik Uang dengan bagi-bagi brosur, stiker, pemutaran rekaman

tolak politik uang dengan menggunakan mobil layanan Informasi

Publik di wilayah kota Parepare

11) Bawaslu Kota Parepare menginstruksikan kepada Panwaslu

Kecamatan se Kota Parepare pada masa tenang dengan Nomor :

352/SN-24/PM-00.02/IV/2019 tertanggal 16 April 2019, perihal

Instruksi Patroli Pengawasan anti politik uang.

b. Aktivitas Pengawasan

Upaya Bawaslu Kota Parepare dalam menekan praktik Politik

Uang tetap mengedepankan prinsip pencegahan, berbagai langkah

telah ditempuh baik melakukan sosialisasi kepada peserta pemilu

tentang aturan - aturan pemilu dan larangan Politik uang serta

kepada masyarakat, dan pemasangan spanduk Tolak Politik Uang di

tiap titik di 4 Kecamatan di Kota Parepare yang serentak dilaksanakan

pada tanggal 3 Januari 2019, melakukan Patroli Pengawasan Politik

Uang pada Masa tenang menjelang Pemungutan Suara.

Page 198: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 189

Ternyata UU Pemilu ini memiliki kelemahan dalam menjerat

perilaku money politics bila dibandingkan dengan UU Pilkada. Ada

banyak celah yang bisa dilakukan oleh peserta pemilu untuk

memengaruhi pemilih. dengan dibolehkannya pemberian biaya

transpor, makan minum kepada peserta kampanye, tampaknya

pengawas pemilu di lapangan akan sulit untuk membedakan mana

cost politic dan money politics apalagi pemilih. Bagi mereka, ketika

diberi sejumlah uang oleh peserta pemilu, pola pikirnya adalah untuk

memilih calon yang bersangkutan. Barangkali dapat dihitung berapa

persen di antara peserta kampanye yang hadir dalam pertemuan

terbatas atau tatap muka dan paham terhadap regulasi aturan

perundang-undangan.

3. Hasil-Hasil Pengawasan

a. Temuan

Dari hasil pengawasan PPKD dan Panwascam serta Bawaslu

Kota Parepare tidak ditemukan dugaan pelanggaran politik uang di

Kota Parepare.

b. Penanganan Pelanggaran

Tidak ada penanganan pelanggaran yang dikeluarkan oleh

Bawaslu Kota Parepare terkait dugaan pelanggaran politik uang di

kota Parepare.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

Tidak ada tindak lanjut Rekomendasi.

Page 199: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 190

4. Dinamika dan Permasalahan

Permasalahan yang ditemukan pada proses pengawasan Politik

Uang yang paling mendasar adalah Lemahnya penegakan hukum

terhadap politik uang, ini disebabkan oleh lemahnya pengaturan politik

uang. Undang-Undang Pemilu tidak memberikan perhatian serius

terhadap kejahatan politik uang. Walaupun ada beberapa pasal yang

dianggap sebagai bentuk politik uang, itu pun mengandung kelemahan

mendasar, beberapa masalah itu adalah :

a) Pada subyek pelaku. Undang-undang hanya melarang pelaksana,

peserta, dan tim kampanye (yang didaftarkan ke KPU). Aturan ini

tidak akan dapat menjangkau pihak lain yang melakukan politik uang

untuk dan atas nama pasangan calon presiden atau partai politik

tertentu. Dengan begitu, politik uang yang dilakukan oleh pihak lain

akan lepas dari jeratan hukum.

b) Sulitnya pembuktian unsur-unsur politik uang. Bagi-bagi uang yang

dilakukan oleh calon legislator, partai, atau tim pendukungnya belum

tentu termasuk politik uang, walaupun hal itu jelas-jelas ditujukan

dalam rangka mempengaruhi pemilih. Waktu untuk memeriksa

laporan politik uang juga sangat sempit.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan

Politik uang menjadi hal yang sulit diberantas jika masyarakat

tidak memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan itu, beberapa

evaluasi yang perlu dilakukan adalah :

1) Penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU mestinya mengeluarkan

regulasi rinci terkait dengan bentuk-bentuk kampanye yang tergolong

politik uang. Selama ini, definisi politik uang terlalu umum dan sering

kabur dalam menilai kasus

2) Masyarakat sipil, tokoh-tokoh masyarakat dan akademisi agar

memaksimalkan perannya dalam melakukan pendidikan politik.

Page 200: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 191

Informasi akurat dan rinci dibutuhkan publik. Gerakan sosial juga

penting digalang dalam rangka menghadang politik uang. Politik uang

mesti gencar dikampanyekan sebagai kejahatan politik dan musuh

bersama bangsa.

J. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA

1. Pelaksanaan Pengawasan

a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP

Kerawanan dalam Politisasi Sara adalah sebagai berikut:

1) Adanya hasutan atau provokator yang mengatas namakan

agama

2) Adanya berita - berita Hoax yang menggatas namakan agama

3) Adanya isu-isu dari oknum-oknum tertentu yang menjelek-

jelekan salah satu partai atau calon anggota DPR,DPRD dan

Presiden dan Wakil presiden mengatas namakan suku dan ras

tertentu.

b. Perencanaan Pengawasan

Perencanaan pengawasan yang di lakukan oleh Bawaslu Kota

Parepare adalah dengan mengoptimalkan pengawas Pemilu tingkat

bawah mulai dari PPKD dan Panwascam untuk giat melakukan

sosialisasi bahaya Politisasi Sara.

2. Kegiatan Pengawasan

a. Pencegahan

Bentuk dari pencegahan yang di lakukan oleh Bawaslu Kota

Parepare adalah dengan melakukan sosialisasi-sosialisasi baik oleh

Pengawas pemilu tingkat Bawah seperti PPKD,Panwascam dan

Bawaslu Kota Parepare sendiri.

1) Bawaslu Kota Parepare telah melakukan kegiatan Pengembangan

Pengawasan Pemilu Partisipatif Sosialisasi dan Pencegahan

Page 201: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 192

potensi pelanggaran Pemilu Tahun 2019 melalui pendekatan

keagamaan.

2) Bawaslu Kota Parepare telah melakukan kegiatan Sosialisasi

Pengawasan Pemilu Launching Kampung Sahabat Pengawas

Pemilu.

b. Aktivitas Pengawasan

1) Bawaslu Kota Parepare dalam pengawasan Politisasi sara

melakukan Sosialisasi dan Pencegahan Potensi Pelanggaran

Pemilu, dan pada kegiatan tersebut meminta kepada para

peserta mendeklarasikan Tolak Politik Uang dan Politisasi sara di

Kota Parepare dengan menandatangani Nota Kesepahaman

antara Bawaslu Kota Parepare dengan Majelis Ulama Indonesia

(MUI), Dewan Masjid Indonesia, Pimpinan Cabang Nahdatul

Ulama, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pengurus Daerah

Muhammadiyah, Pengurus Daerah Darud Da’wah Wal Irsyad,

Badan Musyawarah Antar Gereja, Dewan Pastoral Gereja Katolik,

Parisada Hindu Dharma, Permabudhi Kota Parepare.

2) Bawaslu Kota Parepare mengajak segenap kelompok masyarakat

untuk terlibat dalam partisipasi pengawasan Tolak Politik Uang,

Politisasi Sara dan Hoax yang dilakukan oleh oknum-oknum yang

tidak bertanggungjawab.

3. Hasil-Hasil Pengawasan

a. Temuan

Dari Hasil pengawasan PPKD dan Panwaslu Kecamatan serta

Bawaslu Kota Parepare tidak di temukannya dugaan pelanggaran

Politisasi sara di Kota Parepare.

Page 202: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 193

b. Penanganan Pelanggaran

Tidak ada penanganan pelanggaran yang di keluarkan oleh

Bawaslu Kota Parepare terkait dugaan pelanggaran Politisasi sara.

c. Tindaklanjut Rekomendasi

Tidak ada tindak lanjut dari rekomendasi.

4. Dinamika dan Permasalahan

1) Dinamika yang terjadi pada politisasi sara adalah jika masyarakat arif

dalam menanggapai berita berita yang tidak jelas sumber dan asalnya

maka di pastikan bahwa hal ini dapat meredam terjadinya hal-hal

yang tidak di ingginkan.

2) Pemerintah di minta untuk gencar dalam melaksanakan sosialisasi

yang berkaitan dengan politisasi sara dan politik uang agar

masyarakat dapat memahami bahaya dari kedua hal ini.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan

Politisasi sara sangat bahaya jika tidak dilakukan pencegahannya

secara massif dan bukan hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu

saja tapi juga TNI/Polri dan segenap masyarakat Indonesia.

Diperlukan media pembelajaran buat masyarakat dalam hal pemahaman

politisasi sara dalam pemilu karena moment pemilu inilah isu-isu itu sangat

gencar di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk

menghancurkan persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.konten-

konten di media social seakan-akan mendukung isu-isu negative tentang sara ini.

Maka dari itulah diminta untuk pemerintah menambah alokasi dana untuk

program-program pencegahan dari bahaya politisasi ini.

Page 203: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 194

BAB V

PENINDAKAN PELANGGARAN PADA PENYELENGARAAN

PEMILU TAHUN 2019

A. Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Bawaslu Kota Parepare dan jajaran Panwaslu Se - Kota Parepare telah

melakukan penindakan terhadap temuan dugaan pelanggaran Pemilu Tahun

2019 dengan jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

Berdasarkan Jenis Pelanggaran sebagai berikut:

Tabel 5.1

Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

Berdasarkan Jenis Pelanggaran

No. Pengawas Pemilu Jenis Pelanggaran

Jumlah ADM ETIK TP HL

1. Bawaslu Kota Parepare - - - 2 2

2. Kecamatan Bacukiki 4 - - - 4

3. Kecamatan Ujung 6 - - - 6

4. Kecamatan Soreang 8 - - 1 9

5. Kecamatan Bacukiki Barat 4 - 1 1 6

Total 22 0 1 4 27

Adapun uraian penindakan temuan dugaan pelanggaran Pemilu Tahun 2019

yang telah ditindak lanjuti oleh Bawaslu Kota Parepare dan jajaran Panwaslu

Se - Kota Parepare sebagai berikut:

1. Pelanggaran Administratif Pemilu

Bawaslu Kota Parepare dan jajaran Panwaslu Se - Kota Parepare telah

melakukan penindakan terhadap temuan dugaan pelanggaran

Administratif Pemilu Tahun 2019 sebagai berikut:

Page 204: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 195

Tabel 5.2

Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu

Tahun 2019 Kecamatan Bacukiki

No. Nomor

Registrasi

Dugaan Pelanggaran

Tanggal Registrasi

Status Temuan

Tindak Lanjut

1. 001/TM/PL/Kec.

Bacukiki/27.02/XII/2018

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK

15 Desember 2018

Diteruskan Penertiban

APK

2. 002/TM/PL/Kec.Bacukiki/27.02/II/2

019

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK

27 Februari 2019

Diteruskan Penertiban

APK

3. 003/TM/PL/Kec.Bacukiki/27.02/IV/

2019

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

9 April 2019 Diteruskan Penertiban

APK

4. 004/TM/PL/Kec.Bacukiki/27.02/IV/

2019

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

14 April 2019 Diteruskan Penertiban

APK

Bahwa Panwaslu Kecamatan Bacukiki Kota Parepare telah melakukan

penanganan terhadap Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif

Pemilu, sebanyak 4 dengan rincian sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Abd. Thalib

pada tanggal 14 Desember 2018 dan telah diregister dengan nomor

001/TM/PL/Kec. Bacukiki/27.02/XII/2018. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Bacukiki bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya dugaan pelanggaran Alat Peraga Kampanye di ruas

jalan di Kecamatan Bacukiki oleh Peserta Pemilu. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 001/TM/PL/Kec. Bacukiki/27.02/XII/2018 tersebut diatas

telah diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti

bersama dengan stake holder terkait untuk selanjutnya dilakukan

penertiban Alat Peraga Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare

Page 205: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 196

telah menindaklanjuti dengan surat nomor: 274A/SN-24/PM-

05.02/XII/2018.

2. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Abd. Thalib

pada tanggal 27 Februari 2019 dan telah diregister dengan nomor

002/TM/PL/Kec. Bacukiki/27.02/II/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Bacukiki bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya dugaan pelanggaran Alat Peraga Kampanye di ruas

jalan di Kecamatan Bacukiki oleh Peserta Pemilu. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 002/TM/PL/Kec. Bacukiki/27.02/II/2019 tersebut diatas

telah diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti

bersama dengan stake holder terkait untuk selanjutnya dilakukan

penertiban Alat Peraga Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare

telah menindaklanjuti dengan surat nomor: 117A/SN-24/PM-

05.02/II/2019.

3. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Yusrianto

Yunus pada tanggal 9 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

003/TM/PL/Kec. Bacukiki/27.02/IV/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Bacukiki bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: ditemukannya Bahan Kampanye berupa sarung oleh Gustam

(Calon Anggota DPRD Kota Parepare Dapil dari Partai Gerindra No.

Urut 11 Kec. Bacukiki), peristiwa tersebut diduga melanggar PKPU

No. 23 Tahun 2018, pasal 28 ayat 4, 29 ayat 1 & 2 (Dugaan

Pelanggaran Administratif Pemilu). Bahwa berdasarkan hasil kajian,

temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor Register

003/TM/PL/Kec. Bacukiki/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah

diteruskan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bacukiki Kota

Parepare dan telah ditindaklanjuti dengan surat nomor: 02/PPK-

Pemilu/Bacukiki.

Page 206: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 197

4. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Yusrianto

Yunus pada tanggal 14 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

004/TM/PL/Kec. Bacukiki/27.02/IV/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Bacukiki bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya temuan Alat Peraga Kampanye yang masih terpasang

setelah masuknya Tahapan masa tenang Pemilu 2019 di Wilayah

Kecamatan Bacukiki. Bahwa berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan

pelanggaran administratif Pemilu Nomor Register 004/TM/PL/Kec.

Bacukiki/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah diteruskan kepada ke

Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti bersama dengan stake

holder terkait untuk selanjutnya dilakukan penertiban Alat Peraga

Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah menindaklanjuti

dengan surat nomor: 347A/SN-24/PM-05.02/IV/2019.

Tabel 5.3

Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu

Tahun 2019 Kecamatan Ujung

No. Nomor Registrasi

Dugaan Pelanggaran Tanggal

Registrasi Status Temuan Tindak Lanjut

1. 001/TM/PL/Kec.

Ujung/27.02/XII/2018

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK

16 Desember 2018

Diteruskan Penertiban

APK

2. 002/TM/PL/Kec.Uju

ng/27.02/II/2019

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK

27 Februari 2019

Diteruskan Penertiban

APK

3. 003/TM/PL/Kec.

Ujung/27.02/IV/2019

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK 14 April 2019 Diteruskan

Penertiban APK

4. 004/TM/PL/Kec.

Ujung/27.02/IV/2019

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

17 April 2019 Diteruskan PSU

5. 005/TM/PL/Kec.

Ujung/27.02/IV/2019

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

19 April 2019 Diteruskan PSU

6. 006/TM/PL/Kec.

Ujung/27.02/IV/2019

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

19 April 2019 Diteruskan PSU

Page 207: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 198

Bahwa Panwaslu Kecamatan Ujung Kota Parepare telah melakukan

penanganan terhadap Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif

Pemilu, sebanyak 6 dengan rincian sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Muh. Yusuf,

S.Pd pada tanggal 16 Desember 2018 dan telah diregister dengan

nomor: 001/TM/PL/Kec. Ujung/27.02/XII/2018. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Ujung bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya dugaan pelanggaran Alat Peraga Kampanye di ruas

jalan di Kecamatan Ujung oleh Peserta Pemilu. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 001/TM/PL/Kec. Ujung/27.02/XII/2018 tersebut diatas telah

diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti bersama

dengan stake holder terkait untuk selanjutnya dilakukan penertiban

Alat Peraga Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah

menindaklanjuti dengan surat nomor: 274A/SN-24/PM-

05.02/XII/2018.

2. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Muh. Yusuf,

S.Pd pada tanggal 27 Februari 2019 dan telah diregister dengan

nomor 002/TM/PL/Kec.Ujung/ 27.02/II/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Ujung bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya dugaan pelanggaran Alat Peraga Kampanye di ruas

jalan di Kecamatan Ujung oleh Peserta Pemilu. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 002/TM/PL/Kec.Ujung/27.02/II/2019 tersebut diatas telah

diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti bersama

dengan stake holder terkait untuk selanjutnya dilakukan penertiban

Alat Peraga Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah

menindaklanjuti dengan surat nomor: 117A/SN-24/PM-

05.02/II/2019.

Page 208: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 199

3. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Muh. Yusuf,

S.Pd pada tanggal 14 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

003/TM/PL/Kec.Ujung/ 27.02/IV/2019. Materi temuan oleh Panwaslu

Kecamatan Ujung bersama jajarannya adalah sebagai berikut: adanya

temuan Alat Peraga Kampanye yang masih terpasang setelah

masuknya Tahapan masa tenang Pemilu 2019 di Wilayah Kecamatan

Ujung. Bahwa berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

administratif Pemilu Nomor Register

003/TM/PL/Kec.Ujung/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah

diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti bersama

dengan stake holder terkait untuk selanjutnya dilakukan penertiban

Alat Peraga Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah

menindaklanjuti dengan surat nomor: 347A/SN-24/PM-

05.02/IV/2019.

4. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Andi Firsan

pada tanggal 17 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

004/TM/PL/Kec.Ujung/ 27.02/IV/2019 tanggal 17 April 2019. Materi

temuan oleh Panwaslu Kecamatan Ujung bersama jajarannya adalah

sebagai berikut: adanya temuan KPPS meloloskan pemilih yang

menggunakan KTP-el yang alamatnya tidak berdomisili di wilayah TPS

tersebut dan memasukkan ke dalam Daftar Pemilih Khusus. Bahwa

berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif

Pemilu Nomor Register 004/TM/PL/Kec.Ujung/27.02/IV/2019

tersebut diatas telah di rekomendasi untuk dilakukan Pemungutan

Suara Ulang (PSU) di TPS 03 Kelurahan Ujung Sabbang Kecamatan

Ujung Kota Parepare kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

Ujung Kota Parepare. Bahwa hasil rekomendasi Panwaslu Kecamatan

Ujung Kota Parepare telah ditindaklanjuti oleh KPU Kota Parepare

dan PPK Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare

bersama jajarannya dengan melakukan Pemungutan Suara Ulang

Page 209: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 200

(PSU) di TPS 03 Kelurahan Ujung Sabbang Kecamatan Ujung pada

tanggal 27 April 2019.

5. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Muhammad

Nur Apriadi pada tanggal 19 April 2019 dan telah diregister dengan

nomor 005/TM/PL/Kec.Ujung/ 27.02/IV/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Ujung bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya temuan KPPS meloloskan pemilih yang menggunakan

KTP-el yang alamatnya tidak berdomisili di wilayah TPS tersebut dan

memasukkan ke dalam Daftar Pemilih Khusus. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 004/TM/PL/Kec.Ujung/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah

di rekomendasi untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

TPS 34 Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung Kota Parepare kepada

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare. Bahwa hasil

rekomendasi Panwaslu Kecamatan Ujung Kota Parepare telah

ditindaklanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare bersama jajarannya dengan

melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 34 Kelurahan

Lapadde Kecamatan Ujung pada tanggal 27 April 2019.

6. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Muhammad

Nur Apriadi pada tanggal 17 April 2019 dan telah diregister dengan

nomor 006/TM/PL/Kec.Ujung/ 27.02/IV/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Ujung bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya temuan KPPS meloloskan pemilih yang menggunakan

KTP-el yang alamatnya tidak berdomisili di wilayah TPS tersebut dan

memasukkan ke dalam Daftar Pemilih Khusus. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 004/TM/PL/Kec.Ujung/ 27.02/IV/2019 tersebut diatas telah

di rekomendasi untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

TPS 39 Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung Kota Parepare kepada

Page 210: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 201

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare. Bahwa hasil

rekomendasi Panwaslu Kecamatan Ujung Kota Parepare telah

ditindaklanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) Ujung Kota Parepare bersama jajarannya dengan

melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 39 Kelurahan

Lapadde Kecamatan Ujung pada tanggal 27 April 2019.

Tabel 5.4

Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif

Pemilu Tahun 2019 Kecamatan Soreang

No. Nomor

Registrasi Dugaan

Pelanggaran Tanggal

Registrasi Status

Temuan Tindak Lanjut

1. 002/TM/PL/SOREANG/27.02/XII/20

18

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK

16 Desember 2018

Diteruskan Penertiban

APK

2. 003/TM/PL/SOREANG/27.02/1/201

9

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

17 Januari 2019

Diteruskan Surat

Teguran

3. 004/TM/PL/SOREANG/27.02/II/201

9

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

11 Februari 2019

Diteruskan Surat

Teguran

4. 005/TM/PL/SOREANG/27.02/II/201

9

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK

23 Februari 2019

Diteruskan Penertiban

APK

5. 006/TM/PL/SOREANG/27.02/III/20

19

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

27 Maret 2019

Diteruskan Surat

Teguran

6. 007/TM/PL/SOREANG/27.02/IV/20

19

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

4-Apr-19 Diteruskan Surat

Teguran

7. 008/TM/PL/SOREANG/27.02/IV/20

19

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK 14 April 2019 Diteruskan

Penertiban APK

8. 009/TM/PL/SOREANG/27.02/IV/20

19

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

17 April 2019 Diteruskan PSU

Page 211: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 202

Bahwa Panwaslu Kecamatan Soreang Kota Parepare telah melakukan

penanganan terhadap Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif

Pemilu, sebanyak 8 dengan rincian sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Ilham

Paddupai pada tanggal 16 Desember 2018 dan telah diregister

dengan nomor: 002/TM/PL/SOREANG /27.02/XII/2018. Materi

temuan oleh Panwaslu Kecamatan Soreang bersama jajarannya

adalah sebagai berikut: adanya dugaan pelanggaran Alat Peraga

Kampanye di ruas jalan di Kecamatan Soreang oleh Peserta Pemilu.

Bahwa berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

administratif Pemilu Nomor Register 002/TM/PL/SOREANG/

27.02/XII/2018 tersebut diatas telah diteruskan ke Bawaslu Kota

Parepare untuk ditindaklanjuti bersama dengan stake holder terkait

untuk selanjutnya dilakukan penertiban Alat Peraga Kampanye.

Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah menindaklanjuti dengan surat

nomor: 274A/SN-24/PM-05.02/XII/2018.

2. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Suparman

pada tanggal 17 Januari 2019 dan telah diregister dengan nomor

003/TM/PL/SOREANG/ 27.02/I/2019. Materi temuan oleh Suparman

adalah sebagai berikut: pada hari Rabu, 16 Januari 2018 bertempat di

Kel. Watang Soreang, Penemu (Panwaslu Kelurahan) Pada Pukul

10.00 WITA mengawasi Kampanye tatap muka (door to door) yang

dilakukan oleh Caleg DPRD Kota Parepare No. Urut 2 Partai Golkar

Indriasari Husni. S.Kom, lalu Pihak Berwajib mengecek surat izin

kampanye ternyata tidak ada, dan juga dilakukan pengecekan surat

tembusan di KPU hasilnya juga tidak ada. Bahwa berdasarkan hasil

kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 003/TM/PL/SOREANG/ 27.02/I/2019 tersebut diatas telah

dilakukan penerusan dugaan pelanggaran administratif ke Panitia

Pemilihan Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare. Bahwa Panitia

Page 212: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 203

Pemilihan Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare telah

menindaklanjuti dengan surat nomor 04/PPK SRG/I/2019.

3. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Abd. Hakim

pada tanggal 11 Februari 2019 dan telah diregister dengan nomor

004/TM/PL/SOREANG/ 27.02/II/2019. Materi temuan oleh Abd.

Hakim adalah sebagai berikut: pada hari Senin, 11 Februari 2019

bertempat di Kel. Kampung Pisang, Penemu (Panwaslu Kelurahan)

Pada Pukul 20.00 WITA - 21.30 WITA mengawasi Kampanye tatap

muka yang dilakukan oleh Caleg DPR-RI dapil 2 Sul-Sel Dr. H. A. M.

Yangkin Padjalangi, lalu Pihak Berwajib mengecek surat ijin

kampanye ternyata ada, tetapi hanya di wilayah Bacukiki, tidak ada

penerusan di wilayah Soreang. Bahwa berdasarkan hasil kajian,

temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor Register

004/TM/PL/SOREANG/27.02/II/2019 tersebut diatas telah dilakukan

penerusan dugaan pelanggaran administratif ke Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare. Bahwa Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare telah menindaklanjuti

dengan surat nomor 04/PPK.SRG/III/2019.

4. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Ilham

Paduppai pada tanggal 23 Februari 2019 dan telah diregister dengan

nomor 005/TM/PL/SOREANG/27.02 /II/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Soreang bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya dugaan pelanggaran Alat Peraga Kampanye di ruas

jalan di Kecamatan Soreang oleh Peserta Pemilu. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 005/TM/PL/SOREANG/27.02/II/2019 tersebut diatas telah

diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti bersama

dengan stake holder terkait untuk selanjutnya dilakukan penertiban

Alat Peraga Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah

Page 213: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 204

menindaklanjuti dengan surat nomor: 117A/SN-24/PM-

05.02/II/2019.

5. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Hasrudi S

pada tanggal 27 Maret 2019 dan telah diregister dengan nomor

006/TM/PL/SOREANG/27.02 /III/2019. Materi temuan oleh Abd.

Hakim adalah sebagai berikut: pada hari Rabu, tanggal 27 Maret

2019, sekitar pukul 16.30 WITA ditemukan Kampanye tatap muka

yang dilakukan oleh Calon Anggota DPRD Kota Parepare Dapil 3

Soreang No. Urut 1 dari Partai PPP di wilayah Kelurahan Lakessi.

Ditemukan adanya Dugaan Pelanggaran Administratif pemilu yang

dilakukan oleh Caleg tersebut Abdul Salam Latief, yaitu tidak dapat

menunjukkan surat pemberitahuan tertulis Kepada Aparat kepolisian

dan tembusan ke Bawaslu, yang diduga melanggar PKPU Nomor 23

Tahun 2018 Tentang Kampanye Pemilihan Umum, pada pasal 29 ayat

1 & 2. Bahwa berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

administratif Pemilu Nomor Register

006/TM/PL/SOREANG/27.02/III/2019 tersebut diatas telah dilakukan

penerusan dugaan pelanggaran administratif ke Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare. Bahwa Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare telah menindaklanjuti

dengan surat nomor 06/PPK.SRG/IV/2019.

6. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Suparman &

Trianjuli pada tanggal 4 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

007/TM/PL/SOREANG/ 27.02/IV/2019. Materi temuan oleh Abd.

Hakim adalah sebagai berikut: ditemukannya Kampanye tatap muka

(mengunjungi warga) oleh H. Tasming Hamid, SE., MH (Calon Anggota

DPRD Kota Parepare dari Nasdem No. Urut 1 dapil 3 Kec. Soreang),

peristiwa tersebut diduga melanggar PKPU No. 23 Tahun 2018, pasal

28 ayat 4, 29 ayat 1 & 2 (Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu).

Bahwa berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran

Page 214: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 205

administratif Pemilu Nomor Register 007/TM/PL/SOREANG/27.02/

IV/2019 tersebut diatas telah dilakukan penerusan dugaan

pelanggaran administratif ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

Soreang Kota Parepare. Bahwa Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)

Soreang Kota Parepare telah menindaklanjuti dengan surat nomor

13/PPK.SRG/IV/2019.

7. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Ilham

Paduppai pada tanggal 14 April 2019 dan telah diregister dengan

nomor 008/TM/PL/SOREANG/27.02/ IV/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Soreang bersama jajarannya adalah sebagai

berikut: adanya temuan Alat Peraga Kampanye yang masih terpasang

setelah masuknya Tahapan masa tenang Pemilu 2019 di Wilayah

Kecamatan Soreang. Bahwa berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan

pelanggaran administratif Pemilu Nomor Register

008/TM/PL/SOREANG/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah

diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti bersama

dengan stake holder terkait untuk selanjutnya dilakukan penertiban

Alat Peraga Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah

menindaklanjuti dengan surat nomor: 347A/SN-24/PM-

05.02/IV/2019.

8. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Trianjuli pada

tanggal 17 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

009/TM/PL/SOREANG/27.02/IV/2019. Materi temuan oleh Panwaslu

Kecamatan Soreang bersama jajarannya adalah sebagai berikut:

adanya temuan KPPS meloloskan pemilih yang menggunakan KTP-el

yang alamatnya tidak berdomisili di wilayah TPS tersebut dan

memasukkan ke dalam Daftar Pemilih Khusus. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 009/TM/PL/SOREANG /27.02/IV/2019 tersebut diatas telah

di rekomendasi untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di

Page 215: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 206

TPS 31 Kelurahan Bukit Indah Kecamatan Soreang Kota Parepare

kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare.

Bahwa hasil rekomendasi Panwaslu Kecamatan Soreang Kota

Parepare telah ditindak lanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Soreang Kota Parepare bersama

jajarannya dengan melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS

31 Kelurahan Bukit Indah Kecamatan Soreang pada tanggal 27 April

2019.

Tabel 5.5

Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif

Pemilu Tahun 2019 Kecamatan Bacukiki Barat

No. Nomor

Registrasi

Dugaan Pelanggaran

Tanggal Registrasi

Status Temuan

Tindak Lanjut

1.

001/TM/PL/Kec.Bacukiki

Barat/27.02/XII/2018

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK

14 Desember 2018

Diteruskan

Penertiban APK

2.

003/TM/PL/Kec.Bacukiki

Barat/27.02/II/2019

Dugaan Pelanggaran

Administrasi APK

27 Februari 2019

Diteruskan Penertiban

APK

3.

005/TM/PL/Kec. Bacukiki

barat/27.02/IV/2019

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

14 April 2019 Diteruskan Penertiban

APK

4.

006/TM/PL/Kec. Bacukiki

barat/27.02/IV/2019

Dugaan Pelanggaran Administrasi

Pemilu

17 April 2019 Diteruskan PSU

Bahwa Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare telah

melakukan penanganan terhadap Temuan Dugaan Pelanggaran

Administratif Pemilu, sebanyak 4 dengan rincian sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Amiruddin

pada tanggal 14 Desember 2018 dan telah diregister dengan nomor:

001/TM/PL/Kec.Bacukiki Barat/27.02/XII/2018. Materi temuan oleh

Page 216: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 207

Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat bersama jajarannya adalah

sebagai berikut: adanya dugaan pelanggaran Alat Peraga Kampanye

di ruas jalan di Kecamatan Bacukiki Barat oleh Peserta Pemilu. Bahwa

berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif

Pemilu Nomor Register 001/TM/PL/Kec. BacukikiBarat/27.02

/XII/2018 tersebut diatas telah diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare

untuk ditindaklanjuti bersama dengan stake holder terkait untuk

selanjutnya dilakukan penertiban Alat Peraga Kampanye. Bahwa

Bawaslu Kota Parepare telah menindaklanjuti dengan surat nomor:

274A/SN-24/PM-05.02/XII/2018.

2. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Amiruddin

pada tanggal 27 Februari 2019 dan telah diregister dengan nomor

003/TM/PL/Kec.Bacukiki Barat/27.02/II/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat bersama jajarannya adalah

sebagai berikut: adanya dugaan pelanggaran Alat Peraga Kampanye

di ruas jalan di Kecamatan Bacukiki Barat oleh Peserta Pemilu. Bahwa

berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif

Pemilu Nomor Register 003/TM/PL/Kec.Bacukiki Barat/27.02 /II/2019

tersebut diatas telah diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk

ditindaklanjuti bersama dengan stake holder terkait untuk

selanjutnya dilakukan penertiban Alat Peraga Kampanye. Bahwa

Bawaslu Kota Parepare telah menindaklanjuti dengan surat nomor:

117A/SN-24/PM-05.02/II/2019.

3. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Amiruddin

pada tanggal 14 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

005/TM/PL/Kec. Bacukiki Barat/27.02/IV/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat bersama jajarannya adalah

sebagai berikut: adanya temuan Alat Peraga Kampanye yang masih

terpasang setelah masuknya Tahapan Masa Tenang Pemilu 2019 di

Wilayah Kecamatan Bacukiki Barat. Bahwa berdasarkan hasil kajian,

Page 217: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 208

temuan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor Register

005/TM/PL/Kec. Bacukiki Barat/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah

diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare untuk ditindaklanjuti bersama

dengan stake holder terkait untuk selanjutnya dilakukan penertiban

Alat Peraga Kampanye. Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah

menindaklanjuti dengan surat nomor: 347A/SN-24/PM-

05.02/IV/2019.

4. Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu oleh Suastika

Hatta pada tanggal 17 April 2019 dan telah diregister dengan nomor

006/TM/PL/Kec. Bacukiki Barat/27.02/IV/2019. Materi temuan oleh

Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat bersama jajarannya adalah

sebagai berikut: dugaan pelanggaran adanya warga yang tidak

terdaftar dalam DPT, DPTb dan tidak mempunya KTP Elektronik

Parepare dan memilih di TPS 12 kelurahan Tiro Sompe. Bahwa

berdasarkan hasil kajian, temuan dugaan pelanggaran administratif

Pemilu Nomor Register 006/TM/PL/Kec.Bacukiki Barat/27.02

/IV/2019 tersebut diatas telah di rekomendasi untuk dilakukan

Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 12 Kelurahan Tirosompe

Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare kepada Panitia Pemilihan

Kecamatan (PPK) Bacukiki Barat Kota Parepare. Bahwa hasil

rekomendasi Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare

telah ditindak lanjuti oleh KPU Kota Parepare dan PPK Panitia

Pemilihan Kecamatan (PPK) Bacukiki Barat Kota Parepare bersama

jajarannya telah melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 12

Kelurahan Tirosompe Kecamatan Bacukiki Barat pada tanggal 27 April

2019.

2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu

Pada awal hingga berakhirnya tahapan Penyelenggaraan Pemilu

tahun 2019 Bawaslu Kota Parepare dan jajarannya (Panwascam dan PPL)

Page 218: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 209

belum menemukan (nihil) adanya dugaan pelanggaran Kode Etik

Penyelenggara Pemilu di Kota Parepare.

3. Tindak Pidana Pemilu

Bawaslu Kota Parepare dan jajaran Panwaslu Se - Kota Parepare

telah melakukan penindakan terhadap temuan dugaan pelanggaran

Tindak Pidana Pemilu Tahun 2019 sebagai berikut:

Tabel 5.6

Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana

Pemilu Tahun 2019 Kecamatan Bacukiki Barat

No. Nomor Registrasi Tanggal

Registrasi Terlapor

Uraian Peristiwa

Pem. Gakkumdu I

Pem. Gakkumdu II

1. 002/TM/PL/Kec.Bacukiki

Barat/27.02/II/2018

12 Februari

2019

Muhammad Ali

Pada Hari Sabtu tanggal 9 Februari 2019 sekitar pukul 10.00 Wita, ada warga masyarakat (Muhammad Ali) datang di rumah Sengngeng membawa bungkusan warna hitam yang di dalam bungkusan tersebut terdapat gula pasir, teh, kopi, minyak goreng, bungkusan tersebut diberikan kepada saudari Sengngeng tapi pada saat itu saudari Sengngeng sementara mencuci di

Diteruskan Ke Tahap

Penyelidikan

Tidak memenuhi

Unsur. Dihentikan

Proses Penindakannya

Page 219: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 210

rumahnya. Saudari Sengngeng menyampaikan (berteriak) simpan saja di atas meja, karena Saudari Sengngeng sementara mencuci pada saat (Muhammad Ali) tiba di rumahnya, maka bungkusan tersebut di letakkan oleh Muhammad Ali di atas meja, setelah itu dia pulang. Setelah selesai mencuci Sengngeng melihat bungkusan tersebut dan membukanya dan melihat isi ternyata berupa gula pasir, teh, kopi, minyak goreng.

Bahwa Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare telah

melakukan penanganan terhadap Temuan Dugaan Pelanggaran Pidana

Pemilu, sebanyak 1 dengan rincian sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu oleh Kecamatan Bacukiki

Barat (Muhammad Helmy) dengan nomor temuan:

002/TM/PL/Kec.BacukikiBarat/27.02/II/2018 pada tanggal 12 Februari

2019 dan telah diregister oleh Bawaslu Kota Parepare karena terkait

dugaan pelanggaran pidana dengan nomor

Page 220: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 211

001/TM/PL/SG/Kot/27.02/II/2019 pada tanggal 12 Februari 2019

Materi temuan oleh Muhammad Helmy adalah sebagai berikut:

adanya dugaan pembagian sembako di Jl. Kesuma Timur, Kelurahan

Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare oleh

Muhammad Ali. Bahwa Bawaslu Kota Parepare melakukan kajian dan

rapat pembahasan II Sentra Gakkumdu Bawaslu Kota Parepare

terhadap temuan dugaan pelanggaran pidana Pemilu Nomor Register:

001/TM/PL/SG/Kot/27.02/II/2019 dihentikan karena tidak memenuhi

unsur tidak memenuhi unsur Tindak Pidana Pemilu Pasal 523 Ayat (1)

Jo Pasal 280 Ayat (1) huruf j Undang – Undang No. 7 Tahun 2017

tentang Pemilihan Umum dan dihentikan proses penanganan tindak

pidana Pemilu.

4. Pelanggaran Hukum Lainnya

Bawaslu Kota Parepare dan jajaran Panwaslu Se - Kota Parepare telah

melakukan penindakan terhadap temuan dugaan pelanggaran Hukum

Lainnya Tahun 2019 sebagai berikut:

Tabel 5.7

Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Hukum Lainnya

Pemilu Tahun 2019 Bawaslu Kota Parepare

No. Nomor Registr

asi

Tanggal

Registrasi

Terlapor

Jabatan

Uraian Singkat Tindak Lanjut

1.

001/TM/PL/Kot/27.02/II/

2019

18 Februari 2019

Sahriani

Ishak

PNS Rumah

Sakit Type B

1. Bawaslu Kota Parepare (Drs. H. Ihdar Radhy) mendapatkan kiriman screenshot foto yang diduga diposting oleh akun Facebook atas nama “Sahriani Ishak Ani” yang dikirimkan oleh Panwascam Ujung dan Panwascam Bacukiki Barat pada tanggal 18 Februari 2019.

2. Bawaslu Kota Parepare (Drs. H.

Sanksi Sedang

oleh KASN

Page 221: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 212

Ihdar Radhy) melakukan pengawasan media sosial Facebook di kantor Bawaslu Kota Parepare pada tanggal 18 Februari 2019 untuk memastikan kebenaran dari screenshot foto yang dikirimkan oleh Panwascam Ujung dan Panwascam Bacukiki Barat pada tanggal 18 Februari 2019.

3. Dari hasil pengawasan ditemukan akun Facebook atas nama “Sahriani Ishak Ani” yang diduga memposting beberapa foto dan video yang diduga mendukung beberapa Caleg DPRD Kota Parepare, Calon DPR RI Dapil Sul Sel II dan salah satu Calon Presiden Republik Indonesia.

2.

002/TM/PL/Kot/27.02/III/2019

6 Maret 2019

Irnawaty

, SKM.,M.K

es

Kepala Rumah

Sakit Lauleng

Kota Parepar

e

1. Pada tanggal 19 Februari 2019 Bawaslu Kota Parepare (Muh. Zainal Asnun, S.Ip) mendapatkan informasi Awal melalui WA dengan nomor : 082188751280 atas nama Andi Aswar terkait adanya dugaan pelanggaran netralitas ASN yang dilakukan oleh Irnawaty ASN di Rumah Sakit Lauleng Kota Parepare yang memposting kalimat “Adakah Caleg yg hafiz quran” di akun facebook miliknya atas nama “Irna Amir”.

2. Pada status tersebut terdapat comment akun “Kasmawati Mahmuddin” yang mengatakan bahwa “Astaga lupa kikah bucan ibu ketua tim penggerak PKK Parepare, Hj. Erna R. Taufan, SE, M.Pd. , bukan hanya Hapidz tp sekaligus pelantun ayat 2 Al Qu’ran yang fasih. Nappunnai manengni,berpendidikan

Sementara

Proses di KASN

Page 222: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 213

Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah melakukan penanganan terhadap

Temuan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN sebanyak 2 dengan rincian

sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Drs. H. Ihdar Radhy

pada tanggal 18 Februari 2019 dan telah diregister dengan nomor

002/TM/PL/SG/Kot/27.02/II/2019 pada tanggal 18 Februari 2019

Materi temuan oleh Drs. H. Ihdar Radhy adalah sebagai berikut:

adanya dugaan netralitas ASN terkait postingan di media sosial

Facebook akun atas nama “Sahriani Ishak Ani”. Bahwa Bawaslu Kota

Parepare melakukan kajian dan rapat pembahasan II Sentra Gakkumdu

Bawaslu Kota Parepare terhadap temuan dugaan pelanggaran Nomor

Register: 002/TM/PL/SG/Kot/27.02/II/2019 dihentikan karena tidak

memenuhi unsur Tindak Pidana Pemilu Pasal 494 Jo Pasal 280 Ayat 3

dan Pasal 283 Undang – Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan

Umum, dihentikan proses penanganan tindak pidana Pemilu dan

tinggi, cantik, cerdas, agamis,, tokoh perempuan yg tdk hanya sukses sebagai public figur tp juga dpt jd teladan sebagai istri yg berhasil berperan menghantar karier suami dg gemilang dan sekaligus berhasil mengawal pendidikan anak 2 sehingga jadi kebanggaan keluarga. Anak pertama telah meraih gelar doktor, Insya Allah akan menyusul kedua adiknya dg pilihan disiplin ilmu masing-masing. Subhanallah Alhamdulillah, Allahu Akbar” dan dibalas oleh akun facebook “Irna Amir” dengan kalimat “Kasmawati Mahmuddin makanya mari kt mendukung beliau.

Page 223: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 214

diteruskan ke KASN terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN. Dan

telah ditindaklanjuti oleh KASN dengan surat tembusan nomor: B-

1023-KASN-3-2019 perihal: rekomendasi atas pelanggaran Netralitas

ASN a.n Sdr. Sahriani Ishak dengan pemberian sanksi sedang.

2. Temuan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Drs. H. Ihdar Radhy

pada tanggal 6 Maret 2019 dan telah diregister dengan nomor

003/TM/PL/SG/Kot /27.02/III/2019 pada tanggal 6 Maret 2019 Materi

temuan oleh Drs. H. Ihdar Radhy adalah sebagai berikut: adanya

dugaan netralitas ASN terkait postingan di media sosial Facebook akun

atas nama “Irna Amir” yang di posting oleh Irnawaty ASN Rumah Sakit

Lauleng Kota Parepare. Bahwa Bawaslu Kota Parepare dan melakukan

kajian terhadap temuan dugaan pelanggaran netralitas ASN dengan

Nomor Register: 003/TM/PL/SG/Kot/27.02/III/2019 dan telah

diteruskan ke KASN terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN dan

sampai saat ini belum ada balasan dari KASN.

Tabel 5.8

Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Hukum Lainnya

Pemilu Tahun 2019 Kecamatan Soreang

N

o

.

Nomor

Registras

i

Tangga

l

Registr

asi

Terlap

or

Jabat

an Uraian Singkat

Tindak

Lanjut

1.

001/TM/P

L/SOREAN

G/27.02/X

II/2018

10

Desem

ber

2018

Hj.

Sakka

Guru

SMA

PGRI

1

Parep

are

Pada hari Sabtu, 8 Desember

2018 di Hotel Bugis, sekitar

pukul 08.30-11.30 WITA

Pelapor/Penemu (Panwaslu

Kelurahan) melihat Terlapor ikut

menandatangani buku tamu

dari acara Silaturrahim dan

Tidak

diberikan

Sanksi

oleh

KASN

(Telah

Pensiun)

Page 224: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 215

Konsolidasi Tim dan Relawan

Caleg dari Partai Perindo No.

Urut 2 Taqyuddin S.SOS.M.M

caleg DPRD PROVINSI Sul-Sel

Dapil Parepare, Barru, Pangkep,

Maros. Dan Pelapor/Penemu

sudah melakukan tindakan

pencegahan dengan melakukan

peneguran, namun yang diduga

ASN tersebut tetap mengikuti

acara tersebut.

Bahwa Panwaslu Kecamatan Soreang Kota Parepare telah melakukan

penanganan terhadap Temuan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

sebanyak 1 dengan rincian sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Abd. Hakim pada

tanggal 8 Desember 2018 dan telah diregister dengan nomor:

001/TM/PL/SOREANG/ 27.02/XII/2018 pada tanggal 10 Desember

2018 Materi temuan oleh Abd. Hakim adalah sebagai berikut: Pada

hari Sabtu, 8 Desember 2018 di Hotel Bugis, sekitar pukul 08.30-11.30

WITA Pelapor/Penemu (Panwaslu Kelurahan) melihat terlapor (ASN an.

Dra. Hj. Sakka Ihsan dan Hj. Hasni) dan ikut menandatangani buku

tamu dari acara Silaturrahim Dan Konsolidasi Tim Dan Relawan Caleg

dari Partai Perindo No. Urut 2 Taqyuddin S.Sos.M.M caleg DPRD

Provinsi Sulawesi - Selatan Dapil Parepare, Barru, Pangkep, Maros. dan

Pelapor/Penemu sudah melakukan tindakan pencegahan dengan

melakukan peneguran, namun yang diduga ASN tersebut tetap

mengikuti acara tersebut. Bahwa Panwaslu Kecamatan Soreang Kota

Parepare dan melakukan kajian terhadap temuan dugaan pelanggaran

netralitas ASN dengan Nomor Register:

001/TM/PL/SOREANG/27.02/XII/2018 dan telah diteruskan ke KASN

Page 225: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 216

terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN Terlapor atas nama Dra. Hj.

Sakka Ihsan dilanjutkan ke KASN ( Komisi Aparatur Sipil Negara)

dengan balasan dari KASN: B-537/KASN/2/2019, sedangkan Terlapor

atas nama Hj. Hasniatie tidak dilanjutkan.

Tabel 1 Jumlah Temuan Dugaan Pelanggaran Hukum Lainnya Pemilu Tahun 2019

Kecamatan Kecamatan Bacukiki Barat

N

o

.

Nomor

Registras

i

Tangga

l

Registr

asi

Terlap

or

Jabat

an Uraian Singkat

Tindak

Lanjut

1.

004/TM/P

L/

Kec.Bacuk

iki Barat

/27.02/III/

2019

25

Maret

2019

Syahril

Sahel

Penge

lola

alat

Ruma

h

Tangg

a

Pada tanggal 25 Maret 2019

Panwaslu Kecamatan Bacukiki

Barat Kota Parepare

mengawasi media sosial

Whatsapp Messenger, dan

mendapati adanya salah satu

ASN yang memposting Foto

Caleg DPR RI (Erna Rasyid

Taufan, SE. M.Pd) Dapil Sulsel II

Sementa

ra Proses

di KASN

Bahwa Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare telah

melakukan penanganan terhadap Temuan Dugaan Pelanggaran Netralitas

ASN sebanyak 1 dengan rincian sebagai berikut:

1. Temuan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Amiruddin pada

tanggal 25 Maret 2019 dan telah diregister dengan nomor:

004/TM/PL/Kec.Bacukiki Barat/27.02/III/2019 pada tanggal 25 Maret

2019 Materi temuan oleh Amiruddin adalah sebagai berikut: pada

tanggal 25 Maret 2019 Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat Kota

Parepare mengawasi media sosial Whatsapp Messenger, dan

Page 226: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 217

mendapati adanya salah satu ASN atas nama (Syahril Sahel) yang

memposting Foto Caleg DPR RI (Erna Rasyid Taufan, SE. M.Pd) Dapil

Sulsel II. Bahwa Panwaslu Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare dan

melakukan kajian terhadap temuan dugaan pelanggaran netralitas ASN

dengan Nomor Register: 004/TM/PL/Kec.Bacukiki Barat/27.02/III/2019

dan telah diteruskan ke KASN terkait dugaan pelanggaran netralitas

ASN Terlapor atas nama Syahril Sahel dilanjutkan ke KASN (Komisi

Aparatur Sipil Negara).

Gambar 1. Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

B. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Bawaslu Kota Parepare dan jajaran Panwaslu Se - Kota Parepare telah

melakukan penindakan terhadap Laporan dugaan pelanggaran Pemilu Tahun

2019 dengan jumlah Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

Berdasarkan Jenis Pelanggaran sebagai berikut :

Tabel 2. Jumlah Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

Berdasarkan Jenis Pelanggaran

No. Pengawas Pemilu Jenis Pelanggaran

Jumlah ADM ETIK TP HL

0123456789

Temuan Dugaan PelanggaranPemilu Tahun 2019

Temuan Dugaan

Pelanggaran

Administratif

Pemilu

Temuan Dugaan

Pelanggaran Kode

Etik

Page 227: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 218

1. Bawaslu Kota Parepare 2 - - - 2

2. Kecamatan Bacukiki - - - - 0

3. Kecamatan Ujung - - - - 0

4. Kecamatan Soreang - - - - 0

5. Kecamatan Bacukiki Barat - - - - 0

Total 2 0 0 0 2

Adapun uraian penindakan dugaan pelanggaran Pemilu Tahun 2019 yang

telah ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Parepare dan jajaran Panwaslu Se -

Kota Parepare sebagai berikut :

1. Pelanggaran Administratif Pemilu

Bawaslu Kota Parepare dan jajaran Panwaslu Se - Kota Parepare telah

melakukan penindakan terhadap Laporan dugaan pelanggaran

Administratif Pemilu Tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel 3. Jumlah Laporan Dugaan Pelanggaran Administratif

Pemilu Tahun 2019 Bawaslu Kota Parepare

N

o

.

Nom

or

Regis

trasi

Tanggal

Registrasi

Pela

por

Terl

apo

r

Uraian

Singkat Putusan

Koreksi

Bawaslu RI

1

.

001/L

P/PL/

ADM/

Kot/2

7.02/

X/201

8

29 Oktober

2018

Didi

et

Hary

adi

S.

KPU

Kota

Pare

pare

Bahwa Andi

Nurhatina

Tipu telah

memenuhi

syarat dan

persyaratan

sebagai Calon

anggota

Legislatif

Menyataka

n Terlapor

tidak

terbukti

secara sah

dan

meyakinkan

melakukan

perbuatan

1. Menyatak

an

Menolak

Perminta

an

Koreksi

Pelapor

2. Menguatk

an

Page 228: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 219

Tahun 2019

tanpa

dilakukan

verifikasi oleh

KPU Kota

Parepare

(terlapor),

dibuktikan

dengan

ditetapkanny

a nama Andi

Nurhatina

Tipu dalam

daftar calon

tetap anggota

legislatif Kota

Parepare.

melanggar

tata cara,

prosedur,

atau

mekanisme

pada

tahapan

Pemilu

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-

undangan.

Putusan

Penyelesa

ian

Pelanggar

an

Administr

atif

Pemilu

Bawaslu

Kota

Parepare

Nomor:

001/LP/PL

/ADM/Ko

t/27.02/X

/2018

2

.

002/L

P/PL/

ADM/

Kot/2

7.02/

X/201

8

29 Oktober

2018

Didi

et

Hary

adi

S.

KPU

Kota

Pare

pare

Bahwa

ERVINNA

RASYID

dinyatakan

oleh KPU kota

Parepare

telah

memenuhi

syarat dan

persyaratan

sebagai Calon

anggota

Legislatif

Tahun 2019

tanpa

Menyataka

n Terlapor

tidak

terbukti

secara sah

dan

meyakinkan

melakukan

perbuatan

melanggar

tata cara,

prosedur,

atau

mekanisme

pada

1. Menyatak

an

Menolak

Perminta

an Koreksi

Pelapor

2. Menguatk

an

Putusan

Penyelesa

ian

Pelanggar

an

Administr

atif

Page 229: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 220

melakukan

verifikasi,

dibuktikan

dengan

ditetapkanny

a nama

terlapor

dalam daftar

calon tetap

anggota

DPRD

pemilihan

umum tahun

2019 Kota

Parepare

tahapan

Pemilu

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-

undangan.

Pemilu

Bawaslu

Kota

Parepare

Nomor:

002/LP/PL

/ADM/Ko

t/27.02/X

/2018

Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah menerima Laporan Dugaan

Pelanggaran Administratif Pemilu, sebanyak 3 dengan rincian sebagai

berikut:

1) Laporan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu yang diajukan oleh

Didiet Haryadi S. pada tanggal 29 Oktober 2018 Materi laporan yang

diajukan oleh Didiet Haryadi S. adalah sebagai berikut: ditetapkannya

seorang ASN (Pegawai Sipil) Aktif dalam Daftar Calon Sementara (DCS)

dan berlanjut ditetapkan sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) atas nama

Hj. Andi Nurhatina Tipu, S.Sos oleh KPU Kota Parepare. Berdasarkan

hasil pemeriksaan Bawaslu Kota Parepare laporan yang diajukan oleh

Didiet Haryadi S. memenuhi syarat formil dan materil. Laporan dugaan

pelanggaran diregistrasi dengan nomor

001/LP/PL/ADM/Kot/27.02/X/2018. Berdasarkan laporan dan bukti

yang diajukan oleh pelapor, Bawaslu Kota Parepare melakukan sidang

penanganan pelanggaran administrasi Bawaslu Kota Parepare dengan

Page 230: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 221

amar putus sebagai berikut : menyatakan Terlapor (KPU Kota

Parepare) tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan

perbuatan melanggar tata cara, prosedur, atau mekanisme pada

tahapan Pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2) Laporan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu yang diajukan oleh

Didiet Haryadi S. pada tanggal 29 Oktober 2018 Materi laporan yang

diajukan oleh Didiet Haryadi S. adalah sebagai berikut: ditetapkannya

seorang ASN (Pegawai Negeri Sipil) Aktif dalam Daftar Calon

Sementara (DCS) dan berlanjut ditetapkan sebagai Daftar Calon Tetap

(DCT) atas nama Ervinna Rasyid oleh KPU Kota Parepare. Berdasarkan

hasil pemeriksaan Bawaslu Kota Parepare laporan yang diajukan oleh

Didiet Haryadi S. memenuhi syarat formil dan materil. Laporan dugaan

pelanggaran diregistrasi dengan nomor

002/LP/PL/ADM/Kot/27.02/X/2018. Berdasarkan laporan dan bukti

yang diajukan oleh pelapor, Bawaslu Kota Parepare melakukan sidang

penanganan pelanggaran administrasi Bawaslu Kota Parepare dengan

amar putus sebagai berikut : menyatakan Terlapor (KPU Kota

Parepare) tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan

perbuatan melanggar tata cara, prosedur, atau mekanisme pada

tahapan Pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu

Pada awal hingga berakhirnya tahapan Penyelenggaraan Pemilu tahun

2019 Bawaslu Kota Parepare dan jajarannya (Panwascam dan PPL) tidak

menerima (nihil) adanya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik

Penyelenggara Pemilu di Kota Parepare.

Page 231: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 222

3. Tindak Pidana Pemilu

Pada awal hingga berakhirnya tahapan Penyelenggaraan Pemilu tahun

2019 Bawaslu Kota Parepare dan jajarannya (Panwascam dan PPL) tidak

menerima (nihil) adanya laporan dugaan pelanggaran Tindak Pidana

Pemilu di Kota Parepare.

4. Pelanggaran Hukum Lainnya

Pada awal hingga berakhirnya tahapan Penyelenggaraan Pemilu tahun

2019 Bawaslu Kota Parepare dan jajarannya (Panwascam dan PPL) tidak

menerima (nihil) adanya laporan dugaan pelanggaran Hukum Lainnya di

Kota Parepare.

Gambar 2. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

C. Pelimpahan Temuan/Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan penindakan terhadap Pelimpahan

Laporan dugaan pelanggaran Pemilu Tahun 2019 dengan jumlah Pelimpahan

Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019 Berdasarkan Jenis

Pelanggaran sebagai berikut :

0

0.5

1

1.5

2

2.5

Laporan Dugaan PelanggaranPemilu Tahun 2019

Laporan Dugaan

Pelanggaran

Administratif Pemilu

Laporan Dugaan

Pelanggaran Kode

Etik

Laporan Dugaan

Pelanggaran Tindak

Pidana Pemilu

Page 232: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 223

Tabel 4. Jumlah Pelimpahan Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

Berdasarkan Jenis Pelanggaran

No. Pengawas Pemilu Jenis Pelanggaran

Jumlah ADM ETIK TP HL

1. Bawaslu Kota Parepare - - 1 1 2

Total 0 0 1 1 2

Adapun uraian penindakan Pelimpahan Laporan dugaan pelanggaran Pemilu

Tahun 2019 yang telah ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Parepare sebagai

berikut :

1. Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan penindakan terhadap

pelimpahan laporan dugaan pelanggaran Tindak Pidana Pemilu Tahun

2019 sebagai berikut :

Page 233: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 224

Tabel 5. Jumlah Pelimpahan Laporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu Tahun 2019 Bawaslu Kota Parepare

No.

Nomor Laporan

Nomor Registrasi

Tanggal Registrasi

Pelapor Terlap

or Uraian Peristiwa

Pem. Gakkumdu I

Pem. Gakkumdu II

1.

006/LP/PL/Prov/27.00/X/2

018

01/LP-TPP/SG/PL/2

7.02/2018

26 Oktober

2018

Didiet Haryadi S.

Ervinna

Rasyid

Pada hari senin tanggal 22 Oktober 2018, sekitar pukul 15.00 Wita pelapor melihat terlapor yang sedang melaksanakan kegiatan ASN(PPPK/Tenaga Honorer) dikantor walikota Parepare dan sepengetahuan Pelapor bahwa terlapor adalah seorang Calon Anggota DPRD Kota Parepare dari partai Golkar Dapil 2 nomor urut 2 kota Parepare, selanjutnya pelapor mendalami serta mencari bukti-bukti yang menerangkan tentang status pekerjaannya, selanjutnya pada tanggal 16 Oktober 2018, Pelapor menemukan bukti berupa SK Penetapan Tenaga Administrasi Lingkup Sekretariat Daerah Kota Parepare Tahun Anggaran 2018.

Diteruskan Ke Tahap

Penyelidikan

Tidak memenuhi

Unsur. Dihentikan

Proses Penindakann

ya

a. Pelimpahan Laporan nomor : 006/LP/PL/Prov/27.00/X/2018 dari Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan kajian awal dan terdapat

dugaan pelanggaran tindak pidana Pemilu terkait adanya dugaan pelanggaran Tindak Pidana Pemilu tekait Dugaan Pemalsuan Dokumen

Syarat Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Parepare sehingga ditetapkannya seorang ASN (PPPK/Tenaga Honorer) Aktif Dalam Daftar

Calon Sementara (DCS) dan berlanjutnya ditetapkan sebagai Daftar Calon Tetap (DCT) an. Ervinna Rasyid yang diregistrasi dengan nomor :

01/LP-TPP/SG/PL/27.02/2018 pada tanggal 26 Oktober 2018. Berdasarkan hasil klarifikasi Pelapor, Saksi Pelapor, Lembaga Pemberi

Keterangan, Terlapor dan Ahli dan rapat Pembahasan II Sentra Gakkumdu maka Bawaslu Kota Parepare berkesimpulan tidak memenuhi

unsur Tindak Pidana Pemilu Pasal 520 Undang – Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

Page 234: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 225

2. Laporan Pelanggaran Hukum Lainnya

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan penindakan terhadap pelimpahan laporan dugaan pelanggaran Hukum Lainnya Tahun

2019 sebagai berikut :

Tabel 6. Jumlah Pelimpahan Laporan Dugaan Pelanggaran Hukum Lainnya Pemilu Tahun 2019 Bawaslu Kota Parepare

No

.

Nomor

Laporan

Nomor

Registrasi

Tanggal

Registrasi Pelapor Terlapor Uraian Singkat

Tindak

Lanjut

1.

005/LP/P

L/Prov/2

7.00/X/2

018

001/LP/PL/Kot/

27.02/X/2018

26 Oktober

2018

Didet

haryadi S.

Hj. Andi

Nurhatina

Tipu,

S.Sos

Bahwa sejak mendaftar sebagai calon anggota

legislatif dan sampai ditetapkannya terlapor sebagai

Daftar Calon Sementara masih berstatus Pegawai

Negeri Sipil aktif dan menduduki jabatan Struktural

Camat Bacukiki Barat yang menerima anggaran

keuangan bersumber dari keuangan Negara, yang

seharusnya terlapor saat mendaftar sebagai Calon

Anggota DPRD harus berhenti dari pegawai negeri

sipil dikarenakan sudah menjadi Anggota Partai

Politik, yang dibuktikan dengan melengkapi

persyaratan Fotokopi Kartu Tanda Anggota Partai

(KTA), Partai Politik yang masih berlaku.

Tidak

Terbukti.

(Telah

Pensiun)Dih

entikan

Proses

penindakan

nya

Page 235: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 226

a. Laporan yang diterima oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 24 Oktober 2018, Pukul 14.40 Wita, yang

diketahui oleh Pelapor pada tanggal 17 Oktober 2018 dan Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan melimpahkan laporan dugaan

pelanggaran pemilu dengan nomor penerimaan berkas 005/LP/PL/Prov/27.00/X/2018 menggunakan formulir model B.4 ke

Bawaslu Kota Parepare tertanggal 24 Oktober 2018 diterima oleh Bawaslu Kota Parepare pada tanggal 25 Oktober 2018

setelah dilakukan kajian awal terdapat dugaan pelanggaran perundang – undangan lainnya yang diregistrasi tanggal 26

Oktober 2018 dengan nomor : 001/LP/PL/Kot/27.02/X/2018 terkait Dugaan pelanggaran perundang - undangan lainnya (ASN)

an Hj. Andi Nurhatina Tipu, S.Sos. Berdasarkan hasil klarifikasi Pelapor, Saksi Pelapor, Lembaga Pemberi Keterangan, Terlapor

dan Ahli dan rapat pleno Bawaslu Kota Parepare berkesimpulan tidak terbukti dan tidak dapat diteruskan.

Page 236: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 227

Gambar 3. Pelimpahan Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

D. Pengambil Alihan Temuan/Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan penindakan terhadap Pengambil

Alihan Laporan dugaan pelanggaran Administrasi Pemilu Tahun 2019 sebagai

berikut :

Tabel 7. Jumlah Pengambil Alihan Laporan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu

Tahun 2019 Bawaslu Kota Parepare

N

o

.

Nom

or

Lapor

an

Nom

or

Regis

trasi

Tangg

al

Regist

rasi

Pela

por

Terl

apo

r

Uraian

Singkat Putusan

1

.

001/L

P/PL/

SORE

ANG/

27.02

/

IV/20

19

003/L

P/PL/

ADM/

Kot/2

7.02/I

V/201

9

23

April

2019

Sina

pati

KPPS

TPS

22

Kel.

Buki

t

Hara

pan

Pada hari

Rabu, 17 April

2019, pada

saat

pemungutan

suara

terdapat

salah seorang

1. Menyatakan terlapor

terbukti secara sah

dan meyakinkan

melakukan

pelanggaran terhadap

tata cara, prosedur,

atau mekanisme ,

tatacara pemberian

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Bawaslu Kota Parepare

Pelimpahan Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

Laporan Dugaan

Pelanggaran

Administratif Pemilu

Laporan Dugaan

Pelanggaran Kode

Etik

Laporan Dugaan

Pelanggaran Tindak

Pidana Pemilu

Page 237: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 228

peserta

pemilih

menggunaka

n Non KTP-El

masuk

mencoblos di

TPS 22 Kel.

Bukit

Harapan dan

terdaftar

dalam daftar

hadir DPK

surat suara bagi

pemilih yang tidak

terdaftar di DPT dan

DPTb serta

menggunakan KTP

yang bukan KTP

Elektronik (KTP lama)

pada hari pemungutan

suara sebagaimana

ketentuan Pasal 6 dan

Pasal 9 ayat (1)

Peraturan Komisi

Pemilihan Umum

Nomor 3 Tahun 2019

Tentang Pemungutan

dan Perhitungan Suara

Dalam Pemilihan

Umum.

1. Laporan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu yang diajukan oleh

Sinapati pada tanggal 23 April 2019 Materi laporan yang diajukan oleh

Sinapati adalah sebagai berikut: terkait warga/pemilih yang menggunakan

Non KTP-El yang ikut memilih di TPS 22 Kel. Bukit Harapan, dan masuk di

daftar hadir DPK. Berdasarkan hasil pemeriksaan Panwaslu Kecamatan

Soreang Kota Parepare laporan yang diajukan oleh Sinapati memenuhi

syarat formil dan materil. Laporan dugaan pelanggaran diregistrasi

dengan nomor: 001/LP/PL/SOREANG/27.02/IV/2019. Bahwa berdasarkan

hasil kajian, laporan dugaan pelanggaran administratif Pemilu Nomor

Register 001/LP/PL/SOREANG/27.02/IV/2019 tersebut diatas telah

diteruskan ke Bawaslu Kota Parepare dan telah diambil alih penanganan

dengan Pleno Bawaslu Kota Parepare nomor: 47/SN-24/HK.01.00/V/2019

Page 238: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 229

pada tanggal 9 Mei 2019 untuk dilakukan sidang penanganan dugaan

pelanggaran administratif pemilu dengan menggunakan range waktu

yang ada atau tersisa. Bahwa pada tanggal 09 Mei 2019 Pelapor Sinapati

memasukkan form ADM 2 Laporan Dugaan Pelanggaran ADM Pemilu dan

telah memenuhi syarat formil dan materil dan diregistrasi dengan nomor

: 003/LP/PL/ADM/Kot/27.02/IV/2019 untuk selanjutnya dilakukan sidang

pemeriksaan dugaan pelanggaran administratif pemilu oleh Bawaslu Kota

Parepare. Berdasarkan laporan dan bukti yang diajukan oleh pelapor,

Bawaslu Kota Parepare melakukan sidang penanganan pelanggaran

administrasi Bawaslu Kota Parepare dengan amar putus sebagai berikut :

Menyatakan terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan

pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, atau mekanisme , tatacara

pemberian surat suara bagi pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan DPTb

serta menggunakan KTP yang bukan KTP Elektronik (KTP lama) pada hari

pemungutan suara sebagaimana ketentuan Pasal 6 dan Pasal 9 ayat (1)

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2019 Tentang

Pemungutan dan Perhitungan Suara Dalam Pemilihan Umum.

Gambar 4. Pengambil Alihan Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019

E. Supervisi dan Pendampingan Penanganan Pelanggaran Pemilu

Dalam mengoptimalkan kinerja Panitia Pengawas Pemilu tingkat

Kecamatan, Bawaslu Kota Parepare melakukan monitoring dan supervisi ke

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Bawaslu Kota Parepare

Pengambil Alihan Laporan Dugaan Pemilu Tahun 2019

Laporan Dugaan

Pelanggaran

Administratif

Pemilu

Laporan Dugaan

Pelanggaran Kode

Etik

Page 239: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 230

Kecamatan Se –Kota Parepare. Monitoring dan supervisi dipimpin oleh

Koordinator Divisi Hukum Dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kota

Parepare, Muh. Zainal Asnun, S.Ip.

Tujuan dari kegiatan ini tidak lain untuk monitoring, supervisi dan

evaluasi terhadap kerja-kerja pengawasan hingga ke level Panwaslu

Kecamatan dan Panwaslu Desa/Kelurahan di seluruh wilayah Kota Parepare.

Tugas Bawaslu juga memberikan dorongan serta penguatan kepada

Panwaslu Kecamatan sampai ketingkat bawah. Sehingga dengan supervisi dan

montoring dapat diketahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh

Panwascam dalam melakukan tugas pengawasan dan penindakan dugaan

pelanggaran Pemilihan Umum Tahun 2019.

Dengan adanya monitoring dan supervisi yang dilaksanakan akan

memberikan semangat serta kerja-kerja yang profesional dalam menerima

laporan atau temuan dari masyarakat.

F. Tindak Lanjut Penindakan Pelanggaran Pemilu

Bawaslu Kota Parepare melalui jajarannya Panwaslu Kecamatan Se - Kota

Parepare telah melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran

Administrasi Pemilu Tahun 2019 dengan meneruskan surat rekomendasi

kepada (PPK) terkait Pemungutan Suara Ulang. Adapun uraian nya sebagai

berikut :

Tabel 8. Jumlah Rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Panwaslu

Kecamatan Se-Kota Parepare terhadap Pelanggaran Administratif

Pemilu Tahun 2019

No. Pengawas

Pemilu

Jumlah

Rekomendasi Tindak Lanjut (PPK/KPU)

Tidak

Ditindaklanjuti

1. Kecamatan

Ujung 3

1. Dilakukan PSU di TPS

03 Kel. Ujung

Sabbang.

-

Page 240: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 231

2. Dilakukan PSU di TPS

34 Kel. Lapadde.

3. Dilakukan PSU di TPS

39 Kel. Lapadde

2. Kecamatan

Soreang 1

Dilakukan PSU di TPS 31

Kel. Bukit Indah -

3.

Kecamatan

Bacukiki

Barat

1 Dilakukan PSU di TPS 12

Kel. Tirosompe -

Bawaslu Kota Parepare melalui jajarannya Panwaslu Kecamatan Se - Kota

Parepare telah melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran

Administrasi Pemilu Tahun 2019 dengan meneruskan surat rekomendasi

kepada (PPK) terkait pelanggaran kampanye tanpa surat pemberitahuan.

Adapun uraian nya sebagai berikut :

Tabel 9. Jumlah Rekomendasi Panwaslu Kecamatan Se-Kota Parepare

terhadap Pelanggaran Administratif terkait Kampanye tanpa surat

pemberitahuan Pemilu Tahun 2019

No

.

Pengawas

Pemilu

Jumlah

Rekomendasi Tindak Lanjut (PPK)

Tidak

Ditindaklanjuti

1. Kecamatan

Soreang 4

1. Surat Teguran terhadap

Caleg DPR-RI dapil 2 Sul-

Sel Dr. H. A. M. Yangkin

Padjalangi.

2. Surat Teguran terhadap

Caleg DPRD Kota Parepare

No. Urut 2 Partai Golkar

Indriasari Husni. S.kom.

-

Page 241: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 232

3. Surat Teguran terhadap

Caleg DPRD Kota Parepare

Dapil 3 Soreang No. Urut 1

dari Partai PPP Abdul

Salam Latief.

4. Surat Teguran terhadap

Caleg DPRD Kota Parepare

dari Partai Nasdem No.

Urut 1 dapil 3 Kec.

Soreang H. Tasming

Hamid, SE., MH.

2.

Kecamatan

Bacukiki

Bacukiki

1

Surat Teguran terhadap Caleg

DPRD Kota Parepare Dapil

dari Partai Gerindra No. Urut

11 Kec. Bacukiki Gustam.

-

Bawaslu Kota Parepare melalui jajarannya Panwaslu Kecamatan Se - Kota

Parepare telah melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran

Administrasi Pemilu Tahun 2019 dengan meneruskan surat rekomendasi kepada

Bawaslu Kota Parepare/Satpol PP terkait pelanggaran pemasangan Alat Peraga

Kampanye dan Bahan Kampanye. Adapun uraian nya sebagai berikut :

Tabel 10. Jumlah Rekomendasi Panwaslu Kecamatan Se-Kota Parepare

terhadap Pelanggaran Administratif terkait pelanggaran

pemasangan Alat Peraga Kampanye dan Bahan Kampanye Pemilu

Tahun 2019

No

.

Pengawas

Pemilu

Jumlah

Rekomendasi

Tindak Lanjut (Bawaslu Kota

Parepare dan Satpol PP)

Tidak

Ditindaklanjuti

1. Kecamatan

Ujung 3

Dilakukan Penertiban Alat

Peraga Kampanye dan Bahan

Kampanye bersama stake

-

Page 242: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 233

holder terkait (Satpol PP

Panwaslu Kecamatan Se-Kota

Parepare dan Bawaslu Kota

Parepare)

2. Kecamatan

Bacukiki 3

Dilakukan Penertiban Alat

Peraga Kampanye dan Bahan

Kampanye bersama stake

holder terkait (Satpol PP

Panwaslu Kecamatan Se-Kota

Parepare dan Bawaslu Kota

Parepare)

3. Kecamatan

Soreang 3

Dilakukan Penertiban Alat

Peraga Kampanye dan Bahan

Kampanye bersama stake

holder terkait (Satpol PP

Panwaslu Kecamatan Se-Kota

Parepare dan Bawaslu Kota

Parepare)

-

4.

Kecamatan

Bacukiki

Bacukiki

3

Dilakukan Penertiban Alat

Peraga Kampanye dan Bahan

Kampanye bersama stake

holder terkait (Satpol PP

Panwaslu Kecamatan Se-Kota

Parepare dan Bawaslu Kota

Parepare)

-

Bawaslu Kota Parepare dan jajarannya Panwaslu Kecamatan Se - Kota Parepare

telah melakukan penindakan terhadap dugaan pelanggaran Netralitas Aparatur

Sipil Negara (ASN) dengan meneruskan surat rekomendasi kepada Komisi

Aparatur Sipil Negara (KASN). Adapun uraian nya sebagai berikut :

Tabel 11. Jumlah Rekomendasi Panwaslu Kecamatan Se-Kota Parepare

terhadap Pelanggaran Administratif terkait pelanggaran

Page 243: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 234

pemasangan Alat Peraga Kampanye dan Bahan Kampanye Pemilu

Tahun 2019

No. Pengawas

Pemilu

Jumlah

Rekomendasi Tindak Lanjut KASN

Tidak

Ditindaklanjuti

1.

Bawaslu

Kota

Parepare

2

1. Diberikan sanksi sedang

kepada Sahriani Ishak oleh

KASN

2. Belum ada balasan dari

KASN untuk pelanggaran

yang dilakukan oleh

Irnawaty. SKM.,M.Kes

(Sementara Proses)

-

2. Kecamatan

Bacukiki 1

Tidak diberikan sanksi

(terlapor Telah Pensiun) -

3. Kecamatan

Soreang 1

Belum ada balasan dari KASN

(Sementara Proses) -

G. Sentra Gakkumdu Bawaslu Kota Parepare

1. Surat Keputusan Gakkumdu Kota Parepare

Dalam hal pembentukan Gakkumdu Kota Parepare Bawaslu Kota

Parepare telah mengeluarkan Surat Keputusan Gakkumdu Kota Parepare

Nomor : 02/SN-24/HK-02.00/I/2019 tanggal 14 Januari 2019 setelah

melakukan rapat pleno dengan berita acara nomor 01B/SN-24/HK.00/I/201

tanggal 14 Januari 2019.

2. Struktur Organisasi Gakkumdu Kota Parepare

Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) pada pemilihan Umum

Tahun 2019 dibentuk berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan

Umum.

Adapun struktur Gakkumdu Kota Parepare sebagai berikut :

1) Penasehat

Page 244: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 235

a. Muh. Zainal Asnun, S.Ip. (Ketua Bawaslu Kota Parepare).

b. AKBP. Pria Budi, S.IK., MH. (Kepala Kepolisian Resort Kota

Parepare).

c. Andi Darmawangsa, SH., MH. (Kepala Kejaksaan Negeri Kota

Parepare).

2) Pembina

a. Drs. H. Ihdar Radhy (Kordiv Organisasi dan SDM Bawaslu Kota

Parepare).

b. AKBP Muh. Amir (Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota Parepare).

c. Idil, SH., MH. (Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Kota Parepare).

3) Koordinator

a. Muh. Zainal Asnun, S.Ip. (Kordiv Hukum, Penindakan dan

Penanganan Pelanggaran Panwaslu Kota Parepare).

b. Abd Haris Nicolaus, S.Sos (Kasat Reskrim Polresta Kota Parepare).

c. Amiruddin, SH (Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Parepare).

4) Anggota

1. Nur Islah, SE (Kordiv Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga

Bawaslu Kota Parepare).

2. Drs. H. Ismail Yusuf (Kepala Sekretariat Bawaslu Kota Parepare).

3. Muh. Rahmat Nur, SH (Staf Sekretariat Bawaslu Kota Parepare).

4. Aditya Saputra Bahari, SP (Staf Sekretariat Bawaslu Kota

Parepare).

5. Andi Nilawati, SE (Staf Sekretariat Bawaslu Kota Parepare).

6. Marlina Natsir, SE (Staf Sekretariat Bawaslu Kota Parepare).

7. Yulia Farahdiba, S.Ak (Staf Sekretariat Bawaslu Kota Parepare).

8. Hermilah, SE (Staf Sekretariat Bawaslu Kota Parepare).

Page 245: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 236

9. IPDA Turisno, SH. (Kanit Tipidum Satuan Reskrim Polresta Kota

Parepare).

10. AIPTU Suryadi (P.S Kanit Harda Satuan Reskrim Polresta Kota

Parepare)

11. AIPTU Jufri (Brigadir Unit Tipikor Satuan Reskrim Polresta Kota

Parepare).

12. BRIPKA Zulkarnain MT, SH. (Brigadir Unit Tipikor Satuan

Reskrim Polresta Kota Parepare).

13. A. Ahmad Syaikhu, SH. (Brigadir Unit Harda Satuan Reskrim

Polresta Kota Parepare).

14. Sakinah Pratiwi Aminuddin, SH., MH. (Jaksa Fungisional Pada

Bidang Tindak Pidana Umum Kejari Kota Parepare)

15. Syahrul, SH (Jaksa Fungisional Pada Bidang Tindak Pidana

Umum Kejari Kota Parepare).

3. Jumlah Penyidik Polri pada Gakkumdu Kota Parepare.

Jumlah Penyidik Gakkumdu Kota Parepare sebanyak 5 orang sebagai

berikut :

1. IPDA Turisno, SH. (Kanit Tipidum Satuan Reskrim Polresta Kota

Parepare)

2. AIPTU Suryadi (P.S Kanit Harda Satuan Reskrim Polresta Kota

Parepare)

3. AIPTU Jufri (Brigadir Unit Tipikor Satuan Reskrim Polresta Kota

Parepare)

4. BRIPKA Zulkarnain MT, SH. (Brigadir Unit Tipikor Satuan Reskrim

Polresta Kota Parepare)

5. A. Ahmad Syaikhu, SH. (Brigadir Unit Harda Satuan Reskrim Polresta

Kota Parepare)

Page 246: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 237

4. Jumlah Jaksa Penuntut pada Gakkumdu Kota Parepare

Jumlah Jaksa Penuntut Gakkumdu Kota Parepare sebanyak 3 orang

sebagai berikut :

1. Idil, SH., MH. (Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Kota Parepare).

2. Sakinah Pratiwi Aminuddin, SH., MH. (Jaksa Fungisional Pada Bidang

Tindak Pidana Umum Kejari Kota Parepare)

3. Syahrul, SH (Jaksa Fungisional Pada Bidang Tindak Pidana Umum

Kejari Kota Parepare).

5. Pelatihan Penyidik Anggota Gakkumdu Kota Parepare

Adapun Pelatihan yang diikut oleh Penyidik Anggota Gakkumdu Kota

Parepare adalah sebagai berikut :

1. Pelatihan khusus Penyelidik dan Penyidik Tindak Pidana Pemilu

dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s/d 4 September 2018

bertempat di Hotel Arya Duta Jakarta.

2. Sertifikasi kompetensi Penyidik Politik dan dokumen pada tanggal 25

s/d 29 Nopember 2018 yang diselenggarakan oleh LSP ( lembaga

sertifikasi Penyidik) Lemdiklat Mabes Polri bertempat ujian di Hotel

Sahid Jaya Makassar.

3. Pelatihan khusus Penyelidik dan Penyidik Tindak Pidana Pemilu di

Makassar, yang dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2018.

Page 247: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 238

BAB VI

PENYELESAIAN SENGKETA PEMILU

A. Permohonan Penyelesaian Sengketa

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan penyelesaian Sengketa Pemilu

Tahun 2019 dengan melakukan mediasi antar dua pihak yang bersengketa

dan apabila tidak mencapai kesepakatan di mediasi, maka dilanjutkan

dengan Sidang Adjudikasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu Tahun 2019.

Adapun uraian nya sebagai berikut :

Page 248: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 239

Tabel 12. Jumlah Permohonan Penyelesaian Sengketa Pemilu Tahun 2019 Bawaslu Kota

Parepare

NO

NOMOR &

TANGGAL

TANDA TERIMA

PERMOHONAN

NAMA

PARTAI

NAMA

PEMOHON

URAIAN SINGKAT MASALAH PENYEBAB BALON DPRD

PROV/KAB TMSPUTUSAN

1

001/PS/PEMILU

/DPRD/PNWSL.

KOTAPAREPARE

.27.02/VIII/201

8 Tanggal 11

Agustus 2018

Partai Bulan

Bintang

Anwar Nonci,

SE dan Andi

Lil ing SH

Salah satu Bacaleg Parti Bulan Bintang atas nama

Sulastri tidak memenuhi syarat dokumen (TMS)

sehingga pemohon mendapatkan kerugian oleh karena

tidak dapat mengajukan Bacaleg di daeah pemilihan 2

karena tidak terpenuhinya jumlah Bakal Calon

Perempuan di Dapil tersebut yakni paling sedikit 30%

hal ini disebabkan Bacaleg/partai terlambat

melengkapi dokumen/mengumumkan ke publik bahwa

Bacaleg tersebut pernah dipidana

Mencapai Kesepakatan di Mediasi

1.  Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk

sebagian;

2.  Membatalkan keputusan Termohon Nomor:

127/PL.03.1-BA/7372/KPU-Kot/VIII/2018 tentang

Berita Acara Hasil Verifikasi Kelengkapan Dan

Keabsahan Dokumen Perbaikan Syarat Bakal

Calon Anggota DPRD Kota Parepare Pada

Pemilihan Umum Tahun 2019 yang menyatakan

Saudara Drs. H. Ramadhan Umasangaji, MM.

Tidak Memenuhi Syarat ( TMS ) sebagai Calon

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kota Parepare pada Pemilihan Umum

tahun 2019;

3.  Memerintahkan kepada KPU Kota Parepare

untuk menerima dan memverifikasi Pengajuan

Pemohon sebagai Bakal Calon Anggota DPRD

Kota Parepare Tahun 2019. Berdasarkan Pasal

240 Undang-Undang 7 tahun 2017 tentang

Pemilihan Umum;

4.  Memerintahkan kepada KPU Kota Parepare

untuk melaksanakan Putusan ini sesuai dengan

ketentuan Perundang-undangan paling lambat 3

(tiga) hari sejak dibacakan.

3

003/PS/PEMILU

/DPRD/BWSL.K

OTAPAREPARE.

27.02/VIII/201

8 Tanggal 16

Agustus 2018

Partai

Persatuan

Pembanguna

n

Jamaluddin,

SE dan Ahmad

Hidayah, S.Pd

Bahwa Pemohon merasa dirugikan karena Bacaleg atas

nama Muhammad Rusdi sebenarnya bernama Rudy

Najamuddin berdasarkan hasil penetapan Pengadilan

Negeri Parepare. Pemohon terlambat memasukkan

dokumen penetapan Pengadilan Negeri Parepare

karena masih dalam proses di Pengadilan sementara

batas untuk memasukkan dokumen sudah berakhir

sementara dokumen yang lama telah diverifikasi atas

nama Muhammad Rusdi. Sehingga Pemohon

mengajukan sengketa ke Bawaslu agar nama Caleg

tersebut dapat diganti di Daftar Calon Tetap (DCT).

Mencapai Kesepakatan di Mediasi

2

002/PS/PEMILU

/DPRD/PNWSL.

KOTAPAREPARE

.27.02/VIII/201

8 Tanggal 12

Agustus 2018

PERINDO

Drs. M. Siddik

Maulana, MM

dan Abd Azis

Said

Bahwa salah satu Bacaleg Partai Perindo atas nama

Drs. H. Ramadhan Umasangaji Tidak memenuhi syarat

(TMS) karena yang bersangkutan pernah terpidana

perkara kasus korupsi

Page 249: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 240

B. Putusan Penyelesaian Sengketa Proses

Bahwa Bawaslu Kota Parepare telah menerima permohonan

penyelesaian sengketa proses Pemilu, sebanyak 3 dengan rincian

sebagai berikut:

a. Permohonan Penyelesaian Sengketa yang diajukan oleh DPC Partai

Bulan Bintang Kota Parepare dan telah diregister dengan nomor

001/PS/PEMILU/DPRD/PNWSL. KOTAPAREPARE.27.02/VIII/2018

tanggal 11 Agustus 2018. Bahwa terhadap permohonan

penyelesaian sengketa tersebut diatas, telah dilakukan mediasi

sebanyak 1 kali. Bahwa mediasi yang dilaksanakan oleh para pihak

berhasil dengan kesepakatan para pihak:

1) Agar Pemohon melengkapi syarat yang belum terpenuhi

sampai pukul 24.00 WITA.

2) Pemohon bersedia untuk melengkapinya.

Bahwa dari hasil kesepakatan mediasi, KPU Kota Parepare telah

menindaklanjuti dengan Keputusan KPU nomor : 92/PL.03.2-

Kpt/7372/KPU-Kot/VIII/2018.

b. Permohonan Penyelesaian Sengketa yang diajukan oleh DPD

Partai Persatuan Indonesia Kota Parepare dan telah diregister

dengan nomor

002/PS/PEMILU/DPRD/PNWSL.KOTAPAREPARE.27.02 /VIII/2018

tanggal 12 Agustus 2018. Bahwa terhadap permohonan

penyelesaian sengketa tersebut diatas, telah dilakukan mediasi

sebanyak 1 kali. Bahwa mediasi yang dilaksanakan oleh para pihak

tidak berhasil dan dituangkan dalam BA tidak mencapai

kesepakatan dan dilanjutkan dengan sidang adjudikasi yang telah

dilaksanakan sebanyak 4 kali, dengan putusan yang pada

pokoknya memutuskan:

1) Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk sebagian

Page 250: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 241

2) Membatalkan keputusan Termohon Nomor: 127/PL.03.1-

BA/7372/KPU-Kot/VIII/2018 tentang Berita Acara Hasil

Verifikasi Kelengkapan Dan Keabsahan Dokumen Perbaikan

Syarat Bakal Calon Anggota DPRD Kota Parepare Pada

Pemilihan Umum Tahun 2019 yang menyatakan Saudara Drs.

H. Ramadhan Umasangaji, MM. Tidak Memenuhi Syarat (TMS)

sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kota Parepare pada Pemilihan Umum tahun 2019;

3) Memerintahkan kepada KPU Kota Parepare untuk menerima

dan memverifikasi Pengajuan Pemohon sebagai Bakal Calon

Anggota DPRD Kota Parepare Tahun 2019. Berdasarkan Pasal

240 Undang-Undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

4) Memerintahkan kepada KPU Kota Parepare untuk

melaksanakan Putusan ini sesuai dengan ketentuan

Perundang-undangan paling lambat 3 (tiga) hari sejak

dibacakan.

Bahwa dari hasil putusan sidang adjudikasi, KPU Kota Parepare

telah menindaklanjuti dengan surat nomor:

614/HK.037.3/7372/VIII/2018.

c. Permohonan Penyelesaian Sengketa yang diajukan oleh DPC Partai

Persatuan Pembangunan Kota Parepare dan telah diregister

dengan nomor 003/PS/PEMILU/DPRD/BWSL.KOTAPAREPARE

.27.02/VIII/2018 tanggal 16 Agustus 2018. Bahwa terhadap

permohonan penyelesaian sengketa tersebut diatas, telah

dilakukan mediasi sebanyak 2 kali. Bahwa mediasi yang

dilaksanakan oleh para pihak berhasil dengan kesepakatan para

pihak:

1) Bahwa Termohon hanya akan melakukan pergantian nama

apabila Pemohon dapat memperlihatkan/membawa berkas

Page 251: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 242

pengurusan perubahan nama Saudara Muhammad Rusdi

menjadi Rudy Najamuddin di pengadilan Negeri Parepare

yang tidak melewati tanggal 31 Juli 2018 sebagai bukti bahwa

Saudara Muhammad Rusdi atau Rudy Najamuddin telah

melakukan pengurusan administrasi.

2) Bahwa Termohon akan melakukan pergantian nama bakal

calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota

Parepare atas nama Muhammad Rusdi menjadi Rudy

Najamuddin ke dalam Berita Acara untuk Penetapan DCT.

3) Bahwa Pemohon harus memasukkan dokumen kelengkapan

selambat – lambat nya hari Kamis tanggal 23 Agustus 2018

Pukul 16.00 WITA dan membawa operator (Pemohon) untuk

bertemu dengan operator (Termohon) atau Operator Silon

atas nama Sahabuddin.

4) Bahwa Pemohon bersedia untuk melengkapi berkas sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan.

Bahwa dari hasil kesepakatan mediasi, KPU Kota Parepare telah

menindaklanjuti dengan Surat Nomor : 593.A/PL.01.1/7372/KPU-

Kot/VIII/2018.

C. Tindak Lanjut

Bawaslu Kota Parepare telah melakukan penyelesaian Sengketa Pemilu

Tahun 2019 dengan melakukan mediasi antar dua pihak yang bersengketa

dan apabila tidak mencapai kesepakatan di mediasi, maka dilanjutkan

dengan Sidang Adjudikasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu taun 2019.

Adapun uraian nya sebagai berikut :

Page 252: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 243

Tabel 13. Tindak Lanjut KPU terhadap Putusan Mediasi dan Putusan

Adjudikasi Bawaslu Kota Parepare pada Penyelesaian Sengketa

Pemilu Tahun 2019

NO

NOMOR & TANGGAL TANDA

TERIMA PERMOHONAN

PUTUSAN Tindak Lanjut oleh KPU Kota Parepare

1

001/PS/PEMILU/DPRD/PNWSL.KOTAPAREPARE.27.0

2/VIII/2018 Tanggal 11

Agustus 2018

Mencapai Kesepakatan di Mediasi

KPU Kota Parepare Membuatkan Surat keputusan Komisi Pemilihan Umum terkait penetapan daftar calon sementara anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah kota Parepare pasca mediasi penyelesaian sengketa proses pemilu Partai Bulan Bintang daerah pemilihan Parepare 2 pada Pemilihan Umum tahun 2019 dengan Keputusan KPU nomor : 92/PL.03.2-Kpt/7372/KPU-Kot/VIII/2018.

2

002/PS/PEMILU/DPRD/PNWSL.KOTAPAREPARE.27.0

2/VIII/2018 Tanggal 12

Agustus 2018

1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk sebagian;

2. Membatalkan keputusan Termohon Nomor: 127/PL.03.1-BA/7372/KPU-Kot/VIII/2018 tentang Berita Acara Hasil Verifikasi Kelengkapan Dan Keabsahan Dokumen Perbaikan Syarat Bakal Calon Anggota DPRD Kota Parepare Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 yang menyatakan Saudara Drs. H. Ramadhan Umasangaji, MM. Tidak Memenuhi Syarat ( TMS ) sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare pada Pemilihan Umum tahun 2019;

3. Memerintahkan kepada KPU Kota Parepare untuk menerima dan memverifikasi Pengajuan Pemohon sebagai Bakal Calon Anggota DPRD Kota Parepare Tahun 2019. Berdasarkan Pasal 240 Undang-Undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

4. Memerintahkan kepada KPU Kota Parepare untuk melaksanakan Putusan ini sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan paling lambat 3 (tiga) hari sejak dibacakan.

KPU Kota Parepare menyampaikan Surat Nomor : 614/HK.037.3/7372/VIII/2018. Terkait Amar Putus Bawaslu Kota Parepare dilakukan penundaan sampai dengan Putusan Uji Materi Mahkamah Agung terhadap peraturan KPU Nomor 20 tahun 2018 dan Peraturan KPU Nomor 26 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan KPU Nomor 14 tahun 2018.

Page 253: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 244

3

003/PS/PEMILU/DPRD/BWSL.KOT

APAREPARE.27.02/VIII/2018

Tanggal 16 Agustus 2018

Mencapai Kesepakatan di Mediasi

KPU Kota Parepare menyampaikan Surat Nomor : 614/HK.037.3/7372/VIII/2018Terkait Surat Nomor : 593.A/PL.01.1/7372/KPU-Kot/VIII/2018. Menindaklanjuti hasil mediasi tersebut dan berdasarkan kesepakatan yang dicapai , maka KPU kota Parepare memberikan waktu kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk melengkapi syarat yang belum terpenuhi Pada hari Kamis tanggal 23 Agustus 2018 sampai dengan pukul 16.00 WITA.

D. Penyelesaian Sengketa Acara Cepat

Pada awal hingga berakhirnya tahapan Penyelenggaraan Pemilu tahun 2019

Bawaslu Kota Parepare dan jajarannya (Panwascam dan PPL) tidak

menemukan dan tidak menerima (nihil) adanya laporan terkait sengketa

acara cepat di wilayah Kota Parepare.

Page 254: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 245

BAB VII

ADVOKASI

A. Bantuan Hukum

Bantuan hukum diberikan kepada pengawas pemilihan umum dan/atau

pegawai di lingkungan Badan Pengawas Pemilihan Umum dalam

menghadapi permasalahan hukum, pemberian bantuan hukum perlu

dilakukan secara terkoordinasi agar terciptanya pemberian bantuan hukum

secara tertib dan terintegrasi di lingkungan.

Pemberian Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud dapat diberikan

kepada mantan Pengawas Pemilu, Mantan Pegawai, dan pensiunan Pegawai

sepanjang berkaitan dengan tugas dan kewajiban selama bekerja di

lingkungan Bawaslu. Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud paling sedikit

meliputi perkara perdata,perkara pidana, dan perkara Tata Usaha Negara.

Bantuan Hukum sebagaimana yang dimaksud juga diberikan paling

sedikit terhadap:

a. Perkara kode etik;

b. Uji materiil Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun1945;

c. Uji materiil peraturan perundang-undangan dibawah Undang-Undang;

d. Pengaduan hukum;

e. Konsultasi hukum;

f. Alternatif penyelesaian sengketa; dan

g. Permasalahan hukum lain yang melibatkan Bawaslu.

Pemberian Bantuan Hukum di lingkungan Bawaslu dilaksanakan oleh

bagian yang membidangi bantuan hukum pada Bawaslu Kota Parepare,

Dalam pemberian Bantuan Hukum dapat berkoordinasi dengan unit kerja

terkait di lingkungan Bawaslu, koordinasi juga dapat dilakukan antara

Page 255: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 246

Bawaslu dan/atau Bawaslu Provinsi dengan kementerian/lembaga dan

pemerintah daerah terkait.

Pemberi Bantuan Hukum dalam penanganan pengaduan hukum,

konsultasi hukum, alternatif penyelesaian sengketa, dan permasalahan

hukum lain yang melibatkan Bawaslu paling sedikit melakukan:

a. Mempelajari dan memberikan kajian pertimbangan hukum mengenai

objek pengaduan hukum;

b. Menyiapkan jawaban terkait pengaduan hukum;

c. Mengirimkan surat kepada lembaga atau pihak terkait yang berisi saran

untuk memfasilitasi atau menyelesaikan permasalahan dengan

tembusannya kepada pihak yang bersangkutan; dan

d. Mengambil tindakan lain sesuai dengan tugas, fungsi,dan wewenang

Bawaslu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pemberi Bantuan Hukum melakukan verifikasi dan kajian awal terhadap

permohonan dan disampaikan kepada Pimpinan Bawaslu atau Bawaslu

Provinsi dan Bawaslu Kota Parepare untuk mendapatkan persetujuan

pemberian Bantuan Hukum. Pemberi Bantuan Hukum memberikan Bantuan

Hukum berdasarkan surat kuasa khusus dari Penerima Bantuan Hukum.

Dalam hal permohonan Bantuan Hukum tidak mendapatkan persetujuan

pimpinan Bawaslu atau Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kota Parepare,

Pemberi Bantuan Hukum memberikan penjelasan kepada Pemohon Bantuan

Hukum.

Penerima Bantuan Hukum berhak mendapatkan Bantuan Hukum hingga

masalah hukumnya selesai dan/atau perkaranya telah mempunyai kekuatan

hukum tetap, selama Penerima Bantuan Hukum yang bersangkutan tidak

mencabut surat kuasa dan perkara tersebut bukan perkara pidana,Bantuan

Hukum sesuai dengan standar prosedur

Page 256: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 247

Operasional Bantuan Hukum, dan informasi dan dokumen yang

berkaitan dengan pelaksanaan pemberian Bantuan Hukum sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penerima Bantuan Hukum wajib menyampaikan bukti, informasi,

dan/atau keterangan perkara secara benar kepada Pemberi Bantuan

Hukum,dan membantu kelancaran pemberian Bantuan Hukum.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Bawaslu

Kabupaten/kota dalam bidang Perdata dan Tata Usaha Negara secara

seimbang dan proporsional Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)

Kabupaten / kota dapat menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga

Bantuan Hukum di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, namun dalam

tahapan pemilu 2019 Bawaslu Kota Parepare belum pernah melakukan

pemberian bantuan hukum terhadap perkara pelanggaran Pemilu Tahun

2019.

B. Pemberian Keterangan Pada Sengketa Hasil Pemilu (PHPU)

Keterangan dan rekomendasi Bawaslu dalam persidangan terkait

penanganan sengketa hasil pemilihan merupakan rujukan yang sangat

penting bagi Majelis Hakim Konstitusi.

Bawaslu berperan penting dalam persidangan MK. Para Pemohon yang

berperkara dalam sengketa hasil pemilihan datang ke MK memiliki

kepentingan masing-masing. Mereka selalu menegaskan bahwa dalil mereka

yang paling benar dan membawa sejumlah alat bukti yang jumlahnya luar

biasa. Begitu pula Pihak Terkait dan KPU selaku Termohon sebagai pihak

yang berperkara. “Dalam mengadu alat bukti, Mahkamah membutuhkan

keterangan dan rekomendasi Bawaslu.

Selain itu, salah satu visi MK adalah menegakkan Konstitusi melalui

peradilan modern. modern dimaksudkan semua pihak yang berperkara

berjiwa profesional, baik hakim maupun para pihak yang berperkara.

Page 257: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 248

Hal-hal yang harus dilakukan dalam pemberian keterangan, yakni

menghimpun dan mengelola data hasil pengawasan dan penyelenggaran

Pemilu di setiap tingkatan; menyusun keterangan tertulis; melakukan

konsultasi kepada Bawaslu untuk Bawaslu Provinsi; serta melakukan

konsultasi kepada Bawaslu Provinsi dan Bawaslu untuk Bawaslu

Kabupaten/Kota. hasil pengawasan dibutuhkan dalam persidangan sengketa

hasil penyelesaian pemilihan.

Hal yang harus ditingkatkan dalam pemberian keterangan, di antaranya

pemahaman terhadap format keterangan tertulis berdasarkan Perbawaslu;

pemahaman dan penguasaan terhadap pokok permohonan yang menjadi

bagian dari Bawaslu; bukti-bukti harus dicantumkan dalam setiap poin

pemberian keterangan Bawaslu, serta dilampirkan dalam keterangan

tertulis.

Penyusunan keterangan tertulis harus komprehensif, memaparkan

kondisi sebenarnya secara lengkap dari beberapa aspek, baik aspek

pencegahan, aspek pengawasan dan aspek tindak lanjutnya, disertai dengan

bukti-buktinya.

Dalam hal pemberian keterangan Bawaslu Kota Parepare telah

menyusun dan menyiapkan keterangan sesuai dengan arahan bawaslu

Provinsi jika pada sidang MK Bawaslu Kota Parepare dimintai keterangannya

pada saat persidangan di MK.

Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 terdapat Permohonan perkara

perselisihan hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 yang

telah diajukan dan didaftarkan di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi

Republik Indonesia pada tanggal 24 Mei 2019 oleh H. Prabowo Subianto dan

H. Sandiaga Salahuddin Uno. Pada pokok permohonannya tidak terdapat

dalil yang menyebutkan bahwa telah terjadi dugaan pelanggaran pemilu di

Wilayah Kota Parepare, namun Bawaslu Kota Parepare tetap membuatkan

keterangan tertulis untuk di satukan bersama dengan keterangan tertulis

Page 258: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 249

Bawaslu Kab/Kota Se Sul - Sel sebagai Keterangan Tertulis untuk Bawaslu

Provinsi Sulawesi Selatan beserta jajarannya untuk mengantisipasi apabila

dibutuhkan oleh Bawaslu Republik Indonesia ataupun Mahkamah Konstitusi.

Adapun pokok permohonan yang didalilkan oleh Pemohon dan telah

dibuat keterangan tertulis oleh Bawaslu Kota Parepare adalah sebagai

berikut :

No. Dalil Permohonan Keterangan Tertulis Bawaslu Kota

Parepare

1.

Keterangan Hasil Pengawasan Mengenai Ketidaknetralan Aparatur Negara, TNI-POLRI

Bawaslu Kota Parepare menjelaskan : 1. Kegiatan Pencegahan yang telah

dilakukan berkaitan dengan Dalil Permohonan

2. Hasil Pengawasan yang telah dilakukan berkaitan dengan Dalil Permohonan

3. Tindak Lanjut Temuan / Laporan yang telah dilakukan berkaitan dengan Dalil Permohonan.

2.

Keterangan Hasil Pengawasan Mengenai Daftar Pemilih Tetap Tidak Masuk Akal.

Bawaslu Kota Parepare menjelaskan : 1. Kegiatan Pencegahan yang telah

dilakukan berkaitan dengan Dalil Permohonan

2. Hasil Pengawasan yang telah dilakukan berkaitan dengan Dalil Permohonan

3. Tindak Lanjut Temuan / Laporan yang telah dilakukan berkaitan dengan Dalil Permohonan.

3. Keterangan tambahan di Luar Pokok Permohonan

1. Hasil Pengawasan Terkait Pemungutan dan Penghitungan Suara;

2. Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara.

3. Pengawasan Penetapan Perolehan Suara Hasil Pemilu

4. Penanganan Pelanggaran Erat Kaitannya Dengan Perselisihan Hasil

Page 259: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 250

c. Pengawasan Atas Tindak Lanjut Pelaksanaan Putusan

1) MK

Mahkamah Konstitusi yang bertugas dan memiliki kewenangan

sesuai UU Nomor 24 Tahun 2003 sebagaimana telah diubah dengan UU

Nomor 8 Tahun 2011 tentang Mahkamah Konstitusi, pada Pasal 10 Ayat

(1) menyatakan Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada

tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk;

menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;memutus sengketa kewenangan

lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; memutus pembubaran

partai politik; dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum

telah menuntaskan persidangan PHPU Pilpres 2019

Keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi diskursus

sekaligus angin segar dalam dunia hukum dan ketatanegaraan

Indonesia. MK melalui salah-satu kewenangan yang dimilikinya, yakni

menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, dapat

mengawal politik hukum nasional sehingga tidak ada lagi ketentuan

undangundang yang keluar dari koridor konstitusi. Dalam artian, segala

peraturan perundangundangan,terutama undang-undang harus sejalan,

bersesuaian, dan tidak boleh bertentangan dengan materi Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).

Semangat penegakan konstitusi sebagai dasar hukum dasar

tertingginegara inilah yang membuat MK disebut sebagi pengawal

konstitusi

Pada saat ini, sesuai UU terbaru mengenai ketentuan Pemilihan

Umum (Pemilu), Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang

Pemilihan Umum, terdapat tugas pengawasan oleh Bawaslu yang cukup

luas terhadap penyelenggaraan Pemilu, yaitu pada intinya; menyusun

Page 260: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 251

standar tata laksana pengawasan penyelenggaraan Pemilu; melakukan

pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran dan sengketa

Pemilu; mengawasi persiapan penyelenggaraan pemilu; mengawasi

pelaksanaan tahapan penyelenggaraan pemilu; mencegah terjadinya

praktik politik uang; mengawasi netralitas aparatur sipil negara, TNI dan

Polri; mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan DKPP,Pengadilan,

putusan/keputusan Bawaslu (termasuk Propinsi/Kota/Kab.), keputusan

KPU, dan keputusan Pejabat yang berwenang atas pelanggaran

netralitas ASN, TNI dan Polri; menyampaikan dugaan pelanggaran etik

kepada DKPP;menyampaikan dugaan pelanggaran tindak pidana kepada

Gakkumdu; mengelola, memelihara dan merawat arsip serta

melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip;

mengevaluasi pengawasan pemilu; mengawasi pelaksanaan peraturan

KPU; melaksanakan tugas lain sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pemilu tahun 2019 ini merupakan Pemilu pertama yang

dilaksanakan secara serentak menggabungkan waktu pemilihan legislatif

dan eksekutif sebagai bentuk pelaksanaan UU Nomor 7 Tahun 2017

tentang Pemilihan umum, untuk memilih Presiden/Wakil Presiden

(Pilpres), Anggota DPR, DPD dan DPRD.

Masyarakat telah melaksanakan Pemilu 2019 tanggal 17 April

2019 yang lalu dan untuk WNI yang berada di luar negeri pemilu

dilakukan lebih awal pada tanggal 8-14 April 2019, yang mana hasilnya

telah diumumkan secara resmi oleh KPU pada tanggal 21 Mei 2019.

Kemudian penyelesaian sengketa Pemilu pada Mahkamah Konstitusi

juga telah selesai dengan telah dibacakannya putusan MK pada Kamis

kemaren.

Proses penyelenggaraan Pemilu 2019 ini tidak terlepas dari adanya

laporan masyarakat kepada Bawaslu, yang telah ditindaklanjuti oleh

Page 261: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 252

Bawaslu. Menyimak proses pengawasan yang telah dilakukan bawaslu,

Bawaslu perlu memberikan informasi pengawasan yang telah dilakukan

terhadap beberapa hal sebagai berikut:

Bawaslu bersama KPU mengumumkan hal-hal yang sudah

diperbaiki dan juga yang akan dilakukan terkait perbaikan administratif

sesuai yang telah diputus Bawaslu. khususnya; tata cara prosedur dalam

proses input data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) dengan

catatan harus diperbaiki; kemudian informasi metodologi survey

lembaga quick count.

Bawaslu memberikan penjelasan mengenai pelanggaran kode etik

yang disampaikan kepada DKPP, pelanggaran pidana yang disampaikan

kepada Gakkumdu dan jenis pelanggaran hukum lainnya.

Bawaslu perlu memberikan klarifikasi apakah terdapat

permasalahan adanya keterlibatan struktural dari PNS atau merupakan

oknum yang sifatnya kasuistik. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga

kepercayaan masyarakat kepada para aparat pemerintahan dan kepada

penyelenggara negara pada umumnya.

Bahwa pada Pemilihan Umum Tahun 2019 di Kota Parepare tidak

terdapat permohonan khusus yang dilaporkan atau dimohonkan ke

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang berkaitan dengan dugaan

pelanggaran Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Tahun 2019

yang terjadi di Kota Parepare.

2) Peradilan

Arti tindak pidana Pemilu menurut Pasal 1 angka 2 Peraturan

Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelesaian

Tindak Pidana Pemilihan dan Pemilihan Umum(“Perma 1/2018”) sebagai

berikut:

Page 262: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 253

“Tindak Pidana Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Tindak

Pidana Pemilu adalah tindak pidana pelanggaran dan/atau kejahatan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017

tentang Pemilihan Umum (“UU 7/2017”)”.

“Pemilu” yang dimaksud di sini adalah sarana kedaulatan rakyat

untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan

Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih

anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara

langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Terkait dengan tindak pidana pemilu ini, Pasal 2 Perma 1/2018

mengatur bahwa pengadilan negeri dan pengadilan tinggi berwenang

memeriksa, mengadili dan memutus:

1. Tindak pidana pemilihan yang timbul karena laporan dugaan tindak

pidana pemilihan yang diteruskan oleh Badan Pengawas Pemilu

(“Bawaslu”), Bawaslu Provinsi, Panitia Pengawas (“Panwas”)

Kabupaten/Kota kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia paling

lama 1 x 24 jam (satu kali dua puluh empat jam), sejak Bawaslu,

Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota dan/atau Panitia

Pengawas Pemilu (“Panwaslu”) Kecamatan menyatakan bahwa

perbuatan atau tindakan yang diduga merupakan tindak pidana

pemilihan;

2. Tindak pidana pemilu yang timbul karena laporan dugaan tindak

pidana pemilu yang diteruskan oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi,

Bawaslu Kabupaten/Kota dan/atau Panwaslu Kecamatan kepada

Kepolisian Negara Republik Indonesia paling lama 1 x 24 jam (satu

kali dua puluh empat jam), sejak Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu

Kabupaten/Kota dan/atau Panwaslu Kecamatan menyatakan bahwa

Page 263: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 254

perbuatan atau tindakan yang diduga merupakan tindak pidana

pemilu.

Yang dimaksud dengan Tindak Pidana Pemilihan adalah tindak

pidana pelanggaran dan/atau kejahatan sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-

Undang sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

Sedangkan yang dimaksud dengan Tindak Pidana Pemilu adalah

tindak pidana pelanggaran dan/atau kejahatan sebagaimana diatur

dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Pengadilan negeri dalam memeriksa, mengadili, dan memutus

perkara tindak pidana Pemilu menggunakan Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana, kecuali ditentukan lain dalam UU 7/2017.

Dalam hal putusan pengadilan negeri diajukan banding,

permohonan banding diajukan paling lama 3 (tiga) hari setelah putusan

dibacakan. Pengadilan tinggi memeriksa dan memutus perkara banding

paling lama 7 (tujuh) hari setelah permohonan banding

diterima. Putusan pengadilan tinggi yang memeriksa dan memutus

perkara banding dalam tindak pidana pemilu merupakan putusan

terakhir dan mengikat serta tidak dapat dilakukan upaya hukum lain.

Bahwa pada Pemilihan Umum Tahun 2019 di Kota Parepare tidak

terdapat tindak pidana pemilu yang diteruskan ke tahap penyidikan dan

penindakan dugaan pelanggaran tindak pidana pemilu hanya sampai

Page 264: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 255

pembahasan II Sentra Gakkumdu Bawaslu Kota Parepare, sehingga tidak

ada kasus yang diteruskan ke Kejaksaan Negeri Kota Parepare hingga ke

Pengadilan Negeri.

3) Bawaslu

Wewenangan Bawaslu makin membesar lewat amanah Undang –

Undang U Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). Tak

hanya menjadi pengawas, Bawaslu pun punya kewenangan sebagai

pengadil pemutus perkara kepemiluan. Salah satunya terkait

Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu (PSPP) yang didefinisikan Pasal

466 UU Pemilu 7 tahun 2017 sebagai sengketa proses sebagai sengketa

yang terjadi antara calon maupun peserta pemilu dengan keputusan

KPU selaku penyelenggara pemilu.

Peran Bawaslu dalam memutuskan PSPP adalah sebagai quasi

pengadilan. Kewenangan menangani sengketa proses pemilu yang

dipunya Bawaslu ini tentu berbeda dengan kewenangan Mahkamah

Konstitusi (MK). Berdasarkan Pasal 24C ayat (1) UUD 1945, kewenangan

MK yang mengadili tingkat pertama dan terakhir yang putusannya final

dan mengikat dalam empat domain. Pertama, kewenangan menguji UU

terhadap UUD 1945, kedua memutus sengketa kewenangan lembaga

negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945. Kewenangan

ketiga memutus pembubaran partai politik. Keempat, kewenangan MK

dalam memutus perselisihan hasil pemlu. Dengan begitu, MK tidak

berwenang menangani sengketa proses pemilu.

Salah satu wewenang Bawaslu yakni Memeriksa, mengkaji, dan

memutus pelanggaran, administrasi Pemilu; serta meminta bahan

keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait dalam rangka

pencegahan dan penindakan pelanggaran administrasi, pelanggaran

kode etik, dugaan tindak pidana Pemilu, dan sengketa proses Pemilu.

Page 265: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 256

Dalam Bawaslu berwenang menerima, memeriksa, mengkaji, dan

memutus laporan dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu TSM

terhadap calon anggota DPR, DPD, dan DPRD serta Pasangan Calon.

Adapun laporan dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu yang

telah diterima oleh Bawaslu Kota Parepare yang telah ditindaklanjuti

dan dari hasil putusan Bawaslu Kota Parepare kemudian diajukan

koreksi oleh Pelapor ke Bawaslu Republik Indonesia adalah sebagai

berikut :

Page 266: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 257

Tabel 14. Jumlah Laporan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu Tahun 2019 Bawaslu

Kota Parepare

No. Pelapor Terlapor Uraian Singkat Putusan Koreksi Bawaslu RI

1. Didiet

Haryadi S. KPU Kota Parepare

Bahwa Andi Nurhatina Tipu telah memenuhi syarat dan persyaratan sebagai Calon anggota Legislatif Tahun 2019 tanpa dilakukan verifikasi oleh KPU Kota Parepare (terlapor), dibuktikan dengan ditetapkannya nama Andi Nurhatina Tipu dalam daftar calon tetap anggota legislatif Kota Parepare.

Menyatakan Terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan melanggar tata cara, prosedur, atau mekanisme pada tahapan Pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. Menyatakan Menolak Permintaan Koreksi Pelapor

2. Menguatkan Putusan Penyelesaian Pelanggaran Administratif Pemilu Bawaslu Kota Parepare Nomor: 001/LP/PL/ADM/Kot/27.02/X/2018

2. Didiet

Haryadi S. KPU Kota Parepare

Bahwa ERVINNA RASYID dinyatakan oleh KPU kota Parepare telah memenuhi syarat dan persyaratan sebagai Calon anggota Legislatif Tahun 2019 tanpa melakukan verifikasi, dibuktikan dengan ditetapkannya nama terlapor dalam daftar calon tetap anggota DPRD pemilihan umum tahun 2019 Kota Parepare

Menyatakan Terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan melanggar tata cara, prosedur, atau mekanisme pada tahapan Pemilu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. Menyatakan Menolak Permintaan Koreksi Pelapor

2. Menguatkan Putusan Penyelesaian Pelanggaran Administratif Pemilu Bawaslu Kota Parepare Nomor: 002/LP/PL/ADM/Kot/27.02/X/2018

Page 267: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 258

BAB VIII

PENUTUP

Badan Pengawas Pemilu selaku lembaga yang diberi mandat oleh

Undang-Undang Nomor 07 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum untuk

melakukan kerja pengawasan yang mencakup pengawasan terhadap proses

penyelenggaraan Pemilu, dan pengawasan terhadap kinerja KPU dalam

menyelenggarakan Pemilu. Penyelenggaraan Pemilu secara umum dapat

dikatakan telah berjalan dengan lancar dan tertib, serta membuahkan hasil

berupa terpilihnya pasangan Anggota DPD, DPR dan DPRD serta Presiden dan

Wakil Presiden. Meskipun demikian, hasil pengawasan yang dilakukan oleh

Bawaslu dan jajarannya menunjukkan masih terdapat beberapa permasalahan

krusial yang perlu diperhatikan oleh semua pihak. Permasalahan tersebut dapat

diuraikan secara singkat dalam kesimpulan dan rekemondasi berikut.

A. Kesimpulan

1. Permasalahan dalam Penyelenggaraan Tahapan Pemilu

Dalam penyelenggaraan tahapan penyusunan daftar pemilih, sistem

pemutakhiran data pemilih berbasis IT (Sidalih) semakin mengalami

perbaikan yang signifikan, mengingat bahwa daftar pemilih dalam Pemilu

Anggota DPR, DPD, dan DPRD menjadi data dasar yang dimutakhirkan.

Namun demikian belum mampu mengikis ghost voters. Hasil pengawasan

Bawaslu dan jajarannya banyak menemukan ketidakakuratan data

pemilih didaftar pemilih yang telah disusun oleh PPS secara berjenjang

hingga ditetapkan di tingkat KPU. Melalui berbagai metode pengawasan

baik melalui audit dokumen, yang dikombinasikan dengan list to voters

audit, maupun pengawasan langsung menghasilkan temuan dugaan

pelanggaran. Pengawasan ini juga menemukan banyaknya

ketidakakuratan data pemilih yang mengharuskan Bawaslu untuk

Page 268: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 259

mengeluarkan beberapa rekomendasi penundaan penetapan daftar

pemilih dan perbaikan daftar pemilih.

Penyelenggaraan tahapan kampanye Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara umum diwarnai oleh

fenomena maraknya kampanye hitam baik melalui media cetak maupun

media elektronik terutama media sosial. Keterbatasan peraturan

perundang-undangan dalam menjangkau pelaku kampanye tidak resmi,

dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk melakukan kampanye secara tidak

sehat dan bahkan cenderung memicu disitegritas. Di sisi lain, kampanye

di media penyiaran juga berjalan dengan mengabaikan ketentuan hukum

dan bahkan cenderung mengabaikan hak-hak publik untuk mendapatkan

informasi yang layak dan berimbang. Konglomerasi media yang dipadu

dengan keberpihakan politik pemilik media serta ditambah dengan

lemahnya kerangka hukum telah menyebabkan tersisihnya hak publik

tersebut.

Terkait dana kampanye, meskipun secara prosedural peserta Pemilu telah

menyampaikan laporan dana kampanye yang dipergunakan, namun

laporan tersebut belum mampu mencerminkan fakta penerimaan dan

belanja kampanye yang secara kasat mata dapat dibaca oleh masyarakat.

Perangkat hukum pelaporan dana kampanye yang disusun oleh KPU

belum mampu mendorong terwujudnya laporan dana kampanye yang

akuntabel.

Adapun penyelenggaraan tahapan pemungutan dan penghitungan suara,

instrument transparansi dalam penghitungan suara melalui upload scan

C1 yang dibangun oleh KPU mampu membuka ruang bagi masyarakat

untuk turut terlibat mengawasi dan memeriksa akurasi hasil

penghitungan suara. Problematika yang ditemukan dalam tahapan

pemungutan dan penghitungan suara adalah masih maraknya

pelanggaran Pemilu antara lain berupa manipulasi perolehan suara,

Page 269: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 260

penggunaan sisa surat suara untuk dicoblos guna menambah perolehan

suara peserta Pemilu tertentu, politik uang, dan mobilisasi pemilih.

Sedangkan penyelenggaraan tahapan rekapitulasi perolehan suara

diwarnai oleh berbagai keberatan dari peserta Pemilu, dan juga Pengawas

Pemilu. Permasalahan utama yang menjadi pemicunya adalah kesesuaian

data pemilih dan pengguna hak pilih terutama yang masuk dalam

kategori pemilih khusus tambahan, perbedaan dalam perhitungan dan

rekapitulasi perolehan suara, serta sikap KPU dalam merespon keberatan

saksi dan Pengawas Pemilu yang dalam beberapa kasus terlihat kurang

memadai.

2. Permasalahan Kinerja KPU dan Jajarannya dalam penyelenggaraan

tahapan Pemilu

Kurang tegasnya sikap dan polisi KPU terlihat dalam beberapa isu

tertentu, antara lain terkait dengan pengaturan kampanye, laporan dana

kampanye, dan pendaftaran pemilih. Ketidaktegasan ini menimbulkan

implikasi serius terutama dalam proses penegakan hukum Pemilu. Di sisi

lain, permasalahan kinerja KPU ini terlihat dalam lambannya kinerja KPU

dalam menangani penerusan dugaan pelanggaran administrasi.

Kelambanan ini disamping menyebabkan terhambatnya proses

penegakan hukum, juga menimbulkan “kesan” politik bahwa KPU tidak

menghargai keputusan Bawaslu.

3. Permasalahan Kepatuhan Hukum Peserta Pemilu

Permasalahan ini sangat terlihat dalam penyelenggaraan kegiatan

“kampanye” yang dilakukan sebelum dimulainya tahapan kampanye,

serta penyelenggaraan “kampanye” yang dilakukan oleh pihak-pihak yang

secara resmi tidak terdaftar di KPU. Peserta Pemilu terlihat aktif

memanfaatkan celah hukum yang ada dan cenderung mengabaikan

himbauan dan peringatan yang diberikan oleh Pengawas Pemilu. Dampak

Page 270: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 261

ketidakpatuhan ini adalah merebaknya kampanye hitam yang dilakukan

oleh para pihak yang berkompetisi maupun tim-tim tidak resmi.

Dalam proses pengawasan Pemilu tersebut, Bawaslu menghadapi

beberapa kendala yang dapat diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok;

pertama, kendala instrumen hukum. Kedua, kendala daya dukung

pengawasan. Kendala instrumen hukum yang dihadapi oleh Bawaslu

adalah banyaknya terdapat celah hukum dalam peraturan perundang-

undangan terutama dalam tahapan kampanye yang menyebabkan

Bawaslu tidak dapat menindak berbagai kegiatan yang mengandung

aroma kampanye yang melanggar.

Sementara kendala daya dukung pengawasan adalah keterbatasan

jumlah Pengawas Pemilu Kelurahan atau Desa (PPKD) yang tidak mampu

menjangkau seluruh TPS dalam rangka pengawasan pemungutan dan

penghitungan suara.

B. Rekomendasi

Mengacu kepada beberapa kesimpulan permasalahan tersebut, Bawaslu

menyampaikan sejumlah rekomendasi perbaikan untuk penyelenggaraan

Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

di masa mendatang. Rekomendasi ini dapat dipertimbangkan oleh DPR,

Pemerintah, maupun KPU dalam rangka memperbaiki kerangka hukum,

maupun manajemen penyelenggaraan Pemilu ke depan. Rekomendasi yang

dimaksud antara lain, yaitu:

1. Senada dengan rekomendasi yang telah disampaikan Bawaslu terhadap

Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, Bawaslu kembali menegaskan

perlunya untuk mereview system pendaftaran pemilih dari periodic voter

registration systems menjadi continuous voter registration systems, untuk

mengefisienkan proses pendataan pemilih di masa mendatang.

Penerapan periodic voter registration systems ini perlu diikuti dengan

Page 271: LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE

LAPORAN AKHIR BAWASLU KOTA PAREPARE 262

pemberian kewenangan secara penuh kepada KPU untuk melakukan

pemeliharaan data pemilih secara berkesinambungan. Sebagai implikasi

dari penerapan periodic voter registration systems, maka hendaknya

seluruh instansi Pemerintah yang berhubungan dengan data

kependudukan diwajibkan untuk melaporkan perkembangan data

kependudukan yang dimilikinya secara regular kepada KPU. Untuk

meminimalisir potensi masalah dalam pelaksanaan pleno rekapitulasi,

sebaiknya pelaksanaan pleno rekapitulasi hanya dilakukan di tingkat KPU

Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU. Di samping perbaikan system

pendaftaran pemilih, rekomendasi terkait dengan perbaikan system dan

kerangka hukum Pemilu adalah perlunya perbaikan system penegakan

hukum Pemilu dengan mengkaji ulang efektifitas penggunaan

pendekatan penghukuman secara pidana terhadap pelanggaran Pemilu

dan mempertimbangkan penggunaan pendekatan penghukuman secara

administrative, memperbaiki prosedur penanganan pelanggaran Pemilu,

perbaikan system rekapitulasi suara dengan merumuskan pola

rekapitulasi yang lebih sederhana dan efisien.

2. Rekomendasi terkait dengan manajemen penyelenggaraan Pemilu,

Bawaslu merekomendasikan agar KPU meningkatkan transparansi dan

aksessibilitas data dan informasi, meningkatkan sosialisasi yang massif

dan berulang-ulang kepada seluruh peserta Pemilu dan masyarakat.

3. Rekomendasi terkait dengan peningkatan kinerja pengawasan Pemilu,

mencakup perlu Pengawas Pemilu mengembangkan berbagai metode

pengawasan yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan untuk

mengawasi tahapan Pemilu, meningkatkan program-program

peningkatan kapasitas pengawasa Pemilu, serta mengoptimalkan

kerjasama pengawasan dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait.