Posedur Infus Agustina Melviani

4
Prosedur Pemasangan Infus Oleh Agustina Melviani, 1206218852 Nama Prosedur Pemasangan Infus Indikasi 1. pengganti cairan dan elektrolit 2. pemberian obat 3. pemberian nutrisi parenteral total Masalah Keperawatan 1. Defisit volume cairan 2. Risiko defisit volume cairan Nursing Outcome Criteria 1. TTV anak dalam rentang normal 2. turgor kulit elastis dan lembap, membran mukus pink 3. tidak terjadi inflamasi pada area insersi Persiapan Alat 1 standar infus 7 kapas alkohol 2 set infus 8 plester 3 cairan sesuai program medis 9 gunting 4 kateter 24 atau 22 gauge 10 kasa steril 5 alas perlak 11 betadine 6 torniket 12 sarung tangan Prosedur Rasional Memeriksa rencana keperawatan pasien terkait jenis cairan, jumlah yang diberikan, dan kecepatan aliran Menghindari terjadinya kesalahan yang serius dengan melakukan pemeriksaan yang teliti Mengidentifikasi pasien dengan memeriksa tanda vital, turgor kulit, alergi terhadap plester, kecenderungan perdarahan, penyakit/cedera pada ekstremitas dan kondisi vena Pentingnya melakukan pengkajian terlebih dahulu Mempersiapkan pasien a. Menjelaskan prosedur kepada pasien b. Menjelaskan kepada pasien Pengetahuan ddapat meningkatkan kenyamanan dan kerjasama pasien

description

prosedur

Transcript of Posedur Infus Agustina Melviani

Prosedur Pemasangan Infus

Oleh Agustina Melviani, 1206218852

Nama ProsedurPemasangan Infus

Indikasi 1. pengganti cairan dan elektrolit2. pemberian obat3. pemberian nutrisi parenteral total

Masalah Keperawatan 1. Defisit volume cairan2. Risiko defisit volume cairan

Nursing Outcome Criteria1. TTV anak dalam rentang normal2. turgor kulit elastis dan lembap, membran mukus pink3. tidak terjadi inflamasi pada area insersi

Persiapan Alat1 standar infus7 kapas alkohol

2 set infus8 plester

3 cairan sesuai program medis9 gunting

4 kateter 24 atau 22 gauge10 kasa steril

5 alas perlak11 betadine

6 torniket12 sarung tangan

ProsedurRasional

Memeriksa rencana keperawatan pasien

terkait jenis cairan, jumlah yang diberikan, dan kecepatan aliranMenghindari terjadinya kesalahan yang serius dengan melakukan pemeriksaan yang teliti

Mengidentifikasi pasien dengan

memeriksa tanda vital, turgor kulit, alergi

terhadap plester, kecenderungan

perdarahan, penyakit/cedera pada

ekstremitas dan kondisi venaPentingnya melakukan pengkajian terlebih dahulu

Mempersiapkan pasien

a. Menjelaskan prosedur kepada pasien

b. Menjelaskan kepada pasien agar tidak

banyak bergerak (atau memasang

bidai pada anak)Pengetahuan ddapat meningkatkan kenyamanan dan kerjasama pasien

Mencuci tanganAsepsis penting untuk mencegah infeksi

Membuka dan menyiapkan set infus

a. Memeriksa cairan dengan prinsip yang

sama dengan obat, dan tanggal

kadaluarsa

b. Mengeluarkan set infus dari

bungkusnya dan luruskan.

Pertahankan ujung selang tetap steril

c. Menggeser klem rol kurang lebih 2 5

cm dibawah ruang drip dan tutup klem

d. Membuka penutup botol cairan dan

menusukkan set infus ke botol cairan

e. Menggantung botol cairan pada tiang

infus. Tiang harus diatur sedemikian

rupa agar botol cairan berada sekitar

90 cm diatas kepala pasien.

f. Mengisi ruang drip dengan cara

menekan dan melepaskannya sampai

terisi setengah penuhMencegah penundaan; pealatan harus dihubungkan dengan segera sebelum penusukan vena untuk mencegah terjadinya pembekuan darah

selang

Mencegah penundaan; pealatan harus dihubungkan dengan segera sebelum penusukan vena untuk mencegah terjadinya pembekuan darahMenghindari terjadinya emboli udara

Memakai sarung tangan sekali pakai

(bersih)Mencegah pajanan perawat terhadap darah pasien

bagian yang akan dilakukan penusukan

Menghindari alas tidur pasien terkena tetesan darah atau basah

Memilih lokasi penusukan vena. Pemilihan lokasi yang teliti akan meningkatkan kemungkinan pungsi vena yang berhasil dan pemeliharaan vena

Lakukan pembendungan dengan torniket/ pita karetTorniket akan melebarkan vena dan membuatnya terlihat lebih jelas

dari atas kebawah sekali apusan

Asepsis ketat merupakan hal yang penting untuk mencegah infeksi

Lakukan penusukan dengan lubang jarum ke arah atasMenghindari trauma yang lebih besar ke kulit ataupun vena

Periksa apakah sudah masuk

ke vena yang ditandai keluarnya darah melalui jarum infuse, lalu turunkan sudut tusukan hingga sejajar dengan kulit sambil mendorong kateter dan menarik jarum Menurunkan kemungkinan tembusnya dinding posterior vena

Lepaskan torniket lalu lepaskan jarum infuseMelepaskan turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma

selang set infus

Mengindari terjadinya pembekuan darah

Lakukan desinfeksi dengan

betadin dan tutup dengan kasa sterilKasa berfungsi sebagai bidang steril

Gunakan spalk untuk fiksasi daerah

InfusMenghindari kateter infus terlepas dari vena

Buka sarung tangan, atur aliran infus, dan dokumentasikan

Pendokumentasian penting untk memfasilitasi perawatan dan untuk tujuan legal

Evaluasi Dokumentasi

1Adanya tanda-tanda inflamasi1. Waktu pemasangan

2Kelancaran aliran infus2. jenis cairan yang diberikan

3Respon klien3 tipe insersi

4 kecepatan aliran

5 respon klien

Referensi (minimal tahun 2010):

Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2007). Wongs Nursing Care of Infants and

Children (8th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier. Weinstein, Sharon. (2014). Plumerss Principles and Practice of Infusion Theraphy 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

http://www.cmft.nhs.uk/directorates/mentor/documents/IVtherapyBS.pdf diakses pada 7 April 2015