POLIP HIDUNG 2

18
POLIP HIDUNG DEFINISI Polip hidung adalah tumor bertangkai yang timbul dari mukosa sinus hidung. Polip ini menyebabkan obstruksi hidung, rinorea, bersin, dan penurunan atau hilangnya kemampuan menghidu. Terapi dengan kortikosteroid topical dapat dilakukan. Terapi bedah mencakup polipektomi atau etmoidektomi. Pilip hidung adalah mukosaa hidung yang mengalami hipertrofi yang dapat terjadi akibat edema kronik. Polip biasanya dijumpai di meatus (turbinatus) tengah dan dapat berjumlah satu atau lebih. Polip matang memiliki dasar bertangkai, sedangkan polip baru melekat ke dasarnya. Polip hidung merupakan daging tumbuh seperti tumor yang timbul di dalam salah satu rongga hidung atau keduanya. Polip hidung tersebut dapat dilihat dari luar, tampak seperti lender berwarna keabu-abuan. Rinitis dapat disebabkan karena alergi (hay fever), infeksi, atrofi (ozena), atau gangguan vasomotor. Rhinitis ditandai oleh inflamasi mukosa, pembengkakan, dan peningkatan sekresi hidung. Infeksi bakteri sekunder ditandai oleh sekresi hidung mukopurulen (mucus dan pus). Dasar penatalaksanaan rinitis alergik adalah menghindari allergen, profilaksis dengan natrium kromoglikat, dan terapi simtomatik dengan sediaan antihistamin serta kortikosteroid local

description

POLIP HIDUNG 2

Transcript of POLIP HIDUNG 2

Page 1: POLIP HIDUNG 2

POLIP HIDUNG

DEFINISI

Polip hidung adalah tumor bertangkai yang timbul dari mukosa sinus hidung. Polip ini

menyebabkan obstruksi hidung, rinorea, bersin, dan penurunan atau hilangnya kemampuan

menghidu. Terapi dengan kortikosteroid topical dapat dilakukan. Terapi bedah mencakup

polipektomi atau etmoidektomi.

Pilip hidung adalah mukosaa hidung yang mengalami hipertrofi yang dapat terjadi akibat

edema kronik. Polip biasanya dijumpai di meatus (turbinatus) tengah dan dapat berjumlah satu

atau lebih. Polip matang memiliki dasar bertangkai, sedangkan polip baru melekat ke dasarnya.

Polip hidung merupakan daging tumbuh seperti tumor yang timbul di dalam salah satu

rongga hidung atau keduanya. Polip hidung tersebut dapat dilihat dari luar, tampak seperti lender

berwarna keabu-abuan.

Rinitis dapat disebabkan karena alergi (hay fever), infeksi, atrofi (ozena), atau gangguan

vasomotor. Rhinitis ditandai oleh inflamasi mukosa, pembengkakan, dan peningkatan sekresi

hidung. Infeksi bakteri sekunder ditandai oleh sekresi hidung mukopurulen (mucus dan pus).

Dasar penatalaksanaan rinitis alergik adalah menghindari allergen, profilaksis dengan

natrium kromoglikat, dan terapi simtomatik dengan sediaan antihistamin serta kortikosteroid

local yang digunakan di hidung. Mungkin diperlukan antibiotic jika terdapat infeksi bakteri.

Aplikasi praktik-informasi untuk perawatan diri pasien dengan rhinitis alergik

Pasien yang mengalami rhinitis alergik dianjurkan agar menyingkirkan atau menghindari

iritan yang diketahui (misalnya: debu rumah, bulu hewan, dan kutu debu rumah). Sediakan

informasi mengenai produk yang ada untuk mengatasi hal ini, misalnya penutup kasur. Pasien

perlu diberi tahu tentang inhalasi uap hangat dan pemberian kortikosteroid, dekongestan, dan

sedative (misalnya: dalam bentuk tetes atau semprot hidung).

Perbedaan antara Polip Hidung dengan Rinitis

Rhinitis itu dapat disebabkan karena alergi, infeksi, atrofi dan lain-lain. Sedangkan polip

merupakan daging tumbuh seperti tumor yang tibul di dalam salah satu rongga hidung atau

Page 2: POLIP HIDUNG 2

keduanya. Contoh, seseorang mempunyai alergi terhadap bulu kucing lalu terhirup. Kemudian

terjadi inflamasi mukosa, infeksi, pembengkakan dan peningkatan sekresi, maka timbul daging

tumbuh seperti tumor. Daging yang tumbuh seperti tumor itulah, yang dinamakan polip.

ETIOLOGI

Sampai saat ini, penyebab terjadinya polip pada hidung belum diketahui secara pasti. Ada

beberapa factor yang dianggap menjadi penyebab terjadinya polip hidung yaitu reaksi alergi dan

peradangan menahun yang berulang.

Yang dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya polip antara lain :

a)      Alergi terutama rinitis alergi.

b)      Sinusitis kronik.

c)      Iritasi.

d)     Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi seperti deviasi septum dan hipertrofi konka.

MANIFESTASI KLINIS

Gejala utama yang ditimbulkan oleh polip hidung adalah rasa sumbatan di hidung.

Sumbatan ini tidak hilang – timbul dan makin lama semakin berat keluhannya. Pada sumbatan

yang hebat dapat menyebabkan gejala hiposmia atau anosmia. Bila polip ini menyumbat sinus

paranasal, maka sebagai komplikasinya akan terjadi sinusitis dengan keluhan nyeri kepala dan

rinore. Bila penyebabnya adalah alergi, maka gejala yang utama ialah bersin dan iritasi di

hidung.

Secara makroskopik polip merupakan masa bertangkain dengan permukaan licin,

berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabuan, agak bening, lobular, dapat tunggal atau

multipel dan tidak sensitif bila ditekan atau ditusuk tidak sakit. Warna polip yang pucat tersebut

disebabkan karena mengandung banyak cairan dan sedikitnya aliran darah ke polip. Bila terjadi

iritasi kronis atau peradangan, warna polip bisa berubah menjadi kemerahan dan polip yang

sudah menahun warnanya dapat menjadi kekuningan karena banyaknya jaringan ikat.

Page 3: POLIP HIDUNG 2

MACAM-MACAM POLIP HIDUNG

Polip Hidung terbagi menjadi 2 jenis, yakni:

a) Polip hidung Tunggal. Jumlah polip hanya sebuah. Berasal dari sel-sel permukaan

dinding sinus tulang pipi (maxilla).

b) Polip Hidung Multiple. Jumlah polip lebih dari satu. Dapat timbul di kedua sisi rongga

hidung. Pada umumnya berasal dari permukaan dinding rongga tulang hidung bagian atas

(etmoid).

Page 4: POLIP HIDUNG 2

DAFTAR PUSTAKA

Brooker, Chris. 2008. ENSIKLOPEDIA KEPERAWATAN. Jakarta: EGC

Gruendemann, Barbara J. 2005. BUKU AJAR KEPERAWATAN PERIOPERATIF, VOL. 2.

Jakarta: EGC

 http://www.pustakasekolah.com/penyakit-polip-hidung.html

Page 5: POLIP HIDUNG 2

Polip Hidung merupakan tonjolan pada jaringan permukaan (mukosa) rongga hidung bagian dalam

(cavum nasi). Bentuknya bertangkai dan memanjang (mirip dengan buah anggur bening lonjong

bertangkai). Itu sebabnya penderita polip hidung merasa terganggu akibat tonjolan di dalam hidungnya

sehingga tidak leluasa bernafas (buntu) dan pilek berkepanjangan. Mohon diingat bahwa jika seseorang

mengalami pilek dan hidung berasa mampet, tidak lantas serta merta merasa dirinya menderita polip.

Namun, tak ada salahnya periksa ke dokter untuk memastikannya.

Macam-macam penyakit Polip Hidung

Polip Hidung terbagi menjadi 2 jenis, yakni:

Polip hidung Tunggal. Jumlah polip hanya sebuah. Berasal dari sel-sel permukaan dinding

sinus tulang pipi (maxilla).

Polip Hidung Multiple. Jumlah polip lebih dari satu. Dapat timbul di kedua sisi rongga hidung.

Pada umumnya berasal dari permukaan dinding rongga tulang hidung bagian atas (etmoid).

Penyebab Penyakit Polip Hidung

Hingga saat ini penyebab Polip Hidung belum diketahui secara pasti. Pelbagai teori dikemukakan para

ahli berkenaan dengan proses terjadinya Polip Hidung. Namun kepastiannya belum diketahui.

Adapun faktor penyebab yang dianggap berhubungan dengan Polip Hidung adalah reaksi alergi dan

peradangan menahun yang berulang. Beberapa penyakit dan kondisi yang ditengarai berhubungan

dengan Polip Hidung, diantaranya: Asma (20-50%), Rhinitis Alergika, Sinusitis Kronis, Intoleransi Aspirin,

Intoleransi Alkohol, dan lain-lain ( John E McClay, MD )

Tanda-tanda penyakit Polip Hidung

Hidung mampet. Berat ringannya hidung buntu bergantung pada letak dan ukuran Polip Hidung.

Suara bindeng. Penciuman menurun.

Pilek berkepanjangan. Hidung meler, encer hingga kental.

Keluhan-keluhan makin menjadi jika penderita mengalami alergi yang dipicu oleh berbagai faktor.

Untuk memastikan diagnosa Polip Hidung, mau tidak mau periksa ke Dokter THT, melalui: pemeriksaan

fisik jeroan rongga hidung, Rinoskopi, Endoskopi Nasal.

Penyembuhan Penyakit Polip Hidung

Prinsip pengobatan adalah menghilangkan penyebabnya. Sayangnya, hingga kini penyebab pasti Polip

Hidung belum diketahui. Sehingga pengobatan Polip Hidung ditujukan untuk meredakan keluhan akibat

Page 6: POLIP HIDUNG 2

Polip dan menghilangkan Polip Hidung melalui tindakan medis operasi. pengobatan Polip Hidung yang

masih kecil, untuk meredakan keluhan dan agar polip tidak membesar secara progresif. Obat yang lazim

digunakan, antara lain:

Anti inflamasi steroid oral. Diberikan pada awal pengobatan untuk mencegah hidung buntu,

sekaligus untuk menilai respon pengobatan. Apabila memberikan respon yang bagus, pengoabatan

dengan cara ini aman diberikan secara periodik 3-4 kali setahun.

Steroid intranasal. Efektif untuk mengurangi pertumbuhan Polip Hidung dan pasca operasi.

Injeksi Steroid intra Polip. Pengobatan cara ini sangat selektif dan dipilih atas pertimbangan

khusus oleh dokter THT.

Leukotriene inhibitors. Penelitian menunjukkan bahwa pengobatan ini bermanfaat untuk

menghambat pertumbuhan Polip Hidung dan meredakan keluhan, terutama pada Polip Hidung yang

dipicu oleh Rhinitis Alergika.

Antibiotika. Hanya digunakan jika dijumpai infeksi sekunder oleh kuman berdasarkan

pemeriksaan dokter.

Tindakan operasi dilakukan untuk mengambil Polip Hidung berdasarkan indikasi sesuai hasil

pemeriksaan Dokter THT. Pasca operasi dilanjutkan dengan pengobatan untuk meredakan keluhan yang

mungkin masih timbul, dengan menggunakan Steroid semprot intranasal.

Bagi Penderita Polip Hidung yang sedang menjalani pengobatan Non-Operasi, hendaknya

menyampaikan kepada Dokter THT, obat-obat yang paling nyaman dan memberikan respon terbaik.

Dengan begitu dokter akan memilihkan obat yang paling tepat, nyaman dan aman atau obat dengan efek

samping paling minimal untuk penggunaan jangka panjang. [ps]

Read more: http://www.pustakasekolah.com/penyakit-polip-hidung.html#ixzz2Sg7E38YD

PENDAHULUANBila anda mengalami hidung tersumbat yang menetap dan semakin lama semakin berat ditambah

dengan ingus yang selalu menetes serta gangguan fungsi penciuman, kemungkinan besar anda menderita

polip hidung. Polip hidung terjadi karena munculnya jaringan lunak pada rongga hidung yang berwarna putih

atau keabuan. Jaringan ini bisa diamati langsung dengan mata telanjang setelah lubang hidung diperbesar

dengan alat spekulum hidung.

Polip hidung biasanya menyerang orang dewasa yang kemungkinan disebabkan oleh karena reaksi

hipersensitif atau reaksi alergi pada mukosa hidung yang berlangsung lama. Beberapa faktor lain yang

Page 7: POLIP HIDUNG 2

meningkatkan kemungkinan terkena polip hidung antara lain sinusitis (radang sinus) yang menahun, iritasi,

sumbatan hidung oleh karena kelainan anatomi dan adanya pembesaran pada konka.

BAB II

PEMBAHASAN

POLIP HIDUNGPolip hidung merupakan salah satu jenis penyakit telinga, hidung dan tenggorok (THT)

yang sudah umum didengar di masyarakat. Sebagian orang sering menyebutnya sebagai tumbuh daging dalam hidung. Sebagian orang juga menamainya tumor hidung. Polip Hidung sebenarnya adalah suatu pertumbuhan dari selaput lendir hidung yang bersifat jinak.

Polip nasi atau polip hidung adalah kelainan selaput permukaan / selaput lendir hidung  dan sinus paranasal berupa  tumbuhnya massa lunak yang bertangkai, yang bersifat jinak, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan licin dan agak bening karena mengandung banyak cairan  yang terjadi akibat inflamasi mukosa yang berkepanjangan dalam lapisan hidung atau sinus. Jaringan ini bisa diamati langsung dengan mata telanjang setelah lubang hidung diperbesar dengan alat spekulum hidung.

Polip hidung bukan penyakit yang murni berdiri sendiri. Pembentukannya sangat terkait erat dengan berbagai problem THT lainnya seperti rinitis alergi, asma, radang kronis pada mukosa hidung-sinus paranasal, kista fibrosis, intoleransi pada aspirin.

Sampai saat ini para pakar belum mendapatkan jawaban secara pasti apa yang mendasari munculnya benjolan putih keabu-abuan bertangkai itu. Namun dari studi dan pengamatan medis, baru ditemukan ada sejumlah faktor yang “memudahkan” pemunculan benjolan itu. Antara lain radang kronis yang berulang pada mukosa hidung dan sinus paranasal,

Page 8: POLIP HIDUNG 2

gangguan keseimbangan vasomotor, peningkatan cairan interstitial serta oedema (pembengkakan) mukosa hidung

Polip hidung adalah massa lunak yang mengandung banyak cairan didalam rongga hidung, berwarna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Polip dapat timbul pada penderita laki-laki maupun perempuan, dari usia anak-anak sampai usia lanjut. Bila ada polip pada anak dibawah usia 2 tahun, harus disingkirkan kemungkinan meningokel atau meningoensefalokel.

Dulu diduga predisposisi timbulnya polip nasi adalah adanya rhinitis alergi atau penyakit atopi, tetapi makin banyak penelitian yang mengemukakan berbagai teori dan para ahli sampai saat ini menyatakan bahwa etiologi polip nasi masih belum diketahui dengan pasti.

Polip hidung merupakan suatu pertumbuhan sel yang bersifat jinak di selaput lendir hidung.

Kemungkinan penyebabnya adalah reaksi hipersensitif atau alergi padamukosa hidung.

Polip hidung ialah massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung, bewarna putih keabu-abuan yang terjadi akibat inflamasi mukosa.

PenyebabPenyebab terjadinya polip tidak diketahui, tetapi beberapa polip tumbuh karena adanya

pembengkakan akibat infeksi. Polip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat reaksi hipersensitifitas atau reaksi alergi pada mukosa hidung. Peranan infeksi pada pembentukan polip hidung belum diketahui dengan pasti tetapi ada keragu – raguan bahwa infeksi dalam hidung atau sinus paranasal seringkali ditemukan bersamaan dengan adanya polip.

Yang dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya polip antara lain :1.      Alergi terutama rinitis alergi

Polip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat reaksi hipersensitifitas atau reaksi alergi pada mukosa hidung. Peranan  infeksi pada pembentukan polip hidung belum diketahui dengan pasti tetapi ada keragu – raguan bahwa infeksi dalam hidung atau sinus paranasal seringkali ditemukan bersamaan dengan adanya polip.

2.      Sinusitis kronik (radang sinus) yang menahunPolip hidung juga bisa menyebabkan penyumbatan pada drainase lendir dari sinus ke

hidung. Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lendir di dalam sinus. Lendir yang terlalu lama berada di dalam sinus bisa mengalami infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis.

biasanya gejala polip disertai dengan adanya rasa pusing, batuk, dan pilek serta hidung tersumbat yang biasanya hal ini akan dikeluhkan pada pasien yang mengalami sinusitis alergi.

3. Iritasi (Peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang kronik berulang )4. Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi seperti deviasi septum dan hipertrofi konka

5. Peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang kronik dan berulang6. Gangguan keseimbangan vasomotor7. Edemaawalnya ditemukan bengkak selaput permukaan yang kebanyakan terdapat pada meatus

medius, kemudian stroma akan terisi oleh cairan interseluler sehingga selaput permukaan yang sembab menjadi berbenjol-benjol sehingga timbul edema mukosa hidung. Bila proses terus membesar dan kemudian turun ke dalam rongga hidung sambil membentuk tangkai sehingga terjadi Polip.

Page 9: POLIP HIDUNG 2

 Peningkatan tekanan cairan interstitial sehingga timbul edema mukosa hidung. Terjadinya edema ini dapat dijelaskan oleh fenomena Bernoulli, yaitu udara yang mengalir melalui tempat yang sempit akan menimbulkan tekanan negatif pada daerah sekitarnya sehingga jaringan yang lemah ikatannya akan terisap oleh tekanan negatif tersebut. Akibatnya timbulah edema mukosa. Keadaan ini terus berlangsung hingga terjadilah polip hidung.

Ada juga bentuk variasi polip hidung yang disebut polip koana (polip antrum koana). Polip koana (polip antrum koana) adalah polip yang besar dalam nasofaring dan berasal dari antrum sinus maksila. Polip ini keluar melalui ostium sinus maksila dan ostium asesorisnya lalu masuk ke dalam rongga hidung kemudian lanjut ke koana dan membesar dalam nasofaring.

Polip banyak mengandung cairan interseluler dan sel radang (neutrofil dan eosinofil) dan tidak mempunyai ujung saraf atau pembuluh darah.Polip sering ditemukan pada penderita:

- Rinitis alergika

- Asma

- Sinusitis kronis

- Fibrosis kistik.

Gejalanya

Ketika baru terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika telah matang, bentuknya

menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan.Polip Hidung kecil biasanya dapat dideteksi sewaktu

endoskopi hidung rutin. Jarang menimbulkan masalah-masalah yang berarti. Namun, Polip Hidung yang lebih

besar biasanya menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:

         Penyumbatan hidungKarena indera perasa berhubungan dengan indera penciuman, maka penderita juga bisa

mengalami penurunan fungsi indera perasa dan penciuman         Rasa sakit dan tidak nyaman di bagian wajah atau kening         Hilangnya indera penciuman (hiposmia)         Bau busuk dari hidung         menyebabkan penyumbatan  drainase lendir dari sinus ke hidung.

Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lendir di dalam sinus. Lendir yang terlalu lama berada di dalam sinus bisa mengalami infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis.

         Hidung tersumbatsumbatan ini menetap dan tidak hilang timbul. Semakin lama keluhan dirasakan semakin

berat. Pasien sering mengeluhkan terasa ada massa di dalam hidung dan sukar membuang ingus         Penyumbatan telinga karena penyumbatan pembuluh yang menghubungkan hidung ke telinga         sering bersuara sengau dan bernafas melalui mulutnya         snoring (ngorok), gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.         Polip sangat besar yang tak diobati mungkin dapat mengubah bentuk hidung

Bagi Penderita biasanya mengeluhkan hidung tersumbat, penurunan indra penciuman, dan

gangguan pernafasan. Akibatnya penderita bersuara sengau. Polip biasanya tumbuh di daerah dimana selaput

lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung.

Page 10: POLIP HIDUNG 2

Ketika baru terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika telah matang, bentuknya

menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan.

PatogenesisPembentukan polip sering diasosiasikan dengan inflamasi kronik, disfungsi saraf

otonom serta predisposisi genetik. Menurut teori Brenstein, terjadi perubahan mukosa hidung akibat peradangan atau aliran udara yang bertubulensi,  terutama di daerah sempit di kompleks ostiomeatal. Terjadi  prolaps submukosa yang diikuti oleh reepitelisasi dan pembentukan kelenjar baru. Juga terjadi peningkatan penyerapan natrium oleh permukaan sel epitel yang berakibat retensi air sehingga terbentuk polip.

Teori lain mengatakan karena ketidakseimbAngan saraf vasomotor, terjadi peningkatan permeabilitas kapiler dan gangguan regulasi vascular yang menyebabkan edema dan lama kelamaan menjadi polip.

Bila proses terus berlanjut, mukosa yang sembab semakin membesar menjadi polip dan kemudian akan turun ke rongga hidung dengan membentuk tangkai.Patofisiologi

Pada tingkat permulaan ditemukan edema mukosa yang kebanyakan terdapat di daerah meatus medius. Kemudian stroma akan terisi oleh cairan interseluler dan sel radang (neutrofil dan eosinofil), sehingga mukosa yang sembab menjadi polipoid. Bila proses terus berlanjut, mukosa yang sembab makin membesar dan kemudian akan turun ke dalam rongga hidung oleh gaya berat sambil membentuk tangkai, sehingga terbentuk polip.

Polip di kavum nasi terbentuk akibat proses radang yang lama. Penyebab tersering adalah sinusitis kronik dan rinitis alergi. Dalam jangka waktu yang lama, vasodilatasi lama dari pembuluh darah submukosa menyebabkan edema mukosa. Mukosa akan menjadi ireguler dan terdorong ke sinus dan pada akhirnya membentuk suatu struktur bernama polip. Biasanya terjadi di sinus maksila, kemudian sinus etmoid. Setelah polip terus membesar di antrum, akan turun ke kavum nasi. Hal ini terjadi karena bersin dan pengeluaran sekret yang berulang yang sering dialami oleh orang yang mempunyai riwayat rinitis alergi karena pada rinitis alergi terutama rinitis alergi perenial yang banyak terdapat di Indonesia karena tidak adanya variasi musim sehingga alergen terdapat sepanjang tahun. Begitu sampai dalam kavum nasi, polip akan terus membesar dan bisa menyebabkan obstruksi di meatus medial.

Sayangnya bila faktor yang menyebabkan terjadinya polip tidak teratasi maka polip hidung ini rawan

untuk kambuh kembali demikian berulang ulang. Oleh sebab itu sangat diharapkan kepatuhan pasien untuk

menghindari hal hal yang menyebabkan alergi yang bisa menjurus untuk terjadinya polip hidung

Penatalaksanaan

Tujuan utama pengobatan adalah mengatasii polip dan menghindari penyebab atau faktor

pendorong polip.

Ada 3 macam terapi polip hidung, yaitu :         Medikamentosa : kortikosteroid, antibiotik & anti alergi.

Terapi medikamentosa ditujukan pada polip yang masih kecil yaitu pemberian kortikosteroid sistemik yang diberikan dalam jangka waktu singkat, dapat juga diberiksan kortikosteroid hidung atau kombinasi keduanya.Tujuan utama pengobatan adalah mengatasi polip dan menghindari penyebab atau faktor pemicu terjadinya polip.

Untuk polip edematosa, dapat diberikan pengobatan kortikosteroid,Berikan kortikosteroid pada polip yang masih kecil dan belum memasuki rongga hidung. Caranya bisa sistemik, intranasal atau kombinasi keduanya. Gunakan kortikosteroid sistemik dosis tinggi dan

Page 11: POLIP HIDUNG 2

dalam jangka waktu singkat. Berikan antibiotik jika ada tanda infeksi. Antibiotik sebagai terapi kombinasi pada polip hidung bisa kita berikan sebelum dan sesudah operasi. Berikan antibiotik bila ada tanda infeksi dan untuk langkah profilaksis pasca operasi.Berikan anti alergi jika pemicunya dianggap alergi.

obat kortikosteroid berupa :  Oral, misalnya prednison 50 mg/hari atau deksametason selama 10 hari, kemudian dosis

diturunkan perlahan – lahan (tappering off)  Suntikan intrapolip, misalnya triamsinolon asetonid atau prednisolon 0,5 cc, tiap 5 – 7 hari sekali,

sampai polipnya hilang.  Obat semprot hidung yang mengandung kortikosteroid, merupakan obat untuk rinitis alergi,

sering digunakan bersama atau sebagai lanjutan pengobatn kortikosteroid per oral. Efek sistemik obat ini sangat kecil, sehingga lebih aman. Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya (alergi maupun infeksi) tidak terkontrol. Pemakaian obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid bisa memperlambat atau mencegah kekambuhan dan kadang bisa memperkecil ukuran polip atau bahkan menghilangkan polip.

         Operasi : polipektomi & etmoidektomi.Untuk polip yang ukurannya sudah besar  dan sifatnya berat maka

dilakukan pembedahan untuk memperbaiki drainase sinus dan membuang bahan-bahan yang terinfeksi

Pembedahan dilakukan jika :  Polip menghalangi saluran nafas  Polip menghalangi drainase dari sinus sehingga sering terjadi infeksi sinus  Polip berhubungan dengan tumor  Pada anak – anak dengan multipel polip atau kronik rhinosinusitist yang gagal  pengobatan maksimum dengan

obat- obatan.

Untuk polip yang ukurannya sudah besar dilakukan ektraksi polip (polipektomi) dengan menggunakan senar polip.

Polipektomi merupakan tindakan pengangkatan polip menggunakan senar polip dengan bantuan anestesi lokal, untuk polip yang besar dan menyebabkan kelainan pada hidung, memerlukan jenis operasi yang lebih besar dan anestesi umum.  Kategori polip yang diangkat adalah polip yang besar namun belum memadati rongga hidung. Polipektomi sederhana cukup efektif untuk memperbaiki gejala pada hidung, khususnya pada kasus polip yang tersembunyi atau polip yang sedikit. Surgical micro debridement merupakan prosedur yang lebih aman dan cepat, pemotongan jaringan lebih akurat dan mengurangi perdarahan dengan visualisasi yang lebih baik.

Etmoidektomi atau bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF/FESS) merupakan tindakan pengangkatan polip sekaligus operasi sinus, merupakan teknik yang lebih baik yang tidak hanya membuang polip tapi juga membuka celah di meatus media yang merupakan tempat asal polip yang tersering sehingga akan membantu mengurangi angka kekambuhan. Kriteria polip yang diangkat adalah polip yang sangat besar, berulang, dan jelas terdapat kelainan di kompleks osteomeatal. Antibiotik sebagai terapi kombinasi pada polip hidung bisa kita berikan sebelum dan sesudah operasi.Berikan antibiotik bila ada tanda infeksi dan untuk langkah profilaksis pasca operasi.

bila faktor yang menyebabkan terjadinya polip tidak teratasi maka polip hidung ini rawan untuk kambuh kembali demikian berulang ulang. Oleh sebab itu sangat diharapkan kepatuhan

Page 12: POLIP HIDUNG 2

pasien untuk menghindari hal hal yang menyebabkan alergi yang bisa menjurus untuk terjadinya polip hidung.

Di samping harus menjalankan pengobatan, penderita penyakit ini juga harus berpantangan menyantap makanan yang bisa menimbulkan alergi, seperti udang, kepiting, dan tongkol. Selain itu juga harus menjauhi media penyebab alergi, berupa debu, serbuk sari (polen), bulu binatang, asap rokok, dan asap pabrik.

         Kombinasi : medikamentosa & operasi.

Pencegahan1. Mengatur alergi dan asma. Mengikuti pengobatan dokter rekomendasi untuk mengelola asma dan

alergi. Jika gejala tidak mudah dan secara teratur di bawah kendali, konsultasi dengan dokter Anda tentang perubahan rencana pengobatan Anda.

2. Hindari iritasi. Sebisa mungkin, hindari hal-hal yang mungkin untuk memberikankontribusi untuk peradangan atau iritasi sinus Anda, seperti alergen, polusi udara danbahan kimia.

3.Hidup bersih yang baik. Cuci tangan Anda secara teratur dan menyeluruh. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi terhadap infeksi bakteri dan virus yang dapat menyebabkan peradangan pada hidung dan sinus.

4. Melembabkan rumah Anda. Gunakan pelembab ruangan jika Anda memiliki udara kering di rumah Anda. Hal ini dapat membantu meningkatkan aliran lendir dari sinus Anda dan dapat membantu mencegah sumbatan dan peradangan.

5.Gunakan bilasan hidung atau nasal lavage. Gunakan air garam (saline) spray atau nasal lavage untuk membilas hidung. Hal ini dapat meningkatkan aliran danmenghilangkan lendir penyebab alergi dan iritasi. Anda dapat membeli semprotan salineatau lavage nasal dengan perangkat, seperti sedotan, untuk mngantarkan bilasan. Andadapat membuat solusi sendiri dengan mencampurkan 1 / 4 sendok teh (1.2 ml) garamdengan 2 cangkir (0,5 liter) air hangat. Hindari air garam semprot yang mengandung zataditif yang dapat membakar lapisan mukosa hidung AndaDiagnosis

Cara menegakkan diagnosa polip hidung, yaitu :         Anamnesis

Gejala utama penderita polip nasi ialah hidung tersumbat, mungkin disertai bersin–bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal, terasa ada massa didalam hidung, gangguan penciuman seperti anosmia & hiposmia. Gejala sekunder seperti post nasal drip, sakit kepala, nyeri muka, suara nasal (bindeng), telinga rasa penuh, mendengkur, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup juga dapat terjadi bila disertai kelainan jaringan dan organ di sekitarnya.

         Pemeriksaan fisik  Inspeksi

Terlihat deformitas hidung luar sehingga hidung tampak melebar  Rhinoskopi anterior

Memperlihatkan massa translusen pada rongga hidung. Deformitas septum membuat pemeriksaan menjadi lebih sulit. Tampak sekret mukus dan polip multipel atau soliter. Polip kadang perlu dibedakan dengan konka nasi inferior, yakni dengan cara memasukan kapas yang dibasahi dengan larutan efedrin 1% (vasokonstriktor), konka nasi yang berisi banyak pembuluh

Page 13: POLIP HIDUNG 2

darah akan mengecil, sedangkan polip tidak mengecil. Polip dapat diobservasi berasal dari daerah sinus etmoidalis, ostium sinus maksilaris atau dari septum

  Rhinoskopi PosteriorKadang - kadang dapat dijumpai polip koanal.Sekret mukopurulen ada kalanya berasal

dari daerah etmoid atau rongga hidung bagian superior, yang menandakan adanya rinosinusitis.  Mudah melihat polip yang sudah masuk ke dalam rongga hidung.

         EndoskopiUntuk melihat polip yang masih kecil dan belum keluar dari kompleks osteomeatal.

Foto polos rontgen & CT-scan  : Untuk melihat dengan jelas keadaan di hidung dan sinus paranasal ( adanya sinusitis )

Biopsi : Di anjurkan jika terdapat massa unilateral pada pasien berusia lanjut, menyerupai keganasan pada penampakan makroskopis dan ada gambaran erosi tulang pada foto polos rontgen.