Polimerisasi Blok Dan Pencabangan Atau Pencangkokan

4
Polimerisasi blok dan pencabangan/pencangkokan Dua tipe polimerisasi tersebut memiliki keistimewaan, dimana rantai monomer M 1 bergabung dengan rantai monomer M 2 yang belum terpolimerisasi . Tetapi karakteristik struktur dari hasil keduanya yaitu kopolimer memiliki karakteristik yang berbeda. Pada polimerisasi blok, satu monomer dihubungkan dengan monomer yang lain. Gambar Sedangkan pada polimerisasi pencangkokan dibuat dengan mengikatkan bersama dua polimer yang berbeda. Gambar Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk persiapan pembuatan polimer blok. Salah satu yang paling utama, dan yang paling berperan pada industry, melibatkan reaksi antara sisi aktif pada masing-masing monomer. Contohnya seperti reaksi dibawah ini : 1. Adisi etilen oksida untuk membentuk polietilen glikol 2. Produk reaksi dari asam adipic dan propilen glikol diawali dengan sedikit excess excess glikol 3. Reaksi antara diisocyanate dan dialkohol polyurethane

description

PIK 2

Transcript of Polimerisasi Blok Dan Pencabangan Atau Pencangkokan

Page 1: Polimerisasi Blok Dan Pencabangan Atau Pencangkokan

Polimerisasi blok dan pencabangan/pencangkokan

Dua tipe polimerisasi tersebut memiliki keistimewaan, dimana rantai monomer M1 bergabung

dengan rantai monomer M2 yang belum terpolimerisasi . Tetapi karakteristik struktur dari hasil

keduanya yaitu kopolimer memiliki karakteristik yang berbeda. Pada polimerisasi blok, satu

monomer dihubungkan dengan monomer yang lain.

Gambar

Sedangkan pada polimerisasi pencangkokan dibuat dengan mengikatkan bersama dua polimer

yang berbeda.

Gambar

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk persiapan pembuatan polimer blok. Salah

satu yang paling utama, dan yang paling berperan pada industry, melibatkan reaksi antara sisi

aktif pada masing-masing monomer. Contohnya seperti reaksi dibawah ini :

1. Adisi etilen oksida untuk membentuk polietilen glikol

2. Produk reaksi dari asam adipic dan propilen glikol diawali dengan sedikit excess excess

glikol

3. Reaksi antara diisocyanate dan dialkohol polyurethane

Ingat bahwa terminal grup dari polimer disiapkan dari reaksi 1 dan 2 yang merupakan hydroxyls

bebas. Jadi, jika diisosianat direaksikan dengan campuran dua polimer ini , asam adipat-- ester

polimer propilen glikol dapatterikat dengan polietilen glikol. Polimer akhir mengandung blok

dari ester dan polyglicol bergabung dengan rantai urethane yang dikenal sebagai "blok polimer".

Perlu dicatat bahwa hanya sejumlah kecil isosianat yang diperlukan karena jumlah hidroksil

bebas yang sangat sedikit.

Page 2: Polimerisasi Blok Dan Pencabangan Atau Pencangkokan

Prinsip pembentukan blok polimer dapat diperpanjang untuk berbagai sistem dan berbagai jenis

kelompok akhir seperti, misalnya, NH2, CoCl, atau MgBr dapat digunakan untuk

menghubungkan rantai individu menjadi rantai linier panjang.

Sebuah teknik yang menarik untuk membuat blok polimer dalam reaksi radikal bebas tergantung

pada penggunaan polimer sebagai inisiator. Phytalyl peroksida adalah polimer dan dapat ditulis

sebagai berikut:

Gambar

Jika phytalyl peroksida digunakan untuk memulai polimerisasi vinil dengan monomer polimer

yang dibuat dari monomer 1. Reaksi ini dapat dilakukan sampai akhir atau mungkin dihentikan

ketika sebagian dari inisiator dikonsumsi atau ikut bereaksi. Jika polimer ini dipisahkan dari

campuran polimerisasi pada saat masih ada sebagian kecil sisa yang cukup dari kelompok

peroksida dalam polimer, polimerisasi dapat dilakukan lebih lanjut dengan menambahkan

monomer kedua. Jika reaksi dilanjutkan sampai semua inisiator dikonsumsi atau habis bereaksi,

polimer yang dihasilkan adalah sebuah blok yang berisi rantai monomer 1 dan monomer 2 yang

terhubung satu sama lain.

Untuk mendapatkan polimer dengan pencangkokan polimer yang ada ke rantai polimer utama,

kelompok reaktif atau radikal harus dibuat pada rantai utama dan / atau pada bagian yang

dicangkokkan. Contohnya adalah pencangkokan karet ke rantai polysterene. Dengan cara β atau

γ radiasi, radikal dapat terbentuk pada polysterene atau pada rantai karet, yang kemudian dapat

bereaksi dengan satu sama lain atau dengan adanya ikatan ganda pada rantai polimer karet.

Pendekatan yang lebih menjanjikan, meskipun untuk membuat polimer cangkok dengan

membuat grup aktif atau radikal pada rantai utama dan membiarkan mereka bereaksi dengan

monomer yang sesuai. Misalnya, cangkok metil metakrilat pada polistirena. Monomer mulai dari

p-isopropylstyrene dipolimerisasi, membentuk pengganti polystyrene:

Gambar

Polimer ini memiliki karbon tersier reaktif pada kelompok isoproplyl yang dapat bersifat selektif

untuk teroksidasi untuk membentuk hidroperoksida dengan struktur sebagai berikut:

Page 3: Polimerisasi Blok Dan Pencabangan Atau Pencangkokan

Gambar

Kelompok hidro peroksida memulai polimerisasi, dan dengan menambahkan monomer metil

methacrylathe untuk polimer yang teroksidasi, sejumlah rantai polimer metil methacrylathe

menghubungkan langsung ke hidroperoksida tersebut. Produk yang dihasilkan berupa polimer

cangkok dengan polimetil methacrylathe tercangkok pada tulang punggung polystyrene, dengan

atom oksigen sebagai penghubung. Struktur molekul ditunjukkan seperti di bawah ini, di mana

isopystyrene yang dilambangkan dengan S, metil methacrylathe oleh M, dan O adalah oksigen.

Gambar

Penggunaan radiasi gamma atau radiasi elektron untuk pembentukan radikal atau sisi aktif yang

kemudian memulai polimerisasi telah memungkinkan untuk membuat berbagai macam polimer

cangkok.

Perkembangan dari polimerisasi blok dan cangkok sekarang sedang gencar diselidiki karena

metode ini memungkinkan penyusunan jenis tertentu kopolimer yang memiliki struktur teratur

dan diatur dengan baik.