Polimerisasi blok dan pencabangan/pencangkokan
Dua tipe polimerisasi tersebut memiliki keistimewaan, dimana rantai monomer M1 bergabung
dengan rantai monomer M2 yang belum terpolimerisasi . Tetapi karakteristik struktur dari hasil
keduanya yaitu kopolimer memiliki karakteristik yang berbeda. Pada polimerisasi blok, satu
monomer dihubungkan dengan monomer yang lain.
Gambar
Sedangkan pada polimerisasi pencangkokan dibuat dengan mengikatkan bersama dua polimer
yang berbeda.
Gambar
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk persiapan pembuatan polimer blok. Salah
satu yang paling utama, dan yang paling berperan pada industry, melibatkan reaksi antara sisi
aktif pada masing-masing monomer. Contohnya seperti reaksi dibawah ini :
1. Adisi etilen oksida untuk membentuk polietilen glikol
2. Produk reaksi dari asam adipic dan propilen glikol diawali dengan sedikit excess excess
glikol
3. Reaksi antara diisocyanate dan dialkohol polyurethane
Ingat bahwa terminal grup dari polimer disiapkan dari reaksi 1 dan 2 yang merupakan hydroxyls
bebas. Jadi, jika diisosianat direaksikan dengan campuran dua polimer ini , asam adipat-- ester
polimer propilen glikol dapatterikat dengan polietilen glikol. Polimer akhir mengandung blok
dari ester dan polyglicol bergabung dengan rantai urethane yang dikenal sebagai "blok polimer".
Perlu dicatat bahwa hanya sejumlah kecil isosianat yang diperlukan karena jumlah hidroksil
bebas yang sangat sedikit.
Prinsip pembentukan blok polimer dapat diperpanjang untuk berbagai sistem dan berbagai jenis
kelompok akhir seperti, misalnya, NH2, CoCl, atau MgBr dapat digunakan untuk
menghubungkan rantai individu menjadi rantai linier panjang.
Sebuah teknik yang menarik untuk membuat blok polimer dalam reaksi radikal bebas tergantung
pada penggunaan polimer sebagai inisiator. Phytalyl peroksida adalah polimer dan dapat ditulis
sebagai berikut:
Gambar
Jika phytalyl peroksida digunakan untuk memulai polimerisasi vinil dengan monomer polimer
yang dibuat dari monomer 1. Reaksi ini dapat dilakukan sampai akhir atau mungkin dihentikan
ketika sebagian dari inisiator dikonsumsi atau ikut bereaksi. Jika polimer ini dipisahkan dari
campuran polimerisasi pada saat masih ada sebagian kecil sisa yang cukup dari kelompok
peroksida dalam polimer, polimerisasi dapat dilakukan lebih lanjut dengan menambahkan
monomer kedua. Jika reaksi dilanjutkan sampai semua inisiator dikonsumsi atau habis bereaksi,
polimer yang dihasilkan adalah sebuah blok yang berisi rantai monomer 1 dan monomer 2 yang
terhubung satu sama lain.
Untuk mendapatkan polimer dengan pencangkokan polimer yang ada ke rantai polimer utama,
kelompok reaktif atau radikal harus dibuat pada rantai utama dan / atau pada bagian yang
dicangkokkan. Contohnya adalah pencangkokan karet ke rantai polysterene. Dengan cara β atau
γ radiasi, radikal dapat terbentuk pada polysterene atau pada rantai karet, yang kemudian dapat
bereaksi dengan satu sama lain atau dengan adanya ikatan ganda pada rantai polimer karet.
Pendekatan yang lebih menjanjikan, meskipun untuk membuat polimer cangkok dengan
membuat grup aktif atau radikal pada rantai utama dan membiarkan mereka bereaksi dengan
monomer yang sesuai. Misalnya, cangkok metil metakrilat pada polistirena. Monomer mulai dari
p-isopropylstyrene dipolimerisasi, membentuk pengganti polystyrene:
Gambar
Polimer ini memiliki karbon tersier reaktif pada kelompok isoproplyl yang dapat bersifat selektif
untuk teroksidasi untuk membentuk hidroperoksida dengan struktur sebagai berikut:
Gambar
Kelompok hidro peroksida memulai polimerisasi, dan dengan menambahkan monomer metil
methacrylathe untuk polimer yang teroksidasi, sejumlah rantai polimer metil methacrylathe
menghubungkan langsung ke hidroperoksida tersebut. Produk yang dihasilkan berupa polimer
cangkok dengan polimetil methacrylathe tercangkok pada tulang punggung polystyrene, dengan
atom oksigen sebagai penghubung. Struktur molekul ditunjukkan seperti di bawah ini, di mana
isopystyrene yang dilambangkan dengan S, metil methacrylathe oleh M, dan O adalah oksigen.
Gambar
Penggunaan radiasi gamma atau radiasi elektron untuk pembentukan radikal atau sisi aktif yang
kemudian memulai polimerisasi telah memungkinkan untuk membuat berbagai macam polimer
cangkok.
Perkembangan dari polimerisasi blok dan cangkok sekarang sedang gencar diselidiki karena
metode ini memungkinkan penyusunan jenis tertentu kopolimer yang memiliki struktur teratur
dan diatur dengan baik.
Top Related