POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · (franchisor) memberikan hak kepada individu atau...
Transcript of POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL - bi.go.id · (franchisor) memberikan hak kepada individu atau...
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL
USAHA FRANCHISE
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
i
KATA PENGANTAR
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional
memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian, UMKM masih memiliki
kendala, baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan
usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami
kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank, baik karena kendala teknis,
misalnya tidak mempunyai/tidak cukup agunan, maupun kendala non teknis,
misalnya keterbatasan akses informasi ke perbankan. Dari sisi pengembangan
usaha, pelaku UMKM masih memiliki keterbatasan informasi mengenai pola
pembiayaan untuk komoditas tertentu. Disisi lain, ternyata perbankan juga
membutuhkan informasi tentang komoditas yang potensial untuk dibiayai.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi
perbankan untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM serta menyediakan
informasi dan pengetahuan bagi UMKM yang bermaksud mengembangkan
usahanya, maka menjadi kebutuhan untuk menyediakan informasi pola pembiayaan
untuk komoditi potensial tersebut dalam bentuk model/pola pembiayaan komoditas
(lending model). Sampai saat ini, Bank Indonesia telah menghasilkan 106 judul
buku pola pembiayaan komoditi pertanian, industri dan perdagangan dengan
sistem pembiayaan konvensional dan 26 judul dengan sistem syariah. Dalam
upaya menyebarluaskan lending model tersebut kepada masyarakat maka buku
pola pembiayaan ini telah dimasukan dalam website Sistem Informasi Terpadu
Pengembangan UKM (SI-PUK) yang terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis
Indonesia (DIBI) dan dapat diakses melalui internet di alamat www.bi.go.id
Dalam penyusunan buku pola pembiayaan ini, Bank Indonesia memperoleh
masukan dari banyak pihak antara lain dari Perbankan, lembaga/instansi
terkait lainnya, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan UMKM. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan kerjasamanya selama ini.
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILii
Bagi pembaca yang ingin memberikan kritik, saran dan masukan bagi
kesempurnaan buku ini atau ingin mengajukan pertanyaan terkait dengan buku
ini dapat menghubungi :
Direktorat Kredit, BPR dan UMKMBiro Pengembangan BPR dan UMKMTim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan dan UMKM
Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta Pusat
Telp. (021) 381 8922 atau 381.7794
Fax (021) 351 8951
Besar harapan kami bahwa buku ini dapat melengkapi informasi tentang
pola pembiayaan komoditi potensial bagi perbankan dan sekaligus memperluas
replikasi pembiayaan oleh UMKM pada komoditi tersebut.
Jakarta, Desember 2009
iii
No. Unsur Pembiayaan Uraian
1 Jenis Usaha Waralaba Makanan
2 Dana yang diperlukan - Investasi Rp. 110.500.000
- Modal Kerja Rp. 28.948.375
- Total Rp. 139.448.375
3 Sumber Dana 60 % Modal merupakan modal sendiri dan 40 %
persen kredit dari bank
4 Plafon Kredit Dana dari bank Rp. 44.200.000,- merupakan kredit
investasi. Plafon yang dikeluarkan bank antara 0
s.d. 5 Milyar
5 Jangka waktu kredit Jangka waktu kredit adalah 3 tahun, tanpa
tenggang waktu
6 Suku bunga 16 % pertahun
7 Periode pembayaran kredit Angsuran pokok dan bunga dibayarkan per bulan
flat
8 Kelayakan Usaha
- Periode Proyek
- Produk dan Kapasitas Produksi/
hari
- Harga
3 tahun
130 porsi (satu paket makanan dan minuman)
Rp 12.500/porsi
BEP
- Nilai Penjualan rata-rata per tahun
- Produksi rata-rata per tahun
- BEP Rp rata-rata per porsi
Rp. 133,120,223,-
390,733 porsi
10,649,67
RINGKASAN POLA PEMBIAYAANFRANCHISE (Franchisee)
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILiv
9 Kriteria kelayakan usaha
- Net B/C Ratio DF16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
2.63
Rp. 228,920,384,-
103%
0,9 tahun atau 11,8 bulan
Layak
10
Analisis Sensitivitas
(1). Dari sisi penerimaan
(a) Turun 17 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
1.04
Rp. 5,566,669,-
18%
2,8 tahun
Layak
(b) Turun 18 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
0.95
Rp. (7,571,784),-
12,7 %
4,2 tahun
Tidak layak
(2) Dari sisi biaya operasional
(a) Naik 28 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
1.02
Rp. 3,502,517,-
18 %
2,9 tahun
Layak
v
Dari sisi biaya operasional
(b) Naik 29%
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
0.97
Rp. (4,548,121),-
14,1%
4,1 tahun
Tidak layak
(3) Dari sisi pendapatan dan biaya operasional
(a) Sebesar 10%
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
1.12
Rp. 17,029,465,-
23%
2,6 tahun
Layak
Dari sisi pendapatan dan biaya operasional
(b) Sebesar 11 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
0.97
Rp. (4,159,627),-
14,8%
4,1 tahun
Tidak layak
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILvi
No. Unsur Pembiayaan Uraian
1 Jenis Usaha Waralaba Makanan
2 Dana yang diperlukan - Investasi Rp. 50.490.000,-
- Modal Kerja Rp. 804.856.000,-
- Total Rp. 855.346.000,-
3 Sumber Dana 60 % Modal merupakan modal sendiri dan 40 %
persen kredit dari bank
4 Plafon Kredit Dana dari bank Rp. 321.942.500,- merupakan kredit
modal kerja. Plafon yang dikeluarkan bank antara 0
s.d. 5 Milyar
5 Jangka waktu kredit Jangka waktu kredit adalah 3 tahun , tanpa tenggang
waktu
6 Suku bunga 16 % pertahun
7 Periode pembayaran kredit Angsuran pokok dan bunga dibayarkan per bulan flat
8 Kelayakan Usaha
- Periode Proyek
- Produk dan Kapasitas Produksi/
hari
- Harga
- BEP
Nilai Penjualan rata-rata per
tahun
Produksi rata-rata per bungkus
BEP Rp rata-rata per bungkus
3 tahun
120 bungkus
Rp. 47.500,-
Rp 951.444.460,33
728.746,67 bungkus
Rp 20.030,33
RINGKASAN POLA PEMBIAYAANFRANCHISE (Franchisor)
vii
9 Kriteria kelayakan usaha
- Net B/C Ratio DF 16%
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
2,79
Rp 1,529,810,675,-
112 %
10,9 bulan
Layak
10 Analisis Sensitivitas
(1). Dari sisi penerimaan
(a) Turun 26 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
1.05
Rp 41,358,515,-
19%
2,8 tahun
Layak
(b) Turun 27 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
0.98
Rp (15,889,645),-
15 %
4,8 tahun
Tidak layak
(2) Dari sisi biaya operasional
(a) Naik 65 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
1.004
Rp. 3,119,064,-
16,18%
2,9 tahun
Layak
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILviii
Dari sisi biaya operasional
(b) Naik 66 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
0.98
Rp. (20,368,499),-
15 %
4,05 tahun
Tidak layak
(3) Dari sisi pendapatan dan biaya operasional
(a) Sebesar 18 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
1.09
Rp. 76,567,657,-
21%
2,7 tahun
Layak
Dari sisi pendapatan dan biaya operasional
(b) Sebesar 19 %
- Net B/C Ratio DF 16 %
- NPV DF 16 %
- IRR
- PBP
- Penilaian
0.99
Rp. (4,168,066),-
15,7 %
4,01 tahun
Tidak layak
ix
DAFTAR ISI
HalKATA PENGANTAR .................................................................................... i
RINGKASAN ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN 2.1. Profil Usaha ............................................................................... 5
2.2. Pola Pembiayaan ....................................................................... 12
BAB III ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI 3.1. Lokasi ......................................................................................... 15
3.2. Fasilitas dan Peralatan ................................................................ 16
3.3. Bahan Baku ................................................................................ 19
3.4. Tenaga Kerja .............................................................................. 22
3.5. Teknologi ................................................................................... 22
3.6. Proses Operasi ............................................................................ 23
3.7. Jenis, Jumlah dan Kualitas .......................................................... 24
3.8. Produksi Optimal ........................................................................ 25
3.9. Kendala Produksi ...................................................................... 25
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILx
BAB IV ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 4.1. Pasar ......................................................................................... 27
4.1.1. Permintaan ...................................................................... 27
4.1.2. Penawaran ..................................................................... 28
4.2. Pemasaran ................................................................................. 30
4.2.1. Harga ............................................................................. 30
4.2.2. Analisis Persaingan .......................................................... 32
4.2.3. Jalur Pemasaran .............................................................. 33
4.2.4. Kendala Pemasaran ........................................................ 35
BAB V ASPEK KEUANGAN 5.1. Pemilihan Usaha ........................................................................ 37
5.2. Asumsi ....................................................................................... 38
5.3. Komponen dan Struktur Biaya Investasi dan Biaya Operasional ... 40
5.3.1. Biaya Investasi ................................................................. 40
5.3.2. Biaya Operasional ........................................................... 42
5.4. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja ..................... 43
5.5. Produksi dan Pendapatan .......................................................... 45
5.6. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point .................................... 46
5.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha ..................................... 49
5.8. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha ......................................... 49
BAB VI ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN 6.1. Aspek Ekonomi dan Sosial ......................................................... 55
6.2. Dampak Lingkungan ................................................................. 55
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ............................................................................... 57
7.2. Saran ......................................................................................... 59
xi
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 61
DAFTAR WEBSITE ...................................................................................... 61
LAMPIRAN (FRANCHISOR) ......................................................................... 63
LAMPIRAN (FRANCHISEE) .......................................................................... 91
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILxii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Pola Hubungan Franchise ...................................................................... 6
2.2 Pertumbuhan Waralaba di Indonesia ..................................................... 10
2.3 Profil Waralaba Indonesia 2008 ............................................................. 11
3.1 Mesin Pembuat Bakso ........................................................................... 16
3.2 Blender ....................................................................... .................... .... 17
3.3 Fasilitas dan Peralatan Franchisee .......................................................... 19
3.4 Hasil Olahan Franchisor yang Menjadi Bahan Baku Franchisee .. ............ 21
3.5 Proses Pembuatan Bakso ...................................................................... 23
3.6 Proses Layanan Ditingkat Franchisee .................................................... 24
4.1 Tahap Perjanjian Franchise ............................................. ....................... 34
4.2 Jalur Pemasaran/Pengiriman Produk ..................................................... 35
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Perbedaan Waralaba dan Bussines Opportunity ................................. 9
3.1 Peralatan dan Fasilitas Franchisor ....................................................... 16
3.2 Peralatan dan Fasilitas Franchisee Bakso .............................................. 17
3.3 Bahan Baku Bakso ............................................................................. 19
3.4 Hasil Olahan ....................................................................................... 20
3.5 Komposisi Produk Franchisee Per Porsi ................................................ 21
4.1 Perkembangan Waralaba di Indonesia ............................................... 27
4.2 Harga Paket Waralaba Bakso .............................................................. 31
5.1 Asumsi Perhitungan Franchisor .......................................................... 38
5.2 Asumsi Perhitungan Franchisee .......................................................... 39
5.3 Komponen Biaya Investasi Franchisor ................................................. 41
5.4 Komponen Biaya Investasi Franchisee ................................................. 41
5.5 Biaya Operasional Franchisor ............................................................. 42
5.6 Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja Franchisor ................................ 43
5.7 Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi Franchisee ............................... 44
5.8 Jadwal Angsuran Pokok dan Angsuran Bunga Franchisor ................... 44
5.9 Jadwal Angsuran Pokok dan Angsuran Bunga Franchisee .................. 45
5.10 Pendapatan Tahun-1 Franchisor ......................................................... 45
5.11 Pendapatan Tahun-1 Franchisee ......................................................... 46
5.12 Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point per Tahun Franchisor ............ 47
5.13 Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point per Tahun Franchisee ........... 48
5.14 Kelayakan Usaha Franchisor ............................................................... 49
5.15 Hasil Analisis Sensitivitas Usaha Skenario I Franchisor ......................... 50
5.16 Hasil analisis sensitivitas Proyek Skenario II Franchisor ......................... 51
5.17 Hasil analisis sensitivitas Proyek Skenario III Franchisor ......................... 51
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECILxiv
5.18 Kelayakan Usaha Franchise ................................................................ 52
5.19 Analisis Sensitifitas Skenario I Franchisee ............................................ 53
5.20 Analisis Sensitifitas Skenario II Franchisee ........................................... 53
5.21 Analisis Sensitifitas Skenario III Franchisee .......................................... 53
1
BAB IPENDAHULUAN
Secara harfiah, franchise (waralaba) berasal dari bahasa Perancis yang berarti
kebebasan untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Menurut
Asosiasi Franchise Indonesia, waralaba didefinisikan sebagai “suatu sistem
pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek
(franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan
bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu”. PP No.16/1997
mendefinisikan waralaba sebagai “perikatan dalam rangka penyediaan dan/atau
penjualan barang dan atau jasa, dimana salah satu pihak (penerima waralaba)
diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain (pemberi
waralaba) dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak
lain (pemberi waralaba)1”.
Definisi sebagaimana PP No. 16 Tahun 1997 tersebut disempurnakan oleh
Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2007 yang mendefinisikan waralaba
sebagai “hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha
terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau
digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba”.
Suatu sistem bisnis waralaba melibatkan dua pihak yaitu franchisor dan
Franchisee. Franchisor adalah “wirausaha sukses pemilik produk, jasa atau sistem
operasi yang khas dengan merek tertentu, yang biasanya telah dipatenkan”.
Sementara Franchisee adalah “perorangan dan atau pengusaha lain yang dipilih
oleh franchisor atau yang disetujui permohonannya untuk menjadi Franchisee oleh
pihak franchisor untuk menjalankan usaha dengan menggunakan nama dagang,
1 Lukman Hakim, Info Lengkap Waralaba, (Jakarta: Media Press, 2008)
PENDAHULUAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL2
merek atau sistem usaha miliknya, dengan syarat imbalan kepada franchisor berupa
uang dalam jumlah tertentu pada awal kerjasama dijalankan dan atau pada jangka
waktu tertentu selama jangka waktu kerjasama”.
Waralaba merupakan konsep pemasaran dalam rangka memperluas
jaringan usaha secara cepat. Sistem franchise (waralaba) dianggap memiliki
beberapa kelebihan terutama menyangkut pendanaan, sumber daya manusia
dan manajemen. Dengan demikian pewaralabaan dapat dianggap sebagai jalur
distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya
melalui tangan Franchisee (terwaralaba)2.
Sebagai konsep usaha, waralaba memiliki kelemahan dan keuntungan
Pola usaha waralaba memberikan kemudahan dalam mengembangkan usaha.
Franchisor dapat mempercepat pertumbuhan outletnya dengan tidak perlu
menunggu terkumpulnya modal karena Franchisee (pembeli hak franchise)/
investor yang akan memberikan modal. Dengan pola tersebut maka jaringan
dapat dengan cepat meluas. Selain itu usaha waralaba memiliki ketahanan yang
baik dalam menghadapi berbagai risiko usaha. Sementara bagi Franchisee, tidak
perlu pengalaman bisnis yang memadahi dan akan memperoleh bantuan teknis
terkait pelaksanaan usahanya.
Kelemahan dari sistem waralaba antara lain adalah adanya kontrol yang
ketat dari franchisor. Selain itu, kontrak waralaba biasanya memberikan batasan-
batasan bagi Franchisee dalam mengembangkan usahanya.
Konsep waralaba pertama kali diterapkan oleh Singer Sewing Machine
Company dengan memberikan hak pada distributornya untuk menjual produk-
produk mesin jahit. Konsep waralaba ini kini telah diterapkan pada sejumlah
produk. Setiap produk barang atau jasa pada prinsipnya dapat diwaralabakan.
Sejumlah persyaratan produk atau jasa untuk dapat diwaralabakan antara lain:
pertama; Produk barang dan jasa memiliki pasar yang jelas dan brand yang baik.
Kedua; Memiliki formula dan desain yang dipatenkan. Ketiga; memiliki merek
dagang. Keempat; Memiliki sistem manajemen keuangan untuk mengendalikan
arus kas, Kelima; Memberikan konsultasi manajerial. Keenam; Adanya paket 2 Lukman Hakim, Info Lengkap Waralaba, (Jakarta: Medpress, 2008)
Usaha Franchise
3
periklanan yang memenuhi skala ekonomi, Ketujuh; Adanya layanan yang baik
dari kantor pusat. Kedelapan memiliki konsep bisnis yang teruji3.
Masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King pada akhir 1970-an
merupakan awal pengenalan franchise di Indonesia. Akan tetapi, perkembangan
waralaba di Indonesia mulai terlihat pada tahun 1990-an dan mengalami
perkembangan pesat dalam 5 tahun terakhir. Pada awal tahun 1990-an, waralaba
di Indonesia berjumlah 35 buah, dimana waralaba asing sebanyak 29 dan
waralaba lokal berjumlah 6 buah. Pada tahun 2006 usaha yang menjalankan
waralaba berjumlah 450 buah, dimana 220 asing dan 230 waralaba lokal. Dalam
kurun 2006-2008 perkembangan franchise bak jamur dimusim hujan. Tercatat
pertumbuhan waralaba pada tahun 2008 mencapai 57,6% yang meningkat dari
tahun sebelumnya yang mencapai 35,4%. Perkembangan waralaba pada tahun
2008 tercatat sebanyak 250 waralaba asing dan 450 waralaba lokal yang tersebar
di 31.827 gerai dan memiliki nilai omset penjualan sebesar Rp81,03 triliun. Dari
seluruh waralaba yang ada di Indonesia, jenis usaha yang paling banyak adalah
usaha makanan dan minuman dengan persentase sebesar 42,9% dan jasa
pendidikan sebesar 17,8%4.
Pada prinsipnya waralaba mirip dengan lisensi. Tetapi waralaba memiliki
sejumlah ciri khas yang merupakan kriteria yang harus dipenuhi sebagai waralaba
yaitu memiliki ciri khas usaha, terbukti sudah memberikan keuntungan, memiliki
standar atas pelayanan dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan yang dibuat
secara tertulis, mudah diajarkan dan diaplikasikan, adanya dukungan yang
berkesinambungan dan adanya hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar.
Pesatnya usaha waralaba telah memunculkan varian baru yang sering disebut
dengan peluang bisnis atau bussines opportunity atau BO. Perbedaanya adalah
BO tidak seketat waralaba. Kecenderungan pada BO adalah investasi yang lebih
kecil dari waralaba, tidak adanya pelatihan awal dan standar atau sistem yang
harus dijalankan, minimnya dukungan dan monitoring dari pemilik baik dari segi
operasional maupun marketing serta kontrak yang relatif terbuka. 3 Ibid 24 Butir_Butir Pemikiran Perdagangan Indonesia 2009-2014, Buku III Perdagangan Dalam Negeri, (Kadin 2008). Lihat juga Info Franchise 2008
PENDAHULUAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL4
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, waralaba sebagai sebuah
konsep bisnis telah berkembang sebagai suatu industri yang cukup memiliki masa
depan. Angka statistik perkembangan waralaba yang menakjubkan memberikan
gambaran betapa waralaba merupakan suatu konsep usaha yang layak untuk
dipertimbangkan. Sistem waralaba yang dianggap membangkitkan semangat
wirausaha mendapatkan sambutan positif. Hal tersebut dapat dilihat dari semangat
yang muncul dari Peraturan Pemerintah No. 42/2007 tentang waralaba yang
menganggap waralaba sebagai salah satu pengembangan UMKM.
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kemudahan persyaratan dan
bimbingan teknis usaha yang diberikan dalam bentuk pelatihan, penelitian dan
pengembangan. Selain itu, berdirinya Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) sebagai
wadah yang menaungi franchise dan franchisor diharapkan dapat menciptakan
industri waralaba yang kuat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional yang berbasis usaha kecil dan menengah.
Dalam rangka mendorong tumbuhnya usaha kecil dengan konsep
waralaba, Bank Indonesia berkepentingan untuk menyediakan lending model/pola
pembiayaan yang diharapkan memberikan gambaran utuh tentang usaha yang
ingin dijalankan dengan konsep waralaba sehingga dapat dijadikan acuan baik
bagi pewaralaba, terwaralaba maupun perbankan sehingga usaha waralaba dapat
mendorong tumbuhnya usaha kecil yang sekaligus mendukung pembangunan
ekonomi nasional baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang.
5
BAB IIPROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
2.1. Profil Usaha
Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya bahwa waralaba
merupakan suatu sistem pemasaran barang, dan atau jasa dan atau teknologi,
yang didasarkan pada kerjasama tertutup dan terus-menerus antara pihak-pihak
independen yaitu franchisor dan franchisee yang terpisah baik secara legal maupun
keuangan. Franchisor memberikan hak kepada franchisee dengan membebankan
kewajiban untuk melaksanakan bisnisnya sesuai dengan konsep dari franchisor.Waralaba merupakan konsep usaha yang dibangun atas sejumlah
kesepakatan sebagai sebuah kemitraan bisnis. Sejumlah komponen pokok yang
harus ada dalam waralaba antara lain:
1. Franchisor yaitu pihak pemilik/produsen dari barang atau jasa yang telah memiliki
merek tertentu serta memberikan hak ekslusif tertentu untuk pemasaran barang
dan jasa.
2. Franchisee yaitu pihak yang menerima hak ekslusif dari franchisor3. Adanya penyerahan hak-hak ekslusif dari franchisor kepada franchisee4. Adanya penetapan wilayah tertentu sebagai franchise area dimana franchisee
diberikan hak untuk beroperasi diwilayah tertentu.
5. Adanya imbal prestasi dari franchisee kepada franchisor yang berupa franchise
fee dan royalty fee serta biaya lainnya yang disepakati kedua belah pihak.
6. Adanya standar mutu yang ditetapkan franchisor kepada franchisee serta
supervisi berkala dalam rangka mempertahankan mutu.
7. Adanya pelatihan awal yaitu pelatihan yang berkisanambungan yang
diselenggarakan oleh franchisor untuk meningkatkan ketrampilan dan kapasitas
franchisee.
PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL6
Gambar 2.1. Pola Hubungan Franchise
Pola hubungan antara franchisee dan franchisor dapat lihat pada Gambar
2.1 berikut ini :
Dalam praktik bisnis dengan konsep waralaba, dikenal beberapa tipe
yaitu1:
a. Product and Trademark Franchising (Waralaba Produk dan Merek Dagang)
Dalam tipe ini, franchisor memberikan hak kepada franchisee untuk
menjual secara luas suatu produk atau brand tertentu. Dalam Product and Trademark Franchising atau sering disebut Produk Franchising, pewaralaba
menghasilkan produk dan penerima waralaba menyediakan outlet untuk
produk yang dihasilkan pewaralaba.
b. Bussines Format Franchising (waralaba format bisnis)
Dalam format ini, franchisor memberikan kepada franchisee hak untuk
memasarkan suatu produk atau merek dagang tertentu dengan menggunakan
sistem operasi lengkap dari franchisor. Dalam Bussines Format Franchising
atau sering disebut Operating System Franchises, penerima waralaba
diberikan lisensi untuk melakukan usaha dengan paket bisnis dan merek
dagang yang dikembangkan oleh pemberi waralaba.
Waralaba produk dan merek dagang merupakan bentuk waralaba yang
paling sederhana, dimana pemberi waralaba memberikan hak kepada penerima
waralaba untuk menjual produk yang dikembangkan oleh pemberi waralaba
1 Lukman Hakim, Info Lengkap Waralaba, (Jakarta: Medpress, 2008)
FRANCHISORKONTRAK /PERJANJIAN
FRANCHISEE
Usaha Franchise
7
yang disertai dengan pemberian izin untuk menggunakan merek dagang milik
pemberi waralaba. Pemberian izin penggunaan merek dagang tersebut diberikan
dalam rangka penjualan produk yang diwaralabakan. Atas pemberian waralaba
izin penggunaan merek dagang tersebut biasanya pemberi waralaba memperoleh
suatu bentuk pembayaran royalti dimuka, dan selanjutnya pemberi waralaba
memperoleh keuntungan atau disebut royalti berjalan melalui penjualan produk
yang diwaralabakan kepada penerima waralaba.
Dalam bentuknya yang sangat sederhana ini, waralaba produk dan merek
dagang seringkali mengambil bentuk keagenan, distributor atau lisensi penjualan.
Waralaba format bisnis adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (pemberi
waralaba) kepada pihak lain (penerima waralaba), lisensi tersebut memberi hak
kepada penerima waralaba untuk berusaha dengan menggunakan merek dagang/
nama dagang pemberi waralaba, dan untuk menggunakan keseluruhan paket
yang terdiri dari seluruh elemen yang diperlukan untuk membuat seorang yang
sebelumnya belum terlatih dalam bisnis dan untuk menjalankannya dengan
bantuan yang terus menerus atas dasar-dasar yang telah ditentukan2.
Pada praktiknya kedua tipe franchise ini memang serupa, tapi tak sama.
Perbedaan yang mendasar adalah bahwa dalam waralaba format bisnis, franchisee
di berikan hak penuh untuk menggunakan paket bisnis untuk mengembangkan
usaha sesuai dengan kaidah dan aturan yang telah dibuat oleh franchisor. Franchise
tipe ini memiliki keunggulan karena mampu memproduksi sendiri produk, jasa atau
teknologi yang telah disetujui oleh franchisor. Dalam hal ini, keuntungan yang
didapatkan tentu saja lebih besar, karena franchisee lebih dapat memperhitungkan
arus kasnya. Keunggulan lain dari metode paket bisnis ini adalah, memiliki
perkembangan usaha yang lebih cepat, dengan catatan bahwa franchisee memiliki
kemauan dan kemampuan dalam mengembangkan diri berdasarkan supervisi dari
franchisor. Kelemahannya adalah kebalikan dari keunggulan yang diberikan. Jika calon
franchisee tidak memiliki komitmen untuk berkembang bersama, dan tidak memiliki
hasrat untuk mengembangkan kemajuan usaha yang tinggi, maka disarankan
2 Tengku Keizirina Dezi Azwar CN, SH M.Hum, Perlindungan Hukum Dalam Franchise (USU, 2005)
PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL8
tidak menggunakan tipe format bisnis. Dengan kata lain, tipe merek dan produk
memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan franchise
format bisnis.
Sebagai produk usaha, waralaba memiliki beberapa elemen pokok terkait
dengan usaha yang akan dijalankan. Untuk itu, usaha waralaba yang dijalankan
harus memiliki sejumlah hal yang antara lain:
1. Produk franchise mencakup unsur-unsur berikut ini
a. Unik
b. Berkualitas
c. Marketable2. Adanya Standard of Procedure (SOP) yang dibakukan
3. Manajemen keuangan dan akuntansi yang baik. Beberapa hal yang perlu Anda
perhatikan antara lain:
a. Budgeting atau penganggaran
b. Kalkulasi keuangan seperti Break Even Point/BEP (titik impas) tingkat hasil,
pengembalian modal
c. Sistem akuntansi yang rapi sehingga memudahkan pengawasan dan audit
untuk pengambilan keputusan
d. Perpajakan
4. Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dengan melalui:
a. Sistem perekrutan SDM
b. Sistem pelatihan SDM
c. Sistem kompensasi bagi SDM
d. Penciptaan suasana kerja yang kondusif
5. Strategi pemasaran yang jitu
6. Perlindungan hukum yang memadai, hal ini erat kaitannya dengan:
a. Badan hukum usaha
b. Perizinan usaha
c. Hak merek dan hak paten
d. Perpajakan
7. Pengalaman keberhasilan.
Usaha Franchise
9
Pada prinsipnya waralaba merupakan lisensi. Perbedaannya waralaba
memiliki sejumlah ciri khas waralaba yang tidak terdapat pada konsep bisnis
lainnya. Keempat faktor tersebut antara lain:
a. Keberadaan pemberi waralaba dan penerima dalam suatu hubungan yang
terus menerus.
b. Kewajiban untuk menggunakan nama dan sistem pemberi waralaba, dan
patuh pada pengendaliannya
c. Resiko terhadap kejadian yang dapat merusak bisnis waralaba yang berada
di luar kemampuan dan kesiapan penerima waralaba untuk menghadapinya
(misalnya kegagalan bisnis pemberi waralaba, atau tindakan penerima
waralaba lain yang membuat reputasi waralaba tersebut menjadi buruk).
d. Kemampuan pemberi waralaba untuk tetap memberikan jasa sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, yang dianggap bernilai dan wajar yang bisa
membuat bisnis waralaba tersebut berhasil.
Sebagaimana diketahui bahwa maraknya usaha waralaba diiringi munculnya
bussines opportunity (BO) atau peluang bisnis yang seolah-olah mirip dengan
waralaba. Perbedaan antara waralaba dan bussines opportunity dapat dilihat pada
Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Perbedaan Waralaba dan Bussines Opportunity
No Kriteria Waralaba Bussiness Opportunity
1 Investasi Franchise Fee atau investasi awal lebih tinggi
Investasi lebih rendah
2 Pemilihan Lokasi Lokasi menjadi faktor penting bagi pewaralaba
Hanya dilakukan survei, tetapi tidak selalu.
3 Bantuan Pra operasi
Adanya konsultasi pembangunan, pembelian dan rekrutmen
Dilakukan tapi sangat minim
4 Pelatihan Adanya pelatihan dan manual serta praktik lapangan
Tidak ada pelatihan
5 Bantuan Teknis Operasi
Adanya pengawasan secara berkala
Dilakukan bila ada masalah
PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL10
6 Produk dan Jasa Produk dan layanan sudah ditentukan oleh franchisor
Mitra memiliki kebebasan mengembangkan produk dan jasa
7 Sistem Operasi dan Layanan
Baku dan memiliki manual Tidak ada. Disesuaikan dengan karakter mitra
8 Legal dan Perpajakan
Detail tercantum dalam kontrak Legal dilakukan dalam kontrak, tetapi mengenai perpajakan tidak jelas
9 Pemasaran dan Promosi
Adanya support dari franchisor Dilakukan minimal. Sebagian besar hanya untuk pengembangan outlet
10 Fleksibilitas Minim dan harus persetujuan franchisor
Bebas dan Terbuka tanpa harus ada persetujuan
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Seperti telah disinggung pada bagian sebelumnya bahwa, pertumbuhan
bisnis waralaba di Indonesia kebanyakan bermunculan antara tahun 2006
hingga 2008. Pada dua tahun terakhir ini bisnis yang diwaralabakan mencapai
56,7%. Sedangkan antara 2000-2005, bisnis yang diwaralabakan hanya 35,4%.
Pertumbuhan waralaba di Indonesia ditunjukkan pada Gambar 2.2. Gambar
ini menunjukkan bahwa mulai tumbuhnya bisnis waralaba secara masif pada
periode antara 2006-2008. Sehingga diperkirakan pertumbuhan jenis usaha yang
mewaralabakan usahanya akan terus melaju pada tahun 2008, tahun di mana
franchise menjadi sebuah trend bisnis yang akan terus berkembang.
Gambar 2.2. Pertumbuhan Waralaba di Indonesia
Sumber: Riset Majalah Info Franchise, 2008
Usaha Franchise
11
Karakteristik waralaba di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.3. Dari total
seluruh waralaba yang ada di Indonesia, jenis usaha yang paling banyak adalah
berupa usaha makanan dan minuman dengan persentase sebesar 42,9% dan
jasa pendidikan sebesar 17,8%. Konsep usaha franchise ternyata lebih dominan
daripada konsep business opportunity dengan persentase 58,8% berbanding
30,5%. Sebanyak 64, 3% waralaba di Indonesia masih dikuasai oleh pengusaha
lokal, sedang pengusaha asing masih berada di 35,7 %.
Untuk saat ini, waralaba yang menjadi primadona adalah bisnis restoran dan
pendidikan. Hal tersebut dapat dipahami mengingat makanan dan pendidikan
telah menjadi kebutuhan maupun gaya hidup masyarakat Indonesia. Makanan
sebagai primadona dalam waralaba bukanlah hal yang baru. Kecenderungan
dominasi waralaba rumah makan siap saji telah dimulai sejak tahun 1919 ketika
A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard
Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague telah memonopoli usaha
untuk restauran modern.
Waralaba makanan biasanya menggunakan tipe waralaba format bisnis. Hal
ini terkait dengan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang diberikan. Dalam
rangka menjaga kualitas dan pelayanan, seluruh bahan baku disuplai oleh pihak
Gambar 2.3. Profil Waralaba Indonesia 2008
Sumber: Riset Majalah Info Franchise, 2008
PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL12
franchisor. Selain itu juga dilakukan pengawasan berkala dalam rangka melakukan
evaluasi dan kontrol terhadap pelayanan dan kualitas rasa.
Pengembangan waralaba makanan umumnya didukung oleh master
franchise yang berfungsi sebagai distributor maupun sebagai manajer area bagi
gerai-gerai yang ada di wilayahnya. Persyaratan sebagai master franchise antara
lain bersedia bekerjasama dengan Franchisor dan berbagai persyaratan yang telah
ditentukan.
2.2. Pola Pembiayaan
Untuk melakukan usaha waralaba dapat dilakukan dengan cara menggunakan
modal sendiri maupun kredit. Perkembangan usaha dengan konsep waralaba yang
begitu pesat telah membuat sejumlah bank maupun lembaga pembiayaan non
bank menawarkan skim kredit waralaba. Skim kredit yang ditawarkan tersebut
terdiri atas kredit investasi dan kredit modal kerja.
Secara umum kredit waralaba sama dengan kredit usaha pada umumnya.
Perbedaan dengan kredit usaha pada umumnya antara lain adalah jangka waktu
kredit mengikuti jangka waktu perjanjian waralaba (bisa mencapai 5 tahun), tidak
mengharuskan adanya jaminan berupa tambahan aktiva yang melebihi nilai kredit,
tidak mengharuskan franchisee sebagai debitur memiliki pengalaman usaha yang
menguntungkan.
Saat ini terdapat 2 bank yang secara khusus memiliki skim pembiayaan
waralaba yaitu PT. BRI (Persero) dan PT. Bank Saudara. Realisasi kredit waralaba oleh
PT. BRI (Persero) pada tahun 2007 mencapai Rp8,6 trilyun dari Rp10 trilyun yang
ditargetkan dengan 10.000 lebih pewaralaba dan terwaralaba yang dibiayai.
Perbankan memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan persyaratan
kredit waralaba. Secara umum syarat-syarat tersebut adalah:
1. Profil usaha
2. Laporan keuangan
3. Proyeksi perhitungan usaha calon terwaralaba
Usaha Franchise
13
4. Rencana usaha
5. Dokumen legalitas usaha
6. Standard Operational Procedure7. Memenuhi persyaratan kredit bank
Bagi franchisee, perbankan biasanya memberikan persyaratan adanya
rekomendasi dari pewaralaba, dokumen legalitas usaha, perjanjian kerjasama
waralaba. Beberapa persyaratan kredit waralaba yang di berlakukan antara lain:
1. Usaha yang dikelola franchisor telah berjalan selama 3 tahun dan franchisor tidak perlu menyerahkan laporan keuangan.
2. Bagi calon debitur (franchisee) yang telah mempunyai usaha, wajib menyerahkan
laporan keuangan selama 2 tahun terakhir.
3. Bagi calon debitur (franchisee) yang baru memulai usaha waralaba tidak perlu
menyerahkan laporan keuangan.
4. Debitur telah mempunyai kontrak kerjasama dengan franchisor.5. Debitur menyerahkan salinan dokumen legalitas usaha
a. Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir
b. Identitas pemilik dan pengurus
c. Surat Keterangan Domisili
d. Tanda Daftar Perusahaan
e. Nomor Pokok Wajib Pajak
f. Surat Ijin Usaha Perdagangan
g. Surat Ijin Tempat Usaha
h. Surat Ijin Gangguan
i. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
j. Kontrak kerjasama waralaba
Selain itu, syarat-syarat lainnya untuk pemberian kredit waralaba antara lain:
1. Franchisee yang franchisornya telah bekerja sama dengan bank.
2. Franchisor membuka rekening penampungan atau escrow account
PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL14
3. Pewaralaba memiliki ketentuan buy back guarantee. Hal ini menjadi penting,
karena bukan hanya pertumbuhan gerai yang diandalkan melainkan juga
kesinambungan usaha terwaralaba
Selain PT. BRI (Persero) dan Bank Saudara, sejumlah bank lain mencoba
masuk dalam ceruk pasar ini. Bank Mandiri umpamanya, sejak bulan maret 2008
mengucurkan kredit pembiayaan waralaba dengan segmen ritel yang punya nama.
Selain itu, BNI akan mengucurkan kredit waralaba dengan persyaratan yang mudah
dan cepat dengan menunjukkan surat ijin usaha dan surat perjanjian waralaba.
1515
BAB IIIASPEK OPERASI DAN PRODUKSI
3.1. Lokasi
Pemilihan lokasi usaha merupakan hal yang sangat penting bagi usaha
waralaba karena akan menentukan tingkat kunjungan pelanggan. Untuk
menentukan lokasi, biasanya franchisor akan melakukan survei dan riset pasar.
Beberapa tipe tempat yang biasanya direkomendasikan yaitu tempat perbelanjaan,
perumahan, pinggir jalan atau menempati bangunan tersendiri. Penentuan lokasi
tersebut terkait dengan aksesibilitas konsumen atau pelanggan. Sejumlah informasi
penting yang diperlukan dalam rangka menentukan lokasi antara lain karakteristik
penduduk terkait dengan tingkat pendapatan dan daya beli, tingkat pendidikan,
pekerjaan dan profesi. Selain itu, kenyamanan lokasi dan kelengkapan sarana dan
prasarana yang mendukung aksesibilitas pelanggan ke lokasi outlet atau gerai
menjadi sesuatu yang penting. Selain hal-hal yang berkaitan dengan potensi pasar
tersebut, peraturan daerah perlu diperhatikan terutama terkait perizinan usaha
dan rencana tata ruang dan tata wilayah.
Ketidaktepatan dalam pemilihan lokasi merupakan faktor yang cukup fatal.
Pasalnya, hidup matinya suatu outlet atau gerai sangat ditentukan oleh ketepatan
pemilihan lokasi. Setelah dilakukan pemilihan lokasi, dilakukan penataan ruang
dan dekorasi gerai. Hal ini biasanya telah distandarkan oleh franchisor. Penataan
ini selain menjadi ciri khas dari masing-masing franchise, juga mencerminkan
aktifitas yang ada. Dalam konteks waralaba makanan pelayanan dimulai dari
penyambutan pelanggan hingga transaksi berakhir. Selain itu, pembagian ruang-
ruang juga dilakukan yang meliputi tempat memasak, kasir, tempat makan, parkir,
tempat mencuci peralatan yang kotor.
ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL16
3.2. Fasilitas dan Peralatan
Usaha waralaba merupakan suatu sistem bisnis yang menjual produk atau
jasa. Dalam menjalankan usaha ini melibatkan franchisor yang memberikan lisensi
kepada franchisee, untuk membuka usaha bisnis dengan menggunakan nama
dagang pihak pemilik waralaba dan berbagai fasilitas yang telah disepakati.
Fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha waralaba
berbeda-beda tergantung jenis usahanya. Bagi franchisee, biasanya fasilitas dan
peralatan usaha diberikan oleh franchisor yang merupakan paket waralaba. Untuk
franchisor, fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan selain merek dagang adalah
peralatan produksi. Dalam kajian ini dicontohkan waralaba makanan bakso,
fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan antara lain dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini:
No Nama Peralatan Jumlah
1 Mesin Pembuat Bakso 1
2 Kompor 2
3 Freezer 3
4 Blender 2
5 Dandang 3
6 Peralatan memasak 1
Tabel 3.1 Peralatan dan Fasilitas Franchisor
Sumber: data primer, diolah
Gambar 3.1. Mesin Pembuat Bakso
Usaha Franchise
17
Fasilitas dan peralatan yang disediakan oleh franchisor meliputi fasilitas
yang dibutuhkan untuk melakukan usaha bakso. Fasilitas yang diberikan waralaba
Berdasarkan paket waralaba yang ditawarkan, fasilitas dan peralatan yang diberikan
kepada franchisee dapat dilihat dengan jelas pada Tabel 3.2 berikut ini
Paket Foodcourt Paket Miniresto Paket Resto
• Etalasebesertaatributpromosinya
• Kompordouble 1 buah• Tabunggasdan
perlengkapannya 1 buah• Pancirebusmieayam• Saringanmieayam1buah•Wajanpenggorengannasi
goreng, Mie goreng, & Mie godok 1 buah
•MejaOutlet/etalase besar beserta atribut promosinya
• Kompordouble 1 buah• Tabunggasdan
perlengkapannya 1 buah• Pancirebusmieayam• Saringanmieayam1buah•Wajanpenggorengannasi
goreng, Mie goreng, & Mie godok 1 buah
•MejaOutlet/etalase besar beserta atribut promosinya
• Kompordouble 2 buah• Tabunggasdan
perlengkapannya 2 buah• Pancirebusmieayam• Saringanmieayam1buah•Wajanpenggorengannasi
goreng, Mie goreng, & Mie godok 1 buah
Tabel 3.2 Fasilitas dan Peralatan Franchisee Bakso
Gambar 3.2. Blender
ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL18
•Wajanpenggorenganbatagor 1 buah
• Tempatkuah/dandangbakso 1 buah
• Dandangkeciluntuksiomay 1 buah
• Iruskuahbakso1buahdan Sutil 1 buah
• Pancikeciluntukbumbusiomay & batagor 1 buah
• Penjepit1buah• 1buahblender• 1buahkulkas• 1buahmagicjar• 1buahgelasukur• TermosEs1buah• Banner ukuran 60 x 160
cm• Seragamkerjauntuk3
orang 2 set • 3lusinmangkokbakso/
cwie mie/mie ayam bakso• 3lusintempatsambal• 1settempatsaossambal,
kecap.• 3lusinsendokgarpu• 2lusinpiringnasigoreng/
siomay • 2lusingelasjuice• 2lusingelasescampur/
sekoteng/dawet• Promotion Kit•Neon Box•Cash register Casio • 10buahNota/bon
•Wajanpenggorenganbatagor 1 buah
• Dandangkeciluntuksiomay 1 buah
• Iruskuahbakso1buah,Sutil 1 buah
• Pancikeciluntukbumbusiomay & batagor 1 buah
• Tempatkuah/dandangbakso 1 buah
• Penjepit1buah• TermosEs1buah• Banner ukuran 60 x 160
cm 1 buah• Seragamkerjauntuk4
orang 2 set • 3lusinmangkokbakso/
cwie mie/mie ayam bakso • 3lusinmangkokbakso/
cwie mie/mie ayam bakso• 3lusintempatsambal• 1settempatsaossambal,
kecap.• 3lusinsendokgarpu• 2lusinpiring• 2lusingelasjuice• 2lusingelasescampur/
sekoteng•Cash resgister Casio• 1buahblender• 1buahkulkas• 1buahmagic jar• 1buahfrezer 150 ltr• 10setmejakursistandar/
biasa • 10buahNota/bon
•Wajanpenggorenganbatagor 1 buah
• Dandangkeciluntuksiomay 1 buah
• Iruskuahbakso1buah,Sutil 2 buah
• Pancikeciluntukbumbusiomay & batagor 1 buah
• Tempatkuah/dandangbakso 1 buah
• Penjepit1buah• TermosEs1buah• Banner ukuran 60 x 160
cm 2 buah• Seragamkerjauntuk6
orang 2 set • 4lusinmangkokbakso/
cwie mie/mie ayam bakso • 4lusinmangkokbakso/
cwie mie/mie ayam bakso• 4lusintempatsambal• 2settempatsaossambal,
kecap.• 4lusinsendokgarpu• 3lusinpiring• 3lusingelasjuice• 3lusingelasescampur/
sekoteng•Cash resgister Casio• 2buahblender• 1buahkulkas• 1buahmagic jar• 1buahgelasukur• 1buahfrezer 200 ltr• 10setmejakursi• 10buahNota/bon
Sumber: data primer, diolah
Usaha Franchise
19
Bagi franchisor, untuk menyediakan fasilitas dan peralatan gerai diperoleh
melalui pemesanan kepada produsen peralatan atau toko dan produksi sendiri
seperti etalase/outlet.
3.3. Bahan baku
Produk atau jasa yang dihasilkan oleh usaha waralaba berbeda-beda, oleh
karena itu bahan bakunya juga berbeda-beda. Selain itu, tidak semua waralaba
mengharuskan bahan baku berasal dari franchisor. Dalam menjaga kualitas rasa,
waralaba mewajibkan franchisee memperoleh bahan baku dari franchisor. Sebagai
franchisor, bahan baku yang dibutuhkan tiap bulannya dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Gambar 3.3. Fasilitas dan Peralatan Franchise
No Bahan baku Nilai (Kg)
I Bahan Baku
1 Tepung sagu 150 kg/bulan
2 Daging Sapi 90 kg/bulan
3 Daging Ayam 45 kg/bln
Tabel 3.3 Bahan Baku Bakso
ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL20
4 Bumbu-Bumbu Rempah 45 kg/bulan
5 Kacang tanah 50 kg/bulan
II Bahan Pembantu
1 Garam 50 kg/bln
2 Gula 50 kg/bln
3 Penyedap rasa 2 dus besar / bulan
Sumber: data primer, diolah
Sumber: data, diolah
Nama ProdukJumlah Produksi Per
Bulan
Bakso 900 Bungkus
Tahu bakso 900 Bungkus
Pangsit Goreng 900 Bungkus
Pangsit Rebus 900 Bungkus
Bumbu Nasi Goreng 900 Bungkus
Bumbu Mie Godhog 900 Bungkus
Bumbu Mie Goreng 900 Bungkus
Bumbu Siomai 900 Bungkus
Tabel 3.4 Hasil Olahan
Hasil dari pengolahan bahan baku tersebut menjadi sejumlah barang jadi
yang akan digunakan oleh franchisee sebagai bahan baku. Hasil pengolahan
bahan baku tersebut adalah sebagai berikut:
No Nama Produk Komposisi
1Bakso Terdiri atas bakso 2 bakso kasar, 2 bakso halus, 1 tahu
bakso, 1 pangsit goreng, 1 gorengan kembang dan 1 tahu bakso, kuah, bawang goreng, sambal, kecap dan saus
2 Mie Ayam Terdiri atas mie, adonan ayam, kuah, sambal,kecap,saus
3 Cwie Mie Terdiri atas
4Siomay Terdiri atas bumbu siomai, 1 telor, 1 tahu siomai, 2 siomai,
1 kentang, dan 1 kol
5Mie Ayam Bakso Terdiri atas mie, adonan ayam, bakso halus 3 butir, kuah,
sambal,kecap,saus
6 Nasi Goreng Jawa Terdiri atas nasi, bumbu nasi goreng, telor
7 Mie Goreng Jawa Terdiri atas mie, bumbu mie goreng, telur
8 Mie Godok Terdiri atas mie, bumbu mie godhog, telur
Usaha Franchise
23
3.6. Proses Operasi
Proses produksi barang dan jasa usaha waralaba biasanya sudah ditentukan
oleh franchisor. Pada dasarnya proses tersebut merupakan suatu bentuk kegiatan
untuk mengolah satuan bahan baku (input produksi) menjadi produk (output
produksi). Untuk melaksanakan proses atau kegiatan tersebut diperlukan satu
rangkaian aktifitas yang dilakukan secara bertahap. Perancangan proses produksi
dalam hal ini akan tergantung pada karakteristik produk yang dihasilkan dan pola
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proyek pembuatan produk. Kualitas produk
selain ditentukan oleh proses produksi juga dibutuhkan peralatan yang handal dan
sumber daya manusia yang memadahi.
Proses produksi terdiri dari beberapa tahapan sebelum produk tersebut
didistribusikan kepada franchisee. Dalam kajian ini, dicontohkan tahapan
pembuatan bakso yang meliputi penyiapan bahan baku, pemotongon daging,
penggilingan dan pembuatan bola bakso, pengepakan dan pengiriman.
Sementara untuk pembuatan bumbu adalah adalah penyiapan bahan, penakaran,
penumbukan dan pengepakan serta pengiriman. Secara grafis, proses produksi
bakso dapat dilihat dengan jelas pada gambar berikut ini:
Gambar 3.5. Proses Pembuatan Bakso
Pemotongan
Daging
Penggilingan Daging
Peghalusan daging giling
Pencampuran Daging dan
Bumbu
Pencampuran Dengan Tapioka
Pembentukan Bola
Perebusan
Penirisan
Pengepakan
Penyimpanan Pengiriman
ASPEK OPERASI DAN PRODUKSI
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL24
Bagi franchisee, standar pelayanan merupakan paket dari franchisor. Secara umum, operasi ditingkat franchisee terdiri atas penyambutan pelanggan,
pemesanan produk oleh pelanggan, pelayanan pelanggan, pembayaran, dan
purna layanan seperti permohonan kritik dan saran, kuesioner atau ucapan terima
kasih. Secara grafis dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut ini
Gambar 3.6. Proses Layanan di Tingkat Franchisee
Penyambutan
Pelanggan
Pemesanan
Pelayanan
Pembayaran
Purna Layanan
3.7. Jenis, Jumlah dan Kualitas
Jenis produk atau jasa usaha waralaba merupakan produk yang sudah
distandarkan baik jenisnya maupun kualitasnya. Untuk jumlah produk menyesuaikan
dengan permintaan pasar atau masing-masing gerai. Produk yang dihasilkan yaitu
berupa bakso dan bumbu-bumbu, didistribusikan kepada franchisee dengan
jumlah tertentu yang diminta oleh franchisee dan kualitas yang telah distandarkan
oleh franchisor. Kualitas rasa merupakan brand yang senantiasa dijaga. Untuk menjaga
kualitas tersebut sejumlah sertifikasi produkpun dilakukan, diantaranya adalah
sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia, sertifikasi Departemen Kesehatan
dan Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai produk yang tidak berbahaya,
Usaha Franchise
25
serta sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional sebagai produk yang layak untuk
dikonsumsi dan digunakan di Indonesia.
3.8. Produksi Optimal
Sebagai sebuah konsep pemasaran produk, kapasitas produksi sangat
ditentukan oleh permintaan pasar. Waralaba merupakan kemitraan bisnis dalam
rangka menumbuhkembangkan bisnis secara cepat. Bagi franchisor, sistem
waralaba memungkinkan kegiatan usaha dapat mengembangkan jaringan bisnis
baik dalam skala nasional maupun global. Sebaliknya bagi franchisee, dengan
membeli hak waralaba dapat memiliki bisnis yang sudah mapan dengan segmen
pasar yang sudah jelas dan manajemen yang sudah baik.
Dengan demikian, jumlah produk akan disesuaikan dengan jumlah
permintaan. Penambahan kapasitas produksi akan terus dilakukan seiring
berkembangnya pasar. Berdasarkan pada kapasitas terpasang, saat ini produk
yang dihasilkan merupakan produk optimal sesuai dengan jumlah dan kapasitas
produksi peralatan yang ada.
3.9. Kendala Produksi
Usaha dengan konsep waralaba format bisnis, kendala yang dihadapi
biasanya terkait pasokan kepada franchisee dan menjaga kualitas produk. Akan
tetapi, waralaba makanan seperti bakso tampaknya tidak memiliki hambatan yang
berarti. Selain bahan baku mudah diperoleh, produk yang dihasilkan merupakan
produk yang bisa diawetkan dengan cara dibekukan. Dengan adanya sentuhan
teknologi, produk yang peka terhadap perubahan cuaca dapat ditanggulangi.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
27
BAB IVASPEK PASAR DAN PEMASARAN
4.1. Pasar
4.1.1. Permintaan
Dalam kurun sepuluh terakhir ini, usaha dengan pola waralaba
berkembang cukup pesat. Pasalnya, waralaba telah memberikan berbagai
kemudahan baik bagi franchisor maupun franchisee. Bagi franchisor, usaha
dengan konsep waralaba dapat berkembang dengan cepat. Sementara bagi
franchisee tidak membutuhkan pengalaman bisnis dan memiliki risiko gagal
yang minimal serta terhindar dari sindroma ‘apa yang harus dilakukan?’.
Banyaknya barang dan jasa yang bisa diwaralabakan dan kemudahan
dalam menjalankan usaha menjadikan permintaan usaha waralaba
meningkat. Perkembangan usaha waralaba di Indonesia mengalami
pertumbuhan yang cukup fantastis dalam 5 tahun terakhir. Perkembangan
tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tahun Asing Lokal Total
1992 29 6 35
1995 117 15 132
1996 210 20 230
1997 (Jul) 235 30 265
2000 (Jul) 222 39 261
2001 (Jul) 230 42 272
2002 212 47 259
Tabel 4.1 Perkembangan Waralaba di Indonesia
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL28
2003 190 49 239
2004 200 85 285
2005 237 129 366
2006 220 230 450
2007 250 450 700
2008 260 690 950
Sumber: Kadin, 2008
Melihat perkembangan tersebut, tampaknya permintaan akan usaha
waralaba akan terus bertambah. Berbagai produk dan jasa berusaha
menggunakan waralaba dalam mengembangkan jaringan distribusi dan
pemasarannya.
Seperti telah disampaikan pada bagian sebelumnya bahwa waralaba
makanan merupakan waralaba yang cukup mendominasi sejak 1919.
Tumbuhnya waralaba lokal yang bergerak dibidang makanan mencapai
42,5% merupakan angka yang fantastis. Tampaknya kekayaan budaya
dan kuliner bangsa ini turut serta mendorong inovasi dan kreatifitas
para wirausaha. Selain itu, dengan semakin matangnya konsep bisnis
waralaba dan tumbuhnya jiwa kewirausahaan ditengah kesempatan yang
semakin terbatas, semakin menempatkan waralaba sebagai bisnis yang
menguntungkan. Sebagai contoh adalah bakso. Makanan yang tidak
mengenal usia ini memiliki peminat yang tidak sedikit jumlahnya. Maka
tidak mengherankan bila waralaba bakso dapat berkembang dengan cepat
seperti yang dialami oleh Bakso Cak Man, Bakso A Fung dan Bakso Cak Eko
yang dalam 2 tahun pertumbuhan outletnya mencapai 103 buah.
4.1.2. Penawaran
Franchise menawarkan kepada franchisor sebuah metode yang
relatif cepat untuk memperluas jaringan distribusi barang dan jasa dengan
Usaha Franchise
29
menggunakan modal yang minimal. Bagi franchisee, waralaba dapat dimaknai
sebagai suatu metode untuk menggunakan modal dan pengembangan
karyawan. Dalam pandangan franchisor, modal dan motivasi berusaha
franchisee menjadi hal yang penting. Franchisee berlaku sebagai pemilik
usaha dapat mengembangkan usaha dengan nama dan citra franchisor. Dengan merek dan citra franchisor yang baik maka pasar dapat dengan
cepat meluas melalui unit-unit usaha waralaba.
Sejumlah manfaat waralaba baik dari segi franchisor maupun para
franchisee adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan usaha dengan biaya yang relatif murah
2. Potensi passive income yang besar
3. Efek Bola Salju dalam hal brand awareness dan brand equity usaha.
4. Terhindar dari Undang-undang Antimonopoli
Sementara bagi franchisee, sejumlah manfaat yang dirasakan adalah
1. Memperkecil risiko kegagalan usaha;
2. Menghemat waktu, tenaga, dan dana untuk proses trial & error3. Memberi kemudahan dalam operasional usaha
4. Penggunaan nama merek yang sudah lebih dikenal masyarakat.
Terdapat sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai
usaha franchise baik bagi franchisor maupun franchisee. Bagi franchisor yang
perlu diperhatikan antara lain kewirausahaan, brand atau merek, sistem
yang mapan, kemampuan sumber daya manusia. Sejumlah informasi yang
harus disampaikan kepada calon penerima waralaba yaitu:
1. Posisi usaha dan keuangan waralaba
2. Manajemen franchisor3. Penawaran waralaba
4. Anggota waralaba
5. Proyeksi keuangan
6. Kontrak kerjasama
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL30
Bagi calon franchisee, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain
potensi pasar produk atau jasa yang tawarkan, format kerjasama, sistem
yang mapan dan teruji keberhasilannya, lokasi usaha, kualitas sumber daya
manusia, bantuan teknis yang diberikan, royalty fee dan franchise fee serta
legalitas franchisor dan lamanya kontrak kerjasama.
Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam melakukan usaha
waralaba, maka hal-hal tersebut di atas harus dituangkan dalam suatu
kontrak perjanjian. Sebagai sebuah konsep, tawaran waralaba merupakan
sesuatu hal yang cukup menarik mengingat sejumlah manfaat yang akan
diperoleh sebagaimana disebutkan diatas. Berbagai produk dan jasa telah
membuktikan keampuhan waralaba, termasuk waralaba makanan bakso
yang menawarkan paket waralaba, seperti paket foodcourt, paket miniresto
dan paket resto. Yang membedakan paket-paket tersebut, selain harga juga
fasilitas dan peralatan serta menu makanana yang diberikan oleh franchisor. Selain itu, franchisor dapat pula menawarkan master franchise yang berfungsi
sebagai manajer area dan agen atau distributor. Master franchise ini dapat
diperoleh dengan cara membeli paket master franchise atau mendirikan 3
(tiga) paket resto sekaligus. Waktu yang ditawarkan dalam kontrak kerjasama
adalah biasanya antara 1 sampai 10 tahun.
4.2. Pemasaran
4.2.1. Harga
Usaha waralaba pada dasarnya merupakan konsep pemasaran untuk
menjual produk atau jasa dengan menggunakan merek atau nama dagang
atau simbol komersial yang dimiliki oleh franchisor. Untuk menggunakan
nama dagang beserta fasilitasnya, franchisee membayar franchise fee
kepada franchisor. Harga franchise fee tersebut berhubungan dengan nilai
nama dagang, barang-barang atau pelayanan, pelatihan dan royalti. Royalti
Usaha Franchise
31
fee berkisar antara 2%-15% dari total omset. Alokasi royalty fee biasanya
digunakan oleh franchisor untuk promosi dan pemasaran.
Franchise fee dan Royalti fee menjadi pertimbangan penting bagi
usaha waralaba. Penentuan franchise fee biasanya dikaitkan dengan fasilitas
dan pelayanan awal yang diberikan. Sementara royalty fee biasanya berkisar
antara 3-5% dari total omset per tahun. Selain itu, hal yang juga diperhatikan
adalah harga produk atau jasa yang ditawarkan.
Secara umum harga yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor meliputi franchise fee dan royalty fee. Selain itu, biasanya yang dibebankan
kepada franchisee selain franchise fee meliputi tanah dan bangunan,
perizinan, survei awal. Sementara, yang diberikan franchisor meliputi seluruh
fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan usaha.
Tabel di bawah ini merupakan contoh harga untuk paket waralaba
yang terdiri atas paket foodcourt, paket miniresto dan paket resto yang
ditawarkan oleh franchisor bakso:
Bagi franchisee dalam menjual produknya diberikan kebebasan dalam
menentukan harga. Hal tersebut dalam rangka menyesuaikan daya beli
masyarakat sekitar gerai. Harga rata-rata produk ini berkisar antara Rp8.000,-
hingga Rp10.000,- per porsi.
Keterangan Tipe Foodcourt Tipe Miniresto Tipe Resto
Franchise Fee Rp 50 Juta Rp 80 Juta Rp 100 Juta
Royalti Fee 3,5 % dari omset 3,5 % dari omset 3,5 % dari omset
Masa Kontrak 5 tahun 5 tahun 5 tahun
Tabel 4.2 Harga Paket Waralaba Bakso
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL32
4.2.2. Analisa Persaingan
Perkembangan waralaba pada akhir-akhir ini begitu pesat. Artinya
usaha waralaba semakin kompetitif terutama produk atau jasa yang
ditawarkan. Dalam hal ini, persaingan akan terjadi pada tingkat gerai atau
outlet yang menjadi garda terdepan. Kualitas produk atau jasa tidaklah
cukup. Inovasi dan kreatifitas serta promosi sangat penting dalam rangka
memenangkan persaingan.
Waralaba makanan biasanya menggunakan sistem format bisnis.
Artinya seluruh model pelayanan maupun bahan baku diperoleh dari
franchisor. Hal ini merupakan standar dari bisnis waralaba. Namun yang
menjadikan suatu produk dari konsep waralaba memiliki pangsa pasar adalah
dengan adanya inovasi dan kreatifitas, selain kekhasan rasa dan pelayanan.
Dalam konteks ini, waralaba makanan merupakan usaha yang sangat peka
terhadap isu-isu halal dan higienis. Hal ini tentu sudah menjadi perhatian
bagi waralaba makanan termasuk bakso.
Selain inovasi dalam produk dan layanan, inovasi paket waralaba pun
terus diciptakan. Seperti contoh waralaba yang dikembangkan oleh sebuah
franchisor bakso selain menyusun menu-menu khas juga inovasi paket
layanan waralaba, dalam menanggapi isu halal, penggunaan formalin,
keberadaan sertifikat halal dan pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan menjadi penting. Lebih-lebih produk
tersebut didaftar pada Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang artinya produk
tersebut layak konsumsi untuk Indonesia dan juga menjadi hak intelektual.
Akibatnya, pasar dapat berkembang dengan pesat.
Selain itu, promosi dalam waralaba merupakan yang terpenting nomor
2 setelah penentuan lokasi. Seluruh media cetak maupun elektronikpun
digunakan sebagai ajang promosi. Gethok tular (pemasaran dari mulut ke
mulut) sebagai pemasaran memiliki efek yang jitu dalam meningkatkan
penjualan. Dalam hubungannnya dengan franchisee, franchisor harus tegas.
Usaha Franchise
33
Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kebangkrutan usaha dan terjadinya
konflik.
Tampaknya ceruk pasar waralaba masih terbuka lebar. Bukan hanya
untuk produk makanan, melainkan untuk semua produk yang memiliki
nama baik dan memiliki keunikan yang tidak bisa dipalsukan.
4.2.3. Jalur Pemasaran
Franchisor akan melakukan program pemasaran baik dengan cara
melakukan branding dan promosi melalui media cetak, elektronika maupun
internet. Selain itu, juga aktif mengikuti pameran dan presentasi. Dalam
melakukan pemilihan terhadap franchisee, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
1. Karakter pribadi calon franchisee2. Visi dan misi usaha calon franchisee3. Track record usaha calon franchisee4. Komitmen franchisee dalam mengelola usaha waralabanya
5. Rencana bisnis calon franchisee yang mencakup antara lain:
a. Kemampuan financial calon franchiseeb. Lokasi yang ditawarkan oleh calon franchisee
Tahap-tahap umum yang biasanya dilakukan oleh para franchisor dalam menyeleksi para calon franchisee adalah:
1. Pengajuan permohonan untuk menjadi franchisee2. Pemenuhan syarat-syarat yang diajukan oleh franchisor3. Seleksi persyaratan awal
4. Interview/tatap muka dengan franchisor5. Penandatanganan perjanjian waralaba
6. Orientasi dan Pelatihan
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL34
Dengan memperhatikan hal tersebut diatas, Terdapat 3 (tiga) tahapan
yang dilalui dalam pemilihan waralaba antara lain:
1. Tahap Ia. Informasi awal
b. Pencarian dan pemilihan alternatif tempat
c. Penetapan tempat dan realisasi
2. Tahap IIa. Pembayaran down payment (DP) yang telah disepakati dan ditetapkan
b. Penyiapan peralatan oleh franchisor c. Renovasi dan make up gerai dengan warna dan tata letak standar.
d. Rekruitmen karyawan
e. Training karyawan
f. Serah terima dan pelunasan franchise fee.
3. Tahap IIIa. Doa bersama
b. Grand opening
Tahap-tahap tersebut secara ringkas dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4.1. Tahap Perjanjian Franchise
Survei LokasiInformasional
21-30 Hari
Kontrak Waralaba
Pelatihan Karyawan
Pembayaran franchise fee Tahap I 75%
Serah terima barang
Pembayaran franchise fee Tahap II 25%
Grand Opening
Usaha Franchise
35
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar, lokasi produksi dapat
berada di beberapa daerah. Model transportasi yang digunakan dalam
pengiriman barang meliputi pesawat, kapal laut maupun dengan bus. Di
bawah ini terdapat contoh pola pengiriman barang dari suatu franchisor kepada franchisee sebagai berikut:
4.2.4. Kendala Pemasaran
Persoalan usaha waralaba tidak hanya pada kualitas produk atau jasa
yang ditawarkan, melainkan bagaimana sebuah waralaba dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
pasar, informasi mengenai karakteristik masyarakat, daya beli dan tingkat
Gambar 4.2. Jalur Pemasaran/Pengiriman Produk
Bekasi
Sumatera
Kalimantan Barat
Banten & Jabar
Jabodetabek
Sidoarjo
Surabaya, Gresik, Ponorogo
Jawa Tengah
Surabaya
Kalteng & Kaltim
Bali, NTT, NTB
Sulawesi, Maluku, Papua
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL36
persaingan biasanya sudah dipelajari sebelumnya sehingga diperoleh
langkah dan metode yang tepat dalam melakukan promosi di lokasi atau
wilayah bersangkutan.
Meskipun begitu sejumlah kendala yang akan dihadapi usaha waralaba
biasanya terkait dengan ketaatan franchisee dalam melakukan promosi yang
ditetapkan franchisor. Selain itu juga, jiwa kewirausahaan franchisee. Hal
ini terkait anggapan ketika sudah menjadi franchisee segala sesuatu telah
dilakukan oleh franchisor.
BAB VASPEK KEUANGAN
5.1. Pemilihan Usaha
Usaha waralaba dalam jangka waktu lima tahun mengalami perkembangan
yang pesat. Faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha waralaba adalah
kemudahan dalam melakukan usaha. Pemilik usaha atau franchisor dapat
mempercepat pertumbuhan outletnya dengan tidak perlu menunggu terkumpulnya
modal karena franchisee (pembeli hak franchise)/investor yang akan memberikan
modal. Dengan pola tersebut maka jaringan dapat dengan cepat meluas. Sementara
bagi franchisee tidak memerlukan pengalaman usaha dan ketrampilan khusus
karena sebagian permasalahan usaha diselesaikan oleh franchisor.Usaha waralaba dapat diterapkan pada sejumlah produk dan jasa. Usaha
waralaba yang dipilih pada penelitian ini adalah usaha waralaba makanan karena
usaha waralaba makanan menguasai 62% usaha waralaba di Indonesia. Selain itu,
biasanya waralaba ini menggunakan format bisnis dimana franchisor memberikan
sistem operasi perusahaan dan mewajibkan franchise mengambil bahan baku dari
franchisor. Hal tersebut selain untuk menjaga kualitas rasa, juga untuk menjaga
kontinuitas pasokan bahan baku. Usaha waralaba dalam kajian ini yang dipilih
adalah waralaba makanan, adapun waralaba yang dijadikan contoh adalah
waralaba bakso.
Pembiayaan usaha waralaba ini bersumber dari modal sendiri, perbankan,
kemitraan dan lembaga keuangan non bank. Sejumlah perbankan telah
mengeluarkan skema kredit usaha waralaba. Untuk memberikan gambaran aspek
keuangan usaha waralaba, analisa keuangan ini dapat dijadikan benchmark
terhadap usaha waralaba lainnya. Skema yang digunakan dalam analisis ini adalah
3737
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL38
skema kredit waralaba dengan tingkat bunga 16%, jangka waktu 3 tahun. Analisis
dilakukan pada franchisor maupun franchisee.
Analisis yang dihasilkan meliputi analisa kelayakan usaha dan sensitivitas
usaha baik sensitifitas biaya maupun sensitifitas pendapatan. Sejumlah asumsi
dan parameter teknis usaha waralaba makanan dirancang untuk memperoleh
gambaran usaha waralaba yang komprehensif dan mewakili usaha waralaba pada
umumnya. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai franchisor terlebih dahulu
yang kemudian dilanjutkan analisis terhadap franchisee.
5.2 Asumsi
Analisis keuangan suatu proyek terdiri dari proyeksi penerimaan dan
pengeluaran selama periode proyek untuk mengetahui gambaran finansial
mengenai pendapatan dan biaya, kemampuan keuangan untuk melunasi kredit
dan kelayakan proyek. Dalam aspek keuangan ini digunakan beberapa asumsi
dan parameter yang didasarkan pada pengamatan dan penelitian di lapangan
serta masukan-masukan dari instansi terkait, serta referensi yang mendukung
untuk menentukan besarnya parameter yang akan digunakan. Tabel 5.1 dibawah
ini menyajikan asumsi dan parameter yang digunakan oleh franchisor untuk
melakukan analisis keuangan usaha waralaba.
Tabel 5.1 Asumsi Perhitungan Franchisor
No Asumsi dan Parameter Satuan Nilai Keterangan
1 Periode Proyek Tahun 3
2 Tanah dan Bangunan Rupiah 30.000.000 Sewa per tahun
3 Hari Produksi Per Bulan Hari 30
4 Royalty Fee Persen 3,5 Dihitung dari total omset dan dibayarkan per tahun
Usaha Franchise
39
Tabel 5.1 Asumsi Perhitungan Franchisee
No Asumsi Satuan Nilai Keterangan
I Asumsi Keuangan
1 Periode Proyek Tahun 3
2 Sewa Tempat Usaha Rupiah 30.000.000 Sewa tempat per tahun
3 Franchise Fee Rupiah 80.000.000 Hanya satu kali
4 Royalti Fee Persen 3,5 dibayarkan per tahun
5 Peralatan Rupiah 80.000.000 Peralatan diperoleh dari franchisor yang merupakan paket dari franchisee fee
6 Tenaga Kerja Orang 3
5 Franchise Fee Rupiah 80.000.000 Dibayarkan sekali selama kontrak
6 Jumlah Gerai buah 10
7 Omset per gerai Rupiah 542.700.000
8 Tenaga Kerja Orang 9
9 Kebutuhan Bahan Baku Per hari
Jenis 5 Terdiri atas 5 tepung sagu, 3 kg daging sapi, 1,5 kg daging ayam, 1,5 kg bumbu rempah, 1,6 kg kacang tanah
10 Bahan Pembantu Per hari Jenis 3 Terdiri atas 1,6 kg garam, 1,6 kg gula dan 6 bungkus penyedap rasa
11 Kapasitas Produksi Per Hari
bungkus 120 Untuk kebutuhan 10 gerai
12 Harga Per Bungkus Rupiah 47.500
Sementara, sejumlah asumsi dan parameter yang digunakan franchisee
untuk melakukan analisa keuangan dapat dilihat dengan jelas pada Tabel 5.2
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL40
7 Suku Bunga Persen 16%
8 Komposisi Permodalan Persen 40:60 Modal investasi dengan komposisi 60% modal sendiri dan 40% dari bank
II Asumsi Produksi
1 Bahan Baku Paket 2 Untuk 130 porsi perhari. Terdiri atas bahan baku makanan dan bahan baku minuman
2 Produk Porsi 130 Untuk 130 porsi perhari. Terdiri atas makanan dan minuman
3 Kapasitas Produksi/Pen-jualan Per hari
Porsi 130
4 Harga Jual Produk Rupiah/porsi
12.500
5.3 Komponen dan Strukur Biaya Investasi dan Biaya Operasional
5.3.1. Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan biaya tetap (fixed cost) untuk melakukan
usaha waralaba. Biaya investasi franchisor meliputi perizinan, sewa tanah
dan bangunan, survei, mesin, franchise fee dan peralatan.
Jumlah investasi yang dibutuhkan pada tahun 0 usaha ini sejumlah
Rp50.490.000,-. Selama periode proyek komponen biaya yang membutuhkan
biaya reinvestasi adalah sewa tanah dan bangunan serta peralatan lain
seperti blender, peralatan masak. Tabel dibawah ini merupakan komponen
biaya investasi
Usaha Franchise
41
Tabel 5.3 Komponen Biaya Investasi Franchisor
No Jenis Biaya SatuanJumlah
Fisik
Harga/ Satuan
(Rp)Nilai (Rp)
UmurEkono-
mis (Tahun)
Penyusu-tan (Rp)
1 Perijinan paket 1 12.500.000 12.500.000
2 Sewa tanah dan bangunan
1 30.000.000 30.000.000 1 30.000.000
3 Mesin/Peralatan
- Mesin Produksi Bakso buah 1 8.500.000 8.500.000 5 1.700.000
- Kompor Elpiji buah 2 350.000 700.000 1 700.000
- Freezer buah 3 3.000.000 9.000.000 3 3.000.000
- Blender buah 2 220.000 440.000 1 440.000
- Dandang buah 3 200.000 600.000 1 600.000
- Peralatan Penunjang set 1 1.250.000 1.250.000 1 1.250.000
Jumlah Biaya Investasi 50.490.000 7.690.000
Tabel 5.4 Komponen Biaya Investasi Franchisee
No Jenis BiayaSatu-
an
Jum-lah
Fisik
Harga/ Satuan (Rp)
Nilai (Rp)
UmurEkono-
mis (Tahun)
Penyusu-tan (Rp)
1 Perijinan
2 Sewa tanah dan bangunan
1 30.000.000 30.000.000 1 30.000.000
3 Franchise Fee paket 1 80.000.000 80.000.000 5 16.000.000
Biaya Survei 500.000 500.000 5 100.000
Jumlah Biaya Investasi
110.500.000 16.100.000
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL42
Tabel 5.5 Biaya Operasional Franchisor
No BiayaSat-uan
Jum-lah
Harga(Rp)
Biaya per bulan (Rp)
Biaya per tahun (Rp)
Penyusu-tan (Rp)
1 Tenaga Kerja Orang 9 1.500.000 13.500.000 162.000.000
2 Bahan Baku 8.000.000 96.000.000 30.000.000
3 Bahan Pembantu 660.000 7.920.000 16.000.000
4 Biaya Pengiriman Lokasi 10 500.000 15.000.000 180.000.000 100.000
5 Biaya Promosi dan Pemasaran
paket 1 7.500.000 7.500.000 90.000.000 16.100.000
6 Biaya Overhead 10.196.000 230.352.000
7 Pembuatan Out-let dan Peralatan Gerai
buah 10 75.000.000 750.000.000 750.000.000
TOTAL BIAYA 804.856.000 1.516.272.000
5.3.2. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya tidak tetap (variable cost) yang
besarnya tergantung jumlah produk. Komponen biaya operasional usaha
waralaba bagi franchisor makanan meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan biaya variabel lain atau biaya overhead. Berikut adalah tabel yang
dapat menggambarkan jumlah kebutuhan biaya operasional tahun pertama
yang dibutuhkan.
Total biaya operasional yang dibutuhkan pada tahun pertama sejumlah
Rp1.516.272.000,- Biaya operasional pada tahun selanjutnya dianggap
tetap. Sementara biaya operasional untuk franchisee per tahun sebesar
Rp358.461.000,- selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3 (franchisee).
Usaha Franchise
43
5.4. Kebutuhan Dana Untuk Investasi dan Modal Kerja
Dana yang dibutuhkan usaha waralaba terdiri dari modal investasi dan modal
kerja yang berasal dari modal sendiri atau dapat diperoleh kredit bank. Untuk
kasus waralaba makanan kebutuhan dana dapat pada tabel berikut ini.
Dalam tabel tersebut seluruh biaya proyek pada tahun ke 0 adalah
Rp855.346.000,-. Dana investasi modal kerja berasal dari dana sendiri dan
perbankan dengan perbandingan pinjaman sebesar Rp321.942.400,- atau 40%
sedangkan dana sendiri sebesar Rp482.913.000,- atau 60% dari modal kerja.
Sedangkan modal investasi sejumlah Rp50.490.000,- seluruhnya bersumber dari
modal sendiri.
Sementara, bagi franchisee komposisi modal kerja dan investasi dapat dilihat
pada tabel sbb.:
Tabel 5.6 Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi Franchisor
No Rincian Biaya Proyek Total Biaya (Rp)
1
Dana investasi yang bersumber dari
a. Kredit
b. Dana sendiri
Jumlah dana investasi
0
50.490.000
50.490.000
2
Dana modal kerja yang bersumber dari
a. Kredit
b. Dana sendiri
Jumlah dana modal kerja
321.942.400
482,913,600
804.856.000
3
Total dana proyek yang bersumber dari
a. Kredit
b. Dana sendiri
Jumlah dana proyek
321.942.400
533.403.600
855.346.000
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL44
Tabel 5.7 Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi Franchisee
No Rincian Biaya Proyek Total Biaya (Rp)
1
Dana investasi yang bersumber dari
a. Kredit
b. Dana sendiri
Jumlah dana investasi
44.200.000
66.300.000
110.500.000
2
Dana modal kerja yang bersumber dari
a. Kredit
b. Dana sendiri
Jumlah dana modal kerja
0
29.871.750
29.871.750
3
Total dana proyek yang bersumber dari
a. Kredit
b. Dana sendiri
Jumlah dana proyek
44.200.000
96,171.750
140.371.750
Tabel 5.8 Jadwal Angsuran Pokok dan Angsuran Bunga Franchisor
Tahun Cicilan Pokok (Rp) Bunga (Rp) Angsuran (Rp)
1 107.314.133,33 35.458.378,22 142.772.511,56
2 107.314.133,33 27.409.818,22 134.723.951,56
3 107.314.133,33 7.556.703,56 114.870.836,89
Total 321.942.400,00 70.424.900,00 392.367.300,00
Meskipun usaha waralaba relatif baru, akan tetapi perbankan telah
menyediakan skim khusus untuk usaha waralaba. Asumsi yang digunakan dalam
perhitungan angsuran adalah :
•Jangkawaktupinjamanselama3tahun
•Bunga16%flat
•Angsuranpokokdanbungaperbulan
Tabel 5.8 berikut ini adalah angsuran pokok dan angsuran bunga
Franchisor
Usaha Franchise
45
Tabel 5.9 Jadwal Angsuran Pokok dan Angsuran Bunga Franchisee
Tahun Cicilan Pokok (Rp) Bunga (Rp) Angsuran (Rp)
1 14.733.333,33 4.868.138,89 19.601.472,22
2 14.733.333,33 3.763.138,89 18.496.472,22
3 14.733.333,33 1.037.472,22 15.770.805,56
Total 44.200.000,00 9.668.750,00 53.868.750,00
Tabel 5.10 Pendapatan Tahun-1 Franchisor
No Jenis Pendapatan Jumlah Harga (Rp) Tahun 1 (Rp)
1 Franchise Fee 10 80.000.000 800.000.000
2 Royalty Fee 10 18.994.500 189.945.000
3 Penjualan Produk 2.052.000.000
TOTAL 3.041.945.000
Sementara, angsuran bunga dan angsuran pokok franchisee dapat dilihat
dengan jelas pada Tabel 5.10 berikut ini
5.5 Produksi dan Pendapatan
Produk dari waralaba tergantung dari jenis makanan yang diproduksi. Untuk
waralaba bakso produk yang dihasilkan/dijual dalam kasus ini adalah bakso, tahu
bakso dan bumbu, serta franchise fee dan royalty fee. Pendapatan selama tahun
pertama adalah Rp3.041.945.000,- yang terdiri dari bakso dan bumbu, tahu
bakso, franchise fee dan royalty fee.
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL46
Tabel 5.11 Pendapatan Tahun-1 Franchisee
No Pendapatan Jumlah Harga (Rp) Tahun 1 (Rp)
1 Bakso 50 9.000 162.000.000
2 Mie Ayam 10 8.500 30.600.000
3 Cwie Mie 10 8.500 30.600.000
4 Siomay 10 8.500 30.600.000
5 Batagor 10 8.500 30.600.000
6 Mie Ayam Bakso 10 9.500 34.200.000
7 Nasi Goreng Jawa 10 8.500 30.600.000
8 Mie Goreng Jawa 10 8.500 30.600.000
9 Mie Godok 10 8.500 30.600.000
10 Es Campur 15 7.000 37.800.000
11 Es Dawet 15 5.000 27.000.000
13 Juice 30 5.000 54.000.000
14 Teh Botol 50 2.500 45.000.000
15 Minuman lain-lain 20 1.500 10.800.000
TOTAL PENDAPATAN 585.000.000
Sementara pendapatan tahun pertama franchisee dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
5.6 Proyeksi Laba Rugi dan Break Even point
Hasil menunjukkan bahwa pada tahun pertama usaha waralaba makanan
bagi Franchisor memperoleh laba sebesar Rp1.043.613.635 ,- , dengan rata-rata
profit margin tiap tahun adalah 60% pertahun. Hasil analisis diperoleh, BEP nilai
penjualan tahun pertama sebesar Rp1,471,418,691,-, BEP Produksi 1.089.940
bungkus dan BEP per bungkus Rp30.977. Berikut ini disajikan proyeksi Laba Rugi
usaha waralaba makanan.
Usaha Franchise
47
Tabel 5.12 Proyeksi Laba Rugi dan Break even pointper tahun Franchisor
No UraianTahun
1 2 3
I Pendapatan 3.041.945.000 2.241.945.000 2.241.945.000
II Biaya-biaya
1 Operasional
a. Biaya Tenaga Kerja 162.000.000 162.000.000 162.000.000
b. Biaya Bahan Baku 96.000.000 96.000.000 96.000.000
c. Biaya Bahan Pembantu 7.920.000 7.920.000 7.920.000
d. Biaya Pengiriman 180.000.000 180.000.000 180.000.000
e. Biaya Promosi dan Pemasaran
90.000.000 90.000.000 90.000.000
f. Biaya overhead 222.000.000 222.000.000 222.000.000
d. Biaya Outlet dan Gerai 750.000.000 0 0
Sub Total 1.507.920.000 757.920.000 757.920.000
2 Depresiasi 7.690.000 7.690.000 7.690.000
3 Angsuran
Angsuran Bunga 35.458.378 27.409.818 7.556.704
Total Biaya 1.551.068.378 793.019.818 773.166.704
III Laba (rugi) Sebelum Pajak
1.490.876.622 1.448.925.182 1.468.778.296
Pajak 30% 447.262.987 434.677.555 440.633.489
IV Laba (rugi) 1.043.613.635 1.014.247.627 1.028.144.808
V Profit Marjin 0,49 0,65 0,66
BEP Nilai Penjualan 1.471.418.691 694.694.155 688.220.535
BEP Produksi (bungkus) 1.089.940 586.507 509.793
BEP Rp/bungkus 30.977 14.625 14.489
Rupiah
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL48
Tabel 5.13 Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point per tahun Franchisee
No UraianTahun
1 2 3
I Pendapatan 585.000.000 585.000.000 585.000.000
II Biaya-biaya 130
1 Operasional
a. Biaya Tenaga Kerja 36.000.000 36.000.000 36.000.000
b. Biaya Bahan Baku 287.010.000 287.010.000 287.010.000
c. Biaya overhead 14.976.000 14.976.000 14.976.000
d. Biaya Royalti 20.475.000 20.475.000 20.475.000
Sub Total 358.461.000 358.461.000 358.461.000
2 Depresiasi 16.100.000 16.100.000 16.100.000
3 Angsuran Bunga 4.868.139 3.763.139 1.037.472
Total Biaya 379.429.139 378.324.139 375.598.472
III Laba (rugi) Sblm Pajak 205.570.861 206.675.861 209.401.528
Pajak 30% 61.671.258 62.002.758 62.820.458
IV Laba (rugi) 143.899.603 144.673.103 146.581.069
V Profit Marjin 0,351 0,353 0,358
BEP Nilai Penjualan 133.867.395 133.364.642 132.140.515
BEP Produksi (porsi) 392.926 391.450 387.857
BEP Rp/porsi 10.709 10.669 10.571
Untuk franchisee, Laba rugi dan break even point dapat lihat dengan jelas
pada Tabel berikut ini:
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pada tahun pertama usaha
waralaba bakso bagi franchisee memperoleh laba sebesar Rp143.899.603,-, dengan
rata-rata profit margin tiap tahun adalah 35% pertahun. Hasil analisis diperoleh,
BEP nilai penjualan tahun pertama sebesar Rp133.867.395,-, BEP produksi 392.926
porsi dan BEP per porsi Rp10.709,-.
Rupiah
Usaha Franchise
49
Tabel 5.14 Kelayakan Usaha Franchisor
No Kriteria kelayakan Nilai
1 Net B/C Ratio DF16 % 2,79
2 NPV DF 16 % Rp1.529.810.675
3 IRR 112%
4 PBP 10, 9 bulan
5.7 Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha
Arus kas pola usaha ini dapat dilihat dalam lampiran 10. Berdasarkan analisis
kas dilakukan perhitungan Net Benefit/Cost ratio (Net B/C ratio), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Back Period (PBP). Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa franchise merupakan usaha yang menguntungkan, karena
pada suku bunga 16% pertahun net B/C ratio 2,79 dan NPV = Rp1.529.810.675,-
dan IRR sebesar 112%. Artinya proyek ini layak dilaksanakan sampai tingkat suku
bunga 112%. Tabel berikut ini menyajikan kelayakan proyek waralaba.
Dari tabel tersebut, tergambar dengan jelas PBP adalah 11 bulan artinya biaya
investasi sudah dapat kembali dan pendapatan pada bulan kesebelas dan
selanjutnya merupakan pendapatan bersih dari investasi proyek.
5.8 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha
Dalam analisis proyek penerimaan dan biaya didasarkan pada asumsi dan
proyeksi yang memiliki ketidakpastian, sehingga diperlukan analisis sensitivitas
untuk menguji seberapa jauh proyek yang dilaksnakan sensititif terhadap perubahan
dari harga-harga input maupun output, kesalahan dalam pembangunan sarana
fisik dan dan operasional ataupun kelemahan estimasi produksi dan pemasaran.
Dalam pola pembiayaan ini analisis sensitivitas menggunakan 3 skenario yaitu:
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL50
1. Skenario I
Pendapatan mengalami penurunan sedangkan biaya investasi maupun
biaya operasional tetap (konstan). Penurunan pendapatan dapat terjadi
karena permintaan pasar mengalami penurunan atau jumlah produksi
tidak tercapai.
2. Skenario II
Biaya operasional mengalami kenaikan sedangkan biaya investasi
dianggap tetap. Kenaikan biaya operasional dapat terjadi apabila harga
input meningkat. Dalam hal ini komponen terbesar adalah bahan baku.
Maka biaya operasi sensitif terhadap kenaikan bahan baku terutama
daging, tepung dan bumbu lainnya.
3. Skenario III
Skenario ini merupakan gabungan dari skenario I dan II yaitu diasumsikan
pendapatan menurun dan pada saat yang sama biaya operasional
mengalami kenaikan, sedangkan biaya investasi dianggap konstan.
Hasil analisis terhadap ketiga skenario tersebut diatas dapat dilihat dalam
tabel berikut ini
Tabel 5.15 Hasil Analisis Sensitivitas Usaha Skenario I Franchisor
No Kriteria KelayakanPenerimaan Turun
26% 27%
1 Net B/C ratio DF 16% 1,05 0,98
2 NPV DF 16 % Rp41.358.515 (Rp15.889.645)
3 IRR 19% 15%
4 PBP 2,9 tahun 4,9 tahun
5 Kelayakan Usaha Layak Tidak layak
Usaha Franchise
51
Tabel 5.16 Hasil Analisis Sensitivitas Usaha Skenario II Franchisor
No Kriteria KelayakanBiaya Naik
65% 66%
1 Net B/C ratio DF 16 % 1,004 0,98
2 NPV DF 16 % Rp3.119.064 (Rp20.368.499)
3 IRR 16,18 % 15%
4 PBP 2,9 tahun 4,06 tahun
5 Kelayakan Usaha Layak Tidak layak
Tabel 5.17 Hasil Analisis Sensitivitas Usaha Skenario III Franchisor
No Kriteria KelayakanPenerimaan Turun dan biaya naik
18% 19%
1 Net B/C ratio DF 16 % 1,09 0,99
2 NPV DF 16 % Rp76.567.657 (Rp4.168.066)
3 IRR 21% 15,7%
4 PBP 2,8 tahun 4,01 tahun
5 Kelayakan Usaha Layak Tidak layak
Dari tabel tersebut tergambar dengan jelas bahwa pada skenario I, pada saat
pendapatan turun sebesar 26% dengan tingkat bunga 16% net B/C ratio dan
NPV positif dan IRR mencapai 19% dan proyek tersebut layak untuk dilaksanakan,
namun apabila pendapatan menurun sampai 27% dan IRR proyek sebesar 15%
proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan karena IRR dibawah suku bunga
dan NPV negatif.
Skenario II proyek ini adalah adanya kenaikan biaya. Pada kenaikan biaya
mencapai 65% proyek ini masih menguntungkan karena NPV positif dan net B/C ratio lebih besar dari satu dan IRR mencapai 16,18% dengan suku bunga 16%.
Sementara apabila kenaikan biaya mencapai 66% proyek ini tidak layak untuk
dilaksanakan karena tingkat suku bunga melebihi IRR yaitu 15%.
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL52
Hasil analisis skenario III dengan asumsi terjadi penurunan pendapatan dan
kenaikan biaya operasi. Pada saat mengalami kenaikan dan penurunan 18% proyek
tersebut masih layak untuk dilaksanakan, karena pada saat suku bunga 16% net B/C ratio lebih dari satu dan NPV positif serta IRR mencapai 21%. Namun pada
saat penerimaan dan biaya naik sebesar 19% proyek ini tidak layak dilaksanakan
karena IRR lebih kecil dari suku bunga yaitu 15,7%.
Lebih lanjut, apabila analisis tersebut diterapkan pada franchisee maka
kelayakan usaha dapat dijelaskan bahwa hasil perhitungan franchisee menunjukkan
proyek yang layak untuk dibiayai. Sebagaimana tersaji pada pada Tabel berikut
ini:
Tabel tersebut menjelaskan bahwa disisi franchisee, waralaba merupakan
usaha yang menguntungkan, karena pada suku bunga 16% pertahun net B/C ratio 2,63 dan NPV = Rp228,920,384 dan IRR sebesar 103% artinya proyek ini
layak dilaksanakan sampai tingkat suku bunga 103%. Tabel berikut ini menyajikan
kelayakan proyek waralaba.
Berdasarkan pada analisis sensitifitas sebagaimana skenario diatas, dapat
disajikan hasil analisis sensitifitas pada franchisee
Tabel 5.18 Kelayakan Usaha Franchisee
No Kriteria kelayakan Nilai
1 NPV DF % 16% Rp228.920.384
2 Net B/C ratio DF % 16% 2,63
3 IRR 103%
4 Payback Period (PBP) 0,9 tahun atau 11,8 bulan
Usaha Franchise
53
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa, apabila kenaikan
biaya mencapai 29% maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan,
karena IRR dibawah bunga bank dan net B/C ratio dibawah 1.0. Sementara
Tabel 5.19 Analisis Sensitifitas Skenario I Franchisee
No Kriteria KelayakanBiaya Naik
28% 29%
1 NPV DF % 16% Rp3.502.517 (Rp4.548.121)
2 Net B/C ratio DF 16 % 1,02 0,97
3 IRR 18% 14,0%
4 Payback Period (PBP) 2,9 tahun 4,1 tahun
5 Kelayakan Usaha Layak Tidak layak
Tabel 5.20 Analisis Sensitifitas Skenario II Franchisee
No Kriteria KelayakanPendapatan Turun
17% 18%
1 NPV DF % 16% Rp5.566.669 (Rp7.571.784)
2 Net B/C ratio DF 16 % 1,04 0,95
3 IRR 18% 12,7%
4 Payback Period (PBP) 2,9 tahun 4,2 tahun
5 Kelayakan Usaha Layak Tidak layak
Tabel 5.21 Analisis Sensitifitas Skenario III Franchisee
No Kriteria KelayakanSenstifitas Gabungan
10% 11%
1 NPV DF % 16% Rp17.029.465 (Rp4.159.627)
2 Net B/C ratio DF 16 % 1,12 0,97
3 IRR 23% 14,18%
4 Payback Period (PBP) 2,6 tahun 4,1 tahun
5 Kelayakan Usaha Layak Tidak layak
ASPEK KEUANGAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL54
PBP melebihi umur proyek dan NPV negatif. Sementara bila terjadi penurunan
pendapatan hingga mencapai 18% juga tidak layak. Sementara apabila biaya
dan pendapatan secara bersama-sama mengalami perubahan hingga 11% maka
bagi franchisee tidak layak karena seluruh kriteria kelayakan tidak terpenuhi.
Hasil analisis keuangan tersebut menunjukkan bahwa waralaba merupakan
proyek yang menguntungkan, karena banyak pihak yang mendapatkan manfaat
dari proyek ini. Di samping secara sosial memiliki manfaat secara ekonomi usaha
ini memiliki masa depan dan layak pihak perbankan membiayai usaha ini.
5555
BAB VIASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN
DAMPAK LINGKUNGAN
6.1. Aspek Ekonomi dan Sosial
Usaha waralaba memiliki rantai ekonomi yang dapat ditelusuri. Pihak-pihak
yang berperan dalam waralaba ini antara lain produsen barang atau jasa, pemasok,
masyarakat dan pengusaha. Usaha ini merupakan wahana kewirausahaan
terutama bagi yang memiliki keinginan berusaha. Penyerapan tenaga kerja seiring
dengan berkembangnya jumlah waralaba.
Terbukanya peluang berusaha tanpa harus memiliki pengalaman dan risiko
usaha yang relatif kecil serta dapat dikendalikan membuat usaha waralaba ini dapat
dilakukan oleh siapa saja. Ini menjadi momentum bagi bangkitnya perekonomian
terutama bagi usia produktif yang saat ini mengalami keterbatasan akses lapangan
pekerjaan. Meningkatnya perekonomian secara langsung memiliki dampak positif
bagi lingkungan sosial dan masyarakat.
6.2 Dampak Lingkungan
Hampir semua jenis usaha berdampak pada lingkungan termasuk juga
usaha dengan konsep waralaba. Bagi usaha waralaba makanan seperti bakso,
limbah yang dihasilkan berupa limbah cair dan udara. Penanganan limbah cair
dilakukan dengan cara membuat instalasi limbah. Dampak pencemaran udara
dapat dirasakan melalui bau yang ditimbulkan oleh proses produksi. Penanganan
pencemaran udara ini dapat dilakukan dengan cara penanganan produk yang
higienis.
Secara umum, dampak lingkungan yang merugikan dari usaha ini tidak
dirasakan oleh masyarakat karena limbah yang dihasilkan dapat dapat dikelola
dengan baik.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
5757
BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan7.1.
Berdasarkan kajian yang dilakukan baik terhadap franchisor maupun
franchisee dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
Usaha dengan konsep waralaba memiliki prosepek yang bagus di masa yang 1.
akan datang. Bagi franchisor pertumbuhan outlet dapat tumbuh dengan
cepat tanpa harus menunggu terkumpulnya modal karena franchisee (pembeli
hak franchise)/investor yang akan memberikan modal. Dengan pola tersebut
maka jaringan dapat dengan cepat meluas. Sementara bagi franchisee dapat
melakukan usaha tanpa harus memiliki pengalaman bisnis.
Terdapat sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha 2.
franchise baik bagi franchisor maupun franchisee. Bagi franchisor yang perlu
diperhatikan antara lain kewirausahaan, brand atau merek, sistem yang mapan,
kemampuan sumber daya manusia. Sejumlah informasi yang harus disampaikan
kepada calon penerima waralaba yaitu posisi usaha dan keuangan franchisor, manajemen franchisor, penawaran franchise, anggota waralaba, proyeksi
keuangan, kontrak kerjasama.
Secara teknis yang harus diperhatikan dalam waralaba adalah ketepatan 3.
memilih lokasi.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa 4. franchise merupakan usaha yang
menguntungkan bagi franchisor, karena pada suku bunga 16% pertahun net B/C ratio 2,79 dan NPV = Rp1.529.810.675 dan IRR sebesar 112%.
Skenario I, pada saat pendapatan turun sebesar 26% dengan tingkat bunga 5.
16% net B/C ratio dan NPV positif dan IRR mencapai 19% dan proyek tersebut
layak untuk dilaksanakan, namun apabila pendapatan menurun sampai 27%
KESIMPULAN DAN SARAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL58
dan IRR proyek sebesar 15% proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan
karena IRR dibawah suku bunga dan NPV negatif.
Skenario II proyek ini adalah adanya kenaikan biaya. Pada kenaikan biaya 6.
mencapai 65% proyek ini masih menguntungkan karena NPV positif dan net B/C ratio lebih besar dari satu dan IRR mencapai 16,18% dengan suku bunga
16%. Sementara apabila kenaikan biaya mencapai 66% proyek ini tidak layak
untuk dilaksanakan karena tingkat suku bunga melebihi IRR yaitu 15%.
Skenario III dengan asumsi terjadi penurunan pendapatan dan kenaikan biaya 7.
operasi. Pada saat mengalami kenaikan dan penurunan 18% proyek tersebut
masih layak untuk dilaksanakan, karena pada saat suku bunga 16% net B/C ratio lebih dari satu dan NPV positif serta IRR mencapai 21%. Namun pada saat
penerimaan dan biaya naik sebesar 19% proyek ini tidak layak dilaksanakan
karena IRR lebih kecil dari suku bunga yaitu 15,7%.
Analisa terhadap 8. franchise yang ditawarkan, bagi franchisee merupakan usaha
yang menguntungkan. pada suku bunga 16% pertahun net B/C ratio 2,63 dan
NPV = Rp228,920,384 dan IRR sebesar 103%. Sementara dari sejumlah skenario
usaha seperti yang diterapkan pada franchisor usaha ini sangat layak untuk
dilaksanakan. Menurut perhitungan, apabila kenaikan biaya mencapai 29%
maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, karena IRR dibawah
bunga bank dan net B/C ratio dibawah 1,0. Sementara PBP melebihi umur
proyek dan NPV negatif. Sementara bila terjadi penurunan pendapatan hingga
mencapai 18% juga tidak layak. Sementara apabila biaya dan pendapatan
secara bersama-sama mengalami perubahan hingga 11% maka bagi franchisee
tidak layak karena seluruh kriteria kelayakan tidak terpenuhi.
Hasil analisis keuangan tersebut menunjukkan bahwa waralaba merupakan 9.
proyek yang menguntungkan, selain memiliki multiplier secara sosial memiliki
dan memiliki masa depan yang cerah. Maka tidak mengherankan apabila
perbankan berlomba menawarkan pembiayaan usaha ini.
Usaha Franchise
59
Saran7.2.
Usaha waralaba merupakan konsep kemitraan bisnis. Kehati-hatian dalam 1.
memilih franchisor sangat penting terutama terkait keberhasilan franchisor, manajemen franchisor, brand franchisor dan sumber daya manusia
franchisor.Untuk menghindari konflik antar 2. franchisee dan franchisor, dalam perjanjian
kontrak perlu memuat hal-hal penting dan sensitif.
Pentingnya keterbukaan dan transparansi baik 3. franchisor maupun
franchisee.
Meskipun usaha ini layak dibiayai bank masih perlu untuk melakukan analisis 4.
kredit yang konmprehensif berdasarkan prinsip kehati-hatian bank.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
Azwar CN, Tengku Keizirina Dezi, SH M.Hum, Perlindungan Hukum Dalam
Franchise , USU, 2005
Hakim, Lukman, Info Lengkap Waralaba, Jakarta, Media Pressindo, 2008
__________, Butir_Butir Pemikiran Perdagangan Indonesia 2009-2014, Buku III
Perdagangan Dalam Negeri, Kadin, 2008
www.banksaudara.com
www.bri.co.id
www.bursafranchise.com
www.franchiseindonesia.org
www.infowaralaba.com
www.majalahfranchise.com
www.plasawaralaba.com
61
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR WEBSITE
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
63
LAMPIRAN(FRANCHISOR)
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL64
Lam
pir
an 1
. Asu
msi
Per
hitu
ngan
Pol
a U
saha
Fra
nchi
se
No
Asu
msi
dan
Par
amte
rSa
tuan
Nila
iK
eter
ang
an
1Pe
riode
Pro
yek
Tahu
n3
2Ta
nah
dan
Bang
unan
Rupi
ah 3
0,00
0,00
0 Se
wa
per
tahu
n
3H
ari P
rodu
ksi P
er B
ulan
Har
i30
4Ro
yalti
Fee
Pers
en3.
5da
ri to
tal o
mse
t di
baya
rkan
per
tah
un
5Fr
anch
ise
Fee
Rupi
ah 8
0,00
0,00
0 D
ibay
arka
n se
kali
sela
ma
kont
rak
6Ju
mla
h G
erai
buah
10
7O
mse
t pe
r ge
rai
Rupi
ah 5
42,7
00,0
00
8Te
naga
Ker
jaO
rang
9
9Pe
rala
tan
- M
esin
Pro
duks
i Bak
sobu
ah1
digu
naka
n se
lam
a um
ur e
kono
mis
- K
ompo
r El
piji
buah
2di
guna
kan
sela
ma
umur
eko
nom
is
- Fr
eeze
rbu
ah3
digu
naka
n se
lam
a um
ur e
kono
mis
- Bl
ende
rbu
ah2
digu
naka
n se
lam
a um
ur e
kono
mis
- D
anda
ngbu
ah3
digu
naka
n se
lam
a um
ur e
kono
mis
- Pe
rala
tan
Penu
njan
gse
t1
digu
naka
n se
lam
a um
ur e
kono
mis
Sub
Tota
l9
10K
ebut
uhan
Bah
an B
aku
Per
hari
Jeni
s5
Terd
iri a
tas
5 te
pung
sag
u, 3
kg
dagi
ng
sapi
, 1,5
kg
dagi
ng a
yam
, 1,5
kg
bum
bu
rem
pah,
1,6
kg
kaca
ng t
anah
11Ba
han
Pem
bant
u Pe
r ha
riJe
nis
3Te
rdiri
ata
s 1,
6 kg
gar
am, 1
,6 k
g gu
la d
an
6 bu
ngku
s pe
nyed
ap r
asa
12K
apas
itas
Prod
uksi
Per
Har
ibu
ngku
s12
0U
ntuk
keb
utuh
an 1
0 ge
rai
13H
arga
Per
Bun
gkus
Rupi
ah/
bung
kus
47,
500
Usaha Franchise
65
Lam
pir
an 2
. Bia
ya In
vest
asi
No
Jen
is B
iaya
Satu
anJu
mla
h
Fisi
kH
arg
a/
Satu
an (
Rp
)N
ilai (
Rp
)U
mu
r Ek
on
om
is
(Tah
un
)
Pen
yusu
tan
(R
p)
1Pe
rijin
anpa
ket
112
,500
,000
12,5
00,0
00
2Se
wa
tana
h da
n ba
ngun
an1
30,0
00,0
0030
,000
,000
130
,000
,000
3M
esin
/Per
alat
an
Mes
in P
rodu
ksi B
akso
buah
18,
500,
000
8,50
0,00
05
1,70
0,00
0
Kom
por
Elpi
jibu
ah2
350,
000
700,
000
170
0,00
0
Free
zer
buah
33,
000,
000
9,00
0,00
03
3,00
0,00
0
Blen
der
buah
222
0,00
044
0,00
01
440,
000
Dan
dang
buah
320
0,00
060
0,00
01
600,
000
Pera
lata
n Pe
nunj
ang
set
11,
250,
000
1,25
0,00
01
1,25
0,00
0
Jum
lah
Bia
ya In
vest
asi
50,4
90,0
007,
690,
000
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL66
Lam
pir
an 3
. Bi
aya
Ope
rasi
onal
Usa
ha W
aral
aba
Baks
o
No
Bia
yaSa
tuan
Jum
lah
H
arg
a (R
p)
Bia
ya p
er
bu
lan
(R
p)
Bia
ya P
er
Tah
un
(R
p)
1Te
naga
Ker
jaO
rang
9 1
,500
,000
1
3,50
0,00
0 1
62,0
00,0
00
Sub
To
tal
13,
500,
000
162
,000
,000
2Ba
han
Baku
-
Te
pung
Sag
uK
g15
0 5
,000
7
50,0
00
9,0
00,0
00
D
agin
g Sa
piK
g90
50,
000
4,5
00,0
00
54,
000,
000
D
agin
g A
yam
Kg
45 2
5,00
0 1
,125
,000
1
3,50
0,00
0
Bu
mbu
Rem
pah
Kg
45 2
5,00
0 1
,125
,000
1
3,50
0,00
0
K
acan
g Ta
nah
Kg
50 1
0,00
0 5
00,0
00
6,0
00,0
00
Sub
To
tal
8,0
00,0
00
96,
000,
000
3Ba
han
Pem
bant
u -
-
Gar
amkg
50 5
,000
2
50,0
00
3,0
00,0
00
Gul
akg
50 7
,000
3
50,0
00
4,2
00,0
00
Pen
yeda
p ra
sadu
s2
30,
000
60,
000
720
,000
Sub
To
tal
660
,000
7
,920
,000
4Bi
aya
Peng
irim
anLo
kasi
10 5
00,0
00
15,
000,
000
180
,000
,000
Sub
To
tal
15,
000,
000
180
,000
,000
5Bi
aya
Prom
osi d
an P
emas
aran
pake
t1
7,5
00,0
00
7,5
00,0
00
90,
000,
000
Sub
To
tal
7,5
00,0
00
90,
000,
000
6Bi
aya
Ove
rhea
d
List
rikbu
lan
3 1
,000
,000
3
,000
,000
3
6,00
0,00
0
Air
bula
n3
500
,000
1
,500
,000
1
8,00
0,00
0
Usaha Franchise
67
Gas
tabu
ng8
87,
000
696
,000
8
,352
,000
Cet
akan
pake
t1
5,0
00,0
00
5,0
00,0
00
60,
000,
000
Telp
on
bula
n3
3,0
00,0
00
9,0
00,0
00
108
,000
,000
Sub
To
tal
10,
196,
000
230
,352
,000
7Pe
mbu
atan
Out
let
dan
Pera
lata
n
Ger
aibu
ah10
75,
000,
000
750
,000
,000
7
50,0
00,0
00
Sub
To
tal
750
,000
,000
7
50,0
00,0
00
TOTA
L B
IAYA
804
,856
,000
1
,516
,272
,000
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL68
Lampiran 5. Sumber Dana
No Rincian Biaya Proyek Total Biaya (Rp)
1 Dana investasi yang bersumber dari
a. Kredit
b. Dana sendiri 50,490,000
Jumlah dana investasi 50,490,000
2 Dana modal kerja yang bersumber dari
a. Kredit 321,942,400
b. Dana sendiri 482,913,600
Jumlah dana modal kerja 804,856,000
3 Total dana proyek yang bersumber dari
a. Kredit 321,942,400
b. Dana sendiri 533,403,600
Jumlah dana proyek 855,346,000
Usaha Franchise
69
Lam
pir
an 6
. Pr
oyek
si B
iaya
dan
Pen
dapa
tan
Rupi
ah
No
Pen
dap
atan
Jum
lah
H
arg
a N
ilai
Tah
un
12
3
Pend
apat
an O
pera
siona
l
1Fr
anch
ise
Fee
Ger
ai10
8000
0000
800
,000
,000
8
00,0
00,0
00
- -
2Ro
yalty
Fee
Ger
ai10
1899
4500
189
,945
,000
1
89,9
45,0
00
189
,945
,000
1
89,9
45,0
00
3Pe
njua
lan
Prod
uk
Bak
so30
4500
0 4
86,0
00,0
00
486
,000
,000
4
86,0
00,0
00
486
,000
,000
Tah
u ba
kso
3020
000
216
,000
,000
2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
2
16,0
00,0
00
Pan
gsit
Gor
eng
3020
000
216
,000
,000
2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
2
16,0
00,0
00
Pan
gsit
Rebu
s30
2000
0 2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
Bum
bu N
asi G
oren
g30
2000
0 2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
Bum
bu M
ie G
odho
g30
2000
0 2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
Bum
bu M
ie G
oren
g30
2000
0 2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
2
16,0
00,0
00
216
,000
,000
Bum
bu S
iom
ai30
2500
0 2
70,0
00,0
00
270
,000
,000
2
70,0
00,0
00
270
,000
,000
240
2,0
52,0
00,0
00
2,0
52,0
00,0
00
2,0
52,0
00,0
00
2,0
52,0
00,0
00
Tota
l Pen
dap
atan
3,04
1,94
5,00
0 3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2,
241,
945,
000
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL70
No
Bia
yaJu
m-
lah
H
arg
aPe
r B
ula
nTa
hu
n
12
3
1Te
naga
Ker
ja9
1,5
00,0
00
13,
500,
000
162
,000
,000
1
62,0
00,0
00
162
,000
,000
2Ba
han
Baku
Te
pung
Sag
u15
0 5
,000
7
50,0
00
9,0
00,0
00
9,0
00,0
00
9,0
00,0
00
Da
ging
Sap
i90
50,
000
4,5
00,0
00
54,
000,
000
54,
000,
000
54,
000,
000
Da
ging
Aya
m45
25,
000
1,1
25,0
00
13,
500,
000
13,
500,
000
13,
500,
000
Bu
mbu
Rem
pah
45 2
5,00
0 1
,125
,000
1
3,50
0,00
0 1
3,50
0,00
0 1
3,50
0,00
0
Ka
cang
Tana
h50
10,
000
500
,000
6
,000
,000
6
,000
,000
6
,000
,000
Sub
Tota
l 8
,000
,000
9
6,00
0,00
0 9
6,00
0,00
0 9
6,00
0,00
0
3Ba
han
Pem
bant
u
Gar
am50
5,0
00
250
,000
3
,000
,000
3
,000
,000
3
,000
,000
Gul
a50
7,0
00
350
,000
4
,200
,000
4
,200
,000
4
,200
,000
Pen
yeda
p ra
sa2
30,
000
60,
000
720
,000
7
20,0
00
720
,000
Sub
Tota
l 6
60,0
00
7,9
20,0
00
7,9
20,0
00
7,9
20,0
00
4Bi
aya
Peng
irim
an10
500
,000
1
5,00
0,00
0 1
80,0
00,0
00
180
,000
,000
1
80,0
00,0
00
5Bi
aya
Prom
osi d
an
Pem
asar
an1
7,0
00,0
00
7,5
00,0
00
90,
000,
000
90,
000,
000
90,
000,
000
6Bi
aya
over
head
List
rik1
1,0
00,0
00
3,0
00,0
00
36,
000,
000
36,
000,
000
36,
000,
000
Air
1 5
00,0
00
1,5
00,0
00
18,
000,
000
18,
000,
000
18,
000,
000
Ceta
kan
1 1
,000
,000
5
,000
,000
6
0,00
0,00
0 6
0,00
0,00
0 6
0,00
0,00
0
Telp
on
1 3
,000
,000
9
,000
,000
1
08,0
00,0
00
108
,000
,000
1
08,0
00,0
00
Sub
Tota
l 1
8,50
0,00
0 2
22,0
00,0
00
222
,000
,000
2
22,0
00,0
00
Rupi
ah
Usaha Franchise
71
7Pe
mbu
atan
Out
let d
an
Pera
lata
n
Ger
ai10
50,
000,
000
750
,000
,000
7
50,0
00,0
00
- -
Sub
Tota
l 7
50,0
00,0
00
750
,000
,000
-
-
TOTA
L BI
AYA
813
,160
,000
1
,507
,920
,000
7
57,9
20,0
00
757
,920
,000
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL72
Lampiran 7. Perhitungan Angsuran Kredit
Perhitungan Angsuran Kredit
Jumlah kredit 321,942,400
Jangka waktu kredit (tahun) 5
Bunga per tahun % 13%
Jumlah angsuran (bulan) 36
Sistem Perhit. Bunga Flat Pembayaran Angsuran Kredit Modal Kerja
Tahun I Cicilan Pokok Bunga AngsuranSaldo akhir
bulan
Saldo Awal 321,942,400
Bulan I 8,942,844.44 3,487,709.33 12,430,553.78 312,999,556
Bulan II 8,942,844.44 3,390,828.52 12,333,672.96 304,056,711
Bulan III 8,942,844.44 3,293,947.70 12,236,792.15 295,113,867
Bulan IV 8,942,844.44 3,197,066.89 12,139,911.33 286,171,022
Bulan V 8,942,844.44 3,100,186.07 12,043,030.52 277,228,178
Bulan VI 8,942,844.44 3,003,305.26 11,946,149.70 268,285,333
Bulan VII 8,942,844.44 2,906,424.44 11,849,268.89 259,342,489
Bulan VIII 8,942,844.44 2,809,543.63 11,752,388.07 250,399,644
Bulan IX 8,942,844.44 2,712,662.81 11,655,507.26 241,456,800
Bulan X 8,942,844.44 2,615,782.00 11,558,626.44 232,513,956
Bulan XI 8,942,844.44 2,518,901.19 11,461,745.63 223,571,111
Bulan XII 8,942,844.44 2,422,020.37 11,364,864.81 214,628,267
Total 107,314,133.33 35,458,378.22 142,772,511.56
Rupiah
Usaha Franchise
73
Tahun II Cicilan Pokok Bunga AngsuranSaldo akhir
bulan
Saldo Awal 214,628,267
Bulan I 8,942,844.44 2,325,139.56 11,267,984.00 205,685,422
Bulan II 8,942,844.44 2,913,876.81 11,856,721.26 196,742,578
Bulan III 8,942,844.44 2,787,186.52 11,730,030.96 187,799,733
Bulan IV 8,942,844.44 2,660,496.22 11,603,340.67 178,856,889
Bulan V 8,942,844.44 2,533,805.93 11,476,650.37 169,914,044
Bulan VI 8,942,844.44 2,407,115.63 11,349,960.07 160,971,200
Bulan VII 8,942,844.44 2,280,425.33 11,223,269.78 152,028,356
Bulan VIII 8,942,844.44 2,153,735.04 11,096,579.48 143,085,511
Bulan IX 8,942,844.44 2,027,044.74 10,969,889.19 134,142,667
Bulan X 8,942,844.44 1,900,354.44 10,843,198.89 125,199,822
Bulan XI 8,942,844.44 1,773,664.15 10,716,508.59 116,256,978
Bulan XII 8,942,844.44 1,646,973.85 10,589,818.30 107,314,133
Total 107,314,133.33 27,409,818.22 134,723,951.56
Tahun III Cicilan Pokok Bunga AngsuranSaldo akhir
bulan
Saldo Awal 107,314,133
Bulan I 8,942,844.44 1,162,569.78 10,105,414.22 98,371,289
Bulan II 8,942,844.44 1,065,688.96 10,008,533.41 89,428,444
Bulan III 8,942,844.44 968,808.15 9,911,652.59 80,485,600
Bulan IV 8,942,844.44 871,927.33 9,814,771.78 71,542,756
Bulan V 8,942,844.44 775,046.52 9,717,890.96 62,599,911
Bulan VI 8,942,844.44 678,165.70 9,621,010.15 53,657,067
Bulan VII 8,942,844.44 581,284.89 9,524,129.33 44,714,222
Bulan VIII 8,942,844.44 484,404.07 9,427,248.52 35,771,378
Bulan IX 8,942,844.44 387,523.26 9,330,367.70 26,828,533
Bulan X 8,942,844.44 290,642.44 9,233,486.89 17,885,689
Bulan XI 8,942,844.44 193,761.63 9,136,606.07 8,942,844
Bulan XII 8,942,844.44 96,880.81 9,039,725.26 0
Total 107,314,133.33 7,556,703.56 114,870,836.89
Rupiah
Rupiah
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL74
Tahun Cicilan Pokok Bunga Angsuran
1 107,314,133.33 35,458,378.22 142,772,511.56
2 107,314,133.33 27,409,818.22 134,723,951.56
3 107,314,133.33 7,556,703.56 114,870,836.89
Total 321,942,400.00 70,424,900.00 392,367,300.00
Lampiran 8. Proyeksi Laba Rugi
No UraianTahun
Jumlah1 2 3
I Pendapatan
1 Operasional 3,041,945,000 2,241,945,000 2,241,945,000 7,525,835,000
Total Pendapatan 3,041,945,000 2,241,945,000 2,241,945,000 7,525,835,000
-
II Biaya-biaya -
1 Operasional -
a. Biaya Tenaga Kerja 162,000,000 162,000,000 162,000,000 486,000,000
b. Biaya Bahan Baku 96,000,000 96,000,000 96,000,000 288,000,000
c. Biaya Bahan Pembantu
7,920,000 7,920,000 7,920,000 23,760,000
d. Biaya Pengiriman 180,000,000 180,000,000 180,000,000 540,000,000
e. Biaya Promosi dan Pemasaran
90,000,000 90,000,000 90,000,000 270,000,000
f. Biaya overhead 222,000,000 222,000,000 222,000,000 666,000,000
d. Biaya Outlet dan Gerai
750,000,000 - - 750,000,000
Sub Total 1,507,920,000 757,920,000 757,920,000 3,023,760,000
2 Depresiasi 7,690,000 7,690,000 7,690,000 23,070,000
3 Angsuran
Angsuran Bunga 35,458,378 27,409,818 7,556,704 70,424,900
Total Biaya 1,551,068,378 793,019,818 773,166,704 3,117,254,900
III Laba (rugi) Sebelum Pajak
1,490,876,622
1,448,925,182
1,468,778,296
4,408,580,100
Rupiah
Rupiah
Usaha Franchise
75
Pajak 30% 447,262,987 434,677,555 440,633,489 1,322,574,030
IV Laba (rugi) 1,043,613,635
1,014,247,627
1,028,144,808
3,086,006,070
V Profit Marjin 0.49 0.65 0.66 1.79
BEP Nilai Penjualan 1,471,418,691 694,694,155 688,220,535 2,854,333,381
BEP Produksi (bungkus)
1,089,940 586,507 509,793 2,186,240
BEP Rp/bungkus 30,977 14,625 14,489 60,091
Parameter n k r 1+r √ (1+r)n k/√ (1+r)n
Tahun 0 0 1 0.00 1.00 1.0000 1.00
Tahun 1 1 1 0.16 1.16 1.0770 0.93
Tahun 2 2 1 0.16 1.16 1.1600 0.86
Tahun 3 3 1 0.16 1.16 1.2494 0.80
Tahun 4 4 1 0.16 1.16 1.3456 0.74
Tahun 5 5 1 0.16 1.16 1.4493 0.69
Parameter Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
n 0 1 2 3 4 5
k 1 1 1 1 1 1
r 0.00 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16
1+r 1.00 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16
(1+r)n 1.00 0.93 0.86 0.80 0.74 0.69
k/ (1+r)n 1.0000 0.8621 0.7432 0.6407 0.5523 0.4761
Perhitungan Discount Factor Rumus DF = k r = suku bunga
√ (1+r)n n = 1, 2 .. 10
k = 1
r tahun 0 = 0%
r tahun 1, 2 … n = 13.00% (konstan)
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL76
Lam
pir
an 9
. Pro
yeks
i Aru
s K
as d
an A
nalis
is K
elay
akan
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
2K
redi
t M
odal
Ker
ja 3
21,9
42,4
00
-
-
-
3D
ana
Send
iri 5
33,4
03,6
00
-
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
855
,346
,000
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
IRR
Inflo
w -
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 5
0,49
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0
2Bi
aya
Mod
al K
erja
804
,856
,000
-
-
-
3O
pera
sion
al -
1
,507
,920
,000
7
57,9
20,0
00
757
,920
,000
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
07,3
14,1
33
107
,314
,133
1
07,3
14,1
33
5Bu
nga
Bank
-
35,
458,
378
27,
409,
818
7,5
56,7
04
6Pa
jak
30%
-
447
,262
,987
4
34,6
77,5
55
440
,633
,489
Jum
lah
855
,346
,000
1
,648
,224
,133
8
98,2
24,1
33
898
,224
,133
Out
flow
unt
uk IR
R 8
55,3
46,0
00
1,9
55,1
82,9
87
1,1
92,5
97,5
55
1,1
98,5
53,4
89
IIITo
tal c
ash
flo
w -
1
,086
,762
,013
1
,049
,347
,445
1
,043
,391
,511
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
855,
346,
000)
231
,416
,013
1
,280
,763
,459
2
,324
,154
,970
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
855,
346,
000)
1,0
86,7
62,0
13
1,0
49,3
47,4
45
1,0
43,3
91,5
11
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
Rupi
ah
Usaha Franchise
77
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
6207
0
.743
16
0.6
4066
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(855
,346
,000
) 9
36,8
63,8
05
779
,836
,092
6
68,4
56,7
78
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
936
,863
,805
7
79,8
36,0
92
668
,456
,778
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(855
,346
,000
) -
-
-
(855
,346
,000
) 8
1,51
7,80
5 8
61,3
53,8
97
1,5
29,8
10,6
75
1N
PV D
F %
16.0
0% 1
,529
,810
,675
2N
et B
/C R
atio
DF
% 2
.79
3IR
R11
2%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
0.9
130
10.
96
bu
lan
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL78
Lam
pir
an 1
0. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Bia
ya O
pera
sion
al N
aik
65%
)
Biay
a N
aik
65%
Biay
a 16
5%
No
Ura
ian
Tah
un
0 (R
up
iah
)1
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
2K
redi
t M
odal
Ker
ja 3
21,9
42,4
00
-
-
-
3D
ana
Send
iri 5
33,4
03,6
00
-
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
855
,346
,000
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
IRR
Inflo
w -
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 5
0,49
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0
2Bi
aya
Mod
al K
erja
804
,856
,000
-
-
-
3O
pera
sion
al -
2
,488
,068
,000
1
,250
,568
,000
1
,250
,568
,000
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
07,3
14,1
33
107
,314
,133
1
07,3
14,1
33
5Bu
nga
Bank
-
35,
458,
378
27,
409,
818
7,5
56,7
04
6Pa
jak
30%
-
447
,262
,987
4
34,6
77,5
55
440
,633
,489
Jum
lah
855
,346
,000
2
,628
,372
,133
1
,390
,872
,133
1
,390
,872
,133
Out
flow
unt
uk IR
R 8
55,3
46,0
00
2,9
35,3
30,9
87
1,6
85,2
45,5
55
1,6
91,2
01,4
89
IIITo
tal c
ash
flo
w -
1
06,6
14,0
13
556
,699
,445
5
50,7
43,5
11
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
855,
346,
000)
(74
8,73
1,98
7) (
192,
032,
541)
358
,710
,970
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
855,
346,
000)
106
,614
,013
5
56,6
99,4
45
550
,743
,511
Rupi
ah
Usaha Franchise
79
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
6207
0
.743
16
0.6
4066
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(855
,346
,000
) 9
1,90
8,63
2 4
13,7
18,3
75
352
,838
,057
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
91,
908,
632
413
,718
,375
3
52,8
38,0
57
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(855
,346
,000
) -
-
-
(855
,346
,000
) (7
63,4
37,3
68)
(349
,718
,993
) 3
,119
,064
1N
PV D
F %
16.0
0% 3
,119
,064
2N
et B
/C R
atio
DF
% 1
.004
3IR
R16
.18%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
2.9
912
35.
89
bu
lan
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL80
Lam
pir
an 1
1. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Bia
ya O
pera
sion
al N
aik
66%
)
Biay
a N
aik
66%
Biay
a 16
6%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
2K
redi
t M
odal
Ker
ja 3
21,9
42,4
00
-
-
-
3D
ana
Send
iri 5
33,4
03,6
00
-
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
855
,346
,000
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
IRR
Inflo
w -
3
,041
,945
,000
2
,241
,945
,000
2
,241
,945
,000
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 5
0,49
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0
2Bi
aya
Mod
al K
erja
804
,856
,000
-
-
-
3O
pera
sion
al -
2
,503
,147
,200
1
,258
,147
,200
1
,258
,147
,200
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
07,3
14,1
33
107
,314
,133
1
07,3
14,1
33
5Bu
nga
Bank
-
35,
458,
378
27,
409,
818
7,5
56,7
04
6Pa
jak
30%
-
447
,262
,987
4
34,6
77,5
55
440
,633
,489
Jum
lah
855
,346
,000
2
,643
,451
,333
1
,398
,451
,333
1
,398
,451
,333
Out
flow
unt
uk IR
R 8
55,3
46,0
00
2,9
50,4
10,1
87
1,6
92,8
24,7
55
1,6
98,7
80,6
89
IIITo
tal c
ash
flo
w -
9
1,53
4,81
3 5
49,1
20,2
45
543
,164
,311
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
855,
346,
000)
(76
3,81
1,18
7) (
214,
690,
941)
328
,473
,370
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
855,
346,
000)
91,
534,
813
549
,120
,245
5
43,1
64,3
11
Rupi
ah
Usaha Franchise
81
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
6207
0
.743
16
0.6
4066
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(855
,346
,000
) 7
8,90
9,32
2 4
08,0
85,7
95
347
,982
,384
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
78,
909,
322
408
,085
,795
3
47,9
82,3
84
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(855
,346
,000
) -
-
-
(855
,346
,000
) (7
76,4
36,6
78)
(368
,350
,883
) (2
0,36
8,49
9)
1N
PV D
F %
16.0
0% (
20,3
68,4
99)
2N
et B
/C R
atio
DF
% 0
.98
3IR
R15
%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
4.0
585
48.
70
bu
lan
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL82
Lam
pir
an 1
2. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Pen
dapa
tan
Turu
n 27
%)
Pend
apat
an T
urun
27
%
Pend
apat
an
73%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
2
,220
,619
,850
1
,636
,619
,850
1
,636
,619
,850
2K
redi
t M
odal
Ker
ja 3
21,9
42,4
00
-
-
-
3D
ana
Send
iri 5
33,4
03,6
00
-
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
855
,346
,000
2
,220
,619
,850
1
,636
,619
,850
1
,636
,619
,850
IRR
Inflo
w -
2
,220
,619
,850
1
,636
,619
,850
1
,636
,619
,850
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 5
0,49
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0
2Bi
aya
Mod
al K
erja
804
,856
,000
-
-
-
3O
pera
sion
al -
1
,507
,920
,000
7
57,9
20,0
00
757
,920
,000
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
07,3
14,1
33
107
,314
,133
1
07,3
14,1
33
5Bu
nga
Bank
-
35,
458,
378
27,
409,
818
7,5
56,7
04
6Pa
jak
30%
-
447
,262
,987
4
34,6
77,5
55
440
,633
,489
Jum
lah
855
,346
,000
1
,648
,224
,133
8
98,2
24,1
33
898
,224
,133
Out
flow
unt
uk IR
R 8
55,3
46,0
00
1,9
55,1
82,9
87
1,1
92,5
97,5
55
1,1
98,5
53,4
89
IIITo
tal c
ash
flo
w -
2
65,4
36,8
63
444
,022
,295
4
38,0
66,3
61
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
855,
346,
000)
(58
9,90
9,13
7) (
145,
886,
841)
292
,179
,520
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
855,
346,
000)
265
,436
,863
4
44,0
22,2
95
438
,066
,361
Rupi
ah
Usaha Franchise
83
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
6207
0
.743
16
0.6
4066
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(855
,346
,000
) 2
28,8
24,8
82
329
,980
,897
2
80,6
50,5
76
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
228
,824
,882
3
29,9
80,8
97
280
,650
,576
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(855
,346
,000
) -
-
-
(855
,346
,000
) (6
26,5
21,1
18)
(296
,540
,220
) (1
5,88
9,64
5)
1N
PV D
F %
16.0
0% (
15,8
89,6
45)
2N
et B
/C r
atio
DF
% 0
.98
3IR
R15
%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
4.8
987
58.
78
bu
lan
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL84
Lam
pir
an 1
3. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Pen
dapa
tan
Turu
n 26
%)
Pend
apat
an T
urun
26
%
Pend
apat
an
74%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
2
,251
,039
,300
1
,659
,039
,300
1
,659
,039
,300
2K
redi
t M
odal
Ker
ja 3
21,9
42,4
00
-
-
-
3D
ana
Send
iri 5
33,4
03,6
00
-
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
855
,346
,000
2
,251
,039
,300
1
,659
,039
,300
1
,659
,039
,300
IRR
Inflo
w -
2
,251
,039
,300
1
,659
,039
,300
1
,659
,039
,300
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 5
0,49
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0
2Bi
aya
Mod
al K
erja
804
,856
,000
-
-
-
3O
pera
sion
al -
1
,507
,920
,000
7
57,9
20,0
00
757
,920
,000
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
07,3
14,1
33
107
,314
,133
1
07,3
14,1
33
5Bu
nga
Bank
-
35,
458,
378
27,
409,
818
7,5
56,7
04
6Pa
jak
30%
-
447
,262
,987
4
34,6
77,5
55
440
,633
,489
Jum
lah
855
,346
,000
1
,648
,224
,133
8
98,2
24,1
33
898
,224
,133
Out
flow
unt
uk IR
R 8
55,3
46,0
00
1,9
55,1
82,9
87
1,1
92,5
97,5
55
1,1
98,5
53,4
89
IIITo
tal c
ash
flo
w -
2
95,8
56,3
13
466
,441
,745
4
60,4
85,8
11
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
855,
346,
000)
(55
9,48
9,68
7) (
93,0
47,9
41)
367
,437
,870
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
855,
346,
000)
295
,856
,313
4
66,4
41,7
45
460
,485
,811
Rupi
ah
Usaha Franchise
85
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
6207
0
.743
16
0.6
4066
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(855
,346
,000
) 2
55,0
48,5
46
346
,642
,201
2
95,0
13,7
68
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
255
,048
,546
3
46,6
42,2
01
295
,013
,768
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(855
,346
,000
) -
-
-
(855
,346
,000
) (6
00,2
97,4
54)
(253
,655
,253
) 4
1,35
8,51
5
1N
PV D
F %
16.0
0% 4
1,35
8,51
5
2N
et B
/C R
atio
DF
% 1
.05
3IR
R19
%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
2.8
598
34.
32
bu
lan
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL86
Lam
pir
an 1
4. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Bia
ya O
pera
sion
al N
aik
18%
dan
Pe
ndap
atan
Tur
un 1
8%)
Biay
a N
aik
18%
Biay
a 11
8%
Pend
apat
an T
urun
18
%
Pend
apat
an
82%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
2
,494
,394
,900
1
,838
,394
,900
1
,838
,394
,900
2K
redi
t M
odal
Ker
ja 3
21,9
42,4
00
-
-
-
3D
ana
Send
iri 5
33,4
03,6
00
-
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
855
,346
,000
2
,494
,394
,900
1
,838
,394
,900
1
,838
,394
,900
IRR
Inflo
w -
2
,494
,394
,900
1
,838
,394
,900
1
,838
,394
,900
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 5
0,49
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0
2Bi
aya
Mod
al K
erja
804
,856
,000
-
-
-
3O
pera
sion
al -
1
,779
,345
,600
8
94,3
45,6
00
894
,345
,600
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
07,3
14,1
33
107
,314
,133
1
07,3
14,1
33
5Bu
nga
Bank
-
35,
458,
378
27,
409,
818
7,5
56,7
04
6Pa
jak
30%
-
447
,262
,987
4
34,6
77,5
55
440
,633
,489
Jum
lah
855
,346
,000
1
,919
,649
,733
1
,034
,649
,733
1
,034
,649
,733
Out
flow
unt
uk IR
R 8
55,3
46,0
00
2,2
26,6
08,5
87
1,3
29,0
23,1
55
1,3
34,9
79,0
89
Rupi
ah
Usaha Franchise
87
IIITo
tal c
ash
flo
w -
2
67,7
86,3
13
509
,371
,745
5
03,4
15,8
11
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
855,
346,
000)
(58
7,55
9,68
7) (
78,1
87,9
41)
425
,227
,870
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
855,
346,
000)
267
,786
,313
5
09,3
71,7
45
503
,415
,811
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
6207
0
.743
16
0.6
4066
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(855
,346
,000
) 2
30,8
50,2
70
378
,546
,184
3
22,5
17,2
02
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
230
,850
,270
3
78,5
46,1
84
322
,517
,202
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(855
,346
,000
) -
-
-
(855
,346
,000
) (6
24,4
95,7
30)
(245
,949
,546
) 7
6,56
7,65
7
1N
PV D
F %
16.0
0% 7
6,56
7,65
7
2N
et B
/C R
atio
DF
% 1
.09
3IR
R21
%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
2.7
626
33.
15
bu
lan
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL88
Lam
pir
an 1
5. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Bia
ya O
pera
sion
al N
aik
19%
dan
Pe
ndap
atan
Tur
un 1
9%)
Biay
a N
aik
19%
Biay
a 11
9%
Pend
apat
an T
urun
19
%
Pend
apat
an
81%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
2
,463
,975
,450
1
,815
,975
,450
1
,815
,975
,450
2K
redi
t M
odal
Ker
ja 3
21,9
42,4
00
-
-
-
3D
ana
Send
iri 5
33,4
03,6
00
-
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
855
,346
,000
2
,463
,975
,450
1
,815
,975
,450
1
,815
,975
,450
IRR
Inflo
w -
2
,463
,975
,450
1
,815
,975
,450
1
,815
,975
,450
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 5
0,49
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0 3
2,99
0,00
0
2Bi
aya
Mod
al K
erja
804
,856
,000
-
-
-
3O
pera
sion
al -
1
,794
,424
,800
9
01,9
24,8
00
901
,924
,800
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
07,3
14,1
33
107
,314
,133
1
07,3
14,1
33
5Bu
nga
Bank
-
35,
458,
378
27,
409,
818
7,5
56,7
04
6Pa
jak
30%
-
447
,262
,987
4
34,6
77,5
55
440
,633
,489
Jum
lah
855
,346
,000
1
,934
,728
,933
1
,042
,228
,933
1
,042
,228
,933
Out
flow
unt
uk IR
R 8
55,3
46,0
00
2,2
41,6
87,7
87
1,3
36,6
02,3
55
1,3
42,5
58,2
89
Rupi
ah
Usaha Franchise
89
IIITo
tal c
ash
flo
w -
2
22,2
87,6
63
479
,373
,095
4
73,4
17,1
61
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
855,
346,
000)
(63
3,05
8,33
7) (
153,
685,
241)
319
,731
,920
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
855,
346,
000)
222
,287
,663
4
79,3
73,0
95
473
,417
,161
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
6207
0
.743
16
0.6
4066
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(855
,346
,000
) 1
91,6
27,2
96
356
,252
,300
3
03,2
98,3
37
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
191
,627
,296
3
56,2
52,3
00
303
,298
,337
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(855
,346
,000
) -
-
-
(855
,346
,000
) (6
63,7
18,7
04)
(307
,466
,403
) (4
,168
,066
)
1N
PV D
F %
16.0
0% (
4,16
8,06
6)
2N
et B
/C R
atio
DF
% 0
.995
3IR
R15
.7%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
4.0
137
48.
16
bu
lan
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
91
LAMPIRAN(FRANCHISEE)
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL92
Lam
pir
an 1
. Asu
msi
Per
hitu
ngan
Pol
a U
saha
Fra
nchi
se
No
Asu
msi
Satu
anN
ilai
Ket
eran
gan
IA
sum
si K
euan
gan
1Pe
riode
Pro
yek
Tahu
n3
2Se
wa
Tem
pat
Usa
haRu
piah
30,
000,
000
Sew
a te
mpa
t pe
r ta
hun
3Fr
anch
ise
fee
Rupi
ah 8
0,00
0,00
0 H
anya
sat
u ka
li
4Ro
yalti
Fee
Pers
en3.
5di
baya
rkan
per
tah
un
5Pe
rala
tan
Rupi
ah 8
0,00
0,00
0 Pe
rala
tan
dipe
role
h da
ri fr
an-
chis
or y
ang
mer
upak
an p
aket
da
ri fr
anch
isee
fee
6Te
naga
Ker
jaor
ang
3
7Su
ku B
unga
Pers
en16
%
8K
ompo
sisi
Per
mod
alan
Pers
en40
:60
Mod
al in
vest
asi d
enga
n ko
m-
posi
si 6
0% m
odal
sen
diri
dan
40%
dar
i ban
k
IIA
sum
si P
rod
uks
i
1Ba
han
Baku
Pake
t2
Unt
uk 1
30 p
orsi
per
hari.
Ter
diri
atas
bah
an b
aku
mak
anan
dan
ba
han
baku
min
uman
2Pr
oduk
Pors
i13
0U
ntuk
130
por
si p
erha
ri. 1
po
rsi t
erdi
ri at
as m
akan
an d
an
min
uman
3K
apas
itas
Prod
uksi
/Pen
jual
an P
er h
ari
Pors
i13
0
4H
arga
Jua
l Pro
duk
Rupi
ah/p
orsi
12,
500
Usaha Franchise
93
Lam
pir
an 2
. Bia
ya In
vest
asi
No
Jen
is B
iaya
Satu
anJu
mla
h
Fisi
kH
arg
a/Sa
tuan
Nila
i (R
p)
Um
ur
Eko
no
mis
(t
ahu
n)
Pen
yusu
tan
(R
p)
1Pe
rijin
an
2Se
wa
tan
ah d
an
ban
gu
nan
130
,000
,000
30,0
00,0
001
30,0
00,0
00
3Fr
anch
ise
Fee
pake
t1
80,0
00,0
0080
,000
,000
516
,000
,000
Bia
ya S
urv
ei50
0,00
050
0,00
05
100,
000
Jum
lah
Bia
ya In
vest
asi
110,
500,
000
16,1
00,0
00
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL94
Lam
pir
an 3
. Bi
aya
Ope
rasi
onal
dan
Pen
dapa
tan
BIA
YA
OPE
RASI
ON
AL
No
Jen
is B
iaya
Satu
anJu
mla
h
Har
ga
(Rp
)B
iaya
per
b
ula
n (
Rp
)B
iaya
Tah
un
-1
(R
p)
IB
ahan
Bak
u
1Ba
kso
Hal
us
butir
130
950
3,7
05,0
00
44,
460,
000
2Ba
kso
Kas
ar
butir
100
950
2,8
50,0
00
34,
200,
000
3G
oren
gan
Kem
bang
/Pan
jang
bu
ah50
950
1,4
25,0
00
17,
100,
000
4Ta
hu B
akso
bu
ah50
950
1,4
25,0
00
17,
100,
000
5Pa
ngsi
t go
reng
bu
ah50
750
1,1
25,0
00
13,
500,
000
6Pa
ngsi
t re
bus
bung
kus
1075
0 2
25,0
00
2,7
00,0
00
7K
uah
Baks
o/m
ie a
yam
liter
2015
00 9
00,0
00
10,
800,
000
8Si
omay
bu
ngku
s10
950
285
,000
3
,420
,000
9Ta
hu s
iom
ay
bung
kus
1095
0 2
85,0
00
3,4
20,0
00
10K
olbu
ah10
750
225
,000
2
,700
,000
11K
enta
ng
butir
1075
0 2
25,0
00
2,7
00,0
00
12Te
lur
butir
1575
0 3
37,5
00
4,0
50,0
00
13Bu
mbu
Sio
may
kg1
2500
0 7
50,0
00
9,0
00,0
00
14Sa
os
boto
l10
3000
900
,000
1
0,80
0,00
0
15K
ecap
boto
l5
5000
750
,000
9
,000
,000
16Ba
wan
g G
oren
g bu
ngku
s15
1500
0 2
25,0
00
2,7
00,0
00
17Bu
mbu
Nas
i Gor
eng
bung
kus
550
00 3
75,0
00
4,5
00,0
00
18Bu
mbu
Mie
Gor
eng/
God
ok
bung
kus
550
00 1
25,0
00
1,5
00,0
00
19A
car
810
00 2
40,0
00
2,8
80,0
00
20M
ie K
erin
g ba
l2
5000
0 2
00,0
00
2,4
00,0
00
Usaha Franchise
95
21M
ie T
elur
bung
kus
530
00 4
50,0
00
5,4
00,0
00
22M
ie A
yam
bu
ngku
s5
7500
1,1
25,0
00
13,
500,
000
23Se
lada
4
3500
420
,000
5
,040
,000
24D
aun
Baw
ang
ikat
235
00 2
10,0
00
2,5
20,0
00
25D
aun
Sele
dri
ikat
235
00 2
10,0
00
2,5
20,0
00
26A
dona
n A
yam
Mie
Aya
m
pake
t m
asak
an15
4000
0 6
00,0
00
7,2
00,0
00
27Sa
mba
l Bak
so
bung
kus
1520
000
300
,000
3
,600
,000
28Bu
ah-B
uaha
n kg
515
000
2,2
50,0
00
27,
000,
000
29G
ula
Cai
rLi
ter
215
000
450
,000
5
,400
,000
30Si
rup
Lite
r2
7500
225
,000
2
,700
,000
31Be
ras
Lite
r50
6000
300
,000
3
,600
,000
32D
awet
kg1
2500
0 7
50,0
00
9,0
00,0
00
33M
inum
an S
oftd
rink
boto
l50
1000
50,
000
600
,000
Sub
To
tal
23,
917,
500
287
,010
,000
IITe
nag
a K
erja
Ora
ng3
1000
000
3000
000
36,
000,
000
Sub
To
tal
3,00
0,00
0 3
6,00
0,00
0
IIIB
iaya
Ove
rhea
d -
List
rikbu
lan
130
0000
3000
00 3
,600
,000
Air
bula
n1
3000
0030
0000
3,6
00,0
00
Gas
Tabu
ng4
8700
034
8000
4,1
76,0
00
Telp
on
bula
n1
3000
0030
0000
3,6
00,0
00
Sub
To
tal
1,2
48,0
00.0
0 1
4,97
6,00
0
IVRo
yalti
Fee
Tahu
nO
mse
t 0
.035
0 1,
706,
250
20,
475,
000
Sub
To
tal
1,70
6,25
0 2
0,47
5,00
0
Tota
l Bia
ya
29,
871,
750
358
,461
,000
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL96
PEN
DA
PATA
N
No
Jen
is P
end
apat
anSa
tuan
Jum
lah
Har
ga
(Rp
)Pe
nd
apat
an
Bu
lan
-1
(Rp
)Pe
nd
apat
an
Tah
un
-1
(Rp
)
1Ba
kso
Pors
i50
9000
13,
500,
000
162
,000
,000
2M
ie A
yam
Po
rsi
1085
00 2
,550
,000
3
0,60
0,00
0
3C
wie
Mie
Po
rsi
1085
00 2
,550
,000
3
0,60
0,00
0
4Si
omay
Po
rsi
1085
00 2
,550
,000
3
0,60
0,00
0
5Ba
tago
r Po
rsi
1085
00 2
,550
,000
3
0,60
0,00
0
6M
ie A
yam
Bak
so
Pors
i10
9500
2,8
50,0
00
34,
200,
000
7N
asi G
oren
g Ja
wa
Pors
i10
8500
2,5
50,0
00
30,
600,
000
8M
ie G
oren
g Ja
wa
Pors
i10
8500
2,5
50,0
00
30,
600,
000
9M
ie G
odok
Pors
i10
8500
2,5
50,0
00
30,
600,
000
10Es
Cam
pur
Man
gkuk
1570
00 3
,150
,000
3
7,80
0,00
0
11Es
Daw
et
Gel
as15
5000
2,2
50,0
00
27,
000,
000
13Ju
ice
Gel
as30
5000
4,5
00,0
00
54,
000,
000
14Te
h Bo
tol
Boto
l50
2500
3,7
50,0
00
45,
000,
000
15M
inum
an la
in-la
inBo
tol
2015
00 9
00,0
00
10,
800,
000
130
48,
750,
000
585
,000
,000
Usaha Franchise
97
Lampiran 4. Sumber Dana Proyek
No Rincian Biaya Proyek Total Biaya (Rp)
1 Dana investasi yang bersumber dari
a. Kredit 44,200,000
b. Dana sendiri 66,300,000
Jumlah dana investasi 110,500,000
2 Dana modal kerja yang bersumber dari
a. Kredit
b. Dana sendiri 29,871,750
Jumlah dana modal kerja 29,871,750
3 Total dana proyek yang bersumber dari
a. Kredit 44,200,000
b. Dana sendiri 96,171,750
Jumlah dana proyek 140,371,750
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL98
Lam
pir
an 5
. Pr
oyek
si P
enda
pata
n da
n Bi
aya
No
Jen
is P
end
apat
anSa
tuan
Jum
lah
Har
ga
Pen
dap
atan
Pe
r B
ula
n
Tah
un
1 2
3
1Ba
kso
Pors
i50
9000
13,
500,
000
162
,000
,000
1
62,0
00,0
00
162
,000
,000
2M
ie A
yam
Po
rsi
1085
00 2
,550
,000
3
0,60
0,00
0 3
0,60
0,00
0 3
0,60
0,00
0
3Cw
ie M
ie
Pors
i10
9000
2,5
50,0
00
30,
600,
000
30,
600,
000
30,
600,
000
4Si
omay
Po
rsi
1085
00 2
,550
,000
3
0,60
0,00
0 3
0,60
0,00
0 3
0,60
0,00
0
5Ba
tago
r Po
rsi
1085
00 2
,550
,000
3
0,60
0,00
0 3
0,60
0,00
0 3
0,60
0,00
0
6M
ie A
yam
Bak
so
Pors
i10
9500
2,8
50,0
00
34,
200,
000
34,
200,
000
34,
200,
000
7N
asi G
oren
g Ja
wa
Pors
i10
8500
2,5
50,0
00
30,
600,
000
30,
600,
000
30,
600,
000
8M
ie G
oren
g Ja
wa
Pors
i10
8500
2,5
50,0
00
30,
600,
000
30,
600,
000
30,
600,
000
9M
ie G
odok
Pors
i10
8500
2,5
50,0
00
30,
600,
000
30,
600,
000
30,
600,
000
10Es
Cam
pur
Man
gkuk
1570
00 3
,150
,000
3
7,80
0,00
0 3
7,80
0,00
0 3
7,80
0,00
0
11Es
Daw
et
Gel
as15
5000
2,2
50,0
00
27,
000,
000
27,
000,
000
27,
000,
000
13Ju
iceG
elas
3050
00 4
,500
,000
5
4,00
0,00
0 5
4,00
0,00
0 5
4,00
0,00
0
14Te
h Bo
tol/S
oftd
rink
Boto
l50
2500
3,7
50,0
00
45,
000,
000
45,
000,
000
45,
000,
000
15M
inum
an la
in-la
inG
elas
2015
00 9
00,0
00
10,
800,
000
10,
800,
000
10,
800,
000
130
48,
750,
000
585
,000
,000
58
5,00
0,00
0 58
5,00
0,00
0
Rupi
ah
Usaha Franchise
99
No
Jen
is P
end
apat
anSa
tuan
Jum
lah
Har
ga
Pen
dap
atan
Pe
r B
ula
nTa
hu
n
12
3
1Ba
han
Baku
Baks
o Ha
lus
butir
130
950
3,7
05,0
00
44,
460,
000
44,
460,
000
44,
460,
000
Baks
o Ka
sar
butir
100
950
2,8
50,0
00
34,
200,
000
34,
200,
000
34,
200,
000
Gor
enga
n Ke
mba
ng/
Panj
ang
buah
5095
0 1
,425
,000
1
7,10
0,00
0 1
7,10
0,00
0 1
7,10
0,00
0
Tahu
Bak
so
buah
5095
0 1
,425
,000
1
7,10
0,00
0 1
7,10
0,00
0 1
7,10
0,00
0
Pang
sit g
oren
g bu
ah50
750
1,1
25,0
00
13,
500,
000
13,
500,
000
13,
500,
000
Pang
sit re
bus
bung
kus
1075
0 2
25,0
00
2,7
00,0
00
2,7
00,0
00
2,7
00,0
00
Kuah
Bak
so/m
ie a
yam
liter
2015
00 9
00,0
00
10,
800,
000
10,
800,
000
10,
800,
000
Siom
ay
bung
kus
4095
0 2
85,0
00
3,4
20,0
00
3,4
20,0
00
3,4
20,0
00
Tahu
sio
may
bu
ngku
s10
950
285
,000
3
,420
,000
3
,420
,000
3
,420
,000
Kol
kg10
1200
0 2
25,0
00
2,7
00,0
00
2,7
00,0
00
2,7
00,0
00
Kent
ang
kg10
1200
0 2
25,0
00
2,7
00,0
00
2,7
00,0
00
2,7
00,0
00
Telu
rkg
1515
000
337
,500
4
,050
,000
4
,050
,000
4
,050
,000
Bum
bu S
iom
aykg
125
000
750
,000
9
,000
,000
9
,000
,000
9
,000
,000
Saos
bo
tol
1030
00 9
00,0
00
10,
800,
000
10,
800,
000
10,
800,
000
Keca
pbo
tol
550
00 7
50,0
00
9,0
00,0
00
9,0
00,0
00
9,0
00,0
00
Baw
ang
Gor
eng
bung
kus
1515
000
225
,000
2
,700
,000
2
,700
,000
2
,700
,000
Bum
bu N
asi G
oren
g bu
ngku
s5
2000
0 3
75,0
00
4,5
00,0
00
4,5
00,0
00
4,5
00,0
00
Bum
bu M
ie G
oren
g/G
odok
bu
ngku
s5
2000
0 1
25,0
00
1,5
00,0
00
1,5
00,0
00
1,5
00,0
00
Acar
8
1000
240
,000
2
,880
,000
2
,880
,000
2
,880
,000
Mie
Ker
ing
bal
250
000
200
,000
2
,400
,000
2
,400
,000
2
,400
,000
Rupi
ah
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL100
Mie
Telu
rbu
ngku
s5
3000
450
,000
5
,400
,000
5
,400
,000
5
,400
,000
Mie
Aya
m
bung
kus
575
00 1
,125
,000
1
3,50
0,00
0 1
3,50
0,00
0 1
3,50
0,00
0
Sela
da
435
00 4
20,0
00
5,0
40,0
00
5,0
40,0
00
5,0
40,0
00
Daun
Baw
ang
ikat
235
00 2
10,0
00
2,5
20,0
00
2,5
20,0
00
2,5
20,0
00
Daun
Sel
edri
ikat
235
00 2
10,0
00
2,5
20,0
00
2,5
20,0
00
2,5
20,0
00
Adon
an A
yam
Mie
Aya
m
liter
1540
000
600
,000
7
,200
,000
7
,200
,000
7
,200
,000
Sam
bal B
akso
bu
ngku
s15
2000
0 3
00,0
00
3,6
00,0
00
3,6
00,0
00
3,6
00,0
00
Buah
-Bua
han
kg5
1500
0 2
,250
,000
2
7,00
0,00
0 2
7,00
0,00
0 2
7,00
0,00
0
Gul
a Ca
irLi
ter
215
000
450
,000
5
,400
,000
5
,400
,000
5
,400
,000
Siru
pLi
ter
275
00 2
25,0
00
2,7
00,0
00
2,7
00,0
00
2,7
00,0
00
Bera
s50
6000
3000
0036
0000
036
0000
036
0000
0
Daw
etKg
125
000
7500
0090
0000
090
0000
090
0000
0
Min
uman
Sof
tdrin
kbo
tol
5010
0050
000
6000
0060
0000
6000
00
Sub
Tota
l 2
3,91
7,50
0 2
87,0
10,0
00
287
,010
,000
2
87,0
10,0
00
2Te
naga
Ker
jaO
rang
310
0000
0 3
,000
,000
3
6,00
0,00
0 3
6,00
0,00
0 3
6,00
0,00
0
3Bi
aya
Ove
rhea
d -
- -
-
List
rikbu
lan
130
0000
300
,000
3
,600
,000
3
,600
,000
3
,600
,000
Air
bula
n1
3000
00 3
00,0
00
3,6
00,0
00
3,6
00,0
00
3,6
00,0
00
Gas
Tabu
ng2
8700
0 3
48,0
00
4,1
76,0
00
4,1
76,0
00
4,1
76,0
00
Telp
on
bula
n1
3000
00 3
00,0
00
3,6
00,0
00
3,6
00,0
00
3,6
00,0
00
Sub
Tota
l 1
,248
,000
1
4,97
6,00
0 1
4,97
6,00
0 1
4,97
6,00
0
4Ro
yalti
Fee
Tahu
nO
mse
t 0
.035
0 1
,706
,250
2
0,47
5,00
0 2
0,47
5,00
0 2
0,47
5,00
0
1,7
06,2
50
20,
475,
000
Tota
l Bia
ya
29,
871,
750
358
,461
,000
3
58,4
61,0
00
358
,461
,000
Usaha Franchise
101
Lampiran 6. Perhitungan Angsuran Kredit
Perhitungan Angsuran Kredit
Jumlah kredit 44,200,000
Jangka waktu kredit (tahun) 5
Bunga per tahun % 13%
umlah angsuran per bulan 36
Sistem Perhit. Bunga Flat Pembayaran Angsuran Kredit Modal Kerja
Tahun I Cicilan PokokBunga
AngsuranSaldo akhir
bulan
Saldo Awal 44,200,000
Bulan I 1,227,777.78 478,833.33 1,706,611.11 42,972,222
Bulan II 1,227,777.78 465,532.41 1,693,310.19 41,744,444
Bulan III 1,227,777.78 452,231.48 1,680,009.26 40,516,667
Bulan IV 1,227,777.78 438,930.56 1,666,708.33 39,288,889
Bulan V 1,227,777.78 425,629.63 1,653,407.41 38,061,111
Bulan VI 1,227,777.78 412,328.70 1,640,106.48 36,833,333
Bulan VII 1,227,777.78 399,027.78 1,626,805.56 35,605,556
Bulan VIII 1,227,777.78 385,726.85 1,613,504.63 34,377,778
Bulan IX 1,227,777.78 372,425.93 1,600,203.70 33,150,000
Bulan X 1,227,777.78 359,125.00 1,586,902.78 31,922,222
Bulan XI 1,227,777.78 345,824.07 1,573,601.85 30,694,444
Bulan XII 1,227,777.78 332,523.15 1,560,300.93 29,466,667
Total 14,733,333.33 4,868,138.89 19,601,472.22
Rupiah
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL102
Tahun II Cicilan Pokok Bunga AngsuranSaldo akhir
bulan
Saldo Awal 29,466,667
Bulan I 1,227,777.78 319,222.22 1,547,000.00 28,238,889
Bulan II 1,227,777.78 400,050.93 1,627,828.70 27,011,111
Bulan III 1,227,777.78 382,657.41 1,610,435.19 25,783,333
Bulan IV 1,227,777.78 365,263.89 1,593,041.67 24,555,556
Bulan V 1,227,777.78 347,870.37 1,575,648.15 23,327,778
Bulan VI 1,227,777.78 330,476.85 1,558,254.63 22,100,000
Bulan VII 1,227,777.78 313,083.33 1,540,861.11 20,872,222
Bulan VIII 1,227,777.78 295,689.81 1,523,467.59 19,644,444
Bulan IX 1,227,777.78 278,296.30 1,506,074.07 18,416,667
Bulan X 1,227,777.78 260,902.78 1,488,680.56 17,188,889
Bulan XI 1,227,777.78 243,509.26 1,471,287.04 15,961,111
Bulan XII 1,227,777.78 226,115.74 1,453,893.52 14,733,333
Total 14,733,333.33 3,763,138.89 18,496,472.22
Tahun III Cicilan Pokok Bunga AngsuranSaldo akhir
bulan
Saldo Awal 14,733,333
Bulan I 1,227,777.78 159,611.11 1,387,388.89 13,505,556
Bulan II 1,227,777.78 146,310.19 1,374,087.96 12,277,778
Bulan III 1,227,777.78 133,009.26 1,360,787.04 11,050,000
Bulan IV 1,227,777.78 119,708.33 1,347,486.11 9,822,222
Bulan V 1,227,777.78 106,407.41 1,334,185.19 8,594,444
Bulan VI 1,227,777.78 93,106.48 1,320,884.26 7,366,667
Bulan VII 1,227,777.78 79,805.56 1,307,583.33 6,138,889
Bulan VIII 1,227,777.78 66,504.63 1,294,282.41 4,911,111
Bulan IX 1,227,777.78 53,203.70 1,280,981.48 3,683,333
Bulan X 1,227,777.78 39,902.78 1,267,680.56 2,455,556
Bulan XI 1,227,777.78 26,601.85 1,254,379.63 1,227,778
Bulan XII 1,227,777.78 13,300.93 1,241,078.70 0
Total 14,733,333.33 1,037,472.22 15,770,805.56
Rupiah
Rupiah
Usaha Franchise
103
Tahun Cicilan Pokok Bunga Angsuran
Tahun 1 14,733,333.33 4,868,138.89 19,601,472.22
Tahun 2 14,733,333.33 3,763,138.89 18,496,472.22
Tahun 3 14,733,333.33 1,037,472.22 15,770,805.56
Total 44,200,000.00 9,668,750.00 53,868,750.00
Lampiran 7. Proyeksi Laba Rugi
No UraianTahun
Jumlah1 2 3
I1
Pendapatan
Penjualan 585,000,000 585,000,000 585,000,000 1,755,000,000
Total Pendapatan 585,000,000 585,000,000 585,000,000 1,755,000,000
II Biaya-biaya 130
1 Operasional
a. Biaya Tenaga Kerja 36,000,000 36,000,000 36,000,000 108,000,000
b. Biaya Bahan Baku 287,010,000 287,010,000 287,010,000 861,030,000
c. Biaya overhead 14,976,000 14,976,000 14,976,000 44,928,000
d. Biaya Royalti 20,475,000 20,475,000 20,475,000 61,425,000
Sub Total 358,461,000 358,461,000 358,461,000 1,075,383,000
2 Depresiasi 16,100,000 16,100,000 16,100,000 48,300,000
3 Angsuran Bunga 4,868,139 3,763,139 1,037,472 9,668,750
Total Biaya 379,429,139 378,324,139 375,598,472 1,133,351,750
III Laba (rugi) Sebelum Pajak
205,570,861 206,675,861 209,401,528 621,648,250
Pajak 30% 61,671,258 62,002,758 62,820,458 186,494,475
IV Laba (rugi) 143,899,603 144,673,103 146,581,069 435,153,775
V Profit Marjin 0.351 0.353 0.358 1.063
BEP Nilai Penjualan 133,867,395 133,364,642 132,140,515 399,360,670
BEP Produksi (porsi) 392,926 391,450 387,857 1,172,198
BEP Rp/porsi 10,709 10,669 10,571 31,949
Rupiah
Rupiah
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL104
Lampiran 8. Rumus DF
Perhitungan Discount Factor Rumus DF = k r = suku bunga
√ (1+r)n n = 1, 2 .. 10
k = 1
r tahun 0 = 0%
r tahun 1, 2 … n = 13.00% (konstan)
Parameter n k r 1+r √ (1+r)n k/√ (1+r)n
Tahun 0 0 1 0.00 1.00 1.0000 1.00
Tahun 1 1 1 0.16 1.16 1.0770 0.93
Tahun 2 2 1 0.16 1.16 1.1600 0.86
Tahun 3 3 1 0.16 1.16 1.2494 0.80
Parameter Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
n 0 1 2 3
k 1 1 1 1
r 0.00 0.16 0.16 0.16
1+r 1.00 1.16 1.16 1.16
(1+r)n 1.00 0.86 0.86 0.86
k/ (1+r)n 1.0000 0.8621 0.7432 0.6407
Usaha Franchise
105
Lampiran 9. Proyeksi Arus Kas dan Analisis Kelayakan
NoUraian
Tahun
0 1 2 3
I Inflow
1 Pendapatan - 585,000,000 585,000,000 585,000,000
2 Kredit Modal Investasi 44,200,000 - - -
3 Dana Sendiri 96,171,750 - - -
4 Nilai Sisa - - - -
Jumlah 140,371,750 585,000,000 585,000,000 585,000,000
IRR Inflow - 585,000,000 585,000,000 585,000,000
II Outflow
1 Biaya Investasi 110,500,000 30,000,000 30,000,000 30,000,000
2 Biaya Modal Kerja 29,871,750 - - -
3 Operasional - 358,461,000 358,461,000 358,461,000
4 Angsuran Pokok - 14,733,333 14,733,333 14,733,333
5 Bunga Bank - 4,868,139 3,763,139 1,037,472
6 Pajak 30% - 61,671,258 62,002,758 62,820,458
Jumlah 140,371,750 403,194,333 403,194,333 403,194,333
Outflow untuk IRR 140,371,750 420,132,258 420,463,758 421,281,458
III Total cashflow - 164,867,742 164,536,242 163,718,542
IV Kumulatif cashflow (140,371,750) 24,495,992 189,032,233 352,750,775
V Cashflow untuk IRR (140,371,750) 164,867,742 164,536,242 163,718,542
VI Perhitungan NPV, Net B/C Ratio, IRR, dan PBP
DF 16 % 1.000 0.862 0.743 0.641
Discounted Cashflow (140,371,750) 142,127,364 122,277,231 104,887,540
(140,371,750) 1,755,614 124,032,844 228,920,384
1 NPV DF 16% 228,920,384
2 Net B/C ratio DF % 2.63
3 IRR 103%
4 Payback Period (PBP)
0.9856 11.8 bulan
Rupiah
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL106
Lam
pir
an 1
0. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Bia
ya O
pera
sion
al N
aik
29%
)
Biay
a N
aik
29%
Biay
a 12
9%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
5
85,0
00,0
00
585
,000
,000
5
85,0
00,0
00
2K
redi
t M
odal
Inve
stas
i 4
4,20
0,00
0 -
-
-
3D
ana
Send
iri 9
6,17
1,75
0 -
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
140
,371
,750
5
85,0
00,0
00
585
,000
,000
5
85,0
00,0
00
IRR
Inflo
w -
5
85,0
00,0
00
585
,000
,000
5
85,0
00,0
00
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 1
10,5
00,0
00
30,
000,
000
30,
000,
000
30,
000,
000
2Bi
aya
Mod
al K
erja
29,
871,
750
-
-
-
3O
pera
sion
al -
4
62,4
14,6
90
462
,414
,690
4
62,4
14,6
90
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3
5Bu
nga
Bank
-
4,8
68,1
39
3,7
63,1
39
1,0
37,4
72
6Pa
jak
30%
-
61,
671,
258
62,
002,
758
62,
820,
458
Jum
lah
140
,371
,750
5
07,1
48,0
23
507
,148
,023
5
07,1
48,0
23
Out
flow
unt
uk IR
R 1
40,3
71,7
50
524
,085
,948
5
24,4
17,4
48
525
,235
,148
IIITo
tal c
ash
flo
w (
140,
371,
750)
60,
914,
052
60,
582,
552
59,
764,
852
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
140,
371,
750)
(79
,457
,698
) (
18,8
75,1
47)
40,
889,
705
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
140,
371,
750)
60,
914,
052
60,
582,
552
59,
764,
852
Rupi
ah
Usaha Franchise
107
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
62
0.7
43
0.6
41
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(140
,371
,750
) 5
2,51
2,11
4 4
5,02
2,70
5 3
8,28
8,81
1
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
52,
512,
114
45,
022,
705
38,
288,
811
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(140
,371
,750
) -
-
-
(140
,371
,750
) (8
7,85
9,63
6) (4
2,83
6,93
2) (4
,548
,121
)
1N
PV D
F %
16.0
0% (
4,54
8,12
1)
2N
et B
/C R
atio
DF
% 0
.97
3IR
R14
.0%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
4.1
188
49.
4 b
ula
n
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL108
Lam
pir
an 1
1. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Bia
ya O
pera
sion
al N
aik
28%
)
Biay
a N
aik
28%
Biay
a 12
8%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
5
85,0
00,0
00
585
,000
,000
5
85,0
00,0
00
2K
redi
t M
odal
Inve
stas
i 4
4,20
0,00
0 -
-
-
3D
ana
Send
iri 9
6,17
1,75
0 -
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
140
,371
,750
5
85,0
00,0
00
585
,000
,000
5
85,0
00,0
00
IRR
Inflo
w -
5
85,0
00,0
00
585
,000
,000
5
85,0
00,0
00
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 1
10,5
00,0
00
30,
000,
000
30,
000,
000
30,
000,
000
2Bi
aya
Mod
al K
erja
29,
871,
750
-
-
-
3O
pera
sion
al -
4
58,8
30,0
80
458
,830
,080
4
58,8
30,0
80
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3
5Bu
nga
Bank
-
4,8
68,1
39
3,7
63,1
39
1,0
37,4
72
6Pa
jak
30%
-
61,
671,
258
62,
002,
758
62,
820,
458
Jum
lah
140
,371
,750
5
03,5
63,4
13
503
,563
,413
5
03,5
63,4
13
Out
flow
unt
uk IR
R 1
40,3
71,7
50
520
,501
,338
5
20,8
32,8
38
521
,650
,538
IIITo
tal c
ash
flo
w -
6
4,49
8,66
2 6
4,16
7,16
2 6
3,34
9,46
2
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
140,
371,
750)
(75
,873
,088
) (
11,7
05,9
27)
51,
643,
535
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
140,
371,
750)
64,
498,
662
64,
167,
162
63,
349,
462
Rupi
ah
Usaha Franchise
109
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
62
0.7
43
0.6
41
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(140
,371
,750
) 5
5,60
2,29
5 4
7,68
6,65
4 4
0,58
5,31
9
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
55,
602,
295
47,
686,
654
40,
585,
319
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(140
,371
,750
) -
-
-
(140
,371
,750
) (8
4,76
9,45
5) (3
7,08
2,80
1) 3
,502
,517
1N
PV D
F %
16.0
0% 3
,502
,517
2N
et B
/C R
atio
DF
% 1
.02
3IR
R18
%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
2.9
137
35.
0 b
ula
n
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL110
Lam
pir
an 1
2. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Pen
dapa
tan
Turu
n 18
%)
Pend
apat
an T
urun
18
%
Pend
apat
an
82%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
4
79,7
00,0
00
479
,700
,000
4
79,7
00,0
00
2K
redi
t M
odal
Inve
stas
i 4
4,20
0,00
0 -
-
-
3D
ana
Send
iri 9
6,17
1,75
0 -
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
140
,371
,750
4
79,7
00,0
00
479
,700
,000
4
79,7
00,0
00
IRR
Inflo
w -
4
79,7
00,0
00
479
,700
,000
4
79,7
00,0
00
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 1
10,5
00,0
00
30,
000,
000
30,
000,
000
30,
000,
000
2Bi
aya
Mod
al K
erja
29,
871,
750
-
-
-
3O
pera
sion
al -
3
58,4
61,0
00
358
,461
,000
3
58,4
61,0
00
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3
5Bu
nga
Bank
-
4,8
68,1
39
3,7
63,1
39
1,0
37,4
72
6Pa
jak
30%
-
61,
671,
258
62,
002,
758
62,
820,
458
Jum
lah
140
,371
,750
4
03,1
94,3
33
403
,194
,333
4
03,1
94,3
33
Out
flow
unt
uk IR
R 1
40,3
71,7
50
420
,132
,258
4
20,4
63,7
58
421
,281
,458
IIITo
tal c
ash
flo
w -
5
9,56
7,74
2 5
9,23
6,24
2 5
8,41
8,54
2
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
140,
371,
750)
(80
,804
,008
) (
21,5
67,7
67)
36,
850,
775
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
140,
371,
750)
59,
567,
742
59,
236,
242
58,
418,
542
Rupi
ah
Usaha Franchise
111
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
62
0.7
43
0.6
41
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(140
,371
,750
) 5
1,35
1,50
1 4
4,02
2,17
7 3
7,42
6,28
7
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
51,
351,
501
44,
022,
177
37,
426,
287
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(140
,371
,750
) -
-
-
(140
,371
,750
) (8
9,02
0,24
9) (4
4,99
8,07
1) (7
,571
,784
)
1N
PV D
F %
16.0
0% (
7,57
1,78
4)
2N
et B
/C R
atio
DF
% 0
.95
3IR
R12
.7%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
4.2
0 5
0.4
bu
lan
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL112
Lam
pir
an 1
3. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Pen
dapa
tan
Turu
n 17
%)
Pend
apat
an T
urun
17
%
Pend
apat
an
83%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
4
85,5
50,0
00
485
,550
,000
4
85,5
50,0
00
2K
redi
t M
odal
Inve
stas
i 4
4,20
0,00
0 -
-
-
3D
ana
Send
iri 9
6,17
1,75
0 -
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
140
,371
,750
4
85,5
50,0
00
485
,550
,000
4
85,5
50,0
00
IRR
Inflo
w -
4
85,5
50,0
00
485
,550
,000
4
85,5
50,0
00
IIO
utf
low
1Bi
aya
Inve
stas
i 1
10,5
00,0
00
30,
000,
000
30,
000,
000
30,
000,
000
2Bi
aya
Mod
al K
erja
29,
871,
750
-
-
-
3O
pera
sion
al -
3
58,4
61,0
00
358
,461
,000
3
58,4
61,0
00
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3
5Bu
nga
Bank
-
4,8
68,1
39
3,7
63,1
39
1,0
37,4
72
6Pa
jak
30%
-
61,
671,
258
62,
002,
758
62,
820,
458
Jum
lah
140
,371
,750
4
03,1
94,3
33
403
,194
,333
4
03,1
94,3
33
Out
flow
unt
uk IR
R 1
40,3
71,7
50
420
,132
,258
4
20,4
63,7
58
421
,281
,458
IIITo
tal c
ash
flo
w -
6
5,41
7,74
2 6
5,08
6,24
2 6
4,26
8,54
2
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
140,
371,
750)
(74
,954
,008
) (
9,86
7,76
7) 5
4,40
0,77
5
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
140,
371,
750)
65,
417,
742
65,
086,
242
64,
268,
542
Rupi
ah
Usaha Franchise
113
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
62
0.7
43
0.6
41
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(140
,371
,750
) 5
6,39
4,60
5 4
8,36
9,68
0 4
1,17
4,13
4
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
56,
394,
605
48,
369,
680
41,
174,
134
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(140
,371
,750
) -
-
-
(140
,371
,750
) (8
3,97
7,14
5) (3
5,60
7,46
5) 5
,566
,669
1N
PV D
F %
16.0
0% 5
,566
,669
2N
et B
/C R
atio
DF
% 1
.04
3IR
R18
%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
2.8
648
34.
4 b
ula
n
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL114
Lam
pir
an 1
4. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Bia
ya O
pera
sion
al N
aik
10%
dan
Pe
ndap
atan
Tur
un 1
0%)
Pend
apat
an
90%
Biay
a 11
0%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
5
26,5
00,0
00
526
,500
,000
5
26,5
00,0
00
2K
redi
t M
odal
Inve
stas
i 4
4,20
0,00
0 -
-
-
3D
ana
Send
iri 9
6,17
1,75
0 -
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
140
,371
,750
5
26,5
00,0
00
526
,500
,000
5
26,5
00,0
00
IRR
Inflo
w -
5
26,5
00,0
00
526
,500
,000
5
26,5
00,0
00
IIO
utfl
ow
1Bi
aya
Inve
stas
i 1
10,5
00,0
00
30,
000,
000
30,
000,
000
30,
000,
000
2Bi
aya
Mod
al K
erja
29,
871,
750
-
-
-
3O
pera
sion
al -
3
94,3
07,1
00
394
,307
,100
3
94,3
07,1
00
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3
5Bu
nga
Bank
-
4,8
68,1
39
3,7
63,1
39
1,0
37,4
72
6Pa
jak
30%
-
61,
671,
258
62,
002,
758
62,
820,
458
Jum
lah
140
,371
,750
4
39,0
40,4
33
439
,040
,433
4
39,0
40,4
33
Out
flow
unt
uk IR
R 1
40,3
71,7
50
455
,978
,358
4
56,3
09,8
58
457
,127
,558
IIITo
tal c
ash
flo
w -
7
0,52
1,64
2 7
0,19
0,14
2 6
9,37
2,44
2
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
140,
371,
750)
(69
,850
,108
) 3
40,0
33
69,
712,
475
Rupi
ah
Usaha Franchise
115
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
140,
371,
750)
70,
521,
642
70,
190,
142
69,
372,
442
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
62
0.7
43
0.6
41
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(140
,371
,750
) 6
0,79
4,51
9 5
2,16
2,70
9 4
4,44
3,98
7
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
60,
794,
519
52,
162,
709
44,
443,
987
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(140
,371
,750
) -
-
-
(140
,371
,750
) (7
9,57
7,23
1) (2
7,41
4,52
2) 1
7,02
9,46
5
1N
PV D
F %
16.0
0% 1
7,02
9,46
5
2N
et B
/C R
atio
DF
% 1
.12
3IR
R23
%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
2.6
168
31.
4 b
ula
n
LAMPIRAN
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL116
Lam
pir
an 1
5. P
roye
ksi A
rus
Kas
dan
Ana
lisis
Sen
sitiv
itas
(Bia
ya O
pera
sion
al N
aik
11%
dan
Pe
ndap
atan
Tur
un 1
1%)
Pend
apat
an
89%
Biay
a 11
1%
No
Ura
ian
Tah
un
01
23
IIn
flo
w
1Pe
ndap
atan
-
5
20,6
50,0
00
520
,650
,000
5
20,6
50,0
00
2K
redi
t M
odal
Inve
stas
i 4
4,20
0,00
0 -
-
-
3D
ana
Send
iri 9
6,17
1,75
0 -
-
-
4N
ilai S
isa
-
-
-
-
Jum
lah
140
,371
,750
5
20,6
50,0
00
520
,650
,000
5
20,6
50,0
00
IRR
Inflo
w -
5
20,6
50,0
00
520
,650
,000
5
20,6
50,0
00
IIO
utfl
ow
1Bi
aya
Inve
stas
i 1
10,5
00,0
00
30,
000,
000
30,
000,
000
30,
000,
000
2Bi
aya
Mod
al K
erja
29,
871,
750
-
-
-
3O
pera
sion
al -
3
97,8
91,7
10
397
,891
,710
3
97,8
91,7
10
4A
ngsu
ran
Poko
k -
1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3 1
4,73
3,33
3
5Bu
nga
Bank
-
4,8
68,1
39
3,7
63,1
39
1,0
37,4
72
6Pa
jak
30%
-
61,
671,
258
62,
002,
758
62,
820,
458
Jum
lah
140
,371
,750
4
42,6
25,0
43
442
,625
,043
4
42,6
25,0
43
Out
flow
unt
uk IR
R 1
40,3
71,7
50
459
,562
,968
4
59,8
94,4
68
460
,712
,168
IIITo
tal c
ash
flo
w -
6
1,08
7,03
2 6
0,75
5,53
2 5
9,93
7,83
2
IVK
um
ula
tif
cash
flo
w (
140,
371,
750)
(79
,284
,718
) (
18,5
29,1
87)
41,
408,
645
Rupi
ah
Usaha Franchise
117
VC
ash
flo
w u
ntu
k IR
R (
140,
371,
750)
61,
087,
032
60,
755,
532
59,
937,
832
VI
Perh
itu
ng
an N
PV, N
et
B/C
Rat
io, I
RR
, dan
PB
P
DF
%16
.00%
1.0
00
0.8
62
0.7
43
0.6
41
Dis
coun
ted
Cas
hflo
w
(140
,371
,750
) 5
2,66
1,23
4 4
5,15
1,25
7 3
8,39
9,63
2
a. D
isco
unte
d C
ashf
low
pos
itif
-
52,
661,
234
45,
151,
257
38,
399,
632
b. D
isco
unte
d C
ashf
low
neg
atif
(140
,371
,750
) -
-
-
(140
,371
,750
) (8
7,71
0,51
6) (4
2,55
9,25
9) (4
,159
,627
)
1N
PV D
F %
16.0
0% (
4,15
9,62
7)
2N
et B
/C R
atio
DF
% 0
.97
3IR
R14
.18%
4Pa
ybac
k Pe
rio
d (
PBP)
4.1
083
49.
3 b
ula
n
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN