Pola Asuh Overprotective

download Pola Asuh Overprotective

of 7

Transcript of Pola Asuh Overprotective

aa1

123


MAKALAH SEMINAR DOSEN DAN MAHASISWADisajikan Pada tanggal 19 Februari 2007

POLA ASUH OVERPROTECTIVE

Oleh : Dra. Herrien Triwahyuni, Msi

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DARUL ULUM JOMBANG 2007

POLA ASUH OVERPROTECTIVE A. PENDAHULUAN Pola asuh orang tua merupakan pola interaksi antara anak dengan orang tua selama mengadakan pengasuhan. Dalam kegiatan pengasuhan ini berisi bagaimana cara orang tua dalam memperlakukan anaknya, mendidik, membimbing, menanamkan disiplin, melindungi anak dalam upaya mencapai kedewasaannya. Orang tua sebagai pendidik merupakan peletak atau pedoman kepribadian anak, dan berpengaruh pada perkembangan secara keseluruhan. Pembentukan kepribadian anak menjadi individu tertentu, tidak terlepas dari pola asuh yang dikembangkan orang tuanya. Dalam praktek pengasuhan orang tua sehari-hari, terlihat dalam bentuk perlindungan yang berlebihan (overprotection). Pola asuh overprotektif yang diterapkan orang tua dapat menghambat perkembangan remaja, sebab dengan terlalu dilindungi, anak tidak dapat mengembangkan kemampuan yang dim i liki, mem iliki tingkat ketergantungan dengan orang tua yang berlebihan sehingga menghambat proses pembentukan kemandirian anak. B. PENGERTIAN Havighurst (dalam Haditono, 1992) mengatakan bahwa pola asuh orang tua adalah cara-cara penataan tingkah laku anak yang dilakukan oleh orang tua sebagai wujud tanggung jawabnya dalam pembentukan kedewasaan anak. Orang tua sebagai pendidik merupakan peletak atau pedoman kepribadian anak, sehingga berpengaruh pada perkembangan secara keseluruhan. Hakekat perkembangan

3

adalah suatu perubahan kearah yang lebih maju dan lebih dewasa. Anak merupakan individu yang sedang berkembang dan tumbuh melalui dari kehidupan sejak lahir sehingga menjadi manusia dewasa yang dapat hidup sendiri dan memiliki tanggung jawab. Pembentukan kepribadian anak menjadi individu yang berkuasa tentu saja tidak terlepas dari pola asuh yang dikembangkan orang tuanya. Anak yang diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berkembang mandiri. Kemungkinan besar akan tumbuh menjadi individu yang sesuai dengan kebutuhan generasinya, namun praktek pengasuhan orang tua sehari-hari, terlihat dalam bentuk perlindungan yang berlebihan (Overprotection). Akibatnya semakin berharap kualitas individu anak dan terciptalah robot-robot yang terjadi memang masih didambakan orang tua. Menurut Yusuf (2004), pola perlakuan orang tua overprotection (terlalu melindungi) dimana orang tua memberikan kontak yang berlebihan dengan anak. Anak menjadi bingung karena tidak mendapat kesempatan untuk mengetahui apa yang disenangi oleh orang lain, kecuali oleh bapak ibunya, tidak mendapat kesempatan untuk belajar menghadapi kesulitan dan seakan-akan dipenjara oleh kasih sayang yang berlebihan. Anak ingin hidup wajar, tapi tidak tahu bagaimana caranya, karena memanjakan yang berlebihan dalam memelihara anaknya akan menyebabkan penderitaan, merusak diri anak karena merasa tidak diberi kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam pertumbuhan hidupnya. Anak yang terlalu dilindungi akan berkembang menjadi anak yang penakut dan dapat membahayakan dirinya karena tidak pernah menghadapi bahaya. Mengenai perlindungan yang berlebihan ini ada beberapa gambaran tentang hubungan antara orang tua dan anak melalui sikap-sikap orang tua yang

diterapkan terhadap anak-anaknya. Perlindungan berlebihan ini dapat berarti : Sikap terlalu menyayangi Sikap ini sering terlihat pada ibu yang cukup banyak waktunya untuk merawat anaknya sehingga anak terlau disayangi, dilindungi dan dikuasai dan dimanja oleh ibunya atau siapa saja yang sering berhubungan dengan anak tersebut. Pemanjaan yang berlebihan Sikap memanjakan anak ini dapat dilihat dari atau pada orang tua yang semasa kecilnya sering mengalami kesukaran ekonomi, sehingga ingin mengabulkan keinginan ataupun permintaan anak atau orang tua yang tidak mempunyai waktu untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya. Kemudian orang tua mengimbanginya dengan memanjakan anak melalui sejumlah materi yang disediakan untuk anak-anaknya, atau family lain yang jarang bertemu lalu ingin mengambil hati dengan memanjakan, memberikan semua keinginannya. Kekhawatiran yang luar biasa Pada umumnya setiap orang tua merasa khawatir akan kesehatan anakanaknya. Hal ini timbul bersamaan dengan naluri orang tua untuk selalu melindungi anaknya, akan tetapi kekhawatiran ini terkadang terlalu berlebihan. Hal ini mungkin disebabkan karena orang tua tersebut hanya memiliki seorang anak, orang tua selalu menaruh semua harapan dan cita-cita pada anak atau mungkin orang tua yang punya beberapa anak yang salah satunya telah meninggal dunia, mungkin juga terjadi pada orang tua yang tidak bahagia, sering sekook karena tidak cocok dan sebagainya. Karena adanya kekhawatiran yang berlebihan dari orang tuanya maka anak memperlihatkan sifat-sifat : Anak suka menyendiri; Anak menjadi pendiam dan

5

pemalu; Anak selalu bergantung kepada orang tua; Anak akan mudah khawatir akan kesehatannya sendiri (Sobur, 1986). C. PERTENTANGAN TEORI DAN KENYATAAN Sebagian besar orang tua radar bahwa pola asuh yang terlalu melindungi anak kurang baik untuk perkembangan kepribadian anak, tetapi walaupun demikian masih kita dapai orangtua yang menerapkan pola asuh terlalu berlebihan dengan alasan misalnya jarang bertemu dengan anak, adanya rasa bersalah orangtua sehingga ingin ditutupi dengan cara sewaktu-waktu menunjukkan pemanjaan, kasih sayang berlebihan. D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA ASUH Hoffman (dalam Rahmawati, 2002) meninjau masing-masing pola asuh orang tua dari bebera faktor di bawah ini: Pandangan Orang Tua tentang anak adalah suatu bentuk penilaian orang tua terhadap anak yang tercermin dari cara orang tua dalam memberikan perlakuan terhadap anak. Cara komunikasi adalah teknik-teknik komunikasi yang diterapkan orang tua dalam keluarga meliputi komunikasi dua arah, sehingga anak merasa terlibat dalam segala kebijaksanaan yang diterapkan dalam keluarga. Penerapan disiplin adalah peraturan-peraturan yang diterapkan oleh orang tua dalam keluarga. Cara pemenuhan kebutuhan anak adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh

orang tua dalam upayanya memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh anak baik kebutuhan fisiologis maupun psikologis. E. KESIMPULAN DAN SARAN Pola asuh over protective atau terlalu melindungi anak secara berlebihan, akan berdampak negatif pada perkembangan kepribadian anak, anak menjadi bingung karena tidak mendapat kesempatan untuk mengetahui apa yang disenangi oleh orang lain, kecuali oleh bapak ibunya, tidak mendapat kesempatan untuk belajar menghadapi kesulitan dan seakan-akan dipenjara oleh kasih sayang yang berlebihan. Oleh karena itu disarankan pada orang tua untuk memberikan keluwesan pada remaja untuk mengembangkan kepribadiannya, bersikap Iebih toleran, dan menerapkan pola asuh secara kombinasi (kadang otoriter, kadang, permisive dan kadang demokratis) sesuai dengan ketepatan situasi.

7

DAFTAR PUSTAKA Gunarsa, Singgih, (1995). Psikologi Praktis. Anak, Remaia dan Keluarga, Jakarta : BPK Gunung Mulia. Hurlock, E.B. (1998). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga. Mappiare, Andi, (1982). Psikologi Remaia, Surabaya : Usaha Nasional. Monks, F.J., Knoers, A.M.P, Haditono, Siti Rahayu, (1992). Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Gajah Mada University Press,. Sobur, A. (1985). Komunikasi Orang Tua dan Anak, Bandung : Penerbit Angkasa,. Suryabrata, Sumadi. (1993). Psikologi Kepribadian. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Yusuf, Syamsu. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaia. Bandung : PT. Remaja Risdakarya Offset.