HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

86
i HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN MELAKUKAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA REMAJA SKRIPSI Diajukan utuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Dian Pranacitra 069114090 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2010

Transcript of HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

Page 1: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

i

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DAN

KECENDERUNGAN MELAKUKAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA

REMAJA

SKRIPSI

Diajukan utuk memenuhi

salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Dian Pranacitra

069114090

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2010

Page 2: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

S K R I P S I

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DAN

KECENDERUNGAN MELAKUKAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA

REMAJA

Disusun oleh:

Dian Pranacitra

06 9114 090

Telah Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Page 3: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

iii

Y. Heri Widodo,S.Psi., M.Psi Tanggal : .......................2010

HALAMAN PENGESAHAN

S K R I P S I

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DAN

KECENDERUNGAN MELAKUKAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA

REMAJA

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Dian Pranacitra

06 9114 090

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 23 Juli 2010

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda tangan

Ketua : Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Psi .........................

Penguji 1 : P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si ..........................

Penguji 2 : C. Siswa Widyatmoko, S.Psi ...........................

Yogyakarta, ........................... 2010

Fakultas Psikolgi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Page 4: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

iv

HALAMAN MOTTO

Tiada yang mustahil bagi DIA

ALLAH ku dasyat

“Janganlah takut, sebab AKU menyertai engkau, janganlah bimbang,

sebab AKU ini ALLAHmu; AKU akan meneguhkan, bahkan akan

menolong engkau; AKU akan memegang engkau dengan tangan kanan-

KU yang membawa kemenangan”

(Yesaya 41 : 10)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Papa dan Mama

Galih Adinugraha

Diriku sendiri

Page 5: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.

Yogyakarta 19 Juni 2010

Dian Pranacitra

Page 6: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

vi

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN MELAKUKAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA

REMAJA

Dian Pranacitra

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis dengan kecenderungan remaja melakukan interaksi sosial positif. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan dua variabel, yaitu pola asuh demokratis sebagai variabel bebas dan kecenderungan melakukan interaksi sosial sebagai variabel tergantung. Subjek penelitian ini berjumlah 116 orang, dengan kriteria 16 – 22 tahun. Alat yang digunakan untuk mengambil data penelitian adalah skala pola asuh demokratis dan skala kecenderungan melakukan interaksi sosial. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis deta penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran data adalah normal dan linier. Koefisien korelasi (r) yang diperoleh adalah 0,527 pada taraf signifikansi 0,01 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05). Hal tersebut berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara pola asuh demokratis dengan kecenderungan melakukan interaksi sosial dapat diterima.

Kata Kunci: Pola asuh demokratis, kecenderungan melakukan interaki sosial, remaja

Page 7: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

vii

THE RELATIONSHIP BETWEEN DEMOCRATIC PARENTING AND TENDENCY TO DO POSITIVE SOCIAL INTERACTION IN TEENAGERS

Dian Pranacitra

ABSTRACT

This research aimed to find out the relationship between democratic parenting and tendency

to do positive social interaction. This research was a correlation research with two variable. They were democratic parenting as the independent variable and tendency to do social interaction as the dependent variable. The research subjects are 116 people between 16 – 22 years old. The research data was obtained using democratic parenting scale and tendency to do social interaction scale. Data obtained was analyzed using Pearson’s product moment correlation technique. The result of the analysis was a normal curve with linear correlation. The correlation coefficient (r) was 0,527 and significant 0,01 with probability 0,000 (p<0,05). The result means that hypothesis that is a positive correlation between democratic parenting and tendency to do positive social interaction was accepted.

Key words: Democratic parenting, tendency to do social interaction, teenagers

Page 8: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

viii

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NAMA : Dian Pranacitra

NIM : 069114090

Adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, memberikan

skripsi saya yang berjudul:

“Hubungan antara Pola Asuh Demokratis dan Kecenderungan Melakukan

Interaksi Sosial Positif pada Mahasiswa”

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

Oleh karena itu Perpustakaan Universitas Sanata Dharma berhak menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mempublikasikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet maupun media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya atau memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk digunakan dengan

semestinya.

Yogyakarta,……………2010

Penulis,

Page 9: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan kasih karuniaNya yang senantiasa penulis rasakan selama penulis

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara pola asuh demokratis dan

kecenderungan melakukan interaksi sosial positif pada remaja”. Tujuan

penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Psikologi sesuai program studi yang saya tempuh di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Sejak awal sampai akhir penulisan banyak sekali pihak yang telah membantu

saya, maka pada kesempatan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih

yang sedalam dalamya kepada Bapak Y. Heri Widodo., S.Psi., M.Psi, selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang tidak pernah lelah membimbing saya dalam menyelesaikan

skripsi ini. Juga untuk semua masukan dan kritikan yang menguatkan skripsi ini, Ibu

Dr. Ch. Siwi Handayani., S.Psi., M.Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Santa Dharma, ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi., M.Psi, selaku kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan semua dosen serta

karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Orang tua ku, papi Johny Agustanto dan mami Nancy Setyawati

terimakasih buat doa dan dukungan kalian selama ini. Adikku tersayang Galih

Adinugraha yang selalu mengingatkan ku “cicik skripsinya udah belom?”

Edwin Pratama, makasih buat dukungan dan doa yang diberikan selama ini

(ayo ndut kapan skripsi mu jadi?).

Page 10: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

x

Sahabat – sahabat ku kos flaurent: Vanni (tetep semangat ya Van, jangan

menyerah), Grace (makasih buat dukungannya selama ini, makasih buat

pertanyaan tentang skripsi yang bikin ak semangat), Yustine (makasih ya Tine

buat tumpangan nya kemana mana dan makasih juga dah minjemin motor

buatku juga buat doa dan dukungannya), Fifi (makasih Phie buat dukungannya

selama ini). Juga Yacob dan Yoseph persahabatan kita tidak akan pernah pudar

teman.

Sahabat – sahabatku Spicy (Thea, Nita, Andien, Melida, Thia, Ina) kalian

sangat berharga buatku, tetep inget persahabatan kita ya kawan, terimakasih buat

dukungan kalian, dan bantuan kalian dalam menyebarkan skala penelitian.

Teman – teman GE2 (Yustine, Nesya, Kak Gie, Ko Bil, Ko Fan, Om Jepri,

Om Edo, Ko Den, Yoseph, Ko Bud) terimakasih teman buat doa dan dukungannya,

terimakasih buat semuanya. Aku senang dapat mengenal kalian.

Teman-teman seperjuangan skripsi : Ana, Cecil, Suster Ariati, Sinta, Nobi,

Rhona, Winda, Made, dan Linga, mas Renda, mas Ajay terima kasih buat

dukungan, bantuan, kesabaran dan kebersamaannya.

Teman-teman Psikologi angkatan 2006. Ayo semangat nyelesaikan

kuliahnya, jangan ditunda-tunda lagi dan semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna karena

katerbatasan pikiran, waktu dan tenaga. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan dan

kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini.

Page 11: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

xi

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkat dan kasih-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Page 12: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………. i

Halaman Persetujuan Pembimbing …………………………………………………. ii

Halaman Pengesahan …………………………………………………………......... iii

Halaman Persembahan ……………………………………………………….......….iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya …………………………………………..….... v

Abstrak ……………………………………………………………………….……. .vi

Abstract …………………………………………………...………………………. .vii

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ...............................…..… viii

Kata Pengantar ……………………………………………………………………… ix

Daftar Isi ………………………………………………………….….………...……. x

Daftar Tabel ……………………………………………………………..………… xiii

Daftar Skema…………………………………………………..……………………xiv

Daftar Lampiran ……………………………………………….………...…………. xv

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………….……………. 1

A. Latar Belakan Masalah ………………………………………….………. 1

B. Rumusan Masalah …………………………….……………….……...…. 6

C. Tujuan Penelitian …………………………………………….………….. 6

D. Manfaat Penelitian …………………………………………….………… 6

BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………………….….….….. 7

A. Interaksi Sosial ......…………………………………...……….……….....7

1. Pengertian ……………………………………………………….……7

2. Aspek-aspek interaksi sosial ………………………………….….…..7

Page 13: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

xiii

3. Faktor-faktor interaksi sosial ………………………………....…….. 9

4. Interaksi sosial positif pada remaja ……………………….…...….…10

B. Pola Asuh Demokratis ………………………………………….……….10

1. Pengertian …………………………………………………………...10

2. Aspek-aspek pola asuh demokratis …………………………………11

3. Pola asuh demokratis pada remaja …………………………………..12

C. Hubungan Pola Asuh Demokratis dan Kecenderungan Melakukan

Interaksi Sosial …………………………………………………….……14

D. Hipotesis Penelitian ……………………………………………….……19

BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………………….…. 20

A. Jenis Penelitian …………………………………………………….……20

B. Identifikasi Variabel ……………………………………………….……20

C. Definisi Operasional ……………………………………………….……20

1. Interaksi Sosial ……………………………………………….……..20

2. Pola Asuh Demokrtatis …………………………………..…………21

D. Subjek Penelitian …………………………………………….………… 22

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ………………………….………. 22

1. Pola Asuh Demokratis ………………………………………….…. 23

2. Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial ………………………. 25

F. Pertanggungjawaban Mutu ……………………………………………. 28

1. Estimasi Validitas ………………………………………………….. 28

2. Uji Daya Beda ………………………………………………………28

3. Estimasi Reliabilitas ……………………………………..………… 31

Page 14: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

xiv

G. Metode dan Analisis Data ……………………………………..………. 31

1. Uji Asumsi ………………………………………………..……….. 32

2. Uji Hipotesis ………………………………………………………. 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………….… 33

A. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………………. 33

B. Data Demografi Subjek Pelitian ……………………………………….. 34

C. Uji Asumsi ……………………………………………………...……… 34

D. Hasil Penelitian …………………………………………………...……. 35

1. Uji Hipotesis ……………………………………………….……… 36

2. Hasil Tambahan ……………………………………….…………….35

E. Pembahasan ……………………………………………………………. 38

BAB V. PENUTUP..................................………………………………………….. 41

A. Kesimpulan ……………………………………………………………. .41

B. Saran …………………………………………………………………… 41

Daftar Pustaka …………………………………………………………….……….. 42

Lampiran …………………………………………………………………………… 44

Page 15: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Blue Print Skala Pola Asuh Demokratis 24

Tabel 2. Skor Butir Favorable Skala Pola Asuh Demokratis 25

Tabel 3. Skor Butir Unfovorable Skala Pola Asuh Demokratis 25

Tabel 4 Blue Print Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi

Sosial Positif 26

Tabel 5. Skor Butir Favorable Skala Kecenderungan

Melakukan Interaksi Sosial 27

Tabel 6. Skor Butir Unfavorable Skala Kecenderungan

Melakukan Interaksi Sosial 27

Tabel 7. Blue Print Skala Pola Asuh Demokratis Sebelum dan

Sesudah Uji Coba 30

Tabel 8. Blue Print Skala Pola Asuh Demokratis Sesudah Uji Coba 30

Tablel 9. Data Usia Subjek Penelitian 34

Tabel 10. Data Teoritis dan Empiris Skala Pola Asuh Demokratis dan Skala

Melakukan Interaksi Sosial 37

Page 16: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

xvi

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 1. Skema hubungan pola asuh demokratis dan

kecenderungan melakukan interaksi sosial pada remaja 18

Page 17: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

xvii

DAFTAR Lampiran

Halaman

LAMPIRAN I Estimasi Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem

Skala Pola Asuh Demokratis dan Skala Kecenderungan

Melakukan Interaksi Sosial 44

LAMPIRAN II Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji Korelasi 55

LAMPIRAN III Skala Pola Asuh Demokratis dan Skala Kecenderungan

Melakukan Interaksi Sosial (Penelitian) 59

Page 18: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial artinya adalah bahwa manusia telah memiliki

naluri untuk bergaul dengan sesamanya sejak ia dilahirkan. Hubungan dengan

sesamanya merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, karena dengan pemenuhan

kebutuhan tersebut akan dapat memenuhi kebutuhan lainnya, seperti keinginan

diterima orang lain, menjadi anggota suatu kelompok, dan diakui keberadaannya

(Soekanto, 1996). Agar dapat terpenuhi kebutuhan tersebut, seseorang dituntut

untuk mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Interaksi adalah hal saling

melakukan aksi atau saling mempengaruhi.(Soekanto, 1996). Proses sosialisasi

terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui interaksi sosial dengan menggunakan

media atau lingkungan sosial tertentu. Oleh sebab itu, kondisi kehidupan

lingkungan tersebut akan mempengaruhi proses belajar seseorang.

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang harus memiliki keinginan untuk

berinteraksi sosial agar lebih mudah untuk menyesuaikan diri. Interaksi sosial

adalah pola-pola yang saling mempengaruhi dalam hubungan dua orang atau

lebih (Forsyth dalam Soekanto, 1996). Roucek dan Warren (dalam Soekanto,

1996) menuliskan bahwa interaksi sosial merupakan proses timbal balik dimana

satu kelompok dipengaruhi tingkah laku pihak lain dan dengan demikian ia juga

mempengaruhi tingkah laku orang lain.

1

Page 19: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

2

Dalam lingkungan sosial, individu mengadakan interaksi sehingga melakukan

penyesuaian dengan individu lain. Penyesuaian adalah proses seseorang dalam

memberikan respon terhadap situasi dari dalam maupun dari luar dirinya. Dengan

demikian, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik (sosial) beragam aksi

saling mempengaruhi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok

dan antar kelompok dengan kelompok. Interaksi terjadi jika satu individu

melakukan tindakan, sehingga menimbulkan reaksi pada individu individu

lainnya. Interaksi sosial dalam kehidupan bermasayrakat, adalah proses saling

mempengaruhi antar individu, antar individu dengan kelompok, dan antar

kelompok.s Interaksi sosial dibentuk oleh faktor-faktor : tindakan sosial, kontak

sosial dan komunikasi sosial (Max Weber).

Jika seorang remaja tidak termotivasi untuk berinteraksi sosial maka remaja

tersebut tidak mempunyai teman, sehingga tidak dapat menambah pengalaman

dalam hidupnya. Selain itu orang lain tidak menghargai kita, hal ini dapat

berdampak buruk kita akan dikucilkan dari masayarakat dan dalam diri kita juga

akan menimbulkan rasa curiga pada diri sendiri sehingga kita berpikiran negatif

pada diri sendiri. (“sap ketidakmauan” ,2009)

Lingkungan sosial pertama kali bagi seorang anak adalah keluarga. Orang tua

sangat berpengaruh pada perkembangan anaknya, karena pada tahun-tahun

perkembangannya anak sepenuhnya bergantung pada orang tua dan anak tersebut

akan belajar merespon sesuatu berdasarkan nilai-nilai dan pola asuh yang

Page 20: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

3

diterimanya. Keluarga adalah inti dari proses perkembangan anak karena keluarga

telah menjadi tempat awal bagi anak untuk mendapatkan kasih sayang, perasaan

aman, model perilaku, bimbingan dalam memecahkan masalah, bantuan untuk

aktualisasi diri dan sumber inspirasi dalam membina persahabatan (Hurlock,

1994). Selain itu keluarga juga sering dikatakan sebagai tempat awal bagi anak

untuk mulai belajar bersosialisasi. Ada banyak hal yang mempengaruhi

kecenderungan melakukan interaksi sosial salah satunya adalah pola asuh.

Kemampuan berinteraksi seseorang sangat dipengaruhi oleh kebiasaan yang

ditanamkan oleh orang tua. Karena hal tersebut akan ditiru dan dipraktekkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Pola asuh adalah keseluruhan interaksi orang tua dengan anaknya yang

melibatkan sikap, nilai-nilai, dan kepercayaan orang tua dalam memelihara anak

(Sears, 1994). Oleh sebab itu orang tua memiliki tanggung jawab untuk

mengarahkan dan membimbing anak agar mampu berhubungan dengan orang lain

dan lingkungan sekitarnya. Setiap keluarga memiliki cara-cara pengasuhan yang

berbeda-beda hal ini disebabkan karena orang tua sebagai individu yang berbeda

tentu akan mempunyai kecenderungan pola asuh yang berbeda pula.

Pola asuh demokratis adalah dimana orang tua menekankan hak-hak anak

untuk mengetahui mengapa peraturan-peraturan dibuat dan memperoleh

kesempatan mengemukakan pendapatnya sendiri apabila ia menganggap

peraturan tersebut tidak adil. Selain itu, orang tua menghargai dan mempercayai

Page 21: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

4

segala keputusan yang berkaitan dengan anak (Singgih dan Susantoputri dalam

Gunarsa, 2004). Mengingat bahwa remaja adalah subjek yang secara langsung

mengalami pengasuhan dari orang tua, maka dalam penelitian ini pola asuh

demokratis akan dilihat melalui presepsi remaja terhadap pola asuh demokratis

yang mereka dapatkan dari orang tua.

Ciri pola asuh demokratis adalah adanya kesempatan untuk berdiskusi,

memberikan ide atau gagasan kepada orang tuanya dan orang tua juga

memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Anak yang diasuh dengan pola asuh demokratis akan memiliki sikap mandiri,

tegas terhdap diri sendiri, memiliki kemampuan introspeksi dan kemampuan

mengendalikan diri, mudah bekerjasama dengan orang lain, ramah terhadap orang

lain (Prasetya, 2003).

Semakin orang tua menerapkan diskusi dan memberikan kesempatan anak

untuk memberikan pendapat maka semakin demokratis orang tua tersebut.

Sebaliknya semakin orang tua tidak membekikan kesempatan pada anak untuk

memberikan pendapat dan berdiskusi maka semakin orang tua tersebut tidak

menerapkan pola demokratis.

Perbedaan pola asuh orang tua ini dapat mendasari seseorang dalam

berinteraksi. Oleh karena itu pola asuh yang diterapkan orang tua dapat

mempengaruhi motivasi berinteraksi sosial pada seorang anak. Pola asuh orang

tua ini dipresepsikan oleh seorang anak melalui aktivitas pengindraan,

Page 22: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

5

penginterpretasian, dan penilaian, sehingga anak tersebut memiliki kesan atau

perasaan mengenai pola asuh yang diterapkan orang tua kepada dirinya di dalam

keluarga. Pola asuh orang tua yang dipresepsikan oleh anak ini kemudian akan

dilihat hubungannya terhadap motivasi berinteraksi sosial.

Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melihat apakan ada hubungan

antara presepsi remaja terhadap pola asuh demokratis dengan interaksi sosial pada

remaja.

Page 23: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

6

B. Rumusan Permasalahan

Dari penjelasan diatas dapat diungkapkan bahwa masalah penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Apakah ada hubungan antara pola pengasuhan demokratis dengan interaksi

sosialnya?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk melihat apakah ada hubungan antara pola asuh demokratis dengan

interaksi sosial.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pada ilmu psikologi

khususnya bidang psikologi sosial, terutama dalam topik tentang pola asuh

demokratis dan kaitannya dengan interaksi sosial.

2. Manfaat Praktis

Bagi orang tua, penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai pola

pengasuhan demokratis dalam kaitannya dengan interaksi sosial.

Page 24: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Interaksi sosial

1. Pengertian

Menurut Soerjono Soekanto interaksi sosial adalah dasar proses-proses

sosial, pengertian mana menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang

dinamis. Interaksi sosial adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi

saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa

manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu

dengan yang lain (Soekanto, 1996). Interaksi sosial menurut Gerungan (1988)

adalah suatu hubungan antara dua manusia atau lebih dimana kelakuan

individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan

individu yang lain atau sebaliknya. Interaksi sosial adalah hubungan-

hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan

orang perorangan dengan kelompok (Gillin and Gillin dalam Soekanto).

2. Aspek-aspek interaksi sosial

Menurut Soerjono Soekanto (1982) aspek-aspek yang mendasari interaksi

sosial adalah:

7

Page 25: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

8

a. Kontak sosial

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya

bersama-sama dan tango yang artinya menyentuh. Jadi artinya secara

hurufiyah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik kontak baru

terjadi apabila terjadi hubungan badaniyah, sebagai gejala sosial itu tidak

perlu berarti suatu hubungan badaniyah, oleh karena itu orang dapat

mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, seperti

misalnya, dengan cara berbicara dengan pihak lain tersebut.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu: Kontak

sosial antara orang-perorangan, antara orang-perorangan dengan suatu

kelompok, dan antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia

lainnya. Selain itu kontak sosial dapat pula bersifat primer atau sekunder.

Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung

bertemu dan berhadapan muka. Sebaliknya kontak sekunder memerlukan

suatu perantara.

b. Komunikasi

Komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada

perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniyah

atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang

tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan-

Page 26: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

9

perasaan suatu kelompok manusia atau orang-perseorangan dapat

diketahui oleh kelompok-kelompok lain atau orang-orang lainnya.

3. Faktor-faktor interaksi sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial menurut Soekanto (1982)

adalah:

a. Faktor imitasi

Salah satu segi positif faktor imitasi adalah imitasi ini dapat mendorong

seseorang untuk mematuhi kaedah-kaedah dan nilai-nilai yang berlaku.

b. Faktor sugesti

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan

atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh

pihak lain.

c. Faktor identifikasi

Merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan dala diri

seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.

d. Faktor simpati

Merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan pihak

lain.

Page 27: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

10

4. Interaksi sosial positif pada remaja

Interaksi sosial pada remaja adalah dimana remaja merasa bahwa

interaksi sosial menjadi sangat penting dan kemajuan kognitif pada masa

remaja memungkinkan mereka mengambil prespektif teman dan kawan

dengan lebih cepat sehingga mereka merasa perlu untuk berinteraksi sosial.

(Santrock, 2002)

B. Pola asuh Demokratis

1. Pengertian

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang menekankan hak anak untuk

mengetahui mengapa peraturan-peraturan dibuat dan memperoleh kesempatan

mengemukakan pendapatnya sendiri bila ia menganggap peraturan tersebut

tidak adil (Hurlock, 1999). Pola asuh demokratis adalah pola pengasuhan

orang tua yang menerapkan unsur kepercayaan, penerimaan, kebebasan yang

terarah, motivasi, sikap mandiri, dan sikap yang penuh tanggung jawab dalam

mengasuh dan mendidik anak. Kebutuhan anak dalam pola asuh ini mendapat

perhatian dan pemenuhan yang cukup dari orang tua, sehingga anak selalu

merasa diterima dan diperhatikan oleh orang tua (Hauck, 1995).

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang dilakukan orang tua dengan

cara memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun kebebasan

Page 28: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

11

tersebut tidak mutlak dan dengan bimbingan yang penuh perhatian antara

kedua belah pihak yaitu anak dengan orang tua. (Gunarsa dan Gunarsa, 1986).

2. Aspek-aspek pola asuh demokratis

Menurut Santrock (2007) dalam perkembangan anak terdapat 3 aspek

dalam pola pengasuhan demokratis:

a. Aspek keseimbangan kendali dan otonomi

Orang tua yang demokratis menerapkan keseimbangan yang tepat

antara kendali dan otonomi, sehingga memberi anak kesempatan untuk

membentuk kemandirian sembari memberikan standar, batas, dan

panduan yang dibutuhkan anak.

b. Aspek komunikasi antara anak dan orang tua

Orang tua yang otoritatif lebih cenderung melibatkan anak dalam

kegiatan memberi dan menerima secara verbal dan memperbolehkan

anak mengutarakan pandangan mereka.

c. Aspek kehangatan dan keterlibatan orang tua

Kehangatan dan keterlibatan orang tua yang diberikan oleh orang tua

yang otoritatif membuat anak lebih bisa menerima pengaruh orang tua.

Page 29: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

12

3. Pola asuh demokratis pada remaja

Perubahan lingkungan sosial yang dialami remaja menuntut remaja

untuk lebih mandiri dan matang dalam pengendalian emosinya. Namun

tuntutan dan harapan lingkungan baru terhadap remaja memerlukan

bimbingan dari orang tua.

Pola asuh yang berbeda akan membentuk remaja menjadi orang yang

berbeda. Ketika remaja mendapatkan pola asuh demokratis, maka remaja akan

menjadi individu yang mandiri, mampu memahami dan mengelola emosi diri

serta memiliki kemampuan dalam memotivasi diri (Malcom, 1988).

Dampak pola asuh demokratis pada remaja

Prasetya (2003) mengemukakan dampak positif pengasuhan secara

demokratis terhadap perkembangan kepribadian remaja, baik secara kognitif

maupun emosional, yaitu:

a. Mandiri

Remaja yang memperoleh pengasuhan secara demokratis dari orang

tuanya memiliki kebebasan dan arahan untuk melakukan aktivitas atau

mempraktekkan ketrampilan yang dimiliki. Oleh sebab itu, remaja

memiliki dorongan yang kuat untuk mengembangkan keberaniannya

dalam mencoba hal-hal yang diinginkannya secara sendiri, sehingga dapat

meningkatkan kemandiriannya.

Page 30: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

13

b. Tegas terhadap diri sendiri

Remaja dengan pola asuh demokratis pada umumnya dibimbing untuk

menentukan atau mengambil keputusan sendiri tanpa dituntun oleh orang

tua. Hal ini melatih remaja untuk terbiasa bersikap tegas terhadap diri

sendiri, sehingga dalam dirinya tidak terbentuk sikap manja.

c. Memiliki kemampuan introspeksi dan pengendalian diri

Dalam penerapan pola asuh demokratis, orang tua menekankan untuk

mengendalikan perilaku remaja agar anak mampu berbuat benar.

Penerapan pola asuh yang demikian mengajarkan kepada remaja

mengenai hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, sehingga ia

dapat mengevaluasi setiap rangsangan yang diterima. Disamping itu,

remaja akan dapat memahami kesalahan-kesalahan yang dilakukannya

dan belajar memperbaikinya.

d. Mudah bekerja sama dengan orang lain

Adanya komunikasi dan keterbukaan yang dijalin oleh orang tua dalam

menerapkan pola asuh demokratis melatih remaja untuk berhubungan

dengan orang lain. Anak dengan pola asuh demokratis cenderung lebih

mudah menjalin kerjasama dengan orang lain, karena kemampuan

memahami orang lain telah dibentuk dan dibina dalam lingkungan

keluarga.

Page 31: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

14

e. Ramah terhadap orang lain

Pola pengasuhan demokratis oleh orang tua diwujudkan melalui

pemberian pengertian, kasih sayang dan pengajaran tentang kehidupan

sosial. Hal ini dapat meningkatkan ketrampilan remaja dalam menjalin

hubungan diluar keluarga dalam bentuk keramahtamahan.

f. Mudah bergaul dengan teman sebaya dan orang yang lebih dewasa

Suasana dalam keluarga yang nyaman dengan adanya interaksi,

keterbukaan dan komunikasi yang lancar antara anggota keluarga menjadi

bekal remaja untuk mengenal dunia luar keluarga. Remaja dengan pola

asuh demokratis akan lebih mudah menjalin pergaulan baik dengan teman

sebaya maupun dengan orang yang lebih dewasa. Hal ini disebabkan oleh

adanya kebiasaan yang telah diciptakan dalam keluarganya terutama oleh

orang tua untuk berusaha memahami orang lain.

C. Hubungan antara Pola Asuh Demokratis dan Kecenderungan Melakukan

Interaksi Sosial

Seorang individu dapat dikatakan memiliki kecenderungan membangun

interaksi dengan orang lain apabila individu termotivasi untuk melakukan

interaksi dengan orang lain.

Dalam perkembangannya, seorang individu akan memperoleh suatu

pengasuhan dari orang yang berada didekatnya yaitu keluarga khususnya orang

Page 32: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

15

tua. Pengasuhan ini merupakan suatu interaksi antara orang tua dengan anaknya

yang melibatkan sikap, nilai, dan kepercayaan orang tua dalam memelihara

anaknya (Sears, 1994). Pola asuh demokratis akan diungkap melalui presepsi

remaja terhadap pola asuh demokratis yang mereka dapatkan dari orang tua.

Karena keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan

menentukan kepribadian anak maka, kecenderungan melakukan interaksi sosial

seorang individu berkaitan dengan pola asuh orang tua di dalam keluarga. Pola

asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak ini akan

mempengaruhi perilaku dan kepribadian anak, perilaku dan kepribadian ini akan

terbawa ke lingkungan sosial anak dan mempengaruhi pola sosialisasi anak

dengan orang lain (Kartono, 1985). Pola asuh yang berbeda akan menghasilkan

seorang anak dengan perilaku dan kepribadian yang berbeda.

Orang tua yang mendidik anak dengan pola asuh demokratis dalam

prakteknya selalu menerapkan unsur kepercayaan dan penerimaan. Orang tua

dalam pola asuh ini selalu memberikan motivasi dan kebebasan yang terarah

kepada anak. Orang tua juga megajarkan sikap mandiri dan sikap yang penuh

tanggung jawab kepada anak. Pola komunikasi dua arah menjadi cirri utama

dalam pola asuh ini karena dengan pola komunikasi ini hubungan antara orang tua

dengan anak menjadi lebih terbuka (Hauck, 1995).

Anak yang diasuh dengan pola asuh demokratis akan memiliki sikap mandiri,

tegas terhadap diri sendiri, mudah bekerja sama dengan orang lain, ramah

Page 33: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

16

terhadap orang lain, dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memperlihatkan

tingkah laku yang baik yang mana akan memupuk rasa percaya dirinya (Gunarsa,

1995). Pemenuhan kebutuhan anak dalam pola asuh ini juga mendapat perhatian

dan pemenuhan yang cukup dari orang tua. Anak mendapat kasih sayang yang

cukup dari orang tua kepada anak. Berbagai kebutuhan anak yang berhubungan

dengan pendidikan juga mendapat pemenuhan yang cukup dari orang tua (Hauck,

1995).

Prasetya (2003) menambahkan bahwa anak yang diasuh dengan pola asuh

demokratis akan memiliki sikap tegas terhadap diri sendiri, memiliki kemampuan

introspeksi diri dan mengendalikan diri, mampu membuat keputusan sendiri,

mampu berdiskusi dengan orang lain, dan berkompeten secara sosial.

Sedangkan anak yang diasuh dengan pola asuh non demokratis tidak diberi

kesempatan untuk berdiskusi, mendapatkan motivasi, tidak diberi kepercayaan

dan tidak diberikan kebebasan, sehingga remaja tersebut tidak memiliki

kemampuan introspeksi diri, tidak mudah bekerjasama sebaik anak yang diasuh

dengan pola asuh demokratis.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak yang diasuh dan

dididik dengan pola asuh demokratis akan memiliki kecenderungan untuk

melakukan interaksi sosial, berkomunikasi dengan orang lain, mengadakan

kerjasama dengan orang lain, mudah bergaul dan ramah terhadap orang lain,

karena menurut Kartono (1985) keluarga dapat memberikan dasar-dasar

Page 34: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

17

pemebentukan sikap, watak, tingkah laku, moral dan pendidikan yang baik bagi

anak.

Pola asuh demokratis dapat dipresepsikan oleh anak melalui sikap dan

perilaku orang tua dalam mengasuh dan mendidik dirinya dalam keluarga.

Landasan teori di atas telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara presepsi

remaja terhadap pola asuh demokratis dengan kecenderungan melakukan interaksi

sosial.

Page 35: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

18

Pola asuh

Demokratis Non Demokratis

Memberi motivaasi

Memberi kepercayaan

Memberi Kebebasan

Memiliki kemampuan introspeksi

Mudah bekerjasama

Mudah bergaul

Memiliki kecenderungan tinggi untuk membangun interaksi sosial

Tidak memberi motivasi

Tidak memberi kepercayaan

Tidak memberi kebebasan

Tidak memiliki kemampuan introspeksi

Tidak mudah bekerjasama Tidak

mudah bergaul

Kurang memiliki kecenderungan untuk membangun interaksi sosial

Page 36: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

19

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian teoretis di atas maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ada hubungan yang positif antara pola asuh demokratis dengan interaksi sosial

remaja.

Hubungan ini mengandung arti bahwa semakin demokratis pola asuh yang

diterima maka semakin tinggi kecenderungan melakukan interaksi sosial pada

remaja tersebut. Sebaliknya, semakin negatif pola asuh yang diterima remaja

maka semakin rendah pula kecenderungan melakukan interaksi sosial.

Page 37: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian inferensial kuantitatif

korelasional. Menurut Deauna, 1996 penelitian inferensial adalah metode

penelitian yang dirancang untuk membuat suatu kesimpulan tentang populasi

melalui pengambilan sample. Dalam penelitian ini yang ingin dilihat peneliti

adalah hubungan pola asuh demokratis dan kecenderungan melakukan interaksi

positif pada mahasiswa

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan untuk mengendalikan fungsi masing-

masing variabel penelitian ini, maka diidentifikasikan:

1. Variabel Prediktor : pola asuh demokratis

2. Variabel Kriterium : kecenderungan melakuakan interaksi sosial

C. Definisi Operasional Penelitian

1. Interaksi Sosial

Adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih (antar pribadi)

maupun individu dengan kelompok yang saling mempengaruhi, mengubah,

memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Untuk

20

Page 38: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

21

mengungkap hubungan ini digunakan kuesioner Interaksi sosial. Subjek

dianggap memiliki interaksi sosial yang tinggi apabila mempunyai skor yang

tinggi, demikian juga subjek yang mempunyai skor rendah dianggap

mempunyai skor interaksi sosial rendah. Skala ini disusun oleh peneliti

dengan menggunakan dua aspek menurut Soekanto (1982):

a. Kontak Sosial

Aspek kontak sosial meliputi: kontak sosial antara orang-perorangan,

antara orang dengan satu kelompok, dan antar kelompok.

b. Komunikasi

Aspek komunikasi meliputi: pembicaraan, gerak-gerik badaniyah,

perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan

2. Pola Asuh Demokratis

Adalah pola asuh yang dilakukan orang tua dengan cara

memperhatikan dan menghargai kebebasan anak. Untuk mengungkap

hubungan ini digunakan kuesioner Pola Asuh Demokratis. Subjek dianggap

memiliki pola asuh yang tinggi apabila mempunyai skor yang tinggi,

demikian juga subjek yang mempunyai skor rendah dianggap mempunyai

skor pola asuh rendah. Skala ini disusun oleh peneliti dengan menggunakan

tiga aspek meurut Santrock (2007):

Page 39: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

22

a. Keseimbangan Kendali dan Otonomi

b. Komunikasi antara Anak dan Orang Tua

c. Kehangatan dan Keterlibatan Orang Tua.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu teknik sampling yang bertujuan. Ciri dari sampling ini, yaitu ada

penilaian dan upaya cermat dari peneliti untuk memperoleh sample

representative. Cara ini dilakukan dengan melihat wilayah-wilayah atau

kelompok-kelompok tertentu yang diduga sesuain untuk menjadi anggota sampel.

Adapun kriteria yang ditetapkan sebagai berikut

1. Remaja berusia 10-22 tahun (Santrock, 2007)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner atau angket yang berisi skala. Metode ini lazim

digunakan dalam penelitian-penelitian sosial. Metode angket adalah metode yang

mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self report (Hadi, 1996).

Ciri khas yang membedakan metode ini dengan alat serta teknik pengumpulan

data lainnya adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang

disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi dari sumber data yang

Page 40: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

23

berupa orang. Daftar pertanyaan tersebut bukanlah menguji kemampuan

responden, melainkan untuk merekam dan menggali informasi atau keterangan

yang relevan dan bisa dijelaskan responden. Menurut Hadi (1996), alasan-alasan

digunakan metode angket langsung adalah:

1. Bahwa subjek penelitian adalah orang yang paling tahu mengenai dirinya dan

ia dapat memberikan pendapatnya secara langsung tanpa pengaruh dari orang

lain dan tanpa diketahui orang lain.

2. Bahwa pendapat yang diberikan subjek kepada peneliti adalah benar dan

dapat dipercaya.

3. Bahwa subjek dapat memahami penyataan-pernyataan yang diajukan padanya

sesuai dengan apa yang dimaksud peneliti.

Adapun skala untuk masing-masing variabel penelitian ini adalah:

1. Skala Pola Asuh Demokratis

Alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur pola asuh demokratis

adalah Skala Pola Asuh Demokratis. Skala yang digunakan berupa

pernyataan-pernyataan favorable dan unfavorable dengan empat alternatif

jawaban, yaitu “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak

Setuju”. Penulis membuat alat ukur ini berdasarkan aspek-aspek dari Santrock

(2007):

Page 41: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

24

a. Keseimbangan antara kendali dan otonomi

b. Komunikasi antara anak dan orang tua

c. Kehangatan dan keterlibatan orang tua

Berdasarkan aspek-aspek diatas, peneliti menyusun 51 butir pernyataan

yang terdiri dari 27 butir pernyataan favorable dan 23 butir pernyataan

unfavorable. Pernyataan-pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Tabel spesifikasi item-item skala pola asuh demokratis

Aspek No item favorable No aitem unfavorable Jumlah Keseimbangan

antara kendali dan otonomi

1, 2, 3, 5, 7, 13, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 27,

4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 17, 19, 23, 25, 28, 29, 30 30

Komunikasi antara anak dan orang tua

31, 32, 34, 35, 37, 38, 44, 47, 49, 50, 51, 52, 53, 59, 60

33, 36, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 48, 54, 55, 56, 57,

58 30

Kehangatan dan keterlibatan orang

tua

61, 62, 64, 65, 69, 70, 71, 75, 77, 79, 81, 83, 85, 87, 89

63, 66, 67, 68, 72, 73, 74, 76, 78, 80, 82, 84, 86, 88,

90

30

Jumlah 30 30 90

Penilaian subjek untuk pernyataan positif (favorable) pada Skala Pola

Asuh Demokratis, yaitu:

Page 42: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

25

Tabel 2

Skor butir butir favorable Skala Pola Asuh Demokratis

Respon Skor Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi pola asuh yang

diterima. Sebaliknya semakin rendah skor subjek, maka semakin rendah pola

asuh yang diterima oleh subjek.

Penilaian terhadap jawaban subjek untuk pernyataan unfavorable

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Skor butir-butir unfavorable Skala Pola Asuh Demokratis

Respon Skor Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 2 Tidak Setuju (TS) 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Skor yang rendah menunjukkan rendahnya pola asuh yang diterima

oleh subjek. Semakin tinggi skor, semakin tingginya pola asuh yang diterima

subjek.

2. Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial

Pengukuran kecenderungan melakukan interaksi sosial menggunakan

Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial yang disusun oleh

Page 43: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

26

Hiashinta Aurelia (2010) dan disusun berdasarkan aspek-aspek dari Soekanto

(1982):

a. Kontak Sosial

b. Komunikasi

Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial ini memiliki 77 aitem

berdasarkan aspek – aspek tersebut dengan taraf realibilitas 0,966. Spesifikasi

aitem dalam skala ini dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4

Spesifikasi aitem pada Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial

Aspek No Item Favorable No Item Unfaforable Jumlah

Kontak Sosial

1, 6, 7, 14, 20, 21, 28, 29, 34, 37, 44, 54, 55, 59, 61, 63,

65, 68, 71

2, 3, 4, 5, 12, 13, 18, 19, 26, 27, 32, 33,

43, 47, 52, 64, 67,73 38

Komunikasi

10,11, 18, 24, 25, 31, 38, 39, 44, 45, 46, 50, 51, 53, 57, 58,

62, 71, 75

8, 9, 15, 16, 22, 23, 30, 35, 36, 40, 41, 48, 49, 56, 60, 66,

69, 74, 76, 77

39

Jumlah 38 39 77

Skala kecenderungan melakukan interaksi sosial ini disajikan dalam

pernyataan favorable dan unfavorable. Subjek diminta memilih satu dari

empat alternatif jawaban yaitu “Sangat Setuju”, “Setuju”, “Tidak Setuju”, dan

“Sangat Tidak Setuju”. Subjek dibebaskan memilih salah satu dari empat

alternatif jawaban yang sesuai dengan diri subjek sebenarnya. Penilaian untuk

pernyataan positif (favorable), yaitu

Page 44: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

27

Tabel 5

Skor butir butir favorable Skala kecenderungan melakukan interaksi sosial

Respon Skor Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi kecenderungan

subjek untuk melakukan interaksi sosial. Sebaliknya, semakin rendah skor

subjek, maka semakin rendah kecenderungan subjek untuk melakukan

interaksi sosial.

Penilaian terhadap jawaban subjek untuk pernyataan unfavorable

dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 6

Skor butir butir unfavorable Skala kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial

Respon Skor Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 2 Tidak Setuju (TS) 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Skor yang rendah menunjukkan rendahnya kecenderungan subjek

untuk melakukan interaksi sosial. Semakin tinggi skor, menunjukkan semakin

tinggi pula kecenderungan subjek untuk melakukan interaksi sosial.

Page 45: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

28

F. Pertanggung Jabawan Mutu

1. Estimasi Validitas

Dalam penelitian ilmiah yang menggunakan alat pengumpulan data

dan kuesioner, pengujian validitas sangat diperlukan. Uji Validitas adalah

pengujian alat ukur untuk melihat seberapa jauh suatu alat ukur memiliki

ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2000).

Pengukuran atau pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi

antara nilai dari tiap-tiap item pernyataan dengan skor total. Dari perhitungan

tersebut dapat diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item

pernyataan terhadap skor total.

Jenis validitas yang diuji dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas ini ditujukan untuk melihat sejauh mana item-item tes dapat

mewakili komponen dalam keseluruhan kewasan isi objek yang ingin diukur

dan sejauh mana item-item tes mencerminkan cirri perilaku yang hendak

diukur. Validitas isi diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan

analisis rasional atau professional judgement (Azwar, 2000).

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana item-item tes dapat

membedakan antara individu dengan individu lainnya yang mempunyai

maupun yang tidak mempunyai atribut yang ingin diukur (Azwar, 2000).

Page 46: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

29

Pengujian daya beda item akan dilakukan dengan komputasi koefesien

korelasi antara distribusi skor item total. Semua item yang mencapai

koefesien korelasi minimal 0.3 (≥0.3) dianggap memiliki daya beda item yang

memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara item dengan

skala berarti semakin tinggi kosistensi antara item dan skala secara

keseluruhan (Azwar, 2000).

Peneliti melakukan ujia coba Skala Pola Asuh Demokratis dengan

melibatkan 50 mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Setalah data terkumpul

Skala Pola Asuh Demokratis kemudian diproses menggunakan SPSS for

windows seri 16. Hasil analisis pengukuran Skala Pola Asuh Demokratis.

Hasil analisis pengukuran Skala Pola Asuh Demokratis menunjukkan bahwa

dari 90 item yang diujikan, terdapat 63 item yang baik. Hasil uji daya beda

item dapat dilihat pada tabel berikut

Page 47: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

30

Tabel 7

Tabel Skala Pola Asuh Demokratis Sebelum dan sesudah uji coba

Aspek No Item Baik No Item Tidak Baik Jumlah Favorable Unvaforable Favorable Unvaforable

Keseimbangan kendali dan otonommi

1, 2, 3, 5, 7, 13,15, 16, 20, 24

4, 9,10, 11, 17, 28, 30

18, 21, 22, 26, 27

6, 8, 12, 14, 19, 23, 25, 29 30

Komunikasi antara anak

dan orang tua

31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 44, 47, 50, 51, 52,

53, 59, 60

36, 41, 42, 43, 45, 46, 48, 54,

56, 57, 58 49 33, 39, 40, 30

Kehangatan dan

keterlibatan orang tua

61, 65, 70, 71, 77, 79, 81, 87,

89

63, 67, 68, 72, 73, 74, 78, 80, 82, 84, 88, 90

62, 64, 69, 75, 83, 85 66, 76, 86 30

Jumlah 34 30 12 14 90

Tabel 8

Tabel Spesifikasi Skala Pola Asuh Demokratis sesudah uji coba

Aspek No Item Favorable No Item Unfaforable Jumlah

Keseimbangan kendali dan otonommi

1, 3, 5, 6, 10, 11, 12, 14, 15

2, 4, 7, 8, 9, 13, 16, 17 17

Komunikasi antara anak dan

orang tua

18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 33 24, 25, 27, 31, 35 17

Kehangatan dan keterlibatan orang tua

36, 38, 39, 45, 49, 50 34, 37, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48 16

Jumlah 27 23 50

Page 48: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

31

3. Estimasi Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil ukur. Taraf reliabilitas

dapat diartikan sebagai taraf sejauh mana suatu alat ukur dapat menunjukkan

konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam ketepatan dan

ketelitian hasil. Reliabilitas dicari dengan menggunakan koefisien Alpha

Cronbach. Pendekatan ini memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi,

karena hanya dilakukan satu kali percobaan pada satu kelompok subjek

(Azwar, 2000). Nilai reliabilitas dianggap memuaskan apabila mendekati

0.900.

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS for windows seri

16, Skala Pola Asuh Demokratis memiliki koefisien Alpha Cronbach sebesar

0.96. Hasil koefisien alpha Skala Pola Asuh Demokratis menunjukkan bahwa

skala tesebut reliabel.

G. Metode dan Analisis Data

1. Uji Asumsi

Uji asumsi merupakan salah satu syarat dalam penggunaan teknik

korelasi untuk memperoleh kesimpulan yang benar berdasarkan data yang

ada. Adapun uji asumsi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Uji normalitas, yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara distribusi

sebaran variabel prediktor dan variabel kriterium dalam penelitian ini

Page 49: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

32

bersifat normal atau tidak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

klomogorof sminov. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila P lebih

besar dari 5% atau 0.05. Sebaliknya, apabila nilai P yang diperoleh lebih

kecil dari 5% atau 0.05, maka sebaran data tersebut tidak berdistribusi

normal.

b. Uji linearitas, yaitu untuk mengetahui apakah hubungan antara skor

variabel prediktor dan variabel kriterium merupakan bergaris lurus atau

tidak. Dalam penelitian ini menggunakan tabel anova. Jika hubungan

antara dua variabel tersebut menunjukkan garis lurus maka dapat

dikatakan terdapat korelasi linier antara kedua variabel. Data dinyatakan

linear apabila dia variabel mempunyai P kurang dari 0.05 (Priyatno,

2008).

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan

positif antara pola asuh demokratis dan kecenderungan melakukan interaksi

sosial. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis korelasi

dengan perangkat lunak SPSS for windows seri 16.

Page 50: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan alat ukur yang

akan digunakan. Penelitian yang akan dilaksanakan mencakup pelaksanaan uji

coba alat ukur dan pengumpulan data penelitian.

2. Proses Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 24-29 Mei 2010 dengan subjek

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Paingan dan Universitas Atma Jaya

Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 116 subjek Pengumpulan data

penelitian dilakukan dengan cara meminta subjek memberi jawaban pada

kuesioner yang dibagikan. Kuesioner yang dibagikan berisi dua skala, yaitu

Skala Pola Asuh Demokratis dan Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi

Sosial dengan Teman Sebaya.

Awalnya peneliti mebagikan 150 eksemplar dan skala yang kembali

berjumlah 124 skala sedangkan 8 skala lainnya dianggap tidak sesuai dengan

penelitian.

33

Page 51: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

34

B. Data Demografi Subjek

Usia subjek dalam penelitian ini berkisar dari 17-20 tahun. Subjek

yang berusia 17 tahun sebanyak 3 subjek atau sebesar 2,63%. Jumlah subjek

yang berusia 18 tahun sebanyak 36 subjek atau sebesar 31.04%. Jumlah

subjek yang berusia 19 tahun sebanyak 57 subjek atau sebesar 49.14%.

Sedangkan subjek yang berusia 20 tahun sebanyak 20 subjek atau sebesar

17.24%.

Berikut ini merupakan table data demografi subjek penelitian

berdasarkan usia:

Tabel 9

Data Usia Subjek Penelitian

Usia Jumlah Presentase 17 3 2.63% 18 36 31.04% 19 57 49.14% 20 20 17.24%

Jumlah 116 100%

B. Uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan SPSS for windows seri 16 dan hasilnya

adalah sebagai berikut:

Page 52: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

35

a. Nilai probabilitas (P) pada variabel pola asuh demokratis sebesar 0.39.

Nilai tersebut lebih besar dari 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa

sebaran data pada variabel pola asuh demokratis adalah normal.

b. Nilai probabilitas (P) pada variabel kecenderungan melakukan

interaksi sosial sebesar 0.242. Nilai tersebut lebih besar dari 0.05 yang

menunjukkan bahwa sebaran data pada variabel kecenderungan

melakukan interaksi adalah normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan dengan SPSS for windows seri 16. Nilai

probabilitas pada penelitian ini sebesar 0.00. Hal tersebut menunjukkan

bahwa hubungan antara variabel pola asuh demokratis dan kecenderungan

melakukan interaksi sosial dikatakan linier karena nilai probabilitasnya lebih

kecil dari 0.05.

C. Hasil Penelitian

1. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi

pearson product moment pada taraf signifikansi 5% (0.05) dengan perangkat

lunak SPSS for windows seri 16. Uji hipotesis satu ekor (one tailed) dilakukan

Page 53: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

36

pada penelitian ini karena hipotesis dalam penelitian ini sudah mengarah,

yaitu berarah positif.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa korelasi koefisien antara

variabel pola asuh demokratis dan kecenderugnan melakukan interaksi sosial

adalah 0.527 dengan probabilitas 0.00. Hal ini berarti terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara variabel pola asuh demokratis dan kecenderungan

melakukan interaksi sosial. Jadi, semakin tinggi pola asuh demokratis yang

diterima seorang remaja maka semakin tinggi pula kecenderungan melakukan

interaksi sosial. Sebaliknya, semakin rendah pola asuh demokratis yang

diterima seorang remaja, maka semakin rendah pula kecenderungan untuk

melalukan interaksi sosial.

Dari penelitian ini, diketahui bahwa r = 0.527 dan koefisien

determinan (r²) sebesar 27%. Hal ini berarti pola asuh demokratis memiliki

sumbangan efektif sebesar 27% terhadap kecenderungan melakukan interaksi

sosial, sedangkan 73% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainnya.

2. Uji Tambahan

Uji tambahan dilakukan untuk mengetahui apakah keseluruhan subjek

memiliki pola asuh demokratis dan kecenderungan melakukan interaksi sosial

yang tinggi. Pada tabel berikut ini disajikan data teoritis dan empiris Skala

Page 54: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

37

Pola Asuh Demokratis dan Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial

dengan Teman Sebaya:

Tabel 10

Data Teoritis dan Empiris Skala Pola Asuh Demokratis dan Skala

Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial

Variabel N X max

X min SD P Mean

Teoritis Empiris Pola Asuh

Demokratis 116

240 112 20.843 0.00 125 152.95

Kecenderungan Melakukan

Interaksi Sosial 312 167 24.556 0.00 192.5 235.03

Mean teoritis merupakan rata-rata skor pada alat ukur penelitian,

sedangkan mean empiris merupakan rata-rata skor data hasil penelitian. Mean

teoritis pada Skala Pola Asuh Demokratis sebesar 125 dan mean empirisnya

sebesar 152.95. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mean empiris lebih besar

dari pada mean teoritisnya sehingga dapat diartikan bahwa pola asuh yang

diterima subjek penelitian tergolong tinggi. Nilai P pada Skala Pola Asuh

Demokratis sebesar 0.00. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris pada Skala

Pola Asuh Demokratis.

Mean teoritis pada Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial

dengan Teman Sebaya sebesar 192.5 dan mean empirisnya sebesar 235.03.

Jumlah tersebut menunjukkan bahwa mean empiris lebih besar daripada mean

Page 55: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

38

teoritis dan dapat diartikan bahwa kecenderungan melakukan interaksi sosial

dengan teman sebaya pada subjek penelitian tergolong tinggi. Nilai P pada

Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya

sebesar 0.00. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat

signifikan antara mean teoritis dan mean empiris pada skala tersebut.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif antara pola

asuh demokratis dan kecenderungan melakukan interaksi sosial pada remaja.

Dari analisis yang dilakukan, terdapat nilai koefisien korelasi antara pola asuh

demokratis dan kecenderungan melakukan interaksi sosial pada remaja

sebesar 0.528 dengan nilai probabilitas 0.00. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh

demokratis dan kecenderungan melakukan interaksi sosial. Hal ini berarti

semakin tinggi skor pola asuh demokratis maka semakin tinggi pula skor

kecedenrungan melakukan interaksi sosial. Sebaliknya, semakin rendah skor

pola asuh demokratis, maka semakin rendah pula skor kecenderungan

melakukan interaksi sosial. Melalui hasil penelitian, dapat diketahui bahwa

pola asuh demokratis memiliki peran bagi remaja dalam interaksi sosialnya.

Dalam penelitian ini, pola asuh demokratis mempunyai sumbangan sebesar

Page 56: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

39

27% terhadap kecenderungan melakukan interaksi sosial. Sedangkan 73%

lainnya dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Remaja yang dididik dengan pola asuh demokratis akan memiliki sikap

mandiri, tegas terhadap diri sendiri, mudah bekerja sama dengan orang lain,

ramah terhadap orang lain dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk

memperlihatkan tingkah laku yang baik yang akan memupuk rasa percaya

dirinya (Gunarsa, 2004) sehingga mampu berdiskusi dengan orang lain dan

berkompeten secara sosial.

Hasil dari penelitian ini membuktikan teori dari Armsden dan Lynch

(dalam Santrock,1995) yang mengatakan bahwa relasi yang nyaman dengan

orang tua membuat remaja memiliki harga diri dan kesejahteraan emosional

yang baik. Oleh sebab itu hubungan antara orang tua dengan anak dapat

menyediakan landasan yang kokoh dimana remaja dapat menjelajahi dan

menguasai lingkungan-lingkungan baru dan suatu dunia sosial yang luas

dalam suatu cara yang secara psikologis sehat (Santrock, 1995), sehingga

remaja memiliki dorongan untuk melakukan interaksi sosial.

Subjek dalam penelitian ini cenderung memiliki kecenderungan

melakukan interaksi sosial yang tinggi. Subjek penelitian ini merupakan

remaja yang diidentikan dengan kebutuhan berinteraksi yang tinggi. Seperti

yang diungkapkan Hurlock (1998) bahwa remaja memiliki kebutuhan

interaksi sosial yang tinggi.

Page 57: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

40

Subjek dalam penelitian ini juga mendapatkan pengasuhan demokratis

yang tergolong tinggi. Hal ini disebaban karena kemajuan dalam pola

pengasuhan dan keterbukaan pikiran di masa ini yang tidak lagi menerapkan

pola pengasuhan yang terlalu ketat dan mengekang. Hal ini sesuai dengan

pendapat Santorck (2007) yang mengungkapkan bahwa perkembangan zaman

menuntut orang tua lebih mengerti akan anak-anak mereka sehingga

kebanyakan orang tua zaman sekarang telah memahami serta menerapkan

pola asuh demokratis pada anak-anaknya sehingga pengasuhan otoritarian

sudah jarang ditemui dibandingkan masa yang lalu.

Page 58: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

41

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif

antara pola asuh demokratis dan kecenderungan melakukan interaksi sosial

pada remaja. Semakin tinggi pola asuh yang diterima, maka semakin tinggi

pula kecenderungan melakukan interaksi sosial. Sebaliknya, semakin rendah

pola asuh yang diterima remaja tersebut maka semakin rendah pula

kecenderungan melakukan interaksi sosial.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Agar peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang serupa

dapat mengembangkan berbagai kemungkinan variabel lainnya yang

dapat mempengaruhi kecenderungan melakukan interaksi sosial.

2. Bagi Orang Tua

Semoga para orang tua menerapkan pola asuh demokratis kepada anak

anaknya.

41

Page 59: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

42

DAFTAR PUSTAKA

Aurelia, Hiasintha (2010). Hubungan Antara Harga Diri dan Kecenderungan Melakukan Interaksi Sosial pada Remaja.Skripsi, Universitas Sanata Dharma, yogyakarta

Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

------------ (2002). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Deauna, Melecio. (1996). Elementary Statistic for Basic Education. Quezon City:

Phoenix Publishing. Gerungan. (1988). Psikologi Sosial. Bandung : Gresco. Gunarsa & Gunarsa. (1986). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta : BPK

Gunung Mulia. Gunarsa, S.D. (2004). Dari Anak Sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi

Perkembangan. Jakarta: Buku Kita. Hadi, S. (1996). Statistika Jilid 2. Yogyakarta : Andi Ofset Hauck, P. (1995). Mendidik Anak Dengan Berhasil-Psikologi populer. Jakarta :

Arean. Hetherington, E.M & Parke, R.D. (1986). Child Psycholog: A Cotemporary

Viewpoint. N.Y: Mc. Graw – Hill Book Company. Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga. Kartono, K. (1985). Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta : CV Rajawali. Malcom, Handy & Steve, Heyes (1988). Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga. Mappiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Indonesia. Prasetya, G.T. (2003). Pola Pengasuhan Ideal. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik.

Jakarta : Buku Kita.

42

Page 60: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

43

Santrock, John W. (2002). Life Span Develompent : Perkembangan Masa hidup jilid

II. Jakarta : Erlangga. --------------------- (2007). Perkembangan Anak, University of Texas Dallas. Jakarta :

Erlangga. Sears, O. David., Freedman, J.L & Peplau. A. (1994). Psikologi Sosial. Jakarta :

Erlangga. Soekanto, Soerjono. ( 2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo

Persada. Dari Internet

Sap Ketidakmauan (2009). Diunduh 24 Maret 2010 dari, http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/.html

Page 61: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

44

LAMPIRAN I

Estimasi Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem Skala Pola Asuh Demokratis

Page 62: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

45

Case Processing Summary N %

Cases Valid 50 100.0

Excludeda 0 .0

Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.909 .944 90

Page 63: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

46

Tahap Pertama

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 263.42 558.004 .415 .908 VAR00002 262.64 561.256 .419 .908 VAR00003 263.74 559.747 .411 .908 VAR00004 262.72 563.634 .364 .908 VAR00005 262.88 560.842 .385 .908 VAR00006 263.06 575.486 -.087 .911 VAR00007 262.76 560.227 .475 .908 VAR00008 263.56 575.721 -.103 .911 VAR00009 262.86 563.266 .360 .908 VAR00010 262.84 561.974 .403 .908 VAR00011 262.58 562.208 .383 .908 VAR00012 263.92 577.789 -.162 .911 VAR00013 263.08 552.687 .568 .907 VAR00014 263.80 572.735 -.003 .910 VAR00015 262.94 559.160 .463 .908 VAR00016 262.68 561.324 .450 .908 VAR00017 262.74 562.564 .411 .908 VAR00018 263.42 572.208 .010 .910 VAR00019 263.08 574.851 -.079 .910 VAR00020 263.10 562.949 .421 .908 VAR00021 263.44 568.904 .079 .910 VAR00022 263.48 569.316 .104 .910 VAR00023 262.90 570.296 .098 .909 VAR00024 262.66 560.841 .466 .908 VAR00025 263.66 579.494 -.204 .911

Page 64: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

47

VAR00026 263.46 567.356 .050 .912 VAR00027 263.56 567.353 .155 .909 VAR00028 262.90 560.337 .492 .908 VAR00029 262.74 568.237 .182 .909 VAR00030 262.82 562.722 .327 .908 VAR00031 263.14 549.878 .664 .906 VAR00032 262.76 556.104 .634 .907 VAR00033 262.94 564.792 .254 .909 VAR00034 262.88 559.904 .538 .907 VAR00035 262.86 552.817 .642 .906 VAR00036 262.94 562.384 .317 .908 VAR00037 262.96 556.774 .557 .907 VAR00038 262.94 556.180 .601 .907 VAR00039 263.00 564.082 .265 .909 VAR00040 263.30 565.929 .183 .909 VAR00041 262.74 562.319 .421 .908 VAR00042 263.00 559.633 .477 .908 VAR00043 262.96 559.713 .517 .907 VAR00044 263.08 562.034 .482 .908 VAR00045 263.10 563.724 .357 .908 VAR00046 262.82 561.865 .512 .908 VAR00047 263.14 554.613 .572 .907 VAR00048 262.94 557.282 .528 .907 VAR00049 263.34 563.780 .247 .909 VAR00050 263.04 557.753 .541 .907 VAR00051 262.98 558.102 .650 .907 VAR00052 262.82 558.518 .563 .907 VAR00053 262.82 551.987 .687 .906 VAR00054 262.98 554.224 .625 .907 VAR00055 262.28 525.430 .153 .935 VAR00056 263.20 560.245 .368 .908

Page 65: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

48

VAR00057 263.02 554.061 .702 .906 VAR00058 262.96 558.162 .579 .907 VAR00059 263.02 558.020 .592 .907 VAR00060 263.02 558.347 .628 .907 VAR00061 263.26 553.911 .536 .907 VAR00062 263.90 564.704 .209 .909 VAR00063 263.78 557.889 .301 .908 VAR00064 264.22 568.910 .097 .910 VAR00065 263.82 555.334 .546 .907 VAR00066 263.42 574.330 -.049 .911 VAR00067 263.14 557.551 .477 .907 VAR00068 262.98 558.428 .399 .908 VAR00069 264.22 569.032 .108 .910 VAR00070 263.00 556.694 .586 .907 VAR00071 262.92 554.198 .660 .907 VAR00072 263.04 559.264 .458 .908 VAR00073 263.06 561.976 .306 .908 VAR00074 263.20 558.612 .418 .908 VAR00075 263.62 567.506 .132 .910 VAR00076 263.28 562.940 .281 .908 VAR00077 263.32 550.426 .640 .906 VAR00078 262.88 559.618 .387 .908 VAR00079 263.22 554.502 .434 .907 VAR00080 263.30 557.276 .485 .907 VAR00081 263.44 555.843 .494 .907 VAR00082 263.20 554.898 .652 .907 VAR00083 263.60 561.469 .265 .909 VAR00084 262.82 559.947 .381 .908 VAR00085 263.84 561.607 .295 .908 VAR00086 263.44 569.272 .107 .909

Page 66: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

49

VAR00087 263.54 553.560 .493 .907 VAR00088 262.96 555.264 .610 .907 VAR00089 263.16 554.382 .665 .907 VAR00090 262.90 556.582 .533 .907

Page 67: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

50

Tahap kedua

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if

Item Deleted Corrected Item-

Total Correlation Cronbach's Alpha

if Item Deleted

V1 191.20 435.510 .425 .959 V2 190.42 438.942 .409 .959 V3 191.52 438.255 .379 .960 V4 190.50 439.398 .429 .959 V5 190.66 438.025 .397 .960 V6 190.54 437.682 .481 .959 V7 190.64 440.194 .374 .960 V8 190.62 439.179 .410 .959 V9 190.36 438.480 .428 .959 V10 190.86 432.368 .528 .959 V11 190.72 437.022 .457 .959 V12 190.46 438.825 .448 .959 V13 190.52 438.296 .484 .959 V14 190.88 440.230 .421 .959 V15 190.44 437.394 .510 .959 V16 190.68 436.998 .534 .959 V17 190.60 438.122 .398 .959 V18 190.92 429.136 .649 .959 V19 190.54 434.702 .611 .959 V20 190.66 436.392 .593 .959 V21 190.64 428.970 .728 .958 V22 190.72 437.471 .396 .960 V23 190.74 434.564 .565 .959 V24 190.72 433.634 .626 .959 V25 190.52 437.561 .518 .959

Page 68: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

51

V26 190.78 435.155 .567 .959 V27 190.74 436.768 .544 .959 V28 190.86 438.409 .534 .959 V29 190.88 439.904 .402 .959

V30 190.60 437.796 .591 .959

V31 190.92 432.320 .591 .959

V32 190.72 433.757 .585 .959

V33 190.82 435.293 .555 .959

V34 190.76 434.962 .700 .959

V35 190.60 434.082 .664 .959

V36 190.60 429.837 .714 .958

V37 190.76 431.696 .657 .959

V38 190.98 437.163 .391 .960

V39 190.80 430.816 .770 .958

V40 190.74 435.217 .614 .959

V41 190.80 434.163 .671 .959

V42 190.80 435.633 .654 .959

V43 191.04 432.529 .525 .959

V44 191.56 435.353 .309 .961

V45 191.60 434.653 .504 .959

V46 190.92 436.442 .441 .959

V47 190.76 435.941 .408 .960

V48 190.78 432.951 .659 .959

V49 190.70 430.663 .736 .958

V50 190.82 435.579 .512 .959

Page 69: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

52

V51 190.84 437.933 .353 .960

V52 190.98 435.898 .434 .959

V53 191.10 428.541 .660 .959

V54 190.66 436.637 .408 .960

V55 191.00 434.245 .391 .960

V56 191.08 434.442 .513 .959

V57 191.22 432.502 .543 .959

V58 190.98 432.755 .668 .959

V59 190.60 436.857 .405 .960

V60 191.32 436.385 .359 .960

V61 190.74 431.911 .672 .959

V62 190.94 430.751 .745 .958

V63 190.68 433.447 .577 .959

Page 70: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

53

Tahap Ketiga

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

V1 191.20 435.510 .425 . .959 V2 190.42 438.942 .409 . .959 V3 191.52 438.255 .379 . .960 V4 190.50 439.398 .429 . .959 V5 190.66 438.025 .397 . .960 V6 190.54 437.682 .481 . .959 V7 190.64 440.194 .374 . .960 V8 190.62 439.179 .410 . .959 V9 190.36 438.480 .428 . .959 V10 190.86 432.368 .528 . .959 V11 190.72 437.022 .457 . .959 V12 190.46 438.825 .448 . .959 V13 190.52 438.296 .484 . .959 V14 190.88 440.230 .421 . .959 V15 190.44 437.394 .510 . .959 V16 190.68 436.998 .534 . .959 V17 190.60 438.122 .398 . .959 V18 190.92 429.136 .649 . .959 V19 190.54 434.702 .611 . .959 V20 190.66 436.392 .593 . .959 V21 190.64 428.970 .728 . .958 V22 190.74 434.564 .565 . .959 V23 190.72 433.634 .626 . .959 V24 190.78 435.155 .567 . .959

Page 71: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

54

V25 190.60 437.796 .591 . .959 V26 190.92 432.320 .591 . .959 V27 190.76 434.962 .700 . .959 V28 190.60 434.082 .664 . .959 V29 190.60 429.837 .714 . .958 V30 190.76 431.696 .657 . .959 V31 190.80 430.816 .770 . .958 V32 190.74 435.217 .614 . .959 V33 190.80 434.163 .671 . .959 V34 190.80 435.633 .654 . .959 V35 191.04 432.529 .525 . .959 V36 191.60 434.653 .504 . .959 V37 190.92 436.442 .441 . .959 V38 190.76 435.941 .408 . .960 V39 190.78 432.951 .659 . .959 V40 190.70 430.663 .736 . .958 V41 190.82 435.579 .512 . .959 V42 190.98 435.898 .434 . .959 V43 191.10 428.541 .660 . .959 V44 191.08 434.442 .513 . .959 V45 191.22 432.502 .543 . .959 V46 190.98 432.755 .668 . .959 V47 190.60 436.857 .405 . .960 V48 190.74 431.911 .672 . .959 V49 190.94 430.751 .745 . .958 V50 190.68 433.447 .577 . .959

Page 72: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

55

LAMPIRAN II

Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji Korelasi

Page 73: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

56

Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PolaAsuhDemokratis 116 112 240 152.95 20.843

InteraksiSosial 116 167 312 235.03 24.556

Valid N (listwise) 116

a. Variabel Pola asuh demokratis

b. Variabel Interaksi Sosial

One-Sample Statistics

N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

PolaAsuhDemokratis

116 152.95 20.843 1.935

One-Sample Test Test Value = 125

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

PolaAsuhDemokratis

14.442 115 .000 27.948 24.11 31.78

Page 74: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

57

One-Sample Test Test Value = 192.5

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

InteraksiSosial 18.652 115 .000 42.526 38.01 47.04

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PolaAsuhDemo

kratis InteraksiSosial

N 116 116 Normal Parametersa Mean 152.95 235.03

Std. Deviation 20.843 24.556 Most Extreme Differences Absolute .084 .095

Positive .084 .095 Negative -.045 -.078

Kolmogorov-Smirnov Z .902 1.027 Asymp. Sig. (2-tailed) .390 .242

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from Data

Uji Linearitas

One-Sample Statistics

N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean

InteraksiSosial 116 235.03 24.556 2.280

Page 75: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

58

ANOVA Table Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

PolaAsuhDemokratis * InteraksiSosial

Between Groups

(Combined) 34418.273 61 564.234 1.960 .006

Linearity 13876.781 1

13876.781

48.216 .000

Deviation from Linearity

20541.492 60 342.358 1.190 .259

Within Groups 15541.417 54 287.804

Total 49959.690 115

Uji Korelasi

Correlations PolaAsuhDe

mokratis InteraksiSosia

l

PolaAsuhDemokratis

Pearson Correlation

1 .527**

Sig. (1-tailed) .000

N 116 116

InteraksiSosial Pearson Correlation

.527** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 116 116

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Page 76: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

59

LAMPIRAN III

Skala Pola Asuh Demokratis dan Skala Kecenderungan Melakukan Interaksi

Sosial (Penelitian)

Skala Penelitian

Page 77: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

60

Disusun oleh: Dian Pranacitra

069114090

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010 Usia: Jenis Kelamin: Petunjuk:

Page 78: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

61

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Dalam skala ini anda diminta untuk memberikan salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, dengan cara memberikan salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri anda, dengan cara memberikan tanda (X) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia SS : Bila anda merasa Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut S : Bila anda merasa Setuju dengan pernyataan tersebut TS : Bila anda merasa Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut STS : Bila anda merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut Dalam skala ini tidak ada jawaban benar atau salah oleh karena itu

Jangan melewatkan setiap pernyataan atau membiarkan ada pernyataan tidak dijawab

jawablah setiap pernyataan yang tersedia sesuai dengan keadaan diri anda masing-masing.

Page 79: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

62

=SKALA A=

No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya bebas berteman dengan siapa saja dengan

catatan saya mengenalkan teman saya kepada orang tua saya

2. Saya tidak diperbolehkan pergi di malam hari 3. Saya diberi uang jajan sebanyak yang saya minta

tetapi saya harus mencantumkan laporan keuangan kepada orang tua saya

4. Orang tua tidak pernah bertanya kepada saya kemana saya akan pergi

5. Saya dibebaskan membeli barang apa saja yang saya mau asalkan itu dibutuhkan

6. Saya dibebaskan memilih extrakulikuler yang saya ingini asalkan saya dapat menekuni ekstrakulikuler tersebut

7. Orang tua tidak pernah bertanya dengan siapa saya pergi

8. Orang tua tidak pernah mengecek dan melihat nilai nilai yang saya peroleh

9. Orang tua jarang mencari saya apabila saya pergi hingga larut malam

10. Orang tua membebaskan saya berhubungan dengan lawan jenis saya asalkan saya mengenalkan lawan jenis tersebut kepada orang tua saya

11 Orang tua membebaskan saya pergi kemana saja asal saya berpamitan terlebih dahulu dengan mereka

12. Orang tua membebaskan saya memilih hal hal yang saya sukai dengan catatan saya harus tanggung jawab dengan apa yang saya pilih

13. Orang tua tidak memperbolehkan saya bepergian dengan lawan jenis saya

14. Orang tua memberikan waktu bermain yang cukup saat saya sudah mengerjakan seluruh kewajiban saya

15. Saya dibebaskan memilih fakultas yang saya ingini akan tetapi saya harus dapat mempertanggungjawabkan nilai yang saya peroleh

16. Apabila mendapat nilai bagus orang tua saya tidak memberikan pendapat apapun

Page 80: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

63

17. Orang tua membiarkan saya bermain terus menerus tanpa menegur saya

18. Orang tua sering duduk dan bercerita di meja makan bersama sama

19. Orang tua sering bertanya kepada saya mengenai kehidupan perkuliahan yang saya alami

20. Saya sering mengemukakan pendapat saya kepada orang tua saya

21. Saya biasa berbicara mengenai banyak hal dengan orang tua saya

22. Orang tua sering bertanya kepada saya mengenai pelajaran pelajaran yang saya dapatkan di perkuliahan

23. Orang tua memberikan saya kesempatan untuk berbicara dan menjelaskan apabila saya melakukan kesalahan

24. Orang tua tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk menjelaskan alasan saya melakukan sesuatu

25. Orang tua tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk berpendapat

26. Orang tua sering bertanya kepada saya mengenai hari hari yang saya lalui

27. Saya jarang diajak bercerita dengan orang tua saya 28. Orang tua sering memberikan waktu luang untuk

kami mengobrol

29. Saya merasa nyaman bercerita dengan orang tua saya

30. Orang tua memberikan kesempatan saya menjelaskan apabila terjadi kesalah pahaman antara kami

31. Orang tua jarang bertanya mengenai kehidupan perkuliahan saya

32. Saya sering berdiskusi dengan orang tua saya mengenai suatu hal

33. Orang tua sering memberikan kesempatan untuk mencurahkan isi hati saya

34. Orang tua saya sering membantu saya saat saya menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas saya

35. Orang tua saya sering membantu saya mengerjakan tugas tugas yang saya dapatkan

36. Orang tua saya tidak pernah membantu saya jika

Page 81: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

64

saya mendapati kesulitan dalam mengerjakan tugas saya

37. Orang tua saya tidak pernah memberikan pujian apabila saya mendapatkan nilai bagus

38. Saya sering duduk dan menonton televisi bersama orang tua saya

39. Saya sering bersenda gurau dengan orang tua saya 40. Saya jarang menonton televisi bersama orang tua

saya

41. Orang tua saya jarang memberi kado ulang tahun kepada saya

42. Orang tua saya tidak pernah membantu saya apabila saya menemui kesulitan dalam berbagai hal

43. Saya tidak pernah dipeluk orang tua saya 44. Saya merasa pipi saya tidak pernah dicium oleh

orang tua saya

45. Orang tua saya memberikan hadiah kepada saya pada saat saya mendapatkan nilai bagus

46. Saya jarang duduk dan makan satu meja dengan orang tua saya

47. Orang tua saya jarang bepergian dengan saya 48. Orang tua saya jarang duduk dan menonton televisi

bersama saya

49 . Orang tua saya memberikan pujian kepada saya apabila saya mendapatkan nilai bagus

50. Orang tua saya sering memberikan pelukan kepada saya

Page 82: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

65

=SKALA B=

No Pernyataan Pilihan Jawaban SS S TS STS

1. Saya tergabung dalam suatu kelompok yang beranggotakan teman-teman seumuran

2. Saya lebih senang menyendiri di dalam kamar 3. Saya merasa canggung apabila berada di

tengah-tengah kumpulan teman sebaya

4. Saya lebih senang mengerjakan tugas secara individual daripada bersama teman

5. Saya merasa senang saat tidak ada teman-teman di sekitar saya

6. Saya senang turut serta dalam kegiatan yang melibatkan banyak teman

7. Saya senang dapat berkunjung ke rumah teman 8. Saya lebih senang menyimpan kebahagiaan

saya sendiri daripada menceritakannya pada teman-teman

9. Saya menghindari kontak mata apabila bertemu dengan teman

10. Saya akan menyapa sekelompok teman yang sedang berkumpul

11. Saya senang mengobrol melalui telepon atau SMS dengan teman

12. Saya bisa membuat hidup saya lebih nyaman tanpa kehadiran teman meskipun sedang mengalami suatu masalah

13. Saat memiliki masalah, saya memilih menyelesaikannya sendiri tanpa kehadiran teman

14. Mengerjakan tugas dalam kelompok bersama teman-teman dapat meringankan beban saya

15. Saya kurang tertarik mendengarkan keluhan dari teman-teman

16. Saya tidak menggunakan ekpresi wajah maupun gerak tubuh saat mengobrol dengan teman

17. Saya lebih senang mengisi kekosongan waktu dengan mengobrol bersama teman-teman

18. Saya menghindari aktifitas-aktifitas yang

Page 83: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

66

melibatkan kehadiran teman-teman

19. Saya lebih senang menikmati kesendirian daripada berkumpul dengan teman-teman

20. Saya senang mengikuti kegiatan ekstakurikuler karena dapat bertemu dengan teman-teman

21. Saya bahagia dengan keberadaan diri saya saat berkumpul dengan teman-teman

22. Saya lebih memilih diam daripada menceritakan kesedihan saya pada teman

23. Saya menghindari pembicaraan dengan teman-teman

24. Forum diskusi merupakan kesempatan yang mengasyikan untuk bertukar pikiran dengan teman-teman

25. Saya akan menceritakan pengalaman menyenangkan maupun menyedihkan pada teman-teman

26. Saya dapat menemukan kebahagiaan saya sendiri tanpa kehadiran teman-teman

27. Hidup saya terasa lengkap meskipun tanpa kehadiran teman-teman

28. Saya senang mengikuti suatu diskusi yang melibatkan teman-teman sebaya

29. Pada saat sedih, saya menghibur diri dengan berkumpul bersama teman-teman

30. Saya lebih senang menundukkan kepala daripada harus menyapa apabila berpapasan dengan teman di jalan

31. Bagi saya, ekspresi wajah merupakan hal yang penting untuk mengungkapkan perasaan kepada teman

32. Bagi saya, bekerja sama dalam satu kelompok yang beranggotakan teman-teman sebaya hanya membuang waktu saja

33. Saya merasa terbebani apabila bekerja dalam kelompok yang beranggotakan teman-teman sebaya

34. Saya akan mencari kesempatan untuk dapat menghabiskan waktu dengan teman-teman

35. Saya merasa kurang nyaman apabila terlibat

Page 84: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

67

suatu pembicaraan dengan teman-teman 36. Mengobrol dengan teman merupakan hal yang

membosankan

37. Masa liburan merupakan saat menyenangkan bagi saya karena dapat bermain sepuasnya dengan teman-teman

38. Saya akan menanyakan kabar apabila bertemu teman yang sudah lama tak dijumpai

39. Saya senang dapat memulai pembicaraan dengan teman

40. Saya cenderung bersikap pasif saat mengikuti diskusi bersama teman-teman

41. Saya lebih suka segera beranjak tidur di malam hari daripada harus bercerita pada teman tentang kegiatan saya seharian

42. Bagi saya, bekerja sama dalam satu tim dengan teman-teman merupakan hal yang menyenangkan

43. Saya merasa terganggu dengan keberadaan teman-teman

44. Saya selalu tersenyum apabila bertemu dengan teman di jalan

45. Walaupun berjauhan tempat, saya tetap meluangkan waktu untuk berbincang dengan teman

46. Saya senang mengobrol dengan teman- teman seumuran

47. Saya menghindari kesempatan untuk bertemu dengan teman

48. Saya merasa kesulitan dalam menunjukkan ekspresi wajah maupun gerak tubuh yang mendukung dalam suatu pembicaraan

49. Saya akan berusaha menghentikan obrolan dengan teman karena hanya membuang waktu saja

50. Saat memiliki masalah, saya cenderung ingin menceritakannya pada teman

51. Saya mampu menyampaikan apa yang sedang saya pikirkan menggunakan kata-kata kepada teman

52. Saya menghindari sekumpulan teman-teman sebaya yang sedang bersenda gurau

Page 85: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

68

53. Saya berusaha memberikan respon yang baik saat teman berbicara

54. Saat sakit, saya ingin teman saya datang menjenguk

55. Berkumpul dengan teman-teman merupakan kebahagiaan bagi saya

56. Saya merasa kesulitan saat harus mengutarakan apa yang sedang saya pikirkan dan rasakan pada teman

57. Saya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti saat mengobrol dengan teman-teman

58. Saya suka mendengarkan cerita dan pengalaman dari teman

59. Saya senang mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman

60. Saya merasa canggung saat menyapa teman terlebih dahulu

61. Saya menghabiskan sebagian besar waktu untuk berkumpul bersama teman-teman

62. Saya akan mencari kesempatan agar dapat mengobrol dengan teman-teman

63. Kehadiran teman sangat berarti dalam hidup saya

64. Saat memiliki waktu luang, saya menggunakannya untuk menjauh dari keberadaan teman-teman

65. Saat liburan, saya memilih berkumpul dan bermain bersama teman-teman

66. Saya merasa malu apabila ada teman yang menegur saya di jalan

67. Saya merasa takut apabila berjumpa dengan teman

68. Saya membutuhkan kehadiran teman-teman dalam hidup saya

69. Saya memilih untuk diam saat teman-teman asyik mengobrol

70. Saya senang melibatkan diri dalam aktifitas kelompok bersama teman-teman sebaya

71. Saya cenderung menggunakan ekspresi wajah untuk memperlihatkan apa yang sedang saya rasakan kepada teman

Page 86: HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KECENDERUNGAN …

69

72. Saya merasa nyaman tanpa kehadiran seorang teman

73. Saya senang melakukan berbagai aktifitas tanpa melibatkan teman-teman

74. Saya merasa ragu-ragu apabila harus mengawali pembicaraan dengan teman

75. Saya senang meluangkan waktu agar dapat berbagi cerita dengan teman-teman

76. Saya malu untuk tersenyum lebih dulu apabila bertemu teman di jalan

77. Saya merasa tidak membutuhkan kata-kata penghibur dari teman saat saya putus asa

Koreksi kembali jawaban Anda Jangan sampai ada yang terlewati

Terimakasih atas kerjasamanya

GOD Bless you ^___^