Pneumonia Lobaris

29
Pneumonia lobaris

description

.km

Transcript of Pneumonia Lobaris

Pneumonia lobaris

Definisi

Pneumonia lobaris adalah peradangan pada paru dimana proses peradangannya ini menyerang sebagian besar/ seluruh lobus paru. Biasanya gejala datang mendadak, tetapi kadang- kadang didahului oleh infeksi traktus respiratorius bagian atas

Etiologi

Pneumonia lobaris lebih sering invasi bakteri, yaitu:• Bakteri gram positif ( Pneumococcus, Staphylococcus)• Bakteri gram negatif ( Haemophilus Influenza, Klebsiella Pneumonia )

Gejala klinis

- Didahului ISPA (hidung tersumbat)- Nafsu makan turun- Demam mendadak s/d 39°C- Gelisah- Sesak nafas- Batuk - Kebiruan

Pneumonia Aspirasi

Definisi

Aspirasi merupakan proses terbawanya bahan yang ada di orofaring pada saat respirasi ke saluran nafas bawah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim paru

Etiologi

• Peptococus • Kleibsiella pneumonia• Staphilococus• Fusobacterium nucleatum• Peptostreptococus• Bacteriodes melaningogenicus• Pseudomonas• Proteus• Serratia• S. aureus

Gejala klinis

• Infeksi saluran nafas akut bagian atas selama beberapa hari• Demam• Mengigil• suhu tubuh kadang >40⁰C• Sakit tenggorokan• Nyeri otot dan sendi• Batuk

Pneumonia Komoniti

Definisi

Pneumonia yang didapat di masyarakat.

Epidemiologi

• Pneumonia komuniti ini merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan angka kematian tinggi di dunia.

Etiologi

• Kleibsiella pneumonia = 45,18%• Streptococcus pneumonia = 14,04%• Streptococcus viridans = 9,21%• Staphylococcus aureus = 9%• Pseudomonas aeruginosa = 8,56%• B hemolitik = 7,89%• Enterobacter = 5,26%• Pseudomonas spp = 0,9%

Diagnosis

AnamnesisPemeriksaan fisisFoto toraks dan labolatorium. Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau infiltrat progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini :• Batuk-batuk bertambah• Perubahan karakteristik dahak / purulen• Suhu tubuh > 37,50C (oral) / riwayat demam• Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki• Leukosit > 10.000 atau < 4500

Penilaian Derajat Keparahan PenyakitPenilaian derajat kerahan penyakit pneumonia kumuniti dapat dilakukan dengan menggunakan sistem skor menurut hasil penelitian Pneumonia Patient Outcome Research Team (PORT)

Berdasar kesepakatan PDPI, kriteria yang dipakai untuk indikasi rawat inap pneumonia komuniti adalah :1. Skor PORT lebih dari 702. Bila skor PORT kurang < 70 maka penderita tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu dari kriteria dibawah ini.• Frekuensi napas > 30/menit• Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg• Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral• Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus• Tekanan sistolik < 90 mmHg• Tekanan diastolik < 60 mmHg3. Pneumonia pada pengguna NAPZA

Menurut ATS kriteria pneumonia berat bila dijumpai 'salah satu atau lebih' kriteria di bawah ini.Kriteria minor:• Frekuensi napas > 30/menit• Pa02/FiO2kurang dari 250 mmHg• Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral• Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus• Tekanan sistolik < 90 mmHg• Tekanan diastolik < 60 mmHgKriteria mayor adalah sebagai berikut :• Membutuhkan ventilasi mekanik• Infiltrat bertambah > 50%• Membutuhkan vasopresor > 4 jam (septik syok)• Kreatinin serum > 2 mg/dl atau peningkatan > 2 mg/dI, pada penderita riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal yang membutuhkan dialisis

Kriteria perawatan intensifPenderita yang memerlukan perawatan di Ruang Rawat Intensif adalah penderita yang - mempunyai paling sedikit 1 dari 2 gejala mayor

tertentu (membutuhkan ventalasi mekanik dan membutuhkan vasopressor > 4 jam [syok sptik])- 2 dari 3 gejala minor tertentu (Pa02/FiO2 kurang dari

250 mmHg, foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral, dan tekanan sistolik < 90 mmHg). Kriteria minor dan mayor yang lain bukan merupakan indikasi untuk perawatan Ruang Rawat Intensif.

Alur tatalaksana

Pneumonia interstitialis

Definisi

Pneumonia sebagai suatu peradangan paru yang Disebabkan oleh mikroorganisme Pneumonitis adalah peradangan paru yang disebabkan non mikroorganisme

Klasifikasi pneumonia berdasarkan lokasinya1. Pneumonia lobaris2. BronkoPneumonia3. Pneumonia interstisialis

Epidemiologi

• Penyebab kematian no.6 pada tahun 2006

Etiologi

• Bakteri :-masyarakat luar negri paling banyak terkena gram +-pneumonia RS akibat gram +-pneumonia aspirasi bakteri anaerob• Virus• jamur• Protozoa

Manifestasi

1. Demam 2. Menggigil3. Suhu meningkat dapat melebihi 40◦c4. Batuk berdahak mukoid purulen kadang bisa sampai berdarah5. Sesak napas6. Nyeri dada

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi : bagian yang sakit tertinggal saat napas• Palpasi : fremitus taktil mengeras• Perkusi :redup• Auskultasi :bronkovaskuler-bronkialRonki basah halus kemudian menjadi ronki basah kasar pada stasium resolusi

Pemeriksaan penunjang

• Gambaran radiologi :- Infiltrat sampai konsolidasi- “air broncogram”- Gambaran kaviti• Lab :-leukosit meningkat- Hitunng jenis leukosit bergeser ke kiri- LED meningkat

• Kultur dahak ditemukan mikroorganisme• Analisis gas darah hipoksia yang jika lanjut asidosis respiratorik

Komplikasi & Prognosis

• Komplikasi :- Efusi pleura- Empiema- Abses paru- Pneumothorax- Gagal napas- Sepsis