Pneumonia Case Report Risa

35
Case Report Pneumonia dr. Risa Imanillah

description

Case report Pneumonia in RSU Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah

Transcript of Pneumonia Case Report Risa

  • Case ReportPneumonia dr. Risa Imanillah

  • IDENTITAS PASIENNAMA: BY. KNUMUR: 7 BULANJENIS KELAMIN: PEREMPUANALAMAT: SIMPONG, LUWUK

  • ANAMNESIS(diberikan oleh Ibu penderita)RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGSesak dialami oleh pasien sejak kurang lebih 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak disadari oleh ibu penderita karena penderita rewel dan menangis terus-menerus. Sesak tidak disertai dengan bengkak pada wajah atau kelopak mata, atau bengkak pada kedua tungkai, juga tidak disertai kebiruan pada ujung jari maupun mulut.Demam dialami penderita sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam tinggi pada perabaan, demam turun sebentar dengan pemberian obat penurun panas, beberapa jam kemudian naik lagi. Demam dialami tiap hari tanpa ada periode bebas demam. Demam tidak disertai dengan perdarahan pada gusi, menggigil, maupun munculnya bercak-bercak merah pada tubuh.Batuk dialami penderita sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Batuk awalnya tidak berlendir, lama-kelamaan menjadi berlendir dan lendir sukar dikeluarkan. Muntah tidak dialami penderita. Buang air besar dan buang air kecil biasa. Sebelum masuk rumah sakit penderita sudah dirawat di Puskesmas.

  • ANAMNESISRIWAYAT ANTENATAL DAN KELAHIRANSelama kehamilan, ibu penderita dalam keadaan sehat. Pemeriksaan antenatal care tidak teratur di puskesmas sebanyak 3 kali dengan penyuntikan imunisasi TT sebanyak 2 kali.Penderita lahir di RS ditolong oleh bidan secara spontan dengan gmelli, letak belakang kepala, cukup bulan, langsung menangis, dengan berat badan lahir 2900 gram.

  • ANAMNESISRIWAYAT PENYAKIT DAHULUMorbili : (-)Varicella : (-)Pertusis : (-)Diare : (-)RIWAYAT MAKANAN & IMUNISASIASI Ekslusif: Tidak dilakukanSusu Formula : (+)IMUNISASI tidak lengkap, hanya Hep B dan BCG saat lahir

  • ANAMNESISRIWAYAT KELUARGA Ayah penderita berusia 28 tahun, pekerjaan pegawai dengan pendidikan terakhir SMA, namun dikatakan sudah tidak tidak tinggal serumah dengan penderita. Ibu penderita berusia 27 tahun, ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir SMP. Penderita merupakan anak kembar. Kembaran penderita juga mengalami hal yang sama

    KEADAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN Rumah beratap seng, dinding beton, lantai semen, jumlah kamar 2 ruangan, dihuni oleh 2 orang dewasa dan 2 orang anak. WC/kamar mandi di dalam rumah, sumber air minum dari PAM, sumber penerangan listrik PLN, penanganan sampah dengan dibuang.

  • PEMERIKSAAN FISIKUmur : 7 bulanBerat badan: 3,0 kgPanjang badan: 65 cmKeadaan umum: Tampak sakitKesadaran: LethargisGizi: Buruk

  • PEMERIKSAAN FISIKTANDA VITALNadi : lemah, 162 kali/menit Respirasi : 22 kali/menit Suhu : 38,3 C

    Kulit : Warna putih pucat, turgor kembali cepat, tonus otot lemah.Kepala: Bentuk mesocephal, ubun-ubun besar datar, rambut tipis berwarna hitam, tidak mudah dicabut.Mata :Exopthalmus / enopthalmus tidak ada, Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik tidak ada, corneal reflex +/+ (lambat), pupil bulat isokor.

  • PEMERIKSAAN FISIKTelinga : Sekret tidak ada.Hidung : Pernafasan cuping hidung (+), sekret tidak ada.Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah kotor tidak ada, perdarahan dan hiperemis pada gusi tidak ada, bau pernapasan normal.Tenggorokan: Tonsil T1 / T1, tidak hiperemis.Leher : Trakea letak tengah, pembesaran KGB (-), kaku kuduk tidak ada.

  • PEMERIKSAAN FISIKTHORAKS : Bentuk simetris normal, Iga terlihat menonjol, pernapasan paradoksal (-), terdapat retraksi pada daerah subclavicula, intercostalis, xyphoid.

    Paru Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kiri = kanan, Palpasi : Stem fremitus kiri = kananPerkusi : Sonor kiri = kananAuskultasi :Suara pernapasan bronkovesikuler kasar, rhonki +/+, wheezing -/-.

    Jantung : Denyut jantung : 162 kali/menit, iktus cordis tidak tampak

  • PEMERIKSAAN FISIKAbdomen : datar, lemas, bunyi usus (+) normalGenitalia : perempuan normalEkstremitas : akral dingin, CRT > 2.Tulang : normalOtot : Atrofi

  • RESUME Pasien bayi perempuan, umur 7 bulan, BB: 3,0 kg, TB: 65 cm, dengan keluhan sesak sejak disertai batuk dan demam.KU: tampak sakit, kesadaran: menurun, letargis. Nadi : 162 kali/menit, Respirasi : 20 kali/menit, Suhu : 38,3 CKepala: conj an (+/+), scl ict (-). Thoraks: simetris, retraksi (+) SC, IC, xyphoid, cor: bising (-), pulmo: s.p. bronkovesikuler kasar, rh +/+, wh -/-. Abdomen: datar, lemas, BU (+) normal. Ekstremitas: akral dingin, CRT > 2.

  • DIAGNOSISPneumonia Sangat Berat dengan Respiratory Distress susp. sepsis dengan Gizi Buruk

  • TERAPIPENATALAKSANAAN Oksigen dengan sungkup, 5-7 liter / menit IVFD KAEN 3B (100cc/kgBB/hari) 8 gtt/menit (macrodrips) Oral aff, pasang NGT Injeksi Cefotaxime 2 x 150mg/iv Injeksi Gentamicin 2 x 7,5 mg/ i.v. Paracetamol infus 3 x 3 cc/iv Epexol drops 3 x 0,1cc

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGANJURANDarah lengkap, diff countCRPFoto thoraksBlood Culture

  • PNEUMONIA

  • DEFINISI PNEUMONIAPneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru

    Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri/jamur) dan sebagian kecil disebabkan oleh faktor lain (aspirasi benda asing)

  • Pembagian Berdasarkan LokasiPneumonia LobarisPneumonia InterstitialPneumonia Lobularis (Bronkopneumonia)

  • Tempat TerjadinyaPneumonia-masyarakat (community-acquired pneumonia), bila infeksinya terjadi di masyarakat

    Pneumonia-RS atau pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia).

  • Faktor resiko yang meningkatkan insiden pneumonia

    Umur < 2 bulanLaki-lakiGizi kurangBerat badan lahir rendahTidak mendapat ASI memadaiPolusi udaraKepadatan tempat tinggalImunisasi yang tidak memadaiDefisiensi vitamin A

  • Pengaruh UsiaUsia pasien merupakan faktor yang memegang peranan penting pada perbedaan dan kekhasan pneumonia anak

    Terutama dalam spektrum EtiologiGambaran klinisStrategi pengobatan

  • EtiologiNeonatus dan bayi kecil (
  • Viral Pneumonia Penyebab utama pneumonia di negara majuEtiologi virus tersering : Respiratory Syncytial Virus (RSV)RhinovirusVirus ParainfluenzaeSecara klinis, umumnya pneumonia bakteri sulit dibedakan dengan pneumonia virus.

  • PatofisiologiMekanisme pertahanan tergangguTerbentuk sekret virulen Sekret berlebih turunke alveoliKuman masuk ke saluran napas atasInflamasi

  • Gejala Infeksi UmumDemamSakit kepalaGelisahMalaisePenurunan napsu makanKeluhan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare

  • Gejala Gangguan RespiratoriBatukSesak napasRetraksi dadaTakipneaNapas cuping hidungAir hungerMerintihSianosis

  • Criteria for Respiratory Distress in Children With Pneumonia

    Signs of Respiratory Distress1. Tachypnea, respiratory rate, breaths/min Age 0-2 months: >60 Age 2-12 months: >50 Age 1-5 years: >40 Age >5 years: >202. Dyspnea3. Retractions (Suprasternal, intercostals, or subcostal4. Grunting5. Nasal Flaring6. Apnea7. Altered mental status8. Pulse oximetry measurement

  • Faktor resiko yang meningkatkan angka kematian pneumonia

    Umur < 2 bulanTingkat sosial ekonomi rendahGizi kurangBerat badan lahir rendahTingkat pendidikan ibu yang rendahTingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendahKepadatan tempat tinggalImunisasi yang tidak memadaiMenderita penyakit kronis

  • DiagnosisPrediktor paling kuat pneumonia adalah demam, sianosis, dan lebih dari satu gejala respiratori sebagai berikut : TakipneaBatukNapas cuping hidungRetraksiRonkiSuara napas melemah

  • Klasifikasi Takipnea

    UsiaFrekuensi< 2 bulan 60 x/mnt2 12 bulan 50 x/mnt1 5 tahun 40 x/mnt5-12 tahun 30 x/mnt

  • TatalaksanaDasar tatalaksana pneumonia rawat inap adalah pengobatan kausal dengan antibiotika yang sesuai, serta tindakan suportifAntibiotik dipilih berdasarkan pengalaman empiris, yaitu kemungkinan etiologi penyebab dengan mempertimbangkan usia dan keadaan klinis pasien serta faktor epidemiologis

  • PEMBAHASAN

  • TERIMA KASIH