Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

download Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

of 25

Transcript of Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    1/25

    LAPORAN KASUS

    Pembimbing :

    dr. Rudi Ruskawan, Sp. A

    Penyusun :

    Putri Yuliani

    030.05.174

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak

    Rumah Sakit Otorita Batam

    Periode 2 November 2009 9 Januari 2010

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    2/25

    STATUS PASIEN

    A. Identitas Pasien

    Nama : By. R

    Usia : 2 bulan

    Jenis kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Pendidikan : -

    Alamat : Kav. Dapur 12 Blok W No. 6 Bukit Kamboja

    Orang Tua/Wali

    Ayah Nama : Tn F

    Agama : Islam

    Alamat : sda

    Pekerjaan : karyawan PT. Cepta

    Penghasilan : 1.500.000-2.000.000

    Ibu Nama : Ny. N

    Agama : Islam

    Alamat : sda

    Pekerjaan : ibu rumah tangga

    Penghasilan : -

    Hubungan dengan orang tua : Anak kandung

    Suku bangsa : Batak

    B. Anamnesis

    Dilakukan alloanamnesis terhadap ibu pasien pada tanggal 20 November 2009.

    Keluhan Utama

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    3/25

    Batuk sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS).

    Keluhan Tambahan

    Sesak

    Muntah

    Riwayat Penyakit Sekarang

    OS masuk dengan keluhan batuk sejak 5 hari SMRS. Batuk berdahak dan berwarnakuning kehijauan tanpa disertai darah. Keluhan batuk disertai dengan sesak napasyang makin lama dirasa makin berat hingga orangtua pasien mengeluhkan bahwa OSsampai seolah-olah mengalami henti napas yang singkat dengan durasi kurang dari 1menit. Orangtua pasien mengaku batuk tidak disertai demam ataupun riwayat demamsebelumnya. Dua hari SMRS, OS muntah sebanyak dua kali, berisi makanan (ASI)yang baru saja diminum, tidak terdapat lendir dan darah pada muntahan, dan tidak

    bersifat proyektil. Saat masuk RS, muntah sudah tidak ada. Orangtua OS menyatakanbahwa OS sering tersedak bila sedang menyusu. Saat masuk RS, OS masih bisamenyusu dengan baik (masih kuat mengisap). Tidak ada gangguan buang air kecil dan

    buang air besar, serta tidak ada riwayat kejang sebelumnya.

    Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

    Kehamilan Morbiditas kehamilan : Demam (-), Nyeri suprapubik (-), Keputihan (-)

    Perawatan antenatal : di Bidan, tidak teratur

    Kelahiran Tempat kelahiran : Rumah Bersalin

    Penolong persalinan : Bidan

    Cara persalinan : Spontan

    Masa gestasi : kurang bulan (36 minggu)

    Keadaan bayi : Berat lahir 2100 gr

    Panjang badan 49 cm

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    4/25

    Langsung menangis (merintih)

    APGAR score 8/9

    Kelainan bawaan (-)

    Kesimpulan riwayat kehamilan dan persalinan :

    NKB, SMK, lahir via partus normal dengan BBLR

    Riwayat Perkembangan

    Pertumbuhan gigi I : belum ada

    Psikomotor

    a. Tengkurap : belum mampu

    b. Duduk : belum mampu

    c. Berdiri : belum mampu

    d. Berjalan : belum mampu

    e. Bicara : belum mampuf. Membaca dan menulis : belum mampu

    Perkembangan pubertas

    a. Rambut pubis : belum ada

    b. Payudara : belum ada

    c. Menarche : belum ada

    Gangguan perkembangan mental / emosi : belum dapat dinilai

    Riwayat Makanan

    Umur (bulan) ASI / PASI Buah / biskuit Bubur Susu Nasi Tim0-2 2-44-66-8

    10-12

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    5/25

    Riwayat Imunisasi

    Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)BCG 2 blnDPT /DT

    PolioCampakHepatitis BMMRTIPA

    Riwayat Lingkungan Perumahan

    Tinggal dilingkungan perumahan yang cukup padat (rumah gandeng), milik sendiri.Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah adalah 5 orang, yaitu ayah, ibu, dan 3anak. Lingkungan dan sanitasi rumah cukup baik dengan ventilasi kurang karenahanya ada dua jendela. Memiliki satu dapur, satu kamar mandi, dan tiga kamar tidur.

    Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita

    Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur Alergi - Difteria - Peny. Jantung -Cacingan - Diare - Peny. Ginjal -

    DBD - Kejang - Peny. Darah -Demam tifoid - Kecelakaan - Radang paru -Otitis - Morbili - Tuberkulosis -Parotitis - Operasi -

    Pasien pernah dirawat di rumah sakit selama 19 hari (3 September 2009-21September 2009) dengan diagnosa NKB, SMK, lahir via PN dengan BBLR, HMD,dan Neonatal Hiperbilirubinemia. Saat itu diperbolehkan pulang dengan perbaikankeadaan umum.

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Kakak pertama pasien memiliki riwayat lahir BBLR, dirawat di rumah sakit.

    Tidak ada anggota keluarga yang mengidap infeksi kronis atau penyakit lainnya.

    Ayah pasien tidak merokok.

    Tidak ada riwayat asma atau alergi lainnya pada keluarga.

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    6/25

    C. Pemeriksaan Fisik

    Tanggal 20 November 2009

    Keadaan Umum : lemah, sakit sedang

    Kesadaran : sadar

    Tanda vital :

    Tek. Darah : tidak diperiksa

    Nadi : 160 kali/menit

    Laju Napas : 80 kali/ menit

    Suhu : 37,2C

    Saturasi : 89 %

    BB : 3,5 kg

    Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata, ubun-ubun besar datar terbuka, asimetri wajah (-)

    Mata : Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,

    RCL +/+, RCTL +/+, mata cekung (-), air mata (+)

    Telinga : normotia, membran tympani intak +/+, serumen (+), sekret (-)

    Hidung : deviasi septum (-), sekret (+), krusta (-), pernapasan cupinghidung (+)

    Mulut : bibir kering (-), sianosis perioral (-)

    Leher : tidak teraba pembesaran tiroid, tidak teraba pembesarankelenjar getah bening, retraksi suprasternal (+), kaku kuduk (-)

    Thoraks

    Paru

    Inspeksi : Kedua hemitoraks simetris dalam keadaanstatis dan dinamis, retraksi sela iga (-)

    Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri, massa

    (-)

    Perkusi : Sonor di kedua lapang paru

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    7/25

    Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi +/+,wh -/-

    Jantung

    Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat

    Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V

    Auskultasi: S1 S2 reguler, murmur (-), Gallop (-)

    Abdomen : supel, datar, bising usus (+), hepar/lien tak teraba, retraksiepigastrium (+), turgor baik

    Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas, oedem(-) di keempat ekstremitas

    D. Pemeriksaan Laboratorium

    Tanggal 20 November 2009

    Hb : 9,6 gr/dL

    Ht : 26,8 %

    Leukosit : 22.800/mm3

    Trombosit : 575.000/mm3

    Gol. Darah : O

    LED : 20/37

    E. Pemeriksaan Radiologi

    Rontgen thoraks posisi AP (20 November 2009)

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    8/25

    F. Resume

    OS, 2 bulan, perempuan, datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 5 hari SMRS.Batuk berdahak dan berwarna kuning kehijauan tanpa disertai darah. Keluhan batukdisertai dengan sesak napas yang makin lama dirasa makin berat hingga orangtua

    pasien mengeluhkan bahwa OS sampai seolah-olah mengalami henti napas yangsingkat dengan durasi kurang dari 1 menit. Batuk tidak disertai demam ataupunriwayat demam sebelumnya. Dua hari SMRS, OS muntah sebanyak dua kali, berisimakanan (ASI) yang baru saja diminum, tidak terdapat lendir dan darah padamuntahan, dan tidak bersifat proyektil. Saat masuk RS, muntah sudah tidak ada. OS

    sering tersedak bila sedang menyusu.Dari pemeriksaan fisik ditemukan pasien dalam keadaan sakit sedang dan gelisah,nadi 160 kali/menit, suhu 37,2C, saturasi 89%, dan laju napas 80 kali/menit(takipneu). Pada pemeriksaan auskultasi paru ditemukan ronkhi basah halus (+) padakedua hemithoraks.

    Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya leukositosis yang merupakan tandainfeksi.

    Pada pemeriksaan radiologi dengan foto thoraks posisi AP, ditemukan adanya

    infiltrasi pada hemithoraks kanan.

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    9/25

    G. Diagnosis Kerja

    Pneumonia Aspirasi

    H. Diagnosis Banding

    Bronkiolitis Akut

    I. Anjuran Pemeriksaan Penunjang

    a. Kultur sekret bronkus

    b. Barium kontras

    c. Bronchoscopy

    J. Penatalaksanaan

    a. Tirah baringb. Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit

    c. Diet : puasa, pasang OGT terbuka

    d. IVFD : D5 NS 15 cc/jam ( 15 tetes mikro/menit)

    e. Obat :

    Antibiotika spektrum luas : Amikasin 2 x 25 mg

    Penghambat reseptor H2 : Ranitidin 2 x 5 mg

    K. Evaluasi Harian Pasien

    Tanggal 21 November 2009

    Tanda Vital

    Nadi : 140 kali/menit

    Suhu : 37,1C

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    10/25

    RR : 65 kali/menit

    Subjektif

    Sesak napas

    Batuk berdahak

    Objektif

    Kes/KU : sadar, gelisah, sakit sedang

    Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (+), sianosis perioral (-)

    Leher : retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)

    Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)

    P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi +/+

    Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (+)

    Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas

    Assessment

    Pneumonia Aspirasi

    Dd/ Bronkiolitis

    Planning

    Tirah baring

    Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit

    Diet : Puasa

    IVFD : D5 NS 15 cc/jam

    Obat : Amikasin 2 x 25 mg

    Ranitidin 2x 5 mg

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    11/25

    Ronde

    Terapi lanjut

    Tanggal 22 November 2009

    Tanda Vital

    Nadi : 120 kali/menit

    Suhu : 36,8C

    RR : 70 kali/menit

    Subjektif

    Sesak napas

    Batuk berdahak

    Pilek

    Objektif

    Kes/KU : sadar, gelisah, sakit sedang

    Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (+), sianosis perioral (-)

    Leher : retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)

    Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)

    P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi +/+

    Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (+)

    Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas

    Assessment

    Pneumonia Aspirasi

    Dd/ Bronkiolitis

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    12/25

    Planning

    Tirah baring

    Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit

    Diet : ASI per OGT 8 x 10 cc

    IVFD : D5 NS 15 cc/jam

    Obat : Amikasin 2 x 25 mg

    Ranitidin 2x 5 mg

    Ronde

    Terapi lanjut

    Foto thoraks

    Tanggal 23 November 2009

    Tanda Vital

    Nadi : 140 kali/menitSuhu : 37C

    RR : 58 kali/menit

    Subjektif

    Sesak napas berkurang

    Batuk berdahak

    Objektif

    Kes/KU : sadar, gelisah, sakit sedang

    Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (+), sianosis perioral (-)

    Leher : retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    13/25

    Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)

    P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi -/-

    Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (-)

    Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas

    Assessment

    Pneumonia Aspirasi

    Dd/ Bronkiolitis

    Planning

    Tirah baring

    Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit

    Diet : ASI per OGT 8 x 10 cc

    IVFD : D5 NS 15 cc/jam

    Obat : Amikasin 2 x 25 mgRanitidin 2x 5 mg

    Ronde

    Terapi lanjut

    Periksa darah lengkap ulang

    Hasil DL Ulang

    Hb : 11.0 gr/dL

    Ht : 33.1 %

    Leukosit : 23.000/mm3

    Trombosit : 678.000/mm3

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    14/25

    Tanggal 24 November 2009

    Tanda Vital

    Nadi : 156 kali/menit

    Suhu : 36,5C

    RR : 58 kali/menit

    Subjektif

    Sesak napas berkurang

    Batuk berdahak

    Objektif

    Kes/KU : sadar, sakit sedang

    Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (-), sianosis perioral (-)

    Leher : retraksi suprasternal (+), kaku kuduk (-)Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)

    P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi -/-

    Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (+)

    Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas

    Assessment

    Pneumonia Aspirasi

    Dd/ Bronkiolitis

    Planning

    Tirah baring

    Oksigen lembab dengan nasal kanul 1-2 L/menit

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    15/25

    Diet : ASI per OGT 8 x 10 cc

    IVFD : D5 NS 15 cc/jam

    Obat : Amikasin 2 x 25 mg

    Ranitidin 2x 5 mg

    Ronde

    IVFD dikurangi menjadi 6 cc/jam

    ASI on demand

    Tanggal 25 November 2009

    Tanda Vital

    Nadi : 126 kali/menit

    Suhu : 36C

    RR : 56 kali/menit

    Subjektif

    Sesak napas berkurang

    Batuk berdahak berkurang

    Objektif

    Kes/KU : sadar, sakit ringan

    Kepala : normocephali, uub datar terbuka, pch (-), sianosis perioral (-)

    Leher : retraksi suprasternal (-), kaku kuduk (-)

    Thoraks C : BJ I-II reguler. Murmur (-), Gallop (-)

    P : Suara napas vesikuler +/+, Wheezing -/-, Ronchi -/-

    Abdomen : supel, datar, BU (+), Hepar/Lien tak teraba, retraksi epigastrium (-)

    Ekstremitas : akral hangat, sianosis akral (-) di keempat ekstremitas

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    16/25

    Assessment

    Pneumonia Aspirasi (dengan perbaikan)

    Planning

    Tirah baring

    Diet : ASI on demand

    IVFD : D5 NS 6 cc/jam

    Obat : Amikasin 2 x 25 mg

    Ranitidin 2x 5 mg

    Ronde

    Pasien diperbolehkan pulang

    L. PrognosisAd vitam : Dubia ad bonam

    Ad sanationam : Dubia ad bonam

    Ad functionam : Dubia ad bonam

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    17/25

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    18/25

    ANALISA KASUS

    A. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

    Pasien, 2 bulan, perempuan, datang diantar oleh orangtuanya dengan keluhan batukdan sesak.

    Diagnosis banding anak usia 2 bulan-5 tahun yang datang dengan batuk dan atau

    kesulitan bernapas1

    Diagnosis Gejala yang ditemukan

    Pneumonia DemamBatuk dengan napas cepatRonkhi pada auskultasiKepala terangguk-anggukPernapasan cuping hidungTarikan dinding dada bagian bawah ke dalam(chest indrawing)Merintih

    SianosisBronkiolitis Episode pertama wheezing pada anak umur

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    19/25

    Tuberkulosis Riwayat kontak positif dengan pasien TBdewasaUji tuberkulin positifPertumbuhan buruk/kurus atau berat badanmenurun

    Demam (2 minggu) tanpa sebab yang jelasBatuk kronis (3 minggu)Pembengkakan kelenjar getah bening leher,aksila, inguinal yang spesifik

    Pertusis Batuk paroksismal yang diikuti denganwhoop, muntah, sianosis atau apnuBisa tanpa demamImunisasi DPT tidak ada atau tidak lengkapKlinis baik diantara episode batuk

    Benda asing Riwayat tiba-tiba tersedakStridor atau distress pernapasan tiba-tiba

    Wheeze atau suara pernapasan menurun yangbersifat fokal

    Pneumotoraks Onset tiba-tibaHipersonor pada perkusi di satu sisi dadaPergeseran mediastinum

    Dengan diagnosa banding di atas, maka diperlukan anamnesis lanjut mengenaikeluhan pasien untuk menyingkirkan diagnosa banding. Perlu diketahui berapa lama

    batuk berlangsung atau kambuh. Sifat batuk, apakah bersifat spasmodik, kering, atau

    produktif. Diteliti pula sifat dahaknya : kekentalan, warna, bau, serta adanya darah pada dahak. Keluhan lain yang menyertai batuk penting diketahui : sesak napas,mengi, keringat malam, sianosis, berat badan turun, apakah pasien memerlukan

    perubahan posisi, muntah, riwayat tersedak, riwayat imunisasi, riwayat atopi, mengi,dan sebagainya. Terdapat orang disekitar pasien yang juga menderita batuk mungkindapat memberikan petunjuk untuk diagnosis.1,2.

    Pada pasien ini ditemukan :

    Batuk dan sesak sejak 5 hari SMRS

    Batuk berdahak, dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan tanpa darah

    Sesak makin lama makin berat henti napas (?)

    Batuk tanpa demam / riwayat demam sebelumnya

    Tidak ada kesulitan menyusu, tidak ada gangguan BAB dan BAK

    Muntah sebanyak 2 kali, berisi makanan (ASI), tanpa lendir dan darah, tidakproyektil

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    20/25

    Riwayat sering tersedak

    Riwayat lahir prematur dengan BBLR

    Riwayat Penyakit Membran Hialin

    Riwayat tinggal di pemukimam yang cukup padat

    Pada pemeriksaan fisik, pada pasien ini ditemukan :

    Umum

    o Keadaan umum gelisah

    o Suhu afebris (37,2C)o Pernapasan cuping hidung

    o Merintih

    o Retraksi suprasternal

    Dada

    o Frekuensi napas 80 kali/menit (tachypnoe)

    o Chest indrawing

    o Pada auskultasi ditemukan : ronkhi basah halus di kedua hemithoraks

    Maka, dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diagnosis banding pada pasien inidapat dipersempit menjadi :

    Pneumonia Aspirasi3 Bronkiolitis Akut4

    Faktor risiko Intubasi, trakeostomi, dangangguan refleks batuk akseskuman ke dalam saluran napasObstruksi bronkus, asap rokok,diskinesia silier, infeksi virus gangguan mukosilierAspirasi cairan lambung,abnormalitas anatomik

    Imunodefisiensi dan imunosupresi

    BBLR, bayi prematurSosioekonomi rendahPemukiman padatOrangtua perokokPenyakit neurologisPenyakit jantung bawaan denganhipertensi pulmonalUsia < 3 bulan

    Anomali anatomis saluran napasEtiologi Infeksi flora normal saluran napas Respiratory Syncitial Virus (RSV)

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    21/25

    akibat benda asing (aspirasi) Mycoplasma pneumoniaeAdenovirusParainfluenza virus

    Gejala dan

    Tanda

    DemamBatuk, sesak, merintih, kesulitan

    menyusuRetraksiPernapasan cuping hidungPosttusive emesisGelisah, letargiHipoksemiaRonkhi basah halus

    Demam yang tidak terlalu tinggiBatuk,sesak, mengi, kesulitan

    menyusuSianosisPernapasan cuping hidungRetraksiGelisahTakipneu, TakikardiHipoksiaOtitis media

    B. Pemeriksaan Laboratorium dan Pemeriksaan Radiologi

    Pneumonia Aspirasi3 Bronkiolitis4

    Darah Lengkap LeukositosisLED meningkat

    Leukositosis

    Foto thoraks Konsolidasi lobarAir bronchogramEfusi pleura

    HiperinflasiInfiltrat lobarAtelektasis

    Diafragma mendatar

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    22/25

    Pneumonia Aspirasi

    Bronkiolitis Akut

    Pada pasien ini ditemukan :

    Leukositosis

    LED meningkat

    Foto thoraks : Konsolidasi lobar dan air bronchogram

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    23/25

    C. Diagnosis

    Maka, dari analisa menyeluruh anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan, dapat ditegakkan diagnosis PneumoniaAspirasi pada pasien ini. Pneumonia aspirasi adalah suatu radang jaringan parenkim

    paru yang disebabkan oleh teraspirasinya benda asing ataupun flora normal dariorofaring.

    D. Penatalaksanaan

    Anak dirawat di rumah sakit

    Puasakan anak untuk sementara untuk mencegah aspirasi lebih lanjut, pasang OGTterbuka.

    Beri cairan sesuai kebutuhan rumatan

    Terapi Oksigen

    Beri oksigen pada semua anak dengan pneumonia berat

    Bila tersedia pulse oxymetry, gunakan sebagai panduan untuk terapioksigen (berikan pada anak dengan saturasi < 90%), lakukan periodeuji coba tanpa oksigen setiap hari.

    Gunakan nasal prongs, kateter nasal, atau kateter nasofaringeal. Nasalprongs adalah metode terbaik untuk bayi muda. Oksigen harus tersediaterus-menerus.

    Beri oksigen sampai tanda-tanda hipoksia tidak ditemukan lagi

    Terapi Obat

    Antibiotika spektrum luas dengan pilihan Cefotaxim, Ampicillin, Amikasin,Ceftriaxone. Dipantau selama 24- 72 jam, bila respon baik, dilanjutkan hingga5 hari. Selanjutnya terapi dilanjutkan dengan per oral untuk 5 hari berikutnya.

    Antipiretik, bila terdapat demam

    Bila terdapat sekret kental, dapat dilakukan penghisapan lendir secara

    perlahan.

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    24/25

    E. Prognosis

    Secara umum, prognosis adalah baik karena jarang ditemukan adanya gangguan

    fungsi pulmonal jangka panjang. Meskipun begitu, pneumonia yang disebabkan olehkelainan anatomis berisiko tinggi untuk terulang kembali apabila kelaianan tersebuttidak diperbaiki.

  • 8/3/2019 Case Puyul - Aspirasi Pneumonia

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Pedoman pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit rujukan tingkat pertama diKabupaten/ WHO; alihbahasa, Tim Adaptasi Indonesia. Jakarta : WHO Indonesia;2008

    2. Matondang, CS. Diagnosis Fisik pada Anak. Jakarta : CV Sagung Seto; 2003

    3. Bennet NJ. Pneumonia. January 12, 2009 (cited November 25, 2009). Available athttp://emedicine.medscape.com/article/967822-treatment

    4. Denikola LK. Bronchiolitis. October 28, 2009 (cited November 25, 2009). Availableat http://emedicine.medscape.com/article/961963-media

    5. Hay WW, Levin MJ. Current Diagnosis and Treatment in Pediatrics. 18th Edition.New York : Lange Medical Books/ McGraw Hill Publishing Division ; 2007

    http://emedicine.medscape.com/article/961963-mediahttp://emedicine.medscape.com/article/961963-media