pneumonia
-
Upload
panjie-ariek-indraswara -
Category
Documents
-
view
71 -
download
0
description
Transcript of pneumonia
PNEUMONIA
Definisi
Pneumonia adalah radang paru-paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-
macam, sperti bakteri, virus, jamur, dan benda-benda asing.
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan adanya
konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli (Axton & Fugate, 1993).
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
yang mengenai bagian paru (jaringan alveoli) (Depkes RI, 2004 : 4). Pertukaran
oksigen dan karbondioksida terjadi pada kapiler-kapiler pembuluh darah di dalam
alveoli. Pada penderita pneumonia, nanah (pus) dan cairan akan mengisi alveoli
tersebut sehingga terjadi kesulitan pentrapan oksigen. Hal ini mengakibatkan
kesukaran bernapas (Depkes RI, 2007 : 4).
Definisi lain menyebutkan bahwa pada pneumonia terjadi peradangan pada salah
satu atau kedua organ paru yang disebabkan oleh infeksi (Ostapchuk dalam
Machmud, 2006 : 7).
Penyebab
Empat sumber utama yang menyebabkan pneumonia :
1. Pneumonia oleh bakteri
Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai usia
lanjut. Orang – orang dengan gangguan pernafasan, sedang terinfeksi virus atau
menurun kekebalan tubuhnya, adalah orang yang paling beresiko. Sebenarnya
bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcos
pneumonia sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh
menurun karena sakit, tua, atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri
dan menyebabkan kerusakan.
2. Pneumonia oleh virus
Setengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus. Saat ini
makin banyak saja virus yang berhasil diidentifikasi. Meski virus ini kebanyakan
menyerang saluran pernafasan bagian atas terutama pada balita, gangguan ini
bisa memicu pneumonia.
3. Pneumonia Mikoplasma
Pneumonia jenis ini berbeda gejala dan tanda fisiknya bila dibandingkan dengan
pneumonia pada umumnya. Karena itu, pneumonia yang diduga disebabkan
oleh virus yang belum ditemukan ini sering juga disebut pneumonia yang tidak
tipikal atau atypical pneumonia.
4. Pneumonia jenis lain
Termasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii pneumonia (PCP) yang
diduga disebabkan oleh jamur.
Sedangkan dari sudut pandang sosial, penyebab pneumonia menurut Depkes RI
(2005) antara lain :
1. Status gizi bayi
2. Imunisasi tidak lengkap
3. Lingkungan
4. Kondisi sosial ekonomi orang tua
Tanda dan gejala
Gejala umum saluran pernapasan bawah berupa batuk, takipnue, ekspektorasi
sputum, napas cuping hidung, sesak napas, merintih dan sianosis. Anak yang lebih
besar dengan pneumonia akan lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan
lutut tertekuk karena nyeri dada. Tanda Pneuomonia berupa retraksi atau penarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernafas bersama dengan peningkatan
frekuensi nafas, perkusi pekak, fremitrus melemah. Suara napas melemah, dan
ronkhi (Mansjoer, 2000).
Menurut Muttaqin (2008) pada awalnya keluhan batuk tidak produktif, tapi
selanjutnya akan berkembang menjadi batuk produktif dengan mucus purulen
kekuningan, kehijauan, kecoklatan atau kemerahan, dan sering kali berbau busuk.
Klien biasanya mengeluh mengalami demam tinggi dan menggigil (onset mungkin
tiba – tiba dan berbahaya ). Adanya keluhan nyeri dada pleuritis, sesak napas,
peningkatan frekuensi pernapasan, lemas dan nyeri kepala.
Cara Penularan
Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti,
namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang
penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :
1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS
dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy
(chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam
waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh
(Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada
saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus
(riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat
menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel
darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam
melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat
beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan
tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu
mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka
potensial tinggi terkena Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh
para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal
(chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan
peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit
Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar
sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan
salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur
berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan
menjadi media berkembangnya bakteri
Kapan klien harus dibawa ke rumah sakit
Bila timbulsalah satu atau lebih gejala dan tanda berikut di bawah ini, maka
penderita harus dibawa ke rumah terdekat :
a. Gejala umum saluran pernapasan bawah berupa : batuk, napas cepat,
pengeluaran dahak, napas cuping hidung, sesak napas, merintih dan
demam.
b. Tanda berupa : retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
saat bernapas bersama peningkatan frekuensi napas), suara napas
melemah, dan terdapat bunyi tambahan saat bernapas seperti mengorok.
Cara pencegahan pneumonia di rumah
Menurut Theresia (2009), Pencegahan Pneumonia dapat dilakukan dengan cara
hidup bersih dan sehat dan memberikan nutrisi yang baik pada balita. Disamping itu,
perlu diberikan vaksin pneumokokus pada bayi dan anak sedini mungkin.
Menurut Raymondnelson dan bambang (2009), Pencegahan pneumonia dapat
dilakukan dengan cara :
1. Memberikan vaksinasi pneumokokus atau sering juga disebut sebagai vaksin
IPD.
2. Memberikan imunisasi pada anak sesuai waktunya.
3. Menjaga keseimbangan nutrisi anak.
4. Menjaga daya tahan tubuh anak dengan cara cukup istirahat dan juga
banyak olahraga.
5. Mengusahakan agar ruangan tempat tinggal mempunyai udara yang bersih
dan ventilasi yang cukup.
Komplikasi pneumonia
Pada paru – paru penderita pneumonia di penuhi sel radang dan cairan yang
sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk mematikan kuman, tetapi karena adanya
dahak yang kental maka akibatnya fungsi paru terganggu sehingga penderita
mengalami kesulitan bernafas karena tidak adanya ruang untuk tempat oksigen.
Kekurangan oksigen membuat sel – sel tubuh tidak bisa bekerja karena inilah, selain
penyebaran infeksi keseluruh tubuh, penderita pneumonia juga bisa meninggal
(Muttaqin, 2008).
Menurut Mansjoer (2000) komplikasi pneumonia yaitu :
1. Abses kulit
2. Abses jaringan lunak
3. Otitis media
4. Sinusitis
5. Meningitis purualenta
6. Perikarditis
Penanganan pneumonia
Menurut Mansjoer (2000) penanganan pneumonia berdasarkan klasifikasi
pneumonia :
1. Pneumonia berat atau pneumonia sangat berat harus dirawat di RS dan
diberi antibiotik.
2. Pneumonia tidak perlu dirawat dirumah sakit
3. Batuk bukan pneumonia tidak perlu dirawat tidak perlu antibiaotik.
Daftar pustaka
Mansjoer, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : media aesculapius.
Muttaqin, 2008, Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan System
Pernapasan, Jakarta : Salemba Medika.
Acton, Sharon Enis & Fugate, Terry (1993) Pediatric Care Plans,
AddisonWesley Co. Philadelphia