PMM ACARA 4 Perbaikan Mutu

download PMM ACARA 4 Perbaikan Mutu

of 11

description

Manajemen Mutu (Perbaikan Mutu) Oleh Junjung Agung Kurniawan

Transcript of PMM ACARA 4 Perbaikan Mutu

ACC 9/06/2015LUSIADRAFT LAPORAN PRAKTIKUMPENGANTAR MANAJEMEN MUTU

Disusun Oleh :Kelompok 071. Jeha Easton Ittaqaesa(H31130)2. Junjung Agung K.(H31130)3. Rastri Frisdeahapsari (H31130)4. Putri Apriiani P.(H31130)5. Utfa Syahrifa I. (H3113)6. Vera Indria S. (H31130)7. Yuliana Dyah K.W(H31130)

PROGRAM STUDI D III TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015ACARA VIPERBAIKAN MUTU(QUALITY IMPROVEMENT)

A. TUJUAN PRAKTIKUMTujuan dari acara IV Perbaikan Mutu adalah:1. Memahami konsep dasar perbaikan mutu.2. Memahami langkah-langkah perbaikan mutu.B. TINJAUAN PUSTAKAPengendalian dan perbaikan mutu berkaitan dengan teknik dan kegiata operasional pabrikasi yang ditujukan untuk memantau proses, maupun menghilangkan penyebab timbulnya hasil yang kurang baik, pada tingkatan rangkaian mutu yang relevan agar tercapai hasil guna yang ekonomis. Pengendalian mutu ini dimaksudkan untuk menghasilkan produk bermutu dan seragam yang dapat diterima oleh konsumen, serta dapat bersaing dengan produsen sejenis baik produk domestik maupun luar negeri (Rizki, 2011).Kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis (Aryani, 2010).Kotler (1996) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai "tingkat satu orang merasa apa yang dihasilkan berbeda kinerja yang dirasakan atau tidak sesuai dengan harapan nya sendiri". Jadi, kepuasan pelanggan dapat dianggap sebagai perilaku membandingkan antara input sebelumnya dan output yang didapatkan. Sebagai studi yang berfokus pada menyelidiki kepuasan pengguna perpustakaan, kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai "tingkat kinerja kualitas layanan yang memenuhi harapan pengguna (Wang, 2006).Kepuasan pelanggan dengan penyedia layanan mungkin salah satu fenomena yang paling dieksplorasi dalam pemasaran. Namun demikian kepuasan masih diperlakukan kontroversial dalam berbagai penelitian ilmiah: mulai dari yang definisi dan penyelesaian dengan pentingnya untuk jangka panjang hubungan pelanggan dengan penyedia layanan. Analisis Sastra menegaskan bahwa layanan kepuasan pelanggan dapat didefinisikan dari dua perspektif yang berbeda: transaksional dan relasional orientasi. dalam sebelumnya kepuasan penelitian telah didefinisikan dari transaksional perspektif sebagai "reaksi emosional setelah pengalaman diskonfirmasi yang bekerja pada sikap dasar tingkat konsumsi dan spesifik (Dovaliene, 2007).Keistimewaan produk dapat berupa harga yang murah. Jika perusahaan menetapkan harga produk yang rendah itu berarti menunjukkan kepada konsumen bahwa biaya produksi juga rendah. Sebagai alternatif untuk mendapatkan keuntungan, dapat dengan menambah manfaat atau keitimewaan produk. Dengan keistimewaan yang berbeda dengan produk lain, maka konsumen akan lebih mengingat produk tersebut dan ingin membeli lagi (Sutrisna, 2007).Diagram Pareto adalah diagram batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Setiap permasalahan diwakili oleh satu diagram batang. Masalah yang paling banyak terjadi akan menjadi diagram batang yang paling tinggi, sedangkan masalah yang paling sedikit akan diwakili oleh diagram batang yang paling rendah (Tisnowati, 2008).Persaingan yang semakin ketat yang ada sekarang ini perusahaan dituntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan yang mampu mempunyai nilai yang lebih, sehingga berbeda dari produk persaingan, kualitas produk yang menjadi salah satu pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk Selain dari kualitas produk, pengaruh harga suatu produk juga sangat penting. Jika harga rendah maka permintaan produk yang ditawarkan meningkat dan jika harga produk semakin tinggi maka permintaan produk semakin rendah. Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, dimana dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan kualitas produk yang ada (Purwati dkk, 2012).Pengembangan serta perbaikan produk merupakan salah satu kunci dari suatu siklus hidup produk (product life cycle) pada sebuah perusahaan. Bersamaan dengan perkembangan teknologi, perusahaan dituntut untuk bisa terus-menerus memperbaiki dan meningkatkan nilai ekonomi dari produk yang sedang diproduksi. Dalam lingkungan industri yang cepat berubah ini, memperkenalkan produk baru merupakan suatu cara perusahaan untuk dapat survive. Pengembangan produk jarang menjadi tanggung jawab fungsi operasi itu sendiri, tetapi operasi sangat dipengaruhi oleh pengenalan produk baru.Sementara itu, pengembangan produk sangat dibatasi oleh teknologi. Oleh sebab itu, perlu diketahui strategi-strategi pengembangan produk agar menjadi efektif dan efisien (Sunarso, 2008 dalam Agustina dan Kamalia, 2012). Kemasan adalah tempat atau wadah yang membungkus atau melindungi produk. Prinsip dasar kemasan pangan adalah harus dapat melindungi produk yang dikemas dari berbagai kerusakan dari mulai selesai proses produksi, selama distribusi dan penjualan. Kemasan juga berfungsi sebagai media promosi bagi produk yang dikemas. Hal ini dikarenakan pada kemasan pangan terdapat label yang memuat informasi mengenai produk yang dikemas. Oleh karena itu, disain kemasan perlu dibuat semenarik mungkin, baik dari material kemasan maupun dari segi grafis. Menurut Denison (1999) pada saat mendisain kemasan tidak ada yang benar dan yang salah, tetapi yang layak dan tidak layak menurut konsumen yang dituju ( Rosalina, 2000).Trilogi perbaikan mutu yaitu perencanaan, pengendalian dan peningkatan mutu sebuah produk. Perencanaan mutu bertujuan untuk merancang operasi untuk memproduksi produk sesuai dengan keinginan pelanggan. Pengendalian mutu dilakukan untuk menjamin proses dan tujuan dalam perencanaan mutu dapat dipenuhi selama produksi. Peningkatan mutu bertujuan agar perusahaan secara selektif dapat mengidentifikasi dan mengimplementasikan perubahan dalam proses secara berkelanjutan (Herjanto, 2000). Dalam penetapan harga, manajer memutuskan berapa yang akan diterima perusahaan sebagai imbalan produknya. Tujuan penetapan harga merujuk pada tujuan yang ingin didapatkan produsen sebagai akibat dari keputusan penetapan harga. Tujuan ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu, penetapan harga untuk memaksimalkan laba. Jika harga terlalu rendah, perusahaan mungkin akan menjual banyak unit produk tetapi kehilangan peluang untuk menciptakan laba tambahan atas setiap produk, begitu juga sebaliknya. Tujuan yang kedua adalah tujuan pangsa pasar, banyak perusahaan siap menerima laba minimal, bahkan rugi, hanya supaya pemebeli bisa mencoba produk (Griffin dan Ebert, 2006).Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, digunakan atau dikomsumsi yang dapat memuasan keinginan atau kebutuhan, merupakan output dari kegiatan proses operasi. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing selain harga, promosi dan distribusi. Oleh karenanya setiap perusahaan berupaya mengembangkan produknya agar mampu bersaing dengan produk-produk saingannya di pasaran. Kualitas produk merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing produk, selain biaya produksi yang menentukan harga jual produk dan ketepatan waktu produksi yang menentukan kemampuan dalam mendistribusikan produk dalam waktu yang tepat (Resmi, 2011).

C. METODOLOGI1. Alata. Alat tulisb. Borangc. Nampand. Sendoke. Wadah makananf. Gelas kecil2. Bahana. Produk (Inaco Jelly)3. Disiapkan Produk yang akan diujiCara kerja

Dibagi setiap produk menjadi 20 bagian

Diletakan pada wadah yang sudah disiapkan

Disajikan pada panelis

Diminta panelis untuk mengisi borang yang sudah disiapkan

Diambil borang yang sudah diisi panelis

Dibuat tabel kuisionernya

Gambar 4.1 Diagram alir proses analisis perbaikan mutu

D. PEMBAHASANTabel 4.1 Kuesioner Produk Inaco Jelly No.Daftar Kuisioner

1Dengan harga Inaco Jelly sebesar Rp.23.000 / pack, apakah anda berminat untuk mebelinya?Ya TidakAlasan :

2Aroma khas Inaco Jelly yang anda rasakan?KurangCukupTerlalu tinggiAlasan :

3Yang anda sukai dari Inaco Jelly?

4Yang anda tidak sukai dari Inaco Jelly?

5Apakah kemasan dari Inaco Jelly cukup menarik bagi anda?YaTidak

Sumber : Laporan SementaraResmi, (2011) produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, digunakan atau dikomsumsi yang dapat memuasan keinginan atau kebutuhan, merupakan output dari kegiatan proses operasi. Produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing selain harga, promosi dan distribusi. Oleh karenanya setiap perusahaan berupaya mengembangkan dan meningkatkan mutu produknya agar mampu bersaing dengan produk-produk saingannya di pasaran.Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan (Hendri, 2009). Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat standarisasi yang diterapkan pada suatu kuesioner.Salah satu cara perbaikan mutu adalah dengan mengetahui keinginan konsumen dan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan mutu sebuah produk dalam masalah ini yang coba diidentifikasi adalah perbaikan harga, kemasan, aroma, dan rasa pada Inaco jelly. Identifikasi masalah produk Inaco jelly dilakukan dengan pengumpulan data dengan kuesioner yang memuat beberapa macam pertanyaan yang akan dijawab oleh 20 orang panelis yang mewakili konsumen dan hasil dari kuesioner tersebut akan menjadi dasar untuk mengetahui masalah apa yang menjadi faktor yang harus dierbaiki untuk meningkatkan kualitas dan mutu Inaco jelly.Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Produk Inaco JellyPanelisJawaban Pertanyaan Kuisioner Produk Susu Ultra Milk

12345

1YaCukupRasa Kemasan keciltidak

2tidakcukupRasaKemasan kecilya

3tidakcukuprasaKemasan kecilTidak

4tidakcukuprasaKemasan kecilTidak

5tidakcukupteksturrasaYa

6yacukuparomamahalYa

7yacukuprasaTidak adaYa

8tidakcukuprasaKemasan kecilYa

9tidakcukuprasaTidak adaTidak

10yacukupteksturKemasan kecilTidak

11yaTerlalu tinggiteksturrasaYa

12tidakcukuprasaharganyaTidak

13yacukuprasaKemasan kecilTidak

14tidakcukuprasaKemasan kecilTidak

15tidakcukuprasaKemasan kecilTidak

16tidakcukuprasaKemasan kecilYa

17yacukupteksturTidak adatidak

18yacukuprasaTidak adaTidak

19yacukuprasaKemasan kecilYa

20yacukupteksturKemasan kecilya

Sumber : Laporan SementaraDiagram Pareto adalah diagram batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Setiap permasalahan diwakili oleh satu diagram batang. Masalah yang paling banyak terjadi akan menjadi diagram batang yang paling tinggi, sedangkan masalah yang paling sedikit akan diwakili oleh diagram batang yang paling rendah (Tisnowati, 2008).Hasil pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner oleh 20 orang panelis yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan perbaikan mutu produk inaco jelly. Dari Hasil kuisioner, parameter yang diperhatikan dan menjadi sasaran perbaikan mutu produk yaitu rasa, aroma, kemasan dan harga produk inaco jelly. Hasil kuisioner yang di isi oleh panelis menunjukan 19 dari 20 orang, pada parameter aroma menyatakan aroma yang ada pada Inaco Jelly sudah cukup, artinya sudah sesuai dengan yang selera konsumen, sedangkan 14 dari 20 orang panelis menyatakan rasa sebagai faktor yang menjadi kesukaan panelis yang berarti mutu rasa dan aroma pada Inaco Jelly sudah cukup baik. Hasil kuisioner yang di isi oleh panelis menunjukan 11 dari 20 orang panelis menyatakan kemasan yang kurang menarik dan terlalu kecil sehingga paling mempengaruhi penilaian konsumen dalam pemilihan produk yang berkaitan erat dengan kualitas produk. Menurut Rosalina, (2000) disain kemasan perlu dibuat semenarik mungkin, baik dari material kemasan maupun dari segi grafis. Dalam mendisain kemasan tidak ada yang benar dan yang salah, tetapi yang layak dan tidak layak menurut konsumen yang dituju. Kemasan juga berfungsi sebagai media promosi bagi produk yang dikemas. Parameter kedua yang besar perannya dalam perbaikan mutu produk inaco jelly adalah harga jual produk yang presentasenya mencapai 41 % dari total semua parameter yang menjadi target perbaikan mutu, 10 dari 20 orang panelis menyatakan bahwa harga yang diberikan pada produk terlalu mahal sehingga mempengaruhi minat beli produk oleh konsumen. Menurut Griffin dan Ebert, (2006) tujuan penetapan harga dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu, penetapan harga untuk memaksimalkan laba. Jika harga terlalu rendah, perusahaan mungkin akan menjual banyak unit produk tetapi kehilangan peluang untuk menciptakan laba tambahan atas setiap produk, begitu juga sebaliknya. Tujuan yang kedua adalah tujuan pangsa pasar, banyak perusahaan siap menerima laba minimal, bahkan rugi, hanya supaya pemebeli bisa mencoba produk. Parameter aroma dan rasa pada produk inaco jelly hanya memiliki presentasi kurang dari 10 % sehingga bukan prioritas perbaikan mutu yang terlalu dibutuhkan, tetapi tetap akan menjadi pertimbangan pada perbaikan mutu produk inaco jelly.Langkah-langkah perbaikan mutu yang perlu dilakukan untuk memperbaiki mutu Inaco jelly terutama kemasan dan harga jual adalah dengan perbaikan kemasan produk inaco jelly yang terlalu kecil, kurang menarik dan dirasa sulit untuk membukanya, dengan kemasan yang lebih besar serta dengan memberikan warna dan gambar pada kemasan juga kemasan yang mudah dibuka agar konsumen dapat dengan mudah mengkonsumi inaco jelly. Pertimbangan harga jual serta solusi untuk menurunkan ongkos produksi dan harga bahan baku harus di analisa sehingga harga jual dapat ditekan dapat lebih menarik perhatian konsumen juga mampu meningkatkan produktivitas serta dapat terus bersaing dengan produk lain demi peningkatan kualitas dan kepuasan konsumen.E. KESIMPULANKesimpulan dari praktikum acara VI Perbaikan Mutu adalah:1. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.2. Aroma dan rasa pada Inaco Jelly sudah sesuai dengan keinginan konsumen.3. Hal yang perlu diperbaiki dalam produk Inaco jelly yaitu harga dan kemasan.4. Langkah-langkah perbakian mutu yang perlu dilakukan untuk memperbaiki mutu Inaco jelly terutama harga dan kemasan adalah dengan desain kemasan yang lebih besar serta dengan memberikan warna dan gambar pada kemasan juga kemasan yang mudah dibuka, serta pertimbangan harga jual serta solusi untuk menurunkan ongkos produksi.

DAFTAR PUSTAKAAgustina, Fitri., Nuzullis, Lailatul Kamalia. Perumusan Strategi Pengembangan Produk Kurma Salak Berdasarkan Analisis Product Life Cycle (Plc) dan Swot Pada Kelompok Tani Ambudi Makmur Ii Bangkalan. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Vol. 2 No. 1.Aryani, Dwi. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, MeiAgus 2010, hlm. 114-126 Volume 17, Nomor 2Dovaliene, Aiste. 2007. Customer Satisfaction and its Importance for Long Term Relationships with Service Provider: the Case of Odontology Services. ENGINEERING ECONOMICS. 2007. No 5 (55).Griffin, Ricky W., Ronald, J Ebert (Alih bahasa oleh Sita Wardhani). 2006. Bisnis Edisi Delapan. Erlangga. Jakarta.Herjanto, Eddy. 2000. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Grasindo. Jakarta.Purwati,. Heri, Setiawan,. Rohmawati. 2012. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat (Studi Kasus Pada Pt. Nusantara Solar Sakti). Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol. 2 No. 3.Resmi, Ni Nyoman. 2011. Strategi meningkatkan Kualitas Produk Untuk Menang Dalam Kompetisi. Universitas Panji Sakti Singaraja.Rizki, M., dkk. 2011. Kajian Manajemen Mutu Prespektif Six Sigma Pada Perusahaan Elsari Brownies. Manajemen IKM Vol. 6 No. 1.Rosalina, Yessi. 2000. Disain Kemasan Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Madu Bunga Kopi Sebagai Produk Unggulan Daerah. Jurnal Agroindustri Vol. 2 No. 1Sutrisna, Ellies. 2007. 12 Jurus Jitu Meroketkan Bisnis. Gramedia. Jakarta.Tisnowati, Henny. 2008. Analisis Pengendalian Mutu Produksi Roti (Kasus PT. AC, Tangerang). Jurnal MPI, Vol. 03, No. 01.Wang, Iming. 2006. The relationship Between Service Quality and Customer Satisfaction : The Example of CJCU Library. Journal of Information and Optimization Sciences Vol 27 (2006), No. 1, pp. 193 209