ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

21
ACARA II PERENCANAAN MUTU (QUALITY PLANNING) A. TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari Praktikum Acara II tentang Perencanaan Mutu adalah sebagai berikut : 1. Menentukan/mengidentifikasi pelanggan atau sasaran produk/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Merumuskan keistimewaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, memberikan manfaat bagi pelanggan atau yang mampu menarik pelanggan untuk mengkonsumsinya. 3. Merancang spesifikasi mutu produk yang sesuai dengan sasaran produk dan memiliki keistimewaan yang telah ditetapkan. 4. Memahami konsep dan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam perencanaan mutu. B. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan mutu adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan.Meningkatkan produk sesuai standar dan spesifikasi produk yang telah ditetapkan merupakan usaha pengendalian mutu yang sangat diperlukan. Produk

description

Oleh Junjung Agung Kurniawan FP UNS

Transcript of ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

Page 1: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

ACARA II

PERENCANAAN MUTU

(QUALITY PLANNING)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari Praktikum Acara II tentang Perencanaan Mutu adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan/mengidentifikasi pelanggan atau sasaran produk/jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan.

2. Merumuskan keistimewaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan

pelanggan, memberikan manfaat bagi pelanggan atau yang mampu menarik

pelanggan untuk mengkonsumsinya.

3. Merancang spesifikasi mutu produk yang sesuai dengan sasaran produk dan

memiliki keistimewaan yang telah ditetapkan.

4. Memahami konsep dan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam

perencanaan mutu.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan mutu adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi

keberhasilan suatu perusahaan.Meningkatkan produk sesuai standar dan spesifikasi

produk yang telah ditetapkan merupakan usaha pengendalian mutu yang sangat

diperlukan. Produk yang bermutu tinggi akan memberikan kepuasan bagi

konsumen dan produk tersebut dapat bersaing dengan produk lain yang sejenisnya.

Mutu merupakan semua ciri-ciri dan karakteristik produk atau jasa yang turut

membantu pencapaian kebutuhan pelanggan.Kebutuhan mencakup harga yang

ekonomis, keamanan, ketersediaan, kemudahan perawatan, dapat dipercaya dan

mudah digunakan.Perencanaan mutu suatu produk sangat penting bagi perusahaan

dalam menentukan spesifikasi produk dan standar produk (Irvan, 2006).

Page 2: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang

dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.  Pengendalian mutu

merupakan proses yang terdiri atas langkah-langkah mengevaluasi kinerja untuk

nyata, membandingkan  kinerja  mutu  dengan tujuan mutu dan bertindak

berdasarkan perbedaan. Ada tiga alasan memproduksi produk berkualitas.Produk

berkualitas prima memang akan lebih atraktif bagi konsumen, bahkan akhirnya

dapat meningkatkan volume penjualan. Tetapi lebih dari itu,  produk berkualitas

mempunyai aspek penting lain, sebagai berikut : pertama konsumen yang membeli

produk  berdasarkan mutu, umumnya mereka mempunyai loyalitas  produk yang

besar dibandingkan dengan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi

harga.  Normalnya,  konsumen berbasis mutu akan selalu membeli produk tersebut

sampai saat produk tersebut membuat dia merasa tidak puas karena adanya produk

lain  yang lebih bermutu. Tetapi selama produk semula masih selalu  melakukan

perbaikan mutu (quality improvement) dia akan tetap setia dengan tetap

membelinya. Berbeda dengan konsumen berbasis harga, dia akan mencari produk

yang harganya lebih murah, apapun mereknya.  Jadi konsumen terakhir tersebut

tidak mempunyai loyalitas produk. Kedua bersifat kontradiktif dengan cara

berfikir bisnis tradisional, ternyata bahwa memproduksi barang  bermutu tidak

secara otomatis lebih mahal dengan memproduksi barang bermutu rendah. Banyak

perusahaan menemukan (discovery) bahwa memproduksi produk  bermutu tidak

harus berharga lebih mahal. Fakta menunjukkan, bahwa cara

(methods)  berproduksi untuk menghasilkan produk bermutu tinggi secara

simultan meningkatkan produktivitas, antara lain mengurangi penggunaan bahan

(reduce materials usage) dan mengurangi biaya. Ketiga menjual barang tidak

bermutu, kemungkinan akan banyak menerima keluhan dan pengembalian barang

dari konsumen. Atau biaya untuk memperbaikinya. (after sales services) menjadi

sangat besar, selain memperoleh citra tidak baik. Belum lagi kecelakaan ydiderita

oleh konsumen  akibat pemakaian produk yang bermutu rendah. Konsumen

tersebut mungkin akan menuntut ganti rugi melalui pengadilan.Jadi berdasarkan

Page 3: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

ketiga hal  atau alas an di atas, memproduksi produk bermutu tinggi lebih banyak

akan memberikan keuntungan bagi produsen, bila dibandingkan dengan produsen

yang menghasilkan produk bermutu rendah.Selain itu juga bahwa tugas penting

bagian produksi dan operasi adalah menciptakan barang yang sesuai dengan

keinginan konsumen.Kebanyakan konsumen menginginkan barang yang murah

dengan kualitas yang tinggi. Memenuhi keinginan ini, bagian operasi dan produksi

harus berusaha mewujudkan barang dalam konteks berikut: diproduksi secara

efisien, mencapai produktivitas yang tinggi, dan dapat menciptakan barang yang

bermutu (Senaratne, 2012).

Rencana mutu didefinisikan sebagai dokumen yang menetapkan proses,

prosedur dan sumber daya terkait yang akan diterapkan oleh siapa dan kapan untuk

memenuhi persyaratan proyek, produk, proses atau kontrak. Lingkup rencana mutu

dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 mencakup pada realisasi

proses atau dalam klausul 7 saja.Perusahaan yang sudah menerapakan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 memiliki lingkup proses yang terkait dengan

penerapan rencana mutu (klausul.7 realisasi produk ISO 9001:2008). Sehingga

dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang sudah menerapakan sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008 sudah pasti memiliki rencana mutu.Rencana mutu

merupakan bagian dari proses product realization atau realisasi proses. Walaupun

hanya sebagian kecil dari sistem manajemen mutu, namun rencana mutu

merupakan proses yang terkait langsung dengan pemenuhan persyaratan

pelanggan. Hal tersebut dapat terlihat dari input dan output yang langsung

terhubung dengan persyaratan pelanggan dan kepuasan pelanggan. Untuk

perusahaan yang belum menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008,

dapat menerapkan rencana mutu terlebih dahulu sesuai standard ISO 10005:2005.

Pertimbangan untuk menerapkan rencana mutu terkait dengan tingkat kerumitan

proses dan biaya yang dibutuhkan untuk penerapan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 (Homebush, 1994).

Page 4: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

Definisi kualitas menurut Vincent Gaspersz (2005) adalah totalitas dari

karakteristik suatu produk yang menunjang kemapuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dispesifikasi atau diterapkan.Sedangkan menurut Yulian Zamit

(2003), mutu adalah istilah relatif yang sangat bergantung pada situasi ditinjau dari

pandangan konsumen, secara subjektif orang mengatakan kualitas adalah sesuatu

yang cocok dengan selera (fitness for use).Pengendalian kualitas harus dilakukan

melalui proses yang terus-menerus dan berkesinambungan. Proses pengendalian

kualitas dapat dilakukan melalui proses PDCA (plan, do, check, action) yang

diperkenalkan oleh Dr. W. Edwards Deming, seorang pakar kualitas ternama yang

berkebangsaan Amerika Serikat, sehingga siklus ini disebut siklus deming

(Deming Cycle)(Fandy Tjiptono, 1997). Siklus PDCA umumnya digunakan

untukalat statistik utama, yaitu check sheet, histogram, control chart, diagram

pareto, diagram sebab akibat, scatter diagram, dan stratifikasi. Alat-alat ini

berguna dalam pengumpulan informasi yang objektif untuk dijadikan dasar

pengambilan keputusan (Murfidin Haning, 2007). Tujuh alat pengendali mutu

antara lain, check sheet, histogram, peta kendali (control chart), diagram pareto,

diagram sebab akibat, scatter diagram dan stratifikasi (Hariastuti, 2009).

Mutu merupakan proses perbaikan yang berkelanjutan. Perencanaan mutu

adalah suatu proses untuk membentuk spesifikasi produk sebelum diproduksi.

Perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana

seharusnya yang berkaitan dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program

dan alokasi sumber.Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan

masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan. Definisi lain menyatakan

bahwa: Perencanaan adalah proses, pembuatan, cara perencanaan/cara membuat

(Al-Assaf, 2005).

Mutu adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam

memenuhi persyaratan. Perencanaan mutu SDM merupakan bentuk pendekatan

masalah dimana proses pengambilan keputusan yang mencakup tindakan yang

akan datang atau yang diharapkan dapat merubah kondisi suatu organisasi

Page 5: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

khususnya mutu SDM menjadi lebih baik. Perencanaan mutu berfungsi untuk

memuaskan konsumen (Hadi, 2005).

Mutu adalah ukuran relatif dari kebendaan.Mendefinisikan mutu dalam

rangka kebendaan sangat umum sehingga tidak menawarkan makna

oprasional.Secara oprasional mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang

memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan.Sebenarnya mutu adalah kepuasan

pelanggan.Ekspektasi pelanggan bisa dijelaskan melalui atribut-atribut mutu atau

hal-hal yang sering disebut sebagai dimensi mutu.Oleh karena itu, mutu produk

atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan

dalam delapan dimensi mutu.Empat dimensi pertama menggambarkan

atributatribut mutu penting, tetapi sulit mengukurnya.Delapan dimensi mutu

adalah kinerja (Performance), merupakan tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-

fungsi produk.Estetika (Aesthetic), berhubungan dengan penampilan wujud

produk. Kemudahan perawatan dan perbaikan (service ability), berhubungan

dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk.Keunikan

(features), menunjukan karakteristik produk yang berbeda secara fungsional dari

produk sejenis. Reliabilitas (Reliability), berhubungan dengan probabilitas produk

dan jasa menjalankan fungsi dimaksud dalam jangka waktu tertentu. Durabilitas

(Durability), menunjukan umur manfaat dari fungsi produk. Tingkat kesesuaian

(Quality of conformance), menunjukan ukuran mengenai apakah sebuah produk

atau jasa telah memenuhi spesifikasinya.Pemanfaatan (fitness of use), menunjukan

kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang

diiklankan.Mutu Rancangan adalah suatu fungsi berbagai spesifikasi produk.Mutu

rancangan merupakan nilai yang dirumuskan menurut tingkatannya.Mutu yang

lebih tinggi tidak selalu merupakan mutu yang lebih baik. Suatu produk yang

terlampau canggih karena tidak mengindahkan kebutuhan konsumen akan

memiliki kelebihan mutu, dan akan menjadi terlampau mahal untuk bersaing

(Sugian, 2006).

Page 6: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

Perencanaan mutu meliputi perencanaan tata letak proses, yang mana agar

proses produksi lebih efisien dan dapat menghemat waktu. Tata letak produksi

barang dalam perusahaan dibuat kontinyu mulai dari bahan mentah sampai bahan

jadi. Penyusunan tata letak dimana alat yang sama atau yang mempunyai fungsi

sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Perencanaan mutu berfungsi

untukmengetahui spesifikasi produk dan cara pengendalian produk (Herjanto,

2006).

C. METODOLOGI

1. Alat

a. Alat pemotong

b. Alat tulis

c. Buku panduan

d. Ember

e. Kemasan alumunium foil

f. Kompor

g. Pisau

h. Tabung gas

i. Wajan

2. Bahan

a. Air

b. Kapur

c. Minyak goreng

d. Sereh

e. Singkong

Page 7: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

Singkong

Pengupasan dan pencucian dengan air sampai bersih

Pengirisan dengan alat pemotong agar hasilnya sama dan seukuran

Perendaman dengan air kapur sirih

Pemasukan bumbu yang sudah dihaluskan kedalam rendaman singkong dan didiamkan selama 1 jam

Penirisan singkong sampai benar-benar kering tanpa dijemur dibawah sinar matahari

Pemasukkan keripik singkong kedalam kemasan alumunium foil

Pemanasan minyak diatas api sedang lalu goring sampai matang sambil diaduk sedikit kemudian ditiriskan

3. Diagram Alir

Page 8: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

D. PEMBAHASAN

Tabel 2.1 Spesifikasi Mutu Keripik SingkongNo. Kriteria Uji Satuan Persyaratan1. Keadaan - Normal2. Bau - Khas3. Rasa - Normal4. Warna - Normal5. Tekstur - Renyah6. Keuntuhan b/b % Min. 907. Air b/b % Maks. 6,08. Abu b/b % Maks. 2,59. Asam lemak bebas % Maks. 0,710. Pewarna - Sesuai SNI11. Pemanis buatan - -12. Timbal (Pb) mg/Kg Maks. 1,013. Tembaga (Cu) mg/Kg Maks. 10,014. Seng (Zn) mg/Kg Maks. 40,015. Raksa (Hg) mg/Kg Maks. 0,0516. Arsen (As) mg/Kg Maks. 0,517. Angka lempeng total Koloni/gr 104

18. Coliform APM/gr <319. kapang Koloni/gr 104

Sumber : Laporan Sementara

Keripik singkong merupakan produk olahan yang berbahan dasar singkong.

Badan Standarisasi Nasional mendefinisikan dalam Standar Nasional Indonesia

(SNI) bahwa keripik singkong adalah produk makanan ringan, dibuat dari umbi

singkong (Manihot sp) diiris/dirajang, digoreng dengan atau tanpa penambahan

bahan makanan yang lain dan tambahan makanan yang diizinkan.Bahan dasar

keripik singkong ini, singkong (Manihot utilissima), cukup potensial untuk

dikembangkan, karena singkong merupakan tanaman yang sudah sangat dikenal

oleh petani dan dapat ditanam dengan mudah.Singkong mempunyai kandungan

karbohidrat cukup tinggi yaitu sebanyak 32.4 dan kalori 567.0 dalam 100 gram

singkong.Singkong juga merupakan tanaman yang sangat fleksibel dalam usaha

tani dan umur panen.Lahan untuk tanaman singkong tidak harus khusus, dan tidak

memerlukan penggarapan intensif seperti halnya untuk tanaman hortikultura

Page 9: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

lainnya, misal sayuran (Suprapti, 2005).Keripik singkong ini merupakan suatu

makanan yang banyak diminati oleh masyarakat.Hal tersebut memunculkan

banyak industri-industri pangan yang memproduksi keripik singkong sehingga kini

tidak lagi industri kecil, bahkan kini telah berkembang pesat industri besar, dimana

industri ini mengolahnya dan mengemasnya lebih baik dibandingkan dengan

dengan industri keripik singkong rumahan atau kecil.Kini mutu dan kualitas dari

keripik singkong sangat diperhatikan.

Berdasarkan Tabel 2.1 tentang Spesifikasi Mutu Keripik Singkong

berdasarkan SNI 01-4305-1996 kriteria keripik singkong yaitu keadaan

normal.Bau keripik singkong yaitu khas keripik singkong dan rasanya normal.

Warna keripik singkong normal, tekstur renyah, keutuhan minimal 90% dari

berat/berat, kadar air maksimal 6,0%, kadar abu maksimla 2,5%, asam lemak

bebas maksimal 0,7% dan pewarna tambahan berdasarkan SNI 01-0222-1995 dan

Peraturan Menteri Kesehatan No. 722/Menkes/Per/IX/88. Pada proses pembuatan

keripik tidak boleh bahan tambahan pewarna buatan atau sintetis. Cemaran logam

pada keripik singkong antara lain timbal (Pb) maksimal 1,0 mg/Kg, tembaga (Cu)

maksimal 10,0 mg/Kg, seng (Zn) maksimal 40,0 mg/Kg, raksa (Hg) maksimal

0,05 mg/Kg, arsen (As) maksimal 0,5 mg/Kg, angka lempeng total (TPC) 104

koloni/gram, bakteri Coliform <3 APM/gram dan kapang 104 koloni/gram.

Tabel 2.2 Spesifikasi Mutu Kemasan meripik SingkongKriteria Unit Standar ToleransiPanjang Mm 91 -Lebar mm 50,75 -Tinggi mm 17,5 -

Gramature GSM 233,5 -Thickness micron 314,5 -

Warna/cetakan - Sesuai dengan colour range yang sudah adaSumber : Laporan Sementara

Packaging atau kemasan adalah llmu, Seni dan teknologi yang bertujuan

untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim, disimpan atau di jajakan.

Packaging/kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang

Page 10: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

membungkus suatu produk  dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca,

guncangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Setiap bentuk barang 

benda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan

packaging/kemasan sejauh hal tersebut memang melindungi isinya. Fungsi

packaging secara garis besar terbagi menjadi 3, yaitu sebagai media pelindung dari

cuaca dan kotoran bagi produk yang diwadahinya, sebagai identitas/wajah dari

produk yang terdapat didalamnya dan sebagai media penjual, dimana packaging/

kemasan memliki kemampuan membujuk konsumen. Kriteria spesifikasi kemasan

keripik singkong antara lain meliputi panjang kemasan yaitu 91 mm, lebar

kemasan 50,75 mm, tinggi kemasan 17,5 mm, gramature 133,5 GSM, thickness

314,5 micron dan warna sesuai dengan colourang yang sudah ada yaitu kuning

cerah.

Keripik singkong memang termasuk makanan merakyat.Renyah saat

dimakan, terasa asin, gurih, enak dan tidak membuat cepat kenyang di perut.Untuk

mendapatkan rasa seperti itu, pengrajin keripik singkong memiliki kiat-kiat

tersendiri.Apa saja kiat-kiatnya, yuk mari kita intip.Pertama-tama, siapkan semua

bahan dan bumbu untuk membuat keripik singkong. Bahan utama yang akan

dipakai adalah singkong sebanyak satu kilogram. Pilih singkong yang masih segar.

Singkong segar memiliki ciri; tanah masih menempel pada kulitnya, pada bagian

pangkal umbi masih terlihat putih dan tidak ada garis-garis biru kehitaman.

Hindari membeli umbi singkong yang berkulit kusam, layu, pada pangkal sudah

terlihat biru kehitam-hitaman.Bumbu yang dibutuhkan oleh kita untuk membuat

keripik singkong antara lain; kapur sirih (1 sdm), air (300 ml), garam (5 sdm),

bawang putih (5 siung), gula pasir (2 sdm) dan minyak sayur. Bumbu yang perlu

dihaluskan, antara lain; bawang merah (8 siung), cabai merah keriting (150 gram)

dan garam (1,5 sdt).Cara membuat keripik singkong yaitu kita kupas singkong lalu

cuci bersih.Singkong dirajang dengan alat perajang untuk mendapatkan ukuran

seragam dan tipis.Siapkan air yang dicampur dengan kapur sirih.Masukkan bumbu

halus (bawang putih dan garam) ke dalam campuran air dan kapur sirih.Aduk rata.

Page 11: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

Singkong rajangan direndam ke dalam larutan tersebut selama  kurang lebih 30

menit. Angkat dan tiriskan.

Minyak sayur dipanaskan, kemudian masukkan bumbu halus dan diaduk-

aduk.Masukkan gula pasir sampai merata.Aduk-aduk terus hingga kering. Setelah

itu, kecilkan atau matikan api kompor. Langkah selanjutnya, kita memasukkan

keripik singkong, aduk-aduk lagi sampai merata.Kemudian, kita angkat dan

tiriskan.Biarkan keripik singkong sampai dingin.Untuk membuat keripik singkong

yang renyah dan empuk ada triknya. Singkong segar yang sudah direndam, kita

keringkan, tapi tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Setelah singkong

benar-benar kering, kita mempersiapkan dua penggorengan.Penggorengan yang

pertama berisi minyak dengan suhu sedang.Penggorengan ini dipakai untuk

menggoreng irisan singkong hanya sampai setengah matang.Sedangkan

penggorengan kedua berisi minyak dengan suhu yang panas

maksimal.Penggorengan kedua ini digunakan untuk menggoreng irisan singkong

hingga matang.Untuk membuat keripik singkong yang empuk, rendam irisan

singkong dengan air panas.Kita campur dengan soda kue (1 sdt per liter air).

Kemudian, kita biarkan hingga dingin. Irisan singkong digoreng dengan api besar.

Perbandingan terbaik untuk menggoreng antara minyak dan singkong adalah 3:1.

Hasil pembuatan keripik bisa dibilang sempurna, jika pencampuran bumbu  dan

singkong tidak tampak basah. Seandainya, keripik singkong terlihat basah, kita

dapat menggunakan oven agar hasil keripik singkong jadi kering dan

renyah.Sayangnya, pengovenan ini bisa mengubah rasa.

Page 12: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

Gambar 2.1 Keripik Singkong

Keripik singkong adalah makanan yang terbuat dari singkong yang diiris

tipis kemudian digoreng dengan menggunakan minyak goreng.Biasanya rasanya

adalah asin dengan aroma bawang yang gurih. Perkembangan sekarang banyak

memunculkan variasi rasa keripik singkong, tidak hanya asin gurih tetapi juga asin

pedas dan manis pedas atau dikenal sebgai bumbu balado. Makanan ini tersebar

hampir merata di seluruh Pulau Jawa. Proses pembuatan keripik singkong

melewati beberapa proses antara lain pengupasan, pencucian, pengirisan,

perendaman, penambahan bumbu, perengirang, penggorengan dan pengemasan.

Pengupasan singkong bertujuan untuk memisahkan kulit dan daging

singkong.Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel.

Pengirisan berfungsi untuk memudahkan dalam proses pembuatan keripik

singkong agar pematangannya merata. Perendaman berfungsi untuk mendapatkan

tekstur yang renyah.Penambahan bumbu berfungsi untuk mendapatkan rasa dan

aroma yang khas.Penirisan bertujuan untuk menghilangkan kandungan air dalam

bahan.Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air pada

singkong.Penggorengan berfungsi untuk mematangkan dan menciptakan

kerenyahan keripik singkong dan pengemasan bertujuan untuk memperpanjang

umur simpan produk dan mencegah kontak langsung dengan udara.

Page 13: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

E. KESIMPULAN

Kesimpulan dari Praktikum Acara II tentang Perencanaan Mutu adalah

sebagai berikut :

1. Perencanaan mutu adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi

keberhasilan suatu perusahaan. Meningkatkan produk sesuai standar dan

spesifikasi produk yang telah ditetapkan merupakan usaha pengendalian mutu

yang sangat diperlukan.

2. Keripik singkong merupakan produk olahan yang berbahan dasar singkong.

Badan Standarisasi Nasional mendefinisikan dalam Standar Nasional Indonesia

(SNI) bahwa keripik singkong adalah produk makanan ringan, dibuat dari umbi

singkong (Manihot sp) diiris/dirajang, digoreng dengan atau tanpa penambahan

bahan makanan yang lain dan tambahan makanan yang diizinkan.

3. Proses pembuatan keripik singkong melewati beberapa proses antara lain

pengupasan, pencucian, pengirisan, perendaman, penambahan bumbu,

perengirang, penggorengan dan pengemasan.

Page 14: ACARA II Perencanaan Mutu Pmm

DAFTAR PUSTAKA

Al-Assaf, A F. 2005.Mutu Pelayanan Kesehatan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hadi, Anwar. 2005. Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025:2005. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hariastuti., Ni Luh Putu. 2009. Pengendalian Kualitas Produk dalam Upaya Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Jurnal Teknik Industri, Vol. 2, No. 5.

Herjanto., Eddy. 2006. Manajemen Operasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Homebush. 1994. Quality management and quality assurance—Vocabulary. Journal of AS/NZS ISO 8402, Vol. 1, Numb. 3.

Irvan., Yulia, Hanum., Rukmini. 2006. Pengendalian Mutu Produk dengan Metode Statistik. Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol. 7, No. 1.

Senaratne, Sepani., Jayarathna, Thushangi. 2012. Quality Planning Process of Construction Contractors: Case Studies in Sri Lanka. Journal of Construction in Developing Countries, Vol. 17, Numb. 1.

Sugian., Syahu. 2006. Kamus Manajemen Mutu. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suprapti, M.L. 2005.Tepung Tapioka Pembuatan dan Pemanfaatannya. Kanisius, Yogyakarta.