Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

11
Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme. Plural artinya berbagai/beragam/bermacam-macam. Jadi pluralisme adalah Suatu kerangka interaksi yg mana setiap kelompok menampilkan rasa hormat dan toleran satu sama lain, berinteraksi tanpa konflik atau asimilasi (pembauran / pembiasan)."Dalam paham Sosial kemasyarakatan berati suatu komunitas mayarakat yang sangat/amat beragam, bisa karena latar belakang Suku, Bahasa, Agama, Ekonomi, Politik, warna kulit dst. Bunyi ISME sendiri berarti aliran/Penganut/pengikut. Jadi Kata PLURALISME berarti aliran atau penganut atau pengikut paham bahwa perbedaan atau keragaman atau bermacam-macam itu hal yang wajar. Bila kita kaitkan dengan kehidupan bermasyrakat (khususnya di Indonesia) berarti memberi peluang dan menghargai keragaman dalam masyarakat Indonesia. Artinya, ada tempat dan ruang bagi seluruh masyarakat indonesia dengan berbagai latar belakang kehidupan, Keagamaan, Berpolitik, Suku, Bahasa, dst. Pluralisme adalah salah satu pilar demokrasi....tapi sering kali dipahami secara sempit...akibatnya menjadi kontrofersial seperti pada era 1999-2006 lalu yang begitu banyak menghabiskan energi untuk membahasnya! Kalau kita kaitkan dengan kehidupan Beragama....berarti menghargai keberadaan agama lain disamping agama kita masing-masing. Hanya kemudian persoalan Theologia membuatnya menjadi pelik dan susah. Karena itu berarti bahwa dalam satu Agama akan menempatkan dan memberikan peluang dan penghargaan terhadap berbagai-bagai aliran dalam satu Agama....tentu ini tidak bisa..karena ada begitu banyak aliran-aliran dalam tiap-tiap Agama (Khususnya KRISTEN, ISLAM) dan aliran-aliran itu sebagian besar ternyata sesat....Tentu para Rohaniawan/tokoh/Alim Ulama Agama tidak bisa menerima paham ini sebagai bentuk yang harus diterima dalam kehidupan Beragama...Karena

Transcript of Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

Page 1: Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme.

Plural artinya berbagai/beragam/bermacam-macam. Jadi pluralisme adalah Suatu kerangka

interaksi yg mana setiap kelompok menampilkan rasa hormat dan toleran satu sama lain,

berinteraksi tanpa konflik atau asimilasi (pembauran / pembiasan)."Dalam paham Sosial

kemasyarakatan berati suatu komunitas mayarakat yang sangat/amat beragam, bisa karena

latar belakang Suku, Bahasa, Agama, Ekonomi, Politik, warna kulit dst.

Bunyi ISME sendiri berarti aliran/Penganut/pengikut.

Jadi Kata PLURALISME berarti aliran atau penganut atau pengikut paham bahwa perbedaan

atau keragaman atau bermacam-macam itu hal yang wajar.

Bila kita kaitkan dengan kehidupan bermasyrakat (khususnya di Indonesia) berarti memberi

peluang dan menghargai keragaman dalam masyarakat Indonesia. Artinya, ada tempat dan

ruang bagi seluruh masyarakat indonesia dengan berbagai latar belakang kehidupan,

Keagamaan, Berpolitik, Suku, Bahasa, dst. Pluralisme adalah salah satu pilar demokrasi....tapi

sering kali dipahami secara sempit...akibatnya menjadi kontrofersial seperti pada era 1999-2006

lalu yang begitu banyak menghabiskan energi untuk membahasnya!

Kalau kita kaitkan dengan kehidupan Beragama....berarti menghargai keberadaan

agama lain disamping agama kita masing-masing. Hanya kemudian persoalan Theologia

membuatnya menjadi pelik dan susah. Karena itu berarti bahwa dalam satu Agama akan

menempatkan dan memberikan peluang dan penghargaan terhadap berbagai-bagai aliran

dalam satu Agama....tentu ini tidak bisa..karena ada begitu banyak aliran-aliran dalam tiap-tiap

Agama (Khususnya KRISTEN, ISLAM) dan aliran-aliran itu sebagian besar ternyata

sesat....Tentu para Rohaniawan/tokoh/Alim Ulama Agama tidak bisa menerima paham ini

sebagai bentuk yang harus diterima dalam kehidupan Beragama...Karena memang beda hidup

bermasyarakat yang Plural dan Kehidupan Plural dalam satu agama.

(Tolong sambungin antara yang atas dengan yang bawah, kayak pembukaan masuk ke

materinya gt)

Mengenai pembahasan pluralisme dalam agama kristen, akan dibagi menjadi beberapa

bagian, yang pertama adalah pluralisme agama israel pada saat perjanjian lama, dimana

agama israel merupakan asal dari agama Kristen yang dianut oleh bangsa israel sejak

keturunan Yakub. Pembahasan yang kedua adalah pluralisme Agama Kristen di dalam

perjanjian baru, terutama pada surat surat paulus ke Korintus dan Efesus. Yang terakhir adalah

pluralisme agama Kristen di Indonesia.

Dalam pembahasan mengenai pluralitas agama Kristen dalam perjanjian lama akan

bersumber dari penemuan penemuan arkeologi yaitu inkripsi inkripsi yang ditemukan di daerah

Page 2: Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

Israel dan sekitarnya dan juga akan berasal dari perjanjian lama. Pada pembahasan mengenai

pluralitas disini, yangakan dibahas adalah sikap dari agama israel ( pada perjanjian lama dan

Kristen pada perjanjian baru) terhadap agama lain disekitar dan di dalam israel pada jaman

tersebut dimana sikap terhadap agama ini akan secara tidak langsung akan mempengaruhi

sikap antar sesama agama pada jaman dan daerah israel kuno. Jadi fokus dalam pembahasan

dalam perjanjian baru dan perjanjian lama adalah sikap terhadap agama lain. Keadaan israel

sendiri pada waktu perjanjian lama adalah terdapat beberapa agama di dalam maupun disekitar

israel, seperti agama kanaan, dan agama baal.

Di sekitar israel ditemukan beberapa inkripsi, dimana didalam inkripsi tersebut, menurut

buku yang kami baca, menggambarkan keadaan dan sikap dari agama israel terhadap agama

disekitarnya. Berdasarkan inkripsi inkripsi yang berasal dari zaman perjanjian lama ada

beberapa pandangan yang menggambarkan pluralisme tersebut:

1. Pandangan para nabi, dimana para nabi tersebut menekankan bahwa hanya ada

1 Allah yaitu yhwh, yhwh adalah nama dalam bahasa ibrani untuk Allah. Para nabi

menekankan bahwa hanya melalui yhwh saja maka akan didapatkan berkat,

keselamatan dan penyertaan yhwh. Mereka juga menekankan bahwa apabila bangsa

Israel tidak setia dalam melakukan tanggung jawabnya kepada yhwh maka mereka

akan mendapatkan hukuman yang dahsyat termasuk kehancuran kerajaan Israel. Para

nabi tersebut tidak mentoleransi agama agama lain, khususnya Baal dan Asyera ( yang

merupakan sala satu dari allah/ ilah lain yang ada pada jaman tersebut ). Pandangan

para nabi ini disebut “pandangan Resmi”. Para nabi mengecam ibadat terhadap ilah lain,

mereka mengajak bangsa dari Israel untuk berpaling pemujaan dewa dewa dan

politeisme rakyat. Mereka menggunakan kotbah dan propaganda simbolis (mujizat)

dalam melakukannya. Namun mereka tetap menekankan bahwa cara cara kekerasan

dilarang dalam melawan pemujaan dewa dewa lain.

2. Padangan para raja dan permaisuri dari Israel kuno. Mereka tidak mengganggap

salah akan toleransi terhadap upacara agama oleh raja raja disekitar negara mereka,

bahkan sekali-sekali, mereka mengikuti ibadah tersebut. Mereka meyakini bahwa yhwh

bukanlah Allah satu-satunya, masih ada allah lain, namun yhwh sebagai Allah utama

yang melindungi mereka. Berdasarkan pandangan ini, yhwh disetarakan dengan allah

dan dewa dari negara sekitar, hal ini sangat ditentang oleh para nabi, namun tetap saja

para pemerintah Israel kuno mengakui keabsahan dewa dewa lain dan pemujaannya.

Page 3: Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

3. Pandangan warga biasa. Yhwh ditempatkan sebagai Allah Israel yang resmi,

yang mengatasi segala ilah ilah lain. Namun, dalam praktek sehari-hari, yhwh dipandang

kurang penting. Mereka lebih memilih ilah ilah keluarga atau setempat yang dianggap

bisa membantu mereka dalam kehidupan sehari hari

Pandangan pandangan tersebut berasal dari inkripsi inkripsi sebagai berikut:

1. Inkripsi berkat berkat dari Kuntillet Ajrud. Kuntillet Ajrud terletak di padang gurun

di sinai utara ada beberapa inkripsi yang ditemukan di Kuntillet Ajrud dari beberapa

inkripsi tersebut terdapat inkripsi yang menunjukkan adanya Inkripsi ini menunjukkan

sebuah kalimat yang merupakan berkat, “Aku memberkati engkau demi yhwh dari

Samaria dan demi Asyerata. Hal ini menunjukkan bahwa selain Yhwh, dewi asyera juga

dipuja pada zaman tersebut. Asyera adalah istri baal, dewi kesuburan. Yhwh selalu

disebut terlebih dahulu pada beberapa inkripsi dari Kuntillet Ajrud. Pengarang buku

mengindikasikan bahwa yhwh sebagai Allah yang paling utama namun ilah lain tetap

diakui. Inkripsi ini merupakan dasar dari pandangan para raja dan pandangan warga

biasa, dimana para raja dan warga menyembah ilah ilah lain selain Yhwh.

2. Inkripsi dari makam di Khirbet el-qom. Khirbet el-qom terletak di sebelah barat

kota Hebron Salah satu barisnya berkata “ berbahagialah Urihayu oleh yhwh , dan

Masaryahu oleh asyerata. Ia melindunginya.” inkripsi ini menunjukkan hal yang sama

seperti inkripsi pada Kuntillet Ajrud dimana Yhwh selalu disebut terlebih dahulu baru ilah

lain disebut.

3. Inkripsi dalam buah delima di Yerusalem. Didalam buah delima tersebut terdapat

inkripsi yg berkata " kepunyaan bait yhwh, kudus bagi imam imam" , kepunyaan bait

yhwh mengindikasikan batu ini berasal dari Bait Allah pada jaman Salomo. Buah delima

itu sendiri menunjukkan adanya ibadah yang megah, yang mendapat dukungan dari raja

yang berkuasa. Hal ini membuktikan adanya agama resmi atau agama negara. Inkripsi

itu sendiri menunjukkan bahwa pada waktu itu kegiatan ibadat agama Israel

dilaksanakan di tempat suci yang dibaktikan pada yhwh yaitu bait Allah karena dalam

buah delima tersebut tidak diketemukan adanya ilah lain yang disebut.

Page 4: Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

4. Jimat dari ketef hinnom. Inkripsi ini berisi mirip dengan berkat harun " Tuhan

memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajah-

Nya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu

dan memberi engkau damai sejahtera." inkripsi ini ditemukan dikota sebelah barat kota

Daud. Selain inkripsi ini, tidak diketemukan adanya inkripsi yang menyebutkan adanya

ilah atau dewa selain yhwh. Hal ini menunjukkan pandangan para nabi yang melarang

adanya ilah lain selain yhwh.

Semua inkripsi inkripsi tersebut menunjukkan bahwa secara nasional atau di

dalam bangsa israel sendiri, para nabi sangat menentang adanya agama lain di dalam

Israel, namun para penduduknya masih terpengaruh oleh dewa dewa lokal dan para

pemerintahnya masih terpengaruh oleh agama agama sekitar.

Lalu bagaimana sikap bangsa Israel terhadap agama diluar bangsa israel

menurut perjanjian lama? Dalam perjanjian lama agama israel bersifat eksklusif bagi

pemeluknya dalam artian agama israel hanya diperuntukkan bagi orang Israel saja dan juga

pengarang buku yang kami pakai setuju bahwa didalam agama Israel terdapat ekslusivisme

dalam artian bahwa hanya agama israel saja yang benar benar mengenal Allah (yhwh/El,

dalam perjanjian lama Allah sering disebut sebagai Yhwh maupun sebagai El, dimana El

sering dipakai oleh agama lain), agama lain yang memuja El dianggap tidak terlalu

mengenal Allah bila dibandingkan dengan agama Israel..Pada jaman perjanjian lama, ada

orang orang yang berasal dari luar maupun bangsa israel yang memeluk agama kanaan

maupun agama baal. Agama agama tersebut lah yang paling banyak dikisahkan dalam

perjanjian lama. Menurut perjanjian lama Agama Israel menerima dan menolak agama lain,

tergantung dari sikap agama lain tersebut kepada agama Israel. Agama Israel menerima

agama lain dalam artian ketika agama tersebut 'mirip' dan tidak mengancam agama israel,

mereka bersifat terbuka dan menerima. Pada kitab Kejadian 12-50, Allah yg ditulis pada

kitab ini diyakini sebagai yang nantinya disembah oleh Israel sebagai Yhwh, namun Yhwh

juga ditulis dengan nama lain yaitu El. Dalam bahasa Semit ada bahasa yang seakar

dengan el yaitu il. El dan il berfungsi sebagai kata benda yang berarti dewa atau ilah. Dalam

agama kanaan. El dianggap sebagai kepala dewa. Pada Kejadian 14, Abraham diberkati

oleh Melkisedek, nabi dan raja kota Salem. Melkisedek memberkati abraham dengan

menggunakan kata Allah yg maha tinggi,(El elyon) dan abraham bersumpah demi “Tuhan

Allah yang maha tinggi pencipta langit dan bumi”, El elyon. Hal ini mengindikasikan bahwa

Page 5: Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

Melkisedek melayani Allah yang sama namun tidak mengetahui kebenaran tentang Dia.

Pada Kejadian 21:33 Allah yang kekal disebut dalam El olam, banyak digunakan pada

naskah naskah kanaan dan digunakan untuk menyebut dewa orang kanaan.hal ini

mengindikasikan adanya kemiripan dalam agama kanaan, agama yang dianut Melkisedek

dan agama israel. Kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa dalam beberapa hal ada

kesejajaran antara Yhwh dan EL yang dipuja orang kanaan, namun kesejajaran itu

bukanlah persamaan. Kesejajaran itupun bukan berarti agama israel sama dengan agama

kanaan. Dan sikap agama israel terhadap agama kanaan ini, mereka saling menghormati,

saling menerima dikarenakan “kesejajaran” itu. Perjanjian lama juga memandang bahwa

pemujaan El oleh bangsa israel dan bangsa bangsa lain sebagai pemujaan kepada Allah

yang benar, seperti di kisah Yunus, ketika Yunus berada di kapal yang terkena

badai ,karena Allah ingin Yunus pergi ke Niniwe namun dia melarikan diri, orang orang

dikapal berseru kepada El dan didengar oleh Allah yang dipanggil Yunus sebagai yhwh.

Dalam hal ini ditekankan bahwa agama lain seperti agama Kanaan menyembah Allah yg

sama dengan bangsa israel namun hanya panggilannya yg berbeda ( yhwh dan El/elohim)

namun menurut bangsa israel, agama israel lebih mengenal Allah dibanding dengan

agama-agama lain. Sering timbul pertanyaan, apakah keselamatan dapat ditemukan dalam

agama bukan Kristen. Menurut perjanjian lama, agama adalah respon manusia kepada

Tuhan Allah, tetapi Dialah yang menyelamatkan. Dalam penglihatan para nabi, bila bangsa-

bangsa asing beralih kepada kepada israel, mereka tidak akan berkata ”agamamu yang

paling baik” tetapi akan mengakui ”Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalan Tuhan!”

(Yesaya 45 :14,24). Dalam kutipan ini, dapat dilihat pluralisme terhadap agama lain, bangsa

israel diajarkan untuk menerima agama agama lain, karena bukan agama yang

menyelamatkan, tetapi Allah lah yang menyelamatkan.

Bangsa israel menolak Allah yang berbeda, seperti baal. Pemujaan El

merupakan bentuk pemujaan kepada yhwh, tetapi pemujaan dewa dewa lainlah yang

ditentang oleh bangsa israel. Agama yang memuja baal, dirasa oleh para nabi israel

mengancam umat agama israel. Ancaman ini dikarenakan sifat dari dewa Baal dimana,

menurut orang kanaan, Baal adalah dewa kesuburan dan dewa perang, dimana kesuburan

itu dirasakan menjadi bahaya karena memainkan peranan yang begitu besar dalam umat

agama yhwh. Cara para pengikut Baal dalam mendekati umat agama yhwh melalui soal

kesuburan dapat mempengaruji pengikut-pengikut yhwh dan dalam sejarah israel terdapat

contoh perzinahan yang disebabkan oleh pemujaan kepada baal (bilangan 25:1-3).Hal ini

dirasakan membahayakan umat agama israel. Agama Baal dikecam dalam kitab taurat

Page 6: Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

( Imamat 18;20; ulangan 7) dan ciri-cirinya dilukiskan oleh nabi nabi seperti Hosea dan

Yeremia. Dari bahan tersebut, bisa diketahui bahwa agama baal bercirikan pemujaan

kesuburan. Kegiatan seperti persundalan bakti, pengurbanan anak, dan ilmu gaib,

menghiasi agama baal. Fokus dari pemujaan yang berbeda dan cara pengikut Baal dengan

menggunakan kesuburan dan penyembahan kepada ilah lain itu yang menyebabkan agama

israel menutup diri dari agama baal.

Selain dari siapa yang disembah dan cara pengikut agama dalam mengajak

orang orang menjadi pengikut, agama Israel juga melihat sifat sifat sosial dan moral yang

dikembangkan agama pada pengikut pengikutnya juga menjadi faktor dalam agama israel

bersikap pada agama lain. Pada perjanjian lama diceritakan Elia salah seorang nabi pada

jaman itu, menentang pemujaan Baal yang dibawa masuk oleh raja dan ratu israel waktu

itu, ahab dan izebel. Ketika Elia, dalam nama yhwh, menantang nabi nabi Baal di atas

gunung karmel dengan menyalakan api untuk membakar korban utk baal, yang menjadi

pokok pertikaian bukan hanya pemujaan pada ilah palsu, tapi juga usaha membajak seluruh

sistem masyarakat, ekonomi dan hukum israel oleh agama baal yang dibawa izebel dari

Fenisia. Peristiwa nabot merupakan contoh dari usaha tersebut ( 1 raja raja pasal 21).

Nabot adalah orang yizreel, dia mempunyai sebuah kebun anggur disamping istana ahab.

Suatu ketika, ahab meminta Nabot untuk memberikan kebun anggurnya, namun ditolak oleh

nabot karena kebun tersebut adalah pusaka nenek moyangnya. Ahab menceritakan kepada

izebel istrinya, lalu istrinya membunuh nabot sehingga ahab bisa mendapatkan tanah

tersebut. izebel melakukan hal itu karena mengikuti Baal (1 raja raja 21: 26). usaha

membajak seluruh sistem masyarakat, ekonomi dan hukum israel oleh agama baal yang

dibawa izebel dari Fenisia itulah yang ditentang oleh agama israel

Jadi bisa disimpulkan, bangsa israel dalam merespon agama lain disekitar

mereka yang dianut oleh bangsa lain, mereka terbuka ketika adanya 'kemiripan' antar

agama israel dan agama lain tersebut, namun tertutup dan menjauhi ketika agama tersebut

mengancam umat Israel dalam menyembah yhwh. Faktor faktor moral dan sosial yang

diajarkan oleh agama lain kepada pengikutnya juga mempengaruhi respon agama israel

kepada agama lain tersebut.

Pada perjanjian baruakan dibahas mengenai pluralisme agama kristen berdasarkan pada surat

paulus kepada jemaat di korintus dan efesus.

Page 7: Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

Pada surat paulus kepada jemaat kristen di korintus (1 korintus 8-10), paulus membicarakan

bagaimana orang kristen harus hidup dalam dunia yang mengenal pluralisme agama di

korintus, dimana di korintus, umat kristen hidup dengan umat-umat lain yang menyembah

berhala. Para penyembah berhala itu kadang kala menyajikan makanan yang berasal dari

makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Selain itu, mereka juga mengajak umat kristen

untuk menyembah atau mengikuti upacara upacara keagamaan umum di korintus, dimana

upacara keagamaan itu ditujukan kepada banyak dewa karena mereka yang buka kristen di

korintus percaya bahwa ada banyak dewa di surga maupun di bumi. Apa yang disebut dewa

atau ilah itu, dilukiskan oleh paulus sebagai roh jahat. Persembahan kepada roh jahat itulah

yang dipermasalahkan oleh paulus. Orang kristen yang mendapat bagian dalam perjamuan

Tuhan tidak boleh ikut ambil bagian dalam perjamuan roh roh jahat tersebut, karena orang

kristen percaya pada satu Allah dan satu Tuhan, yaitu hanya Bapa dan Anak yang boleh

disebut sebagai Allah. Dari hal ini bisa kita lihat bahwa orang kristen sangat tidak diperbolehkan

berhubungan dengan agama yang menyembah dewa-dewa yang ada di korintus. Lalu

bagaimanakah sikap mereka terhadap penganut agama agama itu di korintus? Paulus

membahas mengenai sikap yang seharusnya dipegang oleh umat kristen dikorintus melalui hak

dan kewajiban dari orang orang korintus. Dari segi hak dimuka umum dan pribadi, paulus

melarang umat kristen untuk mengikuti pesta pesta keagamaan umum di korintus. Paulus

mengingatkan kepada jemaat di korintus agar tidak menimbulkan syak dalam hati jemaat

karena pluralisme agama itu. Syak itu dikarenakan adanyaorang kristen yang menggunakan

hak mereka untuk mengambil bagian di dalam pesta keagamaan umum dan membujuk orang

lain untuk berbuat demikian. Paulus mengutuk hal tersebut , katanya, hal ini akan mendorong

saudara yang lemah itu untuk kembali ke dalam dunia pluralisme agama dan “saudaramu, yang

untuknya Kristus telah mati menjadi binasa” (1 korintus 8:12). Dari segi kewajiban di depan

umum dan secara pribadi, paulus enajarkan agar orang kristen dalam dunia pluralisme agama

harus mencari kebaikan bagi sesamanya dan bukan mencari keuntunga pribadi. Dalam

masyrakat yunan-romawi hal ini bersifat revolusioner karena di dalam kristen diajarkan untuk

mencari kebaikan bagi sesama manusia dan bukan hanya kebaikan yang merupakan kewajiban

terhadap orang-orang seperti bawahan maupun atasan. Berdasarkan hak dan kewajiban umat

kristen tersebut, bisa terlihat bahwa terhadap agama lain yang pengajarannya dianggap sesat

karena menyembah dewa dewa, agama kristen sangat menolak agama tersebut, namun dalam

agama kristen tetap diajarkan untuk mengasihi dan berbuat kebaikan kepada semua orang,

walaupun orang itu penganut agama yang dianggap sesat. Paulus berharap bahwa orang orang

kristen dalam dunia pluralisme agama harus melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah

Page 8: Pluralisme berasal dari kata Plural dan isme

(10:31). Orang orang kristen harus berusaha “bagi sema orang menjadi segala-galanya” dan

karena itu menyenangkan hati orang dengan tidak mencari keuntungan sendir tapi berbuat baik

kepada semua orang. demikianlah tingkah laku yang diajarkan kepada umat kristen dalam

hubungannya dengan dunia pluralisme agama didepan umum dan dalam kehidupan pribadi.