Pln

20
MAKALAH PERBANDINGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) dengan PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA LAIN NAMA : MUHAMMAD RIZKI NIM : 120502203

description

pemikiran aja

Transcript of Pln

MAKALAH PERBANDINGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) dengan PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA LAIN

NAMA: MUHAMMAD RIZKINIM: 120502203

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS SUMATERA UTARA2014KATA PENGANTARPuji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ekonomi Pembangunan yang berjudul Perbandingan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan Perusahaan Listrik di Negara Lain. Tak lupa pula shalawat beriring salam penulis panjatkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan syafaatnya sehingga membawa kita semua ke dunia yang kaya akan pengetahuan.Tulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas studi Pengantar Ekonomi Pembangunan pada program studi manajemen fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan tugas ini penulis banyak mengambil referensi yang bersumber dari beberapa sumber via internet.Sebagai sebuah makalah tugas, materi pembahasan dibuat sesederhana mungkin untuk mempermudah pemahaman. Contoh-contoh yang digunakan kebanyakan diangkat dari konteks Indonesia.Dalam pembuatan makalah tugas ini kami para penulis sadar akan kekurangan dari makalah ini, untuk itu penulis menerima usulan, kritikan dan masukan yang edukatif dan konstruktif sebagai bahan perbaikan di masa akan datang. Semoga makalah tugas ini menjadi amal baik bagi penulis dan bagi mereka yang membaca serta memberikan manfaat bagi kita semua. Terima kasih..

Medan, 6 Mei 2014

Penulis

BAB IPENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah Perusahaan Listrik Negara ( PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Nur Pamudji, menggantikan Dahlan Iskan Dirut sebelumnya yg di lantik menjadi menteri BUMN.Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya.Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW. Adapun peristiwa penting pembentukan PT PLN Persero adalah sebagai berikut. Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU - PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW. Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN). Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Tahun 2000-2014, listrik selalu naik dan diprotes wargaPada poin terakhir, yaitu mulai dari tahun 2000-2014 listrik selalu naik dan diprotes oleh warga menjadi dasar untuk menganalisis bagaimana sebenarnya perusahaan listrik yang kita miliki dibandingkan dengan perusahaan listrik di negara-negara lain.2. Rumusan Masalah

Apa itu PLN (Perusahaan Listrik Negara) ? Bagaimana kinerja PLN di mata masyarakat ? Bagaimana Perusahaan Listrik di Negara lain ? Bagaimana perbandingan PLN dengan Perusahaan Listrik Negara lain ?

3. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Pengantar Ekonomi Pembangunan. Selain tu, makalah ini juga diharapkan mampu memberikan tambahan ilmu bagi pembaca.

BAB IIISI

1. Profil dan Gambaran Perusahaan Listrik Negara

Perusahaan Listrik Negara ( PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Konsumsi listrik Indonesia secara rata rata adalah 473 kWh/kapita pada 2003. Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan rata rata konsumsi listrik dunia yang mencapai 2215 kWh/kapita (perkiraan 2005). Dalam daftar yang dikeluarkan oleh The World Fact Book, Indonesia menempati urutan 154 dari 216 negara yang ada dalam daftar.Beberapa pembagian PLN adalah sebagai berikut.PLN Pusat Pemeliharaan KetenagalistrikanPLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis) merupakan salah satu unit yang berada di lingkungan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang maintenance, repair dan overhaul (MRO) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta engineering, procurement dan construction (EPC) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil. Keberadaan PLN Pusharlis memiliki sejarah yang cukup panjang yang mengalami perubahan nama hingga 3 kali.PLN Unit Bisnis Jasa Perbengkelan (PLN JASBENG)Berawal dari keinginan manajemen PLN untuk memaksimalkan potensi bengkel-bengkel milik PLN untuk dapat berperan dalam penanganan pemeliharaan aset milik PLN. Maka pada tahun 1997 berdasarkan Keputusan Direksi No. 101.K/023/DIR/1997, didirikanlah oleh PLN sebuah unit yang khusus mengelola bengkel-bengkel tersebut di dalam satu unit bisnis tersendiri yang dinamakan Unit Bisnis Jasa Perbengkelan atau disingkat PLN Jasbeng yang berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bengkel-bengkel yang digabung meliputi Bengkel Pusat Klender,Jakarta; Bengkel Distribusi Jalan Banten Bandung, Bengkel Mesin Dayeuhkolot (BMDK) Bandung, dan Bengkel Distribusi Ngagel, Surabaya. Setelah digabung ke dalam PLN Jasbeng masing-masing unit namanya diubah menjadi Unit Produksi Klender (UPKL), Unit Produksi Banten (UPBN), Unit Produksi Dayeuhkolot (UPDK), Unit Produksi Ngagel (UPNG).Pada tahun 2000 dibentuk 2 unit lagi dengan masing-masing memanfaatkan aset milik PLN Pikitring Jabar Jaya menjadi Unit Produksi Merak (UPMR) dan milik PLN Distribusi Jawa Tengah menjadi Unit Produksi Krapyak (UPKR).PLN Jasa & Produksi (PLN J&P)Sesuai Keputusan Direksi No. 29.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 nama organisasi diubah menjadi PLN Jasa & Produksi yang disingkat menjadi PLN J&P dan unit-unit berubah menjadi:1. Unit Produksi Jakarta Klender (UPJKL), berkedudukan di Klender, Jakarta2. Unit Produksi Bandung (UPBDG), berkedudukan di Jalan Banten, Bandung3. Unit Produksi Citarum(UPCTR), berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung4. Unit Produksi Surabaya (UPSBY), berkedudukan di Ngagel, Surabaya5. Unit Produksi Merak (UPMRK), berkedudukan di Pulomerak, Cilegon6. Unit Produksi Semarang (UPSMG), berkedudukan di Krapyak, semarangPada tahun 2006 dibentuk Unit Produksi Bali (UPBLI), berkedudukan di Denpasar yang memanfaatkan aset milik PLN Distribusi Bali.PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN PUSHARLIS)Sesuai Keputusan Direksi No. 067.K/DIR/2011 tanggal 25 Februari 2011 organisasi diubah menjadi PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PLN Pusharlis) dengan perubahan nama-nama unitnya menjadi:1. Unit Workshop I (UWS I), berkedudukan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung2. Unit Workshop II (UWS II), berkedudukan di jalan Banten, Bandung3. Unit Workshop III (UWS III), berkedudukan di Ngagel, Surabaya4. Unit Pelaksana Pemeliharaan I (UPP I), berkedudukan di Pulomerak, Cilegon5. Unit Pelaksana Pemeliharaan II (UPP II), berkedudukan di Krapyak, Semarang6. Unit Pelaksana Pemeliharaan III (UPP III), berkedudukan di Klender, JakartaTugas Utama PLN Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan:1. Melaksanakan penanganan Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) ketenagalistrikan khususnya pada PLTU 10.000 MW di luar Jawa Bali dan melaksanakan Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) berdasarkan penugasan dari PLN Pusat serta Unit-unit PLN.2. Melayani kebutuhan emergency repair dari Unit-unit PLN secara cepat dan tepat.3. Melaksanakan kegiatan Engineering, Procurement, Construction (EPC) PLTA/PLTMH atas persetujuan/penugasaan dari PLN Pusat.4. Mengembangkan dan memproduksi hasil karya inovasi.2. Krisis Listrik di beberapa wilayah di Indonesia Belakangan ini terjadi pemadaman bergilir di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini terjadi dikarenakan krisis yang dialami oleh PT PLN Persero dimana penggunaan listrik oleh masyarakat yang terlalu tinggi, sehingga memaksa untuk dilakukan pemadaman bergilir guna mencapai efisiensi. Sebagai sebuah gambaran berikut saya paparkan sebuah artikel di halaman utama situs resmi PT PLN Persero, yaitu, Beban Puncak Listrik Jawa Bali Capai Rekor Tertinggi 22.974 MW. Beban tertinggi itu terjadi pada hari Kamis 24 April 2014 jam 18.00 WIB. Sebelumnya beban tertinggi yang pernah dicapai adalah 22.567 MW pada tanggal 17 Oktober 2013 jam 19.00 WIB. Dibanding beban tertinggi pada bulan Oktober tahun lalu tersebut maka beban puncak tertinggi pada minggu ini naik 407 MW atau 1.8 persen. Kenaikan beban listrik tersebut diprediksi diantaranya karena faktor cuaca. Selama beberapa hari terakhir memang kondisi sangat panas sehingga memicu orang untuk menyalakan pendingin udara (AC) lebih lama. Dalam rumah tangga, AC memang mengkonsumsi listrik paling besar.PLN menghimbau para pelanggan untuk menghemat penggunaan listrik khususnya untuk pemakaian yang sifatnya konsumtif. Hal ini bisa dilakukan diantaranya dengan mematikan alat elektronik yang tidak diperlukan, seperti lampu yang tidak digunakan, televisi yang tidak ditonton, radio yang sedang tidak didengarkan dan lain-lain. Menghemat pemakaian listrik bisa dilakukan tanpa mengurangi kenyamanan kita. Dengan demikian maka pertumbuhan pemakaian listrik bisa ditekan dan kita juga bisa mengurangi rekening listrik bulanan secara signifikan.Akan tetapi, pernyataan tersebut tidak dapat diterima begitu saja oleh masyarakat. Mereka tidak setuju dengan pemadaman bergilir yang kerap dilakukan. Memang Indonesia sedang mengalami krisis listrik, tetapi disisi lain para petinggi PLN memberikan kesan buruk dengan terkait kasus korupsi. Hal ini lah yang membuat masyarakat semakin resah. Bagaimana tidak, pemadaman rutin dilakukan, harga listrik naik dan pelayanan yang tidak memuaskan.3. Pembangunan Listrik di Negara Singapura Negeri Singa, Singapura yang dulu dikenal masyarakat Indonesia sebagai Tumasik, merupakan salah satu negara terdepan di kawasan ASEAN. Dengan posisi yang sangat strategis, Singapura menjadi salah satu wilayah terdepan dalam perdagangan internasional di Asia Tenggara. Tak heran kalau pelabuhan Singapura menjadi salah satu dari lima pelabuhan yang dianggap paling sibuk di dunia.Liberalisme ekonomi Singapura, pada akhirnya juga berdampak besar pada sistem kelistrikan di negara tersebut. Tarif listrik di negara yang berdasarkan hasil survei RBC Wealth Management 2011 lalu dinyatakan sebagai tempat yang paling diincar oleh para miliarder dunia tersebut, relatif lebih mahal kalau diban-dingkan dengan tarif listrik pada sebagian negara ASEAN lain. Rata-rata harga listrik di negara tersebut sekitar Rp1.500 per kilowatt hour (kwh).Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang rata-rata dalam kondisi ekonomi normal mampu mencapai di atas 7% per tahun, tentu saja dibutuhkan pertumbuhan listrik sekitar 1,5 - 2 kali lipat dari target pertumbuhan ekonomi tersebut. Artinya, Singapura harus menggenjot pertumbuhan listriknya rata-rata 10,5% sampai 14% per tahun. Tidak mudah memang, apalagi pada 2017 mendatang, kebutuhan listrik di negara dengan populasi penduduk sekitar 5 juta jiwa tersebut diperkirakan akan mengalami penambahan menjadi 2.000 megawatt (MW).Tak heran, demi untuk memenuhi kebutuhan listriknya, salah satu negara yang paling diminati oleh para miliarder dunia sebagai lokasi tinggal dan lokasi bisnis tersebut berencana melakukan impor listrik dari negara lain. Pada 2013, tender impor listrik tersebut rencananya akan mulai diprogramkan. Tak hanya Indonesia yang rencananya akan diwakili oleh bright Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam, rencana tersebut juga diminati perusahaan listrik asal Malaysia.Sejauh ini, Singapura yang memiliki populasi penduduk sekitar 5 juta jiwa, dianggap sebagai sala satu negara terbaik di ASEAN dalam hal kecukupan penyedia-an daya listrik secara nasional, dan juga dari sisi penetapan harga listrik. Singapura yang memiliki pendapatan per kapita nasional sekitar 41.430 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp373 juta tersebut menggunakan skema penetapan tarif regional yang berbeda antar-satu daerah dengan daerah lain atau menggunakan skema feed in tariff.

Dengan skema National Electrici-ty Market of Singapore (NEMS), otoritas kelistrikan Singapura, yakni Energy Market Authorithy of Singapore (EMA) terbukti mampu mengelola dan mengatur distribusi kelistrikan di negara tersebut dengan baik. NEMS memang dirancang oleh EMA dalam rangka menciptakan efisiensi pasokan listrik dengan harga yang kompetitif. Komersialisasi dan divestasi kelistrikan yang dijalankan sejak 1995 di Singapura, mendorong peran swasta untuk memperkuat sektor kelis-trikan negeri Singa tersebut.Di bawah Undang-Undang Kelistrikan Singapura, EMA selaku regulator listrik negara tersebut mengatur sedemikian rupa pasar dan mekanisme kelistrik-an Singapura. Selain lisensi dari EMA, perusahaan-perusahaan listrik di Singapura harus mematuhi kode etik sistem kelistrikan di sana dan menerapkan bisnis tenaga listrik sesuai dengan standar yang berlaku.Dalam struktur NEMS, Singapura membagi pasar listriknya menjadi menjadi wholesale market (grosir) dan pasar ritel. Wholesale market lebih ditujukan untuk menjaga keamanan cadangan pasokan listrik secara nasional di negara tersebut dengan mekanisme transaksi listrik secara lelang dengan tujuan penyedia-an listrik dalam jangka panjang dalam skema energy market company (EMC). Contohnya adalah rencana lelang impor impor listrik melalui sistem tender yang akan diikuti Bright PLN Batam dan perusahaan listrik asal Malaysia pada 2013 mendatang. Sementara, pasar ritel listrik lebih ditujukan pada mekanisme transaksi listrik kepada pelanggan akhir dengan beberapa skema jual beli listrik. Kendati demikian, harus diakui ketersediaan listrik di negara tersebut relatif terbatas. Guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, Singapura pun melakukan impor listrik dari negara lain, diantaranya rencana pembelian listrik dari Johor Baru, Malaysia, dan rencana pembelian listrik negara tersebut dari Batam.Tak heran, walaupun kebutuhan listrik di Singapura dari waktu ke waktu terus bertambah seiring dengan peningkatan kapasitas perekonomian di negara tersebut, namun kesediaan listrik di negara tersebut tidak pernah menjadi kekhawatiran investor untuk melakukan investasi di sana.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jepang yang tidak dimiliki IndonesiaKendati tidak memiliki sumber daya energi, Jepang tak kekurangan pasokan sumber daya energi. Bagaimana pengelolaan sumber daya energi di Negeri Matahari Terbit tersebut? Jepang memang tidak memiliki sumber daya energi berbasis minyak untuk menghasilkan listrik buat negara tersebut. Namun, sejauh ini, pasokan energi listrik ke negara tersebut cukup berlimpah. Padahal, sebagai negara kepulauan, Jepang juga memiliki kendala untuk berbagi energi dengan negara lain. Meskipun menghadapi persoalan dalam hal bahan baku energi, Jepang tidak pernah menyerah. Memang, sebagian besar sumber bahan baku energi listrik di negera tersebut dipasok dari negara lain.Sekitar 80% sumber bahan baku energi Jepang berasal dari luar negeri. Namun, dengan semangat samurai yang dimiliki negara tersebut, Jepang mampu mengelola energi mereka secara efisien. Bahkan, sejumlah terobosan di bidang energi mampu dihasilkan Jepang. Jepang yang tidak memiliki sumber daya energi listrik bahkan berhasil menciptakan kendaraan ramah lingkungan dengan teknologi hibrida. Toyota dan Honda, dua produsen mobil terbesar asal Jepang, merupakan pemasar mobil ramah lingkungan tersebut. Tak hanya itu, Jepang juga sedang mengujicoba taksi listrik. Proyek tersebut hasil kerjasama pemerintah Jepang dengan Batter Place-penyedia kendaraan listrik di dunia yang berbasis di California, dan Nihon Katsu-salah satu operator taksi terbesar di Jepang. Taksi listrik tersebut, saat ini sudah dioperasikan di Tokyo dengan mobil Nissan SUV Dualis. Taksi listrik itu menggunakan baterai yang per baterainya memiliki ketahanan hingga 100 kilometer. Di sisi lain, sebagai negara yang cukup maju di Asia, perusahaan-perusahaan asal Jepang juga gencar melakukan investasi bidang kelistrikan di negara-negara lain. Salah satu target utamanya adalah di Indonesia. Banyak perusahaan kelistrikan asal Jepang yang melakukan investasi bidang kelistrikan di Indonesia, baik pada proyek infrastruktur kelistrikan 10 ribu mega watt (MW) di Tanah Air ataupun pengembangan kelistrikan lain. Proyek-royek investasi listrik perusahaan Jepang di Indonesia di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Siguragura, PLTA Tangga, dan Pabrik Peleburan Aluminium Kuala Tanjung. Dalam proyek-proyek tersebut ada 12 perusahaan penanaman modal asal Jepang yang terlibat.Pengembangan kelistrikan di Jepang bukan tanpa kendala. Beberapa kali akibat fluktuasi harga minyak, pemerintah Jepang sempat dibuat frustasi. Pada era tahun 1970-an, krisis minyak tahun 1973, membuat pertumbuhan ekonomi Jepang terganggu. Ketka itu, pertumbuhan ekonomi Jepang turun hingga -0,5% dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,1%. Berdasarkan pengalaman tersebut, Jepang berupaya untuk mengatasi ketergantungan sumber bahan baku energi berbasis minyak. Pemerintah Jepang sangat sadar dengan kendala bahan baku minyak dan energi dari fosil lainnya. Apalagi, saat itu sumber bahan baku utama kelistrikan di Jepang berasal dari minyak dan batu bara. Mengatasi kendala tersebut, pada saat itu pemerintah Jepang memutuskan untuk mendorong perusahaan-perusahaan swasta di Jepang agar terlibat dalam penimbunan stok minyak. Perusahaan-perusahaan swasta di Jepang diminta untuk melakukan penimbunan sebagai antisipasi krisis minyak di dunia. Alhasil, ketika terjadi krisis minyak akibat perang teluk tahun 1991, dampak krisis tersebut tidak terlalu besar bagi Jepang. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah Jepang mengharapkan agar perusahaan-perusahaan swasta yang terlibat dalam penimbunan minyak, dapat memasok dan melepaskan stok secara cepat dan fleksibel. Juga, bisa memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, terutama saat darurat. Di sisi lain, pemerintah Jepang diharapkan dapat mengenali dan menghargai fungsi penyimpanan swasta dan memberikan dukungan politik yang cukup kepada sektor swasta. Sistem penyimpanan minyak di Jepang, hanya dapat dikurangi atau dilepaskan (dicairkan) oleh pemerintah dalam masa krisis, yang melibatkan suatu gangguan pasokan mendadak. Selain itu, Jepang menempuh sejumlah langkah yang berhubungan dengan cadangan untuk mencegah dampak gangguan minyak dan perubahan harga secara tajam. Langkah-langkah tersebut diantaranya dengan melakukan diversifikasi energi, khususnya secara khusus fokus terhadap sumber energi nuklir dan gas. Untuk mengurangi ketergantungan minyak terhadap Timur Tengah, Jepang giat mencari sumber bahan baku minyak ke negara lain seperti Cina, Indonesia dan Meksiko. Perusahaan-perusahaan Jepang, juga gencar berinvestasi untuk memproduksi minyak mentah di luar negeri. Kini, secara keseluruhan impor minyak dari Timur Tengah telah berkurang dan menjadi sekitar 40%. Langkah lainnya adalah meningkatkan swasembada energi, mengurangi emisi, dan mengurangi biaya energi. Hasilnya, efisiensi energi Jepang telah meningkat hampir 30%. Sekitar sepertiga energi listrik di Jepang, dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Jepang memang cukup gencar mengembangkan energi alternative tersebut. Bagi Jepang, energi nuklir merupakan pilihan bijak, mengingat negara tersebut tidak memiliki sumber daya energi minyak. Itu sebabnya Jepang bertekad memanfaatkan energi nuklir sebagai untuk memasok energi nasionalnya. Selain meningkatkan pasokan energi, bagi Jepang nuklir juga meningkatkan stabilitas pasokan energi dan bagain dari tanggung jawab negara tersebut untuk mengurangi emisi karbon dioksida sebagaimana tertuang dalam Protokol Kyoto.Lainnya, pengoperasian PLTN relatif lebih murah kalau dibandingkan dengan energi lain. Menurut Kazuyoshi Takayama dari Nippon Mitsubishi Oil Corporation, biaya untuk pembangkit energi hidroelektrik (melalui bendungan, misalnya) per kWh dalam yen adalah 8,2yen-13,3 yen, untuk minyak 10,0-17,3, LNG 5,8-7,1, batu bara 5,0-6,5, surya 46, angin 10-14. Kalau memakai energi nuklir, biaya per kwh dapat ditekan hingga 4,8 yen sampai 6,2 yen. Kini, Jepang terus berupaya mengembangkan program energi nuklir dan tak ragu untuk menawarkan penguasaan teknologi PLTN kepada negara lain, termasuk Indonesia. Seperti juga Prancis yang 80% pasokan energinya berasal dari nuklir, sejak 1973 Jepang berupaya mengembangkan energi nuklir. Kini, Jepang memiliki sekitar 53-55 PLTN. Nuklir memasok sekitar 50 giga watt (GW) atau erkontribusi sekitar 34,5% terhadap kebutuhan energi listrik nasional di Jepang. Dengan jumlah reaktor tersebut, Jepang menjadi negara ketiga terbesar di dunia yang memanfaatkan nuklir sebagai pembangkit listrik mereka. Untuk menjamin keamanan PLTN, Jepang membuat aturan tersendiri tentang nuklir yang disebut Hukum Dasar Energy Atom.Pengembangan nuklir sendiri tidak semulus yang dibayangkan. Pada pertengahan 1990, sempat terjadi beberapa kecelakaan nuklir di Jepang, diantaranya adalah kecelakaan nuklir Tokaimura. Beberapa pembangunan PLTN di Jepang juga sempat dibatalkan. Diantaranya, PLTN Maki yang dibatalkan tahun 2003,PLTN Kushima yang dibatalkan tahun 1997, PLTN Ashihama dan PLTN Hohoku.Namun Pemerintah Jepang tetap berkomitmen mengembangkan energi nuklir. Pascakecelakaan nuklir tersebut, Pemerintah Jepang banyak mendanai organisasi riset dan melakukan kontrol lebih ketat. Namun, Jepang tidak jera mengembangkan energi nuklir. Jepang bahkan berencana menjadi pemain kunci dalam kemitraan energi nuklir secara global.

BAB IIIPENUTUP1. KesimpulanDari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa, Indonesia memang sedang mengalami krisis listrik mengingat terlalu tingginya konsumsi listrik oleh masyarakat. Akan tetapi, kebijakan dan pelayanan yang buruk dari PT PLN Persero menjadi sisi negative dalam dunia energi di Indonesia. Bila dilihat perbandingan dengan Negara lain, PT PLN Persero masih jauh tetinggal dari segala aspek. Dalam mengatasi krisis yang berkepanjangan, PT PLN butuh terobosan baru ataupun alternatif yang sudah disadari sebelumnya, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).2. SaranSemoga dengan keterpurukan PT PLN Persero di mata masyarakat, Indonesia mampu memberikan pelayanan yang baik guna mengmbalikan citra positif PT PLN Persero yang telah lama hilang.

Daftar PustakaAdmin, blog: Mengintip Pembangunan Kelistrikan di Negeri Singa (online)Admin, blog : Strategi jitu Negara Sakura atasi Krisis Energi (online)PLN, Persero : Beban puncak listrik di sistem kelistrikann Jawa Madura Bali capai rekor tertinggi (online)Wikipedia, Indonesia: Perusahaan Listrik Negara (online)Wikipedia, Indonesia : PLTN Jepang (online)