Pleno Kasus Tb

download Pleno Kasus Tb

of 20

description

a

Transcript of Pleno Kasus Tb

Faktor-faktor yg Berhubungan dgn Meningkatnya MDR

Faktor-faktor yg Berhubungan dgn Meningkatnya MDRF1

Rumusan MasalahKunjungan Pasien TB Paru Tidak Kembali lagi di Puskesmas KCase FindingGejala KlinisMenemukan Mycobacterium tuberculose dalam sputum atau jaringan paru secara biakan.Batuk, demam subfebril, sesak nafas, malaiseEpidemiologiSebagian besar dari kasus TB ini (95%) dan kematiannya (98%) terjadi di negara-negara yang sedang berkembang. Di antara mereka 75% berada pada usia produktif yaitu 20-49 tahun. Karena penduduk yang padat dan tingginya prevalensi maka lebih dari 65% kasus-kasus TB yang baru dan kematian yang muncul terjadi di Asia.

Etiologi

Patofisiologi

Penatalaksanaan Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3Diberikan kepada: Penderita baru TBC paru BTA positif.Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3Diberikan kepada: Penderita kambuh.Penderita gagal terapi.Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3Diberikan kepada: Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.

Tahap Awalpasien mendapatkan obat setiap hari diawasi langsung mencegah terjadinya resistensi obat pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif dalam 2 bulan.Tahap Lanjutanmendapat obat lebih sedikit, (kurang lebih 4 -6 bulan), tahap lanjutan ini penting untuk membunuh kumanpersister sehingga mencegah kekambuhan.PencegahanProgram-program kesehatan masyarakat sengaja dirancang untuk deteksi dini dan pengobatan kasus dan sumber infeksi secara dini

DOTS (Directly Observed treatment Short Course strategy)Mengawasi pasien menelan masing-masing dosis pengobatan TbMeningkatkan ketaatan dan memastikan bahwa pasien meminum obat yang dianjurkanKomplikasiKomplikasi dini: pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus, Poncets arthropathyKomplikasi lanjut: Obstruksi jalan napas SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis), kerusakan parenkum berat fibrosis paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB.

Defenisi OperasionalVariabel terikat : Kejadian TB Paru BTA positif.Skala : nominal.Variabel bebas : Kualitas fisik rumah.Kualitas fisik rumah adalah keadaan fisik rumah dari responden.Skala pengukuran: ordinalVariabel perancu :Umur merupakan jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran hingga ulang tahun terakhir saat penelitian dilakukan. Umur diketahui dengan menggunakan kuesioner. Skala: rasio.Jenis kelamin adalah pembeda antara laki-laki dan perempuan.Skala: nominal.Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.Skala: nominal.Perilaku adalah suatu hal yang sering dilakukan atau sudah menjadi kebiasaan responden.Skala: nominal.

Jenis Penelitian : case controlWaktu penelitianSumber data penelitianPopulasi: semua pasien yang telah didiagnosis TB Paru dan memeriksakan diri di Puskesmas KCara Pemilihan Sampel Probability samplingSimple random samplingStratified random samplingCluster samplingSystematic sampling

Non probability samplingAccidental SamplingPurposive SamplingQuota Sampling

Sampel : Paien TB paru (kasus) dengan kunjungan tidak kembali (kontrol)Analisis Data a. Statistik Deskriptif salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanyab. Statistik Analisis Design Penelitian Penelitian cross sectionalpeneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu tiap subyek hanya diobservasi satu kali dan pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut. sering digunakan baik dalam studi klinis dan lapangan, desain digunakan baik dalampenelitian deskriptif maupun analitik.

Studi kasus kontrolPada studi kasus kontrol observasi atau pengukuran variabel bebas dan variabel tergantung tidak dilakukan pada saat yang sama. Peneliti melakukan pengukuran variabel tergantung, yakni efek, sedangkan variabel bebasnya dicari secara restrospektif karena itu sering juga disebut sebagai studi longitudinal. Pemilihan subyek kontrol ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan cara serasi (matcing) atau tanpa matching.

Studi kohortPada penelitian kohort yang diidentifikasi lebih dahulu adalah kausa atau faktor resikonya, kemudian sekelompok subyek (yang disebut kohort) diikuti secara prospektif selama periode tertentu untuk menentukan terjadi atau tidaknya efek.

Pengumpulan Data Sumber data: primer, sekunder, tersierTeknik: wawancara, kuesioner, pengamatan, pemeriksaanAnalisisAnalisis Deskriptif (Univariat)Analisis analitikAnalisis BivariatAnalisis MultivariatPenyajian data : tekstular,tabular dan grafikal

Etika PenelitianDalam melakukan penelitian perlu diperhatikan pula etika yang digunakan. Seperti meminta ijin atas kesediaan subyek penelitian dan juga mengenai kerahasiaan data dari subjek penelitian

Laporan Penelitian Masalah apa yang diteliti dan cara mempersoalkan masalah tersebut. Kepada siapa hasil penelitian tersebut berlaku, aau seberapa jauh hasil penelitian tersebut berlaku ( mewakili populasi) Pendekatan teknis apa yang dipakaiHasil penelitian Kesimpulan penelitian. Bentuk atau format laporan penelitian Bagian pendahuluan, yang terdiri dari : Halaman judulKata pengantarDaftar isiDaftar tabelDaftar gambar, grafik, diagram (ilustrasi)Bagian Inti/isi laporan, terdiri dari Pendahuluan, berisi tentang :Latar belakang masalah Pernyataan masalah Tujuan penelitian Kesimpulan Kegagalan penderita TB dalam pengobatan TB dapat diakibatkan oleh banyak faktor, seperti obat, penyakit, dan penderitanya sendiri.

Berdasarkan kasus yang didapat penulis menyimpulkan design penelitian yang tepat pada kasus ini adalah design cross sectional.