Pledoi Tofan - WSM Law Office & Pratners
-
Upload
syafuan-syaripi-majid-sh-mm-mh -
Category
Documents
-
view
307 -
download
15
description
Transcript of Pledoi Tofan - WSM Law Office & Pratners
NOTA PEMBELAAN (PLEDOI)
DALAM PERKARA PIDANA UMUM
NO. REGISTER PERKARA : PDM-299/JKT.TM/4//2012
ATAS NAMA
TERDAKWA : TOFAN POETRA UNGGUL
UNTUK KEADILAN
PENGADILAN NEGERI JAKARTA TIMUR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
persidangan pada hari ini dengan acara pembacaan Pledoi oleh kami Tim
Penasihat Hukum Terdakwa dapat terlaksana sesuai agenda yang telah
ditentukan dalam persidangan sebelumnya.
Selanjutnya kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Majelis
Hakim pemeriksa perkara ini atas kesempatan yang telah diberikan kepada
kami untuk membacakan pledoi/pembelaan terhadap Terdakwa. Hal yang
sama kami sampaikan pula kepada Panitera Pengganti yang telah mencatat
seluruh fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan. Kepada Jaksa
Penuntut Umum kami berikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena
telah berupaya menjalankan kewajiban dengan sebaik-baiknya dalam perkara
ini guna dan untuk menemukan kebenaran formil dan materiil dari hukum
pidana ke arah tercapainya prinsip dan tujuan hukum serta tegaknya
keadilan. Tak lupa kami ucapkan pula terima kasih kepada para Wartawan
yang setia mengikuti persidangan dan telah menulis serta meliput selama ini
demi terciptanya keadilan yang terbuka. Sehingga persidangan ini dapat
diaudit masyarakat.
1
Sesuai dengan tuntutan sistem peradilan kita, Jaksa Penuntut Umum
mewakili kepentingan publik-inklusif di dalamnya kepentingan korban serta
Tim Penasihat Hukum yang mewakili kepentingan Terdakwa, maka perbedaan
sudut pandang ini memberikan perbedaan nuansa dalam mencari dan
mengidentifikasikan “kebenaran materiil” guna menegakkan keadilan,
kebenaran dan hikmah. Walaupun demikian, bisa saja terjadi persamaan
pandangan antara Jaksa Penuntut Umum dan Tim Penasihat Hukum dalam
menilai suatu fakta jika keduanya berupaya secara jujur dan mengedepankan
obyektifitas.
Bahwa sebagaimana kita ketahui bersama, dalam perkara ini adalah
para pihak yang ada relevansinya, yaitu Terdakwa, Tim Penasihat Hukum,
Jaksa Penuntut Umum, dan Hakim yang masing-masing mempunyai sikap
dalam menyikapi suatu perkara khususnya dalam persidangan yang
terhormat ini.
TERDAKWA mempunyai sikap een subjektieve beoordeling van een
subjektieve positie artinya kedudukan Terdakwa adalah bebas untuk
mengambil sikap dalam persidangan. Ia hanya mengambil sikap untuk
membela kepentingannya sendiri. Ia boleh menyangkal setiap tuduhan atau
mempunyai hak ingkar.
PENASIHAT HUKUM mempunyai sikap een objektieve beoordeling van
een subjektieve positie artinya sikap Penasihat hukum di dalam persidangan
harus selalu bersandar pada kepentingan Terdakwa, namun harus tetap
bersikap obyektif. Harus menggunakan ukuran obyektif dalam upaya
meringankan bahkan membebaskan Terdakwa.
JAKSA PENUNTUT UMUM / JAKSA mempunyai sikap een subjektieve
beoordeling van een objektieve positie artinya Jaksa Penuntut Umum sebagai
wakil Negara harus menyandarkan sikap kepada kepentingan masyarakat
dan Negara. Namun, Jaksa Penuntut Umum juga harus bersandar pada ukuran
2
objektif. Dalam arti kata, ketika dalam persidangan ternyata tidak terdapat
cukup bukti tentang kesalahan Terdakwa, maka Jaksa Penuntut Umum
harus meminta supaya Terdakwa dibebaskan. Karena persidangan ini bukan
semata-mata untuk mengabdi kepada kepentingan perseorangan dan
membuktikan bahwa telah ada orang yang dihukum, sehingga dengan telah
dihukum berarti telah terjadi penegakan hukum. Jelas ini pandangan keliru
dan menjerumuskan serta berbahaya.
HAKIM memiliki sikap een objektieve beoordeling van een objektieve
positie artinya hakim harus memperhatikan kepentingan berbagai pihak, baik
kepentingan Terdakwa, saksi maupun kepentingan Jaksa Penuntut Umum.
Yang dalam bahasa hukum ada adagium yang menyatakan “Audi et elteram
partem” hakim harus mendengar berbagai belah pihak dalam memberikan
vonis, hakim harus berdasarkan kepada hukum, undang-undang, kebenaran,
dan keadilan, baik itu keadilan masyarakat maupun keadilan bagi Terdakwa
itu sendiri.
Oleh karena itu kami yakin dan menyerahkan sepenuhnya kepada
Majelis Hakim yang telah teruji keprofesionalannya untuk memberikan
putusan yang arif, bijaksana dan adil terhadap diri Terdakwa.
Bahwa setelah kami Tim Penasihat Hukum diberi kesempatan oleh
Majelis Hakim untuk membaca, mempelajari, menyimak dan menelaah surat
tuntutan (requisitoir) maupun Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum serta
berdasar fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, maka kami mulai
pembelaan / Pledoi ini dengan sistematika sebagai berikut :
Atas Surat Tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum perkara tindak pidana
memiliki, menyimpan, membawa dan menjual belikan senjata api berikut
peluru tanpa dilengkapi dengan surat kepemilikan senjata api yang syah. No.
Register Perkara : PDM-299/JKT.TM/4//2012 tertanggal 10 Juli 2012 di
persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
3
DALAM PERKARA TINDAK PIDANA UMUM : NO REGISTER 638/PID.B/2012/PN.JKT.TIM
NAMA LENGKAP : TOPAN POETRA UNGGUL
TEMPAT LAHIR : JAKARTA
UMUR / TANGGAL LAHIR : 28TAHUN / 29 JANUARI 1984
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
KEBANGSAAN : INDONESIA
TEMPAT TINGGAL : JL. CIBUBUR INDAH VI NO. 12-14,RT.006/011
KEL. CIBUBUR, KEC CIRACAS, JAKARTA TIMUR
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : WIRASWASTA
PENDIDIKAN : STRATA 1
Kepada yang terhormat,
Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum
Yang memeriksa dan mengadili perkara No Register 638/Pid.B/2012/PN.Jkt.Tim
Di
Jakarta
4
Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. NURUL SYAFUAN, SH., MM
2. RITA HARTATI, SH
Para Advokat pada kantor Advokat dan Konsultan Hukum WSM LAW OFFICE &
PARTNERS berkantor di Komplek Komplek Perkantoran Buncit Mas Blok D No.
1 Mampang, Jakarta Selatan, yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama serta untuk kepentingan hukum TERDAKWA TOPAN POETRA UNGGUL
dengan ini, perkenankanlah kami, untuk menyampaikan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada Majelis Hakim yang telah memberikan kesempatan
kepada kami, selaku Penasehat Hukum TERDAKWA, untuk menyusun, dan
mengajukan Nota Pembelaan / Pledoi ini, yang berkenaan dengan pengajuan
Tuntutan Pidana oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap Klien kami, seperti
tersebut di bawah ini :
TERDAKWA telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum sebagai berikut :
“tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima,
mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan,
menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau
mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut,
menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari
Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 1 ayat 1 UU Darurat
RI No. 12 Tahun 1951.
5
I. DASAR HUKUM PENGAJUAN PEMBELAAN / PLEDOI
- Bahwa Tuntutan Pidana dan Pledoi (Pembelaan) pada dasarnya
merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam suatu proses
pemeriksaan perkara pidana dan sebenarnya dapatlah dikatakan bahwa
keberadaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum,
saling berkaitan dengan Nota Pembelaan yang diajukan oleh TERDAKWA
atau Penasehat Hukum TERDAKWA, karena tuntutan pidana yang
diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maupun pembelaan yang diajukan
oleh TERDAKWA atau Penasehat Hukum TERDAKWA, pada hakekatnya
merupakan proses “dialogis jawab menjawab terakhir” dalam suatu
proses pemeriksaan suatu perkara pidana.
- Bahwa berdasarkan ketentuan hukum Acara Pidana Pasal 182 ayat (1)
huruf b KUHAP, maka kepada TERDAKWA dan atau Penasehat Hukum
TERDAKWA diberikan hak untuk mengajukan Pledoi (Pembelaan) atas
Tuntutan Pidana yang telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum .
- Bahwa dalam kesempatan ini perlu kami tegaskan, karena pada
hakekatnya pengajuan Pledoi (Pembelaan) ini bukanlah bertujuan untuk
melumpuhkan dakwaan dan Tuntutan Pidana yang diajukan oleh Jaksa
Penuntut Umum, akan tetapi perbedaan argumentasi, prinsip dan
pandanganlah yang menimbulkan kesenjangan diantara kedua misi yang
diemban, namun kesemuanya itu bermuara pada kesamaan tujuan yaitu
usaha dan upaya melakukan penegakan hukum serta keinginan untuk
menemukan kebenaran hukum.
- Bahwa berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah kami sampaikan
tersebut di atas, dapatlah kiranya dijadikan sebagai suatu dasar hukum
bagi TERDAKWA / Penasehat Hukum TERDAKWA dalam menyampaikan
Pledoi (Pembelaan) ini.
6
II. LATAR BELAKANG KASUS/PERMASALAHAN
Sebelum kami mengadakan pembelaan dalam perkara ini, maka pada
bagian ini, kami Penasehat Hukum TERDAKWA terlebih dahulu
menyampaikan dan mengemukakan mengenai permasalahan dalam
perkara ini, yaitu :
- Bahwa berawal dari di tangkapnya Johannes Albertus dan berdasarkan
pengakuan dari Johannes Albertus tentang kepemilikan Senjata Api Merk
Walther dengan nomor seri 290195 milik TERDAKWA, maka pada tanggal
2 Februari 2012 petugas polisi dari Satuan Subditranmor Direktorat
Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan pengembangan dan
pada pukul 22.15 WIB, bertempat di MC Donald Cibubur, Jakarta Timur
petugas polisi berhasil menangkap TERDAKWA dengan barang bukti
yang disita yaitu 4 butir peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna
hitam.
- Bahwa dari hasil pemeriksaan di Polda Metro Jaya TERDAKWA mengakui
bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan 4 butir
peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna hitam adalah milik
TERDAKWA.
- Bahwa dari hasil pemeriksaan di Polda Metro Jaya TERDAKWA juga
mengakui pada awal Januari 2012 TERDAKWA mengggadaikan Senjata
Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 tersebut kepada Johannes
Albertus dengan harga gadai sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima
juta rupiah) dengan kesepakatan TERDAKWA akan membayar bunga
pinjaman gadai tersebut sebesar 10 % perminggu dan rencana
TERDAKWA akan menebusnya pada tanggal 8 Februari 2012.
7
III. FAKTA-FAKTA HUKUM DI DALAM PERSIDANGAN
Barang-barang Bukti :
4 butir peluru
1 sarung senjata yang berwarna hitam
Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah
menurut hukum, karena itu dapat digunakan untuk memperkuat
pembuktian hakim dan memperlihatkan barang bukti tersebut kepada
TERDAKWA dan saksi-saksi, dan oleh yang bersangkutan telah
dibenarkan.
- Bahwa pada bagian ini kami Penasehat Hukum TERDAKWA tidak akan
mengulang dan menguraikan kembali secara detail mengenai
keterangan saksi-saksi maupun keterangan TERDAKWA, karena
semuanya secara lengkap telah tercantum dan tercakup jelas dalam
Berita Acara Sidang.
- Bahwa kami Penasehat Hukum TERDAKWA, hanya menitik beratkan
pada keterangan saksi yang mematahkan dan melemahkan Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum, diantaranya :
Keterangan Saksi :
Nama Johanes Albertus, usia 29 Tahun, tempat tanggal lahir Jakarta, 22
April1983, Agama Kristen, Kebangsaan Indonesia, pekerjaan wiraswasta,
Pendidikan terakhir S1, alamat Jl. Bangka IV/9 Rt. 014/003 Kel. Pela
Mampang, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Saksi menerangkan
pada pokoknya sebagai berikut :
8
Bahwa saksi membenarkan semua keterangan dalam BAP.
Benar saksi dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani serta
bersedia untuk diperiksa serta akan memberikan keterangan serta
jawaban yang sebenarnya.
Bahwa saksi mengetahui keterangannya diambil sehubungan dengan
tindak pidana “tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat,
menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba
menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan
padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan,
mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau
mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau
sesuatu bahan peledak” yang didakwakan kepada TERDAKWA.
Bahwa benar saksi mengenal TERDAKWA.
Bahwa benar Saksi kenal dengan TERDAKWA pada sekitar bulan April
2011.
Bahwa benar Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195
adalah milik TERDAKWA yang digadikan kepada Saksi.
Bahwa benar TERDAKWA telah menggadaikan Senjata Api Merk Walther
dengan nomor seri 290195 kepada saksi seharga Rp. 25.000.000 (dua
puluh lima juta rupiah) tanpa di lengkapi dengan peluru
Bahwa benar TERDAKWA menjanjikan membayar bunga pinjaman atas
gadai tersebut sebesar 10% perminggu
Atas keterangan saksi tersebut TERDAKWA menyanggah pernyataan dalam
Surat Dakwaan dan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang
menyatakan bahwa 3 butir peluru yang terdapat dalam magazen adalah
milik TERDAKWA, TERDAKWA hanya menggadaikan satu pucuk Senjata Api
Merk Walther dengan nomor seri 290195 tanpa peluru. TERDAKWA
9
mengakui bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan
4 butir peluru serta 1 sarung senjata warna hitam yang ditemukan pada
saat penangkapan dan penggeledahan adalah milik TERDAKWA.
Keterangan Ahli :
Nama Muhammad Iqbal, usia 27 Tahun, tempat tanggal lahir Jakarta, 3
April1985, Agama Islam, Kebangsaan Indonesia, pekerjaan Polri, alamat
kantor Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya Jl.Jend. Sudirman, Jakarta
Selatan.
Ahli di bawah sumpah di persidangan pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
Benar bahwa ahli mempunyai keahlian di bidang senjata api.
Benar bahwa ahli tidak kenal dengan TERDAKWA
Benar bahwa ahli telah memeriksa Senjata Api Merk Walther dengan
nomor seri 290195 dan 4 butir peluru serta 1 sarung senjata warna
hitam milik TERDAKWA.
Benar bahwa Senjata Api tersebut boleh digunakan oleh pihak Sipil
untuk kepentingan bela diri dengan dilengkapi surat ijin.
Benar bahwa ahli menerangkan bahwa Senjata Api Merk Walther
dengan nomor seri 290195 adalah senjata api genggam jenis pistol asli
buatan pabrik.
Benar bahwa senjata api ini adalah Kaliber 32 (7, 65 mm) dan masih
layak pakai.
Benar bahwa 4 butir peluru yang diketahui milik TERDAKWA adalah
peluru tajam asli buatan pabrik dan masih aktif.
10
Benar bahwa setelah dilakukan pengecekan di bagian Yanmin Subdit
Wassendak Ditintelkam Polda Metro Jaya (Pelayanan Administrasi
Subdirektorat Pengawasan Senjata Api dan Bahan Peledak Direktorat
Intel dan Keamanan Polda Metro Jaya) nama TERDAKWA tidak terdaftar
sebagai pemilik senjata api jenis apapun.
Keterangan TERDAKWA :
Nama Topan Poetra Unggul, usia 28 Tahun, tempat tamggal lahirJakarta 29
Januari 1984, Agama Islam, Kebangsaan Indonesia, pekerjaan wiraswasta,
alamat Jl. Cibubur Indah VI No. 12-14, Rt.006/011, Kel. Cibubur, Kec.
Ciracas, Jakarta Timur.
TERDAKWA pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Benar bahwa TERDAKWA sewaktu diperiksa dalam keadaan sehat baik
jasmani maupun rohani dan bersedia untuk diperiksa serta akan
memberikan keterangan serta jawaban dengan sebenarnya.
Benar TERDAKWA sewaktu diperiksa mengaku belum pernah dihukum.
Benar TERDAKWA sewaktu diperiksa TERDAKWA didampingi penasehat
hukum.
Bahwa benar TERDAKWA mengerti alasan dilakukannya persidangan.
Bahwa benar TERDAKWA kenal dengan Saksi Johannes Albertus.
Bahwa TERDAKWA membenarkan semua keterangannya dalam BAP.
Benar bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195 dan
4 butir peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna hitam sebagai
barang bukti yang disita adalah milik TERDAKWA.
11
Bahwa benar TERDAKWA telah menggadaikan Senjata Api Merk Walther
dengan nomor seri 290195 kepada Saksi Johannes Albertus seharga Rp.
25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) tanpa di lengkapi dengan
peluru.
Bahwa benar TERDAKWA menjanjikan membayar bunga pinjaman atas
gadai tersebut sebesar 10% perminggu
Bahwa tujuan TERDAKWA memiliki Senjata Api tersebut adalah untuk
kepentingan bela diri, mengingat pekerjaan yang dilakukan oleh
TERDAKWA adalah sebagai Pengelola Perparkiran di daerah Jakarta dan
sekitarnya yang rawan akan konflik di lapangan.
Bahwa TERDAKWA menyadari bahwa memiliki senjata api tanpa surat
ijin adalah salah.
IV. ANALISA HUKUM ATAS TUNTUTAN JAKSA PENUNTUT UMUM
I. ANALISIS FAKTA
Bahwa dari fakta-fakta persidangan yang telah kami uraikan di atas
tadi, maka dapatlah kami simpulkan sebagai berikut:
- Bahwa berawal dari di tangkapnya Johannes Albertus dan berdasarkan
pengakuan dari Johannes Albertus tentang kepemilikan Senjata Api
Merk Walther dengan nomor seri 290195 milik TERDAKWA, maka pada
tanggal 2 Februari 2012 petugas polisi dari Satuan Subditranmor
Direktorat Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya melakukan
pengembangan dan pada pukul 22.15 WIB, bertempat di MC Donald
12
Cibubur, Jakarta Timur petugas polisi berhasil menangkap TERDAKWA
dengan barang bukti yang disita yaitu 4 butir peluru berikut 1 sarung
senjata yang berwarna hitam.
- Dari hasil pemeriksaan di Kepolisian daerah Polda Metro Jaya
TERDAKWA mengakui bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor
seri 290195 dan 4 butir peluru berikut 1 sarung senjata yang berwarna
hitam adalah milik TERDAKWA.
- Bahwa berpindahnya penguasaan atas senjata api tersebut dari tangan
TERDAKWA kepada Johannes Albertus adalah karena TERDAKWA telah
menggadaikan Senjata Api Merk Walther dengan nomor seri 290195
kepada Saksi Johannes Albertus seharga Rp. 25.000.000 (dua puluh
lima juta rupiah) tanpa di lengkapi dengan peluru dan TERDAKWA
menjanjikan membayar bunga pinjaman atas gadai tersebut sebesar
10% perminggu
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi Johannes Albertus dan keterangan
TERDAKWA, TERDAKWA menyanggah pernyataan dalam Surat Dakwaan
dan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang menyatakan bahwa 3
butir peluru yang terdapat dalam magazen adalah milik TERDAKWA,
TERDAKWA hanya menggadaikan satu pucuk Senjata Api Merk Walther
dengan nomor seri 290195 tanpa peluru.
- TERDAKWA mengakui bahwa Senjata Api Merk Walther dengan nomor
seri 290195 dan 4 butir peluru serta 1 sarung senjata warna hitam
yang di temukan pada saat penangkapan dan penggeledahan adalah
milik TERDAKWA.
II. ANALISIS YURIDIS
13
Unsur-unsur dalam dakwaan:
Bahwa TERDAKWA didakwa dalam dakwaan sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 1 ayat 1 UU Darurat RI No. 12 Tahun 1951.
“Barang siapa tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat,
menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba
menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan
padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan,
mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau
mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, munisi atau
sesuatu bahan peledak”
Adapun Unsur-unsurnya sebagai berikut :
Barang siapa
tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba
memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai,
membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam
miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan,
mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia
sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak
III. PERMOHONAN
14
Demikian Nota Pembelaan atau Pledoi ini kami ajukan, perkenankan kami
memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini agar :
1. Memberikan hukuman kepada TERDAKWA yang seadil-adilnya,
mengingat TERDAKWA masih muda dan masih banyak kesempatan
untuk melakukan hal yang lebih baik lagi.
2. TERDAKWA tidak berbelit – belit memberikan keterangan.
3. TERDAKWA mengakui perbuatan yang telah dilakukan.
4. TERDAKWA menyesali melakukan tindak pidana.
5. TERDAKWA sopan dan bekerjasama dalam mengikuti proses
persidangan.
6. TERDAKWA belum pernah melakukan tindak pidana sebelumnya.
7. Dalam kehidupan sehari – hari TERDAKWA dikenal berkelakuan baik di
dalam masyarakat.
8. TERDAKWA mempunyai tanggungan keluarga/sebagai tulang punggung
keluarga.
9. Membebankan biaya perkara kepada Negara.
Akhirnya, tibalah saatnya kami menutup pembelaan ini, dengan
mengutip adagium hukum yang selalu kita dengar bersama, walau tidak
pernah diterapkan secara konsisten, yaitu Azas Indubio Proreo yang
artinya “Lebih baik membebaskan 1000 orang yang bersalah daripada
menghukum satu orang yang tidak bersalah.”
Dan akhir kata semoga Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih
melimpahkan berkat dan karunia kepada Majelis Hakim yang mengadili dan
memutus perkara ini.
15
Sekian dan terima kasih.
Penasehat Hukum TERDAKWA
NURUL SYAFUAN, SH.,MM
RITA HARTATI, SH
16