Planning Tatalaksana Dan Monitoring CKD

download Planning Tatalaksana Dan Monitoring CKD

of 1

description

ckd

Transcript of Planning Tatalaksana Dan Monitoring CKD

Planning TatalaksanaGagal ginjal kronik tidak dapat disembuhkan. Jadi tujuan terapi pada pasien dengan gagal ginjal kronik adalah :a) Memperlambat kerusakan ginjal yang terjadib) Mengatasi faktor yang mendasari gagal ginjal kronis (misalnya: diabetes malitus, hipertensi, dan sebagainya)c) Mengobati komplikasi dari penyakitd) Menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak dapat bekerjaUntuk menjegah terjadinya kerusakan ginjal yang lebih parah dan mengatasi faktor yang memperburuk fungsi ginjal, maka diperlukan kontrol gula darah yang baik pada pasien diabetes melitus, kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi (usahakan tekanan darah di bawah 130/80 mmHg), dan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjalnya. Komplikasi dari gagal ginjal juga harus ditangani. Penumpukan cairan diatasi dengan pemberian obat, anemia diatasi dengan pemberian obat yang menstimulasi pembentukan sel darah merah dan kadang-kadang ditambah suplemen zat besi. Penyakit tulang dapat terjadi karena kegagalan ginjal untuk menghasilkan vitamin D bentuk aktif dan ketidakmampuan ginjal untuk membuang zat fosfor. Oleh karena itu dapat diberikan vitamin D bentuk aktif dan obat yang mengikat fosfor ke usus. Pada gagal ginjal stadium akhir, fungsi ginjal dapat digantikan hanya dengan dialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal. Perencanaan dialisis atau transplantasi ginjal biasanya dimulai pada gagal ginjal kronik stadium IV.Monitoring 1. Pengukuran harian terhadap jumlah urin yang dikeluarkan, asupan cairan, dan berat badan pasien harus dilakukan.2. Tanda-tanda vital juga harus dimonitor setidaknya setiap hari (lebih sering jika penyakit pasien dalam tahap kritis).3. Tes harian lainnya berupa: urinalisis, tes darah untuk mengukur elektrolit serum (seperti kalium, fosfor, dan kalsium), BUN, kreatinin dan jumlah sel darah lengkap.4. Monitor keseimbangan asam basa tubuh untuk mencegah kejadian komplikasi penyakit lain.5. Monitoring terapi obat harus dilakukan untuk obat-obat yang memiliki kisaran terapi sempit.