PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii...

138
HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA/I KELAS XI IPA 2 DAN XI IPS 2 DI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Alvita Anjarsari Hamungpuni 121114073 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGANKEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA/I KELAS XI IPA 2 DAN XI

IPS 2 DI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:Alvita Anjarsari Hamungpuni

121114073

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGJURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

iv

HALAMAN MOTTO

Savor every moment, every hunch the God bequeth on to you,and on His name sake you walk every steps;

you’ll be blessed.-Alvita Anjarsari Hamungpuni-Be happy not because everything is good.

But because we can see the good in everything.-AS-He has made everything beautiful in it’s time.-Ecclesiastes 3:11-

I’m a little pencil in the hand of a writting God,who is sending a love letter to the world.-Mother Teresa-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ini Kupersembahkan Bagi...

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,

Yang senantiasa menjadi penopang hidupku.

Kedua Orangtua Tercinta,

Yang selalu memotivasi, mendampingi, mendoakan

dan memberi masukan kepadaku

serta mencukupi semuanya sampai saat ini.

Kakakku Tersayang,

Yang selalu mendoakan, memberi bantuan

dan dukungan kepadaku dengan begitu sabarnya.

Keponakanku Terkasih,

Yang selalu menghiburku dikala aku risau.

Semua Keluarga Besarku,

Yang selalu mendoakan, membantu dan mendukungku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGANKEMAMPUAN MENGELOLA EMOSI SISWA/I KELAS XI IPA 2 DAN XI IPS 2

DI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

Alvita Anjarsari HamungpuniUniversitas Sanata Dharma

Yogyakarta2017

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui hubungan yang positif dansignifikan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosisiswa, (2) mengetahui seberapa tinggi tingkat pola asuh demokratis, (3) mengetahui butir-butir pengukuran pola asuh demokratis yang teridentifikasi perolehan skornya rendah, (4)mengetahui seberapa tinggi tingkat kemampuan mengelola emosi, (5) mengetahui butir-butir pengukuran kemampuan mengelola emosi yang teridentifikasi perolehan skornyarendah pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta TahunAjaran 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik korelasi. Subjekpenelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahunajaran 2016/2017 yang berjumlah 48 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalahkuesioner pola asuh demokratis yang berjumlah 63 item dan kemampuan mengelolaemosi yang berjumlah 55 item. Koefisien reliabilitas instrumen penelitian ini dianalisismenggunakan teknik Alfa Cronbach yang disesuaikan dengan kriteria Guilford. Dari hasilperhitungan dengan Alfa Cronbach pada kuesioner pola asuh demokratis diperolehkoefisien senilai 0,945 dan reliabilitas instrumen masuk dalam kriteria sangat tinggi sertapada kuesioner kemampuan mengelola emosi diperoleh koefisien senilai 0,944 danreliabilitas instrumen masuk dalam kriteria sangat tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 44 (91,67%) siswa memiliki pola asuhdemokratis pada kategori tinggi, berarti pola asuh demokratis pada siswa sudah baik, 4(8,33%) siswa pada kategori sedang dan tidak ada siswa yang berada di kategori rendah.Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa, 36 (75%) siswa memiliki kemampuanmengelola emosi pada kategori tinggi, berarti siswa memiliki kemampuan mengelolaemosinya sudah baik, sedangkan 12 (25%) siswa pada kategori sedang dan tidak adasiswa berada di kategori rendah. Hasil analisis butir item menunjukkan bahwa terdapat 6butir item pola asuh demokratis yang teridentifikasi rendah dan 3 butir item kemampuanmengelola emosi yang teridentifikasi rendah. Hasil analisis uji hipotesis menunjukkanbahwa nilai probabilitas kurang dari 0,05, yaitu 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukkanbahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis orangtua dengankemampuan mengelola emosi siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA Bopkri 2 diYogyakarta. Nilai koefisien korelasi yaitu 0,777, artinya ada hubungan positif antara polaasuh demokratis orangtua dengan kemampuan mengelola emosi siswa kelas XI IPA 2 danXI IPS 2 SMA Bopkri Yogyakarta. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pola asuhdemokratis orangtua maka semakin tinggi pula kemampuan mengelola emosi.

Kata kunci: pola asuh demokratis, kemampuan mengelola emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

ix

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN DEMOCRATIC PARENTING AND THE ABILITYTO MANAGE EMOTION OF IPA 2 XI GRADERS AND IPS 2 XI GRADERS ATSMA (SENIOR HIGH SCHOOL) BOPKRI 2 YOGYAKARTA, BATCH 2016/2017

Alvita Anjarsari HamungpuniSanata Dharma University

Yogyakarta2017

This research was aimed at (1) finding the positive and significant correlationbetween democratic parenting and the students’ ability to manage emotion, (2) finding thelevel of democratic parenting, (3) finding democratic parenting measurement itemsindentified as having a low score, (4) finding the level of ability to manage emotion, (5)finding emotion management ability measurement items identified as having low score onIPA 2 XI graders and IPS 2 XI graders at SMA Bopkri 2 Yogyakarta, batch 2016/2017.

This research was a descriptive research with correlation technique. The researchsubjects were 48 IPA 2 XI graders and IPS 2 XI graders at SMA Bopkri 2 Yogyakarta,batch 2016/2017. Data collection tool used was 63 items of democratic parentingquestionnaire and 55 items of emotion management ability questionnaire. Instrumentreliability coefficient of this research was analyzed by using Alfa Cronbach techniquemade suitable for Guilford criteria. From the calculation with Alfa Cronbach ondemocratic parenting questionnaire, it was yielded the coefficient of 0.945 and theinstrument reliability fell on the very high criterion, while on emotion management abilityquestionnaire, it was yielded the coefficient of 0.944 and the instrument reliability fell onthe very high criterion.

The research result showed that 44(91.67%) students had democratic parentingcategorized as high, which meant democratic parenting on students was good, 4 (8.33%)students were categorized as medium and no student was categorized as low. The resultalso showed that 36 (75%) students had emotion management ability categorized as high,which meant that students’ ability to manage emotion was good, while 12 (25%) studentswere categorized as medium and no student was categorized as low. The result of analysisshowed there were 6 items of democratic parenting identified as low and 3 items ofemotion management identified as low. Hypothesis examination analysis result showedthat probability score was lower than 0.05, which was 0.000 < 0.05. This result showedthat there was a significant correlation between democratic parenting and the ability tomanage emotion of IPA 2 XI Graders and IPS 2 XI Graders at SMA Bopkri 2Yogyakarta. The correlation coefficient value was 0.777, which meant there was apositive correlation between democratic parenting and the ability to manage emotion ofIPA 2 XI Graders and IPS 2 XI Graders at SMA Bopkri 2 Yogyakarta. This meant thatthe higher the democratic parenting, the higher the emotion management.

Keyword: Democratic Parenting, Emotion Management Ability

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

perlindungan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang

berjudul “Hubungan Pola Asuh Demokratis Orangtua dengan Kemampuan

Mengelola Emosi Siswa/i Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2

Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”.

Usaha yang peneliti lakukan untuk menyelesaikan tugas akhir ini tidaklah

mudah. Namun, berkat usaha keras serta adanya bantuan, doa, dan dukungan yang

diberikan kepada peneliti, maka tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan lancar

dan baik. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak

yang telah membantu, yaitu kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Kepala Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

4. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan masukan, dorongan, semangat, kritik, saran, serta

membimbing dan mendampingi peneliti dalam proses penyusunan tugas

akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

xi

5. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma atas bimbingan dan pendampingan kepada

peneliti selama menempuh studi.

6. Stefanus Pryatmoko selaku petugas di sekretariat Bimbingan dan

Konseling yang membantu peneliti mengurus berbagai administrasi dan

persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir.

7. Sri Sulastri, M.Pd. selaku Kepala SMA Bopkri 2 Yogyakarta yang telah

memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di

sekolah.

8. Drs. Edi Sutrisna selaku guru Bimbingan dan Konseling yang telah

membantu peneliti selama proses penelitian di SMA Bopkri 2 Yogyakarta.

9. Siswa-siswi kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2016/2017 yang telah bersedia menjadi subjek dan

membantu peneliti dalam proses pengumpulan data yang digunakan untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Orangtua tercinta Bapak Tjuk Prijantoro dan Mama Mintarsih atas segala

kasih sayang, cinta, dukungan, doa, pengorbanan, dan nasehat yang

diberikan kepada peneliti selama ini.

11. Kakak tercinta Aldino Vedra Priyantoro dan Hyan Maharsiwi yang telah

memberikan dorongan agar segera menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Keponakanku tercinta Gabrio Vedra Sinatra dan Marcello Vedra Sinatria

yang selalu menghibur sehingga membangkitkan semangat peneliti dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iiHALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iiiHALAMAN MOTTO ......................................................................................... ivHALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................vPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. viPERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................. viiABSTRAK ......................................................................................................... viiiABSTRACT ......................................................................................................... ixKATA PENGANTAR ...........................................................................................xDAFTAR ISI ...................................................................................................... xiiiDAFTAR TABEL ...............................................................................................xvDAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1A. Latar Belakang Masalah.............................................................1B. Identifikasi Masalah ..................................................................7C. Pembatasan Masalah .................................................................8D. Rumusan Masalah .....................................................................8E. Tujuan Penelitian ......................................................................9F. Manfaat Penelitian ..................................................................10G. Definisi Operasional Variabel..................................................11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................12A. Hakikat Pola Asuh Demokratis ...............................................12

1. Pengertian Pola Asuh Demokratis ....................................122. Ciri-ciri Pola Asuh Demokratis .........................................133. Aspek-aspek Pola Asuh Demokratis .................................16

B. Hakikat Kemampuan Mengelola Emosi .................................191. Pengertian Kemampuan Mengelola Emosi .......................192. Fungsi Mengelola Emosi Siswa ........................................193. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengelola

Emosi ................................................................................214. Aspek-aspek Kemampuan Mengelola Emosi .....................23

C. Masa Remaja Akhir .................................................................261. Pengertian Masa Remaja Akhir .........................................262. Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja Akhir ..............27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

xiv

D. Hubungan Pola Asuh Demokratis dan Kemampuan MengelolaEmosi ......................................................................................28

E. Hasil Penelitian Relevan .........................................................30F. Kerangka Pikir ........................................................................31G. Hipotesis Penelitian .................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................35A. Jenis Penelitian ........................................................................35B. Subjek Penelitian .....................................................................35C. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................36D. Variabel Penelitian ...................................................................36E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian..............37F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................41G. Analisis Data ............................................................................48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................55A. Hasil Penelitian ........................................................................55B. Pembahasan..............................................................................63

BAB V PENUTUP ....................................................................................75

A. Simpulan ..................................................................................75B. Keterbatasan.............................................................................76C. Saran.........................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Subjek Penelitian ...............................................................36

Tabel 3.2 Norma Skoring Kuesioner Pola Asuh Demokratis Orangtua dan

Kemampuan Mengelola Emosi Siswa ..........................................38

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pola Asuh Demokratis ..................................38

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Mengelola Emosi ....................40

Tabel 3.5 Indeks Deskriminasi Item Kuesioner Pola Asuh Demokratis dan

Kemampuan Mengelola Emosi .....................................................43

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Pola Asuh Demokratis Setelah Uji

Diskriminasi Item ..........................................................................43

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengelola Emosi Setelah Uji

Diskriminasi Item ..........................................................................45

Tabel 3.8 Kriteria Guilford ............................................................................47

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pola Asuh Demokratis ..............47

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kemampuan Mengelola

Emosi .............................................................................................48

Tabel 3.11 Kategorisasi Skor Pola Asuh Demokratis Orangtua dan

Kemampuan Mengelola Emosi ......................................................51

Tabel 3.12 Kategori Pola Asuh Demokratis Siswa/I Kelas XI IPA 2 dan XI

IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 .....52

Tabel 3.13 Kategori Kemampuan Mengelola Emosi Siswa/I Kelas XI IPA 2

dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017.......................................................................................53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

xvi

Tabel 3.14 Penggolongan Tinggi Rendahnya Skor Item Pola Asuh Demokratis

Orangtua dengan Kemampuan Mengelola Emosi .........................54

Tabel 4.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ......56

Tabel 4.2 Hasil Uji Korelasi Variabel Pola Asuh Demokratis dengan

Kemampuan Mengelola Emosi ......................................................57

Tabel 4.3 Kategori Pola Asuh Demokratis Siswa/I Kelas XI IPA 2 dan XI

IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 .....59

Tabel 4.4 Penggolongan Skor Item Pola Asuh Demokratis Siswa/I Kelas

XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017...........................................................................60

Tabel 4.5 Kategori Kemampuan Mengelola Emosi Siswa/I Kelas XI IPA 2

dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017.......................................................................................61

Tabel 4.6 Penggolongan Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi Siswa/I

Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017...........................................................................62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Bagan Kerangka Pikir .....................................................34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Ujicoba Pola Asuh Demokratis dan Kemampuan

Mengelola Emosi ..........................................................................82

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Pola Asuh Demokratis dan Kemampuan

Mengelola Emosi ..........................................................................90

Lampiran 3. Tabulasi Data Pola Asuh Demokratis ...........................................97

Lampiran 4. Tabulasi Data Kemampuan Mengelola Emosi ............................100

Lampiran 5. Item Valid dan Gugur Pola Asuh Demokratis ............................103

Lampiran 6. Item Valid dan Gugur Kemampuan Mengelola Emosi ...............111

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian .....................................................................118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

1

BAB IPENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

definisi operasional variabel penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan lingkungan sosial dimana seorang anak

melakukan interaksi untuk yang pertama kalinya. Adanya proses interaksi

antara orangtua dan anak maka karakter seorang anak akan terbentuk. Salah

satunya adalah orangtua berperan dalam mendidik dan membimbing anak

agar memiliki karakter yang baik. Keberhasilan pembentukan karakter pada

anak salah satunya dipengaruhi oleh model orangtua dalam melaksanakan

pola asuh. Salah satu karakternya adalah cara anak ketika mengelola

emosinya.

Setiap orangtua memiliki cara yang berbeda saat mereka mengasuh

anaknya. Lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam pembentukan

karakter remaja. Seorang anak belajar dari lingkungan terdekatnya seperti

keluarga sehingga ketika anak menjadi remaja, ia bersikap dan berperilaku

berdasarkan apa yang ia pelajari. Dari keluarga anak belajar bagaimana

berkata, berlaku dan bersikap. Bisa dibayangkan betapa besarnya peranan

orangtua dalam penanaman nilai dasar ini yang sangat berpengaruh dalam

pembentukan karakter seseorang di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

2

Remaja yang terbiasa diasuh dan dididik di dalam lingkungan

keluarga yang mendidik dengan pola asuh otoriter, akan berbeda sekali

karakter dan wataknya dengan anak yang diasuh dan dididik dalam keluarga

yang mengasuh dengan pola asuh demokratis. Pola asuh yang mereka

dapatkan dan terima sejak kecil sudah masuk dalam ingatan mereka sehingga

akan terbawa sampai usia remaja.

Hurlock (1996) menyatakan bahwa setiap orangtua berbeda di dalam

menerapkan pola sikap dan perilaku mereka terhadap anak remajanya. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa sikap yang mereka pelajari di dalam mengasuh

dan mendidik. Ada tiga pola pengasuhan yang dikemukakan oleh Baumrind

(1975), yaitu Authoritarian (otoriter), Permissive (permisif), dan

Authoritative (demokratis). Perilaku anak yang diasuh secara otoriter, yaitu:

(1) mudah tersinggung, (2) penakut, (3) pemurung dan tidak bahagia (4)

mudah terpengaruh, (5) mudah stress, (6) tidak mempunyai arah masa depan

yang jelas, (7) tidak bersahabat. Perilaku anak yang diasuh secara permisif,

yaitu: (1) bersikap impulsif dan agresif, (2) suka memberontak, (3) kurang

memiliki rasa percaya diri dan pengendalian diri, (4) suka mendominasi, (5)

tidak jelas arah hidupnya, (6) prestasinya rendah. Perilaku anak yang diasuh

secara demokratis, yaitu: (1) bersikap bersahabat, (2) memiliki ras percaya

diri, (3) mampu mengendalikan diri, (4) bersikap sopan, (5) mau bekerja

sama, (6) memiliki rasa ingin tahunya yang tinggi, (7) mempunyai

tujuan/arah hidup yang jelas, (8) berorientasi terhadap prestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

3

Remaja yang terbiasa mendapatkan pola asuh otoriter dan permisif

dari orangtuanya akan cenderung bersikap agresif, mudah tersulut emosinya

dan sering kali tidak dapat mengendalikan amarahnya. Pola asuh yang mereka

terima sejak kecil, besar kemungkinan ketika mereka menjadi orangtua

mereka terapkan juga kepada anak-anak mereka dikemudian hari.

Ahli psikologi memandang manusia adalah makhluk yang secara

alami memiliki emosi. Menurut James (Purwanto dan Mulyono, 2006) emosi

adalah keadaan jiwa yang menampakkan diri dengan sesuatu perubahan yang

jelas pada tubuh. Emosi setiap orang mencerminkan keadaan jiwanya, yang

akan tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya. Contoh, ketika

seseorang diliputi emosi marah, wajahnya memerah, napasnya menjadi sesak,

otot-otot tangannya akan menegang, dan energi tubuhnya memuncak.

Kemampuan mengelola emosi adalah cara seseorang menyalurkan

emosi dengan baik sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kemampuan mengelola emosi merupakan individu yang mampu meluapkan

emosinya dengan tepat dan mampu menguasai dirinya yang sedang emosi.

Emosi yang diluapkan sesuai dengan emosi yang dirasakan, tidak kurang juga

tidak berlebihan. Emosi yang diluapkan juga tidak merugikan diri sendiri

maupun orang lain (Triantoro, 2009).

Menurut Hurlock (1996), masa remaja merupakan masa yang rentan

dengan berbagai kenakalan remaja sehingga remaja dapat kapan saja tersulut

emosinya. Remaja seperti petasan yang sumbunya bisa menyala otomatis.

Remaja sangat mudah mengalami emosi positif maupun negatif. Terkadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

4

remaja sedih sekali, bersikap sangat melankolis dan mudah tersinggung,

minder, dan tidak yakin dengan apa yang sedang dilakukan. Remaja juga bisa

sangat marah dan sangat gembira hanya karena hal sepele. Emosi

menguasainya lebih kuat daripada nalarnya sehingga remaja tidak mampu

mengelola emosi. Jika ini dibiarkan tumbuh apa adanya, maka akan

mendapati remaja yang cenderung membahayakan dirinya dan orang lain di

sekitarnya.

Berdasarkan pengalaman peneliti pada bulan Oktober sampai

Desember 2015 saat PPL di SMA Bopkri 2 Yogyakarta peneliti memiliki

pengalaman bersama siswa/i di sekolah tersebut. Peneliti melihat dan

berdasarkan wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling tentang

adanya kasus yang disebabkan karena kurangnya kontrol emosi pada remaja.

Kasus tersebut adalah kasus yang dilakukan remaja karena kenakalan remaja

yang terjadi, seperti melakukan aksi tawuran dengan membawa senjata tajam.

Akibat dari tawuran yang dilakukan oleh belasan siswa tersebut salah seorang

siswa sempat dirawat di rumah sakit. Kasus tawuran tersebut nampak bahwa

remaja tidak dapat mengontrol emosinya. Kurangnya kontrol emosi dan

pengelolaan emosi pada remaja ini menjadi salah satu faktor terbentuknya

kenakalan remaja (Alhamri dan Fakhrurrozi, 2007). Selain itu, ada siswa

perempuan kelas XI IPS 2 yang mengajak beberapa teman sekelasnya di

SMA Bopkri 2 Yogyakarta untuk memaki siswa kelas X hanya karena iri dan

berebut pacar. Siswa kelas XI merasa lebih tua sebagai kakak kelas merasa

berani melawan adik kelasnya. Peneliti melihat ada juga siswa yang dikelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

5

hanya berdiam diri saja, tidak bergabung dengan teman-temannya yang lain.

Saat teman-temannya bercanda dan bercerita bersama, salah seorang siswa

hanya diam ditempat duduknya dan tidak ingin bergabung dengan temannya

karena merasa tidak nyaman saat bersama dengan teman sekelasnya.

Orangtua yang memanjakan anak remajanya juga dapat membuat

kurang memiliki kontrol emosi yang baik karena ketika keinginannya tidak

terpenuhi, anak remajanya bisa marah dan mudah emosi. Banyak juga yang

memiliki masalah dengan guru. Masalah tersebut biasanya dipicu oleh

berbagai hal, seperti siswa tidak terima dengan perlakuan guru yang

memarahinya saat siswa membolos dan perlakuan guru yang mengancam

akan memberinya nilai jelek apabila ribut di kelas. Terkadang meluapkan

kesenanganpun siswa masih belum mampu mengelola perasaan senangnya

tersebut, seperti halnya ketika siswa merayakan kelulusan dengan mencoret-

coret baju dan konvoi dijalanan.

Setiap orangtua memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengasuh

anak-anaknya. Penerapan pola asuh dalam keluarga akan membuat anak

mengetahui bagaimana mengambil keputusan, bersikap mandiri dan

mengungkapkan pendapat serta perasaannya baik positif maupun negatif.

Menurut Baumrind (dalam Yusuf, 2010) mengemukakan tentang dampak

parenting style terhadap perilaku remaja, yaitu: (1) remaja yang orangtuanya

bersikap authoritarian, cenderung bersikap bermusuhan dan memberontak;

(2) remaja yang orangtuanya bersikap permissive, cenderung berperilaku

bebas (tidak terkontrol); (3) remaja yang orangtuanya bersikap authoritative,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

6

cenderung terhindar dari kegelisahan, kekacauan atau perilaku nakal. Dari

ketiga pola asuh tersebut, orangtua juga memiliki kekhasannya sendiri dari

salah satu pola asuh yang diterapkan kepada anaknya.

Remaja yang mendapatkan pola asuh demokratis akan berbeda dengan

remaja yang tidak mendapatkan pola asuh demokratis. Remaja yang

mendapatkan pola asuh demokratis memiliki sikap mampu untuk

mengendalikan diri seperti mengelola emosinya sendiri. Orangtua yang

menerapkan pola asuh otoriter dan permisif kepada anaknya maka anak akan

bersikap memberontak dan cenderung berperilaku bebas (tidak terkontrol).

Saat anak tumbuh menjadi seorang remaja dan semakin banyak hal diluar

dirinya yang dapat memancing emosinya, anak dapat bersikap memberontak

dan tidak mampu mengelola emosinya. Orangtua yang memberikan apapun

yang diinginkan anak tanpa memperhatikan kebutuhan maka anak akan

merasa bahwa orangtuanya memberikan kebebasan untuk memiliki sesuatu.

Suatu saat ketika anak meminta sesuatu dan orangtua tidak memberinya maka

anak akan bersikap marah kepada orangtuanya.

Pemahaman, penerimaan diri akan suatu emosi, mengetahui secara

jelas makna dari perasaan, mampu mengungkapkan perasaan secara

konstruktif merupakan hal-hal yang mendorong tercapainya kesejahteraan

psikologis, kebahagiaan, dan kesehatan jiwa individu. Orang yang mampu

memahami emosi apa yang sedang mereka alami dan rasakan, akan lebih

mampu mengelola emosinya secara positif. Sebaliknya, orang yang kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

7

memahami emosi apa yang sedang bergejolak dalam perasaannya, menjadi

rentan dan terpenjara oleh emosinya sendiri.

Peneliti ingin membuktikan adanya pola asuh demokratis dan

kemampuan mengelola emosi di sekolah. Asumsi peneliti bahwa dapatkah

pola asuh demokratis menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan

mengelola emosinya. Adanya permasalahan seperti diatas peneliti mencoba

untuk mengadakan penelitian mengenai “Hubungan Pola Asuh Demokratis

Orangtua dengan Kemampuan Mengelola Emosi Siswa/i Kelas XI IPA 2

dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, dapat diidentifikasi

berbagai masalah sebagai berikut.

1. Siswa terlibat tawuran antar SMA dengan membawa senjata tajam dan

mengakibatkan adanya korban.

2. Siswa perempuan yang memaki adik kelasnya.

3. Siswa yang suka berdiam diri di kelas.

4. Keinginan anak selalu dipenuhi oleh orangtua.

5. Anak selalu diberi kebebasan oleh orangtua.

6. Siswa yang memiliki masalah dengan guru.

7. Siswa yang mencoret-coret baju saat merayakan kelulusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

8

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini berfokus untuk mengetahui hubungan pola asuh

demokratis orangtua dengan kemampuan mengelola emosi. Peneliti hanya

melakukan penelitian pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA

Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh

demokratis orangtua dengan kemampuan mengelola emosi pada siswa/i

kelas XI IPA 2 dan IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017?

2. Seberapa tinggikah tingkat pola asuh demokratis pada siswa/i kelas XI

IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017?

3. Adakah butir-butir pengukuran pola asuh demokratis yang teridentifikasi

perolehan skornya rendah pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di

SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017?

4. Seberapa tinggikah tingkat kemampuan mengelola emosi pada siswa/i

kelas XI IPA 2 dan IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

9

5. Adakah butir-butir pengukuran kemampuan mengelola emosi yang

teridentifikasi perolehan skornya rendah pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan

XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh

demokratis orangtua dengan kemampuan mengelola emosi pada siswa/i

kelas XI IPA 2 dan IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017.

2. Mengetahui seberapa tinggi tingkat pola asuh demokratis pada siswa/i

kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017.

3. Mengetahui butir-butir pengukuran pola asuh demokratis yang

teridentifikasi perolehan skornya rendah pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan

XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

4. Mengetahui seberapa tinggi tingkat kemampuan mengelola emosi pada

siswa/i kelas XI IPA 2 dan IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017.

5. Mengetahui butir-butir pengukuran kemampuan mengelola emosi yang

teridentifikasi perolehan skornya rendah pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan

XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

10

F. Manfaat Penelitian

Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat diambil

manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat digunakan untuk menyumbangkan ilmu pengetahuan

khususnya Bimbingan dan Konseling yang menyangkut teori-teori

tentang pola asuh demokratis orangtua dan kemampuan mengelola

emosi.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberikan informasi

pentingnya pola asuh demokratis orangtua dan pengelolaan emosi

pada siswa.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan membantu

siswa dalam memahami tingkat pola asuh demokratis dan

kemampuan mengelola emosinya.

c. Bagi Orangtua

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat memberikan informasi

pentingnya pola asuh demokratis diterapkan pada siswa sehingga

siswa memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

11

G. Definisi Operasional Variabel

1. Pola asuh demokratis merupakan kombinasi unik antara pemberian

kontrol yang tinggi dan dorongan positif orangtua terhadap otonomi dan

perjuangan serta usaha mandiri anaknya. Kesimpulan dari aspek-aspek

dalam pengasuhan ini adalah pengawasan terhadap tingkah laku anak-

anaknya tetapi orangtua juga bersifat responsif, menghargai pikiran dan

perasaan serta mengikut sertakan anaknya dalam mengambil keputusan.

2. Kemampuan mengelola emosi merupakan seseorang yang mampu

meluapkan emosinya dengan tepat dan mampu menguasai dirinya.

Kesimpulan dari aspek-aspek kemampuan mengelola emosi adalah

memiliki pola pemikiran yang positif akan mampu mengungkapkan

amarah dengan tepat dan memiliki kesadaran diri akan perasaan yang

dirasakan. Setelah itu, individu dapat mengendalikan diri untuk

mengelola emosi yang menyebabkan perasaan cemas dan kesepian.

3. Masa remaja (adolescence) sebagai periode transisi perkembangan antara

masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-

perubahan biologis, kognitif, dansosio-emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

12

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan hakikat pola asuh demokratis, hakikat kemampuan

mengelola emosi, remaja dan pengelolaan emosi, hasil penelitian relevan,

kerangka pikir, dan hipotesis penelitian.

A. Hakikat Pola Asuh Demokratis

1. Pengertian Pola Asuh Demokratis

Menurut Gunarsa (1981), dalam pendidikan demokratis adalah

remaja boleh mengemukakan pendapat sendiri, mendiskusikan

pandangan-pandangan mereka dengan orang tua, menentukan dan

mengambil keputusan. Akan tetapi orang tua masih melakukan

pengawasan dalam hal mengambil keputusan terakhir dan bila diperlukan

persetujuan orang tua. Pola asuh demokratis adalah orang tua yang

menerapkan perlakuan kepada anak dalam rangka membentuk anak

dengan cara memprioritaskan kepentingan anak yang bersikap rasional

atau pemikiran-pemikiran. Remaja yang dibesarkan dengan pola

pengasuhan authoritative akan merasakan suasana rumah yang penuh

rasa saling menghormati, penuh apresiasi, kehangatan, penerimaan, dan

adanya konsistensi pengasuhan dari orangtua mereka.

Menurut Baumrind (1975) pola asuh authoritative merupakan

kombinasi unik antara pemberian kontrol yang tinggi dan dorongan

positif orangtua terhadap otonomi dan perjuangan atau usaha mandiri

anak. Menurut Suherman (2000), pola asuh demokratis merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

13

perlakuan orangtua yang memberikan kesempatan kepada anak untuk

mengemukakan pendapat tentang segala sesuatu yang menyangkut

kehidupan pribadinya. Jadi, pola asuh demokratis adalah gaya

pengasuhan yang diterapkan orangtua kepada anak, orangtua

memberikan kasih sayang kepada anak, namun orangtua tetap bersikap

tegas dan menghargai anak. Selain itu, orangtua juga memberikan

kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya dan

memberikan kebebasan kepada anak tetapi tetap ada rambu-rambu yang

berlaku dari orangtua.

2. Ciri-ciri Pola Asuh Demokratis

Menurut Baumrind (1975) pola asuh demokratis memiliki ciri-ciri

sebagai berikut.

a. Orangtua menjadikan dirinya sebagai model panutan bagi anak-

anaknya

Orangtua memberikan contoh sikap yang baik kepada anak. Selain

mengarahkan anak, orangtua ikut berperan memperagakan sesuatu

hal yang memang anak butuhkan dan belum dipahami sehingga anak

melihat orangtua dan anak mampu melakukan dengan cara melihat

yang dilakukan orangtua. Misal, orangtua menaati norma-norma

yang berlaku di lingkungan sekitar, dengan cara anak melihat sikap

dan mendengarkan pengarahan dari orangtua, anak mampu

menirukan dan melakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

14

b. Orangtua hangat dan berupaya membimbing anak-anaknya dalam

membuat keputusan

Orangtua membangun kedekatan dengan anak dan membimbing

anak dalam membuat keputusan. Anak merasa nyaman ketika

orangtua mampu membangun kedekatan dengan anak, saat anak

merasa nyaman dengan orangtua, anak bersedia menerima

pengarahan dan bimbingan dari orangtua. Termasuk saat anak

mendapatkan bimbingan dalam membuat keputusan.

c. Orangtua berwenang untuk mengambil keputusan akhir dalam

keluarga

Orangtua memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan akhir

dalam keluarga. Kebebasan yang diambil juga memperhatikan

rambu-rambu dan peraturan yang berlaku dalam keluarga.

d. Orangtua menghargai disiplin anak-anaknya

Anak juga memiliki aturan dalam mendisiplinkan diri, meskipun

anak masih menjadi tanggung jawab orangtua tetapi anak juga

memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Anak

mendisiplinkan diri dengan caranya sendiri dan belajar bertanggung

jawab atas kehidupannya. Disini peran orangtua adalah menghargai

disiplin yang sudah dilakukan anak.

Pola asuh demokratis juga bercirikan adanya kesamaan hak dan

kewajiban orang tua dan anak, di mana anak dilatih untuk mampu

mempertanggungjawabkan sikap, ucapan, dan perilakunya. Pola asuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

15

demokratis akan menghasikan karakteristik anak-anak yang mandiri,

dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman,

mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru,

anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, percaya terhadap

kemampuan dirinya dan koperatif terhadap orang lain (Sudjito, Sutaryo,

Kaelan, dkk, 2013).

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat empat ciri-ciri pola asuh demokratis. Orangtua menjadikan

dirinya sebagai model panutan bagi anak remajanya supaya anak mampu

mencontoh sikap baik orangtua. Orangtua bersikap hangat dan berupaya

membimbing anak remajanya dalam membuat keputusan. Selain itu,

orangtua memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan akhir dalam

keluarga. Orangtua menghargai disiplin yang dilakukan anak dengan

caranya sendiri agar anak merasa dihargai oleh orangtua. Orangtua

mampu membangun kedekatan dengan anak remajanya dan membuat

anak remajanya merasa nyaman dekat dengan orangtua. Adanya

kesamaan hak dan kewajiban orang tua dan anak, di mana anak dilatih

untuk mampu mempertanggungjawabkan perilakunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

16

3. Aspek-aspek Pola Asuh Demokratis

Menurut Baumrind (1975) pola asuh demokratis memiliki aspek-

aspek sebagai berikut.

a. Hangat namun tegas

Orangtua memberikan sikap hangat dan kasih sayang kepada

anaknya. Orangtua memberikan kelonggaran pada anaknya dan

menjelaskan alasan mereka dibalik kebijakannya. Orangtua

memberikan pengarahan kepada anaknya dan tegas dalam

mengambil tindakan.

b. Mengenakan seperangkat standar untuk mengatur anak-anaknya

yang sesuai dengan perkembangan anaknya

Orangtua memandang anaknya sebagai individu yang berkembang

dan mampu melakukan sesuatu hal sesuai dengan perkembangan.

Orangtua tidak menuntut anaknya diluar batas kemampuannya.

c. Menempatkan nilai yang tinggi pada perkembangan kemandirian

dan pengaturan diri sendiri

Orangtua menghargai kemandirian anaknya dan sering membantu

anak dalam hal pengaturan diri dan disiplin. Di sisi lain, masih

menetapkan batas-batas dan pengendalian-pengendalian atas

tindakan-tindakan mereka.

d. Menanamkan kebiasaan-kebiasaan rasional, berorientasi pada

masalah serta sering melibatkan diri dalam perbincangan dan

penjelasan pada anak-anaknya seputar persoalan disiplin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

17

Orangtua mengajarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Orangtua melibatkan diri dalam membimbing anaknya mengenai

persoalan disiplin dan pemecahan masalah secara konstruktif.

e. Mendorong interaksi saling memberi dan menerima

Kedua belah pihak saling memahami pandangannya untuk akhirnya

sampai pada suatu keputusan yang dapat diterima semua pihak.

Menggunakan cara take and give, rasa tanggungjawab dapat semakin

meningkat.

f. Mendukung, menerima, dan bertanggungjawab dalam

mempertimbangkan berbagai alternatif, tetapi tidak mendominasi

anak

Orangtua menghargai anaknya sebagai pribadi yang membutuhkan

orangtua tetapi di lain pihak sebagai pribadi yang mandiri. Anak

diberi kesempatan untuk berpikir dan mempertimbangkan setiap

keputusan yang diambil tanpa terpengaruh tekanan dari luar.

g. Menggunakan wewenang tetapi dalam penerapannya bersifat

membimbing anak

Orangtua memberikan kebebasan tetapi tetap ada rambu-rambu yang

berlaku dari orangtua. Anak mendapatkan bimbingan dan arahan dari

orangtua namun dibebaskan dalam memutuskan setiap

permasalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

18

h. Bekerjasama dengan anak dalam membuat keputusan

Orangtua mengekspresikan pandangannya tetapi tetap menghargai

individualitas anak dalam membuat keputusan. Orangtua menghargai

anak sebagai pribadi dengan segala haknya dalam membuat

keputusan.

i. Mendorong anak untuk melepaskan diri secara berangsur-angsur dari

pihak keluarga

Orangtua memberi dorongan kepada anaknya untuk melatih diri

melepaskan diri dari ketergantungan terhadap peran orangtua.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat sembilan aspek pola asuh demokratis. Individu yang diasuh

dengan pola asuh demokratis mendapatkan bimbingan dan pengarahan

dari orangtua. Anak remaja diberikan kebebasan oleh orangtua tetapi

juga bertanggung jawab terhadap kelonggaran yang diberikan oleh

orangtua. Orangtua dan anak remajanya dapat bekerja sama dalam setiap

keputusan yang diambil. Selain itu, anak remajanya juga diberi

kesempatan untuk berpikir dan mempertimbangkan setiap keputusan

yang diambil. Orangtua menghargai anak sebagai pribadi dengan segala

hak yang dimiliki anak. Anak dilatih untuk melepaskan diri dari

ketergantungan terhadap peran orangtua supaya anak memiliki

kemandirian untuk menentukan kehidupannya di masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

19

B. Hakikat Kemampuan Mengelola Emosi

1. Pengertian Kemampuan Mengelola Emosi

Menurut Sarwono (dalam Yusuf, 2010) emosi merupakan setiap

keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat

lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas (mendalam). Emosi

sebagai perasaan, afek, yang terjadi ketika seseorang berada dalam

sebuah kondisi atau sebuah interaksi yang penting baginya, khususnya

bagi kesejahteraannya (dalam Santrock, 2007). Menurut Chaplin (2002),

merumuskan emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari

organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang

mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku. Jadi, emosi adalah keadaan

atau kondisi yang sedang dialami individu.

Kemampuan mengelola emosi adalah cara seseorang

menyalurkan emosi dengan baik sehingga tidak merugikan diri sendiri

dan orang lain. Kemampuan mengelola emosi merupakan individu yang

mampu meluapkan emosinya dengan tepat dan mampu menguasai

dirinya yang sedang emosi. Emosi yang diluapkan sesuai dengan emosi

yang dirasakan, tidak kurang juga tidak berlebihan. Emosi yang

diluapkan juga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

2. Fungsi Mengelola Emosi Siswa

Konsep paling populer tentang pengendalian emosi (emotional

control) menitikberatkan pada penekanan reaksi yang tampak terhadap

rangsangan yang menimbulkan emosi. Menurut konsep ini, seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

20

yang telah dibangkitkan kemarahannya akan melumpuhkan emosi

tersebut dan dengan melakukan hal itu ia akan menampakkan gambaran

emosi yang tenang. Emosi yang dilumpuhkan adalah emosi yang

biasanya menyertai kemarahan, antara lain yang tampak dalam wujud

ekspresi wajah, tubuh, atau kata-kata. Semakin berhasil seseorang

menekan ekspresi yang tampak ini orang itu dinilai semakin baik

pengendalian emosinya (Hurlock, 1996).

Konsep ilmiah tentang pengendalian emosi sangat berbeda dari

konsep yang populer tersebut. Dengan menggunakan kata “control”

seperti yang didefinisikan pada setiap kamus standar yang berarti

“berusaha sekuat-kuatnya mengendalikan atau mengarahkan energi

emosi ke saluran ekspresi yang bermanfaat dan dapat diterima secara

sosial. Memang, konsep ilmiah menitikberatkan pada pengendalian,

tetapi hal itu tidak sama artinya dengan penekanan. Apabila orang

mengendalikan ekspresi emosi yang tampak, mereka juga berusaha

mengalihkan energi yang ditimbulkan oleh tubuh mereka menjadi

persiapan untuk betindak ke arah pola perilaku yang bermanfat dan dapat

diterima secara sosial. Hal ini sangat berbeda dari konsep populer, yang

mengharuskan penekanan energi emosional di dalam diri mereka

(Hurlock, 1996).

Agar mencapai pengendalian emosi dalam artian yang ilmiah,

individu harus memberikan perhatian pada aspek mental dari emosi

sebanyak perhatian pada aspek fisik. Sekedar mengekspresikan emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

21

dalam bentuk yang dapat diterima secara sosial tidaklah cukup. Aspek

mental dari emosi juga memerlukan bimbingan. Kalau tidak keadaan

emosional itu akan menyala terus dan menyebabkan seseorang bereaksi

emosional terhadap rangsangan yang muncul kemudian. Akibatnya, atas

kemauannya sendiri, orang itu tidak akan sanggup membangkitkan reaksi

emosi yang baru. Sebagai contoh, meskipun seseorang telah menemukan

cara ekspresi yang dapat diterima secara sosial, hal itu tidak menjamin

bahwa ia tidak akan marah lagi. Jika ia masih juga berpikir tentang sebab

kemarahannya, ia akan menjadi semakin marah dan semakin yakin

bahwa kemarahannya dapat dibenarkan (Hurlock, 1996).

Oleh karena itu, jelas bahwa di samping harus belajar bagaimana

cara menangani rangsangan yang membangkitkan emosi, individu juga

harus belajar bagaimana cara mengatasi reaksi yang biasanya menyertai

emosi tersebut. Agar dapat melakukan hal ini, anak harus mampu menilai

rangsangan tersebut dan menentukan apakah reaksi emosi yang akan ia

lakukan dapat dibenarkan atau tidak (Hurlock, 1996).

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengelola Emosi

Pembersihan sistem energi yang terkurung, yang terjadi apabila

ekspresi emosi dikendalikan, dikenal sebagai “katarsis emosi”. Apabila

energi fisik yang dibina untuk persiapan bertindak tidak dilepaskan,

keseimbangan tubuh akan terganggu. Demikian pula halnya, apabila

keadaan mental yang menyertai emosi tidak ditangani secara tepat, hal itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

22

akan menimbulkan sikap yang tidak menyenangkan sehingga

penyesuaian pribadi dan sosial anak berkurang (Hurlock, 1996).

Berikut ini bantuan bagi katarsis emosi (Hurlock, 1996).

a. Kegiatan menyibukkan diri sehari-hari baik dengan bermain maupun

dengan bekerja.

b. Pemahaman bahwa kegiatan menyibukkan diri dapat membantu

kesehatan fisik dan emosi.

c. Pengembangan rasa humor sehingga seseorang dapat tertawa

sekalipun menertawakan diri sendiri.

d. Pengertian bahwa menangis tidak selalu merupakan perilaku yang

kebayi-bayian. Menangis dapat merupakan hal yang baik bagi

individu apabila mereka tahu kapan dan di mana menangis.

e. Hubungan emosional yang akrab paling tidak dengan salah seorang

anggota keluarga. Orang tua dapat membantu anak mengembangkan

pandangan yang lebih matang terhadap masalah mereka.

f. Seorang teman akrab tempat anak dapat menceritakan kesulitan dan

mengadu. Anak mungkin ragu-ragu untuk mengutarakan masalahnya

kepada orang yang lebih tua.

g. Kesediaan untuk membincangkan masalah dengan seseorang yang

bersikap simpatik. Sebagian besar anak tidak dapat berbicara bebas

tentang segala sesuatu, termasuk masalah mereka, kecuali apabila

mereka didorong untuk melkukan hal itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

23

h. Pengertian dari pihak lain terhadap sebab yang melatarbelakangi

timbulnya emosi anak. Sebagai contoh, anak-anak yang mengalami

rasa takut mempunyai alasan tertentu. Jika orang tua, guru, dan

orang lain memahami hal ini, maka anak-anak akan bersedia

membicarakan ketakutan mereka.

4. Aspek-aspek Kemampuan Mengelola Emosi

Goleman (1996) adapun aspek-aspek kemampuan dalam

mengelola emosi sebagai berikut.

a. Bersikap toleran terhadap frustrasi

Saat seseorang frustrasi dapat memunculkan emosi. Emosi yang

muncul ketika frustrasi dapat membuat individu tidak mampu

mengelola emosinya dan tidak mampu menguasai dirinya. Akan

tetapi, individu yang mampu bersikap toleran terhadap frustrasi yang

sedang dialami maka individu mampu mengelola emosi secara lebih

baik.

b. Lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat tanpa berkelahi

Tice mengungkapkan bahwa amarah merupakan suasana hati yang

paling sulit dikendalikan. Berbeda dengan kesedihan, amarah

menimbulkan semangat, bahkan menggairahkan sehingga

memunculkan individu untuk melakukan perkelahian tetapi individu

yang memiliki pola pemikiran yang positif akan mampu

mengungkapkan amarah dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

24

c. Dapat mengendalikan perilaku agresif yang merusak diri sendiri dan

orang lain

Perlunya memiliki kesadaran diri akan perasaan yang dirasakan.

Perasaan atau suasana hati yang sedang dirasakan individu akan

mempengaruhi pikiran sehingga ketika pikiran itu muncul akan

mendorong individu melakukan tindakan. Apabila suasana hati

sedang kacau, tidak perlu risau dan larut ke dalamnya, dan mampu

melepaskan diri dari suasana hati tersebut.

d. Memiliki perasaan positif tentang diri sendiri, sekolah, dan keluarga

Perasaan timbul ketika menyadari akan perasaan diri sendiri.

Menurut Mayer (dalam Goleman, 1996), kesadaran diri berarti

waspada baik terhadap suasana hati maupun pikiran individu tentang

suasana hati. Suasana hati yang bahagia, ketika sedang berlangsung,

dapat memperkuat kemampuan untuk berpikir dengan fleksibel dan

dengan lebih kompleks sehingga memudahkan menemukan

pemecahan masalah, baik persoalan intelektual atau antarpribadi.

e. Memiliki kemampuan untuk mengatasi ketegangan jiwa (stress)

Permasalahan individu yang kompleks dan sulit diselesaikan menjadi

sumber dari stress yang sulit dihindari. Menurut Clonninger (2009),

stress adalah keadaan yang membuat tegang yang terjadi ketika

seseorang mendapatkan masalah atau tantangan dan belum

mempunyai jalan keluarnya atau banyak pikiran yang mengganggu

seseorang terhadap sesuatu yang akan dilakukannya. Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

25

individu dapat mengamati secara mendalam tentang permasalahan

yang mengundang stress, tentunya individu dapat menyikapi

stressor. Individu yang mampu mengamati permasalahan tersebut

maka individu dapat mengatasi stres karena permasalahan yang

sedang dialami.

f. Dapat mengurangi perasaan kesepian dan cemas dalam pergaulan

Di dalam pergaulan pasti setiap individu pernah merasakan kesepian

dan cemas tetapi individu juga harus mampu mengurangi rasa

kesepian dan cemas yang dirasakan. Saat individu merasakan hal itu,

maka individu mampu memperkirakan kemampuannya sendiri

dalam mengatasi situasi tersebut. Selain itu, individu harus

memahami keadaan yang menyebabkan individu tersebut merasakan

kesepian dan cemas. Setelah itu, individu dapat mengendalikan diri

untuk dapat mengelola emosi yang menyebabkan cemas tersebut.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

enam aspek kemampuan mengelola emosi. Individu yang memiliki

kemampuan mengelola emosi dapat menyalurkan emosinya dengan baik

dan tepat. Individu mampu bersikap toleran terhadap frustrasi yang

sedang dialami sehingga individu mampu mengelola emosi secara lebih

baik. Individu memiliki pola pemikiran yang positif akan mampu

mengungkapkan amarah dengan tepat. Perlunya individu memiliki

kesadaran diri akan perasaan yang dirasakan. Menurut Mayer (dalam

Goleman, 1996), kesadaran diri berarti waspada baik terhadap suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

26

hati maupun pikiran individu tentang suasana hati. Selain itu, memiliki

kemampuan untuk mengatasi ketegangan jiwa (stress) juga penting

karena apabila individu dapat mengamati secara mendalam tentang

permasalahan yang mengundang stress, tentunya individu dapat

menyikapi stressor. Individu juga diharapkan dapat mengurangi perasaan

kesepian dan cemas dalam pergaulan, individu harus memahami keadaan

yang menyebabkan individu tersebut merasakan kesepian dan cemas.

Setelah itu, individu dapat mengendalikan diri untuk dapat mengelola

emosi yang menyebabkan cemas tersebut.

C. Masa Remaja Akhir

1. Pengertian Masa Remaja Akhir

Masa remaja (adolescence) sebagai periode transisi

perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang

melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional

(Santrock, 2007). Elizabeth Hurlock menyebut masa remaja sebagai

masa adolescence. Adolescence adalah proses berkembangnya

kematangan mental, emosional, dan fisik seorang manusia (dalam Farida,

2014). Menurut Rumini dan Sundari (dalam Farida, 2014) masa remaja

adalah peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Di masa ini,

remaja mengalami perkembangan semua aspek dan fungsi untuk

memasuki masa dewasa. Intinya, secara fisik dan psikis mereka bukan

lagi anak-anak namun bukan juga manusia dewasa yang telah matang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

27

2. Tugas Perkembangan Masa Remaja Akhir

Havighurst (1961) menjelaskan tugas-tugas perkembangan remaja

sebagai berikut.

a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya

Remaja memandang wanita sebagai wanita dan memandang laki-laki

sebagai laki-laki dan berkembang menjadi orang dewasa. Bekerja

sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan belajar

memimpin orang lain tanpa mendominasi.

b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita

Remaja menerima peranan masing-masing sebagai pria atau wanita

sesuai dengan ketentuan atau norma-norma di masyarakat.

c. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau orang dewasa

lainnya

Remaja mampu meninggalkan sikap kekanak-kanakan. Remaja

membebaskan dirinya dari ketergantungannya terhadap orangtua

maupun orang lain.

d. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang

diperlukan bagi warga negara

Menjadi warga negara yang baik perlu mengembangkan konsep

hukum, pemerintah, ekonomi, geografi, hakikat manusia dan

lembaga sosial. Mengembangkan keterampilan berbahasa dan

kemampuan berpikir dalam upaya memecahkan masalah secara

efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

28

e. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial

Berpartisipasi dalam kegiatan sosial sebagai orang dewasa yang

bertanggung jawab. Menaati nilai-nilai sosial yang berlaku di

masyarakat dalam bertingkah laku.

f. Memperoleh seperangkat nilai dan etika sebagai pedoman dalam

bertingkah laku

Membentuk seperangkat nilai yang dapat direalisasikan dan

mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan nilai.

Mengembangkan kesadaran dalam hubungannya dengan alam

semesta dan dengan sesama manusia. Memahami gambaran hidup

dan nilai sehingga mampu hidup selaras dengan orang lain.

g. Beriman dan bertakwa kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa

Mencapai kematangan sikap dan kebiasaan dalam mengamalkan

nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan dalam kehidupan

sehari-hari. Memiliki kesadaran dalam beribadah dan taat pada

perintah agama.

D. Hubungan Pola Asuh Demokratis dan Kemampuan Mengelola Emosi

Siswa

Pola asuh yang diterima oleh seseorang di rumah sebagai lingkungan

terkecil dalam kehidupan seseorang akan berpengaruh dengan kemampuan

emosi siswa. Pola asuh yang dinilai tepat adalah pola asuh demokratis. Pola

asuh tersebut dinilai tepat karena adanya sikap-sikap positif bagi anak. Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

29

satunya adalah adanya kehangatan dan kasih sayang yang diberikan oleh

orangtua kepada anak remajanya. Kehangatan yang diberikan akan

membentuk kedekatan antara orangtua dan anak remajanya. Hal ini

berpengaruh terhadap keterampilan sosial seorang remaja. Keterampilan

sosial yang dimiliki remaja didukung dengan kemampuan dalam mengenali

dan mengelola emosi diri.

Dalam penerapan pola asuh demokratis, pemberian kebebasan dari

orangtua merupakan salah satu aspek yang terkandung didalamnya. Remaja

diberi kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, apabila telah terjadi

kesepakatan bersama maka remaja pun harus berrtanggung jawab atas

keputusan yang telah dibuat (Santrock, 2007). Remaja juga menghargai setiap

masukan dan kritikan yang ditujukan pada dirinya (Santrock, 2007). Remaja

mampu menerima masukan dan kritikan tanpa ada rasa marah dan dengki

kepada orang yang memberinya masukan maupun kritik. Hal ini secara tidak

langsung akan menumbuhkan motivasi dalam diri remaja untuk berkembang

menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga remaja mampu hidup lebih mandiri

dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri (Goleman, 1996). Apabila

remaja mampu hidup lebih mandiri dan bertanggungjawab maka hal tersebut

pun akan meningkatkan kemampuan dalam mengelola emosi remaja yang

bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

30

E. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Pramitasari (2011), mahasiswi jurusan

Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul “Hubungan

antara Pola Asuh Demokratis dan Kecerdasan Emosional pada Remaja di

Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara pola asuh demokratis dan kecerdasan emosional yang dimiliki remaja

di Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif

yang signifikan antara pola asuh demokratis dan kecerdasan emosional pada

remaja di Yogyakarta. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil r = 0,287

dengan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa remaja yang diasuh

dengan pola asuh cenderung demokratis memiliki tingkat kecerdasan

emosional yang tinggi dan remaja yang diasuh dengan pola asuh cenderung

tidak demokratis akan memiliki tingkat kecerdasan emosional yang rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Priyanti (2003), mahasiswi jurusan

Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul “Hubungan

Pola Asuh Otoritatif dengan Kecerdasan Emosi pada Akhir Masa Kanak-

kanak”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan positif

antara pola asuh otoritatif orangtua dan kecerdasan emosi pada akhir masa

kanak-kanak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif

yang signifikan antara pola asuh demokratis dan kecerdasan emosional pada

remaja di Yogyakarta. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien

korelasi 0,831 dengan p = 0,01 (p < 0,05). Hubungan yang kuat dan positif

serta besarnya sumbangan menunjukkan bahwa pola asuh otoritatif orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

31

memiliki peranan yang cukup besar dalam mendorong peningkatan atau

pengembangan kecerdasan emosi pada akhir masa kanak-kanak. Hubungan

yang erat antara pola asuh otoritatif dengan kecerdasan emosi anak

menimbulkan adanya pengharapan yang tinggi dari siswa terhadap penerapan

pola asuh secara otoritatif dari orangtuanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2008), mahasiswi jurusan

Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul “Hubungan

antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis dan Penyesuaian Diri pada

Remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

persepsi terhadap pola asuh demokratis dan penyesuaian diri pada remaja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan

antara persepsi terhadap pola asuh demokratis dan penyesuaian diri pada

remaja. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil r = 0,718 dengan nilai p =

0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi persepsi terhadap pola

asuh demokratis maka semakin baik penyesuaian diri yang dilakukan oleh

remaja, sedangkan semakin rendah persepsi terhadap pola asuh demokratis

maka semakin buruk penyesuaian diri pada remaja.

F. Kerangka Pikir

Pola asuh demokratis merupakan gaya pengasuhan yang diterapkan

orangtua kepada anak, yang penuh kasih sayang, namun tetap bersikap tegas

dan menghargai anak. Selain itu, orangtua juga memberikan kesempatan

kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya dan memberikan kebebasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

32

kepada anak tetapi tetap ada rambu-rambu yang berlaku dari orangtua.

Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seseorang untuk

meluapkan emosinya dengan tepat dan mampu menguasai dirinya yang

sedang emosi. Emosi yang diluapkan sesuai dengan emosi yang dirasakan,

tidak kurang juga tidak berlebihan. Emosi yang diluapkan juga tidak

merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Pola asuh yang diterapkan orangtua akan mempengaruhi kemampuan

anak remaja dalam mengelola emosi. Hal itu didasarkan bahwa lingkungan

terkecil sosialisasi seorang anak berada pada lingkup keluarga dimana

orangtua mengambil peranan penting dalam mendidik dan mengarahkan

anaknya agar berkembang sesuai tahap perkembangannya, khususnya dalam

tahapan kemampuan mengelola emosi. Dari beberapa pola asuh, salah satu

pola asuh yang dianggap tepat adalah pola asuh demokratis. Dengan

menerapkan pola asuh tersebut, orangtua memiliki kedekatan dengan anaknya

sehingga menciptakan suasana hangat serta menumbuhkan kerjasama yang

baik antara orangtua dan anak. Selain itu, kebiasaan yang sudah diterapkan

orangtua dapat dibawa oleh anak ke lingkungan yang lebih luas, yaitu

lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Perilaku seorang anak tidak

jauh dari pola asuh yang diterapkan oleh orangtua. Orangtua mengarahkan

anaknya dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab atas dirinya

sendiri, memberikan kelonggaran yang disertai alasannya, mandiri dan

mengajarkan batasan-batasan dari tindakan yang dilakukan anak. Pola asuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

33

yang diterapkan orangtua tersebut dapat membantu anak dalam mengelola

emosi.

Siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis memiliki

kemampuan mengelola emosi yang baik. Pola asuh demokratis dianggap pola

asuh yang tepat dan memiliki nilai positif saat diterapkan pada anak. Pola

asuh demokratis mengajarkan anak untuk menjadi pribadi yang baik salah

satunya dalam mengelola emosinya. Emosi yang munculpun bisa datang dari

mana saja, bisa dari luar maupun dalam diri. Emosi yang datang disebabkan

dari luar, diri sendiri yang mampu mengatasinya dengan mengenali diri

sendiri dan emosi tersebut. Saat datang dari dalam diri, diri sendirilah yang

mampu mengevaluasi diri sendiri yang menyebabkan emosi. Emosi yang

datang baik dari luar maupun dalam diri, diri sendirilah yang membuat

keputusan akan apa yang dilakukan saat sedang emosi. Keputusan yang

diambil itu dapat dilihat apakah memiliki kemampuan diri dalam mengelola

emosi. Mengelola emosi berarti mampu meluapkan emosi dengan cara yang

baik dan tidak merugikan orang lain, meluapkan yang tidak berlebihan juga

tidak kurang.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pola asuh

demokratis yang diterapkan orangtua memiliki keterkaitan dengan

kemampuan anak dalam mengelola emosi. Keterkaitan antara pola asuh

demokratis dengan kemampuan mengelola emosi dapat digambarkan pada

bagan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

34

Gambar 2.1Bagan Kerangka Berpikir

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka diajukan hipotesis penelitian

yang berupa hipotesis statistik.

1. Hipotesis Alternatif (HI)

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh demokratis

orangtua dengan kemampuan mengelola emosi pada siswa/i kelas XI IPA

2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Hipotesis Null (Ho)

Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh

demokratis orangtua dengan kemampuan mengelola emosi pada siswa/i

kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017.

PengelolaanEmosi

Pola AsuhDemokratis

Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

35

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan mengenai jenis penelitian, subjek penelitian,

waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data

dan instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik

korelasi. Furchan (2004) mengatakan penelitian deskriptif dengan

metode survey dirancang untuk memperoleh informasi dengan

mengumpulkan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif

besar jumlahnya.

Sifat deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh gambaran tentang korelasi antara pola asuh demokratis

orangtua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/siswi kelas XI di

SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2

di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Jumlah siswa dapat

dilihat pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

36

Tabel 3.1Jumlah Subjek Penelitian

Kelas Siswa Hadir Siswa TidakHadir

XI IPA 2 25 2XI IPS 2 23 0Jumlah 48 2

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengambilan data ini dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2017 dan

20 Februari 2017 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta yang beralamatkan di

Jalan Jenderal Sudirman 87 Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini digunakan dua variabel penelitian yang terdiri

dari:

1. Variabel Terikat

Variabel terikat disebut sebagai variabel tak bebas. Variabel

terikat dapat juga dikatakan sebagai dependent variable (Y).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pola asuh demokratis.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas disebut sebagai variabel penyebab. Variabel

bebas dapat juga dikatakan independent variable (X). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah kemampuan mengelola emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

37

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner. Kuesioner ini disusun dalam bentuk skala bertingkat

menurut skala Likert.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini terdiri dari dua bagian. Bagian

pertama adalah kuesioner pola asuh demokratis dan bagian kedua

adalah kuesioner kemampuan mengelola emosi. Kuesioner pola asuh

demokratis dan kemampuan mengelola emosi yang bersifat tertutup

karena pilihan alternatif untuk semua item sudah disediakan.

Kuesioner dalam penelitian ini memuat pernyataan-pernyataan yang

mengungkap aspek-aspek pola asuh demokratis dan kemampuan

mengelola emosi dengan skala Likert. Item-item kuesioner terdiri

atas dua macam pernyataan, yaitu pernyataan favorable dan

unfavorable.

Ada empat alternatif jawaban dalam kuesioner pola asuh

demokratis dan kemampuan mengelola emosi yaitu: Sangat Sesuai

(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Responden diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang

sesuai dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari dengan

memberi tanda centang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

38

Tabel 3.2Norma Skoring Kuesioner Pola Asuh Demokratis Orangtua

dan Kemampuan Mengelola Emosi Siswa

AlternatifJawaban

Pola Asuh DemokratisOrangtua

Kemampuan MengelolaEmosi Siswa

SkorFavorable

SkorUnfavorable

SkorFavorable

SkorUnfavorable

Sangat Sesuai 4 1 4 1Sesuai 3 2 3 2

Tidak sesuai 2 3 2 3Sangat Tidak

Sesuai 1 4 1 4

Berikut ini juga dipaparkan kisi-kisi instrumen pola asuh

demokratis yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.3Kisi-kisi Instrumen Pola Asuh Demokratis

No Aspek Pola AsuhDemokratis

Indikator Nomor Item JumlahFav Unfav

1 Hangat namuntegas

a. Remaja mendapatkan kasihsayang dari orangtua

10,30

20, 40 4

b. Remaja mendapatkanpengarahan dari orangtua dalambertindak

50,70

60, 1 4

2 Mengenakanseperangkatstandar untukmengaturanak-anaknyayang sesuaidenganperkembangananaknya

a. Remaja mampu berkembangsesuai tahap perkembangannya

11,31

21, 41 4

b. Orangtua membiasakan remajapercaya terhadapkemampuannya sendiri

51,71

61, 2 4

3 Menempatkan nilaiyang tinggi padaperkembangankemandirian danpengaturan dirisendiri

a. Remaja diajarkan oleh orangtuauntuk memperlihatkan sikapmandiri

12,32

22, 42 4

b. Remaja mendapatkanpenghargaan dari orangtua ataskemandirian yang dilakukan

52,72

62, 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

39

No Aspek Pola AsuhDemokratis

Indikator Nomor Item Jumlah

Fav Unfav4 Menanamkan

kebiasaan-kebiasaan rasional,berorientasi padamasalah serta seringmelibatkan diridalam perbincangandan penjelasan padaanak-anaknyaseputar persoalandisiplin

a. Remaja diajarkan untukmenerapkan norma-norma yangberlaku di masyarakat

13,33

23, 43 4

b. Remaja dilatih untuk bersikapdisiplin

53,73

63, 4 4

5. Mendoronginteraksi salingmemberi danmenerima

a. Remaja mampu memberikanpandangannya sendiri danmenerima pandangan orang lain

14,34

24, 44 4

b. Remaja mampu menerimakeputusan yang dapat diterimaoleh pihak luar dan dirinyasendiri

54,74

64, 5 4

c. Remaja memiliki rasatanggungjawab

15,35

25, 45 4

6. Mendukung,menerima, danbertanggungjawabdalammempertimbangkanberbagai alternatif,tetapi tidakmendominasi anak

a. Remaja mendapatkankesempatan untuk berpikirtanpa terpengaruh tekanan dariluar

55,75

65, 6 4

b. Orangtua membantu remajamemecahkan masalah secarakonstruktif

16,36

26, 46 4

7. Menggunakanwewenang tetapidalampenerapannyabersifatmembimbing anak

a. Remaja mendapatkankebebasan dari orangtua dengandisertai alasan yang tepat

56,76

66, 7 4

b. Remaja mendapatkanbimbingan dan pengarahantentang baik dan buruk yangdiputuskan

17,37

27, 47 4

8. Bekerjasamadengan anak dalammembuat keputusan

a. Remaja diberi kesempatanuntuk mendengarkan pendapatorangtua

57,8

67, 18 4

b. Orangtua mampu menjalinkerjasama dengan remaja

28,48

38, 58 4

9. Mendorong anakuntuk melepaskandiri secaraberangsur-angsurdari pihak keluarga

a. Remaja dilatih untukmelepaskan diri dariketergantungan terhadaporangtua

68,19

9, 29 4

b. Remaja mampu melepaskan diridari ketergantungan peranorangtua secara berangsur-angsur

39,59

49, 69 4

Jumlah 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

40

Tabel 3.4Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengelola Emosi

No AspekKemampuan

Mengelola Emosi

Indikator Nomor Item Jumlah

Fav Unfav

1. Bersikap toleranterhadap frustrasi

a. mengetahui frustrasi yangsedang dirasakan

10,30

20, 40 4

b. mampu bersikap toleran ataumenghargai frustrasi

50,70

60, 1 4

c. mampu mengelola amarah yangdisebabkan oleh frustrasi

11,31

21, 41 4

2. Lebih mampumengungkapkanemosi dengan tepat

a. memiliki pola pemikiran yangpositif

51,71

61, 2 4

b. meluapkan kemarahan tanpaberkelahi

12,32

22, 42 4

c. mampu mengungkapkanamarah sesuai dengan polapemikiran yang positif

52,72

62, 3 4

3. Dapatmengendalikanperilaku agresifyang merusak dirisendiri dan oranglain

a. memahami perilaku mana yangmembuat saya ingin bertindaknegatif kepada orang lain

13,33

23, 43 4

b. mampu melepaskan diri darisuasana hati yang dirasakan

53,4

63, 14 4

c. mampu mengendalikan diri dariperilaku agresif

24,44

34, 54 4

4. Memiliki perasaanpositif tentang dirisendiri, sekolah,dan keluarga

a. Bersikap tenang saatmenghadapi masalah

64,15

5, 25 4

b. Bersikap ramah di lingkungansekolah

35,55

45, 65 4

c. Bersikap saling menghormatianggota keluarga

6,26

16, 36 4

5. Memilikikemampuan untukmengatasiketegangan jiwa(stress)

a. mengetahui sumber stress ataustressor

46,66

56, 7 4

b. mampu mengamatipermasalahan yang terjadi

17,37

27, 47 4

c. mampu menemukan cara untukmengatasi stress

57,8

67, 18 4

6. Dapat mengurangiperasaan kesepiandan cemas dalampergaulan

a. memahami keadaan yangmenyebabkan kesepian dancemas

28,48

38, 58 4

b. mampu memperkirakankemampuan diri sendiri dalammengatasi situasi

68,19

9, 29 4

c. mengendalikan diri untuk dapatmengelola emosi akibat darikesepian dan cemas

39,59

49, 69 4

Jumlah 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

41

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran

mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Furchan, 2005).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi adalah sejauh mana item-item dalam skala mencakup

keseluruhan kawasan objek yang hendak diukur atau sejauh mana isi

skala mencerminkan aspek yang hendak diukur dengan melihat

konstruk teoritik dari aspek-aspek yang ada pada variabel yang akan

diukur (Azwar, 1999). Suryabrata (2008), mengatakan bahwa

validitas isi ditentukan dengan analisis rasional atau lewat

professional judgement (penilaian professional). Instrumen pola asuh

demokratis dan kemampuan mengelola emosi dikontruksi

berdasarkan aspek-aspek pola asuh demokratis dan kemampuan

mengelola emosi kemudian validasi item dilakukan oleh Ag. Krisna

Indah Marheni, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing dan Drs. Edi

Sutrisna selaku guru Bimbingan dan Konseling di SMA Bopkri 2

Yogyakarta.

Instrumen yang telah dianalisis oleh kedua ahli dan dinyatakan

layak untuk dipakai. Penelitian melakukan ujicoba terlebih dahulu

lalu setelah ujicoba peneliti melakukan perbaiki pada instrumen.

Selanjutnya setelah diperbaiki, peneliti langsung melakukan

penelitian dengan memberikannya kepada subjek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

42

Pada penelitian ini peneliti menggunakan data empirik dan

menganalisis butir item secara kuantitatif dengan perhitungan

korelasi item dengan skor total dan menggunakan teknik analisis

korelasi Pearson Product Moment dengan rumus berikut.

∑ (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ ) }{ ∑ – (∑ ) }Keterangan:

= korelasi skor total kuesioner dan total butir-butir keusioner

N = jumlah subjek

X = skor total kuesioner

Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Skor korelasi item dengan skor total bergerak antara 0,00-1.

Semakin tinggi nilai korelasi item dengan skor total skala, maka

semakin bagus daya item tersebut. Sebaliknya, semakin rendah nilai

korelasi item skor total, semakin rendah daya beda item tersebut.

Apabila daya beda bernilai – (minus), maka item tersebut tidak bisa

membedakan antara individu yang memiliki atribut atau tidak, malah

item tersebut memberikan informasi yang salah (Jelpa, 2015). Maka

nilai indeks diskriminasi item dapat dilihat sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

43

Tabel 3.5Indeks Diskriminasi Item

Kuesioner Pola Asuh Demokratis dan Kemampuan Mengelola Emosi

Nilai Klasifikasi> 0,300 Diterima

0,250-0,299 Dipertimbangkan< 0,249 Tidak disarankan- (minus) Ditolak

Apabila item tersebut memiliki nilai 0,250-0,299, maka item

tersebut dapat dipertimbangkan. Item tersebut tetap dipakai jika item

yang memiliki nilai > 0,300 terbatas (Jelpa, 2015). Dikarenakan

keterbatasan item dibeberapa indikator maka item yang masuk dalam

klasifikasi dipertimbangkan juga digunakan.

Tabel 3.6Kisi-kisi Instrumen Pola Asuh Demokratis

Setelah Uji Diskriminasi Item

No Aspek Pola AsuhDemokratis

Indikator Nomor Item JumlahFav Unfav

1 Hangat namuntegas

a. Remaja mendapatkan kasihsayang dari orangtua

10*,30*

20*, 40 4

b. Remaja mendapatkanpengarahan dari orangtuadalam bertindak

50*,70*

60*, 1* 4

2 Mengenakanseperangkatstandar untukmengaturanak-anaknyayang sesuaidenganperkembangannaknya

a. Remaja mampu berkembangsesuai tahap perkembangannya

11*,31*

21, 41* 4

b. Orangtua membiasakan remajapercaya terhadapkemampuannya sendiri

51*,71*

61*, 2* 4

3 Menempatkan nilaiyang tinggi padaperkembangankemandirian danpengaturan dirisendiri

a. Remaja diajarkan olehorangtua untukmemperlihatkan sikap mandiri

12,32*

22*,42*

4

b. Remaja mendapatkanpenghargaan dari orangtua ataskemandirian yang dilakukan

52,72*

62*, 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

44

No Aspek Pola AsuhDemokratis

Indikator Nomor Item Jumlah

Fav Unfav4 Menanamkan

kebiasaan-kebiasaanrasional,berorientasi padamasalah serta seringmelibatkan diridalam perbincangandan penjelasan padaanak-anaknyaseputar persoalandisiplin

a. Remaja diajarkan untukmenerapkan norma-norma yangberlaku di masyarakat

13*,33*

23*,43*

4

b. Remaja dilatih untuk bersikapdisiplin

53*,73*

63*, 4* 4

5. Mendoronginteraksi salingmemberi danmenerima

a. Remaja mampu memberikanpandangannya sendiri danmenerima pandangan orang lain

14*,34*

24*,44*

4

b. Remaja mampu menerimakeputusan yang dapat diterimaoleh pihak luar dan dirinyasendiri

54*,74*

64, 5* 4

c. Remaja memiliki rasatanggungjawab

15*,35*

25*,45*

4

6. Mendukung,menerima, danbertanggungjawabdalammempertimbangkanberbagai alternatif,tetapi tidakmendominasi anak

a. Remaja mendapatkankesempatan untuk berpikir tanpaterpengaruh tekanan dari luar

55*,75*

65*, 6* 4

b. Orangtua membantu remajamemecahkan masalah secarakonstruktif

16*,36*

26*, 46 4

7. Menggunakanwewenang tetapidalampenerapannyabersifatmembimbing anak

a. Remaja mendapatkan kebebasandari orangtua dengan disertaialasan yang tepat

56*,76*

66*, 7* 4

b. Remaja mendapatkanbimbingan dan pengarahantentang baik dan buruk yangdiputuskan

17*,37

27*,47*

4

8. Bekerjasamadengan anak dalammembuat keputusan

a. Remaja diberi kesempatan untukmendengarkan pendapatorangtua

57*,8*

67*, 18 4

b. Orangtua mampu menjalinkerjasama dengan remaja

28*,48*

38, 58* 4

9. Mendorong anakuntuk melepaskandiri secaraberangsur-angsurdari pihak keluarga

a. Remaja dilatih untukmelepaskan diri dariketergantungan terhadaporangtua

68*,19

9, 29 4

b. Remaja mampu melepaskan diridari ketergantungan peranorangtua secara berangsur-angsur

39*,59*

49, 69 4

Jumlah 76

* = item valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

45

Tabel 3.4Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengelola Emosi

Setelah Uji Diskriminasi Item

No AspekKemampuan

Mengelola Emosi

Indikator Nomor Item Jumlah

Fav Unfav

1. Bersikap toleranterhadap frustrasi

a. mengetahui frustrasi yangsedang dirasakan

10,30*

20*,40*

4

b. mampu bersikap toleran ataumenghargai frustrasi

50*,70*

60*, 1* 4

c. mampu mengelola amarah yangdisebabkan oleh frustrasi

11*,31

21*,41*

4

2. Lebih mampumengungkapkanemosi dengan tepat

a. memiliki pola pemikiran yangpositif

51*,71*

61*, 2* 4

b. meluapkan kemarahan tanpaberkelahi

12*,32

22*,42*

4

c. mampu mengungkapkan amarahsesuai dengan pola pemikiranyang positif

52,72

62*, 3* 4

3. Dapatmengendalikanperilaku agresifyang merusak dirisendiri dan oranglain

a. memahami perilaku mana yangmembuat saya ingin bertindaknegatif kepada orang lain

13*,33

23, 43* 4

b. mampu melepaskan diri darisuasana hati yang dirasakan

53,4*

63, 14 4

c. mampu mengendalikan diri dariperilaku agresif

24*,44

34, 54* 4

4. Memiliki perasaanpositif tentang dirisendiri, sekolah,dan keluarga

a. Bersikap tenang saatmenghadapi masalah

64,15*

5*, 25* 4

b. Bersikap ramah di lingkungansekolah

35*,55*

45*,65*

4

c. Bersikap saling menghormatianggota keluarga

6*,26*

16*,36*

4

5. Memilikikemampuan untukmengatasiketegangan jiwa(stress)

a. mengetahui sumber stress ataustressor

46,66

56, 7* 4

b. mampu mengamatipermasalahan yang terjadi

17*,37*

27*,47*

4

c. mampu menemukan cara untukmengatasi stress

57*,8*

67*, 18 4

6. Dapat mengurangiperasaan kesepiandan cemas dalampergaulan

a. memahami keadaan yangmenyebabkan kesepian dancemas

28,48

38*,58*

4

b. mampu memperkirakankemampuan diri sendiri dalammengatasi situasi

68*,19*

9, 29 4

c. mengendalikan diri untuk dapatmengelola emosi akibat darikesepian dan cemas

39*,59*

49, 69* 4

Jumlah 72

* = item valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

46

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang

mempunyai asal kata rely dan ability (Azwar, 2009). Reliabilitas

suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur

apa yang diukur (Furchan, 2005). Jadi, reliabilitas menunjukkan

apakah instrumen yang bersangkutan secara konsisten menghasilkan

data yang benar-benar dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas pada

instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik konsistensi

internal, yaitu dengan perhitungan menggunakan formula Alfa

Cronbach. Adapun rumus koefisien Alfa Cronbach (a) (Nurgiyanto,

Burhan dkk, 2000) adalah sebagai berikut.

= ∑ 2 − (∑ )

Keterangan:= varians butir pertanyaan ke – n (misalnya ke – 1, ke – 2, danseterusnya)∑ = jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke – n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

47

Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan

kriteria Guilford (Masidjo, 1995) berikut ini.

Tabel 3.6Kriteria Guilford

Koefisien Korelasi Kualifikasi0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi0,41 – 0,70 Cukup Tinggi1,21 – 0,40 Rendah

Negatif - 0,20 Sangat Rendah

a. Pengujian reliabilitas untuk kuesioner pola asuh demokratis

Dari hasil perhitungan dengan Alfa Cronbach, reliabilitas

sebesar

Tabel 3.7Hasil Uji Reliabilitas

Kuesioner Pola Asuh DemokratisReliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.945 63

Kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan koefisien

reliabilitas pada kriteria Guilford. Dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas instrumen termasuk dalam kriteria sangat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

48

b. Pengujian reliabilitas untuk kuesioner kemampuan mengelola

emosi

Dari hasil perhitungan dengan Alfa Cronbach, reliabilitas

sebesar

Tabel 3.8Hasil Uji Reliabilitas

Kuesioner Kemampuan Mengelola EmosiReliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.944 55

Kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan koefisien

reliabilitas pada kriteria Guilford. Dapat disimpulkan bahwa

reliabilitas instrumen termasuk dalam kriteria sangat tinggi.

G. Analisis Data

Sugiyono (2011), mengatakan bahwa analisis data merupakan

kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan

langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

49

1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data

Dalam menentukan skor dan pengolahan data langkah-langkah

yang dilakukan adalah:

a. Setiap item diberi skor sesuai dengan norma skoring yang sudah

tersedia yaitu untuk variabel pola asuh demokratis, pada

pernyataan favorable skor yang digunakan untuk jawaban

sangat sesuai adalah 4, untuk jawaban sesuai adalah 3, untuk

jawaban tidak sesuai adalah 2, dan untuk jawaban sangat tidak

sesuai adalah 1. Pada pernyataan unfavorable, skor yang

digunakan untuk jawaban sangat sesuai adalah 1, untuk jawaban

sesuai adalah 2, untuk jawaban tidak sesuai adalah 3, dan untuk

jawaban sangat tidak sesuai adalah 4.

b. Untuk variabel kemampuan mengelola emosi siswa, pada

pernyataan favorable skor yang digunakan untuk jawaban

sangat sesuai adalah 4, untuk jawaban sesuai adalah 3, untuk

jawaban tidak sesuai adalah 2, dan untuk jawaban sangat tidak

sesuai adalah 1. Pada pernyataan unfavorable, skor yang

digunakan untuk jawaban sangat sesuai adalah 1, untuk jawaban

sesuai adalah 2, untuk jawaban tidak sesuai adalah 3, dan untuk

jawaban sangat tidak sesuai adalah 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

50

c. Membuat tabulasi data dan menghitung frekuensi setiap nilai

berdasarkan skor setiap item.

d. Menghitung jumlah skor dari masing-masing subjek. Skor yang

diperoleh tersebut dapat memberikan petunjuk tingkat pola asuh

demokratis orangtua dan kemampuan mengelola emosi siswa.

e. Menghitung jumlah skor tiap item dari kedua variabel

sehingga yang diperoleh dapat menjadi petunjuk bahwa terdapat

item-item tertentu yang skornya rendah dan item-item yang

skornya tinggi.

f. Menghitung persentase pada tiap frekuensi (banyaknya subjek)

dengan cara membagi banyaknya subjek pada tiap frekuensi

dengan banyaknya subjek seluruhnya (N) dikalikan 100.

2. Menentukan Kategori

Pengkategorian pola asuh demokratis dan kemampuan

mengelola emosi disusun berdasarkan model distribusi normal.

Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam

kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut

kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2009). Kontinum

jenjang pada penelitian ini adalah dari tinggi ke rendah.

Norma kategorisasi disusun berdasar pada norma kategorisasi

yang disusun oleh Azwar (2009). Pola asuh demokratis orang tua

dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI

IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

51

atas tiga kategori : tinggi, sedang, dan rendah dengan norma

kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 3.9Kategorisasi Skor Pola Asuh Demokratis Orangtua dan

Kemampuan Mengelola Emosi

Norma/kriteria skor Kategoriµ+0,5σ <X Tinggi

µ-0,5 σ <X≤ µ+0,5 σ SedangX≤ µ-0,5 σ Rendah

Keterangan:

Skor maksimum teoritik : skor tertinggi yang diperoleh

subjek peneltian berdasarkan

perhitungan skala

Skor minimum teoritik : skor terendah yang diperoleh

subjek penelitian berdasarkan

perhitungan skala

Standar deviasi (σ/sd) : luas jarak rentangan yang

dibagi dalam 6 satuan deviasi

sebaran

Mean teoritik (µ) : rata-rata teoritik skor

maksimum dan minimum

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam

pengelompokan tinggi rendah, pola asuh demokratis orang tua

dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i kelas XI IPA 2

dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

52

2016/2017 dengan jumlah item pola asuh demokratis = 63, dan

jumlah item kemampuan mengelola emosi = 55, diperoleh

unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:

a. Perhitungan capaian skor subjek variabel pola asuh

demokratis :

Skor maksimal teoritk : 63 x 4 = 252

Skor minimum teoritik : 63 x 1 = 63

Luas jarak : 252 – 63 = 189

Standar deviasi (σ/sd) : (252 – 63) : 6 = 31,5

Mean teoritik (µ) : (252 + 63): 2 = 157,5

Hasil perhitunan data skor subjek disajikan dalam

norma kategorisasi pola asuh demokratis siswa/i kelas XI

IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun

ajaran 2016/2017, tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 3.10Kategori Pola Asuh Demokratis Siswa/I Kelas XI IPA 2

dan XI IPS 2 Di SMA Bopkri 2 Yogyakarta TahunAjaran 2016/2017

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategoriµ+0,5σ <X 173,25 < X Tinggi

µ-0,5 σ <X≤ µ+0,5 σ 141,75 < X ≤ 173,25 SedangX≤ µ-0,5 σ X ≤ 171 Rendah

b. Perhitungan capaian skor subjek variabel kemampuan

mengelola emosi:

Skor maksimal teoritk : 55 x 4 = 220

Skor minimum teoritik : 55 x 1 = 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

53

Luas jarak : 220 – 55 = 165

Standar deviasi (σ/sd) : (220 – 55) : 6 = 27,5

Mean teoritik (µ) : (220 + 55) : 2 = 137,5

Hasil perhitunan data skor subjek disajikan dalam norma

kategorisasi kemampuan mengelola emosi siswa/i kelas XI IPA

2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran

2016/2017, tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 3.11Kategori Kemampuan Mengelola Emosi Siswa/I Kelas XIIPA 2 dan XI IPS 2 Di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategoriµ+0,5σ <X 151,25 < X Tinggi

µ-0,5 σ <X≤ µ+0,5 σ 123,75 < X ≤ 151,25 SedangX≤ µ-0,5 σ X≤ 123,75 Rendah

c. Mencari kategorisasi tinggi rendahnya skor item-item variabel

pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola

emosi secara keseluruhan dengan menggunakan N = 48.

Perhitungannya sebagai berikut:

Skor maksimal teoritk : 48 x 4 = 192

Skor minimum teoritik : 48 x 1 = 48

Luas jarak : 192 - 48 = 144

Standar deviasi (σ/sd) : (192 – 48) : 6 = 24

Mean teoritik (µ) : (192 + 48) : 2 = 120

Hasil perhitunan data skor item disajikan dalam norma

kategorisasi tinggi rendahnya skor item-item pola asuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

54

demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi

siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017, tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 3.12Penggolongan Tinggi Rendahnya Skor Item

Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan KemampuanMengelola Emosi

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategoriµ+0,5σ <X 132 < X Tinggi

µ-0,5 σ <X≤ µ+0,5 σ 108 < X ≤ 132 SedangX≤ µ-0,5 σ X ≤ 108 Rendah

3. Uji Hipotesis

Menguji hipotesis menggunakan uji korelasi dengan rumus r

Pearson Product Moment dengan bantuan program computer yaitu SPSS.

∑ (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ ) }{ ∑ – (∑ ) }Keterangan:

= korelasi skor total kuesioner dan total butir-butir keusioner

N = jumlah subjek

X = skor total kuesioner

Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

55

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan

“Hubungan Pola Asuh Demokratis Orang Tua dengan Kemampuan

Mengelola Emosi Siswa/i Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2

Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”.

A. Hasil Penelitian

1. Hubungan Pola Asuh Demokratis Orangtua dengan

Kemampuan Mengelola Emosi Pada Siswa/i Kelas XI IPA 2 dan

XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan

antara pola asuh demokratis orangtua dengan kemampuan mengelola

emosi siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA Bopkri 2

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Untuk menguji hipotesis ini

digunakan uji korelasi dengan rumus r Pearson Product Moment

(Sugiyono, 2013) dengan bantuan program SPSS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

56

∑ (∑ )(∑ ){ ∑ (∑ ) }{ ∑ – (∑ ) }Keterangan:

= korelasi skor total kuesioner dan total butir-butir keusioner

N = jumlah subjek

X = skor total kuesioner

Y = skor total butir-butir kuesioner

XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Untuk mengetahui kuat lemahnya tingkat atau keeratan

hubungan antara kedua variabel yang diteliti, digunakan pedoman

untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2013).

Tabel 4.1Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,80 – 1,00 Sangat Tinggi0,60 – 0,799 Tinggi0,40 – 0,599 Sedang0,20 – 0,399 Rendah0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Uji signifikansi dapat diperoleh dengan cara:

Jika taraf signifikansi < α, maka Hο ditolak dan HI diterima.

Jika taraf signifikansi > α, maka Hο diterima dan HI ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

57

Hipotesis terdiri dari:

Hipotesis Nol (Hο : ρ = 0)

Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

pola asuh demokratis orangtua dengan kemampuan mengelola

emosi siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA Bopkri 2

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

Hipotesis Kerja (HI : ρ ≠ 0)

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pola

asuh demokratis orangtua dengan kemampuan mengelola

emosi siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA Bopkri 2

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Penjelasan lebih lanjut

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2Hasil Uji Korelasi

Variabel Pola Asuh Demokratis dengan Kemampuan Mengelola EmosiCorrelations

PolaAsuhDemok

ratis

KemampuanMen

gelolaEmosi

PolaAsuhDemokratis Pearson Correlation 1 .777**

Sig. (2-tailed) .000

N 48 48

KemampuanMengelola

Emosi

Pearson Correlation .777** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

58

Dari hasil analisis uji hipotesis ditunjukkan bahwa nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu 0.000 (p < 0,05) maka hasil ini

berarti baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara pola asuh demokratis orangtua dengan kemampuan

mengelola emosi siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA Bopkri 2

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut, maka koefisien korelasi yang

ditemukan sebesar 0,777. Jadi dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa koefisien korelasi antara pola asuh demokratis orangtua dengan

kemampuan mengelola emosi siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA

Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 berada pada kategori

tinggi.

Berdasarkan hasil uraian di atas, terdapat hubungan yang

signifikan antara variabel pola asuh demokratis orangtua dengan

kemampuan mengelola emosi siswa dengan hasil hitung menunjukkan

arah hubungan positif, artinya hipotesis yang menyatakan ada hubungan

positif antara pola asuh demokratis dengan kemampuan mengelola emosi

siswa diterima. Siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis memiliki

kemampuan mengelola emosi yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

59

2. Tingkat Pola Asuh Demokratis Pada Siswa/i Kelas XI IPA 2 dan

XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

Untuk mengetahui tinggi rendahnya pola asuh demokratis

orangtua pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2

Yogyakarta, berdasarkan norma kategorisasi yang mengacu pada

pendapat Azwar (2009). Kategorisasi tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.3Kategori Pola Asuh Demokratis Siswa/i Kelas XI IPA 2 dan XIIPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor FrekuensiResponden

PresentaseFrekuensi

%

KategoriPola Asuh

Demokratisµ+0,5σ < X 132 < X 44 91,67 % Tinggi

µ-0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ 108 < X ≤ 132 4 8,33 % SedangX ≤ µ-0,5 σ X ≤ 108 0 0 % Rendah

Jumlah 48 100 %

Dari tabel 11 terlihat bahwa

a. Terdapat 44 siswa (91,67 %) di SMA Bopkri 2 Yogyakarta yang

mendapatkan tingkat pola asuh demokratisnya teridentifikasi

tinggi.

b. Terdapat 4 siswa (8,33 %) di SMA Bopkri 2 Yogyakarta yang

mendapatkan tingkat pola asuh demokratisnya teridentifikasi

sedang.

c. Tidak ada siswa (0 %) di SMA Bopkri 2 Yogyakarta yang

mendapatkan tingkat pola asuh demokratisnya teridentifikasi

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

60

3. Capaian Skor Item Pola Asuh Demokratis Pada Siswa/i Kelas XI

IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017.

Penggolongan skor item tingkat pola asuh demokratis pada

siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta

ditentukan dengan menggunakan kategori Azwar (2010). Adapun

hasil penggolongan item dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4PenggolonganSkor ItemPola Asuh Demokratis Siswa/i Kelas XIIPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor FrekuensiItem

PresentaseFrekuensi

%

KategoriPola Asuh

Demokratis

No. Item

µ+0,5σ <X 173,25 < X 1 1,58 % Tinggi 18µ-0,5 σ <X≤ µ+0,5 σ 141,75 < X ≤

173,2556 88,8 % Sedang 1, 2, 3, 5,

6, 7, 8, 9,10, 11, 12,13, 14, 15,16, 17, 20,21, 22, 23,24, 25, 26,27, 28, 29,30, 31, 32,33, 34, 35,36, 37, 38,41, 42, 44,45, 46, 47,48, 49, 50,51, 52, 54,55, 56, 57,58, 59, 60,61, 62, 63

X≤ µ-0,5 σ X ≤ 141,75 6 9,52 % Rendah 4, 19, 39,40, 43, 53

Jumlah 63 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

61

Tabel diatas menunjukkan bahwa item dengan skor yang

berada dalam kategori rendah 6 item, item dengan kategori sedang

sebanyak 56 item, dan item dengan kategori tinggi sebanyak 1 item.

4. Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Pada Siswa/i Kelas XI

IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017.

Untuk mengetahui tinggi rendahnya kemampuan mengelola

emosi pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2

Yogyakarta, berdasarkan norma kategorisasi yang mengacu pada

pendapat Azwar (2009). Kategorisasi tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 4.5Kategori Kemampuan Mengelola Emosi Siswa/i Kelas XI IPA 2

dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran2016/2017

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor FrekuensiResponden

PresentaseFrekuensi

%

KategoriKemampuan

MengelolaEmosi

µ+0,5σ < X 132 < X 36 75 % Tinggiµ-0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ 108 < X ≤ 132 12 25 % Sedang

X ≤ µ-0,5 σ X ≤ 108 0 0 % RendahJumlah 48 100 %

Dari tabel 12 terlihat bahwa

a. Terdapat 36 siswa (75 %) di SMA Bopkri 2 Yogyakarta yang

memiliki tingkat kemampuan mengelola emosinya

teridentifikasi tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

62

b. Terdapat 12 siswa (25 %) di SMA Bopkri 2 Yogyakarta yang

memiliki tingkat kemampuan mengelola emosinya

teridentifikasi sedang.

c. Tidak ada siswa (0 %) di SMA Bopkri 2 Yogyakarta yang

memiliki tingkat kemampuan mengelola emosinya

teridentifikasi rendah.

5. Capaian Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi Pada Siswa/i

Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2016/2017.

Penggolongan skor item tingkat kemampuan mengelola emosi

pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2

Yogyakarta ditentukan dengan menggunakan kategori Azwar

(2010). Adapun hasil penggolongan item dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.6PenggolonganSkor ItemKemampuan Mengelola Emosi Siswa/i

Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 YogyakartaTahun Ajaran 2016/2017

Norma/KriteriaSkor

Rentang Skor FrekuensiItem

PresentaseFrekuensi

%

KategoriKemampuan

MengelolaEmosi

No. Item

µ+0,5σ < X 151,25 < X 22 40 % Tinggi 1, 4, 5, 6, 8,18, 19, 20,21, 23, 24,25, 29, 39,40, 42, 43,44, 45, 46,

51, 55µ-0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ 123,75 < X ≤

151,2530 54,5 % Sedang 2, 3, 7, 9,

11, 12, 14,15, 16, 17,22, 26, 27,30, 31, 32,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

63

Norma/KriteriaSkor RentangSkor FrekuensiItem

PresentaseFrekuensi

%

KategoriKemampuan

MengelolaEmosi

No. Item

33, 34, 35,36, 37, 38,41, 47, 48,49, 50, 52,

53, 54X ≤ µ-0,5 σ X ≤ 123,75 3 5,45 % Rendah 10, 13, 28

Jumlah 55 100 %

Tabel diatas menunjukkan bahwa item dengan skor yang

berada dalam kategori rendah 3 item, item dengan kategori sedang

sebanyak 30 item, dan item dengan kategori tinggi sebanyak 22 item.

B. Pembahasan

1. Hubungan Pola Asuh Demokratis Orangtua dengan

Kemampuan Mengelola Emosi Pada Siswa/i Kelas XI IPA 2 dan

XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

Sesuai dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh demokratis

orangtua dengan kemampuan mengelola emosi. Hasil ini dilihat dari

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu 0.000 (p < 0,05) maka

hasil ini berarti baik. Meskipun ada hubungan yang signifikan antara

pola asuh demokratis orangtua namun hasil hitung menunjukkan

arah hubungan positif, artinya terdapat hubungan positif antara

variabel pola asuh demokratis dan kemampuan mengelola emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

64

siswa. Siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis memiliki

kemampuan mengelola emosi yang baik.

Remaja yang mampu mengelola emosi memiliki kontrol diri

yang kuat. Sebagai contoh, tidak berkata kasar dan membentak

dalam berbicara, mengganggu teman lain, menyerang teman,

membolos, memaki teman, dan berkelahi. Remaja yang diasuh

dengan pola asuh demokratis akan memiliki kemampuan emosi yaitu

dengan mengontrol dirinya. Kontrol diri saat erat kaitannya dengan

pengendalian emosi karena pada hakikatnya emosi itu bersifat

feedback atau timbal balik. Emosi merupakan bagian dari aspek

afektif yang memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian dan

perilaku seseorang emosi bersifat fluktuatif dan dinamis, artinya

perubahan emosi sangat tergantung pada kemampuan seseorang

dalam mengendalikan diri. Kemampuan mengontrol diri pada remaja

juga berkembang seiring dengan perkembangan emosi. Remaja

dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada masa

akhir remaja tidak “meledakkan” emosinya dihadapkan orang

lain, melainkan menunggu saat serta tempat yang lebih dapat

diterima.

Faktor yang mempengaruhi kontrol diri seseorang adalah

kondisi sosio-emosional lingkungannya, terutama lingkungan

keluarga dan kelompok teman sebaya. Apabila lingkungan tersebut

cukup kondusif, dalam artian kondisinya diwarnai dengan hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

65

yang harmonis, saling mempercayai, saling menghargai, dan penuh

tanggungjawab, maka remaja cenderung memiliki kontrol diri yang

baik. Hal ini dikarenakan remaja mencapai kematangan emosi oleh

faktor-faktor pendukung tersebut.

Remaja yang memiliki kemampuan mengelola emosi yang

baik mampu menghadapi stress. Sesuai dengan penyataan Cloninger

(2009), bahwa stress adalah keadaan yang membuat tegang terjadi

ketika seseorang mendapatkan masalah atau tantangan yang belum

mempunyai jalan keluarnya, atau banyak pikiran yang mengganggu

seseorang terhadap sesuatu yang akan dilakukannya. Apabila

individu dapat mengamati secara mendalam tentang permasalahan

yang mengundang stress, tentunya individu dapat mengatasi

stressor.

Pada penelitian ini, ada hubungan yang positif dan signifikan

antara pola asuh demokratis dengan kemampuan mengelola emosi

siswa. Hal ini disebabkan oleh orangtua bersikap hangat dan

menjalin kerjasama dengan anak remajanya. Orangtua memberikan

kelonggaran pada anaknya dan menjelaskan alasan mereka dibalik

kebijakannya. Orangtua memberikan pengarahan kepada anaknya

dan tegas dalam mengambil tindakan. Orangtua yang bersikap

demikian akan membangun kelekatan dengan anak remajanya.

Kelekatan inilah yang dibawa remaja dalam berhubungan dengan

lingkungan sosialnya sehingga remaja mampu memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

66

keterampilan sosial dengan lingkungannya. Salah satunya adalah

kemampuan remaja dalam mengenali emosi diri sendiri dan

mengelola emosi diri sendiri. Dengan demikian, remaja mampu

mengelola emosinya saat berhadapan dengan orang lain (Goleman,

1996).

Remaja yang mendapatkan pola asuh demokratis akan berbeda

dengan remaja yang tidak mendapatkan pola asuh demokratis.

Remaja yang mendapatkan pola asuh demokratis memiliki sikap

mampu untuk mengendalikan diri seperti mengelola emosinya

sendiri. Orangtua yang menerapkan pola asuh otoriter dan permisif

kepada anaknya maka anak akan bersikap memberontak dan

cenderung berperilaku bebas (tidak terkontrol).

Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang positif dan signifikan antara pola asuh demokratis orangtua

dengan kemampuan mengelola emosi, artinya terdapat hubungan

positif antara variabel pola asuh demokratis dan kemampuan

mengelola emosi siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan

mengelola emosi yang ditandai oleh kemampuan siswa dalam

mengontrol diri dan menghadapi stress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

67

2. Tingkat Pola Asuh Demokratis Pada Siswa/i Kelas XI IPA 2 dan XI

IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

Berdasarkan paparan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 menunjukkan 44

siswa atau sebesar 91,67 % memiliki tingkat pola asuh demokratisnya

dalam kategori tinggi, 4 siswa atau sebesar 8,33 % memiliki tingkat pola

asuh demokratisnya dalam kategori sedang, dan tidak ada siswa atau

sebesar 0 % memiliki tingkat pola asuh demokratisnya dalam kategori

rendah.

Siswa yang mendapatkan tingkat pola asuh demokratis dalam

kategori tinggi, berarti siswa mendapatkan pola asuh demokratis dari

orangtua sudah baik, berdasarkan pengalaman yang pernah dialami siswa

dengan orangtua serta siswa memiliki pengalaman dan hubungan yang

baik dengan orangtua. Siswa yang mendapatkan tingkat pola asuh dalam

kategori sedang, artinya siswa masih belum mendapatkan pola asuh

demokratis dari orangtua, mungkin masih ada orangtua yang menerapkan

pola asuh otoriter dan permisif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori tinggi berarti sudah

baik terlihat lebih banyak dibandingkan dengan kategori sedang. Hal ini

mungkin disebabkan karena siswa sudah mendapatkan pola asuh

demokratis dari orangtua. Siswa merasakan kasih sayang dan kehangatan

dari orangtua. Orangtua memberikan kepercayaan kepada anak

remajanya dengan memberikan kebebasan yang disertai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

68

alasannya supaya anak remajanya mampu memiliki sikap

bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri. Siswa dilatih untuk memiliki

hubungan yang baik ketika bergaul dengan lingkungan sekitar.

Seperti yang diungkapkan Baumrind (1975), anak remaja

mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari orangtua dalam setiap

tindakan yang mungkin dilakukan siswa. Orangtua dan anak remajanya

dapat bekerja sama dalam setiap keputusan yang diambil. Selain itu, anak

remajanya juga diberi kesempatan untuk berpikir dan

mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil. Orangtua

menghargai anak sebagai pribadi dengan segala hak yang dimiliki anak.

Anak dilatih untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap peran

orangtua supaya anak memiliki kemandirian untuk menentukan

kehidupannya di masa depan.

3. Capaian Skor Item Pola Asuh Demokratis Pada Siswa/i Kelas XI

IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017 yang teidentifikasi rendah.

Berdasarkan analisa capaian skor item pola asuh demokratis

terdapat enam item yang termasuk dalam kategori rendah. Item pertama

yaitu “Saya dibebaskan oleh orangtua keluar rumah kapan saja”.

Rendahnya item ini dapat diindikasikan bahwa orangtua belum

menanamkan sikap disiplin pada anak remajanya. Misalnya anak

remajanya yang dibiarkan untuk keluar dan pulang kerumah kapan saja

tanpa memperhatikan waktu. Saat remaja dibiarkan keluar dan pulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

69

kapan saja membuat remaja cenderung berperilaku bebas dan tidak

terkontrol. Hal tersebut menunjukkan dampak dari pola pengasuhan

permissive.

Item kedua, “Orangtua membela saya ketika saya membuat

kesalahan di sekolah”. Rendahnya item ini dapat diindikasikan bahwa

orangtua belum melatih anak remajanya bertanggungjawab. Remaja tidak

dilatih untuk mampu mempertanggungjawabkan kesalahan yang

diperbuatnya. Baik kesalahan sikap, ucapan, dan perilakunya.

Item ketiga, “Orangtua terlalu banyak memberikan saya nasehat

sehingga membuat saya bosan”. Rendahnya item ini dapat diindikasikan

bahwa orangtua kurang bekerja sama dengan anak remajanya. Orangtua

kurang menghargai anak remajanya sebagai pribadi yang memiliki hak

dalam mengambil keputusan. Orangtua terlalu banyak menasehati

sehingga remaja merasa tidak diberi kesempatan untuk membuat

keputusan.

Item keempat, “Ketika saya tidak bisa mengerjakan tugas sekolah,

orangtua saya membantu mengerjakannya”. Rendahnya item ini dapat

diindikasikan bahwa orangtua belum mendorong anak remajanya untuk

melepaskan diri dari perannya sebagai orangtua. Remaja belum mampu

melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orangtua.

Item kelima, “Orangtua saya memberikan hukuman dengan

menyita handphone saya saat saya mendapatkan nilai ujian yang jelek”.

Rendahnya item ini dapat diindikasikan bahwa orangtua kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

70

menghargai kemandirian dan pengaturan diri anak remajanya. Orangtua

menempatkan nilai yang tinggi pada pengaturan diri sehingga remaja

memiliki pengaturan diri yang baik. Saat remaja memiliki pengaturan

diri, remaja mampu menetapkan tindakan yang harus dilakukan ketika

mendapatkan nilai ujian jelek.

Item keenam, “Saya mendapatkan pujian dari orangtua karena rajin

beribadah”. Rendahnya item ini dapat diindikasikan bahwa orangtua

menghargai kemandirian dan pengaturan diri anak remajanya.

Kemandirian dapat ditunjukkan dengan adanya sikap remaja yang rajin

beribadah. Mungkin remaja merasa bahwa pujian yang diberikan karena

rajin beribadah hanyalah seperti anak kecil. Remaja merasa sudah

memiliki kemandirian dan pengaturan diri yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian, item-item yang tergolong rendah

mengindikasikan bahwa perlunya orangtua meningkatkan dan

mengembangkan kembali dalam hal menanamkan sikap disiplin pada

anak remajanya, melatih anak remajanya bertanggungjawab, dan bekerja

sama dengan anak remajanya.

Perilaku anak yang diasuh secara otoriter, yaitu: mudah

tersinggung, penakut, pemurung dan tidak bahagia, mudah terpengaruh,

mudah stress, tidak mempunyai arah masa depan yang jelas, tidak

bersahabat. Perilaku anak yang diasuh secara permisif, yaitu: bersikap

impulsif dan agresif, suka memberontak, kurang memiliki rasa percaya

diri dan pengendalian diri, suka mendominasi, tidak jelas arah hidupnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

71

prestasinya rendah. Perilaku anak yang diasuh secara demokratis, yaitu:

bersikap bersahabat, memiliki ras percaya diri, mampu mengendalikan

diri, bersikap sopan, mau bekerja sama, memiliki rasa ingin tahunya yang

tinggi, mempunyai tujuan/arah hidup yang jelas, berorientasi terhadap

prestasi. Remaja yang terbiasa mendapatkan pola asuh otoriter dan

permisif dari orangtuanya akan cenderung bersikap agresif, mudah

tersulut emosinya dan sering kali tidak dapat mengendalikan amarahnya.

4. Tingkat Kemampuan Mengelola Emosi Pada Siswa/i Kelas XI IPA 2

dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2016/2017.

Berdasarkan paparan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 menunjukkan 36

siswa atau sebesar 75 % memiliki tingkat kemampuan mengelolanya

dalam kategori tinggi, 12 siswa atau sebesar 25 % memiliki kemampuan

mengelolanya dalam kategori sedang, dan tidak ada siswa atau sebesar 0

% memiliki tingkat kemampuan mengelola emosinya dalam kategori

rendah.

Siswa yang memiliki kemampuan mengelola emosi dalam kategori

tinggi, berarti siswa memiliki kemampuan menyalurkan emosinya

dengan tepat baik emosi positif maupun emosi negatif. Siswa mampu

menguasai dirinya dari emosi yang sedang dirasakan. Siswa tidak mudah

tersulut emosinya dan mampu mengendalikan diri dari berbagai hal yang

membuat dirinya emosi. Emosi yang diluapkan dapat dikelola dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

72

baik sesuai dengan yang dirasakan, artinya siswa meluapkannya tidak

kurang juga tidak berlebihan. Emosi yang diluapkanpun tidak merugikan

diri sendiri maupun orang lain. Siswa yang memiliki kemampuan

mengelola emosi dalam kategori sedang, artinya siswa kurang mampu

dalam mengelola emosi dan siswa masih mudah tersulut emosinya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori tinggi terlihat lebih

banyak dibandingkan dengan kategori sedang. Hal ini mungkin

disebabkan karena siswa yang memiliki kemampuan mengelola emosi

dapat menyalurkan emosinya dengan baik dan tepat. Siswa memiliki pola

pemikiran yang positif akan mampu mengungkapkan amarah dengan

tepat. Perlunya siswa memiliki kesadaran diri akan perasaan yang

dirasakan. Seperti yang diungkapkan Mayer, kesadaran diri berarti

waspada baik terhadap suasana hati maupun pikiran individu tentang

suasana hati.

5. Capaian Skor Item Kemampuan Mengelola Emosi Pada Siswa/i

Kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2 di SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun

Ajaran 2016/2017 yang teridentifikasi rendah.

Berdasarkan analisa capaian skor item kemampuan mengelola

emosi terdapat tiga item yang termasuk dalam kategori rendah. Item

pertama yaitu “Saya pernah menangis tanpa alasan yang jelas”.

Rendahnya item ini dapat diindikasikan bahwa remaja kurang mampu

mengetahui frustrasi yang sedang dirasakan. Frustrasi yang dirasakan

dapat menimbulkan emosi. Emosi yang muncul ketika frustrasi dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

73

membuat remaja tidak mampu mengelola emosi dan menguasai diri.

Remaja yang tidak mengetahui frustrasi yang sedang dirasakan

membuatnya merasa tidak tenang sehingga menyebabkan remaja

menangis secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.

Item kedua, “Saat saya sedang marah, saya berbicara dengan nada

keras kepada orang yang membuat saya marah”. Rendahnya item ini

dapat diindikasikan bahwa remaja belum mampu mengungkapkan

amarah sesuai dengan pola pemikiran yang positif. Tice mengungkapkan

bahwa amarah merupakan suasana hati yang paling sulit dikendalikan.

Amarah menimbulkan semangat sehingga muncul dorongan untuk

bersikap menyerang.

Item ketiga, “Saya tidak peduli dengan teman yang menjauhi

saya”. Rendahnya item ini dapat diindikasikan bahwa remaja belum

mampu memahami keadaan yang menyebabkan kesepian dan cemas.

Dalam pergaulan setiap remaja pernah merasakan kesepian dan cemas

saat dijauhi teman. Remaja yang kurang memahami kesepian dan cemas

merasa tidak peduli dengan teman yang menjauhinya.

Berdasarkan hasil penelitian, item-item yang tergolong rendah

mengindikasikan bahwa perlunya ditingkatkan dan dikembangkan

kembali dalam hal mengungkapkan amarah sesuai dengan pola

pemikiran yang positif dan memahami keadaan yang menyebabkan

frustrasi dan suasana hati negatif sehingga tidak memunculkan emosi

yang negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

74

Seperti yang diungkapkan Hurlock (1996), masa remaja

merupakan masa yang rentan dengan berbagai kenakalan remaja

sehingga remaja dapat kapan saja tersulut emosinya. Remaja sangat

mudah mengalami emosi positif maupun negatif. Terkadang remaja sedih

sekali, bersikap sangat melankolis dan mudah tersinggung, minder, dan

tidak yakin dengan apa yang sedang dilakukan. Remaja juga bisa sangat

marah dan sangat gembira hanya karena hal sepele. Emosi menguasainya

lebih kuat daripada nalarnya sehingga remaja tidak mampu mengelola

emosi. Jika ini dibiarkan tumbuh apa adanya, maka akan mendapati

remaja yang cenderung membahayakan dirinya dan orang lain di

sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

75

BAB VPENUTUP

Bab ini memaparkan tentang kesimpulan dan saran-saran untuk berbagai

pihak.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara pola asuh demokratis orangtua dengan kemampuan

mengelola emosi. Artinya terdapat hubungan positif antara variabel pola

asuh demokratis dan kemampuan mengelola emosi siswa.

2. Pola asuh demokratis orangtua pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2

SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 kategori baik. Hal ini

tampak dari perolehan skor pola asuh demokratis orangtua yang

menunjukkan bahwa siswa/i XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA Bopkri 2

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 sudah mendapatkan pola asuh

demokratis dari orangtua, namun kurang ditingkatkan secara optimal

lagi.

3. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam item pada variabel pola

asuh demokratis yang tergolong rendah. Item tersebut berada diaspek

ketiga yaitu menempatkan nilai yang tinggi pada perkembangan

kemandirian dan pengaturan diri sendiri; aspek keempat yaitu

menanamkan kebiasaan-kebiasaan rasional, berorientasi pada masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

76

serta sering melibatkan diri dalam perbincangan dan penjelasan pada

anak-anaknya seputar persoalan disiplin; aspek ketujuh yaitu

menggunakan wewenang tetapi dalam penerapannya bersifat

membimbing anak; aspek kedelapan yaitu bekerjasama dengan anak

dalam membuat keputusan; dan aspek kesembilan yaitu mendorong anak

untuk melepaskan diri secara berangsur-angsur dari pihak keluarga.

4. Kemampuan mengelola emosi pada siswa/i kelas XI IPA 2 dan XI IPS 2

SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 kategori baik. Hal ini

tampak dari perolehan skor pola asuh demokratis orangtua yang

menunjukkan bahwa siswa/i XI IPA 2 dan XI IPS 2 SMA Bopkri 2

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 sudah memiliki kemampuan

mengelola emosi, namun kurang ditingkatkan secara optimal lagi.

5. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga item pada variabel

kemampuan mengelola emosi yang tergolong rendah. Item tersebut

berada diaspek kesatu yaitu bersikap toleran terhadap frustrasi; aspek

kedua yaitu lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat tanpa

berkelahi; dan aspek keenam yaitu dapat mengurangi perasaan kesepian

dan cemas dalam pergaulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

77

B. Keterbatasan

1. Terdapat enam item yang belum benar-benar mengukur pola asuh

demokratis.

2. Terdapat tiga item yang belum benar-benar mengukur kemampuan

mengelola emosi.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, berikut saran peneliti

kepada beberapa pihak.

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Guru BK diharapkan dapat mengupayakan bekerjasama dengan

orangtua siswa dalam mengembangkan pola asuh demokratis sehingga

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengelola emosi agar

lebih baik.

2. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain diharapkan mempersiapkan instrumen yang akan

digunakan baik dengan membuat instrumen baru atau mengembangkan

instrumen yang telah dibuat peneliti agar hasilnya lebih baik.

3. Bagi Orangtua

Orangtua diharapkan dapat meningkatkan suasana demokratis di

lingkungan keluarga serta berperan aktif dalam mendidik anak remajanya

agar lebih terciptanya pribadi anak yang lebih baik salah satunya dalam

kemampuan mengelola emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

78

4. Bagi Siswa

Siswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan mengelola

emosi dan menerapkannya ke lingkungan yang lebih luas sehingga

tercipta suasana yang kondusif antar siswa dan lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

79

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad & Asrori. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi

Aksara.

Agoes, Dariyo. (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun

Pertama (Psikologi Atitama). Bandung: Refika Aditama.

Azwar, Saifudin. (2009). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya.

Jakarta : Pustaka Pelajar

Azwar, Saifudin. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baumrind, D. (1975). Authoritarian vs. Authoritative Parental Control.

Dalam J.J. Conger. 1975. Contemporary Issues in Adolescent

Development. New York: Harper and Row.

Chaplin, J.P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Cloninger, S. (2009). Theories Of Personality Understanding Persons.

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Farida, Anna. (2014). Pilar-pilar Pembangunan Karakter Remaja.

Bandung: Nuansa Cendekia.

Furchan, Arief. (2007). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Furchan, Arief. (2004). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Goleman, Daniel. (1996). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia.

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo

Gunarsa, Singgih D. (1981). Psikologi Perkembangan. Jakarta: BPK

Gunung Mulia.

Gunarsa, Singgih D. (2004). Dari Anak Sampai Lanjut Usia. Jakarta: BPK

Gunung Mulia.

Hadi, S. (1991). Analisis Butir-butir untuk Instrumen. Edisi pertama. Andi

Offset.

Havighurst. (1961). Human Development & Education. New York: David

Mckay Co.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

80

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi Kelima). Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Hurlock, Elizabeth, B. (1978). Perkembangan Anak (Jilid 1). Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Hurlock, Elizabeth, B. (1978). Perkembangan Anak (Jilid 2). Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Hurlock, Elizabeth, B. (1996). Psikologi Perkembangan: Suatu

Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan). Jakarta:

Erlangga.

Husada, Anna Kurniawati. (2013). Hubungan Pola Asuh Demokratis Dan

Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja.

Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 2, No. 3, hal 266-277.

Marheni, Krisna. I. (2009). Sikap Terhadap Perceraian Ditinjau Dari

Tingkat Pendidikan, Jenis Kelamin Dan Persepsi Pola Asuh

Orangtua. Tesis. Yogyakarta: UGM.

Masidjo, Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di

Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Nurgiyantoro, Burhan dkk. (2000). Statistik Terapan: Untuk Penelitian

Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Periantalo, Jelpa. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asik Mudah dan

Bermanfaat. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Pramitasari, Andina. (2011). Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis dan

Kecerdasan Emosional pada Remaja di Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Priyanti, Dhany. (2003). Hubungan Pola Asuh Otoritatif dengan

Kecerdasan Emosi pada Akhir Masa Kanak-kanak. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Safaria, Triantoro. (2009). Manajemen Emosi. Jakarta: Bumi Aksara.

Santrock, John W. (2007). Remaja Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.

Sudjito, Sutaryo, Kaelan, dkk. (2013). Prosiding Kongres Pancasila.

Yogyakarta: PSP Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

81

Suherman. (2000). Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Suparno, Paul. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan & Psikologi

(Buku Mahasiswa). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Yusuf, Syamsu. (2010). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

82

LAMPIRAN 1Kuesioner Ujicoba Pola Asuh Demokratis dan

Kemampuan Mengelola Emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

83

A. IdentitasKelas :Jenis Kelamin :Tanggal Pengisian :

B. Kata PengantarPada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan teman-teman

untuk mengisi kuesioner ini. Dengan demikian kami sangat mengharapkan teman-teman mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri danpengalaman teman-teman. Atas kesediaan teman-teman, kami mengucapkan terimakasih.

C. Petunjuk PengisianDi bawah ini ada sejumlah pernyataan. Bacalah masing-masing pernyataan

dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakansesuai dengan pengalaman teman-teman.

Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut.

1. Sangat Sesuai (SS) = Hal ini sangat sesuai dengan diri teman-temandan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sesuai (S) = Hal ini sesuai dengan diri teman-teman danpengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari

3. Kurang Sesuai (TS) = Hal ini tidak sesuai dengan diri teman-teman danpengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari

4. Tidak Sesuai (STS) = hal ini sangat tidak sesuai dengan diri teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari

Langkah-langkah mengisi kuesioner ini secara praktis adalah sebagai berikut.

1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini!2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri teman-

teman!3. Berilah tanda centang(√) pada kolom yang telah disediakan!

Contoh:

No Pernyataan SS S TS STS1 Orangtua saya membiarkan saya pulang

hingga larut malam√

2 Orangtua memberikan saya hadiahketika saya mendapatkan juara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

84

Kuesioner Pola Asuh Demokratis

No. Pernyataan SS S TS STS1 Saya kurang bersyukur dengan apa yang saya miliki

sekarang2 Orangtua tidak mengijinkan saya untuk ikut berpartisipasi

dalam kegiatan organisasi di sekolah3 Orangtua menuntut saya untuk menjadi juara kelas4 Saya dibebaskan oleh orangtua keluar rumah kapan saja5 Orangtua tidak mengarahkan saya ketika saya mengambil

sebuah keputusan6 Orangtua melakukan apa yang saya inginkan7 Orangtua meminta saya untuk bergaul hanya dengan teman

yang pandai8 Orangtua mendengarkan saya ketika saya sedang berbicara

atau menyampaikan pendapat9 Orangtua memberikan saya uang jajan setiap saya

memintanya10 Saya diingatkan oleh orangtua untuk tidak pulang larut

malam11 Orangtua membiasakan saya untuk meninggalkan sikap

kekanak-kanakan saya12 Orangtua saya membiasakan saya untuk mencuci baju

sendiri13 Saya diajarkan oleh orangtua supaya saya menaati aturan-

aturan di lingkungan masyarakat14 Orangtua mendidik saya untuk bersikap terbuka dengan

kritik/saran yang orang lain tujukan kepada saya15 Orangtua memberikan gambaran kepada saya tentang

kehidupan yang terjadi dalam keluarga saya16 Orangtua mendampingi saya dalam menemukan solusi

setiap masalah yang saya hadapi17 Orangtua mengingatkan saya supaya saya berhati-hati

dalam bergaul18 Orangtua memarahi saya apabila saya mengeluh19 Orangtua melatih saya untuk mengatur uang jajan sendiri

dengan memberikannya setiap bulan/minggu20 Orangtua saya membiarkan saya ketika saya tidak keluar

kamar tidur21 Saya masih dibantu orangtua dalam hal mencuci pakaian22 Orangtua membersihkan tempat tidur saya setiap harinya23 Orangtua membiarkan saya saat saya tidak berpartisipasi di

lingkungan masyarakat24 Orangtua memotong pembicaraan saat saya sedang

berbicara kepadanya25 Orangtua membiarkan saya ketika mereka tahu saya

menggunakan uang sekolah/SPP26 Orangtua saya acuh tak acuh dengan segala keputusan

yang saya ambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

85

27 Orangtua memaksa saya untuk mengikuti kegiatan yangdikehendaki oleh orangtua saya

28 Kedekatan saya dengan orangtua saya, ditunjukkan dengansaling berbagi cerita diantara kami

29 Orangtua memanjakan saya, lebih-lebih ketika saya sedangsakit

30 Orangtua saya mengingatkan saya untuk makan ketikawaktunya makan

31 Orangtua mengajarkan saya untuk merawat diri32 Orangtua saya mengajarkan saya untuk merawat barang

yang saya miliki33 Orangtua mengajarkan saya bertegur sapa dengan orang-

orang di lingkungan masyarakat34 Orangtua melatih saya untuk berani mengemukakan

gagasan/ide yang saya pikirkan35 Orangtua melatih saya untuk memiliki sikap berani dalam

menanggung resiko dari apa yang saya perbuat36 Orangtua saya memberikan saya usul/saran untuk

menemukan alternatif lain saat saya kesulitan memecahkanmasalah

37 Orangtua mendampingi saya dalam menentukan pilihanjurusan di perguruan tinggi

38 Orangtua memarahi saya saat saya tidak mau menurutikemauan orangtua

39 Saya diajarkan orangtua untuk mengatur segala kebutuhanyang saya perlukan

40 Saat saya sakit, orangtua saya tidak langsungmengantarkan saya ke rumah sakit

41 Orangtua membiarkan saya mengamuk ketika saya tidakdibelikan gadget oleh orangtua

42 Saya meminta tolong kepada orang tua untukmenyelesaikan tugas yang seharusnya saya lakukan sendiri

43 Orangtua melarang saya bergaul dengan teman dilingkungan rumah

44 Saya memberontak saat gagasan/ide saya tidak diterimaorang lain

45 Ketika saya tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah,orangtua saya diam saja

46 Orangtua menuntut saya untuk melaksanakan usul/saranmereka saat membantu saya menyelesaikan masalah

47 Orangtua membela saya ketika saya membuat kesalahan disekolah

48 Orangtua mengajarkan saya untuk berbagi dengan saudarakandung saya

49 Saya meminta tolong orangtua saya dalam membelikebutuhan saya

50 Saya diajarkan oleh orangtua untuk meminta maaf saatsaya melakukan kesalahan

51 Orangtua menanamkan sikap percaya diri ketika saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

86

sedang mengerjakan apapun52 Orangtua saya memberikan hadiah kepada saya saat saya

mendapatkan nilai raport yang baik53 Orangtua membiasakan saya untuk bangun pagi setiap

harinya54 Orangtua mengajarkan saya menghargai keputusan orang

lain dan saling bermusyawarah untuk mencapai keputusanbersama

55 Orangtua memberikan kesempatan untuk memikirkansegala sesuatunya sebelum saya mengambil keputusan

56 Saya diijinkan oleh orangtua untuk bergaul dengansiapapun, tetapi saya juga diharapkan untuk menjaga diridengan baik

57 Orangtua mengajarkan kepada saya untuk mendengarkanpendapat orang lain yang sedang berbicara kepada saya

58 Orangtua berlaku tidak adil kepada saya59 Saya melaksanakan ibadah dengan kesadaran sendiri tanpa

diingatkan/diminta oleh orangtua60 Orangtua tidak peduli dengan baik buruknya suatu hal

yang saya lakukan61 Orangtua tidak percaya kepada saya bahwa saya mampu

menyelesaikan tugas saya sendiri62 Orangtua saya memberikan hukuman dengan menyita

handphone saya saat saya mendapatkan nilai ujian yangjelek

63 Orangtua saya acuh tak acuh dengan kewajiban sayasebagai siswa

64 Orangtua mengajarkan saya untuk menuruti kata hati saatmembuat keputusan tanpa mendengarkan pendapat oranglain

65 Saya diharuskan menuruti keputusan yang orangtua sayaambil

66 Orangtua membatasi saya dalam bergaul67 Orangtua terlalu banyak memberikan saya nasehat

sehingga membuat saya bosan68 Orangtua melatih saya untuk berhemat dalam memenuhi

setiap kebutuhan saya69 Saya tidak mau makan ketika makanan di rumah tidak

sesuai dengan selera saya70 Orangtua mengajarkan saya untuk bersikap sopan kepada

orang yang lebih tua, misal, mengatakan permisi saat lewatdi depan orang yang lebih tua

71 Orangtua memberikan kepercayaan kepada saya ketikasaya mengerjakan tugas sendiri

72 Saya mendapatkan pujian dari orangtua karena rajinberibadah

73 Orangtua membiasakan saya untuk tepat waktu saatmembuat janji dengan orang lain

74 Orangtua mengajarkan saya untuk tidak boleh putus asa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

87

ketika gagasan/ide saya tidak diterima orang lain75 Orangtua mendukung apa yang menjadi cita-cita/impian

saya di kemudian hari76 Orangtua mengijinkan saya untuk menjalin hubungan

dengan lawan jenis

Kuesioner Kemampuan Mengelola Emosi

No. Pernyataan SS S TS STS1 Saya tidak sabar ketika sedang menghadapi masalah2 Saya tidak percaya dengan kelebihan yang saya miliki3 Saya suka menjelek-jelekan teman yang saya benci4 Saya mengajak anggota keluarga saya pergi untuk sekedar

refreshing5 Saya mengambil keputusan secara tergesa-tega tanpa

mempedulikan akibatnya6 Saya merasa bahagia dan nyaman ketika berkumpul

dengan keluarga7 Saya mudah menangis secara tiba-tiba tanpa sebab8 Saya merasa tenang ketika saya berdoa kepada Tuhan atas

masalah yang saya hadapi9 Saya minder ketika harus berkenalan dengan teman baru10 Saya pernah merasakan kecewa akibat kegagalan11 Saya melakukan kegiatan yang bisa mengalihkan rasa

marah ketika saya kecewa12 Saat saya marah dengan orang lain, saya memilih untuk

membicarakan baik-baik dengan orang tersebut agarpermasalahan kami selesai

13 Saya memaafkan orang lain yang sudah menyakiti hatisaya

14 Saya memilih diam dan tidak ingin orang lain tahu apayang sedang saya rasakan

15 Saya mampu mengambil sisi positif dari setiap masalahyang saya hadapi

16 Saya tidak mendengarkan anggota keluarga yang sedangberbicara kepada saya

17 Saya memikirkan sebab dan akibat sebelum mengambilsebuah tindakan

18 Saya mengeluh ketika sedang kesulitan19 Saya merasa senang dapat menghibur teman-teman dan

membuat mereka tertawa pada saat suasana tegang20 Saya pernah menangis tanpa alasan yang jelas21 Saya langsung marah ketika ada orang yang membuat saya

kecewa22 Saya langsung memukul orang lain ketika dibuat marah

olehnya23 Saya mendiamkan orang yang membuat saya merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

88

tersinggung24 Saya mau menerima kekalahan dan menghargai

kemenangan orang lain25 Saya menyalahkan orang lain saat suasana tidak sesuai

dengan keinginan saya26 Saya bersedia membantu anggota keluarga yang

membutuhkan bantuan saya27 Saya merasa menyesal dengan apa yang terjadi dalam

hidup saya28 Saya merasa bersalah ketika saya dijauhi teman29 Saya tidak percaya diri melakukan hal-hal baru yang

belum pernah saya lakukan sebelumnya30 Saat saya gagal saya akan mencari tahu yang

menyebabkan saya gagal lalu memperbaikinya31 Saya memilih untuk tidur ketika saya merasa marah karena

kecewa32 Saya menangis ketika saya sedang sedih33 Saya sadar ketika orang lain mendiamkan saya, saya harus

instropeksi diri34 Ketika saya merasa senang saya berteriak untuk

menunjukkan rasa senang saya kepada orang lain35 Saya merasa senang saat bertemu dengan teman-teman di

sekolah36 Saya merasa tidak cocok dengan salah satu anggota

keluarga saya37 Saya tahu sebab dan akibat dari masalah yang terjadi

dalam hidup saya38 Saya tidak peduli dengan teman yang menjauhi saya39 Ketika saya sedang berada dalam masalah, saya tetap

percaya diri untuk menghadapinya40 Saya mudah marah tanpa sebab41 Saya balas dendam dengan orang yang pernah membuat

saya kecewa42 Saat merasa sakit hati dengan seseorang, secara diam-diam

saya merusak barang orang tersebut43 Ketika pendapat saya tidak diterima, saya akan marah44 Saya lebih baik pergi meninggalkan orang yang membuat

saya marah45 Saya enggan menyapa teman sebelum teman saya

menyapa saya terlebih dahulu46 Saya mudah sakit ketika memiliki banyak pikiran47 Saya merasa diri saya tidak berharga48 Saya sadar untuk tidak memusuhi teman karena saya tahu

rasanya dimusuhi49 Saya merasa gugup saat sedang berbicara di depan umum50 Masalah yang saya hadapi membuat saya menjadi

seseorang yang lebih kuat51 Saya mampu bersikap optimis saat akan menghadapi ujian52 Saya memiliki pandangan yang baik ketika saya sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

89

marah53 Saya datang pada teman untuk berbagi cerita setelah putus

cinta54 Saya bersama teman yang lain mencoret-coret baju

seragam saat merayakan kelulusan55 Saya merasakan kepuasan saat bisa menolong teman di

sekolah56 Saya tidak peduli dengan apa yang membuat saya sedih57 Dalam keadaan stres saya mampu menemukan cara yang

positif dengan melakukan kegiatan seperti berolahraga,mendengarkan musik, membaca buku, dll

58 Saya merasa biasa saja setelah menyakiti hati orang lain59 Saya meluangkan waktu saya untuk bermain dengan

teman-teman saya tanpa mengganggu waktu belajar saya60 Masalah yang saya hadapi membuat saya malas untuk

belajar61 Saya berprasangka buruk terhadap orang lain ketika

merasa terganggu oleh orang tersebut62 Saat saya sedang marah, saya berbicara dengan nada keras

kepada orang yang membuat saya marah63 Saat saya putus cinta saya mengurung diri di dalam kamar64 Ketika saya menghadapi masalah, saya membutuhkan

waktu untuk tenang memikirkan solusinya65 Saya menutup diri ketika sedang berinteraksi dengan

teman di sekolah66 Saya merasa diri saya tertekan ketika ada orang yang

memarahi saya67 Ketika saya merasa tertekan, saya akan meluapkannya

kepada orang terdekat saya68 Ketika saya merasa tidak sanggup mengatasi rasa cemas

saya, saya meminta saran kepada teman/guru/orangtua69 Saya merasa tidak memiliki banyak teman70 Saya tahu setiap masalah yang saya hadapi terjadi karena

sebuah alasan71 Saya tidak membenci orang yang pernah menyakiti saya72 Saya tetap tersenyum ketika saya merasa sakit hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

90

LAMPIRAN 2Kuesioner Penelitian Pola Asuh Demokratis dan

Kemampuan Mengelola Emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

91

A. IdentitasKelas :Jenis Kelamin :Tanggal Pengisian :

B. Kata PengantarPada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan teman-teman

untuk mengisi kuesioner ini. Dengan demikian kami sangat mengharapkan teman-teman mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri danpengalaman teman-teman. Atas kesediaan teman-teman, kami mengucapkan terimakasih.

C. Petunjuk PengisianDi bawah ini ada sejumlah pernyataan. Bacalah masing-masing pernyataan

dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakansesuai dengan pengalaman teman-teman.

Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut.

1. Sangat Sesuai (SS) = Hal ini sangat sesuai dengan diri teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sesuai (S) = Hal ini sesuai dengan diri teman-temandan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari

3. Tidak Sesuai (TS) = Hal ini tidaksesuai dengan diri teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari

4. Sangat Tidak Sesuai (STS) = hal ini sangat tidak sesuai dengan diriteman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari

Langkah-langkah mengisi kuesioner ini secara praktis adalah sebagai berikut.

1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini!2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri teman-

teman!3. Berilah tanda centang(√) pada kolom yang telah disediakan!

Contoh:

No Pernyataan SS S TS STS1 Orangtua saya membiarkan saya pulang

hingga larut malam√

2 Orangtua memberikan saya hadiahketika saya mendapatkan juara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

92

Kuesioner Pola Asuh Demokratis

No. Pernyataan SS S TS STS1 Saya kurang bersyukur dengan apa yang saya miliki

sekarang2 Orangtua tidak mengijinkan saya untuk ikut berpartisipasi

dalam kegiatan organisasi di sekolah3 Orangtua membiarkan saya saat saya tidak berpartisipasi di

lingkungan masyarakat4 Saya dibebaskan oleh orangtua keluar rumah kapan saja5 Orangtua mengajarkan saya untuk tidak boleh putus asa

ketika gagasan/ide saya tidak diterima orang lain6 Orangtua memberikan kesempatan untuk memikirkan

segala sesuatunya sebelum saya mengambil keputusan7 Orangtua saya memberikan saya usul/saran untuk

menemukan alternatif lain saat saya kesulitan memecahkanmasalah

8 Orangtua memaksa saya untuk mengikuti kegiatan yangdikehendaki oleh orangtua saya

9 Orangtua mengajarkan saya untuk berbagi dengan saudarakandung saya

10 Saya melaksanakan ibadah dengan kesadaran sendiri tanpadiingatkan/diminta oleh orangtua

11 Saya diingatkan oleh orangtua untuk tidak pulang larutmalam

12 Orangtua membiasakan saya untuk meninggalkan sikapkekanak-kanakan saya

13 Orangtua membersihkan tempat tidur saya setiap harinya14 Orangtua mengajarkan saya bertegur sapa dengan orang-

orang di lingkungan masyarakat15 Orangtua mendidik saya untuk bersikap terbuka dengan

kritik/saran yang orang lain tujukan kepada saya16 Orangtua tidak mengarahkan saya ketika saya mengambil

sebuah keputusan17 Saya diharuskan menuruti keputusan yang orangtua saya

ambil18 Saya diijinkan oleh orangtua untuk bergaul dengan

siapapun, tetapi saya juga diharapkan untuk menjaga diridengan baik

19 Orangtua membela saya ketika saya membuat kesalahan disekolah

20 Orangtua berlaku tidak adil kepada saya21 Orangtua saya membiarkan saya ketika saya tidak keluar

kamar tidur22 Orangtua mengajarkan saya untuk merawat diri23 Orangtua saya mengajarkan saya untuk merawat barang

yang saya miliki24 Orangtua melarang saya bergaul dengan teman di

lingkungan rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

93

25 Orangtua memotong pembicaraan saat saya sedangberbicara kepadanya

26 Orangtua memberikan gambaran kepada saya tentangkehidupan yang terjadi dalam keluarga saya

27 Orangtua mendukung apa yang menjadi cita-cita/impiansaya di kemudian hari

28 Orangtua membatasi saya dalam bergaul29 Orangtua mengajarkan kepada saya untuk mendengarkan

pendapat orang lain yang sedang berbicara kepada saya30 Orangtua melatih saya untuk berhemat dalam memenuhi

setiap kebutuhan saya31 Orangtua saya mengingatkan saya untuk makan ketika

waktunya makan32 Orangtua membiarkan saya mengamuk ketika saya tidak

dibelikan gadget oleh orangtua33 Saya meminta tolong kepada orang tua untuk

menyelesaikan tugas yang seharusnya saya lakukan sendiri34 Orangtua membiasakan saya untuk bangun pagi setiap

harinya35 Orangtua melatih saya untuk berani mengemukakan

gagasan/ide yang saya pikirkan36 Orangtua membiarkan saya ketika mereka tahu saya

menggunakan uang sekolah/SPP37 Orangtua melakukan apa yang saya inginkan38 Orangtua mengijinkan saya untuk menjalin hubungan

dengan lawan jenis39 Orangtua terlalu banyak memberikan saya nasehat

sehingga membuat saya bosan40 Ketika saya tidak bisa mengerjakan tugas sekolah,

orangtua saya membantu mengerjakannya41 Saya diajarkan oleh orangtua untuk meminta maaf saat

saya melakukan kesalahan42 Orangtua menanamkan sikap percaya diri ketika saya

sedang mengerjakan apapun43 Orangtua saya memberikan hukuman dengan menyita

handphone saya saat saya mendapatkan nilai ujian yangjelek

44 Orangtua saya acuh tak acuh dengan kewajiban sayasebagai siswa

45 Saya memberontak saat gagasan/ide saya tidak diterimaorang lain

46 Orangtua melatih saya untuk memiliki sikap berani dalammenanggung resiko dari apa yang saya perbuat

47 Orangtua mendampingi saya dalam menemukan solusisetiap masalah yang saya hadapi

48 Orangtua meminta saya untuk bergaul hanya dengan temanyang pandai

49 Orangtua mendengarkan saya ketika saya sedang berbicaraatau menyampaikan pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

94

50 Saya diajarkan orangtua untuk mengatur segala kebutuhanyang saya perlukan

51 Orangtua tidak peduli dengan baik buruknya suatu halyang saya lakukan

52 Orangtua tidak percaya kepada saya bahwa saya mampumenyelesaikan tugas saya sendiri

53 Saya mendapatkan pujian dari orangtua karena rajinberibadah

54 Orangtua membiasakan saya untuk tepat waktu saatmembuat janji dengan orang lain

55 Orangtua mengajarkan saya menghargai keputusan oranglain dan saling bermusyawarah untuk mencapai keputusanbersama

56 Ketika saya tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah,orangtua saya diam saja

57 Orangtua saya acuh tak acuh dengan segala keputusanyang saya ambil

58 Orangtua mengingatkan saya supaya saya berhati-hatidalam bergaul

59 Kedekatan saya dengan orangtua saya, ditunjukkan dengansaling berbagi cerita diantara kami

60 Ketika orangtua saya pergi ke luar kota, saya tidak bisabangun pagi sehingga tidak masuk sekolah

61 Orangtua mengajarkan saya untuk bersikap sopan kepadaorang yang lebih tua, misal, mengatakan permisi saat lewatdi depan orang yang lebih tua

62 Orangtua memberikan kepercayaan kepada saya ketikasaya mengerjakan tugas sendiri

63 Saya diajarkan oleh orangtua supaya saya menaati aturan-aturan di lingkungan masyarakat

Kuesioner Kemampuan Mengelola Emosi

No. Pernyataan SS S TS STS1 Saya tahu setiap masalah yang saya hadapi terjadi karena

sebuah alasan2 Saya berprasangka buruk terhadap orang lain ketika

merasa terganggu oleh orang tersebut3 Saat saya marah, saya meluapkannya dengan bernyanyi,

bermain game, berolahraga, dll4 Saya mau menerima kekalahan dan menghargai

kemenangan orang lain5 Saya merasa senang saat bertemu dengan teman-teman di

sekolah6 Saya bersedia membantu anggota keluarga yang

membutuhkan bantuan saya7 Saya merasa menyesal dengan apa yang terjadi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

95

hidup saya8 Saya merasa tenang ketika saya berdoa kepada Tuhan atas

masalah yang saya hadapi9 Saya merasa tidak percaya diri ketika menghadapi

tantangan10 Saya pernah menangis tanpa alasan yang jelas11 Saya tidak sabar ketika sedang menghadapi masalah12 Saya tidak membenci orang yang pernah menyakiti saya13 Saat saya sedang marah, saya berbicara dengan nada keras

kepada orang yang membuat saya marah14 Saya memilih pergi berbelanja bersama teman-teman saat

saya merasa kesal15 Saya enggan menyapa teman sebelum teman saya

menyapa saya terlebih dahulu16 Saya merasa tidak cocok dengan salah satu anggota

keluarga saya17 Saya tahu sebab dan akibat dari masalah yang terjadi

dalam hidup saya18 Saya meminta maaf ketika saya dijauhi teman karena ulah

saya sendiri19 Saya merasa senang dapat menghibur teman-teman dan

membuat mereka tertawa pada saat suasana tegang20 Saat saya gagal saya akan mencari tahu yang

menyebabkan saya gagal lalu memperbaikinya21 Saya melakukan kegiatan yang bisa mengalihkan rasa

marah ketika saya kecewa22 Saya tidak percaya dengan kelebihan yang saya miliki23 Saya suka menjelek-jelekan teman yang saya benci24 Saya bersama teman yang lain mencoret-coret baju

seragam saat merayakan kelulusan25 Saya merasakan kepuasan saat bisa menolong teman di

sekolah26 Ketika saya dikritik orang lain, saya menjadi berpikir

bahwa telah melakukan kesalahan yang besar27 Saya merasa diri saya tidak berharga28 Saya tidak peduli dengan teman yang menjauhi saya29 Ketika saya sedang berada dalam masalah, saya tetap

percaya diri untuk menghadapinya30 Saya mudah marah tanpa sebab31 Saya langsung marah ketika ada orang yang membuat saya

kecewa32 Saat saya marah dengan orang lain, saya memilih untuk

membicarakan baik-baik dengan orang tersebut agarpermasalahan kami selesai

33 Saya memaafkan orang lain yang sudah menyakiti hatisaya

34 Saya mengambil keputusan secara tergesa-tega tanpamempedulikan akibatnya

35 Saya menutup diri ketika sedang berinteraksi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

96

teman di sekolah36 Saya mudah menangis secara tiba-tiba tanpa sebab37 Dalam keadaan stres saya mampu menemukan cara yang

positif dengan melakukan kegiatan seperti berolahraga,mendengarkan musik, membaca buku, dll

38 Saya merasa biasa saja setelah menyakiti hati orang lain39 Saya meluangkan waktu saya untuk bermain dengan

teman-teman saya tanpa mengganggu waktu belajar saya40 Masalah yang saya hadapi membuat saya menjadi

seseorang yang lebih kuat41 Saya balas dendam dengan orang yang pernah membuat

saya kecewa42 Saya langsung memukul orang lain ketika dibuat marah

olehnya43 Ketika pendapat saya tidak diterima, saya akan marah44 Saya mampu mengambil sisi positif dari setiap masalah

yang saya hadapi45 Saya merasa bahagia dan nyaman ketika berkumpul

dengan keluarga46 Saya memikirkan sebab dan akibat sebelum mengambil

sebuah tindakan47 Ketika saya merasa tertekan, saya akan meluapkannya

kepada orang terdekat saya48 Ketika saya merasa tidak sanggup mengatasi rasa cemas

saya, saya meminta saran kepada teman/guru/orangtua49 Saya merasa tidak memiliki banyak teman50 Masalah yang saya hadapi membuat saya malas untuk

belajar51 Saya mampu bersikap optimis saat akan menghadapi ujian52 Saat merasa sakit hati dengan seseorang, secara diam-diam

saya merusak barang orang tersebut53 Saya mengajak anggota keluarga saya pergi untuk sekedar

refreshing54 Saya menyalahkan orang lain saat suasana tidak sesuai

dengan keinginan saya55 Saya tidak mendengarkan anggota keluarga yang sedang

berbicara kepada saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

97

LAMPIRAN 3 Tabulasi Data Pola Asuh Demokratis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

98

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3

2 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 1 3 3 2 3 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4

3 2 4 2 3 3 2 3 3 1 3 4 1 3 2 3 3 4 3 4 1 1 1 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 1

4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4

5 3 3 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 3

6 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

7 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2

8 3 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 1 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2

9 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2

10 4 4 2 3 3 3 3 4 1 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4

11 4 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3

12 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2

13 4 4 2 4 4 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3

14 2 4 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 1 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4

15 4 4 1 2 2 3 3 3 1 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 2 2 3 2 3 2 2 4 2 2 1 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3

16 2 3 1 4 3 4 3 1 2 3 3 4 3 4 4 2 3 1 3 4 4 2 2 1 3 3 1 1 3 2 3 4 3 2 2 2 3 1 3 1

17 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3

18 4 4 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 1 2 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 4 1

19 3 2 3 3 1 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3

20 4 3 1 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 2

21 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1

22 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

23 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2

24 1 4 4 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3

25 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3

26 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4

27 4 4 2 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3

28 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

29 3 4 1 2 3 2 4 4 1 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4

30 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2

31 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

32 2 3 4 3 3 3 2 4 2 4 2 3 2 3 4 2 4 2 3 3 4 4 1 3 4 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2

33 1 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3

34 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 1 2 3 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 2

35 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 1 3 3

36 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

37 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

38 4 4 3 4 3 2 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 1 1 1 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4

118 128 100 113 115 101 118 126 75 128 122 109 131 128 125 118 137 89 120 92 100 116 102 109 135 117 119 114 96 111 130 134 129 125 129 122 116 86 119 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

99

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 Ʃ

4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 262

4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 234

3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3 3 199

2 3 3 4 3 2 2 3 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 253

4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 257

2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 230

4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 247

3 3 3 2 1 2 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 222

3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 2 4 4 1 3 4 3 3 2 3 3 4 3 227

4 4 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 267

4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 251

4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 265

2 3 4 3 4 2 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 249

3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 4 4 3 1 3 3 4 2 230

4 2 4 3 3 1 2 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 1 3 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 4 4 4 4 217

3 4 3 2 4 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 1 2 3 1 4 4 3 2 3 1 3 3 3 2 1 2 3 2 3 198

3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 236

4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 249

2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 251

3 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 237

4 4 4 4 3 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 263

3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 226

3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 218

3 3 4 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 4 1 3 3 1 3 2 4 3 3 4 3 4 215

3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 258

4 3 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 225

4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 3 4 1 245

3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 1 4 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 219

4 3 4 3 3 2 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 232

3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 221

3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 212

3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 1 3 3 4 1 219

3 3 2 3 2 3 1 4 1 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 4 3 2 190

2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 3 4 4 4 211

4 3 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 2 231

3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 205

3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 202

4 4 4 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 2 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 258

124 121 132 118 111 87 107 130 76 132 125 109 127 125 124 137 128 124 115 116 114 123 118 94 103 114 103 118 109 128 121 102 122 131 137 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

100

LAMPIRAN 4 Tabulasi Data Kemampuan Mengelola Emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

101

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 2 1 2 4 3 4 4 4 3 4

2 3 2 4 4 3 3 2 4 3 2 2 2 4 1 3 3 2 4 4 4 2 4 1 4 3 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 1 4 1 3 1

3 1 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 2 2 1 4 2 3 2 4 4 3 4 1 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 4 3 2 4 1 4 4

4 4 3 4 4 3 3 2 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4

5 3 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4

6 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2

7 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3

8 1 3 3 4 1 3 4 2 4 1 4 3 4 3 3 4 1 1 4 2 1 4 3 4 2 4 4 1 1 2 2 2 4 1 4 4 1 4 3 3

9 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 1 3 2 3 4 2 1 3 2

10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 2 4 4 2 4 3 3

11 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 1 4 2 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3 2

12 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 3 3 1 4 2 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3

13 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2

14 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4 1 2 1 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 1 2 2 2

15 2 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 1 4 2 3 2 2 2 1 4 3 2 4 1 3 3 4 3 3 2 4 2 3 2 3 3

16 3 1 3 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 1 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 4 3 1 4 1 3 4 2 4

17 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4

18 3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 1 4 1 3 4 1 4 4 4 1 4 4

19 2 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3

20 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 4 3 3

21 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 1 1 4 1 4 3 3 3 3 1 4 1 3 2 3 4

22 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

24 1 1 1 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 1 4 2

25 2 3 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 2 3

26 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3

27 1 2 1 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 1 3 4 4 3 3 1 2 3 1 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 4 3 1 2

28 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3

29 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

30 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3

31 2 3 3 4 1 4 3 3 1 4 4 4 3 2 4 2 2 1 4 1 1 1 1 3 1 4 2 3 2 3 4 4 4 2 4 1 3 1 4 2

32 3 2 3 3 3 2 1 1 3 4 4 2 3 2 3 4 3 2 2 1 3 4 2 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3

33 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3

34 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 1 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 4 2 3 3 3 1

35 3 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 4 1 4 3 3 2 4 2 1 2 1 3 3 3 3 3 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1

36 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2

37 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 1 1 3 2 3 3 4 3 2 2 3 1 3 2 1 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 4 2

38 2 2 4 4 2 4 1 4 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 4 4 1 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

94 99 109 117 108 121 115 125 104 118 128 114 116 74 116 117 115 99 121 104 93 117 78 113 101 115 107 92 92 118 113 104 115 94 126 106 114 98 116 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

102

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 Ʃ

4 4 4 2 3 1 4 3 1 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 1 3 3 4 4 4 4 245

2 3 4 1 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 2 4 2 2 3 4 2 3 3 204

3 4 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 1 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 4 2 2 201

4 4 4 1 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 3 4 3 4 4 239

3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 239

2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 190

3 3 4 1 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 195

4 4 4 3 3 1 4 4 2 2 4 3 3 3 4 1 3 4 4 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 1 4 4 204

1 3 4 3 3 2 4 1 3 4 4 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 1 4 1 3 2 2 3 184

4 4 4 2 4 2 3 1 4 1 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 244

2 1 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 203

3 3 3 3 4 3 4 1 2 3 4 3 1 3 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 1 4 2 4 4 3 4 229

2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 198

3 2 2 3 3 2 3 4 1 3 3 3 1 3 4 4 2 3 3 1 1 1 2 4 3 3 2 3 1 3 1 1 182

1 1 3 4 2 4 4 3 2 4 4 3 3 1 4 2 4 2 3 3 1 1 2 3 2 4 1 4 4 3 2 3 197

3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 1 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 203

4 3 4 3 3 2 4 3 1 4 4 2 2 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 228

1 4 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4 1 4 1 2 4 1 4 232

4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 215

4 4 4 2 2 2 3 3 1 4 4 2 3 1 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 210

4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 1 4 4 4 4 4 1 232

2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 201

3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 198

3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 4 4 4 2 3 2 4 2 3 1 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 189

3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 1 4 4 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 192

2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 3 3 4 184

2 2 4 4 4 2 4 3 4 1 2 3 2 4 4 3 4 3 3 3 1 3 1 4 4 1 3 4 2 3 3 1 195

3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 191

3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 213

3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 200

2 2 2 3 1 4 1 4 2 3 4 4 3 2 3 1 4 2 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4 1 4 4 4 199

3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 1 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 1 3 1 4 191

3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 192

2 1 2 2 2 4 2 2 1 3 4 3 4 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 198

1 3 3 4 3 4 3 4 1 4 1 2 1 4 2 3 4 4 4 1 1 1 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 203

3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 179

2 2 1 4 1 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 1 3 2 4 3 1 3 2 3 1 3 3 3 186

4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 2 4 4 3 2 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 227

105 111 121 97 108 92 117 117 86 118 124 107 104 102 124 97 128 118 120 100 96 90 108 118 114 89 109 109 111 119 104 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

103

LAMPIRAN 5Item Valid dan Gugur Pola Asuh Demokratis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

104

No Item Parameter Hasil Hitung Klarifikasi

1

PearsonCorrelation .641**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

2

PearsonCorrelation .360*

ValidSig. (2-tailed) ,026N 38

3

PearsonCorrelation ,216

GugurSig. (2-tailed) ,192N 38

4

PearsonCorrelation ,291

ValidSig. (2-tailed) ,076N 38

5

PearsonCorrelation .355*

ValidSig. (2-tailed) ,029N 38

6

PearsonCorrelation ,252

ValidSig. (2-tailed) ,128N 38

7

PearsonCorrelation .411*

ValidSig. (2-tailed) ,010N 38

8

PearsonCorrelation .369*

ValidSig. (2-tailed) ,023N 38

9

PearsonCorrelation -,104

GugurSig. (2-tailed) ,535N 38

10

PearsonCorrelation .399*

ValidSig. (2-tailed) ,013N 38

11

PearsonCorrelation ,307

ValidSig. (2-tailed) ,061N 38

12

PearsonCorrelation ,243

GugurSig. (2-tailed) ,142N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

105

13

PearsonCorrelation .524**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

14

PearsonCorrelation .490**

ValidSig. (2-tailed) ,002N 38

15

PearsonCorrelation ,297

ValidSig. (2-tailed) ,070N 38

16

PearsonCorrelation .504**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

17

PearsonCorrelation .441**

ValidSig. (2-tailed) ,006N 38

18

PearsonCorrelation -,203

GugurSig. (2-tailed) ,222N 38

19

PearsonCorrelation -,173

GugurSig. (2-tailed) ,300N 38

20

PearsonCorrelation ,292

ValidSig. (2-tailed) ,076N 38

21

PearsonCorrelation ,139

GugurSig. (2-tailed) ,405N 38

22

PearsonCorrelation .386*

ValidSig. (2-tailed) ,017N 38

23

PearsonCorrelation .458**

ValidSig. (2-tailed) ,004N 38

24

PearsonCorrelation .544**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

106

25

PearsonCorrelation .542**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

26

PearsonCorrelation .464**

ValidSig. (2-tailed) ,003N 38

27

PearsonCorrelation .585**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

28

PearsonCorrelation .435**

ValidSig. (2-tailed) ,006N 38

29

PearsonCorrelation ,081

GugurSig. (2-tailed) ,628N 38

30

PearsonCorrelation .350*

ValidSig. (2-tailed) ,031N 38

31

PearsonCorrelation .575**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

32

PearsonCorrelation .525**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

33

PearsonCorrelation .554**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

34

PearsonCorrelation .628**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

35

PearsonCorrelation .685**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

36

PearsonCorrelation .544**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

107

37

PearsonCorrelation ,249

GugurSig. (2-tailed) ,132N 38

38

PearsonCorrelation -,114

GugurSig. (2-tailed) ,495N 38

39

PearsonCorrelation .373*

ValidSig. (2-tailed) ,021N 38

40

PearsonCorrelation ,240

GugurSig. (2-tailed) ,146N 38

41

PearsonCorrelation .349*

ValidSig. (2-tailed) ,032N 38

42

PearsonCorrelation .443**

ValidSig. (2-tailed) ,005N 38

43

PearsonCorrelation .674**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

44

PearsonCorrelation .590**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

45

PearsonCorrelation .547**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

46

PearsonCorrelation ,122

GugurSig. (2-tailed) ,466N 38

47

PearsonCorrelation .545**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

48

PearsonCorrelation ,291

ValidSig. (2-tailed) ,077N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

108

49

PearsonCorrelation -,148

GugurSig. (2-tailed) ,375N 38

50

PearsonCorrelation .510**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

51

PearsonCorrelation .738**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

52

PearsonCorrelation ,087

GugurSig. (2-tailed) ,603N 38

53

PearsonCorrelation .505**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

54

PearsonCorrelation .646**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

55

PearsonCorrelation .642**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

56

PearsonCorrelation .504**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

57

PearsonCorrelation .545**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

58

PearsonCorrelation .679**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

59

PearsonCorrelation ,313

ValidSig. (2-tailed) ,056N 38

60

PearsonCorrelation .599**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

109

61

PearsonCorrelation .689**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

62

PearsonCorrelation ,270

ValidSig. (2-tailed) ,101N 38

63

PearsonCorrelation .479**

ValidSig. (2-tailed) ,002N 38

64

PearsonCorrelation -,019

GugurSig. (2-tailed) ,911N 38

65

PearsonCorrelation .408*

ValidSig. (2-tailed) ,011N 38

66

PearsonCorrelation .576**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

67

PearsonCorrelation .511**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

68

PearsonCorrelation ,292

ValidSig. (2-tailed) ,075N 38

69

PearsonCorrelation ,231

GugurSig. (2-tailed) ,163N 38

70

PearsonCorrelation .690**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

71

PearsonCorrelation .767**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

72

PearsonCorrelation .454**

ValidSig. (2-tailed) ,004N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

110

73

PearsonCorrelation .527**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

74

PearsonCorrelation .390*

ValidSig. (2-tailed) ,015N 38

75

PearsonCorrelation .595**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

76

PearsonCorrelation .387*

ValidSig. (2-tailed) ,016N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

111

LAMPIRAN 6Item Valid dan Gugur Kemampuan Mengelola

Emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

112

No Item Parameter Hasil Hitung Klarifikasi

1

PearsonCorrelation .523**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

2

PearsonCorrelation .535**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

3

PearsonCorrelation .511**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

4

PearsonCorrelation ,289

ValidSig. (2-tailed) ,078N 38

5

PearsonCorrelation .516**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

6

PearsonCorrelation .468**

ValidSig. (2-tailed) ,003N 38

7

PearsonCorrelation ,277

ValidSig. (2-tailed) ,093N 38

8

PearsonCorrelation .510**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

9

PearsonCorrelation ,143

GugurSig. (2-tailed) ,391N 38

10

PearsonCorrelation -,006

GugurSig. (2-tailed) ,970N 38

11

PearsonCorrelation .436**

ValidSig. (2-tailed) ,006N 38

12

PearsonCorrelation .529**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

113

13

PearsonCorrelation .534**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

14

PearsonCorrelation ,054

GugurSig. (2-tailed) ,745N 38

15

PearsonCorrelation .438**

ValidSig. (2-tailed) ,006N 38

16

PearsonCorrelation .541**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

17

PearsonCorrelation .526**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

18

PearsonCorrelation ,160

GugurSig. (2-tailed) ,338N 38

19

PearsonCorrelation .348*

ValidSig. (2-tailed) ,032N 38

20

PearsonCorrelation .427**

ValidSig. (2-tailed) ,008N 38

21

PearsonCorrelation .473**

ValidSig. (2-tailed) ,003N 38

22

PearsonCorrelation .552**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

23

PearsonCorrelation ,162

GugurSig. (2-tailed) ,330N 38

24

PearsonCorrelation .414**

ValidSig. (2-tailed) ,010N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

114

25

PearsonCorrelation ,295

ValidSig. (2-tailed) ,072N 38

26

PearsonCorrelation .414**

ValidSig. (2-tailed) ,010N 38

27

PearsonCorrelation .573**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

28

PearsonCorrelation ,078

GugurSig. (2-tailed) ,642N 38

29

PearsonCorrelation -,018

GugurSig. (2-tailed) ,916N 38

30

PearsonCorrelation .336*

ValidSig. (2-tailed) ,039N 38

31

PearsonCorrelation -,026

GugurSig. (2-tailed) ,876N 38

32

PearsonCorrelation ,238

GugurSig. (2-tailed) ,150N 38

33

PearsonCorrelation ,206

GugurSig. (2-tailed) ,214N 38

34

PearsonCorrelation -,039

GugurSig. (2-tailed) ,814N 38

35

PearsonCorrelation .396*

ValidSig. (2-tailed) ,014N 38

36

PearsonCorrelation .419**

ValidSig. (2-tailed) ,009N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

115

37

PearsonCorrelation .335*

ValidSig. (2-tailed) ,040N 38

38

PearsonCorrelation .385*

ValidSig. (2-tailed) ,017N 38

39

PearsonCorrelation ,270

ValidSig. (2-tailed) ,101N 38

40

PearsonCorrelation .599**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

41

PearsonCorrelation .468**

ValidSig. (2-tailed) ,003N 38

42

PearsonCorrelation .584**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

43

PearsonCorrelation .461**

ValidSig. (2-tailed) ,004N 38

44

PearsonCorrelation -,189

GugurSig. (2-tailed) ,255N 38

45

PearsonCorrelation .329*

ValidSig. (2-tailed) ,044N 38

46

PearsonCorrelation -,198

GugurSig. (2-tailed) ,234N 38

47

PearsonCorrelation .439**

ValidSig. (2-tailed) ,006N 38

48

PearsonCorrelation ,002

GugurSig. (2-tailed) ,990N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

116

49

PearsonCorrelation ,046

GugurSig. (2-tailed) ,782N 38

50

PearsonCorrelation ,276

ValidSig. (2-tailed) ,094N 38

51

PearsonCorrelation ,293

ValidSig. (2-tailed) ,075N 38

52

PearsonCorrelation -,023

GugurSig. (2-tailed) ,889N 38

53

PearsonCorrelation ,176

GugurSig. (2-tailed) ,291N 38

54

PearsonCorrelation .481**

ValidSig. (2-tailed) ,002N 38

55

PearsonCorrelation .498**

ValidSig. (2-tailed) ,001N 38

56

PearsonCorrelation -,023

GugurSig. (2-tailed) ,891N 38

57

PearsonCorrelation .327*

ValidSig. (2-tailed) ,045N 38

58

PearsonCorrelation .462**

ValidSig. (2-tailed) ,003N 38

59

PearsonCorrelation .371*

ValidSig. (2-tailed) ,022N 38

60

PearsonCorrelation .482**

ValidSig. (2-tailed) ,002N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

117

61

PearsonCorrelation .432**

ValidSig. (2-tailed) ,007N 38

62

PearsonCorrelation .360*

ValidSig. (2-tailed) ,026N 38

63

PearsonCorrelation ,193

GugurSig. (2-tailed) ,247N 38

64

PearsonCorrelation -,101

GugurSig. (2-tailed) ,545N 38

65

PearsonCorrelation .659**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

66

PearsonCorrelation -,275

GugurSig. (2-tailed) ,094N 38

67

PearsonCorrelation .462**

ValidSig. (2-tailed) ,003N 38

68

PearsonCorrelation ,300

ValidSig. (2-tailed) ,067N 38

69

PearsonCorrelation .572**

ValidSig. (2-tailed) ,000N 38

70

PearsonCorrelation .487**

ValidSig. (2-tailed) ,002N 38

71

PearsonCorrelation .410*

ValidSig. (2-tailed) ,011N 38

72

PearsonCorrelation ,237

GugurSig. (2-tailed) ,152N 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

118

LAMPIRAN 7Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …repository.usd.ac.id/11777/2/121114073_full.pdfviii abstrak hubungan pola asuh demokratis orang tua dengan kemampuan mengelola emosi siswa/i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI