HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS...

21
1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ANDONG ARTIKEL TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperloleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Tunjung Wijayanti 132013034 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Transcript of HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS...

1

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA

DEMOKRATIS DENGAN PERILAKU SEKSUAL

PRANIKAH PADA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ANDONG

ARTIKEL TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi

sebagian dari syarat-syarat untuk memperloleh

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Tunjung Wijayanti

132013034

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

2

3

4

5

6

7

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS

DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 1 ANDONG

Tunjung Wijayanti, J.T.Lobby Loekmono dan Sumardjono Padmomartono

Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling

FKIP – Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikasi

hubungan dengan arah negatif antara pola asuh orang tua demokratis dengan

perilaku seksual remaja pranikah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Andong. Rumusan masalah pada penelitian ini adakah hubungan yang

signifikan dengan arah negatif antara pola asuh orangtua demokratis dengan

perilaku seksual remaja pranikah siswakelasVIII SMP Negeri 1 Andong?.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif dengansubjek penelitian berjumlah 162 orang siswa di SMP N 1

Andong.Alat ukur yang digunakan yaitu Skala Pola Asuh Orang Tua

Demokratis dan Skala Perilaku Seksual Pranikah. Hasil analisis korelasi

dengan rumus Kendall Tau_bmenunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan dengan arah negatif antara pola asuh orang tua demokratis dengan

perilaku seksual pranikah pada siswa kelas VIII SMP N 1 Andong, dengan

nilai sig = 0,000 (<0,05) dan koefisien korelasi rxy= -,454** yang artinya

semakin tinggi skor pola asuh orang tua demokratis maka semakin rendah

skor perilaku seksual pranikah siswa, sebaliknya semakin rendah skor pola

asuh orang tua demokratis maka semakin tinggi skor perilaku seksual

pranikah siswa.

Kata kunci: Pola Asuh Orang Tua Demokratis, Perilaku Seksual Remaja

Pranikah

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan

dimulainya masa pubertas,

permulaan kematangan fisik

umumnya dialami pada usia 12-14

tahun Suardiman (1987). Perlu

8

mendapat sorotan bahwa pergaulan

remaja cukup mengkhawatirkan

dikarenakan perkembangan arus

modernisasi yang mendunia serta

menipisnya moral serta keimanan

seseorang khususnya bagi remaja.

Pada usia remaja, rasa ingin tahunya

begitu besar terhadap kehidupan

seksual. Apalagi jika teman-

temannya mengatakan bahwa bentuk

perilaku seksual terasa nikmat,

ditambah lagi adanya segala

informasi yang tidak terbatas

masuknya.Maka, rasa penasaran

semakin mendorong remaja untuk

lebih jauh lagi melakukan berbagai

macam percobaan sesuai yang

dibayangkan (Dianawati, 2003).

Perilaku seksual coba-coba

pada remaja kebanyakan diperoleh

dari pergaulan teman sebaya seperti:

membaca buku-buku porno, melihat

gambar-gambar porno dari buku

maupun internet. Bentuk perilaku

seksual ini justru membuat remaja

malah mencoba mencari tahu dengan

cara melakukannya sendiri.

Celakanya remaja pada umumnya

kurang menyadari akibat yang

ditimbulkan dari kegiatan

seksualitas.Kohn (dalam Casmini,

2007) menyatakan bahwa pola asuh

merupakan cara orang tua

berinteraksi dengan anak meliputi,

pemberian aturan, hadiah, hukuman

dan pemberian perhatian, serta

tuntutan terhadap perilaku anak

termasuk perilaku seksual.

Menurut Fathi (2011) pola

asuh demokratis menjunjung

keterbukaan, pengakuan terhadap

pendapat anak dan

kerjasama.Orangtua memberikan

kebebasan yang bertanggungjawab

kepada anak-anaknya dan tetap

dalam pantauan orangtua.

Gunarsa (2002)

mengungkapkan pola asuh orangtua

merupakan interaksi antara anak

dengan orangtua yang meliputi

bukan hanya pemenuhan kebutuhan

fisik (makan, pakaian dll.) dan

kebutuhan psikologis (afeksi atau

perasaan) tetapi juga norma-norma

yang berlaku di masyarakat agar

anak dapat hidup selaras dengan

lingkungan.Dengan demikian pola

asuh orang tua berpengaruh dalam

perilaku remaja terutama dalam

perilaku seksual. Adanya keinginan

coba-coba dapat memicu remaja

9

untuk melakukan perilaku seksual

pranikah.

Berdasarkan hasil penelitian

Yovanny (2012). Hasil uji statistik

menunjukkan tidak ada hubungan

yang signifikan anatara pola asuh

orangtua demokratis dengan perilaku

seksual pranikah pada siswa SMA

Negeri 3 Kupang hasil nilai p=

0,133 (p > 0,05). Jumlah populasi

penelitian 1.157 dan sampel 89 orang

responden di kota SMA Negeri 3

Kupang. Dapat disimpulkan bahwa

tidak ada hubungan signifikan antara

pola asuh orang tua demokratis

dengan perilaku seksual pranikah

siswa SMA Negeri 3 Kupang.

Hasil penelitian Wulandari

(2010).Ditemukan hasil bahwa ada

hubungan signifikan dengan arah

negatif signifikan anatara pola asuh

demokratis dengan perilaku seksual

remaja pranikah SMUN 1 Gamping.

Subjek yang digunakan adalah siswa

SMUN 1 Gamping sebanyak 96

orang siswa. Hasil analisis statistik

menunjukkan rxy = -0,332 dengan p

= 0,000 (p<0,01). Pada penelitian ini

disimpulkan bahwa terdapat

hubungan dengan arah negatif yang

sangat signifikan antara pola asuh

orang tua demokratis dengan

perilaku seks pranikah pada siswa

SMUN 1 Gamping.

Melihat ada kesenjangan

antara hasil penelitian dari

Wulandari (2010) dan Yovanny

(2012) peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian kembali

dengan mengambil judul Hubungan

Pola Asuh Orang Tua Demokratis

dengan Perilaku Seksual Pranikah

Pada Siswa SMP N 1 Andong.

Peneliti memilih subjek

penelitian di SMP N 1 Andong

berbeda dengan hasil peneliti

sebelumnya. Peneliti melakukan pra

penelitian untuk mengetahui adakah

hubungan yang signifikan antara

pola asuh orang tua demokratis

dengan perilaku seksual pranikah

pada siswa kelas VIII di SMP N 1

Andong dan dilaksanakan pada

tanggal 13 Juni 2017 dengan

responden 30 siswa. Diketahui

bahwa sebagian besar (50%)

perilaku seksual pranikah siswa kelas

VIII SMP N 1 Andong berada pada

kategori Sangat Rendah. Sedangkan

sebagian besar (33,3%) pola asuh

orangtua demokratis siswa kelas VIII

10

SMP N 1 Andong pada kategori

Tinggi.

Berdasarkan hasil pra

penelitian pada kategori perilaku

seksual pranikah berada pada

kategori sangat rendah, sementara

hasil kategori pola asuh orang tua

demokratis berada kategori

tinggi.Melihat hasil dari hasil

penelitian ada kemungkinan salah

satu faktor adalah pola asuh orang

tua demokratis yang berada pada

ketetapan tinggi.Wilayah Indonesia

dengan lingkungan yang demokratis

sehingga di dapatkan hasil penelitian

pada kategori tinggi.

Dengan demikian peneliti

merumuskan Adakah hubungan yang

signifikan dengan arah negatif antara

pola asuh orangtua demokratis

dengan perilaku seksual remaja

pranikah siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Andong?

KAJIAN PUSTAKA

Perilaku Seksual Pra Nikah

Remaja

Perilaku seksual Pranikah

Remaja adalah segala perilaku yang

didorong oleh hasrat seksual, baik

dengan lawan jenisnya maupun

dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk

perilaku laku ini dapat bermacam-

macam, mulai dari perasaan tertarik

sampai perilaku berkencan,

bercumbu, dan bersenggama. Objek

seksualnya bisa berupa orang

lain,orang dalam khayalan atau diri

sendiri. Sebagian dari perilaku laku

itu memang tidak berdampak apa-

apa, terutama jika tidak ada akibat

fisik atau sosial yang dapat

ditimbulkannya (Sarwono, 2010).

Faktor penyebab perilaku seksual

pranikah: pengetahuan,

meningkatnya, libido seksual, media

informasi, norma agama, pola asuh

orang tua, pergaulan semakin bebas.

Remaja tidak menyadari bahwa

perilaku tersebut memiliki dampak

yang membahayakan bagi diri

remaja, berikut dampak dari perilaku

seksual pranikah:

1. Penyakit Menular Seksual

(PMS) – HIV / AIDS / HPV

2. Pengguguran Kandungan Pada

Remaja

3. Psikologis

4. Dampak Sosial

Pola Asuh Orang Tua Demokratis

Menurut Bumrind (Kimberly,

2007), pola asuh orang tua atau

parenting styleadalah suatu

11

carabagaimana orang tua mengasuh

dan mendidik anak. Pola asuh ini

tentunya juga berkaitan serta dengan

bagaimana kepribadian remaja akan

terbentuk. Pola asuh perilaku orang

tua terhadap remajanya terdiri atas

dua aspek penting, yaitu parental

responsiveness (derajat seberapa

besar respon orang tua terhadap

kebutuhan remaja, penerimaan dan

perilaku mendukung) dan parental

demandingness (harapan dan kontrol

orang tua terhadap perilaku

bertanggung jawab remaja.

Kepribadian yang baik pada diri

remaja akan menghasilkan remaja

yang bahagia, ramah dan berperilaku

normatif.

Psikolog Diana Baumrind

(Kimberly, 2007) mengidentifikasi

empat pola gaya pengasuhan

berdasarkan dua aspek perilaku

mengasuh anak: kontrol dan

kehangatan. Kontrol orang tua

mengacu pada tingkat di mana orang

tua mengelola tingkah anak-anak

mereka - mulai dari sangat

mengendalikan hingga menetapkan

beberapa peraturan dan

tuntutan.Kehangatan orang tua

mengacu pada tingkat di mana orang

tua menerima dan merespons tingkah

laku anak-anak mereka sebagai lawan

tidak responsif dan menolak. Ketika

dua aspek perilaku mengasuh anak

dikombinasikan dengan cara yang

berbeda, empat gaya pengasuhan

utama muncul:

1. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah

pola asuh yang bersifat hangat

namun tegas.Orangtua mendorong

remaja untuk mandiri sambil

mempertahankan batasan dan

kontrol atas tindakan.

2. Pola Asuh Otoriter

Orangtua Otoriter

menunjukkan sedikit kehangatan

dan sangat mengendalikan. Mereka

adalah pendisiplin yang ketat,

menggunakan gaya hukuman yang

ketat dan bersikeras bahwa remaja

mereka mengikuti petunjuk orang

tua. Orang tua yang otoriter tidak

terlibat dalam diskusi dengan

peraturan dan standar remaja dan

keluarga mereka tidak

diperdebatkan.

3. Pola Asuh Permisif

Orangtua permisif sangat

hangat, tapi tidak sopan. Mereka

12

sabar dan pasif dalam mengasuh

anak mereka, dan percaya bahwa

cara untuk menunjukkan cinta

mereka adalah menyerah pada

permintaan remaja mereka. Orang

tua yang permisif tidak suka

mengatakan tidak atau

Mengecewakan anak-anak mereka

Akibatnya, remaja diperbolehkan

membuat banyak keputusan penting

tanpa masukan orang tua.

4. Pola Asuh Melalaikan

(Uninvolved)

Orang tua yang tidak

terlibat tidak hangat dan tidak

melakukan tuntutan apapun,

Remaja mereka Mereka

meminimalkan waktu interaksi

mereka, dan, dalam beberapa

kasus, tidak terlibat sampai-sampai

diabaikan.Orang tua yang tidak

terlibat tidak acuh terhadap

kebutuhan, lingkungan, atau

pengalaman remaja mereka di

sekolah atau dengan teman

sebayanya.

Orang tua dapat bersikap hangat

dan mengasuh.Orang tua sangat

memperhatikan kebutuhan anak dan

mencukupinya dengan

pertimbangan faktor kepentingan

dan kebutuhan yang

realistis.Orangtua juga melakukan

pengawasan terhadap aktivitas anak.

Orangtua memberikan kebebasan

disertai rasa tanggung jawab, bahwa

sang anak bisa melakukan kegiatan

dan bersosialisasi dengan yang

lainnya. Mereka tegas dan konsisten

dalam menentukan standar, kalau

perlu menggunkan hukuman sebagai

upaya memperlihatkankepada anak

konsekuensi suatu bentuk

pelanggaran, tentu penerapan bentuk

hukuman.

Peneliti melihat ada hubungan

pola asuh orangtua demokratis

dengan perilaku seksual pranikah

remaja.Salah satu faktor yang

mempengaruhi perilaku seksual

pranikah adalah peran orang tua.

Masih banyak orangtua yang

menabukan untuk berbicara dengan

ankanya mengenai perilaku seksual

sehingga anak akan cenderung

mencari tahu sendiri dan minimnya

orangtua memberikan pengetahuan

tersebut dapat memicu anak

melakukan perilaku seksual

pranikah.

13

Menurut Baumrind Kimberly (2007),

terdapat ciri-ciri yang diterapkan

pola asuh orang tua. Demokratis,

yaitu: kontrol dan kehangatan.

Berdasarkan hasil penelitian (Fathul,

2015), Responden terdiri atas 83

remaja kelas XI IPS dan diambil

dengan menggunakan teknik total

sampling. Analisis kendall’s tau

menunjukkan bahwa pada taraf

signifikansi 𝑝 = 0,05 diperoleh nilai

𝑝 = 0,002 sehingga 𝑝< 0,05, yang

artinya ada hubungan signifikan

antara pola asuh dengan perilaku

seksual remaja di SMAN 1 Sanden.

Apabila pola asuh diterapkan dengan

baik maka tingkat perilaku seksual

remaja pranikah akan rendah.

Berdasarkan hasil penelitian

(Raja, 2013), Penelitian ini dilakukan

pada 177 remaja di SMA Tri Bhakti

Pekanbaru. Hasil uji nilai p Chi-

square = 0,001, yang artinnya ada

hubungan antara pola asuh orangtua

dengan perilaku seksual remaja di

SMA Tri Bhakti Pekanbaru. Apabila

pola asuh diterapkan dengan baik

maka tingkat perilaku seksual remaja

akan rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh

Annisa, Hayati, Maidartati (2016),

hasil penelitian ini diperoleh hasil

analisa Chi-Square diperoleh nilai

signifikan <0,05 dan nilai coefisien

contingensi sebesar 0,636. Penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan

subyek sebanyak 303 siswa . Pada

penelitian ini disimpulkan bahwa

terdapat hubungan anatara pola asuh

orang tua demokratis dengan

perilaku seksual pranikah remaja

usia (15-18) tahun di SMA X

Kabupaten Bandung.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan

jenis penelitian

korelasional.Penelitian korelasional

merupakan penelitian untuk

mengetahui ada dan tidak adanya

hubungan antara dua atau beberapa

variabel. Dengan tehnik korelasional

peneliti dapat mengetahui hubungan

variasi dalam sebuah variabel lain,

besar atau tingginya hubungan

tersebut dinyatakan dalam

koefisiensi korelasi (Arikunto, 2002).

Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek

14

atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya Sugiyono(2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh Siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Andong.Jumlah

populasinya adalah 162 orang.

Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut,

sampel diambil dari populasi harus

representative atau

mewakili.Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan

teknik

SamplingJenuh.SamplingJenuhadala

h teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel Sugiyono (2012).

Teknik analisis yang

digunakanadalah analisis deskriptif

dan menguji serta menganalisis

korelasi “Hubungan Pola Asuh

Orangtua Demokratis dengan

Perilaku Seksual Remaja Pranikah

Pada Siswa Kelas VIII di SMP

Negeri 1 Andong”, maka diuji

dengan menggunakan analisis

korelasi kendall”s tau (1-

tailed)karena kedua variabel

merupakan data ordinal. Sedangkan

pengolahan datanya dalam penelitian

ini menggunakan bantuan program

SPSS release 19,0 for windows.

HASIL PENELITIAN

Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan

oleh peneliti total keseluruhan total

item 47 yaitu 24 item untuk skala

perilaku seksual pranikah dan 23

item untuk skala pola asuh orangtua

demokratis. Untuk mengetahui tinggi

rendahnya hasil pengukuran variabel

perilaku seksual pranikah dan pola

asuh orang tua demokratis

menggunakan 5 kategori, untuk skala

perilaku seksual dan pola asuh orang

tua demokratis dengan pilihan

jawaban yaitu Selalu, Sering,

Kadang-kadang, Tidak Pernah.

15

Tabel 1.Kategori Perilaku Seksual Pranikah Pada Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 1 Andong

Range Skor Kategori F Presentase (%)

80 – 96 Sangat Tinggi 4 2,4%

66 – 79 Tinggi 25 15,5%

52 – 65 Sedang 87 53,7%

38 – 51 Rendah 21 12,9%

24 - 37 Sangat Rendah 25 15,5%

TOTAL 162 100

Max 96

Min 24

Berdasarkan dari tabel

1.diketahui bahwa sebagian besar

(53,7%) perilaku seksual pranikah

siswa kelas VIII SMP N 1 Andong

berada pada kategori Sedang.

Sedangkan hasil diketahui bahwa

sebagian besar (47%) pola asuh

orang tua demokratis siswa kelas

VIII SMP N 1 Andong berada pada

kategori Tinggi.

Tabel 2.Kategori Pola Asuh Orang Tua Demokratis Pada

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Andong

Range

Skor

Kategori F Presentase

(%)

79 – 92 Sangat Tinggi 3 2%

65 – 78 Tinggi 76 47%

51 – 64 Sedang 71 44%

37 – 50 Rendah 11 6,5%

23 - 36 Sangat Rendah 1 0,5%

TOTAL 162 100

Max 92

Min 23

Analisis Korelasi

Analisis korelasi

menggunakan teknik analisis

Kendall’s tau_b (i-tailed) antara

Pola Asuh Orangtua Demokratis

dengan Perilaku Seksual

Pranikah pada siswa SMP

Negeri 1 Andong kelas VIII

dapat dilihat pada table 3.

16

Tabel 3. Hasil Uji Korelasi antara Pola Asuh Orang tua

Demokratis dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada

Siswa Kleas VIIISMP Negeri 1 Andong

Correlations

polaasuh perilakuseks

Kendall's tau_b polaasuh Correlation Coefficient 1.000 -.454**

Sig. (1-tailed) . .000

N 162 162

perilakuseks Correlation Coefficient -.454** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 162 162

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Hasil uji korelasi dengan

Kendall’s tau_b diperolehnilai Sig.

(1-tailed) atau p-value sebesar 0,000

(<0,01) dan koefisien korelasi

sebesar rxy = -,454**. Dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan

yang signifikan dengan arah negatif

antara pola asuh orangtua demokratis

dengan perilaku seksual

pranikah.Hasil koefisien korelasi

yang negatif menunjukkan arah

korelasi kedua variabel adalah

negatif, bahwa semakin tinggi skor

pola asuh orang tua demokratis maka

semakin rendah skor perilaku seksual

pranikah siswa.Sebaliknya, semakin

rendah skor perilaku pola asuh orang

tua demokratis maka semakin tinggi

skor perilaku seksual pranikah siswa.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menghasilkan

nilai Sig. (1-tailed) atau p-value

sebesar 0,000 (<0,01) dan korefisien

korelasi sebesar rxy =-,454**.Artinya

ada hubungan yang signifikan denga

arah negatif antara pola asuh orang

tua demokratis dengan perilaku

seksual pranikah pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Andong.Hasil

menunjukkan arah yang negatif

artinya semakin tinggi skor pola asuh

orang tua demokratis maka

semakinrendah skor perilaku seksual

pranikahnya. Sebaliknya, semakin

rendah skor perilaku pola asuh orang

tua demokratis maka semakin

17

tinggiskor perilaku seksual

pranikahnya.

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan peneliti diperoleh

hasil pada skala perilaku seksual

pranikah pada kategori sedang

(53,7%). Hasil yang di peroleh ketika

peneliti melakukan pra penelitian

mendapatkan hasil korelasi pada

kategori sangat rendah (50%) dan

menggunakan responden yang dipilih

berjumlah 30 siswa.Ketika

melakukan penelitian kembali

dengan jumlah responden yang lebih

banyak mendapatkan hasil skala

perilaku seksual pada kategori

sedang.Salah satu faktor yang

menyebabkan meningkatnya perilaku

seksual pranikah adalah media

informasi (Sarwono, 2010).Melalui

media informasi para siswa dapat

dengan mudah mengakses berbagai

informasi mengenai perilaku seksual

seperti, melihat film atau video

porno, gambar maupun majalah

dewasa. Rasa keingintahuan yang

besar pada diri siswa mengakibatkan

siswa memiliki rasa ingin mencoba

serta meniru apa yang dilihat di

media masa. Maka dengan kata

lainpengawasan dari orang tua dapat

mencegah terjadinya perilaku seksual

pranikah pada remaja.

Hail penelitian ini juga sejalan

dengan penelitian yang dilakukan

oleh Wulandari (2010) yang

mendapatkan hasil ada hubungan

yang signifikan dengan arah negatif

antara pola asuh demokratis dengan

perilaku seksual siswa pranikah

SMUN 1 Gamping. Kesamaan hasil

penelitian ini dikarenakan hasil

kategorisasi pada penelitian

Wulandari (2010) menunjukkan

perilaku seksual pranikah berada

pada kategori sedang (27,1%) dan

pola asuh orang tua deokratis berada

pada kategori tinggi (47%).

Penelitian ini berbeda

dengan hasil penelitian Yovanny

(2012) yang mendapatkan hasil

bahwa tidak ada tidak ada hubungan

yang signifikan antara pola asuh

orangtua demokratis dengan perilaku

seksual pranikah pada siswa SMA

Negeri 3 Kupang. Adapun yang jadi

dasar pembedanya adalah skor

perilaku seksual pranikah subjek

penelitian Yovanny (2012) berada

pada kategori rendah (14,61%) skor

18

perilaku seksual pranikah remaja di

SMP N 1 Andong adalah sedang

(53,7%).

PENUTUP

Simpulan

Kesimpulan yang dapat

dirumuskan dari penelitian ini

adalah:Ada hubungan yang

signifikan dengan arah negatif antara

variabel pola asuh orang tua

demokratis dengan perilaku seksual

pranikah pada siswa kelas VIII SMP

N 1 Andong, dengan nilai sig =

0,000 (< 0,01) dan koefisien korelasi

rxy = -,454** yang artinya semakin

tinggi skor pola asuh orangtua

demokratis maka semakin rendah

skor perilaku seksual pranikah,

sebaliknya semakin rendah skor pola

asuh orangtua demokratis maka

semakin tinggi skor perilaku seksual

pranikah.

Saran

Bagi Sekolah SMP N 1 Andong

Dari hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa ada hubungan

yang signifikan dengan arah negatif

antara pola asuh orangtua demokratis

dengan perilaku seksual pranikah

pada siswa kelas VIII di SMP N 1

Andong.Letak sekolah SMP N 1

Andong berada pada lingkungan

sosial dan wilayah negara yang

menerapkan sistem pemerintahan

yang demokratis.Untuk mengurangi

dari perilaku seksual pranikah pada

remaja.Sekolah dapat bekerjasama

dengan orang tua siswa, untuk

meningkatkan lingkungan yang

demokratis di lingkungan sekolah

maupun rumah.

Bagi Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian

yang menunjukkan bahwa ada

hubungan yang signifikan dengan

arah negatif antara pola asuh

orangtua demokratis dengan perilaku

seksual pranikah pada siswa kelas

VIII di SMP N 1 Andong. Bagi

orang tua, pola asuh orang tua

demokratis yang telah diterapkan

dalam kehidupan berkeluarga,dapat

ditingkatkan dan tetap menjalin

hubungan dengan pihak sekolah

dalam mengawasi dan mengontrol

perilaku siswa sehingga dapat

mengurangi perilaku seksual

pranikah pada siswa baik di

19

lingkungan sekolah maupun di

rumah.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa ada hubungan

yang signifikan dengan arah negative

antara pola asuh orang tua

demokratis dengan perilaku seksual

pranikah pada siswa kelas VIII di

SMP N 1 Andong. Bagi peneliti

selanjutnya dapat meneliti cara

membangun pola asuh demokratis

dengan lebih efektif, hal tersebut

dapat membantu anak untuk lebih

terbuka dengan orang tua.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1978. Penelitian

Kependidikan Prosedur dan

Strategi. Bandung:

Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 2002

.Penyusunan Skala

Psikologis. Yogyakata:

Pustaka Pelajar Offset.

Casmini. 2007. Emotional Parenting.

Yogyakarta: Pilar Merdeka.

Dianawati, Ajen. 2003. Pendidikan

Seks untuk Remaja. Jakarta:

Kawan Pustaka.

George, D & Mallery, P. 1995. SPSS

& Step By Step A Simple

Guide And Reference. Belt

On: Wadswonth Publishing

Company An International

Thompson Publising

Company.

Gunarsa, S.D. 2002. Psikologi

Perkembangan. Jakarta:

BPK Gunung Mulia.

Hendra Djaya, Kristoforus. 2017.

Mengenal Ganasnya Virus

HPV.

Juli.http://www.jawapos.co

m/read/2017/06/11/136749/

mengenal-ganasnya-virus-

hpv-penyebab-kanker-

serviks-yang-diidap-

jupe.Diunduh pada 19 Juli

2017 pukul 00.21.

Hurlock, E.B. 1980. Psikologi

Perkembangan Suatu

Pendekatan Sepanjang

Reantang Kehidupan.

Erlangga: Jakarta.

20

Hurlock, E.B. 2006.Perkembangan

Anak, Jilid 2. Erlangga:

Jakarta.

Kopko, Kimberly. 2007. Parenting

Styles and Adolescents.

Cornell University.

Pieba Aguma, Raja. 2013. Hubungan

Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perilaku Seksual

Remaja Di SMA Tri Bhakti

Pekanbaru.Skripsi. Riau:

Program Studi Ilmu

Keperawatan. Universitas

Riau.

Putri, M. I. 2014. Hubungan antara

Perilaku Religiusitas

dengan Perilaku Seks

Pranikah pada Siswa

Kelas VIII SMP Kristen 2

Salatiga.Skripsi. Salatiga:

FKIP UKSW.

Sarwono, S.W. 2010. Psikologi

Remaja. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Sarwono, S.W. 2002. Psikologi

Remaja. Jakarta: PT. Raja

Grafindo.

Sugiyono, 2012.Statistik Untuk

penelitian. Bandung:

ALFABETA, CV.

Santrock, J.W.

2007.Remaja.Jakarta:Erlan

gga

Santrock, J.W. 2002.life-span

Development. Jakarta. PT

Raja Gafrindo Persada.

Wulandari, Indah. 2010. Hubungan

Pola Asuh Demokratis

Dengan Sikap Terhadap

Perilaku Seksual

Remaja.Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Ilmu

Sosial dan Humaniora

UINY.

Yovanny, M.N. 2012.Hubungan

Antara Pola Asuh Orang

Tua Dengan Perilaku

Seksual Siswa SMA Negeri

3 Kota Kupang.Skripsi.

Undana

Yulia, Warih Her Wulandari. 2012.

Empati dan Pola Asuh

Demokratis Sebagai

Prediktor Perilaku

Prososial Remaja PPA

Solo. Thesis. Salatiga:

21

Program Pascasarjana

Magister Sains Psikologi

UKSW.

.