PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … · PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. i...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TINGKAT … · PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. i...
TINGKAT TANGGUNG JAWAB DALAM AKTIVITAS BELAJAR (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan
Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar-Pribadi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Cangyan Intan Pariwara
121114084
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
TINGKAT TANGGUNG JAWAB DALAM AKTIVITAS BELAJAR (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan
Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar-Pribadi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Cangyan Intan Pariwara
121114084
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Lebih Baik Bertempur dan Kalah Daripada Tidak Pernah Bertempus
Sama Sekali”
(Arthur Hugh Clough)
“Banyak Kegagalan Hidup Terjadi Karena Orang-Orang Tidak
Menyadari Betapa Dekatnya Kesuksusesan Ketika Menyerah”
(Thomas Alfa Edison)
“Keberhasilan Adalah Kemampuan untuk Melewati dan Mengatasi dari
Satu Kegagalan Ke Kegagalan Berikutnya Tanpa Kehilangan Semangat”
(Winstin Chuchill)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bersukacitalah senantiasa.
Tetaplah berdoa.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
(1 Tesalonika 5:16-18)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus,
yang telah mendengarkan dan mengabulkan doa-doaku
kedua orang tuaku,
yang telah membesarkanku, mendidikku, mendampingiku
dan
memberikanku kekuatan dalam pengerjaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
TINGKAT TANGGUNG JAWAB DALAM AKTIVITAS BELAJAR
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan
Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar-Pribadi)
Cangyan Intan Pariwara
Universitas Sanata Dharma 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat tanggung jawab dalam
aktivitas belajar siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan mengetahui
item-item mana saja yang teridentifikasi rendah yang akan dijadikan dasar
penyusunan topik-topik bimbingan belajar-pribadi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek
penelitian adalah siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 yang berjumlah 135 orang. Alat pengumpul data yang digunakan
adalah kuesioner Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar yang berjumlah 67
item dan disusun oleh peneliti (koefisiensi reliabilitas adalah 0,957),
dikonstrukkan berdasarkan aspek tanggung jawab (Josephson, Peter, Dowd, 2003)
yaitu berani menanggung konsekuensi, kontrol diri, merencanakan serta
menentukan tujuan, memilih sikap positif,melakukan kewajiban, mandiri,
mencapai hasil yang baik, bersikap proaktif, tekun, reflektif, dan memberi teladan
yang baik..
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas XI SMA BOPKRI 2
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 berada pada tingkat kategori sangat tinggi (14
siswa 10,3%), tinggi (66 siswa 48,8%), dan sedang (55 siswa 40,7%). Hasil
penelitian untuk sama di tingkat siswa skor item tanggung jawab terhadap
aktivitas belajar dalam kategori sangat rendah tidak ada, item dengan kategori
rendah sebanyak 3 item (4,4%), item dengan kategori sedang sebanyak 29 item
(43,2%), item dengan kategori tinggi sebanyak 35 item (52,2%), dan item dengan
kategori sangat tinggi tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disusunlah
usulan topik-topik bimbingan belajar-pribadi untuk meningkatkan tanggung jawab
dalam aktivitas belajar yaitu pengelolaan emosi, pengelolaan waktu belajar, dan
pengendalian pikiran.
Kata kunci: bimbingan belajar-pribadi dan siswa, tanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE LEVEL OF RESPONSIBILITY IN LEARNING ACTIVITY
(A Descriptive Study on the Eleventh Grade Students of SMA BOPKRI 2
Yogyakarta and Its Implication on the Suggested
Topics for Private Learning Guidance)
Cangyan Intan Pariwara
Sanata Dharma University 2017
The purpose of this research is to analyze the level of responsibility in
learning activities among the eleventh grade students of SMA BOPKRI 2
Yogyakarta and to figure out which items are identified as low level which can be
used as the basis for proposing the private learning course topics.
The type of this research is descriptive quantitative research. The subjects
of this research were one hundred and thirty five eleventh grade students of SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta academic year 2016/2017. The data gathering instrument
used for collecting data was a questionnaire on the Responsibility in Learning
consisting of 67 items and designed by the researcher (the reliability of the
coefficient was 0.957), and constructed based on the responsibility aspects
(Josephson, Peter, Dowd, 2003), namely courage to face the consequence, self-
control, goal planning and setting, positive attitude, accomplishing responsibility,
independent, success-driven, proactive, perseverance, reflective, and exemplary.
The result of this research showed that the level of responsibility among
the eleventh grade students of SMA BOPKRI 2 Yogyakarta 2016/2017 was very
high (14 students or 10.3%), high (66 students or 48.8%), and medium (55
students or 40.7%). No items were categorized in the very low level; while 3
items (4.4%) were categorized in the low level. There were 29 items (43.2%)
considered medium and 35 items (52.2%) were considered as high. Based on the
result, suggested topics for private learning course was proposed to gain the
responsibility in learning activity, such as emotional management, study-time
management, and mind-control.
Keyword: private learning course and students, responsibility
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya, sehingga pada
akhirnya skripsi dengan judul “Tingkat Tanggung Jawab Dalam Aktivitas
Belajar (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar-
Pribadi)” dapat terselesaikan. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu saya dalam penyusunan skripsi
ini.
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Program Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan kelancaran
dalam proses penyelesaian skripsi ini..
3. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi atas waktu yang
telah disediakan dan atas segala arahan dan masukan yang telah sangat
membantu saya menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah banyak
memberikan ilmu kepada peneliti selama kuliah di Universitas Sanata
Dharma.
5. Stefanus Priyatmoko selaku staf sekretariat Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang telah banyak membantu peneliti dalam mengurus persyaratan
administrasi untuk menyelesaikan skripsi.
6. Sri Sulastri. M.Pd. selaku Kepala SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah
memberikan izin kepada saya untuk melaksanakan penelitian di SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta.
7. Drs. Edi Sutrisno selaku guru Bimbingan dan Konseling SMA BOPKRI 2
Yogyakarta yang telah memberikan waktu kepada saya untuk melaksanakan
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 7
C. Batasan Masalah ............................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9
G. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11
A. Hakikat Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar.......................... 11
1. Pengertian Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar ............... 11
2. Macam-macam Tanggung Jawab ............................................... 21
3. Aspek-aspek Tanggung Jawab ................................................... 22
4. Faktor-faktor Perkembangan Tanggung Jawab .......................... 27
B. Hakikat Bimbingan Pribadi-Belajar ................................................. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................ 32
D. Kerangka Pikir .................................................................................. 34
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 36
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 36
B. Subyek Penelitian .............................................................................. 36
C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ....................... 37
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................. 41
1. Validitas Instrumen ..................................................................... 41
2. Reliabilitas Instrumen ................................................................. 45
F. Analisis Data ...................................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 53
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 53
1. Tingkat Tanggung Jawab Siswa Dalam Aktivitas Belajar ......... 53
2. Analisis Capaian Item Tingkat Tanggung Jawab Siswa
Dalam Aktivitas Belajar dan Usulan Topik-topik Bimbingan
Belajar Pribadi yang Sesuai ........................................................ 56
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 58
1. Tingkat Tanggung Jawab Siswa Dalam Aktivitas Belajar pada
Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta............................ 58
2. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar-Pribadi Berdasarkan
Item-item Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar Siswa
yang Memiliki Skor Rendah ....................................................... 64
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 69
A. Simpulan ........................................................................................... 69
B. Keterbatasan ...................................................................................... 70
C. Saran .................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72
LAMPIRAN .................................................................................................... 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ............. 37
Tabel 3.2 Norma Skoring Kuesioner Tanggung Jawab Dalam Aktivitas
Belajar....................................................................................... 38
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Tanggung Jawab Dalam Aktivitas
Belajar....................................................................................... 39
Tabel 3.4 Indeks Diskriminasi Item Kuesioner Tanggung Jawab Dalam
Aktivitas Belajar ....................................................................... 42
Tabel 3.5 Hasil Uji Analisis Butir Kuesioner Tingkat Tanggung Jawab
Dalam Aktivitas Belajar ........................................................... 43
Tabel 3.6 Kriteria Gulford ........................................................................ 46
Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Tanggung Jawab Dalam Aktivitas
Belajar Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ....................... 48
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Tingkat Tanggung Jawab Dalam
Aktivitas Belajar Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........ 50
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Skor Item Tanggung Jawab Dalam
Aktivitas Belajar Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........ 50
Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Skor Item Tingkat Tanggung Jawab Dalam
Aktivitas Belajar Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........ 52
Tabel 4.1 Penggolongan Tingkat Tanggung Jawab Dalam Aktivitas
Belajar (Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta) .......... 53
Tabel 4.2 Penggolongan Item Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar
(Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta)....................... 56
Tabel 4.3 Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar-Pribadi ...................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Keterlambatan Siswa Kelas XI Bulan
Oktober-November Tahun 2015............................................... 5
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Tingkat Tanggung Jawab Dalam
Aktivitas Belajar ....................................................................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Uji Coba .................................................................. 76
Lampiran 2 Tabulasi Data Uji Coba ............................................................ 83
Lampiran 3 Validitas Item ........................................................................... 85
Lampiran 4 Hasil Reliability ........................................................................ 91
Lampiran 5 Kuesioner Penelitian ................................................................. 92
Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian ........................................................... 98
Lampiran 7 Surat Perizinan Penelitian Dinas Kota Yogyakarta .................. 106
Lampiran 8 Surat Perizinan Penelitian SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ......... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah penelitian, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Periode masa remaja akhir menurut dimulai pada usia 16-18 tahun
(Hurlock, 2007: 206). Remaja pada tahap ini idealnya sudah menunjukkan
kemampuan mengatur dirinya sendiri, sehingga apa yang menjadi tugasnya
dapat terselesaikan dengan baik, dan mampu mempertimbangkan semua
kemungkinan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya serta
mempertanggungjawabkannya (Hurlock, 2007: 255). Sesuai tahap ini bukan
hanya belajar untuk bertanggung jawab pada dirinya sendiri namun juga
bertanggung jawab terhadap orang lain.
Jika pada tahap ini seorang remaja tidak dapat mencapai tugas
perkembangannya dengan baik maka akan menimbulkan ketidakbahagiaan
individu, ditolak oleh masyarakat, dan kesulitan pada tugas berikutnya
(Setya, 2012: 7). Selain itu sebagai pelajar yang mempunyai aktivitas belajar
di sekolah maupun di luar sekolah terkadang mengalami banyak
permasalahan. Mulai dari motivasi belajar rendah, pergaulan bebas,
membolos, tawuran, kurang disiplin, kurang dapat menyesuaian diri,
kepercayaan diri rendah, minat belajar rendah, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Siswa saat ini sering kali melupakan dan kurang mengetahui akan
tugas dan kewajiban di sekolah, contohnya perilaku membolos. Faktor
penyebab perilaku membolos peserta didik yang bersifat internal berupa
faktor psikologis peserta didik yang berkaitan dengan motivasi peserta didik.
Menurut Prayitno (2006: 141) penyebab utama peserta didik melakukan hal
yang melanggar adalah karena gangguan psikologis. (Syah, 2011: 131)
“Banyak faktor yang termasuk kedalam aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi perolehan pembelajaran peserta didik”. Menurut Syah (2011:
134) “Motivasi adalah keadaan internal organisasi baik manusia atau hewan
yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu”. Jika tidak ada motivasi dalam
diri peserta didik untuk belajar maka tujuan yang ingin dicapai dalam proses
belajar tidak akan tercapai. Tidak ada motivasi untuk belajar maka akan ada
dorongan bagi peserta didik untuk membolos. Menurut Kartono (2014: 125)
minat belajar yang menurun akan membuat peserta didik untuk menjadi
lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat non persekolahan, misalnya masalah
seks, hidup santai, dan merokok. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap
belajar peserta didik, karena jika pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar dengan
baik dan kemungkinan peserta didik akan malas mengikuti pelajaran dan
akhirnya membolos.
Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku membolos peserta
didik, berupa faktor keluarga yang kurang perhatian yang membuat peserta
didik berperilaku yang salah seperti bolos. (Purwanto, 2007: 161) Keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
adalah penentu kepribadian, keluargalah yang paling penting karena
keluarga adalah kelompok sosial pertama yang menentukan perkembangan
anak. Menurut Slameto (2010: 60) faktor keluarga yang mempengaruhi
perilaku membolos peserta didik adalah: 1) cara orang tua mendidik, 2)
relasi antar keluarga, 3) suasana rumah, 4) keadaan ekonomi keluarga, dan
5) keluarga brokenhome. Faktor sekolah yang memperngaruhi peserta didik
seperti guru yang mengajar tidak menarik, sarana dan prasarana sekolah
tidak lengkap Slameto (2010: 66) menyatakan bahwa dalam relasi (pendidik
dan peserta didik) yang baik, peserta didik akan menyukai pendidiknya, juga
akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga peserta didik
berusaha mempelajari sebaik-baiknya.
Faktor lingkungan membuat peserta didik untuk bolos, seperti duduk
di warung dan bermain kartu. Peserta didik tidak pernah mendapatkan
teguran atau nasehat dari masyarakat ketika bolos, tetapi difasilitasi oleh
masyarakat jika bolos sekolah. (Mudjiran, 2007: 181) Faktor penyebab
perilaku membolos peserta didik yang berasal dari lingkungan masyarakat
adalah kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam membelajarkan
peserta didik dan dalam mencegah pelanggaran tata tertib sekolah dan
adanya contoh atau model di lingkungan masyarakat yang kurang
menguntungkan bagi perkembangan peserta didik.
Motivasi siswa berprestasi juga akan berpengaruh pada tanggung
jawabnya. (Morgan, dkk, 1995) Individu yang memiliki motivasi berprestasi
tinggi akan merasa dirinya bertanggung jawab terhadap tugas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dikerjakannya dan akan berusaha sampai berhasil menyelesaikannya,
sedangkan individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah memiliki
tanggung jawab yang kurang terhadap tugas yang diberikan kepadanya dan
bila mengalami kesukaran cenderung mengalahkan hal-hal lain diluar
dirinya sendiri.
Sebagai calon tenaga pendidik khususnya guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor sekolah perlu memahami peristiwa yang terjadi di
lapangan. Tenaga pendidik perlu memberikan bimbingan yang sesuai
dengan kebutuhan dan permasalahan yang terkait dengan tanggung jawab
siswa di sekolah. Karena tanggung jawab dapat dilatih sejak dini melalui
peran orang tua. Jika anak-anak mereka merusak kepercayaan atau
memperlakukan orang lain dengan buruk, orang tua semacam ini
kemungkinan besar akan menyatakan kekecewaan, kemarahan, menunjukan
letak kesalahan, membangkitkan rasa tanggung jawab, serta menyuruh
meminta maaf dan memperbaiki kesalahan anak-anak mereka dibandingkan
dengan orang tua dari anak-anak yang tidak matang secara moral. Lain
halnya jika sebagai tenaga pendidik tidak memperhatikan dan mengacuhkan
hal tersebut dunia pendidikan dan para remaja saat ini akan menurunkan
tahap perkembangan yang terhambat.
Berdasarkan pengamatan peneliti saat mengobservasi teman
praktikan dan guru, mengawasi kelas saat diberikan tugas oleh guru serta
pengalaman saat memberikan bimbingan klasikal siswa kelas XI SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 pada pelaksanaan Program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pengalaman Lapangan (PPL), tercatat beberapa siswa menunjukkan perilaku
yang kurang bertanggung jawab. Perilaku tersebut seperti, tidak
memperhatikan guru, tidur saat pelajaran, membuat gaduh suasana kelas,
menyalin pekerjaan teman, pergi ke kantin saat kegiatan, bermain
handphone, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, tidak menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru, ngobrol dengan teman, menceletup,
melamun, mengganggu teman, dan lain sebagainya.
Gambar 1.1
Diagram Keterlambatan Siswa Kelas XI
Bulan Oktober-November Tahun 2015
Selain itu, dari data rekap keterlambatam bulan Oktober 2015 menunjukan
sebanyak 70 siswa datang terlambat dan bulan November 2015 menunjukan
sebanyak 99 siswa datang terlambat dari jumlah total 137 siswa. Hal ini
sejalan dengan pernyataan Huzaifah, Papa (2009: 3) yang menyatakan
bahwa, kenyataan yang dilihat saat ini, siswa-siswi yang tidak meghiraukan
tata tertib atau disiplin yang ada di lingkungan sekolah sasalah satunya
antara lain: seperti siswa datang terlambat, tidak mengerjakan tugas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
diberkan sekolah dirumah, tidak memakai seragam sekolah sesuai peraturan
yang ditetapkan, dan lain sebagainya.
Melihat hal seperti itu perlu adanya dorongan yang kuat dalam
memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan saat ini,
memang sulit jika kita hanya berpegang pada teori-teori yang kita miliki
namun perlunya kerja praktik lapangan sehingga kita dapat mengalami hal-
hal yang dapat dan perlu dilakukan jika teori tidak sesuai dengan kenyataan.
Hal ini penting karena jika mengetahui tingkat tanggung jawab siswa yang
rendah akan diberikan bimbingan yang sesuai dengan topik-topik tanggung
jawab yang mengacu pada bimbingan belajar dan pribadi.
Perilaku tanggung jawab siswa di sekolah bermacam-macam dan
perlu mengadakan need assement guna mengetahui dan mengerti
permasalahan yang terjadi terkait dengan tanggung jawab siswa. Maka dari
itu peneliti tertarik mengangkat Judul “Tingkat Tanggung Jawab Siswa
Dalam Aktivitas Belajar (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik
bimbingan belajar-pribadi)” dalam pemenuhan tugas akhir dan untuk
mengetahui tingkat tanggung jawab dari yang tinggi, sedang dan rendah
sehingga kita dapat memberikan bimbingan yang tepat. Selain itu remaja
perlu memiliki tanggung jawab agar dapat membentuk karakter diri yang
bermanfaat bagi dirinya sendiri ataupun orang lain. Bimbingan yang
bermutu dan dapat diterima oleh para siswa dan mampu mengoptimalkan
tugas perkembangan siswa yang sesuai. Seorang yang bertanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
nantinya akan berani menanggung konsekuensi, mempunyai kontrol diri,
merencanakan serta menentukan tujuan, memilih sikap positif, melakukan
kewajiban, mandiri, mencapai hasil yang baik, bersikap proaktif, dan tekun.
Penelitian ini berguna bagi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dalam memahami
perilaku tanggung jawab khususnya terhadap aktivitas belajar siswa. Dari
informasi tersebut di sekolah dapat memberikan bimbingan dan
meningkatkatkan perilaku tanggung jawab dalam aktivitas belajar.
Pentingnya penelitian ini untuk SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yaitu
mengetahui tingkat tanggung jawab siswa dalam aktivitas belajar sehingga
jika tingkat tanggung jawabnya tinggi akan dipertahankan sikap-sikap dan
perilaku-perilaku yang mencerminkan tanggung jawabnya sesuai dengan
ajaran dan norma di sekolah. Namun, jika tanggung jawabnya rendah akan
mengetahui hal apa saja yang akan dilakukan oleh guru BK, guru mata
pelajaran, kepala sekolah, dan steakholder yang lainnya guna meningkatkan
tanggung jawabnya.
B. Identifikasi Masalah
Terdapat berbagai hambatan yang terjadi dalam lingkungan institusi
pendidikan saat ini. Siswa-siswi kurang mencerminkan perilaku yang dalam
mendukung kegiatan belajarnya. Perilaku-perilaku tersebut dapat
kategorikan tinggi yaitu tidak memperhatikan guru, membuat gaduh suasana
kelas, menyalin pekerjaan teman, bermain handphone, tidak menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tugas yang diberikan oleh guru, ngobrol dengan teman, menceletup,
melamun, mengganggu teman, dan datang terlambat. Perilaku yang lain
muncul namun masih dikategori sedang yaitu mengumpulkan tugas tidak
tepat waktu, pergi ke kantin saat kegiatan belajar berlangsung. Dari perilaku
tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku siswa-siswa menunjukan sikap
tanggung jawab yang rendah sebagai seorang pelajar.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini mempunyai batasan-batasan tertentu yang perlu
diketahui. Batasan tersebut membahas seberapa tinggi tingkat tanggung
jawab siswa dalam aktivitas belajar. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas,
maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa tinggi tingkat tanggung jawab siswa kelas XI SMA BOPKRI 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dalam aktivitas belajar?
2. Item-item instrumen mana sajakah yang skornya rendah sehingga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan topik bimbingan belajar-pribadi
pada siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tingkat tanggung jawab siswa dalam aktivitas belajar pada
siswa-siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017.
2. Mengetahui item-item instrumen yang skornya rendah sebagai dasar
penyusunan topik bimbingan belajar-pribadi pada siswa kelas XI SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini menjadi sumber informasi dan menambah wawasan
mengenai tingkat tanggung jawab siswa dalam aktivitas belajar pada
siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Wawasan baru ini dapat
dijadikan informasi dalam pengetahuan teori tentang tanggung jawab
siswa dalam aktivitas belajar untuk memberikan bimbingan belajar-
pribadi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru BK
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru BK
sebagai dasar untuk memberikan layanan bimbingan klasikal
mengenai bimbingan belajar dan pribadi tentang topik tanggung
jawab dalam aktivitas belajar di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Bagi peneliti
Penelitian ini memberi kesempatan kepada peneliti untuk berlatih
mengaplikasikan prosedur penelitian kuantitatif dalam Bimbingan
dan Konseling guna mengetahui tingkat tanggung jawab siswa
dalam aktivitas belajar di sekolah.
c. Bagi siswa
Hasil penelitian ini dapat membantu siswa dalam memahami tingkat
tanggung jawab dalam aktivitas belajarnya.
G. Definisi Operasional Variabel
1. Tanggung jawab adalah melakukan tindakan dengan penuh
kesungguhan, melaksanakan kewajiban dan dapat menanggung akibat
yang terjadi atau sanksi yang ditentukan atas perbuatannya yang
mencakup berani menanggung konsekuensi, kontrol diri, merencanakan
serta menentukan tujuan, memilih sikap positif,melakukan kewajiban,
mandiri, mencapai hasil yang baik, bersikap proaktif, tekun, reflektif,
dan memberi teladan yang baik..
2. Aktivitas belajar adalah proses kegiatan pada suatu interaksi antara siswa
dengan pengajar dan sumber belajar dalam suatu lingkungan guna
menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap, dan tingkah laku
(membaca, mengamati, mendengar, mencoba, dan memahami)
3. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI
2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian mengenai pengertian tanggung jawab dalam aktivitas
belajar, macam-macam tanggung jawab, aspek-aspek tanggung jawab, faktor-
faktor perkembangan tanggung jawab, dan pengertian layanan bimbingan belajar-
pribadi, kajian penelitian, dan kerangka berpikir.
A. Hakikat Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar
1. Pengertian Tanggung Jawab dalam Aktivitas belajar
Dalam bahasa Inggris tanggung jawab disebut responbility.
Responbility mempunyai dua akar kata response dan ability yang diartikan
kurang lebih adalah kemampuan untuk memberi tanggapan atau respon,
seperti tidak menyalahkan keadaan (Covey, 1994:61). Kemampuan dan
kemauan untuk memberikan respon ini merupakan hasil dari kesadaran.
Selanjutnya menurut pendapat Mustari (2014: 19-22) bahwa “tanggung
jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), Negara dan Tuhan”.
Jika kita lihat bahasa Inggrisnya, untuk ‘bertanggung jawab’ (responsible)
berarti kita bersedia ‘menjawab’ (respond). Demikian kata Erich Fromm
dalam bukunya The Art of Loving. “menjawab” atau “merespons” itu
tergantung pada keinginan masing-masing individu. Dengan demikian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bertanggung jawab adalah disebabkan seseorang itu memilih untuk
bertindak atau berbicara atau mengambil posisi tertentu.
Lewis (2004: 385-396) mendefinisikan “tanggung jawab itu
sebagai kesediaan seseorang untuk mengerjakan tuganya dengan sebaik-
baiknya dengan segala konsekuensi yang menyertainya”. Hal ini tampak
dalam perilakunya yang dapat mengerjakan tugas dengan baik dan tepat
waktu, karena ia mempunyai perencanaan dan tujuan yang baik, ketekunan
dan niat yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaannya. Lewis (2008: 78-
80) menyatakan bahwa, tanggung jawab memiliki tiga aspek yaitu: aspek
pribadi, sosial dan moral.
Aspek pribadi tanggung jawab adalah kesedian menerima apa yang
menjadi kewajibannya dengan segala konsekuensinya. Oleh karena itu
individu menggunakan seluruh kemampuannya ini melaksanakan
kewajibannya dengan baik. Selanjutnya aspek sosial dalam tanggung
jawab dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
menyeimbangkan hak dan kewajibannya. Sehingga ia mampu untuk
bersikap adil, menghormati, dan menghargai orang lain, serta rela berbagi
dengan orang lain. Sebagai contohnya, seorang siswa pandai dalam
pelajaran Kimia dengan senang hati membantu teman yang kurang mampu
dalam bidang mata pelajaran itu. Sedangkan aspek moral diartikan sebagai
kesediaan seseorang untuk melakukan sesuatu yang baik, untuk
menghormati mahkluk hidup lain dan menjaga lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Agar dapat memahami tanggung jawab remaja harus memiliki
pemahaman akan perannya. Pemahaman akan peran remaja yaitu peran
remaja di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat. Hal ini akan
membantu dan menumbuhkan tanggung jawab dalam melakukan hal-hal
yang menjadi kewajiban dan tugasnya. Misalnya remaja berperan sebagai
siswa di sekolah yang mempunyai tugas dan kewajiban belajar, mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, mengerjakan tugas dengan baik, menaati tata
tertib yang berlaku, menghormati guru dan lain sebagainya. Dengan hal
tersebut harapannya siswa dapat memahami peran sebagai siswa dan
menjalankan kewajibanya dengan baik.
Menurut Adiwiyoto (2001: 2-3) tanggung jawab adalah
kemampuan untuk menanggapi. Secara umum kata itu juga berarti
mengambil keputusan yang patut dan efektif. Patut artinya menetapkan
pilihan yang terbaik dalam batas-batas norma sosial dan harapan yang
umum diberikan, untuk meningkatkan hubungan antarmanusia yang
positif, serta keselamatan, keberhasilan, dan kesejahteraan mereka sendiri,
sedangkan tanggapan yang efektif adalah tangapan yang memampukan
anak mencapai tujuan yang hasil akhirnya adalah makin kuatnya harga diri
mereka.
Berdasarkan uraian pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa
tanggung jawab adalah tindakan yang harus dilaksanakan oleh seseorang
dalam menanggung segala akibat yang terjadi atau sanksi yang akan
ditentukan atas perkataan dan perbuatan yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Syah (2003:68) “belajar adalah tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif”. Lalu menurut Cronbach (1960) (dalam Khodijah, 2014: 48)
dalam bukunya yang berjudul Educational Psichology “learning is shown
by a change in behavior as a result experience” (belajar ditujukan oleh
perubahan perilaku sebagai pengalaman). Kegiatan interaksi lingkungan
yang menghasilkan pengalaman akan merubah dan menghasilkan suatu
tingkah laku yang melibatkan proses berpikir seseorang
Menurut Harold (1995) (dalam Khodijah, 2014: 47-48) “learning
is to observe, to read, to imitate, to tray something themselves, to listen, to
follow direction” (belajar adalah mengamati, membaca, mengitimidasi,
mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk). Kegiatan
belajar tersebut merupakan usaha yang berkaiatan satu dengan yang
lainnya guna mencapai pemahaman materi ilmu pengetahuan.
Menurut (Lester D. Crow dan Alice Crow, 1958 dalam Khodijah,
2014: 48) “belajar adalah perolehan kebiasaan, pengetahuan dan upaya-
upaya seseorang dalam mengatasi kendala atau penyesuaikan situasi yang
baru”. Perubahan pada seseorang terjadi karena melakukan kebiasaan yang
diulang-ulang dan berbagai usaha untuk mencapai keadaan yang baru
dalam menemukan hal baru. Khodijah (2014:50-51) menyimpulkan belajar
adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Belajar adalah sebuah proses memungkinkan seseorang memperoleh
dan membentuk kompetensi, ketrampilan, dan sikap yang baru;
2. Proses belajar melibatkan proses-proses mental internal yang terjadi
berdasarkan latihan, pengalaman interaksi sosial;
3. Hasil belajar ditunjukan oleh terjadinya perubahan perilaku (baik
actual maupun potensial); dan
4. Perubahan yang dihasilkan dari belajar bersifat relatif permanen.
Kegiatan belajar dalam dunia pendidikan tidak lepas peran seorang
pengajar yaitu guru. Guru sangat berperan penting dalam proses belajar-
mengajar di sekolah. Karena siswa di sekolah adalah obyek dan subyek
dari kegiatan pengajaran. Sehingga proses belajar adalah perubahan yang
terjadi setelah aktivitas belajar berakhir. Djamarah dan Zain (2012: 38)
Kegiatan mengajar bagi seorang guru menghendaki hadirnya sejumlah
anak didik. Mengajar pasti merupakan kegiatan yang mutlak memerlukan
keterlibatan individu anak didik. Bila tidak ada anak didik atau obyek
didik, siapa yang diajar. (Nana Sudjana, 1991: 1) Sama halnya dengan
belajar, mengajar pun pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses
mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik,
sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anank didik melakukan
proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan
bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar.
Djamarah dan Zain (2010: 39) Akhirnya, bila hakikat belajar adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
“perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses “pengaturan”
yang dilakukan oleh guru.
Belajar sangat dibutuhkan adanya aktivitas, dikarenakan tanpa
adanya aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik.
Pada proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek peserta
didik, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan perilakunya dapat
berubah dengan cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan
aspek kognitif afektif maupun psikomotor (Nanang Hanafiah, 2010: 23).
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.
Dalam proses belajar kedua aktivitas itu saling berkaitan. Lebih lanjut lagi
Piaget menerangkan dalam buku Sardiman bahwa jika seorang anak
berpikir tanpa berbuat sesuatu, berarti anak itu tidak berpikir (Sardiman,
2010: 110). Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi
selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang mengarah pada
proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-
tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan
siswa lain serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan (Rosalia,
2005 dalam Rosidin 2011: 7).
Proses belajar dilaksanakan oleh individu dengan dibantu pendidik
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tujuan-tujuan tertentu tersebut
dalam proses pembelajaran diusahakan sedemikian rupa oleh guru dengan
cara diorganisasikann dalam bentuk metode dan model pembelajaran agar
dapat lebih mudah dipahami dan dicapai oleh siswa. Oleh sebab itu, pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dasarnya aktivitas belajar memiliki beberapa komponen atau unsur yang
selalu menyertainya (Irham dan Wiyani, 2014: 119). Ada pun aktivitas
yang dilakukan individu untuk menjadi lebih baik dalm mempelajari dan
memahami suatu materi pelajaran maka dikatakan ia melakukan aktivitas
belajar. Namun demikian, menurut Soemanto (2006: 107-113), terdapat
beberapa aktivitas yang secara umum disebut sebagai aktivitas belajar
sebagai berikut.
a. Mendengarkan
Mendengarkan merupakan salah satu bentuk aktivitas belajar. Hal ini
disebabkan dalam proses pembelajaran selalu ada guru yang
memberikan meteri dengan ceramah, proses presentasi, diskusi,
seminar, dan sebagainya.
b. Memandang, memerhatikan, atau mengamati
Memandang, memerhatikan, dan mengamati merupakan aktivitas
belajar. Namun demikian, tidak semua kegitan memandang merupakan
aktivitas belajar. Hal ini disebabkan belajar memiliki tujuan sehingga
apabila kegiatan memandang, memerhatikan, dan mengamati
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, dikatakan melakukan
aktivitas belajar.
c. Meraba, mencium, dan mencecap
Meraba, mencium, dan mengcecap merupakan aktivitas belajar. Sama
dengan proses lainya, meraba, mencium, dan mencecap baru dapat
dikatakan sebagai aktivitas belajar bila didorong oleh kebutuhan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengetahui, mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan melakukan
perubahan perilakau, baik secara kognitif maupun psikomotorik.
d. Menulis atau mencatat
Aktivitas menulis atau mencatat termasuk dalam aktivitas belajar.
Mencatat akan dikategorikan dalam aktivitas belajar apabila individu
menyadari akan tujuannya mencatat serta ada manfaat dari apa
dicatatnya untuk mencapai tujuan-tujuan belajar tertentu.
e. Membaca
Membaca merupakan salah satu bentuk aktivitas belajar. Hal ini
disebabkan dalam membaca selalu diawali dengan memerhatikan
judul-judul bab, topik pembahasan, dan sebagainya serta menentukan
topic yang relevan untuk dipelajari.
f. Membuat ringkasan atau ikhtisar dan menggarisbawahi
Kegiatan membuat ringkasan atau ikhtisar merupakan bentuk aktivitas
belajar. Hal ini disebabkan untuk membuat sebuah ikhitisar, siswa
perlu membaca materi secara keseluruhan.
g. Menyusun paper atau kertas kerja
Kegiatan membuat paper atau kertas kerja dimasukan pada aktivitas
belajar apabila prosesnya dikerjakan sendiri oleh individu siswa. Hal
ini disebabkan untuk membuat sebuah paper maka diperlukan rumusan
atau pokok bahasan tertentu yang secara tidak langsung menuntu
individu mencari, membaca, dan memahami sumber-sumber bahan
tersebut terlebih dahulu sebelum menuliskannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
h. Mengingat
Kegiatan mengingat akan dimasukan dalam kategori aktivitas belajar
apabila proses mengingat tersebut didasari atas kebutuhan dan
kesadaran siswa untuk mencaoai tujuan-tujuan belajar lebih lanjut,
seperti agar dapat mengerjakan soal-soal ujian sehingga nilainya baik
dan dapat lulus untuk segera melanjutkan sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi.
i. Latihan atau praktik
Kegiatan praktik merupakan aktivitas belajar. Hal ini disebabkan
selama proses belajar akan melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Dengan demikian, hasil dari aktivitas praktik tersebut
berupa pengalaman yang secara tidak langsung akan mengubah
individu baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik sehingga
ia dikatakan telah belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses interaksi yang terjadi pada seseorang terhadap obyek
tertentu melalui kegiatan membaca, mengamati, mendengar, mencoba, dan
memahami untuk mencapai tujuan meraih pengertian yang melibatkan
pikiran dan memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru. Ketika
seseorang menemukan hal baru yang belum pernah diketahuinya berarti
telah terjadi proses belajar.
Siswa memiliki kewajiban belajar yang harus dikerjakan. Belajar
merupakan kegiatan penting guna mendukung pencapaian hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang memuaskan. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab pribadi siswa di
sekolah untuk melakukan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhinya.
Sehingga melalui tanggung jawab yang dimiliki siswa akan menyadari
perbuatan yang semestinya dilakukan baik di sekolah, di lingkungan, dan
di keluarga.
Memiliki rasa bertanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di
sekolah. Kegiatan belajar diperlukan tanggung jawab pribadi yang besar
(Clemes, Bean dalam Anton Adiwiyoto, 2001: 85). Siswa mempunyai
tanggung jawab pribadi adalah jika mampu memperoleh hasil yang
dilakukan oleh dirinya sendiri dengan dukungan dari dalam dirinya.
Misalnya siswa mendapatkan nilai terbaik dalam mata pelajaran IPA
bukan karena faktor kebetulan saja, melainkan karena ketekunan yang
dilakukannya. Ketekunan dalam mendapatkan nilai terbaik tersebut
merupakan rasa tanggung jawab belajar yang dimiliki begitu besar.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tanggung jawab dalam aktivitas belajar adalah melakukan tindakan dengan
penuh kesungguhan, melaksanakan kewajiban dan dapat menanggung
akibat yang terjadi atau sanksi yang akan ditentukan atas perkataan dan
perbuatan yang telah dilakukan dalam interaksi yang terjadi pada
seseorang terhadap obyek tertentu dengan kegiatan (membaca, mengamati,
mendengar, mencoba, dan memahami) yaitu menyelesaiakan pekerjaan
yang diberikan oleh guru melalui tugas tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia mempunyai tujuan dalam kehidupannya, yang
mempunyai usah-usaha. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari
bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan.
Tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau
hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis
tanggung jawab, yaitu (Muttaqien, 2013)
a. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung
jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai
tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia
tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur
sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-
macam agama.
b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap
orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi. Tanggung jawab ini menyangkut
nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
c. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami,
istri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarga.
d. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia
lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena
membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan
anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan
hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah
laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat.
e. Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara suatu kenyataan lagi, bahwa
tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat
berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus
bertanggung jawab kepada Negara.
3. Aspek-aspek Tanggung Jawab
Secara lebih mendalam lagi (Josephson, Peter, Dowd (2003:
103-104) bahwa tanggung jawab mempunyai beberapa aspek. Aspek-
aspek tersebut hanya berlaku untuk remaja, diantaranya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Berani menanggung konsekuensi
Remaja yang bertanggungjawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas pilihannya, termasuk berani menghadapi
akibat yang akan ditimbulkan jika individu tidak mampu
menyelesaiakan tugasnya atau melakukan tindakan yang
mempunyai resiko. Setiap individu mengetahui dan menyadari
akan tindakan yang dilakukannya mempunyai resiko yang buruk
dan hal yang baik serta mau menanggung konsekuensi atas
tindakan dan pilihannya.
b. Kontrol diri
Individu yang mempunyai kontrol diri berarti
mengendalikan pikiran dan tindakan agar dapat menahan dorongan
dari dalam maupun dari luar sehingga dapat bertindak dengan
benar, Borba (2008). Remaja yang bertanggungjawab memilki
kontrol diri yang kuat akan bernai menolak pada hal-hal yang dapat
merugikan dan tidak bermanfaat. Sebagai contoh, jika ada guru
mata pelajaran yang memberikan tugas untuk mengerjakan lembar
kerja siswa, ketika di dalam kelas beberapa siswa mengajak untuk
keluar pergi ke kantin. Seorang siswa yang mempunyai kontrol diri
akan menolak dan menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan.
Kontrol diri membantu siswa untuk mengendalikan perilakunya,
guna bertindak dan berbuat secara benar. Kontrol diri juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berkaitan dengan mengendalikan emosi yang terjadi dari dalam
diri.
c. Merencanakan dan menentukan tujuan
Menentukan tujuan dan perencanaan merupakan hal penting
yang harus dibuat sebelum seseorang melakukan tindakan dalam
mencapai suatu tujuan. Tujuan akan berjalan lancar dan sesuai
harapan bila mana sudah membuat suatu langkah atau hal-hal apa
saja yang akan dilakukan. Sebagai siswa di sekolah yang
mempunyai tugas-tugas dalam belajar dapat membuat suatu
rencana dan tujuan agar keinginannya tercapai. Hal ini adalah salah
satu perilaku tanggung jawab seorang siswa dalam menjalankan
kewajibannya di sekolah.
d. Memilih sikap positif
Remaja yang bertanggungjawab akan memilih sikap positif
karena dapat mengendalaikan emosinya, dan dengan demikian,
dapat menciptakan kebahagiaan dalam kehidupannya. Sikap positif
seperti: kejujuran, optimis, jujur, penuh semangat, kratif, dan gigih.
Sikap negatif seperti: putus asa, pesimis, curiga, egois, dan tidak
jujur. Sikap-sikap positif tersebut akan mendukung perilaku-
perilakuya yang bertanggung jawab. Misalnya seorang siswa
kurang dalam hal mengerjakan soal-soal bahasa Inggris, dengan
sikap semangat, mau berusaha, mendorongnya untuk
menyelesaikan soal-soal yang telah diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Melakukan kewajiban
Remaja yang bertanggung jawab akan melakukan apa yang
menjadi kewajibannya. Memenuhi kewajibannya pada saat harus
melakukannya; mematuhi komitmennya dan memenuhi
kewajibannya. Seorang remaja mengetahui apa yang menjadi
kewajiabannya dan melakukannya dengan baik. Misalnya jika ada
guru memberikan tugas untuk mendiskusikan topik permasalahan
pada mata pelajaran Sosiologi, siswa mengetahui bahwa tugas
tersebut adalah suatu tugas yang sepatutnya dikerjakan guna
mencapai perubahan dalam belajarnya.
f. Mandiri
Mandiri merupakan bagian dari sikap tanggung jawab.
Nuryoto (1992: 51) mengartikan bahwa sikap mandiri sebagai
kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan,
melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha dan melakukan
sesuatu sendiri tanapa bantuan orang lain. Sehingga remaja berani
mengambil keputusannya sendiri tanap tergantung oleh orang lain,
dengan demikian mampu memebuhi tanggung jawabnya. Misalnya
siswa yang diberikan tugas mampu menyelesaikan tugasnya
dengan usahanya sendiri tanpa melihat hasil pekerjaan teman yang
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
g. Mencapai hasil yang baik
Remaja yang bertanggung jawab akan mengerjakan tugas-
tuganya secara baik tanpa bertindak asal-asalan. Remaja yang
mengetahui tugas-tugasnya akan menyelesaikan dengan
kemampuan yang dimilikinya dalam mencapai hasil yang baik.
h. Bersikap proaktif
Proaktif maksudnya kita bertanggung jawab atas pilihan-
pilihan dan kebebasan dalam memilih berdasarkan prinsip serta
nilai bukan berdasarkan keinginan dalam hati saja. Remaja yang
proaktif akan mengambil tindakan-tindakan untuk menemukan
jalan keluar suatu hambatan atau kesulitan. Misalnya siswa
kesulitan menemukan jawaban dari soal yang diberikan oleh guru,
siswa akan berusaha mencari jawaban dengan bertanya teman yang
lebih memahami, bertanya guru, mencari suumber-sumber belajar
yang mendukung pengerjaann soal tersebut.
i. Tekun
Tekun berarti rajin, bersungguh-sungguh, dan gigih. Remaja yang
bertanggung jawab akan menyelesaikan tugas-tuganya dengan
penuh usaha yang muncul dari dalam dirinya tanpa terpengaruh
hal-hal yang dapat mengganggunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
j. Reflektif
Berarti mampu menemukan kembali suatu nilai dari
peristiwa yang pernah dialaminya. Pribadi yang bertanggung jawab
selalu berpikir ke depan sebagai antisipasi kemungkinan
konsekuensi pilihannya. Seorang pribadi yang bertanggung jawab
juga memikirkan kembali apa yang telah dilakukannya dan tidak
lakukan, agar lebih paham atas sebuah pilihan.
k. Memberi teladan yang baik
Berarti memberikan suatu contoh perilaku yang pantas
(patut, layak, wajar) sehingga dapat mempengaruhi perilaku orang
lain. Pribadi yang bertanggung jawab paham bahwa tindakannya
sering memengaruhi nilai dan perilaku orang lain.
4. Faktor-faktor Perkembangan Tanggung Jawab
Sukmaningrum (2005: 3-4) menyebutkan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi dan menghambat perkembangan tanggung jawab remaja
yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat.
a. Keluarga
Keluarga adalah bagian penting bagi bagi siswa untuk
mengembangkan sikap tanggung jawab. Mempunyai peranan
dalam mengasuh dan memberikan bimbingan dengan baik. Peran
keluarga menciptakan sikap tanggung jawab sangat dibutuhkan
agar anak mengerti arti tanggung jawab dalam kehidupnya. Sejalan
dengan itu Musa (2006: 3-4) berpendapat bahwa, keluarga mejadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kunci utama bagi anak tumbuh menjadi remaja yang memiliki
tanggung jawab. mulai sejak sejak dini orang tua mendidik,
melatih, dan memberi kesempatan kapada anak untuk mulai
memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
b. Sekolah
Sekolah adalah tempat bagi para siswa untuk belajar
mencari ilmu pengetahuan. Sekolah mempunyai struktur organisasi
yang jelas dalam proses kegiatan belajar-mengajar dan
mengajarkan ilmu budi pekerti. Ilmu budi pekerti berkaitan tentang
sikap dan perilaku siswa yang baik sesuai perkembangan seorang
siswa.
Sekolah mempunyai peran dalam menumbuhkan tangung
jawab dalam diri siswa melalui pemberian tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa di sekolah. Tugas-tugas itu melatih siswa
tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Tugas-tugas
yang harus diselesaikan, menuntut siswa untuk mengatur waktu,
membuat perencanaan dalam menyelesaikan tugas-tugas itu
sehingga dapat diselesaikan dan dapat dikumpulkan tepat pada
waktunya.
c. Masyarakat
Masyarakat juga memiliki peran dalam menghambat dan
mengembangkan tanggung jawab dalam diri remaja. Remaja sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kali menjalani kehidupan sosial kurang secara penuh terlibat. Hal
ini menjadi perhatian khusus bahwa peran remaja di masyarakat
sangat penting dalam menciptakan tanggung jawabnya di
lingkungan sekitar. Pemikiran masyarakat terhadap remaja sebagai
orang yang mempunyai arti dalam masyarakat akan membantu
dalam mengembangkan tanggung jawab pada diri remaja, misalnya
dalam kehidupan bermasyarakat remaja mulai dilibatkan untuk ikut
kerja bakti, dalam kegiatan penghijauan lingkungan, dalam
menyelenggarakan perayaan peringatan hari kemerdekaan dan lain
sebagainya. Keterlibatan dan peran yang diberikan masyarakat
pada remaja, akan sangat membantu dalam mengembangkan
tanggung jawab mereka sebagai anggota masyarakat.
Menurut pendapat Sudani, dkk (2013: 3) pada dasarnya,
perilaku tanggung jawab belajar siswa yang rendah dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain yaitu: (1) kurangnya kesadaran
siswa tersebut akan pentingnya melaksanakan hak dan kewajiban
yang merupakan tanggung jawabnya, (2) kurang memiliki rasa
percaya diri terhadap kemampuan yang dimiliki, dan (3) layanan
bimbingan konseling yang dilakukan oleh Guru BK dalam
menangani perilaku tanggung jawab belajar secara khusus belum
terlaksana secara optimal di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
B. Hakikat Bimbingan Belajar-Pribadi
Menurut Winkel dan Hastuti (2004:118), bimbingan pribadi-sosial
berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi
berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri di
bidang kerohanian, perwatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran
nafsu seksual, dan sebagainya; serta bimbingan dalam membina hubungan
kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan (pergaulan sosial). Setiap
manusia mengetahui dari pengalamn sendiri apa akibatnya bila pergumulan
batin tidak dapat terselesaikan, dan taraf penderitaan batin yang dialami bila
timbul problem dalam pergaulan sosial. Siswa remaja berhadapan dengan
Aku-nya yang lain dari pada sebelumnya, misalnya timbul beberapa keinginan
serta perasaan yang silih berganti dari yang sangat sedih ke sangat gembira;
ingin membangun cita-cita, tetapi tidak tahu bagaimana caranya.
Sehingga muncul Bimbingan pribadi sosial yang diberikan di jenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagaian disalurkan melalui
bimbingan kelompok dan sebagain lagi melaui bimbingan individual Winkel
dan Hastuti (2004: 118 - 119), serta mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang sedang dilalui oleh
siswa remaja dan mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat
timbul dan tentang tata cara bergaul yang baik. Termasuk di sini apa yang
disebut sex education, yang tidak hanya mencakup penerangan seksual,
tetapi pula corak pergaulan antara jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Penyadaran akan keadaan masyarakat dewasa ini, yang semakin
berkembang ke arah masyarakat modern, antara lain apa ciri-ciri
kehidupan modern, dan apa makna ilmu pengetahuan serta teknologi bagi
kehidupan manusia.
3. Pengumpulan data relevan untuk mengenal kepribadian siswa, misalnya
sifat-sifat kepribadian yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang
keluarga dan keadaaan kesehatan.
(Winkel dan Hastuti, 2004: 115) Bimbingan belajar adalah bimbingan
dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi
yang sesuai, dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan
tuntutan belajar di situasi institusi pendidikan. Suatu program bimbingan di
bidang belajar akan memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Orientasi kepada siswa dan mahasiswa baru tentang tujuan institusional,
isi kurikulum pengajaran, struktur organisasi, prosedur belajar yang tepat,
dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah bersangkutan.
2. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama
mengikuti pelajaran di sekolah dan selama belajar di rumah, secara
individual atau secara kelompok.
3. Bantuan dalam hal memilih program studi yang sesuai, memilih beraneka
ragam kegiatan non-akademik yang menunjang usaha belajar, dan memilih
program studi lanjutan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
4. Pengumpulan data tentang siswa mengenai kemampuan intelektual, bakat
khusus, arah minat, serta cita-cita hidup; dan pengumpulan data tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
program studi di pergurungan tinggi yang tersedia dalam bentuk brosur,
buku pedoman baru, kliping iklan di surat kabar, dan sebagainya.
5. Bantuan dalam hal mengatasi beraneka kesulitan belajar, seperti kurang
mampu menyusun dan menaati jadwal belajar di rumah, kurang siap
menghadapi ujian dan ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang
menguasai cara belajar yang tepat di berbagai bidang studi, menghadapi
keadaan di rumah yang mempersulit belajar secara rutin, dan lain
sebagainya.
6. Bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur
seluruh kegiatan belajar kelompok, supaya berjalan efesien dan efektif.
C. Kajian Penelitian yang Relevan
Pada variabel penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian yang
mengacu pada variabel tanggung jawab. Penelitian ini dilakukan oleh saudari
Dinia Ulfa, mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri
Semarang dengan judul “Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar dengan
Layanan Konseling Individual Berbasis Self-Management pada Siswa
Kelas XI di SMK Negeri Pemalang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Berdasarkan pada tujuan dan hasil penelitian, didapat hasil data empiris
tentang gambaran tanggung jawab belajar pada siswa kelas XI SMK Negeri 1
Pemalang sebelum diberikan layanan konseling individual berbasisi self-
management, gambaran tanggung jawab belajar pada siswa kelas XI SMK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Negeri 1 Pemalang setelah diberikan layanan konseling individual berbasisi
self-management, dan peningkatan tanggung jawab belajar pada siswa kelas
XI SMK Negeri 1 Pemalang melalui layanan konseling individual berbasis
self-management.
Dari hasil perhitungan analisis deskriptif dapat diketahui bahwa
sebelum diberikan layanan konseling individual berbasis self-management, 6
siswa masuk dalam kriteria rendah. Rata-rata persentase dari 6 siswa sebelum
diberikan layanan konseling yaitu sebesar 50,35%, masuk dalam kriteria
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan konseli belum
mempunyai kesadaran untuk bersikap tanggung jawab dalam belajar yaitu
dengan melakukan tugas secara rutin, mengetahui alasan belajar, tidak
menyalahkan orang lain, mampu menentukan pilihan kegiatan belajar,
melakukan tugas sendiri dengan senang hati, bisa membuat keputusan yang
berbeda dalam kelompok, adanya minat untuk belajar, menghormati dan
menghargai aturan sekolah, dapat konsentrasi dalam belajarnya, dan memiliki
rasa tanggung jawab dengan prestasi di sekolah. Berdasarkan hasil pre test
tersebut siswa perlu mendapatkan treatment lebih lanjut terkait dengan
masalahnya.
Gambaran tanggung jawab belajar siswa berdasarkan perhitungan
analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa setelah diberikan layanan konseling
individual berbasis self-management, terjadi perubahan kriteria tanggung
jawab belajar pada 6 siswa tersebut masuk dalam kriteria tinggi dengan rata-
rata persentase sebesar 74,49%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
treatment sebanyak 6 kali terjadi peningkatan sebesar 24,14%. Hal ini juga
terlihat selama proses konseling bahwa siswa mulai bisa merubah kebiasaan
mereka untuk mampu melakukan tugas secara rutin, mengetahui alasan
belajar, tidak menyalahkan orang lain, mampu menentukan pilihan kegiatan
belajar, melakukan tugas sendiri dengan senang hati, bisa membuat keputusan
yang berbeda dalam kelompok, adanya minat untuk belajar, menghormati dan
menghargai aturan sekolah, dapat konsentrasi dalam belajarnya, dan memiliki
rasa tanggung jawab dengan prestasi di sekolah.
D. Kerangka Pikir
Peneliti memilih metode kuantitatif deskriptif untuk mengetahui
tingkat tanggung jawab siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta . Dengan
harapan penelitian ini dapat memperoleh informasi mengenai tingkat tanggung
jawab dalam aktivitas belajar guna memberikan layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah.
Tanggung jawab terhadap penyelesaian aktivitas belajar adalah
kesadaran siswa dalam melaksanakan kewajiban yang sepantasnya dikerjakan.
Tugas-tugas seperti pekerjaan individu menjadi tanggung jawab siswa dalam
berproses mencapai sebuah perubabahan dalam belajar. Siswa akan
bertanggung jawab jika memiiki aspek-aspek tanggung jawab dalam
melaksanakan kewajibannya sebagai pelajar. Pada dasarnya tanggung jawab
dan tugas siswa sangat berkaitan, siswa dapat dikategorikan siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
bertanggung jawab terhadap sekolahnya salah satunya ketika ia mengerjakan
tugasnya dengan baik, namun sebaliknya apabila siswa tersebut tidak
mengerjakan tugasnya maka ia dapat dikatakan sebagai siswa yang tidak
bertanggung jawab. Jika siswa telah memiliki sikap tanggung jawab akan
bertindak baik sesuai dengan kewajibannya, namun jika siswa tidak memiliki
tanggung jawab akan menghambat penyelesain tugas-tugasnya dan
menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini memuat tentang jenis penelitian, subyek penelitian, variabel
penelitian, waktu dan tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, validasi dan reliabilitas instrumen dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan
menggunakan metode survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian
dilakukan (Furchan, 2005: 447). Statistik deskriptif adalah statistic yang
berkenaan dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan,
menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan dalam mendeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data (Siregar, 2014: 2)
Prosedur pemecahan masalah pada metode ini adalah dengan cara
menggambarkan objek penelitian pada saat keadaan sekarang berdasarkan
fakta-fakta sebagaimana adanya, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan,
bentuknya berupa survei dan studi pengembangan (Siregar, 2014: 108).
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dari 7 kelas dengan total jumlah sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
153 orang. Dari 153 siswa, 141 siswa yang ikut serta dalam pengisian
kuesioner; sedangkan siswa lainnya tidak hadir pada saat pengumpulan data.
Kuesioner telah tertulis bahwa siswa harus mengisi setiap item, namun dalam
hasil pengolahan kuesioner 6 siswa yang tidak mengisi kuesioner secara
lengkap sehingga data dari 6 orang siswa itu tidak dapat diolah. Akhirnya,
jumlah keseluruhan subjek penelitian sebesar 135 siswa.
Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
No Kelas Jumlah
1. XI BAHASA 6
2. XI IPA 1 23
3. XI IPA 2 26
4. XI IPS 1 19
5. XI IPS 2 20
6. XI IPS 3 19
7. XI IPS 4 22
Total 135
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data ini dilaksanakan pada tanggal 07-08 September
2016, 24 September 2016, 30 September 2016, dan 01 Oktober di SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Jenderal Sudirman 87
Yogyakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui pemberian
pernyataan-pernyataan tertulis kepada responden melalui kuesioner
dengan mengikuti model skala Likert.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tanggung jawab terhadap
aktivitas belajar yang bersifat tertutup karena pilihan alternatif untuk
semua item sudah disediakan. Kuesioner dalam penelitian ini memuat
pernyataan-pernyataan yang mengungkap aspek-aspek tanggung jawab
dalam aktivitas belajar dengan skala Likert. Item-item kuesioner terdiri
atas dua macam pernyataan, yaitu pernyataan favourable dan
unfavourable. Pernyataan favourable adalah pernyataan yang isinya
menunjukkan tanggung jawab. Sedangkan pernyataan unfavourable
dalah peryataan yang isinya menunjukkan tidak adanya tanggung jawab.
Ada empat alternatif jawaban dalam kuesioner yaitu: Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Responden diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang sesuai
dengan pengalaman dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari dengan
cara memberi tanda centang (√)
Tabel 3.2
Norma Skoring
Kuesioner Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar
Alternatif Jawaban Skor favourable Skor unfovourable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berikut ini juga dipaparkan kisi-kisi kuesioner tanggung jawab
terhadap aktivitas belajar yang digunakan dalam penelitian ini:
Table 3.3
Kisi-kisi Kuesioner
Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar
Aspek Indikator No item
Jmlh Fav Unfav
Berani menanggung
konsekuensi
Berarti berani
menanggung resiko atas
pilihannya, termasuk
berani menghadapi
akibat yang akan
ditimbulkan jika individu
tidak mampu
menyelesaikan tugasnya
1. Berani menanggung apa
yang telah diperbuat ketika
tidak mendengarkan
penjelasan dari guru
4, 18 3, 34 4
2. Bersedia menanggung
resiko yang timbul jika
tidak mengerjakan tugas 1, 68 19, 45 4
Kontrol diri
Berarti mampu
mengendalikan pikiran,
perasaan, perilakunya
yang berasal dari dalam
diri maupun dari luar.
1. Mampu mengendalikan
perasaan ketika mengikuti
kegiatan belajar
20 69 2
2. Mampu mengendalikan
pikiran 2, 35 70, 77 4
3. Mampu mengendalikan
perilaku 21 46 2
Merencanakan dan
menentukan tujuan
Merencanakan berarti
mampu membuat
langkah-langkah yang
bisa diambil dalam
mencapai suatu hasil
tertentu, sedangkan
menentukan tujuan
berarti mampu
menetapkan sasaran yang
hendak dicapai.
1. Ketika ada tugas yang
diberikan guru dikerjakan
dengan tepat dan
terselesaikan. 72 36 2
2. Menentukan cara-cara
menyelesaikan tugas
belajar.
71 22 2
3. Menentukan target-target
yang realistis untuk
mencapai tujuan. 6, 37 23, 47 4
Memilki sikap positif
Berarti mampu
mengendalikan emosinya
seperti: kejujuran,
optimis, jujur, penuh
semangat, kratif, dan
gigih. Sikap negatif
seperti: putus asa,
pesimis, curiga, egois,
dan tidak jujur
1. Ketika tugas diberikan oleh
guru dikerjakan secara jujur 24 7 2
2. Tugas yang diberikan
dikerjakan dengan penuh
semangat.
48 61 2
3. Optimis dengan hasil yang
hendak dicapai 25, 49 8, 38
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Aspek Indikator No item
Jmlh Fav Unfav
Melakukan kewajiban
Berarti harus melakukan;
mematuhi komitmennya
dan memenuhi
kewajibannya.
1. Melaksanakan aktivitas
belajar yang berlangsung di
kelas
39, 50 9, 62 4
2. Mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru 5, 63 66, 78
4
Mandiri
Berarti kemampuan
untuk mengurus diri
sendiri, melakukan
sesuatu sendiri tanpa
bergantung orang lain,
dan mengambi keputusan
sendiri.
1. Menyelesaikan pekerjaan
tanpa bantuan orang lain.
51,
52, 73
26,
40, 64 6
2. Ketika kegiatan belajar
akan berlangsung sudah
menyiapkan keperluan
yang dibutuhkan 10, 74 12, 65 4
Berusaha mencapai
kesempurnaan
Berarti memperoleh hasil
yang terbaik dengan
berusaha keras
1. Berusaha mengikuti
aktivitas belajar dengan
hasil yang baik 11,
27, 56
41,
53, 75 6
Bersikap proaktif
Berarti mampu
mengambil tindakan-
tindakan untuk
menemukan jalan keluar
suatu hambatan atau
kesulitan
1. Berinisiatif melakukan
sesuatu yang mendukung
proses belajar di sekolah
28, 54 13, 33 4
2. Mencari materi yang
mendukung dalam kegiatan
belajar 42 57 2
Tekun
Berarti rajin,
bersungguh-sungguh,
dan gigih dan terus-
menerus dalam bekerja
meskipun mengalami
kesulitan dan hambatan.
1. Mampu berusaha secara
sungguh-sungguh dan giat
dalam mengikuti pelajaran 32, 58
76
14,
43, 67 6
Reflektif
Berarti mampu
menemukan kembali
suatu nilai dari peristiwa
yang pernah dialaminya.
1. Menemukan hikmah dalam
kegagalan mencapai hasil
belajar
29 59 2
2. Mensyukuri sesuatu yang
telah didapat pada kegiatan
belajar selama ini.
31, 55 15, 60 2
Memberi teladan yang
baik
Berarti memberikan
suatu contoh perilaku
yang pantas (patut,
layak, wajar) sehingga
dapat mempengaruhi
perilaku orang lain.
1. Memberi bantuan kepada
teman yang kesulitan dalam
menyelesaikan tugas.
16, 44 17, 30 4
Jumlah 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Furchan, 2005: 293).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi adalah sejauh mana item-item dalam skala mencakup
keseluruhan kawasan objek yang hendak diukur atau sejauh mana isi
skala mencerminkan aspek yang hendak diukur dengan melihat konstruk
teoritik dari aspek-aspek yang ada pada variabel yang akan diukur
(Azwar, 1999: 52). (Suryabrata, 2008: 61) mengatakan bahwa validitas
isi ditentukan dengan analisis rasional atau lewat professional judgment
(penilaian professional). Instrumen tingkat tanggung jawab terhadap
aktivitas belajar dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek tanggung jawab
terhadap aktivitas belajar kemudian validasi item dilakukan oleh Dr.
M.M Sri Hastuti, M.Si.
Guna mendukung validitas item, penelitian ini mengunakan data
empirik dan menganalisis butir item secara kuantitatif dengan
perhitungan korelasi item skor dengan skor total dan menggunakan
teknik analisis korelasi Pearson Product Moment dengan rumus:
𝑟𝑥𝑦 =𝑁Σxy − (Σx)(Σy)
√(𝑁Σ𝑥2 − (Σ𝑥)2)(𝑁Σ𝑦2 − (Σ𝑦)2
(Arikunto, 1998 dalam Taniredja dan Mustafidah, 2011: 134) dimana:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien Korelasi Antara X Dan Y
N = Jumlah Subyek
∑𝑥𝑦= Jumlah Perkalian Antara Skor X Dan Skor Y
𝒳 = Jumlah Skor Total X
𝛾 = Jumlah Skor Y
𝑥2 = Jumlah Dari Kuadart X
𝑦2 = Jumlah Dari Kuadrat Y
Skor korelasi item dengan skor total bergerak antara 0,00-1.
Semakin tinggi nilai korelasi item dengan skor total skala, maka
semakin bagus daya beda item tersebut. Sebaliknya, semakin rendah
nilai korelasi item-skor total, semakin rendah daya beda item tersebut.
Apabila daya beda bernilai – (minus), maka item tersebut tidak bisa
membedakan antara invidu yang memiliki atribut atau tidak, malah item
tersebut memberikan informasi yang salah (Jelpa, 2015: 93) maka nilai
indeks diskriminasi item dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.4
Indeks Diskriminasi Item
Kuesioner Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar
Nilai Klasifikasi
≥ 0,3000 Diterima
0,250 – 0,299 Dipertimbangkan
≤ 0,249 Tidak disarankan
- (minus) Ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berikut ini disajikan rincian kisi-kisi kuesioner setelah uji
diskriminasi item.
Tabel 3.5
Hasil Uji Analisis Butir Kuesioner
Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar
Aspek Indikator No item rit
≥0.30 rit<0,30
Fav Unfav
Berani menanggung
konsekuensi
Berarti berani
menanggung resiko
atas pilihannya,
termasuk berani
menghadapi akibat
yang akan
ditimbulkan jika
individu tidak
mampu
menyelesaiakan
tugasnya
1. Berani menanggung
apa yang telah
diperbuat ketika
tidak mendengarkan
penjelasan dari guru
4, 18 3, 34 3, 4, 18 34
2. Bersedia
menanggung resiko
yang timbul jika
tidak mengerjakan
tugas
1, 68 19, 45 19, 68 1, 45
Kontrol diri
Berarti mampu
mengendalikan
pikiran, perasaan,
perilakunya yang
berasal dari dalam
diri maupun dari
luar.
1. Mampu
mengendalikan
perasaan ketika
mengikuti kegiatan
belajar
20 69 20, 69 -
2. Mampu
mengendalikan
pikiran
2, 35 70, 77 2, 77 35, 70
3. Mampu
mengendalikan
perilaku
21 46 21, 46 -
Merencanakan dan
menentukan tujuan
Merencanakan
berarti mampu
membuat langkah-
langkah yang bisa
diambil dalam
mencapai suatu hasil
tertentu, sedangkan
menentukan tujuan
berati mampu
menetapkan sasaran
yang hendak dicapai.
1. Ketika ada tugas
yang diberikan guru
dikerjakan dengan
tepat dan
terselesaikan.
72 36 36, 72 -
2. Menentukan cara-
cara menyelesaikan
tugas belajar.
71 22 22,71 -
3. Menentukan target-
target yang realistis
untuk mencapai
tujuan.
6, 37 23, 47 6, 23,
37, 47
-
Memilki sikap
positif
Berarti mampu
1. Ketika tugas
diberikan oleh guru
dikerjakan secara
24 7 7, 24 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
mengendalikan
emosinya seperti:
kejujuran, optimis,
jujur, penuh
semangat, kratif, dan
gigih. Sikap negatif
seperti: putus asa,
pesimis, curiga,
egois, dan tidak jujur
jujur
2. Tugas yang
diberikan dikerjakan
dengan penuh
semangat.
48 61 48, 61 -
3. Optimis dengan
hasil yang hendak
dicapai
25, 49 8, 38 38, 49 25, 8
Melakukan
kewajiban
Berarti harus
melakukan;
mematuhi
komitmennya dan
memenuhi
kewajibannya.
1. Melaksanakan
aktivitas belajar
yang berlangsung di
kelas
39, 50 9, 62 9, 38,
50, 62
-
2. Mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
guru
5, 63 66, 78 5, 63,
66, 78
-
Mandiri
Berarti kemampuan
untuk mengurus diri
sendiri, melakukan
sesuatu sendiri tanpa
bergantung orang
lain, dan mengambi
keputusan sendiri.
1. Menyelesaikan
pekerjaan tanpa
bantuan orang lain.
51, 52,
73
26, 40,
64
26, 40,
51, 52,
64, 73
-
2. Ketika kegiatan
belajar akan
berlangsung sudah
menyiapkan
keperluan yang
dibutuhkan
10, 74 12, 65 10, 65,
74
12
Berusaha mencapai
kesempurnaan
Berarti memperoleh
hasil yang terbaik
dengan berusaha
keras
1. Berusaha mengikuti
aktivitas belajar
dengan hasil yang
baik
1, 27,
56
41, 53,
75
11, 27,
41, 53,
56, 75
-
Bersikap proaktif
Berarti mampu
mengambil tindakan-
tindakan untuk
menemukan jalan
keluar suatu
hambatan atau
kesulitan
1. Berinisiatif
melakukan sesuatu
yang mendukung
proses belajar di
sekolah
28, 54 13, 33 28, 33,
54
13
2. Mencari materi yang
mendukung dalam
kegiatan belajar
42 57 42, 57 -
Tekun
Berarti rajin,
bersungguh-sungguh,
dan gigih dan terus-
menerus dalam
bekerja meskipun
mengalami kesulitan
dan hambatan.
1. Mampu berusaha
secara sungguh-
sungguh dan giat
dalam mengikuti
pelajaran
32, 58
76
14, 43,
67
14, 32,
43, 58,
67, 76
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Reflektif
Berarti mampu
menemukan kembali
suatu nilai dari
peristiwa yang
pernah dialaminya.
1. Menemukan hikmah
dalam kegagalan
mencapai hasil
belajar
29 59 29, 59
-
2. Mensyukuri sesuatu
yang telah didapat
pada kegiatan
belajar selama ini.
31, 55 15, 60 15, 55,
60
31
Memberi teladan
yang baik
Berarti memberikan
suatu contoh perilaku
yang pantas (patut,
layak, wajar)
sehingga dapat
mempengaruhi
perilaku orang lain.
1. Memberi bantuan
kepada teman yang
kesulitan dalam
menyelesaikan
tugas.
16, 44 17, 30 16, 30,
44
17
Jumlah 67 11
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajegan alat tersebut
dalam mengukur apa yang diukur (Furchan: 2005). Jadi, reliabilitas
menunjukan apakah instrumen yang bersangkutan secara konsisten
menghasilkan data yang benar-benar dapat dipercaya.
Pengujian reliabilitas instrument penelitian ini dilakukan dengan
teknik atau pendekatan konsistensi internal dengan perhitungan
menggunakan formula Alpha Cronbach. Adapun rumus koefesien Alpha
Cronbach (a) (Nurgiyantoro, Burhan dkk, 2000) adalah sebagai berikut:
𝜎𝑖2 = ∑𝑋𝑖
2−(∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Keterangan rumus:
𝜎𝑖2 : Varians butir pertanyaan ke-n (misalnya ke-1, ke-2, dan
seterusnya)
∑𝑋𝑖 : Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke-n
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan data telah dihitung
dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistic Programme for
Sosial Science) versi 17.0 for Windows, diperoleh perhitungan koefisien
reliabilitas item rit≥0,3 yaitu ada 67 item dengan menggunakan rumus
koefisien alpha (α) yaitu: 0,957.
Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan menggunakan
kriteria Gulford Masidjo (1995:209) seperti yang disajikan dalam tabel 6.
Tabel 3.6
Kriteria Gulford No Koefesien Korelasi Kualifikasi
1. 0,91 – 1, 00 Sangat Tinggi
2. 0,71 – 0,90 Tinggi
3. 0,42 – 0,70 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
5. Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria Gulford realibilitas instrumen masuk dalam
kriteria sangat tinggi. Artinya instrumen ini memilki keajegan yang sangat
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
F. Analisis Data
Sugiyono (2013: 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan
kegiatan mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
dilakukan. Untuk penelitian ini tidak mengunakan rumusan hipotesis,
sehingga langkah terakhir tidak dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah
analisis data:
1. Menentukan Skor dan Pengolahan
Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara
memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan skoring yang berlaku
dengan melihat sifat pernyataan favorable atau unfavorable, selanjutnya
memasukan ke dalam tabulasi data dan menghitung total jumlah skor
subyek serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data
secara statistik menggunakan program aplikasi SPSS versi 17.0.
2. Uji Normalitas
Menurut Nurgiyantoro dkk (2000:110) uji mormalitas adalah salah
satu bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum melakukan
analisis data sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kenormalan
distribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS adalah jika
signifikansi lebih besar 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.
Sebaliknya, jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak
normal. Setelah dilakukan uji normalitas menurut Kolmogorov-Smirnov
data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal dengan hasil uji
normalitasnya menujukan nilai signifikan 0,219>0,05.
3. Menentukan Kategori
Pengkategorian tingkat tanggung jawab terhadap aktivitas belajar
siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta disusun berdasarkan model distribusi
normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam
kelompok-kelompok yang terpisah secara menurut suatu kontinum
berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2009). Kontinum jenjang pada
penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai dengan tinggi.
Norma kategorisasi disusun berdasarkan pada norma kategorisasi
yang disusun oleh Azwar (2009) yang mengelompokan tingkat tanggung
jawab terhadap aktivitas belajar siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ke
dalam lima kategorisasi: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat
tinggi dengan norma kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 3.7
Norma Kategorisasi Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas
Belajar Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Perhitungan Kategorisasi
μ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi
μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ Tinggi
μ – 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ Sedang
μ – 1,5 σ < X ≤ μ – 0,5 σ Rendah
X ≤ μ – 1,5 σ Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Keterangan:
Xmaksimal teoritik : skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek
peneliti dalan skala.
Xminimum teoretik : skor terendah yang mungkin diperoleh subjek
peneliti dalan skala.
Range : rentangan skor skala.
σ (Standar deviasi) : luas jarak rentang yang dibagi menjadi 6 satuan
deviasi standar.
μ (Mean teoretik) : rata-rata teoretis dari skor maksimun dan
minimum.
4. Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari X
maksimum teoretik. X maksimum teoretik, standar deviasi, dan mean
teoretik. Kategorisasi tinggi rendahnya tanggung jawab terhadap aktivitas
belajar siswa pada kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta secara
keseluruhan (dengan item total = 67) diperoleh dengan perhitungan
sebagai berikut:
Xmaksimum : 67 x 4 = 268
Xminimum : 67 x 1 = 67
Range : 268 – 67 = 201
σ (teoretik) : 201 : 6 = 33,5 => dibulatkan jadi 34
μ (teoretik) : (268 + 67) : 2 = 167,5 => dibulatkan jadi 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.8
Norma Kategorisai Tingkat Tanggung Jawab dalam
Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Norma Rentang Skor Kategorisasi
μ + 1,5 σ < X 219 < X Sangat Tinggi
μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 185 < X ≤ 219 Tinggi
μ – 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 151 < X ≤ 185 Sedang
μ – 1,5 σ < X ≤ μ – 0,5 σ 117 < X ≤ 151 Rendah
X ≤ μ – 1,5 σ X ≤ 117 Sangat Rendah
Selanjutnya setiap skor subjek penelitian dikelompokan
berdasarkan skor item yang mereka peroleh dalam kategori di atas,
sehingga dapat dihitung skor jumlah dan prosentase tanggung jawab
terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas XI SMA BOPKRI 2
Yogyakarta secara umum mulai dari yang sangat rendah sampai yang
sangat tinggi.
5. Setelah mengkategorisasikan secara umum, kemudian dikategorisasikan
juga skor setiap item dalam skala. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
item-item skala yang nantinya akan dijadikan dasar penyusunan topik-
topik bimbingan belajar-pribadi. Kategori skor setiap item itu
berpedoman pada Azwar (2009) yang mengelompokan dalam lima
kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Adapun norma kategorisasi untuk item-item skala adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Norma Kategorisasi Item
Perhitungan Kategorisasi
μ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi
μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ Tinggi
μ – 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ Sedang
μ – 1,5 σ < X ≤ μ – 0,5 σ Rendah
X ≤ μ – 1,5 σ Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan:
Xmaksimal teoritik : skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek
peneliti dalan skala.
Xminimum teoretik : skor terendah yang mungkin diperoleh subjek
peneliti dalan skala.
Range : rentangan skor skala.
σ (Standar deviasi) : luas jarak rentang yang dibagi menjadi 6 satuan
deviasi standar.
μ (Mean teoretik) : rata-rata teoretis dari skor maksimun dan
minimum.
6. Mencari kategorisasi tinggi rendahnya skor item-item secara keseluruhan
dengan menggunakan N = 135. Perhitungannya sebagai berikut:
Xmaksimum teoretik: 135 x 4 = 540
Xminimum teoretik : 135 x 1 = 135
Range : 540 – 135 = 405
σ (Standar deviasi) : 405 : 6 = 67,5 => dibulatkan jadi 68
μ (Mean teoretik) : (540 + 135) : 2 = 337,5 => dibulatkan jadi 338
Penentuan kategorisasi skor item dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.10
Norma Kategorisasi Skor Item
Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar
Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Norma Rentang Skor Kategorisasi
μ + 1,5 σ < X 395 < X Sangat Tinggi
μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 357 < X ≤ 395 Tinggi
μ – 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 304 < X ≤ 357 Sedang
μ – 1,5 σ < X ≤ μ – 0,5 σ 236 < X ≤ 304 Rendah
X ≤ μ – 1,5 σ X ≤ 236 Sangat Rendah
7. Dari kategori skor item tersebut, data kemudian dikelompokkan
berdasarkan norma yang ada. Setelah itu, item-item yang memilki skor
yang masuk kategori rendah akan dibahas dan dikembangkan menjadi
topik-topik bimbingan belajar-pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan “Tingkat
Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar (Studi Deskriptif Siswa Kelas XI SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta dan Implikasinya Dalam Usulan Topik-topik Bimbingan
Belajar-Pribadi)”.
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar (Siswa Kelas XI SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta).
Tinggi rendahnya tanggung jawab dalam aktivitas belajar (Siswa Kelas XI
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta) digolongkan berdasarkan norma kategorisasi
yang mengacu pada pendapat Azwar (2007: 108). Penggolongannya dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1
Penggolongan Tingkat Tanggung Jawab Siswa dalam Aktivitas Belajar
(Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta)
Rentang Skor Frekuensi Persentase (%) Kategoriasi
219 < X 14 10,3% Sangat Tinggi
185 < X ≤ 219 66 48,8% Tinggi
151 < X ≤ 185 55 40,7% Sedang
117 < X ≤ 151 0 0% Rendah
X ≤ 117 0 0% Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Dari tabel 4.1 terlihat bahwa:
a. Terdapat 14 siswa (10,3%) yang memiliki tingkat tanggung jawab dalam
aktivitas belajar sangat tinggi. Artinya, bahwa ada 14 siswa (10,3%) yang
memiliki tanggung jawab dalam dalam belajar sangat baik.
b. Terdapat 66 siswa (48,8%) yang memiliki tingkat tanggung jawab dalam
aktivitas belajar tinggi. Artinya, bahwa ada 66 siswa (48,8%) yang
memiliki tanggung jawab dalam aktivitas belajar baik.
c. Terdapat 55 siswa (40,7%) yang memiliki tingkat tanggung jawab dalam
aktivitas belajar sedang. Artinya, bahwa ada 55 siswa (40,7%) yang cukup
baik memiliki tanggung jawab dalam dalam belajar baik.
d. Tidak ada siswa (0%) yang memiliki tingkat tanggung jawab dalam
aktivitas belajar rendah. Artinya, bahwa tidak ada siswa yang kurang
memiliki tanggung jawab dalam aktivitas belajar.
e. Tidak ada siswa (0%) yang memiliki tingkat tanggung jawab dalam
aktivitas belajar sangat rendah. Artinya, bahwa tidak ada siswa yang
sangat kurang memiliki tanggung jawab dalam aktivitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Kategorisasi tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar siswa
jika digambarkan dalam diagram dapat dilihat dibawah ini:
Gambar 4.1
Diagram Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Analisis Capaian Item Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar
dan Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar-Pribadi yang Sesuai
Adapun penggolongannya berdasarkan norma kategorisasi yang
mengacu pada Azwar (2007:108) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Penggolongan Item Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar
(Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta)
Rentang Skor Frekuensi Persentase (%) Kategoriasi No. Item
395 < X 0 0% Sangat Tinggi -
357 < X ≤ 395
35 52,2% Tinggi 1, 3, 5, 6, 9,
10, 11, 13, 15,
17, 19, 21, 22,
23, 27, 29, 31,
33, 37, 39, 42,
43, 45, 49, 51,
53, 54, 55, 57,
59, 62, 63, 64,
65, 67
304 < X ≤ 357
29 43,2% Sedang 2, 7, 8, 12, 16,
18, 20, 24, 25,
26, 28, 30, 32,
34, 35, 36, 38,
40, 41, 46, 47,
48, 50, 52, 56,
58, 60, 61, 66
236 < X ≤ 304 3 4,4% Rendah 4, 14, 44
X ≤ 236 0 0% Sangat Rendah -
Data dalam tabel menunjukan bahwa item dengan skor yang berada
dalam kategori sangat rendah tidak ada, item dengan kategori rendah
sebanyak 3 item (4,4%), item dengan kategori sedang sebanyak 29 item
(43,2%), item dengan kategori tinggi sebanyak 35 item (52,2%), dan item
dengan kategori sangat tinggi tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pada capain total item ini peneliti mengkategorisasikan dalam tiga
kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Item rendah artinya item itu belum
menunjukkan gambaran mengenai tanggung jawab, item sedang berarti
cukup menunjukan gambaran mengenai tanggung jawab, sedangkan item
tinggi berarti sudah menunjukkan gambaran mengenai tanggung jawab yang
sangat baik. Kategori rendah terdiri dari golongan total item sangat rendah
dan rendah, kategori sedang terdiri dari golongan sedang, dan kategori tinggi
terdiri dari golongan total item tinggi dan sangat tinggi. Tujuan peneliti
mengkategorisasikan capaian tersebut untuk menjawab rumusan masalah
dalam penelitian ini mengenai capaian item yang rendah sebagai usulan
topik-topik bimbingan belajar-pribadi.
Capaian yang kategorisasi rendah terdapat pada nomor item 4 “Saya
kesal dengan teman yang asyik bermain handphone ketika belajar kelompok”
yang mempunyai arti bahwa siswa tidak mampu mengelola emosi ketika ada
teman yang tidak berkontribusi pada kelompoknya, jika siswa itu mempunyai
tanggung jawab maka siswa tersebut akan mengingatkan temannya dengan
baik. Nomor item 14 “Saya sulit, mengatur waktu dalam mempelajari
kembali materi-materi yang sukar” yang mempunyai arti siswa kurang
bersungguh-sungguh untuk berusaha mempelajari materi pelajaran yang sulit
dengan waktu yang tersedia. Nomor item 44 “Perhatian saya dalam
mengikuti pelajaran terpecah ketika sedang mempunyai masalah” yang
mempunyai arti bahwa siswa belum mampu mengendalikan pikirannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
ketika sedang mempunyai masalah, semestinya jika siswa mempunyai
tanggung jawab yang tinggi akan mampu memfokuskan pikiranya. Total skor
item yang rendah nantinya dibuat usulan topik-topik bimbingan belajar-
pribadi untuk meningkatkan tanggung jawab dalam aktivitas belajar pada
siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tingkat Tanggung Jawab Siswa dalam Aktivitas Belajar pada Siswa
Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Bagi para pelajar tanggung jawab adalah hal penting yang harus
dimiliki untuk mencapai hasil belajar dan perilaku yang baik. Kegiatan dalam
pembelajaran adalah salah satu wujud perilaku siswa dalam melaksanakan
tanggung jawabnya. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat tanggung
jawab dalam aktivitas belajar siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
terdapat 14 siswa (10,3%) memiliki tingkat tanggung jawab dalam aktivitas
belajar yang sangat tinggi, 66 siswa (48,8%) memiliki tingkat tanggung jawab
dalam aktivitas belajar yang tinggi, 55 siswa (40,7%) memiliki tingkat
tanggung jawab dalam aktivitas belajar yang sedang.
Siswa yang memiliki tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar
yang sangat tinggi, berarti siswa mampu menjalankan kegiatan belajarnya
dengan amat baik serta mampu meningkatkan hasil belajarnya secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
bertanggung jawab. Siswa memiliki tingkat tanggung jawab dalam aktivitas
belajar yang tinggi, artinya siswa ini mampu melaksanakan kegiatan
belajarnya dengan baik serta mempunyai motivasi yang baik dalam mengikuti
kegiatan belajarnya. Siswa yang masuk dalam tingkat sedang, artinya siswa
cukup mampu belajar secara sungguh-sungguh dan melaksanakan tugas-tugas
yang harus dikerjakan secara bertanggung jawab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori sedang terlihat lebih
banyak dibandingkan dengan ketegori sangat tinggi. Hal ini mungkin
disebabkan oleh beberapa hal. Pertama dari yaitu pertama dari faktor internal
(dalam diri). Faktor internal yang muncul dari dalam diri seperti malas,
kurang tekun, bosan, dan lainya, merupakan penyebab masih adanya siswa
yang belum menunjukkan tanggung jawabnya ketika mengikuti aktivitas
belajarnya. Pribadi yang bertanggung jawab menunjukkan ketekunan dan
tekad yang kuat untuk mengejar tujuannya (Josephson, Peter, Dowd, 2003:
121). Hal lain yaitu partisipasi siswa dalam mengikuti aktivitas belajar.
Partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta
dalam memberikan respon dalam kegiatan dalam proses belajar mengajar
serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas
keterlibatannya. Siswa akan menuai hasilnya jika mana mempunyai respon
dan reaksi dalam menanggapi setiap dinamika belajar di sekolah. Siswa yang
bertanggung jawab akan aktif dan ikut serta menjalankan tugas dan tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
jawabnya. Jadi partisipasi siswa ini dapat meningkatkan tanggung jawab
seorang siswa yang masih dalam kategori cukup (Davis, Keith, 2007).
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa dalam
partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
a. Keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan yang dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar.
b. Kemauan peserta didik dalam untuk merespon dan berkreasi dalam
kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Faktor lainnya yaitu pemahaman peran seorang siswa. Agar dapat
memahami tanggung jawab remaja harus memiliki pemahaman akan perannya
di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat. Hal ini akan membantu
dan menumbuhkan tanggung jawab dalam melakukan hal-hal yang menjadi
kewajiban dan tugasnya. Misalnya remaja berperan sebagai siswa di sekolah
yang mempunyai tugas dan kewajiban belajar, mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler, mengerjakan tugas dengan baik, menaati tata tertib yang
berlaku, menghormati guru dan lain sebagainya.
Kedua, faktor eksternal (luar diri) yaitu peran guru. Proses
pembelajaran ataupun kegiatan belajar-mengajar tidak bisa lepas dari
keberadaan guru. Tanpa guru pembelajaran akan sulit dilakukan, apalagi
dalam rangka pelaksanaan pendidikan formal, guru menjadi pihak yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
penting. Guru memiliki peran yang paling aktif dalam pelaksanaan pendidikan
demi pencapaian tujuan pendidikan. Peran aktif dalam pembelajaran adalah
sebagai model yang melatih siswa-siswanya menjadi pribadi yang
bertanggung jawab Guru mengarahkan proses belajar yang membentuk
tanggung jawab pada siswa-siswanya seperti bertanya, mengajukan pendapat,
mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa
bekerjasama dengan siswa lain serta bertanggung jawab dalam tugas yang
diberikan (Rosalia, 2005 dalam Rosidin 2011: 7).
Beberapa faktor yang mempengaruhi tanggung jawab dalam aktivitas
belajar yaitu:
a. Keluarga
Keluarga adalah bagian penting bagi siswa untuk mengembangkan
sikap tanggung jawab. Keluarga mempunyai peranan dalam mengasuh
dan memberikan bimbingan dengan baik. Peran keluarga menciptakan
sikap tanggung jawab sangat dibutuhkan agar anak mengerti arti
tanggung jawab dalam kehidupnya Sukmaningrum (2005: 3). Sejalan
dengan itu Musa (2006: 2-3) berpendapat bahwa, keluarga menjadi kunci
utama bagi anak tumbuh menjadi remaja yang memiliki tanggung jawab.
Sejak dini orang tua mendidik, melatih, dan memberi kesempatan kapada
anak untuk mulai memiliki tanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Sekolah
Sekolah adalah tempat bagi para siswa untuk belajar mencari ilmu
pengetahuan. Sekolah mempunyai struktur organisasi yang jelas dalam
proses kegiatan belajar-mengajar dan mengajarkan ilmu budi pekerti.
Ilmu budi pekerti berkaitan tentang sikap dan perilaku siswa yang baik
sesuai perkembangan seorang siswa.
Sekolah mempunyai peran dalam menumbuhkan tangung jawab
dalam diri siswa melalui pemberian tugas-tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa di sekolah. Tugas-tugas itu melatih siswa tumbuh menjadi
pribadi yang bertanggung jawab. Tugas-tugas yang harus diselesaikan,
menuntut siswa untuk mengatur waktu, membuat perencanaan dalam
menyelesaikan tugas-tugas itu sehingga dapat diselesaikan dan dapat
dikumpulkan tepat pada waktunya (Sukmaningrum, 2005: 3).
c. Masyarakat
Masyarakat juga memiliki peran dalam menghambat dan
mengembangkan tanggung jawab dalam diri remaja. Bagi remaja periode
ini menjadi masa yang seringkali ditakuti oleh remaja, karena sering
muncul gambaran-gambaran negatif masyarakat dalam remaja sebagai
yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya, cenderung berperilaku merusak
dan membuat remaja takut untuk bersikap tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat. Namun sebaliknya pandangan positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
masyarakat dalam remaja sebagai orang yang mempunyai arti dan peran
dalam masyarakat akan membantu dalam mengembangkan tanggung
jawab pada diri remaja (Sukmaningrum, 2005: 3).
Hal tersebut merupakan dampak positif dan negatif yang akan
dibawa seorang remaja di masyarakat ke dalam lingkup sekolah sebagai
siswa. Siswa akan membawa hal positif dan mampu meningkatkan
tanggung jawabnya di kegiatan belajar bilamana di dalam masyarakat
mempunyai peran yang penting dalam bertanggung jawab di masyarakat.
Tanggung jawab itu contohnya keaktifan siswa dalam kegiatman kerja
bakti yang dilakukan rutin dilingkup rukun tetangga berdampak positif
pada kegiatan belajar di sekolah yaitu siswa juga aktif untuk mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru dan mengikuti kegiatan belajar secara
sungguh-sungguh.
Pada penelitian ini siswa ternyata telah menunjukkan tanggung
jawab dalam aktivitas belajarnya dengan baik. Hal tersebut bersimpangan
dengan pengamatan peneliti pada siswa di saat kegiatan belajar di
sekolah. Keadaan tersebut mungkin hanya sebagian saja diantara semua
siswa di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, karena siswa SMA pada umumnya
telah mempunyai tanggung jawab pada tugas perkembangannya.
Pernyataan ini didukung oleh pendapat Hurlock (2007: 255) bahwa
remaja pada tahap ini idealnya sudah menunjukkan kemampuan mengatur
dirinya sendiri, sehingga apa yang menjadi tugasnya dapat terselesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dengan baik, dan mampu mempertimbangkan semua kemungkinan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya serta
mempertanggungjawabkannya.
2. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar-Pribadi Berdasarkan Item-item
Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar Siswa yang Memiliki Skor
Rendah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti menyusun usulan
topik-topik bimbingan belajar-pribadi. Usulan topik-topik bimbingan belajar-
pribadi ini merupakan jawaban dari rumusan penelitian kedua. Topik-topik
bimbingan belajar-pribadi diambil dari item-item tanggung jawab dalam
aktivitas belajar siswa yang masuk dalam ketegori rendah.
Hasil capaian item menunjukkan 3 item dalam 3 indikator tanggung
jawab dalam aktivitas belajar 4,4% tergolong rendah. Item-item tersebut
adalah “Saya kesal dengan teman yang asyik bermain handphone ketika
belajar kelompok”, “Saya sulit, mengatur waktu dalam mempelajari kembali
materi-materi yang sukar”, dan “Perhatian saya dalam mengikuti pelajaran
terpecah ketika sedang mempunyai masalah”. Item tersebut mencerminkan
bahwa seorang siswa sepantasnya dapat mengolah ekspresi emosinya dengan
baik sehingga dapat mengendalikan dorongan-dorongan negatif yang
menimbulkan kekacauan dalam dirinya. Kemampuan mengendalikan perasaan
ini juga ditunjukkan melalui kematangan emosi dan tidak mudah terpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dalam kebutuhan atau perbuatan yang menimbulkan kesenangan sesaat, siswa
akan yang tetap menolak ajakan teman untuk membolos, menyontek, berbuat
gaduh, berbicara sendiri, dll. Siswa juga mampu menahan diri dari perbuatan
yang dapat merugikan diri atau orang lain sehingga akan lebih mudah fokus
dalam tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dapat memilih tindakan yang
memberi manfaat bagi dirinya dan orang lain. Selain itu upaya dalam
mengikuti kegiatan belajar merupakan hal penting untuk meraih hasil belajar
yang memuaskan. Siswa tidak akan mendapat hasil belajar yang memuaskan
jika tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat mendukung tercapainya
hasil belajar contohnya, mengatur waktu sebaik-baiknya untuk mempelajari
materi yang sukar, mempelajari meteri-materi yang sudah diberikan oleh guru,
berusaha mencari wawasan yang mendukung materi pelajaran, dll.
Rendahnya 3 item tersebut dapat diindikasikan bahwa siswa Kelas XI
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta belum mampu mengendalikan perasaan dan
pikirannya. Misalnya siswa SMA masih terdorong untuk bermain handphone
daripada mendengarkan penjelasan guru dan belum mampu mengatasi
masalah yang ada dalam diri. selain itu juga diindikasikan bahwa siswa Kelas
XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta juga belum mampu berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan yaitu hasil belajar. Misalnya
siswa masih belum mampu untuk mengatur waktu secara sungguh-sungguh
dalam upaya memahami kembali materi yang sukar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Item tersebut rendah terjadi karena siswa masih belum mampu
mengelola ekspresi emosi yang muncul dari dalam diri maupun dari luar dan
masih mudah terhasut oleh bujukan teman, tidak berpedoman pada pendirian
sendiri, mudah dipengaruhi oleh teman dan orang lain. Siswa juga belum
mempunyai aktivitas atau usaha yang sungguh-sungguh mendukung
tercapainya hasil belajar yang baik karena minimnya niat dan berjuang yang
keras. Maka dari itu peneliti mengusulkan topik-topik bimbingan belajar-
pribadi menurut prosentase capaian item yang rendah dalam tanggung jawab
dalam aktivitas belajar siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Peneliti selanjutkan mengusulkan topik-topik bimbingan berdasarkan
item yang rendah yaitu pertama, item “Saya kesal dengan teman yang asyik
bermain handphone ketika belajar kelompok” akan diusulkan topik bimbingan
pribadi mengenai mengolah emosi dengan baik sehingga akan menunjukan
tanggung jawabnya dalam kegiatan aktivitas belajarnya. Kedua, item “Saya
sulit, mengatur waktu dalam mempelajari kembali materi-materi yang sukar”
akan diusulkan topik bimbingan belajar mengenai manajemen waktu belajar
yang bertujuan agar siswa dapat mengatur waktu untuk mempejari kembali
materi-materi yang sulit sehingga dari hal tersebut siswa akan berlatih
tanggung jawab dengan baik dan semakin menjadi siswa bertanggung jawab
dan ketiga item “Perhatian saya dalam mengikuti pelajaran terpecah ketika
sedang mempunyai masalah” akan diusulkan topik bimbingan pribadi
mengenai cara memfokuskan diri ketika mengikuti aktivitas belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bertujuan agar siswa dapat berkonsentrasi ketika sedang mengikuti kegiatan
belajar sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang baik. Topik-topik
bimbingan belajar-pribadi tersebut untuk meningkatkan kemampuan
bertanggung jawab dalam aktivitas belajar pada siswa SMA BOPKRI 2
Yogyakarta yang terdapat pada tabel 3.
Tabel 4.3
Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar-Pribadi Berdasarkan Item-item
Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar yang Rendah
Item Aspek Indikator Tujuan
Bimbingan
Topik
Bimbingan
Metode
Bimbingan
4) “Saya kesal
dengan teman
yang asyik
bermain
handphone
ketika belajar
kelompok”.
Kontrol diri Mampu
mengendalikan
perasaan
ketika
mengikuti
kegiatan
belajar
Agar siswa
bisa
mengungkap
kan ekspresi
emosi
dengan baik.
Mengelola
emosi.
1. Permaianan:
Bermain peran
yaitu
sosidrama
yang
mengadung
tujuan
mengenali
macam-macam
emosi, mampu
mengendalikan
emosi dan
mamou
mengekspresik
an emosi yang
efektif pada
tingkah laku
yang baik.
14) “Saya
sulit,
mengatur
waktu dalam
mempelajari
kembali
materi-materi
yang sukar”.
Berusaha
mencapai
kesempurnaan
Berusaha
mengikuti
aktivitas
belajar dengan
hasil yang baik
Siswa dapat
membuat
jadwal
dengan baik
untuk
mempelajari
materi yang
sulit.
Manajemen
waktu.
1. Permainan
mengatur
waktu dengan
menekankan
prioritas (pasir
dan bola
pingpong)
2. Diskusi
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
44)
“Perhatian
saya dalam
mengikuti
pelajaran
terpecah
ketika sedang
mempunyai
masalah”.
Kontrol diri Mampu
mengendalikan
pikiran
Agar siswa
berkonsentra
si ketika
kegiatan
belajar
berlangsung..
Mengendali
kan pikiran.
1. Mendiskusikan
suatu kasus
tentang
pengendalian
diri
2. Pemutaran
video edukatif
terkait
pengendalian
pikiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
SIMPULAN
Pada bab ini dipaparkan tentang simpulan, keterbatasan dan saran.
A. Simpulan
Tanggung jawab siswa dalam aktivitas belajar siswa kelas XI SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta berada dalam kategori sedang dan tinggi. Siswa
memiliki tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar yang tinggi, artinya
siswa ini mampu melaksanakan kegiatan belajarnya dengan baik serta
mempunyai motivasi yang baik dalam mengikuti kegiatan belajarnya.
Sedangkan siswa yang masuk dalam tingkat sedang, artinya siswa cukup
mampu belajar secara sungguh-sungguh dan melaksanakan tugas-tugas yang
harus dikerjakan secara bertanggung jawab. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kategori sedang terlihat lebih banyak dibandingkan dengan ketegori
sangat tinggi. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan eksternal.
Faktor internal lebih kepada ketekunan, niat dan partisipasi siswa
dalam kegiatan belajar seperti keaktifan bertanya kepada guru jika kurang
paham, mempelajari kembali materi yang sukar, dan berusaha menyelesaikan
tugas-tugas. Sedangkan faktor eksternal lebih kepada keluarga yaitu peranan
orang tua dalam mengasuh, memberikan bimbingan, mendidik, dan melatih
anak untuk bertanggung jawab dengan baik, Peran guru yaitu mengarahkan
proses belajar yang membentuk tanggung jawab dan sebagai model dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
melatih tanggung jawab, sekolah yang mempunyai sturktur organisasi,
mempunyai peran mengatur proses kegiatan belajar-mengajar dengan
memberikan tugas-tugas yang dapat melatih tanggung jawab, dan masyarakat
mempunyai peran sebagai penanaman tanggung jawab yang dibawa
lingkungan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan bersosialisasi
dengan orang-orang sekitar.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disusunlah usulan topik-topik
bimbingan belajar-pribadi untuk meningkatkan tanggung jawab dalam
aktivitas belajar yaitu pengelolaan emosi, pengelolaan waktu belajar, dan
pengendalian pikiran
B. Kerterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat sejumlah keterbatasan, yaitu
masih ditemukan mengenai pengisian kuesioner yang kurang lengkap. Hal ini
terjadi karena peneliti kurang memberikan petunjuk pengisian secara berkala
kepada siswa.
C. Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti paparkan guna lebih tanggung jawab
dalam aktivitas belajar siswa di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, yaitu
1. Sekolah
Saran untuk sekolah berhubungan dengan tanggung jawab dalam
aktivitas belajar siswa, diharapkan meningkatkan professionalisme guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dalam menciptakan proses belajar yang mengarah pada contoh perilaku
tanggung jawab. Melalui guru sebagai model perilaku tanggung jawab
diharapkan mampu memberikan contoh sebagai orang yang bertanggung
jawab.
2. Peneliti Lain
Saran untuk peneliti lain yang berhubungan dengan tanggung
jawab dalam aktivitas belajar siswa, diharapkan dapat mengingatkan
selalu pada siswa-siswi disaat mengisi kuesioner karena mengingat
jumlah kuesioner yang banyak mengakibatkan siswa kurang teliti dan
terlewatkan dalam mengisi jawaban kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Adiwiyoto, Anton. 2001. Melatih Anak Bertanggung Jawab.
Jakarta: Mitra Utama.
Azwar, Saifudin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Borba, Michele. 2008. Membangun Kecerdasan Moral. Jakarta: Pustaka Utama.
Covey, Stephen. 1994. 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif. Jakarta:
Bina Rupa Aksara.
Davis, Keith. 2007. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT Erlangga.
Djamarah, Syaifulah Bahri dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Renika Cipta.
Furchan, Arief. 2005. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hartinah, Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama.
Hurlock, E.B. 1996. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Irham, Muhamad dan Novan Ardy Wiyani. 2014. Psikologi Pendidikan: Teori
dan Aplikasi Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Josephen, Peter dan Dowd, 2003. Menumbuhkan 6 Sikap Remaja Idaman:
Panduan Orang Tua. Bandung. KAIFA.
Kartono, Kartini. 2014. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: CV
Rajawali.
Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarata: Rajawali Pers.
Lewis, Barbara A. 2004. Character Building untuk Remaja. Batam Centre:
Kharisma Publishing Group.
Lickona, Thomas. 2012. CHARACTER MATTERS (PERSOALAN KARAKTER)
Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik,
Integritas, dan Kebijakan Penting Lainnya. Jakarata. PT Bumi Aksara..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Morgan, G. a., & Macturk, R. H. 1995. Motivation (Psychology) Developmental
Psychology. New Jersey: Mc Graw-Hill.
Mudjiran, ddk. 2007. Perkembangan Peserta Didik Bahan Pembelajaran untuk
Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah. Padang: UNP.
Musa, Elly Risma. 2006. Ajari Anak Bertanggung Jawab. Inpire Kids. 09, 2-6
Mustari, Mohamad. 2014. Nilai Karakter: Refleksi Untuk Pendidikan
Karakter.Yogyakarta: Laksbang PRESsindo
Nana, Sudjana. 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru.
Nanang, Hanafi dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran.
Yogyakarta: Refika Aditama.
Nurgiyantoro, Burhan dkk. 2000. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-ilmu
Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Univesity Press.
Nuryoto, Sartini. 1992. Kemandirian Remaja Ditinjau dari Tahap Perkembangan,
Jenis Kelamin dan Peran Jenis. Disertasi (tidak diterbitkan). Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Periantalo, Jelpa. 2015. Penyusunan Skala Psikologi: Asik Mudah dan
Bermanfaat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prayitno, Elida. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: Angkasa Raya.
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Renika Cipta.
Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Skripsi. Huzaifah, Papa. 106018200772. Penegakan disiplin siswa di SMK AL-
Hidayah Ciputat. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Skripsi. Ulfa, Dinia. Meningkatkan tanggung jawab belajar dengan layanan
konseling individual berbasis Self-management pada siswa kelas XIdi
SMK Negeri I Pemalang tahun ajaran 2013/2014. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Skripsi. Rosidin. 0813056505. Peningkatan aktifitas dan prestasi belajar sifat-
sifat bangun datar menggunakan alat perga gambar siswa kelas V B
SD N 3 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton Bandar Lampung tahun
pelajaran 2010-2011. Lampung: Universitas Lampung.
Skripsi. Setya Widyasputri, Avita. K3108009. Tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa, faktor pendukung dan penghambat, serta alternatif
pengatasannya, pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Siregar, Syofian. 2014. Statistik Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudani, dkk. 2013. Penerapan konseling eksistensial humanistik teknik pemodelan
untuk meningkatkan perilaku tanggung jawab belajar siswa kelas VIII E
SMP Negeri 1 Sukasada (vol. 1 no. 1). Diunduh dari
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJBK/article/view/765/638 pada
tanggal 15 September 2016.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitia Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmaningrum, Evi. 2005, 4 April. Membentuk Anak Bertanggung Jawab Ayah
Bunda. 09, 3-4.
Suryabrata, Sumardi. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Prasada.
Syah, Muhibin. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Taniredja, Tukiran dan Mustifidah, Hidayati. 2011. Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta
Wingkel, W.S & MM. Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 1
KUESIONER
Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar
Disusun Oleh Cangyan Intan Pariwara (121114084)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
KUISIONER
Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar
A. Identitas
Jenis Kelamin : ……….........…………
Tanggal pengisian : …..…/………….…/2016
B. Kata pengantar
Adik-adik yang terkasih,
Pada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan Anda untuk
mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggung
jawab dalam aktivitas belajar. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi
kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman Anda.
Atas kesedian Anda saya mengucapkan terimakasih.
C. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang tanggung jawab dalam
aktivitas belajar. Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah
tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman
Anda.
Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS) = Hal ini sangat setuju dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari.
2. Setuju (S) = Hal ini setuju dengan diri Anda dan pengalaman
Anda dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tidak Setuju (KS) = Hal ini tidak setuju dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sangat Tidak Setuju (STS)=Hal ini sangat tidak setuju dengan diri Anda
dan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
Langkah-langkah mengisi kuisoner ini secara praktis adalah sebagi berikut:
1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuisoner ini!
2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri Anda!
3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Pernyataan
San
gat
Set
uju
(SS
)
Set
uju
(S
)
Tid
ak
Set
uju
(KS
)
San
gat
Tid
ak
Set
uju
(S
TS
)
1. Saya menerima hasil belajar (nilai) yang saya peroleh
apabila gagal menyelesaikan tugas.
2. Saya memusatkan perhatian selama mengikuti kegiatan
belajar dikelas.
3. Saya mencari alasan untuk membenarkan diri ketika
sedang malas mendengarkan penjelasan dari guru.
4. Saya pantas mendapat nilai jelek karena mengabaikan
penjelasan dari guru.
5. Saya menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
6.
Pada setiap ulangan harian saya menyelesaikan soal-soal
yang diberikan sebaik mungkin agar mendapatkan nilai
baik.
7. Saya menyalin pekerjaan teman yang sudah diselesaikan
oleh temanku itu.
8. Saya merasa putus asa ketika mendapatkan nilai yang
buruk.
9. Saya mengabaikan hal-hal penting pada setiap materi
pelajaran.
10. Saya menyiapkan semua peralatan belajar yang diperlukan
sebelum saya memulai kegiatan belajar.
11. Saya mematuhi perintah bapak/ibu guru dalam kegiatan
belajar supaya mencapai hasil yang terbaik
12. Saya mempelajari materi-materi pelajaran untuk ulangan
satu hari atau satu malam sebelum hari ulangan.
13. Saya baru menyiapkan bahan-bahan untuk tugas praktik
ketika ada perintah dari guru.
14. Saya mengerjakan soal-soal latihan hanya yang disuruh
oleh guru.
15. Saya kecewa jika ada soal latihan yang sulit dikerjakan
dan membuat saya menjadi patah semangat.
16. Saya menunjukan referensi yang dapat memperluas
pemahaman materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No Pernyataan
San
gat
Set
uju
(SS
)
Set
uju
(S
)
Tid
ak
Set
uju
(KS
)
San
gat
Tid
ak
Set
uju
(S
TS
)
17. Saya mengejek teman yang sedang kesulitan mengerjakan
soal latihan.
18. Saya menerima apapun akibat yang ditimbulkan karena
tidak memperhatikan penjelasan dari guru.
19. Saya menyalahkan orang lain apabila tugas saya
terbengkalai.
20. Saya sabar menghadapi teman kelompok yang kurang
berpartisipasi dalam mengerjakan tugas bersama.
21. Saya menolak ajakan teman untuk mengobrol ketika
kegiatan belajar berlangsung.
22. Saya kerjakan saja tugas-tugas yang berikan oleh guru
tanpa memperhatikan langkah-langkah penyelesaiannya
23. Walaupun saya belajar ketika ada ulangan saja, saya akan
tetap meraih nilai setiap mata pelajaran yang terbaik.
24. Ketika tugas diberikan oleh guru, saya mengerjakannya
sendiri.
25. Saya yakin setiap kegiatan belajar yang saya ikuti
sekarang ini mempunyai manfaat bagi masa depan.
26. Saya hanya diam saja jika saya menghadapi kesulitan
memahami materi pelajaran.
27. Saya memprioritaskan kegiatan belajar daripada kegiatan
lain agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
28. Saya menyiapkan bahan-bahan untuk kerja praktik
sebelum tugas praktik tiba.
29. Nilai ulangan harian saya jelek karena saya kurang
mempelajari kembali materi yang sudah diberikan.
30. Saya tidak bersedia meminjami sumber-sumber referensi
yang dapat memperluas pemahaman materi pelajaran
kepada teman yang memerlukan.
31. Saya merasa lega setiap kali mengikuti kegiatan belajar
karena saya dapat memahami materi dengan jelas.
32. Saya meneliti kembali pekerjaan yang sudah selesai
dikerjakan agar tidak ada yang salah.
33. Saya menunggu permintaan teman untuk membantu
menyelesaikan tugas kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No Pernyataan
San
gat
Set
uju
(SS
)
Set
uju
(S
)
Tid
ak
Set
uju
(KS
)
San
gat
Tid
ak
Set
uju
(S
TS
)
34. Saya sebenarnya mampu mendapatkan nilai bagus andai
saya mengikuti penjelasan materi yang diberikan oleh
guru
35. Walaupun sedang mempunyai masalah saya tetap fokus
mengikuti pelajaran.
36. Saya membiarkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
37.
Pada setiap awal semester saya membuat target
mendapatkan nilai di atas rata-rata untuk setiap mata
pelajaran.
38. Saya ragu-ragu dengan manfaat yang dapat saya peroleh
dari kegiatan belajar ini.
39. Saya mencatat hal-hal yang penting di buku catatan
tentang materi pelajaran diberikan oleh guru
40. Saya tertarik untuk menyontek pekerjaan teman.
41. Saya mengerjakan tugas –tugas pelajaran sesuka saya.
42.
Saya aktif mencari sumber-sumber belajar seperti dari
buku, internet, koran, karya ilmiah, dan lain sebagainya
untuk memperluas pengetahuan.
43. Saya asal-asalan dalam menyelesaikan soal latihan.
44.
Saya memberikan petunjuk (langkah-langkah
penyelesaian, menunjukkan rumus, menunjukan referensi,
dll) kepada teman ketika kesulitan mengerjakan soal
latihan.
45. Saya menyesal memperoleh hasil belajar dibawah KKM
pada masing-masing mata pelajaran.
46. Saya asyik mengobrol dengan teman saat pelajaran
berlangsung
47. Saya mengerjakan soal ulangan menurut yang saya bisa
selesaiakan saja.
48. Saya menyelesaikan tugas-tugas yang diberi oleh guru
dengan penuh semangat walaupun tugas itu tidak mudah.
49.
Walaupun gagal mendapatkan nilai yang sempurna tetapi
saya tetap bersemangat dalam belajar agar mendapatkan
nilai yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No Pernyataan
San
gat
Set
uju
(SS
)
Set
uju
(S
)
Tid
ak
Set
uju
(KS
)
San
gat
Tid
ak
Set
uju
(S
TS
)
50. Saya mendengarkan dengan penuh perhatian teman yang
sedang mempresentasikan suatu materi pelajaran.
51. Saya menyelesaikan soal-soal latihan dengan kemampuan
sendiri.
52. Ketika ada materi pelajaran yang belum jelas, saya
langsung menanyakannya ke bapak/ibu guru.
53. Saya ke.sulitan mengatur waktu dalam mempelajarai
kembali materi-materi yang sukar.
54. Saya mengajukan pertanyaan ketika ada pernyataan teman
yang belum saya pahami pada kelompok belajar.
55. Saya tetap teguh mengerjakan soal yang sulit dan malah
menjadi semangat saya.
56. Saya menyediakan waktu belajar yang lebih banyak untuk
mempelajari materi pelajaran yang sulit.
57.
Saya malas mencari sumber-sumber belajar selain dari
buku-buku wajib yang dapat memperluas pengetahuan
materi pelajaran.
58. Saya mempelajari kembali materi pelajaran yang sudah
diberikan oleh guru.
59. Saya menyalahkan guru karena membuat soal ulangan
yang sukar sehingga saya mendapatkan nilai yang jelek.
60. Bagi saya dapat memahami materi pelajaran itu adalah hal
biasa-biasa saja
61. Saya mudah menyerah ketika mengerjakan tugas-tugas
yang sukar.
62.
Saya mendengarkan teman yang sedang
mempresentasikan suatu materi pelajaran sambil
mengerjakan tugas lain.
63. Saya mengumpulkan tugas-tugas tepat waktu.
64. Saya tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
soal-soal latihan.
65. Saya enggan menyiapkan peralatan belajar yang
diperlukan sebelum saya memulai kegiatan belajar
66. Saya menunda-nunda mengerjakan tugas-tugas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Pernyataan
San
gat
Set
uju
(SS
)
Set
uju
(S
)
Tid
ak
Set
uju
(KS
)
San
gat
Tid
ak
Set
uju
(S
TS
)
seharusnya diselesaikan.
67. Saya malas mempelajari kembali materi pelajaran yang
sudah diberikan waktu lalu.
68. Saya mengakui keterlambatan mengumpulkan tugas
berasal dari kesalahan saya.
69. Saya kesal dengan teman yang asyik bermain handphone
ketika belajar kelompok.
70. Ketika mengikuti kegiatan belajar pikiran saya terbagi
dengan masalah pribadi yang sedang saya hadapi.
71. Saya mampu membuat langkah-langkah yang tepat untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang berikan oleh guru.
72. Saya menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh
guru.
73. Saya memilih untuk mencoba menyelesaikan soal ulangan
tanpa bantuan orang lain.
74. Saya mempelajari materi-materi pelajaran untuk ulangan,
dengan sungguh-sungguh beberapa hari sebelum ulangan.
75. Saya lebih suka mengerjakan tugas lain yang menarik
minat saya daripada tugas-tugas pelajaran
76. Saya mengerjakan soal-soal latihan meskipun tidak
disuruh oleh guru.
77. Perhatian saya dalam mengikuti pelajaran terpecah ketika
sedang mempunyai masalah.
78. Saya mengulur-ulur waktu untuk mengumpulkan tugas
yang seharusnya segera dikumpulkan kepada guru.
- Terimakasih -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 2
Tabulasi Data Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 3
HASIL SELEKSI ITEM BERDASARKAN STATISTIK DAYA
DISKRIMINASI ITEM
No Item Parameter Hasil Hitung Klarifikasi Item
1 Person Correlation .199 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .274
N 32
2 Person Correlation .522
Diterima Sig. (2-tailed) .002
N 32
3 Person Correlation .518
Diterima Sig. (2-tailed) .002
N 32
4 Person Correlation .398
Diterima Sig. (2-tailed) .024
N 32
5 Person Correlation .588
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
6 Person Correlation .559
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
7 Person Correlation .669
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
8 Person Correlation .296 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .000
N 32
9 Person Correlation .750
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
10 Person Correlation .491
Diterima Sig. (2-tailed) .004
N 32
11 Person Correlation .399
Diterima Sig. (2-tailed) .024
N 32
12 Person Correlation .287 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .111
N 32
13 Person Correlation .213 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .241
N 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
14 Person Correlation .449
Diterima Sig. (2-tailed) .010
N 32
15 Person Correlation .351
Diterima Sig. (2-tailed) .049
N 32
16 Person Correlation .338
Diterima Sig. (2-tailed) .058
N 32
17 Person Correlation .198 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .278
N 32
18 Person Correlation .333
Diterima Sig. (2-tailed) .062
N 32
19 Person Correlation .700
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
20 Person Correlation .387
Diterima Sig. (2-tailed) .029
N 32
21 Person Correlation .750
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
22 Person Correlation .482
Diterima Sig. (2-tailed) .005
N 32
23 Person Correlation .439
Diterima Sig. (2-tailed) .012
N 32
24 Person Correlation .412
Diterima Sig. (2-tailed) .019
N 32
25 Person Correlation .241 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .184
N 32
26 Person Correlation .677
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
27 Person Correlation .528
Diterima Sig. (2-tailed) .002
N 32
28 Person Correlation .489 Diterima
Sig. (2-tailed) .004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
N 32
29 Person Correlation .638
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
30 Person Correlation .486
Diterima Sig. (2-tailed) .005
N 32
31 Person Correlation .257 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .156
N 32
32 Person Correlation .585
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
33 Person Correlation .443
Diterima Sig. (2-tailed) .011
N 32
34 Person Correlation .072 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .696
N 32
35 Person Correlation .275 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .127
N 32
36 Person Correlation .478
Diterima Sig. (2-tailed) .006
N 32
37 Person Correlation .598
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
38 Person Correlation .536
Diterima Sig. (2-tailed) .002
N 32
39 Person Correlation .546
Diterima Sig. (2-tailed) .001
N 32
40 Person Correlation .564
Diterima Sig. (2-tailed) .001
N 32
41 Person Correlation .465
Diterima Sig. (2-tailed) .007
N 32
42 Person Correlation .542
Diterima Sig. (2-tailed) .001
N 32
43 Person Correlation .639 Diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Sig. (2-tailed) .000
N 32
44 Person Correlation .476
Diterima Sig. (2-tailed) .006
N 32
45 Person Correlation -.064 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .728
N 32
46 Person Correlation .672
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
47 Person Correlation .546
Diterima Sig. (2-tailed) .001
N 32
48 Person Correlation .588
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
49 Person Correlation .604
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
50 Person Correlation .673
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
51 Person Correlation .603
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
52 Person Correlation .362
Diterima Sig. (2-tailed) .042
N 32
53 Person Correlation .364
Diterima Sig. (2-tailed) .041
N 32
54 Person Correlation .654
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
55 Person Correlation .728
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
56 Person Correlation .611
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
57 Person Correlation .406
Diterima Sig. (2-tailed) .021
N 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
58 Person Correlation .390
Diterima Sig. (2-tailed) .027
N 32
59 Person Correlation .566
Diterima Sig. (2-tailed) .001
N 32
60 Person Correlation .512
Diterima Sig. (2-tailed) .003
N 32
61 Person Correlation .553
Diterima Sig. (2-tailed) .003
N 32
62 Person Correlation .384
Diterima Sig. (2-tailed) .030
N 32
63 Person Correlation .523
Diterima Sig. (2-tailed) .002
N 32
64 Person Correlation .572
Diterima Sig. (2-tailed) .001
N 32
65 Person Correlation .526
Diterima Sig. (2-tailed) .002
N 32
66 Person Correlation .532
Diterima Sig. (2-tailed) .002
N 32
67 Person Correlation .604
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
68 Person Correlation .437
Diterima Sig. (2-tailed) .012
N 32
69 Person Correlation .401
Diterima Sig. (2-tailed) .023
N 32
70 Person Correlation .243 Tidak
disarankan Sig. (2-tailed) .180
N 32
71 Person Correlation .598
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
72 Person Correlation .448 Diterima
Sig. (2-tailed) .010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
N 32
73 Person Correlation .408
Diterima Sig. (2-tailed) .021
N 32
74 Person Correlation .315
Diterima Sig. (2-tailed) .079
N 32
75 Person Correlation .521
Diterima Sig. (2-tailed) .002
N 32
76 Person Correlation .574
Diterima Sig. (2-tailed) .001
N 32
77 Person Correlation .499
Diterima Sig. (2-tailed) .004
N 32
78 Person Correlation .688
Diterima Sig. (2-tailed) .000
N 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 4
Hasil Reliabilitas Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.957 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 5
KUESIONER
Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar
Disusun Oleh
Cangyan Intan Pariwara (121114084)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
KUESIONER
Tanggung Jawab Dalam Aktivitas Belajar
A. Identitas
Jenis Kelamin : ……….........…………
Tanggal pengisian : …..…/………….…/2016
B. Kata pengantar
Adik-adik yang terkasih,
Pada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan Anda
untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui
tanggung jawab dalam aktivitas belajar. Saya sangat mengharapkan Anda
mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan
pengalaman Anda. Atas kesedian Anda saya mengucapkan terimakasih.
C. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan tentang tanggung jawab dalam
aktivitas belajar. Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah
tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
pengalaman Anda.
Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS) = Hal ini sangat setuju dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Setuju (S) = Hal ini setuju dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Tidak Setuju (KS) = Hal ini tidak setuju dengan diri Anda dan
pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Sangat Tidak Setuju (STS)= Hal ini sangat tidak setuju dengan diri
Anda dan pengalaman Anda dalam
kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah mengisi kuisoner ini secara praktis adalah sebagi berikut:
1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuisoner ini!
2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri
Anda!
3. Berilah tanda centang pada salah satu kolom yang telah disediakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No Pernyataan
Sa
ng
at
Set
uju
(SS
)
Set
uju
(S
)
Tid
ak
Set
uju
(KS
)
Tid
ak
Set
uju
Set
uju
(S
TS
)
1. Saya pantas mendapat nilai jelek karena mengabaikan penjelasan
dari guru.
2. Saya mencari alasan untuk membenarkan diri ketika sedang
malas mendengarkan penjelasan dari guru.
3. Saya sabar menghadapi teman kelompok yang kurang
berpartisipasi dalam mengerjakan tugas bersama.
4. Saya kesal dengan teman yang asyik bermain handphone ketika
belajar kelompok
5. Saya menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
6. Saya membiarkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
7. Ketika tugas diberikan oleh guru, saya mengerjakannya sendiri.
8. Saya menyalin pekerjaan teman yang sudah diselesaikan oleh
temanku itu.
9. Saya mencatat hal-hal yang penting di buku catatan tentang
materi pelajaran diberikan oleh guru.
10. Saya mengabaikan hal-hal penting pada setiap materi pelajaran.
11. Saya menyelesaikan soal-soal latihan dengan kemampuan sendiri
12. Saya tertarik untuk menyontek pekerjaan teman.
13. Saya memprioritaskan kegiatan belajar daripada kegiatan lain
agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
14. Saya kesulitan mengatur waktu dalam mempelajarai kembali
materi-materi yang sukar
15. Saya menyiapkan bahan-bahan untuk kerja praktik sebelum
tugas praktik tiba.
16.
Saya malas mencari sumber-sumber belajar selain dari buku-
buku wajib yang dapat memperluas pengetahuan materi
pelajaran.
17. Saya meneliti kembali pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan
agar tidak ada yang salah.
18. Saya malas mempelajari kembali materi pelajaran yang sudah
diberikan waktu lalu.
19. Nilai ulangan harian saya jelek karena saya kurang mempelajari
kembali materi yang sudah diberikan.
20. Bagi saya dapat memahami materi pelajaran itu hal biasa-biasa
saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
21.
Saya memberikan petunjuk (langkah-langkah penyelesaian,
menunjukkan rumus, menunjukan referensi, dll) kepada teman
ketika kesulitan mengerjakan soal latihan.
22.
Saya tidak bersedia meminjami sumber-sumber referensi yang
dapat memperluas pemahaman materi pelajaran kepada teman
yang memerlukan.
23. Saya menerima apapun akibat yang ditimbulkan karena tidak
memperhatikan penjelasan dari guru.
24. Saya menyalahkan orang lain apabila tugas saya terbengkalai.
25. Saya memusatkan perhatian selama mengikuti kegiatan belajar
dikelas.
26. Saya asyik mengobrol dengan teman saat pelajaran berlangsung
27. Saya mampu membuat langkah-langkah yang tepat untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang berikan oleh guru.
28. Saya mengerjakan soal ulangan menurut yang saya bisa
selesaikan saja walaupun itu harus diselesaikan semua.
29.
Walaupun gagal mendapatkan nilai yang sempurna tetapi saya
tetap bersemangat dalam belajar agar mendapatkan nilai yang
baik.
30. Saya mudah menyerah ketika mengerjakan tugas-tugas yang
sukar.
31. Saya mengumpulkan tugas-tugas tepat waktu.
32. Saya menunda-nunda mengerjakan tugas-tugas yang seharusnya
diselesaikan.
33. Ketika ada materi pelajaran yang belum jelas, saya langsung
menanyakannya ke bapak/ibu guru.
34. Saya enggan menyiapkan peralatan belajar yang diperlukan
sebelum saya memulai kegiatan belajar.
35. Saya menyediakan waktu belajar yang lebih banyak untuk
mempelajari materi pelajaran yang sulit
36. Saya lebih suka mengerjakan tugas lain yang menarik minat saya
daripada tugas-tugas pelajaran.
37.
Saya aktif mencari sumber-sumber belajar seperti dari buku,
internet, koran, karya ilmiah, dan lain sebagainya untuk
memperluas pengetahuan.
38.
Saya menunggu permintaan teman untuk membantu
menyelesaikan tugas kelompok.
39. Saya mempelajari kembali materi pelajaran yang sudah diberikan
oleh guru.
40. Saya mengerjakan soal-soal latihan hanya yang disuruh oleh
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
41. Saya tetap teguh mengerjakan soal yang sulit dan malah menjadi
semangat saya.
42. Saya menyalahkan guru karena membuat soal ulangan yang
sukar sehingga saya mendapatkan nilai yang jelek.
43. Saya menunjukan referensi yang dapat memperluas pemahaman
materi pelajaran.
44. Perhatian saya dalam mengikuti pelajaran terpecah ketika sedang
mempunyai masalah.
45. Saya mengakui keterlambatan mengumpulkan tugas berasal dari
kesalahan saya.
46. Saya kerjakan saja tugas-tugas yang berikan oleh guru tanpa
memperhatikan langkah-langkah penyelesaiannya.
47. Saya menolak ajakan teman untuk mengobrol ketika kegiatan
belajar berlangsung.
48. Walaupun saya jarang belajar, saya akan tetap meraih nilai setiap
mata pelajaran yang terbaik
49. Pada setiap ulangan harian saya menyelesaikan soal-soal yang
diberikan sebaik mungkin agar mendapatkan nilai baik.
50. Saya ragu-ragu dengan manfaat yang dapat saya peroleh dari
kegiatan belajar ini.
51. Pada setiap awal semester saya membuat target mendapatkan
nilai di atas rata-rata untuk setiap mata pelajaran.
52. Saya mendengarkan teman yang sedang mempresentasikan suatu
materi pelajaran sambil mengerjakan tugas lain.
53. Saya menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh guru
54. Saya tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan soal-soal
latihan.
55. Saya memilih untuk menyelesaikan soal ulangan tanpa bantuan
orang lain.
56. Saya hanya diam saja jika saya menghadapi kesulitan memahami
materi pelajaran.
57. Saya menyiapkan semua peralatan belajar yang diperlukan
sebelum saya memulai kegiatan belajar.
58. Saya mengerjakan tugas –tugas pelajaran sesuka saya.
59. Saya mempelajari materi-materi pelajaran untuk ulangan, dengan
sungguh-sungguh beberapa hari sebelum ulangan.
60. Saya kecewa jika ada soal latihan yang sulit dikerjakan dan
membuat saya menjadi patah semangat.
61. Saya mengerjakan soal-soal latihan meskipun tidak disuruh oleh
guru
62. Saya mengajukan pertanyaan ketika ada pernyataan teman yang
belum saya pahami pada kelompok belajar.
63. Saya mematuhi perintah bapak/ibu guru dalam kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
- Terimakasih -
supaya mencapai hasil yang terbaik.
64. Saya mendengarkan dengan penuh perhatian teman yang sedang
mempresentasikan suatu materi pelajaran.
65. Saya menyelesaikan tugas-tugas yang diberi oleh guru dengan
penuh semangat walaupun tugas itu tidak mudah.
66. Saya mengulur-ulur waktu untu mengumpulkan tugas yang
seharusnya segera dikumpulkan kepada guru.
67. Saya asal-asalan dalam menyelesaikan soal latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN 6
Tabulasi Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI