PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi,...

119
GEREJA KRISTEN JAWA GONDANGWINANGUN KLATEN DARI TAHUN 1967-1997 ( Suatu Kajian Historis ) SKRIPSI Oleh : Seni Tyas Mawarni 021314022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi,...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

GEREJA KRISTEN JAWA GONDANGWINANGUN KLATEN

DARI TAHUN 1967-1997

( Suatu Kajian Historis )

SKRIPSI

Oleh :

Seni Tyas Mawarni

021314022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

i

GEREJA KRISTEN JAWA GONDANGWINANGUN KLATEN DARI TAHUN 1967 - 1997

( Suatu Kajian Historis )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh : Seni Tyas Mawarni

021314022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

iv

MOTTO

“ Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan

dengan ucapan syukur”

( Filipi 4:6 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

v

PERSEMBAHAN

Dengan penuh kasih dan rasa syukur, skripsi ini ku persembahkan untuk :

Yesus Kristus, di mana damai dan penyertaan-Nya memberi terang

disetiap celah nafas dan langkahku

Bapak dan ibu trimakasih atas nasehat, bimbingan, teladan, doa, kasih

sayang dan dukungannya, adikku Andi Surya trimakasih atas

dukungannya dan semangatnya

Mas Kris Darmadi yang senantiasa memberikan semangat, dorongan

dan perhatian serta kasih sayangnya trimakasih ya

Teman-teman angkatan 2002 yang telah bersama sama belajar dengan

penuh suka duka, Wawan, Njo trimakasih atas bantuannya memberi

masukan-msaukan, Anis, Ruli, Catur, Olin, Hesti Yopi, Sigit, Indri

Fantri, Elisabet, Peron, Valen dan yang lainnya

Teman teman Stembayo 16, Ziska, Elisabet, Lisa, Rena, Wiwik, Rosa

dan teman 16 B Janah, Panca, Beki (bungsu) trimakasih atas

kebersamaannya menjadi 1 keluarga selama ini dan canda tawa yang

kalian berikan

Pendeta Sutomo trimakasih atas bantuan dan sarannya

Ibu Endang Sudarsih yang telah memberikan saran dan dukungannya

Ibu Yustiana Kameng trimakasih atas bantuan dan sarannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan atau

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Februari 2007

Penulis

Seni Tyas Mawarni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

vii

ABSTRAK

GEREJA KRISTEN JAWA ( GKJ ) GONDANGWINANGUN KLATEN dari TAHUN 1967 SAMPAI DENGAN TAHUN 1997

( Suatu Kajian Historis )

Oleh : Seni Tyas Mawarni 021314022

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan dan menganalisis

latar belakang berdirinya GKJ Gondangwinangun (2) mendeskripsikan dan menganalisis perkembangan GKJ Gondangwinangun dari tahun 1967-1981 (3) mendeskripsikan dan menganalisis perkembangan GKJ Gondangwinangun dari tahun 1982-1997.

Metode yang digunakan adalah metode sejarah, dengan pendekatan multidimensional ( sosial budaya ). Skripsi ditulis secara deskriptif analitis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang berdirinya GKJ Gondangwinangun adalah jemaat Wilayah Barat terlalu jauh jika harus pergi ke Gereja Klaten dan sudah memiliki warga yang cukup untuk berdirinya sebuah pepanthan.

GKJ Gondangwinangun periode tahun 1967 sampai dengan tahun 1981 mengalami perkembangan. Ada beberapa faktor pendorong dan penghambat bagi perkembangan gereja yang berasal dari dalam dan luar, sumbangan yang diberikan oleh GKJ Gondangwinangun meskipun kecil tapi sudah diwujudkan bagi kepentingan bersama untuk perkembangan pelayanan jemaat, perkembangan jumlah umat, peranan dan keterlibatan jemaat dalam kegiatan yang dilaksanakan di GKJ Gondangwinangun serta kegiatan pada tiap-tiap komisi: komisi wanita, anak, pemuda remaja, musik.

Perkembangan GKJ Gondangwinangun periode tahun 1982 sampai dengan tahun 1997 meliputi faktor yang mendorong dan menghambat perkembangan gereja yang berasal dari dalam dan luar, serta sumbangan yang diberikan oleh GKJ Gondangwinangun meskipun kecil tapi sudah diwujudkan bagi: kepentingan bersama , perkembangan pelayanan jemaat, perkembangan jumlah umat, peranan dan keterlibatan jemaat dalam kegiatan yang dila ksanakan di GKJ Gondangwinangun, kegiatan tiap-tiap komisi: komisi warga dewasa, anak, remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

viii

ABSTRACT

GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) GONDANGWINANGUN KLATEN FROM 1967 UNTIL 1997

(A Historical Study)

By : Seni Tyas Mawarni 021314022

The purposes of the research were to describe and analyze: the background of GKJ Gondangwinangun founding (2) the development of GKJ Gondangwinangun in the period of 1967-1981 (3) the development of GKJ Gondangwinangun in the period of 1982- 1997. The method of this research was historical method by using multidimensional approach (social and cultural). This thesis was written in analytical descriptive. The result of the research showed that the background of GKJ Gondangwinangun founding was influenced by the distance among the west area parishioner and the GKJ Klaten and it had enough parishioners to establish a new pepanthan . GKJ Gondangwinangun in the period of 1967- 1981 indicated some developments. There were some intrinsic and extrinsic motivations and obstacles in the development of the church. The contribution of GKJ Gondangwinangun has been transformed for the parishioners interests, the development of the parishioner services, and the development of the parishioners quantity, the role and involvement of the parishioners in the activity of GKJ Gondangwinangun especially for each committee: the women committee, the children committee, the youngster committee, and the musical committee. The development of GKJ Gondangwinangun in the period of 1982-1997 consisted of the intrinsic and extrinsic motivator and the barrier factor. The contribution of GKJ Gondangwinangun had been transformed for the parishioners interests, the development of the parishioner services, and the development of the parishioners quantity, the role and involvement of the parishioners in the activity of GKJ Gondangwinangun especially for each committee: the adult committee, the children committee, the youngster committee, the musical and liturgy committees, the burial of the death and the equipment committees

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa

atas segala berkat, kasih karunia dan anugrah-Nya, sehin gga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Gereja Kristen Jawa (GKJ)

Gondangwinangun dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1997 ( Suatu Kajian

Historis)”

Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan semua pihak, sehingga

pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

2. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan saran

untuk menulis skripsi ini.

3. Drs. B. Musidi, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah bersedia

membimbing dan mengoreksi skripsi ini hingga selesai.

4. Drs. AK. Wiharyanto, M.M, selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan berupa saran maupun usulan kepada penulis.

5. Para Dosen Pendidikan Sejarah, yang telah banyak memberikan bekal

pengetahuan dan bimbingan bagi penulis selama menyelesaikan tugas

belajar di Universitas Sanata Dharma.

6. Pendeta dan Pengurus TU GKJ Gondangwinangun yang telah membantu

penulis dalam mengumpulkan data dan informasi serta saran selama

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

x

7. Teman-teman Stembayo 16 B terimakasih atas keakrabannya selama ini.

8. Teman-teman Kampus angatan 2002 semuanya Njo, Nola, Yopi, Indri,

Hesti, Wawan, Catur, Anis, Rulli, Elis, Eli, Wiwid, mbak Septi dll.

9. Seluruh karyawan Perpustakaan USD yang telah menyediakan buku-buku

yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak di sebutkan satu persatu oleh

penulis dalam skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan-kekurangan, oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

perbaikan penulisan selanjutnya.

Yogyakarta, 24 Februari 2007

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

xi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii MOTTO ........................................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi ABSTRAK....................................................................................................... vii ABTRACT ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR.................................................................................... ix DAFTAR ISI................................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian.................................................................... 8 E. Kajian Pustaka .......................................................................... 8 F. Landasan Teori ......................................................................... 11 G. Metode dan Pendekatan Penelitian........................................... 16 H. Sistematika Penulisan............................................................... 21

BAB II. LATAR BELAKANG BERDIRINYA GKJ GONDANGWINANGUN ........................................................... 23 A. Wilayah Barat sebagai Pepanthan Gereja Klaten .................... 23 B. Pepanthan Gondangwinangun Menuju Pendewasaan ............. 26

BAB III. PERKEMBANGAN GKJ GONDANGWINANGUN TAHUN 1967 -1981 ...................................................................... 33 A. Faktor Pendorong dan Penghambat Perkembangan GKJ

Gondangwinangun serta Sumbangan yang Diberikan oleh GKJ Gondangwinangun bagi Masyarakat Sekitar................... 33 1. Faktor Pendorong Perkembangan GKJ

Gondangwinangun tahun 1967-1981 ............................... 33 2. Faktor Penghambat Perkembangan GKJ

Gondangwinangun tahun 1967-1981 ................................ 37 3. Sumbangan GKJ Gondangwinangun bagi Masyarakat

di Lingkungan Sekitarnya .................................................. 38 B. Perkembangan Pelayanan Jemaat Gondangwinangun ............ 39

1. Masa Kepemimpinan Pdt. Sudiharto (konsulen) ............... 40 2. Masa Kepemimpinan Pdt. Stefanus Widyo Sudarno

(konsulen) .......................................................................... 42 3. Masa Kepemimpinan Pdt. Sukarno ( Konsulen) ............... 42 4. Masa Kepemimpinan Pdt. Stefanus Widyo Sudarno ......... 42

C. Jumlah Umat, Peranan dan Keterlibatan Jemaat dalam Kegiatan yang Dilaksanakan di GKJ Gondangwinangun ...... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

xii

1. Perkembangan Umat GKJ Gondangwinangun tahun 1967-1981 ............................................................................ 44

2. Peranan (keterlibatan) Jemaat dalam Kegiatan yang Dilaksanakan oleh GKJ Gondangwinangun tahun 1967-1981 .................................................................................... 53

D. Kegiatan yang Dilakukan oleh Berbagai Komisi yang Ada di GKJ Gondangwinangun. ..................................................... 58 1. Komisi Sekolah Minggu .................................................. 58 2. Komisi Pemuda dan Remaja ............................................. 58 3. Komisi Wanita .................................................................. 59 4. Komisi Musik dan Liturgi ................................................ 60

BAB IV. PERKEMBANGA N GKJ GONDANGWINANGUN TAHUN 1982 -1997 ...................................................................... 61 A. Faktor Pendorong dan Penghambat Perkembangan GKJ

Gondangwinangun serta Sumbangan yang Diberikan oleh GKJ Gondangwinangun bagi Masyarakat Sekitar .................. 61 1. Faktor Pendorong Perkembangan GKJ

Gondangwinangun Tahun 1982-1997 .............................. 61 2. Faktor Penghambat Perkembangan GKJ

Gondangwinangun Tahun 1982-1997 .............................. 61 3. Sumbangan GKJ Gondangwinangun bagi Masyarakat

di Lingkungan Sekitarnya ................................................ 63 B. Perkembangan Pelayanan Jemaat Gondangwinangun ............ 64

1. Masa Kepemimpinan Pdt. Stefanus Widyo Sudarno ...... 64 2. Masa Kepemimpinan Pdt. Sutomo S.Th. ......................... 65

C. Jumlah Umat, Peranan dan Keterlibatan Jemaat dalam Kegiatan yang Dilaksanakan di GKJ Gondangwinangun ..... 66

1. Perkembangan Umat GKJ Gondangwinangun tahun 1982-1997 ........................................................................... 66

2. Peranan (keterlibatan) Jemaat dalam Kegiatan yang Dilaksanakan oleh GKJ Gondangwinangun tahun 1982-1997 .................................................................................... 77

D. Kegia tan yang Dilakukan oleh Berbagai Komisi yang ada di GKJ Gondangwinangun. ..................................................... 79

1. Komisi Sekolah Minggu .................................................... 79 2. Komisi Pemuda dan Remaja ............................................... 80 3. Komisi Warga Dewasa ....................................................... 80 4. Komisi Musik dan Liturgi .................................................. 81 5. Komisi Pangrukti Jenazah .................................................. 83 6. Komisi Sarana dan Prasarana ............................................. 83

BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 85 Kesimpulan ...................................................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Peta wilayah pelayanan GKJ Gondangwinangun Klaten….. 91 Lampiran 2 : Foto Gedung GKJ Gondangwinangun Pepanthan Sumber

Bakung, Pepanthan Nganten ……………………………….. 92

Lampiran 3 : Foto Majelis pertama GKJ Gondangwinangun……………. 95

Lampiran 4 : Foto salah seorang pemuda yang telah disidi

dilayani oleh Pendeta Sutomo……………………………… 96

Foto pelaksanaan baptis anak

dilayani oleh pendeta Stefanus Widyo Sudarno……….......... 96

Lampiran 5 : Surat Keterangan Baptis………………………………….... 97

Lampiran 6 : Surat Keterangan Nikah…………………………………..... 98

Lampiran 7 : Surat Keterangan Pengakuan Percaya……………………… 99

Lampiran 8 : Daftar Narasumber…………………………………………. 100

Lampiran 9 : Suplemen……………………............................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Indonesia

mempunyai kedudukan jelas dan telah tercantum dalam Undang – Undang Dasar

1945 pada Bab IX pasal 29 yang telah dirumuskan dalam 2 ayat yaitu :1

(1) Negara berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya masing-

masing dan kepercayaan itu.

Pasal tersebut mengatur dengan jelas tentang keagamaan dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, termasuk di dalamnya agama Kristen juga.

Agama Kristen mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti agama-agama

lain yang diakui di Indonesia, baik pembinaan jemaat maupun usaha penyebaran

agama Kristen di Indonesia mulai/sejak datangnya bangsa Eropa, yaitu Portugis

dan Spanyol dalam rangka berdagang, mencari kekayaan, dan penyebaran agama

(Gold, Glory, Gospel ). Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Indonesia yaitu

di Ternate, kemudian di Ambon pada abad XVI. Di antara para pendatang bangsa

Portugis terdapat seorang yang bernama Franciscus Xaverius yang menggunakan

kesempatan untuk menyebarkan Injil di Indonesia. Agama Kristen milik

Franciscus Xaverius itu ternyata masuk ke dalam tatanan Gereja Roma Katolik. 2

1 Undang–Undang Dasar 1945 2 Kronger Moeller, Sejarah Gereja Indonesia , Jakarta: Badan Penerbit Kristen, hal. 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

2

Setela h Portugis kalah berperang dengan tentara Belanda pada abad XVII,

segala kebijaksanaan pemerintahan berubah mengikuti kebijaksanaan Pemerintah

Belanda. Demikian juga dalam hal keagamaan sangat dipengaruhi oleh

kebijaksanaan pemerintah yang sedang berjalan.

Di negeri Belanda pada tahun 1892 telah terjadi penyatuan jemaat-jemaat

Gereformeer dengan nama baru menjadi De Gereformeerde Kerken in Nederland

( GKN ). Bersamaan dengan itu pula ditetapkan daerah Jawa Tengah Selatan

termasuk Surakarta sebagai daerah pekerjaan dan tugas GKN dalam Zending

pekabaran Injil.

Pada tanggal 1 Juni 1894 diputuskan oleh De Gereformeerde Kerken in

Nederland bahwa semua pekerjaan pekabaran Injil di Indonesia menjadi

kewajiban jemaat dan bukan lagi kewajiban dari Nederlandsche Gereformeerde

Zendings Vereniging. Sedangkan pemberitaan Injil dan pekerjaan Gereja di

Surakarta dilaksanakan oleh Jemaat Gereformeerd Amsterdam. Dari tahun ke

tahun Jemaat Kristen di Surakarta tumbuh menjadi besar dalam segala bentuk

pelayanan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pada waktu itu. Bentuk

pelayanannya terfokus pada lembaga pendidikan dan kesehatan yang sejak abad

ke- 20 sudah menjadi ciri khas pelayanan Kristen di Surakarta.

Setelah melalui berbagai macam usaha dan perjuangan yang gigih selama

20 tahun, akhirnya pada tahun 1910 permohonan memberitakan Injil di Surakarta

dikabulkan oleh Gubernur Jendral dengan persetujuan Sri Susuhunan X dan Sri

Mangkunagoro VI. Waktu itu orang Kristen baru sekitar 20 orang. Setelah

kesempatan penyebaran Injil terbuka maka Gereja Kristen Amsterdam ( Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

3

Belanda ) pada tahun 1912 mengutus pendeta Dr. H. A. van Andel sebagai

pendeta utusan untuk daerah Surakarta dan ditahbiskan pada tahun 1913.

Pada tahun 1915, Zending Surakarta telah mempunyai 5 orang guru Injil

(yaitu tenaga yang diangkat dan digaji oleh Zending untuk memberitakan Injil).

Adapun guru-guru Injil waktu itu adalah S. Arun, Eliezer, Yerobeam, Yokanan

dan Martorejo ; sedangkan penyebaran Injil melalui penjualan buku ditangani oleh

4 orang Kolportir ( penjual buku keliling ) yaitu Mangunharjo, Kartopangarso,

Dutokaryono dan Kartodikromo. 3

Pada waktu itu penyebaran Injil dilaksanakan:

1. Secara langsung oleh para guru Injil

2. Dengan penjualan buku-buku Kristen dan majalah Kristen

3. Melalui sekolah Kristen dan guru – gurunya

4. Melalui rumah sakit Kristen

Pekerjaan pengabaran Injil semakin nampak nyata dan teratur, karenanya

dipandang perlu adanya Majelis Gereja. Pada tanggal 30 April 1916 berdirilah

Gereja Kristen Jawa Margoyudan Surakarta; sidang majelis dipimpin oleh Dr. H.

A. van Andel yang disambut baik oleh pemerintahan Mangkunegaran, sehingga

dalam melaksanakan pekabaran Injil beliau tidak mengalami hambatan-hambatan

yang berarti. Bahkan tugas itu lebih pesat setelah beliau mendapatkan izin

mendirikan sekolah-sekolah Kristen, antara lain Tweede Indlandsche School

Margoyudan dengan mendatangkan guru-guru dari Yogyakarta dan Tingkir.

3 Tri Yundanto dkk, Sejarah GKJ Klaten, Klaten 1987, hal. 4 dan 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

4

Pada tahun 1916 Dr. H. A. van Andel mengutus guru Injil Stepanus Arun

untuk mengabarkan Injil di Klaten, beliau ditemani oleh Setrowijoyo sebagai

kolportir ( penjual buku keliling ) kemudian disusul oleh guru Injil R. Ismangun

sebagai teman sekerja di ladang Tuhan di Klaten. Dengan adanya baptisan

beberapa orang pada tanggal 5 November 1916 di Staats – Kerk Klaten ( se karang

gedung gereja itu digunakan oleh GKI Klaten ). Staats – Kerk ialah gereja yang

didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk orang-orang Belanda keturunan

Belanda, dan untuk orang-orang yang tak dapat berbahasa Jawa. Adapun orang-

orang Kristen pertama yang dibaptiskan adalah Lie Boen Hok, yang lebih dikenal

dengan nama B.H. Lie dengan Nyoya yang bertempat tinggal di depan pasar

Klaten. Kemudian disusul oleh Ibu Mertatani, Ibu Mangunsetika ( Pondok ), Ibu

Kertopawiro. 4

Karena belum memiliki gedung gereja sendiri, maka kebaktian pada hari

Minggu diselenggarakan di Staats Kerk itu juga pada sore hari. Kebaktian –

kebaktian dipimpin oleh Guru Injil dan ada kalanya didatangkan pendeta dari

Solo, apalagi kalau ada baptisan atau perjamuan kudus.

Pada tahun 1918 dapat dibuka Christelijke Hollandsch Ja vaansche Shcool

( Chr HJS ), yang kemudian gedung digunakan SMP Kristen 1 Klaten sekarang.

Tahun 1920 Guru Injil S. Mitrotanoyo juga diutus ke daerah Klaten untuk

mengintensifkan pemashuran Injil yang te lah ada, sehingga itu pada bulan Juli

1924 Dr. H. A. van Andel selaku pendeta utusan memandang perlu adanya

Majelis Gereja sendiri untuk dae rah Klaten, dan pada tanggal 6 Juli 1924

4 Ibid, hal. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

5

dibentuklah Majelis GKJ Kla ten yang pertama yang disebut “Pradataning

Pasamuwan Kristen Djawi Ing Klaten”5

Dengan pendewasaan Gereja Klaten berarti Gereja Kristen Jawa Klaten

mulai memasuki babak baru dalam perjalanan kehidupan jemaatnya. Dengan kata

lain Gereja Kristen Jawa Klaten harus dapat mengatur, membina, menjaga dan

mengarahkan jemaatnya dengan kekuatannya sendiri yang dipimpin oleh Majelis

Gerejanya sendiri. Klaten memiliki warga yang heterogen atau beragam yaitu ada

orang Belanda, Tionghoa, dan sebagian besar Jawa atau pribumi.

Masuknya agama Kristen di wilayah Klaten diawali dari kota ke desa yang

waktu itu warga GKJ Klaten terus bertambah sehingga muncul pemikiran dari

anggota majelis untuk mengintensifkan pemeliharaan rohani para warganya

dengan membentuk kelompok-kelompok katekisasi, dan meningkatkan kumpulan

doa dan sebagainya. Kelompok-kelompok katekisasi yang ada pada waktu itu di

antaranya: di kota Klaten, Rumah Sakit Tegalyoso, Sumberejo, Ngrundul, Krosok,

Nglinggi, Gaden, Demangan, Wedi, Birit, dan Gondangwinangun

Empat puluh tahun kemudian setelah berdirinya dan dewasanya Gereja

Kristen Jawa Klaten, muncul pepanthan-pepanthan dari Gereja Klaten. Gereja

Kristen Jawa Gondangwinangun didewasakan tanggal 11 April 1967. Pada saat

didewasakan pepanthan Gondangwinangun masih tetap menggunakan sebuah

ruang di rumah Mangun Widagdo Karang, Plawikan, Jogonalan dengan

pengaturan seperlunya dan pindah ke dukuh Ngangkruk (Gathak) kecamatan

Jogonalan di mana terletak gedung GKJ Gondangwinangun sekarang ini, beserta

5 Ibid, hal. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

6

terselenggaranya SMP Kristen 3 dengan kepala sekolah Dwijoprawoto, kemudian

Kartowiyono. 6

Sejarah Gereja Gondangwinangun selama ini memang belum banyak

diketahui oleh warga jemaat Gereja Gondangwinangun sendiri khususnya dan

umat Kristen di Klaten pada umumnya, dengan demikian penulis bermaksud

menyusun sejarah Gereja Gondangwinangun. Untuk keperluan itu penulis

mengajukan judul : “ Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun Tahun 1967-1997,

{ Suatu kajian Historis}”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Gereja Kristen Jawa

Gondangwinangun ?

2. Bagaimana perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun dari

Tahun 1967-1981 ?

a. Faktor pendorong dan penghambat perkembangan GKJ

Gondangwinangun serta sumbangan yang diberikan oleh GKJ

Gondangwinangun bagi masyarakat sekitar.

b. Perkembangan pelayanan jemaat Gondangwinangun.

c. Jumlah umat, peranan dan keterlibatan jemaat dalam kegiatan yang

dilaksanakan di GKJ Gondangwinangun.

6 NN, Sejarah Gereja Gondangwinangun, Klaten: Gondangwinangun, 1993, hal. 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

7

d. Kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komisi yang ada di GKJ

Gondangwinangun.

3. Bagaimana perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun dari

tahun 1982-1997 ?

a. Faktor pendorong dan penghambat perkembangan GKJ

Gondangwinangun serta sumbangan yang diberikan oleh GKJ

Gondangwinangun bagi masyarakat sekitar.

b. Perkembangan pelayanan jemaat Gondangwinangun

c. Jumlah umat, peranan dan keterlibatan jemaat dalam kegiatan yang

dilaksanakan di GKJ Gondangwinangun.

d. Kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komisi yang ada di GKJ

Gondangwinangun.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan ini adalah :

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tumbuh dan berkembangnya Gereja Kristen Jawa

Gondangwinangun

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui latar belakang sejarah berdirinya Gereja Kristen Jawa

Gondangwinangun Klaten.

b. Untuk mengetahui perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun

tahun 1967-1981.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

8

c. Untuk mengetahui perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun

tahun 1982-1997.

D. Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa pihak yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari

penulisan skripsi ini, yaitu antara lain :

a. Bagi penulis

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai

perkembangan GKJ Gondangwinangun dan penulis dapat memberikan atau

menerapkan ilmunya yang telah didapat selama mengikuti kuliah menjadi sebuah

karya yang bersifat ilmiah yang diharapkan akan berguna bagi sesama.

b. Bagi pihak Gereja

Umat Kristen di Gondangwinangun memperoleh informasi tentang sejarah

perkembangan Gereja melalui hasil penelitian mahasiswa. Selain itu diharapkan

dengan penulisan ini dapat diambil hikmah bagi peran serta umat dalam Gereja

dan pengaruhnya dalam perkembangan Gereja.

c. Bagi pihak Universitas Sanata Dharma

Karya ilmiah ini diharapkan dapat menambah dan melengkapi karya

ilmiah yang telah ada terutama yang menyangkut sejarah Gereja Kristen Jawa.

E. Kajian Pustaka

Jika seseorang ingin menulis sejarah, maka pertama yang dibutuhkan

adalah sumber -sumber sejarah. Sumber-sumber sejarah yang disebut juga data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

9

sejarah harus dikumpulkan sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Sumber

sejarah dibagi menjadi dua yakni sumber tertulis dan tidak tertulis, atau dokumen

atau artefak (artefact).7 Sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh

informasi dalam penulisan ini antara lain buku-buku yang membahas tentang

sejarah Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun. Namun sumber tersebut belum

cukup sehingga membutuhkan sumber-sumber lain seperti notulen rapat tentang

Gereja Gondangwinangun, buku warta Gereja, buku program kerja tahun

anggaran yang ada (1988-1997), Laporan kerja tahunan serta wawancara dengan

para anggota majelis dan pendeta pendahulu yang berkaitan dengan sejarah Gereja

Gondangwinangun pada kurun waktu 1967-1997.

Sumber tertulis dan lisan dibagi menjadi dua jenis yaitu :

a. Sumber primer : merupakan sumber yang disampaikan oleh saksi mata. Ini

dapat berupa dokumen, artefact dan orang-orang yang dapat memberikan

informasi. Dokumen dapat berupa notulen rapat, arsip, laporan dan surat

perjanjian. Sedangkan sumber primer yang akan digunakan dalam skripsi ini

adalah :

Pertama, Tri Yundanto Ts dkk. 1987. Sejarah GKJ Klaten, berisi tentang

peringatan enam puluh empat tahun Gereja Kristen Jawa Klaten, serta sambutan-

sambutan dari DPKG Kabupaten Klaten, dari Deputat Keesaan Sinode Gereja

Kristen Jawa, dari Bupati Kepala Daerah Tingkat II Klaten, Tumbuh dan

berdirinya GKJ Klaten, GKJ Kla ten pada zaman Belanda, GKJ Klaten pada

zaman Jepang, GKJ Klaten pada zaman Kemerdekaan Republik Indonesia.

7 Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya, hal. 94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

10

Kedua, GKJ Gondangwinangun. 1993. Sejarah Gereja Kristen Jawa

Gondangwinangun, menguraikan tentang sejarah GKJ Gondangwinangun,

pepanthan Gondangwinangun tahun 1964-1967, pendewasaan GKJ

Gondangwinangun, pemanggilan Pendeta pertama GKJ Gondangwinangun,

keberadaan GKJ Gondangwinangun tahun 1973-1993.

Ketiga, GKJ Gondangwinangun. Buku Laporan Evaluasi Sidang Majelis

Tebuka GKJ Gondangwinangun , tahun 1982-1997, berisi tentang jumlah umat

GKJ Gondangwinagun, Tabel baptis anak, tabel atestasi masuk, tabel baptis

dewasa/sidi, tabel pengurangan jemaat, tabel pengurangan jemaat dikarenakan

pindah, keuangan Gereja, kegiatan-kegiatan Gereja, komisi-komisi yang ada di

GKJ Gondangwinangun.

Keempat, 1993. Notulen hasil rapat GKJ Gondangwinangun, berisi

tentang usulan, saran mengenai perkembangan Gereja dan penyusunan program

selanjutnya.

b. Sumber sekunder; merupakan sumber yang disampaikan oleh bukan saksi mata.

Buku-buku ini ditulis oleh orang yang tidak menyaksikan pristiwa yang berkaitan

dengan sejarah Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun di Klaten. Sedangkan

sumber sekunder yang digunakan dalam skripsi ini adalah :

Pertama, Buku Babad Zending Tanah Jawi oleh J.D. Wolterbeek, yang

berisi tentang proses Kristenisasi di tanah Jawa, khususnya pada masa-masa awal.

Kedua, Buku Sejarah Gereja di Indonesia , yang ditulis oleh DR.Th.

Muller Krunger, tahun 1959 berisi tentang proses masuk dan berkembangnya

agama Kristiani di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

11

Ketiga, Buku Benih Yang Tumbuh, membahas tentang perkembangan

Gereja-gereja Kristen di Jawa. Buku ini memberikan suatu sumbangan terhadap

penelitian ini tentang kehidupan Gereja.

F. Landasan Teori

Sebelum masuk pada pokok pembahasan tentang permasalahan tersebut di

atas, penulis perlu menguraikan beberapa konsep yang dipergunakan dalam

penelitian ini yakni mengenai konsep sejarah, Gereja, konsep Gereja Kristen,

kajian historis. Hal ini bertujuan untuk memperjelas arti dari beberapa kata

penting yang sering kali digunakan dalam pembahasan ini sehingga ada kesamaan

pandangan dalam tulisan ini.

Arti kata sejarah jika dilihat dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun yang

berarti pohon, keturunan, asal-usul, yang kemudian dalam bahasa Indonesia

menjadi sejarah. Sedangkan dalam bahasa Inggris kata sejarah sama dengan

history, dan di dalam bahasa Latin dan Yunani yaitu historia, dari bahasa Yunani

histor atau istor berarti orang pandai. Sejarah juga dapat berarti rekontruksi masa

lalu.8 Sebagai perbandingan bis a dilihat kata geschichte (bahasa Jerman) yang

berarti sesuatu telah terjadi. 9 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

sejarah dapat diartikan sebagai :

a. Kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

8 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah , Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya, 1995, hal. 17. 9 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah , Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia, 1975, hal. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

12

b. Pengetahuan atau uraian tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa

lampau.10

Pengertian sejarah sebagai ilmu adalah suatu studi keilmuan tentang segala

sesuatu yang telah dialami manusia dari waktu yang lampau dan yang telah

meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang, di mana tekanan perhatian

diletakkan pada aspek peristiwanya sendiri, dalam hal ini urutan

perkembangannya yang kemudian akan disusun menjadi sebuah cerita sejarah.

Karena skripsi ini membahas perkembangan sebuah Gereja, maka perlu

dicari konsep mengenai Gereja untuk menja wab setiap permasalahan yang telah

dibuat. Kata “Gereja” berasal dari bahasa Portugis, yaitu “ Igreja”, yang berasal

dari kata Yunani “Eklesia” : (mereka yang dipanggil, kaum, golongan ) Kyriake

(yang dimiliki Tuhan ). Maka kata “Gereja’ sama asal-usulnya seperti kata “Kerk”

(Belanda) dan Kirche ( Jerman ). 11 Gereja adalah umat Allah. Ia adalah Sakramen,

yaitu keselamatan, tanda dan penghasil persatuan dan persaudaraan, cintakasih

dan sarana kesatuan mesra umat manusia dengan Allah. Allah memanggil mereka

berhimpun dengan kepercayaan penuh kepada Yesus Kristus pencipta

keselamatan, dasar kesatuan dan perdamaian, dan membentuk menjadi Gereja.

Hal tersebut berarti Gereja merupakan himpunan dari orang-orang yang percaya

akan Yesus Kristus sebagai pencipta kesela matan, dasar kesatuan dan perdamaian.

Menurut T.H van den End, Gereja adalah “ Persekutuan orang yang dipersatukan

dalam Kristus, dibimbing oleh Roh kudus dalam ziarah mereka menuju kerajaan

Bapa dan telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan ke semua orang ” 10 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1966, hal. 208-209. 11 Adolf,.P. Heuken, S.J. Ensiklopedi Populer Tentang Gereja,Yogyakarta: Kanisius,1976, hal. 60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

13

Semua dan setiap anggota dipanggil untuk memberi kesaksian tentang Yesus

Kristus dan Injilnya sesuai dengan kemampuan kedudukan masing-masing.12

Gereja dihubungkan dengan kesatuan dunia dan Gereja juga mau memperlihatkan

kepada dunia, bahwa kesatuan iman dan cinta kasih yang merupakan dasar kokoh

kesatuan Gereja sendiri di dalam Roh Kudus. 13Gereja juga dapat dikatakan

sebagai suatu gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan upacara agama

(Kristen).14

Secara garis besar, pengertian mengenai Gereja dapat dituliskan seperti

tersebut di atas. Di sini konsep Gereja Kristen sendiri sedikit berbeda dengan

Gereja Katholik. Gereja Kristen merupakan hasil dari pekerjaan Badan atau

Lembaga Zending yang pada saat itu berada di Indonesia. Lembaga Zending itu

didirikan oleh anggota dari berbagai macam Gereja Kristen dengan tradisi, ajaran,

tata ibadah, dan stuktur yang berbeda -beda. Memang pada lembaga-lembaga

Zending itu ditemukan ciri yang hampir sama, yaitu mengenai semangat untuk

memberitakan Injil kepada orang-orang pribumi. Sebagian besar para misionaris

Kristen dalam melakukan pekerjaannya tidak terlalu mementingkan dogma dan

ajaran Gereja yang ortodoks seperti misalnya Gereja Luteran.

Konsep Gereja Kristen yang ditanamkan di Indonesia itu meniru yang

berada di negara atau Gereja asal lembaga Zending Kristen tersebut. Setiap Gereja

Kristen di Indonesia memiliki kiblatnya ke Barat. Ada yang menganut ajaran

Calvin ( kelompok reformed atau Gereformed ), menganut ajaran Luther

(Lutheran ), menganut ajaran Wesley ( Methodist ) dan sebagainya. Biasanya 12 Th. van den End, Harta Dalam Bejana, Jakarta : BPK Gunung Mulia,Tanpa Tahun. Hal. 7. 13 J.B. Banawiratma, S.J. Gereja dan Masyarakat , Yogyakarta: Kanisius, 1986, hal. 25. 14 W.J.S Poerwadarminta, op.cit., hal. 318.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

14

Gereja-gereja Kristen yang terbentuk kemudian mengambil nama berdasarkan

suku-suku bangsa anggota Gereja, daerah, tempat berdiri Gereja itu, atau

mengambil nama dari Gereja Induknya. Sebagai contoh nama - nama Gereja

tersebut antara lain : Gereja Kristen Muria Indonesia ( GKMI ), Gereja Kristen

Jawa ( GKJ ), Gereja Kristen Indonesia (GKI ), sedang Gereja Khatolik

merupakan Gereja yang secara eklesiologis15 tidak mempunyai masalah, karena

gereja tersebut telah menjadi a nggota Gereja Katholik Roma sedunia, meskipun di

dalam Gereja Khatolik ada beberapa Tarekat ( ordo ), tetapi hal itu tidak

mempengaruhi struktur dan wujud gereja yang satu dan esa.

Inkulturasi merupakan suatu proses di mana Gereja masuk dan

berkembang dalam lingkungan masyarakat yang beraneka ragam. Di dalam

lingkungan kebudayaan itu, Gereja Kristen Jawa masuk dan berkembang di

dalamnya. Inkulturasi adalah satu proses di mana persekutuan gereja menghidupi

iman dan pengalaman kristennya dalam kontek kebudayaan tertentu, sehingga

penghayatan ini tidak hanya dapat diungkapkan lewat elemen-elemen kebudayaan

setempat, melainkan menjadi satu kekuatan yang menjiwai, membentuk dan

secara mendalam membaharui kebudayaan itu, sehingga terciptalah pola-pola baru

persekutuan dan komunikasi dalam kebudayaan dan di luar kebudayaan itu

sendiri. 16

Pengertian kajian historis adalah usaha untuk mempelajari dan menggali

fakta-fakta dan menyusun kesimpulan mengenai pristiwa-pristiwa masa lampau.

Temuan masa lampau tersebut dapat dijadikan bahan untuk masa sekarang dan 15 Eklesiologis berasal dari kata Yunani: Eklesia, yang berarti kumpulan kaum atau golongan dalam hal ini adalah golongan yang percaya pada Kristus. lihat P. Adolf Heuken sj op. cit., hal. 60. 16 Hubertus Muda SVD, Inkulturasi, Flores: Percetakan Offset Arnoldus, 1992, hal. 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

15

meramalkan pristiwa yang akan datang. Dalam kajian historis di samping

digunakan dalam penelitian sejarah, bisa juga untuk meneliti perkembangan

sistem pendidikan, kurikulum, penilaian dari periode ke periode sebagai bahan

untuk masa mendatang. 17

Terselenggaranya pendidikan Kristen di Gondangwinangun adalah benar-

benar sebagai ladang pemasyuran Injil, kabar keselamatan dan kesukaan. Para

tenaga pendidik adalah alat untuk menanamkan Firman Tuhan kepada siswanya

dan memelihara dengan tekun dengan berbagai cara. Ibarat juru tani yang

diperintahkan oleh tuannya untuk menabur biji di ladangnya dan diolah,

dipelihara, dengan tekun dan baik agar biji dan bibit tersebut dapat tumbuh hidup

berkembang dan berbuah.

Meskipun mengalami berbagai hambatan dan tantangan namun karena

ketekunan dan pemeliharaan juru tani dibarengi dengan berkat Tuhan, maka kini

bibit yang ditanam tersebut dapat tumbuh dan menjadi pohon yang besar dan kuat

bahkan sudah berbunga yang berguna bagi tuan tanah dan pemilik kebun anggur

ialah Tuhan Allah, Bapa kita sehingga PI kabar keselamatan dan kesukaan itu

telah dimiliki oleh para siswa dahulu dan masyarakat di sekitarnya, mengakui dan

percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus itulah yang menjadi Juru Selamatnya.

Meskipun para guru sebagian besar sudah tidak ada di Gondangwinangun, bahwa

sebagian sudah dipanggil Tuhan akan tetapi bibit yang ditabur tersebut sudah

dapat tumbuh, berakar, berkembang dan berbuah seperti yang tersirat dalam

Firman Tuhan 1 Petrus 2 : 9 yang berbunyi demikian:

17 Nana Sudjana, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989, hal. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

16

“ Kamu telah dipanggil keluar oleh Allah dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib dan yang kemudian dijadikan bangsa yang terpilih supaya kamu memberikan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia.”

Firman ini telah dinyatakan oleh Allah sendiri di wilayah

Gondangwinangun berujud GKJ Gondangwinangun yang di tahbiskan pada

tanggal 11 april 1967 oleh GKJ Klaten. Kendati secara duniawi hanya dengan

modal sebuah kitab suci dan sebuah mimbar kecil, namun karena kuasa Allah

GKJ dapat berdiri secara fisik maupun secara rohani. Mengenai pelaksanaan tugas

pokok di dunia ini yaitu memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar

dalam bidang keesaan, kesaksian dan pelayanan, seperti yang tersirat dalam

Firman Tuhan Mateus 28 : 19 – 20 yang berbunyi demikian :

“ karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid Ku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepada mu. Dan ketahuilah, aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir jaman.”

Untuk mewujudkan tugas-tugas tersebut, maka GKJ Gondangwinangun

mengadakan kegiatan-kegiatan seperti kebaktian, persekutuan, maupun kegiatan

yang bersifat rohani lainnya.

G. Metode dan Pendekatan penelitian

a. Metode Penelitian dan Penulisan

Setiap bidang ilmu memiliki cara kerja atau metode tersendiri untuk

menggali dan mencari kebenaran yang lebih hakiki. Metode merupakan suatu cara

untuk menjawab atau menyelesaikan masalah penelitian. Sedangkan metode

sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

17

peninggalan masa lampau. Metode tersebut berfungsi sebagai media pembantu

dalam menggali dan menemukan suatu kebenaran yang lebih objektif. 18

Dalam metode penelitian sejarah terdapat 4 tahap yang harus dilalui

yaitu:19

1) Heuristik yaitu proses pengumpulan data yang relevan untuk keperluan

subjek yang diteliti. Sumber ini diperoleh dari arsip -arsip Gereja, dokumen

Gereja, dan buku-buku lain yang relevan dan juga melakukan wawancara

dengan tokoh-tokoh Gereja dalam periode sejaman.

2) Kritik sejarah, yaitu menyelidiki apakah data itu benar atau tidak. Pada tahap

ini penulis melakukan penelitian terhadap data yang telah dikumpulkan

terutama sumber primer yang sudah diperoleh dari Gereja, antara lain arsip-

arsip Gereja baik notulen rapat, dan dokumen-dokumen penting lainnya.

3) Interpretasi, yaitu menetapkan makna dan saling berhubungan dari berbagai

fakta yang telah diperoleh. Dalam tahap interpretasi ini dilakukan analisis

sumber yang bertujuan untuk mengurangi subyektifitas dalam suatu kajian

sejarah sebab di dalam unsur subyektifitas dalam suatu penulisan sejarah

selalu ada yang dipengaruhi oleh jiwa jaman, kebudayaan, pendidikan,

lingkungan sosial dan agama yang melingkupi penulisnya.20Analisis sumber

dilakukan dengan cara menjelaskan data-data yang ada atau menguraikan

informasi dan mengaitkannya antara yang satu dengan yang lain. Setelah

18 Ibid, hal. 32. 19 Nugroho Noto Susanto, Hakekat Sejarah dan Metode Sejarah, Jakarta: Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata, 1964, hal. 22-23. 20 Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992, hal. 72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

18

analisis sumber yang dilakukan adalah sintesis sumber yaitu yang dilakukan

dengan membandingkan dan memadukan data-data yang diperoleh.

4) Penulisan sejarah (Historiografi) merupakan gambaran atau pengisahan

kembali suatu runtutan pristiwa, berdasarkan data yang diperoleh dan diuji

kebenaraanya. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka metode

pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Studi Pustaka (bahan dokumen atau buku), yaitu dengan cara

pengumpulan data -data dari dokumen gereja dan buku-buku yang relevan

dengan penelitian ini. Ini dapat dikatakan sebagai sumber primer.

b. Wawancara yaitu pengumpulan data secara lisan dengan cara melakukan

tanya jawab kepada orang-orang yang dapat memberikan informasi yang

berkaitan dengan masalah penelitian. Tujuannya adalah supaya mendapatkan

sumber informasi yang ada dalam penelitian ini. Informan yang dapat

dijadikan narasumber adalah mantan majelis GKJ Gondangwinangun (yang

terdiri dari penatua dan pendeta serta beberapa pengurus komisi Gereja ).

Dengan cara ini maka sumber dapat diperoleh dan dapat dijadikan sumber

data untuk menjawab permasalahan yang ada di dalam penelitian. Ruang lingkup

temporal mempunyai batasan yaitu awal dan akhir dari perkembangan gejala

sejarah, dan ruang lingkup spasial juga mempunyai batasan yaitu seluruh wilayah

yang dipakai sebagai tempat yang akan diteliti.21

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam kajian historis menurut

definisi Louis Gottschalk yaitu :

21 Ibid, hal. 72-73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

19

1. Penelitian subjek untuk diselidiki ( penelitian )

2. Pengumpulan sumber-sumber informasi yang mungkin diperlukan untuk

subyek tersebut

3. Pengujian sumber-sumber tersebut untuk mengetahui sejati atau tidaknya

4. Pemetikan unsur-unsur yang da pat dipercaya dari pada sumber-sumber yang

terbukti sejati.22

Penelitian ini juga dibatasi oleh ruang lingkup waktu dan ruang untuk

membantu menjawab dan menganalisa permasalahan yang ada. Penelitian ini

mengambil lokasi di Gereja Kristen Gondangwinangun Klaten antara tahun 1967-

1997. Dalam kajian ini dipilih perkembangan GKJ Gondangwinangun dari tahun

1967-1997. Pertimbangan penetapan tahun 1967 sebagai awal studi dikarenakan

pada tahun ini Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun telah didewasakan oleh

Gereja Kristen Jawa Klaten.

Di samping itu, pembatasan waktu juga dilakukan untuk mempermudah

pengumpulan data historis yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang

ada di dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang akurat maka diperlukan

adanya kritik sumber, yang dapat dilakukan secara ekstern dan intern terhadap

data yang diperoleh melalui dokumentasi.

Kritik ekstern digunakan untuk mengetahui keaslian data atau informasi.

Kritik intern untuk meneliti kebenaran dari makna yang terkandung dalam fakta

yang ditelitinya.23Hasil dari kritik sumber adalah fakta -fakta yang merupakan

22 Louis Gottschlak, op. cit. , hal. 34. 23 Nana sudjana, Penelitian dan Penilaian pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1989, hal. 82.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

20

bahan untuk penyusunan cerita sejarah. Fakta tersebut dianalisa terlebih dahulu

sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Laporan penelitian ini ditulis dengan cara deskriptif-analitis, berupa

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan obyek atau subyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang

dikumpulkan. Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan tetapi juga

berusaha untuk menguraikan mengapa pristiwa itu terjadi. Data yang sudah

dianalisis, dijadikan suatu cerita untuk itu diperlukan kemampuan berpikir logis,

memiliki imajinasi yaitu membayangkan apa yang sebelumnya, apa yang sedang

terjadi dan apa yang sudah terjadi sesudah itu. 24Dalam penelitian ini penulis

berusaha untuk menggambarkan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun dari

tahun 1967-1997. Dengan metode ini penulis berusaha untuk menguraikan

mengapa Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun dapat berdiri dan berkembang

di Gondangwinangun.

b. Pendekatan

Penulis berusaha merekontruksi peristiwa masa lampau agar lebih bermakna

dengan menggunakan pendekatan multidimensional. Pendekatan

multidimensional adalah suatu pendekatan yang dalam memaparkan dan

menganalisa berbagai peristiwa menggunakan konsep-konsep dari berbagai ilmu

sosial yang relevan dengan pokok-pokok kajiannya 25, khususnya pendekatan

sosial dan budaya. Pendekatan sosial adalah pendekatan yang digunakan untuk

mengkaji segi-segi sosial Gereja atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan umat 24 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah , Yogyakarta: Benteng Budaya, 1995, hal. 20. 25Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1993, hal. 122.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

21

Kristen di Gondangwinangun, di dalam maupun di luar Gereja dalam

hubungannya dengan pewartaan iman Kristen di masyarakat.

Pendekatan budaya digunakan untuk melihat struktur sosial yang mencakup

unsur-unsur kebudayaan dan religius di Gondangwinangun.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai skripsi ini

maka sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian

dan pendekatan serta sistematika penulisan.

BAB II Latar belakang berdirinya Gereja Kristen Gondangwinangun. Membahas

mengenai prapendewasaan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun yang dimulai

dari wilayah barat sebagai anak cabang Gereja Kristen Jawa Klaten dan pepanthan

Gondangwinangun menuju pendewasaan akan menjelaskan sebelum terjadinya

Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun.

BAB III Memaparkan mengenai perkembangan GKJ Gondangwinangun dari

tahun 1967-1981. Perkembangan yang dimaksud yaitu meliputi faktor yang

mendorong dan menghambat perkembangan GKJ Gondangwinangun serta

sumbangan yang telah diberikan oleh GKJ Gondangwinangun bagi masyarakat

sekitar. Perkembangan pelayanan jemaat Gondangwinangun. Pada bab ini juga

dijelaskan mengenai perkembangan umat (jemaat), peranan dan keterlibatan

jemaat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh GKJ Gondangwinangun sejak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

22

tahun 1967-1981 dan Kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komisi yang ada di

tubuh GKJ Gondangwinangun.

BAB IV Pada bab ini dibicarakan mengenai perkembangan Gereja Kristen Jawa

Gondangwinangun dari tahun 1982-1997. Perkembangan yang dimaksud yaitu

meliputi faktor yang mendorong dan menghambat perkembangan GKJ

Gondangwinangun serta sumbangan yang telah diberikan oleh GKJ

Gondangwinangun bagi masyarakat sekitar. Perkembangan pelayanan jemaat

Gondangwinangun. Perkembangan umat (jemaat), peranan dan keterlibatan

jemaat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh GKJ Gondangwinangun sejak

tahun 1982-1997 dan Kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komisi yang ada di

tubuh GKJ Gondangwinangun.

BAB V Kesimpulan merupakan suatu jawaban atas permasalahan yang telah

diuraikan dan dianalisis berdasarkan berbagai data dan juga fakta yang telah

penulis dapatkan selama penulis mengadakan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

23

BAB II

LATAR BELAKANG BERDIRINYA GEREJA KRISTEN JAWA

GONDANGWINANGUN

A. Wilayah Barat sebagai Pepanthan Gereja Klaten

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia memproklamasikan

kemerdekaan yang dipimpin oleh Sukarno-Hatta. Langkah yang berani telah

ditempuh oleh bangsa Indonesia , yang sekian lama tertindas oleh penjajahan

Belanda dan Jepang. Mulai saat itu bangsa Indonesia berjuang untuk

mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan. Bangsa Indonesia

yang terdiri dari bermacam-macam suku dan agama ternyata mampu

mempersatukan diri untuk menghadapi segala tantangan dan memproklamasikan

kemerdekaan itu. Dengan hati yang telah bebas dan merdeka, bangsa Indonesia

mengisi kemerdekaan tersebut dengan menjalankan roda pemerintahan dalam

kehidupan sehari- hari.

Gereja Kristen juga merasakan kehidupan yang merdeka, tidak lagi takut

dan was -was dalam menjalankan ibadah dan pelayanannya terhadap Tuhan dan

sesama karena telah diatur dalam UUD 1945.

Pembangunan di segala bidang mulai direncanakan, demikian juga dengan

tempat-tempat ibadah terutama gereja sudah mulai bangkit kembali untuk

memberikan pelayanan kepada umatnya. Gereja mulai membenahi diri baik secara

fisik maupun psikis mulai dari jemaatnya sendiri. Hal itu juga terjadi pada Gereja

Kristen Jawa Klaten yang pada masa pendudukan dan pemerintahan Jepang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

24

menjadi zaman kesusahan dan kesulitan bagi Gereja-gereja dan orang Kristen,

namun sekaligus menjadikan masa ujian dan pengalaman positif. Gereja -gereja

diperhadapkan secara nyata untuk menjadi dewasa, terlepas dari induknya, tanpa

campur tangan dari Gereja -gereja di Belanda, diuji kepemimpinannya dengan

pergumulan yang ada. Warga Gereja yang bergerak dan terserak, ternyata menjadi

benih-benih pertumbuhan Gereja. Mereka berserak karena mengungsi misalnya,

menjadi berkat munculnya kekristenan di Banjarnegara. Dr. H. A van Andel benar

ketika berkata kepada Majelis Gereja Margoyudan, sebelum ia ditawan, katanya,

“Bilamana kita menyelidiki sejarah Gereja sejak zaman dahulu, kita akan

berulang-ulang menemui cerita, bahwa justru pada zaman penderitaan yang hebat

itu Gereja Kristen dipimpin ke arah kedewasaan kemudian dapat berdiri dalam

segala hal. Demikian kehendak Tuhan, makin sukar zaman, makin memungkinkan

kedewasaan jemaat Kristen. 26

Setelah proklamasi kemerdekaan Gereja Kristen Klaten beserta jemaatnya

mulai berusaha untuk bangkit dan mengembangkan kembali pemberitaan Injil.

Usaha yang dilakukan Majelis Gereja Klaten antara lain dengan menggunakan

gedung gereja Klaten sebagai tempat ibadat, setelah gereja dalam keadaan yang

menyedihkan di bawah pemerintahan Jepang. Dalam hal pengembangan Injil

Majelis Gereja mulai membuka sekolah-sekolah Kristen yang di dalamnya

diajarkan pula tentang agama Kristen. Usaha -usaha yang dilakukan oleh Majelis

Gereja mempunyai tujuan memperluas kerajaan Allah, walaupun Indonesia masih

dalam suasana berjuang fisik untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia.

26 Buku peringatan 40 tahun GKJ Surakarta, hal. 31.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

25

Perhatia n pemerintah terhadap agama dan perkembangannya semakin nyata.

Maka tak mengherankan jika ketika itu dapat terselenggara Musyawarah Antar

Agama ( 1967) di tingkat pusat, Dati I, Dati II, sebagai upaya pihak pemerintah

untuk mengatasi ketegangan kehidupan umat beragama di dalam hidup bersama

dengan agama lain. Demikian juga perhatian pemerintah di bidang pendidikan,

pendidikan agama dimasukkan dalam pelajaran di sekolah-sekolah, termasuk mata

pelajaran Agama Kristen. Hal itu bahkan tertuang dalam undang-undang Negara

maupun ketetapan MPRS.27 Hal tersebut di atas merupakan salah satu tugas

Gereja dalam melaksanakan kewajibannya di bidang kehidupan kerohanian bagi

seluruh warga jemaat Kristen. Di samping itu Gereja Klaten mempunyai tugas

untuk membina kerohanian dan kerukunan bagi umat Kristen pada khususnya dan

kerukunan dengan agama lain. Dalam melaksanakan kewajibannya itu anggota

Majelis GKJ Klaten mencoba membuka dan mendirikan sekolah.

Gereja Kristen Jawa Klaten merupakan Gereja induk bagi jemaat Kristen

di Klaten, dan GKJ Klaten memiliki wilayah yang sangat luas bahkan hampir

seluruh Klaten. Dalam hal ini Majelis Gereja membagi daerahnya dalam beberapa

wilayah, di antaranya adalah wilayah Barat yang terdiri dari daerah

Gondangwinangun, Wedi, Gantiwarno, Puluhwatu, Candirejo, Damaran, Canan,

Sumyang, dan Ngrundul28. Wilayah Barat inilah yang kemudian menjadi

pepanthan Gondangwinangun.

27 Undang-Undang No.4/1950, bab XII, Pasal 20, menyebutkan:” Dalam sekolah-sekolah Negeri diadakan pelajaran Agama …”. Ketetapan MPRS XXVII tahun 1966, menekankan kembali dan menggarisbawahi pentingnya pendidikan agama disekolah-sekolah dasar sampai universitas dll. 28 Tri Yundanto Ts dkk, Sejarah GKJ Klaten, Klaten 1987, hal. 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

26

Jemaat Gereja Kristen Klaten dari waktu ke waktu mulai bertambah

banyak, baik dari luar wilayah Klaten maupun jemaat Kristen yang baru saja

menerima baptis karena menanggapi panggilan Kristus. Di wilayah Klaten para

pendatang yang sudah beragama Kristen, kemudian masuk menjadi anggota

jemaat Klaten. Dengan semakin bertambahnya umat di gereja Klaten itu

menyebabkan gedung gereja tidak lagi mampu menampung seluruh jemaatnya

yang hadir dalam kebaktian Minggu. Oleh karena itu anggota Majelis GKJ Klaten

memutuskan untuk mendirikan pepanthan ( anak cabang dari Gereja Klaten ) pada

wilayah-wilayah tertentu, maksudnya pada wilayah yang dianggap mempunyai

jarak yang jauh dari Gereja Kla ten dan memiliki warga jemaat yang sudah

banyak. Didirikannya pepanthan Gondangwinangun tersebut dengan maksud, agar

menampung seluruh jemaat di wilayah Gondangwinangun. Majelis Gereja Kristen

Jawa Klaten juga berharap dengan didirikannya pepantha n Gondangwinangun

nantinya dapat menambah jemaat Kristen yang telah ada dan untuk memperluas

kerajaan Allah.

B. Pepanthan Gondangwinangun Menuju Pendewasaan

Persiapan jemaat Kristen di wilayah sebelah Barat Gereja Kristen Jawa

Klaten untuk membentuk pepanthan dirintis oleh anggota Majelis Gereja Klaten

dan juga melakukan pekabaran Injil di wilayah Gondangwinangun dan sekitarnya

yaitu :

1. Penasehat : Prawiroharsono

2. Ketua : Aris Prawirosusanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

27

3. Sekretaris : S. Joyohartono

4. Bendahara : M. Dibyosuwarno

5. Sie Usaha : Kiswiyono dan Prayitno

6. Sie Wanita : Ny. Hadiwijono

Pepanthan Gondangwinangun sudah memiliki warga yang cukup banyak

karena sebagian adalah warga jemaat Klaten, tetapi ada juga yang murni dari hasil

pekabaran Injil. Adapun batas wilayah pepanthan Gondangwinangun adalah

sebelah Timur berbatasan dengan GKJ Kebonarum, sebelah Selatan berbatasan

dengan GKJ Wedi, sebelah Barat berbatasan dengan GKJ Prambanan, dan sebelah

Utara berbatasan dengan GKJ Klaten pepanthan Karangnongko.29 Bagi jemaat-

jemaat Kristen yang berada di batas yang telah disebutkan di atas tadi, akan lebih

mudah dan dekat apabila mengikuti kebaktian hari Minggu di pepanthan

Gondangwinangun.

Warga jemaat yang baru adalah jemaat Kristen yang berada di sekitar

wilayah Kecamatan Jogonalan sampai daerah perbatasan dengan Kecamatan

Kebonarum, Karangnongko, dan Gantiwarno. Tuhan memanggil umat-Nya di

Gondangwinangun.

Pada tahun 1937 Bapak Prawiroharsono menerima sakramen permandian

kudus. Bapak Prawirolah yang pertama-tama menerima panggilan Tuhan menjadi

orang Kristen di Gondangwinangun, sebagai anggota Gereja Kristen Jawa

Klaseman Klaten. Masyarakat Kristen Gathak, Minggiran dan Sumyang

semuanya sebagai anggota Gereja Kristen Jawa Klaseman Klaten dan kemudian

29 Lihat peta wilayah pelayanan GKJ Gondangwinangun, lampiran 1. hal. 89.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

28

menjadi warga Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun sebagai wilayah

pembiakan dari Gereja Kristen Jawa K laten.

Kegiatan belajar mengajar, Veervolg School juga menyelenggarakan

pendidikan patvender KMI ( Kepanduan Masehi Indonesia ) di waktu sore, oleh

guru Wignyohartono dan Prawiroharsono. Pada awal dan menjelang tutup tahun

ajaran, dilaksanakan kunjungan oleh guru kepada murid-muridnya dengan maksud

pembinaan yang bersifat pengabaran Injil. Juga menye lenggarakan peringatan

hari-hari besar Kristen. Maka makin bertambahlah pengenalan, pengertian, dan

arti Kristen bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja Veervolg School. Oleh

karena itu maka dapatlah diselenggarakan Zondag -School ( Sekolah Minggu )

yang dilayani oleh Praptoharsono dan Prawiroharsono. Bahkan juga dapat

dilakukan kebaktian Minggu sore. Sekolah Zending Veervolg School juga

menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Tegalyoso, dalam hal renungan bagi

pasien yang beragama Kristen seminggu 1x pada pagi hari yang telah ditentukan.

Tahun 1957 diadakan kegiatan Reuni siswa Veervolg School

Gondangwinangun yaitu para anak didik Wignyosubroto. Dalam kegiatan ini juga

sekaligus sebagai perayaan peringatan hari Paskah, yang dilaksanakan di rumah

Bapak Mangunwidagdo, Karang, Plawikan, Jogonalan. Perayaan Paskah ini

didukung dan dimeriahkan juga oleh umat Kristen kampung Minggiran yang

digerakkan oleh Bapak Joyohartono dkk dengan bimbingan Bapak

Prawiroharsono. Tuhan berkenan memanggil umatNya melalui perayaan Paskah

ini. Pada perayaan Natal Desember 1959, lebih dari 50 orang menerima

Permandian Kudus di GKJ Klaseman Klaten. Ini merupakan Permandian Kudus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

29

terbesar dari masa-masa sebelumya. Maka makin meluaslah wilayah pelayanan

karya Allah sehingga meliputi kampung Jetis , Kebonarum, Pucung, Prawatan,

Nolojayan, Thitang, Sumyang dan Karangdukuh. Dengan semakin luas wilayah

pelayanan ini berarti bahwa Allah telah bekerja di wilayah Jogonalan, maka oleh

Majelis GKJ Klaseman Klaten, umat Kristen di Gondangwinangun dinyatakan

sebagai kelompok blok VI dan di Sumyang dan sekitarnya sebagai blok VII

wilayah GKJ Klaten.

Sebenarnya kehidupan pepanthan Gondangwinangun pada tahun 1964 -

1967 dalam situasi dan kondisi yang kurang menguntungkan baik di bidang sosial

ekonomi maupun sosial politik. Namun di bidang rohani sungguh mendapat

mukjizat dari Tuhan. Tuhan berkenan memakai dan menyertai umatnya untuk

berpartisipasi dalam karyanya. Pepanthan Gondangwinangun dapat berkembang

pesat baik secara kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu pemerintah dan

masyarakat bersedia mengakui keberadaan umat Kristen pepanthan

Gondangwinangun wilayah Jogonalan.

Berdasarkan kehidupan dan perkembangan pepanthan Gondangwinangun

(Blok VI Gondangwinangun dan blok VII Sumyang) maka Majelis GKJ Klaten

menyarankan agar siap didewasakan. Meskipun anggota Majelis di Pepanthan

menyatakan belum mampu di segala bidang lebih-lebih bidang ekonomi dan

pengetahuan bergereja, namun sidang memutuskan membentuk panitia persiapan

pendewasaan pada bulan April 1965.

Dalam lingkungan GKJTS dianut 3 kriteria untuk menentukan Gereja

dewasa, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

30

1. Gereja Dewasa penuh, artinya sudah bermajelis dan sudah berpendeta sendiri .

2. Gereja yang belum dewasa penuh, artinya sudah bermajelis tetapi belum

berpendeta.

3. Gereja yang belum bermajelis dan belum berpendeta langsung dibina oleh

Gereja Induknya 30.

Usaha panitia persiapan pendewasaan antara lain:

a. Melengkapi sarana ibadat

Merintis mengumpulkan tempat duduk yang diserahkan oleh para anggota

jemaat, serta mencari bantuan dari warga terpandang.

b. Mengumpulkan dana:

Mencari bantuan dari para warga jemaat dan donatur s ecara syah

c. Menyalurka n bantuan dari himpunan sosial Gerejani:

Menyampaikan pemberian bulgur, susu, bahan pakaian dan pakaian jadi

kepada warga jemaat ( bahan dari GKN ).

Pepanthan Gondangwinangun merupakan bagian dari GKJ Klaten yang

didewasakan pada tanggal 11 April 1967. Pada saat pendewasaan, warga

pepanthan Gondangwinangun berjumlah 365 jiwa.

Setelah dilakukan pendewasaan pepanthan Gondangwinangun berubah

menjadi GKJ Gondangwinangun. Pada pentabisan pendewasaannya diundang

pendeta-pendeta dan utusan Sinode, pendeta dan wakil majelis se Klasis

Surakarta, Pendeta S. Notodiryo dan seluruh anggota Majelis GK J Klaten, dan

30 Gereja tipe ke-3, sekarang ini disebut “ pepanthan “ ia dibina dan berada di bawah Gereja tipe ke-1atau tipe ke-2 dan bilamana sudah dip andang dapat berdiri sendiri, maka ia didewasan oleh Gereja induknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

31

Majelis GKJ Gondangwinangun juga mengundang Muspika, Lurah, Kades,

Kepala KUA, jawatan dinas dalam wilayah Kawedanan Gondangwinangun.

Pentabisan Pendewasaan dilaksanakan oleh:

1. Pendeta Notodiryo dan seluruh anggota Majelis GKJ Klaten

2. Pendeta dan wakil Majelis se Klasis Surakarta

3. Pendeta -pendeta utusan sinode

Atas keputusan klasis Surakarta, Pendeta Sudiharto ditugasi sebagai

Pendeta Konsulen yang pertama di Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun.

Sidang Majelis pertama bertempat di kamar / ruang M Dibyo Suwarno, dengan

keputusan sebagai berikut :31

1 Tempat ibadat tetap menggunakan sebuah ruang di rumah Bapak

Mangunwidagdo Karang, Plawikan, Jogonalan, Klaten dengan pengaturan

seperlunya.

2. Pela ksanaan ibadat Sabat ( Minggu ) : 1 Kali mulai pukul 08.00.

3. Tempat Sidang Majelis di rumah Bapak Dibyo Suwarno dengan menjamin

kerahasiaan secara ketat.

4. Melengkapi kelembagaan Gerejani .

a. KPI diketuai oleh Bapak Prawiroharsono.

b. KWG diketuai oleh Ibu Abdul Rahman.

c. Kompalok diketuai oleh Bapak Suroto.

d. Kosming diketuai oleh Bapak T. Ranto Atmojo .

31 Lihat lampiran 2. hal. 90, 91 dan 92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

32

Gereja Kristen Jawa Klaten sebagai Gereja induk memberikan

peninggalan kepada Gereja Kristen Gondangwinangun berupa32:

1. Satu (1) buah Kitab Suci besar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang

berbahasa Jawa

2. Satu (1) buah mimbar kecil

Dengan didewasakannya GKJ Gondangwinangun maka Gereja Klaten

sudah tidak lagi mempunyai tanggung jawab terhadap Gereja Gondangwinangun.

Gereja Gondangwinangun memiliki wilayah dengan batas Timur berbatasan

dengan GKJ Kebonarum, Selatan berbatasan dengan GKJ Wedi, Barat berbatasan

dengan GKJ Prambanan, dan Utara berbatasan dengan GKJ Klaten pepanthan

Karangnongko. Bagi jemaat-jemaat Kristen yang berada di batas yang telah

disebutkan di atas tadi, akan lebih mudah dan dekat apabila mengikuti kebaktian

hari Minggu di pepanthan Gondangwinangun.

Mekanisme penggembalaan diatur menjadi 3 wilayah :

Blok I : meliputi Depra Karangdukuh, Plaw ikan, Basin

Blok II : meliputi Depra Sumyang, Bakung, Cabean

Blok III :meliputi Depra Kraguman, Prawatan Gumul, dukuh

Nolojayan, Gondangan.

32 Tri Yundanto Ts dkk, Sejarah GKJ Klaten, Klaten 1987, hal. 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

33

BAB III

PERKEMBANGAN GEREJA KRISTEN JAWA GONDANGWINANGUN

DARI TAHUN 1967-1981

A. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat, serta Sumbangan dari

Perkembangan GKJ Gondangwinangun Tahun 1967-1981.

Perkembangan Gereja tentu dipengaruhi berbagai faktor yang mendorong

dan faktor penghambatnya. Seperti juga yang telah dialami oleh GKJ

Gondangwinangun, berbagai faktor pendorong dan penghambat telah dilalui

seiring dengan perkembangannya dalam periode tahun 1967-1981.

1. Faktor pendorong perkembangan GKJ Gondangwinangun tahun 1967-1981.

Adapun faktor -faktor pendorong dari perkembangan GKJ

Gondangwinangun selama 15 tahun tersebut adalah sebagai berikut :

a. Peranan Jemaat.

Peranan jemaat di sini diart ikan sebagai keaktifan jemaat dalam mengikuti

kegiatan-kegiatan yang diselanggarakan oleh Gereja melalui komisi-komisi yang

telah terbentuk. Melalui kegiatan tersebut jemaat dapat mengajak tetangga

ataupun saudaranya yang non Kristen untuk berperan serta dalam perlombaan

yang diadakan di Gereja, misalnya dalam rangka lomba hari pekan keluarga.

Secara tidak langsung warga yang non Kristen ini tertarik menjadi seorang Kristen

dan kemudian beragama Kristen, karenanya jemaat GKJ Gondangwinangun dapat

bertambah jumlahnya. Pendorong perkembangan GKJ Gondangwinangun adalah

peran warga jemaat yang sudah dewasa. Para orang tua dengan kesadarannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

34

mengikutsertakan anak-anak mereka untuk mengikuti baptis anak. Keadaan ini

membuat perkembangan jumlah umat di GKJ Gondangwinangun mengalami

peningkatan, karena anak-anak telah diarahkan pada ajaran Kristus dan lahirnya

umat baru tersebut diharapkan menjadi penerus perkembangan GKJ

Gondangwinangun.

b. Kondisi sosial.

Umat Kristen merupakan warga minoritas, meskipun sebagai umat

minoritas akan tetapi hubungan yang baik tetap tercipta di antara masyarakat yang

non Kristen dengan masyarakat Kristen. Sebagai contoh: di wilayah Nganten dan

Sumyang yang termasuk bagian wilayah pelayanan GKJ Gondangwinangun,

masyarakat non Kristen sering membantu apabila ada pekerjaan atau kegiatan

yang memerlukan bantuan mereka, kegiatan kerja bakti yang dilakukan di

lingkungan GKJ Gondangwinangun ini juga dilakukan bersama-sama penduduk

sekitar. Suasana sikap toleransi yang dikembangkan oleh kedua belah pihak

mendukung perkembangan GKJ Gondangwinangun. Kondisi lain yang ikut

mendukung perkembangan GKJ Gondangwinangun yaitu menyangkut kehidupan

sesama umat Kristen, baik di lingkungan GKJ Gondangwina ngun maupun dengan

jemaat dari Gereja lain. Bentuk kerja sama dengan Gereja Katolik dapat dikatakan

baik, terutama hubungan formal ini sering dilakukan melalui peringatan-

peringatan hari raya Kristen yang dilakukan secar a bersama. Pada tahun 1967

diselenggarakan musyawarah bersama antara Gereja Roma Katolik dengan pihak

DWG dan pada tahun yang sama pula kedua belah pihak bersama-sama mengikuti

Musyawarah Agama Jawa Tengah di Semarang. Di dalam wadah kerja sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

35

tersebut, ada yang menjadi salah satu pengurusnya, dengan berbagai kegiatan

tersebut maka akan memotivasi para jemaat untuk terlibat aktif dalam kegiatan

yang dilakukan dalam ruang lingkup intern yaitu di Gereja tempat jemaat tersebut

tercatat sebagai anggotanya.

c. Kepemimpinan.

Yang dimasud dengan kepemimpinan ini semata -mata bukanlah seorang

pemimpin yang digambarkan sebagai seorang yang diktator di mana segala

sesuatu keputusan berada di tangannya. Pendeta di dalam Gereja Kristen Jawa

bukanlah penentu semua kebijakan dari jemaat di mana pendeta tersebut menjadi

gembalanya, pelayan dan bapak. Bila ketiga sikap tersebut ditela ah maka yang

muncul adalah sikap kesabaran. Gembala di sini adalah gembala yang

menggambarkan suka memelihara, bertanggung jawab melindungi orang yang

dipimpin.33

Sampai dengan usianya yang sudah 15 tahun, tidak pernah terlepas dari

kinerja para Majelis yang juga terdiri dari pendeta dan penatua beserta para

anggotanya. Meskipun mereka berganti-ganti di dalam menduduki jabatan

gerejawi akan tetapi tetap saja secara bersama-sama menjalankan tugas pelayanan

di GKJ Gondangwinangun. Suasana cinta kasih berdasarkan ajaran Kristus telah

melingkupi para anggota Majelis dengan jemaat lainnya untuk mengembangkan

diri sehingga Gereja mempunyai kemajuan yang berarti.

d. Kondisi Ekonomi.

33 Hadi Purnomo, Benih Yang Tumbuh dan Berkembang di Tanah Jawa, Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen, 1988, hal. 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

36

Kondisi ekonomi merupakan faktor yang cukup berperan penting di dalam

perkembangan GKJ Gondangwinangun. Dapat dikatakan bahwa seluruh

kebutuhan Gereja ditangung bersama oleh warga Gereja tersebut. Kemampuan

atau besarnya persembahan yang diberikan oleh warga Gereja sangat menunjang

kemajuan Gerejanya. Sedangkan besarnya persembahan itu tentu saja berkaitan

erat dengan kemampuan warga Gereja ditinjau dari segi ekonomi. Jenis-jenis

persembahan yang ada di GKJ Gondangwinangun:34

1) Persembahan bulanan dan persembahan kebaktian hari Minggu, yang pada

umumnya dikenal 4 macam kantong persembahan yaitu persembahan untuk

Gereja, pekabaran Injil, diakonia, pembangunan Gereja. Sering ditambah satu

kantong persembahan lagi yaitu kantong persembahan istimewa atau mirunggan.

Di samping itu mas ih ada lagi pemasukan keuangan Gereja yang berasal

dari kegiatan-kegiatan pekan keluarga, pekan Pentakosta, menyewakan gedung

dan peralatan, serta bantuan dari Gereja tetangga atau Gereja patner untuk

kegiatan pekabaran Injil dan pelayanan.

2) Persembahan yang berupa natura : Warga Gereja mengumpulkan beras, kelapa,

bahan bangunan, mebel, ternak dan unggas. Pengumpulan persembahan ini diatur

oleh Majelis, atau ditangani oleh para pemuda atau para pemberi persembahan

tersebut menyampaikannya secara langsung kepada Gereja.

Selain itu banyak sekali persembahan warga Gereja yang diberikan secara

tidak langsung, yaitu pada waktu mereka mengadakan perayaan hari raya Kristen,

menerima tamu kegiatan pengaderan.

34 Hasil wawancara dengan Saudara Suharyanto, penata usaha GKJ Gondangwinangun di Gereja 5 Juni 2006, pukul 11.30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

37

Besarnya persembahan pada setiap persembahan yang dilakukan di GKJ

Gondangwinangun tergantung pada kemampuan anggota jemaat GKJ

Gondangwinangun. Dengan persembahan yang telah diberikan oleh jemaat

kebutuhan Gereja dapat terpenuhi. Hasil-hasil dari persembahan tersebut

digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup Pendeta, Pegawai Kantor Gereja,

untuk pembangunan pastori Gereja, serta renovasi gedung Gereja dan biaya-biaya

lain yang menyangkut program-progran Gereja, pembangunan gedung Gereja

pepanthan Pucung / Nganten.

2. Penghambat perkembangan GKJ Gondangwinangun Tahun 1967-1981.

Perjalanan perkembangan GKJ Gondangwinangun selama 15 tahun tidak

begitu saja berjalan dengan mulus dan tanpa rintangan. Berikut ini akan diuraikan

beberapa hal yang menjadi penghambat dari perkembangan dari GKJ

Gondangwinangun.

Penghambat dari perkembangan GKJ Gondangwinangun.

a. Persaingan jemaat

Faktor jemaat seperti sudah diuraikan di dalam faktor pendorong dapat

juga dikatakan sebagai faktor penghambat. Hal ini dikarenakan umat yang ada di

GKJ Gondangwinangun bersifat heterogen, misalnya jika dilihat dari profesi yang

digeluti masing-masing jemaat seperti PNS, dokter, guru, polisi, buruh pedagang

dan masih banyak profesi lainnya. Wajar apabila umatnya kemudian mempunyai

kualitas yang berbeda-beda. Di samping itu jika terdapat beberapa orang yang

cukup aktif dalam kegiatan Gereja sedangkan yang lainnya tidak aktif sehingga

akan timbul persaingan dan rasa rendah diri bagi anggota yang tidak aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

38

Masalah seperti ini menjadi faktor penghambat, karena kehidupan menggereja

tidak didasarkan atas iman dan cinta kasih Kristus akan tetapi diisi dengan

kekecewaan dengan sesama warga.

b. Krisis generasi muda sebagai warga Gereja

Faktor penghambat lainnya adalah berkurangnya generasi muda karena

mendapatkan pekerjaan di luar kota Klaten, menjadi tidak aktif kembali. Hal ini

terjadi karena sebelumnya tidak dipersiapkan generasi penerusnya sehingga

pengurus-pengurus baru mulai lagi dari nol.

3. Sumbangan GKJ Gondangwinangun Bagi Masyarakat di Lingkungan

Sekitarnya

Sumbangan yang telah diberikan oleh GKJ Gondangwinangun terutama

bagi masyarakat di lingkungan Gereja (umum), telah diwujudkan melalui berbagai

kegiatan baik yang dilakuka n oleh majelis maupun oleh komisi. Tetapi yang perlu

diperjelas kembali yaitu bahwa memang harus diakui peran atau sumbangan GKJ

Gondangwinangun yang diwujudkan melalui pendirian-pendirian yayasan yang

belum begitu besar baik di dalam maupun di luar wilayah Gondangwinangun.

Tujuan didirikanya yayasan ini ialah untuk menjadi alat kesaksian dan pelayanan.

Bentuk sumbangan yang telah diberikan oleh GKJ Gondangwinangun terdiri dari

berbagai macam, antara lain dalam bentuk pemberian bulgur , pakaian pantas

pakai kepada masyarakat yang memerlukan, memberikan bantuan kepada yayasan

Panti Wreda di Kabupaten Klaten, aksi kasih dengan memberikan bantuan

pengobatan murah di wilayah pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

39

B. Perkembangan Pelayan an Jemaat di GKJ Gondangwinangun dari Tahun

1967-1981 .

Sebelum menjadi Gereja dewasa, jemaat GKJ Gondangwinangun baru

mempunyai beberapa orang majelis itu pun seringkali ditugaskan ke Gereja lain

sesinode atau tidak memperpanjang masa tugas pelayananya di GKJ

Gondangwinangun. Untuk keperluan pendeta, GKJ Gondangwinangun masih

meminta bantuan dari GKJ Klaten.

Meskipun telah didewasakan oleh GKJ Klaten Tahun 1967 akan tetapi

pada saat itu belum mempunyai pendeta yang menggembalakan jemaat di GKJ

Gondangwinangun. Pendeta memang belum dimiliki oleh jemaat GKJ

Gondangwinangun di masa-masa awal pendewasaannya, akan tetapi sebuah

susunan majelis untuk yang pertama kalinya telah dimiliki oleh jemaat GKJ

Gondangwinangun.

“ Majelis tersebut terdiri dari 5 pria adapun nama-nama jemaat yang pertama tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bapak Aris Prawirosusanto Sebagai ketua 2. Bapak Setyo Joyohartono Sebagai Penulis 3. Bapak M. Dibyo Suwarno Sebagai Aktaris 4. Bapak S. BrotoSudianto Sebagai Anggota 5. Bapak Notohadisiswoyo Sebagai Anggota”.35

Jabatan majelis jemaat yang ada pada saat itu tentu saja masih terdiri dari

diaken dan penatua. Hal ini dikarenakan belum hadirnya seorang pendeta sebagai

salah satu bagian dari kemajelisan GKJ Gondangwinangun. Atas keputusan Klasis

Surakarta Pendeta Sudiharto ditugasi sebagai pendeta konsulen yang pertama di

GKJ Gondangwinangun. Untuk penjelasan selanjutnya mengenai perkembangan

35 Lihat lampiran 3. hal. 93.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

40

kedudukan diaken atau penatua yang ada di GKJ Gondangwinangun selalu

mengalami perubahan. Perubahan di sini dikarenakan terdapat pergantian

personil. Sejak didewasakan sampai dengan saat ini pendeta yang pernah

melayani di GKJ Gondangwinangun adalah

1. Pdt. Sudiharto ( Konsulen ) : 1967- 9 Mei 1968

Setelah jemaat GKJ Gondangwinangun didewasakan oleh GKJ Klaten.

GKJ Gondangwinangun belum mempunyai pendeta sendiri, atas keputusan Klasis

Surakarta, Pendeta Sudiharto ditugasi sebagai pendeta konsulen yang pertama

yang akan menggembalakan jemaat di GKJ Gondangwinangun. Salah satu hasil

kerja dari para majelis yang pertama setela h mempunyai pendeta yaitu

memberikan bantuan pelayanan berupa usaha pekabaran Injil yang diarahkan ke

daerah Pucung Kraguman dan Nolojayan serta sekitarnya.

Pada awal tahun 1966 Majelis membentuk panitia yang branggotakan :

Aris Prawirosusanto, Prawiroharsono dan S. Kismowiyono untuk berusaha

menarik kembali gedung Veervolg School yang saat itu digunakan untuk

penyelenggaraan SD Karangdukuh. Atas tuntunan Tuhan, panitia berhasil menarik

kembali gedung tersebut setelah diadakan pembicaraan kekeluargaan dengan

Lurah Karangdukuh.

Kemudian segera ditempati oleh SKP Kristen Boyongan dari desa

Jabungan, Jetis, Kebonarum. Sebagai tanda terima kasih atas keberhasilan panitia

tersebut, maka YPKK dengan ketuanya Mangunsusanto menyerahkan semua

tanah beserta bangunannya yang terletak di sebelah Barat jalan kepada masyarakat

Kristen Gondangwinangun (dengan surat no: 35/D.2/ IX/ 66, tanggal 3 Mei 1966).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

41

Karena tempat kebaktian yang semula di rumah Mangun Widagdo sudah

tidak memadai lagi, dan juga lebih mantap dan nyata pemilikan tanah Veervolg

School yang saat itu masih digunakan SD Karangdukuh, maka kebaktian pindah,

menggunakan 3 ruang kelas bagian selatan mulai 4 pebruari 1966.

Pendidikan agama Kristen secara formal telah dilaksanakan di SKP

Kristen. Namun atas permintaan dari Dinas Pendidikan, maka atas nama Majelis,

Aris Prawirosusanto melaksanakan pendidikan agama Kristen di SD Plawikan,

SD Trunuh, SD Jetis, SMPN Jogonalan, SMEA Negeri Gondangwinangun, dan

STN Kebonarum. Hal ini terpaksa dilaksanakan karena belum adanya guru-guru

agama Kristen yang berpendidikan.

Sidang Majelis 5 Juli 1966 memutuskan tentang keadaan keuangan Gereja,

membentuk panitia pembangunan gedung Gereja pada tanggal 17 April 1967.

“ Kegiatan panitia pembangunan Gereja yaitu: a. Mencari sumber dana yang berasal dari : anggota jemaat umum,

anggota jemaat terpandang, donatur orang Kristen di luar daerah, dan mengurus bantuan lewat Klasis Surakarta Barat maupun deputat Sinode.

b. Usaha persiapan bahan bangunan dasar c. Memperkuat letak kedudukan tanah bagian selatan pemberian atau

pelimpahan dari YPKK Klaten. (dengan surat no: 35/D.2/ IX/ 66, tanggal 3 Mei 1966).

d. Mendirikan tembok bangunan beserta kusen-kusennya seluas 10X20 Meter, dengan sebagian besar dikerjakan secara gotong royong seluruh warga jemaat dan selesai bulan pebruari 1968 dan dilanjutkan oleh T. Notoha disiswoyo. Pembangunan ini selesai hingga dapat dipergunakan untuk beribadat pada awal tahun 1972.”36

Sidang Majelis 9 Mei 1968 menerima laporan dan penyerahan tugas dari

pendeta Sudiharto selaku pendeta konsulen digantikan oleh Pdt. St. Widyosudarno

dari GKJ Prambanan.

36NN, Ibid, hal. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

42

2. Pdt. Stefanus Widyo Sudarno ( Konsulen ) : 1968 – 10 Januari 1969

Belum lama menjadi pendeta konsulen di GKJ Gondangwinangun sudah

ditugaskan ke daerah lain. Pdt. Stefanus Widyosudarno adalah Pendeta jemaat

GKJ Prambanan dan kemudian ditugaskan sebagai Pendeta di Gereja Kristen

Pemantang Siantar.37

Sidang Majelis tanggal 10 Januari 1969 melepaskan Pdt. Stefanus

Widyosudarno sebagai Pendeta konsulen38. Kemudian digantikan oleh Pendeta

Sukarno dari GKJ Pedan sampai tanggal 11 April 1972

3. Pdt. Sukarno : 1969- 11 april 1972 ( Konsulen )

Selama belum mempunyai pendeta yang tetap dan masih dilayani oleh

seorang pendeta konsulen, pada tahun 1969 pendeta Sukarno diberi tugas sebagai

guru jemaat di GKJ Gondangwinangun. Selama pelayanannya di GKJ

Gondangwinangun, kegiatan bagi para remaja dan pemuda terutama kegiatan

persekutuan mendapat kemajuan yang pesat. Pada tahun 1972 direncanakan

untuk pemanggilan pendeta yang pertama .39

4. Pdt. Stefanus Widyo Sudarno : 11 April 1972 – 10 April 1981

Pemanggilan Pendeta mulai dirintis dalam sidang Majelis tanggal 7

Pebruari 1971 dipimpin oleh T. Notohadisiswoyo dengan bimbingan pendeta

Sukarno selaku pendeta konsulen.

“ Sidang membentuk panitia pemanggilan Pendeta dengan komposisi personalia sebagai berikut:

37 Hasil wawancara dengan Bp.Suyatno, Majelis GKJ Gondangwinangun di Gereja 10 Juli 2006 , pukul 11.00 38 Pendeta konsulen adalah pendeta yang untuk sementara ditugaskan untuk membentu pelayanan disebuah Gereja yang belum mempunyai pendeta. 39 Hasil wawancara dengan Bp.Sutomo, Pendeta GKJ Gondangwinangun di Gereja 30 Mei 2006, pukul 10.30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

43

Penasehat : Pdt. Sukarno, T. Notohadisiswoyo. Ketua I : K. Sosroatmojo Ketua II : Aris Prawiro susanto Sekertaris : Lasthiyarno Bendahara : Suharno Harnowardoyo Seksi Perumahan : Prawiroharsono

: S. Joyohartono Seksi Perlengkapan : Cs. Tjokropawiro

: FX Sunardi : Margono : S. Brotowiyono

Panitia dilantik pada hari kamis tanggal 11 Pebruari 1971, dilanjutkan rapat dengan hasil keputusan sebagai berikut : a. Menentukan calon Pendeta : 1) Pdt. St. Widyosudarno dari Gereja Kristen Pemantang Siantar Medan. 2) Sri Sadono kertopati mahasiswa Teologia tingkat VI Jakarta 3) Sukarman, pembantu Pendeta Karanggede GKJ Simo. 4) Endro Warsono mahasiswa Teologia tingkat VI Jakarta b. Mengusulkan kepada Majelis agar panitia persiapan pemanggilan pendeta dengan masa tugas berakhir sampai penabisan pendeta terpanggil. Sidang istimewa majelis tanggal 20 Pebruari 1971 menyimpulkan calon Pendeta dua orang ialah : 1) Sri Sardono kertopati 2) Endro warsono Dua orang calon Pendeta tersebut agar segera diperkenankan dengan melayankan kotbah dan menuntun katekisasi di blok-blok. Sidang Majelis tanggal 10 Maret 1971 memutuskan dua orang calon pendeta ialah : 1) Pdt. St. Widyosudarno 2) Endro Warsono.”40

Pemilihan calon pendeta dilaksanakan dalam sidang Majelis terbuka pada

tanggal 28 Maret 1971. Calon pendeta terpilih ialah Pdt. St. Widyosudarno.

Kemudian ditabiskan pada tanggal 11 April 1972, tepat GKJ Gondangwinangun

berusia 5 tahun. Setelah mempunyai pendeta yang baru, kemudian dibutuhkan

pegawai yang membantu tugas pendeta terutama masalah administrasi. Pegawai

baru tersebut adalah Bp. Lastyarno selaku pegawai TU Gereja dia yang melayani

keperluan jemaat GKJ Gondangwinangun selama 15 tahun. Selama pelayanannya

40 NN, op. cit., hal. 10 dan 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

44

GKJ Gondangwinangun mendapatkan kemajuan yang sangat pesat, struktur

kemajelisan di GKJ Gondangwinangun mulai dilakukan pembidangan-

pembidangan pada struktur kemajelisan.

C. Perkembangan Umat, Peranan dan Keterlibatan Jemaat dalam Kegiatan

yang Dilaksanakan di GKJ Gondangwinangun dari tahun 1967-1981 .

1. Perkembangan umat GKJ Gondangwinangun tahun 1967-1981

Perkembangan yang dimaksud di sini bukan hanya perkembangan secara

kuantitatif tetapi juga secara kualitatif umat atau jemaat Gondangwinangun.

Berikut akan dijelaskan mengenai perkembangan GKJ Gondangwinangun ditinjau

dari jumlah jemaatnya, kemudian kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan,

perkembangan pelayanan Tuhan dari tahun 1967 sampai 1981.

Perkembangan jemaat selama kurun waktu antara tahun 1967 sampai

dengan tahun 1981 dapat dilihat dalam beberapa faktor yang turut berperan

penting dalam proses perkembangan umat di GKJ Gondangwinangun. Aspek

yang pertama adalah perkembangan dalam hal kuantitasnya yang secara khusus

akan disajikan mengenai data -data perkembangan yang berupa angka -angka di

dalam tabel yang berisi tentang pertambahan jemaat yang telah dibaptis dan sidi,

atestasi masuk dan atestasi keluar tidak dicantumkan data berupa angka karena

pada tahun 1982 baru dimulai secara aktif pendataannya. Selain tabel

pertambahan jemaat juga dicatat pengurangan jemaat yang disebabkan oleh warga

Gereja yang meninggal dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

45

Aspek yang kedua adalah perkembangan yang menyangkut segi kualitas

dari jemaat yang mendukung keberadaan GKJ Gondangwinangun sampai dengan

tahun 1981 kondisi, hubungan serta keimanan yang berlangsung dalam kehidupan

kegerejaan selama kurun waktu 15 tahun sejak masa proses pendewasaannya ini

sekiranya dapat dijadikan suatu sarana untuk melihat bahwa bagaimana mengenai

perkembangan umat jika dilihat dari segi kualitas. Sedangkan mengenai tingkat

peran serta jemaat dalam kehidupan Gereja, terutama tentang kegiatan-

kegiatannya dan keterlibatan jemaat dalam setiap kegiatan tersebut adalah hal

yang akan diuraiakan kemudian.

Perkembangan selalu identik dengan adanya pengertian suatu proses

berkembang, yaitu di mana sesuatu dari kecil yang berubah menjadi besar, baik

dalam hal bentuk maupun jumlah. Tetapi meskipun begitu, kata perkembangan

yang digunakan dalam bagian ini tidaklah tepat bila mengacu pada pengertian di

atas. Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan bahwa jumlah umat di GKJ

Gondangwinangun dari waktu-kewaktu mengalami kenaikan dan penurunan.

Perkembangan jumlah umat di GKJ Gondangwinangun dalam kurun

waktu hampir 15 tahun ini dapat dikatakan mengalami perubahan-perubahan.

Jumlah anggota dan jumlah pengunjung berbeda, hal ini dikarenakan banyak

anggota yang berada di luar kota. Mereka tetap menjadi anggota dari GKJ

Gondangwinangun, meskipun tempat mereka sekolah atau bekerja berada di luar

kota. 41 Hampir setiap tahun ada pertambahan jumlah umat, tapi juga terjadi

pengurangan jumlah umat. Jumlah penambahan dan pengurangan ini bervariasi.

41 Hasil wawancara dengan Ibu Wanti, TU Gereja, di Gereja, pada tanggal 3 Mei 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

46

Dalam satu tahun kadang jumlah penambahan lebih besar dari pengurangan,

sehingga jumlah secara keseluruhan bertambah. Namun yang terjadi dapat pula

sebaliknya. Perkembangan umat dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel Jumlah Umat GKJ Gondangwinangun Tahun 1967-198142

Tahun 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976

Jumlah 365 - - - - 843 - - - -

Tahun 1977 1978 1979 1980 1981

Jumlah - 907 1076 - -

Kolom yang kosong ( - ) tidak ada pendataan mengenai jumlah pengunjung (umat) pada tahun tersebut.

Adanya pertambahan jemaat di GKJ Gondangwinangun ini melalui

beberapa cara. Cara yang pertama yaitu melalui pembaptisan bayi ( anak ). Bayi

yang telah lahir pada keluarga yang menjadi warga GKJ Gondangwinangun dan

kemudian dibaptis diakui secara sah sebagai warga Gereja yang bersangkutan.

Selain itu juga ada cara yang lain yaitu dengan adanya mutasi. Mutasi di sini

adalah jemaat Kristen yang berasal dari Gereja di luar GKJ Gondangwinangun,

yang karena sesuatu hal harus berdomisili di Gondangwinangun dan kemudian

menjadi warga GKJ Gondangwinangun. Sesuai dengan tata cara yang telah

berlaku maka warga yang berasal dari luar GKJ Gondangwinangun tersebut harus

membawa surat yang telah disahkan oleh Gereja asalnya atau sering disebut

dengan surat atestasi keluar. Setelah membawa surat atestasi keluar yang telah

disahkan dan mendapat surat atestasi masuk atau penerimaan dari GKJ 42 Data jumlah jemaat dari tahun 1967-1979 dikutip dari Sejarah GKJ Gondangwinangun tulisan Nikodemus Suramto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

47

Gondangwinangun maka secara resmi menjadi anggota GKJ Gondangwinangun.

Penambahan lain selain baptisan dan mutasi yaitu dengan sidi atau mengaku

percaya, dalam hal ini orang tersebut sudah dibaptis anak pada saat dia masih

anak-anak atau telah menerima baptis dewasa. Berikut akan disajikan beberapa

data dalam angka mengenai adanya penambahan anggota berdasarkan sidi,

baptisan anak, catatan ini dimulai dari tahun 1982 dikarenakan pada tahun 1982

ini baru dimulai secara rutin pembuatan Buku Laporan Kerja Dan Evaluasi

Program Kerja . Meskipun telah dibuat sejak tahun 1982 tetapi terdapat beberapa

pendataan jemaat baik pengurangan ataupun pertambahan yang didata dengan

tidak terperinci dan rutin.

Tabel Baptis Anak43

Tahun 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974

Jumlah 155 136 170 140 69 21 22 5

Tahun 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981

Jumlah 11 19 9 39 4 5 22

Tabel Baptis dewasa / Sidi ( mengaku percaya)44

Tahun 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974

Jumlah 95 62 145 66 32 5 13 5

43 Buku Induk GKJ Klaten, hal. 430-840. 44 Ibid hal. 340-830.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

48

Tahun 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981

Jumlah 3 8 2 10 4 11 8

Selain pertambahan jemaat di GKJ Gondangwinangun juga mengalami

pengurangan atau penurunan. Sebab-sebab dari pada pengurangan ini antara lain

dikarenakan oleh adanya berbagai hal. Adapun sebab-sebab tersebut yang pertama

merupakan proses alami yaitu karena meninggal dunia. Anggota Gereja yang

sudah meninggal dunia otomatis sudah dihapus dari daftar keanggotaan warga

GKJ Gondangwinangun. Berikut tidak disajikan jumlah umat yang telah

meninggal dunia antara tahun 1967-1981 karena tahun 1982 baru dimulai secara

rutin pembuatan B uku Laporan Kerja dan Evaluasi Program Kerja.

Sebab yang kedua hampir sama dengan penambahan jumlah anggota

jemaat ( umat ) di lingkungan GKJ Gondangwinangun, yaitu melalui mutasi,

mutasi yang dimaksud yaitu mutasi keluar sebagai jemaat GKJ

Gondangwinangun. Hal ini dikarenakan adanya sebab khusus di mana warga

Gereja tersebut harus meninggalkan Kabupaten Klaten, biasanya karena alasan

pekerjaan atau menempuh studi di lain kota, sehingga harus keluar

keanggotaannya dari GKJ Gondangwinangun. Untuk itu GKJ Gondangwinangun

memberikan surat penyerahan penggembalaan kepada Gereja di tempatnya yang

terbaru atau surat atestasi keluar berikut tidak disajikan jumlah umat yang

berkurang dikarenakan atestasi keluar dari anggota jemaat antara tahun 1967-1981

karena tahun 1982 baru dimulai secara rutin pembuatan Buku Laporan Kerja dan

Evaluasi Program Kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

49

Cara yang berikutnya yang menyebabkan adanya pengurangan jemaat

GKJ Gondangwinangun yaitu karena keluar dari agama Kristen. Biasanya

masalah ini dikarenakan proses perkawinan dan kebanyakan kaum wanita yang

mengalami perkawinan KUA keluar dari agama Kristen. 45 Secara pasti tidak

diketahui berapa jumlah anggota yang keluar dikarenakan adanya proses ini.

Sejak didewasakan oleh Gereja Induknya yaitu GKJ Klaten sekitar bulan

April 1967, GKJ Gondangwinangun mulai melakukan berbagai persiapan dan

juga pembenahan di berbagai bidang. Hal ini dimaksudkan untuk lebih

mempersiapkan diri bagi GKJ Gondangwinangun di masa ya ng akan datang.

Sebagai contoh kecil saja mengenai pelaksanaan tugas pokok di dunia ini yaitu

memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar dalam bidang keesaan,

kesaksian dan pelayanan, seperti yang telah tersirat di dalam Firman Tuhan

Matius 28 : 19-20 yang berbunyi demikian :

“ Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepada mu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir jaman.”

Untuk mewujudkan tugas-tugas tersebut, maka GKJ Gondangwinangun

mengadakan kegiatan-kegiatan seperti kebaktian, persekutuan, maupun kegiatan

yang bersifat rohani lainnya. Kegiatan rohani di lingkungan GKJ

Gondangwinangun adalah sebagai berikut :

a. Kebaktian

GKJ Gondangwinangun mengadakan kebaktian sebagai berikut:

45 Hasil wawancara dengan Bp. Kasijo, Diaken GKJ Gondangwinangun di Gereja, 23 Juli 2006, pukul 11.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

50

1) Kebaktian Minggu

Setelah berhasil menarik kembali gedung Veervolg School yang saat itu

digunakan untuk penyelenggaraan SD Karangdukuh. Atas tuntunan Tuhan panitia

berhasil menarik kembali gedung tersebut setelah diadakan pembicaraan secara

kekeluargaan dengan Lurah Karangdukuh. Sebagai tanda terima kasih atas

keberhasilan panitia tersebut, maka YPKK dengan ketuanya menyerahkan semua

tanah beserta bangunannya yang terletak di Barat jalan kepada masyarakat Kristen

Gondangwinangun ( dengan surat no 35/D.2/IX/66, tanggal, 13 Mei 1966 ).

Karena tempat kebaktian di rumah Mangun Widagdo tidak memadai lagi,

maka kebaktian pindah menggunakan 3 ruang kelas bagia n Selatan, mulai 4

Februari 1966.

Setelah didewasakan, ternyata kebaktian di lingkungan GKJ

Gondangwinangun telah mengalami berbagai perubahan. Perubahan tersebut

sebenarnya mengenai waktu pelaksanaan kebaktian. Sekitar tahun 1967 kebaktian

dilaksanakan pa da jam 08.00.

Sidang majelis tanggal 5 Desember 1972 memutuskan: Kebaktian di

Pucung yang bertempat di rumah Bpk Sartono diresmikan tgl 27 Desember 1972

bersamaan dengan perayaan Natal. Dengan demikian GKJ Gondangwinangun

mempunyai dua tempat Kebaktian ya itu :

a) Gereja Induk Ngangkruk Karangdukuh, dengan dua kali pelayanan kebaktian

pukul 07.00 s/d 08.00 dan 09.00 s/d 10.00

b) Gereja Pucung, pelayanan kebaktian pada pukul 09.00 – 10.00 menggunakan

bahasa Jawa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

51

c) Kebaktian pada hari-hari besar agama Kristen antara lain pada hari Natal,

Paskah, Pentakosta, dan lain -lain.

d) Kebaktian pada upacara-upacara khusus, seperti baptis sidi dan pemberkatan

pernikahan. Baptis suci untuk bayi dan pemberkatan pernikahan bisa dilaksanakan

setiap saat bila ada permintaan, sedangkan untuk baptis dewasa dan sidi biasanya

dilaksanakan satu tahun sekali pada bulan Desember. 46

e) Kebaktian Sakramen Perjamuan Kudus.

Kebaktian Sakramen Perjamuan Kudus diadakan secara rutin setiap 3

bulan sekali, dan sakramen Perjamuan Kudus secara khusus dilaksanakan untuk

memperingati Jumat Agung dan Perjamuan Kudus Sedunia pada bulan Oktober.

Perjamuan kudus ini secara khusus diadakan sebagai ujud keesaan dan

penghayatan bersama melalui pengorbanan Yesus Kristus. Di Indonesia bulan

Oktober ini juga bertepatan dengan hari Pekabaran Injil Indonesia yang dirayakan

seluruh Gereja -gereja di Indonesia yang jatuh pada Minggu pertama bulan

Oktober. Pada hari-hari itu diadakan pengumpulan dana khusus untuk kegiatan

Pekabaran Injil di Indonesia. Warga yang boleh ikut dalam Perjamuan Kudus

adalah orang yang sudah disidi dan tidak sedang dalam pamerdi. Sebelum

Perjamuan Kudus warga harus ikut dalam pendadaran atau persiapan perjamuan

kudus. Pendadaran ini dilaksanakan oleh majelis yang bertindak seba gai wakil

Allah untuk menyaksikan kesanggupan warga ikut dalam Perjamuan Kudus.

Pelaksanaan pendadaran diadakan di tiap-tiap wilayah, dan bagi warga yang

berhalangan hadir dalam pendadaran wilayah, masih diberi kesempatan untuk 46 Hasil wawancara dengan Bp.Suyatno, Majelis GKJ Gondangwinangun di Gereja 30 Mei 2006, pukul 10.30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

52

mengikutinya pada hari Jumat sore atau sehari sebelum pelaksanaan Pendadaran

susulan ini dilaksanakan di Gereja.

b. Pelajaran Agama Kristen

Yang dimaksud pelajaran agama Kristen adalah pemahaman ataupun

pelajaran yang harus dipahami oleh jemaat. Pelajaran ini dibagi menjadi beberapa

kelompok yaitu :

1) Sekolah Minggu

Pelajaran ini diberikan pada anak-anak yang masih TK sampai SD dan

diadakan setiap Minggu pagi di Gereja. Sekolah Minggu ini dibimbing oleh guru-

guru yang tergabung dalam komisi sekolah Minggu. 47

2) Prakatekisasi

Prakatekisasi ini diberikan pada remaja tingkat SMP oleh para Majelis

yang telah ditunjuk.

3) Sidi48

Pelajaran ini diberikan pada warga yang akan mengaku percaya atau

menerima sakramen Perjamuan kudus. Pelajaran ini diberikan di Gereja Induk

maupun pepanthan-pepanthan seminggu sekali. Adapun yang mengajarkan adalah

pendeta, jika pendeta berhalangan hadir dibantu oleh asistennya. Pelajaran ini

diberikan dengan sistem paket yang diberikan selama 10 bulan tergantung

kebutuhan. Para calon penerima sidi ini setelah menerima pelajaran selama 10

47 Komisi Sekolah Minggu setelah terdapat peraturan baru dari sinode diganti menjadi komisi anak. 48 Sidi atau mengaku percaya yaitu orang Kristen yang sejak kecil (bayi) sudah dihantarkan oleh orang tuanya untuk menerima baptis suci, kelak jika sudah besar wajib mengaku percaya kepada Yesus Kristus atas kesadarannya sendiri. Orang yang telah mengaku percaya atau sidi ini boleh turut dalam Sakramen Perjamuan Kudus. Lihat lampiran 4. Gambar 1. hal. 94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

53

bulan, sehari sebelum sidi akan dites wawancara untuk menentukan apakah

seseorang sudah layak menerima Sakramen Perjamuan Kudus atau belum.

Kecuali itu calon tersebut juga harus memenuhi presentasi yang telah ditentukan

yaitu 50% lebih. Tes wawancara ini dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari

majelis dan dipimpin oleh pendeta.49Jika seseorang belum dianggap layak maka

orang tersebut harus mengikuti pelajaran agama Kristen lagi pada periode

mendatang.

4) Baptis Dewasa

Diberikan pada orang yang sejak kecil belum pernah dibaptis atau warga

baru. Pelajaran ini diberikan di Gereja induk maupun pepanthan-pepanthan oleh

pendeta. Jika pesertanya hanya sedikit sering juga digabung dengan calon

penerima Sidi. Adapun bahan, waktu dan syarat penerima Baptis Dewasa sama

dengan calon penerima Sidi.

2. Peranan (Keterlibatan) Jemaat dalam Kegiatan yang dilaksanakan ole h GKJ

Gondangwinangun tahun 1967-1981.

Berbicara mengenai peranan jemaat di GKJ Gondangwinangun ( meliputi

juga GKJ Nganten, Sumberbakung dan Gumul ), tentu saja tidak bisa dilepaskan

dari kehidupan Gereja. Gereja merupakan bentuk persekutuan umat Kristen,

karena itu seluruh umat mempunyai peran yang sama, dan sangat menentukan

dalam perkembangan Gereja. Maju mundurnya sebuah Gereja juga sangat

ditentukan oleh kedewasaan iman umatnya. Keterlibatan umat dalam kehidupan

49 Hasil wawancara dengan Bp. Niko di Gereja, tanggal 20 Jul i 2006 pukul 11.00 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

54

Gereja adalah sama, hanya cara pelaksanaannya yang berbeda sesuai dengan

keadaan dan kemampuan masing-masing.

Peranan umat dalam tugas -tugas penginjilan di lingkungan GKJ

Gondangwinangun terlihat jelas sekali terutama pada saat pelaksanaan kegiatan

Pemahaman Alkitab ( PA ) baik yang diadakan di Gereja maupun pada saat

diadakan persekutuan-persekutuan di wilayah-wilayah. Pemimpin persekutuan

terlebih dahulu mengikuti kegiatan berupa pembinaan terhadap mereka yang akan

membawakan firman Tuhan. Pengarahan ini dipimpin secara langsung oleh

pendeta. Dalam hal kepemimpinan tidak menutup kemungkinan bagi wanita untuk

berperan sebagai pemimpin PA. Hal ini tentu saja dapat dikatakan bahwa wanita

dalam kehidupan Gereja mempunyai peran yang sangat penting.

Sedangkan untuk penginjilan yang sifatnya ekstern ( bagi orang non

Kristen ) memang tidak bisa secara langsung dilakukan secara Alkitabiah, hal ini

dikarenakan situasi dan kondisi dari daerah Klaten yang tidak memungkinkan, dan

dikawatirkan akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Tetapi apabila

jemaat di GKJ Gondangwinangun menyelenggarakan kegiatan berupa lomba-

lomba, yang dilaksanakan bersamaan dengan perayaan-perayaan hari besar umat

Kristiani seperti Natal, Paskah dan pekan keluarga. Panitia memperbolehkan

pesertanya berasal dari luar jemaat GKJ Gondangwinangun ( non Kristen ), dan

berawal dari keikutsertaan mereka dalam perlombaan, mereka menjadi tertarik

untuk masuk Kristen dan menjadi warga jemaat Gereja Kristen Jawa

Gondangwinangun.50 Sebagai orang Kristen untuk memenuhi tugas Zending

50 Hasil wawancara dengan Bp. Kasijo, Diaken, di Gereja 3 Mei 2006 pukul 11.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

55

memang seseorang tidak harus bisa berkhotbah atau memimpin PA, tetapi yang

sangat penting dalam hal penginjilan adalah mema hami dan melaksanakan isi da ri

Kitab Suci dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen harus bisa menjadi teladan

dan cermin bagi lingkungan di sekitarnya. Dengan demikian secara tidak langsung

umat Kristen telah ikut terlibat dalam tugas -tugas penginjilan.

Keterlibatan jemaat dalam kegiatan yang lainnya tentu saja terlihat dalam

berbagai program yang telah dibuat oleh Majelis maupun oleh komisi atau

kelompok. Keikutsertaan warga jemaat dalam setiap kegiatan mencerminkan

bahwa mereka ingin berperan secara aktif sebagai jemaat GKJ Gondangwinangun.

Bentuk keterlibatan itu sendiri bagi Majelis berupa kegiatan penyelenggaraan

kebaktian, persekutuan doa Majelis, penyelenggaraan pemahaman Alkitab yang

tempatnya bergantian di rumah Majelis, kunjungan warga bagi warga yang

bermasalah: undur imannya, dan sakit , melayani perjamuan kudus di rumah ( bagi

orang jompo dan sakit ). Warga jemaat dapat diikutsertakan dalam kegiatan yang

dilaksanakan perkomisi di GKJ Gondangwinangun, baik itu anak-anak maupun

dewasa ( lansia ) yang mengikuti kegiatan di berbagai bidang antara lain

a. Bidang Rohani

Kegiatan yang dilakukan adalah Kebaktian, dan persekutuan-persekutuan

yang diadakan hampir di semua komisi dan kelompok (wilayah). Bagi komisi

dewasa persekutuan dilaksanakan pada malam Jumat dan malam Minggu. Di sini

tidak lupa pula kegiatan rohani yang diikuti oleh para lansia, berupa persekutuan

dan kebaktian. Sedangkan komisi yang lain juga melakukan kegiatan yang hampir

sama dengan kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh komisi dewasa meskipun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

56

sedikit ada versinya. Guru-guru sekolah Minggu mengadakan kegiatan

persekutuan gabungan dengan Gereja yang ada di Nganten, Sumber Bakung dan

Gumul. Kegiatan yang dilakukan adalah retret, perjamuan kasih, persekutuan.

Kegiatan yang dilakukan oleh Gereja Nganten, Sumber Bakung dan

Gumul sering kali mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Gereja induk,

tetapi ada pula kegiatan yang dilaksanakan di Gereja Nganten ataupun di

perumahan-perumahan. Kegiatan lain yang melibatkan hampir seluruh warga

jemaat terutama kegiatan pembinaan umum.

b. Bidang Sosial

Kegiatan yang sifatnya sosial lebih difokuskan pada program kerja Majelis

khusus kesaksian dan pelayanan, dilaksanakan oleh semua warga Gereja yang

saling membantu dalam kegiatan. Kegiatan yang melibatkan warga Gereja antara

lain dilaksanakan dalam bentuk perkunjungan-perkunjungan kepada warga Gereja

yang sakit, melahirkan, atau yang sudah lama tidak datang dalam kebaktian

Minggu. Bentuk kegiatan sosial lain yang diikuti oleh jemaat adalah memberikan

bingkisan Natal pada para anggota majelis yang kurang mampu berupa beras, dan

uang, pemberian bantuan kedukaan, bantuan kepada ma syarakat yang tertimpa

bencana atau musibah. 51

c. Bidang Usaha

Untuk bidang usaha ini biasanya dilakukan apabila ada kegiatan yang

membutuhkan dana cukup besar yang berupa bazar. Barang-barang yang dijual

51 Hasil wawancara dengan Bapak Yahya, Majelis GKJ Gondangwinangun di Gereja 3 Mei 2006 pukul 10.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

57

adalah sembako, kaset, kaos, kartu natal, hiasan natal. Kegiatan ini dimaksudkan

agar mandiri.

d. Bidang Pendidikan

Kegiatan yang dilakukan dalam bidang pendidikan adalah dengan

pemberian beasiswa bagi anak-anak dari tingkat SD sampai dengan SMA yang

ekonominya kurang mampu namun anak berminat sekolah. Beasiswa tersebut

bersifat nonformal dan formal, bersifat formal diperuntukkan bagi anak yang SD

sampai SMA, sedangkan nonformal diperuntukkan bagi mereka yang mengikuti

kursus menjahit. Program beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan sumber

daya manusia khususnya umat Kristen.

e. Bidang Kesehatan

Untuk bidang kesehatan jemaat GKJ Gondangwinangun terlibat secara

aktif di bidang kesehatan, khususnya para dokter yang menjadi warga jemaat dan

perawat. Seringkali dilibatkan dalam aksi: Pengobatan murah untuk umum,

memberikan bantuan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan (di wilayah

kecamatan Karangnongko dan Kemalang) selain itu yang diikuti, jemaat turut

dalam kegiatan donor darah bagi anggota yang membutuhkannya.

f. Bidang Kesenian

Di bidang ini bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Gereja yaitu

berupa pembentukan regu paduan suara, dari anak-anak sekolah Minggu sampai

dengan warga dewasa.52 Paduan suara yang bernama “Swaraku” sampai dengan

saat ini berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja seperti dalam kebaktian

52 Hasil wawacara dengan Saudara Yohanes, jemaat, di Gereja 11 Juli 2006 pukul 10.30 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

58

Minggu dan Kebaktian hari-hari besar lainnya sesuai dengan jadwal dari komisi

kesenian.

D. Perkembangan Kegiatan pada Tiap Komisi di GKJ Gondan gwinangun

Pada Tahun 1967 – 1981

1. Komisi Sekolah Minggu ( Komisi Anak )

Keberadaan anak-anak memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

Gereja. Karena anak-anak itulah yang nantinya akan meneruskan keberadaan

Gereja itu sehingga bertambah maju. Sesuai dengan Firman Tuhan

“ Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya”. Komisi anak ini sudah ada sejak GKJ Gondangwinangun belum

didewasakan. Anak–anak sekolah Minggu ini menempati rumah-rumah jemaat

yang berpencar kemudian disatukan di Gereja. Sebagai sebuah komisi yang cukup

berkembang dengan baik, selain kebaktian rutin setiap Minggunya, kegiatan yang

lain dari periode 1967 sampai dengan 1981, semakin hari semakin berkembang,

kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi anak Sekolah

Minggu, akan tetapi juga para guru Sekolah Minggu di Gondangwinangun.

Pengkaderan guru Sekolah Minggu dilakukan supaya semakin mantap

memberitakan firman Tuhan bagi anak-anak.

2. Komisi Pemuda dan Remaja

Seperti halnya dengan anak-anak, golongan pemuda dan remaja juga perlu

diperhatikan. Melalui komisi ini diharapkan kreativitas pemuda dan remaja dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

59

disalurkan. Kegiatan yang dilaksanakan bukan ha nya di dalam lingkungan intern

Gereja, akan tetapi sudah mulai mengikuti kegiatan klasis atau sinode. Adapun

macam kegiatan tersebut antara lain dengan mengikuti kegiatan pela tihan

kepemimpinan bagi pemuda dan remaja di tingkat klasis, serta mengikuti festiva l-

festival paduan suara dengan Gereja-gereja lainnya.

3. Komisi Wanita

GKJ memperhatikan pelayanan khusus wanita Gereja melalui KWJ, KWK

dan KWS, yang dibentuk pada sinode X 1967, dengan mempunyai peraturan

tersendiri. Pembentukan komisi ini memakai cara sebagai berikut:

a. Komisi Wanita Jemaah (KWJ) diangkat dan diberhentikan oleh majelis

Gereja. Masa kerja 2 tahun namun bisa diangkat kembali. Kepengurusan

umumnya diambil dari majelis wanita dan wanita Kristen yang dipandang

dapat melayani. KWJ melaporkan pekerjaannya kepada Majelis, dia

merupakan tangan Majelis Gereja dalam melayani anggota jemaah wanita.

b. Komisi wanita Klasis ( KWK ), diangkat oleh Deputat Klasis dan

bertanggung jawab kepada Deputat Klasis.

c. Komisi Wanita Sinode ( KWS ), dibentuk oleh Deputat Sinode dan

bertanggung jawab kepada Deputat Sinode.

Tiap tingkat mempunyai tugas khusus seperti : KWJ bertugas mengamati,

mengumpulkan fakta-fakta dan masalah yang berhubungan dengan kewanitaan,

dan melakukan pelayanan kepada wanita jemaah rohani maupun jasmani. KWK

tugasnya menstimulasi, mengorganisasikan kegiatan-kegiatan KWJ dan

melakukan hubungan KWJ ke KWS. KWS melayani KWK dan KWJ secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

60

sinodal dengan program-program yang berhubungan dengan peranan wanita

dalam Gereja dan masyarakat.

Aktivitas yang dilakukan oleh KWJ adalah perkunjungan ke rumah-rumah,

membantu diakonia, jahit-menjahit, koor. Kegiatan KWK adalah mengadakan

perkunjungan ke KWJ-KWJ.

Kegia tan KWS adalah mengadakan hubungan keluar( PGI ), mengadakan

kursus-kursus kepempimpinan wanita

4. Komisi Musik dan Liturgi

Kegiatan yang dilakukan di dalam Komisi ini meliputi kegiatan-kegiatan

baik di dalam lingkup GKJ Gondangwinangun maupun kegiatan di luar GKJ

Gondangwinangun. Kegiatan yang rutin dilakukan yaitu berupa latihan bersama

untuk mengisi acara kebaktian di Gereja, terutama apabila ada pembicara dari

luar. Kegiatan yang terus dilakuan yaitu pencarian anggota baru untuk ikut dalam

anggota paduan suara tersebut. Sedangkan kegiatan yang dilakukan di luar GKJ

Gondangwinangun, salah satunya yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan klasis

maupun sinode. Adapun bentuk dari kegiatan itu dapat berupa Refreshing Cours

yang dilakukan bersama-sama dengan anggota paduan suara dari Gereja lain se

klasis Klaten Barat. Kelompok paduan suara Swaraku ini setiap Minggu sekali

diadakan latihan yaitu setiap hari Jumat sore pukul 19.00 sampai selesai yang

bertempat di Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

61

BAB IV

PERKEMBANGAN GEREJA KRISTEN JAWA GONDANGWINANGUN

DARI TAHUN 1982-1997

A. Faktor Pendorong dan Penghambat serta Sumbangan dari

Perkembangan GKJ Gondangwinangun Tahun 1982-1997.

Segala hal yang mengalami proses perkembangan, tentu ada faktor

pendorong dan penghambat dalam perkembangannya, demikian pula dengan GKJ

Gondangwinangun yang selalu hidup tumbuh dan berkembang.

1. Pendorong Perkembangan GKJ Gondangwinangun.

GKJ Gondangwinangun dapat berdiri kokoh sebagai Gereja yang telah

memiliki usia yang tua, tentu didukung oleh beberapa faktor yang mendorong

perkembangan tersebut. Faktor pendorong tersebut antara lain: Pertama, situasi

kehidupan Kristen Protestan di Gondangwinangun yang sudah cukup mengakar.

Di samping itu karya-karya pengabaran Injil masih nampak berkembang di GKJ

Gondangwinangun ter utama di bidang pendidikan melalui komisi-komisi yang

telah dibentuk, keadaan ini tentu memberi dampak positif bagi perkembangan

Gereja. Dari karya pengabaran Injil benih-benih iman Kristiani dapat

ditumbuhkan dan dikembangkan. Selain itu, GKJ Gondangwinangun mempunyai

guru agama Kristen yang memberi pelajaran baik di sekolah maupun di luar

sekolah (sekolah Minggu, calon baptis). Tertibnya keorganisasian di GKJ

Gondangwinangun maupun di lingkungan Gereja juga merupakan sarana yang

sangat mendukung bagi per kembangan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

62

Kedua, dilihat dari segi wilayahnya GKJ Gondangwinangun mempunyai

wilayah yang sangat strategis, dari segi medannya mudah untuk dijangkau.

Munculnya pepanthan-pepanthan di wilayah pelayanan mempermudah untuk

pelayanan umat, karena semakin kecil wilayah pelayanan makin mudah untuk

melaksanakan pelayanan. Dengan pelayanan umat dan wilayah yang sempit maka

akan mudah untuk membina dan meningkatkan kualitas umat.

Ketiga, dari segi umatnya, GKJ Gondangwinangun mempunyai anggota

umat yang secara umum dapat dikatakan cukup maju. Kemajuan ini tentu dapat

memberi arti pula bagi perkembangan Gereja karena umat di sini sangat

menentukan hidup dan matinya Gereja. Umat yang telah maju pada umumnya

mempunyai kesadaran yang lebih tinggi akan tugas Gereja selain itu mereka juga

mengetahui pasti tentang ajaran yang diberikan. Kemajuan umat di GKJ

Gondangwinangun ini tampak dalam keikutsertaan sebagian besar umat dalam

seluruh aktivitas Gereja.53

Faktor lain yang mendorong perkembangan GKJ Gondangwinangun

adalah munculnya para pendatang baru yang menetap di wilayah pelayanan, pada

umumnya mereka adalah golongan pegawai. Kehadiran mereka banyak memberi

arti bagi kemajuan Gereja karena sebagian besar dari mereka terlibat aktif dalam

kegiatan kegerejaan.

2. Faktor penghambat perkembangan GKJ Gondangwinangun.

Perkembangan GKJ Gondangwinangun tentu saja tidak selalu mulus dan

terhindar dari segala rintangan. Dalam suatu perjala nan pasti akan ditemui batu-

53 Wawancara dengan Bp. Nardi jemaat, Pepanthan Sumberbakung di rumah 20 Juli 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

63

batu sandungan yang akan menghalangi langkah-langkah kemajuan. D i GKJ

Gondangwinangun, kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut: dari segi umat,

umat di GKJ Gondangwinangun mempunyai kualitas yang berbeda-beda,

sebagian besar telah mempunyai kesadaran yang tinggi sebagai anggota Gereja,

namun ada beberapa yang be lum memiliki kesadaran tersebut. Masih ada

beberapa umat yang tersinggung dalam mengikuti kegiatan sehingga mereka

merasa frustasi, kecewa, terhadap pembina. Keadaan ini tentu menghambat

perkembangan Gereja terlebih lagi bila umat yang mengalami kekecewaan

tersebut menghasut umat yang lain untuk menjauhi kegiatan kegerejaan.

Apabila GKJ Gondangwinangun banyak kedatangan warga baru yang

menetap dari daerah lain, sebaliknya dari Gondangwinangun banyak pula umat

Kristen yang pergi merantau terutama dari kalangan muda yang bersekolah

maupun yang bekerja ke kota lain. Berpindahnya kaum muda ini juga sebagai

penyebab terhambatnya perkembangan GKJ Gondangwinangun, karena dari kaum

mudalah tanggung jawab Gereja akan diteruskan.

Faktor pendorong dan penghambat di atas selalu mewarnai perkembangan

GKJ Gondangwinangun, namun para pengurus Gereja selalu berupaya untuk

mengatasi segala hambatan dan mengajak seluruh umat untuk memikul tanggung

jawab sebagai orang Kristiani.

3. Sumbangan GKJ Gondangwinangun bagi masyarakat di lingkungan sekitar

Sumbangan yang telah diberikan oleh GKJ Gondangwinangun terutama

bagi masyarakat di lingkungan Gereja (umum) telah diwujudkan dalam berbagai

kegiatan baik yang dilakukan oleh majelis maupun oleh komisi. Bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

64

sumbangan yang telah diberikan oleh GKJ Gondangwinangun terdiri dari berbagai

macam antara lain bentuk pemberian sembako kepada masyarakat prasejahtera,

aksi kasih mengadakan pengobatan murah untuk umum di wilayah pelayanan,

membantu air bersih untuk masyarakat yang ada di Karangnongko, menyediakan

sukarelawan untuk korban bencana alam, dan mendirikan posko untuk

menggalang dana, dan menyalurkannya ke daerah yang membutuhkan misalnya

kor ban bencana alam Gunung Merapi pada tahun 1994, mengadakan aksi sosial

dengan membantu menamba h makanan bergizi di wilayah pelayanan.

B. Perkembangan Pelayanan Jemaat GKJ Gondangwinangun.

Pada bab III telah dijelaskan bahwa Gereja sebagai lembaga kerohanian

mempunyai dua arah tujuan dalam melaksanakan karya-karyanya yaitu: arah

vertikal dalam hubungannya dengan Tuhan dan ara h horisontal dalam

penghayatan Gereja terhadap pembangunan masyarakat.

Pada tahun 1982 sampai 1997, tugas -tugas Gereja tersebut khususnya di

GKJ Gondangwinangun selalu dikembangkan untuk membentuk Gereja yang

semakin dewasa. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan kegiatan tersebut pendeta

beserta jemaat bekerjasama untuk melaksanakan karya Gereja. Pendeta yang

berkarya di GKJ Gondangwinangun tahun 1982-1997 adalah:

1. Pdt. St. Widyosudarno

Pada masa tahun 1982 Pendeta Widyosudarno memperhatikan

pembangunan di Gereja induk : melengkapi dan menyempurnakan tempat duduk

kebaktian bentuk bangku panjang satu untuk empat orang. Hal ini ditangani oleh

panitia pembangunan yang diketuai oleh Bapak T. Noto Hadisiswoyo. Di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

65

Pepanthan Nganten mulai membangun pengembangan gedung Gereja yang

terletak di atas tanah kas desa Kraguman, kemampuan anggota majelis

ditingkatkan dengan digiatkannya sarasehan majelis, dirintis kelompok-kelompok

karawitan, mengadakan studi banding ke GKJ Kerten Surakarta.

2. Pdt. Sutomo S.Th

Pada masa penggembalaan Pendeta Sutomo GKJ Gondangwinangun

mengadakan beberapa pembaharuan di antaranya organisasi dalam komisi-komisi,

diadakan peningkatan kedisiplinan dan kerapian organisasi, setiap akan

mengadakan rapat harus berkoordinasi dengan rapat MPH (Majelis Pekerja

Harian) dengan pendeta dan setiap kegiatan pos-pos tersendiri yang bertanggung

jawab. Dalam upaya mengaktifkan umat Pendeta Sutomo mengharapkan

kedewasaan iman pada umat.

Pendeta Sutomo lebih menekankan pada fungsi dan panggilan Gereja di

tengah masyarakat. Supaya lebih banyak warga Gereja yang dengan tulus, rela

dan bertanggung jawab untuk terlibat dalam fungsi-fungsi sosial dan publik.

Penataan organisasi hanyalah alat saja untuk mencapai tujuan semakin optimalnya

tugas da n panggilan Gereja di dalam dunia. Pada penggembalaan Pendeta Sutomo

keharmonisan antar maya rakat sangat penting. Hal ini terwujud dengan dilakukan

pelatihan dan pembinaan baik atas Gereja setempat maupun bersama Gereja lain

seklasis antara lain : pelatihan para pejabat publik (BPD, Perangkat Desa, RT,

RW), materi-materi khotbah dan pemahaman Alkitab. Walau belum bahkan masih

jauh dari berhasil Pendeta Sutomo mendambakan terciptanya suasana aksi

dialogis dengan lintas komunitas (agama, budaya, sosial dll).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

66

Selain itu Pendeta Sutomo juga melakukan penataan fungsi administrasi

Gereja melalui kantor Gereja: membangun kantor Gereja dengan segala

fasilitasnya (komputer 3, mesin ketik 5, dan meja kursi, almari, telpon),

menerbitkan buku-buku praktis bagi pelayanan Majelis Gereja antara lain:

a. Buku Panduan Pelayanan Majelis Gereja (Berisi tata laksana pelayanan

Majelis Gereja)

b. Buku Panduan Pelayanaan Penata Usaha Gereja

c. Buku panduan Pernikahan

d. Buku Pegangan Guru Katekisasi Persiapan Baptis dan Sidi

e. Buku Bina Pranikah.54

C. Jumlah Umat, Peranan dan Keterlibatan Jemaat dalam Kegiatan yang

dilaksanakan di GKJ Gondangwinangun.

1. Perkembangan umat GKJ Gondangwinangun tahun 1982-1997

Perkembangan yang dimaksud di sini bukan hanya perkembangan secara

kuantitatif tetapi juga secara kualitatif umat atau jemaat Gondangwinangun.

Berikut akan dijelaskan mengenai perkembangan GKJ Gondangwinangun ditinjau

dari jumlah jemaatnya, kemudian peranannya , perkembangan kegiatan-

kegiatannya dari tahun 1982 sampai 1997.

Perkembangan jemaat sela ma kurun waktu antara tahun 1982 sampai

dengan tahun 1997 dapat dilihat dalam beberapa faktor yang turut berperan

penting dalam proses perkembangan umat di GKJ Gondangwinangun. Aspek

54 Hasil wawancara dengan Bp. Sutomo, Pendeta GKJ Gondangwinangun, di Gereja, 21 September 2006, pukul 10.45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

67

yang pertama adalah perkembangan dalam hal kuantitasnya yang secara khusus

akan menyajikan data -data perkembangan yang berupa angka -angka di dalam

tabel yang berisi tentang pertambahan jemaat dengan dibaptis anak dan sidi,

atestasi masuk. Selain tabel pertambahan jemaat juga mencatat pengurangan

jemaat yang disebabkan ole h warga Gereja yang meninggal dunia atau atestasi

keluar.

Aspek yang kedua adalah perkembangan yang menyangkut segi kualitas

dari jemaat yang mendukung keberadaan GKJ Gondangwinangun sampai dengan

tahun 1997 yaitu kondisi hubungan dan keimanan yang berlangsung di dalam

kehidupan gereja. Sekiranya dapat dijadikan suatu sarana untuk melihat bahwa

bagaimana perkembangan umat jika dilihat dari segi kualitas. Sedangkan

mengenai tingkat peran serta jemaat di dalam kegiatan Gereja, terutama tentang

kegiatan-kegiatannya dan ketertiban jemaat di dalam setiap kegiatan tersebut yang

akan diuraiakan kemudian.

Perkembangan jumlah umat di GKJ Gondangwinangun dalam kurun

waktu hampir 30 tahun ini dapat dikatakan mengalami perubahan-perubahan.

Jumlah anggota dan jumlah pengunjung berbeda, hal ini dikarenakan banyak

anggota yang berada di luar kota. Mereka tetap menjadi anggota dari GKJ

Gondangwinangun, meskipun tempat mereka sekolah atau bekerja berada di luar

kota. 55 Hampir setiap tahun ada pertambahan jumlah umat, tapi juga terjadi

pengurangan jumlah umat. Jumlah penambahan dan pengurangan ini bervariasi.

Dalam satu tahun kadang jumlah penambahan lebih besar dari pengurangan,

55 Wawancara dengan Ibu Wanti, pada tanggal 3 Mei 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

68

sehingga jumlah secara keseluruhan bertambah. Namun yang terjadi dapat pula

sebaliknya. Perkembangan umat dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel Jumlah Umat GKJ Gondangwinangun Tahun 1982-199756

Tahun 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990

Jumlah 1032 - 1032 - 1255 1255 1260 1253 1198

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997

Jumlah 1292 1322 1264 1284 1300 1390 1350

Kolom yang kosong ( - ) tidak ada pendata an mengenai jumlah pengunjung (umat) pada tahun tersebut.

Adanya pertambahan jemaat di GKJ Gondangwinangun ini melalui

beberapa cara. Cara yang pertama yaitu melalui pembaptisan bayi ( anak ).57 Bayi

yang telah lahir di antara keluarga yang menjadi warga GKJ Gondangwinangun

dan kemudian dibaptis diakui secara sah sebagai warga Gereja yang bersangkutan.

Selain itu juga ada cara yang lain yaitu dengan adanya mutasi. Mutasi di sini

ada lah jemaat Kristen yang berasal dari Gereja di luar GKJ Gondangwinangun,

yang karena sesuatu hal harus berdomisili di Gondangwinangun dan kemudian

56 Buku laporan kerja dan Evaluasi Program Kerja Majelis GKJ Gondangwinangun : a. Tahun 1982 hal 1 b. Tahun 1984 hal 1 c. Tahun 1986 hal 2 d. Tahun 1987 hal 2 e. Tahun 1988 hal 2 f. Tahun 1989 hal 2 g. Tahun 1990 hal 2 h. Tahun 1991 hal 3 i. Tahun 1992 hal 1 j. Tahun 1993 hal 1 k. Tahun 1994 hal 1 l. Tahun 1995 hal 1 m.Tahun 1996 hal 6 n. Tahun 1997 hal 5 57 Lihat lampiran 4. Gambar 2 hal. 94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

69

menjadi warga GKJ Gondangwinangun. Sesuai dengan tata cara yang telah

berlaku maka warga yang berasal dari luar GKJ Gondangwinangun tersebut harus

membawa surat yang telah disahkan oleh Gereja asalnya atau sering disebut

dengan surat atestasi keluar. Setelah membawa surat atestasi keluar yang telah

disahkan dan mendapat surat atestasi masuk atau penerimaan dari GKJ

Gondangwinangun maka secara resmi menjadi anggota GKJ Gondangwinangun.

Penambahan yang lain selain baptisan dan mutasi yaitu dengan sidi atau mengaku

percaya, dalam ha l ini orang tersebut sudah dibaptis anak atau telah menerima

baptis dewasa. Berikut ini akan disajikan beberapa data dalam angka yang telah

dikumpulkan mengenai adanya penambahan anggota berdasarkan sidi, baptisan

anak ataupun mutasi.

Tabel Baptis Anak58

Tahun 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990

Jumlah 26 - 26 - 15 15 35 17 64

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997

Jumlah 29 28 22 17 65 40 41

58 Buku Laporan dan Evaluasi Program Kerja Majelis GKJ Gondangwinangun :

a. Tahun 1982 hal 2 b. Tahun 1984 hal 1 c. Tahun 1986 hal 2 d. Tahun 1987 hal 2 e. Tahun 1988 hal 3 f. Tahun 1989 hal 2 g. Tahun 1990 hal 2 h. Tahun 1991 hal 3 i. Tahun 1992 hal 1 j. Tahun 1993 hal 1 k. Tahun 1994 hal 1 l. Tahun 1995 hal 1 m. Tahun 1996 hal 6 n. Tahun 1997 hal 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

70

Kolom yang kosong (-) : Tidak ada anak yang dibaptiskan pada tahun tersebut.

Tabel Atestasi Masuk59

Tahun 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990

Jumlah 3 - 3 - 9 9 1 9 5

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997

Jumlah 22 18 9 11 12 15 11

Kolom yang kosong ( - ) : Tidak ada pertambahan jemaat karena atestasi masuk.

Tabel Babtis dewasa/Sidi ( Mengaku Percaya)60

Tahun 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990

Jumlah 53 - 53 - 31 31 51 57 75

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997

Jumlah 17 54 40 34 27 43 34

Kolom yang kosong (-) : Tidak ada jemaat dewasa yang dibaptis/sidi.

59 Tabel atestasi masuk terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. 60 Ibid :

a. Tahun 1982 hal 3 b. Tahun 1984 hal 1 c. Tahun 1986 hal 2 d. Tahun 1987 hal 3 e. Tahun 1988 hal 3 f. Tahun 1989 hal 2 g. Tahun 1990 hal 2 h. Tahun 1991 hal 3 i. Tahun 1992 hal 1 j. Tahun 1993 hal 1 k. Tahun 1994 hal 1 l. Tahun 1995 hal 1 m. Tahun 1996 hal 6 q. Tahun 1997 hal 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

71

Selain pertambahan jemaat di GKJ Gondangwinangun juga mengalami

pengurangan atau penurunan. Sebab-sebab dari pada pengurangan ini antara lain

dikarenakan oleh adanya berbagai hal. Adapun sebab-sebab tersebut yang pertama

merupakan proses alami yaitu karena meninggal dunia. Anggota Gereja yang

sudah meninggal dunia otomatis sudah dihapus dari daftar keanggotaan warga

GKJ Gondangwinangun. Berikut akan disajikan jumlah umat yang telah

meninggal dunia antara tahun 1982 – 1997.

Tabel pengurangan jemaat karena meninggal dunia 61

Tahun 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990

Jumlah 5 - 5 - 8 8 9 5 9

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997

Jumlah 9 6 7 8 7 9 10

Sebab yang kedua hampir sama dengan penambahan jumlah anggota

jemaat ( umat ) di lingkungan GKJ Gondangwinangun, yaitu melalui mutasi,

mutasi yang dimaksud yaitu mutasi keluar sebagai jemaat GKJ

61 Ibid :

a. Tahun 1982 hal 1 b. Tahun 1984 hal 1 c. Tahun 1986 hal 2 d. Tahun 1987 hal 2 e. Tahun 1988 hal 3 f. Tahun 1989 hal 2 g. Tahun 1990 hal 2 h. Tahun 1991 hal 3 i. Tahun 1992 hal 1 j. Tahun 1993 hal 1 k. Tahun 1994 hal 1 l. Tahun 1995 hal 1 m. Tahun 1996 hal 6 q. Tahun 1997 hal 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

72

Gondangwinangun. Hal ini dikarenakan adanya sebab khusus di mana warga

Gereja tersebut harus meninggalkan Kabupaten Klaten, biasanya karena alasan

pekerjaan atau menempuh studi di lain kota, sehingga harus keluar

keanggotaannya dari GKJ Gonda ngwinangun. Untuk itu GKJ Gondangwinangun

memberikan surat penyerahan penggembalaan kepada Gereja di tempatnya yang

terbaru atau surat atestasi keluar. Berikut akan disajikan tabel jumlah umat yang

berkurang dikarenakan adanya atestasi keluar dari anggota jemaat :

Tabel Pengurangan Jemaat Karena Pindah ( Atestasi Keluar )62

Tahun 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990

Jumlah 14 - 14 - 19 19 49 25 33

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997

Jumlah 28 21 37 12 30 6 6

Kolom yang kosong (-): Tidak ada jemaat yang menyatakan ingin pindah pada tahun tersebut.

62 Ibid :

a. Tahun 1982 hal 1 b. Tahun 1984 hal 1 c. Tahun 1985 hal 3 d. Tahun 1986 hal 2 e. Tahun 1987 hal 2 f. Tahun 1988 hal 3 g. Tahun 1989 hal 2 h. Tahun 1990 hal 2 i. Tahun 1991 hal 3 j. Tahun 1992 hal 1 k. Tahun 1993 hal 1 l. Tahun 1994 hal 1 m. Tahun 1995 hal 1 n. Tahun 1996 hal 6 o. Tahun 1997 hal 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

73

Cara berikutnya yang menyebabkan adanya pengurangan jemaat GKJ

Gondangwinangun yaitu karena keluar dari agama Kristen. Biasanya masalah ini

dikarenakan proses perkawinan dan kebanyakan kaum wanita yang mengalami

perkawinan KUA keluar dari agama Kristen. Secara pasti tidak diketahui berapa

jumlah anggota yang keluar dikarenakan adanya proses ini.

Sejak didewasakan oleh Gereja Induknya yaitu GKJ Klaten sekitar bulan

April 1967, GKJ Gondangwinangun mulai melakukan berbagai persiapan dan

juga pembenahan di berbagai bidang. Hal ini dimaksudkan untuk lebih

mempersiapkan diri bagi GKJ Gondangwinangun di masa yang akan datang.

Sebagai contoh kecil saja mengenai pelaksanaan tugas pokok di dunia ini yaitu

memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar dalam bidang keesaan,

kesaksian dan pelayanan. Untuk mewujudkan tugas-tugas tersebut, maka GKJ

Gondangwinangun mengadakan kegiatan-kegiatan seperti kebaktian, persekutuan,

maupun kegiatan yang bersifat rohani lainnya. Kegiatan rohani di lingkungan GKJ

Gondangwinangun adalah sebagai berikut :

a. Kebaktian

GKJ Gondangwinangun mengadakan kebaktian sebagai berikut:

1) Kebaktian Minggu

Setelah didewasakan, ternyata kebaktian di lingkungan GKJ

Gondangwinangun telah mengalami berbagai perubahan. Perubahan tersebut

sebenarnya mengenai waktu pelaksanaan kebaktian. Sekitar tahun 1967 kebaktian

dilaksanakan pada pukul 08.00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

74

Setelah mengalami perubahan akhirnya diputuskan kebaktian di GKJ

Gondangwinangun diselenggarakan pada hari Minggu 2 kali yaitu pada pukul

06.00 – 07.00 memakai pengantar Bahasa Indonesia dan pada pukul 08.00 –

09.00 WIB memakai Bahasa Jawa. Kebaktian di Gereja Pepanthan Nganten

diselenggarakan pada hari Minggu 1 kali pukul 07.00-08.00 WIB memakai

pengantar Bahasa Jawa (Minggu I,II menggunakan Bahasa Indonesia , Minggu ke

III, IV, V menggunakan Bahasa Jawa). Kebaktian di Gereja Pepanthan Sumber

Bakung diselenggarakan pada hari Minggu 1 kali pukul 07.00-08.00 WIB

memakai pengantar Bahasa Jawa (Minggu I, II me nggunakan Bahasa Jawa,

Minggu III, IV, V menggunakan Bahasa Indonesia ). D i Gereja Gumul belum

dimulai kebaktian dikarenakan gedung Gereja belum siap sarana dan

prasarananya.63

2) Kebaktian diselenggarakan terutama pada hari-hari besar agama Kristen.

Antara lain pada hari Natal, Paskah, Pentakusta, Jumat Agung, kenaikan Tuhan

Yesus.

3) Kebaktian Penghayatan hari Besar Nasional. Antara lain Tahun Baru, HUT RI,

HUT Sinode, HUT GKJ Gondangwinangun, Kebaktian Minggu Oikumene.

4) Kebaktian pada upacara khusus, seperti baptis suci, sidi dan pemberkatan

pernikahan. Baptis suci untuk bayi dan pemberkatan pernikahan dilaksanakan

apabila ada permintaan dari jemaat, sedangkan baptis dewasa dan sidi biasanya

dilaksanakan pada bulan Desember. Setelah diadakan pemberkatan biasanya

63 Hasil wawancara dengan Bp. Cs. Tjokroprawiro, mantan Majelis GKJ Gondangwinangun, di rumah 23 September 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

75

peserta diberikan surat keterangan baik surat baptis, nikah, dan sidi (mengaku

percaya).64

5) Kebaktian Sakramen Perjamuan Kudus

Kebaktian Perjamuan Kudus biasanya dilaksanakan pada saat

memperingati Jumat Agung ataupun hari-hari khusus gerejawi lainnya. Jemaat

yang boleh mengikuti Perjamuan Kudus adalah jemaat yang sudah melaksanakan

sidi atau sudah baptis dewasa.

Biasanya sebelum mengikuti Perjamuan Kudus, jemaat tersebut

diharuskan untuk ikut dalam persiapan Perjamuan Kudus, persiapan tersebut

diadakan oleh kelompok-kelompok di mana jemaat itu masuk di dalam kelompok

yang bersangkutan. Kemudian setelah mengikuti persiapan Perjamuan Kudus

dibagikan kartu Perjamuan Kudus sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah

mengikuti persiapan Perjamuan Kudus dan berhak mengikuti Perjamuan Kudus di

Gereja tersebut. Yang membagikan kartu itu biasanya pemimpin persiapan

Perjamuan Kudus.65

b. Pelajaran Agama Kristen

Yang dimaksud pelajaran agama Kristen ini adalah pemahaman ataupun

pelajaran yang harus dipahami oleh jemaat. Tetapi pelajaran ini dibagi menjadi

beberapa kelompok yaitu :

1) Sekolah Minggu

Pelajaran bagi anak sekolah Minggu ini diadakan di depan Pastori

bersamaan dengan pelaksanaan kebaktian umum yaitu pukul 07.00-08.00 WIB. 64 Lihat lampiran 5, 6, 7. hal. 95, 96, dan 97. 65 Hasil wawancara dengan Ibu Wanti, Penata Usaha Gereja GKJ Gondangwinangun, di Gereja 12 juli 2006 pukul 10.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

76

Sekolah Minggu ini dib imbing oleh guru-guru yang tergabung dalam komisi

sekolah Minggu.

2) Katekisasi

Pelajaran Katekisasi diberikan untuk persiapan anggota Gereja yang akan

menerima sakramen Baptis Dewasa dan juga Sidi dan calon anggota yang akan

menerima Sakramen Baptis Suci. Pelajaran ini diberikan oleh para anggota

Majelis dan Pendeta di Gondangwinangun. Katekisasi juga berlaku bagi anggota

Gereja yang akan menikah, khusus untuk katekisasi pranikah ini dibimbing

langsung oleh Pendeta. Pelajaran ini diberikan di Gereja induk maupun di

pepanthan ( Gereja cabang ). Adapun penyelenggaraannya setiap satu Minggu

sekali biasanya pada Minggu sore. 66 Untuk Baptis Dewasa diberikan pada orang

yang sejak kecil belum pernah dibaptis anak atau merupakan warga baru.

Penyelenggaraan antara peserta Sidi dan Baptis Dewasa digabung menjadi satu.

Bahan atau materi yang diberikan bagi peserta Baptis Dewasa dan peserta Sidi

sama, sedangkan syarat yang diperuntukkan bagi peserta Baptis Dewasa dan Sidi

berbeda.67 Bagi yang akan mengikuti sidi yaitu mereka yang sejak kecil sudah

diserahkan orang tuanya dalam baptis anak, sedangkan baptis dewasa

diperuntukkan bagi mereka yang belum mengikuti baptis anak.

3) Pelajaran bagi yang akan menikah

Pelajaran ini dibagi menjadi dua yaitu:

a) Bagi yang sudah sama-sama Kristen

66 Hasil wawancara dengan Bp. Suyatno, Majelis GKJ Gondangwinangun di Gereja 10 Juli 2006, pukul 11.00 67 Hasil wawancara dengan Bp. Niko, Majelis GKJ Gondangwinangun di Gereja 26 April 2006, pukul 11.30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

77

Pelajaran yang diberikan tentang keluarga Kristen dan kesiapan menjadi

keluarga Kristen. Pelajaran ini diberikan oleh pendeta, lamanya tidak ditentukan

(tergantung kebutuhan dan kesiapan calon mempelai). Sebelum dilaksanakan

pemberkatan nikah, kedua calon tersebut didadar dua orang majelis untuk ditanya

tentang kesiapan menjadi keluarga Kristen, kemantapan kedua calon mempelai

serta apakah calon melanggar hukum ke -7. Jika calon mempelai belum melanggar

hukum ke-7 dapat dilaksanakan pemberkatan nikah, tetapi jika calon mempelai

sudah melanggar hukum ke -7 maka kedua calon mempelai tersebut harus

mengakui dosa terlebih dulu di depa n majelis, baru dapat dilaksanakan

pemberkatan nikah.

b) Bagi yang salah satu belum Kristen.

Bagi calon yang belum Kristen diberi pelajaran tentang dasar-dasar agama

Kristen dan penggunaannya dalam keluarga Kristen, sampai calon tersebut tahu

dan percaya, kemudian calon tersebut baru dibaptis. Setelah kedua calon sudah

sama-sama Kristen prosesnya sama dengan calon mempelai yang sudah sama-

sama Kristen.

2. Peranan (Keterlibatan) Jemaat dalam Kegiatan yang dilaksanakan oleh GKJ

Gondangwinangun tahun 1982-1997.

Pada tahun 1967an keikutsertaan seluruh umat GKJ Gondangwinangun

dalam kegiatan kegerejaan sudah dapat dikatakan cukup maju. Pada

perkembangan organisasi dan kegiatan-kegiatan komisi semakin maju, tentu saja

hal ini tidak lepas dari peran umat GKJ Gondangwinangun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

78

Pada periode 1982 sampai tahun 1997 kepengurusan Gereja berkembang

lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Keterlibatan jemaat

dalam suatu kegiatan yang diadakan oleh Gereja sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki oleh masing-masing anggota jemaat di Gereja tersebut, tetapi semua itu

merupakan bentuk perwujudan atas sikap mereka untuk memuliakan Allah.

Peranan umat dalam tugas-tugas penginjilan di GKJ Gondangwinangun

terlihat jelas terutama pada saat pelaksanaan kegiatan PA baik yang diadakan di

Gereja maupun pada saat diadakan persekutuan yang diadakan di pepanthan-

pepanthan.

Pemimpin persekutuan terlebih dahulu mengikuti kegiatan berupa

pembinaan terhadap mereka yang akan membawakan firman Tuhan. Dalam hal

kepemimpinan tidak menutup kemungkinan bagi wanita untuk berperan sebagai

pemimpin PA. Hal ini tentu dapat dikatakan bahwa wanita dalam kehidupan

Gereja mempunyai peran yang cukup penting.

Sedangkan untuk penginjilan yang sifatnya ekstern (bagi orang non

Kristen) memang tidak bisa secara langsung dilakukan secara Alkitabiah, hal ini

dikarenakan situasi dan kondisi dari daerah Gondangwinangun yang tidak

memungkinkan. Tetapi apabila jemaat di GKJ Gondangwinangun

menyelenggarakan kegiatan berupa lomba-lomba yang dilaksanakan dengan

perayaan-perayaan hari besar umat Kristiani, panitia memperbolehkan pesertanya

berasal dari luar jemaat GKJ Gondangwinangun.

Prinsip Penginjilan di sini adalah bersaksi dan melayani sebagai orang

Kristen untuk melaksanakan sebagai tugas misioner, seseorang tidak harus bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

79

berkotbah atau memimpin PA, tetapi yang lebih penting dari itu adalah

memahami dan melaksanakan isi Kitab Suci dalam kehidupan sehari-hari orang

Kristen harus menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya. Dengan demikian

secara tidak langsung umat Kristen telah terlibat dalam tugas penginjilan.

Pada periode 1982-1997 keterlibatan umat dalam organisasi maupun

kegiatan kegerejaan semakin banyak dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh kegiata n yang ada yaitu dengan adanya

komisi anak, komisi pemuda, komisi remaja, komisi warga dewasa, komisi musik

dan liturgi, komisi pralenan, komisi sarana dan prasarana. Apabila dilihat secara

umum, sebagian besar jemaat di GKJ Gondangwinangun turut terlibat dalam

kegiatan kegerejaan tersebut meskipun mempunyai tingkat keaktifan yang

berbeda-beda. Memang tidak dapat dipungkiri akan adanya jemaat yang tidak

mau terlibat, namun jumlah tersebut relatif kecil. Penyebab jemaat tidak aktif

karena banyaknya praktek kawin campur.

D. Perkembangan pada Tiap Komisi di GKJ Gondangwinangun pada

Tahun 1982-1997

1. Komisi Sekolah Minggu ( Komisi Anak )

Komisi anak ini sudah ada sejak GKJ Gondangw inangun belum

didewasakan. Anak-anak sekolah Minggu ini menempati rumah-rumah jemaat

yang berpencar kemudian disatukan di gereja. Sebagai sebuah komisi yang cukup

berkembang dengan baik, selain kebaktian rutin setiap Minggunya, kegiatan yang

lain dari periode 1982 sampai dengan 1997, semakin hari semakin berkembang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

80

kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi anak Sekolah

Minggu, akan tetapi juga para guru Sekolah Minggu di Gondangwinangun.

Pengkaderan guru Sekolah Minggu dilakukan supaya semakin mantap

memberitakan firman Tuhan bagi anak-anak.

2. Komisi Pemuda dan Remaja

Seperti halnya dengan anak-anak, golongan pemuda dan remaja juga perlu

diperhatikan. Melalui komisi ini diharapkan kreativitas pemuda dan remaja dapat

disalurkan. Kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya di dalam lingkungan intern

Gereja, akan tetapi sudah mulai mengikuti kegiatan klasis atau sinode. Adapun

macam kegiatan tersebut antara lain dengan mengikuti kegiatan pela tihan

kepemimpinan bagi pemuda dan remaja di tingkat klasis, serta mengikuti festival-

festival paduan suara dengan Gereja-gereja lainnya , mengikuti retret, kumpulan

persekutuan doa, Pemahaman Alkitab. Pada periode ini kegiatannyapun semakin

berkembang dan bervariasi mengikuti perkembangan jaman. Pemahaman Alkitab

pemuda dan remaja di kelompok PA ( Imanuel, Maranatha, Terompet Gideon dan

Sion ) setiap Sabtu s ore. Kemudian setiap bulan sekali ada pertemuan 4 kelompok

PA dalam kebaktian pemuda dan remaja sebagai pelaksana adalah komisi pemuda

dan komisi remaja.

3. Komisi Warga Dewasa

Sebelum ada peraturan baru dari Sinode, maka Komisi Dewasa ini

bernama Komisi Wanita. Hal ini dilakukan kerena selama ini belum ada suatu

komisi tersendiri bagi kaum pria ( bapak-bapak ). Maka sejak tahun 1997 Komisi

Wanita mengalami pemekaran menjadi Komisi Dewasa, dan pengurusnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

81

bervariasi atau seimbang antara jumlah pengurus pria dan wanita. Prinsip dari

pada komisi tersebut yaitu adanya “kemitraan” antara peran wanita dan peran

pria.68 Kegiatan yang dilakukan antara lain yaitu berupa kegiatan Kebaktian

Kebangunan Rohani, yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di ladang

Tuhan, mengadakan pertemuan dengan Komisi Wanita di Nganten, Sumber

Bakung dan Gumul, mengadakan kegiatan ketrampilan masak-memasak yang

bertujuan untuk menambah pemasukan bagi wanita baik di Gondangwinangun

maupun di Nganten, Sumber Bakung, dan Gumul. Kegiatan keluar yang pernah

diikuti oleh Komisi Wanita ini GKJ Gondangwinangun antara lain berupa

kegiatan K lasis dan Sinode. Bentuk kegiatan-kegiatan tesebut biasanya mengikuti

berbagai sarase han, ceramah, serta pembinaan-pembinaan kepemimpinan bagi

kaum wanita di lingkungan Gereja.

Setelah menjadi Komisi Dewasa kegiatannyapun mulai jauh lebih

berkembang, hal ini dikarenakan personil-personilnya jauh lebih beragam yaitu

wanita dan pria. Di dalam Komisi Dewasa ini yang menjadi anggotanya yaitu

seseorang baik pria maupun wanita yang usianya sudah 25 tahun atau sudah

menikah. Pemahaman Alkitab di blok-blok (kelompok) setiap Minggu sekali. Di

GKJ Gondangwinangun biasa disebut dengan istilah “Katekisasi (pemeliharaan)”.

Kegiatan ini ditata oleh majelis blok bersama pengurus blok peserta: seluruh

warga blok. Ada persembahan setiap kegiatan untuk kepentingan blok masing-

masing.

4. Komisi Musik dan Liturgi

68 Hasil wawancara dengan Ibu Wanti, Tata Usaha Gereja, di Gereja, 5 Mei 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

82

Kegiatan yang dilakukan dalam Komisi ini meliputi kegiatan-kegiatan

baik di dalam lingkup GKJ Gondangwinangun maupun kegiatan di luar GKJ

Gondangwinangun. Kegiatan rutin yaitu berupa latihan bersama paduan suara

untuk mengisi acara kebaktian di Gereja, terutama apabila ada pembicara dari

luar. Kegiatan yang terus dilakuan yaitu pencarian anggota baru untuk ikut dalam

anggota paduan suara tersebut. Sedangkan kegiatan yang dilakuka n di luar GKJ

Gondangwinangun, salah satunya yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan klasis

maupun sinode. Adapun bentuk dari kegiatan itu dapat berupa Refreshing Cours

yang dilakukan bersama dengan anggota paduan suara dari Gereja lain se-klasis

Klaten Barat. Kelompok paduan suara “Swaraku” ini setiap Minggu sekali

mengadakan latihan setiap hari Jumat sore pukul 19.00 sampai selesai yang

bertempat di Gereja. Kerawitan Sabdo Laras dan Wayang Sabdo, setiap Minggu

sekali diadakan latihan kerawitan oleh warga yang berminat dan berpotensi di

bidang kerawitan. Dari anggota kerawitan itu ada anggota yang non Kristen juga

terlibat aktif dalam kerawitan. Kerawitan ini juga telah terlibat aktif mengiringi

dalam Kebaktian Natal, Paskah dan juga sering pentas di rumah-rumah

perseorangan yang bersifat umum. Musik band, saat ini dari tim musik di GKJ

Gondangwinangun ini sedang merintis pengadaan alat musik band dan saat ini

masih terus berusaha untuk melengkapi alat-alat yang dibutuhkan. Dan selama ini

juga telah terlibat secara aktif untuk mengiringi dalam Kebatian Natal, Paskah,

KKR dan Kebaktian Pemuda.

Tugas dari komisi liturgi adalah menggairahkan semangat peribadahan,

melalui liturgi, petugas, musik dan pelayanan firman, mengadakan dan mengelola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

83

sarana-sarana peribadatan termasuk upacara-upacara gerejawi, (Baptis, manten),

Menyiapkan dan melatih warga Gereja yang dilibatkan dalam peribadatan

(petugas ibadat, paduan suara, iringan ibadah), mendorong pengembangan seni

dan budaya sebagai media penghayatan iman. ( koor, vocal group, band ) 69

5. Komisi Pangrukti Jenasah :

Untuk pelayanan Pangrukti Jenasah ini dilakukan oleh Komisi Pralenan

Mandiri (KPM) “Arimatea”. Menyelenggarakan dan mengkoordinir pelayanan di

sekitar kematian sesuai tata kerja yang telah ditetapkan termasuk hal pemberitaan,

peribadatan, iringan dan MC kematian, mengadakan dan mengelola alat-alat atau

sarana bagi pelayanan kematian, mengadakan pengkaderan dan pelatihan

Pangrukti Jenasah, memotivasi warga Gereja untuk masuk dan terlibat aktif

sebagai anggota KPM “Arimatea “.

6. Komisi Sarana dan Prasarana

a. Pembangunan Gereja :

Ada 3 Gereja yang sudah digunakan untuk tempat Kebaktian (Gereja

Gondangwinangun / Induk, Gereja Nganten, Gereja Sumber Bakung) dan masing-

masing gereja dalam perencanaan dan pemeliharaan pembangunan sudah ditata

oleh masing-masing komisi pembangunan gereja setempa t. Dan diberitahukan

bahwa ada satu gereja yang masih dalam proses penyelesaian pembangunannya

yaitu Gereja Gumul yang dalam rencana akan mulai digunakan untuk kebaktian

pada Semester II 2005, tetapi masih belum digunakan sampai sekarang ini

b. Kantor Gereja 69 Hasil wawancara dengan Bp. Sutomo, Pendeta GKJ Gondangwinangun, di Gereja, 21 September 2006, pukul 12.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

84

1) Kantor Gereja buka setiap hari pukul 08.00 – 13.30 WIB yang dilayani oleh

seorang Penata Usaha Gereja ( PUG ).

2) Inventaris Kantor Gereja di antaranya komputer (2), mesin ketik, data

kewargaan keseluruhan dan dokumen-dokumen penting gereja.

3) Penerbitan Warta Gereja dan pamflet setiap Minggu sekali.

4) Penerbitan selebaran Minggu Advent oleh KML.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

85

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Perkembangan GKJ Gondangwinangun periode 1967-1997 telah diuraikan

dalam bab-bab sebelumnya dan dalam bab ini akan disimpulkan sebagai jawaban

dari setiap permasalahan.

1. Latar belakang berdirinya Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun adalah :

a. Jemaat wilayah Barat dari Gereja Klaten merasa terlalu jauh jika harus pergi

beribadat ke gedung Gereja Klaten.

b. Sudah memiliki warga yang cukup untuk berdirinya sebuah Pepanthan.

c. Keinginan dari warga wilayah sebelah Barat untuk mendirikan Pepanthan.

d. Kebanyakan warga tinggal di sekitar daerah Gondangwinangun.

2. Perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun dari Tahun 1967-1982

adalah:

Faktor pendorong perkembangan GKJ Gondangwinangun terdiri dari:

peranan jemaat, kondisi ekonomi dan sosial serta faktor kepemimpinan. Faktor

penghambatnya terdiri dari persaingan antar jemaat, semakin sedikitnya kaum

muda yang berada di Gondangwinangun dikarenakan bekerja atau melanjutkan

studi ke luar kota. Jadi seakan-akan terjadi krisis generasi penerus Gereja.

Sumbangan yang diberikan oleh GKJ Gondangwinangun secara khusus memang

belum begitu banyak. Sumbangan yang diberikan baru sebatas kepedulian dalam

rangka memperingati hari Natal, Paskah, HUT Gondangwinangun, dan pekan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

86

keluarga , sedangkan yang diperuntukkan bagi yayasan tertentu masih diberikan

bersama-sama dengan Gereja GKJ se Sinode Jateng. Di bidang kesehatan

sumbangan yang telah diberikan yaitu dengan membuka pos kesehatan dan

pengobatan gratis yang dilakukan di Gereja Induk dan Pepanthan, selain itu juga

pemberian bulgur, pakaian pantas pakai kepada masyarakat yang memerlukan.

Sejak didewasakan oleh GKJ Klaten, GKJ Gondangwinangun telah mempunyai

pendeta konsulen 3 kali dan pendeta tetap 1 kali yaitu Pdt. Sudiharto (konsulen),

Pdt. Stefanus Widyo Sudarno ( konsulen ), Pdt. Sukarno ( konsulen ), Pdt. St.

Widyo Sudarno. Menyangkut jumlah jemaat yang ada di GKJ Gondangwinangun,

selalu saja mengalami perubahan, hal ini dikarenakan terkadang terdapat

pengurangan dan pertambahan jumlah jemaat yang diakibatkan oleh berbagai

faktor penyebab. Kegiatan yang dilaksanakan di GKJ Gondangwinangun

dilaksanakan oleh tiap-tiap komisi di GKJ Gondangwinangun, yaitu komisi

wanita, komisi sekolah Minggu, kelompok remaja dan pemuda, komisi musik

Gerejawi ( Paduan suara ).

3. Perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun dari Tahun 1982-1997

adalah :

Faktor pendorong perkembangan GKJ Gondangwinangun adalah: Situasi

kehidupan Kristen Protestan di Gondangwinangun yang cukup mengakar, wilayah

yang strategis, peranan umat. Faktor penghambatnya terdiri dari persaingan antar

jemaat, semakin sedikitnya kaum muda yang berada di Gondangwinangun

dikarenakan bekerja atau melanjutkan studi ke luar kota. Jadi seakan-akan terjadi

krisis generasi penerus Gereja. Sumbangan yang diberikan oleh GKJ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

87

Gondangwinangun secara khusus memang belum begitu banyak. Sumbangan

yang diberikan yaitu pemberian sembako kepada masyarakat prasejahtera,

sedangkan yang diperuntukkan bagi yayasan tertentu masih diberikan bersama-

sama dengan Gereja GKJ se Sinode Jateng. Di bidang kesehatan sumbangan yang

telah diberikan yaitu dengan membuka aks i kasih mengadakan pengobatan murah

untuk umum di wilayah pelayanan yang dilakukan di Gereja Induk dan

Pepanthan, selain itu juga pemberian pakaian pantas pakai kepada masyarakat

yang memerlukan, membantu air bersih untuk masyarakat Karangnongko,

menyediakan sukarelawan untuk korban bencana alam Gunung Merapi pada tahun

1994, mendirikan posko untuk menggalang dana, mengadakan aksi sosial

membantu menambah makanan bergizi di wilayah pelayanan. Sejak didewasakan

oleh GKJ Klaten, GKJ Gondangwinangun telah mempunyai pendeta tetap 2 kali

yaitu, Pdt. St. Widyo Sudarno dan Pdt. Sutomo S. Th. Menyangkut jumlah

jemaat yang ada di GKJ Gondangwinangun, selalu saja mengalami perubahan, hal

ini dikarenakan terkadang terdapat pengurangan dan pertambahan jumlah jemaat

yang diakibatkan oleh berbagai faktor penyebab. Kegiatan yang dilaksanakan di

GKJ Gondangwinangun dilaksanakan oleh tiap-tiap komisi di GKJ

Gondangwinangun, yaitu komisi warga dewasa, komisi sekolah Minggu (komisi

anak), komisi remaja dan pemuda, komisi mus ik dan liturgi (Paduan suara),

komisi pangrukti jenasah, komisi sarana dan prasarana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

88

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

End, Th. van den. (2001). Ragi Cerita : Sejarah Gereja Indonesia 1 Tahun 1500-

1860 an. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

_________________. ( Tanpa tahun ) Harta Dalam Bejana. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

Gottschalk, Louis. ( 1975 ). Mengerti Sejarah: pengantar Metode Sejarah

(Penerjemah Nugroho Notosusanto). Jakarta:

Universitas Indonesia.

Heuken, Adolf. (1976). Ensikolopedi Populer tentang Gereja. Yogyakarta:

Kanisius.

Koentjaraningrat, ( Tanpa Tahun ). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia :

Djambatan.

Kruger, Moller. ( Tanpa tahun ). Sejarah Gereja Indonesia. Badan Penerbit

Kristen. Jakarta .

Kuntowijoyo. (1995 ). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng

Budaya.

Nugroho Notosusanto. (1964 ). Hakekat Sejarah dan Metode Sejarah. Jakarta:

Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata.

Partonadi, Soetarman Soediman. (2001). Komunitas Sadrach dan Akar

Kontekstualnya. Suatu Ekpresi Kekristenan Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

89

padaAbad XIX. ( Penerjemah Widi Herijati Rahadi)

Yogyakarta : Taman Pustaka Kristen

Pornomo, Hadi.(1988). Benih Yang Tumbuh dan Berkembang di Tanah Jawa .

Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen.

Poerwodarminto, W.J.S. (1966). Kamus Besar Bahasa Indonesi. Jakarta: Balai

Pustaka.

____________________. (1985). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sartono Kartodirjo ( 1992 ). Pendekatam Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah.

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wolterbeek, J. D. ( 1995 ). Babad Zending di Pulau Jawa. Yogyakarta: Taman

Pustaka Kristen

Dokumen

Buku Induk GKJ Klaten Tahun 1967 - Tahun 1981

Buku warta Gereja tahun 1982 - Tahun 1997

Laporan kerja juni 1982 - Program Kerja 1985

Laporan Kerja 1986 - Program Kerja 1987

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1987 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1988/1989.

Notulen Rapat Majelis GKJ Gondangwinangun Tahun 1967 – 1968

Notulen Rapat Majelis GKJ Gondangwinangun Tahun 1970 – 1980

Panitia Buku Peringatan HUT ke- 64 GKJ Klaten. ( 1987 ) Buku Peringatan 64

Tahun GKJ Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

90

Team Penyusun, ( 1993 ), Sejarah Gereja Gondangwinangun. Gondang: Klaten

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1988 /1989 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1989/1990.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1989 /1990 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1990/1991.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1990 /1991 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1991/1992.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1991 /1992 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1992/1993.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1992 /1993- Program Kerja Tahun

Anggaran 1993/1994.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1993 /1994 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1994/1995.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1994 /1995 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1995/1996.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1995 /1996 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1996/1997.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1996 /1997 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1997/1998.

Laporan Kerja Dan Evaluasi Program Kerja 1997 /1998 - Program Kerja Tahun

Anggaran 1998/1999.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

92

Sumber: Peta Administrasi Kabupaten Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

97

Lampiran 4

Ganbar 1. Foto pemuda yang telah disidi yang dilayani oleh Pendeta Sutomo

Gambar 2. Foto pelaksanaan baptis anak yang dilayani oleh pendeta Stefanus Widyo Sudarno Sumber : Arsip Dokumentasi Pendeta Sutomo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

98

Lampiran 5

Sumber: Arsip Surat Keterangan Baptis GKJ Gondangwinangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

99

Sumber : Arsip Keterangan Nikah GKJ Gondangwinangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

100

Sumber : Arsip Keterangan Pengakuan Percaya GKJ Gondangwinangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

101

DAFTAR NARASUMBER

1. Bapak Sutomo ( Pendeta GKJ Gondangwinangun )

Alamat : Ngankruk, Karangdukuh, RT. 03, RW.01, Jogonalan Klaten.

2. Saudara Suharyanto ( Penata Usaha GKJ Gondangwinangun )

Alamat : Gulungi, RT. 16, RW. 08, Granting, Jogonalan, Klaten.

3. Bapak Suyatno ( Majelis GKJ Gondangwinangun )

Alamat : Gulungi RT. !6, RW. 08, Granting, Jogonalan, Klaten.

4. Ibu Wanti ( Penata Usaha GKJ Gondangwinangun )

Alamat : Pucung, RT. 10, RW. 05, Kraguman, Jogonalan, Klaten.

5. Bapak FX. Kasijo ( Diaken GKJ Gondangwinangun )

Alamat : Satron, RT. 06, RW. 02, Karangdukuh, Jogonalan, Klaten.

6. Bapak Nikodemus Suramto ( Majelis GKJ Gondangwinangun )

Alamat : Nganten, Granting, RT.19, RW. 10, Jogonalan, Klaten.

7. Bapak Yahya Sadikan ( Majelis GKJ Gondangwinangun )

Alamat : Ngasinan, RT. 23, RW. 11, Kraguman, Jogonalan, Klaten.

8. Bapak Cs. Tjokropawiro ( Mantan ketua Majelis GKJ

Gondangwinangun )

Alamat : Trenggulun, RT. 07, RW. 01, Jogonalan Klaten.

9. Saudara Yohanes Sudaryanto ( Jemaat )

Alamat : Ngangkruk, RT. 03, RW. 01, Jogonalan, Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

SILABUS

Nama Sekolah : SMU Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Program : XII Semester : 2 Standar Kompetensi : Menganalisis Perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun Klaten Dari Tahun 1967-1997. Komp. Dasar Indikator Materi Pembelajaran Kegiatan

pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber

Menganalisis Perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun Klaten Dari Tahun 1967-1997.

Menjelaskan latar belakang berdirinya GKJ Gondangwinangun

-Wilayah Barat sebagai pepenthan Gereja Klaten. - Pepanthan Gondangwinangun menuju pendewasaan

Menjelaskan latar belakang GKJ Gondangwinangun

Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester. Bentuk Instrumen : Laporan tertulis, ceklis, LKS, dan testertulis

1 X 45 menit 3 X 45 menit

- Buku paket Hadi purnomo dan M. Supri hadi sastrosupono, Benih Yang Tumbuh dan Berkembang di Tanah Jawa , Yogyakarta: TPK Gunung Mulia. Bahan : LKS, Peta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

alat : OHP, LCD, Komputer, CD

Menguraikan Perkembangan GKJ Gondangwinangun tahun 1967-1981

-Faktor pendorong dan penghambat serta sumbangan dari perkembangan GKJ Gondangwinangun dari tahun 1967-1997. -Perkembangan Pelayanan Jemaat di GkJ Gondangwinangun dari tahun 1967-1981. -Perkembangan jumlah umat, peranan dan keterlibatan jemaat yang dilaksanakan oleh GkJ Gondangwinangun dari tahun 1967-1981. -Perkembangan pada tiap komisi di GKJ

Mendeskripsikan dan menganalisis perkembangan GKJ Gondangwinangun Klaten dari tahun 1967-1981

Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangansemester. Bentuk instrumen : Laporan tertulis, ceklis, LKS, dan tes uraian.

1 x 45 menit

- Buku paket Hadi purnomo dan M. Supri hadi sastrosupono, Benih Yang Tumbuh dan Berkembang di Tanah Jawa , Yogyakarta: TPK Gunung Mulia. NN, Sejarah GereJA Kristen Jawa Gondangwinangun Klaten, Gondangwinangun, 1993, hal 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

Menguraikan perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinangun Klaten Tahun 1982- 1997

Gondangwinangun Faktor pendorong dan penghambat serta sumbangan dari perkembangan GKJ Gondangwinangun dari tahun 1982-1997. -Perkembangan Pelayanan Jemaat di GkJ Gondangwinangun dari tahun 1982-1997. -Perkembangan jumlah umat, peranan dan keterlibatan jemaat yang dilaksanakan oleh GkJ Gondangwinangun dari tahun 1982-1997. -Perkembangan pada tiap komisi di GKJ Gondangwinangun

Mendeskripsikan dan menganalisis perkembangan Gereja Kristen Jawa Gondangwinagun dari Tahun 1982-1997

Jenis tagihan : Tugas individu, tugas kelompok, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangansemester. Bentuk instrumen : Laporan tertulis, ceklis, LKS, dan tes uraian.

1 X 45 menit

Bahan : LKS, Gambar-gambar transparan, peta flopy disc - Buku paket Hadi purnomo dan M. Supri hadi sastrosupono, Benih Yang Tumbuh dan Berkembang di Tanah Jawa , Yogyakarta: TPK Gunung Mulia. NN, Sejarah GereJA Kristen Jawa Gondangwinangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · remaja dan pemuda, musik dan liturgi, pangrukti jenazah, sarana dan prasarana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. viii

Klaten, Gondangwinangun, 1993, hal 30. Bahan : LKS, Gambar-gambar transparan, peta flopy disc

Mengetahui Yogyakarta, 24 Februari 2007 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Drs. Kris Darmadi Seni Tyas Mawarni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI