PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

168
PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN EFEKTIVITASNYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI TESIS Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister Oleh: DEVINA ALIANTO NIM. 171232012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM MAGISTER JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN EFEKTIVITASNYA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister

Oleh:

DEVINA ALIANTO

NIM. 171232012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM MAGISTER

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

i

PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN EFEKTIVITASNYA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister

Oleh:

DEVINA ALIANTO

NIM. 171232012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM MAGISTER

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

ii

TESIS

PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN

EFEKTIVITASNYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS DESKRIPSI

Oleh

DEVINA ALIANTO

NIM. 171232012

telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr. B. Widharyanto, M.Pd. 24 Juni 2021

Pembimbing II

Pius Nurwidasa P., M.Ed., Ed.D. 24 Juni 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

iii

TESIS

PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN

EFEKTIVITASNYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS DESKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh:

DEVINA ALIANTO

NIM. 171232012

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 8 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. …………………

Sekretaris : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. …………………

Anggota I : Dr. B. Widharyanto, M.Pd. …………………

Anggota II : Pius Nurwidasa P., M.Ed., Ed.D. …………………

Anggota III : Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. …………………

Yogyakarta, 8 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S,Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

iv

MOTTO

“Ebenhaezer – Sampai di sini Tuhan sudah menolong”

“He has made everything beautiful in its time.”

Ecclesiastes 11:6

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan kepada diri sendiri dan kedua orang tua yang

terkasih Yohanes Andoko dan Lilik Rubiati yang selalu memberi dukungan doa

dan semangat yang tak pernah putus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa TESIS yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar Pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana

layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism

dalam tesis ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 8 Juli 2021

Penulis,

Devina Alianto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Devina Alianto

Nomor Mahasiswa : 171232012

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:

PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN EFEKTIVITASNYA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Di buat di Yogyakarta

Pada tanggal 8 Juli 2021

Yang menyatakan,

Devina Alianto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

vii

ABSTRAK

Alianto, Devina. (2021). Penerapan Media Vlog (Video Blog) dan Efektivitasnya dalam

Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi. Tesis. Yogyakarta: Program Studi

Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Media vlog (video blog) merupakan media berbasis video, audio, dan teks, yang

dikombinasi dalam satu kesatuan utuh dan menarik. Dalam penelitian ini, media vlog

(video blog) diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks deskripsi.

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan proses penerapan media vlog (video

blog) dalam pembelajaran menulis teks deskripsi (2) mengetahui efektivitas media vlog

(video blog) dalam menentukan perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi melalui

hasil kerja dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian quasi

experimental tipe nonequivalent control group design dengan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yang dipilih tanpa random assignment. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP X di Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 97

orang. Berdasarkan teknik Simple Random Sampling ditetapkan kelas VII.3 sebagai

kelompok eksperimen dan kelas VII.1 sebagai kelompok kontrol. Tiap kelompok

berjumlah 25 siswa. Validitas instrumen berupa validitas isi dan konstruk. Teknik

analisis data dengan cara mengelompokkan data berdasarkan variabel, membuat tabulasi

data, dan menyajikan data tiap variabel yang diteliti. Uji prasyarat dilakukan dengan uji

normalitas dan homogenitas. Pengujian dilakukan dengan program IBM SPSS versi 21

dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen.

Media vlog (video blog) diterapkan pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok

kontrol tanpa menggunakan media.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses penerapan vlog (video blog)

pada kelompok eksperimen digunakan pada tahap kegiatan inti untuk memberikan

materi secara otentik mengenai teks deskripsi sekaligus menjadi bahan diskusi dan

penugasan, merupakan salah satu cara untuk melatih peserta didik meningkatkan

keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan literasi digital dan

kreativitas, khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi. (2) ada perbedaan

kemampuan menulis teks deskripsi pada peserta didik kelas VII di SMP X Kabupaten

Sidoarjo. Hasil analisis dilakukan dengan uji independent sample t test diperoleh nilai

rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 67,96 dan kelompok kontrol 67,76. Nilai

rata-rata post-test kelompok eksperimen 90,08, kelompok kontrol 80,48. Rerata pretest

ke post-test kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Nilai gain

score kelompok eksperimen 68,1596 (68,15%) dengan kategori cukup efektif. Hasil

analisis menunjukkan ada perbedaan rata-rata hasil kemampuan menulis teks deskripsi

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa proses

penerapan vlog (video blog) pada kelompok eksperimen merupakan salah satu cara

untuk meningkatkan hasil keterampilan menulis teks deskripsi.

Kata kunci: Efektivitas Media Vlog (video blog), Keterampilan Menulis, Teks

Deskripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

viii

ABSTRACT

Alianto, Devina. (2021). The Implementation of Vlog (Video Blog) and Its Effectiveness

in Learning to Write Description Text. Thesis. Yogyakarta: Indonesian

Language Education Master’s Degree Program, Faculty of Teacher Training

and Education, Sanata Dharma University.

Vlog (video blog) is a media based on video, audio, and text, which are

combined in a unified and attractive whole. In this research, the vlog (video blog) was

implemented in learning descriptive text writing skills. There are two goals of this

research. First, to describe the process of applying vlog (video blog) in learning to write

descriptive text. Secondly, to find out the effectiveness of vlog (video blog) in determining

the ability to write descriptive text based on the results of the experimental group and

the control group.

The research is a experiment research using the quasi experimental of non-

equivalent control group design by setting up the experimental group and the control

group without random assignment. The population in this research were all students of

class VII of X Junior High School, Sidoarjo districts, which consisted of 97 students.

Based on the Simple Random Sampling technique, it was determined class VII.3 as the

experimental group and class VII.1 as the control group. Each class had 25 students.

The validity of the instruments were in the form of content validity and construct validity.

The technique of data analysis was by grouping data based on variables, tabulating

data, and presenting data for each variable under study. Before analyzing the data, an

analysis of the effect of treatment in the form of a normality and homogeneity test was

first carried out. Tests were carried out using the IBM SPSS 21st version with a

confidence level of 95%, showing that the data were normally distributed and

homogeneous. The vlog (video blog) was then applied to the experimental group, while

the control group did not use the media.

The results showed that, first, the process of applying vlogs (video blogs) in the

experimental group is used at the core activity stage to provide authentic material on

descriptive texts as well as discussion and assignment materials, is one way to train

participants to develop language skills, and develop digital literacy and creativity skills,

especially in writing description text. Secondly, there were differences in the ability to

write descriptive texts in students of class VII at X Junior High School of Sidoarjo

district. The results of the analysis were carried out by using the independent sample t

test, where the average pretest value of the experimental group was 67,96 and the

control group was 67,76. Meanwhile, the post-test mean of the experimental group was

90,08, and the control group was 80,48. The mean of pretest to post-test of the

experimental group was higher than that of the control group. The experimental group’s

gained score was 68,1596 (68,15%) with a fairly-effective category. The results of the

analysis showed that there is a difference in the average results of the ability to write

descriptive text in the experimental group and the control group. The conclusion is that

the process of applying vlogs (video blogs) in the experimental group is one way to train

participants to develop language skills, and develop digital literacy and creativity skills,

especially in writing description text.

Keywords: Effectiveness of Vlog (Video Blog), Writing Skills, Descriptive Text.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Penerapan

Media Vlog (Video Blog) Dan Efektivitasnya Dalam Pembelajaran Menulis Teks

Deskripsi ini. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Magister pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Magister,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tesis ini berhasil diselesaikan karena bantuan,

dukungan, dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

membantu peneliti dengan caranya masing-masing.

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah

memperkenankan peneliti menjadi bagian dari mahasiswa FKIP

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah mendampingi dan memberikan

arahan kepada peneliti secara akademis selama peneliti menempuh

pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang dengan

sabar membimbing dan memotivasi peneliti untuk dapat menyelesaikan

penulisan tesis ini.

4. Pius Nurwidasa P., M.Ed., Ed.D. selaku dosen pembimbing II yang

dengan sabar membimbing dan memotivasi peneliti untuk dapat

menyelesaikan penulisan tesis ini.

5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. yang telah bersedia menjadi validator

dan memberi saran-saran berharga sehingga membantu peneliti

mengembangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

x

6. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program

Magister, Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu serta

pengalaman yang berharga kepada peneliti selama berkuliah di program

studi ini.

7. Nicolaus Widiastoro yang dengan sabar memberi bantuan kepada peneliti

dalam menyelesaikan segala urusan administratif.

8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan buku

dan e-resource serta memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada

peneliti untuk menggunakan fasilitas perpustakaan sehingga membantu

proses penulisan tesis ini.

9. SMP X di Kabupaten Sidoarjo yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

10. Bapak Yohanes Andoko dan Ibu Lilik Rubiati selaku orang tua serta

Yehezkiel Alianto selaku kakak yang setia mendampingi dan mendoakan

peneliti dalam penulisan tesis ini.

11. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,

Program Magister khususnya Angkatan 2017 dan 2018 yang selalu bisa

diajak untuk berdiskusi dan membantu ketika peneliti mengalami

kesulitan selama proses perkuliahan.

12. Semua pihak yang belum disebutkan yang turut membantu peneliti dalam

menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam tesis

ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan peneliti

selanjutnya.

Yogyakarta, 8 Juli 2021

Penulis,

Devina Alianto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 9

1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 10 1.4 Rumusan Masalah ............................................................................... 11 1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 11

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 11 1.7 Sistematika Penyajian .......................................................................... 14

1.8 Batasan Istilah ..................................................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 16 2.1 Pembelajaran Multimodalitas .............................................................. 16 2.2 Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ......... 18

2.3 Vlog (Video Blog) sebagai Media Pembelajaran ................................ 34 2.4 Menulis ................................................................................................ 38 2.5 Teks Deskripsi ..................................................................................... 41

2.6 Kerangka Pikir ..................................................................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 48 3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 48 3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................... 50 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 51 3.4 Prosedur Penelitian .............................................................................. 52 3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 54 3.6 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 64 3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 67

3.7.1 Analisis Data Observasi.................................................................. 67 3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 68 3.7.3 Variabel Operasional ...................................................................... 74 3.7.4 Uji Prasyarat ................................................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

xii

3.7.5 Uji Hipotesis Penelitian .................................................................. 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 81 4.1 Analisis Data ....................................................................................... 81 4.1.1 Penerapan Media Vlog (Video Blog) dalam Pembelajaran ........ 81 4.1.2 Efektivitas Media Vlog (Video Blog) ......................................... 89

4.2 Pembahasan ........................................................................................ 114 4.2.1 Proses Penerapan Media Vlog (Video Blog) ............................ 114 4.2.2 Efektivitas Media Vlog (Video Blog) ....................................... 121

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 129 5.1 Simpulan ............................................................................................ 129

5.2 Implikasi ............................................................................................ 131 5.3 Saran .................................................................................................. 132

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 134 LAMPIRAN ............................................................................................... 137 BIOGRAFI PENULIS ............................................................................... 153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian ............................................................. 47

Gambar 3. 1 Desain Penelitian (Cohen, 2007:283)....................................................... 49

Gambar 3. 2 Desain Pengaruh Perlakuan (Cohen, 2007:277) ...................................... 50

Gambar 3. 3 Alur Penelitian ......................................................................................... 54

Gambar 3. 4 Rumus Korelasi Product Moment Pearson .............................................. 65

Gambar 3. 5 Rumus Realibilitas Cronbach’s Alpha .................................................... 66

Gambar 3. 6 Rumus Analisis Kelas Interval ................................................................. 68

Gambar 3. 7 Rumus Uji Independent t-test .................................................................. 78

Gambar 3. 8 Rumus N-Gain Score ............................................................................... 79

Gambar 4. 1 Hasil Kuesioner mengenai Media Vlog (Video Blog) ............................. 84

Gambar 4. 2 Hasil Kuesioner mengenai Keterampilan Menulis Teks Deskripsi .......... 85

Gambar 4. 3 Histogram Distribusi (Pre-test) Kelompok Eksperimen .......................... 94

Gambar 4. 4 Histogram Distribusi (Pre-test) Kelompok Kontrol ................................. 96

Gambar 4. 5 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Eksperimen ......................... 99

Gambar 4. 6 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Kontrol ............................. 102

Gambar 4. 7 Diagram Batang Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok

Eksperimen ................................................................................................................. 113

Gambar 4. 8 Diagram Batang Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok

Kontrol ........................................................................................................................ 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Sampel Jumlah Peserta Didik Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 51

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Menulis Teks Deskripsi ................................................................ 55

Tabel 3. 3 Soal Kemampuan Menulis Teks Deskripsi .................................................. 56

Tabel 3. 4 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Deskripsi .............................. 57

Tabel 3. 5 Penentuan Kriteria Nilai Berdasarkan Skala Empat .................................... 60

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Pedoman Observasi ....................................................................... 61

Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Kuesioner Media Vlog (Video Blog) ........................................... 62

Tabel 3. 8 Kisi-Kisi Kuesioner Keterampilan Menulis Teks Deskripsi ........................ 63

Tabel 3. 9 Tabel Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ...................................................... 67

Tabel 3. 10 Tabel Kelas Interval Media Vlog (Video Blog) ......................................... 69

Tabel 3. 11 Tabel Kelas Interval Kemampuan Menulis Teks Deskripsi ...................... 72

Tabel 3. 12 Tabel Kategori Gain Score ......................................................................... 79

Tabel 3. 13 Tabel Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain Score .................................... 80

Tabel 4. 1 Uji Validitas Media Vlog (Video Blog) ....................................................... 87

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Keterampilan Menulis Teks Deskripsi .......................... 88

Tabel 4. 3 Tabel Hasil Uji Realibilitas Penerapan Media Vlog (Video Blog) .............. 88

Tabel 4. 4 Tabel Hasil Uji Realibilitas Keterampilan Menulis Teks Deskripsi ............ 89

Tabel 4. 5 Hasil Analisis Deskriptif Statistik Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol .......................................................................................................................... 90

Tabel 4. 6 Hasil Nilai Pre-test Kelompok Eksperimen ................................................. 91

Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Eksperimen ................................ 93

Tabel 4. 8 Hasil Nilai Pre-test Kelompok Kontrol ........................................................ 94

Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Pre-test Kelompok Kontrol ......................................... 96

Tabel 4. 10 Hasil Nilai Post-test Kelompok Eksperimen ............................................. 97

Tabel 4. 11 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Eksperimen .............................. 98

Tabel 4. 12 Hasil Nilai Post-test Kelompok Kontrol ................................................. 100

Tabel 4. 13 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Kontrol ................................... 101

Tabel 4. 14 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Teks Deskripsi .......... 103

Tabel 4. 15 Hasil Pre-test Uji Homogenitas Varians .................................................. 104

Tabel 4. 16 Hasil Post-test Uji Homogenitas Varians................................................ 105

Tabel 4. 17 Hasil Pre-test Uji Independent Samples t-test .......................................... 107

Tabel 4. 18 Hasil Rata-rata Pre-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok .............. 108

Tabel 4. 19 Hasil Post-test Uji Independent Samples t Test ....................................... 109

Tabel 4. 20 Hasil Rata-rata Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..... 109

Tabel 4. 21 Hasil Pengujian Nilai Gain Score ........................................................... 110

Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok Eksperimen .... 112

Tabel 4. 23 Hasil Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok Kontrol ........... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sudah memasuki era

revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 adalah suatu era yang memandang

teknologi informasi menjadi basis dalam kehidupan manusia disertai dengan

perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang signifikan (Suwandi; Syamsuar dan

Reflianto, 2018). Revolusi industri 4.0 menjadi salah satu wacana yang sering

diperbincangkan banyak kalangan, termasuk kalangan pendidik. Hal ini

mempengaruhi para pendidik untuk terus berinovasi dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan dalam perkembangan

teknologi informasi digital adalah memanfaatkan sarana teknologi informasi

yang berkembang pesat di era revolusi industri 4.0 ini untuk meningkatkan mutu

pembelajaran (Pervical & Ellington dalam Syamsuar & Reflianto, 2018). Inovasi

pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik, memungkinkan peserta didik

memperoleh kemudahan dalam rangka mempelajari bahan ajar yang

disampaikan oleh guru, tentunya dengan memanfaatkan media teknologi

informasi.

Pemanfaatan media yang berbasis teknologi termasuk dalam

pembelajaran e-learning. Menurut Soekartawi, dkk., (dalam Yazdi, 2012),

menyatakan bahwa e-learning adalah istilah umum untuk semua teknologi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

2

mendukung pembelajaran dengan menggunakan berbagai alat belajar mengajar

seperti telepon, audio, rekaman video, telekonferensi, transmisi satelit, dan

berbasis web. Mohammadi, dkk (2011:464), mengatakan bahwa “The main

advantage of e-learning is that it increases the engagement; attendance and

motivation of students which are requisite for learning.” Pendapat tersebut dapat

diartikan bahwa keuntungan utama dari e-learning adalah meningkatkan

keterlibatan, kehadiran dan motivasi peserta didik yang diperlukan untuk belajar.

Oleh sebab itu, para pendidik harus menyadari bahwa pemanfaatan media

teknologi informasi dalam inovasi pembelajaran dapat meningkatkan

keterlibatan, kehadiran dan motivasi peserta didik dalam proses belajar.

Pelaksanaan inovasi pembelajaran menjadi tantangan tersendiri bagi para

pendidik, khususnya guru. Tantangan tersebut makin menarik manakala guru

harus menyadari bahwa para siswa abad ke-21 belajar dengan gaya dan cara yang

berbeda. Peserta didik lebih membutuhkan guru yang terbuka, adaptif, dan

akomodatif terhadap berbagai kebutuhan peserta didik, baik untuk penyediaan

materi ajar, penggunaan model pembelajaran, media pembelajaran, dan teknik

penilaian, serta penciptaaan atmosfir belajar yang menantang (Suwandi, 2018).

Kebutuhan peserta didik tersebut selaras dengan empat karakter tuntutan belajar

abad ke-21, yaitu way of thinking, way of working, tools for working dan skills

for living in the world. Way of thinking mencakup kreativitas, inovasi, berpikir

kritis, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan. Way of working

mencakup keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi dan bekerjasama dalam

tim. Tools for working mencakup adanya kesadaran sebagai warga negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

3

global maupun lokal, pengembangan hidup dan karir, serta adanya rasa

tanggung jawab sebagai pribadi maupun sosial. Sedangkan skills for living in

the world merupakan keterampilan yang didasarkan pada literasi informasi,

penguasaan teknologi informasi dan komunikasi baru, serta kemampuan untuk

belajar dan bekerja melalui jaringan sosial digital (Griffin, et al., 2012).

Empat karakter belajar abad ke-21 tersebut juga diajarkan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran

penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa pada

peserta didik. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum bertujuan

agar peserta didik mampu mengembangkan kompetensi keterampilan berbahasa,

yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Untuk mencapai kompetensi

tersebut, peserta didik melakukan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui

aktivitas lisan dan tulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan lingkup

materi yang saling berhubungan dan saling mendukung yaitu pengembangan

kompetensi pengetahuan kebahasaan, dan kompetensi keterampilan berbahasa.

Kompetensi dasar yang dikembangkan tersebut direalisasikan dalam materi

pembelajaran bahasa Indonesia.

Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP semester

ganjil adalah teks deskripsi. Teks deskripsi adalah karangan yang

menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah

melihat sendiri objek yang digambarkan itu (Kosasih, 2013). Menurut Mahsun

(2018), teks deskripsi adalah teks yang memiliki tujuan sosial untuk

menggambarkan suatu objek atau benda secara individual berdasarkan ciri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

4

fisiknya. Teks deskriptif juga merupakan tulisan yang menggambarkan atau

melukiskan sesuatu yang akan diungkapkan penulis, sehingga pembaca atau yang

mendengar seolah-olah melihat sendiri objek yang telah dibicarakan, meskipun

pembaca atau pendengar belum pernah menyaksikan sendiri. Kompetensi yang

harus dicapai peserta didik dalam pembelajaran materi teks deskripsi yaitu

mampu mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah,

tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang

didengar dan dibaca; Menjelaskan isi teks deskripsi; Menelaah struktur dan

kaidah kebahasaan dari teks deskripsi; Menyajikan data, gagasan, kesan dalam

bentuk teks deskripsi.

Dalam pelaksanaan pembelajaran teks deskripsi, perlu adanya

penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang sesuai dengan

tuntutan zaman. Pengembangan media dalam pembelajaran bahasa sangat

penting dilakukan karena di abad ke-21 guru harus mampu menguasai

kompetensi TPCK yaitu Technological, Pedagogy, Content, Knowledge. Hal ini

juga sesuai dengan beberapa karakter pembelajaran abad ke-21, yaitu penguasaan

teknologi, kreatif, dan inovatif. Penggunaan media pembelajaran memiliki peran

penting dalam menunjang ketercapaian proses pembelajaran. Munadi (2013),

menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga

tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan

proses belajar secara efisien dan efektif. Penggunaan media yang tepat akan

berdampak pada hasil pembelajaran yang lebih baik. Media dapat digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

5

untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggali informasi dan

memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Secara langsung media

pembelajaran merupakan pendukung untuk kelancaran proses pembelajaran,

meningkatkan minat dan daya tarik siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Munadi (2013), menyatakan bahwa media pembelajaran dibedakan

menjadi beberapa jenis. Secara garis besar jenis media dapat dikelompokan

menjadi empat kelompok, yakni media audio, media visual, media audio visual,

dan multimedia. Salah satu jenis media audio visual yang banyak digunakan pada

era saat ini adalah media vlogging atau vlog (video blog). Vlogging merupakan

variasi dari blogging yang konten utamanya adalah video (Nurfu’ad, 2013).

Materi dikemas dalam vlog berupa video, audio, teks, yang dikombinasi dalam

satu kesatuan utuh dan menarik. Didukung berbagai web aplikasi video seperti

Youtube, konten blog berupa video dapat dengan mudah untuk diakses. Saat ini

pemanfaatan vlog (video blog) di kalangan remaja sedang ramai

diperbincangkan, tidak terkecuali bagi siswa yang aktif menggunakan media

sosial. Dengan menggunakan vlog, siswa dapat terbantu dalam pemahaman

berbagai referensi. Media vlog (video blog) digunakan sebagai sumber belajar

yang akan dikemas di dalam sebuah video. Teks deskripsi digunakan sebagai

materi belajar selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti telah melakukan studi pendahuluan

yang terkait dengan permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa

kelas VII sekolah menengah pertama. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk

mencari permasalahan utama yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

6

memahami materi pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti melakukan studi

pendahuluan dengan teknik wawancara terhadap guru untuk mencari

permasalahan atau kendala utama. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru,

diketahui bahwa dalam proses pembelajaran materi teks deskripsi terdapat

masalah utama, yaitu kurang optimalnya pemanfaatan teknologi oleh guru.

Selama ini proses pembelajaran hanya menggunakan media yang berupa

powerpoint, sehingga berdampak pada antusiasme siswa saat mengikuti proses

pembelajaran. Masalah yang dihadapi guru di sekolah tersebut selaras dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhaidah (2017) dan Syukur (2014),

mengatakan bahwa fakta yang terjadi di Indonesia saat ini, tidak semua pendidik

mampu dalam memanfaatkan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

62,15% guru jarang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pembelajaran; 34,95% guru kurang menguasai teknologi informasi dan

komunikasi, sedangkan 10,03% disebabkan oleh kurangnya pengetahuan

pendidik, faktor usia, dan masih terikat dengan penggunaan media konvensional.

Pemahaman guru tentang pentingnya memanfaatkan teknologi dalam

pembelajaran juga masih rendah. Hal tersebut tentunya bertolak belakang dengan

harapan yang tertuang sebagai solusi dalam menghadapi era industri revolusi 4.0.

Oleh sebab itu, pelaksanaan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan

berbasis teknologi harus dikuasai oleh guru, khususnya dalam pengembangan

media pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik,

kreatif, inovatif, efektif dan efisien serta tujuan pembelajaran dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

7

Penelitian sebelumnya mengenai “Pengembangan Media Vlogging

(Video Blogging) dalam Pembelajaran Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas

VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri” membahas pengembangan

produk berupa media vlog (video blog) yang telah dikembangkan dan digunakan

dalam pelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi laporan perjalanan.

Berdasarkan pengembangan produk yang sudah dilakukan, hasil penelitian

menunjukkan bahwa media pembelajaran vlog (video blog) telah divalidasi oleh

dosen ahli materi dengan skor 4,0 dengan kategori “baik”, dosen ahli media

dengan skor 3,9 dengan kategori “baik”, guru bahasa Indonesia dengan skor 4,1

dengan kategori “baik”, uji coba kelompok kecil dengan skor 4,1 dengan kategori

“baik”, dan uji coba kelompok besar dengan skor 4,4 dengan kategori “sangat

baik”. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, peserta didik mampu

memberikan penilaian dan tanggapan terhadap media vlog (video blog) yang

dikembangkan. Dengan demikian, media vlog (video blog) yang dikembangkan

ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam materi laporan

perjalanan (Alianto, 2017).

Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan di atas, kali ini peneliti ingin

menindaklanjuti penelitian sebelumnya mengenai pengembangan media vlog

(video blog). Media vlog (video blog) ini dapat digunakan sebagai media

pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran daring karena masa

pandemi. Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas

terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan tetapi juga

bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

8

(dikti.kemdikbud:2021). Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi pendidik

untuk terus mengembangkan penggunaan teknologi yang dapat membantu

membawa peserta didik menjadi kompeten untuk abad ke-21.

Penelitian ini juga termasuk dalam konteks perkembangan

multimodalitas. Multimodality adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada

cara orang berkomunikasi menggunakan modes yang berbeda pada saat

bersamaan (Kress and van Leeuwen, 1996). Multimodality dapat juga dikatakan

sebagai istilah teknis yang bertujuan menunjukkan bahwa pemaknaan yang kita

lakukan selama ini memanfaatkan beragam semiotik (Iedema, 2003).

Perkembangan pendekatan multimodalitas juga memengaruhi perkembangan

IPTEK dalam dunia pendidikan. Dalam pembelajaran bahasa, pendekatan

multimodalitas adalah penerapan beberapa literasi dalam satu media atau biasa

disebut dengan istilah multiliterasi. Multiliterasi merupakan pemahaman

berbagai mode dalam komunikasi yang tidak hanya untuk membaca teks, tetapi

juga untuk membaca mode lain seperti suara dan gambar. Dengan adanya

multiliterasi, diharapkan penggunaan teks visual hingga buku digital dapat

diintegrasikan dengan musik maupun video dalam satu kesatuan yang menarik.

Menurut Barton and Lee (2013) kemampuan multimodal dari vlog (video

blog) memungkinkan peserta didik untuk berlatih berbicara, menulis, dan

mendengarkan dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, media vlog (video blog)

sangat cocok untuk digunakan peserta didik ketika melakukan pembelajaran

secara mandiri. Oleh sebab itu, penggunaan multimodalitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

9

menggabungkan gambar, suara dan teks seperti media vlog (video blog) sangat

bermanfaat dalam menunjang pembelajaran menulis teks deskripsi. Produk

media vlog (video blog) yang sudah ada akan diimplementasikan pada jenjang

yang sama yaitu di SMP X di Sidoarjo. Adapun tujuan penelitian yang akan

dilakukan adalah mengetahui proses penerapan media vlog (video blog) dan

efektivitasnya dalam pembelajaran menulis teks deskripsi serta mengetahui

perbedaan hasil keterampilan menulis peserta didik pada kelompok eksperimen

yang menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol yang tidak

menggunakan media. Pemilihan materi teks deskripsi disesuaikan dengan

kurikulun yang digunakan oleh sekolah, yaitu Kurikulum 2013. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui adanya

perbedaan nilai pre-test dan post-test antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Penggunaan media vlog (video blog) digunakan dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen. Harapannya, ada

perbedaan antara hasil nilai keterampilan menulis teks deskripsi pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan dalam pembelajaran menulis teks

deskripsi. Beberapa permasalahan hasil identifikasi tersebut, dapat dirinci

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

10

1. Perkembangan revolusi industri 4.0, pembelajaran abad ke-21 dan masa

pandemi memengaruhi para pendidik untuk terus berinovasi dalam

melaksanakan proses pembelajaran terutama secara daring (dalam

jaringan).

2. Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menulis teks deskripsi,

perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan

beberapa karakter pembelajaran abad ke-21, yaitu penguasaan teknologi,

kreatif, dan inovatif.

3. Media vlog (video blog) dapat digunakan sebagai media pembelajaran

yang menggunakan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran

daring (dalam jaringan) karena masa pandemi serta dapat membantu

peserta didik dalam memahami berbagai referensi terkait teks deskripsi.

4. Belum diketahuinya proses penerapan media vlog (video blog) dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi.

5. Belum diketahuinya perbedaan hasil keterampilan menulis peserta didik

pada kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog)

dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penelitian ini dibatasi pada

penerapan media vlog (video blog) dan efektivitasnya dalam pembelajaran

menulis teks deskripsi dan perbedaan hasil keterampilan menulis peserta didik

pada kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

11

kelompok kontrol yang tidak menggunakan media dalam materi menulis teks

deskripsi pada peserta didik kelas VII sekolah menengah pertama.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah proses penerapan media vlog (video blog) dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi?

2. Bagaimanakah efektivitas media vlog (video blog) terhadap perbedaan

hasil keterampilan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mendeskripsikan proses penerapan media vlog (video blog) dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi.

2. Mengetahui efektivitas media vlog (video blog) dalam menentukan

perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi melalui hasil kerja dari

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoretis maupun

manfaat secara praktis dalam dunia pendidikan. Manfaat teoretis berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

12

dengan sumbangan teoretis kajian pembelajaran menulis teks deskripsi dan

penggunaan media secara khusus, sedangkan manfaat praktis berkaitan dengan

sumbangan aplikatif kajian ini dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia.

Manfaat teoretis dan praktis penelitian ini dipaparkan sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis.

Pertama, menambah khazanah teori dalam pembelajaran bahasa Indonesia,

khususnya menulis teks deskripsi. Kedua, secara teoretis penelitian ini juga

bermanfaat untuk menambah khazanah teori mengenai penggunaan media

pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian,

penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar teoretis untuk penelitian

selanjutnya, khususnya penelitian-penelitian tentang efektivitas media

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada

guru, siswa, sekolah, dan peneliti. Adapun penjelasannya adalah sebagai

berikut.

a. Bagi Guru

1) Media vlog (video blog) dapat digunakan sebagai alternatif media

pembelajaran bahasa Indonesia untuk menunjang proses

pembelajaran daring (dalam jaringan) karena masa pandemi,

khususnya pembelajaran menulis teks deskripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

13

2) Meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru di masa pandemi

dalam melaksanakan proses pembelajaran daring (dalam jaringan)

agar menjadi lebih menarik dan interaktif.

b. Bagi Peserta Didik

1) Meningkatkan motivasi dan prestasi peserta didik dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi secara daring (dalam jaringan).

2) Melatih imajinasi dan kreasi siswa dalam membuat sebuah tulisan

yang baik.

3) Dapat dijadikan sebagai referensi dan alternatif ketika akan membuat

sebuah tulisan.

c. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam menghadapi

tantangan revolusi industri 4.0 dan masa pandemi yang berkaitan dengan

penggunaan teknologi dan informasi dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia.

d. Bagi Peneliti

1) Dapat memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai strategi

pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis teks deskripsi.

2) Dapat menambah wawasan tentang media pembelajaran yang bisa

digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis

teks deskripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

14

3) Dapat membantu para pendidik dalam melaksanakan pembelajaran

daring (dalam jaringan) melalui pengembangan media pembelajaran

vlog (video blog).

4) Mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan media vlog (video

blog) dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi

peserta didik.

1.7 Sistematika Penyajian

Penelitian ini terdiri atas tiga bab. Bab I berisi tentang pendahuluan yang

memuat tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penyajian, dan

batasan istilah. Bab II berisi tentang landasan teori yang memuat tentang teori-

teori yang relevan dengan topik penelitian. Sub-sub topik teori dalam landasan

teori ini adalah media pembelajaran, media vlog, keterampilan menulis, teks

deskripsi, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Bab III merupakan

metodologi penelitian yang menguraikan tentang jenis penelitian, desain

penelitian, prosedur penelitian, populasi dan sampel, tempat dan waktu

penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis

data. Bab IV berisi tentang deskripsi data, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab

V merupakan penutup yang berisi tentang simpulan dari data yang telah diolah

dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

15

1.8 Batasan Istilah

1) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar

mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna,

Kustandi dan Sutjipto (2013:8).

2) Media Vlog (Video Blog)

Miles dalam Nurfu’ad (2013:22), menyatakan vlogging (video blogging)

adalah sebuah blog yang ditampilkan atau disajikan dalam bentuk video.

3) Menulis

Menulis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan

ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam

bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, mudah dibaca dan dipahami oleh orang

lain (Marwoto, 1987:12).

4) Teks Deskripsi

Teks deskripsi merupakan tulisan yang bersifat menyebutkan

karakteristik-karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis,

(Zainurrahman, 2011:45)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

16

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tujuh hal mengenai teori-teori yang mendukung

penelitian mengenai penerapan media vlog (video blog) dan efektivitasnya dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi. Adapun rincian teori-teori yang digunakan

dipaparkan sebagai berikut.

2.1 Pembelajaran Multimodalitas

Multimodal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada cara orang

berkomunikasi menggunakan modes yang berbeda pada saat bersamaan (Kress

and van Leeuwen, 1996). Multimodal didefinisikan sebagai penggunaan

beberapa mode semiotik dalam desain produk, atau peristiwa semiotik secara

bersamaan, dan dengan cara tertentu mode-mode ini digabungkan untuk

memperkuat, melengkapi, atau berada dalam susunan tertentu (Kress an van

Leeuwen, 2001). Multimodality dapat juga dikatakan sebagai istilah teknis yang

bertujuan menunjukkan bahwa pemaknaan yang kita lakukan selama ini

memanfaatkan beragam semiotik (Iedema, 2003). Multimodal dimaknai sebagai

segala sumber semiotik verbal dan visual yang dapat digunakan untuk

merealisasikan jenis dan tingkatan keterlibatan dialogis dalam sebuah buku teks

(Chen, 2016). Dalam pembelajaran bahasa, pendekatan multimodalitas adalah

penerapan beberapa literasi dalam satu media atau biasa disebut dengan istilah

multiliterasi. Multiliterasi merupakan pemahaman berbagai mode dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

17

komunikasi yang tidak hanya untuk membaca teks, tetapi juga untuk membaca

mode lain seperti suara dan gambar. Dengan adanya multiliterasi, diharapkan

penggunaan teks visual hingga buku digital dapat diintegrasikan dengan musik

maupun video dalam satu kesatuan yang menarik. Oleh sebab itu, para pendidik

diharapkan memiliki tanggung jawab untuk memahami cara-cara multimodal,

pengetahuan dipresentasikan dan mengajar peserta didik untuk menilai, dan

menyesuaikan teks multimodal yang tidak dapat mereka temukan pada

pembelajaran yang hanya melalui teks visual.

Pendekatan multimodalitas bukanlah fenomena baru, tanpa disadari

masyarakat saat ini telah hidup dalam masyarakat multimodal. Pada era ini,

masyarakat mengalami dunia secara multimodal yang membuat pengalaman

mereka dengan menggunakan bahasa, gambar, gerak tubuh, tindakan, suara dan

sumber daya lainnya dalam satu kesatuan (Baldry dan Thibalut, 2006). Menurut

Kress (2003) mengusulkan adanya pergeseran dari literasi keaksaraan ke literasi

multimodal. Dengan adanya literasi multimodal peserta didik diharapkan mampu

‘melek huruf’ multimodal, harus peka terhadap potensi dan pilihan makna yang

diberikan dalam produksi teks, memberikan kemampuan yang lebih baik untuk

membuat pilihan yang disengaja dan efektif dalam konstruksi dan penyajian

pengetahuan. Selain itu, pembelajaran multimodal bertujuan untuk

mengembangkan peserta didik menjadi pembaca dan produsen teks multimodal

yang berpengetahuan luas dengan menarik perhatian pada berbagai sumber

dalam membuat makna dalam teks. Keuntungan yang lain dari pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

18

multimodal bagi peserta didik yaitu mereka dapat bekerja lebih baik saat proses

kegiatan belajar berlangsung dengan gaya dan kesukaan atau pilihan belajar

mereka. Pembelajaran multimodal menekankan pada perbedaan pengalaman

belajajar para peserta didik. Menurut Jewitt (2008), sangat penting bagi sekolah

untuk menghindari pengajaran tata bahasa statis karena membatasi kekuatan

transformasi dan kontekstualisasi antarsiswa. Batas antara mode tidak jelas saat

teks multimodal kompleks digunakan dalam pembuatan makna. Oleh sebab itu,

pembelajaran multimodal sangat penting diintegrasikan dalam pembelajaran saat

ini, khususnya pembelajaran bahasa. Dengan penggunaan pembelajaran

multimodal dalam pembelajaran bahasa, dapat meningkatkan pemahaman

peserta didik secara lebih kompleks karena mereka mendapatkan berbagai

informasi secara lebih utuh melalui bentuk visual dan juga teks yang disajikan

dalam satu kesatuan. Selain itu, dengan pendekatan multimodal, peserta didik

dapat memilih sendiri objek pembelajaran, atau representasi yang paling sesuai

dengan preferensi modalnya berdasarkan gaya belajar mereka yang dominan.

Dengan demikian, memungkinkan pendidik memenuhi kebutuhan peserta didik

yang berbeda dalam lingkungan belajar bahasa.

2.2 Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Percepatan globalisasi saat ini dan perkembangan teknologi yang pesat telah

menjelaskan semua sarana makna di bawah teori multimodalitas (Al Fajri, 200..).

Perkembangan pendekatan multimodalitas juga memengaruhi perkembangan

IPTEK dalam dunia pendidikan. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

19

adalah tantangan yang nyata dan faktual. Saat ini, penggunaan teknologi

merupakan syarat wajib yang harus dikuasai oleh pendidik dalam melaksanakan

proses belajar mengajar. Dunia pendidikan saat ini berada di masa pengetahuan

(knowledge age) yang ditandai dengan percepatan peningkatan pengetahuan

yang luar biasa. Hal ini terjadi karena penerapan media dan teknologi digital

yang disebut dengan information super highway (Gates,1996). Penggunaan

teknologi dalam pembelajaran bahasa sangat penting dilakukan karena di abad

ke-21 guru harus mampu menguasai kompetensi TPCK yaitu Technological,

Pedagogy, Content, Knowledge. Hal ini juga sesuai dengan beberapa karakter

pembelajaran abad ke-21, yaitu penguasaan teknologi, kreatif, dan inovatif. Salah

satu cara yang dapat dilakukan untuk mengunakan teknologi dalam pembelajaran

bahasa adalah menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi.

Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari

kata “medium”. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar

terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich, et.al., 2002;

Ibrahim dalam Santyasa, 2007). Dalam perkembangannya, media digunakan

dalam proses pendidikan yang dikenal dengan nama media pembelajaran.

Schram (1982) dalam Mahnun (2012:2), berpendapat bahwa media adalah

“Information carrying technologies that can be used for instruction.... The media

instruction, consequently are extensions of the teacher.” Berdasarkan pernyataan

tersebut, Schram memberikan pendapat bahwa media adalah teknologi pembawa

pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

20

tersebut sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh AECT (Association

of Education and Communication Tzechnology), (1977 dalam Munadi, 2013),

menyatakan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan

untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Arzhar (2011:3) mengatakan “Media pembelajaran adalah alat yang

menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.” Menurut Munadi

(2013:7) “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan

dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta

lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses

belajar secara efisien dan efektif.” Sementara itu, Kustandi dan Sutjipto (2013),

mendefinisikan media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses

belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang

disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik

dan sempurna. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berisi informasi dan dapat

digunakan untuk membantu proses tercapainya tujuan pembelajaran pada ranah

pendidikan yang berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik serta dapat

membantu proses belajar yang lebih efektif dan efisien. Gerlach dan Ely dalam

Mahnun (2012:2), mengatakan bahwa “a medium, conceived is any person,

material or event that establishs condition which enable the learner to acquire

knowledge, skill, and attitude.” Menurut Gerlach dan Ely, secara umum media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

21

itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang

memungkingkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Berdasarkan pernyataan dari Gerlach dan Ely, dalam penelitian ini peralatan

yang digunakan sebagai media pembelajaran adalah media vlog (video blog)

yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang diharapkan

mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks deskripsi.

Dalam pemilihan media yang akan digunakan untuk proses pembelajaran,

hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas

kriteria tertentu. Menurut Sudjana, Nana (1989) dalam Falahudin (2014) ada

beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media

pembelajaran. Pertama, menentukan tujuan penggunaan yang ingin dicapai

dalam penggunaan media. Misalnya, tujuan kognitif, psikomototik, afektif atau

kombinasinya. Kedua, menentukan sasaran pengguna media. Sasaran pengguna

media merupakan kriteria yang penting dan harus diperhatikan, karena sasaran

akan memengaruhi tujuan dan media apa yang akan digunakan. Dalam hal ini,

sasaran yang dimaksud adalah karakteristik, jumlah, latar belakang, motivasi dan

minat dari pengguna media. Ketiga, menentukan karakteristik media, kelebihan

dan kelemahan media yang sesuai dengan pembelajaran. Dalam penggunaan

media, pengenalan akan karakteristik media sangat perlu dikuasai karena hal ini

yang akan mempengaruhi tujuan yang akan dicapai. Keempat, menentukan

waktu mengenai berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

22

membuat media yang akan dipilih. Serta waktu untuk menentukan alokasi dari

penggunaan media juga harus diperhatikan. Kelima, memperhitungkan biaya

untuk pengadaan media. Penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Apalah artinya

menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor

biaya menjadi kriteria yang harus dipertimbangkan. Keenam, melihat

ketersediaan media yang ada di sekitar untuk menunjang proses pembelajaran.

Selain itu kemampuan pengadaan, waktu, tenaga dan sarana dalam pengadaan

media juga harus diperhatikan.

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa

informasi dari sumber (guru) menuju penerima (peserta didik), (Santyasa, 2007).

Dalam kegiatan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, media juga

memiliki fungsi untuk menunjang proses pembelajaran. Adapun fungsi-fungsi

media dijelaskan sebagai berikut. Pertama, memiliki kemampuan fiksatif yang

berarti dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan suatu objek atau

kejadian. Dengan kemampuan ini objek atau kejadian dapat digambar, dipotret,

direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat

ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan

manipulatif yang berarti media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian

dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya

diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang

penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif yang berarti media mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

23

menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara

serempak, (Gerlach dan Ely; Ibrahim, 2001 dalam Santyasa, 2007).

Berdasarkan penjelasan fungsi yang dimiliki media, dalam penelitian ini

media vlog (video blog) yang akan dipakai untuk meningkatkan kemampuan

menulis teks deskripsi peserta didik kelas VII juga memiliki fungsi-fungsi

tersebut. Pertama, pada kemampuan fiksatif media vlog (video blog)

menampilkan objek atau beberapa tempat wisata yang ada di daerah Yogyakarta

yang didapatkan melalui teknik rekam dan foto. Kedua, dalam fungsi

kemampuan manipulatif, media vlog (video blog) dikemas dalam bentuk video

yang sudah dimanipulasi sesuai keperluan, diubah dan diedit sedemikian rupa

seihingga menghasilkan sebuah cerita destinasi wisata yang menarik. Ketiga,

pada fungsi kemampuan distributif, media vlog (video blog) ini mampu

menjangkau audien, dalam konteks ini yaitu peserta didik dalam satu kelas pada

satu kali penyajian secara serempak.

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga kegiatan

pembelajaran akan lebih efektif dan efisien (Falahudin, 2014). Dalam penelitian

ini, media vlog (video blog) yang digunakan juga memperlancar interaksi antara

guru dan peserta didik karena guru berperan sebagai host yang menjelaskan

langsung mengenai objek-objek wisata yang ada dalam vlog (video blog).

Sehingga interaksi antara guru dan peserta didik tetap terjalin meskipun peserta

didik hanya menyaksikan melalui tayangan vlog (video blog). Dengan demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

24

media vlog (video blog) memberi manfaat yang efektif dan efisien dalam

kegiatan pembelajaran. Melalui tayangan video saja, peserta didik dapat

mengetahui tentang informasi mengenai objek-objek wisata tanpa harus

mengunjunginya secara langsung.

Kemp & Dayton (1985) mengidentifikasi manfaat media dalam

pembelajaran secara lebih khusus. Pertama, penggunaan media dapat membuat

penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Dalam penelitian ini,

media vlog (video blog) yang digunakan juga mampu untuk menyeragamkan

pemahaman peserta didik. Dengan penggunaan media vlog (video blog) dalam

pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat menerima informasi yang persis

sama seperti yang diterima oleh peserta didik lain. Dengan demikian, media vlog

(video blog) juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara

peserta didik di manapun mereka berada. Penggunaan media dalam pembelajaran

dapat menghindari penafsiran yang beragam dari peserta didik, karena tiap

peserta didik dapat melihat atau mendengar uraian materi pembelajaran dari satu

sumber yang sama. Sehingga penyampaian materi pembelajaran kepada peserta

didik dapat diseragamkan. Kedua, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan

menarik. Dalam penelitian ini, media vlog (video blog) menampilkan informasi

tentang objek wisata melalui suara, gambar dan gerakan secara alami yang

diambil langsung melalui teknik rekam. Konten dari vlog (video blog)

disesuaikan dengan materi pelajaran sehingga dapat disajikan dengan lebih jelas,

lengkap, serta menarik minat peserta didik. Dengan media, materi sajian dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

25

membangkitkan rasa keingintahuan peserta didik. Media pembelajaran dapat

membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih

menyenangkan, tidak monoton, dan tidak membosankan. Ketiga, proses

pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dalam penelitian ini, media vlog (video

blog) dapat membuat pembelajaran lebih interaktif karena konten vlog (video

blog) berisi tentang objek-objek wisata dan mengajak peserta didik untuk

merespon dengan cara mengidentifikasi objek-objek tersebut. Media

pembelajaran yang dirancang secara baik dapat membantu guru dan peserta didik

melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Media

dapat menjadikan pembelajaran lebih interaktif karena mengajak peserta didik

untuk merespon mengenai isi dari media tersebut. Kelima, efisiensi dalam waktu

dan tenaga. Tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan banyak

waktu untuk mejelaskan suatu materi. Dengan adanya media, suatu topik dapat

dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada peserta didik. Dalam penelitian ini,

jenis media yang dipakai adalah media audiovisual yang berisi paparan deskripsi

mengenai suatu objek wisata yang lokasinya cukup jauh dari peserta didik.

Dengan menggunakan media vlog (video blog) sangat membantu efisiensi dari

segi waktu dan tenaga karena peserta didik cukup menonton saja tanpa harus

mengunjungi langsung objek tersebut. Dengan media vlog (video blog), tujuan

belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga

seminimal mungkin. Dengan media vlog (video blog), guru tidak harus

menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali

sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

26

pelajaran. Kelima, meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik. Penggunaan

media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga

membantu peserta didik menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh.

Media vlog (video blog) dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik

karena peserta didik tidak hanya mendengarkan informasi verbal dari guru saja,

tetapi mereka dapat langsung menyaksikan objek yang dijelaskan secara konkrit.

Dalam media vlog (video blog), peserta didik diajak langsung untuk melihat,

merasakan, atau mengalami sendiri dari apa yang dijelaskan guru dalam video

tersebut. Dengan adanya media vlog (video blog) maka pemahaman peserta didik

pasti akan lebih baik.

Selain itu, penggunaan media juga memungkinkan proses pembelajaran

dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Penggunaan media pembelajaran

dapat membuat peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih

leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang

guru. Program-program pembelajaran audio visual, termasuk program

pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan peserta didik dapat

melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat.

Media vlog (video blog) yang digunakan dalam penelitian ini juga

memungkinkan peserta didik untuk belajar secara mandiri. Di masa pandemi

keterbatasan alokasi waktu belajar di sekolah membuat peserta didik

memerlukan waktu lebih untuk benar-benar memahami suatu materi. Oleh sebab

itu, dengan menggunakan media vlog (video blog) dapat membantu peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

27

untuk belajar secara mandiri, kapanpun, dan dimanapun. Penggunaan media

dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses

belajar. Penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadi lebih menarik

sehingga mendorong peserta didik untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar

mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. Media vlog (video blog) dapat

menumbuhkan sikap positif peserta didik dalam mempelajari materi teks

deskripsi. Dengan media vlog (video blog) juga dapat menumbuhkan

kemampuan peserta didik untuk belajar dari berbagai sumber, serta dapat

menanamkan sikap kepada peserta didik untuk senantiasa berinisiatif dan

inovatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan. Media juga mampu

mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Penggunaan

media dalam proses pembelajaran menuntut guru kearah yang lebih positif dan

produktif untuk menciptakan media-media yang kreatif dan inovatif sesuai

dengan kebutuhan peserta didik. Proses pembuatan media vlog (video blog) juga

menuntut kreativitas guru untuk menghasilkan tayangan yang menarik dan

kreatif, sehingga peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan

melalui media vlog (video blog). Pemanfaatan media secara baik membuat

seorang guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik.

Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa

berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki

waktu untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti

membantu kesulitan belajar peserta didik, pembentukan karakter, memotivasi

belajar, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

28

Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.

Materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih sederhana dengan

bantuan media. Misalnya, materi yang membahas tentang tempat wisata atau

sejarah yang ada di Indonesia dapat disampaikan dengan penggunaan video,

sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami pembelajaran tersebut.

Media pembelajaran dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu,

karena dengan media sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar

angkasa dapat dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula

beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lampau atau objek yang susah untuk

dijangkau, dapat disajikan di depan peserta didik. Objek-objek wisata yang

lokasinya terlalu jauh tetap bisa dijangkau oleh peserta didik melalui media vlog

(video blog). Dengan demikian, penggunaan media vlog (video blog) juga dapat

mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu. Sementara itu, media dapat

membantu mengatasi keterbatasan indera manusia. Objek-objek pelajaran yang

terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat dipelajari melalui bantuan

media. Demikian pula objek berupa proses/kejadian yang sangat cepat atau

sangat lambat, dapat disaksikan dengan jelas melalui media, dengan cara

memperlambat, atau mempercepat kejadian. Media vlog (video blog) berisi

tentang objek-objek wisata yang terlalu jauh dari peserta didik. Meskipun terlalu

jauh, peserta didik tetap mampu menyaksikan objek-objek tersebut karena telah

dikemas dalam media vlog (video blog). Sehingga, keterbatasan pembelajaran

dapat teratasi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

29

Selain memiliki manfaat, media memiliki beberapa jenis. Secara garis besar

jenis media dapat dikelompokan menjadi empat kelompok, yakni media audio,

media visual, media audio visual, dan multimedia. Dalam penelitian ini, jenis

media yang digunakan adalah media audiovisual, karena media vlog (video blog)

adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus

dalam satu proses. Adapun deksripsi mengenai jenis-jenis media sebagai berikut.

Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya

mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Contohnya, radio dan tape

recorder. Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.

Contohnya: media cetak (koran, majalah), foto atau gambar. Media audio visual

adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus

dalam satu proses. Contohnya, film dan video. Sedangkan multimedia adalah

media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran

(Munadi, 2013).

Berdasarkan paparan mengenai jenis-jenis media di atas, media yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu media vlog (video blog) termasuk dalam

jenis media audio visual. Media audio visual mempunyai makna media yang

melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses

(Munadi, 2013). Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat

memproyesikan gambar bergerak dan bersuara (Sanaky, 2013). Anitah (2012:49)

menyatakan bahwa, “media audio visual adalah media yang menunjukkan unsur

auditif (pendengaran) maupun visual (penglihatan), jadi dapat dipandang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

30

maupun didengar suaranya.” Berdasarkan teori-teori tersebut, dapat disimpulkan

bahwa definisi media audio visual adalah alat yang digunakan untuk membantu

proses pembelajaran dengan melibatkan indera pendengaran dan penglihatan

dalam mengamati suatu objek. Sanaky (2013) membedakan alat atau jenis media

audio visual sebagai berikut. Pertama, televisi, merupakan perlengkapan yang

pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang terdiri dari gambar dan suara.

Televisi biasa digunakan sebagai media hiburan di lingkungan rumah tangga.

Kedua, media saund slide (slide bersuara), merupakan media pembelajaran yang

bersifat audio visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam

bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi bingkai dan diproyesikan.

Pada saat penggunaanya dapat dikombinasikan dengan audio kasset atau juga

dapat digunakan secara tunggal tanpa suara. Ketiga, video – VCD adalah gambar

bergerak yang disertai dengan unsur suara, dapat dotayanglan melalui medium

video dan video compact disk (VCD). Video mampu menayangkan pesan

pembelajaran secara realistik. Video dapat digunakan sebagai media untuk

mempelajari objek dan mekanisme kerja dalam mata pelajaran tertentu. Media

vlog (video blog) merupakan jenis media audiovisual, yaitu video. Media vlog

(video blog) melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam

satu proses. Hal ini sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh media jenis

video yaitu: gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat digunakan

untuk sekolah jarak jauh, dan memiliki perangkat slow motion untuk

memperlambat proses atau peristiwa yang berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

31

Media vlog (video blog) merupakan jenis video yang memiliki kelebihan

sebagai berikut. Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan

pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk menambah

pengalaman belajar. Sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik

tersendiri dan dapat menjadi pemicu atau memotivasi pembelajar untuk belajar.

Media vlog (video blog) sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar

psikomotoroik, dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika

dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan

yang ditayangkan/menambah daya tahan ingatan tentang objek belajar yang

dipelajari peserta didik, dan yang terakhir media vlog (video blog) bersifat

portable dan mudah didistribusikan. Media vlog (video blog) merupakan media

audio visual dengan karakteristik khusus yaitu melibatkan dua indera

(pendengaran dan penglihatan) memiliki daya tarik khusus untuk digunakan para

guru dalam proses mengajar. Para guru dapat memaksimalkan kelebihan media

vlog (video blog) untuk menyampaikan materi dan menjadi variasi proses

mengajar agar tidak terjadi kebosanan peserta didik. Tentu saja dengan kelebihan

yang ada pada media audio visual atau media vlog (video blog) tersebut memiliki

karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan media yang lain.

Berdasarkan paparan mengenai media pembelajaran yang sudah disebutkan

di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dapat membantu

pelaksanaan proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Pernyataan ini

sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustakim (2020) mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

32

efektivitas pembelajaran daring menggunakan media online selama pandemi

covid-19 pada mata pelajaran matematika. Penelitian tersebut menyatakan bahwa

sebanyak 46,7% responden setuju jika dalam pembelajaran matematika

menggunakan media online. Penggunaan media online dalam pembelajaran

matematika sangat efektif dan efisien karena pada masa pandemi dibutuhkan

media-media yang efektif dan efisien untuk menunjang kelancaran proses belajar

mengajar jarak jauh. Sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh guru kepada

peserta didik tetap bisa tersampaikan dengan baik. Hal ini sejalan dengan

pernyataan yang dikemukakan oleh Naz & Akbar (2010), yaitu media

pembelajaran merupakan sarana untuk mengirimkan pesan dalam perspektif

pembelajaran kepada peserta didik dan bertujuan untuk mencapai pembelajaran

yang efektif.

Dalam proses pembelajaran, masih sering dijumpai media yang tidak efektif

digunakan dalam kelas. Hal tersebut terjadi karena media yang digunakan tidak

sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik. Terutama, pada saat proses

belajar dari rumah yang sedang terjadi saat ini karena masa pandemi. Guru harus

dituntut untuk berinovasi dalam menciptakan media-media yang efektif supaya

pembelajaran daring (dalam jaringan) tetap berjalan dengan baik. Untuk itu, guru

perlu memerhatikan pembuatan media yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan

peserta didik. Sebuah media dikatakan efektif apabila media tersebut mampu

meningkatkan beberapa hal dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

33

Pertama, membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang

lebih besar dan memastikan pengetauan yang didapat berguna lebih lama. Hal ini

dikarenakan penggunaan media dapat memberikan lingkungan belajar yang

interaktif dan pengalaman belajar menjadi lebih bermakna dan memuaskan.

Kedua, memotivasi peserta didik dalam meningkatkan minat multi indrawi,

dengan demikian proses belajar lebih cepat dan produktif. Ketiga, memberikan

arahan dasar yang lebih ilmiah dan memungkinkan guru untuk mentransfer

pengetahuan dengan cara yang terorganisir dan lebih sistematis. Keempat,

sebagai alat pengajaran yang sesuai untuk membantu guru dalam menarik dan

meningkatkan perhatian peserta didik, serta dapat meningkatkan disiplin kelas.

Kelima, meningkatkan keterampilan pemahaman dan kejelasan komunikasi.

Keenam, membantu dalam membangun imajinasi, proses berpikir dan daya nalar

siswa. Ketujuh, membantu para guru untuk menghemat waktu dan energi

mereka, karena media yang efektif dapat memperjelas penyampaian materi

pelajaran dengan mudah. Kedelapan, Bbrfungsi sebagai alat yang ideal untuk

meninjau hasil belajar dan mengevaluasi kelengkapan pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Kesembilan, membuka kesempatan belajar individu untuk

meningkatkan ruang lingkup yang lebih besar dalam pembelajaran yang

interaktif. Dalam penelitian ini, media vlog (video blog) sebagai alat pengajaran

yang sesuai untuk membantu guru dalam menarik dan meningkatkan perhatian

peserta didik, dapat membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan

yang lebih luas, terutama mengenai objek-objek wisata yang ada di Indonesia,

meningkatkan minat multi indrawi (melihat dan mendengar) sebuah informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

34

mengenai suatu objek dari suatu sumber, serta berfungsi sebagai alat yang ideal

untuk meninjau hasil belajar dan mengevaluasi kelengkapan pembelajaran yang

sudah dilaksanakan.

2.3 Vlog (Video Blog) sebagai Media Pembelajaran

Vlog (video blog) adalah sebuah konten kreatif yang dibuat oleh seseorang

untuk membagikan diary kehidupannya dalam bentuk video yang sengaja

ditayangkan kepada banyak orang secara gratis (Combe & Codreanu, 2016). Vlog

(video blog) biasanya didistribusikan melalui platform Youtube. Sehingga para

penonton dapat dengan mudah mengakses vlog (video blog) yang sesuai minat

mereka. Berdasarkan studi yang dilakukan Youtube tahun 2016 menunjukkan

bahwa generasi milenial saat ini lebih memilih Youtube sebagai tujuan mereka

mengakses video dan sebesar 79% dari mereka memilih untuk mengakses vlog

(video blog) yang dibuat langsung oleh individu dibandingkan dengan video-

video yang dibuat oleh perusahaan. Dalam sebuah studi Pew Research Center

(2018) telah terjadi perubahan dalam penggunaan media sosial di kalangan anak

muda, Youtube menjadi platform favorit bagi 85% anak muda (Anderson and

Jiang, 2018). Berdasarkan deskripsi tersebut, penelitian ini bermaksud

menerapkan vlog (video blog) yang sedang diminati banyak anak muda atau

peserta didik ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas secara daring

(dalam jaringan).

Vlog (video blog) digambarkan sebagai video yang dibuat oleh pengguna

dengan durasi pendek dan didistribusikan secara online di mana orang lain dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

35

melihat, berlangganan, atau mengomentarinya. Pengertian tersebut merupakan

terjemahan dari Gao, et al., (2010 dalam Snelson, 2015:322), yang mengatakan

bahwa “Vlogs have been described as user-generated videos of short duration

that are distributed online where others may view, subscribe, or comment on

them.” Snelson (2015:321), mengatakan bahwa “Vlogging, or blogging with

video, has brought with it an increase in public documentation of personal lives

and experiences”, yang berarti bahwa vlogging, atau blogging dengan video,

telah membawa peningkatan dalam dokumentasi publik kehidupan pribadi dan

pengalaman. Pengertian tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh

Edgecom dalam Nurfu'ad (2013:3), yang menyebutkan “Vlog is a web that uses

video as its primary mode of content delivery, rather than text or image.” Video

blog adalah sebuah web yang memuat tentang video, teks dan gambar. Miles

dalam Nurfu’ad (2013:22), menyatakan vlogging (video blogging) adalah sebuah

blog yang ditampilkan atau disajikan dalam bentuk video. Walaupun beberapa

tampilan vlog juga termasuk teks untuk menyampaikan konteks dari video, fokus

utama yang ditampilkan adalah video. Penggunaan video dapat memberikan

kebebasan lebih untuk vlogger dalam memberikan opini dan berinteraksi kepada

penonton dengan lebih terarah dan lebih interaktif. Dengan video blog seseorang

dapat mengkomunikasikan dan mengekspresikan ide atau kebenaran serta dapat

menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama pada vlog (video blog)

yang telah dibuat.

Mahameruaji, dkk., (2014), menyatakan kelebihan dari vlog (video blog)

adalah sebagai berikut. Pertama, vlog (video blog) ditampilkan dengan menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

36

yang berisi tentang gambar, audio, teks yang dikombinasi dalam kesatuan yang

utuh. Kedua, dengan membuat vlog (video blog), seseorang dapat bebas berkarya.

Misalnya membuat vlog tutorial make up, vlog perjalanan, vlog kegiatan sehari-

hari, dll. Ketiga, melakukan kegiatan vlog (video blog) adalah sebuah cara mudah

dalam bekerja untuk mendapatkan uang dari internet. Adapun kelemahan Vlog

(video blog) adalah sebagai berikut. Pertama, Vlog (video blog) yang ada di

Youtube saat ini masih ditujukan untuk hiburan semata, belum ada yang

digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Kedua, keterbatasan peralatan

penunjang seperti, kamera DSLR dan mikrofon yang mendukung untuk membuat

vlog dengan kualitas gambar dan suara yang bagus. Ketiga, memproduksi sebuah

vlog dibutuhkan waktu yang cukup banyak. Mulai dari menemukan ide,

pengambilan gambar dan suara, hingga proses editing video. Keempat, untuk

mengupload dan mengakses vlog (video blog) diperlukan koneksi internet yang

memadahi. Berdasarkan uraian mengenai kelebihan dan kekurangan vlog (video

vlog) dapat disimpulkan bahwa vlog (video blog) merupakan video yang berisi

gambar, audio, teks yang menarik dan konten yang akan disajikan dapat

diperbarui sesuai kebutuhuan. Oleh sebab itu, vlog (video blog) dapat digunakan

sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis teks

deskripsi peserta didik, karena konten yang ada dalam vlog (video blog) selalu

baru dan disajikan dalam visual yang menarik. Sehingga peserta didik dapat

menambah pengetahuan dan referensi untuk menulisi teks deskripsi.

Vlog (video blog) adalah kumpulan video yang dibuat sendiri oleh

vlogger atau video favorit seseorang yang diposting di sebuah situs web (Combe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

37

& Codreanu, 2016). Pembuatan vlog (video blog) sangat mudah dan tidak

membutuhkan biaya, hal tersebut merupakan salah satu cara yang mudah untuk

menjangkau kalayak serta memamerkan sebuah karya seseorang. Dibantu

dengan kamera, perangkat lunak editing dan koneksi internet kecepatan tinggi,

dapat menghasilkan vlog (video blog) yang menarik. Berikut ini adalah cara-cara

membuat vlog (video blog). Pertama, temukan alasan dan tema yang mendukung

untuk membuat vlog (video blog). Kedua, pilihlah web yang digunakan untuk

mengupload vlog (video blog). Biasanya para vlogger menggunakan Youtube

untuk memposting vlogging (video blogging) mereka, karena Youtube dinilai

banyak diminati oleh pengguna sosial media. Ketiga, berikan nama atau judul

pada vlog (video blog). Perlu diingat bahwa, yang paling penting adalah konten

atau isi dari vlog (video blog) tersebut. Buatlah konten yang menarik dan judul

vlog (video blog) yang mudah di ingat oleh penonton supaya mereka tertarik

untuk menyaksikan vlog (video blog) selanjutnya. Keempat, siapkan beberapa

konten yang menarik untuk mengisi Youtube channel. Pada awalnya, mungkin

seseorang dapat menarik banyak minat dari audien, tetapi jika seseorang tidak

menambahkan konten baru secara teratur orang akan kehilangan minat dan

berhenti menonton vlog (video blog). Kelima, setelah mengedit video, langkah

selanjutnya mengunggah vlog (video blog) ke Youtube. Seseorang dapat

meningkatkan visibilitas video dengan menambahkan judul yang baik dan

deskripsi tentang vlog (video blog). Keenam, untuk memperoleh penonton

seorang vloger harus mempromosikan vlog (video blog) yang sudah dibuat. Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

38

satu cara untuk mempromosikan vlog (video blog) yaitu, dapat mengirimkan

email atau broadcast message ke semua kontak sosial media.

Media vlog (video blog) termasuk dalam perkembangan pendekatan

multimodalitas. Multimodalitas adalah penerapan beberapa literasi dalam satu

media. Media vlog (video blog) merupakan multimodalitas yang dapat

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berlatih belajar berbahasa

meliputi berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan, serta menunjang

untuk pembelajaran secara mandiri (Barton and Lee, 2013). Media vlog (video

blog) merupakan konten berbasis teknologi yang efisien dan efektif untuk

membantu pembelajar dalam belajar bahasa (British Council, 2018). Menurut

Lien (2012) daya tarik sebuah vlog dilihat dari konten yang menyenangkan untuk

menarik lebih banyak penonton. Dalam penelitian ini, konten media vlog (video

blog) berisi deskripsi mengenai objek wisata yang digabungkan dengan gambar,

musik, dan disajikan dalam bentuk video yang menarik bagi peserta didik.

Sehingga mereka dapat belajar berbahasa meliputi berbicara, menulis,

menyimak, dan membaca secara mandiri. Penerapan vlog (video blog)

merupakan salah satu cara untuk melatih peserta didik meningkatkan

keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan literasi digital dan

kreativitas (Codreanu and Combe, 2018).

2.4 Menulis

Menulis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan

ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam

bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, mudah dibaca dan dipahami oleh orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

39

lain, (Marwoto, 1987:12). Menurut Tarigan (2008:2), menulis ialah menurunkan

lambang-lambang atau grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami

oleh seseorang sehingga seseorang atau orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik

itu. Menulis merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif dan ekspresif.

Produktif dan ekspresif mengandung arti kedua karakteristik tersebut berfungsi

sebagai penyampai informasi. Dikatakan produktif karena kegiatan menulis

merupakan kegiatan yang bersifat menghasilkan suatu karya tulis berupa hasil

dari ungkapan-ungkapan gagasan pikiran seseorang. Sedangkan ekspresif

mengandung arti tepat (mampu) memberikan (ungkapan) gambaran, maksud,

gagasan, dan perasaan. Pendapat tersebut selaras dengan pendapat Suparno

(2006:129), yang mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan komunikasi

berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis

melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan atau isi tulisan, saluran atau

media tulisan dan pembaca adalah sebagai penerima. Berdasarkan uraian tersebut

dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk

mengungkapkan gagasan, pikiran, pengetahuan dan pengalaman-pengalaman

hidupnya melalui bahasa tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang

dimaksud penulis.

Dalam menulis terdapat banyak tujuan yang ingin dicapai. Biasanya antara

penulis satu dengan yang lain memiliki tujuan yang berbeda-beda. Sehubungan

dengan itu, Tarigan (2008:24), mengkategorikan tujuan menulis, yaitu

memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

40

menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan perasaaan yang berapi-

api. Secara umum fungsi utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi secara

tidak langsung. Hartig dalam Tarigan (2008:25), menyebutkan tujuan penulisan,

yaitu penugasan, altruistik, persuasif, informasi, pernyataan diri, kreatif, dan

pemecahan masalah. Beberapa alasan mengenai pentingnya menulis adalah

sebagai sarana menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, kemampuan

mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki,

membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih

memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif

dan tidak hanya sebagai penerima informasi, (Haiston dalam Darmadi, 1996:3).

Manfaat menulis menurut Graves (1978 dalam Yunus, 2014:4) yaitu 1)

menulis dapat mengembangkan kecerdasan, 2) menulis dapat mengembangkan

daya inisiatif dan kreativitas, 3) menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan

keberanian, 4) menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan

dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi. Dalam

penelitian ini, dengan meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi

diharapkan siswa mampu mendapatkan manfaat-manfaat seperti yang sudah

dipaparkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan menulis teks deskripsi yaitu dengan menggunakan media vlog

(video blog) dalam proses pembelajaran. Vlog (video blog) yang digunakan

memuat mengenai beberapa tempat wisata yang ada di Yogyakarta dan disajikan

dalam bentuk visual yang menarik, sehingga peserta didik dapat menambah

referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar. Media vlog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

41

(video blog) sebagai alat pengajaran yang sesuai untuk membantu guru dalam

menarik dan meningkatkan perhatian peserta didik, serta dapat membantu peserta

didik dalam memperoleh pengetahuan yang lebih luas, terutama mengenai objek-

objek wisata yang ada di Indonesia. Sehingga media ini dapat berfungsi sebagai

alat yang ideal untuk meninjau hasil belajar peserta didik, terutama dalam

menulis teks deskripsi.

2.5 Teks Deskripsi

Teks merupakan jalan menuju pemahaman tentang bahasa yang berfungsi

atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam konteks situasi

(Halliday dan Ruqiyah, 1992 dalam Mahsun, 2018:1). Dengan demikian, teks

merupakan ungkapan pernyataan suatu kegiatan sosial yang bersifat verbal. Salah

satu jenis teks adalah teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan tulisan yang

bersifat menyebutkan karakteristik-karakteristik suatu objek secara keseluruhan,

jelas dan sistematis, Zainurrahman (2011:45). Tompkins dalam Zainurrahman

(2011:46), menjelaskan karangan deskripsi adalah painting pictures with words.

Maksudnya yaitu sebuah tulisan deskripsi melukiskan gambar dengan kata-kata,

karangan deskripsi mencoba menggambarkan keadaaan yang dilihat dengan

menggunakan kata-kata. Menggambarkan merupakan kata kunci dalam

pengertian tulisan deskriptif, fungsi sosial dari tulisan deskriptif memberikan

gambaran kepada pembaca, misalnya tentang bentuk, ukuran, warna dari sebuah

objek. Dalam menulis teks deskripsi, penulis harus berusaha agar pembaca

seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan apa yang sedang

dideskripsikan. Penulis harus mampu menggambarkan secara detil dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

42

menggunakan kosa kata tertentu yang mampu memberikan “gambaran mental”

dari objek yang dirasakan oleh pembaca. Setidaknya ada tiga yang dapat

dideskripsikan yakni, manusia, tempat dan benda.

Berdasarkan uraian diatas, pengertian teks deskripsi relevan dengan apa

yang diungkapkan oleh Permanasari (2017:158), teks deskriptif juga merupakan

tulisan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu yang akan diungkapkan

penulis, sehingga pembaca atau yang mendengar seolah-olah melihat sendiri

objek yang telah dibicarakan, meskipun pembaca atau pendengar belum pernah

menyaksikan sendiri. Teks deskripsi merupakan teks yang mendeskripsikan

seseorang atau sesuatu dengan serinci-rincinya (Kosasih, 2013:29). Ciri khas

sebuah teks deskripsi adalah bahwa penulis atau penutur teks bisa memulai

deskripsinya dari mana saja. Dengan kata lain, ciri-ciri atau karakteristik dari

sesuatu atau seseorang yang sedang dideskripsikan itu jumlahnya banyak, dan

penulis atau penutur bisa memilih secara acak karakteristik mana yang diuraikan

lebih dahulu dan karakteristik mana yang diuraikan kemudian (Djatmika,

2018:16).

Paparan mengenai ciri-ciri teks deskripsi secara lebih lanjut yaitu a)

Memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan sehingga

objeknya pada umumnya berupa peristiwa, tempat, benda, alam, warna dan

manusia; b) Menimbulkan kesan-kesan tertentu kepada pembacanya; c)

Memungkinkan terjadinya imajinasi bagi pembacanya; d) Banyak menggunakan

kata atau frasa yang bermakna keadaan atau sifat; e) Kosakata yang digunakan

harus relevan dengan objek yang dideskripsikan, yang menggambarkan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

43

nyata dan juga secara abstrak; f) Memperlihatkan detail atau perincian tentang

suatu objek tertentu; dan e) Disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan

pilihan kata yang menggugah (Kosasih, 2013:29; Semi, 2007:66).

Selain memiliki ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, teks deskripsi

juga memiliki tujuan sosial untuk menggambarkan sesuatu objek/benda secara

individual berdasarkan ciri fisiknya. Gambaran yang dipaparkan dalam teks ini

haruslah yang spesifik menjadi ciri keberadaan objek yang digambarkan. Oleh

karena itu teks jenis ini berbeda dengan teks laporan yang lebih bersifat umum.

Pada teks deskripsi tidak dapat digenerelasasi karena lebih bersifat

penggambaran ciri khusus objek yang dideskripsikan, sedangkan penggambaran

pada teks laporan dapat digeneralisasi. Teks deskripsi juga memiliki tujuan

fungsional yaitu, sebuah teks deksripsi menguraikan ciri-ciri dari seseorang atau

sebuah objek benda. Dengan demikian, maka orang atau benda yang diuraikan

itu harus ditampilkan secara spesifik atau khusus, (Djatmika, 2018:16).

Dalam menulis teks deskripsi seorang penulis harus memperhatikan

struktur yang ada dalam teks tersebut. Menurut Mahsun (2018:28) teks deskripsi

memiliki struktur berpikir yang meliputu judul, pernyataan umum, dan uraian

bagian-bagian. Judul, menggambarkan mengenai objek yang akan dijelaskan

dalam teks deskripsi. Pernyataan umum, berkaitan dengan pernyataan-

pernyataan umum mengenai objek yang akan dideskripsikan. Uraian bagian-

bagian, berkaitan dengan rincian mengenai objek yang akan dideskripsikan.

Sedangkan menurut Djatmika (2018:16), struktur teks deskriptif terdiri atas

identifikasi, klasifikasi dan deskriptif bagian. Bagian idenfikasi berisi ciri benda,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

44

tanda dan sebagainya yang ada di dalam teks tersebut. Bagian klasifikasi berisi

pengelompokan menurut jenis, kelompok. Sementara itu, deskriptif bagian berisi

tentang gambaran-gambaran bagian di dalam teks.

Dalam pembelajaran teks deskripsi di SMP, ada tiga struktur teks yang

harus dipahami oleh siswa, yakni identifikasi, klasifikasi dan deskripsi bagian.

Dalam menulis deskriptif, penulis berusaha semaksimal mungkin agar pembaca

seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan, apa yang sedang

dideskripsikan, (Zainurrahman, 2011:45). Sesuatu yang dapat dideskripsikan,

yakni benda, tempat dan manusia. Banyak hal yang bisa dideskripsikan tentang

seseorang, apakah tentang penampilannya secara fisik, latar belakang sosial dan

pendidikan, sifat dan tingkah laku atau karakteristiknya. Teks deskriptif

bersumber dari hasil pencitraan langsung dan tidak dapat dipisahkan dari proses

pengamatan untuk memberikan gambaran atau melukiskan sesuatu objek secara

menyeluruh jelasnya mungkin ciri-ciri dari objek tersebut. Pada karangan

deskripsi, penulis berusaha memindahkan kesan, hasil pengamatan dan

perasaanya kepada pembaca dengan menyampaikan sifat dan semua perincian

yang dapat ditemukan pada objek tersebut. Karangan deskripsi bersumber dari

pengindraan secara langsung yang melukiskan rincian sumber pengamatan

seolah-olah dapat melihat, mendengar, mencium atau merasakan langsung apa

yang diuraiakan penulis.

Berdasarkan sumber pendeskripsian dalam karangan deskripsi dapat

ditentukan objek kajian teks deskripsi, yaitu: a) deskripsi orang adalah karangan

yang mendeskripsikan tentang seseorang, mulai dari keadaan fisiknya, deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

45

keadaan sekitarnya, deskripsi tentang perwatakannya atau tingkah lakunya dan

pendekripsianya tentang gagasan-gagasan. b) deskripsi keadaan fisik, bertujuan

memberi gambaran yang sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh

seorangdeskripsi ini banyak bersifat objektif. c) deskripsi keadaan sekitar yaitu

penggambaran keadaan yang mengelilingi sang tokoh, misalnya penggambaran

tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan, pekerjaan atau jabatan, pakaian,

tempat kediaman dan kendaraan, yang ikut menggambarkan watak seseorang. d)

deskripsi watak atau tingkah perbuatan adalah suatu cara penggambaran

seseorang tokoh dalam tulisan yang sulit diamati dengan pancaindera. Misalnya

pancaran wajah, pandangan mata, gerak bibir dan gerak tubuh merupakan

petunjuk bagi pengarang dalam melukiskan keadaan perasaan seseorang

sehingga pembaca seolah-olah telah berhadapan langsung dengan tokoh. e)

deskripsi tempat, memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa.

Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan. Semua kisah akan selalu

mempunyai latarbelakang tempat. Jalanya sebuah peristiwa akan lebih menarik

jika dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa (Akhaidah dalam Imawati,

2017:57).

Secara umum, untuk memulai menulis sebuah teks deskripsi ada beberapa

langkah yang harus diperhatikan oleh penulis. Adapun langkah-langkah menulis

teks deskripsi adalah sebagai berikut: a) tentukan objek yang akan

dideskripsikan. Objek tersebut bisa berupa orang, tempat, benda, binatang,

suasana, ataupun objek-objek lainnya, b) tentukan perincian topik atas objek

yang akan digambarkan, c) susun topik-topik itu menjadi pola yang sistematis:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

46

berdasarkan urutan waktu, tempat, dan pola-pola lainnya, d) kembangkan topik

menjadi teks deskripsi yang padu dan utuh, e) revisi teks yang telah dibuat.

Perhatikan keefektifan kalimat, kepaduan hubungan antarkalimat dan

antarparagraf, serta ketepatan penggunaan ejaan (Kosasih, 2013:42).

2.6 Kerangka Pikir

Media merupakan salah satu faktor yang memengaruhi efektivitas dalam

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Semakin baik dan

semakin tepat penggunaan media, maka akan efektif pula pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan sehingga hasil belajar peserta didik dapat tercapai. Oleh sebab

itu, sebuah media harus dirancang dengan sangat baik sesuai kebutuhan guru dan

peserta didik. Pemanfaatan media pembelajaran yang bervariasi akan

menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, karena penggunaan media

memiliki peran penting dalam menunjang ketercapaian proses pembelajaran.

Pernyataan tersebut sesuai dengan Wuarlela (2020) yang menyatakan bahwa

pemilihan media yang bervariasi dapat membuat pembelajaran menjadi

berkualitas, menarik, dan tidak membosankan, serta dapat meningkatkan

motivasi dan minat belajar peserta didik.

Pada era industri 4.0 pembelajaran bahasa menuju ke arah pembelajaran

yang menerapkan pendekatan multimodalitas. Kecenderungan itu dipercepat

dengan adanya masa pandemi. Guru diperhadapkan dengan tantangan yang

sebenarnya yaitu pembelajaran dalam jaringan (daring). Wabah Covid-19 yang

mengharuskan peserta didik belajar dari rumah, membuat banyak pengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

47

mengalami shock dan kebingungan karena harus membiasakan diri dengan

pembelajaran daring. Oleh karena itu, guru harus berinovasi untuk membuat

media yang inovatif dan berbasis teknologi guna menunjang pembelajaran

daring. Salah satu bentuk media berbasis teknologi yang sesuai dengan era saat

ini dan dapat membantu menunjang proses pembelajaran daring selama masa

pandemi adalah vlog (video blog). Media vlog (video blog) termasuk dalam

perkembangan pendekatan multimodalitas karena vlog (video blog) memadukan

antara teks, gambar, dan musik, dalam sebuah video yang menarik. Dalam

penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan penerapan media vlog (video blog)

dan efektivitasnya dalam pembelajaran menulis teks deskripsi serta mengetahui

perbedaan hasil keterampilan menulis teks deskripsi peserta didik pada kelompok

eksperimen (menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol (tanpa

menggunakan media). Berdasarkan deskripsi mengenai kerangka pikir, data

digambarkan dalam diagram alur kerangka penelitian sebagai berikut:

Penerapan Media Vlog (Video Blog)

dan Efektivitasnya dalam Pembelajaran

Menulis Teks Deskripsi

Media Vlog (Video Blog)

Teks Deskripsi

Perbedaan hasil keterampilan menulis teks

deskripsi antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Proses penerapan dan efektivitas media vlog

(video blog) dalam pembelajaran menulis

teks deskripsi

Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan delapan hal, yaitu (1) jenis

penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) tempat dan waktu penelitian, (4) desain

penelitian, (5) prosedur penelitian, (6) teknik pengumpulan data, (7) instrumen

penelitian, dan (8) teknik analisis data. Hal-hal tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut.

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan jenis quasi experimental tipe

nonequivalent control group design dengan kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yang dipilih tanpa random assignment (Cohen, 2007: 282). Pemilihan

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random,

karena populasinya berupa kelas. Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk

mengetahui keadaan awal sebelum diberi perlakuan. Setelah diberi pretest, kedua

kelompok tersebut diberi post-test. Data diambil melalui pre-test dan post-test

terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode eksperimen kuasi

dipandang relevan karena 1) terpusat pada pemecahan masalah yang aktual, (2)

data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dianalisis kemudian

disimpulkan, dan (3) adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih.

Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan media vlog

(video blog) dan kelas kontrol tidak menggunakan media vlog (video blog).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

49

Pada penelitian ini, yang dilakukan pertama kali adalah memilih dua

kelompok intak; satu kelompok dijadikan sebagai kelompok eksperimen yang

akan memperoleh perlakuan (treatment), dan satu kelompok lagi dijadikan

kelompok kontrol. Sebelum pelaksanaan pemberian perlakuan (treatment),

kedua kelompok terlebih dahulu diberi pretest untuk mengetahui kemampuan

awal menulis teks deskripsi setiap kelompok. Selanjutnya, terhadap kelompok

eksperimen diberikan perlakuan menggunakan media vlog (video blog),

sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, hanya menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional. Setelah itu, terhadap kedua kelompok

dilakukan pengukuran pasca pemberian perlakuan (postest) yang sama dengan

pretest. Hasil pretest dan postest dari kedua kelompok dibandingkan untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan peningkatan kemampuan menulis teks

deskripsi pada kedua kelas. Adapun desain dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Keterangan:

O1 : Rerata skor pre-test pada kelompok eksperimen

O3 : Rerata skor pre-test pada kelompok kontrol

X : Perlakuan (treatment) yaitu penerapan media vlog (video blog)

O2 : Rerata skor post-test pada kelompok eksperimen

Gambar 3. 1 Desain Penelitian (Cohen, 2007:283)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

50

O4 : Rerata skor post-test pada kelompok kontrol

--- : Garis putus-putus sebagai tanda bahwa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol tidak dilakukan secara random.

Menurut Campbell dan Stanley dalam Cohen (2007: 276-277)

menyatakan bahwa hasil penelitian ini dapat diukur dengan membandingkan pre-

test dan post-test. Pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menggunakan tiga

langkah. Pertama, skor post-test dikurangi skor pre-test pada kelompok

eksperimen menghasilkan skor 1. Kedua, skor post-test dikurangi skor pre-test

pada kelompok kontrol menghasilkan skor 2. Ketiga, skor 1 dikurangi skor 2.

Jika hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh, dan

sebaliknya jika hasil positif (lebih dari nol) maka kausalnya positif atau ada

pengaruh. Berdasarkan paparan tersebut, pengaruh perlakuan (treatment) dalam

penelitian ini, menurut Campbell dan Stanley dihitung dengan menggunakan

rumus:

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan

dengan masalah atau objek penelitian (Supardi, 2013). Populasi dalam penelitian

Gambar 3. 2 Desain Pengaruh Perlakuan (Cohen, 2007:277)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

51

ini adalah peserta didik kelas VII SMP X di Sidoarjo yang berjumlah 97 orang.

Tujuan dari pemilihan populasi tersebut karena peneliti ingin melihat penerapan

media vlog dan efektivitasnya dalam pembelajaran menulis teks deskripsi yang

diimplementasikan pada sekolah menengah pertama dalam satu jenjang di

sebuah sekolah, sehingga keluasan dari penelitian ini dapat terjawab dan hasil

dari penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang diteliti (Supardi, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh peserta didik di kelas 7.1 dan 7.3 yang berjumlah 50 orang. Sampel dalam

penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu teknik sampling

yang digunakan oleh peneliti dikarenakan peneliti mempunyai pertimbangan-

pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya (Arikunto, 2018).

Tabel 3. 1 Sampel Jumlah Peserta Didik Kelompok Eksperimen dan Kontrol

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP X di Kabupaten Sidoarjo. Adapun

pelaksanaannya dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.

Pengambilan data penelitian disesuaikan pada kalender pendidikan SMP X di

Kabupaten Sidoarjo, yaitu pada bulan Juli-Agustus 2020.

Kelas L P Jumlah

Eksperimen 14 11 25

Kontrol 12 13 25

Total 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

52

3.4 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:

a. Studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah dan penyebabnya serta

merumuskan masalah. Studi literatur, untuk memperoleh kajian teori yang

tepat mengenai permasalahan yang akan dikaji.

b. Telaah kurikulum, untuk mengetahui tujuan/kompetensi dasar yang hendak

dicapai agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan menyusun perangkat

pembelajaran dan RPP yang akan digunakan dalam penelitian.

c. Membuat dan menyusun instrumen penelitian lalu mengkonsultasikan

instrumen penelitian kepada dosen.

d. Validasi instrumen penelitian yang dilakukan oleh ahli.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Pemberian pretest yang dilaksanakan sebelum materi ajar diberikan kepada

peserta didik. Tujuan pretes untuk mengetahui tingkat keterampilan

menulis teks deskripsi sebelum diberikan perlakuan, serta mengetahui

keadaan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

53

b. Melaksanakan observasi selama kegiatan pembelajaran menggunakan

media vlog (video blog) yang dilakukan dari awal hingga akhir

pembelajaran untuk kelas eksperimen.

c. Melaksanakan post-test untuk mengetahui hasil kemampuan menulis teks

deskripsi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

d. Menyebarkan angket untuk melihat pendapat tanggapan peserta didik

terhadap penggunaan media vlog (video blog).

3. Tahap Akhir

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

a. Melakukan analisis dan pembahasan data-data yang diperoleh selama

pelaksanaan penelitian, sehingga masalah dan pertanyaan penelitian dapat

terjawab.

b. Membahas hasil penelitian dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang

diperoleh dari pengolahan data.

Untuk lebih jelasnya mengenai alur penelitian yang dilakukan, dapat dilihat

seperti gambar dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

54

Gambar 3. 3 Alur Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang benar-

benar akurat dan sesuai dengan yang diharapkan, Dalam penelitian ini, teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Tes

Studi Literatur: Pengertian Media

Pembelajaran, Media Vlog, Menulis, Teks

Deskripsi dan penelitian relevan

Penyusunan RPP

Penyusunan Instrumen Penelitian

Validasi dan Revisi

Pretest

(Tes Awal)

Posttest

(Tes Akhir)

Pengolahan dan

Analisis Data

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Media vlog (video

blog)

Observasi

Angket

Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

55

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes. Menurut Nurgiyantoro

(2014:105) tes adalah salah satu bentuk pengukuran, dan tes merupakan salah

satu cara untuk mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, dan

keteramppilan) tentang peserta didik. Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai

sumber data primer untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menulis

teks deskripsi sebelum dan sesudah diterapkan media vlog (video blog).

Adapun tes yang digunakan berupa lembar tes menulis teks deskripsi.

Instrument tes diberikan ke peserta didik melalu dua tahapan penelitian, yakni 1)

tes awal (pre-test), tes ini dilaksanakan sebelum proses pembelajaran menulis

teks deskripsi dan dilakukan kepada dua sampel yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, 2) tes akhir (post-test), tes ini dilaksanakan setelah proses

pembelajaran menulis teks deskripsi dilakukan. Pada kelompok eksperimen

diberi perlakuan dengan menggunakan media vlog (video blog) pada saat proses

pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah itu,

keduanya diberi tes akhir (post-test) untuk mengetahui tingkat perbedaan

kemampuan menulis antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Berikut adalah kisi-kisi dan soal yang digunakan untuk menguji

kemampuan peserta didik baik pada tahap pre-test maupun post-test.

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Menulis Teks Deskripsi

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok Indikator Bentuk

Soal

Jumlah

Soal

3.2 Menelaah

struktur dan

unsur

kebahasaan dari

teks deskripsi

Pengertian

teks

deskripsi

Menemukan topik

untuk menulis teks

deskripsi

Uraian 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

56

tentang objek

(sekolah, tempat

wisata, dan atau

suasana pentas

seni daerah)

yang didengar

dan dibaca.

4.2 Menyajikan

data, gagasan,

kesan dalam

bentuk teks

deskripsi tentang

objek (sekolah,

tempat wisata,

tempat

bersejarah, dan

atau suasana

pentas seni

daerah) secara

tertulis dan lisan

dengan

memperhatikan

struktur,

kebahasaan baik

secara lisan dan

tulis.

Struktur teks

deskripsi

Kebahasaan

teks

deskripsi

Teknik

menulis teks

deskripsi

Menulis kerangka

teks deskripsi

dengan

memperhatikan

karakteristik

(struktur dan

kebahasaan) teks

deskripsi.

Mengembangkan

kerangka yang telah

dibuat dalam

bentuk paragraf

deskripsi dengan

memperhatikan

pilihan kata, tanda

baca, dan ejaan.

Tabel 3. 3 Soal Kemampuan Menulis Teks Deskripsi

LEMBAR TES MENULIS TEKS DESKRIPSI

Petunjuk: Kerjakan soal berikut ini pada lembar yang tersedia dengan

memperhatikan ketentuan sebagai berikut!

Soal:

1. Buatlah sebuah teks deskripsi tentang objek wisata yang pernah

dikunjungi dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Tema objek wisata

b. Berisi judul yang sesuai dengan tema

c. Adanya data informasi tentang objek wisata yang dideskripsikan

d. Memperhatikan struktur teks (identifikasi, deskripsi bagian,

simpulan)

e. Tulis dengan menggunakan diki dan kalimat yang menarik

f. Memperhatikan ejaan, dan tanda baca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

57

g. Waktu pengerjaan teks deksripsi adalah 40 menit.

Menurut Nurgiyantoro (2014:439), penilaian terhadap hasil karangan

peserta didik sebaiknya juga menggunakan rubrik penilaian yangmencakp

komponen isi dan bahasa masing-masing dengan subkompenennya. Berikut

adalah pedoman penilaian yang digunakan pada penelitian ini.

Tabel 3. 4 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Deskripsi

Aspek yang

dinilai

Bobot Skor Kategori Indikator

ISI 30

4 Sangat

Baik

Menguasai topik tulisan,

substantif, pengembangan

teks deskripsi lengkap,

relevan dengan topik yang

dibahas.

3 Baik Cukup menguasai topik

tulisan, cukup memadai

pengembangan teks

deskripsi terbatas, relevan

dengan topik tetapi kurang

terperinci.

2 Cukup Penguasaan topik tulisan

terbatas, substansi kurang,

pengembangan topik tidak

memadai.

1 Kurang Tidak menguasai

permasalahan, tidak ada

substansi, tidak relevan, atau

tidak layak dinilai.

JUDUL DAN

TEMA 20

4 Sangat

Baik

Judul menarik, singkat,

sesuai dengan tema,

menggambarkan objek

(tempat wisata, tempat

bersejarah, dan atau suasana

pentas seni daerah), dan

logis.

3 Baik Judul singkat, sesuai dengan

tema, mengambarkan objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

58

(tempat wisata, tempat

bersejarah, dan atau suasana

pentas seni daerah), tetapi

tidak logis.

2 Cukup Judul kurang sesuai dengan

tema, tidak menggambarkan

objek (tempat wisata,

tempat bersejarah, dan atau

suasana pentas seni daerah),

dan tidak logis.

1 Kurang Judul tidak menarik, tidak

sesuai dengan tema, tidak

menggambarkan objek

(tempat wisata, tempat

bersejarah, dan atau suasana

pentas seni daerah), dan

tidak logis.

STRUKTUR

TEKS 20

4 Sangat

Baik

Keterpaduan isi antar

kalimat dan antar paragraf

jelas, terdiri dari identifikasi,

deskripsi bagian, dan

simpulan yang disajikan

secara runtut mulai dari

umum sampai detail tentang

objek yang dideskripsikan.

3 Baik Keterpaduan isi antar

kalimat dan antar paragraf

cukup jelas, terdiri dari

identifikasi, deskripsi

bagian, dan simpulan yang

disajikan secara runtut mulai

dari umum tetapi tidak detail

tentang objek yang

dideskripsikan.

2 Cukup Keterpaduan isi antar

kalimat dan antar paragraf

kurang jelas, terdiri dari

identifikasi, deskripsi

bagian, dan simpulan yang

disajikan kurang runtut

tentang objek yang

dideskripsikan.

1 Kurang Gagasan tidak terorganisir,

urutan tidak logis, tidak

lengkap. Isi antar kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

59

dan antar paragraf tidak

jelas, serta tidak ada bagian

identifikasi, deskripsi

bagian, dan simpulan

tentang objek yang

dideskripsikan.

KEBAHASAAN

TEKS 20

4 Sangat

Baik

Pilihan kata yang digunakan

tepat, bervariasi, baku, dan

sesuai dengan konteks.

Kesepadanan dan kesatuan,

kesejajaran bentuk,

penekanan, kehematan

dalam mempergunakan kata

serta kevariasian dalam

struktur kalimat.

3 Baik Pilihan kata yang digunakan

tepat, bervariasi, sesuai

dengan konteks, tetapi tidak

baku. Ada kesepadanan dan

kesatuan, kesejajaran

bentuk, penekanan,

kehematan dalam

mempergunakan kata namun

tidak bervariasi.

2 Cukup Pilihan kata yang digunakan

tepat, tidak bervariasi, dan

tidak baku. Kesepadanan

dan kesatuan, kesejajaran

bentuk, penekanan, namun

tidak hemat dalam

mempergunakan kata serta

kevariasian dalam struktur

kalimat.

1 Kurang Pilihan kata yang digunakan

tidak tepat, tidak bervariasi,

tidak baku, dan tidak sesuai

dengan konteks.

Kesepadanan dan kesatuan,

namun tidak ada kesejajaran

bentuk, penekanan,

kehematan dalam

mempergunakan kata serta

kevariasian dalam struktur

kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

60

EJAAN DAN

TANDA BACA 10

4 Sangat

Baik

Menguasai aturan

penulisan; terdapat sedikit

kesalahan ejaan, tanda

baca, penggunaan huruf

kapital, dan penataan

paragraf.

3 Baik Kadang-kadang terjadi

kesalahan ejaan, tanda

baca, penggunaan huruf

kapital, dan penataan

paragraf, tetapi tidak

mengaburkan makna.

2 Cukup Sering terjadi kesalahan

ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapiral,

dan penataan paragraf,

makna membingungkan

atau kabur.

1 Kurang Tidak menguasai aturan

penulisan; terdapat banyak

kesalahan ejaan, tanda

baca, penggunaan huruf

kapital, dan penataan

paragraf, tidak layak

dinilai.

Tabel 3. 5 Penentuan Kriteria Nilai Berdasarkan Skala Empat

Rentang Nilai/Interval Keterangan

86-100 SB= Sangat Baik

76-85 B= Baik

56-74 C= Cukup

<56 K= Kurang

(Nurgiyantoro, 2014)

2. Observasi Lapangan

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang

ada pada suatu objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

61

observasi langsung. Peneliti mengamati langsung bagaimana proses

pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pedoman observasi

tersebut digunakan untuk memfokuskan pengamatan terhadap aspek-aspek

tertentu yang akan diselidiki dalam proses observasi. Berikut kisi-kisi pedoman

observasi dalam penelitian ini.

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Pedoman Observasi

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab. Kuesioner yanag diberikan kepada responden adalah kuesioner

tertutup, dimana responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.

Tujuan dari penyebaran kuesioner ini digunakan untuk memperoleh respon

peserta didik terhadap penggunaan media vlog (video blog) dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks deskripsi.

Skala yang digunakan dalam kuesioner ini yaitu Skala Likert, dengan

lima opsi jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat

tidak setuju. Skor yang diberikan untuk pernyataan positif jawaban sangat setuju,

Item Observasi Butir

Pernyataan

Jumlah

pernyataan

Kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran. 1,2,3,4,5,6,7,8,10 9

Penerapan media vlog (video blog) dalam

pembelajaran teks deskripsi.

13-33 17

Pemberian pre-test dan post-test pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

9,10,26,27,28,29 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

62

setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak srtuju diberi skor 5,4,3,2,1 secara

berturut-turut. Sedangkan pernyataan yang negatif, sangat setuju, setuju, ragu-

ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju diberi skor 1,2,3,4, dan 5 secara

berturut-turut. Kuesioner terdiri dari dua kategori pernyataan, yaitu tentang

media vlog (video blog) dan keterampilan menulis teks deskripsi. Berikut kisi-

kisi kuesioner dalam penelitian ini.

Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Kuesioner Media Vlog (Video Blog)

No. Komponen Butir indikator Butir

Pernyataan

Jumlah

Pernyataan

Jenis

Pernyataan

1. Fungsi

Media

Kemampuan

fiksatif

1 1 (+)

Kemampuan

manipulatif

2, 3 2 (+); (+)

Kemampuan

distributf

4, 5 2 (+);(+)

2. Manfaat

Media

Materi dapat

diseragamkan

6 1 (+)

Proses

pembelajaran lebih

jelas dan menarik

7 1 (+)

Proses

pembelajaran lebih

interaktif

8,9 2 (+)(+)

Efisiensi waktu dan

tenaga

10 1 (+)

Meningkatkan

kualitas hasil

belajar

11 1 (+)

Proses

pembelajaran dapat

dilakukan di mana

saja dan kapan saja

12 1 (+)

Menumbuhkan

sikap positif

terhadap materi dan

proses belajar

13 1 (+)

Mengubah peran

guru kearah positif

dan produktif

14 1 (+)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

63

Membuat materi

yang abstrak

menjadi konkrit

15 1 (+)

Mengatasi

keterbatasan ruang,

waktu, dan indera

manusia

16 1 (+)

3. Jenis Media Media audio visual 17 1 (+)

Jumlah 17

Tabel 3. 8 Kisi-Kisi Kuesioner Keterampilan Menulis Teks Deskripsi

No Butir indikator Butir

Pernyataan

Jumlah

Pernyataan Jenis Pernyataan

1 Kemampuan mengungkapkan

gagasan dan pikiran

1, 2 2 (+) (-)

2 Kemampuan mengungkapkan

pengetahuan dan pengalaman

3, 4, 5 3 (+);(+);(+)

3 Menghasilkan karya tulis berupa

hasil dari ungkapan-ungkapan

seseorang

6 1 (+)

4 Kegiatan yang produktif dan

ekspresif dalam penyampaian

informasi.

7 1 (+)

5 Kegiatan komunikasi berupa

penyampaian pesan secara tertulis

pada pihak lain.

8 1 (+)

6 Penulis sebagai sarana untuk

meneruskan informasi kepada

pihak lain.

9 1 (+)

7 Menulis adalah keterampilan

untuk memberitahukan atau

mengajar, meyakinkan atau

mendesak, mengutarakan atau

mengekspresikan perasaan.

10, 11, 12 3 (+);(+);(+)

8 Menulis sebagai sarana untuk

menemukan sesuatu,

memunculkan ide baru,

kemampuan mengorganisasikan

dan menjernihkan berbagai

konsep atau ide yang dimiliki,

membantu untuk menyerap dan

memproses informasi.

13 1 (+)

9 Menulis memungkinkan untuk

berlatih memecahkan beberapa

masalah.

14 1 (+)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

64

10 Menulis sebagai sarana

mengungkapkan diri untuk

menjadi lebih aktif dan tidak

hanya sebagai penerima

informasi.

15 1 (+)

Jumlah 15

3.6 Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk memastikan bahwa instrumen yang

digunakan mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur (Arikunto, 2018).

Untuk mengukur validitas instrument penerapan media vlog (video blog) dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi dilakukan dengan validitas isi dan validitas

konstruk.

a) Validitas Isi

Uji validitas isi digunakan untuk mengukur sejauh mana isi instrumen

mencangkup tujuan dengan keseluruhan materi yang bersangkutan (Cohen,

2007:162). Langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian validitas isi yaitu

1) menyusun kisi-kisi instrumen dengan menyajikan indikator sebagai tolak ukur

untuk pembuatan butir pernyataan yang telah dijabarkan, 2) konsultasi dengan

ahli (dosen) mengenai isi instrumen. Cohen (2007:162) mengatakan bahwa

validitas isi dicapai dengan penilaian professional dari para ahli (validator).

Dalam penelitian ini hasil validasi isi diperoleh dari pendapat ahli materi yakni

Dr.Yuliana Setyaningsih, M.Pd. dosen Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

65

b) Validitas Konstruk

Validitas konstruk dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana hasil tes

mampu mengungkap suatu konstruk yang hendak diukur. Validitas kontruk

diperoleh dengan melakukan analisis butir soal. Dalam penelitian ini, validitas

isi dan konstruk dilakukan dengan cara mencari validitas per item dari media vlog

(video blog) dan keterampilan menulis teks deskripsi. Setelah angket disebarkan

dan dijawab oleh responden, dalam hal yaitu peserta didik maka hasilnya

dianalisis untuk mengukur valid tidaknya butir pernyataan tersebut. Rumus yang

digunakan untuk uji validitaas butir pernyataan kuesioner adalah rumus korelasi

Product Moment Pearson, formula koreksi (Azwar, 2012), yaitu:

Keterangan:

ri(x-i) : Koefisien korelasi skor item-total setelah dikoreksi

rix : Koefisien korelai skor item-total sebelum dikoreksi

si : Deviasi standar skor item yang bersangkutan

sx : Deviasi standar skor tes

Hal tersebut dikarenakan dalam menggunakan uji validitas dengan

menggunakan pearson product moment masih ada pengaruh yang ditakutkan

akan menimbulkan overlap. Oleh karena itu, dilakukan koreksi yang dikenal

dengan nama correted item-total correlation coefficient. Pada analisis ini akan

memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai korelasi antara skor item

𝑟𝑖(𝑥−𝑖) = 𝑟𝑖𝑥𝑠𝑖 − 𝑠𝑖

(𝑠𝑥2 + 𝑠𝑖2 − 2𝑟𝑖𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑥

Gambar 3. 4 Rumus Korelasi Product Moment Pearson

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

66

dengan skor kuesioner seharusnya. Adapun yang dijadikan patokan untuk

menentukan apakah item tersebut valid atau tidak adalah sebagai berikut.

1. Jika rhitung > rtabel maka item instrumen valid

2. Jika rhitung > rtabel maka item instrumen tidak valid

Cara mencari nilai rtabel dihitung menggunakan data seluruh responden

yaitu N=25 pada signifikansi 5% pada distribusi nilai r tabel statistik, maka

diperoleh nilai rtabel sebesar 0,396.

2. Uji Realibilitas

Uji realibilitas dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui derajat

keajegan suatu alat ukur. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen

tersebut memberikan hasil yang tetap walaupun dilakukan dalam beberapa kali

dalam waktu yang berlainan (Arikunto, 2018). Metode yang digunakan untuk

menguji tingkat realibilitas instrumen adalah Cronbach’s Alpha yaitu:

Gambar 3. 5 Rumus Realibilitas Cronbach’s Alpha

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

n : Banyak butir pernyataan

∑𝜎𝑖2 : Jumlah varians skor tiap item

𝜎𝑡2 : Varians total

Rumus Realibilitas Cronbach’s Alpha

𝑟11 = 𝑛

(𝑛 − 1) 1 −

∑𝜎𝑖2

𝜎𝑡2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

67

Reliabilitas suatu konstruk pada variabel dikatakan baik jika memiliki

nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Agung Nugroho, 2005:72). Namun jika sebaliknya

nilai Cronbach Alpha ≤ 0,60 maka item variabel tidak reliabel. Untuk

mengintrepretasikan keterandalan suatu instrumen, digunakan kriteria dari

Guilford (Sundayana, 2015) sebagai berikut.

Tabel 3. 9 Tabel Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r < 0,60 Sedang/Cukup

0,20 ≤ r < 0,40 Rendah

0,00 ≤ r < 0,20 Sangat Rendah

Uji realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Cronbach

Alpha derajat keyakinan 5% menggunakan SPSS versi 21.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis observasi

lapangan, analisis statistik deskriptif, uji prasyarat, uji hipotesis, dan yang diolah

menggunakan software SPSS versi 21.

3.7.1 Analisis Data Observasi

Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indera. Jenis observasi yang dilaksanakan

adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat

dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

68

observasi dilakukan oleh peneliti selama proses kegiatan pembelajaran pada

kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) dan

kelompok kontrol tanpa menggunakan media. Observasi lapangan dilakukan

dari awal hingga akhir pembelajaran pada masing-masing kelompok.

3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang

berguna dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang berlaku secara umum

(Supardi, 2013). Data penelitian ini menggunakan analisis kelas interval dengan

rumus sebagai berikut.

Gambar 3. 6 Rumus Analisis Kelas Interval

a. Media Vlog (Video Blog)

Deskripsi variabel media vlog (video blog) diperoleh melalui dua cara

yaitu mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas.

1) Mencari nilai tertinggi dan terendah

Dalam penelitian ini, variabel kemampuan menulis teks deskripsi

terdapat 17 pernyataan valid dengan skala likert 5 pilihan maka diperoleh nilai

tertinggi dan terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi: 17 item x 5= 85

𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

69

Nilai terendah: 17 x1= 17

2) Mencari nilai interval kelas

Range =nilai tertinggi−nilai terendah

jumlah kelas

Range = 85−17

5

Range = 13,6 = 14

Maka nilai interval kelas variabel Media Vlog (Video Blog) adalah 14.

Kelas interval tersebut dikategorikan sebagai berikut.

Tabel 3. 10 Tabel Kelas Interval Media Vlog (Video Blog)

Kategori Kelas Interval

Sangat setuju 72-85

Setuju 59-71

Ragu-ragu 45-58

Tidak setuju 31-44

Sangat tidak setuju 17-30

Pengelompokan menurut kategori didasarkan pada kriteria rentang skor

sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun

makna kategori adalah sebagai berikut.

a) Sangat setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa media vlog

(video blog) merupakan media yang dikemas dalam bentuk video yang

menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik, disajikan melalui teknik

rekam dan foto. Media vlog (video blog) membuat proses pembelajaran

menjadi lebih interaktif, menarik, dan efisien. Artinya, media vlog (video

blog) sangat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan

menulis teks deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

70

b) Setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa media vlog (video

blog) merupakan media yang dikemas dalam bentuk video yang

menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik, disajikan melalui teknik

rekam dan foto. Media vlog (video blog) membuat proses pembelajaran

menjadi lebih interaktif, menarik, dan efisien. Artinya, media vlog (video

blog) dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan

menulis teks deskripsi

c) Ragu-ragu adalah peserta didik mempunyai keyakinan yang cukup bahwa

media vlog (video blog) merupakan media yang dikemas dalam bentuk video

yang menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik, disajikan melalui

teknik rekam dan foto. Media vlog (video blog) membuat proses

pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, dan efisien. Artinya, media

vlog (video blog) cukup membantu peserta didik dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks deskripsi

d) Tidak setuju adalah peserta didik tidak mempunyai keyakinan bahwa media

vlog (video blog) merupakan media yang dikemas dalam bentuk video yang

menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik, disajikan melalui teknik

rekam dan foto. Media vlog (video blog) tidak membuat proses pembelajaran

menjadi lebih interaktif, menarik, dan efisien. Artinya, media vlog (video

blog) tidak dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan

menulis teks deskripsi

e) Sangat tidak setuju adalah peserta didik sangat tidak mempunyai keyakinan

bahwa media vlog (video blog) merupakan media yang dikemas dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

71

bentuk video yang menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik,

disajikan melalui teknik rekam dan foto. Media vlog (video blog) sangat tidak

dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, dan

efisien. Artinya, media vlog (video blog) sangat tidak membantu peserta didik

dalam meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi.

b. Kemampuan Menulis Teks Deskripsi

Deskripsi variabel kemampuan menulis teks deskripsi diperoleh melalui

dua cara yaitu mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval

kelas.

1) Mencari nilai tertinggi dan terendah

Dalam penelitian ini, variabel kemampuan menulis teks deskripsi

terdapat 10 pernyataan valid dengan skala likert 5 pilihan maka diperoleh nilai

tertinggi dan terendah sebagai berikut:

Nilai tertinggi: 10 item x 5 = 50

Nilai terendah: 10 item x 1 = 10

2) Mencari nilai interval kelas

Range =nilai tertinggi−nilai terendah

jumlah kelas

Range = 50−10

5

Range = 8

Maka nilai interval kelas variabel kemampuan menulis teks deskripsi

adalah 8. Kelas interval tersebut dikategorikan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

72

Tabel 3. 11 Tabel Kelas Interval Kemampuan Menulis Teks Deskripsi

Kategori Kelas Interval

Sangat setuju 43-50

Setuju 35-42

Ragu-ragu 27-34

Tidak setuju 19-26

Sangat tidak setuju 10-18

Pengelompokan menurut kategori didasarkan pada kriteria rentang skor

sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun

makna kategori adalah sebagai berikut.

a) Sangat setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa menulis teks

deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang sangat sulit dikuasai

karena membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang obyek yang

konkrit sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis, artinya

dalam menulis teks deskripsi peserta didik sangat memerlukan media

pembelajaran yang dapat menambah referensi tentang objek wisata/sejarah

untuk referensi menulis teks deskripsi.

b) Setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa menulis teks

deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang sulit dikuasai karena

membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang obyek yang konkrit

sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis, artinya dalam

menulis teks deskripsi peserta didik memerlukan media pembelajaran yang

dapat menambah referensi tentang objek wisata/sejarah untuk referensi

menulis teks deskripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

73

c) Ragu-ragu adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa menulis teks

deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang cukup dikuasai karena

membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang obyek yang konkrit

sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis, artinya dalam

menulis teks deskripsi peserta didik cukup memerlukan media pembelajaran

yang dapat menambah referensi tentang objek wisata/sejarah untuk referensi

menulis teks deskripsi.

d) Tidak setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa menulis teks

deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang mudah dikuasai karena

membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang obyek yang konkrit

yang sudah ada sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis,

artinya dalam menulis teks deskripsi peserta didik tidak memerlukan media

pembelajaran yang dapat menambah referensi tentang objek wisata/sejarah

untuk referensi menulis teks deskripsi.

e) Sangat tidak setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa

menulis teks deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang sangat mudah

dikuasai karena tidak membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang

obyek yang konkrit sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh

penulis, artinya dalam menulis teks deskripsi peserta didik sangat tidak

memerlukan media pembelajaran yang dapat menambah referensi tentang

objek wisata/sejarah untuk referensi menulis teks deskripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

74

3.7.3 Variabel Operasional

Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel terikat yaitu media vlog

(video blog) dan satu variabel bebas yaitu kemampuan menulis teks deskripsi.

Berikut ini deskripsi mengenai variabel operasional yang akan digunakan

dalam penelitian ini.

a. Media Vlog (Video Blog)

Vlog (video blog) merupakan video yang berisi gambar, audio, dan

teks yang dikombinasi dalam kesatuan yang utuh dan menarik. Dengan

membuat vlog (video blog), seseorang dapat bebas berkarya. Misalnya

membuat vlog tutorial make up, vlog perjalanan, vlog kegiatan sehari-hari, dll.

Pernyataan ini sesuai dengan teori Edgecom dalam Nurfu'ad (2013:3), yaitu

sebuah web yang berbasis video blog yang memuat tentang video, teks dan

gambar.

Dalam penelitian ini, vlog (video blog) digunakan sebagai media

pembelajaran yang berisi konten tentang kumpulan perjalanan wisata ke

beberapa tempat yang ada di Yogyakarta, sehingga peserta didik dapat

menambah referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar.

Media vlog (video blog) merupakan variabel dependen, juga disebut sebagai

variabel terikat. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:39).

b. Keterampilan Menulis Teks Deskripsi

Menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan

gagasan, pikiran, pengetahuan dan pengalaman-pengalaman hidupnya melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

75

bahasa tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud

penulis. Dalam menulis teks deskripsi, penulis berusaha memindahkan kesan,

hasil pengamatan dan perasaannya kepada pembaca dengan menyampaikan

sifat dan semua perincian yang dapat ditemukan pada objek tersebut. Hal ini

sesuai dengan teori Zainurrahman (2011:45), menyatakan bahwa teks

deskripsi merupakan tulisan yang bersifat menyebutkan karakteristik-

karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis.

Dalam penelitian ini, keterampilan menulis teks deskripsi merupakan

variabel independen. Variabel independen juga disebut sebagai variabel bebas

yang merupakan variabel yang berpengaruh atau menjadi sebab perubahannya

atau timbulnyal variabel dependen (Sugiyono, 2014:39).

3.7.4 Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian

yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data

yang berdistribusi normal (Gunawan, 2016). Pada penelitian ini, uji

normalitas data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS

21 (Statistical Product and Service Solution). Uji normalitas dapat dilakukan

dengan berbagai cara, salah satunya adalah uji Kolmogorov-Smirnov.

Kriteria yang digunakan untuk mengetahui data yang digunakan

tersebut normal atau tidak adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

76

1. Apabila angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sig > 0,05 maka data

tersebut berdistribusi normal.

2. Apabila angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sig < 0,05 maka data

tersebut tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi,

apakah populasi mempunyai varians yang sama atau beda. Pada penelitian ini,

uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program pengolah data

SPSS 21 (Statistical Product and Service Solution). Uji homogenitas

dilakukan sebagai bahan acuan untuk menentukan uji statistik berikutnya.

Menurut Joko Widiyanto (2010:51) dasar atau pedoman pengambilan

keputusan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.

1. Jika nilai signifikansi atau Sig. < 0,05 maka dikatakan bahwa varians dari

dua atau lebih kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen).

2. Jika nilai signifikansi atau Sig. > 0,05 maka dikatakan bahwa varians dari

dua atau lebih kelompok data adalah sama (homogen).

3.7.5 Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dapat dilakukan jika data penelitian telah

memenuhi prasyarat analisis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan

menggunakan uji Independent Sample t test. Uji Independent Sample t test

merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang berbeda kelompok dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

77

tidak saling berhubungan. Sesuai dengan penelitian ini, terdapat dua

kelompok sampel yang tidak saling berhubungan, yaitu kelompok eksperimen

yang menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol tanpa

menggunakan media. Data yang digunakan dalam uji ini adalah data yang

berdistribusi normal yaitu data nilai pre-test dan post-test pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik analisis uji Independent Sample t

test untuk signifikansi pengaruh perlakuan menulis teks deskripsi antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan SPSS versi 21.

Adapun hipotesa operasional dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan

peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi antara kelompok eksperimen

yang menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol tanpa

menggunakan media vlog (video blog). Perbedaan akan dilihat dengan dua

cara sebagai berikut.

1. Membandingkan nilai peningkatan (gain score) dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Membandingkan nilai post-test dari kelompok eksperimental dan

kelompok kontrol dengan terlebih dahulu memastikan bahwa nilai

pre-test kedua kelompok tidak terdapat perbedaan. Dengan ketentuan

sebagai berikut.

H0 : Nilai post-test kelompok eksperimen tidak lebih tinggi dari

kelompok kontrol.

𝐻0: �̅�𝑝𝑜𝑠𝑡_𝑒𝑘𝑠𝑝 ≤ �̅�𝑝𝑜𝑠𝑡_𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

78

Ha : Nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok

kontrol.

𝐻𝑎: �̅�𝑝𝑜𝑠𝑡_𝑒𝑘𝑠𝑝 > �̅�𝑝𝑜𝑠𝑡_𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙

Adapun rumusan statistik uji independent t-test untuk menguji hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Keterangan:

X1 = nilai rata-rata tes kelompok eksperimen

X2 = nilai rata-rata tes kelompok kontrol

n1 = jumlah sampel pada kelompok eksperimen

n2 = jumlah sampel pada kelompok kontrol

S = simpangan baku

S2 = varian sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

S12 = varians kelompok eksperimen

S22 = varians kelompok kontrol

a. Uji Nilai Gain Score

Pengujian peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi peserta didik

juga dilakukan dengan gain score. Gain score disebut juga dengan

peningkatan atau perbedaan skor yang merupakan selisih antara skor, pre-test

Gambar 3. 7 Rumus Uji Independent t-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

79

dan post-test. Hasil dari analisis data gain score menunjukkan pencapaian

peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi dengan memperhatikan

kemampuan awalnya. Hasil penghitungan dari gain score dapat menunjukkan

keefektifan media vlog (video vlog). Hipotesa operasional uji gain score

dalam penelitian ini adalah nilai gain score kelompok eksperimen lebih tinggi

daripada kelompok kontrol.

H0 : Gain score kelompok eksperimental tidak lebih tinggi daripada kelompok

kontrol.

𝐻0: �̅�𝐺𝑆_𝑒𝑘𝑠𝑝 ≤ �̅�𝐺𝑆_𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑙

Ha : Gain score kelompok eksperimental lebih tinggi daripada kelompok

kontrol.

𝐻𝑎: �̅�𝐺𝑆_𝑒𝑘𝑠𝑝 > �̅�𝐺𝑆_𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑙

Rumusan statistik untuk penghitungan gain score dilakukan dengan cara:

Sumber: Hake, 1999

Tabel 3. 12 Tabel Kategori Gain Score

Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif

(<g>) > 0,7 Tinggi

0,7 ≥ (<g>) ≥ 0,3 Sedang

(<g>) < 0,3 Rendah

Sumber: Hake, 1999

𝑁 𝐺𝑎𝑖𝑛 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Gambar 3. 8 Rumus N-Gain Score

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

80

Tabel 3. 13 Tabel Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain Score

Persentase (%) Tafsiran

< 40 Tidak efektif

40-55 Kurang efektif

56-75 Cukup efektif

>76 Efektif

Sumber: Hake, 1999

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

81

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian dan pembahasan

mengenai penerapan media vlog (video blog) dan efektivitasnya dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi. Adapun hasil penelitian dan pembahasan

akan dijelaskan dalam deskripsi data dan analisis data yang telah dilakuan.

4.1 Analisis Data

4.1.1 Penerapan Media Vlog (Video Blog) Dalam Pembelajaran

Dalam penelitian ini, proses pembelajaran dibagi menjadi kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun penerapan media vlog (video blog)

digunakan dalam pembelajaran kelompok eksperimen. Pada proses pembelajaran

di kedua kelompok, peneliti berperan sebagai guru mata pelajaran sekaligus

sebagai pengamat atau observer yang bertugas mengamati proses pembelajaran

menulis teks deskripsi. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan

berikut deskripsi mengenai sintak pembelajaran proses penerapan media vlog

(video blog) pada kelompok eksperimen.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan media

vlog (video blog) terlihat dalam sintak pembelajaran yang dibagi menjadi tiga

kegiatan utama yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan awal berisi salam, berdoa, pengondisian kelas, mempresensi kehadiran

peserta didik, serta pemberian apresepsi sebelum proses pembelajaran. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

82

penerapan vlog (video blog) dilakukan dalam kegiatan inti pada kelompok

eksperimen. Kegiatan penutup berisi penarikan kesimpulan dari proses

pembelajaran, menginformasikan pertemuan selanjutnya, dan ditutup dengan

berdoa. Adapun proses penerapan media vlog (video blog) adalah sebagai

berikut.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Rabu, 22 Juli 2020 pukul 10.00-

11.20 WIB. Guru memberikan pre-test berupa soal esai dengan durasi

pengerjaan 15 menit. Setelah itu, guru memberikan penjelasan materi tentang

mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi. Proses pembelajaran diawali

dengan apresepsi tentang beberapa objek wisata yang ada di Indonesia.

Kemudian guru melakukan tanya-jawab bersama peserta didik. Setelah itu,

peserta didik diminta untuk membaca teks deskripsi yang ada pada modul,

kemudian menjawab soal latihan. Setelah melakukan kegiatan tersebut, guru

membahas soal latihan bersama dengan peserta didik. Diakhir pembelajaran,

guru memberikan simpulan atas pembelajaran hari ini dan memberikan informasi

terkait pertemuan selanjutnya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2020 pukul 10.00-

11.20 WIB. Pada pertemuan ini, sub materi yang dipelajari adalah struktur dan

ciri kebahasaan teks deskripsi. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah

mengulas kembali tentang pembelajaran sebelumnya, kemudian guru

menjelaskan materi tentang struktur dan ciri bahasa teks deskripsi dan langkah

menulis paragraf deskripsi. Setelah menjelaskan materi, guru menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

83

media vlog (video blog) dalam pembelajaran kali ini. Vlog (video blog) dengan

judul “Jelajah Jogja” memuat tentang empat wisata yang ada di Yogyakarta,

antara lain Situs Warungboto, Soto Bathok Mbah Katro – Sambisari, Candi

Ratuboko, dan Festival ArtJog#10 dengan durasi kurang lebih 11 menit. Proses

penerapan media vlog (video blog) diterapkan pada kegiatan inti dan dilakukan

secara daring (dalam jaringan) dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

Setelah menyaksikan vlog (video blog) peserta didik sangat tertarik dan antusias

dalam proses pembelajaran. Kegiatan selanjutnya guru memberikan post-test

berupa satu soal esai dengan durasi pengerjaan 15 menit. Setelah pemberian post-

test, guru dan peserta didik berdiskusi tentang vlog (video blog) dan membahas

tentang hasil karangan peserta didik, tentunya dikaitkan dengan materi yang telah

dijelaskan sebelumnya. Untuk mengetahui respon peserta didik dari proses

penerapan media vlog (video blog), di akhir pembelajaran peserta didik diminta

untuk mengisi kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari indikator tentang media vlog

(video blog) dengan 15 pernyataan tentang media vlog (video blog) dan 10

pernyataan tentang menulis teks deskripsi. Berikut deskripsi mengenai hasil

kuesioner yang diperoleh dari 25 responden di kelas 7.3 SMP X di Kabupaten

Sidoarjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

84

Berdasarkan diagram 4.1 mengenai hasil kuesioner media vlog (video

blog) diketahui tidak ada responden atau sebanyak 0% yang memilih sangat

tidak setuju dan tidak setuju. Tiga responden atau sebanyak 12% memilih ragu-

ragu. Sebelas responden atau sebanyak 44% memililh sangat setuju dan setuju

terkait penerapan media vlog (video blog) yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Alasan responden memilih sangat setuju dan setuju karena media

vlog (video blog) menampilkan objek wisata yang disajikan melalui teknik rekam

dan foto. Media vlog (video blog) merupakan salah satu variasi media yang

dikemas dalam bentuk video dan menceritakan tentang destinasi wisata yang

menarik.

Gambar 4. 1 Hasil Kuesioner mengenai Media Vlog

(Video Blog)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

85

Berdasarkan diagram 4.2 mengenai hasil kuesioner keterampilan

menulis deskripsi diketahui tidak ada responden atau sebanyak 0% yang memilih

sangat tidak setuju, satu responden atau sebanyak 4% memilih tidak setuju. Lima

responden atau sebanyak 20% memilih ragu-ragu. Delapan responden atau

sebanyak 32% memilih setuju dan sebelas responden atau sebanyak 44%

memilih sangat setuju terkait keterampilan menulis teks deskripsi. Alasan

responden memilih sangat setuju dan setuju karena menulis merupakan salah satu

keterampilan berbahasa yang sulit untuk dikuasai. Menulis teks deskripsi

membutuhkan gagasan pikiran dan pengetahuan tentang objek yang konkrit

sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.

Gambar 4. 2 Hasil Kuesioner mengenai Keterampilan Menulis

Teks Deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

86

a. Hasil Analisis Kuesioner

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk memastikan bahwa instrumen yang

digunakan mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur. Untuk mengukur

validitas instrumen penerapan media vlog (video blog) dalam pembelajaran

menulis teks deskripsi dilakukan dengan validitas isi dan validitas konstruk.

Validitas Isi

Digunakan untuk mengukur sejauh mana isi instrumen mencangkup

tujuan dengan keseluruhan materi yang bersangkutan. Validator memberi saran

perbaikan pada RPP kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bagian

pendahuluan dibuat lebih menarik, tujuan harus disesuaikan dengan komponen

pembelajaran, dan RPP untuk pertemuan kesatu dan kedua harus dipisah.

Sedangkan untuk pedoman observasi pelaksanaan dan instrumen kuesioner,

validator memberi saran untuk memperbaiki indikator yang ada disesuaikan

dengan penilaian kualitas pada komponen penerapan media vlog (video blog).

Kesimpulan dari hasil validasi isi yaitu instrumen layak digunakan dengan revisi

sesuai saran.

Validitas Konstruk

Validitas kontruk diperoleh dengan melakukan analisis butir pernyataan.

Dalam penelitian ini, validitas konstruk dilakukan dengan cara mencari validitas

per item dari pernyataan media vlog (video blog) dan keterampilan menulis teks

deskripsi. Pengujian ini menggunakan uji validitas Pearson Product Moment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

87

dengan menggunakan prinsip mengkorelasikan antara masing-masing skor item

kuesioner dengan skor total jawaban responden. Berikut deskripsi dari hasil

analisis validitas konstruk.

Tabel 4. 1 Uji Validitas Media Vlog (Video Blog)

No Item rhitung rtabel 5% (25) Sig. Kriteria

1 0,617 0,396 0,001 Valid

2 0,920 0,396 0,000 Valid

3 0,918 0,396 0,000 Valid

4 0,897 0,396 0,000 Valid

5 0,617 0,396 0,001 Valid

6 0,600 0,396 0,002 Valid

7 0,602 0,396 0,001 Valid

8 0,920 0,396 0,000 Valid

9 0,918 0,396 0,000 Valid

10 0,897 0,396 0,000 Valid

11 0,286 0,396 0,186 Tidak Valid

12 0,920 0,396 0,000 Valid

13 0,617 0,396 0,001 Valid

14 0,565 0,396 0,003 Valid

15 0,920 0,396 0,000 Valid

16 0,617 0,396 0,001 Valid

17 0,920 0,396 0,000 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel media vlog (video blog)

dengan menggunakan rumus Pearson Product Moments dapat disimpulkan

bahwa dari 17 item kuesioner, sebanyak 16 item dinyatakan valid karena nilai

rhitung > rtabel. Sedangkan 1 item (nomor 11) dinyatakan tidak valid karena nilai

rhitung < rtabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

88

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Keterampilan Menulis Teks Deskripsi

No Item rhitung rtabel 5% (25) Sig. Kriteria

1 0,606 0,396 0,001 Valid

2 0,931 0,396 0,000 Valid

3 0,606 0,396 0,001 Valid

4 0,606 0,396 0,001 Valid

5 0,606 0,396 0,001 Valid

6 0,931 0,396 0,000 Valid

7 0,931 0,396 0,000 Valid

8 0,931 0,396 0,000 Valid

9 0,931 0,396 0,000 Valid

10 0,931 0,396 0,000 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel keterampilan menulis teks

deskripsi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moments dapat

disimpulkan bahwa dari 10 item kuesioner, semua item dinyatakan valid karena

nilai rhitung > rtabel.

2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas digunakan untuk menguji dan mengetahui derajat

keajegan suatu alat ukur (kuesioner). Pengujian ini menggunakan Cronbach’s

Alpha. Reliabilitas suatu konstruk pada variabel dikatakan baik jika memiliki

nilai Cronbach Alpha > 0,60. Namun jika sebaliknya nilai Cronbach Alpha ≤

0,60 maka item variabel tidak reliabel. Berikut deskripsi hasil uji realibilitas.

Tabel 4. 3 Tabel Hasil Uji Realibilitas Penerapan Media Vlog (Video Blog)

Variabel Nilai

Cronbach’s Alpha

Nilai

Alpha Keterangan Interpretasi

Media

Vlog

0,956 0,60 Reliabel Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

89

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada variabel media vlog (video blog)

dengan menggunakan Cronbach’s Alpha diperoleh nilai sebesar 0,956, karena

nilai tersebut > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tentang

pernyataan penereapan media vlog (video blog) dinyatakan reliabel.

Tabel 4. 4 Tabel Hasil Uji Realibilitas Keterampilan Menulis Teks Deskripsi

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada variabel keterampilan menulis teks

deskripsi dengan menggunakan Cronbach’s Alpha diperoleh nilai sebesar 0,956,

karena nilai tersebut > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tentang

pernyataan keterampilan menulis teks deskripsi dinyatakan reliabel.

4.1.2 Efektivitas Media Vlog (Video Blog)

Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah peserta didik kelas VII

SMP X di Kabupaten Sidoarjo tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 97 peserta

didik. Populasi terdiri dari empat kelas yang memiliki tingkat prestasi yang sama.

Sampel terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Kelompok eksperimen subjek berjumlah 25 peserta didik dan kelompok

kontrol berjumlah 25 peserta didik dengan rincian sebagai berikut.

Variabel Nilai

Cronbach’s Alpha

Nilai

Alpha Keterangan Interpretasi

Keterampilan

Menulis

0,945 0,60 Reliabel Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

90

Kelompok L P Jumlah

Eksperimen 14 11 25

Kontrol 12 13 25

Total 50

Teknik pengambilan data menggunakan 1) pre-test dan post-test pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang digunakan untuk mengetahui

adanya perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi, 2) kuesioner yang

diberikan kepada kelompok eksperimen berisi pernyataan-pernyataan mengenai

indikator untuk variabel media vlog (video blog) dan variabel kemampuan

menulis teks deskripsi. Kuesioner digunakan untuk mengetahui proses penerapan

media vlog (video blog) pada kelompok eksperimen. Pengambilan data di

lapangan dilakukan mulai bulan Juli-Agustus 2020.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan uji prasyarat meliputi

uji normalitas dan uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan

software SPSS 21 dan Microsoft Excel 2019. Berdasarkan hasil analisis

deskriptif, didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel 4. 5 Hasil Analisis Deskriptif Statistik Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

91

Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif statistik, dapat dilihat bahwa

jumlah subjek penelitian berjumlah 25 orang pada masing-masing kelompok.

Kelompok eksperimen diperoleh dari nilai pre-test mendapat skor minimal 58

dan skor maksimal 76 dengan nilai rata-rata 67,96. Nilai post-test kelompok

eksperimen mendapat skor minimal 80 dan skor maksimal 100 dengan nilai rata-

rata 90,08. Sedangkan nilai pre-test kelompok kontrol mendapat skor minimal

58 dan skor maksimal 75 dengan nilai rat-rata 67,76. Nilai post-test kelompok

kontrol mendapat skor minimal 75 dan skor maksimal 89 dengan nilai rata-rata

80.48. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, data penelitian

dikelompokan berdasarkan nilai tes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

Tabel 4. 6 Hasil Nilai Pre-test Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

92

Hasil Distibusi Data Pre-test Kelompok Eksperimen

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 pada data sebelum

perlakuan (pre-test) pada kelompok eksperimen didapat jumlah sampel yang

valid 25, skor rerata (mean) = 67,96, nilai tengah (median) = 69, simpangan baku

= 5,02, nilai minimum = 58 dan nilai maksimum = 76.

Gambaran mengenai hasil penelitian harus jelas yakni meliputi banyaknya

kategori kelas, range, dan kelas interval. Tabel distribusi frekuensi skor hasil

keterampilan menulis (pretest) kelompok eksperimen disusun menggunakan

rumus berikut:

Range = (skor maksimal-skor minimal) + 1

= (76-58) + 1

= 18 + 1

= 19

Banyaknya kategori kelas = 1 + 3,3 Log n

= 1+3,3 Log 25

= 4,3 + 1,4

= 5,7 dibulatkan menjadi 6

= banyaknya kategori kelas adalah 6

Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

= 19

6

= 3,1 dibulatkan menjadi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

93

Acuan dari penelitian ini adalah Sturges dengan ketetapan K= 1+ 3,33 log n.

Dimana n adalah banyaknya siswa. Dari ketentuan tersebut didapatkan

banyaknya kelas pada kelompok eksperimen adalah 6,1 dibulatkan menjadi 5,

sedangkan rangenya 19, dan interval kelas 3,1 dibulatkan menjadi 3. Distribusi

frekuensi hasil pretest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Eksperimen

No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 58-60 2 8%

2. 61-63 4 16%

3. 64-66 5 20%

4. 67-69 3 12%

5. 70-72 7 28%

6. 73-76 4 16%

Jumlah 25 100%

Dari tabel 4.8 distribusi frekuensi pre-test kelompok eksperimen di atas

berjumlah 25 peserta didik. Dari tabel tersebut, diketahui peserta didik yang

memperoleh nilai tertinggi yaitu pada frekuensi 73-76 sebanyak 4 orang dengan

persentase 16%. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai terendah yaitu

pada frekuensi 58-60 ada 2 orang dengan persentase 8%. Daftar distribusi dapat

diperjelas menggunakan histogram untuk menggambarkan persebaran frekuensi

pada kelompok eksperimen. Histogram daftar distribusi dapat dilihat pada

gambar 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

94

Hasil Distibusi Data Pre-test Kelompok Kontrol

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 pada data sebelum

perlakuan (pre-test) pada kelompok kontrol didapat jumlah sampel yang valid

Gambar 4. 3 Histogram Distribusi (Pre-test) Kelompok Eksperimen

Tabel 4. 8 Hasil Nilai Pre-test Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

95

25, skor rerata (mean) = 67,96, nilai tengah (median) = 68, simpangan baku =

5,04, nilai minimum = 58 dan nilai maksimum = 76.

Gambaran mengenai hasil penelitian harus jelas yakni meliputi banyaknya

kategori kelas, range, dan kelas interval. Tabel distribusi frekuensi skor hasil

keterampilan menulis (pretest) kelompok kontrol disusun menggunakan rumus

berikut:

Range = (skor maksimal-skor minimal) + 1

= (76-58) + 1

= 18 + 1

= 19

Banyaknya kategori kelas = 1 + 3,3 Log n

= 1+3,3 Log 25

= 4,3 + 1,4

= 5,7 dibulatkan menjadi 6

= banyaknya kategori kelas adalah 6

Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

= 19

6

= 3,1 dibulatkan menjadi 3

Acuan dari penelitian ini adalah Sturges dengan ketetapan K= 1+ 3,33 log n.

Dimana n adalah banyaknya siswa. Dari ketentuan tersebut didapatkan

banyaknya kelas pada kelompok kontrol adalah 6,1 dibulatkan menjadi 5,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

96

sedangkan rangenya 19, dan interval kelas 3,1 dibulatkan menjadi 3. Distribusi

frekuensi hasil pre-test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Pre-test Kelompok Kontrol

No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 58-60 2 8%

2. 61-63 3 12%

3. 64-66 6 24%

4. 67-69 3 12%

5. 70-72 6 24%

6. 73-76 5 20%

Jumlah 25 100%

Dari tabel 4.9 distribusi frekuensi pre-test kelompok kontrol di atas

berjumlah 25 peserta didik. Dari tabel tersebut diketahui peserta didik yang

memperoleh nilai tertinggi yaitu pada frekuensi 73-76 ada 5 orang dengan

persentase 20%. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai terendah yaitu

pada frekuensi 58-60 ada 2 orang dengan persentase 8%. Daftar distribusi dapat

diperjelas menggunakan histogram untuk menggambarkan persebaran frekuensi

pada kelompok kontrol. Histogram daftar distribusi dapat dilihat pada gambar

4.4.

Gambar 4. 4 Histogram Distribusi (Pre-test) Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

97

Hasil Distibusi Post-test Kelompok Eksperimen

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 pada data sebelum

perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen didapat jumlah sampel yang

valid 25, skor rerata (mean) = 90,08, nilai tengah (median) = 90, simpangan baku

= 5,24, nilai minimum = 80 dan nilai maksimum = 100.

Gambaran mengenai hasil penelitian harus jelas yakni meliputi banyaknya

kategori kelas, range, dan kelas interval. Tabel distribusi frekuensi skor hasil

keterampilan menulis (post-test) kelompok eksperimen disusun menggunakan

rumus berikut:

Range = (skor maksimal-skor minimal) + 1

= (100-80) + 1

Tabel 4. 10 Hasil Nilai Post-test Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

98

= 20 + 1

= 21

Banyaknya kategori kelas = 1 + 3,3 Log n

= 1+3,3 Log 25

= 4,3 + 1,4

= 5,7 dibulatkan menjadi 6

= banyaknya kategori kelas adalah 6

Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

= 21

6

= 3,5 dibulatkan menjadi 4

Acuan dari penelitian ini adalah Sturges dengan ketetapan K= 1+ 3,33 log n.

Dimana n adalah banyaknya siswa. Dari ketentuan tersebut didapatkan

banyaknya kelas pada kelompok eksperimen adalah 5,7 dibulatkan menjadi 6,

sedangkan rangenya 21, dan interval kelas 3,5 dibulatkan menjadi 4. Distribusi

frekuensi hasil post-test pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4. 11 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Eksperimen

No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 80-83 3 12%

2. 84-87 3 12%

3. 88-91 10 40%

4. 92-95 6 24%

5. 96-100 3 12%

Jumlah 25 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

99

Dari tabel 4.11 distribusi frekuensi post-test kelompok eksperimen di atas

berjumlah 25 peserta didik. Dari tabel tersebut diketahui peserta didik yang

memperoleh nilai tertinggi yaitu pada frekuensi 96-100 sebanyak 3 orang dengan

persentase 12%. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai terendah yaitu

pada frekuensi 80-83 ada 3 orang dengan persentase 12%. Daftar distribusi dapat

diperjelas menggunakan histogram untuk menggambarkan persebaran frekuensi

pada kelompok eksperimen. Histogram daftar distribusi dapat dilihat pada

gambar 4.5.

Gambar 4. 5 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

100

Hasil Distibusi Post-test Kelompok Kontrol

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 pada data sebelum

perlakuan (post-test) pada kelompok kontrol didapat jumlah sampel yang valid

25, skor rerata (mean) = 80,48, nilai tengah (median) = 80, simpangan baku =

3,86, nilai minimum = 75 dan nilai maksimum = 89.

Gambaran mengenai hasil penelitian harus jelas yakni meliputi banyaknya

kategori kelas, range, dan kelas interval. Tabel distribusi frekuensi skor hasil

keterampilan menulis (post-test) kelompok kontrol disusun menggunakan rumus

berikut:

Range = (skor maksimal-skor minimal) + 1

= (89-75) + 1

= 14 + 1

Tabel 4. 12 Hasil Nilai Post-test Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

101

= 15

Banyaknya kategori kelas = 1 + 3,3 Log n

= 1+3,3 Log 25

= 4,3 + 1,4

= 5,7 dibulatkan menjadi 6

= banyaknya kategori kelas adalah 6

Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

= 15

6

= 2,5 dibulatkan menjadi 3

Acuan dari penelitian ini adalah Sturges dengan ketetapan K= 1+ 3,33 log n.

Dimana n adalah banyaknya siswa. Dari ketentuan tersebut didapatkan

banyaknya kelas pada kelompok kontrol adalah 5,7 dibulatkan menjadi 6,

sedangkan rangenya 15, dan interval kelas 2,5 dibulatkan menjadi 3. Distribusi

frekuensi hasil post-test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 13 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Kontrol

No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 75-77 5 20%

2. 78-80 10 40%

3. 81-83 5 20%

4. 84-86 3 12%

5. 87-89 2 8%

Jumlah 25 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

102

Dari tabel 4.13 distribusi frekuensi post-test kelompok kontrol di atas

berjumlah 25 peserta didik. Dari tabel tersebut diketahui peserta didik yang

memperoleh nilai tertinggi yaitu pada frekuensi 87-89 sebanyak 2 orang dengan

persentase 8%. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai terendah yaitu

pada frekuensi 75-77 ada 5 orang dengan persentase 20%. Daftar distribusi dapat

diperjelas menggunakan histogram untuk menggambarkan persebaran frekuensi

pada kelompok kontrol. Histogram daftar distribusi dapat dilihat pada gambar

4.6.

a. Hasil Analisis Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya data

masing-masing variabel. Variabel yang dimaksud adalah kedua variabel yang

diteliti yaitu media vlog (video blog) dan kemampuan menulis teks deskripsi.

Teknik yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah Kolmogorov-Smirnov.

Gambar 4.6 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Kontrol

Gambar 4. 6 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

103

Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 21 diperoleh angka

probalitias atau Asym. Sig. (2-tailed). Nilai yang diperoleh kemudian

dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian pada uji

Kolmogorov Smirnov Test yaitu;

1. Jika asymp sig. pada output Kolmogorov Smirnov > 0,05, maka data

terdistribusi normal.

2. Jika asymp sig. pada output Kolmogorov Smirnov < 0,05, maka data

terdistribusi tidak normal.

Berdasarkan pada pedoman tersebut, maka hasil uji normalitas dari

masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov Test terlihat bahwa nilai signifikansi untuk pre-test kelompok

eksperimen sebesar 0.200, post-test kelompok eksperimen sebesar 0.178.

Analisis selanjutnya adalah pre-test kelompok kontrol sebesar 0.165, post-test

kelompok kontrol sebesar 0.154 karena nilai signifikansi yang dihasilkan pada

Tabel 4. 14 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Teks Deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

104

masing-masing variabel lebih besar dari α=0.05 (p>0.05) maka dapat

disimpulkan bahwa sebaran masing-masing variabel dalam penelitian ini

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah

populasi memiliki varian yang sama atau berbeda. Pengujian homogenitas

dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21. Uji homogenitas dapat dilihat dari nilai

signifikansinya, jika sig. > alpha 0,05 maka kedua kelompok memiliki varian

yang sama atau homogen, namun jika sebaliknya maka kedua kelompok tidak

memiliki varian yang sama atau tidak homogen. Hasil uji homogenitas varians

dapat dilihat pada tabel berikut.

Berdasarkan tabel hasil pre-test di atas menunjukkan bahwa data

memiliki nilai mean sig. sebesar 0,937 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data mengenai nilai pre-test kemampuan menulis teks deskripsi antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama atau

homogen.

Tabel 4. 15 Hasil Pre-test Uji Homogenitas Varians

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

105

Berdasarkan tabel hasil post-test di atas menunjukkan bahwa data

memiliki nilai mean sig. sebesar 0,297 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data mengenai nilai post-test kemampuan menulis teks deskripsi antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama

atau homogen.

b. Hasil Analisis Uji Hipotesis

Analisis pengujian hipotesis efektivitas media vlog (video blog) terhadap

peningkatan hasil keterampilan menulis teks deskripsi antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan uji Independent Sample t

test. Pengujian hipotesis ditentukan dengan cara uji Independent Sample t test.

Data uji Independent Sample t test diperoleh dari nilai pre-tes dan post-test dari

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya, dilakukan uji gain

score yang bertujuan untuk mengetahui selisih antara nilai post-test dan pre-test

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut deskripsi dari hasil analisis

uji hipotesis.

Tabel 4. 16 Hasil Post-test Uji Homogenitas Varians

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

106

1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis menggunakan uji

Independent Sample t test. Uji beda ini dilakukan karena variabel media vlog

(video blog) dan kemampuan menulis teks deskripsi merupakan data yang

berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama atau homogen. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut telah memenuhi syarat pengujian

Independent Sample t test. Data yang digunakan dalam uji ini adalah data yang

berdistribusi normal yaitu data nilai pre-test dan post-test pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis pre-test dan post-test ini

digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan peningkatan kemampuan

menulis teks deskripsi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Oleh

sebab itu akan dilihat apakah ada perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi

sebelum dilakukan treatment pada kelompok eksperimen dengan

membandingkan nilai pre-test dari kedua kelompok. Adapun hipotesa

operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tidak terdapat perbedaan dalam nilai pre-test antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Rumusan statistik untuk uji hipotesa penelitian

adalah:

H0: nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti

tidak ada perbedaan rata-rata hasil nilai pre-test pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

107

Ha: nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti

ada perbedaan rata-rata hasil nilai pre-test pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Terdapat perbedaan nilai post-test antara kelompok eksperimen yang

menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol tanpa

menggunakan media vlog (video blog). Rumusan statistik untuk uji hipotesa

penelitian adalah:

H0: nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti

tidak ada perbedaan rata-rata hasil nilai post-test pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

Ha: nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti

ada perbedaan rata-rata hasil nilai post-test pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil pre-test uji independent sample t test menggunakan

nilai equal variances assumed diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,889 > 0,05.

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka

Tabel 4. 17 Hasil Pre-test Uji Independent Samples t-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

108

Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata hasil

kemampuan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

memiliki kemampuan yang sama dalam menulis teks deskripsi.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif hasil pre-test uji independent sample

t test diperoleh nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen diperoleh nilai

sebesar 67,96. Sedangkan nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol diperoleh

nilai sebesar 67,76. Artinya, tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata dari

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang sama dalam

menulis teks deskripsi.

Tabel 4. 18 Hasil Rata-rata Pre-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

109

Berdasarkan hasil post-test uji independent sample t test menggunakan

nilai Equal variances assumed diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 <

0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05

maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti cukup bukti untuk menolak

hipotesis null bahwa nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi dari

kelompok kontrol. Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol memiliki kemampuan yang berbeda dalam menulis teks deskripsi. Hal

ini disebabkan karena penggunaan media vlog (video blog) berpengaruh terhadap

hasil kemampuan menulis teks deskripsi.

Tabel 4. 19 Hasil Post-test Uji Independent Samples t Test

Tabel 4. 20 Hasil Rata-rata Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

110

Berdasarkan hasil statistik deskriptif hasil post-test uji independent

sample t test diperoleh nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen diperoleh

nilai sebesar 90,08. Sedangkan nilai rata-rata post-test kelompok kontrol

diperoleh nilai sebesar 80,48. Artinya, nilai rata-rata dari kelompok eksperimen

yang menggunakan media vlog (video blog) lebih besar daripada nilai rata-rata

kelompok kontrol yang tidak menggunakan media. Dengan demikan, dapat

disimpulkan bahwa media vlog (video blog) berpengaruh terhadap hasil

kemampuan menulis teks deskripsi.

2. Uji Gain Score

Uji gain score dilakukan untuk mengetahui selisih antara nilai post-test

dan pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji N-gain score dapat

digunakan ketika ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai post-test

kelompok eksperimen dan nilai post-test kelompok kontrol melalui uji

independent sample t test. Berikut hasil perhitungan uji N-gain score.

Tabel 4. 21 Hasil Pengujian Nilai Gain Score

Hasil Pengujian Nilai Gain Score

No. Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

1 68 20

2 66.67 16.67

3 66.67 65.71

4 70.83 25

5 84.38 37.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

111

6 81.58 34.21

7 70 45

8 94.87 43.59

9 60 63.33

10 51.43 57.14

11 74.07 7.41

12 20 28

13 85.71 42.86

14 60 26.67

15 68.75 21.88

16 35.48 22.58

17 100 52.38

18 62.86 42.86

19 60 43.33

20 71.43 48.57

21 66.67 50

22 57.14 42.86

23 63.16 52.63

24 64.29 42.86

25 100 20

Rata-rata 68.1596 38.1216

Minimal 20 7.41

Maksimal 100 65.71

Berdasarkan hasil perhitungan uji N-gain score tersebut, menunjukkan

bahwa nilai rata-rata N-gain score untuk kelompok yang menerapkan media vlog

(video blog) adalah sebesar 68,1596 atau 68,15% termasuk dalam kategori cukup

efektif. Dengan nilai N-gain score minimal 20% dan maksimal 100%. Sementara

untuk rata-rata N-gain score untuk kelompok kontrol yang tidak menerapkan

media adalah sebesar 38,1216 atau 38,12% termasuk dalam kategori tidak

efektif. Dengan nilai N-gain score minimal 7,41% dan maksimal 65,71% maka

dapat disimpulkan bahwa penerapan media vlog (video blog) cukup efektif untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

112

meningkatkan hasil kemampuan menulis teks deskripsi. Sementara pembelajaran

tanpa menggunakan media tidak efektif untuk meningkatkan hasil kemampuan

menulis teks deskripsi. Untuk mengetahui frekuensi dan persentase nilai gain

score pada kelompok eksperimen dilakukan pengujian efektivas nilai gain score

dengan hasil sebagai berikut.

Berdasarkan analisis data di atas, diketahui bahwa pada kelompok

eksperimen ada 2 peserta didik atau sebanyak 8% peserta didik yang

mendapatkan nilai gain score < 40% dengan kategori tidak efektif. 1 peserta didik

atau sebanyak 4% peserta didik yang mendapat nilai N-gain score 40-55%

dengan kategori kurang efektif. 16 peserta didik atau sebanyak 64% peserta didik

yang mendapat N-gain score 56-75% dengan kategori cukup efektif, dan 6

peserta didik atau sebanyak 24% peserta didik mendapat N-gain score > 76%

dengan kategori efektif. Berdasarkan deskripsi tersebut, hasil analisis efektivitas

nilai N-gain score dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

113

Berdasarkan analisis data di atas, diketahui bahwa pada kelompok kontrol

ada 11 peserta didik atau sebanyak 44% peserta didik yang mendapatkan nilai

gain score < 40% dengan kategori tidak efektif. 10 peserta didik atau sebanyak

40% peserta didik yang mendapat nilai n gain score 40-55% dengan kategori

kurang efektif. 4 peserta didik atau sebanyak 16% peserta didik yang mendapat

nilai gain score 56-75% dengan kategori cukup efektif, dan tidak ada peserta

didik atau sebanyak 0% yang mendapat nilai gain score > 76% dengan kategori

Gambar 4. 7 Diagram Batang Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok

Eksperimen

Tabel 4. 23 Hasil Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

114

efektif. Berdasarkan deskripsi tersebut, hasil analisis efektivitas nilai n gain score

dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Proses Penerapan Media Vlog (Video Blog)

Pembelajaran menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen

menerapkan media vlog (video blog) yang telah dikembangkan pada penelitian

sebelumnya. Proses pembelajaran berorientasi pada kurikulum 2013 dan

disesuaikan dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Waktu

pelaksanaan pada tiap pertemuan yaitu 2x40 menit. Proses pembelajaran

dilakukan seccara daring (dalam jaringan) dikarenakan masa pandemi Covid-19.

Pembelajaran dilakukan oleh peneliti sendiri sekaligus guru bahasa Indonesia

Gambar 4. 8 Diagram Batang Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok

Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

115

selama dua kali pertemuan dengan sub materi yang berbeda. Pelaksanaan

pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan media vlog (video blog)

Proses penerapan media vlog (video blog) terlihat dalam sintak pembelajaran

yang dibagi menjadi tiga kegiatan utama yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Kegiatan awal berisi salam, berdoa, pengondisian kelas,

mempresensi kehadiran peserta didik, serta pemberian apresepsi sebelum proses

pembelajaran. Penerapan vlog (video blog) dilakukan pada tahap kegiatan inti

untuk memberikan materi otentik sekaligus sebagai bahan untuk diskusi dalam

pembelajaran. Selain itu, vlog (video blog) juga digunakan untuk memberikan

penugasan terkait menulis keterampilan teks deskripsi. Kegiatan penutup berisi

penarikan kesimpulan dari proses pembelajaran, menginformasikan pertemuan

selanjutnya, dan ditutup dengan berdoa. Adapun proses penerapan media vlog

(video blog) adalah sebagai berikut.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada Rabu, 22 Juli 2020 pukul 10.00-

11.20 WIB. Guru memberikan pre-test berupa soal esai dengan durasi

pengerjaan 15 menit. Setelah itu, guru memberikan penjelasan materi tentang

mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi. Proses pembelajaran diawali

dengan apresepsi tentang beberapa objek wisata yang ada di Indonesia.

Kemudian guru melakukan tanya-jawab bersama peserta didik. Setelah itu,

peserta didik diminta untuk membaca teks deskripsi yang ada pada modul,

kemudian menjawab soal latihan. Setelah melakukan kegiatan tersebut, guru

membahas soal latihan bersama dengan peserta didik. Diakhir pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

116

guru memberikan simpulan atas pembelajaran hari ini dan memberikan informasi

terkait pertemuan selanjutnya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2020 pukul 10.00-

11.20 WIB. Pada pertemuan ini, sub materi yang dipelajari adalah struktur dan

ciri kebahasaan teks deskripsi. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah

mengulas kembali tentang pembelajaran sebelumnya, kemudian guru

menjelaskan materi tentang struktur dan ciri bahasa teks deskripsi dan langkah

menulis paragraf deskripsi. Setelah menjelaskan materi, guru menggunakan

media vlog (video blog) dalam pembelajaran kali ini. Vlog (video blog) dengan

judul “Jelajah Jogja” memuat tentang empat wisata yang ada di Yogyakarta,

antara lain Situs Warungboto, Soto Bathok Mbah Katro – Sambisari, Candi

Ratuboko, dan Festival ArtJog#10 dengan durasi kurang lebih 11 menit.

Penerapan vlog (video blog) dilakukan untuk memberikan materi otentik

mengenai teks deskripsi yang disampaikan secara lisan sekaligus sebagai bahan

untuk diskusi dalam pembelajaran. Selain itu, vlog (video blog) juga digunakan

untuk memberikan penugasan terkait menulis keterampilan teks deskripsi.

Menurut Barton and Lee (2013), Media vlog (video blog) yang

digunakan merupakan perkembangan pendekatan multimodalitas yang dapat

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berlatih belajar berbahasa

meliputi berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan, serta menunjang

untuk pembelajaran secara mandiri. Dalam proses penerapan vlog (video blog)

pada kelompok eksperimen, peserta didik diajarkan untuk berlatih menyimak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

117

suatu informasi, menulis poin-poin penting dari objek yang dideskripsikan, dan

mengungkapkan hasil temuan dari tayangan vlog (video blog) yang telah

diterapkan sebelumnya. Proses penerapan media vlog (video blog) diterapkan

pada kegiatan inti dan dilakukan secara daring (dalam jaringan) dengan

menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Media vlog (video blog) merupakan

konten berbasis teknologi yang efisien dan efektif untuk membantu pembelajar

dalam belajar bahasa (British Council, 2018). Berdasarkan pendapat tersebut,

penerapan media vlog (video blog) dalam pembelajaran di kelas mampu untuk

membantu pembelajar dalam belajar bahasa secara efektif dan juga efisien.

Menurut Lien (2012) daya tarik sebuah vlog dilihat dari konten yang

menyenangkan untuk menarik lebih banyak penonton. Setelah menyaksikan vlog

(video blog) peserta didik sangat tertarik dan antusias dalam proses

pembelajaran. Respon tersebut membuktikan bahwa konten vlog (video blog)

memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta didik. Berbeda dengan proses

pembelajaran pada kelompok kontrol yang tidak menggunakan media. Pada

kelompok kontrol, proses pembelajaran berjalan seperti biasa, tidak ada inovasi

yang terbaru. Hal ini membuat peserta didik tidak antusias mengikuti

pembelajaran. Terlihat dari setengah jumlah peserta didik mematikan kamera

saat proses pembelajaran dan tidak merespon ketika sesi tanya-jawab

berlangsung. Selain itu, peserta didik juga kesulitan memahami materi

pembelajaran karena tidak ada media yang membantu mereka dalam proses

belajar secara daring. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

118

penerapan vlog (video blog) pada kelompok eksperimen yang digunakan untuk

memberikan materi secara otentik mengenai teks deskripsi sekaligus menjadi

bahan diskusi dan penugasan, merupakan salah satu cara untuk melatih peserta

didik meningkatkan keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan

literasi digital dan kreativitas, khususnya dalam keterampilan menulis teks

deskripsi.

Kegiatan selanjutnya guru memberikan post-test berupa satu soal esai

dengan durasi pengerjaan 15 menit. Setelah pemberian post-test, guru dan peserta

didik berdiskusi tentang vlog (video blog) dan membahas tentang hasil karangan

peserta didik, tentunya dikaitkan dengan materi yang telah dijelaskan

sebelumnya. Setelah menerapkan media vlog (video blog) dalam proses

pembelajaran inti, peserta didik mampu menyerap aneka informasi melalui

kegiatan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara dalam waktu sekaligus.

Kegiatan terakhir dalam pertemuan ini yaitu peserta didik diminta untuk mengisi

kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari indikator tentang media vlog (video blog)

dengan 15 pernyataan tentang media vlog (video blog) dan 10 pernyataan tentang

menulis teks deskripsi. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta

didik dalam proses pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menggunakan

media vlog (video blog). Berikut pembahasan mengenai hasil kuesioner yang

diperoleh dari 25 responden di kelas 7.3 SMP X di Kabupaten Sidoarjo.

Berdasarkan hasil kuesioner mengenai media vlog (video blog)

diketahui mayoritas responen atau sebelas responden sebanyak 44% memililh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

119

sangat setuju dan setuju terkait penerapan media vlog (video blog) yang

digunakan dalam proses pembelajaran. Alasan responden memilih sangat setuju

dan setuju karena media vlog (video blog) menampilkan objek wisata yang

disajikan melalui teknik rekam dan foto. Media vlog (video blog) merupakan

salah satu variasi media yang dikemas dalam bentuk video dan menceritakan

tentang destinasi wisata yang menarik. Sehingga membuat proses pembelajaran

lebih interaktif, menyenangkan, jelas, dan menarik. Hasil ini sesuai dengan

pendapat Wuarlela (2020) yang menyatakan bahwa pemilihan media yang

bervariasi dapat membuat pembelajaran menjadi berkualitas, menarik, dan tidak

membosankan, serta dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta

didik. Selain itu, penerapan media vlog (video blog) lebih efisien dalam waktu

dan tenaga pada saat proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Naz & Akbar (2010), yaitu media pembelajaran merupakan sarana untuk

mengirimkan pesan dalam perspektif pembelajaran kepada peserta didik dan

bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang efektif. Media vlog (video blog)

juga membantu peserta didik dalam menyerap informasi lebih mendalam serta

membantu dalam meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi.

Sedangkan, mengenai hasil kuesioner keterampilan menulis deskripsi

mayoritas atau sebanyak delapan responden (32%) memilih setuju dan sebelas

responden (44%) memilih sangat setuju terkait keterampilan menulis teks

deskripsi. Alasan responden memilih sangat setuju dan setuju karena menulis

merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sulit untuk dikuasai. Menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

120

teks deskripsi membutuhkan gagasan pikiran dan pengetahuan tentang objek

yang konkrit sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.

Kegiatan menulis dapat mengembangkan kecerdasan, daya inisiatif, dan

kreativitas. Menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan

peserta didik dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan

informasi tentang teks deskripsi. Berdasarkan deskripsi mengenai hasil kuesioner

keterampilan menulis teks deskripsi, hasil yang didapat sejalan dengan pendapat

Graves (1978 dalam Yunus, 2014) mengenai manfaat menulis yaitu 1) menulis

dapat mengembangkan kecerdasan, 2) menulis dapat mengembangkan daya

inisiatif dan kreativitas, 3) menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan

keberanian, 4) menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan

dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi.

Dalam penelitian ini, dengan meningkatkan kemampuan menulis teks

deskripsi diharapkan peserta didik mampu mendapatkan manfaat-manfaat seperti

yang sudah dipaparkan. Penerapan media vlog (video blog) dalam proses

pembelajaran merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi. Media vlog (video blog) yang

digunakan memuat mengenai beberapa objek wisata yang ada di Yogyakarta dan

disajikan dalam bentuk visual yang menarik, sehingga peserta didik dapat

menambah referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar.

Penerapan media vlog (video blog) dalam pembelajaran menulis teks deskripsi

dapat diartikan sebagai keberhasilan yang dicapai setelah terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

121

implementasi yang dapat dilihat dari keberhasilan jumlah peserta didik yang

mampu menyelesaikan, menguasai tiap-tiap indikator kompetensi atau mencapai

tujuan pembelajaran menulis teks deskripsi.

4.2.2 Efektivitas Media Vlog (Video Blog)

Media vlog (video blog) merupakan media yang efektif digunakan dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi. Media vlog (video blog) yang digunakan

memuat mengenai beberapa objek wisata yang ada di Yogyakarta dan disajikan

dalam bentuk visual yang menarik, sehingga peserta didik dapat menambah

referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar. Untuk

mengetahui efektivitas penerapan media vlog (video blog) diketahui melalui hasil

kemampuan menulis teks deskripsi dengan jumlah subjek penelitian berjumlah

25 orang pada masing-masing kelompok. Dalam penelitian ini, tes kemampuan

menulis dibagi menjadi dua yaitu pemberian pre-test dan post-test pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Hasil nilai pre-test pada kelompok eksperimen memperoleh nilai rata-rata

sebesar 67,96 dengan skor minimal 58 dan skor maksimal 76. Berdasarkan

distribusi frekuensi pre-test kelompok eksperimen, peserta didik yang

memperoleh nilai terendah pada interval nilai 58-60 ada 2 orang dengan

persentase sebesar 8% sedangkan nilai tertinggi pada interval nilai 73-76 ada 4

orang dengan persentase 16%. Sedangkan hasil nilai pre-test kelompok kontrol

memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,76 dengan skor minimal 58 dan skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

122

maksimal 75. Berdasarkan distribusi frekuensi pre-test kelompok kontrol,

peserta didik yang memperoleh nilai terendah pada interval nilai 58-60 ada 2

orang dengan persentase sebesar 8%. Sedangkan nilai tertinggi pada interval nilai

73-76 ada 5 orang dengan persentase 20%.

Pada hasil uji normalitas dari hasil pre-test menunjukan bahwa kedua

kelompok berdistribusi normal yaitu sebesar 0,200 untuk kelompok eksperimen

dan 0,165 untuk kelompok kontrol. Setelah diberikan perlakuan yaitu

menggunakan media vlog (video blog) pada kelompok eksperimen, diperoleh

nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen sebesar 90,08 dengan skor minimal

80 dan skor maksimal 100. Berdasarkan distribusi frekuensi, post-test kelompok

eksperimen, peserta didik yang memperoleh nilai terendah pada interval 80-83

ada 3 orang dengan persentase sebesar 12%. Nilai tertinggi pada interval nilai

96-100 ada 3 orang dengan persentase 12%. Sedangkan pada kelompok kontrol

hasil nilai post-test memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,48 dengan skor

minimal 75 dan skor maksimal 89. Berdasarkan distribusi frekuensi post-test

kelompok kontrol, peserta didik yang memperoleh nilai terendah pada interval

nilai 75-77 ada 5 orang dengan persentase sebesar 20%. Nilai tertinggi pada

interval nilai 87-89 ada 2 orang dengan persentase 8%.

Berdasarkan deskripsi di atas, tampaklah bahwa hasil nilai rerata

kelompok eksperimen lebih besar daripada nilai rerata kelompok kontrol. Pada

tabel uji t diperoleh nilai signifikansi hasil pre-test uji homogenitas

menunjukkan bahwa data memiliki nilai mean sig. sebesar 0,937 > 0,05,

sedangkan hasil post-test uji homogenitas sebesar 0,297 > 0,05. Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

123

rumusan statistik untuk uji hipotesa penelitian nilai sig. > alpha 0,05 maka kedua

kelompok memiliki varian yang sama atau homogen, namun jika sebaliknya

maka kedua kelompok tidak memiliki varian yang sama atau tidak homogen.

Berdasarkan keputusan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai

nilai kemampuan menulis teks deskripsi antara nilai pre-test dan post-test

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama

atau homogen.

Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan uji independent sample t

test, diketahui hasil pre-test uji independent sample t test diperoleh nilai Sig. (2-

tailed) sebesar 0,889 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pre-test

kemampuan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

memiliki kemampuan yang sama dalam menulis teks deskripsi. Berdasarkan

hasil statistik deskriptif hasil pre-test uji independent sample t test diperoleh nilai

rata-rata pre-test kelompok eksperimen diperoleh nilai sebesar 67,96. Sedangkan

nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol sebesar 67,76. Artinya, tidak terdapat

perbedaan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki

kemampuan yang sama dalam menulis teks deskripsi.

Selanjutnya, diketahui hasil post-test uji independent sample t test

menggunakan nilai Equal variances assumed diperoleh nilai Sig. (2-tailed)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

124

sebesar 0,000 > 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai post-test kemampuan menulis

teks deskripsi peserta didik antara kelompok eksperimen yang menerapkan

media vlog (video blog) dan kelompok kontrol yang tanpa menggunakan media.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif nilai post-test uji independent sample t test

diperoleh nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen sebesar 90,08.

Sedangkan nilai rata-rata post-test kelompok kontrol sebesar 80,48. Dengan

kondisi awal yang sama antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan

terjadi peningkatan nilai yang lebih baik pada kelompok eksperimen, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan menulis teks

deskripsi antara kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video

blog) dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media vlog (video blog).

Kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) mengalami

peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi lebih baik daripada kelompok

kontrol tanpa menggunakan media vlog (video blog).

Selanjutnya, untuk mengetahui peningkatan atau perbedaan skor yang

merupakan selisih antara skor, pre-test dan post-test dilakukan uji gain score.

Berdasarkan hasil perhitungan uji N-gain score menunjukkan bahwa nilai rata-

rata N-gain score untuk kelompok yang menerapkan media vlog (video blog)

adalah sebesar 68,1596 atau 68,15% termasuk dalam kategori cukup efektif.

Dengan nilai N-gain score minimal 20% dan maksimal 100%. Sementara untuk

rata-rata N-gain score untuk kelompok kontrol yang tidak menerapkan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

125

adalah sebesar 38,1216 atau 38,12% termasuk dalam kategori tidak efektif.

Dengan nilai N-gain score minimal 7,41% dan maksimal 65,71%.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

antara hasil kemampuan menulis teks deskripsi kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan terdapat

perbedaan nilai menulis teks deskripsi antara kelompok eksperimen yang

menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol tanpa

menggunakan media vlog (video blog) diterima. Hal tersebut diperkuat dengan

hasil analisis data yang menunjukan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih

besar daripada nilai rata-rata kelompok kontrol.

c. Hasil Observasi Lapangan

Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indera. Jenis observasi yang dilaksanakan

adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat

dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Kegiatan

observasi dilakukan oleh peneliti selama proses kegiatan pembelajaran pada

kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) dan

kelompok kontrol tanpa menggunakan media. Observasi lapangan dilakukan dari

awal hingga akhir pembelajaran pada masing-masing kelompok.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kelompok eksperimen

diketahui bahwa saat proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan sudah sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

126

dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah di buat oleh guru.

Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu, kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen

menggunakan media vlog (video blog) yang diterapkan pada kegiatan inti. Dalam

kegiatan inti peserta didik diajak untuk menonton media vlog (video blog) yang

berisi tentang beberapa objek wisata yang ada di Yogyakarta yang disajikan

secara runtut dan jelas. Tema yang dipilih dalam media vlog (video blog)

disesuaikan dengan materi pembelajaran. Bahasa yang digunakan dalam vlog

(video blog) efektif dan komunikatif sehingga peserta didik dapat mudah

mengikuti setiap konten yang ada dalam vlog (video blog). Saat proses

penerapan, kualitas tampilan gambar terlihat baik dan audio dalam vlog (video

blog) terdengar jelas.

Kegiatan lain yang dilakukan peserta didik adalah mengidentifikasi

informasi berupa data-data mengenai objek wisata yang ada dalam vlog (video

blog) dan menentukan satu topik mengenai objek wisata dalam vlog (video blog)

untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan deskripsi. Proses pembelajaran

berjalan dengan efeketif dan antusias. Peserta didik terlihat sangat menikmati

tayangan vlog (video blog) dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang berbagai

informasi. Hal ini terbukti ketika guru memberikan umpan balik di akhir

pembelajaran banyak peserta didik yang aktif memberikan kesan-kesan saat

menonton media vlog (video blog). Penggunaan media vlog (video blog) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

127

telah diterapkan pada kelompok eksperimen mempengaruhi peningkatan

keterampilan menulis teks deskripsi peserta didik.

Hasil pengamatan selanjutnya dilakukan pada kelompok kontrol diketahui

bahwa saat proses pembelajaran yang dilakukan juga sudah sesuai dengan

rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah di buat oleh guru. Kegiatan

pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir. Proses pembelajaran pada kelompok kontrol tanpa menggunakan

media vlog (video blog). Pada kelompok kontrol guru hanya menjelaskan materi

dengan teknik ceramah. Teknik yang digunakan membuat peserta didik menjadi

pasif dan tidak antusias saat mengikuti proses pembelajaran.

Proses pembelajaran pada kelompok kontrol terlihat sangat membosankan

karena komunikasi hanya terjadi satu arah saja. Penggunaan teknik ceramah juga

terlihat tidak efektif karena pada saat guru memberikan contoh mengenai objek

wisata tidak ada contoh konkrit yang dapat membuat peserta didik untuk

mengembangkan rasa ingin tahunya. Selain itu, ketika pemberian post-test

peserta didik kesulitan untuk menyampaikan gagasannya dalam bentuk karangan

deskriptif. Ketika dibandingkan dengan kelompok eksperimen hasil kemampuan

menulis peserta didik pada kelompok kontrol sangat berbeda dengan kelompok

eksperimen yang menggunakan media vlog (video vlog) sebagai media

pembelajaran teks deskripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

128

Berdasarkan pengamatan lapangan yang telah dilakukan pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, peneliti menemukan beberapa tantangan dan

kendala pada saat pengambilan data penelitian. Tantangan yang dialami yaitu

melaksanakan proses pembelajaran secara daring (dalam jaringan) di masa

pandemi. Proses pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan pengalaman

pertama bagi peneliti dan juga peserta didik. Peneliti harus mempersiapkan

materi, media vlog (video blog), dan penilaian yang akan dilakukan dengan baik.

Adapun kendala yang dialami yaitu memastikan ketersediaan jaringan internet

yang stabil, dan membantu peserta didik untuk beradaptasi dengan pembelajaran

daring (dalam jaringan) yang dilakukan. Keterbatasan kondisi yang dialami

karena masa pandemi tidak membuat semangat dan antusias peneliti serta peserta

didik berkurang. Justru dengan adanya pembelajaran daring (dalam jaringan)

penggunaan media yang inovatif seperti vlog (video blog) sangat dibutuhkan

peserta didik untuk membantu dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

129

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tiga hal, yaitu (1) simpulan, (2)

implikasi, dan (3) saran. Tuga hal tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.

5.1 Simpulan

1) Proses Penerapan Media Vlog (Video Blog)

Penerapan media vlog (video blog) dalam proses pembelajaran merupakan

salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis

teks deskripsi. Proses penerapan vlog (video blog) pada kelompok eksperimen

digunakan pada tahap kegiatan inti untuk memberikan materi secara otentik

mengenai teks deskripsi sekaligus menjadi bahan diskusi dan penugasan,

merupakan salah satu cara untuk melatih peserta didik meningkatkan

keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan literasi digital dan

kreativitas, khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi. Media vlog

(video blog) disajikan dalam bentuk visual yang menarik, sehingga peserta didik

dapat menambah referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar.

Proses pembelajaran berjalan dengan efeketif dan antusias. Peserta didik terlihat

sangat menikmati tayangan vlog (video blog) dan mengembangkan rasa ingin

tahu tentang berbagai informasi. Hal ini terbukti ketika guru memberikan umpan

balik di akhir pembelajaran banyak peserta didik yang aktif memberikan kesan-

kesan saat menonton media vlog (video blog). Penggunaan media vlog (video

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

130

blog) yang telah diterapkan pada kelompok eksperimen mempengaruhi

peningkatan keterampilan menulis teks deskripsi peserta didik. Dengan

demikian, Proses penerapan vlog (video blog) pada kelompok eksperimen

digunakan pada tahap kegiatan inti untuk memberikan materi secara otentik

mengenai teks deskripsi sekaligus menjadi bahan diskusi dan penugasan,

merupakan salah satu cara untuk melatih peserta didik meningkatkan

keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan literasi digital dan

kreativitas, khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi.

2) Efektivitas Media Vlog (Video Blog) terhadap Peningkatan Hasil

Keterampilan Menulis Teks Deskripsi

Kemampuan menulis teks deskripsi pada peserta didik kelas VII SMP X

di Kabupaten Sidoarjo dilihat dari hasil pre-test uji independent sample t test

diperoleh nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen sebesar 67,96. Sedangkan

nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol sebesar 67,76. Artinya, tidak terdapat

perbedaan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki

kemampuan yang sama dalam menulis teks deskripsi. Setelah diketahui bahwa

tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka

diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan media

vlog (video blog) sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah

itu, dari nilai post-test hasil uji independent sample t test kelompok eksperimen

diperoleh nilai sebesar 90,08 dengan nilai gain score 68,1596 atau sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

131

68,15% dengan kategori cukup efektif. Sedangkan nilai post-test dari kelompok

kontrol diperoleh nilai sebesar 80,48. Artinya, nilai rata-rata dari kelompok

eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) lebih besar daripada

nilai rata-rata kelompok kontrol yang tidak menggunakan media. Dengan

demikan, dapat disimpulkan bahwa media vlog (video blog) berpengaruh

terhadap hasil kemampuan menulis teks deskripsi.

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah diperoleh

mengenai penerapan media vlog (video blog) dan efektivitasnya dalam

pembelajaran menulis teks deskripsi maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan antara hasil kemampuan menulis teks deskripsi pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Hal tersebut diperkuat dengan hasil analisis

data yang menunjukan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar daripada

nilai rata-rata kelompok kontrol.

5.2 Implikasi

Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan media vlog (video blog)

efektif digunakan dalam proses pembelajaran menulis teks deskripsi. Oleh karena

itu, untuk meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi pada peserta didik

jenjang SMP, penerapan media vlog (video blog) dapat dijadikan sebagai salah

satu alternatif dan strategi penggunaan media oleh guru dalam pembelajaran

bahasa Indonesia materi teks deskripsi di sekolah, khususnya di SMP X

Kabupaten Sidoarjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

132

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi dari hasil penelitian, terdapat

beberapa saran dari peneliti dalam meningkatkan kemampuan menulis teks

deskripsi peserta didik yakni:

1) Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk melakukan penelitian

serupa yang berkaitan dengan media pembelajaran pada jenjang SMP

yang berbeda. Penelitian mengenai media pembelajaran yang serupa

dapat diakses secara daring mengingat masa pandemi yang masih

berlangsung dan mengharuskan proses belajar mengajar dilaksanakan

secara daring. Selain itu, memastikan ketersediaan jaringan internet

yang stabil, dan membantu peserta didik untuk beradaptasi dengan

pembelajaran daring yang dilakukan.

2) Guru bahasa Indonesia SMP X di Kabupaten Sidoarjo dapat

menerapkan media-media interaktif untuk menunjang proses

pembelajaran daring seperti media vlog (video blog) dalam

pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran

menulis teks deskripsi sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan

baik. Selain itu, guru harus memantau secara berkala keterlibatan

peserta didik dari awal sampai akhir selama pembelajaran daring,

sehingga tidak ada peserta didik yang tertinggal pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

133

3) Bagi peserta didik SMP X di Kabupaten Sidoarjo dapat terus

meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi karena dengan

menulis dapat membuka cakrawala pemikiran serta memperkaya

pengalaman pribadi khusus dalam mendeskripsikan sebuah objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

134

DAFTAR PUSTAKA

Alianto, D. (2017). Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) untuk

Pembelajaran Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas VII SMP Katolik

Yohanes Gabriel Pare-Kediri [Universitas Sanata Dharma].

Anderson, M. and Jiang, J. (2018). Teens, Social Media, and Technology 2018.

Pew Research Center: Internet and Technology. Di akses pada tanggal 23

Februari 2019.

Anitah, S. (2012). Media Pembelajaran. Yuma Pustaka.

Arikunto. (2018). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.

Azhar, A. (2011). Media Pembelajaran. Media Pembelajaran.

https://doi.org/media pembelajaran

Baldry, A. P., & Thibault, P. 2006. Multimodal Transcription and Text Analysis.

United Kingdom: Equinox. Publishing Ltd.

Barton, D. and Lee, C. (2013). Language Online: Investigating Digital Texts and

Practices. New York: Routledge.

Binkley, M., Erstad, O., Herman, J., Raizen, S., Ripley, M., Miller-Ricci, M., &

Rumble, M. (2014). Defining twenty-first century skills. In Assessment and

Teaching of 21st Century Skills.

Codreanu, T. and Combe, C. (2019). Vlogs, Video Publishing, and Informal

Language Learning. The Handbook of Informal Learning. Edited by Mark

Dressman & Randall William Sadler (2020), 153-168.

Combe, C., & Codreanu, T. (2016). Vlogging: a new channel for language

learning and intercultural exchanges. CALL Communities and Culture –

Short Papers from EUROCALL 2016, 2016(2016), 119–124.

Darmadi, K. (1996). Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk

Mahasiswa dan Calon Mahasiswa. Andi Yogyakarta.

Djatmika. (2018). Mengenal Teks dan Pembelajarannya. Pustaka Pelajar.

Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Edisi, 1(4), 104–

117.

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J., & Smaldino, S. (2002). Instructional

Media And Technologies For Learning. (7th ed.). In Pearson Education.

Iedema, R. 2003. Multimodality, Resemiotization: Extending the Analysis of

Discourse as Multisemiotic Practice. Visual Comunication, 1-30.

Imawati, E. (2017). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Teks terhadap Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

135

Menulis Teks Deskriptif. Jurnal Online Universitas Galuh, 1(1), 53–63.

Jewitt, C. 2008. Multimodality and Literacy in School Classrooms. Review of

Research

in Education. 32(1), 241–267. doi:10.3102/0091732X07310586.

Kemp, Jerrold E. Dayton, D. K. (1985). Planning and producing instructional

media. Harper & Row Publishers, New York.

Kosasih, E. R. (2013). Mandiri Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII.

Erlangga.

Kress, G.R. (2003). Literacy in the New Media Age. Psychology Press.

Kress, G. & Van Leeuwen, T. 1996. Front Pages: (The Critical) Analysis of

Newspaper Layaout. In Bell, Allan. and Garret, Peter (Eds), Approaches to

Media Discourse. Oxford: Blackwell.

Kustandi, S. (2013). Media Pembelajaran; Manual dan Digital. Ghalia

Indonesia.

Lien, F. P. (2012). Communicative Acts and Identity Construction On Youtube

First‐ Person Vlogs: The Case of English‐ Speaking Teenagers.

Unpublished MPhil thesis. The Chinese University of Hong Kong.

Mahameruaji, J. N., Puspitasari, L., Rosfiantika, E., & Rahmawan, D. (2014).

Bisnis Vlogging dalam Industri Media Digital di Indonesia. 61–74.

Mahnun, N. (2012). Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah

Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). An-Nida’.

Mahsun. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks. PT

Rajagrafindo Persada.

Marwoto. (1987). Komposisi Praktis. Hanidia.

Mohammadi, N., Ghorbani, V., & Hamidi, F. (2011). Effects of e-learning on

language learning. Procedia Computer Science.

Muhammad Yunus, dkk. (2014). Menulis 1. Universitas Terbuka.

Munadi, Y. (2013). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Referensi.

Naz, A. A., & Akbar, R. A. (2010). Use of Media for Effective Instruction its

Importance : Some Consideration. Journal of Elementary Education, 18(1–

2), 35–40.

Nurfu’ad, F. E. (2013). Penggunaan Media Video Blogging (VLOGGING)

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi

Informasi Dan Komunikasi (Penelitian Studi Kuasi Eksperimen Sekolah

Menengah Atas Negeri 1- Bandung) [Universitas Pendidikan Indonesia].

Nurhaidah, Yusrizal, I. S. (2017). Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media

Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SD

Negeri 16 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

136

FKIP Unsyiah, 2(2), 126–134.

Permanasari, D. (2017). Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII

SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat. JURNAL PESONA.

Sanaky, H. A. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Kaukaba

Dipantara.

Santyasa, I. W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. 1–23.

Semi, M. . (2007). Dasa-dasar Keterampilan Menulis. Angkasa.

Snelson, C. (2015). Vlogging about school on YouTube: An exploratory study.

New Media and Society.

Supardi, U. . (2013). Aplikasi Statistika dalam Konsep Penelitian Statistika yang

Lebih Komprehensif. PT. Prima Ufuk Semesta.

Suparno., M. Y. (2006). Keterampilan Dasar Menulis. Universitas Terbuka.

Suwandi. (n.d.). Tantangan Mewujudkan Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia yang Efektif di Era Revolusi Industri 4.0. 28–31.

Syamsuar, & Reflianto. (2018). Pendidikan Dan Tantangan Pembelajaran

Berbasis Teknologi Informasi Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah

Teknologi Pendidikan, 2(2).

Syukur, I. A. (2014). Profesionalisme Guru dalam Mengimplementasikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Nganjuk - Teacher

Professionalism In Implementing Information And Communication

Technology Imam Abdul Syukur. 20, 200–210.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Angkasa.

Yazdi, M., Matematika, D. J., & Tadulako, U. (2012). E-Learning Sebagai Media

Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Foristek, 2(1), 143–152.

Zainurrahman. (2011). Menulis Dari Teori Hingga Praktik. Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

137

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

138

Hasil Uji Validitas Instrumen Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

140

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

141

Hasil Deskriptif Statistik Data Penelitian

Hasil Uji Distribusi Frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

143

Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji Homogenitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

144

Hasil Uji Independent Sample T-Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

145

Hasil Uji N-Gain Score

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

146

LEMBAR ANGKET PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

Petunjuk Pengisian Angket

1. Pilihlah alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan Anda dengan

memberikan tanda centang (v) pada kolom jawaban yang telah disediakan dengan

ketentuan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

RR : Ragu-ragu

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

2. Jumlah pernyataan sebanyak 20 butir.

3. Pastikan semua kolom atau pernyataan sudah terisi dengan jawaban yang sesuai.

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

STS TS RR S SS

Penerapan Media Vlog (Video Blog)

1 Media vlog (video blog) menampilkan objek wisata yang

disajikan melalui teknik rekam dan foto.

2 Media vlog (video blog) dikemas dalam bentuk video yang

menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik.

3 Media vlog (video blog) yang ditayangkan dapat

disaksikan bersama dalam satu kelas.

4 Media vlog (video blog)sangat membantu dalam

penyampaian materi teks deskripsi.

5 Penerapan media vlog (video blog) membuat

pembelajaran lebih menyenangkan, jelas, dan menarik.

6 Penerapan media vlog (video blog) membuat proses

pembelajaran lebih interaktif antara guru dan peserta

didik.

7 Penerapan media vlog (video blog) lebih efisien dalam

waktu dan tenaga pada saat proses pembelajaran.

8 Media vlog (video blog) membantu peserta didik dalam

menyerap informasi tentang teks deskripsi lebih

mendalam.

9 Media vlog (video blog) membantu peserta didik dalam

meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi.

10 Penerapan media vlog (video blog) memungkinkan proses

pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

11 Penerapan media vlog (video blog) dapat menumbuhkan

sikap positif peserta didik dalam mempelajari materi teks

deskripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

147

12 Penerapan media vlog (video blog) dapat mengubah peran

guru ke arah yang lebih positif dan produktif dalam

menciptakan media pembelajaran.

13 Penerapan media vlog (video blog) membuat materi yang

abstrak menjadi lebih konkrit karena peserta didik dapat

melihat secara langsung mengenai berbagai objek wisata

yang dikunjungi.

14 Penerapan media vlog (video blog)membantu peserta

didik mendapatkan gambaran dan informasi baru berbagai

objek wisata yang dikunjungi.

15 Media vlog (video blog) merupakan jenis media

pembelajaran audio visual yang melibatkan indera

pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.

16 Media vlog (video blog) membantu proses pembelajaran

dalam masa pandemi.

17 Penerapan media vlog (video blog) sesuai dengan media

yang berbasis teknologi.

Keterampilan Menulis Teks Deskripsi

18 Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa

yang sulit untuk dikuasai.

19 Menulis merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif

dan ekspresif.

20 Menulis dapat mengembangkan kecerdasan, daya inisiatif

dan kreativitas.

21 Menulis dapat menumbuhkan kepercayaan diri dan

keberanian.

22 Menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk

kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, dan

mengorganisasikan informasi

23 Menulis teks deskripsi membutuhkan gagasan,pikiran,

pengetahuan tentang objek yang konkrit sehingga

pembaca mengerti apa yang dimaksud penulis.

24 Menulis teks deskripsi dapat mengembangkan kecerdasan,

daya inisiatif, dan kreativitas.

25 Peserta didik memerlukan media pembelajaran yang dapat

menambah referensi tentang objek wisata/sejarah untuk

referensi menulis teks deskripsi.

26 Menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk

kemampuan peserta didik dalam menemukan,

mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi tentang

teks deskripsi.

27 Menulis teks deskripsi mudah dilakukan dengan bantuan

media vlog (video blog)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

148

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kelompok Eksperimen

Sekolah : SMP X Sidoarjo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/Ganjil

Alokasi Waktu : 2x40 menit

Kompetensi Dasar

3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat

bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.

4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, suasana pentas seni

daerah, dll) yang didengar dan dibaca.

3.2 Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat

wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.

4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat

wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan

memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis.

Indikator Capaian Pembelajaran

Mampu menentukan informasi dalam teks deskripsi tentang objek yang didengar dan

dibaca.

Mampu mengkaji struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek yang

didengar dan dibaca.

Mampu menyimpulkan isi teks deskripsi objek yang didengar dan dibaca.

Mampu membuat teks deskripsi tentang objek yang dideskripsikan dengan memperhatikan

struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis sesuai tema yang ditentukan.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menentukan informasi dalam teks deskripsi tentang objek yang

didengar dan dibaca.

2. Peserta didik mampu mengkaji struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang

objek yang didengar dan dibaca.

3. Peserta didik mampu menyimpulkan isi teks deskripsi objek yang didengar dan dibaca.

4. Peserta didik mampu membuat teks deskripsi tentang objek yang dideskripsikan dengan

memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis.

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian teks deskripsi

2. Ciri-ciri teks deskripsi

3. Struktur teks deskripsi

4. Jenis teks deskripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

149

5. Kaidah-kaidah kebahasaan teks deskripsi.

6. Prosedur atau langkah menulis teks deskripsi.

C. Metode dan Teknik Pembelajaran

- Pendekatan Saintifik

- Diskusi

- Penugasan

D. Langkah-langkah Pembelajaran Kelompok Eksperimen

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1. Kegiatan

Pendahuluan

Guru memberi salam.

20’

Guru mengawali pembelajaran dengan doa.

Guru mempresensi kehadiran peserta didik.

Guru mempersiapkan peserta didik sebelum

memulai pelajaran.

Guru menunjukkan beberapa gambar tempat

wisata (Candi Borobudur, Candi Prambanan)

kemudian siswa diajak untuk mendeskripsikan

gambar tersebut.

Guru dan peserta didik berbagi pengalaman

tentang kunjungan ke tempat wisata yang sesuai

dengan gambar.

Guru melakukan tanya-jawab dengan peserta

didik tentang gambar yang telah dideskripsikan,

serta mencari data yang ada pada objek wisata

tersebut.

Guru mengaitkan materi dengan gambar yang

telah didiskusikan serta menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Guru memberikan soal pretes pengetahuan dan

keterampilan mengenai teks deskripsi.

Kegiatan Inti

Pendekatan Saintifik

Menalar

Guru menjelaskan materi teks deskripsi (definisi,

ciri, jenis, struktur, dan kebahasaan teks).

50’

Menanya

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya mengenai teks deskripsi yang

masih kurang jelas.

Mencoba

Guru menerapkan media vlog (video blog) dalam

proses pembelajaran teks deskripsi.

Peserta didik mengidentifikasi informasi berupa

data-data mengenai objek wisata serta mengkaji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

150

kaidah kebahasaan yang ada dalam vlog (video

blog)

Peserta didik menentukan isi serta menyajikan

data, gagasan, dan kesan mengenai objek wisata

yang ada dalam vlog (video blog).

Menalar

Guru memberikan soal postes pengetahuan dan

keterampilan mengenai teks deskripsi kepada

peserta didik.

Mengkomunikasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil temuan

mengenai data, gagasan, kesan dalam vlog yang

telah disaksikan.

Beberapa peserta didik membacakan hasil

karangan deskripsi yang telah dibuat.

3. Kegiatan

Penutup

Peserta didik bersama guru menyimpulkan

pengertian dan struktur teks deksripsi.

10’

Peserta didik melakukan kegiatan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

Peserta didik dan guru melakukan umpan balik.

Peserta didik dan guru merencanakan tindak

lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

E. Sumber Belajar

- Media : Media Vlog (Video Blog), Gambar.

- Alat :LCD, Laptop, dan Buku Teks

- Sumber:

- Isnatun, Siti., Farida Umi. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia 1 Kelas VII SMP. Bogor:

Yudhistira.

- Kosasih, Engkos., Restuti. 2013. Mandiri Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

- Wahono, dkk. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

- Harsiati, Titik, dkk. 2017. Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

F. Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Soal

Pretes dan Posttes Tes keterampilan menulis

teks deskripsi.

(terlampir)

Sidoarjo, Juli 2020

Guru Mata Pelajaran,

Devina Alianto, S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

151

Lembar Tes Menulis Teks Deskripsi

Lembar Jawaban Menulis Teks Deskripsi

LEMBAR JAWABAN

Nama: JW

No/Kelas: 12/7.1

Nilai

90

Post-test

Artjog#10 diadakan di Jogja National Museum yang terletak hanya 1.6km dari

Malioboro. Artjog pertama kali diadakan pada tahun 2008, yang dulunya memiliki

nama Jogja Art Fair. Dulunya Jogja Art Fair merupakan bagian dari FKY ( Festival

Kesenian Yogyakarta ), kemudian pada tahun 2009 Jogja Art Fair mulai

melepaskan diri dari FKY setelah melihat animo dan atensi yang ada. Pada tahun

2010 Jogja Art Fair secara resmi telah mengganti namanya menjadi Artjog.

Pada Artjog kita dapat menikmati berbagai macam kesenian yang ada seperti

patung Garuda karya Rudi Mantofani dan juga foto artistik yang berjudul ''Chinese

Ink'' karya Tompi. Untuk harga tiket masuk Artjog bisa dibilang cukup murah,

karena hanya berjumlah 50.00 per tiketnya. Artjog hanya diadakan 1 kali per tahun

selama sebulan. Setelah keluar dari instalasi seni, kalian dapat menikmati

merchandise yang dijual di Artjog.

Menurut saya, bagi kalian yang memang suka dengan seni harus mengunjungi

tempat ini. Dengan harga tiket yang cukup murah, kalian dapat melihat dan juga

menikmati seni yang ditampilkan di Artjog. Jadi, bagi kalian yang mungkin sedang

berwisata di Jogja tempat ini dapat menjadi suatu rekomendasi untuk kalian.

LEMBAR TES MENULIS TEKS DESKRIPSI

Petunjuk: Kerjakan soal berikut ini pada lembar yang tersedia dengan

memperhatikan ketentuan sebagai berikut!

Soal:

2. Buatlah sebuah teks deskripsi tentang objek wisata yang pernah

dikunjungi dengan ketentuan sebagai berikut:

h. Tema objek wisata

i. Berisi judul yang sesuai dengan tema

j. Adanya data informasi tentang objek wisata yang dideskripsikan

k. Memperhatikan struktur teks (identifikasi, deskripsi bagian,

simpulan)

l. Tulis dengan menggunakan diki dan kalimat yang menarik

m. Memperhatikan ejaan, dan tanda baca.

n. Waktu pengerjaan teks deksripsi adalah 40 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

152

Hasil Nilai Pos-Test Kelompok Eksperimen

NO

POST-TEST KELOMPOK EKSPERIMEN

ISI JUDUL/TEMA STRUKTUR KEBAHASAAN EJAAN TOTAL

30 20 20 20 10 100

1 30 20 17 15 10 92

2 30 20 15 17 8 90

3 30 20 18 16 6 90

4 30 20 16 19 8 93

5 30 20 20 15 10 95

6 30 20 16 19 8 93

7 25 20 18 18 7 88

8 30 20 20 18 10 98

9 25 20 18 18 7 88

10 24 20 16 15 8 83

11 25 20 20 18 10 93

12 20 20 16 15 9 80

13 30 20 15 20 10 95

14 25 20 18 15 10 88

15 30 20 18 16 6 90

16 20 20 16 15 9 80

17 30 20 20 20 10 100

18 25 20 18 17 7 87

19 25 20 18 15 10 88

20 30 20 18 16 6 90

21 30 20 18 16 6 90

22 25 20 18 15 7 85

23 25 20 18 16 7 86

24 30 20 18 16 6 90

25 30 20 20 20 10 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …

153

BIOGRAFI PENULIS

Devina Alianto lahir pada tanggal 26 Februari 1995 di Pare, Kabupaten

Kediri, Jawa Timur. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara.

Penulis menyelesaikan pedidikan sekolah dasar di SD Kristen Tunas

Harapan pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama di SMPN 2

Pare pada tahun 2010, dan pendidikan menengah atas di SMAN 1

Plemahan pada tahun 2013.

Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun 2018, penulis tercatat sebagai

mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan penulis di program S2 ini

diakhiri dengan tesis berjudul “Penerapan Media Vlog (Video Blog) dan Efektivitasnya dalam

Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI