PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PENERAPAN MEDIA …
PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN EFEKTIVITASNYA
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister
Oleh:
DEVINA ALIANTO
NIM. 171232012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN EFEKTIVITASNYA
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister
Oleh:
DEVINA ALIANTO
NIM. 171232012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
TESIS
PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN
EFEKTIVITASNYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
TEKS DESKRIPSI
Oleh
DEVINA ALIANTO
NIM. 171232012
telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Dr. B. Widharyanto, M.Pd. 24 Juni 2021
Pembimbing II
Pius Nurwidasa P., M.Ed., Ed.D. 24 Juni 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
TESIS
PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN
EFEKTIVITASNYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS
TEKS DESKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh:
DEVINA ALIANTO
NIM. 171232012
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 8 Juli 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. …………………
Sekretaris : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. …………………
Anggota I : Dr. B. Widharyanto, M.Pd. …………………
Anggota II : Pius Nurwidasa P., M.Ed., Ed.D. …………………
Anggota III : Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. …………………
Yogyakarta, 8 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S,Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Ebenhaezer – Sampai di sini Tuhan sudah menolong”
“He has made everything beautiful in its time.”
Ecclesiastes 11:6
PERSEMBAHAN
Tesis ini saya persembahkan kepada diri sendiri dan kedua orang tua yang
terkasih Yohanes Andoko dan Lilik Rubiati yang selalu memberi dukungan doa
dan semangat yang tak pernah putus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa TESIS yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar Pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana
layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism
dalam tesis ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 8 Juli 2021
Penulis,
Devina Alianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Devina Alianto
Nomor Mahasiswa : 171232012
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DAN EFEKTIVITASNYA
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di Yogyakarta
Pada tanggal 8 Juli 2021
Yang menyatakan,
Devina Alianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Alianto, Devina. (2021). Penerapan Media Vlog (Video Blog) dan Efektivitasnya dalam
Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi. Tesis. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia Program Magister, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Media vlog (video blog) merupakan media berbasis video, audio, dan teks, yang
dikombinasi dalam satu kesatuan utuh dan menarik. Dalam penelitian ini, media vlog
(video blog) diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks deskripsi.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan proses penerapan media vlog (video
blog) dalam pembelajaran menulis teks deskripsi (2) mengetahui efektivitas media vlog
(video blog) dalam menentukan perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi melalui
hasil kerja dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian quasi
experimental tipe nonequivalent control group design dengan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang dipilih tanpa random assignment. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP X di Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 97
orang. Berdasarkan teknik Simple Random Sampling ditetapkan kelas VII.3 sebagai
kelompok eksperimen dan kelas VII.1 sebagai kelompok kontrol. Tiap kelompok
berjumlah 25 siswa. Validitas instrumen berupa validitas isi dan konstruk. Teknik
analisis data dengan cara mengelompokkan data berdasarkan variabel, membuat tabulasi
data, dan menyajikan data tiap variabel yang diteliti. Uji prasyarat dilakukan dengan uji
normalitas dan homogenitas. Pengujian dilakukan dengan program IBM SPSS versi 21
dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen.
Media vlog (video blog) diterapkan pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok
kontrol tanpa menggunakan media.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses penerapan vlog (video blog)
pada kelompok eksperimen digunakan pada tahap kegiatan inti untuk memberikan
materi secara otentik mengenai teks deskripsi sekaligus menjadi bahan diskusi dan
penugasan, merupakan salah satu cara untuk melatih peserta didik meningkatkan
keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan literasi digital dan
kreativitas, khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi. (2) ada perbedaan
kemampuan menulis teks deskripsi pada peserta didik kelas VII di SMP X Kabupaten
Sidoarjo. Hasil analisis dilakukan dengan uji independent sample t test diperoleh nilai
rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 67,96 dan kelompok kontrol 67,76. Nilai
rata-rata post-test kelompok eksperimen 90,08, kelompok kontrol 80,48. Rerata pretest
ke post-test kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Nilai gain
score kelompok eksperimen 68,1596 (68,15%) dengan kategori cukup efektif. Hasil
analisis menunjukkan ada perbedaan rata-rata hasil kemampuan menulis teks deskripsi
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa proses
penerapan vlog (video blog) pada kelompok eksperimen merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan hasil keterampilan menulis teks deskripsi.
Kata kunci: Efektivitas Media Vlog (video blog), Keterampilan Menulis, Teks
Deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Alianto, Devina. (2021). The Implementation of Vlog (Video Blog) and Its Effectiveness
in Learning to Write Description Text. Thesis. Yogyakarta: Indonesian
Language Education Master’s Degree Program, Faculty of Teacher Training
and Education, Sanata Dharma University.
Vlog (video blog) is a media based on video, audio, and text, which are
combined in a unified and attractive whole. In this research, the vlog (video blog) was
implemented in learning descriptive text writing skills. There are two goals of this
research. First, to describe the process of applying vlog (video blog) in learning to write
descriptive text. Secondly, to find out the effectiveness of vlog (video blog) in determining
the ability to write descriptive text based on the results of the experimental group and
the control group.
The research is a experiment research using the quasi experimental of non-
equivalent control group design by setting up the experimental group and the control
group without random assignment. The population in this research were all students of
class VII of X Junior High School, Sidoarjo districts, which consisted of 97 students.
Based on the Simple Random Sampling technique, it was determined class VII.3 as the
experimental group and class VII.1 as the control group. Each class had 25 students.
The validity of the instruments were in the form of content validity and construct validity.
The technique of data analysis was by grouping data based on variables, tabulating
data, and presenting data for each variable under study. Before analyzing the data, an
analysis of the effect of treatment in the form of a normality and homogeneity test was
first carried out. Tests were carried out using the IBM SPSS 21st version with a
confidence level of 95%, showing that the data were normally distributed and
homogeneous. The vlog (video blog) was then applied to the experimental group, while
the control group did not use the media.
The results showed that, first, the process of applying vlogs (video blogs) in the
experimental group is used at the core activity stage to provide authentic material on
descriptive texts as well as discussion and assignment materials, is one way to train
participants to develop language skills, and develop digital literacy and creativity skills,
especially in writing description text. Secondly, there were differences in the ability to
write descriptive texts in students of class VII at X Junior High School of Sidoarjo
district. The results of the analysis were carried out by using the independent sample t
test, where the average pretest value of the experimental group was 67,96 and the
control group was 67,76. Meanwhile, the post-test mean of the experimental group was
90,08, and the control group was 80,48. The mean of pretest to post-test of the
experimental group was higher than that of the control group. The experimental group’s
gained score was 68,1596 (68,15%) with a fairly-effective category. The results of the
analysis showed that there is a difference in the average results of the ability to write
descriptive text in the experimental group and the control group. The conclusion is that
the process of applying vlogs (video blogs) in the experimental group is one way to train
participants to develop language skills, and develop digital literacy and creativity skills,
especially in writing description text.
Keywords: Effectiveness of Vlog (Video Blog), Writing Skills, Descriptive Text.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Penerapan
Media Vlog (Video Blog) Dan Efektivitasnya Dalam Pembelajaran Menulis Teks
Deskripsi ini. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Magister,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tesis ini berhasil diselesaikan karena bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu peneliti dengan caranya masing-masing.
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah
memperkenankan peneliti menjadi bagian dari mahasiswa FKIP
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Magister
Pendidikan Bahasa Indonesia yang telah mendampingi dan memberikan
arahan kepada peneliti secara akademis selama peneliti menempuh
pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang dengan
sabar membimbing dan memotivasi peneliti untuk dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini.
4. Pius Nurwidasa P., M.Ed., Ed.D. selaku dosen pembimbing II yang
dengan sabar membimbing dan memotivasi peneliti untuk dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini.
5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. yang telah bersedia menjadi validator
dan memberi saran-saran berharga sehingga membantu peneliti
mengembangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program
Magister, Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu serta
pengalaman yang berharga kepada peneliti selama berkuliah di program
studi ini.
7. Nicolaus Widiastoro yang dengan sabar memberi bantuan kepada peneliti
dalam menyelesaikan segala urusan administratif.
8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan buku
dan e-resource serta memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
peneliti untuk menggunakan fasilitas perpustakaan sehingga membantu
proses penulisan tesis ini.
9. SMP X di Kabupaten Sidoarjo yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
10. Bapak Yohanes Andoko dan Ibu Lilik Rubiati selaku orang tua serta
Yehezkiel Alianto selaku kakak yang setia mendampingi dan mendoakan
peneliti dalam penulisan tesis ini.
11. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Program Magister khususnya Angkatan 2017 dan 2018 yang selalu bisa
diajak untuk berdiskusi dan membantu ketika peneliti mengalami
kesulitan selama proses perkuliahan.
12. Semua pihak yang belum disebutkan yang turut membantu peneliti dalam
menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam tesis
ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan peneliti
selanjutnya.
Yogyakarta, 8 Juli 2021
Penulis,
Devina Alianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 9
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 10 1.4 Rumusan Masalah ............................................................................... 11 1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 11 1.7 Sistematika Penyajian .......................................................................... 14
1.8 Batasan Istilah ..................................................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 16 2.1 Pembelajaran Multimodalitas .............................................................. 16 2.2 Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ......... 18
2.3 Vlog (Video Blog) sebagai Media Pembelajaran ................................ 34 2.4 Menulis ................................................................................................ 38 2.5 Teks Deskripsi ..................................................................................... 41
2.6 Kerangka Pikir ..................................................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 48 3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 48 3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................... 50 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 51 3.4 Prosedur Penelitian .............................................................................. 52 3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 54 3.6 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 64 3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 67
3.7.1 Analisis Data Observasi.................................................................. 67 3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 68 3.7.3 Variabel Operasional ...................................................................... 74 3.7.4 Uji Prasyarat ................................................................................... 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3.7.5 Uji Hipotesis Penelitian .................................................................. 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 81 4.1 Analisis Data ....................................................................................... 81 4.1.1 Penerapan Media Vlog (Video Blog) dalam Pembelajaran ........ 81 4.1.2 Efektivitas Media Vlog (Video Blog) ......................................... 89
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 114 4.2.1 Proses Penerapan Media Vlog (Video Blog) ............................ 114 4.2.2 Efektivitas Media Vlog (Video Blog) ....................................... 121
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 129 5.1 Simpulan ............................................................................................ 129
5.2 Implikasi ............................................................................................ 131 5.3 Saran .................................................................................................. 132
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 134 LAMPIRAN ............................................................................................... 137 BIOGRAFI PENULIS ............................................................................... 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian ............................................................. 47
Gambar 3. 1 Desain Penelitian (Cohen, 2007:283)....................................................... 49
Gambar 3. 2 Desain Pengaruh Perlakuan (Cohen, 2007:277) ...................................... 50
Gambar 3. 3 Alur Penelitian ......................................................................................... 54
Gambar 3. 4 Rumus Korelasi Product Moment Pearson .............................................. 65
Gambar 3. 5 Rumus Realibilitas Cronbach’s Alpha .................................................... 66
Gambar 3. 6 Rumus Analisis Kelas Interval ................................................................. 68
Gambar 3. 7 Rumus Uji Independent t-test .................................................................. 78
Gambar 3. 8 Rumus N-Gain Score ............................................................................... 79
Gambar 4. 1 Hasil Kuesioner mengenai Media Vlog (Video Blog) ............................. 84
Gambar 4. 2 Hasil Kuesioner mengenai Keterampilan Menulis Teks Deskripsi .......... 85
Gambar 4. 3 Histogram Distribusi (Pre-test) Kelompok Eksperimen .......................... 94
Gambar 4. 4 Histogram Distribusi (Pre-test) Kelompok Kontrol ................................. 96
Gambar 4. 5 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Eksperimen ......................... 99
Gambar 4. 6 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Kontrol ............................. 102
Gambar 4. 7 Diagram Batang Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok
Eksperimen ................................................................................................................. 113
Gambar 4. 8 Diagram Batang Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok
Kontrol ........................................................................................................................ 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Sampel Jumlah Peserta Didik Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 51
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Menulis Teks Deskripsi ................................................................ 55
Tabel 3. 3 Soal Kemampuan Menulis Teks Deskripsi .................................................. 56
Tabel 3. 4 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Deskripsi .............................. 57
Tabel 3. 5 Penentuan Kriteria Nilai Berdasarkan Skala Empat .................................... 60
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Pedoman Observasi ....................................................................... 61
Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Kuesioner Media Vlog (Video Blog) ........................................... 62
Tabel 3. 8 Kisi-Kisi Kuesioner Keterampilan Menulis Teks Deskripsi ........................ 63
Tabel 3. 9 Tabel Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ...................................................... 67
Tabel 3. 10 Tabel Kelas Interval Media Vlog (Video Blog) ......................................... 69
Tabel 3. 11 Tabel Kelas Interval Kemampuan Menulis Teks Deskripsi ...................... 72
Tabel 3. 12 Tabel Kategori Gain Score ......................................................................... 79
Tabel 3. 13 Tabel Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain Score .................................... 80
Tabel 4. 1 Uji Validitas Media Vlog (Video Blog) ....................................................... 87
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Keterampilan Menulis Teks Deskripsi .......................... 88
Tabel 4. 3 Tabel Hasil Uji Realibilitas Penerapan Media Vlog (Video Blog) .............. 88
Tabel 4. 4 Tabel Hasil Uji Realibilitas Keterampilan Menulis Teks Deskripsi ............ 89
Tabel 4. 5 Hasil Analisis Deskriptif Statistik Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol .......................................................................................................................... 90
Tabel 4. 6 Hasil Nilai Pre-test Kelompok Eksperimen ................................................. 91
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Eksperimen ................................ 93
Tabel 4. 8 Hasil Nilai Pre-test Kelompok Kontrol ........................................................ 94
Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Pre-test Kelompok Kontrol ......................................... 96
Tabel 4. 10 Hasil Nilai Post-test Kelompok Eksperimen ............................................. 97
Tabel 4. 11 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Eksperimen .............................. 98
Tabel 4. 12 Hasil Nilai Post-test Kelompok Kontrol ................................................. 100
Tabel 4. 13 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Kontrol ................................... 101
Tabel 4. 14 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Teks Deskripsi .......... 103
Tabel 4. 15 Hasil Pre-test Uji Homogenitas Varians .................................................. 104
Tabel 4. 16 Hasil Post-test Uji Homogenitas Varians................................................ 105
Tabel 4. 17 Hasil Pre-test Uji Independent Samples t-test .......................................... 107
Tabel 4. 18 Hasil Rata-rata Pre-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok .............. 108
Tabel 4. 19 Hasil Post-test Uji Independent Samples t Test ....................................... 109
Tabel 4. 20 Hasil Rata-rata Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ..... 109
Tabel 4. 21 Hasil Pengujian Nilai Gain Score ........................................................... 110
Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok Eksperimen .... 112
Tabel 4. 23 Hasil Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok Kontrol ........... 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sudah memasuki era
revolusi industri 4.0. Revolusi industri 4.0 adalah suatu era yang memandang
teknologi informasi menjadi basis dalam kehidupan manusia disertai dengan
perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang signifikan (Suwandi; Syamsuar dan
Reflianto, 2018). Revolusi industri 4.0 menjadi salah satu wacana yang sering
diperbincangkan banyak kalangan, termasuk kalangan pendidik. Hal ini
mempengaruhi para pendidik untuk terus berinovasi dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan dalam perkembangan
teknologi informasi digital adalah memanfaatkan sarana teknologi informasi
yang berkembang pesat di era revolusi industri 4.0 ini untuk meningkatkan mutu
pembelajaran (Pervical & Ellington dalam Syamsuar & Reflianto, 2018). Inovasi
pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik, memungkinkan peserta didik
memperoleh kemudahan dalam rangka mempelajari bahan ajar yang
disampaikan oleh guru, tentunya dengan memanfaatkan media teknologi
informasi.
Pemanfaatan media yang berbasis teknologi termasuk dalam
pembelajaran e-learning. Menurut Soekartawi, dkk., (dalam Yazdi, 2012),
menyatakan bahwa e-learning adalah istilah umum untuk semua teknologi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mendukung pembelajaran dengan menggunakan berbagai alat belajar mengajar
seperti telepon, audio, rekaman video, telekonferensi, transmisi satelit, dan
berbasis web. Mohammadi, dkk (2011:464), mengatakan bahwa “The main
advantage of e-learning is that it increases the engagement; attendance and
motivation of students which are requisite for learning.” Pendapat tersebut dapat
diartikan bahwa keuntungan utama dari e-learning adalah meningkatkan
keterlibatan, kehadiran dan motivasi peserta didik yang diperlukan untuk belajar.
Oleh sebab itu, para pendidik harus menyadari bahwa pemanfaatan media
teknologi informasi dalam inovasi pembelajaran dapat meningkatkan
keterlibatan, kehadiran dan motivasi peserta didik dalam proses belajar.
Pelaksanaan inovasi pembelajaran menjadi tantangan tersendiri bagi para
pendidik, khususnya guru. Tantangan tersebut makin menarik manakala guru
harus menyadari bahwa para siswa abad ke-21 belajar dengan gaya dan cara yang
berbeda. Peserta didik lebih membutuhkan guru yang terbuka, adaptif, dan
akomodatif terhadap berbagai kebutuhan peserta didik, baik untuk penyediaan
materi ajar, penggunaan model pembelajaran, media pembelajaran, dan teknik
penilaian, serta penciptaaan atmosfir belajar yang menantang (Suwandi, 2018).
Kebutuhan peserta didik tersebut selaras dengan empat karakter tuntutan belajar
abad ke-21, yaitu way of thinking, way of working, tools for working dan skills
for living in the world. Way of thinking mencakup kreativitas, inovasi, berpikir
kritis, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan. Way of working
mencakup keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi dan bekerjasama dalam
tim. Tools for working mencakup adanya kesadaran sebagai warga negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
global maupun lokal, pengembangan hidup dan karir, serta adanya rasa
tanggung jawab sebagai pribadi maupun sosial. Sedangkan skills for living in
the world merupakan keterampilan yang didasarkan pada literasi informasi,
penguasaan teknologi informasi dan komunikasi baru, serta kemampuan untuk
belajar dan bekerja melalui jaringan sosial digital (Griffin, et al., 2012).
Empat karakter belajar abad ke-21 tersebut juga diajarkan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peran
penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa pada
peserta didik. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum bertujuan
agar peserta didik mampu mengembangkan kompetensi keterampilan berbahasa,
yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Untuk mencapai kompetensi
tersebut, peserta didik melakukan kegiatan berbahasa dan bersastra melalui
aktivitas lisan dan tulis. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan lingkup
materi yang saling berhubungan dan saling mendukung yaitu pengembangan
kompetensi pengetahuan kebahasaan, dan kompetensi keterampilan berbahasa.
Kompetensi dasar yang dikembangkan tersebut direalisasikan dalam materi
pembelajaran bahasa Indonesia.
Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP semester
ganjil adalah teks deskripsi. Teks deskripsi adalah karangan yang
menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah
melihat sendiri objek yang digambarkan itu (Kosasih, 2013). Menurut Mahsun
(2018), teks deskripsi adalah teks yang memiliki tujuan sosial untuk
menggambarkan suatu objek atau benda secara individual berdasarkan ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
fisiknya. Teks deskriptif juga merupakan tulisan yang menggambarkan atau
melukiskan sesuatu yang akan diungkapkan penulis, sehingga pembaca atau yang
mendengar seolah-olah melihat sendiri objek yang telah dibicarakan, meskipun
pembaca atau pendengar belum pernah menyaksikan sendiri. Kompetensi yang
harus dicapai peserta didik dalam pembelajaran materi teks deskripsi yaitu
mampu mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah,
tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang
didengar dan dibaca; Menjelaskan isi teks deskripsi; Menelaah struktur dan
kaidah kebahasaan dari teks deskripsi; Menyajikan data, gagasan, kesan dalam
bentuk teks deskripsi.
Dalam pelaksanaan pembelajaran teks deskripsi, perlu adanya
penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang sesuai dengan
tuntutan zaman. Pengembangan media dalam pembelajaran bahasa sangat
penting dilakukan karena di abad ke-21 guru harus mampu menguasai
kompetensi TPCK yaitu Technological, Pedagogy, Content, Knowledge. Hal ini
juga sesuai dengan beberapa karakter pembelajaran abad ke-21, yaitu penguasaan
teknologi, kreatif, dan inovatif. Penggunaan media pembelajaran memiliki peran
penting dalam menunjang ketercapaian proses pembelajaran. Munadi (2013),
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif. Penggunaan media yang tepat akan
berdampak pada hasil pembelajaran yang lebih baik. Media dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggali informasi dan
memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Secara langsung media
pembelajaran merupakan pendukung untuk kelancaran proses pembelajaran,
meningkatkan minat dan daya tarik siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Munadi (2013), menyatakan bahwa media pembelajaran dibedakan
menjadi beberapa jenis. Secara garis besar jenis media dapat dikelompokan
menjadi empat kelompok, yakni media audio, media visual, media audio visual,
dan multimedia. Salah satu jenis media audio visual yang banyak digunakan pada
era saat ini adalah media vlogging atau vlog (video blog). Vlogging merupakan
variasi dari blogging yang konten utamanya adalah video (Nurfu’ad, 2013).
Materi dikemas dalam vlog berupa video, audio, teks, yang dikombinasi dalam
satu kesatuan utuh dan menarik. Didukung berbagai web aplikasi video seperti
Youtube, konten blog berupa video dapat dengan mudah untuk diakses. Saat ini
pemanfaatan vlog (video blog) di kalangan remaja sedang ramai
diperbincangkan, tidak terkecuali bagi siswa yang aktif menggunakan media
sosial. Dengan menggunakan vlog, siswa dapat terbantu dalam pemahaman
berbagai referensi. Media vlog (video blog) digunakan sebagai sumber belajar
yang akan dikemas di dalam sebuah video. Teks deskripsi digunakan sebagai
materi belajar selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti telah melakukan studi pendahuluan
yang terkait dengan permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa
kelas VII sekolah menengah pertama. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk
mencari permasalahan utama yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memahami materi pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti melakukan studi
pendahuluan dengan teknik wawancara terhadap guru untuk mencari
permasalahan atau kendala utama. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru,
diketahui bahwa dalam proses pembelajaran materi teks deskripsi terdapat
masalah utama, yaitu kurang optimalnya pemanfaatan teknologi oleh guru.
Selama ini proses pembelajaran hanya menggunakan media yang berupa
powerpoint, sehingga berdampak pada antusiasme siswa saat mengikuti proses
pembelajaran. Masalah yang dihadapi guru di sekolah tersebut selaras dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhaidah (2017) dan Syukur (2014),
mengatakan bahwa fakta yang terjadi di Indonesia saat ini, tidak semua pendidik
mampu dalam memanfaatkan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
62,15% guru jarang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran; 34,95% guru kurang menguasai teknologi informasi dan
komunikasi, sedangkan 10,03% disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
pendidik, faktor usia, dan masih terikat dengan penggunaan media konvensional.
Pemahaman guru tentang pentingnya memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran juga masih rendah. Hal tersebut tentunya bertolak belakang dengan
harapan yang tertuang sebagai solusi dalam menghadapi era industri revolusi 4.0.
Oleh sebab itu, pelaksanaan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
berbasis teknologi harus dikuasai oleh guru, khususnya dalam pengembangan
media pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik,
kreatif, inovatif, efektif dan efisien serta tujuan pembelajaran dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Penelitian sebelumnya mengenai “Pengembangan Media Vlogging
(Video Blogging) dalam Pembelajaran Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas
VIII SMP Katolik Yohanes Gabriel Pare Kediri” membahas pengembangan
produk berupa media vlog (video blog) yang telah dikembangkan dan digunakan
dalam pelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi laporan perjalanan.
Berdasarkan pengembangan produk yang sudah dilakukan, hasil penelitian
menunjukkan bahwa media pembelajaran vlog (video blog) telah divalidasi oleh
dosen ahli materi dengan skor 4,0 dengan kategori “baik”, dosen ahli media
dengan skor 3,9 dengan kategori “baik”, guru bahasa Indonesia dengan skor 4,1
dengan kategori “baik”, uji coba kelompok kecil dengan skor 4,1 dengan kategori
“baik”, dan uji coba kelompok besar dengan skor 4,4 dengan kategori “sangat
baik”. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, peserta didik mampu
memberikan penilaian dan tanggapan terhadap media vlog (video blog) yang
dikembangkan. Dengan demikian, media vlog (video blog) yang dikembangkan
ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam materi laporan
perjalanan (Alianto, 2017).
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan di atas, kali ini peneliti ingin
menindaklanjuti penelitian sebelumnya mengenai pengembangan media vlog
(video blog). Media vlog (video blog) ini dapat digunakan sebagai media
pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran daring karena masa
pandemi. Saat ini pandemi menjadi tantangan dalam mengembangkan kreativitas
terhadap penggunaan teknologi, bukan hanya transmisi pengetahuan tetapi juga
bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
(dikti.kemdikbud:2021). Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi pendidik
untuk terus mengembangkan penggunaan teknologi yang dapat membantu
membawa peserta didik menjadi kompeten untuk abad ke-21.
Penelitian ini juga termasuk dalam konteks perkembangan
multimodalitas. Multimodality adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada
cara orang berkomunikasi menggunakan modes yang berbeda pada saat
bersamaan (Kress and van Leeuwen, 1996). Multimodality dapat juga dikatakan
sebagai istilah teknis yang bertujuan menunjukkan bahwa pemaknaan yang kita
lakukan selama ini memanfaatkan beragam semiotik (Iedema, 2003).
Perkembangan pendekatan multimodalitas juga memengaruhi perkembangan
IPTEK dalam dunia pendidikan. Dalam pembelajaran bahasa, pendekatan
multimodalitas adalah penerapan beberapa literasi dalam satu media atau biasa
disebut dengan istilah multiliterasi. Multiliterasi merupakan pemahaman
berbagai mode dalam komunikasi yang tidak hanya untuk membaca teks, tetapi
juga untuk membaca mode lain seperti suara dan gambar. Dengan adanya
multiliterasi, diharapkan penggunaan teks visual hingga buku digital dapat
diintegrasikan dengan musik maupun video dalam satu kesatuan yang menarik.
Menurut Barton and Lee (2013) kemampuan multimodal dari vlog (video
blog) memungkinkan peserta didik untuk berlatih berbicara, menulis, dan
mendengarkan dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, media vlog (video blog)
sangat cocok untuk digunakan peserta didik ketika melakukan pembelajaran
secara mandiri. Oleh sebab itu, penggunaan multimodalitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menggabungkan gambar, suara dan teks seperti media vlog (video blog) sangat
bermanfaat dalam menunjang pembelajaran menulis teks deskripsi. Produk
media vlog (video blog) yang sudah ada akan diimplementasikan pada jenjang
yang sama yaitu di SMP X di Sidoarjo. Adapun tujuan penelitian yang akan
dilakukan adalah mengetahui proses penerapan media vlog (video blog) dan
efektivitasnya dalam pembelajaran menulis teks deskripsi serta mengetahui
perbedaan hasil keterampilan menulis peserta didik pada kelompok eksperimen
yang menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol yang tidak
menggunakan media. Pemilihan materi teks deskripsi disesuaikan dengan
kurikulun yang digunakan oleh sekolah, yaitu Kurikulum 2013. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui adanya
perbedaan nilai pre-test dan post-test antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Penggunaan media vlog (video blog) digunakan dalam meningkatkan
kemampuan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen. Harapannya, ada
perbedaan antara hasil nilai keterampilan menulis teks deskripsi pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan dalam pembelajaran menulis teks
deskripsi. Beberapa permasalahan hasil identifikasi tersebut, dapat dirinci
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Perkembangan revolusi industri 4.0, pembelajaran abad ke-21 dan masa
pandemi memengaruhi para pendidik untuk terus berinovasi dalam
melaksanakan proses pembelajaran terutama secara daring (dalam
jaringan).
2. Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menulis teks deskripsi,
perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan
beberapa karakter pembelajaran abad ke-21, yaitu penguasaan teknologi,
kreatif, dan inovatif.
3. Media vlog (video blog) dapat digunakan sebagai media pembelajaran
yang menggunakan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran
daring (dalam jaringan) karena masa pandemi serta dapat membantu
peserta didik dalam memahami berbagai referensi terkait teks deskripsi.
4. Belum diketahuinya proses penerapan media vlog (video blog) dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi.
5. Belum diketahuinya perbedaan hasil keterampilan menulis peserta didik
pada kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog)
dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penelitian ini dibatasi pada
penerapan media vlog (video blog) dan efektivitasnya dalam pembelajaran
menulis teks deskripsi dan perbedaan hasil keterampilan menulis peserta didik
pada kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kelompok kontrol yang tidak menggunakan media dalam materi menulis teks
deskripsi pada peserta didik kelas VII sekolah menengah pertama.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses penerapan media vlog (video blog) dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi?
2. Bagaimanakah efektivitas media vlog (video blog) terhadap perbedaan
hasil keterampilan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mendeskripsikan proses penerapan media vlog (video blog) dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi.
2. Mengetahui efektivitas media vlog (video blog) dalam menentukan
perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi melalui hasil kerja dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoretis maupun
manfaat secara praktis dalam dunia pendidikan. Manfaat teoretis berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dengan sumbangan teoretis kajian pembelajaran menulis teks deskripsi dan
penggunaan media secara khusus, sedangkan manfaat praktis berkaitan dengan
sumbangan aplikatif kajian ini dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia.
Manfaat teoretis dan praktis penelitian ini dipaparkan sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis.
Pertama, menambah khazanah teori dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
khususnya menulis teks deskripsi. Kedua, secara teoretis penelitian ini juga
bermanfaat untuk menambah khazanah teori mengenai penggunaan media
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian,
penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar teoretis untuk penelitian
selanjutnya, khususnya penelitian-penelitian tentang efektivitas media
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada
guru, siswa, sekolah, dan peneliti. Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut.
a. Bagi Guru
1) Media vlog (video blog) dapat digunakan sebagai alternatif media
pembelajaran bahasa Indonesia untuk menunjang proses
pembelajaran daring (dalam jaringan) karena masa pandemi,
khususnya pembelajaran menulis teks deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru di masa pandemi
dalam melaksanakan proses pembelajaran daring (dalam jaringan)
agar menjadi lebih menarik dan interaktif.
b. Bagi Peserta Didik
1) Meningkatkan motivasi dan prestasi peserta didik dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi secara daring (dalam jaringan).
2) Melatih imajinasi dan kreasi siswa dalam membuat sebuah tulisan
yang baik.
3) Dapat dijadikan sebagai referensi dan alternatif ketika akan membuat
sebuah tulisan.
c. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam menghadapi
tantangan revolusi industri 4.0 dan masa pandemi yang berkaitan dengan
penggunaan teknologi dan informasi dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia.
d. Bagi Peneliti
1) Dapat memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai strategi
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis teks deskripsi.
2) Dapat menambah wawasan tentang media pembelajaran yang bisa
digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis
teks deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Dapat membantu para pendidik dalam melaksanakan pembelajaran
daring (dalam jaringan) melalui pengembangan media pembelajaran
vlog (video blog).
4) Mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan media vlog (video
blog) dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi
peserta didik.
1.7 Sistematika Penyajian
Penelitian ini terdiri atas tiga bab. Bab I berisi tentang pendahuluan yang
memuat tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penyajian, dan
batasan istilah. Bab II berisi tentang landasan teori yang memuat tentang teori-
teori yang relevan dengan topik penelitian. Sub-sub topik teori dalam landasan
teori ini adalah media pembelajaran, media vlog, keterampilan menulis, teks
deskripsi, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Bab III merupakan
metodologi penelitian yang menguraikan tentang jenis penelitian, desain
penelitian, prosedur penelitian, populasi dan sampel, tempat dan waktu
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis
data. Bab IV berisi tentang deskripsi data, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab
V merupakan penutup yang berisi tentang simpulan dari data yang telah diolah
dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1.8 Batasan Istilah
1) Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna,
Kustandi dan Sutjipto (2013:8).
2) Media Vlog (Video Blog)
Miles dalam Nurfu’ad (2013:22), menyatakan vlogging (video blogging)
adalah sebuah blog yang ditampilkan atau disajikan dalam bentuk video.
3) Menulis
Menulis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan
ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam
bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, mudah dibaca dan dipahami oleh orang
lain (Marwoto, 1987:12).
4) Teks Deskripsi
Teks deskripsi merupakan tulisan yang bersifat menyebutkan
karakteristik-karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis,
(Zainurrahman, 2011:45)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan tujuh hal mengenai teori-teori yang mendukung
penelitian mengenai penerapan media vlog (video blog) dan efektivitasnya dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi. Adapun rincian teori-teori yang digunakan
dipaparkan sebagai berikut.
2.1 Pembelajaran Multimodalitas
Multimodal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada cara orang
berkomunikasi menggunakan modes yang berbeda pada saat bersamaan (Kress
and van Leeuwen, 1996). Multimodal didefinisikan sebagai penggunaan
beberapa mode semiotik dalam desain produk, atau peristiwa semiotik secara
bersamaan, dan dengan cara tertentu mode-mode ini digabungkan untuk
memperkuat, melengkapi, atau berada dalam susunan tertentu (Kress an van
Leeuwen, 2001). Multimodality dapat juga dikatakan sebagai istilah teknis yang
bertujuan menunjukkan bahwa pemaknaan yang kita lakukan selama ini
memanfaatkan beragam semiotik (Iedema, 2003). Multimodal dimaknai sebagai
segala sumber semiotik verbal dan visual yang dapat digunakan untuk
merealisasikan jenis dan tingkatan keterlibatan dialogis dalam sebuah buku teks
(Chen, 2016). Dalam pembelajaran bahasa, pendekatan multimodalitas adalah
penerapan beberapa literasi dalam satu media atau biasa disebut dengan istilah
multiliterasi. Multiliterasi merupakan pemahaman berbagai mode dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
komunikasi yang tidak hanya untuk membaca teks, tetapi juga untuk membaca
mode lain seperti suara dan gambar. Dengan adanya multiliterasi, diharapkan
penggunaan teks visual hingga buku digital dapat diintegrasikan dengan musik
maupun video dalam satu kesatuan yang menarik. Oleh sebab itu, para pendidik
diharapkan memiliki tanggung jawab untuk memahami cara-cara multimodal,
pengetahuan dipresentasikan dan mengajar peserta didik untuk menilai, dan
menyesuaikan teks multimodal yang tidak dapat mereka temukan pada
pembelajaran yang hanya melalui teks visual.
Pendekatan multimodalitas bukanlah fenomena baru, tanpa disadari
masyarakat saat ini telah hidup dalam masyarakat multimodal. Pada era ini,
masyarakat mengalami dunia secara multimodal yang membuat pengalaman
mereka dengan menggunakan bahasa, gambar, gerak tubuh, tindakan, suara dan
sumber daya lainnya dalam satu kesatuan (Baldry dan Thibalut, 2006). Menurut
Kress (2003) mengusulkan adanya pergeseran dari literasi keaksaraan ke literasi
multimodal. Dengan adanya literasi multimodal peserta didik diharapkan mampu
‘melek huruf’ multimodal, harus peka terhadap potensi dan pilihan makna yang
diberikan dalam produksi teks, memberikan kemampuan yang lebih baik untuk
membuat pilihan yang disengaja dan efektif dalam konstruksi dan penyajian
pengetahuan. Selain itu, pembelajaran multimodal bertujuan untuk
mengembangkan peserta didik menjadi pembaca dan produsen teks multimodal
yang berpengetahuan luas dengan menarik perhatian pada berbagai sumber
dalam membuat makna dalam teks. Keuntungan yang lain dari pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
multimodal bagi peserta didik yaitu mereka dapat bekerja lebih baik saat proses
kegiatan belajar berlangsung dengan gaya dan kesukaan atau pilihan belajar
mereka. Pembelajaran multimodal menekankan pada perbedaan pengalaman
belajajar para peserta didik. Menurut Jewitt (2008), sangat penting bagi sekolah
untuk menghindari pengajaran tata bahasa statis karena membatasi kekuatan
transformasi dan kontekstualisasi antarsiswa. Batas antara mode tidak jelas saat
teks multimodal kompleks digunakan dalam pembuatan makna. Oleh sebab itu,
pembelajaran multimodal sangat penting diintegrasikan dalam pembelajaran saat
ini, khususnya pembelajaran bahasa. Dengan penggunaan pembelajaran
multimodal dalam pembelajaran bahasa, dapat meningkatkan pemahaman
peserta didik secara lebih kompleks karena mereka mendapatkan berbagai
informasi secara lebih utuh melalui bentuk visual dan juga teks yang disajikan
dalam satu kesatuan. Selain itu, dengan pendekatan multimodal, peserta didik
dapat memilih sendiri objek pembelajaran, atau representasi yang paling sesuai
dengan preferensi modalnya berdasarkan gaya belajar mereka yang dominan.
Dengan demikian, memungkinkan pendidik memenuhi kebutuhan peserta didik
yang berbeda dalam lingkungan belajar bahasa.
2.2 Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Percepatan globalisasi saat ini dan perkembangan teknologi yang pesat telah
menjelaskan semua sarana makna di bawah teori multimodalitas (Al Fajri, 200..).
Perkembangan pendekatan multimodalitas juga memengaruhi perkembangan
IPTEK dalam dunia pendidikan. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
adalah tantangan yang nyata dan faktual. Saat ini, penggunaan teknologi
merupakan syarat wajib yang harus dikuasai oleh pendidik dalam melaksanakan
proses belajar mengajar. Dunia pendidikan saat ini berada di masa pengetahuan
(knowledge age) yang ditandai dengan percepatan peningkatan pengetahuan
yang luar biasa. Hal ini terjadi karena penerapan media dan teknologi digital
yang disebut dengan information super highway (Gates,1996). Penggunaan
teknologi dalam pembelajaran bahasa sangat penting dilakukan karena di abad
ke-21 guru harus mampu menguasai kompetensi TPCK yaitu Technological,
Pedagogy, Content, Knowledge. Hal ini juga sesuai dengan beberapa karakter
pembelajaran abad ke-21, yaitu penguasaan teknologi, kreatif, dan inovatif. Salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengunakan teknologi dalam pembelajaran
bahasa adalah menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi.
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
kata “medium”. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich, et.al., 2002;
Ibrahim dalam Santyasa, 2007). Dalam perkembangannya, media digunakan
dalam proses pendidikan yang dikenal dengan nama media pembelajaran.
Schram (1982) dalam Mahnun (2012:2), berpendapat bahwa media adalah
“Information carrying technologies that can be used for instruction.... The media
instruction, consequently are extensions of the teacher.” Berdasarkan pernyataan
tersebut, Schram memberikan pendapat bahwa media adalah teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tersebut sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh AECT (Association
of Education and Communication Tzechnology), (1977 dalam Munadi, 2013),
menyatakan bahwa media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Arzhar (2011:3) mengatakan “Media pembelajaran adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.” Menurut Munadi
(2013:7) “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan
dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses
belajar secara efisien dan efektif.” Sementara itu, Kustandi dan Sutjipto (2013),
mendefinisikan media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses
belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik
dan sempurna. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berisi informasi dan dapat
digunakan untuk membantu proses tercapainya tujuan pembelajaran pada ranah
pendidikan yang berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik serta dapat
membantu proses belajar yang lebih efektif dan efisien. Gerlach dan Ely dalam
Mahnun (2012:2), mengatakan bahwa “a medium, conceived is any person,
material or event that establishs condition which enable the learner to acquire
knowledge, skill, and attitude.” Menurut Gerlach dan Ely, secara umum media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkingkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Berdasarkan pernyataan dari Gerlach dan Ely, dalam penelitian ini peralatan
yang digunakan sebagai media pembelajaran adalah media vlog (video blog)
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang diharapkan
mampu menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dalam meningkatkan
kemampuan menulis teks deskripsi.
Dalam pemilihan media yang akan digunakan untuk proses pembelajaran,
hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas
kriteria tertentu. Menurut Sudjana, Nana (1989) dalam Falahudin (2014) ada
beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran. Pertama, menentukan tujuan penggunaan yang ingin dicapai
dalam penggunaan media. Misalnya, tujuan kognitif, psikomototik, afektif atau
kombinasinya. Kedua, menentukan sasaran pengguna media. Sasaran pengguna
media merupakan kriteria yang penting dan harus diperhatikan, karena sasaran
akan memengaruhi tujuan dan media apa yang akan digunakan. Dalam hal ini,
sasaran yang dimaksud adalah karakteristik, jumlah, latar belakang, motivasi dan
minat dari pengguna media. Ketiga, menentukan karakteristik media, kelebihan
dan kelemahan media yang sesuai dengan pembelajaran. Dalam penggunaan
media, pengenalan akan karakteristik media sangat perlu dikuasai karena hal ini
yang akan mempengaruhi tujuan yang akan dicapai. Keempat, menentukan
waktu mengenai berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
membuat media yang akan dipilih. Serta waktu untuk menentukan alokasi dari
penggunaan media juga harus diperhatikan. Kelima, memperhitungkan biaya
untuk pengadaan media. Penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Apalah artinya
menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor
biaya menjadi kriteria yang harus dipertimbangkan. Keenam, melihat
ketersediaan media yang ada di sekitar untuk menunjang proses pembelajaran.
Selain itu kemampuan pengadaan, waktu, tenaga dan sarana dalam pengadaan
media juga harus diperhatikan.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi dari sumber (guru) menuju penerima (peserta didik), (Santyasa, 2007).
Dalam kegiatan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, media juga
memiliki fungsi untuk menunjang proses pembelajaran. Adapun fungsi-fungsi
media dijelaskan sebagai berikut. Pertama, memiliki kemampuan fiksatif yang
berarti dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan suatu objek atau
kejadian. Dengan kemampuan ini objek atau kejadian dapat digambar, dipotret,
direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat
ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan
manipulatif yang berarti media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian
dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya
diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang
penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif yang berarti media mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara
serempak, (Gerlach dan Ely; Ibrahim, 2001 dalam Santyasa, 2007).
Berdasarkan penjelasan fungsi yang dimiliki media, dalam penelitian ini
media vlog (video blog) yang akan dipakai untuk meningkatkan kemampuan
menulis teks deskripsi peserta didik kelas VII juga memiliki fungsi-fungsi
tersebut. Pertama, pada kemampuan fiksatif media vlog (video blog)
menampilkan objek atau beberapa tempat wisata yang ada di daerah Yogyakarta
yang didapatkan melalui teknik rekam dan foto. Kedua, dalam fungsi
kemampuan manipulatif, media vlog (video blog) dikemas dalam bentuk video
yang sudah dimanipulasi sesuai keperluan, diubah dan diedit sedemikian rupa
seihingga menghasilkan sebuah cerita destinasi wisata yang menarik. Ketiga,
pada fungsi kemampuan distributif, media vlog (video blog) ini mampu
menjangkau audien, dalam konteks ini yaitu peserta didik dalam satu kelas pada
satu kali penyajian secara serempak.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga kegiatan
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien (Falahudin, 2014). Dalam penelitian
ini, media vlog (video blog) yang digunakan juga memperlancar interaksi antara
guru dan peserta didik karena guru berperan sebagai host yang menjelaskan
langsung mengenai objek-objek wisata yang ada dalam vlog (video blog).
Sehingga interaksi antara guru dan peserta didik tetap terjalin meskipun peserta
didik hanya menyaksikan melalui tayangan vlog (video blog). Dengan demikian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
media vlog (video blog) memberi manfaat yang efektif dan efisien dalam
kegiatan pembelajaran. Melalui tayangan video saja, peserta didik dapat
mengetahui tentang informasi mengenai objek-objek wisata tanpa harus
mengunjunginya secara langsung.
Kemp & Dayton (1985) mengidentifikasi manfaat media dalam
pembelajaran secara lebih khusus. Pertama, penggunaan media dapat membuat
penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. Dalam penelitian ini,
media vlog (video blog) yang digunakan juga mampu untuk menyeragamkan
pemahaman peserta didik. Dengan penggunaan media vlog (video blog) dalam
pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat menerima informasi yang persis
sama seperti yang diterima oleh peserta didik lain. Dengan demikian, media vlog
(video blog) juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara
peserta didik di manapun mereka berada. Penggunaan media dalam pembelajaran
dapat menghindari penafsiran yang beragam dari peserta didik, karena tiap
peserta didik dapat melihat atau mendengar uraian materi pembelajaran dari satu
sumber yang sama. Sehingga penyampaian materi pembelajaran kepada peserta
didik dapat diseragamkan. Kedua, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan
menarik. Dalam penelitian ini, media vlog (video blog) menampilkan informasi
tentang objek wisata melalui suara, gambar dan gerakan secara alami yang
diambil langsung melalui teknik rekam. Konten dari vlog (video blog)
disesuaikan dengan materi pelajaran sehingga dapat disajikan dengan lebih jelas,
lengkap, serta menarik minat peserta didik. Dengan media, materi sajian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
membangkitkan rasa keingintahuan peserta didik. Media pembelajaran dapat
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan, tidak monoton, dan tidak membosankan. Ketiga, proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif. Dalam penelitian ini, media vlog (video
blog) dapat membuat pembelajaran lebih interaktif karena konten vlog (video
blog) berisi tentang objek-objek wisata dan mengajak peserta didik untuk
merespon dengan cara mengidentifikasi objek-objek tersebut. Media
pembelajaran yang dirancang secara baik dapat membantu guru dan peserta didik
melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Media
dapat menjadikan pembelajaran lebih interaktif karena mengajak peserta didik
untuk merespon mengenai isi dari media tersebut. Kelima, efisiensi dalam waktu
dan tenaga. Tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan banyak
waktu untuk mejelaskan suatu materi. Dengan adanya media, suatu topik dapat
dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada peserta didik. Dalam penelitian ini,
jenis media yang dipakai adalah media audiovisual yang berisi paparan deskripsi
mengenai suatu objek wisata yang lokasinya cukup jauh dari peserta didik.
Dengan menggunakan media vlog (video blog) sangat membantu efisiensi dari
segi waktu dan tenaga karena peserta didik cukup menonton saja tanpa harus
mengunjungi langsung objek tersebut. Dengan media vlog (video blog), tujuan
belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga
seminimal mungkin. Dengan media vlog (video blog), guru tidak harus
menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ulang, sebab hanya dengan sekali
sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pelajaran. Kelima, meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik. Penggunaan
media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga
membantu peserta didik menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh.
Media vlog (video blog) dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik
karena peserta didik tidak hanya mendengarkan informasi verbal dari guru saja,
tetapi mereka dapat langsung menyaksikan objek yang dijelaskan secara konkrit.
Dalam media vlog (video blog), peserta didik diajak langsung untuk melihat,
merasakan, atau mengalami sendiri dari apa yang dijelaskan guru dalam video
tersebut. Dengan adanya media vlog (video blog) maka pemahaman peserta didik
pasti akan lebih baik.
Selain itu, penggunaan media juga memungkinkan proses pembelajaran
dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Penggunaan media pembelajaran
dapat membuat peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih
leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa tergantung pada keberadaan seorang
guru. Program-program pembelajaran audio visual, termasuk program
pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan peserta didik dapat
melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat.
Media vlog (video blog) yang digunakan dalam penelitian ini juga
memungkinkan peserta didik untuk belajar secara mandiri. Di masa pandemi
keterbatasan alokasi waktu belajar di sekolah membuat peserta didik
memerlukan waktu lebih untuk benar-benar memahami suatu materi. Oleh sebab
itu, dengan menggunakan media vlog (video blog) dapat membantu peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
untuk belajar secara mandiri, kapanpun, dan dimanapun. Penggunaan media
dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses
belajar. Penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadi lebih menarik
sehingga mendorong peserta didik untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar
mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan. Media vlog (video blog) dapat
menumbuhkan sikap positif peserta didik dalam mempelajari materi teks
deskripsi. Dengan media vlog (video blog) juga dapat menumbuhkan
kemampuan peserta didik untuk belajar dari berbagai sumber, serta dapat
menanamkan sikap kepada peserta didik untuk senantiasa berinisiatif dan
inovatif mencari berbagai sumber belajar yang diperlukan. Media juga mampu
mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Penggunaan
media dalam proses pembelajaran menuntut guru kearah yang lebih positif dan
produktif untuk menciptakan media-media yang kreatif dan inovatif sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Proses pembuatan media vlog (video blog) juga
menuntut kreativitas guru untuk menghasilkan tayangan yang menarik dan
kreatif, sehingga peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan
melalui media vlog (video blog). Pemanfaatan media secara baik membuat
seorang guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik.
Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa
berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki
waktu untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti
membantu kesulitan belajar peserta didik, pembentukan karakter, memotivasi
belajar, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit.
Materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih sederhana dengan
bantuan media. Misalnya, materi yang membahas tentang tempat wisata atau
sejarah yang ada di Indonesia dapat disampaikan dengan penggunaan video,
sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami pembelajaran tersebut.
Media pembelajaran dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu,
karena dengan media sesuatu yang terjadi di luar ruang kelas, bahkan di luar
angkasa dapat dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula
beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lampau atau objek yang susah untuk
dijangkau, dapat disajikan di depan peserta didik. Objek-objek wisata yang
lokasinya terlalu jauh tetap bisa dijangkau oleh peserta didik melalui media vlog
(video blog). Dengan demikian, penggunaan media vlog (video blog) juga dapat
mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu. Sementara itu, media dapat
membantu mengatasi keterbatasan indera manusia. Objek-objek pelajaran yang
terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat dipelajari melalui bantuan
media. Demikian pula objek berupa proses/kejadian yang sangat cepat atau
sangat lambat, dapat disaksikan dengan jelas melalui media, dengan cara
memperlambat, atau mempercepat kejadian. Media vlog (video blog) berisi
tentang objek-objek wisata yang terlalu jauh dari peserta didik. Meskipun terlalu
jauh, peserta didik tetap mampu menyaksikan objek-objek tersebut karena telah
dikemas dalam media vlog (video blog). Sehingga, keterbatasan pembelajaran
dapat teratasi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Selain memiliki manfaat, media memiliki beberapa jenis. Secara garis besar
jenis media dapat dikelompokan menjadi empat kelompok, yakni media audio,
media visual, media audio visual, dan multimedia. Dalam penelitian ini, jenis
media yang digunakan adalah media audiovisual, karena media vlog (video blog)
adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus
dalam satu proses. Adapun deksripsi mengenai jenis-jenis media sebagai berikut.
Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya
mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Contohnya, radio dan tape
recorder. Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
Contohnya: media cetak (koran, majalah), foto atau gambar. Media audio visual
adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus
dalam satu proses. Contohnya, film dan video. Sedangkan multimedia adalah
media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran
(Munadi, 2013).
Berdasarkan paparan mengenai jenis-jenis media di atas, media yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu media vlog (video blog) termasuk dalam
jenis media audio visual. Media audio visual mempunyai makna media yang
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses
(Munadi, 2013). Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyesikan gambar bergerak dan bersuara (Sanaky, 2013). Anitah (2012:49)
menyatakan bahwa, “media audio visual adalah media yang menunjukkan unsur
auditif (pendengaran) maupun visual (penglihatan), jadi dapat dipandang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
maupun didengar suaranya.” Berdasarkan teori-teori tersebut, dapat disimpulkan
bahwa definisi media audio visual adalah alat yang digunakan untuk membantu
proses pembelajaran dengan melibatkan indera pendengaran dan penglihatan
dalam mengamati suatu objek. Sanaky (2013) membedakan alat atau jenis media
audio visual sebagai berikut. Pertama, televisi, merupakan perlengkapan yang
pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang terdiri dari gambar dan suara.
Televisi biasa digunakan sebagai media hiburan di lingkungan rumah tangga.
Kedua, media saund slide (slide bersuara), merupakan media pembelajaran yang
bersifat audio visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam
bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi bingkai dan diproyesikan.
Pada saat penggunaanya dapat dikombinasikan dengan audio kasset atau juga
dapat digunakan secara tunggal tanpa suara. Ketiga, video – VCD adalah gambar
bergerak yang disertai dengan unsur suara, dapat dotayanglan melalui medium
video dan video compact disk (VCD). Video mampu menayangkan pesan
pembelajaran secara realistik. Video dapat digunakan sebagai media untuk
mempelajari objek dan mekanisme kerja dalam mata pelajaran tertentu. Media
vlog (video blog) merupakan jenis media audiovisual, yaitu video. Media vlog
(video blog) melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam
satu proses. Hal ini sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh media jenis
video yaitu: gambar bergerak, yang disertai dengan unsur suara, dapat digunakan
untuk sekolah jarak jauh, dan memiliki perangkat slow motion untuk
memperlambat proses atau peristiwa yang berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Media vlog (video blog) merupakan jenis video yang memiliki kelebihan
sebagai berikut. Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan
pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk menambah
pengalaman belajar. Sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik
tersendiri dan dapat menjadi pemicu atau memotivasi pembelajar untuk belajar.
Media vlog (video blog) sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar
psikomotoroik, dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika
dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan
yang ditayangkan/menambah daya tahan ingatan tentang objek belajar yang
dipelajari peserta didik, dan yang terakhir media vlog (video blog) bersifat
portable dan mudah didistribusikan. Media vlog (video blog) merupakan media
audio visual dengan karakteristik khusus yaitu melibatkan dua indera
(pendengaran dan penglihatan) memiliki daya tarik khusus untuk digunakan para
guru dalam proses mengajar. Para guru dapat memaksimalkan kelebihan media
vlog (video blog) untuk menyampaikan materi dan menjadi variasi proses
mengajar agar tidak terjadi kebosanan peserta didik. Tentu saja dengan kelebihan
yang ada pada media audio visual atau media vlog (video blog) tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan media yang lain.
Berdasarkan paparan mengenai media pembelajaran yang sudah disebutkan
di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dapat membantu
pelaksanaan proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Pernyataan ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustakim (2020) mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
efektivitas pembelajaran daring menggunakan media online selama pandemi
covid-19 pada mata pelajaran matematika. Penelitian tersebut menyatakan bahwa
sebanyak 46,7% responden setuju jika dalam pembelajaran matematika
menggunakan media online. Penggunaan media online dalam pembelajaran
matematika sangat efektif dan efisien karena pada masa pandemi dibutuhkan
media-media yang efektif dan efisien untuk menunjang kelancaran proses belajar
mengajar jarak jauh. Sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh guru kepada
peserta didik tetap bisa tersampaikan dengan baik. Hal ini sejalan dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh Naz & Akbar (2010), yaitu media
pembelajaran merupakan sarana untuk mengirimkan pesan dalam perspektif
pembelajaran kepada peserta didik dan bertujuan untuk mencapai pembelajaran
yang efektif.
Dalam proses pembelajaran, masih sering dijumpai media yang tidak efektif
digunakan dalam kelas. Hal tersebut terjadi karena media yang digunakan tidak
sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik. Terutama, pada saat proses
belajar dari rumah yang sedang terjadi saat ini karena masa pandemi. Guru harus
dituntut untuk berinovasi dalam menciptakan media-media yang efektif supaya
pembelajaran daring (dalam jaringan) tetap berjalan dengan baik. Untuk itu, guru
perlu memerhatikan pembuatan media yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Sebuah media dikatakan efektif apabila media tersebut mampu
meningkatkan beberapa hal dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pertama, membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang
lebih besar dan memastikan pengetauan yang didapat berguna lebih lama. Hal ini
dikarenakan penggunaan media dapat memberikan lingkungan belajar yang
interaktif dan pengalaman belajar menjadi lebih bermakna dan memuaskan.
Kedua, memotivasi peserta didik dalam meningkatkan minat multi indrawi,
dengan demikian proses belajar lebih cepat dan produktif. Ketiga, memberikan
arahan dasar yang lebih ilmiah dan memungkinkan guru untuk mentransfer
pengetahuan dengan cara yang terorganisir dan lebih sistematis. Keempat,
sebagai alat pengajaran yang sesuai untuk membantu guru dalam menarik dan
meningkatkan perhatian peserta didik, serta dapat meningkatkan disiplin kelas.
Kelima, meningkatkan keterampilan pemahaman dan kejelasan komunikasi.
Keenam, membantu dalam membangun imajinasi, proses berpikir dan daya nalar
siswa. Ketujuh, membantu para guru untuk menghemat waktu dan energi
mereka, karena media yang efektif dapat memperjelas penyampaian materi
pelajaran dengan mudah. Kedelapan, Bbrfungsi sebagai alat yang ideal untuk
meninjau hasil belajar dan mengevaluasi kelengkapan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan. Kesembilan, membuka kesempatan belajar individu untuk
meningkatkan ruang lingkup yang lebih besar dalam pembelajaran yang
interaktif. Dalam penelitian ini, media vlog (video blog) sebagai alat pengajaran
yang sesuai untuk membantu guru dalam menarik dan meningkatkan perhatian
peserta didik, dapat membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan
yang lebih luas, terutama mengenai objek-objek wisata yang ada di Indonesia,
meningkatkan minat multi indrawi (melihat dan mendengar) sebuah informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mengenai suatu objek dari suatu sumber, serta berfungsi sebagai alat yang ideal
untuk meninjau hasil belajar dan mengevaluasi kelengkapan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan.
2.3 Vlog (Video Blog) sebagai Media Pembelajaran
Vlog (video blog) adalah sebuah konten kreatif yang dibuat oleh seseorang
untuk membagikan diary kehidupannya dalam bentuk video yang sengaja
ditayangkan kepada banyak orang secara gratis (Combe & Codreanu, 2016). Vlog
(video blog) biasanya didistribusikan melalui platform Youtube. Sehingga para
penonton dapat dengan mudah mengakses vlog (video blog) yang sesuai minat
mereka. Berdasarkan studi yang dilakukan Youtube tahun 2016 menunjukkan
bahwa generasi milenial saat ini lebih memilih Youtube sebagai tujuan mereka
mengakses video dan sebesar 79% dari mereka memilih untuk mengakses vlog
(video blog) yang dibuat langsung oleh individu dibandingkan dengan video-
video yang dibuat oleh perusahaan. Dalam sebuah studi Pew Research Center
(2018) telah terjadi perubahan dalam penggunaan media sosial di kalangan anak
muda, Youtube menjadi platform favorit bagi 85% anak muda (Anderson and
Jiang, 2018). Berdasarkan deskripsi tersebut, penelitian ini bermaksud
menerapkan vlog (video blog) yang sedang diminati banyak anak muda atau
peserta didik ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas secara daring
(dalam jaringan).
Vlog (video blog) digambarkan sebagai video yang dibuat oleh pengguna
dengan durasi pendek dan didistribusikan secara online di mana orang lain dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
melihat, berlangganan, atau mengomentarinya. Pengertian tersebut merupakan
terjemahan dari Gao, et al., (2010 dalam Snelson, 2015:322), yang mengatakan
bahwa “Vlogs have been described as user-generated videos of short duration
that are distributed online where others may view, subscribe, or comment on
them.” Snelson (2015:321), mengatakan bahwa “Vlogging, or blogging with
video, has brought with it an increase in public documentation of personal lives
and experiences”, yang berarti bahwa vlogging, atau blogging dengan video,
telah membawa peningkatan dalam dokumentasi publik kehidupan pribadi dan
pengalaman. Pengertian tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh
Edgecom dalam Nurfu'ad (2013:3), yang menyebutkan “Vlog is a web that uses
video as its primary mode of content delivery, rather than text or image.” Video
blog adalah sebuah web yang memuat tentang video, teks dan gambar. Miles
dalam Nurfu’ad (2013:22), menyatakan vlogging (video blogging) adalah sebuah
blog yang ditampilkan atau disajikan dalam bentuk video. Walaupun beberapa
tampilan vlog juga termasuk teks untuk menyampaikan konteks dari video, fokus
utama yang ditampilkan adalah video. Penggunaan video dapat memberikan
kebebasan lebih untuk vlogger dalam memberikan opini dan berinteraksi kepada
penonton dengan lebih terarah dan lebih interaktif. Dengan video blog seseorang
dapat mengkomunikasikan dan mengekspresikan ide atau kebenaran serta dapat
menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama pada vlog (video blog)
yang telah dibuat.
Mahameruaji, dkk., (2014), menyatakan kelebihan dari vlog (video blog)
adalah sebagai berikut. Pertama, vlog (video blog) ditampilkan dengan menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yang berisi tentang gambar, audio, teks yang dikombinasi dalam kesatuan yang
utuh. Kedua, dengan membuat vlog (video blog), seseorang dapat bebas berkarya.
Misalnya membuat vlog tutorial make up, vlog perjalanan, vlog kegiatan sehari-
hari, dll. Ketiga, melakukan kegiatan vlog (video blog) adalah sebuah cara mudah
dalam bekerja untuk mendapatkan uang dari internet. Adapun kelemahan Vlog
(video blog) adalah sebagai berikut. Pertama, Vlog (video blog) yang ada di
Youtube saat ini masih ditujukan untuk hiburan semata, belum ada yang
digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Kedua, keterbatasan peralatan
penunjang seperti, kamera DSLR dan mikrofon yang mendukung untuk membuat
vlog dengan kualitas gambar dan suara yang bagus. Ketiga, memproduksi sebuah
vlog dibutuhkan waktu yang cukup banyak. Mulai dari menemukan ide,
pengambilan gambar dan suara, hingga proses editing video. Keempat, untuk
mengupload dan mengakses vlog (video blog) diperlukan koneksi internet yang
memadahi. Berdasarkan uraian mengenai kelebihan dan kekurangan vlog (video
vlog) dapat disimpulkan bahwa vlog (video blog) merupakan video yang berisi
gambar, audio, teks yang menarik dan konten yang akan disajikan dapat
diperbarui sesuai kebutuhuan. Oleh sebab itu, vlog (video blog) dapat digunakan
sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis teks
deskripsi peserta didik, karena konten yang ada dalam vlog (video blog) selalu
baru dan disajikan dalam visual yang menarik. Sehingga peserta didik dapat
menambah pengetahuan dan referensi untuk menulisi teks deskripsi.
Vlog (video blog) adalah kumpulan video yang dibuat sendiri oleh
vlogger atau video favorit seseorang yang diposting di sebuah situs web (Combe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
& Codreanu, 2016). Pembuatan vlog (video blog) sangat mudah dan tidak
membutuhkan biaya, hal tersebut merupakan salah satu cara yang mudah untuk
menjangkau kalayak serta memamerkan sebuah karya seseorang. Dibantu
dengan kamera, perangkat lunak editing dan koneksi internet kecepatan tinggi,
dapat menghasilkan vlog (video blog) yang menarik. Berikut ini adalah cara-cara
membuat vlog (video blog). Pertama, temukan alasan dan tema yang mendukung
untuk membuat vlog (video blog). Kedua, pilihlah web yang digunakan untuk
mengupload vlog (video blog). Biasanya para vlogger menggunakan Youtube
untuk memposting vlogging (video blogging) mereka, karena Youtube dinilai
banyak diminati oleh pengguna sosial media. Ketiga, berikan nama atau judul
pada vlog (video blog). Perlu diingat bahwa, yang paling penting adalah konten
atau isi dari vlog (video blog) tersebut. Buatlah konten yang menarik dan judul
vlog (video blog) yang mudah di ingat oleh penonton supaya mereka tertarik
untuk menyaksikan vlog (video blog) selanjutnya. Keempat, siapkan beberapa
konten yang menarik untuk mengisi Youtube channel. Pada awalnya, mungkin
seseorang dapat menarik banyak minat dari audien, tetapi jika seseorang tidak
menambahkan konten baru secara teratur orang akan kehilangan minat dan
berhenti menonton vlog (video blog). Kelima, setelah mengedit video, langkah
selanjutnya mengunggah vlog (video blog) ke Youtube. Seseorang dapat
meningkatkan visibilitas video dengan menambahkan judul yang baik dan
deskripsi tentang vlog (video blog). Keenam, untuk memperoleh penonton
seorang vloger harus mempromosikan vlog (video blog) yang sudah dibuat. Salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
satu cara untuk mempromosikan vlog (video blog) yaitu, dapat mengirimkan
email atau broadcast message ke semua kontak sosial media.
Media vlog (video blog) termasuk dalam perkembangan pendekatan
multimodalitas. Multimodalitas adalah penerapan beberapa literasi dalam satu
media. Media vlog (video blog) merupakan multimodalitas yang dapat
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berlatih belajar berbahasa
meliputi berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan, serta menunjang
untuk pembelajaran secara mandiri (Barton and Lee, 2013). Media vlog (video
blog) merupakan konten berbasis teknologi yang efisien dan efektif untuk
membantu pembelajar dalam belajar bahasa (British Council, 2018). Menurut
Lien (2012) daya tarik sebuah vlog dilihat dari konten yang menyenangkan untuk
menarik lebih banyak penonton. Dalam penelitian ini, konten media vlog (video
blog) berisi deskripsi mengenai objek wisata yang digabungkan dengan gambar,
musik, dan disajikan dalam bentuk video yang menarik bagi peserta didik.
Sehingga mereka dapat belajar berbahasa meliputi berbicara, menulis,
menyimak, dan membaca secara mandiri. Penerapan vlog (video blog)
merupakan salah satu cara untuk melatih peserta didik meningkatkan
keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan literasi digital dan
kreativitas (Codreanu and Combe, 2018).
2.4 Menulis
Menulis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan
ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam
bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, mudah dibaca dan dipahami oleh orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
lain, (Marwoto, 1987:12). Menurut Tarigan (2008:2), menulis ialah menurunkan
lambang-lambang atau grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang sehingga seseorang atau orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik
itu. Menulis merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif dan ekspresif.
Produktif dan ekspresif mengandung arti kedua karakteristik tersebut berfungsi
sebagai penyampai informasi. Dikatakan produktif karena kegiatan menulis
merupakan kegiatan yang bersifat menghasilkan suatu karya tulis berupa hasil
dari ungkapan-ungkapan gagasan pikiran seseorang. Sedangkan ekspresif
mengandung arti tepat (mampu) memberikan (ungkapan) gambaran, maksud,
gagasan, dan perasaan. Pendapat tersebut selaras dengan pendapat Suparno
(2006:129), yang mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan komunikasi
berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis
melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan atau isi tulisan, saluran atau
media tulisan dan pembaca adalah sebagai penerima. Berdasarkan uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan, pikiran, pengetahuan dan pengalaman-pengalaman
hidupnya melalui bahasa tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang
dimaksud penulis.
Dalam menulis terdapat banyak tujuan yang ingin dicapai. Biasanya antara
penulis satu dengan yang lain memiliki tujuan yang berbeda-beda. Sehubungan
dengan itu, Tarigan (2008:24), mengkategorikan tujuan menulis, yaitu
memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan perasaaan yang berapi-
api. Secara umum fungsi utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi secara
tidak langsung. Hartig dalam Tarigan (2008:25), menyebutkan tujuan penulisan,
yaitu penugasan, altruistik, persuasif, informasi, pernyataan diri, kreatif, dan
pemecahan masalah. Beberapa alasan mengenai pentingnya menulis adalah
sebagai sarana menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, kemampuan
mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki,
membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih
memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif
dan tidak hanya sebagai penerima informasi, (Haiston dalam Darmadi, 1996:3).
Manfaat menulis menurut Graves (1978 dalam Yunus, 2014:4) yaitu 1)
menulis dapat mengembangkan kecerdasan, 2) menulis dapat mengembangkan
daya inisiatif dan kreativitas, 3) menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan
keberanian, 4) menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan
dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi. Dalam
penelitian ini, dengan meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi
diharapkan siswa mampu mendapatkan manfaat-manfaat seperti yang sudah
dipaparkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan menulis teks deskripsi yaitu dengan menggunakan media vlog
(video blog) dalam proses pembelajaran. Vlog (video blog) yang digunakan
memuat mengenai beberapa tempat wisata yang ada di Yogyakarta dan disajikan
dalam bentuk visual yang menarik, sehingga peserta didik dapat menambah
referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar. Media vlog
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(video blog) sebagai alat pengajaran yang sesuai untuk membantu guru dalam
menarik dan meningkatkan perhatian peserta didik, serta dapat membantu peserta
didik dalam memperoleh pengetahuan yang lebih luas, terutama mengenai objek-
objek wisata yang ada di Indonesia. Sehingga media ini dapat berfungsi sebagai
alat yang ideal untuk meninjau hasil belajar peserta didik, terutama dalam
menulis teks deskripsi.
2.5 Teks Deskripsi
Teks merupakan jalan menuju pemahaman tentang bahasa yang berfungsi
atau bahasa yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam konteks situasi
(Halliday dan Ruqiyah, 1992 dalam Mahsun, 2018:1). Dengan demikian, teks
merupakan ungkapan pernyataan suatu kegiatan sosial yang bersifat verbal. Salah
satu jenis teks adalah teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan tulisan yang
bersifat menyebutkan karakteristik-karakteristik suatu objek secara keseluruhan,
jelas dan sistematis, Zainurrahman (2011:45). Tompkins dalam Zainurrahman
(2011:46), menjelaskan karangan deskripsi adalah painting pictures with words.
Maksudnya yaitu sebuah tulisan deskripsi melukiskan gambar dengan kata-kata,
karangan deskripsi mencoba menggambarkan keadaaan yang dilihat dengan
menggunakan kata-kata. Menggambarkan merupakan kata kunci dalam
pengertian tulisan deskriptif, fungsi sosial dari tulisan deskriptif memberikan
gambaran kepada pembaca, misalnya tentang bentuk, ukuran, warna dari sebuah
objek. Dalam menulis teks deskripsi, penulis harus berusaha agar pembaca
seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan apa yang sedang
dideskripsikan. Penulis harus mampu menggambarkan secara detil dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menggunakan kosa kata tertentu yang mampu memberikan “gambaran mental”
dari objek yang dirasakan oleh pembaca. Setidaknya ada tiga yang dapat
dideskripsikan yakni, manusia, tempat dan benda.
Berdasarkan uraian diatas, pengertian teks deskripsi relevan dengan apa
yang diungkapkan oleh Permanasari (2017:158), teks deskriptif juga merupakan
tulisan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu yang akan diungkapkan
penulis, sehingga pembaca atau yang mendengar seolah-olah melihat sendiri
objek yang telah dibicarakan, meskipun pembaca atau pendengar belum pernah
menyaksikan sendiri. Teks deskripsi merupakan teks yang mendeskripsikan
seseorang atau sesuatu dengan serinci-rincinya (Kosasih, 2013:29). Ciri khas
sebuah teks deskripsi adalah bahwa penulis atau penutur teks bisa memulai
deskripsinya dari mana saja. Dengan kata lain, ciri-ciri atau karakteristik dari
sesuatu atau seseorang yang sedang dideskripsikan itu jumlahnya banyak, dan
penulis atau penutur bisa memilih secara acak karakteristik mana yang diuraikan
lebih dahulu dan karakteristik mana yang diuraikan kemudian (Djatmika,
2018:16).
Paparan mengenai ciri-ciri teks deskripsi secara lebih lanjut yaitu a)
Memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan sehingga
objeknya pada umumnya berupa peristiwa, tempat, benda, alam, warna dan
manusia; b) Menimbulkan kesan-kesan tertentu kepada pembacanya; c)
Memungkinkan terjadinya imajinasi bagi pembacanya; d) Banyak menggunakan
kata atau frasa yang bermakna keadaan atau sifat; e) Kosakata yang digunakan
harus relevan dengan objek yang dideskripsikan, yang menggambarkan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
nyata dan juga secara abstrak; f) Memperlihatkan detail atau perincian tentang
suatu objek tertentu; dan e) Disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan
pilihan kata yang menggugah (Kosasih, 2013:29; Semi, 2007:66).
Selain memiliki ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, teks deskripsi
juga memiliki tujuan sosial untuk menggambarkan sesuatu objek/benda secara
individual berdasarkan ciri fisiknya. Gambaran yang dipaparkan dalam teks ini
haruslah yang spesifik menjadi ciri keberadaan objek yang digambarkan. Oleh
karena itu teks jenis ini berbeda dengan teks laporan yang lebih bersifat umum.
Pada teks deskripsi tidak dapat digenerelasasi karena lebih bersifat
penggambaran ciri khusus objek yang dideskripsikan, sedangkan penggambaran
pada teks laporan dapat digeneralisasi. Teks deskripsi juga memiliki tujuan
fungsional yaitu, sebuah teks deksripsi menguraikan ciri-ciri dari seseorang atau
sebuah objek benda. Dengan demikian, maka orang atau benda yang diuraikan
itu harus ditampilkan secara spesifik atau khusus, (Djatmika, 2018:16).
Dalam menulis teks deskripsi seorang penulis harus memperhatikan
struktur yang ada dalam teks tersebut. Menurut Mahsun (2018:28) teks deskripsi
memiliki struktur berpikir yang meliputu judul, pernyataan umum, dan uraian
bagian-bagian. Judul, menggambarkan mengenai objek yang akan dijelaskan
dalam teks deskripsi. Pernyataan umum, berkaitan dengan pernyataan-
pernyataan umum mengenai objek yang akan dideskripsikan. Uraian bagian-
bagian, berkaitan dengan rincian mengenai objek yang akan dideskripsikan.
Sedangkan menurut Djatmika (2018:16), struktur teks deskriptif terdiri atas
identifikasi, klasifikasi dan deskriptif bagian. Bagian idenfikasi berisi ciri benda,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
tanda dan sebagainya yang ada di dalam teks tersebut. Bagian klasifikasi berisi
pengelompokan menurut jenis, kelompok. Sementara itu, deskriptif bagian berisi
tentang gambaran-gambaran bagian di dalam teks.
Dalam pembelajaran teks deskripsi di SMP, ada tiga struktur teks yang
harus dipahami oleh siswa, yakni identifikasi, klasifikasi dan deskripsi bagian.
Dalam menulis deskriptif, penulis berusaha semaksimal mungkin agar pembaca
seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan, apa yang sedang
dideskripsikan, (Zainurrahman, 2011:45). Sesuatu yang dapat dideskripsikan,
yakni benda, tempat dan manusia. Banyak hal yang bisa dideskripsikan tentang
seseorang, apakah tentang penampilannya secara fisik, latar belakang sosial dan
pendidikan, sifat dan tingkah laku atau karakteristiknya. Teks deskriptif
bersumber dari hasil pencitraan langsung dan tidak dapat dipisahkan dari proses
pengamatan untuk memberikan gambaran atau melukiskan sesuatu objek secara
menyeluruh jelasnya mungkin ciri-ciri dari objek tersebut. Pada karangan
deskripsi, penulis berusaha memindahkan kesan, hasil pengamatan dan
perasaanya kepada pembaca dengan menyampaikan sifat dan semua perincian
yang dapat ditemukan pada objek tersebut. Karangan deskripsi bersumber dari
pengindraan secara langsung yang melukiskan rincian sumber pengamatan
seolah-olah dapat melihat, mendengar, mencium atau merasakan langsung apa
yang diuraiakan penulis.
Berdasarkan sumber pendeskripsian dalam karangan deskripsi dapat
ditentukan objek kajian teks deskripsi, yaitu: a) deskripsi orang adalah karangan
yang mendeskripsikan tentang seseorang, mulai dari keadaan fisiknya, deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
keadaan sekitarnya, deskripsi tentang perwatakannya atau tingkah lakunya dan
pendekripsianya tentang gagasan-gagasan. b) deskripsi keadaan fisik, bertujuan
memberi gambaran yang sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh
seorangdeskripsi ini banyak bersifat objektif. c) deskripsi keadaan sekitar yaitu
penggambaran keadaan yang mengelilingi sang tokoh, misalnya penggambaran
tentang aktivitas-aktivitas yang dilakukan, pekerjaan atau jabatan, pakaian,
tempat kediaman dan kendaraan, yang ikut menggambarkan watak seseorang. d)
deskripsi watak atau tingkah perbuatan adalah suatu cara penggambaran
seseorang tokoh dalam tulisan yang sulit diamati dengan pancaindera. Misalnya
pancaran wajah, pandangan mata, gerak bibir dan gerak tubuh merupakan
petunjuk bagi pengarang dalam melukiskan keadaan perasaan seseorang
sehingga pembaca seolah-olah telah berhadapan langsung dengan tokoh. e)
deskripsi tempat, memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa.
Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan. Semua kisah akan selalu
mempunyai latarbelakang tempat. Jalanya sebuah peristiwa akan lebih menarik
jika dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa (Akhaidah dalam Imawati,
2017:57).
Secara umum, untuk memulai menulis sebuah teks deskripsi ada beberapa
langkah yang harus diperhatikan oleh penulis. Adapun langkah-langkah menulis
teks deskripsi adalah sebagai berikut: a) tentukan objek yang akan
dideskripsikan. Objek tersebut bisa berupa orang, tempat, benda, binatang,
suasana, ataupun objek-objek lainnya, b) tentukan perincian topik atas objek
yang akan digambarkan, c) susun topik-topik itu menjadi pola yang sistematis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berdasarkan urutan waktu, tempat, dan pola-pola lainnya, d) kembangkan topik
menjadi teks deskripsi yang padu dan utuh, e) revisi teks yang telah dibuat.
Perhatikan keefektifan kalimat, kepaduan hubungan antarkalimat dan
antarparagraf, serta ketepatan penggunaan ejaan (Kosasih, 2013:42).
2.6 Kerangka Pikir
Media merupakan salah satu faktor yang memengaruhi efektivitas dalam
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Semakin baik dan
semakin tepat penggunaan media, maka akan efektif pula pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan sehingga hasil belajar peserta didik dapat tercapai. Oleh sebab
itu, sebuah media harus dirancang dengan sangat baik sesuai kebutuhan guru dan
peserta didik. Pemanfaatan media pembelajaran yang bervariasi akan
menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, karena penggunaan media
memiliki peran penting dalam menunjang ketercapaian proses pembelajaran.
Pernyataan tersebut sesuai dengan Wuarlela (2020) yang menyatakan bahwa
pemilihan media yang bervariasi dapat membuat pembelajaran menjadi
berkualitas, menarik, dan tidak membosankan, serta dapat meningkatkan
motivasi dan minat belajar peserta didik.
Pada era industri 4.0 pembelajaran bahasa menuju ke arah pembelajaran
yang menerapkan pendekatan multimodalitas. Kecenderungan itu dipercepat
dengan adanya masa pandemi. Guru diperhadapkan dengan tantangan yang
sebenarnya yaitu pembelajaran dalam jaringan (daring). Wabah Covid-19 yang
mengharuskan peserta didik belajar dari rumah, membuat banyak pengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mengalami shock dan kebingungan karena harus membiasakan diri dengan
pembelajaran daring. Oleh karena itu, guru harus berinovasi untuk membuat
media yang inovatif dan berbasis teknologi guna menunjang pembelajaran
daring. Salah satu bentuk media berbasis teknologi yang sesuai dengan era saat
ini dan dapat membantu menunjang proses pembelajaran daring selama masa
pandemi adalah vlog (video blog). Media vlog (video blog) termasuk dalam
perkembangan pendekatan multimodalitas karena vlog (video blog) memadukan
antara teks, gambar, dan musik, dalam sebuah video yang menarik. Dalam
penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan penerapan media vlog (video blog)
dan efektivitasnya dalam pembelajaran menulis teks deskripsi serta mengetahui
perbedaan hasil keterampilan menulis teks deskripsi peserta didik pada kelompok
eksperimen (menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol (tanpa
menggunakan media). Berdasarkan deskripsi mengenai kerangka pikir, data
digambarkan dalam diagram alur kerangka penelitian sebagai berikut:
Penerapan Media Vlog (Video Blog)
dan Efektivitasnya dalam Pembelajaran
Menulis Teks Deskripsi
Media Vlog (Video Blog)
Teks Deskripsi
Perbedaan hasil keterampilan menulis teks
deskripsi antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Proses penerapan dan efektivitas media vlog
(video blog) dalam pembelajaran menulis
teks deskripsi
Gambar 2. 1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan delapan hal, yaitu (1) jenis
penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) tempat dan waktu penelitian, (4) desain
penelitian, (5) prosedur penelitian, (6) teknik pengumpulan data, (7) instrumen
penelitian, dan (8) teknik analisis data. Hal-hal tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut.
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan jenis quasi experimental tipe
nonequivalent control group design dengan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang dipilih tanpa random assignment (Cohen, 2007: 282). Pemilihan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random,
karena populasinya berupa kelas. Kedua kelompok tersebut diberi pretest untuk
mengetahui keadaan awal sebelum diberi perlakuan. Setelah diberi pretest, kedua
kelompok tersebut diberi post-test. Data diambil melalui pre-test dan post-test
terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode eksperimen kuasi
dipandang relevan karena 1) terpusat pada pemecahan masalah yang aktual, (2)
data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dianalisis kemudian
disimpulkan, dan (3) adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih.
Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan media vlog
(video blog) dan kelas kontrol tidak menggunakan media vlog (video blog).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pada penelitian ini, yang dilakukan pertama kali adalah memilih dua
kelompok intak; satu kelompok dijadikan sebagai kelompok eksperimen yang
akan memperoleh perlakuan (treatment), dan satu kelompok lagi dijadikan
kelompok kontrol. Sebelum pelaksanaan pemberian perlakuan (treatment),
kedua kelompok terlebih dahulu diberi pretest untuk mengetahui kemampuan
awal menulis teks deskripsi setiap kelompok. Selanjutnya, terhadap kelompok
eksperimen diberikan perlakuan menggunakan media vlog (video blog),
sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, hanya menggunakan
pendekatan pembelajaran konvensional. Setelah itu, terhadap kedua kelompok
dilakukan pengukuran pasca pemberian perlakuan (postest) yang sama dengan
pretest. Hasil pretest dan postest dari kedua kelompok dibandingkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan peningkatan kemampuan menulis teks
deskripsi pada kedua kelas. Adapun desain dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Keterangan:
O1 : Rerata skor pre-test pada kelompok eksperimen
O3 : Rerata skor pre-test pada kelompok kontrol
X : Perlakuan (treatment) yaitu penerapan media vlog (video blog)
O2 : Rerata skor post-test pada kelompok eksperimen
Gambar 3. 1 Desain Penelitian (Cohen, 2007:283)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
O4 : Rerata skor post-test pada kelompok kontrol
--- : Garis putus-putus sebagai tanda bahwa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol tidak dilakukan secara random.
Menurut Campbell dan Stanley dalam Cohen (2007: 276-277)
menyatakan bahwa hasil penelitian ini dapat diukur dengan membandingkan pre-
test dan post-test. Pengaruh perlakuan dapat dihitung dengan menggunakan tiga
langkah. Pertama, skor post-test dikurangi skor pre-test pada kelompok
eksperimen menghasilkan skor 1. Kedua, skor post-test dikurangi skor pre-test
pada kelompok kontrol menghasilkan skor 2. Ketiga, skor 1 dikurangi skor 2.
Jika hasilnya negatif maka efek kausal negatif atau tidak ada pengaruh, dan
sebaliknya jika hasil positif (lebih dari nol) maka kausalnya positif atau ada
pengaruh. Berdasarkan paparan tersebut, pengaruh perlakuan (treatment) dalam
penelitian ini, menurut Campbell dan Stanley dihitung dengan menggunakan
rumus:
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan
dengan masalah atau objek penelitian (Supardi, 2013). Populasi dalam penelitian
Gambar 3. 2 Desain Pengaruh Perlakuan (Cohen, 2007:277)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
ini adalah peserta didik kelas VII SMP X di Sidoarjo yang berjumlah 97 orang.
Tujuan dari pemilihan populasi tersebut karena peneliti ingin melihat penerapan
media vlog dan efektivitasnya dalam pembelajaran menulis teks deskripsi yang
diimplementasikan pada sekolah menengah pertama dalam satu jenjang di
sebuah sekolah, sehingga keluasan dari penelitian ini dapat terjawab dan hasil
dari penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang diteliti (Supardi, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik di kelas 7.1 dan 7.3 yang berjumlah 50 orang. Sampel dalam
penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu teknik sampling
yang digunakan oleh peneliti dikarenakan peneliti mempunyai pertimbangan-
pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya (Arikunto, 2018).
Tabel 3. 1 Sampel Jumlah Peserta Didik Kelompok Eksperimen dan Kontrol
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP X di Kabupaten Sidoarjo. Adapun
pelaksanaannya dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.
Pengambilan data penelitian disesuaikan pada kalender pendidikan SMP X di
Kabupaten Sidoarjo, yaitu pada bulan Juli-Agustus 2020.
Kelas L P Jumlah
Eksperimen 14 11 25
Kontrol 12 13 25
Total 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:
a. Studi pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah dan penyebabnya serta
merumuskan masalah. Studi literatur, untuk memperoleh kajian teori yang
tepat mengenai permasalahan yang akan dikaji.
b. Telaah kurikulum, untuk mengetahui tujuan/kompetensi dasar yang hendak
dicapai agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan menyusun perangkat
pembelajaran dan RPP yang akan digunakan dalam penelitian.
c. Membuat dan menyusun instrumen penelitian lalu mengkonsultasikan
instrumen penelitian kepada dosen.
d. Validasi instrumen penelitian yang dilakukan oleh ahli.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:
a. Pemberian pretest yang dilaksanakan sebelum materi ajar diberikan kepada
peserta didik. Tujuan pretes untuk mengetahui tingkat keterampilan
menulis teks deskripsi sebelum diberikan perlakuan, serta mengetahui
keadaan awal kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Melaksanakan observasi selama kegiatan pembelajaran menggunakan
media vlog (video blog) yang dilakukan dari awal hingga akhir
pembelajaran untuk kelas eksperimen.
c. Melaksanakan post-test untuk mengetahui hasil kemampuan menulis teks
deskripsi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
d. Menyebarkan angket untuk melihat pendapat tanggapan peserta didik
terhadap penggunaan media vlog (video blog).
3. Tahap Akhir
Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
a. Melakukan analisis dan pembahasan data-data yang diperoleh selama
pelaksanaan penelitian, sehingga masalah dan pertanyaan penelitian dapat
terjawab.
b. Membahas hasil penelitian dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang
diperoleh dari pengolahan data.
Untuk lebih jelasnya mengenai alur penelitian yang dilakukan, dapat dilihat
seperti gambar dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 3. 3 Alur Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang benar-
benar akurat dan sesuai dengan yang diharapkan, Dalam penelitian ini, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Tes
Studi Literatur: Pengertian Media
Pembelajaran, Media Vlog, Menulis, Teks
Deskripsi dan penelitian relevan
Penyusunan RPP
Penyusunan Instrumen Penelitian
Validasi dan Revisi
Pretest
(Tes Awal)
Posttest
(Tes Akhir)
Pengolahan dan
Analisis Data
Kelompok
Kontrol
Kelompok
Eksperimen
Media vlog (video
blog)
Observasi
Angket
Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes. Menurut Nurgiyantoro
(2014:105) tes adalah salah satu bentuk pengukuran, dan tes merupakan salah
satu cara untuk mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, dan
keteramppilan) tentang peserta didik. Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai
sumber data primer untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menulis
teks deskripsi sebelum dan sesudah diterapkan media vlog (video blog).
Adapun tes yang digunakan berupa lembar tes menulis teks deskripsi.
Instrument tes diberikan ke peserta didik melalu dua tahapan penelitian, yakni 1)
tes awal (pre-test), tes ini dilaksanakan sebelum proses pembelajaran menulis
teks deskripsi dan dilakukan kepada dua sampel yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, 2) tes akhir (post-test), tes ini dilaksanakan setelah proses
pembelajaran menulis teks deskripsi dilakukan. Pada kelompok eksperimen
diberi perlakuan dengan menggunakan media vlog (video blog) pada saat proses
pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah itu,
keduanya diberi tes akhir (post-test) untuk mengetahui tingkat perbedaan
kemampuan menulis antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Berikut adalah kisi-kisi dan soal yang digunakan untuk menguji
kemampuan peserta didik baik pada tahap pre-test maupun post-test.
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Menulis Teks Deskripsi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok Indikator Bentuk
Soal
Jumlah
Soal
3.2 Menelaah
struktur dan
unsur
kebahasaan dari
teks deskripsi
Pengertian
teks
deskripsi
Menemukan topik
untuk menulis teks
deskripsi
Uraian 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
tentang objek
(sekolah, tempat
wisata, dan atau
suasana pentas
seni daerah)
yang didengar
dan dibaca.
4.2 Menyajikan
data, gagasan,
kesan dalam
bentuk teks
deskripsi tentang
objek (sekolah,
tempat wisata,
tempat
bersejarah, dan
atau suasana
pentas seni
daerah) secara
tertulis dan lisan
dengan
memperhatikan
struktur,
kebahasaan baik
secara lisan dan
tulis.
Struktur teks
deskripsi
Kebahasaan
teks
deskripsi
Teknik
menulis teks
deskripsi
Menulis kerangka
teks deskripsi
dengan
memperhatikan
karakteristik
(struktur dan
kebahasaan) teks
deskripsi.
Mengembangkan
kerangka yang telah
dibuat dalam
bentuk paragraf
deskripsi dengan
memperhatikan
pilihan kata, tanda
baca, dan ejaan.
Tabel 3. 3 Soal Kemampuan Menulis Teks Deskripsi
LEMBAR TES MENULIS TEKS DESKRIPSI
Petunjuk: Kerjakan soal berikut ini pada lembar yang tersedia dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut!
Soal:
1. Buatlah sebuah teks deskripsi tentang objek wisata yang pernah
dikunjungi dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tema objek wisata
b. Berisi judul yang sesuai dengan tema
c. Adanya data informasi tentang objek wisata yang dideskripsikan
d. Memperhatikan struktur teks (identifikasi, deskripsi bagian,
simpulan)
e. Tulis dengan menggunakan diki dan kalimat yang menarik
f. Memperhatikan ejaan, dan tanda baca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
g. Waktu pengerjaan teks deksripsi adalah 40 menit.
Menurut Nurgiyantoro (2014:439), penilaian terhadap hasil karangan
peserta didik sebaiknya juga menggunakan rubrik penilaian yangmencakp
komponen isi dan bahasa masing-masing dengan subkompenennya. Berikut
adalah pedoman penilaian yang digunakan pada penelitian ini.
Tabel 3. 4 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Deskripsi
Aspek yang
dinilai
Bobot Skor Kategori Indikator
ISI 30
4 Sangat
Baik
Menguasai topik tulisan,
substantif, pengembangan
teks deskripsi lengkap,
relevan dengan topik yang
dibahas.
3 Baik Cukup menguasai topik
tulisan, cukup memadai
pengembangan teks
deskripsi terbatas, relevan
dengan topik tetapi kurang
terperinci.
2 Cukup Penguasaan topik tulisan
terbatas, substansi kurang,
pengembangan topik tidak
memadai.
1 Kurang Tidak menguasai
permasalahan, tidak ada
substansi, tidak relevan, atau
tidak layak dinilai.
JUDUL DAN
TEMA 20
4 Sangat
Baik
Judul menarik, singkat,
sesuai dengan tema,
menggambarkan objek
(tempat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah), dan
logis.
3 Baik Judul singkat, sesuai dengan
tema, mengambarkan objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(tempat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah), tetapi
tidak logis.
2 Cukup Judul kurang sesuai dengan
tema, tidak menggambarkan
objek (tempat wisata,
tempat bersejarah, dan atau
suasana pentas seni daerah),
dan tidak logis.
1 Kurang Judul tidak menarik, tidak
sesuai dengan tema, tidak
menggambarkan objek
(tempat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah), dan
tidak logis.
STRUKTUR
TEKS 20
4 Sangat
Baik
Keterpaduan isi antar
kalimat dan antar paragraf
jelas, terdiri dari identifikasi,
deskripsi bagian, dan
simpulan yang disajikan
secara runtut mulai dari
umum sampai detail tentang
objek yang dideskripsikan.
3 Baik Keterpaduan isi antar
kalimat dan antar paragraf
cukup jelas, terdiri dari
identifikasi, deskripsi
bagian, dan simpulan yang
disajikan secara runtut mulai
dari umum tetapi tidak detail
tentang objek yang
dideskripsikan.
2 Cukup Keterpaduan isi antar
kalimat dan antar paragraf
kurang jelas, terdiri dari
identifikasi, deskripsi
bagian, dan simpulan yang
disajikan kurang runtut
tentang objek yang
dideskripsikan.
1 Kurang Gagasan tidak terorganisir,
urutan tidak logis, tidak
lengkap. Isi antar kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dan antar paragraf tidak
jelas, serta tidak ada bagian
identifikasi, deskripsi
bagian, dan simpulan
tentang objek yang
dideskripsikan.
KEBAHASAAN
TEKS 20
4 Sangat
Baik
Pilihan kata yang digunakan
tepat, bervariasi, baku, dan
sesuai dengan konteks.
Kesepadanan dan kesatuan,
kesejajaran bentuk,
penekanan, kehematan
dalam mempergunakan kata
serta kevariasian dalam
struktur kalimat.
3 Baik Pilihan kata yang digunakan
tepat, bervariasi, sesuai
dengan konteks, tetapi tidak
baku. Ada kesepadanan dan
kesatuan, kesejajaran
bentuk, penekanan,
kehematan dalam
mempergunakan kata namun
tidak bervariasi.
2 Cukup Pilihan kata yang digunakan
tepat, tidak bervariasi, dan
tidak baku. Kesepadanan
dan kesatuan, kesejajaran
bentuk, penekanan, namun
tidak hemat dalam
mempergunakan kata serta
kevariasian dalam struktur
kalimat.
1 Kurang Pilihan kata yang digunakan
tidak tepat, tidak bervariasi,
tidak baku, dan tidak sesuai
dengan konteks.
Kesepadanan dan kesatuan,
namun tidak ada kesejajaran
bentuk, penekanan,
kehematan dalam
mempergunakan kata serta
kevariasian dalam struktur
kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
EJAAN DAN
TANDA BACA 10
4 Sangat
Baik
Menguasai aturan
penulisan; terdapat sedikit
kesalahan ejaan, tanda
baca, penggunaan huruf
kapital, dan penataan
paragraf.
3 Baik Kadang-kadang terjadi
kesalahan ejaan, tanda
baca, penggunaan huruf
kapital, dan penataan
paragraf, tetapi tidak
mengaburkan makna.
2 Cukup Sering terjadi kesalahan
ejaan, tanda baca,
penggunaan huruf kapiral,
dan penataan paragraf,
makna membingungkan
atau kabur.
1 Kurang Tidak menguasai aturan
penulisan; terdapat banyak
kesalahan ejaan, tanda
baca, penggunaan huruf
kapital, dan penataan
paragraf, tidak layak
dinilai.
Tabel 3. 5 Penentuan Kriteria Nilai Berdasarkan Skala Empat
Rentang Nilai/Interval Keterangan
86-100 SB= Sangat Baik
76-85 B= Baik
56-74 C= Cukup
<56 K= Kurang
(Nurgiyantoro, 2014)
2. Observasi Lapangan
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang
ada pada suatu objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
observasi langsung. Peneliti mengamati langsung bagaimana proses
pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pedoman observasi
tersebut digunakan untuk memfokuskan pengamatan terhadap aspek-aspek
tertentu yang akan diselidiki dalam proses observasi. Berikut kisi-kisi pedoman
observasi dalam penelitian ini.
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Pedoman Observasi
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Kuesioner yanag diberikan kepada responden adalah kuesioner
tertutup, dimana responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
Tujuan dari penyebaran kuesioner ini digunakan untuk memperoleh respon
peserta didik terhadap penggunaan media vlog (video blog) dalam meningkatkan
kemampuan menulis teks deskripsi.
Skala yang digunakan dalam kuesioner ini yaitu Skala Likert, dengan
lima opsi jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Skor yang diberikan untuk pernyataan positif jawaban sangat setuju,
Item Observasi Butir
Pernyataan
Jumlah
pernyataan
Kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran. 1,2,3,4,5,6,7,8,10 9
Penerapan media vlog (video blog) dalam
pembelajaran teks deskripsi.
13-33 17
Pemberian pre-test dan post-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
9,10,26,27,28,29 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak srtuju diberi skor 5,4,3,2,1 secara
berturut-turut. Sedangkan pernyataan yang negatif, sangat setuju, setuju, ragu-
ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju diberi skor 1,2,3,4, dan 5 secara
berturut-turut. Kuesioner terdiri dari dua kategori pernyataan, yaitu tentang
media vlog (video blog) dan keterampilan menulis teks deskripsi. Berikut kisi-
kisi kuesioner dalam penelitian ini.
Tabel 3. 7 Kisi-Kisi Kuesioner Media Vlog (Video Blog)
No. Komponen Butir indikator Butir
Pernyataan
Jumlah
Pernyataan
Jenis
Pernyataan
1. Fungsi
Media
Kemampuan
fiksatif
1 1 (+)
Kemampuan
manipulatif
2, 3 2 (+); (+)
Kemampuan
distributf
4, 5 2 (+);(+)
2. Manfaat
Media
Materi dapat
diseragamkan
6 1 (+)
Proses
pembelajaran lebih
jelas dan menarik
7 1 (+)
Proses
pembelajaran lebih
interaktif
8,9 2 (+)(+)
Efisiensi waktu dan
tenaga
10 1 (+)
Meningkatkan
kualitas hasil
belajar
11 1 (+)
Proses
pembelajaran dapat
dilakukan di mana
saja dan kapan saja
12 1 (+)
Menumbuhkan
sikap positif
terhadap materi dan
proses belajar
13 1 (+)
Mengubah peran
guru kearah positif
dan produktif
14 1 (+)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Membuat materi
yang abstrak
menjadi konkrit
15 1 (+)
Mengatasi
keterbatasan ruang,
waktu, dan indera
manusia
16 1 (+)
3. Jenis Media Media audio visual 17 1 (+)
Jumlah 17
Tabel 3. 8 Kisi-Kisi Kuesioner Keterampilan Menulis Teks Deskripsi
No Butir indikator Butir
Pernyataan
Jumlah
Pernyataan Jenis Pernyataan
1 Kemampuan mengungkapkan
gagasan dan pikiran
1, 2 2 (+) (-)
2 Kemampuan mengungkapkan
pengetahuan dan pengalaman
3, 4, 5 3 (+);(+);(+)
3 Menghasilkan karya tulis berupa
hasil dari ungkapan-ungkapan
seseorang
6 1 (+)
4 Kegiatan yang produktif dan
ekspresif dalam penyampaian
informasi.
7 1 (+)
5 Kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan secara tertulis
pada pihak lain.
8 1 (+)
6 Penulis sebagai sarana untuk
meneruskan informasi kepada
pihak lain.
9 1 (+)
7 Menulis adalah keterampilan
untuk memberitahukan atau
mengajar, meyakinkan atau
mendesak, mengutarakan atau
mengekspresikan perasaan.
10, 11, 12 3 (+);(+);(+)
8 Menulis sebagai sarana untuk
menemukan sesuatu,
memunculkan ide baru,
kemampuan mengorganisasikan
dan menjernihkan berbagai
konsep atau ide yang dimiliki,
membantu untuk menyerap dan
memproses informasi.
13 1 (+)
9 Menulis memungkinkan untuk
berlatih memecahkan beberapa
masalah.
14 1 (+)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
10 Menulis sebagai sarana
mengungkapkan diri untuk
menjadi lebih aktif dan tidak
hanya sebagai penerima
informasi.
15 1 (+)
Jumlah 15
3.6 Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur (Arikunto, 2018).
Untuk mengukur validitas instrument penerapan media vlog (video blog) dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi dilakukan dengan validitas isi dan validitas
konstruk.
a) Validitas Isi
Uji validitas isi digunakan untuk mengukur sejauh mana isi instrumen
mencangkup tujuan dengan keseluruhan materi yang bersangkutan (Cohen,
2007:162). Langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian validitas isi yaitu
1) menyusun kisi-kisi instrumen dengan menyajikan indikator sebagai tolak ukur
untuk pembuatan butir pernyataan yang telah dijabarkan, 2) konsultasi dengan
ahli (dosen) mengenai isi instrumen. Cohen (2007:162) mengatakan bahwa
validitas isi dicapai dengan penilaian professional dari para ahli (validator).
Dalam penelitian ini hasil validasi isi diperoleh dari pendapat ahli materi yakni
Dr.Yuliana Setyaningsih, M.Pd. dosen Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b) Validitas Konstruk
Validitas konstruk dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana hasil tes
mampu mengungkap suatu konstruk yang hendak diukur. Validitas kontruk
diperoleh dengan melakukan analisis butir soal. Dalam penelitian ini, validitas
isi dan konstruk dilakukan dengan cara mencari validitas per item dari media vlog
(video blog) dan keterampilan menulis teks deskripsi. Setelah angket disebarkan
dan dijawab oleh responden, dalam hal yaitu peserta didik maka hasilnya
dianalisis untuk mengukur valid tidaknya butir pernyataan tersebut. Rumus yang
digunakan untuk uji validitaas butir pernyataan kuesioner adalah rumus korelasi
Product Moment Pearson, formula koreksi (Azwar, 2012), yaitu:
Keterangan:
ri(x-i) : Koefisien korelasi skor item-total setelah dikoreksi
rix : Koefisien korelai skor item-total sebelum dikoreksi
si : Deviasi standar skor item yang bersangkutan
sx : Deviasi standar skor tes
Hal tersebut dikarenakan dalam menggunakan uji validitas dengan
menggunakan pearson product moment masih ada pengaruh yang ditakutkan
akan menimbulkan overlap. Oleh karena itu, dilakukan koreksi yang dikenal
dengan nama correted item-total correlation coefficient. Pada analisis ini akan
memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai korelasi antara skor item
𝑟𝑖(𝑥−𝑖) = 𝑟𝑖𝑥𝑠𝑖 − 𝑠𝑖
(𝑠𝑥2 + 𝑠𝑖2 − 2𝑟𝑖𝑥 𝑠𝑖𝑠𝑥
Gambar 3. 4 Rumus Korelasi Product Moment Pearson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dengan skor kuesioner seharusnya. Adapun yang dijadikan patokan untuk
menentukan apakah item tersebut valid atau tidak adalah sebagai berikut.
1. Jika rhitung > rtabel maka item instrumen valid
2. Jika rhitung > rtabel maka item instrumen tidak valid
Cara mencari nilai rtabel dihitung menggunakan data seluruh responden
yaitu N=25 pada signifikansi 5% pada distribusi nilai r tabel statistik, maka
diperoleh nilai rtabel sebesar 0,396.
2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas dimaksudkan untuk menguji dan mengetahui derajat
keajegan suatu alat ukur. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen
tersebut memberikan hasil yang tetap walaupun dilakukan dalam beberapa kali
dalam waktu yang berlainan (Arikunto, 2018). Metode yang digunakan untuk
menguji tingkat realibilitas instrumen adalah Cronbach’s Alpha yaitu:
Gambar 3. 5 Rumus Realibilitas Cronbach’s Alpha
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen
n : Banyak butir pernyataan
∑𝜎𝑖2 : Jumlah varians skor tiap item
𝜎𝑡2 : Varians total
Rumus Realibilitas Cronbach’s Alpha
𝑟11 = 𝑛
(𝑛 − 1) 1 −
∑𝜎𝑖2
𝜎𝑡2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Reliabilitas suatu konstruk pada variabel dikatakan baik jika memiliki
nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Agung Nugroho, 2005:72). Namun jika sebaliknya
nilai Cronbach Alpha ≤ 0,60 maka item variabel tidak reliabel. Untuk
mengintrepretasikan keterandalan suatu instrumen, digunakan kriteria dari
Guilford (Sundayana, 2015) sebagai berikut.
Tabel 3. 9 Tabel Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi
0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang/Cukup
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat Rendah
Uji realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Cronbach
Alpha derajat keyakinan 5% menggunakan SPSS versi 21.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis observasi
lapangan, analisis statistik deskriptif, uji prasyarat, uji hipotesis, dan yang diolah
menggunakan software SPSS versi 21.
3.7.1 Analisis Data Observasi
Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indera. Jenis observasi yang dilaksanakan
adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat
dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
observasi dilakukan oleh peneliti selama proses kegiatan pembelajaran pada
kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) dan
kelompok kontrol tanpa menggunakan media. Observasi lapangan dilakukan
dari awal hingga akhir pembelajaran pada masing-masing kelompok.
3.7.2 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang
berguna dan sama sekali tidak menarik kesimpulan yang berlaku secara umum
(Supardi, 2013). Data penelitian ini menggunakan analisis kelas interval dengan
rumus sebagai berikut.
Gambar 3. 6 Rumus Analisis Kelas Interval
a. Media Vlog (Video Blog)
Deskripsi variabel media vlog (video blog) diperoleh melalui dua cara
yaitu mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval kelas.
1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Dalam penelitian ini, variabel kemampuan menulis teks deskripsi
terdapat 17 pernyataan valid dengan skala likert 5 pilihan maka diperoleh nilai
tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi: 17 item x 5= 85
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Nilai terendah: 17 x1= 17
2) Mencari nilai interval kelas
Range =nilai tertinggi−nilai terendah
jumlah kelas
Range = 85−17
5
Range = 13,6 = 14
Maka nilai interval kelas variabel Media Vlog (Video Blog) adalah 14.
Kelas interval tersebut dikategorikan sebagai berikut.
Tabel 3. 10 Tabel Kelas Interval Media Vlog (Video Blog)
Kategori Kelas Interval
Sangat setuju 72-85
Setuju 59-71
Ragu-ragu 45-58
Tidak setuju 31-44
Sangat tidak setuju 17-30
Pengelompokan menurut kategori didasarkan pada kriteria rentang skor
sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun
makna kategori adalah sebagai berikut.
a) Sangat setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa media vlog
(video blog) merupakan media yang dikemas dalam bentuk video yang
menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik, disajikan melalui teknik
rekam dan foto. Media vlog (video blog) membuat proses pembelajaran
menjadi lebih interaktif, menarik, dan efisien. Artinya, media vlog (video
blog) sangat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan
menulis teks deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b) Setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa media vlog (video
blog) merupakan media yang dikemas dalam bentuk video yang
menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik, disajikan melalui teknik
rekam dan foto. Media vlog (video blog) membuat proses pembelajaran
menjadi lebih interaktif, menarik, dan efisien. Artinya, media vlog (video
blog) dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan
menulis teks deskripsi
c) Ragu-ragu adalah peserta didik mempunyai keyakinan yang cukup bahwa
media vlog (video blog) merupakan media yang dikemas dalam bentuk video
yang menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik, disajikan melalui
teknik rekam dan foto. Media vlog (video blog) membuat proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, dan efisien. Artinya, media
vlog (video blog) cukup membantu peserta didik dalam meningkatkan
kemampuan menulis teks deskripsi
d) Tidak setuju adalah peserta didik tidak mempunyai keyakinan bahwa media
vlog (video blog) merupakan media yang dikemas dalam bentuk video yang
menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik, disajikan melalui teknik
rekam dan foto. Media vlog (video blog) tidak membuat proses pembelajaran
menjadi lebih interaktif, menarik, dan efisien. Artinya, media vlog (video
blog) tidak dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan
menulis teks deskripsi
e) Sangat tidak setuju adalah peserta didik sangat tidak mempunyai keyakinan
bahwa media vlog (video blog) merupakan media yang dikemas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
bentuk video yang menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik,
disajikan melalui teknik rekam dan foto. Media vlog (video blog) sangat tidak
dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, dan
efisien. Artinya, media vlog (video blog) sangat tidak membantu peserta didik
dalam meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi.
b. Kemampuan Menulis Teks Deskripsi
Deskripsi variabel kemampuan menulis teks deskripsi diperoleh melalui
dua cara yaitu mencari nilai tertinggi dan terendah serta mencari nilai interval
kelas.
1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Dalam penelitian ini, variabel kemampuan menulis teks deskripsi
terdapat 10 pernyataan valid dengan skala likert 5 pilihan maka diperoleh nilai
tertinggi dan terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi: 10 item x 5 = 50
Nilai terendah: 10 item x 1 = 10
2) Mencari nilai interval kelas
Range =nilai tertinggi−nilai terendah
jumlah kelas
Range = 50−10
5
Range = 8
Maka nilai interval kelas variabel kemampuan menulis teks deskripsi
adalah 8. Kelas interval tersebut dikategorikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3. 11 Tabel Kelas Interval Kemampuan Menulis Teks Deskripsi
Kategori Kelas Interval
Sangat setuju 43-50
Setuju 35-42
Ragu-ragu 27-34
Tidak setuju 19-26
Sangat tidak setuju 10-18
Pengelompokan menurut kategori didasarkan pada kriteria rentang skor
sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun
makna kategori adalah sebagai berikut.
a) Sangat setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa menulis teks
deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang sangat sulit dikuasai
karena membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang obyek yang
konkrit sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis, artinya
dalam menulis teks deskripsi peserta didik sangat memerlukan media
pembelajaran yang dapat menambah referensi tentang objek wisata/sejarah
untuk referensi menulis teks deskripsi.
b) Setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa menulis teks
deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang sulit dikuasai karena
membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang obyek yang konkrit
sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis, artinya dalam
menulis teks deskripsi peserta didik memerlukan media pembelajaran yang
dapat menambah referensi tentang objek wisata/sejarah untuk referensi
menulis teks deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
c) Ragu-ragu adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa menulis teks
deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang cukup dikuasai karena
membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang obyek yang konkrit
sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis, artinya dalam
menulis teks deskripsi peserta didik cukup memerlukan media pembelajaran
yang dapat menambah referensi tentang objek wisata/sejarah untuk referensi
menulis teks deskripsi.
d) Tidak setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa menulis teks
deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang mudah dikuasai karena
membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang obyek yang konkrit
yang sudah ada sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis,
artinya dalam menulis teks deskripsi peserta didik tidak memerlukan media
pembelajaran yang dapat menambah referensi tentang objek wisata/sejarah
untuk referensi menulis teks deskripsi.
e) Sangat tidak setuju adalah peserta didik mempunyai keyakinan bahwa
menulis teks deskripsi merupakan kemampuan berbahasa yang sangat mudah
dikuasai karena tidak membutuhkan gagasan, pikiran, pengetahuan tentang
obyek yang konkrit sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh
penulis, artinya dalam menulis teks deskripsi peserta didik sangat tidak
memerlukan media pembelajaran yang dapat menambah referensi tentang
objek wisata/sejarah untuk referensi menulis teks deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3.7.3 Variabel Operasional
Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel terikat yaitu media vlog
(video blog) dan satu variabel bebas yaitu kemampuan menulis teks deskripsi.
Berikut ini deskripsi mengenai variabel operasional yang akan digunakan
dalam penelitian ini.
a. Media Vlog (Video Blog)
Vlog (video blog) merupakan video yang berisi gambar, audio, dan
teks yang dikombinasi dalam kesatuan yang utuh dan menarik. Dengan
membuat vlog (video blog), seseorang dapat bebas berkarya. Misalnya
membuat vlog tutorial make up, vlog perjalanan, vlog kegiatan sehari-hari, dll.
Pernyataan ini sesuai dengan teori Edgecom dalam Nurfu'ad (2013:3), yaitu
sebuah web yang berbasis video blog yang memuat tentang video, teks dan
gambar.
Dalam penelitian ini, vlog (video blog) digunakan sebagai media
pembelajaran yang berisi konten tentang kumpulan perjalanan wisata ke
beberapa tempat yang ada di Yogyakarta, sehingga peserta didik dapat
menambah referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar.
Media vlog (video blog) merupakan variabel dependen, juga disebut sebagai
variabel terikat. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:39).
b. Keterampilan Menulis Teks Deskripsi
Menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan, pikiran, pengetahuan dan pengalaman-pengalaman hidupnya melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bahasa tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud
penulis. Dalam menulis teks deskripsi, penulis berusaha memindahkan kesan,
hasil pengamatan dan perasaannya kepada pembaca dengan menyampaikan
sifat dan semua perincian yang dapat ditemukan pada objek tersebut. Hal ini
sesuai dengan teori Zainurrahman (2011:45), menyatakan bahwa teks
deskripsi merupakan tulisan yang bersifat menyebutkan karakteristik-
karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis.
Dalam penelitian ini, keterampilan menulis teks deskripsi merupakan
variabel independen. Variabel independen juga disebut sebagai variabel bebas
yang merupakan variabel yang berpengaruh atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnyal variabel dependen (Sugiyono, 2014:39).
3.7.4 Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian
yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data
yang berdistribusi normal (Gunawan, 2016). Pada penelitian ini, uji
normalitas data dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS
21 (Statistical Product and Service Solution). Uji normalitas dapat dilakukan
dengan berbagai cara, salah satunya adalah uji Kolmogorov-Smirnov.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui data yang digunakan
tersebut normal atau tidak adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
1. Apabila angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sig > 0,05 maka data
tersebut berdistribusi normal.
2. Apabila angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sig < 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi,
apakah populasi mempunyai varians yang sama atau beda. Pada penelitian ini,
uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program pengolah data
SPSS 21 (Statistical Product and Service Solution). Uji homogenitas
dilakukan sebagai bahan acuan untuk menentukan uji statistik berikutnya.
Menurut Joko Widiyanto (2010:51) dasar atau pedoman pengambilan
keputusan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.
1. Jika nilai signifikansi atau Sig. < 0,05 maka dikatakan bahwa varians dari
dua atau lebih kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen).
2. Jika nilai signifikansi atau Sig. > 0,05 maka dikatakan bahwa varians dari
dua atau lebih kelompok data adalah sama (homogen).
3.7.5 Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dapat dilakukan jika data penelitian telah
memenuhi prasyarat analisis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan
menggunakan uji Independent Sample t test. Uji Independent Sample t test
merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang berbeda kelompok dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
tidak saling berhubungan. Sesuai dengan penelitian ini, terdapat dua
kelompok sampel yang tidak saling berhubungan, yaitu kelompok eksperimen
yang menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol tanpa
menggunakan media. Data yang digunakan dalam uji ini adalah data yang
berdistribusi normal yaitu data nilai pre-test dan post-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik analisis uji Independent Sample t
test untuk signifikansi pengaruh perlakuan menulis teks deskripsi antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan SPSS versi 21.
Adapun hipotesa operasional dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan
peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi antara kelompok eksperimen
yang menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol tanpa
menggunakan media vlog (video blog). Perbedaan akan dilihat dengan dua
cara sebagai berikut.
1. Membandingkan nilai peningkatan (gain score) dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Membandingkan nilai post-test dari kelompok eksperimental dan
kelompok kontrol dengan terlebih dahulu memastikan bahwa nilai
pre-test kedua kelompok tidak terdapat perbedaan. Dengan ketentuan
sebagai berikut.
H0 : Nilai post-test kelompok eksperimen tidak lebih tinggi dari
kelompok kontrol.
𝐻0: �̅�𝑝𝑜𝑠𝑡_𝑒𝑘𝑠𝑝 ≤ �̅�𝑝𝑜𝑠𝑡_𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Ha : Nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok
kontrol.
𝐻𝑎: �̅�𝑝𝑜𝑠𝑡_𝑒𝑘𝑠𝑝 > �̅�𝑝𝑜𝑠𝑡_𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
Adapun rumusan statistik uji independent t-test untuk menguji hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Keterangan:
X1 = nilai rata-rata tes kelompok eksperimen
X2 = nilai rata-rata tes kelompok kontrol
n1 = jumlah sampel pada kelompok eksperimen
n2 = jumlah sampel pada kelompok kontrol
S = simpangan baku
S2 = varian sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
S12 = varians kelompok eksperimen
S22 = varians kelompok kontrol
a. Uji Nilai Gain Score
Pengujian peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi peserta didik
juga dilakukan dengan gain score. Gain score disebut juga dengan
peningkatan atau perbedaan skor yang merupakan selisih antara skor, pre-test
Gambar 3. 7 Rumus Uji Independent t-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dan post-test. Hasil dari analisis data gain score menunjukkan pencapaian
peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi dengan memperhatikan
kemampuan awalnya. Hasil penghitungan dari gain score dapat menunjukkan
keefektifan media vlog (video vlog). Hipotesa operasional uji gain score
dalam penelitian ini adalah nilai gain score kelompok eksperimen lebih tinggi
daripada kelompok kontrol.
H0 : Gain score kelompok eksperimental tidak lebih tinggi daripada kelompok
kontrol.
𝐻0: �̅�𝐺𝑆_𝑒𝑘𝑠𝑝 ≤ �̅�𝐺𝑆_𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑙
Ha : Gain score kelompok eksperimental lebih tinggi daripada kelompok
kontrol.
𝐻𝑎: �̅�𝐺𝑆_𝑒𝑘𝑠𝑝 > �̅�𝐺𝑆_𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑙
Rumusan statistik untuk penghitungan gain score dilakukan dengan cara:
Sumber: Hake, 1999
Tabel 3. 12 Tabel Kategori Gain Score
Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif
(<g>) > 0,7 Tinggi
0,7 ≥ (<g>) ≥ 0,3 Sedang
(<g>) < 0,3 Rendah
Sumber: Hake, 1999
𝑁 𝐺𝑎𝑖𝑛 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Gambar 3. 8 Rumus N-Gain Score
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 3. 13 Tabel Kategori Tafsiran Efektivitas N-Gain Score
Persentase (%) Tafsiran
< 40 Tidak efektif
40-55 Kurang efektif
56-75 Cukup efektif
>76 Efektif
Sumber: Hake, 1999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian dan pembahasan
mengenai penerapan media vlog (video blog) dan efektivitasnya dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi. Adapun hasil penelitian dan pembahasan
akan dijelaskan dalam deskripsi data dan analisis data yang telah dilakuan.
4.1 Analisis Data
4.1.1 Penerapan Media Vlog (Video Blog) Dalam Pembelajaran
Dalam penelitian ini, proses pembelajaran dibagi menjadi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun penerapan media vlog (video blog)
digunakan dalam pembelajaran kelompok eksperimen. Pada proses pembelajaran
di kedua kelompok, peneliti berperan sebagai guru mata pelajaran sekaligus
sebagai pengamat atau observer yang bertugas mengamati proses pembelajaran
menulis teks deskripsi. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
berikut deskripsi mengenai sintak pembelajaran proses penerapan media vlog
(video blog) pada kelompok eksperimen.
Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan media
vlog (video blog) terlihat dalam sintak pembelajaran yang dibagi menjadi tiga
kegiatan utama yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kegiatan awal berisi salam, berdoa, pengondisian kelas, mempresensi kehadiran
peserta didik, serta pemberian apresepsi sebelum proses pembelajaran. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
penerapan vlog (video blog) dilakukan dalam kegiatan inti pada kelompok
eksperimen. Kegiatan penutup berisi penarikan kesimpulan dari proses
pembelajaran, menginformasikan pertemuan selanjutnya, dan ditutup dengan
berdoa. Adapun proses penerapan media vlog (video blog) adalah sebagai
berikut.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada Rabu, 22 Juli 2020 pukul 10.00-
11.20 WIB. Guru memberikan pre-test berupa soal esai dengan durasi
pengerjaan 15 menit. Setelah itu, guru memberikan penjelasan materi tentang
mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi. Proses pembelajaran diawali
dengan apresepsi tentang beberapa objek wisata yang ada di Indonesia.
Kemudian guru melakukan tanya-jawab bersama peserta didik. Setelah itu,
peserta didik diminta untuk membaca teks deskripsi yang ada pada modul,
kemudian menjawab soal latihan. Setelah melakukan kegiatan tersebut, guru
membahas soal latihan bersama dengan peserta didik. Diakhir pembelajaran,
guru memberikan simpulan atas pembelajaran hari ini dan memberikan informasi
terkait pertemuan selanjutnya.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2020 pukul 10.00-
11.20 WIB. Pada pertemuan ini, sub materi yang dipelajari adalah struktur dan
ciri kebahasaan teks deskripsi. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah
mengulas kembali tentang pembelajaran sebelumnya, kemudian guru
menjelaskan materi tentang struktur dan ciri bahasa teks deskripsi dan langkah
menulis paragraf deskripsi. Setelah menjelaskan materi, guru menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
media vlog (video blog) dalam pembelajaran kali ini. Vlog (video blog) dengan
judul “Jelajah Jogja” memuat tentang empat wisata yang ada di Yogyakarta,
antara lain Situs Warungboto, Soto Bathok Mbah Katro – Sambisari, Candi
Ratuboko, dan Festival ArtJog#10 dengan durasi kurang lebih 11 menit. Proses
penerapan media vlog (video blog) diterapkan pada kegiatan inti dan dilakukan
secara daring (dalam jaringan) dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting.
Setelah menyaksikan vlog (video blog) peserta didik sangat tertarik dan antusias
dalam proses pembelajaran. Kegiatan selanjutnya guru memberikan post-test
berupa satu soal esai dengan durasi pengerjaan 15 menit. Setelah pemberian post-
test, guru dan peserta didik berdiskusi tentang vlog (video blog) dan membahas
tentang hasil karangan peserta didik, tentunya dikaitkan dengan materi yang telah
dijelaskan sebelumnya. Untuk mengetahui respon peserta didik dari proses
penerapan media vlog (video blog), di akhir pembelajaran peserta didik diminta
untuk mengisi kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari indikator tentang media vlog
(video blog) dengan 15 pernyataan tentang media vlog (video blog) dan 10
pernyataan tentang menulis teks deskripsi. Berikut deskripsi mengenai hasil
kuesioner yang diperoleh dari 25 responden di kelas 7.3 SMP X di Kabupaten
Sidoarjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan diagram 4.1 mengenai hasil kuesioner media vlog (video
blog) diketahui tidak ada responden atau sebanyak 0% yang memilih sangat
tidak setuju dan tidak setuju. Tiga responden atau sebanyak 12% memilih ragu-
ragu. Sebelas responden atau sebanyak 44% memililh sangat setuju dan setuju
terkait penerapan media vlog (video blog) yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Alasan responden memilih sangat setuju dan setuju karena media
vlog (video blog) menampilkan objek wisata yang disajikan melalui teknik rekam
dan foto. Media vlog (video blog) merupakan salah satu variasi media yang
dikemas dalam bentuk video dan menceritakan tentang destinasi wisata yang
menarik.
Gambar 4. 1 Hasil Kuesioner mengenai Media Vlog
(Video Blog)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berdasarkan diagram 4.2 mengenai hasil kuesioner keterampilan
menulis deskripsi diketahui tidak ada responden atau sebanyak 0% yang memilih
sangat tidak setuju, satu responden atau sebanyak 4% memilih tidak setuju. Lima
responden atau sebanyak 20% memilih ragu-ragu. Delapan responden atau
sebanyak 32% memilih setuju dan sebelas responden atau sebanyak 44%
memilih sangat setuju terkait keterampilan menulis teks deskripsi. Alasan
responden memilih sangat setuju dan setuju karena menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang sulit untuk dikuasai. Menulis teks deskripsi
membutuhkan gagasan pikiran dan pengetahuan tentang objek yang konkrit
sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.
Gambar 4. 2 Hasil Kuesioner mengenai Keterampilan Menulis
Teks Deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
a. Hasil Analisis Kuesioner
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk memastikan bahwa instrumen yang
digunakan mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur. Untuk mengukur
validitas instrumen penerapan media vlog (video blog) dalam pembelajaran
menulis teks deskripsi dilakukan dengan validitas isi dan validitas konstruk.
Validitas Isi
Digunakan untuk mengukur sejauh mana isi instrumen mencangkup
tujuan dengan keseluruhan materi yang bersangkutan. Validator memberi saran
perbaikan pada RPP kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bagian
pendahuluan dibuat lebih menarik, tujuan harus disesuaikan dengan komponen
pembelajaran, dan RPP untuk pertemuan kesatu dan kedua harus dipisah.
Sedangkan untuk pedoman observasi pelaksanaan dan instrumen kuesioner,
validator memberi saran untuk memperbaiki indikator yang ada disesuaikan
dengan penilaian kualitas pada komponen penerapan media vlog (video blog).
Kesimpulan dari hasil validasi isi yaitu instrumen layak digunakan dengan revisi
sesuai saran.
Validitas Konstruk
Validitas kontruk diperoleh dengan melakukan analisis butir pernyataan.
Dalam penelitian ini, validitas konstruk dilakukan dengan cara mencari validitas
per item dari pernyataan media vlog (video blog) dan keterampilan menulis teks
deskripsi. Pengujian ini menggunakan uji validitas Pearson Product Moment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dengan menggunakan prinsip mengkorelasikan antara masing-masing skor item
kuesioner dengan skor total jawaban responden. Berikut deskripsi dari hasil
analisis validitas konstruk.
Tabel 4. 1 Uji Validitas Media Vlog (Video Blog)
No Item rhitung rtabel 5% (25) Sig. Kriteria
1 0,617 0,396 0,001 Valid
2 0,920 0,396 0,000 Valid
3 0,918 0,396 0,000 Valid
4 0,897 0,396 0,000 Valid
5 0,617 0,396 0,001 Valid
6 0,600 0,396 0,002 Valid
7 0,602 0,396 0,001 Valid
8 0,920 0,396 0,000 Valid
9 0,918 0,396 0,000 Valid
10 0,897 0,396 0,000 Valid
11 0,286 0,396 0,186 Tidak Valid
12 0,920 0,396 0,000 Valid
13 0,617 0,396 0,001 Valid
14 0,565 0,396 0,003 Valid
15 0,920 0,396 0,000 Valid
16 0,617 0,396 0,001 Valid
17 0,920 0,396 0,000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel media vlog (video blog)
dengan menggunakan rumus Pearson Product Moments dapat disimpulkan
bahwa dari 17 item kuesioner, sebanyak 16 item dinyatakan valid karena nilai
rhitung > rtabel. Sedangkan 1 item (nomor 11) dinyatakan tidak valid karena nilai
rhitung < rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Keterampilan Menulis Teks Deskripsi
No Item rhitung rtabel 5% (25) Sig. Kriteria
1 0,606 0,396 0,001 Valid
2 0,931 0,396 0,000 Valid
3 0,606 0,396 0,001 Valid
4 0,606 0,396 0,001 Valid
5 0,606 0,396 0,001 Valid
6 0,931 0,396 0,000 Valid
7 0,931 0,396 0,000 Valid
8 0,931 0,396 0,000 Valid
9 0,931 0,396 0,000 Valid
10 0,931 0,396 0,000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel keterampilan menulis teks
deskripsi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moments dapat
disimpulkan bahwa dari 10 item kuesioner, semua item dinyatakan valid karena
nilai rhitung > rtabel.
2. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas digunakan untuk menguji dan mengetahui derajat
keajegan suatu alat ukur (kuesioner). Pengujian ini menggunakan Cronbach’s
Alpha. Reliabilitas suatu konstruk pada variabel dikatakan baik jika memiliki
nilai Cronbach Alpha > 0,60. Namun jika sebaliknya nilai Cronbach Alpha ≤
0,60 maka item variabel tidak reliabel. Berikut deskripsi hasil uji realibilitas.
Tabel 4. 3 Tabel Hasil Uji Realibilitas Penerapan Media Vlog (Video Blog)
Variabel Nilai
Cronbach’s Alpha
Nilai
Alpha Keterangan Interpretasi
Media
Vlog
0,956 0,60 Reliabel Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada variabel media vlog (video blog)
dengan menggunakan Cronbach’s Alpha diperoleh nilai sebesar 0,956, karena
nilai tersebut > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tentang
pernyataan penereapan media vlog (video blog) dinyatakan reliabel.
Tabel 4. 4 Tabel Hasil Uji Realibilitas Keterampilan Menulis Teks Deskripsi
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada variabel keterampilan menulis teks
deskripsi dengan menggunakan Cronbach’s Alpha diperoleh nilai sebesar 0,956,
karena nilai tersebut > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tentang
pernyataan keterampilan menulis teks deskripsi dinyatakan reliabel.
4.1.2 Efektivitas Media Vlog (Video Blog)
Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah peserta didik kelas VII
SMP X di Kabupaten Sidoarjo tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 97 peserta
didik. Populasi terdiri dari empat kelas yang memiliki tingkat prestasi yang sama.
Sampel terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Kelompok eksperimen subjek berjumlah 25 peserta didik dan kelompok
kontrol berjumlah 25 peserta didik dengan rincian sebagai berikut.
Variabel Nilai
Cronbach’s Alpha
Nilai
Alpha Keterangan Interpretasi
Keterampilan
Menulis
0,945 0,60 Reliabel Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Kelompok L P Jumlah
Eksperimen 14 11 25
Kontrol 12 13 25
Total 50
Teknik pengambilan data menggunakan 1) pre-test dan post-test pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang digunakan untuk mengetahui
adanya perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi, 2) kuesioner yang
diberikan kepada kelompok eksperimen berisi pernyataan-pernyataan mengenai
indikator untuk variabel media vlog (video blog) dan variabel kemampuan
menulis teks deskripsi. Kuesioner digunakan untuk mengetahui proses penerapan
media vlog (video blog) pada kelompok eksperimen. Pengambilan data di
lapangan dilakukan mulai bulan Juli-Agustus 2020.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan uji prasyarat meliputi
uji normalitas dan uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan
software SPSS 21 dan Microsoft Excel 2019. Berdasarkan hasil analisis
deskriptif, didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 4. 5 Hasil Analisis Deskriptif Statistik Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan tabel hasil analisis deskriptif statistik, dapat dilihat bahwa
jumlah subjek penelitian berjumlah 25 orang pada masing-masing kelompok.
Kelompok eksperimen diperoleh dari nilai pre-test mendapat skor minimal 58
dan skor maksimal 76 dengan nilai rata-rata 67,96. Nilai post-test kelompok
eksperimen mendapat skor minimal 80 dan skor maksimal 100 dengan nilai rata-
rata 90,08. Sedangkan nilai pre-test kelompok kontrol mendapat skor minimal
58 dan skor maksimal 75 dengan nilai rat-rata 67,76. Nilai post-test kelompok
kontrol mendapat skor minimal 75 dan skor maksimal 89 dengan nilai rata-rata
80.48. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, data penelitian
dikelompokan berdasarkan nilai tes kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
Tabel 4. 6 Hasil Nilai Pre-test Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Hasil Distibusi Data Pre-test Kelompok Eksperimen
Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 pada data sebelum
perlakuan (pre-test) pada kelompok eksperimen didapat jumlah sampel yang
valid 25, skor rerata (mean) = 67,96, nilai tengah (median) = 69, simpangan baku
= 5,02, nilai minimum = 58 dan nilai maksimum = 76.
Gambaran mengenai hasil penelitian harus jelas yakni meliputi banyaknya
kategori kelas, range, dan kelas interval. Tabel distribusi frekuensi skor hasil
keterampilan menulis (pretest) kelompok eksperimen disusun menggunakan
rumus berikut:
Range = (skor maksimal-skor minimal) + 1
= (76-58) + 1
= 18 + 1
= 19
Banyaknya kategori kelas = 1 + 3,3 Log n
= 1+3,3 Log 25
= 4,3 + 1,4
= 5,7 dibulatkan menjadi 6
= banyaknya kategori kelas adalah 6
Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
= 19
6
= 3,1 dibulatkan menjadi 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Acuan dari penelitian ini adalah Sturges dengan ketetapan K= 1+ 3,33 log n.
Dimana n adalah banyaknya siswa. Dari ketentuan tersebut didapatkan
banyaknya kelas pada kelompok eksperimen adalah 6,1 dibulatkan menjadi 5,
sedangkan rangenya 19, dan interval kelas 3,1 dibulatkan menjadi 3. Distribusi
frekuensi hasil pretest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Eksperimen
No. Interval Frekuensi Persentase (%)
1. 58-60 2 8%
2. 61-63 4 16%
3. 64-66 5 20%
4. 67-69 3 12%
5. 70-72 7 28%
6. 73-76 4 16%
Jumlah 25 100%
Dari tabel 4.8 distribusi frekuensi pre-test kelompok eksperimen di atas
berjumlah 25 peserta didik. Dari tabel tersebut, diketahui peserta didik yang
memperoleh nilai tertinggi yaitu pada frekuensi 73-76 sebanyak 4 orang dengan
persentase 16%. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai terendah yaitu
pada frekuensi 58-60 ada 2 orang dengan persentase 8%. Daftar distribusi dapat
diperjelas menggunakan histogram untuk menggambarkan persebaran frekuensi
pada kelompok eksperimen. Histogram daftar distribusi dapat dilihat pada
gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Hasil Distibusi Data Pre-test Kelompok Kontrol
Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 pada data sebelum
perlakuan (pre-test) pada kelompok kontrol didapat jumlah sampel yang valid
Gambar 4. 3 Histogram Distribusi (Pre-test) Kelompok Eksperimen
Tabel 4. 8 Hasil Nilai Pre-test Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
25, skor rerata (mean) = 67,96, nilai tengah (median) = 68, simpangan baku =
5,04, nilai minimum = 58 dan nilai maksimum = 76.
Gambaran mengenai hasil penelitian harus jelas yakni meliputi banyaknya
kategori kelas, range, dan kelas interval. Tabel distribusi frekuensi skor hasil
keterampilan menulis (pretest) kelompok kontrol disusun menggunakan rumus
berikut:
Range = (skor maksimal-skor minimal) + 1
= (76-58) + 1
= 18 + 1
= 19
Banyaknya kategori kelas = 1 + 3,3 Log n
= 1+3,3 Log 25
= 4,3 + 1,4
= 5,7 dibulatkan menjadi 6
= banyaknya kategori kelas adalah 6
Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
= 19
6
= 3,1 dibulatkan menjadi 3
Acuan dari penelitian ini adalah Sturges dengan ketetapan K= 1+ 3,33 log n.
Dimana n adalah banyaknya siswa. Dari ketentuan tersebut didapatkan
banyaknya kelas pada kelompok kontrol adalah 6,1 dibulatkan menjadi 5,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
sedangkan rangenya 19, dan interval kelas 3,1 dibulatkan menjadi 3. Distribusi
frekuensi hasil pre-test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Pre-test Kelompok Kontrol
No. Interval Frekuensi Persentase (%)
1. 58-60 2 8%
2. 61-63 3 12%
3. 64-66 6 24%
4. 67-69 3 12%
5. 70-72 6 24%
6. 73-76 5 20%
Jumlah 25 100%
Dari tabel 4.9 distribusi frekuensi pre-test kelompok kontrol di atas
berjumlah 25 peserta didik. Dari tabel tersebut diketahui peserta didik yang
memperoleh nilai tertinggi yaitu pada frekuensi 73-76 ada 5 orang dengan
persentase 20%. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai terendah yaitu
pada frekuensi 58-60 ada 2 orang dengan persentase 8%. Daftar distribusi dapat
diperjelas menggunakan histogram untuk menggambarkan persebaran frekuensi
pada kelompok kontrol. Histogram daftar distribusi dapat dilihat pada gambar
4.4.
Gambar 4. 4 Histogram Distribusi (Pre-test) Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Hasil Distibusi Post-test Kelompok Eksperimen
Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 pada data sebelum
perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen didapat jumlah sampel yang
valid 25, skor rerata (mean) = 90,08, nilai tengah (median) = 90, simpangan baku
= 5,24, nilai minimum = 80 dan nilai maksimum = 100.
Gambaran mengenai hasil penelitian harus jelas yakni meliputi banyaknya
kategori kelas, range, dan kelas interval. Tabel distribusi frekuensi skor hasil
keterampilan menulis (post-test) kelompok eksperimen disusun menggunakan
rumus berikut:
Range = (skor maksimal-skor minimal) + 1
= (100-80) + 1
Tabel 4. 10 Hasil Nilai Post-test Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
= 20 + 1
= 21
Banyaknya kategori kelas = 1 + 3,3 Log n
= 1+3,3 Log 25
= 4,3 + 1,4
= 5,7 dibulatkan menjadi 6
= banyaknya kategori kelas adalah 6
Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
= 21
6
= 3,5 dibulatkan menjadi 4
Acuan dari penelitian ini adalah Sturges dengan ketetapan K= 1+ 3,33 log n.
Dimana n adalah banyaknya siswa. Dari ketentuan tersebut didapatkan
banyaknya kelas pada kelompok eksperimen adalah 5,7 dibulatkan menjadi 6,
sedangkan rangenya 21, dan interval kelas 3,5 dibulatkan menjadi 4. Distribusi
frekuensi hasil post-test pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. 11 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Eksperimen
No. Interval Frekuensi Persentase (%)
1. 80-83 3 12%
2. 84-87 3 12%
3. 88-91 10 40%
4. 92-95 6 24%
5. 96-100 3 12%
Jumlah 25 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Dari tabel 4.11 distribusi frekuensi post-test kelompok eksperimen di atas
berjumlah 25 peserta didik. Dari tabel tersebut diketahui peserta didik yang
memperoleh nilai tertinggi yaitu pada frekuensi 96-100 sebanyak 3 orang dengan
persentase 12%. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai terendah yaitu
pada frekuensi 80-83 ada 3 orang dengan persentase 12%. Daftar distribusi dapat
diperjelas menggunakan histogram untuk menggambarkan persebaran frekuensi
pada kelompok eksperimen. Histogram daftar distribusi dapat dilihat pada
gambar 4.5.
Gambar 4. 5 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hasil Distibusi Post-test Kelompok Kontrol
Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 21 pada data sebelum
perlakuan (post-test) pada kelompok kontrol didapat jumlah sampel yang valid
25, skor rerata (mean) = 80,48, nilai tengah (median) = 80, simpangan baku =
3,86, nilai minimum = 75 dan nilai maksimum = 89.
Gambaran mengenai hasil penelitian harus jelas yakni meliputi banyaknya
kategori kelas, range, dan kelas interval. Tabel distribusi frekuensi skor hasil
keterampilan menulis (post-test) kelompok kontrol disusun menggunakan rumus
berikut:
Range = (skor maksimal-skor minimal) + 1
= (89-75) + 1
= 14 + 1
Tabel 4. 12 Hasil Nilai Post-test Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
= 15
Banyaknya kategori kelas = 1 + 3,3 Log n
= 1+3,3 Log 25
= 4,3 + 1,4
= 5,7 dibulatkan menjadi 6
= banyaknya kategori kelas adalah 6
Interval = 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
= 15
6
= 2,5 dibulatkan menjadi 3
Acuan dari penelitian ini adalah Sturges dengan ketetapan K= 1+ 3,33 log n.
Dimana n adalah banyaknya siswa. Dari ketentuan tersebut didapatkan
banyaknya kelas pada kelompok kontrol adalah 5,7 dibulatkan menjadi 6,
sedangkan rangenya 15, dan interval kelas 2,5 dibulatkan menjadi 3. Distribusi
frekuensi hasil post-test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 13 Distribusi Frekuensi Post-test Kelompok Kontrol
No. Interval Frekuensi Persentase (%)
1. 75-77 5 20%
2. 78-80 10 40%
3. 81-83 5 20%
4. 84-86 3 12%
5. 87-89 2 8%
Jumlah 25 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Dari tabel 4.13 distribusi frekuensi post-test kelompok kontrol di atas
berjumlah 25 peserta didik. Dari tabel tersebut diketahui peserta didik yang
memperoleh nilai tertinggi yaitu pada frekuensi 87-89 sebanyak 2 orang dengan
persentase 8%. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai terendah yaitu
pada frekuensi 75-77 ada 5 orang dengan persentase 20%. Daftar distribusi dapat
diperjelas menggunakan histogram untuk menggambarkan persebaran frekuensi
pada kelompok kontrol. Histogram daftar distribusi dapat dilihat pada gambar
4.6.
a. Hasil Analisis Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya data
masing-masing variabel. Variabel yang dimaksud adalah kedua variabel yang
diteliti yaitu media vlog (video blog) dan kemampuan menulis teks deskripsi.
Teknik yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah Kolmogorov-Smirnov.
Gambar 4.6 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Kontrol
Gambar 4. 6 Histogram Distribusi (Post-test) Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 21 diperoleh angka
probalitias atau Asym. Sig. (2-tailed). Nilai yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian pada uji
Kolmogorov Smirnov Test yaitu;
1. Jika asymp sig. pada output Kolmogorov Smirnov > 0,05, maka data
terdistribusi normal.
2. Jika asymp sig. pada output Kolmogorov Smirnov < 0,05, maka data
terdistribusi tidak normal.
Berdasarkan pada pedoman tersebut, maka hasil uji normalitas dari
masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov Test terlihat bahwa nilai signifikansi untuk pre-test kelompok
eksperimen sebesar 0.200, post-test kelompok eksperimen sebesar 0.178.
Analisis selanjutnya adalah pre-test kelompok kontrol sebesar 0.165, post-test
kelompok kontrol sebesar 0.154 karena nilai signifikansi yang dihasilkan pada
Tabel 4. 14 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Menulis Teks Deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
masing-masing variabel lebih besar dari α=0.05 (p>0.05) maka dapat
disimpulkan bahwa sebaran masing-masing variabel dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah
populasi memiliki varian yang sama atau berbeda. Pengujian homogenitas
dilakukan dengan bantuan SPSS versi 21. Uji homogenitas dapat dilihat dari nilai
signifikansinya, jika sig. > alpha 0,05 maka kedua kelompok memiliki varian
yang sama atau homogen, namun jika sebaliknya maka kedua kelompok tidak
memiliki varian yang sama atau tidak homogen. Hasil uji homogenitas varians
dapat dilihat pada tabel berikut.
Berdasarkan tabel hasil pre-test di atas menunjukkan bahwa data
memiliki nilai mean sig. sebesar 0,937 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data mengenai nilai pre-test kemampuan menulis teks deskripsi antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama atau
homogen.
Tabel 4. 15 Hasil Pre-test Uji Homogenitas Varians
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Berdasarkan tabel hasil post-test di atas menunjukkan bahwa data
memiliki nilai mean sig. sebesar 0,297 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data mengenai nilai post-test kemampuan menulis teks deskripsi antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama
atau homogen.
b. Hasil Analisis Uji Hipotesis
Analisis pengujian hipotesis efektivitas media vlog (video blog) terhadap
peningkatan hasil keterampilan menulis teks deskripsi antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan uji Independent Sample t
test. Pengujian hipotesis ditentukan dengan cara uji Independent Sample t test.
Data uji Independent Sample t test diperoleh dari nilai pre-tes dan post-test dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya, dilakukan uji gain
score yang bertujuan untuk mengetahui selisih antara nilai post-test dan pre-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut deskripsi dari hasil analisis
uji hipotesis.
Tabel 4. 16 Hasil Post-test Uji Homogenitas Varians
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
1. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis menggunakan uji
Independent Sample t test. Uji beda ini dilakukan karena variabel media vlog
(video blog) dan kemampuan menulis teks deskripsi merupakan data yang
berdistribusi normal dan memiliki varian yang sama atau homogen. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut telah memenuhi syarat pengujian
Independent Sample t test. Data yang digunakan dalam uji ini adalah data yang
berdistribusi normal yaitu data nilai pre-test dan post-test pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis pre-test dan post-test ini
digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan peningkatan kemampuan
menulis teks deskripsi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Oleh
sebab itu akan dilihat apakah ada perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi
sebelum dilakukan treatment pada kelompok eksperimen dengan
membandingkan nilai pre-test dari kedua kelompok. Adapun hipotesa
operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tidak terdapat perbedaan dalam nilai pre-test antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Rumusan statistik untuk uji hipotesa penelitian
adalah:
H0: nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti
tidak ada perbedaan rata-rata hasil nilai pre-test pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Ha: nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
ada perbedaan rata-rata hasil nilai pre-test pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Terdapat perbedaan nilai post-test antara kelompok eksperimen yang
menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol tanpa
menggunakan media vlog (video blog). Rumusan statistik untuk uji hipotesa
penelitian adalah:
H0: nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti
tidak ada perbedaan rata-rata hasil nilai post-test pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Ha: nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
ada perbedaan rata-rata hasil nilai post-test pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil pre-test uji independent sample t test menggunakan
nilai equal variances assumed diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,889 > 0,05.
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka
Tabel 4. 17 Hasil Pre-test Uji Independent Samples t-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata hasil
kemampuan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki kemampuan yang sama dalam menulis teks deskripsi.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif hasil pre-test uji independent sample
t test diperoleh nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen diperoleh nilai
sebesar 67,96. Sedangkan nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol diperoleh
nilai sebesar 67,76. Artinya, tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kata lain, antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang sama dalam
menulis teks deskripsi.
Tabel 4. 18 Hasil Rata-rata Pre-test Kelompok Eksperimen dan Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Berdasarkan hasil post-test uji independent sample t test menggunakan
nilai Equal variances assumed diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 <
0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti cukup bukti untuk menolak
hipotesis null bahwa nilai post-test kelompok eksperimen lebih tinggi dari
kelompok kontrol. Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol memiliki kemampuan yang berbeda dalam menulis teks deskripsi. Hal
ini disebabkan karena penggunaan media vlog (video blog) berpengaruh terhadap
hasil kemampuan menulis teks deskripsi.
Tabel 4. 19 Hasil Post-test Uji Independent Samples t Test
Tabel 4. 20 Hasil Rata-rata Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Berdasarkan hasil statistik deskriptif hasil post-test uji independent
sample t test diperoleh nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen diperoleh
nilai sebesar 90,08. Sedangkan nilai rata-rata post-test kelompok kontrol
diperoleh nilai sebesar 80,48. Artinya, nilai rata-rata dari kelompok eksperimen
yang menggunakan media vlog (video blog) lebih besar daripada nilai rata-rata
kelompok kontrol yang tidak menggunakan media. Dengan demikan, dapat
disimpulkan bahwa media vlog (video blog) berpengaruh terhadap hasil
kemampuan menulis teks deskripsi.
2. Uji Gain Score
Uji gain score dilakukan untuk mengetahui selisih antara nilai post-test
dan pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji N-gain score dapat
digunakan ketika ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai post-test
kelompok eksperimen dan nilai post-test kelompok kontrol melalui uji
independent sample t test. Berikut hasil perhitungan uji N-gain score.
Tabel 4. 21 Hasil Pengujian Nilai Gain Score
Hasil Pengujian Nilai Gain Score
No. Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
1 68 20
2 66.67 16.67
3 66.67 65.71
4 70.83 25
5 84.38 37.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
6 81.58 34.21
7 70 45
8 94.87 43.59
9 60 63.33
10 51.43 57.14
11 74.07 7.41
12 20 28
13 85.71 42.86
14 60 26.67
15 68.75 21.88
16 35.48 22.58
17 100 52.38
18 62.86 42.86
19 60 43.33
20 71.43 48.57
21 66.67 50
22 57.14 42.86
23 63.16 52.63
24 64.29 42.86
25 100 20
Rata-rata 68.1596 38.1216
Minimal 20 7.41
Maksimal 100 65.71
Berdasarkan hasil perhitungan uji N-gain score tersebut, menunjukkan
bahwa nilai rata-rata N-gain score untuk kelompok yang menerapkan media vlog
(video blog) adalah sebesar 68,1596 atau 68,15% termasuk dalam kategori cukup
efektif. Dengan nilai N-gain score minimal 20% dan maksimal 100%. Sementara
untuk rata-rata N-gain score untuk kelompok kontrol yang tidak menerapkan
media adalah sebesar 38,1216 atau 38,12% termasuk dalam kategori tidak
efektif. Dengan nilai N-gain score minimal 7,41% dan maksimal 65,71% maka
dapat disimpulkan bahwa penerapan media vlog (video blog) cukup efektif untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
meningkatkan hasil kemampuan menulis teks deskripsi. Sementara pembelajaran
tanpa menggunakan media tidak efektif untuk meningkatkan hasil kemampuan
menulis teks deskripsi. Untuk mengetahui frekuensi dan persentase nilai gain
score pada kelompok eksperimen dilakukan pengujian efektivas nilai gain score
dengan hasil sebagai berikut.
Berdasarkan analisis data di atas, diketahui bahwa pada kelompok
eksperimen ada 2 peserta didik atau sebanyak 8% peserta didik yang
mendapatkan nilai gain score < 40% dengan kategori tidak efektif. 1 peserta didik
atau sebanyak 4% peserta didik yang mendapat nilai N-gain score 40-55%
dengan kategori kurang efektif. 16 peserta didik atau sebanyak 64% peserta didik
yang mendapat N-gain score 56-75% dengan kategori cukup efektif, dan 6
peserta didik atau sebanyak 24% peserta didik mendapat N-gain score > 76%
dengan kategori efektif. Berdasarkan deskripsi tersebut, hasil analisis efektivitas
nilai N-gain score dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.
Tabel 4. 22 Hasil Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Berdasarkan analisis data di atas, diketahui bahwa pada kelompok kontrol
ada 11 peserta didik atau sebanyak 44% peserta didik yang mendapatkan nilai
gain score < 40% dengan kategori tidak efektif. 10 peserta didik atau sebanyak
40% peserta didik yang mendapat nilai n gain score 40-55% dengan kategori
kurang efektif. 4 peserta didik atau sebanyak 16% peserta didik yang mendapat
nilai gain score 56-75% dengan kategori cukup efektif, dan tidak ada peserta
didik atau sebanyak 0% yang mendapat nilai gain score > 76% dengan kategori
Gambar 4. 7 Diagram Batang Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok
Eksperimen
Tabel 4. 23 Hasil Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
efektif. Berdasarkan deskripsi tersebut, hasil analisis efektivitas nilai n gain score
dalam bentuk diagram batang adalah sebagai berikut.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Proses Penerapan Media Vlog (Video Blog)
Pembelajaran menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen
menerapkan media vlog (video blog) yang telah dikembangkan pada penelitian
sebelumnya. Proses pembelajaran berorientasi pada kurikulum 2013 dan
disesuaikan dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Waktu
pelaksanaan pada tiap pertemuan yaitu 2x40 menit. Proses pembelajaran
dilakukan seccara daring (dalam jaringan) dikarenakan masa pandemi Covid-19.
Pembelajaran dilakukan oleh peneliti sendiri sekaligus guru bahasa Indonesia
Gambar 4. 8 Diagram Batang Pengujian Efektivitas Nilai Gain Score Kelompok
Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
selama dua kali pertemuan dengan sub materi yang berbeda. Pelaksanaan
pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan media vlog (video blog)
Proses penerapan media vlog (video blog) terlihat dalam sintak pembelajaran
yang dibagi menjadi tiga kegiatan utama yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Kegiatan awal berisi salam, berdoa, pengondisian kelas,
mempresensi kehadiran peserta didik, serta pemberian apresepsi sebelum proses
pembelajaran. Penerapan vlog (video blog) dilakukan pada tahap kegiatan inti
untuk memberikan materi otentik sekaligus sebagai bahan untuk diskusi dalam
pembelajaran. Selain itu, vlog (video blog) juga digunakan untuk memberikan
penugasan terkait menulis keterampilan teks deskripsi. Kegiatan penutup berisi
penarikan kesimpulan dari proses pembelajaran, menginformasikan pertemuan
selanjutnya, dan ditutup dengan berdoa. Adapun proses penerapan media vlog
(video blog) adalah sebagai berikut.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada Rabu, 22 Juli 2020 pukul 10.00-
11.20 WIB. Guru memberikan pre-test berupa soal esai dengan durasi
pengerjaan 15 menit. Setelah itu, guru memberikan penjelasan materi tentang
mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi. Proses pembelajaran diawali
dengan apresepsi tentang beberapa objek wisata yang ada di Indonesia.
Kemudian guru melakukan tanya-jawab bersama peserta didik. Setelah itu,
peserta didik diminta untuk membaca teks deskripsi yang ada pada modul,
kemudian menjawab soal latihan. Setelah melakukan kegiatan tersebut, guru
membahas soal latihan bersama dengan peserta didik. Diakhir pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
guru memberikan simpulan atas pembelajaran hari ini dan memberikan informasi
terkait pertemuan selanjutnya.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu, 29 Juli 2020 pukul 10.00-
11.20 WIB. Pada pertemuan ini, sub materi yang dipelajari adalah struktur dan
ciri kebahasaan teks deskripsi. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah
mengulas kembali tentang pembelajaran sebelumnya, kemudian guru
menjelaskan materi tentang struktur dan ciri bahasa teks deskripsi dan langkah
menulis paragraf deskripsi. Setelah menjelaskan materi, guru menggunakan
media vlog (video blog) dalam pembelajaran kali ini. Vlog (video blog) dengan
judul “Jelajah Jogja” memuat tentang empat wisata yang ada di Yogyakarta,
antara lain Situs Warungboto, Soto Bathok Mbah Katro – Sambisari, Candi
Ratuboko, dan Festival ArtJog#10 dengan durasi kurang lebih 11 menit.
Penerapan vlog (video blog) dilakukan untuk memberikan materi otentik
mengenai teks deskripsi yang disampaikan secara lisan sekaligus sebagai bahan
untuk diskusi dalam pembelajaran. Selain itu, vlog (video blog) juga digunakan
untuk memberikan penugasan terkait menulis keterampilan teks deskripsi.
Menurut Barton and Lee (2013), Media vlog (video blog) yang
digunakan merupakan perkembangan pendekatan multimodalitas yang dapat
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berlatih belajar berbahasa
meliputi berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan, serta menunjang
untuk pembelajaran secara mandiri. Dalam proses penerapan vlog (video blog)
pada kelompok eksperimen, peserta didik diajarkan untuk berlatih menyimak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
suatu informasi, menulis poin-poin penting dari objek yang dideskripsikan, dan
mengungkapkan hasil temuan dari tayangan vlog (video blog) yang telah
diterapkan sebelumnya. Proses penerapan media vlog (video blog) diterapkan
pada kegiatan inti dan dilakukan secara daring (dalam jaringan) dengan
menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Media vlog (video blog) merupakan
konten berbasis teknologi yang efisien dan efektif untuk membantu pembelajar
dalam belajar bahasa (British Council, 2018). Berdasarkan pendapat tersebut,
penerapan media vlog (video blog) dalam pembelajaran di kelas mampu untuk
membantu pembelajar dalam belajar bahasa secara efektif dan juga efisien.
Menurut Lien (2012) daya tarik sebuah vlog dilihat dari konten yang
menyenangkan untuk menarik lebih banyak penonton. Setelah menyaksikan vlog
(video blog) peserta didik sangat tertarik dan antusias dalam proses
pembelajaran. Respon tersebut membuktikan bahwa konten vlog (video blog)
memiliki daya tarik tersendiri bagi peserta didik. Berbeda dengan proses
pembelajaran pada kelompok kontrol yang tidak menggunakan media. Pada
kelompok kontrol, proses pembelajaran berjalan seperti biasa, tidak ada inovasi
yang terbaru. Hal ini membuat peserta didik tidak antusias mengikuti
pembelajaran. Terlihat dari setengah jumlah peserta didik mematikan kamera
saat proses pembelajaran dan tidak merespon ketika sesi tanya-jawab
berlangsung. Selain itu, peserta didik juga kesulitan memahami materi
pembelajaran karena tidak ada media yang membantu mereka dalam proses
belajar secara daring. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
penerapan vlog (video blog) pada kelompok eksperimen yang digunakan untuk
memberikan materi secara otentik mengenai teks deskripsi sekaligus menjadi
bahan diskusi dan penugasan, merupakan salah satu cara untuk melatih peserta
didik meningkatkan keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan
literasi digital dan kreativitas, khususnya dalam keterampilan menulis teks
deskripsi.
Kegiatan selanjutnya guru memberikan post-test berupa satu soal esai
dengan durasi pengerjaan 15 menit. Setelah pemberian post-test, guru dan peserta
didik berdiskusi tentang vlog (video blog) dan membahas tentang hasil karangan
peserta didik, tentunya dikaitkan dengan materi yang telah dijelaskan
sebelumnya. Setelah menerapkan media vlog (video blog) dalam proses
pembelajaran inti, peserta didik mampu menyerap aneka informasi melalui
kegiatan membaca, menyimak, menulis, dan berbicara dalam waktu sekaligus.
Kegiatan terakhir dalam pertemuan ini yaitu peserta didik diminta untuk mengisi
kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari indikator tentang media vlog (video blog)
dengan 15 pernyataan tentang media vlog (video blog) dan 10 pernyataan tentang
menulis teks deskripsi. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta
didik dalam proses pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menggunakan
media vlog (video blog). Berikut pembahasan mengenai hasil kuesioner yang
diperoleh dari 25 responden di kelas 7.3 SMP X di Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan hasil kuesioner mengenai media vlog (video blog)
diketahui mayoritas responen atau sebelas responden sebanyak 44% memililh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
sangat setuju dan setuju terkait penerapan media vlog (video blog) yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Alasan responden memilih sangat setuju
dan setuju karena media vlog (video blog) menampilkan objek wisata yang
disajikan melalui teknik rekam dan foto. Media vlog (video blog) merupakan
salah satu variasi media yang dikemas dalam bentuk video dan menceritakan
tentang destinasi wisata yang menarik. Sehingga membuat proses pembelajaran
lebih interaktif, menyenangkan, jelas, dan menarik. Hasil ini sesuai dengan
pendapat Wuarlela (2020) yang menyatakan bahwa pemilihan media yang
bervariasi dapat membuat pembelajaran menjadi berkualitas, menarik, dan tidak
membosankan, serta dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta
didik. Selain itu, penerapan media vlog (video blog) lebih efisien dalam waktu
dan tenaga pada saat proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Naz & Akbar (2010), yaitu media pembelajaran merupakan sarana untuk
mengirimkan pesan dalam perspektif pembelajaran kepada peserta didik dan
bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang efektif. Media vlog (video blog)
juga membantu peserta didik dalam menyerap informasi lebih mendalam serta
membantu dalam meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi.
Sedangkan, mengenai hasil kuesioner keterampilan menulis deskripsi
mayoritas atau sebanyak delapan responden (32%) memilih setuju dan sebelas
responden (44%) memilih sangat setuju terkait keterampilan menulis teks
deskripsi. Alasan responden memilih sangat setuju dan setuju karena menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sulit untuk dikuasai. Menulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
teks deskripsi membutuhkan gagasan pikiran dan pengetahuan tentang objek
yang konkrit sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud oleh penulis.
Kegiatan menulis dapat mengembangkan kecerdasan, daya inisiatif, dan
kreativitas. Menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan
peserta didik dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan
informasi tentang teks deskripsi. Berdasarkan deskripsi mengenai hasil kuesioner
keterampilan menulis teks deskripsi, hasil yang didapat sejalan dengan pendapat
Graves (1978 dalam Yunus, 2014) mengenai manfaat menulis yaitu 1) menulis
dapat mengembangkan kecerdasan, 2) menulis dapat mengembangkan daya
inisiatif dan kreativitas, 3) menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan
keberanian, 4) menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan
dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi.
Dalam penelitian ini, dengan meningkatkan kemampuan menulis teks
deskripsi diharapkan peserta didik mampu mendapatkan manfaat-manfaat seperti
yang sudah dipaparkan. Penerapan media vlog (video blog) dalam proses
pembelajaran merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi. Media vlog (video blog) yang
digunakan memuat mengenai beberapa objek wisata yang ada di Yogyakarta dan
disajikan dalam bentuk visual yang menarik, sehingga peserta didik dapat
menambah referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar.
Penerapan media vlog (video blog) dalam pembelajaran menulis teks deskripsi
dapat diartikan sebagai keberhasilan yang dicapai setelah terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
implementasi yang dapat dilihat dari keberhasilan jumlah peserta didik yang
mampu menyelesaikan, menguasai tiap-tiap indikator kompetensi atau mencapai
tujuan pembelajaran menulis teks deskripsi.
4.2.2 Efektivitas Media Vlog (Video Blog)
Media vlog (video blog) merupakan media yang efektif digunakan dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi. Media vlog (video blog) yang digunakan
memuat mengenai beberapa objek wisata yang ada di Yogyakarta dan disajikan
dalam bentuk visual yang menarik, sehingga peserta didik dapat menambah
referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar. Untuk
mengetahui efektivitas penerapan media vlog (video blog) diketahui melalui hasil
kemampuan menulis teks deskripsi dengan jumlah subjek penelitian berjumlah
25 orang pada masing-masing kelompok. Dalam penelitian ini, tes kemampuan
menulis dibagi menjadi dua yaitu pemberian pre-test dan post-test pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hasil nilai pre-test pada kelompok eksperimen memperoleh nilai rata-rata
sebesar 67,96 dengan skor minimal 58 dan skor maksimal 76. Berdasarkan
distribusi frekuensi pre-test kelompok eksperimen, peserta didik yang
memperoleh nilai terendah pada interval nilai 58-60 ada 2 orang dengan
persentase sebesar 8% sedangkan nilai tertinggi pada interval nilai 73-76 ada 4
orang dengan persentase 16%. Sedangkan hasil nilai pre-test kelompok kontrol
memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,76 dengan skor minimal 58 dan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
maksimal 75. Berdasarkan distribusi frekuensi pre-test kelompok kontrol,
peserta didik yang memperoleh nilai terendah pada interval nilai 58-60 ada 2
orang dengan persentase sebesar 8%. Sedangkan nilai tertinggi pada interval nilai
73-76 ada 5 orang dengan persentase 20%.
Pada hasil uji normalitas dari hasil pre-test menunjukan bahwa kedua
kelompok berdistribusi normal yaitu sebesar 0,200 untuk kelompok eksperimen
dan 0,165 untuk kelompok kontrol. Setelah diberikan perlakuan yaitu
menggunakan media vlog (video blog) pada kelompok eksperimen, diperoleh
nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen sebesar 90,08 dengan skor minimal
80 dan skor maksimal 100. Berdasarkan distribusi frekuensi, post-test kelompok
eksperimen, peserta didik yang memperoleh nilai terendah pada interval 80-83
ada 3 orang dengan persentase sebesar 12%. Nilai tertinggi pada interval nilai
96-100 ada 3 orang dengan persentase 12%. Sedangkan pada kelompok kontrol
hasil nilai post-test memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,48 dengan skor
minimal 75 dan skor maksimal 89. Berdasarkan distribusi frekuensi post-test
kelompok kontrol, peserta didik yang memperoleh nilai terendah pada interval
nilai 75-77 ada 5 orang dengan persentase sebesar 20%. Nilai tertinggi pada
interval nilai 87-89 ada 2 orang dengan persentase 8%.
Berdasarkan deskripsi di atas, tampaklah bahwa hasil nilai rerata
kelompok eksperimen lebih besar daripada nilai rerata kelompok kontrol. Pada
tabel uji t diperoleh nilai signifikansi hasil pre-test uji homogenitas
menunjukkan bahwa data memiliki nilai mean sig. sebesar 0,937 > 0,05,
sedangkan hasil post-test uji homogenitas sebesar 0,297 > 0,05. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
rumusan statistik untuk uji hipotesa penelitian nilai sig. > alpha 0,05 maka kedua
kelompok memiliki varian yang sama atau homogen, namun jika sebaliknya
maka kedua kelompok tidak memiliki varian yang sama atau tidak homogen.
Berdasarkan keputusan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa data mengenai
nilai kemampuan menulis teks deskripsi antara nilai pre-test dan post-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama
atau homogen.
Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan uji independent sample t
test, diketahui hasil pre-test uji independent sample t test diperoleh nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,889 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pre-test
kemampuan menulis teks deskripsi pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki kemampuan yang sama dalam menulis teks deskripsi. Berdasarkan
hasil statistik deskriptif hasil pre-test uji independent sample t test diperoleh nilai
rata-rata pre-test kelompok eksperimen diperoleh nilai sebesar 67,96. Sedangkan
nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol sebesar 67,76. Artinya, tidak terdapat
perbedaan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki
kemampuan yang sama dalam menulis teks deskripsi.
Selanjutnya, diketahui hasil post-test uji independent sample t test
menggunakan nilai Equal variances assumed diperoleh nilai Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
sebesar 0,000 > 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai post-test kemampuan menulis
teks deskripsi peserta didik antara kelompok eksperimen yang menerapkan
media vlog (video blog) dan kelompok kontrol yang tanpa menggunakan media.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif nilai post-test uji independent sample t test
diperoleh nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen sebesar 90,08.
Sedangkan nilai rata-rata post-test kelompok kontrol sebesar 80,48. Dengan
kondisi awal yang sama antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan
terjadi peningkatan nilai yang lebih baik pada kelompok eksperimen, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan menulis teks
deskripsi antara kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video
blog) dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media vlog (video blog).
Kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) mengalami
peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi lebih baik daripada kelompok
kontrol tanpa menggunakan media vlog (video blog).
Selanjutnya, untuk mengetahui peningkatan atau perbedaan skor yang
merupakan selisih antara skor, pre-test dan post-test dilakukan uji gain score.
Berdasarkan hasil perhitungan uji N-gain score menunjukkan bahwa nilai rata-
rata N-gain score untuk kelompok yang menerapkan media vlog (video blog)
adalah sebesar 68,1596 atau 68,15% termasuk dalam kategori cukup efektif.
Dengan nilai N-gain score minimal 20% dan maksimal 100%. Sementara untuk
rata-rata N-gain score untuk kelompok kontrol yang tidak menerapkan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
adalah sebesar 38,1216 atau 38,12% termasuk dalam kategori tidak efektif.
Dengan nilai N-gain score minimal 7,41% dan maksimal 65,71%.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
antara hasil kemampuan menulis teks deskripsi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan terdapat
perbedaan nilai menulis teks deskripsi antara kelompok eksperimen yang
menggunakan media vlog (video blog) dan kelompok kontrol tanpa
menggunakan media vlog (video blog) diterima. Hal tersebut diperkuat dengan
hasil analisis data yang menunjukan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih
besar daripada nilai rata-rata kelompok kontrol.
c. Hasil Observasi Lapangan
Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indera. Jenis observasi yang dilaksanakan
adalah observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat
dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Kegiatan
observasi dilakukan oleh peneliti selama proses kegiatan pembelajaran pada
kelompok eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) dan
kelompok kontrol tanpa menggunakan media. Observasi lapangan dilakukan dari
awal hingga akhir pembelajaran pada masing-masing kelompok.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kelompok eksperimen
diketahui bahwa saat proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan sudah sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah di buat oleh guru.
Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu, kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen
menggunakan media vlog (video blog) yang diterapkan pada kegiatan inti. Dalam
kegiatan inti peserta didik diajak untuk menonton media vlog (video blog) yang
berisi tentang beberapa objek wisata yang ada di Yogyakarta yang disajikan
secara runtut dan jelas. Tema yang dipilih dalam media vlog (video blog)
disesuaikan dengan materi pembelajaran. Bahasa yang digunakan dalam vlog
(video blog) efektif dan komunikatif sehingga peserta didik dapat mudah
mengikuti setiap konten yang ada dalam vlog (video blog). Saat proses
penerapan, kualitas tampilan gambar terlihat baik dan audio dalam vlog (video
blog) terdengar jelas.
Kegiatan lain yang dilakukan peserta didik adalah mengidentifikasi
informasi berupa data-data mengenai objek wisata yang ada dalam vlog (video
blog) dan menentukan satu topik mengenai objek wisata dalam vlog (video blog)
untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan deskripsi. Proses pembelajaran
berjalan dengan efeketif dan antusias. Peserta didik terlihat sangat menikmati
tayangan vlog (video blog) dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang berbagai
informasi. Hal ini terbukti ketika guru memberikan umpan balik di akhir
pembelajaran banyak peserta didik yang aktif memberikan kesan-kesan saat
menonton media vlog (video blog). Penggunaan media vlog (video blog) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
telah diterapkan pada kelompok eksperimen mempengaruhi peningkatan
keterampilan menulis teks deskripsi peserta didik.
Hasil pengamatan selanjutnya dilakukan pada kelompok kontrol diketahui
bahwa saat proses pembelajaran yang dilakukan juga sudah sesuai dengan
rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah di buat oleh guru. Kegiatan
pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir. Proses pembelajaran pada kelompok kontrol tanpa menggunakan
media vlog (video blog). Pada kelompok kontrol guru hanya menjelaskan materi
dengan teknik ceramah. Teknik yang digunakan membuat peserta didik menjadi
pasif dan tidak antusias saat mengikuti proses pembelajaran.
Proses pembelajaran pada kelompok kontrol terlihat sangat membosankan
karena komunikasi hanya terjadi satu arah saja. Penggunaan teknik ceramah juga
terlihat tidak efektif karena pada saat guru memberikan contoh mengenai objek
wisata tidak ada contoh konkrit yang dapat membuat peserta didik untuk
mengembangkan rasa ingin tahunya. Selain itu, ketika pemberian post-test
peserta didik kesulitan untuk menyampaikan gagasannya dalam bentuk karangan
deskriptif. Ketika dibandingkan dengan kelompok eksperimen hasil kemampuan
menulis peserta didik pada kelompok kontrol sangat berbeda dengan kelompok
eksperimen yang menggunakan media vlog (video vlog) sebagai media
pembelajaran teks deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Berdasarkan pengamatan lapangan yang telah dilakukan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, peneliti menemukan beberapa tantangan dan
kendala pada saat pengambilan data penelitian. Tantangan yang dialami yaitu
melaksanakan proses pembelajaran secara daring (dalam jaringan) di masa
pandemi. Proses pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan pengalaman
pertama bagi peneliti dan juga peserta didik. Peneliti harus mempersiapkan
materi, media vlog (video blog), dan penilaian yang akan dilakukan dengan baik.
Adapun kendala yang dialami yaitu memastikan ketersediaan jaringan internet
yang stabil, dan membantu peserta didik untuk beradaptasi dengan pembelajaran
daring (dalam jaringan) yang dilakukan. Keterbatasan kondisi yang dialami
karena masa pandemi tidak membuat semangat dan antusias peneliti serta peserta
didik berkurang. Justru dengan adanya pembelajaran daring (dalam jaringan)
penggunaan media yang inovatif seperti vlog (video blog) sangat dibutuhkan
peserta didik untuk membantu dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan menguraikan tiga hal, yaitu (1) simpulan, (2)
implikasi, dan (3) saran. Tuga hal tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.
5.1 Simpulan
1) Proses Penerapan Media Vlog (Video Blog)
Penerapan media vlog (video blog) dalam proses pembelajaran merupakan
salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis
teks deskripsi. Proses penerapan vlog (video blog) pada kelompok eksperimen
digunakan pada tahap kegiatan inti untuk memberikan materi secara otentik
mengenai teks deskripsi sekaligus menjadi bahan diskusi dan penugasan,
merupakan salah satu cara untuk melatih peserta didik meningkatkan
keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan literasi digital dan
kreativitas, khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi. Media vlog
(video blog) disajikan dalam bentuk visual yang menarik, sehingga peserta didik
dapat menambah referensi mengenai menulis teks deskripsi yang baik dan benar.
Proses pembelajaran berjalan dengan efeketif dan antusias. Peserta didik terlihat
sangat menikmati tayangan vlog (video blog) dan mengembangkan rasa ingin
tahu tentang berbagai informasi. Hal ini terbukti ketika guru memberikan umpan
balik di akhir pembelajaran banyak peserta didik yang aktif memberikan kesan-
kesan saat menonton media vlog (video blog). Penggunaan media vlog (video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
blog) yang telah diterapkan pada kelompok eksperimen mempengaruhi
peningkatan keterampilan menulis teks deskripsi peserta didik. Dengan
demikian, Proses penerapan vlog (video blog) pada kelompok eksperimen
digunakan pada tahap kegiatan inti untuk memberikan materi secara otentik
mengenai teks deskripsi sekaligus menjadi bahan diskusi dan penugasan,
merupakan salah satu cara untuk melatih peserta didik meningkatkan
keterampilan berbahasa, dan mengembangkan keterampilan literasi digital dan
kreativitas, khususnya dalam keterampilan menulis teks deskripsi.
2) Efektivitas Media Vlog (Video Blog) terhadap Peningkatan Hasil
Keterampilan Menulis Teks Deskripsi
Kemampuan menulis teks deskripsi pada peserta didik kelas VII SMP X
di Kabupaten Sidoarjo dilihat dari hasil pre-test uji independent sample t test
diperoleh nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen sebesar 67,96. Sedangkan
nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol sebesar 67,76. Artinya, tidak terdapat
perbedaan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Dengan kata lain, antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki
kemampuan yang sama dalam menulis teks deskripsi. Setelah diketahui bahwa
tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka
diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan media
vlog (video blog) sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah
itu, dari nilai post-test hasil uji independent sample t test kelompok eksperimen
diperoleh nilai sebesar 90,08 dengan nilai gain score 68,1596 atau sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
68,15% dengan kategori cukup efektif. Sedangkan nilai post-test dari kelompok
kontrol diperoleh nilai sebesar 80,48. Artinya, nilai rata-rata dari kelompok
eksperimen yang menggunakan media vlog (video blog) lebih besar daripada
nilai rata-rata kelompok kontrol yang tidak menggunakan media. Dengan
demikan, dapat disimpulkan bahwa media vlog (video blog) berpengaruh
terhadap hasil kemampuan menulis teks deskripsi.
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah diperoleh
mengenai penerapan media vlog (video blog) dan efektivitasnya dalam
pembelajaran menulis teks deskripsi maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan antara hasil kemampuan menulis teks deskripsi pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Hal tersebut diperkuat dengan hasil analisis
data yang menunjukan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar daripada
nilai rata-rata kelompok kontrol.
5.2 Implikasi
Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan media vlog (video blog)
efektif digunakan dalam proses pembelajaran menulis teks deskripsi. Oleh karena
itu, untuk meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi pada peserta didik
jenjang SMP, penerapan media vlog (video blog) dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif dan strategi penggunaan media oleh guru dalam pembelajaran
bahasa Indonesia materi teks deskripsi di sekolah, khususnya di SMP X
Kabupaten Sidoarjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
5.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi dari hasil penelitian, terdapat
beberapa saran dari peneliti dalam meningkatkan kemampuan menulis teks
deskripsi peserta didik yakni:
1) Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan untuk melakukan penelitian
serupa yang berkaitan dengan media pembelajaran pada jenjang SMP
yang berbeda. Penelitian mengenai media pembelajaran yang serupa
dapat diakses secara daring mengingat masa pandemi yang masih
berlangsung dan mengharuskan proses belajar mengajar dilaksanakan
secara daring. Selain itu, memastikan ketersediaan jaringan internet
yang stabil, dan membantu peserta didik untuk beradaptasi dengan
pembelajaran daring yang dilakukan.
2) Guru bahasa Indonesia SMP X di Kabupaten Sidoarjo dapat
menerapkan media-media interaktif untuk menunjang proses
pembelajaran daring seperti media vlog (video blog) dalam
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran
menulis teks deskripsi sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan
baik. Selain itu, guru harus memantau secara berkala keterlibatan
peserta didik dari awal sampai akhir selama pembelajaran daring,
sehingga tidak ada peserta didik yang tertinggal pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
3) Bagi peserta didik SMP X di Kabupaten Sidoarjo dapat terus
meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi karena dengan
menulis dapat membuka cakrawala pemikiran serta memperkaya
pengalaman pribadi khusus dalam mendeskripsikan sebuah objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
DAFTAR PUSTAKA
Alianto, D. (2017). Pengembangan Media Vlogging (Video Blogging) untuk
Pembelajaran Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas VII SMP Katolik
Yohanes Gabriel Pare-Kediri [Universitas Sanata Dharma].
Anderson, M. and Jiang, J. (2018). Teens, Social Media, and Technology 2018.
Pew Research Center: Internet and Technology. Di akses pada tanggal 23
Februari 2019.
Anitah, S. (2012). Media Pembelajaran. Yuma Pustaka.
Arikunto. (2018). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.
Azhar, A. (2011). Media Pembelajaran. Media Pembelajaran.
https://doi.org/media pembelajaran
Baldry, A. P., & Thibault, P. 2006. Multimodal Transcription and Text Analysis.
United Kingdom: Equinox. Publishing Ltd.
Barton, D. and Lee, C. (2013). Language Online: Investigating Digital Texts and
Practices. New York: Routledge.
Binkley, M., Erstad, O., Herman, J., Raizen, S., Ripley, M., Miller-Ricci, M., &
Rumble, M. (2014). Defining twenty-first century skills. In Assessment and
Teaching of 21st Century Skills.
Codreanu, T. and Combe, C. (2019). Vlogs, Video Publishing, and Informal
Language Learning. The Handbook of Informal Learning. Edited by Mark
Dressman & Randall William Sadler (2020), 153-168.
Combe, C., & Codreanu, T. (2016). Vlogging: a new channel for language
learning and intercultural exchanges. CALL Communities and Culture –
Short Papers from EUROCALL 2016, 2016(2016), 119–124.
Darmadi, K. (1996). Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk
Mahasiswa dan Calon Mahasiswa. Andi Yogyakarta.
Djatmika. (2018). Mengenal Teks dan Pembelajarannya. Pustaka Pelajar.
Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Edisi, 1(4), 104–
117.
Heinich, R., Molenda, M., Russell, J., & Smaldino, S. (2002). Instructional
Media And Technologies For Learning. (7th ed.). In Pearson Education.
Iedema, R. 2003. Multimodality, Resemiotization: Extending the Analysis of
Discourse as Multisemiotic Practice. Visual Comunication, 1-30.
Imawati, E. (2017). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Teks terhadap Kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Menulis Teks Deskriptif. Jurnal Online Universitas Galuh, 1(1), 53–63.
Jewitt, C. 2008. Multimodality and Literacy in School Classrooms. Review of
Research
in Education. 32(1), 241–267. doi:10.3102/0091732X07310586.
Kemp, Jerrold E. Dayton, D. K. (1985). Planning and producing instructional
media. Harper & Row Publishers, New York.
Kosasih, E. R. (2013). Mandiri Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII.
Erlangga.
Kress, G.R. (2003). Literacy in the New Media Age. Psychology Press.
Kress, G. & Van Leeuwen, T. 1996. Front Pages: (The Critical) Analysis of
Newspaper Layaout. In Bell, Allan. and Garret, Peter (Eds), Approaches to
Media Discourse. Oxford: Blackwell.
Kustandi, S. (2013). Media Pembelajaran; Manual dan Digital. Ghalia
Indonesia.
Lien, F. P. (2012). Communicative Acts and Identity Construction On Youtube
First‐ Person Vlogs: The Case of English‐ Speaking Teenagers.
Unpublished MPhil thesis. The Chinese University of Hong Kong.
Mahameruaji, J. N., Puspitasari, L., Rosfiantika, E., & Rahmawan, D. (2014).
Bisnis Vlogging dalam Industri Media Digital di Indonesia. 61–74.
Mahnun, N. (2012). Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah
Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). An-Nida’.
Mahsun. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks. PT
Rajagrafindo Persada.
Marwoto. (1987). Komposisi Praktis. Hanidia.
Mohammadi, N., Ghorbani, V., & Hamidi, F. (2011). Effects of e-learning on
language learning. Procedia Computer Science.
Muhammad Yunus, dkk. (2014). Menulis 1. Universitas Terbuka.
Munadi, Y. (2013). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Referensi.
Naz, A. A., & Akbar, R. A. (2010). Use of Media for Effective Instruction its
Importance : Some Consideration. Journal of Elementary Education, 18(1–
2), 35–40.
Nurfu’ad, F. E. (2013). Penggunaan Media Video Blogging (VLOGGING)
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (Penelitian Studi Kuasi Eksperimen Sekolah
Menengah Atas Negeri 1- Bandung) [Universitas Pendidikan Indonesia].
Nurhaidah, Yusrizal, I. S. (2017). Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media
Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SD
Negeri 16 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
FKIP Unsyiah, 2(2), 126–134.
Permanasari, D. (2017). Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat. JURNAL PESONA.
Sanaky, H. A. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Kaukaba
Dipantara.
Santyasa, I. W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. 1–23.
Semi, M. . (2007). Dasa-dasar Keterampilan Menulis. Angkasa.
Snelson, C. (2015). Vlogging about school on YouTube: An exploratory study.
New Media and Society.
Supardi, U. . (2013). Aplikasi Statistika dalam Konsep Penelitian Statistika yang
Lebih Komprehensif. PT. Prima Ufuk Semesta.
Suparno., M. Y. (2006). Keterampilan Dasar Menulis. Universitas Terbuka.
Suwandi. (n.d.). Tantangan Mewujudkan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia yang Efektif di Era Revolusi Industri 4.0. 28–31.
Syamsuar, & Reflianto. (2018). Pendidikan Dan Tantangan Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah
Teknologi Pendidikan, 2(2).
Syukur, I. A. (2014). Profesionalisme Guru dalam Mengimplementasikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Nganjuk - Teacher
Professionalism In Implementing Information And Communication
Technology Imam Abdul Syukur. 20, 200–210.
Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Angkasa.
Yazdi, M., Matematika, D. J., & Tadulako, U. (2012). E-Learning Sebagai Media
Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Foristek, 2(1), 143–152.
Zainurrahman. (2011). Menulis Dari Teori Hingga Praktik. Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Hasil Uji Validitas Instrumen Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Hasil Deskriptif Statistik Data Penelitian
Hasil Uji Distribusi Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Homogenitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Hasil Uji Independent Sample T-Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Hasil Uji N-Gain Score
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LEMBAR ANGKET PENERAPAN MEDIA VLOG (VIDEO BLOG) DALAM
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI
Petunjuk Pengisian Angket
1. Pilihlah alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan Anda dengan
memberikan tanda centang (v) pada kolom jawaban yang telah disediakan dengan
ketentuan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
2. Jumlah pernyataan sebanyak 20 butir.
3. Pastikan semua kolom atau pernyataan sudah terisi dengan jawaban yang sesuai.
No. Pernyataan 1 2 3 4 5
STS TS RR S SS
Penerapan Media Vlog (Video Blog)
1 Media vlog (video blog) menampilkan objek wisata yang
disajikan melalui teknik rekam dan foto.
2 Media vlog (video blog) dikemas dalam bentuk video yang
menceritakan tentang destinasi wisata yang menarik.
3 Media vlog (video blog) yang ditayangkan dapat
disaksikan bersama dalam satu kelas.
4 Media vlog (video blog)sangat membantu dalam
penyampaian materi teks deskripsi.
5 Penerapan media vlog (video blog) membuat
pembelajaran lebih menyenangkan, jelas, dan menarik.
6 Penerapan media vlog (video blog) membuat proses
pembelajaran lebih interaktif antara guru dan peserta
didik.
7 Penerapan media vlog (video blog) lebih efisien dalam
waktu dan tenaga pada saat proses pembelajaran.
8 Media vlog (video blog) membantu peserta didik dalam
menyerap informasi tentang teks deskripsi lebih
mendalam.
9 Media vlog (video blog) membantu peserta didik dalam
meningkatkan keterampilan menulis teks deskripsi.
10 Penerapan media vlog (video blog) memungkinkan proses
pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
11 Penerapan media vlog (video blog) dapat menumbuhkan
sikap positif peserta didik dalam mempelajari materi teks
deskripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
12 Penerapan media vlog (video blog) dapat mengubah peran
guru ke arah yang lebih positif dan produktif dalam
menciptakan media pembelajaran.
13 Penerapan media vlog (video blog) membuat materi yang
abstrak menjadi lebih konkrit karena peserta didik dapat
melihat secara langsung mengenai berbagai objek wisata
yang dikunjungi.
14 Penerapan media vlog (video blog)membantu peserta
didik mendapatkan gambaran dan informasi baru berbagai
objek wisata yang dikunjungi.
15 Media vlog (video blog) merupakan jenis media
pembelajaran audio visual yang melibatkan indera
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses.
16 Media vlog (video blog) membantu proses pembelajaran
dalam masa pandemi.
17 Penerapan media vlog (video blog) sesuai dengan media
yang berbasis teknologi.
Keterampilan Menulis Teks Deskripsi
18 Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang sulit untuk dikuasai.
19 Menulis merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif
dan ekspresif.
20 Menulis dapat mengembangkan kecerdasan, daya inisiatif
dan kreativitas.
21 Menulis dapat menumbuhkan kepercayaan diri dan
keberanian.
22 Menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk
kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, dan
mengorganisasikan informasi
23 Menulis teks deskripsi membutuhkan gagasan,pikiran,
pengetahuan tentang objek yang konkrit sehingga
pembaca mengerti apa yang dimaksud penulis.
24 Menulis teks deskripsi dapat mengembangkan kecerdasan,
daya inisiatif, dan kreativitas.
25 Peserta didik memerlukan media pembelajaran yang dapat
menambah referensi tentang objek wisata/sejarah untuk
referensi menulis teks deskripsi.
26 Menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk
kemampuan peserta didik dalam menemukan,
mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi tentang
teks deskripsi.
27 Menulis teks deskripsi mudah dilakukan dengan bantuan
media vlog (video blog)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kelompok Eksperimen
Sekolah : SMP X Sidoarjo
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2x40 menit
Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, suasana pentas seni
daerah, dll) yang didengar dan dibaca.
3.2 Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat
wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca.
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat
wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) secara tulis dan lisan dengan
memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis.
Indikator Capaian Pembelajaran
Mampu menentukan informasi dalam teks deskripsi tentang objek yang didengar dan
dibaca.
Mampu mengkaji struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek yang
didengar dan dibaca.
Mampu menyimpulkan isi teks deskripsi objek yang didengar dan dibaca.
Mampu membuat teks deskripsi tentang objek yang dideskripsikan dengan memperhatikan
struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis sesuai tema yang ditentukan.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menentukan informasi dalam teks deskripsi tentang objek yang
didengar dan dibaca.
2. Peserta didik mampu mengkaji struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang
objek yang didengar dan dibaca.
3. Peserta didik mampu menyimpulkan isi teks deskripsi objek yang didengar dan dibaca.
4. Peserta didik mampu membuat teks deskripsi tentang objek yang dideskripsikan dengan
memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian teks deskripsi
2. Ciri-ciri teks deskripsi
3. Struktur teks deskripsi
4. Jenis teks deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
5. Kaidah-kaidah kebahasaan teks deskripsi.
6. Prosedur atau langkah menulis teks deskripsi.
C. Metode dan Teknik Pembelajaran
- Pendekatan Saintifik
- Diskusi
- Penugasan
D. Langkah-langkah Pembelajaran Kelompok Eksperimen
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan
Pendahuluan
Guru memberi salam.
20’
Guru mengawali pembelajaran dengan doa.
Guru mempresensi kehadiran peserta didik.
Guru mempersiapkan peserta didik sebelum
memulai pelajaran.
Guru menunjukkan beberapa gambar tempat
wisata (Candi Borobudur, Candi Prambanan)
kemudian siswa diajak untuk mendeskripsikan
gambar tersebut.
Guru dan peserta didik berbagi pengalaman
tentang kunjungan ke tempat wisata yang sesuai
dengan gambar.
Guru melakukan tanya-jawab dengan peserta
didik tentang gambar yang telah dideskripsikan,
serta mencari data yang ada pada objek wisata
tersebut.
Guru mengaitkan materi dengan gambar yang
telah didiskusikan serta menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan soal pretes pengetahuan dan
keterampilan mengenai teks deskripsi.
Kegiatan Inti
Pendekatan Saintifik
Menalar
Guru menjelaskan materi teks deskripsi (definisi,
ciri, jenis, struktur, dan kebahasaan teks).
50’
Menanya
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai teks deskripsi yang
masih kurang jelas.
Mencoba
Guru menerapkan media vlog (video blog) dalam
proses pembelajaran teks deskripsi.
Peserta didik mengidentifikasi informasi berupa
data-data mengenai objek wisata serta mengkaji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
kaidah kebahasaan yang ada dalam vlog (video
blog)
Peserta didik menentukan isi serta menyajikan
data, gagasan, dan kesan mengenai objek wisata
yang ada dalam vlog (video blog).
Menalar
Guru memberikan soal postes pengetahuan dan
keterampilan mengenai teks deskripsi kepada
peserta didik.
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil temuan
mengenai data, gagasan, kesan dalam vlog yang
telah disaksikan.
Beberapa peserta didik membacakan hasil
karangan deskripsi yang telah dibuat.
3. Kegiatan
Penutup
Peserta didik bersama guru menyimpulkan
pengertian dan struktur teks deksripsi.
10’
Peserta didik melakukan kegiatan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
Peserta didik dan guru melakukan umpan balik.
Peserta didik dan guru merencanakan tindak
lanjut pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
E. Sumber Belajar
- Media : Media Vlog (Video Blog), Gambar.
- Alat :LCD, Laptop, dan Buku Teks
- Sumber:
- Isnatun, Siti., Farida Umi. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia 1 Kelas VII SMP. Bogor:
Yudhistira.
- Kosasih, Engkos., Restuti. 2013. Mandiri Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
- Wahono, dkk. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
- Harsiati, Titik, dkk. 2017. Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
F. Penilaian
Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Soal
Pretes dan Posttes Tes keterampilan menulis
teks deskripsi.
(terlampir)
Sidoarjo, Juli 2020
Guru Mata Pelajaran,
Devina Alianto, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lembar Tes Menulis Teks Deskripsi
Lembar Jawaban Menulis Teks Deskripsi
LEMBAR JAWABAN
Nama: JW
No/Kelas: 12/7.1
Nilai
90
Post-test
Artjog#10 diadakan di Jogja National Museum yang terletak hanya 1.6km dari
Malioboro. Artjog pertama kali diadakan pada tahun 2008, yang dulunya memiliki
nama Jogja Art Fair. Dulunya Jogja Art Fair merupakan bagian dari FKY ( Festival
Kesenian Yogyakarta ), kemudian pada tahun 2009 Jogja Art Fair mulai
melepaskan diri dari FKY setelah melihat animo dan atensi yang ada. Pada tahun
2010 Jogja Art Fair secara resmi telah mengganti namanya menjadi Artjog.
Pada Artjog kita dapat menikmati berbagai macam kesenian yang ada seperti
patung Garuda karya Rudi Mantofani dan juga foto artistik yang berjudul ''Chinese
Ink'' karya Tompi. Untuk harga tiket masuk Artjog bisa dibilang cukup murah,
karena hanya berjumlah 50.00 per tiketnya. Artjog hanya diadakan 1 kali per tahun
selama sebulan. Setelah keluar dari instalasi seni, kalian dapat menikmati
merchandise yang dijual di Artjog.
Menurut saya, bagi kalian yang memang suka dengan seni harus mengunjungi
tempat ini. Dengan harga tiket yang cukup murah, kalian dapat melihat dan juga
menikmati seni yang ditampilkan di Artjog. Jadi, bagi kalian yang mungkin sedang
berwisata di Jogja tempat ini dapat menjadi suatu rekomendasi untuk kalian.
LEMBAR TES MENULIS TEKS DESKRIPSI
Petunjuk: Kerjakan soal berikut ini pada lembar yang tersedia dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut!
Soal:
2. Buatlah sebuah teks deskripsi tentang objek wisata yang pernah
dikunjungi dengan ketentuan sebagai berikut:
h. Tema objek wisata
i. Berisi judul yang sesuai dengan tema
j. Adanya data informasi tentang objek wisata yang dideskripsikan
k. Memperhatikan struktur teks (identifikasi, deskripsi bagian,
simpulan)
l. Tulis dengan menggunakan diki dan kalimat yang menarik
m. Memperhatikan ejaan, dan tanda baca.
n. Waktu pengerjaan teks deksripsi adalah 40 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Hasil Nilai Pos-Test Kelompok Eksperimen
NO
POST-TEST KELOMPOK EKSPERIMEN
ISI JUDUL/TEMA STRUKTUR KEBAHASAAN EJAAN TOTAL
30 20 20 20 10 100
1 30 20 17 15 10 92
2 30 20 15 17 8 90
3 30 20 18 16 6 90
4 30 20 16 19 8 93
5 30 20 20 15 10 95
6 30 20 16 19 8 93
7 25 20 18 18 7 88
8 30 20 20 18 10 98
9 25 20 18 18 7 88
10 24 20 16 15 8 83
11 25 20 20 18 10 93
12 20 20 16 15 9 80
13 30 20 15 20 10 95
14 25 20 18 15 10 88
15 30 20 18 16 6 90
16 20 20 16 15 9 80
17 30 20 20 20 10 100
18 25 20 18 17 7 87
19 25 20 18 15 10 88
20 30 20 18 16 6 90
21 30 20 18 16 6 90
22 25 20 18 15 7 85
23 25 20 18 16 7 86
24 30 20 18 16 6 90
25 30 20 20 20 10 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
BIOGRAFI PENULIS
Devina Alianto lahir pada tanggal 26 Februari 1995 di Pare, Kabupaten
Kediri, Jawa Timur. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara.
Penulis menyelesaikan pedidikan sekolah dasar di SD Kristen Tunas
Harapan pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama di SMPN 2
Pare pada tahun 2010, dan pendidikan menengah atas di SMAN 1
Plemahan pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun 2018, penulis tercatat sebagai
mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan penulis di program S2 ini
diakhiri dengan tesis berjudul “Penerapan Media Vlog (Video Blog) dan Efektivitasnya dalam
Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI