PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE INKUIRI DALAM … · 2016. 9. 23. · pula beberapa...

186
METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT NOVEL DI KAKI BUKIT CIBALAK KARYA AHMAD TOHARI UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XII SEMESTER II SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh SESILIA INDAH LISTYORINI NIM. 121224038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI METODE INKUIRI DALAM … · 2016. 9. 23. · pula beberapa...

  • METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA

    DAN AMANAT NOVEL DI KAKI BUKIT CIBALAK

    KARYA AHMAD TOHARI UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA

    DI SMA KELAS XII SEMESTER II

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

    Oleh

    SESILIA INDAH LISTYORINI

    NIM. 121224038

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

    JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA

    DAN AMANAT NOVEL DI KAKI BUKIT CIBALAK

    KARYA AHMAD TOHARI UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA

    DI SMA KELAS XII SEMESTER II

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

    Oleh

    SESILIA INDAH LISTYORINI

    NIM. 121224038

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

    JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Karya ini kupersembahkan sebagai tanda syukur dan terima kasihku kepada :

    1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai, memberikan

    kelancaran, serta sebagai sumber kekuatan dan pengharapan.

    2. Mereka yang sangat aku sayangi, kedua orang tuaku. Aloysius Joko Purwono,

    S.Pd. dan G. Retno Giriwati, S.Kep., serta kedua adikku, Albertus Agung

    Prasetyo dan Maria Indah Pratiwi yang senantiasa memberikan doa,

    semangat, dan penghiburan.

    3. Sahabat dan teman-teman seperjuangan yang senantiasa memberikan

    semangat, dukungan, dan penghiburan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTO

    “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan

    menerimanya.”

    (Matius 21: 22)

    “Segala yang dibutuhkan adalah keyakinan dan kepercayaan.”

    (Peter Pan/Peter Pan)

    “Percayalah bahwa kamu bisa, maka kamu akan akan bisa melakukannya.”

    (Mulan/Princess Stories)

    “Aku percaya bahwa apapun yang aku terima saat ini adalah yang terbaik dari

    Tuhan, dan aku percaya Dia akan selalu memberikan yang terbaik untukku pada

    waktu yang telah Ia tetapkan.”

    (Anonim)

    “Nikmati setiap prosesnya, karena semua ada waktunya. Mungkin kita ingin tepat

    pada waktunya, tetapi Tuhan telah merencanakan waktu yang tepat untuk kita.”

    (Sesilia Indah Listyorini)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    Listyorini, Sesilia Indah. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat Novel “Di Kaki Bukit Cibalak” Karya Ahmad Tohari untuk Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XII Semester II. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

    Penelitian ini mengkaji tentang implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra di SMA untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari bagi siswa SMA kelas XII semester II.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan kalimat atau paragraf dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak yang menggambarkan tema dan amanat. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik membaca dan teknik mencatat. Dalam penelitian ini, instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode inkuiri terhadap pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmand Tohari bagi siswa kelas XII semester II dapat dilakukan melalui beberapa langkah yang terdapat dalam metode inkuiri. Dari hasil analisis data dan pembahasan ditemukan dua tema dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Tema pertama adalah mengenai konflik antara pemuda desa dengan lurah desanya, dan tema kedua adalah tentang percintaan antara laki-laki dan perempuan. Tema pertama merupakan tema utama (tema mayor), sedangkan tema kedua merupakan tema tambahan (tema minor). Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari juga termasuk dalam pengklasifikasian jenis tema fisik, jenis tema sosial, jenis tema egoik. Terdapat pula beberapa amanat di dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

    Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa implementasi metode inkuiri terhadap pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari bagi siswa SMA kelas XII semester II dapat diterapkan. Berkaitan dengan pembelajaran di sekolah, peneliti menyusun silabus dan RPP yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA bagi siswa kelas XII semester II. Materi yang digunakan di dalam RPP sesuai dengan KI dan KD yang terdapat dalam Kurikulum 2013. Dalam RPP peneliti memilih KD 3.3, yaitu menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan.

    Kata kunci : Metode Inkuiri, Pembelajaran Sastra di SMA, Novel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    Listyorini, Sesilia Indah. 2016. Inquiry Method in Learning Theme and Message of “Di Kaki Bukit Cibalak” Novel by Ahmad Tohari for Literature Learning in Senior High School Class XII Second Semester. An Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program, Language and Art Education Department, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.

    This research analyzes the implementation of inquiry method in teaching literature in high school to find the theme and message in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari. The aims of this research is to describe the implementation of inquiry method in literature learning to find out the theme and message in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari for high school’s students in class XII of second semester.

    The type of this research was descriptive qualitative research. The data was in the form of sentence and paragraph quotes in Di Kaki Bukit Cibalak novel which describes the theme and message. Data sources in this research were obtain from Di Kaki Bukit Cibalak novel. Data gathering technique in this research used reading and recording technique. The instrument of this research was the researcher herself.

    The result of this research showed that the implementation of inquiry method toward literature learning to find out the theme and message in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari for senior high school’s students in clas XII of second semester could apply through some steps which was included in inquiry method. From the result of analysis data and discussion, it was found two themes in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari. First theme was about the conflict between the swain and the headman, and the second theme was the romance between the man and woman. The first theme was major theme and the second theme was minor theme. Di Kaki Bukit Cibalak by Ahmad Tohari was included in the classification of physic theme, social theme, and egoic theme. There are also several messages in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari.

    Based on data analysis and discussion, the researcher can conclude that implementation of inquiry method toward learing literature to find out the theme and message in Di Kaki Bukit Cibalak novel by Ahmad Tohari for high school’s students in class XII of second semester can be applied. Related to learning in school, the researcher arranged the syllabus and teaching plan which could be used as material for literature learning in senior high school for students in class XII of second semester. The material which was used in the teaching plan was suitable with KI and KD in 2013 Curriculum. In the teaching plan, the researcher chose KD 3.3; which was analyzing history story, news, advertisement, editorial/opinion, and fiction both in oral and written. The syllabus and teaching plan could be one of the alternatives in literature learning in senior high school of class XII second semester by using inquiry method.

    Keywords : Inquiry Method, Teaching Literature in High School, Novel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang

    senantiasa menyertai dan memberikan jalan, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema

    dan Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari untuk

    Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XII Semester II”. Skripsi ini disusun untuk

    memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

    dalam Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan

    Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

    Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena adanya

    bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

    terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

    1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan dan

    pendampingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

    telah berkenan membimbing, mengarahkan, memberi masukan, dan

    memotivasi penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini.

    4. Septina Krismawati, S.S., M.A. yang dengan sabar, tulus dan ikhlas berkenan

    memberi pengarahan dan masukan kepada penulis hingga selesainya

    penulisan skripsi ini.

    5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang

    dengan tulus dan ikhlas mendidik, membimbing, mengarahkan, memberikan

    ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

    6. Segenap karyawan sekretariat PBSI, terutama R. Marsidiq yang telah

    membantu memberikan pelayanan dengan baik, memberikan informasi dan

    pengarahan dalam hal administrasi.

    7. Kedua orang tua penulis, Aloysius Joko Purwono, S.Pd. dan G. Retno

    Giriwati, S.Kep., yang senantiasa memberikan doa, semangat, motivasi,

    dukungan, kasih sayang, dan kepercayaan kepada penulis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

    HALAMAN MOTO ....................................................................................... v

    HALAMAN HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............ vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii

    ABSTRAK ...................................................................................................... viii

    ABSTRACT ..................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR .................................................................................... x

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

    D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

    E. Definisi Istilah ............................................................................. 8

    F. Sistematika Penyajian ................................................................. 9

    BAB II LANDASAN TEORI.... ................................................................... 11

    A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................ 11

    B. Kajian Teori ................................................................................ 15

    1. Metode Inkuiri ........................................................................ 15

    a. Konsep Pembelajaran Inkuiri ............................................ 15

    b. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri ................................... 17

    c. Tujuan Pembelajaran Berbasis Inkuiri .............................. 18

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri ................................ 19

    e. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri ........................... 20

    f. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri ...................... 22

    2. Novel ...................................................................................... 23

    a. Pengertian Novel ............................................................... 23

    b. Unsur-Unsur Novel ........................................................... 24

    1) Tema................................................................................ 25

    a) Jenis Tema .................................................................. 26

    b) Penafsiran Tema ......................................................... 27

    2) Amanat ........................................................................... 29

    3. Pengajaran Sastra di SMA ..................................................... 30

    4. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ............... 31

    5. Silabus .................................................................................... 33

    a. Komponen Silabus ............................................................ 33

    6. RPP ......................................................................................... 34

    b. Komponen RPP ................................................................. 35

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 37

    A. Jenis Penelitian ........................................................................... 37

    B. Metode Penelitian ....................................................................... 37

    C. Data dan Sumber Data ................................................................ 38

    D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 38

    E. Instrumen Penelitian ................................................................... 39

    F. Teknik Analisis Data .................................................................. 39

    G. Penyajian Data ............................................................................ 40

    Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 41

    A. Deskripsi Data ............................................................................. 41

    B. Langkah-langkah Metode Inkuiri untuk Mencari Tema dan

    Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari ..... 42

    a. Analisis dan Pembahasan Tema Novel Di Kaki Bukit

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    Cibalak ............................................................................. 59

    b. Analisis dan Pembahasan Amanat Novel Di Kaki Bukit

    Cibalak .............................................................................. 80

    C. Langkah-Langkah Praktis Penerapan Metode Inkuiri dalam

    Mencari Tema dan Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

    Ahmad Tohari ............................................................................ 104

    D. Silabus ......................................................................................... 106

    E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 106

    Bab IV PENUTUP ………………… ........................................................... 108

    A. Simpulan……. ............................................................................ 108

    B. Implikasi……. ............................................................................ 109

    C. Saran .......................................................................................... 110

    DAFTAR PUSTAKA ………………………. ............................................... 112

    LAMPIRAN ………………………. .............................................................. 115

    BIODATA PENULIS ………………………. ............................................... 161

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 115

    Lampiran 2. RPP .............................................................................................. 121

    Lampiran 3. Bagian Kesembilan Novel Di Kaki Bukit Cibalak

    Karya Ahmad Tohari .................................................................. 145

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan pada dasarnya bertujuan mengembangkan potensi siswa.

    Dalam pembelajaran diperlukan suatu proses yang relevan demi tercapainya

    pendidikan yang berkualitas. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut tidak

    mudah. Masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam dunia

    pendidikan saat ini, salah satunya mengenai penggunaan metode pembelajaran

    yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Metode pembelajaran adalah

    salah satu cara yang dipergunakan guru untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan (Siregar, 2011: 80). Pemilihan metode yang digunakan dalam proses

    pembelajaran diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Realitanya, saat ini

    masih ada beberapa guru yang kurang memperhatikan penggunaan metode yang

    tepat dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang bersifat tradisional

    seperti ceramah masih menjadi metode pembelajaran yang dominan dalam proses

    pembelajaran di kelas.

    Selain itu, masalah yang masih sering muncul dalam dunia pendidikan

    saat ini adalah kurangnya minat membaca dan minimnya rasa ingin tahu siswa

    terhadap suatu informasi. Akibatnya, ketika siswa diberi suatu pertanyaan yang

    belum pernah ia ketahui sebelumnya, siswa cenderung diam dan tidak mencoba

    menjawab. Siswa lebih senang menunggu guru memberikan informasi terkait

    dengan bahan pembelajaran daripada mencari tahunya terlebih dahulu. Padahal,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    saat ini dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk lebih aktif. Paling tidak,

    siswa telah memiliki pengetahuan mengenai pembelajaran yang akan dibahas di

    kelas.

    Pemilihan metode pembelajaran sangat penting dalam suatu proses

    pembelajaran. Hal tersebut betujuan menarik minat peserta didik dalam mengikuti

    proses pembelajaran. Sebagai calon guru, diharapkan mampu menemukan metode

    pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dalam penelitian ini, peneliti memilih

    metode pembelajaran berbasis inkuiri. Metode pembelajaran inkuiri adalah

    rangkaian kegiatan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir

    secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari

    suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2012: 195). Dengan menggunakan

    metode inkuiri, diharapkan peserta didik mampu terlibat aktif dalam suatu proses

    pembelajaran, serta mampu menjawab setiap permasalahan yang timbul dalam

    suatu proses pembalajaran. Selain itu, dengan menggunakan metode pembelajarn

    inkuiri, dapat meningkatkan minat membaca peserta didik.

    Pembelajaran sastra tidak pernah lepas dari pelajaran Bahasa Indonesia,

    begitu pula sebaliknya. Hal ini dibutikan bahwa konten pembelajaran sastra dapat

    diselipkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Terlebih dalam

    kurikulum 2013 yang pembelajarannya lebih menekankan pada pembentukan

    sikap. Pembelajaran sastra dapat menjadi salah satu konten yang dapat diberikan.

    Berbicara mengenai sastra, yang timbul dalam benak sebagian orang

    adalah berbicara pula tentang fiksi. Fiksi pada dasarnya terbagi menjadi tiga

    genre, yakni novel atau roman, cerita pendek, dan novelette (novel pendek). Novel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    dalam arti luas berarti cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran

    yang luas di sini dapat berarti cerita dengan plot (alur) yang kompleks, karakter

    yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam, dan setting

    cerita yang beragam pula. Novel juga menyuguhkan tokoh dan serangkaian

    peristiwa yang disusun dalam sebuah latar dan alur yang urut dan

    berkesinambungan.

    Dalam dunia pendidikan, novel dapat menjadi sarana untuk memperkaya

    bacaan siswa. Novel dapat pula digunakan sebagai media pembelajaran oleh guru.

    Salah satu kelebihan novel sebagai bahan pengajaran sastra adalah cukup

    mudahnya karya tersebut dinikmati siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya

    masing-masing secara perseorangan (Rahmanto, 1988: 66). Pemilihan novel yang

    akan digunakan sebagai media pembelajaran sastra perlu dipertimbangkan,

    tujuannya agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh. Sebagai contoh, dalam

    penelitian ini peneliti menggunakan novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

    Tohari sebagai media pembelajaran sastra. Dengan menggunakan novel tersebut,

    kiranya dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran sastra.

    Novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari menceritakan

    mengenai kecurangan politik yang terjadi di Desa Tanggir. Cerita berawal dari

    penggambaran perubahan yang terjadi di Desa Tanggir yang dulunya sangat

    alami, dan khas alam pedesaan, kemudian berubah menjadi suasana yang kacau

    dan bising. Ditambah pula dengan penyimpangan yang terjadi dalam bidang

    politik yang dilakukan oleh lurah baru Desa Taggir membuat desa tersebut

    menjadi tidak berkembang. Dari kejadian itu, sosok Pambudi muncul sebagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    tokoh yang sangat menentang kecurangan-kecurangan yang terjadi di desa

    tersebut.

    Akan tetapi, Pambudi yang bermaksud ingin menyelamatkan desanya

    dari kecurangan yang dilakukan oleh lurah yang baru, malah tersingkir ke

    Yogyakarta. Di sana Pambudi bertemu dengan teman lama yang memintanya

    meneruskan belajar sambil bekerja di sebuah toko. Di toko itu pula, Pambudi

    mulai dekat dengan anak pemilik toko yang bernama Mulyani. Tak lama Pambudi

    bekerja di toko tersebut, ia pun pindah bekerja di sebuah media surat kabar.

    Melalui surat kabar itu, Pambudi melanjutkan perlawanannya terhadap lurah Desa

    Tangir yang curang, dan usahanya pun berhasil. Di sisi lain, Pambudi telah

    kehilangan gadis desa yang dicintainya karena sewaktu Pambudi berada di

    Yogyakarta, gadis itu telah dinikahi oleh lurah desa tersebut. Namun Pambudi

    telah mendapat gantinya, yaitu anak pemilik toko tempatnya bekerja dulu.

    Pambudi dan Mulyani akhirnya saling menyatakan perasaannya meski harus

    mengalami pergulatan batin.

    Peneliti memilih novel ini karena novel ini dirasa baik jika digunakan

    sebagai media pembelajaran di kelas. Hal tersebut dilihat dari pendapat

    masyarakat yang telah membaca novel ini. Novel ini menceritakan mengenai

    masalah sosial dan politik yang masih sering terjadi hingga saat ini. Walaupun

    sebenarnya novel ini adalah novel lama, akan tetapi cerita yang diangkat masih

    sering terjadi dan dekat dengan masyarakat sekarang ini. Selain itu, banyak nilai-

    nilai yang dapat dipetik dari novel ini, seperti nilai sosial, nilai politik, nilai moral,

    dan nilai pendidikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Berdasarkan nilai-nilai tersebut, peneliti memilih novel Di Kaki Bukit

    Cibalak sebagai media dalam proses pembelajaran sastra. Selain banyak nilai-nilai

    yang dapat diperoleh, novel ini dapat dibaca oleh semua kalangan. Novel ini juga

    dapat dikatakan sebagai bacaan ringan karena jumlah halaman yang terdapat

    dalam novel tidak terlalu banyak, sekitar 176 halaman. Bahasa yang digunakan

    dalam novel ini jelas dan mudah dimengerti sehingga memudahkan pembaca

    mengikuti jalan cerita dalam novel ini. Walaupun novel ini adalah novel lama,

    novel ini telah dicetak kembali pada tahun 2014 dengan tampilan yang lebih

    menarik. Cerita dan pesan moral yang terdapat dalam novel ini pun dekat dengan

    kehidupan sehari-hari, maka baik digunakan sebagai bahan dalam pembelajaran

    sastra di sekolah.

    Alasan lain peneliti menggunakan novel ini sebagai media pembelajaran

    karena pengarangnya. Ahmad Tohari merupakan salah satu penulis yang dikenal

    oleh masyarakat khususnya di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai

    karyanya yang cukup terkenal, baik berupa novel ataupun cerita pendek. Ahmad

    Tohari merupakan penulis yang pada umumnya setiap karyanya menyoroti

    mengenai masalah sosial. Selain itu, Ia juga merupakan salah satu penulis yang

    dapat membayangkan pemandangan khas suatu pedesa dalam setiap tulisannya.

    Karya-karyanya yang terkenal antara lain, Kubah (novel, 1980), Ronggeng Dukuh

    Paruk (novel, 1982), Litang Kemukus Dini Hari (novel, 1985), Jantera Bianglala

    (novel, 1986), Di Kaki Bukit Cibalak (novel, 1986), Senyum Karyamin (kumpulan

    cerita pendek, 1989), Bekisar Merah (novel, 1993), Lingkar Tanah Lingkar Air

    (novel, 1995), Nyanyian Malam (kumpulan cerita pendek, 2000), Belantik (novel,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    2001), Orang-orang Proyek (novel, 2002), Rusmi Ingin Pulang (kumpulan cerita

    pendek, 2004), Mata Yang Enak Dipandang (kumpulan cerita pendek, 2013).

    Peneliti memilih judul “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan

    Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari untuk Pembelajaran

    Sastra di SMA Kelas XII Semester II” karena peneliti menyadari bahwa sebagai

    calon guru, peneliti diharapkan mampu menggunakan berbagai metode

    pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta mampu mengajak peserta didiknya

    untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan

    menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran, diharapkan dapat memacu

    siswa untuk lebih aktif dalam menggali informasi serta pengetahuan. Selain itu,

    dengan metode inkuiri yang digunakan dalam pembelajaran sastra, diharapkan

    dapat menciptakan minat peserta didik dalam hal membaca. Alasan lain peneliti

    memilih judul penelitian tersebut karena peneliti menyadari bahwa sebagai calon

    guru, peneliti diharapkan mampu memanfaatkan berbagai media dalam preses

    pembelajaran di sekolah, termasuk novel yang digunakan peneliti dalam

    penelitian kali ini.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini

    adalah bagaimana implimentasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra untuk

    mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

    Tohari bagi siswa SMA kelas XII semester II?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam

    penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi metode inkuiri dalam

    pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit

    Cibalak karya Ahmad Tohari bagi siswa SMA kelas XII semester II.

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut.

    1. Manfaat Secara Teoretis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

    dalam pembelajaran sastra. Selain itu, memberikan wawasan untuk menciptakan

    pembelajaran yang efektif dan menarik dengan menggunakan metode inkuiri

    dalam rangka meningkatkan prestasi siswa.

    2. Manfaat Secara Praktis

    Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

    pihak-pihak berikut.

    a. Siswa

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan minat membaca siswa.

    Selain itu, untuk merangsang siswa supaya aktif dalam setiap pembelajaran

    terutama dalam pembelajaran sastra.

    b. Guru

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan

    motivasi bagi guru sebagai fasilitator yang baik untuk menciptakan suasana

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    belajar yang menyenangkan. Selain itu, dapat menambah alternatif bahan

    pembelajaran secara khusus dalam pembelajaran sastra.

    c. Peneliti lain

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada peneliti

    lain, khususnya pengetahuan tentang pembelajaran dengan menggunakan

    metode inkuiri atau dengan metode lainnya.

    E. Definisi Istilah

    Berikut adalah batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

    1. Metode inkuiri

    Metode pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

    menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

    menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya,

    2012: 195).

    2. Novel

    Novel dapat diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang

    mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di

    sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku (Nurgiyantoro,

    2007: 10).

    3. Tema

    Tema adalah gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan

    yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko dan

    Rahmanto, 1986: 142).

    4. Amanat

    Amanat pada dasarnya merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang

    kepada pembaca atau penonton (Wiyatmi, 2006: 49).

    5. Pengajaran Sastra

    Yang dimaksud dengan pengajaran sastra adalah pengajaran yang

    menyangkut seluruh aspek sastra, yang meliputi: Teori Sastra, Sejarah Sastra,

    Kritik Sastra, Sastra Perbandingan, dan Apresiasi Sastra (Ismawati, 2013: 1).

    6. Silabus

    Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap

    bahan kajian mata pelajaran (Salinan Permendikbud No. 65 Tahun 2013

    dalam Priyatni, 2014: 61).

    7. RPP

    RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan

    atau lebih (Salinan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 dalam Priyatni, 2014:

    61).

    F. Sistematika Penyajian

    Hasil penelitian ini dibagi menjadi lima bab. Bab I merupakan

    pendahuluan yang berisi uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Bab II merupakan landasan teori. Dalam bagian ini akan diuraikan

    penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori yang digunakan untuk

    memecahkan masalah dalam penelitian ini. Sistematika pada bagian ini terdiri

    penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori.

    Bab III merupakan metodologi penelitian. Dalam bagian ini

    dikemukakan tentang metode penelitian. Hal-hal yang berkaitan dengan metode

    penelitian meliputi jenis penelitian, metode penelitian, data dan sumber data,

    teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, penyajian

    data.

    Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang

    deskripsi data dan analisis data. Segala hasil penelitian dan pembahasan akan

    dipaparkan secara terperinci pada bagian ini.

    Bab V merupkan penutup dari penelitian ini. Bagian ini berisikan

    simpulan dari seluruh isi penelitian ini dan saran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

    Peneliti memperoleh tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan

    penelitian yang akan dilakukan. Judul-judul penelitian tersebut adalah (1)

    “Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada

    Siswa Kelas V SDN 5 Mayonglor Kabupaten Jepara” yang diteliti oleh Bahrudin

    Ardi, A. Ma, (2) “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur dan Tokoh Novel

    Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi Subanar untuk

    Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester I” yang diteliti oleh Delsiana Yos

    Sudarso Ngaga, dan (3) “Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Tema dan

    Amanat Novel Pondok Baca Kembali ke Semarang Karya Nh. Dini untuk Siswa

    SMA Kelas XI Semester I” yang diteliti oleh Maria Srilestari Handayani Lalong.

    Penelitian pertama merupakan penelitian Ardi (2013) yang ingin melihat

    bahwa dengan menggunakan metode inkuiri terdapat peningkatan dalam

    keterampilan guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar siswa pada kelas V SDN 5

    Mayonglor Jepara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan

    keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

    IPA menggunakan metode inkuiri. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Ardi

    merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitiannya adalah siswa

    kelas V SDN 5 Mayonglor Jepara. Teknik pengumpulan data yang digunakan

    adalah tes dan observasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Relevansi penelitian Ardi (2013) dan penelitian yang akan dilakukan oleh

    peneliti adalah penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran di kelas. Adapun

    perbedaan penelitian Ardi dengan penelitian peneliti adalah subjek penelitian yang

    dilakukan Ardi adalah siswa kelas V SDN 5 Mayonglor Jepara, sedangkan subjek

    penelitian peneliti adalah novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari yang

    diimplementasikan dalam pemebelajaran sastra di SMA kelas XII semester II.

    Pembelajaran yang diajarkan juga berbeda. Ardi menggunakan metode inkuiri

    dalam pembelajaran IPA, sedangkan peneliti menggunakannya dalam

    pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya dalam bidang sastra. Selain itu, terdapat

    perbedaan jenis penelitian. Penelitian Ardi berjenis penelitian tindakan kelas,

    sedangkan penelitian peneliti berjenis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan

    data yang dilakukan Ardi dengan cara tes dan wawancara, sedangkan teknik

    pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan teknik baca dan catat.

    Penelitian kedua merupakan penelitian Ngaga (2015) yang membahas

    tentang implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran alur dan tokoh novel

    Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran

    sastra di SMA kelas XI semester I. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ngaga

    menunjukkan bahwa metode inkuiri dapat digunakan dalam pembelajaran sastra

    di SMA kelas XI Semester I. Dalam penelitiannya, Ngaga membahas tentang

    novel, alur, tokoh dan penokohan dalam sebuah novel, konsep pembelajaran

    konteksual yang di dalamnya terdapat metode inkuiri, pembelajaran sastra di

    SMA, silabus, dan RPP. Jenis penelitian yang dilakukan oleh Ngaga berjenis

    penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode deskriptif, dan teknik baca dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    catat. Ngaga menggunakan novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius

    Budi Subanar sebagai subjek penelitiannya.

    Relevansi penelitian Ngaga (2015) dan penelitian peneliti adalah sama-

    sama meneliti tentang implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra di

    SMA. Persamaan lain adalah kesaman jenis penelitian, metode dan teknik. Jenis

    penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan

    metode deskriptif. Teknik yang digunakan adalah baca dan catat. Adapun

    perbedaan, yaitu terletak pada topik yang dicari dalam pembelajaran sastra. Ngaga

    menggunakan pembelajaran sastra untuk mencari alur, tokoh dan penokohan

    dalam novel, sedangkan penelitian peneliti menggunakan pembelajaran sastra

    untuk mencari tema dan amanat dalam novel. Subjek penlitian Ngaga adalah

    novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar, sedangkan

    subjek penelitian peneliti adalah novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

    Tohari. Jenjang kelas yang digunakan juga berbeda. Ngaga menggunakan jenjang

    SMA kelas XI semester I, yang sesuai dengan KTSP, sedangkan peneliti

    menggunakan jenjang SMA kelas XII semester II, yang sesuai dengan Kurikulum

    2013.

    Penelitian ketiga merupakan penelitian Lalong (2015) yang membahas

    tentang implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran tema dan

    amanat novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini untuk siswa

    SMA kelas XI semester I. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

    implementasi pendekatan kontekstual terhadap pembelajaran tema dan amanat

    novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini dalam pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    sastra di kelas XI semester I dapat dilakukan. Dalam penelitian ini, Lalong

    membahas tentang pendekatan kontekstual, novel, tema dan amanat, pembelajaran

    sastra di SMA, silabus dan RPP. Jenis penelitian Lalong berjenis deskriptif

    kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif, dan teknik baca dan catat.

    Lalong memilih novel Pondok Baca Kembali ke Semarang karya Nh. Dini sebagai

    subjek penelitiannya.

    Relevansi penelitian Lalong (2015) dan penelitian peneliti adalah sama-

    sama meneliti tentang penggunaan suatu metode pembelajaran dalam

    pembelajaran tema dan amanat suatu novel. Persamaan lain adalah kesaman jenis

    penelitian, metode dan teknik. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif

    kualitatif. Metode yang digunakan metode deskriptif. Teknik yang digunakan

    adalah baca dan catat. Adapun perbedaan, yaitu terletak pada metode

    pembelajaran yang digunakan. Lalong menggunakan pendekatan kontekstual,

    sedangkan peneliti menggunakan metode inkuiri. Perbedaan selanjutnya terletak

    pada subjek penlitian. Subjek penelitian lalong adalah novel Pondok Baca

    Kembali ke Semarang karya Nh. Dini, sedangkan subjek penelitian peneliti adalah

    novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Jenjang kelas yang digunakan

    juga berbeda. Lalong menggunakan jenjang SMA kelas XI semester I, yang sesuai

    dengan KTSP, sedangkan peneliti menggunakan jenjang SMA kelas XII semester

    II, yang sesuai dengan Kurikulum 2013.

    Berdasarkan tiga penelitian terdahulu, peneliti menemukan persamaan

    dan perbedaan. Persamaan yang peneliti temukan adalah sama-sama memilih

    metode inkuri sebagai metode pembelajaran. Antara Lalong (2015) dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    peneliti sama-sama memilih pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat

    dalam novel. Persamaan lain adalah sama-sama menggunakan novel sebagai

    subjek penelitiannya. Jenis penelitian, metode, dan teknik yang digunakan juga

    sama.

    Perbedaan yang peneliti temukan antara penelitian Ardi (2015) dengan

    penelitian peneliti terdapat dalam masalah yang dibahas, jenis penelitian, metode

    serta tekniknya. Subjek penelitian Ardi dengan peneliti juga berbeda.

    Pembelajaran yang digunakan juga berbeda. Perbedaan penelitian Lalong (2015)

    dengan penelitian peneliti terletak pada jenis metode pembelajarannya. Perbedaan

    penelitian Ngaga (2015) dengan penelitian peneliti terletak pada pembelajarannya.

    Walaupun sama-sama menggunakan novel sebagai subjek penelitiannya, antara

    penelitian Lalong, Ngaga, dan peneliti memilih judul yang berbeda. Jenjang

    pendidikan dan kurikulum yang dipilih juga berbeda. Dengan demikian, penelitian

    yang akan dilakukan peneliti, berbeda dengan penelitian sebelumnya.

    B. Kajian Teori

    1. Metode Inkuiri

    a. Konsep Pembelajaran Inkuiri

    Menurut Sund (dalam al-Tabany, 2014: 78), discovery merupakan bagian

    dari inquiry, atau inquiry merupakan perluasan proses discovery yang digunakan

    lebih mendalam. Inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry yang berarti

    „pertanyaan‟, atau „pemeriksaan‟, „penyelidikan‟. Gulo (dalam al-Tabany, 2014:

    78) menyatakan metode inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

    menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

    merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pendapat tersebut

    hampir sama dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kunandar (2010: 371)

    bahwa pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang mendorong

    siswa untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-

    konsep dan prinsip-prinsip. Guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman

    dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa menemukan prinsip-prinsip

    untuk diri mereka sendiri.

    Menurut Sanjaya (2012: 195), metode pembelajaran inkuiri adalah

    rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara

    kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

    masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan

    melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga

    dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein

    yang berarti „saya menemukan‟.

    Sanjaya (2012: 195) juga mengatakan bahwa metode pembelajaran

    inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada

    siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini

    siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran. Dalam

    metode pembelajaran inkuiri siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Seluruh

    aktivitas ditekankan kepada siswa secara maksimal untuk mencari dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    menemukan jawaban dari permasalahan dalam proses pembelajaran. Guru

    bertugas untuk mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran.

    Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri yaitu (1) keterlibatan siswa

    secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterarahan kegiatan secara

    logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap

    percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.

    b. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri

    Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama metode pembelajaran inkuiri

    menurut Sanjaya (2012: 197), yang meliputi hal-hal sebagai berikut.

    1. Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk

    mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai

    subjek belajar. Siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran

    melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk

    menemukan sendiri inti dari materi pelajaran yang disampaikan.

    2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

    menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

    diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Strategi

    pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan

    tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran

    biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh

    sebab itu, kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan

    syarat utama dalam melakukan inkuiri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    3. Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan

    kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis, atau mengembangkan

    kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

    c. Tujuan Pembelajaran Berbasis Inkuiri

    Penekanan utama dalam proses belajar berbasis inkuiri terletak pada

    kemampuan siswa untuk memahami, kemudian mengidentifikasi dengan cermat

    dan teliti, lalu diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas permasalahan

    yang tersaji. Dalam pembelajaran berbasis inkuiri ini, yang menjadi perhatian

    utama, yaitu proses pemetaan masalah dan kedalaman pemahaman atas masalah

    yang menghasilkan penyajian solusi atau jawaban yang valid dan meyakinkan.

    Siswa bukan hanya mampu untuk menjawab pertanyaan „apa‟, tetapi juga

    mengerti jawaban dari pertanyaan „mengapa‟ dan „bagaimana‟ (Anam, 2015: 8-9).

    Pembelajaran berbasis inkuiri sendiri bertujuan mendorong siswa

    semakin berani dan kreatif dalam berimajinasi. Dengan imajinasi, siswa

    dibimbing untuk menciptakan penemuan-penemuan, baik yang berupa

    penyempurnaan dari yang telah ada, maupun menciptakan ide, gagasan, atau alat

    yang belum pernah ada sebelumnya (Anam, 2015: 9). Di sisi lain, Trianto (2007:

    135) berpendapat bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan

    cara bagi siswa membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan

    berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri

    Menurut Hosnan (2014: 342), ada lima prinsip yang harus diperhatikan

    ketika menggunakan metode pembelajaran inkuiri dalam sebuah proses

    pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

    1. Berorientasi pada pengembangan intelektual

    Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan

    berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri ini selain

    berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.

    2. Prinsip interaksi

    Pembelajaran sebagai proses interaksi, artinya menempatkan pendidik bukan

    sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur

    interaksi itu sendiri.

    3. Prinsip bertanya

    Peran pendidik yang harus dilakukan dalam menggunakan metode ini adalah

    pendidik sebagai penanya, sebab kemampuan peserta didik untuk menjawab

    setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses

    berpikir. Karena itu, kemampuan pendidik untuk bertanya dalam setiap

    langkah inkuiri sangat diperlukan.

    4. Prinsip belajar untuk berpikir

    Belajar bukan hanya mengingat jumlah fakta, melainkan belajar adalah proses

    berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi

    seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak

    secara maksimal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    5. Prinsip keterbukaan

    Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan

    berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan

    kebenarannya. Tugas pendidik adalah menyediakan ruang untuk memberikan

    kesempatan kepada peserta didik mengembangkan hipotesis dan secara

    terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

    e. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri

    Sanjaya (2012: 199), berpendapat bahwa secara umum proses

    pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dapat mengikuti

    langkah-langkah sebagai berikut.

    1. Orientasi

    Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

    pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar

    siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah orientasi dalam

    pembelajaran inkuiri, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir

    memecahkan masalah.

    2. Merumuskan masalah

    Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

    persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

    persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.

    Melalui proses ini siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga

    sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Teka teki

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka teki yang mengandung

    konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan.

    3. Merumuskan hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

    dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.

    Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya sudah

    dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan

    setiap individu untuk menebak (berhipotesis) suatu permasalahan. Manakala

    individu dapat membuktikan tebakannya, ia akan sampai pada posisi yang

    bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut.

    4. Mengumpulkan data

    Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan

    untuk menguji hipotesis yang diajukan.

    5. Menguji hipotesis

    Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima

    sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan

    data.

    6. Merumuskan kesimpulan

    Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

    diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumukan kesimpulan

    merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai

    kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa

    data yang relevan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    f. Kelebihan dan Kekurang Metode Inkuiri

    Suatu metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya

    dalam suatu proses pembelajaran. Begitu pula dengan metode inkuiri ini. Berikut

    merupakan beberapa keunggulan yang dimiliki metode pembelajaran inkuiri

    menurut Shoimin (2014:86).

    1. Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan

    aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga

    pembelajaran dengan strategi ini dianggap lebih bermakna.

    2. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya

    belajar mereka.

    3. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi

    belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah

    laku berkat adanya pengalaman.

    4. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

    Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran inkuiri ini juga memiliki

    beberapa kelemahan sebagai berikut.

    1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

    2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan

    kebiasaan siswa dalam belajar.

    3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang

    panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang

    telah ditentukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa

    menguasai materi pelajaran, strategi ini tampaknya akan sulit

    diimplementasikan.

    2. Novel

    a. Pengertian Novel

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008) disebutkan bahwa

    novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita pendek

    kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak

    dan sifat setiap pelaku. Novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti

    „sebuah barang baru yang kecil‟, yang kemudian diartikan sebagai „cerita pendek

    dalam bentuk prosa‟ (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2007: 9). Dalam istilah

    Indonesia novella memiliki arti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukup,

    tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 2007: 9).

    Novel mempunyai kesempatan lebih banyak dalam mengetengahkan ide,

    lengkap dengan uraian dan jabaran, menjadikan jenis karya sastra ini tak ubahnya

    menyajikan kehidupan yang utuh. Tarigan (2012: 16) menyatakan, novel adalah

    suatu cerita fiksi yang melukiskan para tokoh gerak serta adegan kehidupan,

    representatif dalam suatu alur. Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang

    memiliki unsur-unsur yang lengkap. Novel ditulis dalam bentuk naratif yang

    mengandung suatu konflik dalam kisah kehidupan tokoh-tokoh ceritanya. Di

    dalamnya disuguhkan serangkaian peristiwa yang disusun dalam sebuah latar dan

    alur yang urut serta berkesinambungan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Novel juga dapat diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang

    mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di

    sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku (Nurgiyantoro, 2007).

    Novel kerap disebut sebagai suatu karya yang menceritakan bagian kehidupan

    seseorang, seperti masa menjelang perkawinan; masa percintaan; atau bagian

    kehidupan waktu seseorang tokoh mengalami krisis dalam jiwanya, dan

    sebagainya. Hal ini membuat novel dapat dijadikan inspirasi oleh pembacanya.

    Selain dapat memberikan inspirasi kepada pembaca, novel juga dapat memberikan

    kesenangan bagi pembacanya melalui penggambaran kehidupan para tokohnya.

    b. Unsur-Unsur Novel

    Novel merupakan sebuah totalitas, suatu keseluruhan yang sifatnya

    artistik. Sebagai karya fiksi, novel dibangun oleh unsur-unsur yang saling

    berkaitan antara yang satu dengan yang lain secara erat dan saling

    menggantungkan. Nurgiyantoro (2007: 10) mengemukakan bahwa novel

    merupakan karya sastra fiksi yang dibangun oleh unsur-unsur pembangun, yakni

    unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

    Nurgiyantoro (2007: 23) mengemukakan unsur intrinsik (intrinsic)

    adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur

    tersebut menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur secara

    faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah

    novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Unsur-unsur yang dimaksud, misalnya peristiwa, cerita, alur (plot), penokohan,

    tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain.

    Unsur ekstrinsik (extrinsic) adalah unsur-unsur yang memengaruhi

    bangunan-bangunan cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut menjadi bagian

    di dalamnya (Nurgiyantoro, 2007: 23). Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan

    membahas mengenai unsur intrinsik dalam novel, khususnya tema dan amanat

    karena dalam praktinya terkadang siswa masih kebingungan dalam menentukan

    tema dan amanat dalam sebuah cerita. Oleh sebab itu, peneliti memilih tema dan

    amanat sebagai bagian yang hendak diteliti. Di bawah ini akan diuraikan

    pengertian tema dan amanat.

    1) Tema

    Tema berasal dari kata tithnai (bahasa Yunani) yang berarti

    menempatkan, meletakan. Jadi, menurut arti katanya „tema' dapat diartikan

    sebagai sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang ditempatkan (Keraf dalam

    Wahyuningtyas, 2011: 2). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008)

    disebutkan tema adalah pokok pikiran; dasar percakapan (yang dipercakapkan,

    dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak, dan sebagainya).

    Hartoko dan Rahmanto (1986: 142), mengemukakan tema merupakan

    gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di

    dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan

    atau perbedaan-perbedaan. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam

    karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    dan situasi tertentu. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema

    bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu.

    Tema merupakan makna cerita, tema pada dasarnya merupakan sejenis

    komentar terhadap subjek atau pokok masalah, baik secara eksplisit maupun

    implisit (Wiyatmi, 2006: 42). Tema memiliki fungsi untuk menyatukan unsur

    lainnya. Selain itu, juga berfungsi untuk melayani visi atau meresponsi pengarang

    terhadap pengalaman totalnya dengan jagat raya (Sayuti, 2000: 192).

    a) Jenis Tema

    Tema dalam karya sastra menurut Waluyo (2011: 8) dapat

    diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu: (1) tema yang bersifat fisik; (2) tema

    organik; (3) tema sosial; (4) tema egoik (reaksi pribadi); dan (5) tema devine

    (Ketuhanan). Tema yang bersfiat fisik menyangkut inti cerita yang bersangkut

    paut dengan kebutuhan fisik manusia, misalnya tentang cinta, perjuangan mencari

    nafkah, hubungan perdagangan, dan sebagainya. Tema yang bersifat organik atau

    moral, menyangkut soal hubungan antara manusia, misalnya penipuan, masalah

    keluarga, problem politik, ekonomi, adat, tatacara, dan sebagainya. Tema yang

    bersifat sosial berkaitan dengan problem kemasyarakatan. Tema egoik atau reaksi

    individual, berkaitan dengan protes pribadi kepada ketidakadilan, kekuasaan yang

    berlebihan, dan pertentanga individu. Tema devine (Ketuhanan) menyangkut

    renungan yang bersifat religius hubungan manusia dengan Sang Khalik.

    Selain lima jenis tema yang dikemukakan oleh Waluyo, terdapat pula dua

    jenis tema yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2007: 82), yaitu (1) tema utama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    (tema mayor), (2) tema tambahan (tema minor). Makna cerita dalam sebuah karya

    fiksi-novel, mungkin saja lebih dari satu, atau lebih tepatnya lebih dari satu

    interpretasi. Hal inilah yang menyebabkan tidak mudahnya menemukukan tema

    utama cerita. Tema utama (tema mayor) adalah makna pokok cerita yang menjadi

    dasar atau gagasan dasar umum karya itu. Menentukan tema utama sebuah cerita

    pada hakikatnya merupakan aktivitas memilih, mempertimbangkan, dan menilai,

    di antara sejumlah makna yang ditafsirkan ada dikandung oleh karya sastra yang

    bersangkutan. Makna yang hanya terdapat dalam bagian-bagian tertentu cerita

    dapat diidentifikasi sebagai makna tambahan. Makna-makna tambahan inilah

    yang dapat disebut sebagai tema-tema tambahan atau tema minor. Banyak

    sedikitnya tema minor, tergantung pada banyak sedikitnya makna tambahan yang

    dapat ditafsirkan dari sebuah cerita novel (Nurgiyantoro, 2007: 82-83).

    b) Penafsiran Tema

    Menentukan sebuah tema dalam sebuah novel bukanlah hal yang mudah.

    Walaupun penulisan novel telah didasarkan pada tema atau ide tertentu, namun

    tema tidak dapat ditemukan secara eksplisit. Tema hadir dalam dan bersamaan

    dengan unsur-unsur pembangun lainnya. Waluyo (2011: 9) mengemukakan

    adanya lima cara penafsiran tema antara lain sebagai berikut: (1) jangan sampai

    bertentangan dengan setiap rincian cerita; (2) harus dapat dibuktikan secara

    langsung dalam teks; (3) penafsiran tema tidak hanya berdasarkan perkiraan; dan

    (4) tema cerita berkaitan dengan rincian cerita yang ditonjolkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Hal tersebut sama dengan pendapat yang dikemukan oleh Stanton. Dalam

    usaha menemukan dan menafsirkan tema sebuah novel, secara lebih khusus dan

    rinci Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2007) mengemukakan ada sejumlah kriteria

    yang dapat diikuti seperti berikut.

    Pertama, penafsiran tema sebuah novel hendaknya mempertimbangkan

    tiap detail cerita yang menonjol. Kriteria ini merupakan hal yang paling penting.

    Hal tersebut disebabkan pada detil cerita yang menonjol itulah yang dapat

    diidentifikasi sebagai masalah atau konflik utama yang pada umumnya

    merupakan sesuatu yang ingin disampaikan.

    Kedua, penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak bersifat

    bertentangan dengan tiap detil cerita. Novel, sebagai salah satu genre sastra,

    merupakan suatu sarana pengungkapan keyakinan, kebenaran, ide, gagasan, sikap

    dan pandangan hidup pengarang, dan lain-lain yang tergolong unsur isi dan

    sebagai sesuatu yang ingin disampaikan.

    Ketiga, penafsiran tema sebuah novel hendaknya tidak mendasarkan diri

    pada bukti-bukti yang tidak dinyatakan baik secara langsung maupun tak langsung

    dalam novel yang bersangkutan. Tema tidak dapat ditafsirkan hanya berdasarkan

    perkiraan, sesuatu yang dibayangkan ada dalam cerita, atau informasi lain yang

    kurang dapat dipercaya. Penentuan tema dari kerja yang demikian kurang dapat

    dipertanggungjawabkan karena kurangnya bukti empiris.

    Keempat, penafsiran tema sebuah novel harus mendasarkan diri pada

    bukti-bukti yang secara langsung ada dan atau yang disarankan dalam cerita.

    Penunjukkan tema sebuah cerita haruslah dapat dibuktikan dengan data atau detil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    cerita yang terdapat dalam cerita itu, baik yang berupa bukti-bukti langsung,

    maupun tak langsung (Nurgiyantoro, 2007: 87-88).

    2) Amanat

    Dalam sebuah karya sastra ada kalanya dapat diangkat suatu ajaran

    moral, atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Hal itulah yang disebut

    dengan amanat. Jika permasalahan yang diajukan dalam cerita diberi jalan

    keluarnya oleh pengarang, jalan keluar itu disebut dengan amanat (Sudjiman,

    1991: 57).

    Amanat disebut sebagai pesan yang mendasari cerita yang ingin

    disampaikan pengarang kepada para pembaca. Menurut Wiyatmi (2006:49),

    amanat pada dasarnya merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang

    kepada pembaca atau penonton. Amanat dapat pula disebut dengan moral, atau

    lebih tepatnya pesan moral. Amanat atau moral merupakan sesuatau yang ingin

    disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang

    terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita

    (Nurgiyantoro, 2007: 321).

    Amanat dapat diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung oleh

    pengarang. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk menemukan amanat

    dalam sebuah karya sastra, yaitu secara eksplisit dan implisit. Amanat dapat

    diungkapkan secara eksplisit jika pada tengah atau akhir cerita, pengarang

    menyampaikan seruan, saruan, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan

    sebagainya, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu. Amanat dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    diungkapkan secara implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan

    dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir (Sudjiman, 1991: 57). Oleh

    karena itu, untuk menemukan suatu amanat dalam sebuah karya sastra, kita tidak

    cukup hanya membaca beberapa paragraf dari cerita novel tersebut. Namun untuk

    mendapatkan amanat atau pesan moral dari sebuah novel, kita harus membaca

    cerita tersebut hingga selesai.

    3. Pengajaran Sastra di SMA

    Pengajaran sastra merupakan pengajaran yang menyangkut seluruh aspek

    sastra, yang meliputi: Teori Sastra, Sejarah Sastra, Kritik Sastra, Sastra

    Perbandingan, dan Apresiasi Sastra (Ismawati, 2013: 1). Rahmanto (1988: 16),

    mengemukakan bahwa pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh

    apabila mencakup hal-hal sebagai berikut: (1) membantu keterampilan berbahasa,

    (2) meningkatkan pengetahuan budaya, (3) mengembangkan cipta dan rasa, (4)

    menunjang pembentukan watak.

    Pengajaran sastra memiliki fungsi, yakni pengjaran sastra dapat

    dikatakan sebagai wahana untuk belajar menemukan nilai-nilai yang terdapat

    dalam karya sastra yang dipelajari, dalam suasana yang kondusif di bawah

    bimbingan guru atau dosen. Selain itu, dalam pengajaran sastra dimungkinkan

    tumbuhnya sikap apresiasi terhadap hal-hal yang indah, yang lembut, yang

    manusiawi, untuk diinternalisasikan menjadi bagian dari karakter anak didik yang

    akan dibentuk (Ismawati, 2013: 3).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Adapun tujuan dari pengajaran sastra secara garis besar tujuan tersebut

    dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni tujuan jangka panjang dan tujuan jangka

    pendek. Tujuan jangka pendeknya adalah agar siswa mengenal cipta sastra dan

    dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengannya. Siswa juga dapat

    memberikan tanggapan, menanyakan, tentang cipta sastra yang dibacanya, siswa

    dapat menyelesaikan tugas-tugas pengajaran sastra. Tujuan pengajaran sastra

    jangka panjang adalah terbentuknya sikap positif terhadap sastra dengan ciri siswa

    mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap karya sastra dan dapat membuat indah

    dalam setiap fase kehidupannya (Ismawati, 2013: 30).

    4. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

    Kompetensi Inti (KI) merupakan penjabaran atau operasionalisasi SKL

    dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan

    pendidikan pada satuan pendidikan atau jenjang pendidikan tertentu, yang

    dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif),

    kognitif, dan psikomotor), yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang

    sekolah, kelas dan mata pelajaran (Majid, 2014: 61). KI dirancang dalam empat

    kelompok yang saling terkait, yaitu berkenaan dengan keagamaan (KI 1), sikap

    sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan penerapan pengetahuan (KI 4). Keempat

    kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar (KD) dan harus

    dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif (Majid,

    2014:61).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Kompetensi Dasar (KD) adalah kompetensi setiap mata pelajaran untuk

    setiap kelas yang diturunkan dari KI. KD adalah kompetensi yang harus dikuasai

    peserta didik dalam suatu mata pelajaran di kelas tertentu. KD setiap mata

    pelajaran di kelas tertentu ini merupakan jabaran lebih lanjut dari KI, yang

    memuat tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Priyatni, 2014:

    19). Berikut ini akan dipaparkan KI dan KD yang akan digunakan sebagai materi

    pembelajaran sastra untuk siswa SMA kelas XII semester II.

    Tabel 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMA Kelas XII

    Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

    agama yang dianutnya.

    1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan

    akan keberadaan bahasa

    Indonesia dan menggunakannnya

    sesuai dengan kaidah dan konteks

    untuk mempersatukan bangsa.

    2. Menghayati dan mengamalkan

    perilaku jujur, disiplin,

    tanggungjawab, peduli (gotong

    royong, kerjasama, toleran, damai),

    santun, responsif dan pro-aktif dan

    menunjukkan sikap sebagai bagian

    dari solusi atas berbagai permasalahan

    dalam berinteraksi secara efektif

    dengan lingkungan sosial dan alam

    serta dalam menempatkan diri sebagai

    cerminan bangsa dalam pergaulan

    dunia.

    2.5 Menunjukkan perilaku jujur,

    peduli, santun, dan tanggung

    jawab dalam menggunaan bahasa

    Indonesia untuk memahami dan

    menyajikan cerita fiksi dalam

    novel.

    3. Memahami, menerapkan,

    menganalisis dan mengevaluasi

    pengetahuan faktual, konseptual,

    prosedural, dan metakognitif

    berdasarkan rasa ingin tahunya

    tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora dengan

    wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

    3.3 Menganalisis teks cerita sejarah,

    berita, iklan, editorial/opini, dan

    cerita fiksi dalam novel baik

    melalui lisan maupun tulisan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    kenegaraan, dan peradaban terkait

    penyebab fenomena dan kejadian,

    serta menerapkan pengetahuan

    prosedural pada bidang kajian yang

    spesifik sesuai dengan bakat dan

    minatnya untuk memecahkan

    masalah.

    4. Mengolah, menalar, menyaji, dan

    mencipta dalam ranah konkret dan

    ranah abstrak terkait dengan

    pengembangan dari yang

    dipelajarinya di sekolah secara

    mandiri serta bertindak secara efektif

    dan kreatif, dan mampu menggunakan

    metoda sesuai kaidah keilmuan.

    4.3 Menyunting teks cerita sejarah,

    berita, iklan, editorial/opini, dan

    cerita fiksi dalam novel sesuai

    dengan struktur dan kaidah teks

    baik secara lisan maupun tulisan.

    5. Silabus

    Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk

    setiap bahan kajian mata pelajaran (Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016).

    Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau

    tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok

    atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk

    penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Majid, 2014: 207).

    a. Komponen Silabus

    Dalam Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

    dinyatakan bahwa silabus paling sedikit memuat hal-hal berikut :

    a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan

    SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan).

    b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

    kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus

    dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

    d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.

    e. Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A).

    f. Materi pokok, muatan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

    ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

    kompetensi.

    g. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik

    untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

    h. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

    menemukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

    i. Aloksi waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum

    untuk satu semester atau satu tahun.

    j. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar

    atau sumber belajar yang relevan.

    6. RPP

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

    pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih (Permendikbud No. 22

    Tahun 2016). RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

    pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Dengan kata lain, RPP dapat dikatakan sebagai sebuah rancangan untuk

    melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar tatap muka. RPP

    dikembangkan untuk satu kegiatan tatap muka atau lebih.

    b. Komponen RPP

    Dalam Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, RPP memuat banyak

    komponen yang dipaparkan berikut.

    a. Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan.

    b. Identitas mata pelajaran dan tema/subtema.

    c. Kelas/semester.

    d. Materi pokok.

    e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

    beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

    dalam sialbus dan KD yang harus dicapai.

    f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

    menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang

    mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.

    h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

    rekevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

    ketercapaian kompetensi.

    i. Metode pembelajaran, digunakan oleh peserta didik untuk mewujudkan

    suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan

    dicapai.

    j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

    menyampaikan materi pelajaran.

    k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,

    atau sumber lain yang relevan.

    l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan, pendahuluan, inti,

    dan penutup.

    m. Penilaian hasil belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian “Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan Amanat Novel

    Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari untuk Pembelajaran Sastra di SMA

    Kelas XII Semester II”, termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

    deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendekripsikan atau

    menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat

    alamiah maupun fenomena rekayasa manusia (Sukmadinata, 2011). Adapun

    penelitian kualitatif menurut Moleong (2014: 6) adalah penelitian yang

    bermaksud untuk memahami fenomena tentang persepsi, motivasi, tindakan dan

    lain sebagainya. Secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

    bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

    metode ilmiah. Jadi penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang

    bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian

    (Moleong, 2014: 6).

    B. Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktiptif.

    Dikatakan metode deskriptif karena penelitian ini nantinya menghasilkan data

    tertulis berupa pendeskripsian tema dan amanat yang terkandung dalam novel

    yang diamati. Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian

    pada saat sekarang, berdasakan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya

    (Hadari, 2005: 73).

    C. Data dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan kalimat

    atau paragraf dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak yang menggambarkan tema dan

    amanat. Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah novel

    yang berjudul Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Novel ini diterbitkan

    pertama kali pada tahun 1994 oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Namun

    pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan buku cetakan keempat yang

    diterbitkan pada tahun 2014 oleh penerbit yang sama. Novel ini memiliki 176

    halaman, dengan tebal 20 cm.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik untuk

    memperoleh data yang diperlukan atau proses pengadaan data untuk keperluan

    penelitian (Nasir, 2011). Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik

    membaca dan mencatat. Peneliti membaca keseluruhan isi novel. Kemudian

    peneliti mencatat bagian-bagian yang berkaitan dengan tema dan amanat dalam

    novel. Teknik ini dilakukan karena data dalam penelitian ini berupa teks tertulis.

    Peneliti harus cermat dan teliti dalam membaca setiap bagian novel untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    menemukan tema dan amanat dalam novel dengan menerapkan setiap tahapan

    dalam metode pembelajaran inkuiri.

    E. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian ini adalah mahasiswa peneliti sendiri (human

    instrumen). Artinya, peneliti dengan pembelajaran novel yang dipilih berusaha

    untuk mendeskripsikannya dan dikaitkan dengan metode pembelajaran inkuiri

    yang ada dalam novel tersebut. Dalam melakukan kegiatan penelitian, peneliti

    melakukannya dengan membaca dan memberikan tanda pada kalimat-kalimat

    yang dimaksudkan. Data-data yang telah diperoleh kemudian diberi tanda,

    sehingga memudahkan data untuk diolah.

    F. Teknik Analisis Data

    Menurut Siddel (dalam Moleong, 2014: 248) analisis data kualitatif

    prosesnya berjalan sebagai berikut: (1) mencatat hasil data lapangan, dengan

    memberiberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, (2) mengumpulkan,

    memilah-milah, mengklasifikasikan, mensitesiskan, membuat ikhtisar, dan

    membuat indeksnya, (3) berpikir untuk membuat kategori data itu mempunyai

    makna, dengan cata mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan

    membuat temuan umum.

    Berdasarkan teori di atas peneliti akan menganalisis data tersebut dengan

    langkah-langkah analisis data sebagai berikut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    1. Menentukan novel yang dijadikan objek penelitian yaitu novel Di Kaki Bukit

    Cibalak karya Ahmad Tohari.

    2. Melakukan studi pustaka dengan cara mencari dan mengumpulkan teori dari

    berbagai sumber seperti buku, serta sumber referensi lain yang relevan.

    3. Mengidentifikasi tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

    Tohari.

    4. Mendeskripsikan tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad

    Tohari.

    5. Mendeskripsikan metode inkuiri dalam pembelajaran sastra untuk mencari

    tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari

    bagi siswa SMA kelas XII semester II.

    6. Menarik kesimpulan.

    7. Menyajikannya dalam bentuk laporan dari hasil analisis data tentang tema

    dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

    Ahmad Tohari.

    G. Penyajian Data

    Data yang disajikan dalam penelitian ini berupa paragraf. Paragraf

    tersebut berisi tahap-tahap dalam pembelajaran inkuiri. Tahap-tahap tersebut

    nantinya akan digunakan sebagai langkah untuk menganlisis tema dan amanat

    dalam novel. Selain itu terdapat pula kutipan-kutipan kalimat dalam novel yang

    berisi tema dan amanat. Tema dan amanat tersebut dicari secara terpisah. Jadi

    peneliti akan menganalisis tema terlebih dahulu. Setelah tema dalam novel

    tersebut selesai dianalisis, baru peneliti akan menganalisis amanat dalam novel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data

    Pada bab ini akan dikemukakan data yang ditemukan dalam novel Di

    Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari secara keseluruhan. Data yang dianalisis

    berupa kalimat dan paragraf dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak untuk

    diimplementasikan dengan metode inkuiri dalam pembelajaran sastra sehingga

    ditemukan tema dan amanatnya. Dalam praktiknya, terkadang siswa masih

    kebingungan dalam menentukan tema dan amanat dalam sebuah cerita. Oleh

    sebab itu, dengan data yang ditemukan diharapkan dapat membantu siswa dalam

    mencari tema dan amanat sebuah cerita.

    Novel merupakan sarana untuk memperkaya bacaan siswa. Dalam

    pembelajaran sastra, novel dapat dijadikan sebagai media dalam pembelajaran.

    Salah satu kelebihan novel sebagai media pembelajaran adalah cukup mudahnya

    karya sastra tersebut dinikmati siswa. Pemilihan novel yang akan digunakan

    sebagai media pembelajaran perlu dipertimbangkan, tujuannya agar siswa tidak

    merasa bosan dan jenuh.

    Selain pemilihan media, pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga

    sangat penting dalam proses pembelajaran. Peneliti memilih menggunakan

    metode inkuiri karena metode ini merupakan salah satu metode pembelajaran

    yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam suatu proses pembelajaran. Dalam

    proses penerapan strategi pembelajaran ini, siswa diminta untuk mampu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    menjawab permasalahan yang timbul. Selain itu dengan strategi pembelajaran

    inkuiri diharapkan dapat meningkatkan minat membaca siswa khususnya dalam

    materi pembelajaran sastra yang terdapat di kelas XII semester II. Dengan

    menggunakan metode pembelajaran inkuiri diharapkan pula dapat memberikan

    inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran, mengingat terkadang beberapa guru

    masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi di kelas. Hal

    tersebut membuat siswa cenderung jenuh dan tidak memperhatikan guru yang

    sedang menyampaikan materi.

    Berbeda dengan metode ceramah yang lebih didominasi oleh guru, dalam

    metode inkuiri ini siswa dituntut untuk terlibat aktif dalam setiap proses

    pembelajaran. Dalam metode inkuiri sendiri terdapat beberapa langkah yang

    dilalui, yaitu (a) orientasi, (b) merumuskan masalah, (c) merumuskan hipotesis,

    (d) mengumpulkan data, (e) menguji hipotesis, (f) merumuskan kesimpulan.

    Tahapan-tahapan tersebut menuntut keterlibatan siswa secara aktif, dengan

    demikian siswa tidak akan merasa mudah jenuh.

    B. Langkah-langkah Metode Inkuiri untuk Mencari Tema dan Amanat

    Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari

    Menurut Sanjaya (2012: 199), secara umum proses pembelajaran dengan

    menggunakan metode pembelajaran inkuiri dapat mengikuti enam langkah, yaitu

    (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) merumuskan hipotesis, (4)

    mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis, (6) merumuskan kesimpulan. Keenam

    langkah tersebut, nantinya akan membantu siswa untuk memahami secara lebih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    rinci tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

    Ahmad Tohari. Berikut pembahasan mengenai langkah-langkah dalam metode

    inkuri yang digunakan untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit

    Cibalak karya Ahmad Tohari.

    1. Orientasi

    Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

    pembelajaran yang responsif (Sanjaya, 2012: 199). Pada langkah ini guru

    mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah ini

    digunakan guru untuk merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir

    memecahkan sebuah masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru

    terkait dengan pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel

    Di Kaki Bukit Cibalak adalah sebagai berikut.

    1. Guru memberi gambaran awal mengenai novel Di Kaki Bukit Cibalak karya

    Ahmad Tohari yang akan digunakan sebagai media pembelajaran.

    2. Siswa membaca novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari terlebih

    dahulu dan memahami isi cerita tersebut. Setelah itu siswa menuliskan

    ringkasan cerita novel Di Kaki Bukit Cibalak agar lebih mudah memahami isi

    ceritanya.

    Novel Di Kaki Bukit Cibalak terdiri atas tiga belas bagian. Oleh karena

    itu, untuk mempermudah memahami isi novel tersebut, berikut ini akan

    ditampilkan ringkasan novel berdasarkan bagian yang terdapat dalam novel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    a. Bagian Pertama

    Di sekitar kaki Bukit Cibalak terdapat sebuah desa yang benama Desa

    Tanggir. Penduduk Desa Tanggir adalah keturunan dari dua kelompok orang yang

    berlainan, yaitu kaum kawula dan keturunan kerabat ningrat. Pagi itu mereka

    semua telah berkumpul di halaman Balai Desa untuk mengadakan pemilihan

    Lurah Desa Tanggir yang baru. Dari kelima orang calon lurah, kebanyakan orang

    mengatakan hanya dua orang yang memiliki peluang. Satu di antaranya adalah

    Pak Badi. Di Desa Tanggir, Pak Badi memiliki nama yang baik. Masyarakat

    belum pernah mendengar Pak Badi terlibat dalam perbuatan curang, apalagi

    perjuadian dan pelacuran. Sifat dermawannya juga manat menonjol. Calon yang

    mengimbangi Pak Badi adalah Pak Dirga. Pak Dirga lebih populer daripada

    keempat calon lainnya. Sikapnya luwes, pandai bermain bola, pandai berjudi, dan

    gemar berganti istri. Hasil dari pemilihan pun telah didaptakan. Ternyata

    keluhuran budi, kearifan, serta kejujuran Pak Badi tidak memberikan nasib baik.

    Ia kalah, karena Pak Dirga yang terpilih menjadi lurah