PKN Filsafat

2
NAMA : RESTIA MELLA N NPM : 2014 21 046 TUGAS : PKN (FILSAFAT) 1. PERAMPOKAN Hal pemicu seseorang melakukan tindakan kriminal yaitu karena kurang terpenuhinya kehidupan sehari-hari, kurang puasnya pendapatan yang diperoleh, pengangguran dan juga kemiskinan. Apabila tidak di landasi keimanan dan akal sehat , pengangguran akan mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Disamping itu banyak faktor lain yang mendukung tindakan kriminalitas tersebut seperti : a. Faktor-faktor sosio kultural , interaksi, pencetus, dan reaksi sosial yang melatarbelakangi pelaku kejahatan, baik pelaku kejahatan kali pertama maupun karier. b. Faktor ekonomis, yang dinyatakan dalam ukuran tingkat pendapatan (income) atau tingkat konsumsi individu atau komunitas. c. Pertumbuhan penduduk dinegara-negara berkembang lebih besar daripada pertumbuhan ekonomi sehingga secara komparatif tidak memberikan peningkatan taraf hidup secara signifikan. d. Belum meratanya program pembangunan khususnya pedesaan, di luar jawa, daerah terpencil dan daerah perbatasan. Maka dari itu harus ada strategi untuk mencegah tindak kejahatan seperti perampokan ini harus didasarkan pada komitmen pemerintah untuk menghapus kondisi sosial melalui pembangunan yang berbasis kebutuhan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang dapat menjamin suatu kehidupan masyarakat yang bebas dari kelaparan, kemiskinan, kebodohan, penyakit, serta adanya jaminan bagi masyarakat untuk hidup dalam lingkungan yang sehat dan bebas dari rasa takut. 2. MEROKOK DAN MINUM-MINUMAN KERAS Banyak faktor yang menyebabkan orang merokok dan minum- minuman keras, seperti : ingin mencoba efek miras dan bagaimana rasanya mabuk, ingin tampil PD dengan pengaruh alkohol, faktor lingkungan pergaulan, stres yang tidak bisa terselesaikan, penasaran dengan miras, kesepian, pelampiasan

description

Pendidikan kewarganegaraan

Transcript of PKN Filsafat

Page 1: PKN Filsafat

NAMA : RESTIA MELLA N

NPM : 2014 21 046

TUGAS : PKN (FILSAFAT)

1. PERAMPOKAN Hal pemicu seseorang melakukan tindakan kriminal yaitu karena kurang terpenuhinya kehidupan sehari-hari, kurang puasnya pendapatan yang diperoleh, pengangguran dan juga kemiskinan. Apabila tidak di landasi keimanan dan akal sehat , pengangguran akan mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya.Disamping itu banyak faktor lain yang mendukung tindakan kriminalitas tersebut seperti :a. Faktor-faktor sosio kultural , interaksi, pencetus, dan reaksi sosial yang

melatarbelakangi pelaku kejahatan, baik pelaku kejahatan kali pertama maupun karier.b. Faktor ekonomis, yang dinyatakan dalam ukuran tingkat pendapatan (income) atau

tingkat konsumsi individu atau komunitas.c. Pertumbuhan penduduk dinegara-negara berkembang lebih besar daripada

pertumbuhan ekonomi sehingga secara komparatif tidak memberikan peningkatan taraf hidup secara signifikan.

d. Belum meratanya program pembangunan khususnya pedesaan, di luar jawa, daerah terpencil dan daerah perbatasan.

Maka dari itu harus ada strategi untuk mencegah tindak kejahatan seperti perampokan ini harus didasarkan pada komitmen pemerintah untuk menghapus kondisi sosial melalui pembangunan yang berbasis kebutuhan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang dapat menjamin suatu kehidupan masyarakat yang bebas dari kelaparan, kemiskinan, kebodohan, penyakit, serta adanya jaminan bagi masyarakat untuk hidup dalam lingkungan yang sehat dan bebas dari rasa takut.

2. MEROKOK DAN MINUM-MINUMAN KERAS Banyak faktor yang menyebabkan orang merokok dan minum-minuman keras,

seperti : ingin mencoba efek miras dan bagaimana rasanya mabuk, ingin tampil PD dengan pengaruh alkohol, faktor lingkungan pergaulan, stres yang tidak bisa terselesaikan, penasaran dengan miras, kesepian, pelampiasan kekesalan, kurangnya banyak perhatian dari orang tua, prang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, ketagihan, gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai ajaran Agama.

3. WANITA MALAMFaktor yang paling dominan terhadap adanya wanita malam adalah karena faktor ekonomi, faktor putus cinta, faktor lingkungan, faktor hasrat sex dan faktor tertipu oleh rayuan dan janji seseorang yang katanya hendak mencarikan kerja yang pantas dan gajinya cukup besar. Dengan demikian faktor ekonomi merupakan faktor yang paling dominan terhadap wanita malam, faktor ekonomi ini secara operasionalnya adalah susah mendapatkan pekerjaan di ibukota dengan bekal pendidikan yang minim sedangkan kebutuhan terhadap “bertahan hidup” merupakan sesuatu yang urgen, maka kebanyakan dari wanita yang dikarenakan desakan ekonomi yang kuat mendorong mereka untuk menjalani hidup sebagai “Wanita Malam”