Pikiran Rakyat - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/... · tidak...

1
Pikiran Rakyat Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt .Nav ODes TKI dan Kesernpatan Ke ja berhasil menjadi TKI, bisa jadi atau minimarket yang menjalar kepatuhan terhadap majikan sampai ke pinggiran. Begitu lebih besar ketimbang ke pe- menjadi buruh pabrik, upahnya nyalurnya. Hal itu sangat ra- pun sering di ba upah mini- sional karena majikanlah yang urn regional (UMR). membayar dirinya, bukan pe- Persoalan kese patan kerja nyalur. Bisa jadi pembekalan tampaknya perlu memperhati- HP pun akan diabaikan oleh kan usaha mikro, keeil, dan TKI itu sendiri, kecuali nasibnya menengah (UMKM). Tatkala sudah sangat menderita seperti usaha penduduk tidak berkem- yang meneuat di media massa. bang, bisa jadi ter ait dengan Kesempatan kerja perhatian pemerin . Pembi- KasusTKIterkait erat dengan naan dari UM perlu se- upaya mengubah nasib yang makin ditingkatkan agar tidak tidak dapat dipenuhijika dirinya terjadi penyerobotan pasar mo- berada di tanah air. Dengan dern terhadap pasar tradision- demikian, persoalan TKI terkait al, minimarket merampas pe- dengan kesempatan kerja yang langgan warung, rta peda- tidak memadai di kampung ha- gang kecil. Demikian halnya, lamannya. TKI menjadi tulang peran kementerian/dinas per- punggung anggota keluarganya. tanian yang tidak boleh bangga Menjadi TKI memang tidak TKI pun diharapkan mampu dengan keeukupan pangan se- mudah. Selain harus bisa fasih memperbaiki nasib keluarganya mentara nasib petaninya tetap menggunakan bahasa ealon dengan sejumlah uang yang tidak berubah. majikannya,juga diperlukan ke- dikirimkan dirinya dari peran- Kekompakan setiap instansi terampilan menggunakan per- tauan. Dengan uang kirim- pemerintah dituntut untuk me- alatan rumah tangga yang ada annya, TKI mampu membelikan ningkatkan kesejahteraan de- di sana. Demikian halnya de- kembali sawah dan ladang yang ngan memperbesar esempatan ngan pemahaman budaya lokal dijual tatkala kepergian dirinya. kerja bagi warganya.Sebagaisis- yang harus disampaikan pula Bukan hanya itu, rumah dan tern, seluruh komponen perne- kepada ealon TKI. Bahkan un- biaya sekolah saudaranya pun rintah tersebut memutar peran- tuk bisa berangkat ke sana, bisa didanai oleh hasil keringat nya dengan harmonis. Egoisme tidak jarang calon TKI menjual TKI di negeri orang. sektoral yang muncul menun- . sawah atau ladang guna mem- Mengerem pengiriman TKI jukkan sistem tersebut masih biayai pemberangkatan dengan tampaknya masih sulit tatkala acak-acakandan merusaktujuan harapan dapat ditebus tatkala kesempatan kerja yang mema- yang dicanangkan. Saling me- sudah menjadi TKI. Mening- dai masih belum dapat diwu- nyalahkan atau saling mem- galkan anak dan suami/istri ju- judkan. Tatkala bekerja sebagai banggakan diri bukan eiri sistem ga menjadi pengorbanan lain petani, hasil panen pun sering yang baik karena akhirnyastake- yang dilakukan TKI. ditentukan oleh pengijon. Be- holder merasa dipermainkan Banyaknya ealon TKI yang lurn lagi lahannya terus tergerus kendati sudah me yampaikan mau berkorban bisa menjadi in- perumahan dan pabrik sehing- beragam keluhan voice) ter- dikasijika TKI bukan kelas ren- ga selain sering kekurangan air, hadap instansi ter it, dahan di kalangan masyarakat limbah pun mengalir juga ke Menghadapi kesulitan hidup perdesaan kita. Bisa jadi TKI sawah. Ketikamenjadi PKLpun yang semakin besar, bisa jadi menjadi idola baru di tengah sering kali menjadi incaran Sat- menjadi TKI adalah jalan kelu- kesulitan memperoleh peker- pol PP. Demikian halnya tatkala ar-setelah lelah dituntut loyali- jaan, serta di tengah gonjang- membuka warung atau berda- tas dengan profesi sebelurnnya. ganjing kehidupan petani dan gang di pasar, usaha ini pun Mungkin benar kat Hirshman buruh. Oleh karena itu, setelah dikalahkan oleh supermarket (1970), jika jalan keluar (exit) --~~~----------~-=------~,r- - 'terkait dengan loyalitas dan voice. Selain menjadi pahlawan devisa, menjadi T adalah so- lusi atas kesempatan kerja yang tidak memadai sementara te- kanan hidup semakin tinggi. Rendahnya respons instansi pemerintah turut memengaru- hi arus TKI. Penataan internal di pemerintah menjadi penting pula ketimbang membekali HP kepada para TKI karena bisa jadi akar masalahnya terletak pada tanggapan atas voice masyarakat yang kurang me- muaskan.*** Oleh ASEP SUMARYANA B ERITA kekerasan ter- hadap tenaga kerja wa- nita (TKW) diungkap Pikiran Rakyat dalam sejumlah pemberitaannya. Kekerasan itu pula yang mendorong pemerin- tah berencana membekali hand- phone (HP) kepada tenaga kerja Indonesia (TKI)saat bertugas di luar negeri. Harapannya, keke- rasan bisa diminimalisasi de- ngan adanya alat komunikasi tersebut. Lebih jauhnya, TKI bisa berkomunikasi dengan keluarga sekaligusmengabarkan keadaan dirinya di perantauan. Mungkin saja kekerasan ter- hadap TKI tidak dapat dieegah jika TKI memilih untuk setia kepada majikannya ketimbang penyalurnya. Dampaknya, TKI tidak akan berani melapor jika terjadi kekerasan terhadap dirinya sepanjang upahnya me- ngalir terus. Atau demi upah, TKI menerima syarat untuk tidak menggunakan HP selama bekerja pada majikannya terse- but. Bila.halitu terjadi, detektor pemerintah yang berbentuk HP menjadi tidak berfungsi baik. Banyak TKI yang mau beker- ja di luar negeri lantaran upah- nya menggiurkan. TKI pun se- ring digelari sebagai pahlawan devisa. Hal itu terkait dengan penghasilan TKI yang melebihi buruh tani, buruh pabrik, bahkan pegawai negeri sipil di tanah air. Dengan demikian, masih banyak keluarga yang berharap anggota keluarganya bisa berangkat untuk menang- guk kueuran dolar, real, atau ringgit untuk dikirimkan kepa- da keluarganya selagi masih muda dengan stamina prima. Kliping Humas Unpad 2010 Penulis, Kepala LP3AN dan Lektor Kepala pada Juru- san llmu Administrasi Negara FISIP Unpad.

Transcript of Pikiran Rakyat - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/... · tidak...

Page 1: Pikiran Rakyat - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/... · tidak jarang calon TKI menjual TKIdi negeri orang. sektoral yang muncul menun- . sawah

Pikiran Rakyat• Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 1520 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt .Nav ODes

TKI dan Kesernpatan Ke jaberhasil menjadi TKI, bisa jadi atau minimarket yang menjalarkepatuhan terhadap majikan sampai ke pinggiran. Begitulebih besar ketimbang ke pe- menjadi buruh pabrik, upahnyanyalurnya. Hal itu sangat ra- pun sering di ba upah mini-sional karena majikanlah yang urn regional (UMR).membayar dirinya, bukan pe- Persoalan kese patan kerjanyalur. Bisa jadi pembekalan tampaknya perlu memperhati-HP pun akan diabaikan oleh kan usaha mikro, keeil, danTKIitu sendiri, kecualinasibnya menengah (UMKM). Tatkalasudah sangat menderita seperti usaha penduduk tidak berkem-yang meneuat di media massa. bang, bisa jadi ter ait dengan

Kesempatan kerja perhatian pemerin . Pembi-KasusTKIterkait erat dengan naan dari UM perlu se-

upaya mengubah nasib yang makin ditingkatkan agar tidaktidak dapat dipenuhijika dirinya terjadi penyerobotan pasar mo-berada di tanah air. Dengan dern terhadap pasar tradision-demikian, persoalan TKI terkait al, minimarket merampas pe-dengan kesempatan kerja yang langgan warung, rta peda-tidak memadai di kampung ha- gang kecil. Demikian halnya,lamannya. TKI menjadi tulang peran kementerian/dinas per-punggung anggota keluarganya. tanian yang tidak boleh bangga

Menjadi TKI memang tidak TKI pun diharapkan mampu dengan keeukupan pangan se-mudah. Selain harus bisa fasih memperbaiki nasib keluarganya mentara nasib petaninya tetapmenggunakan bahasa ealon dengan sejumlah uang yang tidak berubah.majikannya,juga diperlukan ke- dikirimkan dirinya dari peran- Kekompakan setiap instansiterampilan menggunakan per- tauan. Dengan uang kirim- pemerintah dituntut untuk me-alatan rumah tangga yang ada annya,TKImampu membelikan ningkatkan kesejahteraan de-di sana. Demikian halnya de- kembali sawah dan ladang yang ngan memperbesar esempatanngan pemahaman budaya lokal dijual tatkala kepergian dirinya. kerja bagiwarganya.Sebagaisis-yang harus disampaikan pula Bukan hanya itu, rumah dan tern, seluruh komponen perne-kepada ealon TKI. Bahkan un- biaya sekolah saudaranya pun rintah tersebut memutar peran-tuk bisa berangkat ke sana, bisa didanai oleh hasil keringat nya dengan harmonis. Egoismetidak jarang calon TKI menjual TKI di negeri orang. sektoral yang muncul menun- .sawah atau ladang guna mem- Mengerem pengiriman TKI jukkan sistem tersebut masihbiayai pemberangkatan dengan tampaknya masih sulit tatkala acak-acakandan merusaktujuanharapan dapat ditebus tatkala kesempatan kerja yang mema- yang dicanangkan. Saling me-sudah menjadi TKI. Mening- dai masih belum dapat diwu- nyalahkan atau saling mem-galkan anak dan suami/istri ju- judkan. Tatkala bekerja sebagai banggakan diri bukan eiri sistemga menjadi pengorbanan lain petani, hasil panen pun sering yangbaik karena akhirnyastake-yang dilakukan TKI. ditentukan oleh pengijon. Be- holder merasa dipermainkan

Banyaknya ealon TKI yang lurn lagilahannya terus tergerus kendati sudah me yampaikanmau berkorban bisa menjadi in- perumahan dan pabrik sehing- beragam keluhan voice) ter-dikasijika TKIbukan kelas ren- ga selain sering kekurangan air, hadap instansi ter it,dahan di kalangan masyarakat limbah pun mengalir juga ke Menghadapi kesulitan hidupperdesaan kita. Bisa jadi TKI sawah. Ketikamenjadi PKLpun yang semakin besar, bisa jadimenjadi idola baru di tengah sering kali menjadi incaran Sat- menjadi TKI adalah jalan kelu-kesulitan memperoleh peker- pol PP. Demikianhalnya tatkala ar-setelah lelah dituntut loyali-jaan, serta di tengah gonjang- membuka warung atau berda- tas dengan profesi sebelurnnya.ganjing kehidupan petani dan gang di pasar, usaha ini pun Mungkin benar kat Hirshmanburuh. Oleh karena itu, setelah dikalahkan oleh supermarket (1970), jika jalan keluar (exit)--~~~----------~-=------~,r- -

'terkait dengan loyalitas danvoice. Selain menjadi pahlawandevisa, menjadi T adalah so-lusi atas kesempatan kerja yangtidak memadai sementara te-kanan hidup semakin tinggi.Rendahnya respons instansipemerintah turut memengaru-hi arus TKI. Penataan internaldi pemerintah menjadi pentingpula ketimbang membekali HPkepada para TKI karena bisajadi akar masalahnya terletakpada tanggapan atas voicemasyarakat yang kurang me-muaskan.***

Oleh ASEP SUMARYANA

B ERITA kekerasan ter-hadap tenaga kerja wa-nita (TKW) diungkap

Pikiran Rakyat dalam sejumlahpemberitaannya. Kekerasan itupula yang mendorong pemerin-tah berencana membekalihand-phone (HP) kepada tenaga kerjaIndonesia (TKI)saat bertugas diluar negeri. Harapannya, keke-rasan bisa diminimalisasi de-ngan adanya alat komunikasitersebut. Lebih jauhnya, TKIbisa berkomunikasi dengankeluarga sekaligusmengabarkankeadaan dirinya di perantauan.

Mungkin saja kekerasan ter-hadap TKI tidak dapat dieegahjika TKI memilih untuk setiakepada majikannya ketimbangpenyalurnya. Dampaknya, TKItidak akan berani melapor jikaterjadi kekerasan terhadapdirinya sepanjang upahnya me-ngalir terus. Atau demi upah,TKI menerima syarat untuktidak menggunakan HP selamabekerja pada majikannya terse-but. Bila.halitu terjadi, detektorpemerintah yang berbentuk HPmenjadi tidak berfungsi baik.

BanyakTKIyang mau beker-ja di luar negeri lantaran upah-nya menggiurkan. TKI pun se-ring digelari sebagai pahlawandevisa. Hal itu terkait denganpenghasilan TKIyang melebihiburuh tani, buruh pabrik,bahkan pegawai negeri sipil ditanah air. Dengan demikian,masih banyak keluarga yangberharap anggota keluarganyabisa berangkat untuk menang-guk kueuran dolar, real, atauringgit untuk dikirimkan kepa-da keluarganya selagi masihmuda dengan stamina prima.

Kliping Humas Unpad 2010

Penulis, Kepala LP3ANdan Lektor Kepala pada Juru-san llmu Administrasi NegaraFISIP Unpad.