PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI … · Anabolisme akan menghasilkan pengambilan asam...

20
SELAMAT DATANG DI PRAKTIKUM KELAS KE-3 PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018

Transcript of PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI … · Anabolisme akan menghasilkan pengambilan asam...

SELAMAT DATANG DI PRAKTIKUM KELAS KE-3

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI

TERNAK NON RUMINANSIA

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA

Materi :

METODE UNTUK MENENTUKAN AVAILABILITAS ASAM AMINO UNGGAS

FAKULTAS PETERNAKAN, UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG

TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui beberapa metode penentuan

availabilitas asam amino

METODE

Metode yang dapat dilakukan dalam Penentuan Availabilitas Asam

Amino adalah :

1. In Vivo

2. In Vitro

METODE (IN VIVO)

Growth Assay (uji pertumbuhan)

Prinsip : mengukur kemampuan protein (yang diteliti availabilitasnya) untuk mengganti asam

amino tertentu pada pertumbuhan. Perhitungan availabilitas berdasarkan hubungan antara

laju pertumbuhan dengan kandungan asam amino dalam pakan percobaan.

Kelemahan : pertumbuhan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingkat

konsumsi, kandungan protein dalam pakan, dan interaksi antar asam amino.

Faktor lain yang mempengaruhi hasil availabilitas pada metode ini adalah temperatur

lingkungan, kandungan energi dalam pakan dan interaksi antara asam amino dengan

beberapa mineral (Na, Cl, K)

METODE (IN VIVO)

Kandungan Asam Amino Bebas Dalam Darah

Jumlah asam amino dalam darah dapat digunakan sebagai indikator availabilitasnya.

Anabolisme akan menghasilkan pengambilan asam amino dari darah, sedangkan

katabolisme protein akan meningkatkan kandungan asam amino dalam darah.

METODE (IN VIVO)

Daya Cerna (digestibility method)

Prinsip : availabilitas dapat ditentukan dari daya cerna (digestibility).

Daya cerna adalah perbedaan antara jumlah asam amino yang dikonsumsi dengan

jumlah asam amino yang terdapat dalam feses.

Kelemahan : asam amino endogen (endogenus amino acid) dan mikroorganisme.

METODE (IN VIVO)

•Sumber asam amino endogen adalah sel-sel yang telah mati dan sekresi dari

saluran gastro intestinal. Sekresi ini dari dari glandula salivaris, perut, hati, pankreas

dan mukosa sel yang berguna dalam proses pencernaan yang pada umumnya

berupa enzym. Enzim ini berbentuk protein atau mucoprotein.

• Efek dari mikroorganisme pada pencernaan protein. Mikroorganisme juga

mempunyai kemampuan memecah protein untuk kehidupannya. Tidak hanya

sebagai konsumen tetapi juga sebagai produsen asam amino.

METODE (IN VITRO)

Uji Kimia (Chemical Assay)

Availabilitas lisin dapat diukur dengan reaksi quanidin. Untuk availabilitas methionine

dapat ditentukan dengan gas chromatography.

Metode Enzimatis

Lisin dapat diisolasi dari bahan makanan setelah dicerna dengan dekarboksilase dan

cystine digunakan pancreatin.

Metode Mikrobiologis

MO yang bisa digunakan untuk test adalah Streptococcus zymogenes, Streptococcus

faecalis, Streptococcus durens, E.colli, dan Lactobacillus arabinosus.

FAKTOR BAHAN PAKAN

Protease Inhibitor

Lectin

Letak Protein Dalam Biji-bijian

Serat Kasar

Daya Larut Protein

Reaksi Mailard

Oksidasi Lemak

Gugus Karbonyl Bebas

CONTOH SOAL

PENENTUAN AVAILABILITAS METIONIN PADA SUNFLOWER MEAL LANGKAH KERJA :

PERTAMA: Susun pakan yang defisien akan METIONIN. Jika kebutuhan metionin pada ayam starter adalah 0,45%, maka sebagai

contoh susunlah pakan yang mengandung metionin 0,40%. Misal sebagai berikut (pakan ini disebut pakan BASAL): BAHAN PAKAN JUMLAH (g/100g) J Jagung 55,1 Bekatul 3,0 Wheat pollard 3,0 Tepung ikan 9,0 Bungkil kedele 21,0 Bungkil kelapa 2,0 Meat and bone meal 2,0 Minyak 3,0 CaCO3 0,5 Molasses 0,9 Vitamin mineral mix 0,5 JUMLAH 100

CONTOH SOAL

Pakan tersebut mengandung zat makanan sebagai berikut:

ZAT MAKANAN: KANDUNGAN:

ME 2986 kal/g

Protein kasar 21,05 %

Lemak kasar 7,11 %

Serat kasar 3,92 %

Kalsium 0,92 %

Phospor 0,74 %

Metionin 0,40 %

Lisin 1,12 %

CONTOH SOAL

KEDUA : Buat 2 kelompok pakan, yang pertama mengandung metionin sintetis dan yang kedua

mengandung bahan yang akan dihitung availabilitas asam amino-nya, dalam contoh ini sunflower meal (bungkil biji bunga matahari). Masing- masing pakan dalam tiap kelompok mengandung metionin (asam amino yang akan dihitung availabilitasnya) secara berjenjang mulai dibawah kebutuhan sampai diatas kebutuhan. Dalam contoh ini kita buat kandungan metionin sebesar 0,400%, 0,425%, 0,450% dan 0,475%. Selang kandungan metionin adalah 0,025%. CATATAN metionin sintetis mengandung metionin sebesar 80% dan sunflower meal mengandung metionin sebesar 1%. Kedua kelompok pakan ini kita sebut dengan pakan TEST

CONTOH SOAL

CARA MENGHITUNG: Untuk kelompok pakan test metionin, untuk mendapatkan tambahan metionin sebesar 0,025% adalah:

= (0,025/80) x (1000) gram

= 0,3125 g/kg pakan

Untuk kelompok pakan test sunflower meal, untuk mendapatkan tambahan metionin sebesar 0,025% adalah:

= (0,025/1) x (1000) gram

= 25 g/kg pakan

CONTOH SOAL

JADI: Untuk mendapatkan pakan test yang mengandung metionin masing- masing sebesar 0,400%, 0,425%, 0,450% dan 0,475% maka pada 1 kg pakan BASAL ditambahkan:

PADA KELOMPOK pakan TEST METIONIN: 1. 1 kg pakan BASAL + 0 gram metionin ------ pakan TEST 0,400% met. 2. 1 kg pakan BASAL + 0,3125 g metionin ----- pakan TEST 0,425% met. 3. 1 kg pakan BASAL + 0,6250 g metionin ----- pakan TEST 0,450% met. 4. 1 kg pakan BASAL + 0,9375 g metionin ----- pakan TEST 0,475% met.

PADA KELOMPOK pakan TEST SUNFLOWER MEAL (SF): 1. 1 kg pakan BASAL + 0 g SF ------------- pakan TEST 0,400% met. 2. 1 kg pakan BASAL + 25 g SF ----------- pakan TEST 0,425% met. 3. 1 kg pakan BASAL + 50 g SF ----------- pakan TEST 0,450% met. 4. 1 kg pakan BASAL + 75 g SF ----------- pakan TEST 0,475% met.

CONTOH SOAL

KETIGA: MEMBUAT RANCANGAN PERCOBAAN:

Ulangan 3 atau 4 kali. Misal 4 kali

Tiap ulangan terdiri dari 3 s/d 5 ekor DOC. Misal 5 ekor

Jadi rancangan: 2 kelompok pakan x 4 ulangan x 4 pakan test. Jadi ada 32 petak kandang percobaan. Jika tiap ulangan diisi 5 ekor, maka jumlah DOC yang dibutuhkan adalah 32 x 5 ekor atau sama dengan 160 ekor.

Pengamatan 1 atau 2 minggu. Misal 1 minggu

CONTOH SOAL

MISAL DARI PERCOBAAN YANG KITA LAKUKAN KITA PEROLEH DATA SEBAGAI BERIKUT:

KETERANGAN:

KP = konsumsi pakan,

PBB = pertambahan bobot badan,

Kmet.= konsumsi metionin.

Kmet = KP x kandungan metionin dalam pakan.

PERHITUNGAN REGRESI LINEAR: Y = a + bX

CONTOH SOAL

CARA MENGHITUNG: UNTUK KELOMPOK METIONIN SINTESTIS

RUMUS:

b = (X-Xbar)(Y-Ybar) / (X-Xbar)2

a = Ybar – b(Xbar)

Dalam perhitungan ini maka

b = 0,3325/0,003991 = 83,31

a = 93,5 – 83,31(0,507) = 51,26

JADI PERSAMAAN REGRESINYA ADALAH:

Y = 51,26 + 83,31X ANALOG UNTUK KELOMPOK

SUNFLOWER: Y = 48,71 + 80,63X AVAILABILITAS:

= b SUNFLOWER dibagi b METIONIN kali 100%

= (80,63/83,31) 100%

= 96,78%

X (Kmet) Y (PBB) (X-X) (Y-Ȳ) (X-X) (Y-Ȳ)

0,460 90 -0,047 -3,5 0,002209 0,165375

0,501 92 -0,006 -1,5 0,000036 0,009375

0,522 95 0,015 1,5 0,000225 0,022125

0,546 97 0,039 3,5 0,001521 0,135625

X= 0,507 Ȳ= 93,5 0 0 ∑= 0,003991 ∑= 0,3325

CONTOH SOAL

ARTINYA AVAILABILITAS METIONIN DALAM SUNFLOWER MEAL ADALAH 96,78% DIBANDINGKAN DENGAN AVAILABILITAS METIONIN DARI METIONIN SINTETIS.

CATATAN: ASAM AMINO SINTETIS PADA UMUMNYA MEMPUNYAI AVAILABILITAS YANG BAIK

TERIMAKASIH