Peta Konsep Penyakit Futur

6
MASALAH FUTUR DALAM ISLAM 1.Makna Futur Istilah futur dapat dimaknai secara lughat (bahasa) dan istilah. Menurut lughat (bahasa) futur mempunyai dua arti, yaitu: a. Putus setelah bersambung atau tenang setelah bergerak. b. Malas, lambat, dan pelan setelah rajin dan bersungguh- bersungguh. Adapun menurut istilah futur adalah suatu penyakit yang dapat menimpa sebagian aktifis, bahkan menimpa mereka secara praktis (dalam bentuk perbuatan). Tingkatannya yang paling rendah berupa kemalasan, menunda-nunda, atau berlambat- lambat. Sedangkan puncaknya adalah terputus atau terhenti sama sekali setelah sebelumnya rajin dan terus bergerak. 2.Dalil Tentang Futur Adapun dalil yang mempertegas tentang futur yaitu: 1)QS. Al-Anbiya’: 19-20 ¼ ã&ã!ãã `ãã ããã ããããã»ãããã9ã# ããããã{ã#ãã 4 ã`ãããã ãããããããã ãã ãããããã9ã3ãããããã ã`ãã ãããã?ãããã7ãã ãããã ããããããããããããããã ãããã ããããããã7|ããã ãããã©9ã# ããããã¨]9ã#ãã ãã ããããããããããã ãããã

description

papers bk-b stain batusankar 2010

Transcript of Peta Konsep Penyakit Futur

Page 1: Peta Konsep Penyakit Futur

MASALAH FUTUR DALAM ISLAM

1. Makna Futur

Istilah futur dapat dimaknai secara lughat (bahasa) dan istilah. Menurut lughat

(bahasa) futur mempunyai dua arti, yaitu:

a. Putus setelah bersambung atau tenang setelah bergerak.

b. Malas, lambat, dan pelan setelah rajin dan bersungguh-bersungguh.

Adapun menurut istilah futur adalah suatu penyakit yang dapat menimpa sebagian

aktifis, bahkan menimpa mereka secara praktis (dalam bentuk perbuatan). Tingkatannya

yang paling rendah berupa kemalasan, menunda-nunda, atau berlambat-lambat.

Sedangkan puncaknya adalah terputus atau terhenti sama sekali setelah sebelumnya rajin

dan terus bergerak.

2. Dalil Tentang Futur

Adapun dalil yang mempertegas tentang futur yaitu:

1) QS. Al-Anbiya’: 19-20

¼ã&s!ur `tB �Îû ÏNºu »q yJ¡¡9$# ÇÚö�F{$#ur 4 ô`tBur ¼çny�ZÏã �w

tbrç�É9õ3tGó¡o� ô`tã ¾ÏmÏ?y$t7Ïã �wur tbrç�Å£óstGó¡t� ÇÊÒÈ

tbqßsÎm7|¡ç� �@ø�©9$# u$pk¨]9$#ur �w tbrç�äIøÿt� ÇËÉÈ

Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat

yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan

tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-

hentinya.

2) QS. Al-A’raf: 31

* ûÓÍ_t6»t� tPy�#uä (#rä�è{ ö/ä3tGt^�Î� y�ZÏã Èe@ä. 7�Éfó¡tB (#qè=à2ur

(#qç/u�õ°$#ur �wur (#þqèùÎ�ô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) �w �=Ïtä� tûüÏùÎ�ô£ßJø9$#

ÇÌÊ

Futur Dalam IslamMakna Futur

Secara Bahasa

Secara Istilah

Dalil Tentang FuturAl-Quran

Hadist

Sebab Terjadinya Futur

Akibat Penyakit FuturBagi Diri Sendiri

Bagi Umat Islam

Mengobati Penyakit Futur

Page 2: Peta Konsep Penyakit Futur

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan

dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berlebih-lebihan.

3) QS. Ali Imran: 146

ûÉiïr'x.ur `ÏiB %cÓÉ<¯R �@tG»s% ¼çmyètB tbq��În/Í� ×��ÏWx. $yJsù

(#qãZydur !$yJÏ9 öNåku5$|¹r& �Îû È@Î6y� «!$# $tBur (#qàÿãè|Ê $tBur

(#qçR%s3tGó�$# 3 ª!$#ur �=Ïtä� tûïÎ�É9»¢Á9$# ÇÊÍÏÈ

Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar

dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang

menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada

musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.

4) QS. Ali-Imran: 150

@t/ ª!$# öNà68s9öqtB ( uqèdur ç�ö�yz z`�Î�ÅÇ»¨ 9Z $# ÇÊÎÉÈ

Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah Sebaik-baik penolong.

5) HR. Ahmad, Bazzar dan At-Turmudzi

, JنLمLو LحLجJ وLأن LحL أفJل JدLقLف JيX Zت ن س\ Lإلى \ه\ ت LرJ فLت JتL كان JنLم Lفـ iة LرJ فLت iة Zر Xش lل\ Xك وLل iة Zر Xش oءJي Lش lل\ لك ZنX إ

Lر XسLخ Lو LابLخ JدLقLف oةLعJدX ب Lإلى \ه\ ت LرJ فLت JتL Lان ك

( والترمذي( مسنده في البزار و أحمد رواه

Sesungguhnya segala sesuatu pasti memiliki waktu-waktu semangat dan setiap masa

semangat itu ada masa jenuhnya, barang siapa yang ketika jenuh/ bosan/ futur ia

tetap berada di atas sunnahku maka ia telah beruntung dan berhasil dan barang siapa

masa jenuhnya diisi dengan bid’ah maka ia telah gagal dan merugi (HR. Ahmad,

Bazzar dan at-Turmudzi).

3. Sebab-sebab Terjadinya Futur

Adapun sebab-sebab seseorang menjadi futur adalah:

1) Berlebihan dalam Din (Bersikap keras dan berlebihan dalam beragama)

2) Berlebih-lebihan dalam hal yang mubah. (Berlebihan dan melampaui batas dalam

mengkonsumsi hal-hal yang diperbolehkan)

3) Memisahkan diri dari kebersamaan atau jamaah

4) Sedikit mengingat akhirat (Lemah dalam mengingat kematian dan kehidupan akhirat)

5) Melalaikan amalan siang dan malam (Tidak memiliki komitmen yang baik dalam

mengamalkan aktivitas ’ubudiyah harian)

6) Bersahabat dengan orang-orang yang lemah (Berteman dengan orang-orang yang

buruk dan bersemangat rendah)

7) Spontanitas dalam beramal

8) Jatuh dalam kemaksiatan (Meremehkan dosa dan maksiat)

4. Akibat Penyakit Futur

Page 3: Peta Konsep Penyakit Futur

Akibat yang akan timbul dari permasalahan penyakit futur tidak hanya bagi aktifis

tersebut melainkan juga bagi umat islam. Adapun diantara akibat penyakit futur itu

adalah sebagai berikut:

1. Pengabaian amanah.

Futur menyebabkan seorang aktivis dakwah bermalas dalam menunaikan tugas

dakwahnya. Ini bisa menyebabkan tugas yang diamanahkan terbengkalai atau

dilaksanakan tidak sempurna. Dan pengabaian terhadap amanah (kewajiban) adalah

pelanggaran yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.

2. Gugur dari jalan dakwah.

Sekiranya futur tidak ditangani atau dibiarkan, ia akan menjadi satu tabiat. Lama-

lama, perasaan ini menjadi duri bagi aktivis di jalan dakwah, yang menjadikannya

jauh dari amal dakwah, lalu meninggalkannya.

3. Mengakhiri kehidupan dalam keadaan yang futur.

Apabila seseorang itu berlama-lama dalam keadaan futur sehingga menjadi

kebiasaannya, maka ia menanggung risiko besar yaitu mati dalam keadaan futur. Ini

yang paling kita takuti, karena Allah menilai kita berdasarkan akhir dari perbuatan.

“Sesungguhnya seorang hamba itu ada yang melakukan amalan ahli neraka padahal ia

termasuk ahli surga, dan ada pula yang mengamalkan amalan ahli surga padahal ia

termasuk ahli neraka. Sesungguhnya amal itu tergantung pada kesudahannya.” (HR.

Bukhari).

Maka dari itulah, Rasulullah mengajar umatnya agar sentiasa berdoa dengan doa:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kesusahan dan

kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit lemah dan malas…” (HR.

Bukhari)

5. Mengobati Penyakit Futur

Untuk mengobati penyakit futur ini, beberapa ulama memberikan beberapa cara

diantaranya:

a. Jauhi Kemaksiatan

b. Tekun Mengamalkan Amalan Siang dan Malam

c. Mengintai Waktu-waktu yang Baik

d. Menjauhi Hal-hal yang Berlebihan.

e. Melazimi Jamaah

f. Mengenal Kendala yang Akan Menghadang

g. Teliti dan Sistemik dalam Kerja.

h. Memilih Teman yang Shalih

i. Menghibur Diri dengan Hal yang Mubah

j. Mengingat Mati, Surga dan Neraka

Page 4: Peta Konsep Penyakit Futur

PSIKOTERAPI PENDEKATAN SUFISTIK

Tentang:

PETA KONSEP MENGENAI PENYAKIT FUTUR

Oleh :

NETRI KARNILA (10 103 077)

Dosen pengampu mata kuliah:

Dr. KASMURI SALAMAT, M.A

DASRIL, S.A g., M.Pd

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

BATUSANGKAR

2013