Perubahan Rpjmd Bab i

13
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah Jawa Barat yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2003 - 2008 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun demikian, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, masih terdapat berbagai masalah penting yang harus segera diatasi. Permasalahan mendasar tersebut adalah penduduk miskin dan pengangguran yang jumlahnya masih cukup banyak, serta masih rendahnya daya beli masyarakat. Untuk itu, tantangan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, tidak hanya berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi tetapi perlu didukung dengan pemerataan pembangunan, yang diiringi dengan penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja. Upaya penanganannya dilaksanakan dengan mempertimbangkan pendekatan sektoral dan kewilayahan serta melibatkan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan di Jawa Barat. Dalam rangka meningkatkan sinergitas, sinkronisasi dan integrasi segenap potensi di Jawa Barat tersebut, dibutuhkan sebuah rencana pembangunan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah di Jawa Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rencana pembangunan tersebut diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Pertimbangan dilakukan perubahan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 adalah sebagai berikut: (1) Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, terutama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perlu disesuaikan dengan realisasi pencapaian dan kondisi tantangan pembangunan Jawa Barat; (2) Terbitnya Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010 – 2014; Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 1 LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 25 TAHUN 2010 TANGGAL : 31 DESEMBER 2010 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN

description

rkpd

Transcript of Perubahan Rpjmd Bab i

Page 1: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan daerah Jawa Barat yang dilaksanakan dalam kurun waktu

Tahun 2003 - 2008 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi

kehidupan masyarakat. Namun demikian, berdasarkan evaluasi yang telah

dilakukan, masih terdapat berbagai masalah penting yang harus segera diatasi.

Permasalahan mendasar tersebut adalah penduduk miskin dan pengangguran

yang jumlahnya masih cukup banyak, serta masih rendahnya daya beli

masyarakat. Untuk itu, tantangan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, tidak

hanya berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi tetapi perlu

didukung dengan pemerataan pembangunan, yang diiringi dengan

penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.

Upaya penanganannya dilaksanakan dengan mempertimbangkan

pendekatan sektoral dan kewilayahan serta melibatkan partisipasi aktif dari

pemangku kepentingan di Jawa Barat. Dalam rangka meningkatkan sinergitas,

sinkronisasi dan integrasi segenap potensi di Jawa Barat tersebut, dibutuhkan

sebuah rencana pembangunan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh

pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah

di Jawa Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rencana

pembangunan tersebut diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD).

Pertimbangan dilakukan perubahan atas Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 adalah sebagai

berikut: (1) Beberapa target indikator pembangunan yang ditetapkan, terutama

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perlu disesuaikan dengan realisasi

pencapaian dan kondisi tantangan pembangunan Jawa Barat; (2) Terbitnya

Peraturan Presiden No 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010 – 2014; Peraturan

Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan tentang Penyelarasan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014; serta Peraturan Menteri Dalam

Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (3) Orientasi Pencapaian MDGs

(INPRES No 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan)

serta Sasaran Indikator Pembangunan RPJMN 2010 – 2014 pada setiap provinsi;

(4) Kesepakatan Antara Pemerintah Provinsi dengan DPRD Provinsi Jawa Barat

Nomor 050/09/Bapp dan 050.13/2126-Set. DPRD. (5) Penyesuaian terhadap

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 1

LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 25 TAHUN 2010TANGGAL : 31 DESEMBER 2010TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

Page 2: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Provinsi Jawa Barat.

Perubahan dokumen RPJMD ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pada pasal 50 ayat (1)

bahwa rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal: (1) hasil

pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi

yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan; (2) terjadi perubahan yang mendasar; dan (3) merugikan

kepentingan nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008-2013 ini selanjutnya, seperti halnya dokumen sebelumnya,

menjadi pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menyusun

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra-OPD) dan menjadi

bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah kabupaten/kota dalam

menyusun/menyesuaikan rencana pembangunan daerahnya masing-masing

dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan Jawa Barat. Untuk pelaksanaan

lebih lanjut, RPJMD akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

Pada tahap kedua Tahun 2008-2013 ini, yaitu tahap penyiapan

kemandirian masyarakat Jawa Barat, kebijakan pembangunan dan anggaran akan

diupayakan dalam kerangka peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

mengingat manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh

kegiatan pembangunan Jawa Barat. Sasaran akhir dari pembangunan ke depan

adalah tercapainya penguasaan atas sumberdaya (pendapatan untuk mencapai

hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat) dan

meningkatkan pendidikan (kemampuan baca tulis dan keterampilan untuk dapat

berpartisipasi dalam masyarakat dan kegiatan ekonomi).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008-2013 disusun berdasarkan beberapa pendekatan sebagai

berikut:

1. Politik, pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala

Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih

menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang

ditawarkan para Calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana

pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang

ditawarkan Kepala Daerah saat kampanye ke dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah;

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 2

Page 3: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

2. Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan

kerangka berfikir, asumsi, dan metoda ilmiah untuk mencapai tujuan dan

sasaran pembangunan daerah;

3. Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan

seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan.

Pelibatan ini adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa

memiliki terhadap dokumen perencanaan pembangunan daerah, serta

menciptakan konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting

pengambilan keputusan;

4. Atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up), kedua

pendekatan ini dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil

proses atas-bawah dan bawah-atas tersebut diselaraskan melalui

musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten

dan kota, kecamatan, serta kelurahan, sehingga tercipta sinkronisasi dan

sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana

pembangunan daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008-2013 disusun melalui tahapan perencanaan partisipatif dengan

mengedepankan proses evaluasi, proyeksi dan analisis terhadap faktor-faktor

internal dan eksternal yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung

terhadap pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat.

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 dilakukan melalui berbagai tahapan dialog

sektoral maupun dialog umum yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan

kunci dari pihak Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah

Kabupaten dan Kota, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga swadaya

masyarakat serta masyarakat. Selain itu dilakukan tahapan konsultasi publik

melalui penyebaran angket di surat kabar daerah, melaksanakan open house

serta membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan masukan

melalui media lainnya seperti website. Tahapan proses penyusunan, secara

diagramatis dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 3

Page 4: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Dalam penyusunan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013,

beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyusunan, yaitu

sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa

Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) Jo. Undang-

undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 4

Gambar 1.1

Proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013

Sumber : - Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004- Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004- Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

Rancangan Awal RPJMD oleh Bapeda

Visi, Misi, Program KDH

Evaluasi Pembangunan

Daerah

Musrenbang RPJMD

Perumusan Rancangan Akhir RPJMD Berdasarkan hasil

Musrenbang RPJMD

RPJMD ditetapkan melalui dua tahapan :

Tahap penetapan dengan Peraturan Kepala Daerah (3 bulan setelah dilantik)Tahap penetapan dengan Peraturan Daerah setelah berkonsultasi dengan Menteri Dalam Negeri (6 bulan setelah pelantikan)

Mengacu kepada RPJM Nasional Tahun

2004-2009

Perda No 9 Tahun 2008 tentang RPJPD Provinsi Jawa Barat

Tahun 2005-2025

Page 5: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4744) dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4010);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

PerUndang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4844);

8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 5

Page 6: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4815);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil

Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4817);

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 6

Page 7: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

19. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2003

Nomor 2 Seri E);

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 12

Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1);

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2006 tentang

Penyelenggaraan Perlindungan Cacat (Lembaran Daerah Tahun 2006

Nomor 7 Seri E);

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri

E);

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Nomor 45);

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9

Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-

Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor

11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah

Tahun 2009 Nomor 6 Seri E);

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029 (Lembaran

Daerah Tahun 2010 Nomor 22 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor

86);

29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Perubahan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 -2025 (Lembaran

Daerah Tahun 2010 Nomor Seri );

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 7

Page 8: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

1.3 Hubungan Antar Dokumen

RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 merupakan penjabaran

dari visi, misi, dan program Gubernur dan Wakil Gubernur yang dituangkan dalam

strategi pembangunan daerah berupa kebijakan dan program pembangunan,

kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah pelaksanaannya. Untuk

menjaga kesinambungan pelaksanaan pembangunan daerah, RPJM Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 berpedoman pada RPJP Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2005-2025 dan RTRW Provinsi Jawa Barat yang akan ditetapkan

pada pertengahan bulan Desember 2010, serta memperhatikan Rencana

Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2008 serta RPJM Daerah

Transisi Provinsi Jawa Barat Tahun 2009.

Sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan nasional, RPJMD juga

memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan

RPJPD serta RTRW Provinsi lain yang berdekatan, seperti Provinsi Jawa Tengah,

Provinsi Banten, dan DKI Jakarta. RTRW Provinsi Jawa Tengah telah ditetapkan

berdasarkan Keputusan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, sedangkan

RTRW DKI Jakarta dan Provinsi Banten masih dalam proses penyelesaian.

Berpedoman pada RPJPD dan RTRW Provinsi Jawa Barat dimaksudkan

adalah: (a) menyelaraskan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan

program pembangunan jangka menengah daerah dengan visi, misi, arah dan

kebijakan pembangunan jangka panjang daerah; dan (b) menyelaraskan visi,

misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka

menengah daerah dengan struktur dan pola pemanfaatan ruang provinsi.

Memperhatikan RPJMN dilakukan melalui penyelarasan pencapaian visi,

misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka

menengah daerah provinsi dengan arah, kebijakan umum, serta prioritas

pembangunan nasional, arah kebijakan, dan prioritas untuk bidang-bidang

pembangunan, dan pembangunan kewilayahan sesuai dengan kewenangan,

kondisi, dan karakteristik daerah. Sedangkan, memperhatikan RPJMD dan RTRW

provinsi lainnya dilakukan melalui penyelarasan pembangunan jangka menengah

daerah dan pemanfaatan struktur dan pola ruang provinsi lain sekitarnya.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008-2013 disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat gambaran umum penyusunan RPJMD agar substansi pada bab-

bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 8

Page 9: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Memuat secara logis dasar-dasar analisis, gambaran umum kondisi

daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator

kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Memuat gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap

pengelolaan keuangan daerah sebagaimana telah dilakukan pada tahap

perumusan ke dalam sub-bab.

BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Memuat berbagai isu strategis yang akan menentukan kinerja

pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu

strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu

strategis.

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Menjelaskan visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk

kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, tujuan dan sasaran serta indicator

kinerja setiap misi pembangunan.

BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Memuat dan menjelaskan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan

dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam bagian ini diuraikan hubungan antara kebijakan umum yang

berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih

dengan target capaian indikator kinerja. Dalam kaitan ini, dijelaskan

tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan

indikator kinerja yang dipilih.

BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Memuat hubungan urusan pemerintah dengan SOPD terkait beserta

program yang menjadi tanggung jawab SOPD. Selain itu, disajikan pula

pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan

yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal

periode perencanaan.

BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Memuat indikator kinerja daerah yang bertujuan untuk memberi

gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 9

Page 10: Perubahan Rpjmd Bab i

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur dan wakil Gubernur pada akhir periode masa jabatan. Hal ini

ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program

pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat

mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada

akhir periode RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja daerah tersebut

dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih

indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian

indikator kinerja daerah berkenaan.

BAB X. PENUTUP

1.5. Maksud dan Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2008-2013 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah

sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik bagi

pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha di dalam

membangun kesepahaman, kesepakatan dan komitmen bersama guna

mewujudkan visi dan misi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat secara

berkesinambungan.

Adapun tujuan penyusunan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat adalah :

1. Menetapkan visi, misi, dan program pembangunan daerah jangka

menengah;

2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra)

Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD), Rencana Kerja (Renja) OPD, dan perencanaan penganggaran;

3. Menetapkan pedoman dalam penyusunan RPJM Daerah, Renstra OPD,

Renja OPD dan RKPD serta perencanaan penganggaran Kabupaten dan Kota

se Jawa Barat;

4. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu

antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota

serta dengan Provinsi yang berbatasan.

Perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 - 2013 I - 10